agropolitan minapolitan - perpustakaan...

128
Konsep Kawasan Menuju Keharmonian & AGROPOLITAN MINAPOLITAN

Upload: trinhhanh

Post on 02-Feb-2018

291 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

Page 1: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

Konsep Kawasan Menuju Keharmonian&AGROPOLITAN

MINAPOLITAN

Page 2: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

4

Sambutan

Page 3: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

5

Direktur Jenderal Cipta KaryaKementerian Pekerjaan Umum

Salam sejahtera,

Guna mewujudkan komitmen Pemerintah untuk melaksanakan pemerataan pembangunan dan penyeimbangan pembangunan desa-kota, maka pada tahun 2002 Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum bersama Kementerian Pertanian mengembangkan Kawasan Perdesaan. Program ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan percepatan pengembangan wilayah yang berbasis pada potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat, yang pada gilirannya, upaya tersebut akan berujung pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.

Dalam pengembangan kawasan perdesaan melalui pengadaan infrastruktur penunjang ekonomi yang memadai, Ditjen Cipta Karya telah melibatkan masyarakat setempat dalam mengembangkan dan mengelola potensi daerahnya. Dengan demikian, kawasan ini mampu menjadikan kegiatan utama masyarakatnya sebagai sektor penggerak perekonomian lokal dan regional.

Seiring dengan berkembangnya ragam konsepsi penyelenggaraan pembangunan perdesaan maka, pada tahun 2011 program pengembangan kawasan perdesaan ini menjadi kawasan pusat pertumbuhan yang didalamnya mencakup Kawasan Agropolitan dan Minapolitan.

Integrasi yang kuat antar kelembagaan dan masyarakat pada pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan telah membuahkan hasil dan membawa perubahan bagi kawasan zona inti (pusat pertumbuhan) maupun desa-desa hinterland. Program ini diharapkan dapat menjadi campur tangan positif pemerintah dalam memanfaatkan, mengelola, sekaligus melestarikan potensi dan kekayaan alam perdesaan Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.

Jakarta, September 2012

Budi Yuwono P.

Program ini diharapkan dapat menjadi campur tangan positif pemerintah dalam memanfaatkan, mengelola, sekaligus melestarikan potensi dan kekayaan alam perdesaan Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.

Page 4: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

6

Kata Pengantar

Page 5: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

7

Direktur Pengembangan PermukimanDirektorat Jenderal Cipta Karya

Salam sejahtera,

Sejak efektif dilaksanakan pada tahun 2002, pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan telah berhasil memfasilitasi tak kurang dari 382 kawasan, baik kawasan baru maupun lanjutan. Pengembangan dilaksanakan melalui penyediaan infrastruktur desa yang memadai dan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Pengadaan infrastruktur juga ditujukan bagi peningkatan produktivitas, pengolahan, serta pemasaran hasil pertanian/perikanan.

Pengembangan kawasan Agropolitan/Minapolitan dirasakan begitu penting, mengingat pengembangannya yang memanfaatkan dan mengusung konsep sesuai dengan keunikan, keunggulan, dan keandalan lokal. Dengan demikian, pemerataan pembangunan dapat ditingkatkan serta menjamin kelangsungan perkembangan kawasan sehingga memiliki keunggulan yang berdaya saing.

Dengan sinergi harmonis antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait, diharapkan mampu mendukung pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan yang utuh dan terintegrasi. Dengan demikian, hasil pembangunan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan membawa masyarakat kepada kesejahteraan serta kehidupan yang lebih baik.

Jakarta, September 2012

Amwazi Idrus

Pengadaan infrastruktur ditujukan bagi peningkatan produktivitas. pengolahan. serta pemasaran hasil pertanian/perikanan.

Page 6: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

8

• SambutanDirekturJenderalCiptaKarya

• KataPengantarDirekturPengembanganPermukiman

• DaftarIsi

1 Pendahuluan

2 Menata Infrastruktur Agropolitan bagi Masa Depan - Konsep Kawasan Agropolitan - Mekanisme Pengembangan Kawasan Agropolitan - Dukungan Infrastruktur Kawasan Agropolitan • PeningkatanProduktivitasHasilPertanian/Perikanan • PengolahanHasilPertanian/Perikanan - Kinerja Dukungan Infrastruktur Kawasan Agropolitan - Sudut Pandang - Kata Mereka

3 Di Balik Cakrawala Biru Indonesia - Konsep Kawasan Minapolitan - Mekanisme Pengembangan Kawasan Minapolitan - Dukungan Infrastruktur Kawasan Minapolitan • PeningkatanProduktivitasHasilPerikanan • PengolahanHasilPerikanan - Kinerja Dukungan Infrastruktur Kawasan Minapolitan - Sudut Pandang - Kata Mereka

4 Penutup

DAFTAR ISI

5

7

8

9

17

47

75

Page 7: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

9

PENDAHULUAN

Page 8: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

10

Terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, menjadikan Indonesia sebuah negara dengan potensi dan kekayaan alam yang berlimpah.

Konsep Kawasan :Agropolitan dan Minapolitan

Tahun Anggaran 2002-2011Wilayah Cakupan:

32 Provinsi324 Kawasan Agropolitan48 Kawasan Minapolitan

Nangroe Aceh7 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Kawasan Agropolitan dan MinapolitanTA 2002-2011

Sumatera Utara14 Kawasan Agropolitan 1 Kawasan Minapolitan

Riau10 Kawasan Agropolitan 2 Kawasan Minapolitan Kalimantan Barat

13 Kawasan Agropolitan 1 Kawasan Minapolitan

Kalimantan Tengah10 Kawasan Agropolitan

Kalimantan Timur7 Kawasan Agropolitan1 Kawasan Minapolitan

Kep. Riau4 Kawasan Agropolitan1 Kawasan Minapolitan

Jambi7 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Bangka Belitung7 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Jawa Barat19 Kawasan Agropolitan 3 Kawasan Minapolitan

Bali8 Kawasan Agropolitan1 Kawasan Minapolitan

Jawa Tengah14 Kawasan Agropolitan 2 Kawasan Minapolitan

Sumatera Selatan12 Kawasan Agropolitan 2 Kawasan Minapolitan

Jawa Timur22 Kawasan Agropolitan 3 Kawasan Minapolitan

Bengkulu8 Kawasan Agropolitan1 Kawasan Minapolitan

Lampung10 Kawasan Agropolitan 1 Kawasan Minapolitan

DI Yogyakarta10 Kawasan Agropolitan 1 Kawasan Minapolitan

Banten10 Kawasan Agropolitan 2 Kawasan Minapolitan

Kalimantan Selatan6 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Nusa Tenggara Barat10 Kawasan Agropolitan 1 Kawasan Minapolitan

Sumatera Barat13 Kawasan Agropolitan 1 Kawasan Minapolitan

BANDA ACEH

MEDAN

PEKANBARU

BENGKULU

PALEMBANG

PONTIANAK

PALANGKARAYA

BANJARMASIN

SAMARINDA

BANDARLAMPUNG

SERANGBANDUNG

JAKARTA

PADANG

JAMBI

PANGKALPINANG

TANJUNGPINANG

SEMARANG

YOGYAKARTASURABAYA

DENPASAR

MATARAM

Page 9: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

11

KeKAyAAn ini pun menjadi hak setiap anak bangsa untuk dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin demi mewujudkan kesejahteraan bang sa. Tentunya, dengan tidak melupakan kewajiban untuk menjaga, memelihara, dan me lestarikan kekayaan alam negeri ini.

Pembangunan di seluruh sektor kehidupan merupakan salah satu upaya pemanfaatan potensi dan kekayaan alam Indonesia yang hasilnya, diharapkan, dapat dinikmati oleh setiap masyarakat Indonesia secara merata. Untuk itu, pembangunan semestinya dapat dilaksanakan secara merata di seluruh penjuru negeri ini sehingga pembangunan dapat

menyentuh sampai ke daerah perdesaan, ter-pencil, pelosok, hingga kawasan perbatasan.

Namun, dalam pelaksanaannya, pembangun-an lebih difokuskan pada wilayah perkotaan. Pembangunan berjalan demikian pesat di se-jumlah kota dan menjadikan kota tersebut se-bagai pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya. Kota-kota tersebut seakan tak pernah henti untuk bersolek sehingga memancarkan pesonanya. Di sisi lain, wilayah perdesaan tetap tampil dalam kesederhanaannya, bahkan dalam keterbatasannya.

Ketidakberhasilan dalam pemerataan pem-

Sulawesi Utara15 Kawasan Agropolitan 4 Kawasan Minapolitan

Maluku Utara7 Kawasan Agropolitan

Papua Barat4 Kawasan Agropolitan1 Kawasan Minapolitan

Gorontalo7 Kawasan Agropolitan1 Kawasan Minapolitan

Maluku8 Kawasan Agropolitan

Papua5 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Sulawesi Tenggara7 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Sulawesi Selatan14 Kawasan Agropolitan3 Kawasan Minapolitan

Nusa Tenggara Timur7 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Sulawesi Tengah9 Kawasan Agropolitan2 Kawasan Minapolitan

Sulawesi Barat4 Kawasan Agropolitan1 Kawasan Minapolitan

MAKASSAR

KUPANG

MAMUJU

PALU

KENDARI

GORONTALO

MANADO

TERNATE

AMBON

MANOKWARI

JAYAPURA

Page 10: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

12

ba ngun an ini, tentu saja, menimbulkan ke-sen jangan antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Hal inilah yang memicu terjadinyapercepatan urbanisasi di Indonesia hingga sampai pada tingkat urbanisasi yang tidak terkendali. Berdasarkan Data Survei Penduduk Antarsensus laju urbanisasi di Indonesia me-ningkat dari 37,5% di tahun 1995 menjadi 40,5% di tahun 1998. Akibat percepatan urbanisasi, sektor pertanian menjadi terdesak sehingga menurunkan produktivitas pertanian.

Penurunan produktivitas ini tampak dari nilai produk-produk pertanian yang diimpor Indonesia demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pada tahun 2000, Indonesia harus mengimpor kedelai sebanyak 1.277.685 ton senilai 275 juta dolar AS, sayur-mayur senilai 62 juta dolar AS, dan buah-buahan senilai

65 juta dolar AS1). Sementara, lemahnya sistem pemasaran, terbatasnya pemahaman dan kemampuan petani, rendahnya kualitas lingkungan dan permukiman di perdesaan, kian menyulitkan produktivitas pertanian.

Tidak jauh berbeda dengan kawasan pertanian, kawasan pesisir dengan mayoritas penduduk bergantung pada sektor perikanan belum dapat mengolah dan memanfaatkan potensi dan ke-kayaan laut Indonesia secaramaksimal.Hal inidiakibatkan pembangunan yang masih terfokus di wilayah daratan sehingga potensi perairan Indonesia masih dikesampingkan.

Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2035, diperkirakan populasi penduduk tumbuh hingga 2 kali dari jumlah saat ini. Seiring ber-

Jalan poros desa Gumukrejo,Desa Tanjungsari, Banyudono, Kabupaten Boyolali

1.2) yudhohusodo. Siswono.LaporanHimpunanKerukunanTaniIndonesia.2002.

Page 11: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

13

tambahnya jumlah penduduk, tingkat pen-di dikan dan kesejahteraan masyarakat juga meningkat sehingga terjadi peningkatan kon sumsi per kapita untuk beragam jenis ba-han pangan. Maka, dalam waktu 35 tahun mendatang, kebutuhan akan kesediaan ba-han pangan Indonesia meningkat lebih dari 2 kali jumlah kebutuhan saat ini2). Hal inime­munculkan kerisauan akan terjadinya kondisi “rawan pangan” di masa yang akan datang.

Pengembangan Kawasan Agropolitan/MinapolitanBerangkat dari kondisi-kondisi tersebut, Peme-rintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum–dalam hal ini Direktorat Jenderal (Ditjen)Cipta Karya ingin mewujudkan pemerataan pembangunan dengan mengembangkan kawa san perdesaan, termasuk perdesaan yang berada di daerah pesisir. Ditjen Cipta Karya melalui Direktorat Pengembangan

Permukiman melaksanakan pro gram-program pengembangan perdesaan po tensial. Salah satunya adalah program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lo kal sebagai roda pertumbuhan ekonomi di ka wasan perdesaan, yaitu pengembangan Ka wasan Agropolitan dan Minapolitan.

Kawasan Agropolitan/Minapolitan yang dikem-bang kan merupakan bagian dari potensi wila-yah kabupaten. Pengembangan kawasan mela-lui penguatan sentra-sentra produksi perta ni an/perikanan yang berbasis potensi lokal. De ngan demikian, Kawasan Agropolitan/Mina politan mam pu memainkan peran sebagai ka wasan pertumbuhan ekonomi yang berdaya kom pe-tensi interregional maupun intraregional.

Selain itu, pengembangan juga berorientasi pada kekuatan pasar yang dilaksanakan melalui pemberdayaan usaha budidaya dan kegiatan

Skema Tata RuangKawasan Agro/Minapolitan

Sumber : Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan. Kimpraswil 2000

Page 12: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

agribisnis/minabisnis hulu sampai dengan hilir. Pengembangan kawasan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan sistem agribisnis/minabisnis yang utuh dan terintegrasi dengan penyediaan infrastruktur (sarana dan pra sa ra-na) seperti peningkatan jalan lingkungan poros desa, peningkatan jalan usaha tani, Stasiun Terminal Agribisnis (STA), peningkatan pasar ikan dan pembangunan lainnya yang memadai dan mendukung pengem bangan agribisnis/minabisnis.

Program ini juga mengembangkan sistem kele mbagaan dan sistem keterkaitan desa-kota (urban-rural linkage) untuk mendukung pe ngembangan Kawasan Agropolitan/Mina-po lit an. Sistem keterkaitan tersebut ber tu-ju an untuk mengembangkan interaksi yang saling menguntungkan antara pusat agro-

politan/minapolitan dengan sentra-sentra pro duksi pertanian/perikanan. Pola inter aksi ini, nantinya, akan memberikan nilai tam bah pro duksi agropolitan/minapolitan sehingga da pat memacu pembangunan per desaan; me-ningkatkan produktivitas dan kua litas per ta-nian/perikanan; meningkatkan pen dapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah hinterland; mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah; yang pada akhirnya akan menekan laju urbanisasi.

Peran penting dari pengembangan Kawasan Agropolitan/Minapolitan ini adalah kawasan dan sektor yang dikembangkan sesuai dengan keunikan lokal. Sektor berbasis aktivitas masyarakat pun mampu meningkatkan pe-me r a taan. Sedangkan, kelangsungan pe-ngem bangan kawasan dan sektor lebih me-

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

8 27 18 37 58 47 81 56 11 38

8 35 52 49 84 77 48 45 32

1 41 64 118 228 286 312

8 35 53 90 148 195 276 332 342 382

Tahun

Baru

Lanjutan

Selesai

Total

Pencapaian Kawasan Agropolitan dan Minapolitan 2002-2011

400

350

300

250

200

150

100

50

0

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

8 835

52

141

49

84

64

77

118

56 45 32

286 312

2718

37

58

47

8148

228

11 38

Baru Lanjutan Selesai

835

53

90

148

195

276

332 342 382

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

14

Page 13: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

15

mi liki kepastian karena sektor yang dipilih mempunyai keunggulan kompetitif dan kom-paratif dibandingkan sektor lainnya.

Untuk dapat melangsungkan program pe-ngembangan Kawasan Agropolitan/Mina po-litan, dilakukan penyusunan atas strategi pe-ngembangan yang mencakup beberapa hal berikut:• Penyusunan masterplan pengembangan

Kawasan Agropolitan/minapolitan oleh Pe merintah Daerah dan masyarakat yang akan menjadi acuan bagi setiap wilayah/provinsi. Masterplan disusun berdasarkan jangka waktu tertentu dan mencakup rencana-rencana sarana dan prasarana.

• Penetapan lokasi Agropolitan/Minapolitan yang diusulkan oleh Kabupaten kepada Pemerintah Provinsi. Usulan harus dida-hului dengan identifikasi potensi dan masalah untuk mengetahui kondisi dan potensi lokasi, antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, dan iklim usaha.

• Sosialisasi program pengembangan Kawas-an Agropolitan/Minapolitan yang di lak sa-nakan seluruh stakeholder terkait di tingkat pusat maupun daerah sehingga lebih ter-padu dan terintegrasi.

• Pendampingan pelaksanaan program oleh

pemerintah, yang juga berperan seba gai fasilitator. Sedangkan, masyarakat ditem-patkan sebagai pelaksana utama da lam pelaksanaan pengembangan Kawasan Ag-ro politan/Minapolitan.

• Pembiayaan program yang, pada dasarnya, dilakukan oleh masyarakat–dalam hal ini petani/nelayan, penyedia agro/mina, pe-ngelola hasil, pemasar, dan penye dia jasa. Dana stimultans yang difasilitasi pe me-rintah bertujuan untuk membiayai pra-sarana dan sarana yang bersifat publik dan strategis.

• Usulan indikasi program/kegiatan di kawa-san agro/minapolitan harus dimasukkan da lam Rencana Program In ves tasi Jang ka Menengah (RPIJM) Kabupaten.

Pengembangan Kawasan Agropolitan/Mina-po litan oleh Direktorat Pengembangan Permu-kiman ini telah berlangsung sejak tahun 2002. Sampai dengan tahun 2011, telah terbangun 382 Kawasan Agropolitan/Minapolitan di se-jumlah desa hinterland di Indonesia. Selama 10 tahun pelaksanaan pengembangan Kawasan Agropolitan/Minapolitan, seringkali men dapati berbagai kendala. Kendala yang di ha dapi tersebut menjadi hal-hal yang patut dicermati dan menjadi tantangan tersendiri pada pe-ngembangan kawasan-kawasan ber ikutnya.

Kawasan agropolitan Desa Wasiat, ngombol, Purworejo

Page 14: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

16

Page 15: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

17

MENATA INFRASTRUKTUR AGROPOLITAN

BAGI MASA DEPAN

Page 16: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

18

Pembangunan di kawasan perkotaan yang demikian pesat telah menjadikan kawasan ini memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Begitu pula, dengan setiap aspek kehidupan sosial di dalamnya yang juga berkembang dengan sangat baik.

Menata Infrastruktur Agropolitan

Bagi Masa DepanKonsep Kawasan :

Agropolitan

Kawasan Agropolitan TA 2002-2011 :32 Provinsi,

324 kawasan

Potensi Unggulan :Beras organik, kelapa, sayur, mayur,

buah-buahan, hewan ternak.

Dukungan Infrastruktur :Peningkatan jalan poros desa, jalan usaha tani,

irigasi, kios, STA, packing house

Page 17: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

19

HAl InI memunculkan kesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan yang pada akhirnya, mengakibatkan peningkatan laju ur-ban isasi.

Percepatan laju urbanisasi berakibat pula pada terdesaknya sektor pertanian yang berujung pada penurunan produktivitas pertanian. Haltersebut ditandai dengan semakin tingginya konversi lahan pertanian menjadi kawasan perkotaan. Akibatnya, Indonesia harus menda-tangkan produk-produk pertanian dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Sementara itu, populasi penduduk yang se ma-kin meningkat diperkirakan mencapai angka se kitar 400 juta jiwa di tahun 2035, berbanding

lurus dengan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Dalam kurun waktu 35 tahun men -datang, kebutuhan pangan masyarakat di-per kirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat kebutuhan pangan saat ini (Siswono

yudohusodo. 2002). Dengan demikian, penurunan produktivitas pertanian dikhawatirkan dapat menimbulkan kondisi rawan pangan di masa mendatang.

Namun, penurunan produktivitas pertanian tidak hanya semata-mata disebabkan terde sak-nya sektor pertanian akibat konversi lahan dan percepatan urbanisasi. Melainkan, juga dipicu oleh produktivitas dan pemasaran per tanian yang masih rendah, budaya petani lokal yang cenderung subsisten, serta kelembagaan dan lingkungan permukiman yang tidak kondusif.

Jalan poros desa di kawasan agropolitan Payakumbuh,Sumatera Barat

Page 18: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

20

Berkaca pada kondisi tersebut, diperlukan upa-ya-upaya pengembangan kawasan perdesaan yang mencakup segala aspek kehidupan de-ngan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki perdesaan. Sebagai sebuah negara yang memiliki berbagai produk ung-gulan di setiap daerahnya, pengembangan ekonomi Indonesia hendaknya berorientasi pada pembangunan agribisnis yang berbasis pertanian. Maka, pengembangan Kawasan Agropolitan pun menjadi alternatif solusi pembangunan kawasan perdesaan. Kawasan Agropolitan memungkinkan pembangunan dengan tetap berbasis pada sektor pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi desa yang dipadukan dengan pembangunan sektor industri melalui pengembangan prasarana dan sarana layaknya perkotaan yang disesuaikan dengan lingkungan perdesaan. Dengan kata lain, pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan penguatan sentra-sentra produk pertanian yang berbasiskan pada kekuatan internal sehingga perdesaan menjadi kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya kompetensi, baik secara interregional maupun intraregional. Oleh ka-re na itu, keberhasilan pembangunan Kawasan Agropolitan membutuhkan komitmen dan tanggung jawab dari segenap aparatur peme-rintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan demikian, pembangunan kawasan ini dapat berlangsung secara terintegrasi, terarah, efektif, dan efisien sehingga tercipta keterpaduan dengan pembangunan sektor lainnya dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Pengembangan Kawasan Agropolitan pun men jadi salah satu program pengembangan per mukiman perdesaan yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Di rektorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pe ngembangan Permukiman. Dengan program yang terfokus pada penyediaan dan kemajuan

infrastruktur perdesaan, yaitu berupa prasarana dan sarana yang memadai dan mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis, di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pembangunan Kawasan Agropolitan, khusus-nya masyarakat perdesaan.

Konsep Kawasan AgropolitanSecara harafiah. istilah Agropolitan berasal dari kata Agro yang berarti ‘pertanian’ dan Polis/Po-lit an yang berarti ‘kota’. Dalam buku Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agroplitan & Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian, Agropolitan didefi nisi-kan sebagai kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis sehingga mampu melayani, mendorong, menarik, serta menghela kegiatan

Page 19: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

21

pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Buku tersebut juga mendefinisikan Kawasan Agropolitan sebagai sistem fungsional desa-desa yang ditunjukkan dari adanya hirarki keruangan desa yang ditandai dengan ke be-radaan pusat agropolitan dan desa-desa di sekitarnya sehingga terbentuklah Kawasan Agropolitan.

Definisi Kawasan Agropolitan pun telah ter mak-tub dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menyebutkan Kawasan Agropolitan sebagai kawasan yang ter diri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi per tanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya ke ter-kaitan fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem permukiman dan agrobisnis.

Adapun konsep Agropolitan merupakan kon-sep yang dikenalkan Friedman dan Douglas (1975). Konsep ini ditawarkan atas pengalaman kegagalan pengembangan sektor industri yang terjadi dialami negara-negara berkembang di Asia. Kegagalan tersebut mengakibatkan ter-ja dinya hyper ubanization, pembangunan ha-nya terjadi di beberapa kota saja, tingkat pe - ng angguran dan setengah penggangguran yang tinggi, kemiskinan akibat pendapatan yang tidak merata, terjadinya kekurangan bahan pangan, penurunan kesejahteraan masyarakat desa, serta ketergantungan kepada dunia luar.

Friedman mengungkapkan konsep agropolitan sebagai distrik-distrik agropolitan yang meru-pakan kawasan pertanian perdesaan dengan ke padatan penduduk rata-rata 200 jiwa/km2.

Kawasan Agropolitan ngombol, Purworejo

Page 20: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

22

Distrik agropolitan terdiri atas kota-kota tani berpenduduk 10.000–25.000 jiwa. Luas wila-yahnya dibatasi dengan radius sejauh 5–10 km sehingga menghasilkan jumlah penduduk total antara 50.000–150.000 jiwa yang mayori tas be kerja di sektor pertanian. Konsep Friedman ti dak membedakan secara spesifik antara per-ta nian modern ataupun konvensional dan me-nyebutkan setiap distrik sebagai satuan tunggal yang terintegrasi.

Definisi Friedman di atas menggunakan be-sar an penduduk dan luasan wilayah sebagai ukuran. Maka. dapat disimpulkan bahwa suatu distrik Agropolitan setara dengan 1 Wilayah Pengembangan Parsial (WPP) permukiman trans migrasi jika dilihat dari besaran pendu-duknya. Sedangkan. jika dilihat dari luasan wilayahnya yang berkisar pada 100–250 km2 atau 10.000–25.000 ha. ukurannya dapat lebih kecil dari luasan 1 WPP. Apabila dilihat secara administratif, besaran penduduk dan luasan wilayah tersebut setara dengan luasan wilayah kecamatan yang berpenduduk sampai dengan 25.000 jiwa dan sudah dapat berfungsi sebagai suatu simpul jasa distribusi.

Sementara, berdasarkan strukturnya, Kawasan Agropolitan dibedakan atas Orde Pertama (Kota Tani Utama), Orde Kedua (Pusat Distrik

Agropolitan atau Pusat Pertumbuhan), dan Orde Ketiga (Pusat Satuan Kawasan Pertanian). Setiap orde berfungsi sebagai simpul jasa ko-leksi dan distribusi dengan skala yang be-ragam dan berjenjang (hirarki) serta pusat pe-layanan permukiman. Antarsimpul tersebut disambungkan oleh jaringan transportasi yang sesuai. Orde Pertama dan Kedua dipisahkan oleh jarak sekitar 35–60 km. sesuai dengan kondisi gegografis wilayah. Sedangkan, Orde Kedua dan Ketiga terletak dalam satu distrik agropolitan yang berjarak sekitar 15–35 km satu sama lainnya.

Menurut definisi yang ada, Agropolitan atau Ko-ta Pertanian dapat merupakan Kota Menengah, Kota Kecil, Kota Kecamatan, Kota Perdesaan, atau Kota Nagari yang berfungsi sebagai pu-sat pertumbuhan ekonomi. Sebagai pusat pertumbuhan, Kota Pertanian ini pun mampu mendorong pertumbuhan pembangunan per-de saan dan desa-desa di wilayah sekitarnya (hinterland) melalui pengembangan berbagai sektor, mulai dari pertanian, industri kecil, jasa pelayanan, hingga pariwisata.

Pengembangan Kawasan Agropolitan bertuju-an untuk meningkatkan pendapatan dan ke-se jahteraan masyarakat melalui percepatan pe ngem bangan wilayah dan peningkatan

Kawasan AgropolitanSerang, Banten

Page 21: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

23

keterikatan desa dan kota. Hal ini dapat ter­wujud melalui pengembangan sistem dan usa ha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi di Kawasan Agropolitan. Sementara itu, pe-ngem bangan kawasan ini juga ditujukan un-tuk mengembangkan kawasan pertanian yang berpotensi menjadi Kawasan Agropolitan me-lalui strategi pengembangan sebagai berikut : •Meningkatkan diversifikasi ekonomi perde-

saan melalui peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, baik berupa hasil produksi maupun olahan.

•Meningkatkan akses petani terhadap sum-ber daya produktif dan permodalan de-ngan memfasilitasi ketersediaan layanan yang dibutuhkan petani dan masyarakat. Layanan dapat berupa penyediaan sa-ra na produksi, sarana pascapanen, dan permodalan yang tersedia di kawasan dalam jumlah, jenis, waktu, kualitas, dan lokasi yang tepat.

•Meningkatkan prasarana dan sarana yang

dibutuhkan dalam upaya memajukan industri pertanian sesuai kebutuhan ma-syarakat. Prasarana dan sarana publik yang disediakan pemerintah dilaksanakan dengan pendekatan kawasan, yaitu me-merhatikan hasil identifikasi sum ber daya alam, sumberdaya manusia, sumber daya buatan, serta tingkat perkembangan Kawasan Agropolitan.

•Mewujudkan permukiman perdesaan yang nyaman dan tertata, serta menjaga ke-les tarian lingkungan melalui pengaturan dan pelaksanaan masterplan Kawasan Agropolitan secara konsisten dan terko or-dinasi.

Visi dan misi yang telah ditetapkan, kemudian diterjemahkan ke dalam Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Agropolitan beru-pa dukungan terhadap pengembangan sis-tem dan usaha Agribisnis. Dengan demikian, kebijakan dan strategi yang ditetapkan mampu mendorong ketiga hal, yaitu :

Sarana irigasi di Kawasan Minapolitan Mina Asri, Desa Tanjungsari,Kabupaten Boyolali yang sudah terbangun memudahkan petani untuk mendapat air

Page 22: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

24

a. Peningkatan produktivitas hasil pertanian sehingga dihasilkan produk-produk perta-nian yang berdaya saing tinggi dan diminati pasar.

b. Pengolahan hasil pertanian untuk mem-peroleh nilai tambah atas produk hasil per-tanian sebagai produk primer dengan men-jadikannya berbagai produk olahan, baik intermediate product maupun final product.

c. Pemasaran hasil pertanian untuk menun-jang sistem pemasaran hasil pertanian dengan memperpendek mata rantai tata niaga perdagangan hasil pertanian. Mulai dari sentra produksi sampai ke sentra pe-ma saran akhir (outlet).

Pengembangan Kawasan Agropolitan yang sepenuhnya memanfaatkan potensi lokal me-ru pakan konsep Agropolitan yang sangat men-dukung perlindungan dan pengembangan budaya sosial lokal. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), pengembangan Kawasan Agropolitan haruslah mendukung pe ngembangan kawasan andalan.

Oleh karena itu, pengembangannya tidak bisa terlepas dari pengembangan sistem pusat-pusat kegiatan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten.

Sementara itu, kondisi negeri ini sangat me-mungkinkan untuk dikembangkannya Kawasan Agropolitan. Kondisi yang dimaksud adalah adanya ketersediaan lahan pertanian dan te-naga kerja yang murah di Indonesia. Sebagian besar petani juga telah memiliki kemampuan (skills) dan pengetahuan (knowledge) yang didu-kung oleh keberadaan jaringan sektor hulu dan hilir serta kesiapan institusi.

Namun demikian, pengembangan Kawasan Agropolitan bukan tanpa kendala. Beragam per masalahan yang dihadapi, antara lain pe-ngembangan produk pertanian yang be lum mendapat dukungan makro ekonomi se pe-nuhnya, keterbatasan jaringan infrastruktur fisik dan ekonomi, serta potensi dan peluang investasi di seluruh sektor yang masih belum tergali sehingga investor lebih berminat me-

Petani di kawasan agropolitan ngombol Purworejo mengangkut hasil taninya melalui jalan poros desa yang telah beraspal

Page 23: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

25

nanamkan modalnya di kawasan yang telah maju. Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter juga belum berpihak pada sektor pertanian yang ditandai dengan masuknya produk-pro duk pertanian impor secara bebas serta tingginya suku bunga kredit pertanian.

Mekanisme Pengembangan Kawasan AgropolitanSecara internal, Kawasan Agropolitan terdiri dari kota-kota pertanian dan desa-desa sentra produksi pertanian. Kawasan ini tidak dibatasi oleh batasan administratif pemerintahan (desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota). Me lainkan, disesuaikan dengan memerhatikan skala ekonomi kawasannya sehingga dirasakan lebih fleksibel. Dengan demikian, bentuk dan luasan Kawasan Agropolitan dapat meliputi satu desa/kelurahan, kecamatan, atau beberapa kecamatan dalam satu wilayah Kabupaten/Kota. Kawasan ini dapat pula meliputi wilayah yang menembus wilayah Kabupaten/Kota lain yang berbatasan.

Dari sisi eksternal, Kawasan Agropolitan ha-rus memiliki aksesibilitas dengan kota-kota ber jenjang lebih tinggi di sekitarnya untuk men ciptakan sebuah sistem pemasaran yang

ter padu. Pada dasarnya, perdesaan yang men-jadi sasaran lokasi pengembangan Kawasan Agropolitan adalah yang memiliki komoditi unggulan pertanian, seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan per-ikanan.

Dalam pengembangan Kawasan Agropolitan, terurai mekanisme pengajuan usulan pengem-bangan Kawasan Agropolitan. Cakupan meka-nisme berupa prosedur pengajuan lokasi dan proses pemilihan/penilaian Kawasan Agro po-litan. Berkenaan dengan prosedur pengajuan lokasi, mekanismenya meliputi ke giatan-kegi-atan berikut ini.

a. Usulan dari Kabupaten oleh Pemerintah Provinsi. Pemerintah Kabupaten meng aju-kan usulan mengenai Kawasan Agropolitan. Sebelumnya, Pemerintah Kabu paten telah melakukan identifikasi potensi dan masalah terlebih dahulu. Identifikasi dimaksudkan un tuk mengetahui kondisi dan potensi lokal, yaitu komoditas ung gulan. Lokasi Kawasan Agropolitan yang berada di dalam kawasan kabupaten/kota di tetapkan oleh Bupati/Walikota.

b. Pemerintah Pusat menilai kesiapan lokasi

Mekanisme Penyelenggaraan Agropolitan

ProgramAgropolitan

Sosialisasi PengembanganKawasan

Perencanaan(Master Plan/RPIJM/DED)

Monitoring dan Evaluasi

AgropolitanMandiri

Pusat/Provinsi/Kab/Kota

Pusat/Provinsi/Kab/Kota

Kelembagaan Pe

gem

b.SD

M

InfrastrukturPerm

odal

an

Pemda Kab/Kota

(Pokja Agropolitan)

Masyarakat Tani

yang difasilitasi

Pemda Setempat

• Identifikasi• Usulan Lokasi dari Bupati /

Gubernur• SK lokasi

oleh Menteri Pertanian

Keterangan :SK Menteri Pertanian155/TU.210/A/VI/2003

Page 24: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

26

untuk dapat dikembangkan sebagai Ka-was an Agropolitan. Penilaian dilakukan ber da sarkan kelengkapan persyaratan ad-mi nistrasi dan potensi lokasi kawasan yang diusulkan. Persyaratan administrasi berupa dokumen perencanaan yang terdiri dari SK lokasi, SK pokja, Masterplan, RPIJM, dan DED.

c. Pengembangan Kawasan Agropolitan yang diusulkan dapat dipenuhi jika telah me-menuhi kondisi berikut.• Apabila kelengkapan administrasi dan

potensi kawasan yang diusulkan telah memenuhi persyaratan dalam butir huruf b.

• Apabila kelengkapan administrasi belum terpenuhi semua, tetapi kawasan yang diusulkan memiliki potensi yang baik, dilihat dari profil kawasan tersebut, maka kawasan ini akan diberi kesempatan untuk melengkapinya. Apabila dalam kurun waktu 1 tahun belum terlengkapi, dana bantuan pembangunan pada tahun berikutnya akan dihentikan untuk sementara.

Kawasan Agropolitan yang dikembangkan me -ru pakan bagian dari sistem kewilayahan ka-bupaten. Oleh karena itu, potensi kabupaten harus dikaji terlebih dahulu berdasarkan per -timbangan aspek strategis dari unsur/kom-ponen makro pembentuk Kawasan Agropolitan, yakni memiliki komoditas/potensi unggulan yang dapat diandalkan untuk mengembang kan kawasan secara keseluruhan. Potensi/komodi tas unggulan dapat berupa ketersediaan sumber alam potensial, prasarana dan sarana, atau ku-an titas dan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Proses penilaian/pemilihan Kawasan Agropolitan yang diusulkan diuraikan secara le-bih detil berikut ini:• Program-program pengembangan kawas-

an dari departemen/badan yang memiliki keterkaitan lingkup kegiatan (tupoksi) de-ngan pengembangan kawasan berbasis agribisnis.

• Komoditas unggulan sebagai pemicu un-tuk tumbuh kembangnya kehidupan dan peng hi dupan dari sektor-sektor komoditi ikutan lainnya. Komoditas tersebut meli pu-

Kawasan agropolitan Bali

Page 25: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

27

ti komoditas subsektor tanaman pa ngan, subsektor perkebunan, subsektor per ikan-an, dan subsektor peternakan.

• Potensi kabupaten yang akan dikem bang-kan menjadi Kawasan Agropolitan. Potensi kabupaten merupakan faktor pen dukung berkembangnya Kawasan Agropolitan.

• Kawasan Agropolitan tidak ditentukan oleh batasan administrasi pemerintahan. Na mun, prosedur penetapannya dimulai dari penetapan kabupaten terpilih dan ba sis analisa data berdasarkan batas ad-mi nistrasi. Oleh karena itu, proses pe ni-laian Kawasan Agropolitan diawali de-ngan proses penilaian Kabupaten yang ber potensi untuk mendapatkan kawasan terpilih.

• Ketersediaan infrastruktur sebagai unsur pen ting dalam pembangunan Kawasan Agropolitan.

• Persyaratan pengembangan Kawasan Ag-ro politan sebagai kriteria untuk meng-identifikasi Kawasan Agropolitan.

Disamping itu, pemilihan Kawasan Agropolitan pun harus dapat meliputi sejumlah kriteria, se-bagai berikut:• Kawasan Agropolitan merupakan satu ke-

satuan kawasan perdesaan yang terdiri dari

desa pusat dan desa-desa hinterlandnya yang diindikasikan oleh adanya hubungan fungsional antara kegiatan di desa pusat (zona inti) dan di desa hinterlandnya;

•Mempunyai potensi khusus atau komo-ditas unggulan yang dapat diandalkan untuk mengembangkan kawasan secara keseluruhan.

• Kawasan Agropolitan yang diusulkan sudah menetapkan struktur hirarki kawasan.

•Memiliki sistem kelembagaan dan sistem pengelolaan yang mendukung berkem-bangnya Kawasan Agropolitan seperti ada-nya organisasi petani, organisasi produsen agribisnis, dan lain-lain.

• Komitmen yang kuat dari pemerintah da-erah dengan diterbitkannya SK penetap an kawasan dari Bupati atau dana bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Pada kawasan yang telah berhasil dikembang-kan sebagai Kawasan Agropolitan, kawasan ter-sebut memiliki ciri-ciri yang dapat diidentifikasi dengan jelas. Adapun ciri khas dari Kawasan Agropolitan yang telah berkembang, dijabarkan sebagai berikut:

a. Kegiatan agribisnis (pertanian) merupakan kegiatan perekonomian utamanya, kegiat-an ini mencakup industri pengolahan ha-

Jalan poros desa di kawasan agropolitanKobalima. Belu - nTT

Page 26: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

28

sil pertanian, perdagangan dan kegiatan eks por hasil pertanian, perdagangan ag-ri bisnis hulu berupa sarana pertanian dan permodalan, agrowisata, serta jasa pela-yanan.

b. Dengan agribisnis sebagai kegiatan uta-manya, maka pendapatan sebagian besar masyarakatnya pun diperoleh dari kegiatan agribisnis.

c. Tercipta hubungan timbal balik (inter-depen densi) yang harmonis dan saling mem butuhkan antara kota dan desa-desa di Kawasan Agropolitan. Dalam Kawasan Agropolitan dikembangkan usaha budi-daya (on farm) dan industri olahan skala rumah tangga (off farm). Sementara, kota

menyediakan beragam fasilitas yang men-dukung perkembangan usaha budi daya dan agribisnis.

d. Ketersediaan infrastruktur berupa pra sa ra-na dan sarana yang memadai di Kawasan Agropolitan telah menciptakan kehidupan masyarakat layaknya di kawasan perkotaan.

Dalam hal pembiayaan, pada prinsipnya, pem-biayaan Kawasan Agropolitan dilakukan se-cara swadaya masyarakat, baik masyarakat tani, pelaku penyedia agroinput, pengolah hasil, pelaku pemasaran, penyedia jasa yang mendapat dukungan dan fasilitasi APBN dan APBD dari Pemerintah. Pembiayaan Pem e rintah lebih diarahkan untuk membiayai prasarana dan

Prasarana jalan di kawasan Agropolitan Pacet. Cianjur

Page 27: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

29

sarana publik dan berbagai kegiatan strategis, seperti penelitian, pelatihan, pendidikan pe-nguatan kelembagaan petani, serta promosi.

Dukungan Infrastruktur Kawasan AgropolitanKeberhasilan pengembangan Kawasan Agro-politan tak terlepas dari dukungan sistem infra-struktur dasar yang membentuk struktur ruang. Untuk itu, melalui Satuan Kerja Pe nyediaan Pra sarana dan Sarana Agropolitan, Ditjen Cipta Karya membangun infrastruktur dasar bagi per-desaan yang menjadi sasaran lokasi Kawasan Agropolitan. Infrastruktur yang disediakan meli-puti prasarana dan sarana yang mendukung berbagai kegiatan agribisnis berikut.

a. Sub-sistem agribisnis hulu Prasarana dan sarana yang disediakan da-

pat berupa kios-kios Sarana Produksi Per ta-nian (Saprotan), gudang, pelataran parkir, dan tempat bongkar muat barang.

b. Sub-sistem usaha tani (on-farm agribisnis) Prasarana dan sarana yang disediakan be-

rupa:• Penyediaan air baku untuk meningkat-

kan produksi dengan saluran irigasi ter-buka, irigasi tetes, embung-embung, sumur bor, dan sprinkler.

• Penyediaan air bersih untuk pencucian hasil dengan sistem perpipaan atau su-mur dalam.

c. Sub-sistem pengolahan hasil Prasarana dan sarana dapat berupa tempat

penjemuran hasil pertanian; gudang pe-nyim panan yang dilengkapi sarana peng-awetan/pendinginan (cold storage) dan packing house untuk tempat sortasi dan pengepakan; sarana industri kecil, termasuk food services; serta Rumah Potong Hewan(RPH).

d. Sub-sistem pemasaran hasil Prasarana dan sarana dapat berupa pasar

tradisional yang terdiri dari kios-kios, los-

Pembangunan jalan setapak di salah satu Kawasan Agropolitan Bali.

Page 28: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

30

los, pelataran parkir, dan tempat bongkar muat barang, prasarana dan sarana Sub-Terminal Agribisnis (STA), pasar hewan, jalan antar desa-kota, serta jembatan.

e. Sub-sistem jasa penunjang Prasarana dan sarana yang disediakan

dapat berupa:• Sarana Utilitas Umum, seperti jaringan air

bersih, sanitasi, persampahan, drainase, listrik, telepon, dan internet.

• Sarana Pelayanan Umum, seperti pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, per kantoran, peribadatan, rekreasi dan olahraga, serta ruang terbuka hijau.

• Sarana Kelembagaan, seperti Badan Pe-nge lola Agropolitan, Kantor Perbank an, Koperasi, Unit-unit Usaha Agropolitan.

• Pembangunan Kasiba dan Lisiba ber-ikut fasilitas umum dan sosial yang dibutuhkan.

• Penyusunan kebijakan pengembangan Kawasan Agropolitan.

• Penyusunan rencana tata ruang Kawasan Agropolitan.

Keberhasilan pengembangan Kawasan Agro-politan juga dapat tercapai dengan me ne-rapkan konsep agropolitan secara tepat di la pangan. Pelaksanaannya harus berjalan se -cara terpadu dan di bawah pemantauan (mo-nitoring) kelompok kerja (Pokja) yang dite-tapkan dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Apabila wilayah Kawasan Agropo lit an merupakan lintas kabupaten, maka pemantauan oleh Pokja Provinsi yang bertanggung jawab kepada Gubernur.

Disamping itu, pengembangan kota pertanian ini harus melibatkan petani-petani perdesaan untuk bersama-sama membangun sebuah sistem pertanian yang terintegrasi. Kemudian, melibatkan setiap instansi sektoral di perdesaan untuk mengembangkan pola agribisnis dan

Aktivitas di STA Sewukan.Magelang sudah dimulai sejak jam 02.00 dini hari

Page 29: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

31

agroindustri yang dilaksanakan secara simultan. Peran serta dan dukungan dari stakeholder terkait seperti Pemerintah Pusat, Pemprov, Pem kab, RPJM Nasional dan Daerah, swasta, dan masyarakat–juga sangat dibutuhkan de-mi kelancaran perkembangan Kawasan Agro-politan. Kunci keberhasilan lainnya adalah dengan menetapkan setiap distrik agropolitan sebagai suatu unit tunggal otonom mandiri sehingga dapat terjaga dari besarnya intervensi sektor-sektor pusat yang tidak terkait. Dilihat dari segi ekonomi, unit tunggal yang mandiri akan mampu mengatur perencanaan dan pe-laksanaan pertaniannya sendiri, tetapi tetap terintegrasi secara sinergis dengan keseluruhan sistem pengembangan wilayah.

Dengan kata lain. keberhasilan pengem-bang an Kawasan Agropolitan membutuhkan se buah kesiapan, komitmen, konsistensi, ser ta perubahan mendasar dalam sistem pe-lak sa naan pembangunan daerah. Disam ping itu, Pemerintah Daerah pun harus me mi liki kesanggupan untuk meneruskan pe ngem-bangan Kawasan Agropolitan secara ber ke-lan jutan demi tercapai kawasan yang mandiri melalui kemampuan sumber daya yang dimiliki.

Dari uraian tersebut, maka pelaksanaan prog-ram pengembangan Kawasan Agropolitan ha-rus memerhatikan beberapa hal berikut ini:• Pembangunan, pemeliharaan, serta pe-

ngem bangan prasarana dan sarana ber da-sarkan program yang disepakati bersama dalam rangka menyediakan fasilitas yang memadai dan mendukung sistem dan usa-ha agribisnis, serta me wujudkan tujuan dan sasaran pengembangan Kawasan Agro-politan.

•Mendorong kemitraan dengan seluruh stake holder, terutama kemitraan antara swasta/BUMN dengan petani/kelembagaan petani.

• Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengen-dalian, dan pengawasan secara berkala dan teratur agar seluruh kegiatan dapat berlangsung secara efisien dan efektif.

Salah satu upaya evaluasi dalam pelaksanaan program pengembangan Kawasan Agropolitan adalah dengan menyusun Indikator Keber ha-silan. Indikator Keberhasilan yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kemampuan da-erah masing-masing ini mencakup dampak dan output, dije laskan dalam jenis dan angka-angka persentase.

Dampak pengembangan Kawasan Agropolitan diharapkan mampu meningkatkan pendapat-an masyarakat, khususnya petani, dan pro-duk tivitas lahan di Kawasan Agropolitan mi-nimal 5%. Selain itu, investasi masyarakat (petani, swasta, BUMN) di Kawasan Agropolitan meningkat minimal 10%. Sementara, dari sisi output, Indikator Keberhasilan dapat terlihat dari beberapa hal berikut

a. Sebanyak 80% kelembagaan petani mam-pu menyusun usaha yang berorientasi pasar dan lingkungan.

b. Jaringan bisnis da ri pe ta ni/ke lompok pe ta -ni terbentuk dan ber langsung aktif.

c. Tiap desa dan keca matan di Kawasan Agropolitan menyu sun program tahunan secara partisipatif dan disetujui bersama untuk dilaksanakan.

d. Rencana Kegiatan Jangka Panjang dan Detail Engineering Design untuk pelak sa-naan fisik prasarana dan sarana di Kawasan Agropolitan disetujui bersama untuk dilak-sanakan dan 70% dapat dilaksanakan di Kawasan Agropolitan.

e. Sebanyak 80% kontak tani/petani maju ter-pilih yang dilatih mampu menjadi tempat belajar bagi petani di lingkungannya.

Page 30: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

32

Kinerja Dukungan Infrastruktur Kawasan Agropolitan Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002. program pengembangan Kawasan

Agropolitan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pe ngembangan Permukiman ini mengalami pe ning katan setiap tahunnya, baik dari segi ku an titas maupun kualitas. Di awal pelak sana-annya, Direktorat Pengembangan Permukiman telah berhasil mengembangkan 8 Kawasan Agropolitan baru. Sampai dengan tahun 2011, sebanyak 292 kawasan telah selesai difasilitasi sebagai Kawasan Agropolitan. Kawasan yang difasilitasi secara berlanjut di tahun 2011 ter-

catat sebanyak 12 kawasan. Sedangkan, jum-lah Kawasan Agropolitan baru yang difasi-li ta si di tahun 2011 mencapai 20 kawasan.

Pe ngembangan Kawasan Agropolitan oleh Di rek torat Pengembangan Permukiman dapat dilihat pada tabel berikut:

Beras organik hasil olahan petani ngombol, Purworejo

350

300

250

200

150

100

50

02002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

88

835

52

141

48

82

64

75

118

35

306

24 12

282 292

27

3518

53 36

89 57

146 47

19378

271

46

225

6312

20

324

Baru Lanjutan Selesai

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

8 27 18 36 57 47 78 35 6 20

8 35 52 48 82 75 46 24 12

1 41 64 118 225 282 292

8 35 53 89 146 193 271 306 312 324

Tahun

Baru

Lanjutan

Selesai

Total

Pencapaian Kawasan Agropolitan 2002-20011

Page 31: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

33

Dari tabel ini terlihat peningkatan jumlah Kawasan Agropolitan yang dikembangkan. Pa-da awal pelaksanaan di tahun 2002, sebanyak 8 kabupaten telah difasilitasi senilai Rp 5,26 miliar. Jumlah kawasan meningkat menjadi 39 kabupaten di tahun 2003 dengan anggaran se-besar Rp 80 miliar. Kemudian, sebanyak 57 ka-bupaten di tahun 2004 dengan anggaran Rp 80 miliar, 75 kabupaten di tahun 2005 dengan anggaran Rp 120 miliar, dan 91 kabupaten di ta hun 2006 dengan anggaran sebesar Rp 129 miliar.

Program pengembangan Kawasan Agropolitan yang telah berlangsung selama satu dekade ini menghadirkan berbagai pengalaman yang dapat dicermati dan menjadi tantangan da-lam pengembangan Kawasan Agropolitan ber-ikutnya. Misalnya saja, berkembangnya sistem calo/ijon yang menguasai produk pertanian se hingga produk tersebut dijual ke pasar tan pa melalui pusat Kawasan Agropolitan. Jika prak-tik ijon dibiarkan, Kawasan Agropolitan yang terintegrasi dan dapat memberikan nilai tam-bah akan sulit terwujud.

Tingkat produktivitas petani yang cenderung subsisten dan sulit sangat memengaruhi pe-ngembangan agroindustri. Oleh karena itu, pa ra petani perlu mendapatkan pelatihan dan pe mahaman lebih lanjut sehingga budaya sub sisten, lambat laun, dapat ditinggalkan. Tantangan lainnya adalah infrastruktur/fasilitas yang tersedia tidak memadai, seperti jalan po-ros desa yang rusak atau pasar yang terbatas.

Kendati demikian, keberhasilan pengembang an Kawasan Agropolitan juga telah dapat dinikmati masyarakat di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Cipanas merupakan salah satu kawasan rintisan Agropolitan di Indonesia yang mulai di kembangkan sejak tahun 2002. Kawasan ini dikembangkan dengan keterpaduan berbagai program dan kegiatan dari kementerian dan

instansi terkait sehingga Cipanas tumbuh men-jadi Kawasan Agropolitan yang memiliki ke leng-kapan infrastruktur.

Pengembangan Kawasan Agropolitan Cipanas juga dilaksa na kan sesuai dengan kondisi sumberdaya alam nya. Oleh karena itu, Cipanas berkembang sebagai Kawasan Agropolitan sekaligus Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang mengandalkan ke ane ka ragaman hayati bidang pertanian dan ke indahan alamnya, seperti air terjun, pe gu nungan alami, perkebunan, peter-nakan sapi/kambing, tanaman pangan, dan ta-na man hi as, Dengan demikian, sebagai DTW, Cipanas menawarkan beragam wanawisata. seperti out bound, hortiwalk, camping ground, kolam re nang dengan air pegunungan alami, belanja sayur organik, dan kebun petik stroberi.

Hal serupa dirasakan oleh masyarakat petanidi Kecamatan Sewukan, Kabupaten Magelang. Jawa Tengah. Pengembangan Kawasan Agropo-litan di wilayah ini sepanjang Tahun Anggaran 2004–2008 mencakup pembangunan 1 unit Sta siun Terminal Agribisnis (STA), pembuatan 1 unit sarana Komposting, peningkatan jalan usaha tani sepanjang 520 m, pembangunan 1 unit STA Ngablak, penyempurnaan STA Se-wuk an, peningkatan jalan usaha tani dengan perkerasan sepanjang 1.000 m, peningkatan SDM dan pemberian modal pertanian, serta pembangunan jalan poros desa sepanjang 1.200 m.

Manfaat pengembangan kawasan yang men-da patkan pembiayaan melalui APBN, APBD I, dan APBD II tersebut telah dapat dinikmati masyarakat. Adapun manfaat yang dinikmati masyarakat adalah terciptanya sistem pema-saran dan perdagangan produksi hasil perta-nian, berkembangnya kemitraan antara pe me rin tah, swasta, dan masyarakat, serta me-ning kat nya pendapatan masyarakat.

Page 32: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

34

Jalan poros Desa Wasiat. Kecamatan ngombol. Purworejo

Page 33: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

35

Page 34: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

36

Embun pagi Kawasan Agropolitan Bagelen, Kabupaten Purworejo belum lagi menetes. Namun beberapa sepeda onthel dan sepeda motor sudah melaju cepat memasuki areal Sub Terminal Agribisnis (STA) Bagelen.

STA BAGELEN :

Metamorfosa Pasar Tradisional menjadi Agribisnis berwawasan Global Kosmopolitan

Status :Kawasan Agropolitan Bagelen.

Kabupaten PurworejoKeputusan Bupati Purworejo

No. 188.4/13/2007

luas : 1.500m2

Terdiri dari 2 shelter. 6 kios dan 1 gedung kantor pengelola

Fungsi:Sarana Penunjang bagi pemasaran hasil

pertanian di Kawasan Agropolitan Bagelen yang mencakup Kecamatan Bagelen. Kaligesing. Purwodadi dan Ngombol

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

Page 35: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

37

SeJUrUS kemudian, puluhan sepeda motor pun ikut meramaikan STA ini dengan ratusan ayam kampung dan hasil pertanian seperti kelapa, petai, pisang hingga beras organik. Panas terik matahari tak lagi menjadi penghalang transaksi jual beli ini. Petani dan pedagang melebur menjadi satu bersama riuhnya suara ayam jantan yang terus berkokok pagi itu.

Penetapan Kawasan Agropolitan BagelenKabupaten Purworejo merupakan salah satu wilayah agraris yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Perekonomian di Kabupaten Purworejo didominasi oleh sektor pertanian dengan kon-tribusi lebih dari 33% terhadap produk domes-tik regional bruto.

Upaya pembangunan sektor pertanian da-lam arti luas tidak hanya ditekankan pada pembangunan sektoral saja tetapi juga men-cakup pembangunan kewilayahan. Konsep dengan pendekatan Kawasan Agropolitan ini sudah direncanakan oleh Pemerintah Kabu-paten Purworejo dengan menetapkan rencana induk dan rencana pengembangan jangka menengah Kawasan Agropolitan.

Kendati mayoritas penduduknya bermata pen caharian sebagai petani, dan tanahnya co cok untuk pertanian, predikat Kawasan Agropolitan pun tak langsung disandangnya. Seperti Kawasan Agropolitan pada umumnya, penetapan Kawasan Agropolitan Bagelen di-dahului dengan proses identifikasi potensi dan masalah untuk mengetahui kondisi dan potensi lokasi (komoditas unggulan), antara lain: potensi Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, Iklim Usaha, kondisi Prasarana dan Sarana Dasar, dan sebagainya yang terkait dengan sistem permukiman nasional. Kemudian, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Purworejo memproses pe-nyu sunan master plan pengembangan Kawa-san Agropolitan serta proses sosialisasi ke pa da stakeholder yang terkait dengan pe-ngem bangan program agropolitan baik di kabupaten maupun di kecamatan. Penetapan Kawasan Agropolitan Bagelen berdasarkan Keputusan Bupati Purworejo No. 188.4/13/2007 yang kemudian akan diperundangkan lebih lanjut dalam peraturan daerah dalam RDTR Kawasan Agropolitan.

Suasana pagi di STA Bagelen, Purworejo

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

Page 36: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

38

Maksimalkan Peran STA dan Internet untuk Meraih PasarKondisi prasarana dan sarana di Kawasan Agropolitan Bagelen saat ini masih perlu di-kembangkan untuk memperlancar segala kegiatan pada setiap sub sistem dalam sistem agribisnis, terutama proses pemasaran hasil produksi pertanian.

Pemasaran hasil pertanian merupakan sub sistem agribisnis yang sangat vital untuk di-kembangkan. STA merupakan sarana penunjang bagi pe ngem bangan sektor perekonomian di Kawasan Agropolitan Bagelen.

Saat ini Kawasan Agropolitan Bagelen te lah memiliki sarana pe ma saran berupa bangun-an STA Bagelen di Desa Krendetan yang telah diresmikan peng gu na annya oleh Bupati Purwo-rejo,Drs.H.MahsunZain,M.Ag,padaOktober2011. Bangunannya berupa 2 shelter, 6 kios dan 1 gedung kantor di atas areal seluas 1.500 m2.

“Tak ada ketentuan khusus bagi petani atau pedagang yang ingin berjualan di STA Bagelen. Mereka cukup membayar biaya kebersihan, Rp 1.000.-/hari. Saat ini setiap hari pasar ada sekitar 75 orang petani dan pedagang yang

bertransaksi di STA,” jelas Suradi. Ketua Pengelola STA Bagelen yang juga Kepala Desa Krendetan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa

sebelum dibangun STA, areal ini adalah pasar kambing dan pasar tra disional penduduk sekitar,“Jadimemangsudahadaembrionya.Haltersebut menghindari tidak berfungsinya STA yang dibangun, alias mang krak”.

“Keberadaan STA Bagelen membantu peta ni untuk dapat mempromosikan hasil tani mereka yang berpotensi di Kawasan Agropolitan. Se cara umum penjualan sudah ber jalan walau pun terbentur dengan hari pasar yang hanya dilakukan pada Rabu dan Sabtu. Ini masalah kebiasaan. Walau demikian kami sedang mengupayakan agar petani dapat me maksimalkan keberadaan STA dan meng-arahkan mereka agar dapat menggunakan tek nologi informasi berupa internet untuk pe-masarannya,” tambah Setiyadi, S.Sos., Camat Bagelen.

Menjawab kebutuhan masyarakat tersebut, Pe-merintah Kabupaten Purworejo kemudian men-jalin kerjasama dengan Kementerian Komuni-kasi dan Informatika dengan mendatangkan mobil komuter, yaitu mobil yang dilengkapi 2 unit komputer dengan jaringan internet dan

Aktivitas pedagang-pembeli di STA Bagelen sepanjang hari pasar

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

Page 37: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

39

petugas yang siap membantu. Sesuai dengan hari pasarnya, mobil ini dapat digunakan petani untuk mengakses internet setiap Rabu dan Sabtu. “Saat ini penggunaan mobil komuter masih dalam tahap sosialisasi. Pengelola STA yang akan membantu petani memanfaatkan jaringan internet ini,” jelasUnangNurHidayat,Ke pala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Purworejo.

Hal tersebut sejalan dengan visi KawasanAgropolitan Bagelen, yakni menjadi kan Kawasan Agropolitan Bagelen sebagai daerah pro dusen pertanian dalam arti luas, berorien tasi agribisnis, berwawasan global-kosmopolitan de ngan peningkatan kemandirian serta daya saing menuju kesejahteraan.

Daya Beli Meningkat Kuantitas Komoditi TerbatasUntuk memaksimalkan keberadaan STA Ba-ge len, Pemerintah Kabupaten Purworejo mem bentuk 4 wilayah agropolitan, yakni Ke-ca matan Bagelen, Kecamatan Kaligesing, Ke-ca matan Purwodadi dan Kecamatan Ngom-bol, Kecamatan Ngombol merupakan lahan persawahan dengan ekosistem pantai; Keca-

matan Purwodadi dan Kecamatan Bagelen merupakan daerah dengan kombinasi usaha tani persawahan, perladangan serta tambak; dan Kecamatan Kaligesing merupakan daerah dengan eksisting produksi ruminansia kecil kambing ettawa (PE) ras Kaligesing, yang te-lah banyak membantu daerah lain dalam pe menuhan kebutuhan bakalan (bibit) PE. Keempat kecamatan tersebut dapat mem-bentuk suatu sistem produksi farming dan akan memiliki kinerja yang bersinergis karena adanya aspek ekologis yang berbeda dan saling melengkapi.

“Untuk beras organik, Dinas Pertanian men-dampingi dan memberikan penyuluhan pada petani dengan menanam padi pola SRI (System Rice Intensification) di areal seluas 200 ha di Ke-camatan Ngombol. Dengan pola tanam ter-sebut, produksi padi kini bisa mencapai 8,7 ton dari yang sebelumnya hanya 5 ton,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pur worejo, Ir. Dri Sumarno. Namun sayang, lan jut Dri, untuk komoditas unggulan seperti ke lapa, durian ataupun beras organik hasil pa-nennya belum dapat memenuhi permintaan pasar. Karena komoditasnya yang kurang, para

Mobil komuter. membantu petani untuk melek internet

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

Page 38: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

40

pembeli pun rela menjemput bola langsung ke rumah petani.

Pembangunan Infrastruktur pendukung di kawasan hinterland (daerah penyangga)Pembangunan Kawasan Agropolitan Bagelen memang bukan tan pa perencanaan. “Kami sudah mulai me nyu sun master plan dan RPJMD Kawasan Agropolitan Bagelen pada tahun 2006. Kemudian tahun 2007, mulai dengan penetapan kawasan, pembentukan pokja tingkat kabupaten, pem bangunan Jembatan Sembir tahap I yang meng hubungkan wilayah agropolitan Keca matan Purwodadi dengan Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Bagelen dengan Kaligesing, terutama untuk mempermudah aksesibilitas menuju STA,” jelas Bambang Jati, Kasubid Pro duksi Bappeda Kabupaten Purworejo.

Tahun 2008, lanjut Jati, dengan menggunakan dana APBD Kabupaten, Jembatan Sembir Tahap II dilanjutkan. Lalu tahun 2009 pembahasan Raperda Kawasan Agropolitan Bagelen ditunda karena menunggu Perda RTRW. Tahun 2010, pembentukan pokja kecamatan di 4 wilayah Kawasan Agropolitan Bagelen. Pada tahun

ini pula, Kawasan Agropolitan Bagelen mem-peroleh dana bantuan berupa Specific Grant program agropolitan dari Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang yang dimanfaatkan untuk pembinaan kelembagaan dan peningkatan jalan poros Desa Krendetan-Tlogokotes dan Semawung-Nadri.

“Di tahun 2011, Pemerintah Pusat melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Te ngah memberikan paket pembangunan in-fra struktur perdesaan an ta ra lain pembangunan STA Bagelen, peningkatan jalan poros Desa Guyangan-Bongkot, jalan poros Desa Wasi at, jalan poros Desa Wonosari-Kedondong, jalan poros Desa Tlogohulu-Somowono, dan jalan poros Desa Kalirejo-Sokoagung,” jelas Faiq Anung Nindito, ST., MM., Satker Pengembangan Permukiman Perdesaan Provinsi Jawa Tengah.

Aksesibilitas jalan poros desa yang semakin baik serta keberadaan Sub Terminal Agribisnis yang ramai memiliki andil besar dalam menggairahkan ekonomi Kawasan Agropolitan. Dimana potensi daerah tersebut dapat dengan mudah dipasarkan. Sehingga para petani mempunyai harapan baru dalam menata masa depannya.

Kesibukan pedagang masuk keluar STA Bagelen sepanjang pagi

Page 39: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

41Saluran irigasi di Desa Wasiat, Kecamatan ngombol, Purworejo

Page 40: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

42

Rambutnya hampir putih menyeluruh. Giginya pun tak lagi lengkap. Hanya sedikit warna merah bata sisa kunyahan sirih yang tampak mencolok dilapisan bibirnya. Namun tangan keriput Mbah Minah (70 tahun) masih cekatan mengaduk adonan gula kelapa yang setiap hari dibuatnya, aktivitas rutin yang telah ia geluti sejak usianya 10 tahun.

Melirik Potensi Gula Kelapa di Bagelen

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

Page 41: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

43

MenJADI pengrajin gula kelapa bukanlah pro-fesi pilihan. Tempat tinggalnya berada di le-reng bukit dengan pohon kelapa dan pohon jati sebagai tanaman utamanya. Keterbatasan in fra struktur membuat Mbah Minah dan pen-duduk desa lainnya berusaha mencari cara un-tuk mempertahankan hidup. Menjadi peng rajin gula kelapa adalah salah satunya.

Mbah Minah, hanyalah salah satu warga De sa Sokoagung, Kecamatan Bagelen, yang mem-buat gula kelapa sebagai olahan hasil per tanian kelapa yang menjadi salah satu ko moditas unggulan Kawasan Agropolitan Ba gelen, Kabu-paten Purworejo. Alat yang digu nakannya ter-bilang sangat sederhana, ruas bambu sebagai cetakan, wajan hitam dengan 2 tungku kayu yang terus menyala dan kulit manggis sebagai pewarna alaminya. Hampir tak ada peralatanmoderen yang ditemukan. Sesekali cahaya matahari me nerobos masuk ke dalam dapur melalui ce lah atap rumahnya yang bolong di sana-sini.

Hmmm ... aromagurihnyaadonangulakelapaMbah Minah menyergap masuk ke setiap hi-dung orang-orang di sekelilingnya. Tak lama

ber selang, ia mengangkat singkong rebus dari salah satu panci hitam dan menyuguhkannya

didalam piring, lengkap dengan gula kelapa yang telah dibuatnya. Dengan bahasa Jawanya yang kental, ia mempersilakan

kami mencicipi penganan tradisional yang istimewa ini. “Gula kelapa yang kami buat murni tanpa bahan cam puran apapun. Untuk pewarnanya, kami meng-gunakan kulit manggis, makanya warna yang dihasilkan tidak segelap gula kelapa yang pakai pewarna buatan,” tutur Juminah

(34 ta hun), put ri pertama Mbok Minah yang ikut mem bantu produksi gula kelapa.

Rumah yang terbuat dari kayu dan beralaskan tanah itu memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat kegiatan jual beli. Dimasa mudanya, ia habiskan waktu berjalan kaki dengan kondisi jalan tanah yang licin untuk menjual gula kela-pa produksinya ke pasar tradisional. “Tapi seka-rang sudah enak, jalan ke pasar sudah bagus,” tuturnya dalam bahasa jawa sambil tersenyum. Kendati kini yang berangkat ke pasar adalah anak-anaknya, Mbah Minah turut senang de-ngan adanya pembangunan jalan ini. Setelah akses jalan ruas Desa Kalirejo terbuka, para pembeli pun banyak yang datang langsung ke rumahnya. Maklum, harga jual gula kelapa ini memang akan lebih rendah bila kita langsung membelinya di rumah penjual. Saat ini Mbah Minah menjual gula kelapa dengan harga Rp 11.000.-/kg. “Penghasilan yang didapat ya ndak tentu. kalau sedang banyak nira yang di dapat ya kita bisa buat gula kelapanya lebih ba nyak,” jelas Mbah Minah tersipu.

Jalan aspal yang mendongkrak harga tanahSejak tahun 2011, jalan ruas desa yang meng-hubungkan antara Desa Kalirejo dan Desa So ko agung memang sudah berlapis aspal.

Page 42: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

44

Jalan sepanjang 2.100 m dengan lebar 3 m ini membawa dampak positif bagi perekonomian penduduk setempat yang ma yoritas adalah petani dan pembuat gula ke lapa. Menurut Elizabeth Reni Suzana, Kepala Desa Sokoagung. proses pembangunan jalan ini memang sangat diharapkan oleh pen du duk desa. “Sehingga dalam pelaksanaan pembangunannya, tidak ada kendala terhadap pembebasan lahan. Bahkan mereka dengan senang hati membantu. Penduduk hanya ingin akses jalan ke daerah

mereka lebih baik dan dapat dilalui dengan kendaraan bermotor,” jelas Reni.

Hal senada juga diungkapkan Hartoso, Ang­gota DPRD Kabupaten Purworejo yang juga penduduk Desa Sokoagung. “Sejak jalan ruas desa terbangun, angkutan umum bisa masuk ke desa kami. Karena akses jalan yang baik, oto -matis harga jual tanah terus melambung. Un tuk luas tanah 80m2 saja. sekarang tak lagi dapat dibeli dengan harga Rp 10 juta. Hingga kini

Jalan poros Desa Sokoagung, Bagelen,Purworejo

Page 43: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

45

masih banyak jalan poros desa di Kecamatan Bagelen yang perlu dibangun dan ditingkatkan kua litasnya. Karena kondisi jalan yang tidak me madai, dari Desa Sokoagung menuju Desa Semono harus melalui jalan memutar, padahal letak kedua desa ini berdampingan.”

Menurut Hartoso, sebagai daerah penyanggaKawasan Agropolitan Bagelen, akses jalan ruas desa harus segera dibenahi agar para petani dapat dengan mudah menjual hasil produksi taninya.

Kehadiran jalan aspal nan mulus memang ma-sih menjadi barang mewah bagi sebagian pen-duduk Kecamatan Bagelen dan sekitarnya. Termasuk Heru (55 tahun), pengrajin gula se­mut (brown sugar) yang hingga kini masih melewati jalan tanah yang licin sepanjang 4 km sebelum bisa menggulirkan roda motornya di jalan beraspal. Warga Desa Semono ini sangat menginginkan jalan pintas dari desanya menuju Desa Sokoagung dan Desa Kalirejo segera di-ba ngun. “Saya mengalami kesulitan untuk mem bawa hasil gula semut ini ke STA. Padahal permintaan pasar semakin banyak,” kata Herupenuh harap. Padahal gula semut yang dijual dengan harga Rp 14.000.- per kilogram sudah mulai diekspor melalui sebuah perusahaan per-dagangan hingga ke Jepang. Tiap minggu, ia dan keluarganya bisa menghasilkan 4 kuintal gula semut.

Jalan poros Desa Semono–Sokoagung yang belum tersentuh aspal

Heru dan Istri. pengrajin gula semut

Page 44: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

Ir. Dri SumarnoKepala Dinas Pertanian dan KehutananKab. Purworejo

Judi IndradjajaPPK P2S AgropolitanDitjen Cipta KaryaKem. Pekerjaan Umum

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

isan

46

Saya mulai berdagang dari kelas 6 SD. Sekarang saya punya 100 pohon kelapa

lebih. Harga jual kelapanya Rp 1.000/butir. Saya jual di STA dan di rumah. Dulu susah sekali mau jualnya, jalannya jelek. Sekarang jalan disekitar tempat tinggal saya sudah lebih baik apalagi sekarang ada STA, selain jual kelapa, saya juga bisa jual beras.

Kawasan Agropolitan Bagelen sangat potensial untuk dikem bang­

kan sebagai kawasan agribisnis. Kami dari Dinas Pertanian dan Kehutanan melakukan penyuluhan kepada petani agar kualitas tanam mereka semikin baik, dan sesuai dengan mutu yang kita harapkan.

Dengan adanya STA Bagelen ini, sangat membantu petani kami untuk

mempromosikan hasil tani mereka yang berpotensi di kawasan Agropolitan. Saat ini kami juga sedang mengarahkan petani agar dapat menggunakan teknologi informasi (internet) untuk pemasarannya.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum berupaya

mengembangkan potensi lokal dengan cara memfasilitasi Kawasan Agropolitan dan Minapolitan berupa penyediaan infrastruktur perdesaan dasar bidang permukiman. Dukungan ini diharapkan, dapat mendorong perkembangan dan kelangsungan sektor pertanian.

MarsiniPetani/Pedagang/Pengepul Kelapa

Setiyadi. S.SosCamat BagelenPurworejo

Page 45: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonisan

47

DI BALIK CAKRAWALA BIRU INDONESIA

Page 46: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

48

Hamparan laut nan biru mewarnai lukisan alam Indonesia yang terlihat begitu serasi dengan birunya langit dan hijaunya daratan negeri ini. Dengan luas perairan tiga kali dari luas keseluruhan, pantaslah jika Indonesia dinobatkan sebagai Negara Kepulauan/Maritim Terbesar di dunia dengan gugusan pulau besar dan kecil yang jumlahnya mencapai 17.508 pulau.

Di Balik Cakrawala Biru

IndonesiaKonsep kawasan :

Minapolitan

Kawasan Minapolitan TA 2005-2011 :

29 provinsi48 kawasan

Jenis Pengembangan :Budidaya ikan air tawar

Ikan hasil tangkap

Dukungan Infrastruktur :Peningkatan jalan poros desa, jalan usaha tani,

pembangunan talud, packing house, cold storage, peningkatan tambatan perahu

Page 47: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

49

SeBUTAn ‘negara kepulauan’, sebenarnya, me-ru pakan arti dari nama “Indonesia” itu sendiri, yang sudah digunakan jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat, “Indonesia” berasal dari kata indus (bahasa Latin) yang berarti “Hindia”dannesos(bahasaYunani)yangberarti“pulau”. Dengan demikian, Indonesia berarti “kepulauanyangberadadiHindia”.

Wilayah Indonesia yang terbentang di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik memiliki luas keseluruhan sebesar 7,9 juta km2. Dengan luas daratan hanya sebesar 22% saja atau 1,8 juta km2. Sedangkan. luas perairannya mencapai 77% dari luas keseluruhan atau 6,1 juta km2. Luas perairan tersebut terbagi atas laut teritorial seluas 3,2 juta km2 (terluas di dunia) dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)sebesar 2,9 juta km2 (terluas ke-12 di dunia). (Sumber: United nations environment Program–UneP.

2003).

Dengan kondisi geografis seperti disebutkan di atas, Indonesia memiliki potensi ekonomi kelautan yang sangat besar. Berdasarkan prakiraan para pakar dan lembaga terkait di tahun 2009 terhadap nilai ekonomi potensi dan kekayaan laut Indonesia, hasilnya mencapai 149,94 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,994 triliun. Nilai tersebut meliputi perikanan senilai 31,94 miliar dolar AS, wilayah pesisir lestari 65 miliar dolar AS, bioteknologi laut 40 miliar dolar AS, wisata bahari 2 miliar dolar AS, minyak bumi 6,64 miliar dolar AS, dan transportasi laut sebesar 20 miliar dolar AS.

Sementara, badan pangan dan pertanian sedunia (Food and Agriculture Organization–FAO) menyebutkan Indonesia sebagai produsen ikan terbesar di dunia. Hal ini berdasarkandata di tahun 2006 yang menunjukkan bobot produksi ikan Indonesia mencapai 87,1 juta ton. Hasil tangkapan laut Indonesiamencapai 52%

Kawasan Minapolitan Mina Asri, Desa Tanjungsari,Kabupaten Boyolali

Page 48: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

50

dari hasil keseluruhan tangkapan laut dunia. Selain potensi kekayaan laut, perairan Indonesia juga memiliki andil besar dalam perdagangan dunia. Lebih dari 80% perdagangan dunia de-ngan nilai lebih dari 500 miliar dolar AS (tahun 2006) berlangsung melalui laut. Oleh karena itu, keberadaan negara-negara maritim, seperti Indonesia, memiliki pengaruh besar dalam per-dagangan dunia.

Potensi besar dari perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan per eko-nomian dari sektor kelautan. Namun, pe-ngembangan sektor kelautan ini masih belum menjadi prioritas dan mendapatkan perhatian

sepenuhnya dari para pemegang kebijakan. Akibatnya, potensi kelautan Indonesia belum diolah secara maksimal sehingga sektor kelaut-an belum mampu meningkatkan perekonomian secara signifikan.Hal iniberujungpadabelumtercapainya kesejahteraan masyarakat di wila-yah pesisir, khususnya para nelayan.

Hal tersebut tampak dari sejumlah data yangdikeluarkan Kementerian Kelautan dan Per-ikanan dalam Pedoman Umum Minapolitan 2011. Dimana, luas lautan Indonesia yang jum-lahnya mencapai 2/3 dari luas keseluruhan hanya memberikan Product Domestic Bruto (PDB) perikanan sebesar 3,2%. Potensi budidaya

Kawasan Minapolitan Kojadoi. Kabupaten Sikka. nTT

Page 49: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

51

laut yang dimiliki negeri ini seluas 8.363.501 ha, tetapi yang terealisasi baru seluas 74.543 ha. Begitu pula dengan potensi tambak seluas 1.224.076 ha, baru dapat terwujud seluas 612.530 ha.

Disamping itu, potensi sumberdaya perikanan tangkap negeri ini sebesar 6,4 juta ton per tahun, tetapi masih banyak nelayan yang hidup dalam kemiskinan. Lebih dari separuh (50%) dari jumlah nelayan di negeri ini, yaitu 2.755.794 orang (nelayan laut dan perairan umum), masih berstatus sambilan utama dan sambilan tambahan. Sementara itu, jumlah nelayan terus mengalami peningkatan, seperti

di tahun 2006-2007 terjadi peningkatan jumlah nelayan sebesar 2,06%. Namun, peningkatan berbanding terbalik dengan jumlah ikan di per-airan negeri ini yang kian langka.

Kondisi ini melatarbelakangi upaya-upaya un-tuk mengembangkan wilayah perairan/pe-si sir dengan sektor kelautan dan perikanan sebagai kegiatan utama demi meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, ter utama para nelayan. Untuk itu, diperlukan perubahan cara berpikir dan orientasi pem-bangunan dari daratan ke maritim dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan ge-rakan yang mendasar dan cepat. Perubahan ini disebut dengan Revolusi Biru. Revolusi Biru pun diimplementasikan melalui sistem pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis wilayah yang menggunakan konsep Minapolitan.

Pengembangan Kawasan Minapolitan merupa-kan alternatif solusi pembangunan wilayah per-desaan, dalam hal ini adalah kawasan perairan/pesisir (tangkap) dan kawasan budidaya (kolam). Kegiatannya difokuskan pada sistem dan usaha perikanan (minabisnis) sehingga mam pu mendorong kegiatan perikanan di wi-layah sekitarnya. Pengembangan Kawasan Minapolitan turut diwujudkan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum di sejumlah wilayah di Indonesia. Dengan pengembangan Kawasan Minapolitan diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan produksi perikanan tangkap maupun budidaya sehingga mampu mening katkan pendapatan dan kesejahteraan masya rakatnya.

Konsep Kawasan MinapolitanMenurut UU Penataan Ruang No. 26/2007, Kawasan Minapolitan merupakan turunan dari Kawasan Agropolitan, yaitu kawasan yang terdi ri

Page 50: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

52

atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wila yah perdesaan sebagai sistem produksi perikanan dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fung sional dan hirarki keruangan satuan sis-tem permukiman dan sistem minabisnis. Sama halnya dengan Agropolitan, konsep Mina po-litan juga dicetuskan Friedman dan Douglas (1985) sebagai aktivitas pembangunan yang ter konsentrasi di wilayah perdesaan ber pen-duduk antara 50.000–150.000 jiwa.

Berdasarkan asal katanya, Minapolitan adalah gabungan dua kata, yaitu mina yang berarti “ikan” dan polis/politan yang berarti “kota”. Dengan demikian, Minapolitan diartikan seba-gai kota perikanan. Konsep minapolitan pun diuraikan sebagai kota perikanan berbasis pada pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan wilayah melalui pendekatan dan sistem manajemen kawasan yang terintegrasi, efisien, berkualitas, dan berakselerasi tinggi.

Sedangkan, Kawasan Minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan pendukung lainnya.

Secara konseptual, Minapolitan memiliki 2 unsur utama, yakni Minapolitan sebagai kon-sep pembangunan sektor kelautan dan per-ikanan berbasis wilayah serta Minapolitan

sebagai kawasan ekonomi unggulan dengan produk kelautan dan perikanan sebagai ko-mo ditas utamanya. Konsep Minapolitan da-lam pembangunan sektor kelautan dan per-ikanan ini berlandaskan pada 3 asas, yakni demokratisasi ekonomi kelautan dan perikanan prorakyat; keberpihakan pemerintah pada rak-yat kecil melalui pemberdayaan rakyat kecil; serta penguatan peranan ekonomi daerah de-ngan prinsip: “daerah kuat, maka bangsa dan negara pun kuat”.

Kawasan Minapolitan begitu khas dengan ma-yoritas masyarakatnya yang mendapatkan peng ha silan dari kegiatan minabisnis. Kegiatan minabisnis merupakan kegiatan penangangan komoditas secara komprehensif, mulai dari hu-lu sampai hilir, seperti pengadaan, produksi, pengolahan, hingga pemasaran.

Kegiatan minabisnis dicirikan dengan keber-adaan sentra-sentra produksi dan pemasaran berbasis perikanan yang sangat memengaruhi perekonomian di sekitar kawasan. Disamping itu, karakteristik minapolitan tampak dari ke-anekaragaman kegiatan–ekonomi, produksi, per dagangan, jasa, pelayanan, kesehatan, dan sosial–yang saling terkait. Sebagai pendukung kegiatan, Kawasan Minapolitan juga telah me-miliki sarana dan prasarana yang memadai. layaknya sebuah kota.

Kawasan Minapolitan sangat penting untuk dikembangkandiIndonesia.Halinidisebabkanoleh tersedianya lahan perikanan dan tenaga kerja yang murah, masyarakat pembudidaya perikanan telah memiliki kemampuan dan pengetahuan, telah terbentuk jaringan antara sektor hulu dan hilir, serta kesiapan institusi. Adapun tujuan dari pengembangan Kawasan Minapolitan sebagai konsep dari Revolusi Biru adalah:• Meningkatkan produksi, produktivitas, serta

kualitas dari komoditas kelautan, perikanan

Petani sedang memberi makan di kolam budidaya ikan lele

Page 51: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

53

budidaya dan produk olahannya.• Mengembangkansistemminabisnis.• Mengembangkan pusat pertumbuhan eko­

nomi di Kawasan Minapolitan.• Meningkatkan pendapatan dan kesejahtera­

an masyarakat secara adil dan merata, khu-susnya para nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah ikan.

Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, di-susunlah strategi utama pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui Minapolitan. Strategi tersebut mencakup penguatan lem-baga dan sumber daya manusia secara terin-tegrasi, pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, peningkatan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan, serta perluasan akses pasar domestik dan internasional. Sebagai upaya percepatan, strategi utama direalisasikan melalui langkah-langkah strategis berikut:a. Kampanye Nasional melalui media massa, ko-

munikasi antarlembaga, ataupun pameran.b. Menggerakkan produksi, pengolahan, dan/

atau pemasaran di sentra produksi unggulan pro-usaha kecil, di bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, serta pengolahan dan

pemasaran.c. Mengintegrasikan sentra produksi peng olah-

an, dan/atau pemasaran menjadi kawasan ekonomi unggulan daerah menjadi Kawasan Minapolitan.

d. Pendampingan usaha dan bantuan teknis di sentra produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran unggulan berupa penyuluhan, pelatihan, dan bantuan teknis.

e. Pengembangan sistem ekonomi kelautan dan perikanan berbasis wilayah.

Pengembangan Kawasan Minapolitan yang se penuhnya memanfaatkan potensi lokal ini sa ngat mendukung perlindungan dan pengem bangan terhadap budaya-sosial lokal. Dengan demikian, pengembangannya telah sesuai de ngan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang mendukung pengembangan kawasan an dalan. Oleh karena itu, pengembangan Kawasan Minapolitan tidak bisa terlepas dari pengembangan sistem pusat kegiatan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten. Kawasan ini pun memiliki batasan yang hanya ditentukan oleh skala ekonomi (economic of scale).

Pembatasan aktivitas tertentu di kawasan minapolitan Mina Asri, Desa Tanjungsari,Kabupaten Boyolali

Page 52: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

54

Mekanisme Pengembangan Kawasan MinapolitanUntuk dapat dikembangkan menjadi Kawasan Minapolitan, suatu wilayah–dalam hal ini sistem kewilayahan kabupaten, harus memenuhi be-be rapa persyaratan yang akan menjadi per-timbangan berdasarkan aspek strategis dari unsur makro pembentuk Kawasan Minapolitan. Salah satunya memiliki komoditas unggulan di bidang kelautan dan perikanan dengan nilai ekonomi tinggi yang akan dikembangkan.

Komoditas unggulan merupakan komoditas andalan yang paling menguntungkan untuk dikembangkan karena memiliki prospek pe-ngem bangan tinggi di masa depan, keber-adaannya melimpah, dan dapat meningkatkan penghasilan/kesejahteraan masyarakatnya. Po-la pengembangan yang terpadu akan mening-katkan efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya sehingga mampu meningkatkan produksi sekaligus pendapatan masyarakat.

Selain memiliki komoditas unggulan di bidang kelautan dan perikanan, Kawasan Minapolitan hendaknya telah memiliki sistem mata rantai produksi (hulu–hilir), kelayakan daerah, du-kung an infrastruktur yang memadai–seperti transportasi, jaringan listrik, dan air bersih, serta dukungan berbagai fasilitas minabisnis–seperti pasar, balai benih ikan, lembaga keuangan, dan kelompok budidaya. Sumber daya manusia yang cukup dan mampu menggerakkan kegiatan di dalam kawasan juga sangat dibutuhkan bagi perkembangan Kawasan Minapolitan. Dengan didukung komitmen kuat dari pemerintah da erah, Kawasan Minapolitan yang serasi, se-im bang, dan terintegrasi pun akan segera terwujud.

Sebagai sebuah kawasan ekonomi potensial ung gulan, Kawasan Minapolitan memiliki karak-teristik tersendiri, yaitu:a. Memiliki sentra produksi, pengolahan, dan/

atau pemasaran dan kegiatan usaha lainnya, seperti jasa pelayanan dan perdagangan.

b. Memiliki sarana dan prasarana sebagai pen-dukung aktivitas ekonomi.

c. Menampung dan mempekerjakan sumber daya manusia di dalam Kawasan Minapolitan dan daerah sekitarnya.

d. Mempunyai dampak positif terhadap pereko-nomian di daerah sekitarnya.

Seperti halnya kawasan Agropolitan, pengem-bangan Kawasan Minapolitan harus melalui mekanisme pengajuan usulan terlebih dahulu. Dalam mekanisme tersebut, diuraikan prosedur tentang pengajuan lokasi Kawasan Minapolitan yang meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:1. Usulan dari Kabupaten oleh Pemerintah

Provinsi. Pemerintah Kabupaten mengajukan usulan mengenai Kawasan Minapolitan. Se-belumnya, Pemerintah Kabupaten telah me-lakukan identifikasi potensi dan masalah terlebih dahulu. Identifikasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan potensi lokal, yaitu komoditas unggulan. Lokasi Kawasan Minapolitan yang berada di dalam kawasan kabupaten ditetapkan oleh Bupati/Walikota.

2. Pemerintah Pusat menilai kesiapan lokasi un-tuk dapat dikembangkan sebagai Kawasan Minapolitan. Penilaian dilakukan berdasarkan kelengkapan persyaratan administrasi, be-rupa dokumen perencanaan yang terdiri dari SK lokasi, SK pokja, Masterplan, RPIJM, dab DED, serta potensi lokasi kawasan yang diusulkan.

3. Pengembangan Kawasan Minapolitan yang di usul kan dapat dipenuhi jika telah meme-nuhi kondisi berikut:• Apabila kelengkapan administrasi dan

po tensi kawasan yang diusulkan telah memenuhi persyaratan dalam butir nomor 2.

• Apabila kelengkapan administrasi belumterpenuhi semua, tetapi kawasan yang diusulkan memiliki potensi yang baik.

Page 53: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

55

dilihat dari profil kawasan tersebut. Kawasan ini akan diberi kesempatan untuk melengkapi kekurangan persyaratan administrasi dalam waktu 1 tahun. Apabila dalam kurun waktu 1 tahun belum terlengkapi, dana bantuan pembangunan pada tahun berikutnya akan dihentikan untuk sementara.

Setelah adanya pengajuan tentang usulan lokasi Kawasan Minapolitan yang akan dikembangkan, dilaksanakan penilaian/pemilihan kawasan dengan mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini: • Program­programpengembangankawas­

an dari departemen/badan yang memili ki keterkaitan lingkup kegiatan (tupoksi) de-ngan pengembangan kawasan berbasis minabisnis.

• Komoditasunggulan sebagaipemicuun­tuk tumbuh kembangnya kehidupan dan penghidupan dari sektor-sektor komoditi ikutan lainnya.

• Potensikabupatenyangakandikembang­kan menjadi Kawasan Minapolitan. Potensi kabupaten merupakan faktor pendukung berkembangnya Kawasan Minapolitan.

• Kawasan Minapolitan tidak ditentukanoleh batasan administrasi pemerintahan. Namun, prosedur penetapannya dimulai dari penetapan kabupaten terpilih dan basis analisa data berdasarkan batas ad-ministrasi. Oleh karena itu, proses pe ni-laian Kawasan Minapolitan diawali de-ngan proses penilaian Kabupaten yang berpotensi untuk mendapatkan kawasan terpilih.

• Kawasan Minapolitan merupakan satukesatuan kawasan perdesaan yang ter-diri dari desa pusat dan desa-desa hinter-land-nya yang diindikasikan oleh adanya hubungan fungsional antara kegiatan di desa pusat dan di desa hinterlandnya.

• KawasanMinapolitan yang diusulkan su­dah menetapkan struktur hirarki kawasan.

• Memiliki sistim kelembagaan dan sistem

Mekanisme Penyelenggaraan Minapolitan

ProgramMinapolitan

Sosialisasi PengembanganKawasan

Perencanaan(Master Plan/RPIJM/DED)

Monitoring dan Evaluasi

MinapolitanMandiri

Pusat/Provinsi/Kab/Kota

Pusat/Provinsi/Kab/Kota

Kelembagaan Pe

gem

b.SD

M

InfrastrukturPerm

odal

an

Pemda Kab/Kota

(Pokja Agropolitan)

Masyarakat Tani

yang difasilitasi

Pemda Setempat

• Identifikasi• Usulan Lokasi dari Bupati /

Gubernur• SK lokasi

oleh Menteri Kelautan dan Perikanan

• MoU

Keterangan :

• SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41/MEN/2009 Nomor 32/MEN/2010 Nomor 39/MEN/2011• MoU antara Menteri PU dan Menteri KP Nomor 06/MEN-KP/KB/VI/2010• PKS Dirjen Cipta Karya Nomor PR.0103-DC/PKS/16/2010

Page 54: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

56

diminati pasar. • PengolahanHasilPerikanan Adanya upaya untuk mendapatkan nilai

tam bah dari hasil perikanan. Jika semula hasil pertanian hanya diperoleh dalam bentuk produk primer, kini, mampu meng-hasilkan produk olahan. Dalam upaya ini, packing house dan tempat penjemuran me rupakan infrastruktur yang mendukung proses pengolahan.

• PemasaranHasilPerikanan Infrastruktur yang tersedia sangat menun-

jang upaya pemasaran hasil perikanan, yang dapat memperpendek mata rantai tata niaga perdagangan, mulai dari sentra produksi sampai ke sentra pemasaran akhir. Misalnya saja, tambatan perahu dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Disamping dukungan infrastruktur, keber ha -silan pelaksanaan pengembangan Kawasan Minapolitan juga didukung oleh kelem bagaan yang kuat di Kabupaten/Kota. Ke lemba gaan Minapolitan ini dibentuk oleh Bupati/Walikota yang ber tujuan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan sek toral di daerah. Ruang lingkup kegiatan dari kelembagaan Minapolitan men-cakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan.

Kelembagaan Minapolitan juga dibentuk di ting kat Provinsi yang memiliki fungsi koordi na si sebagai fasilitasi hubungan antara Kabupaten/Kota dan antara daerah dengan Pusat. Ke lem-bagaan yang dibentuk oleh Gubernur ini beru-pa Kelompok Kerja (Pokja). Sementara, untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan antarunit kerja teknis dengan instansi sektoral terkait, dibentuklah Tim Koordinasi Minapolitan yang tugas pokok dan fungsinya bersifat koordinatif.

Kinerja Dukungan Infrastruktur Kawasan MinapolitanPengembangan Kawasan Minapolitan oleh Di-

pengelolaan yang mendukung berkem-bangnya Kawasan Minapolitan.

• Komitmen yang kuat dari pemerintahdaerah dengan diterbitkannya SK pene-tapan kawasan dari Bupati atau dana sharing dari pemerintah daerah setempat

• Persyaratan pengembangan KawasanMinapolitan sebagai kriteria untuk meng-identifikasi Kawasan Minapolitan.

Dukungan Infrastruktur Kawasan MinapolitanSistem infrastruktur yang tersedia menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan Kawasan Minapolitan. Infrastruktur tersebut membentuk struktur ruang, seperti jaringan ja lan, sumber air, jaringan listrik, dan jaringan telekomunikasi yang bermanfaat bagi pe ning-katan produktivitas hasil perikanan, peng olah an hasil perikanan, dan pemasaran hasil perikanan.• PeningkatanProduktivitasHasilPerikanan Infrastruktur yang sangat memadai

seperti peningkatan jalan poros desa, jalan usaha tani dan pembangunan talud yang dibangun Kementerian Pekerjaan umum sangat men du kung upaya-upaya peningkatan pro duk tivitas hasil perikanan sehingga hasilnya ber daya saing dan

Abon Ikan Patin yang mengandung OMeGA 3&6 serta kaya protein

Page 55: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

57

Kerupuk olahanikan Patin

rektorat Pengembangan Permukiman telah ber langsung sejak tahun 2005 dengan hanya mem fasilitasi 1 kawasan. Di tahun 2006, dikem-bangkan kembali sebuah kawasan lain seiring dengan pembangunan lanjutan dari tahun se belumnya. Sampai dengan tahun 2011, ter-da pat 48 Kawasan Minapolitan dengan 10 ka-wasan yang telah selesai difasilitasi. Di tahun 2011, sebanyak 18 kawasan baru juga telah dikembangkan menjadi Kawasan Minapolitan. Kinerja pengembangan Kawasan Minapolitan sejak tahun 2005–2011 terurai dalam tabel dan grafik berikut ini:

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 1 – 3 20 5 18

– 1 2 2 2 21 20

– – – – 3 4 10

1 2 2 5 25 30 48

Tahun

Baru

Lanjutan

Selesai

Total

Pencapaian Kawasan Minapolitan 2005-20011

Baru Lanjutan Selesai

50

45

40

35

30

25

20

15

10

5

02005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 2 2 3 4

5

3 2

20 21

20

10

18

11

1 2 25

25

30

48

Page 56: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

58

Kawasan Minapolitan Mina Asri, Desa Tanjungsari,Kabupaten Boyolali

Page 57: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

59

Page 58: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

60

Bila Jakarta, kota kosmopolitan yang serba gemerlap mampu menyihir jutaan rakyat Indonesia untuk mengadu peruntungan nasibnya disana, tidak demikian halnya dengan Timan (54 tahun). Dengan segenap harapan, Timan mengarahkan nasib hidupnya di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

KAWASAN MINAPOLITAN MUARO JAMBI:

Sumber penghasilan sekaligus investasi yang menggiurkan

Status :Kawasan Minapolitan Muaro Jambi

luas : 2.500m2

Terdiri dari 12 kolam ikan budidaya

Potensi Unggulan : Budidaya ikan patin

Hasil Olahan :Kerupuk kulit dan abon ikan patin

Page 59: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

61

KABUPATen Muaro Jambi merupakan kabu-paten hasil pemekaran dari Kabupaten Batang Hari yang dibentuk berdasarkan Undang­un­dang Nomor 54 tahun 1999 dengan pusat pe -merintahan di Sengeti, Kecamatan Sekernan yang berjarak sekitar 38 Km dari Kota Jambi.

Secara geografis, Kabupaten Muaro Jambi ber ada pada posisi strategis karena selain merupakan hinterland Kota Jambi, kabupaten ini juga merupakan center point pertemuan lintas timur dan penghubung lintas barat Sumatera. Posisi ini secara ekonomis sangat menguntungkan, karena dapat memacu laju pertumbuhan perekonomian daerah.

Puluhan tahun silam, Timan mulai mengadu nasib di ranah Jambi. Bukan sebagai trans-migran yang pada waktu itu sedang digalakkan

programnya oleh Pemerintah, tapi sebagai pe-tani ladang, profesi yang telah dilakoni lelu-hurnya di Jawa Tengah sejak dahulu. “Saya datang kesini tahun 1994. Dulu saya petani ladang yang menanam jagung, kacang-ka-cangan dan lain-lain. Tetapi karena lahannya kurang subur untuk ditanami, saya mencoba budidaya ikan,” kenang Timan.

Tahun 2004, Timan dan warga sekitar menyulap ladang pangan seluas 2.500 m2, menjadi 12 ko lam budidaya ikan patin. “Kenapa ikan pa-tin? Karena hanya ikan patin yang mampu hidup di air yang tidak mengalir, daerah kami adalah rawa dimana airnya tidak mengalir se-perti sungai,” jelas Timan. Melalui tangan di ngin Timan, Budidaya ikan patin memperoleh hasil panen perdana yang menggembirakan. Ke-mu dian lahirlah Kelompok Pembudidaya Ikan

Jalan di kawasan Minapolitan Desa Pudak. Kumpeh Ulu. Muaro Jambi

Page 60: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

62

(Pokdakan) Tunas Baru dimana Timan menjadi Ketua Kelompoknya. Kolam-kolam patin kian banyak dijumpai di Desa Pudak. Dari 12 unit kolam bertambah menjadi 30 kolam dan terus meningkat setiap tahunnya.

Kendati demikian, bu kan tanpa ken dala Timan dan kelompoknya men ja lani usaha ini. Ia dan puluhan petani budidaya ikan kolam maupun keram ba pun mengalami masa jatuh bangun ketika ikan-ikan mereka terserang pe nyakit yang menyebabkan gagal panen. Hingga suatuhari ada informasi dari Dinas Kelautan dan Per ikanan bahwa Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu akan d i j a d i k a n K a w a s a n Mina politan.

Timan memang tak pernah menyangka bila tempat ting-gal yang dulunya adalah daerah rawa ini menjadi zona inti Kawasan Minapolitan di Kabupaten Muaro Jambi. sesuai Keputusan Men teri Kelautan d a n Per ikanan Nomor : 32/MEN/2010 tanggal 14 Mei 2010 dan SK Bupati Nomor: 355/2010. “Saya dan teman-teman se ma kin semangat mengem bangkannya. Kami diberi pe nyuluhan tentang budidaya ikan kolam seperti memilih bibit ikan serta pakan yang baik, ” jelas Timan.

Menurut Paruhuman Lubis, Kepala Dinas Ke la utan dan Perikanan Kabupaten Muaro Jam bi, sebelum adanya program Kawasan Mina-politan, masyarakat Desa Pudak memang su-dah melakukan budidaya ikan patin. “Kami hanya bersifat mendampingi dan memberikan penyuluhan.”

P e r l a h a n tapi pasti,

p e n g e m -bangan budidaya ikan patin ini terus meningkat.

Sehingga banyak dari petani budidaya ikan kerambah beralih ke kolam seperti yang dilakukan Syaiful (45 tahun). “Sebetulnya untuk pengembangan budidaya ikan kolam atau keramba sama saja. Hanya saya menilai untuk ikan kolamlebih rendah risikonya,” ujar pria asli warga KumpehUluinisambiltersenyum.Haltersebut

Page 61: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

63

dibuktikannya dengan hasil panen 10 kolam miliknya yang mampu menghasilkan 8.000 ekor ikan patin.

Peran Infrastruktur di Kawasan MinapolitanDemam budidaya patin pun mulai menyebar ke desa tetangga lainnya. Pokdakan Tunas Baru tak lagi bisa menampung anggotanya hingga kemudian dikembangkan menjadi 6 Pok dakan. yakni Mina Teladan, Mina Barokah, Usaha Mina Makmur, Usaha Mina Mandiri serta Mina Handayani dengan Tunas Baru tetap sebagaiinduknya.

Keenam pokdakan tersebut kini mengolah 630 unit kolam di lahan seluas 63 hektar yang terbagi di empat lokasi. “Alhamdulilah...setiap hari per kelompok kami bisa panen 5-6 ton dengan harga jual per kilogramnya Rp 10.000.-.” ujar Timan yang siang itu ditemani oleh masing-masing ketua Pokdakan, Supriyanto, Syaiful, Sutrisno, Suwardi danTrinarto. Hasil panen inikemudian dipasarkan dengan pembagian 3 ton ke luar kota seperti Palembang dan Medan, 3 ton lagi untuk memenuhi pasar lokal.

“Sejak tahun 2011, kami sangat terbantu de-ngan adanya peningkatan jalan produksi di

Panen ikan patin di Pokdakan Tunas Baru

Page 62: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

64

areal kolam, karena hasil panen sudah dapat di-bawa dengan Torsa (sepeda motor beroda

tiga) tak lagi dipikul. Hemat waktu,hemat tenaga dan hemat biaya,”

kata Timan.

“Pembangunan jalan produksi ini sesuai dengan salah satu arah kebijakan pembangunan infra struktur Cipta Karya, yaitu meningkatkan per tumbuhan ekonomi desa yang didalamnya ter dapat kebijakan mengenai akses infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi lokal,”jelasH.IvanWirata,ST.,MM.,MT.,KepalaDinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi.

Selain itu, Dudi Mulyana, ST., MT., Kasubid Produksi Bappeda Kabupaten Muaro Jambi menambahkan bahwa pembangunan infra-struktur juga di harapkan mampu mempercepat pengem bang an kawasan, meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan perikanan, me-ning katkan akses pergerakan orang dari dan menuju ka wasan termasuk pergerakan barang dan jasa serta meningkatkan daya tarik investasi di ka wasan minapolitan.

Hal ini didukung dengan adanya NotaKese pahaman (MoU) No. 06/MEN-KP/KB/VI/2010 antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Ke menterian Kelautan dan Perikanan tentang pengembangan kawasan ekonomi berbasis ke lautan dan perikanan dengan konsep mina politan.

Menurut Timan, saat ini memiliki kolam ikan ti-dak hanya sebagai sumber penghasilan, tetapi juga memiliki nilai investasi yang cukup tinggi. “Sejak akses jalan produksi terbuka, harga ta-nah yang tadinya hanya Rp 500.000,-/m2, kini menjadi Rp 1.500.000,-.”

Serap Tenaga Lokal dan Membuka peluang usahaDampak positif lain dari pembentukan kawasan minapolitan adalah mampu menyerap tenaga kerja lokal terutama usia produktif. “Bagi yang pria, bisa bekerja di kolam dan yang wanita bisa menambah penghasilan dapurnya di tempat pengolahan ikan. Kami juga mendukung pro-ses pengolahan ikan patin yang dilakukan oleh kelompok tani wanita menjadi penganan ri-ngan seperti abon patin dan kerupuknya. Di halaman rumah, para petani juga menanam tanaman hortikultura sehingga kampung ini menjadi Kampung Pangan Terpadu Minapolitan

Pudak,“ jelas Paruhuman Lubis.

Adalah Rusmiyati (50 tahun) yang

kini dipercaya mengkoordinir ibu-ibu

rumah tangga di Desa Pudak dalam Kelompok

Wanita Tani (KWT) Tunas Baru. “Saat ini pesanan produk yang

paling banyak adalah kerupuk kulit ikan patin. Menurut para

pembeli, kerupuk ini rasanya

Dukungan Kementerian Pekerjaan Umum pada Kawasan Minapolitan Kumpeh Ulu. Kabupaten Muaro Jambi

No Kegiatan Volume Biaya (Rp) Tahun

1 Peningkatan jalan produksi Tangkit 2.548 m 1.225.500.000 2011 Baru. Kecamatan Sei Gelam

2 Peningkatan jalan produksi Pudak. 1.249 m 570.645.000 2011 Kecamatan Kumpeh Ulu (SKPA)

3 Peningkatan jalan produksi 1.650 m 895.860.000 2011 Kecamatan Kumpeh Ulu

Page 63: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

65

renyah dan gurih. Untuk penjualan abon patin belum terlalu banyak penjualannya,” jelas Rusmiyati. Untuk aktivitas pengolahan ikan patin ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan memfasilitasi 1 buah bangunan Unit Pengelolaan Ikan serta kelengkapan mesin penunjang seperti alat potong, dan packing.

“Peralatan ini kami gunakan secara bergantian dengan KWT lainnya di Kawasan Minapolitan daerah kami. Produk-produk olahan ini adalah hasil pengetahuan yang kami dapat dari pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh KKP,” tambah Rusmiyati.

Kendati masih dalam kapasitas home in dus try, pengolahan ikan patin ini juga te tap mem-perhatikan kandungan gizinya, kare na abon dibuat dengan menggunakan 100% da ging ikan patin segar yang banyak me ngan dung OMEGA 3 & 6 dan kaya akan protein. Packaging juga dikemas apik agar dapat bersaing dengan produk la in nya di pasaran. Un tuk kemasan 100gr, bia sa nya dibandrol de ngan harga Rp 15.000,- hingga Rp 20.000,-. Sedang kan harga kerupuk kulit ikan patin Rp 12.500,- per 250 gram. “Insya Allah kami siap bersaing di pasaran untuk kualitas dan rasanya. Saat ini kami dibantu Dinas Perikanan dan Kelautan sedang berupaya menembus pasar nasional

dengan memasok hasil olahan ini ke beberapa supermarket. Kami mohon bantuan dari semua pihak untuk pemasarannya,” jelas Rusmiyati sambil tersenyum.

Hasilpanenbudidayaikanpatinyangmelimpahserta hasil pengolahan ikan yang baik tentu saja memberikan berkah bagi penduduk Desa Pudak. Termasuk salah satunya menarik perhatian Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono untuk bersama para menteri terkait dan masyarakat Kabupaten Muaro Jambi melakukan Panen Raya di awal Februari 2012 lalu. Dalam kunjungannya itu, Presiden berharap Kampung Pangan Terpadu Minapolitan Pudak mampu menginspirasi daerah lainnya untuk mencukupi kecukupan pangan negara kita ditengah gejolak pangan dunia seperti saat ini.

Senyuman Rusmiyati, Timan dan petani budidaya ikan patin/hortikultura di Desa Pudak adalah senyum kegigihan mereka mengubah Desa Pudak menjadi Kampung Pangan Terpadu Minapolitan yang membanggakan. “Semoga kami bisa menjaganya dengan baik,” ujar Timan. Sebuah harapan sederhana, dari sebuah desa kecil yang kini sangat menjanjikan!

Unit Pengolahan IkanDesa Pudak

Page 64: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

66

Alhamdulillah..... dengan ada­nya Kawasan Minapolitan di

Desa Pudak. kehidupan kami bisa lebih meningkat. Dulu dengan tanaman pangan, sebulan kami dapat penghasilan Rp 1 juta sekarang kami bisa dapat Rp 2­3 juta. Apalagi dengan adanya peningkatan jalan produksi kami jadi lebih hemat waktu, tenaga dan biaya tentunya.

Kunci keberhasilan Kawasan Minapolitan Desa Pudak adalah

keuletan dan kegigihan para petani budidaya. Kita dari Pemerintah daerah harus bisa membimbing mereka melalui penyuluhan, dan yang terpenting adalah jangan sekali­kali membohongi para petani.

Koordinasi serta kerja sama yang baik antara Dinas

Perikanan dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum, dan masyarakat menjadikan Ka wasan Minapolitan Muaro Jambi menjadi salah satu percontohan yang sukses.

H. Ivan Wirata. ST.. MM.. MT.Kepala Dinas PUProvinsi Jambi

Paruhuman Lubis Kepala Dinas Kelautan dan PerikananKab. Muaro Jambi

TimanPetani budidaya ikan

Page 65: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

67

Page 66: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

68

Pagi itu, Pelabuhan Perikanan Nusantara Bastiong (Ternate) tampak lebih ramai. Selain tertutup kapal-kapal penangkap ikan, suara nelayan penjual ikan pun bersahutan seraya menyebut angka rupiah yang terbilang murah untuk ratusan kilogram ikan laut segar. Kondisi ini menjadi aktivitas rutin awak pelabuhan, dari dini hari hingga siang menjelang.

KAWASAN MINAPOLITAN TERNATE:

Kota Bahari Nan Kaya

Status :Kawasan Minapolitan

Kemen te rian Kelautan dan Perikanan melalui SK No. KEP.32/MEN/2010

luas Wilayah laut Maluku Utara: 106.977,32 Km2

Potensi Sumber Daya Ikan: 143.165,36 ton per tahun

Potensi Unggulan: Pelagis Besar (ikan tuna dan cakalang)

Pelagis Kecil (ikan layang dan tembang)Demersal (ikan kakap merah, ekor

kuning,kerapu)

Page 67: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

69

PUlAU TernATe merupakan wilayah kepulau-anyangterletakdipesisirbaratpulauHalmaheradan merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara. Pulau kecil yang berada di kaki Gunung Gamalama ini memiliki luas 5.681,30 km2, yang didominasi oleh perairan laut dengan luas seki-tar 5.457,55 km2, dan luas daratan 133,74 km2. Secara geografis Kota Ternate terletak pada 126o20’ – 128o05’ BB dan 0o50’ – 2o10’ LU.

Kota Ternate sendiri terbagi atas 7 kecamatan yaitu Kecamatan Pulau Ternate, Ternate Selatan, Ter na te Utara, Moti, Ternate Tengah, Batang DuadanPulauHiri.Sekitar70%kelurahan/desame miliki pantai sedangkan 18 desa sisanya ti-dak mempunyai wilayah pantai. Tak hanya itu, kekayaan alam Kota Ternate juga tersebar dalam 7buahpulaukecil,yakniPulauHiri,PulauMoti,

Pulau Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida.

Dari sisi geografis wilayah, pulau – pulau kecil di Ternate ini sangat strategis, karena merupakan daerah migrasi/ruaya berbagai jenis ikan pelagis besar (tuna dan cakalang) yang merupakan ko-mo ditas andalan perikanan. Karena itu, po ten si di bidang perikanan dan kelautan di wila yah ini cukup besar. Berdasarkan data sekun der yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan tahun 2004, potensi lestari ikan di perairan Ternate sebesar 23.919,25 ton per tahun dari standing stock yang dimiliki sebesar 47.838,25 ton yang terdiri dari ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, tongkol, cucut, tenggiri, dan ikan pelagis kecil seperti ikan layang dan tembang. Ikan demersal seperti kakap merah,

Jalan di kawasan Minapolitan PPn Ternate yang tak lagi digenangi air

Page 68: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

70

skuda, ka kap sejati, ekor kuning serta berbagai jenis ikan kerapu. Tingkat pemanfaatan potensi perikan an baru mencapai 29,80 % dari potensi les ta rinya. Potensi lain yang dimiliki oleh Pulau Ternate yaitu sebagian pulau-pulaunya dapat dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan mari-kultur, diantaranya hatchery, budidaya rum-put laut, keramba (pembenihan dan pembe-saran). Selama ini masyarakat cenderung lebih banyak pada kegiatan penangkapan, baik ikan pelagis, ikan demersal, sehinga cukup su-lit mengubahnya menjadi perilaku pembu-didayaan. Di pesisir pantai Kota Ternate, banyak terdapat bibit bandeng nener dan benur yang dapat digunakan sebagai bibit alami budidaya

tambak. Luas perairan potensial untuk budidaya lautmencapai30Ha.

Pulau Ternate dilihat dari aspek pemasaran sangat strategis karena merupakan pusat pasar dan ekspor dari propinsi Maluku Utara yang te-lah memiliki sarana dan prasarana pendukung antara lain: pelabuhan Ahmad Yani, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate, dan pusat pendaratan ikan Dufa-Dufa. Dibukanya Ban-da ra Baabulah juga menunjang aksesibilitas ko moditas perikanan maupun produk lain dari sentra produksi ke pasaran interinsuler maupun ekspor.

Selain memiliki panorama alam yang indah, Kota Ternate juga memiliki kekayaan laut yang luar biasa

Page 69: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

71

Melihat potensi yang ada di kota yang lokasinya persis di kaki Gunung Gamalama ini, Kemen-te rian Kelautan dan Perikanan melalui SK No. KEP.32/MEN/2010 menetapkan PPN Ternate men jadi salah satu kawasan minapolitan per-con tohan berbasis perikanan tangkap dari 9 (Sembilan) PPN lainnya, yakni PPN Pelabuhan Ratu, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, PPN Tamperan, PPN Muncar, PPN Sungai Liat, PPS BItung, PPS Belawan, dan PPN Ambon.

Peningkatan jalan dan revitalisasi Kawasan Minapolitan PPN Ternate Saat ini Pelabuhan Perikanan Nusantara Terna-te merupakan salah satu pelabuhan ling kar

luar (Outter Ring Fishing Port) dengan po ten-si perikanan 1.035.230 ton/tahun. Namun sa-yang, banyaknya ikan hasil tangkap ini tidak diimbangi dengan prasarana dan sarana yang memadai untuk mendukung produksi per-ikanan nelayan, terutama infrastruktur jalan di lingkungan pelabuhan. Rustardi, A.Pi, M.Si, Kepala PPN Ternate mengatakan kondisi jalan di lingkungan pelabuhan hingga tahun 2011 sangat memprihatinkan. “Genangan air ada dimana-mana, semua jalan terendam. Drainase juga tidak berfungsi dengan baik hingga mengganggu operasional beberapa perusahaan yang ada di pelabuhan. Banyak mobil rusak karena terendam air. Sebelum ada program kawasan minapolitan, di lingkungan pelabuhan sudah ada 10 perusahaan yang beroperasi dengan jenis usaha antara lain pembelian ikan, pabrik es balok, kios dan penampungan lobster, pengasapan ikan serta lembaga keuangan,” tambah Rustardi. Dampak ini meluas pada keinginan pembeli ikan yang segan melihat kondisi Tempat Pelelangan Ikan yang becek dan terkesan kumuh.

Untuk menghindari dampak negatif yang ber-kelanjutan, di awal tahun 2012 Kementerian Pekerjaan Umum menurunkan anggaran sebe-sar Rp 1.666.627.000,00 untuk meningkatkan jalan dan revitalisasi drainase kawasan mina-politan di PPN Ternate. “Pembangunan prasa-na dan sarana di lingkungan PPN Ternate ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan pelabuhan yang terus meningkat. Kurang memadainya infrastruktur jalan dan drainase menjadi perhatian kami dalam membangun KawasanMinapolitanPPNTernate,”ujarH.FasriBachmid, ST., Kepala Satuan Kerja Kawasan Permukiman dan Perbatasan Dinas Pekerjaan Umum Maluku Utara.

Perubahan peningkatan jalan di lingkungan pelabuhan juga dirasakan oleh Ayi (54 tahun) yang telah 10 tahun mempertaruhkan nasibnya

Page 70: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

72

sebagai kuli angkut di PPN Ternate. Dalam se hari ia bisa mengangkut ikan dari kapal me nuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 10 kali. “Kalau nasib sedang bagus, saya bisa bawa pulang uang Rp 100.000,00 untuk satu hari, karena laju gerobak saya bisa lebih cepat. Kalau dulu jalannya becek, kaki saya saja suka gatal,” jelas Ayi.

“Dukungan lintas sektoral seperti yang dilaku-kan oleh Kementerian Pekerjaan Umum ini memang sangat kami perlukan. Peningkatan jalan serta revitalisasi drainase menambah se-ma ngat kami, para pengusaha dan nelayan untuk lebih giat lagi mengingkatkan ekonomi lokal. Bisa dibayangkan, bila potensi ikan yang melimpah ruah di perairan Maluku Utara ter-beng kalai hanya karena prasarana dan sarana yang dimiliki tidak memadai. Kualitas ikan yang kami miliki pun pasti menurun, padahal penjualan ikan tuna dan cakalang sudah mulai dieksporhinggakeJepang,”kataH.RuslanBianS.Pi., M.Si., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Kota Ternate. Kini, tambah Ruslan, mulai banyak usaha-usaha ‘home industry’ bermunculan se-per ti pengolahan ikan asin, ikan asap, hingga abon ikan. “Kami dari Dinas Perikanan dan Kela-utan Kota Ternate membantu membina dan mengarahkan dengan membentuk kelompok masyarakat pengawas serta kelompok usaha bersama.”

Berharap ada investor Pengembangan kawasan minapolitan memang sedianya diarahkan kepada pengembangan eko nomi lokal yang berbasis pada pengem-bang an sistem produksi, budidaya, pengolahan perikanan, pemasaran, dan sistem permukiman di kawasan tersebut.

Jalan di kawasan Minapolitan PPn Ternate sudah tidak tergenang dan becek lagi seperti sebelumnya (foto kanan) setelah dilakukan peningkatan jalan dan revitalisasi drainase

Page 71: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

73

“Alhamdulilah...Setelah adanya peningkatan ja lan, kegiatan di pelabuhan lebih meningkat. Cold storage yang tadinya enggan digunakan kare na jalannya terendam air, kini sudah digu-nakan secara maksimal. Badan usaha di ling-kungan pelabuhan juga terus bertambah, dari 10 perusahaan kini menjadi 14 perusahaan. De ngan demikian terjadi penyerapan tenaga lokal,“ ujar Rustardi penuh syukur.

Namun demikian, Kawasan Minapolitan PPN Ternate masih perlu banyak berbenah. Salah satunya adalah memaksimalkan lahan pela-buhan yang belum termanfaatkan seluas 6,06 Ha dengan membangun gudang kiosserta merehab beberapa fasilitas yang sudah ada seperti TPI dan transit sheet sesuai kebu-tuhannya saat ini, karena kunjungan kapal di PPN Ternate yang rata-rata 4.903 kali per tahun

serta produksi ikan yang mencapai 5.219 ton per tahun terus meningkat. Untuk itu diperlukan dukungan lintas sektoral seperti yang telah dila kukan Kementerian Pekerjaan Umum.

Rustardi, Ruslan Bian, Fasri Bachmid, Ayi dan nelayan di Maluku Utara optimis bila kawas an minapolitan terbangun dengan baik, perekono mian mereka akan terus berkembang. Tak ha nya berharap mem-peroleh hasil tangkapan yang terus bertambah, tetapi juga berharap ada investor yang siap merangkul mereka untuk terus mengeksplorasi kekayaan bahari Maluku Utara.

Pembeli yang semakin banyak datang ke TPI kawasan Minapolitan PPn Ternate (foto bawah) dan kegiatan di cold storage sebelum ikan dikirim ke berbagai daerah (foto atas)

Page 72: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

74

Kawasan Minapolitan sangat efektif bila diterapkan di

Provinsi Maluku Utara yang kaya akan potensi sumber daya ikan. Keka­yaan bahari yang melimpah ini harus diimbangi dengan infrastruktur yang memadai. Dukungan dari Peme­rintah Daerah dan Pusat juga para stakeholder sangat diharapkan.

Dukungan infrastruktur yang baik dari Kementerian

Pekerjaan Umum sangat memban­tu nelayan untuk bergerak lebih cepat memasarkan ikan hasil tangkapnya. Kami berharap pem­bangunan infrastruktur di wilayah kami dapat diteruskan.

Kawasan Minapolitan PPN Ternate masih memerlukan

sentuhan pembangunan yang lebih serius, mengingat potensi bahari yang dimiliki sangat besar. Konsep kawasan ini memberikan harapan baru bagi nelayan Ternate dan sekitarnya

H. Ruslan BianKepala Dinas Perikanan dan KelautanKota Ternate

RustardiKepala PelabuhanPerikanan NusantaraTernate

H. Fasri Bachmid, ST.Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan Maluku Utara

Terimakasih kepada Peme rin­tah karena jalan di pelabuhan

sudah bagus. Sudah tidak perlu be cek­becekan lagi. Harapan saya pemba ngunan di pelabuhan terus diting kat kan biar tambah ramai pembeli ikannya.

AyiKuli Angkut Ikan

Page 73: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

75

PENUTUP

Page 74: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

76

Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan merupakan upaya pemerataan pembangunan sampai wilayah perdesaan. Pembangunan perdesaan ini sangatlah penting karena besarnya potensi perdesaan yang belum dikembangkan secara maksimal.

Aktivitas STA Bagelen, Kabupaten Purworejo di pagi hari

Page 75: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

77

PenGOlAHAn potensi dan kekayaan alam perdesaan memunculkan permasalahan pa-ngan yang berujung pada keresahan akan ter jadinya kondisi rawan pangan di masa mendatang.

Kawasan Agropolitan dan Minapolitan yang menjadi bagian dari potensi kewilayahan ka-bupaten dikembangkan melalui penguatan sentra-sentra produksi, keunikan/keunggulan lokal. serta kegiatan utama masyarakatnya. Dengan harapan, kawasan ini dapat menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing dan memiliki kompetensi.

Demi mencapai keberhasilan pengembangan kedua kawasan ini, dibutuhkan dukungan dan peran aktif masyarakat setempat serta lembaga-lembaga/instansi-instansi terkait. Disamping itu, keberadaan sarana dan pra-sarana berupa infrastruktur yang memadai juga sangat berperan dalam kelangsungan per-tumbuhan ekonomi di Kawasan Agropolitan

dan Minapolitan. Oleh karena itu, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum melalui DIrektorat Pe ngembangan Permukiman ber-upaya membe ri kan dukungan infrastruktur yang dapat di manfaatkan untuk peningkatan produktivitas, pengolahan, serta pemasaran hasil pertanian/perikanan.

Maka, sejak dimulai tahun 2002 hingga tahun 2012, program pengembangan perdesaan, khu susnya di wilayah-wilayah hinterland, telah berhasil memfasilitasi sebanyak 415 Kawasan Agropolitan dan Minapolitan. Berbagai ken-dala tak luput dari pelaksanaan sehingga menghadirkan tantangan tersendiri dalam me-wu judkan kawasan agribisnis dan minabisnis yang utuh dan terpadu. Namun demikian, upaya pembangunan yang telah berlangsung selama sepuluh tahun tersebut mampu mem-berikan pencerahan dan membawa perubahan signifikan bagi kawasan perdesaan. Pada akhir-nya, kawasan perdesaan ini mampu mendorong pembangunan nasional.

Page 76: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

78

Peningkatan jalan poros desa Kawasan Agropolitan Kobalima, Kab. Belu, nTT

Page 77: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

79

PENCAPAIAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

Page 78: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

80

Pencapaian Dukungan InfrastrukturPengembangan Kawasan Agropolitan

Tahun Anggaran 2003 – 2012

1. PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAMTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 6 Kabupaten Kab. Aceh Besar, Kab. Pidie, Kab. Aceh Tamiang, Kab. Aceh Selatan, Kab. Aceh Timur, Kab. BiruenKAWASAN : 6 Kawasan Kws. Indrapuri, Kws. Lembah Seulawah, Kws. Mutiara, Kws. Peudada, Kws. Kluet, Kws. IdiKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Terminal Agribisnis • Pembuatan Tempat Parkir Bongkar Muat • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Jalan Menuju Pasar Agribisnis • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pengembangan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan • Peningkatan Jalan Usaha Tani dan Pembangunan Plat Beton di Desa Rantau Binuang, Desa Sp. Empa, Desa Kr. Batee, dan Desa Ps. Asahan. • Peningkatan Jalan Usaha Nelayan • Pembangunan Jalan dan Saluran

TOTAL ANGGARAN : Rp 24.962.779.000

Page 79: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

81

2. PROVINSI SUMATERA UTARATAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 11 Kabupaten, 1 Kota Kab. Karo, Kab. Asahan, Kab. Toba Samosir, Kab. Simalungun, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Dairi, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Serdang Berdagai, Kab. Mandailing Natal, Kab. Batubara, Kota MedanKAWASAN : 14 Kawasan Kws. Merek, Kws. Tanjung Sigoni, Kws. Lumban Julu, Kws. Pematang Cengkering, Kws. Silimakuta, Kws. Parbuluan, Kws. Medang Deras, Kws. Tanjung Tiram, Kec. Siborong-borong, Kws. Dolok Sanggul, Kec. Harian, Kws. Tanjung Beringin, Kws. Sikara-kara, Kws. Medan UtaraKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Talud Jalan Poros Desa • Pembangunan Ruang Serbaguna • Pembuatan Talud, Talud Tipe I, dan Talud Tipe II • Pembangunan Bangunan Pengelola Tahap 1 • Peningkatan Jalan Poros Desa (Onderlaag) • Pembuatan Sumur Bor • Pembuatan Bak Resapan Air • Optimalisasi Pembangunan Kawasan Sub-Terminal Agribisinis • Pembangunan Pasar • Pembuatan Pasar Hewan • Pembuatan Rumah Potong Hewan • Pembuatan Lantai Jemur Kopi • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan • Pembangunan Gudang Penyimpanan Hasil Sortasi dan Packaging Ikan • Pembuatan Jembatan Desa • Pembuatan Saluran Drainase • Pembuatan Jalan Poros Kawasan Nelayan Indah

TOTAL ANGGARAN : Rp 37.675.491.000

Page 80: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

82

3. PROVINSI SUMATERA BARATTAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 9 Kabupaten, 1 kota Kab. Agam, Kab. Solok, Kab. Tanah Datar, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Padang Pariaman, Kab. Lima Puluh Koto, Kab. Dharmasyara, Kab. Pasaman, Kab. Sijunjung, Kota Payakumbuh KAWASAN : 13 Kawasan Kws. Kecamatan IV Angkat Candung, Kws. Koto Gadang, Kws. Lembah Gumanti, Kws. X Koto, Kws. Sutera, Kws. VII Koto, Kws. Mungka, Kws. Sitiung, Kws. Mandeh, Kws. Rao, Kws. Palangki, Kws. Bukit P. Sembilan, Kws. Kamang MagekKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Antar Desa • Perbaikan/Rehabilitasi Pasar • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Pasar Desa • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Rehabilitasi Los Sayur • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Saran Sub-Terminal Agribisnis • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Lapen) • Pembangunan Pasar Ternak dan sarana pendukung • Pembuatan Puskeswan • Pembangunan Bak Penampung Air • Pembangunan Jalan dan Saluran • Pengembangan Prasarana dan Sarana Agropolitan • Pembuatan Jalan Poros Kawasan Nelayan Indah

TOTAL ANGGARAN : Rp 30.548.625.000

Page 81: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

83

4. PROVINSI RIAUTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 7 Kabupaten Kab. Indragiri Hilir, Kab. Rokan Hulu, Kab. Kampar, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Kuantan Senggigi, Kab. Pelalawan, Kab. DumaiKAWASAN : 13 Kawasan Kws. Tempuling, Kws. Rambah Samo, Kws. Tapung Hilir, Kws. XII Koto Kampar, Kws. Rengat Barat, Kws. Benai, Kws. Kebun Durian Gunung Sahilan, Kws. Sei Bagan, Kws. Sungai Sembilan, Kws. Sei Upih Teluk Beringin KEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Jembatan Poros Desa • Los Pasar Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Prasarana Pasar Desa • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Pelataran Bongkar Muat Sawit • Pembangunan Jembatan Desa • Pembangunan Talud • Pembangunan Halte Pelataran Sawit dan Box Culvert • Pembuatan Talud Penimbunan Holding Ground • Pembangunan Holding Ground • Pembangunan infrastruktur Perdesaan Kawasan Sentra Produksi • Pembuatan Gorong-gorong • Pembangunan Infrastruktur Permukiman

TOTAL ANGGARAN : Rp 32.020.100.000

Page 82: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

84

5. PROVINSI KEPULAUAN RIAUTAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 3 Kabupaten Kab. Karimun, Kab. Bintan, Kab. NatunaKAWASAN : 4 Kawasan Kws. Agropolitan Kundur, Kws. Tuapaya, Kws. Mantang, Kws. SerasanKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Gudang Penyimpanan Hasil Produksi • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembuatan Jembatan • Pembuatan Gorong-gorong Beton • Pembuatan Saluran Tanah • Pembangunan Tempat Penjemuran Rumput Laut • Pembuatan Pelantar • Peningkatan Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 19.637.774.000

Page 83: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

85

6. PROVINSI JAMBITAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 6 Kabupaten Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Muaro Jambi, Kab. Kerinci, Kab. Sorolangun, Kab. Merangin, Kab. BatanghariKAWASAN : 6 Kawasan Kws. Rantau Rasau, Kws. Kumpeh Hulu, Kws. Kayu Aro, Kws. Singkut, Kws. Batang Mesumai, Kws. PemayungKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Akses Sub-Terminal Agribisnis (Lapen) • Peningkatan Pasar Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembuatan Gudang • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Holding Ground • Pembangunan Pelataran Ternak • Peningkatan Jalan Produksi • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Lapen) • Peningkatan Los Pasar • Peningkatan Jalan Usaha Tani Kelas C • Peningkatan Jalan Desa Tambang Limbung dan Desa Pasar Sei

TOTAL ANGGARAN : Rp. 19.532.694.000

Page 84: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

86

7. PROVINSI SUMATERA SELATANTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2010KABUPATEN/KOTA : 8 Kabupaten, 2 Kota Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Kab. Ogan Komering Ulu Induk, Kab. Banyu Asin, Kab. Ogan Komering Ulu Selatan, Kab. Musi Rawas, Kab. Ogan Ilir, Kab. Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kota Pagar Alam, Kota PalembangKAWASAN : 12 Kawasan Kws. Martapura, Kws. Dempo Utara, Kws. Lengkiti, Kws. Pulau Beringin, Kws. Banyu Urip, Kws. Tugu Mulyo, Kec. Tanjung Lago, Kws. Muara Beliti, Kec. Gandus, Kws. Bakung, Kws. Baturaja Timur, Kws. LempuingKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Saluran Jalan • Pembangunan Jembatan Beton • Pembangunan Jembatan Tahap II • Pembangunan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan Holding Ground

TOTAL ANGGARAN : Rp 25.740.246.000

Page 85: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

87

8. PROVINSI BANGKA BELITUNGTAHUN ANGGARAN : 2004 – 2012KABUPATEN/KOTA : 4 Kabupaten Kab. Belitung, Kab. Bangka Tengah, Kab. Bangka, Kab. Bangka SelatanKAWASAN : 8 Kawasan Kws. Mambalong, Kws. Tanjung Binga Kecamatan Sijuk, Kws. Pangkalan Baru, Kws. Sungai Selatan, Kws. Sungailiat, Kws. Tanjung Gunung, Kws. Mendo Barat, Kws. SalepliatKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Tambatan Perahu • Pembuatan Talud Penahan Tanah • Pembuatan Holding Ground • Pembuatan Tempat Jemuran Ikan • Pembuatan Saluran Drainase, Sumur Bor, Workshop, dan Tower • Peningkatan Dermaga • Pembuatan Jalan Usaha Nelayan • Pembangunan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan Kantor Pengelola dan Saung Meeting • Pembuatan Gudang Penyimpanan • Pembangunan Tambatan Dermaga Nelayan • Peningkatan Prasarana dan Sarana Agropolitan • Pembangunan Plat Dueker • Peningkatan Jalan Produksi • Pembangunan & Peningkatan Prasarana dan Sarana Minapolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 21.709.952.422

Page 86: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

88

9. PROVINSI BENGKULUTAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 7 Kabupaten Kab. Rejang Lebong, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Kepahiang, Kab. Bengkulu Selatan, Kab. Lebong, Kabupaten Seluma, Kab. Kaur KAWASAN : 8 Kawasan Kws. Selupu Rejang, Kws. Padang Jaya, Kws. Ujan Mas, Kws. Seginim, Kws. Lebong Tengah, Kws. Seluma Selatan, Kws. Maje dan Kaur Selatan, Kws. Maje dan NasalKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Pasar Desa • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembuatan Prasarana Pasar Sayur • Pembangunan Saluran Drainase Pasar • Pembuatan Gudang • Pembuatan Talud • Pembangunan Gudang Penyimpanan Jagung • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Lapen) • Pembuatan Talud Jalan Usaha Tani • Pembuatan Talud Jalan Poros Desa • Pembangunan Jembatan Desa • Pembangunan Prasarana Holding Ground • Pembangunan TPI • Peningkatan Jalan Poros Desa (SKPA) • Peningkatan Jalan Usaha Tani (SKPA)

TOTAL ANGGARAN : Rp 29.923.825.000

Page 87: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

89

10. PROVINSI LAMPUNGTAHUN ANGGARAN : 2004 – 2012KABUPATEN/KOTA : 8 Kabupaten Kab. Lampung Tengah, Kab. Tanggamus, Kab. Lampung Timur, Kab. Lampung Selatan, Kab. Tulang Bawang, Kab. Lampung Barat, Kab. Pesawaran, Kab. PringsewuKAWASAN : 10 kawasan Kws. Terbagi Besar, Kws. Gisting, Kws. Sribawono, Kws. Jati Ayu, Kws. Ketapang, Kws. Sidomulyo, Kws. Mesuji Atas, Kec. Batu Brak, Kws. Srikaton, Kws. Padang Cermin-Punduh PidadaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jembatan • Pembangunan Holding Ground • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Onderlaag) • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen)

TOTAL ANGGARAN : Rp 26.507.265.000

Page 88: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

90

11. PROVINSI BANTENTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 4 Kabupaten Kab. Pandeglang, Kab. Serang, Kab. Tangerang, Kab. LebakKAWASAN : 10 kawasan Kws. Menes, Kws. Mandalawangi, Kws. Pontang, Kws. Waringin Kurung, Kws. Pabuaran, Kws. Baros, Kws. Gunung Sari, Kws. Sepatan, Kws. Kronjo, Kws. WanasalamKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Lingkungan • Pembangunan dan Peningkatan Jembatan • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembuatan Talud • Pembuatan Jembatan (10 m x 5 m) • Pembangunan Gudang Penyimpanan Hasil Panen • Peningkatan Jalan Setapak

TOTAL ANGGARAN : Rp 23.544.204.000

Page 89: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

91

12. PROVINSI JAWA BARATTAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 13 Kabupaten Kab. Cianjur, Kab. Indramayu, Kab. Kuningan, Kab. Bogor, Kab. Purwakarta, Kab. Bandung, Kab. Garut, Kab. Ciamis, Kab. Sukabumi, Kabupaten Subang, Kab. Majalengka, Kab. Cirebon, Kab. Karawang KAWASAN : 18 Kawasan Kws. Pacet, Kws. Jatinyuat Karangsong, Kws. Eretan, Kws. Cigugur, Kws. Leuwiliang, Kws. Ciseeng, Kws. Bojong, Kws. Pangalengan, Kws. Cisurupan, Kws. Panumbangan, Kws. Kadudampit, Kws. Sukamaju, Kws. Ciemas, Kws. Sagala Herang, Kws. Serang Panjang, Kws. Lemah Sugih, Kws. Losari, Kws. CilamayaKEGIATAN FISIK : • Perbaikan Pasar • Pembuatan Kran Umum • Pembuatan Sarana Drainase • Pembuatan Kios Agropolitan • Pembangunan Lapangan Parkir • Pembuatan Saluran Drainase • Pembangunan Holding Ground • Peningkatan Jalan Produksi • Pembangunan Saung Meeting • Pembangunan Jalan Usaha Tani • Rehabilitasi Prasarana dan Sarana • Pembuatan Bangunan Green House • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Jalan Inspeksi Tani • Pembangunan Balai Pertemuan Petani • Pembangunan Pengelolaan Limbah Sapi • Pembangunan Sarana Produksi Nelayan • Peningkatan Jalan Masuk selebar 4,5 m • Peningkatan Jalan Permukiman Nelayan • Pembangunan dan Penyediaan Air Baku • Pembangunan Jembatan Konstruksi Beton • Pengadaan Pipa Air Bersih diameter 150 mm • Pembangunan Packing House dan Kios Sayuran • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Saluran Pembawa Air Baku • Pengadaan Pipa Air Beku dan Pembangunan Bak HU • Pengadaan Pipa Distribusi Air Bersih diameter 75mm • Penyediaan Kawasan Perdesaan Potensial Agropolitan • Pembangunan Gudang Penyimpanan Hasil Panen • Pengembangan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 44.143.921.000

Page 90: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

92

13. PROVINSI JAWA TENGAHTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 14 Kabupaten Kab. Semarang, Kab. Pemalang, Kab. Wonosobo, Kab. Batang, Kab. Magelang, Kab. Purbalingga, Kab. Karanganyar, Kab. Brebes, Kab. Boyolali, Kab. Banjarnegara, Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, Kab. Purworejo, Kab. PekalonganKAWASAN : 14 Kawasan Kws. Sumowono, Kws. Belik, Kws. Rojonoto, Kws. Surbanwali, Kws. Merapi Merbabu, Kws. Larangan, Kws. Bunga Kondang, Kws. Sutomadansih, Kws. Goasebo, Kws. Beji, Kws. Jayabaya, Kws. Bagelen, Kws. Majenang, Kws. Talang Kerido KEGIATAN FISIK : • Pembuatan Penampungan Pupuk • Pembangunan Terminal Desa • Pembuatan Sarana Komposting • Penyempurnaan Pasar Desa • Peningkatan Jalan Produksi • Pendaratan Ikan (PPI) • Pembangunan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Tempat Penampungan Teh • Rehabilitasi Saluran Irigasi • Pembuatan Bangunan Penjemur Kopi • Perkerasan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Jembatan Antar Desa • Pembuatan Saluran Jalan • Pembangunan Jembatan Beton • Pembangunan Jembatan Tahap II • Pembuatan Bangunan Pengumpul Wortel • Peningkatan Pasar Ikan • Pembuatan Bangunan Pengering Jahe • Pembangunan Saluran • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pelebaran Jalan Poros Desa • Perluasan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Penyulingan Minyak • Pembuatan Bangunan Produksi Perkebunan • Peningkatan Talud • Pembangunan Gudang Penampungan Hasil • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan Gerbang Kawasan Agropolitan • Rehabilitasi Dermaga Pusat • Pembuatan Bangunan Penampung Hasil Kopi • Pembangunan Bangunan Pendukung Agrowisata • Peningkatan Jalan Masuk Sub-Terminal Agribisnis • Penyediaan Fasum/Fasos Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembuatan Bangunan Pemasaran Hasil Produksi • Perluasan Bangunan Agrowisata Berbasis Hortikultura • Pembangunan dan Peningkatan Sub-Terminal Agribisnis • Perbaikan Balai Pertemuan dan Pelatihan Hasil Produksi • Pengembangan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan • Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Sub-Terminal Agribisnis • Pembuatan dan Penyempurnaan Bangunan Produksi Peternakan • Pembangunan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan Sub-Terminal Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 44.761.428.000

Page 91: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

93

Page 92: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

94

14. PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 4 Kabupaten Kab. Kulon Progo, Kab. Sleman, Kab. Gunung Kidul, Kab. Bantul KAWASAN : 9 Kawasan Kws. Kali Bawang, Kws. Temon, Kws. Turi, Kws. Karangmojo, Kws. Playen, Kws. Bejiharjo, Kec. Girisobo Desa Baron, Kws. Imogiri, Kws. GadingsariKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jalan Usaha Tani • Perbaikan Pasar Desa • Pembangunan Los dan Kios Pasar • Pengembangan Prasarana dan Sarana Agropolitan • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Los Pasar Ikan • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Lapen) • Pembuatan Kandang Ternak • Pembuatan Gapura Agropolitan • Pembangunan Farmroa/Jalan Setapak selebar 1,5 m • Penyediaan Air Baku • Pembangunan Balai Pertemuan Petani

TOTAL ANGGARAN : Rp 23.364.942.000

Page 93: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

95

15. PROVINSI JAWA TIMURTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 18 Kabupaten Kab. Ngawi, Kab. Banyuwangi, Kab. Mojokerto, Kab. Lumajang, Kab. Tulungagung, Kab. Bangkalan, Kab. Blitar, Kab. Pasuruan, Kab. Pacitan, Kab. Madiun, Kab. Pamekasan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Nganjuk, Kab. Malang, Kab. Lamongan, Kab. Tuban, Kab. GresikKAWASAN : 21 Kawasan Kws. Paron, Kws. Bangorejo, Kws. Muncar, Kws. Pacet, Kws. Senduro, Kws. Sendang, Kws. Soburbang, Kws. Kanigoro, Kws. Nglegok, Kws. Tutur, Kws. Nawangan Bandar Tamperan, Kws. Gedangsari, Kws. Pakong dan Waru, Kws. Ngebel, Kws. Bendungan, Kws. Sukomoro, Kws. Wajak, Kws. Poncokusumo, Kws. Ngimbang, Kws. Paseban, Kws. SidayuKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Rehabilitasi Jembatan • Pembangunan Pasar dan Kios Desa • Penyediaan Prasarana dan Sarana Minapolitan • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Lapen) • Peningkatan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Packing House • Pembangunan Los Pasar • Pembangunan Jalan Produksi

TOTAL ANGGARAN : Rp 50.856.508.000

Page 94: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

96

16. PROVINSI BALITAHUN ANGGARAN : 2002 – 2011KABUPATEN/KOTA : 8 Kabupaten Kab. Bangli, Kab. Gianyar, Kab. Tabanan, Kab. Jembrana, Kab. Buleleng, Kab. Badung, Kab. Karang Asem, Kab. Klungkung KAWASAN : 8 Kawasan Kws. Catur-Kintamani, Kws. Payangan, Kws. Baturiti, Kws. Melaya, Kws. Depeha, Kws. Sibeta (Bebandem), Kws. Plaga, Kws. Nusa PenidaKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Antar Desa • Pembuatan Pasar Desa • Pembuatan Pelataran Parkir • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Balai Usaha • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Lantai Jemur • Penyediaan Infrastruktur Kawasan Agropolitan • Pembangunan Pasar Hewan • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Tempat Bongkar Hasil Produksi • Pembangunan Cubang Air Baku • Pembangunan Packing House • Pembuatan Bangunan Pengolahan Hasil • Penyediaan Sarana Air Baku • Pembangunan Gudang • Pembangunan Gudang Rumput Laut

TOTAL ANGGARAN : Rp 26.033.993.000

Page 95: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

97

17. PROVINSI KALIMANTAN BARATTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 7 Kabupaten, 1 Kota Kab. Sambas, Kab. Pontianak, Kab. Bengkayang, Kab. Sintang, Kab. Ketapang, Kab. Singkawang, Kab. Kubu Raya, Kota PontianakKAWASAN : 13 Kawasan Kws. Sepinggan-Semparuk, Kws. Pontianak Utara, Kws. Sungai Kakap, Kws. Sanggau Ledo, Kws. Rasau Jaya, Kws. Sei Tebelian, Kws. Matan Hilir Selatan, Kws. Pangmilang, Kws. Rasau Jaya, Kws. Sungai Rengas, Kws. Jawai Selatan, Kws. Semparuk, Kws. Matan Hilir Sel. PasaguanKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan dan Penggantian Jembatan • Pembuatan Tambatan Perahu • Penggantian Dermaga Kayu • Pembangunan Dermaga • Pembuatan Gazebo • Pembangunan Lumbung Jagung • Pembuatan Gudang

TOTAL ANGGARAN : Rp 36.054.280.000

Page 96: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

98

18. PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 8 Kabupaten Kab. Kapuas, Kab. Barito Timur, Kab. Sukamara, Kab. Kotawaringin Barat, Kab. Seruyan, Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Pulau Pisau, Kab. KatinganKAWASAN : 10 kawasan Kws. Basarang, Kws. Dusun Tengah, Kws. Pangkalan Lada, Kws. Jelai, Kws. Seruyan Hilir, Kec. Teluk Sampit, Desa Sei Bakau, Desa Sebuai, Kec. Teluk Sampit, Kec. Katingan KualaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Los Pasar • Pembuatan Jembatan Kayu Ulin • Pembuatan Gorong-gorong Beton • Pembangunan Pasar Hewan • Pembuatan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Jalan Poros Desa (Buntu) • Pembangunan Jalan Usaha Tani (Sirtu) • Pembuatan Lantai Jemur • Pembangunan Holding Ground • Pembuatan Kolam Perendaman • Pembuatan Gudang Produksi • Peningkatan Saung Meeting • Pembuatan Saluran Tersier • Peningkatan Jalan Akses Menuju Sentra Produksi • Pembangunan Jalan Produksi • Pembangunan Jalan Akses

TOTAL ANGGARAN : Rp 32.328.302.000

Page 97: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

99

19. PROVINSI KALIMANTAN TIMURTAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 6 Kabupaten Kab. Kutai Timur, Kab. Bulungan, Kab. Pasir, Kab. Paser Utara, Kab. Malinau, Kab. BerauKAWASAN : 7 Kawasan Kws. Sangatta, Kws. Pasopati, Kws. Padang Pangrapat, Kws. Penajam, Kws. Rantau Pulung, Kws. Kaliamok, Kws. SabittaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembuatan Talud • Pembangunan Jalan Poros Desa (Telford) • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan Jalan Usaha Tani (Telford) • Pembangunan Infrastruktur Permukiman

TOTAL ANGGARAN : Rp 30.979.285.000

Page 98: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

100

20. PROVINSI KALIMANTAN SELATANTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 6 Kabupaten Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Barito Kuala, Kab. Tanah Laut, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Banjar, Kab. TabalongKAWASAN : 6 Kawasan Kws. Labuhan Amas Utara, Kws. Terantang, Kws. Pelaihari, Kws. Amuntal, Kws. Cindai Alus, Kws. TanjungKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan Jembatan Ulin • Pembangunan Pasar Desa • Rehabilitasi Jembatan • Siring Jalan • Pembuatan Box Culvert • Pembangunan Dermaga • Pembangunan Pelataran Parkir Pasar Desa • Pembangunan Los Pasar Desa • Penyediaan PSD Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 28.264.359.000

Page 99: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

101

21. PROVINSI GORONTALOTAHUN ANGGARAN : 2002 – 2011KABUPATEN/KOTA : 5 Kabupaten Kab. Pohuwato, Kab. Boalemo, Kab. Gorontalo, Kab. Bone Bolango, Kab. Gorontalo UtaraKAWASAN : 7 Kawasan Kws. Randangan, Kws. Bongo Nol, Kws. Pulubala, Kws. Kabila, Kws. Tumbilato, Kws. Kwandang, Kws. AnggrekKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Perbaikan Pasar Desa • Pembuatan Kios Pasar • Peningkatan Jembatan Usaha Tani • Pembuatan Talud Jalan Desa • Pembuatan Gudang Jagung • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Perkerasan) • Pembangunan Los Pasar Terbuka • Pembuatan Saluran Air Baku • Pembuatan Talud Penahan tanah

TOTAL ANGGARAN : Rp 22.216.288.000

Page 100: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

102

22. PROVINSI SULAWESI TENGGARATAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 6 Kabupaten Kab. Kendari, Kab. Bombana, Kab. Muna, Kab. Buton, Kab. Konawe Selatan, Kab. KolakaKAWASAN : 7 Kawasan Kws. Bondoala, Kws. Lantari, Kws. Kabangka, Kws. Lasalimu Selatan, Kws. Tinanggea, Kws. Lalembuu, Kws. WoloKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Jembatan Semi Permanen • Pembangunan Pasar • Pembuatan Talud • Pembuatan Plat Duiker • Pembangunan Jembatan • Penyediaan Infrastruktur Kawasan Agropolitan • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Aggregat C) • Pembuatan Box Culvert • Pembangunan Dermaga Kayu • Pembangunan Los Pasar Ikan • Pembuatan Talud dan Box Culvert (SKPA) • Peningkatan Jalan Usaha Tani (SKPA)

TOTAL ANGGARAN : Rp 37.952.671.000

Page 101: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

103

23. PROVINSI SULAWESI TENGAHTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 7 Kabupaten Kab. Donggala, Kab. Parigi Moutong, Kab. Banggai, Kab. Toli-Toli, Kab. Tojo Una-Una, Kab. Poso, Kab. MorowaliKAWASAN : 10 Kawasan Kws. Biromaru, Kws. Labean, Kws. Bolano Lambunu, Kws. Kasimbar, Desa Kasimbar, Kws. Tolli, Kws. Galang, Kws. Wakai, Kws. Napu, Kws. WitapondaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembuatan Pasar Desa • Pembangunan Tempat Pemotongan Hewan • Pembuatan Lantai Jemur • Pembangunan Gudang • Penyediaan Infrastruktur Kawasan Minapolitan • Pembangunan Pasar Buah • Oprit Jembaran Gelager • Pembuatan Plat Lantai Jembatan • Pembuatan Plat Duiker Jembatan • Pembangunan Balai Penyuluhan • Pembuatan Talud • Pembuatan Box Culvert • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Kelas C) • Pembangunan Gudang Padi/Cokelat • Pembuatan Tambatan Perahu • Penyediaan Prasarana dan Sarana Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 26.758.966.708

Page 102: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

104

24. PROVINSI SULAWESI BARATTAHUN ANGGARAN : 2006 – 2012KABUPATEN/KOTA : 4 Kabupaten Kab. Polewali Mandar, Kab. Mamuju Utara, Kab. Majene, Kab. Mamuju KAWASAN : 4 Kawasan Kws. Matakali, Kws. Pasang Kayu, Kws. Sendana, Kws. PPI BondaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan Saung Meeting dan Bangunan Penunjang • Pembuatan Lantai Jemur • Pembangunan Saluran Air Baku • Pembangunan Jembatan Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 13.880.635.000

Page 103: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

105

25. PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 14 Kabupaten Kab. Barru, Kab. Enrekang, Kab. Soppeng, Kab. Tana Toraja, Kab. Bulukumba, Kab. Selayar, Kab. Bone, Kab. Sidrap, Kab. Gowa, Kab. Luwu Timur, Kab. Jeneponto, Kab. Pangkep, Kab. Sinjai, Kab. LuwuKAWASAN : 14 Kawasan Kws. Barru, Kws. Maiwa, Kws. Lajoa, Kws. Rindingallo, Kws. Gantarang, Kws. Bontomanai, Kws. Pasaka, Kws. Alakuang, Kws. Bontonompo, Kws. Malili, Kws. Kelara Rumbia, Kws. Labakkang, Kws. Sinjai Timur, Kws. BelopaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Perbaikan Pasar • Pembangunan Jalan Penghubung Desa (Lapen) • Peningkatan Jalan Poros Desa (Perkerasan) • Pembangunan Jalan Poros Desa (Telford) • Pembangunan Jalan Akses • Pembangunan Jembatan

TOTAL ANGGARAN : Rp 32.209.238.000

Page 104: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

106

26. PROVINSI SULAWESI UTARATAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 9 Kabupaten Kab. Minahasa Selatan, Kab. Minahasa, Kab. Sangihe, Kab. Minahasa Utara, Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Tomohon, Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Bitung, Kab. Bolaang Mongondow Timur KAWASAN : 15 Kawasan Kws. Modoinding, Kws. Tengasinonsayang, Kws. Ngasaan, Kws. Tatapaan, Kws. Pakakaan, Kws. Dagho, Kws. Tabukan Selatan, Kws. Klabat, Kws. Managabata, Kws. Dumoga, Kec. Lolayan, Kws. Tomohon, Kws. Bolaang Mongondow Utara, Kws. Mondayag, Kws. PPN BitungKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan Packing House • Pembangunan Talud • Pembangunan Jembatan • Pembangunan Saluran • Pembangunan Pasar Agro • Peningkatan Pasar Ikan • Pembuatan Tambatan Perahu • Pembangunan Pasar Ternak • Pembangunan Green House • Pembangunan Jalan Produksi • Peningkatan Tempat Potong Hewan • Penyediaan Infrastruktur Minapolitan • Peningkatan Tempat Pengolahan Padi • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Lapen) • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Saluran Bangunan Kelapa • Pembangunan Pengolahan Kelapa Terpadu • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Fasilitas Penunjang Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Talud Jalan Produksi Nelayan • Pembangunan Sarana Pengolahan Pakan Ternak • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Perkerasan Telford) • Pembangunan Pasar Bibit dan Ikan Air Tawar • Pembangunan Packing House Ikan Air Tawar

TOTAL ANGGARAN : Rp 40.568.188.000

Page 105: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

107

27. PROVINSI NUSA TENGGARA BARATTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 7 Kabupaten Kab. Dompu, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Barat, Kab. Sumbawa Barat, Kab. BimaKAWASAN : 10 Kawasan Kws. Agropolitan Manggelewa, Kws. Agropolitan Sikur, Kws. Agropolitan Alas Utan, Kws. Agropolitan Aik Meneng, Kws. Pekat, Kws. Lembah Sempage Akar-akar Kuripan, Kws. Sembalun, Kws. Keruwak Jerowaru, Kws. Kemuter Telu, Kws. WohaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Pasar Desa dan Prasarana • Rehabilitasi Balai Penyuluhan • Pembuatan Plat Duiker • Pembuatan Talud • Pembuatan Packing House • Pembuatan Gudang Jambu Mete • Pembuatan Kios Desa • Pembuatan Talud Jalan • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Telford) • Pembuatan Talud Jalan Poros Desa • Pembangunan Jembatan • Pembangunan Saluran

TOTAL ANGGARAN : Rp 30.267.798.000

Page 106: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

108

28. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURTAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 6 Kabupaten Kab. Kupang, Kab. Manggarai, Kab. Bellu, Kab. Sumba Timur, Kab. Sikka, Kab. Sumba Barat KAWASAN : 7 Kawasan Kws. Oesao, Kws. Iteng, Kws. Betun, Kws. Koba Lima, Kws. Kambaniru, Kws. Pesisir Sikka, Kws. LamboyaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Lantai Jemur • Pembangunan Jembatan • Pembuatan Gorong-gorong • Pembuatan Talud • Pembangunan Dinding Penahan Tanah • Pembangunan Plat Duiker • Pembuatan Tambatan Perahu • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Jalan Usaha Tani (SKPA)

TOTAL ANGGARAN : Rp 28.500.087.000

Page 107: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

109

29. PROVINSI MALUKUTAHUN ANGGARAN : 2004 – 2012KABUPATEN/KOTA : 6 Kabupaten Kab. Seram Bagian Barat, Kab. Maluku Tenggara Barat, Kab. Buru, Kab. Buru Selatan, Kab. Seram Bagian Timur, Kab. AmbonKAWASAN : 5 Kawasan Kws. Waihatu, Waimital & Piru, Kws. Kairatu, Kws. Wrinama & Bula, Kws. Kairatu & Buano, Kws. PPN AmbonKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembuatan Tempat Jemur Padi • Pembuatan Los Pasar • Pembangunan Pasar Desa dan Prasarana Lingkungan • Pembuatan Los Pasar • Pembangunan Terminal Agropolitan • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembuatan Bangunan Penyulingan Minyak Kayu Putih • Pembuatan Holding Ground • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan Saluran • Penyediaan Infrastruktur Kawasan Minapolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 27.183.007.000

Page 108: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

110

30. PROVINSI MALUKU UTARATAHUN ANGGARAN : 2003 – 2012KABUPATEN/KOTA : 5 Kabupaten, 1 kota Kab. Halmahera Barat, Kab. Halmahera Tengah, Kab. Halmahera Utara, Kab. Halmahera Timur, Kab. Halmahera Selatan, Kota Ternate KAWASAN : 7 Kawasan Kws. Sahu, Kws. Wairoro, Kws. Toliwang, Kws. Wasile, Kws. Mekar Sari, Kws. Manggayoang, Kws. PPN TernateKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Terminal Desa dan Prasarana Lingkungan • Penyediaan Prasarana Air Bersih • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembuatan Tempat Penjemuran Cengkih dan Kopra • Pembangunan Gudang • Pembangunan Tempat Penjemuran Padi • Rehabilitasi Jembatan Kayu • Pembuatan Tempat Pencucian Sayuran/Buah • Pembuatan Sumur • Pembuatan Plat Duiker • Pembangunan Gerbang Kawasan Agropolitan • Pembangunan Jembatan • Pembangunan Gudang Penyimpanan Padi • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Lapen) • Peningakatan Jalan Usaha Tani (Sirtu) • Pembangunan Jembatan P = 10 m • Pembangunan Talud • Pembangunan Jalan Setapak • Pembangunan Drainase • Penyediaan Infrastruktur Kawasan Minapolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 24.643.845.000

Page 109: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

111

31. PROVINSI PAPUA BARATTAHUN ANGGARAN : 2005 – 2011KABUPATEN/KOTA : 4 Kabupaten Kab. Manokwari, Kab. Sorong, Kab. Raja Ampat, Kab. Fak-FakKAWASAN : 4 Kawasan Kws. Prafi, Kws. Aimas, Kws. Selat Segawin, Kws. BomberaiKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan Jalan Poros Desa 1.500 m • Pembangunan Jalan Usaha Tani 1.000 m • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembuatan Lantai Jemur • Peningkatan Halaman Pasar dan Sarana • Pembangunan Talud

TOTAL ANGGARAN : Rp 17.979.965.000

Page 110: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

112

32. PROVINSI PAPUATAHUN ANGGARAN : 2002 – 2012KABUPATEN/KOTA : 4 Kabupaten, 1 Kota Kab. Jayapura, Kab. Nabire, Kab. Yapen, Kab. Waropen, Kota Jayapura KAWASAN : 5 Kawasan Kws. Grime Sekori, Kws. Wanggar, Kws. Distrik Kosiwo, Kws. Distrik Waropen, Kws. Koya Distrik Muara TamiKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Pasar Desa • Pembangunan Terminal • Pembangunan Gudang • Pembuatan Lantai Jemur Rumput Laut

TOTAL ANGGARAN : Rp 25.186.334.000

Page 111: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

113

Peningkatan jalan poros desa Kawasan Agropolitan Kobalima, Kab. Belu, nTT

Page 112: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

114

Pencapaian Dukungan InfrastrukturPengembangan Kawasan Minapolitan

Tahun Anggaran 2005 – 2011

1. PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAMTAHUN ANGGARAN : 2008 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Aceh Selatan KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Kluet, Kawasan IdieKEGIATAN FISIK : • Pembuatan Plat Beton • Peningkatan Jalan Usaha Nelayan • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pengembangan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 6.605.933.000

2. PROVINSI SUMATERA UTARATAHUN ANGGARAN : 2008 – 2010KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kabupaten Serdang Berdagai KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan Tanjung BeringinKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembuatan Jembatan Desa • Pembuatan Talud • Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan • Pembangunan Gudang Penyimpanan Hasil, Sorotasi, dan Packaging Ikan

TOTAL ANGGARAN : Rp 4.903.613.000

Page 113: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

115

3. PROVINSI SUMATERA BARATTAHUN ANGGARAN : 2009 – 2010KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Pesisir Selatan KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan MandehKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Jalan dan Saluran • Pengembangan Prasarana dan Sarana Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 1.080.000.000

4. PROVINSI RIAUTAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Kampar, Kab. Kuantan Senggigi KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan XIII Koto Kampar, Kawasan Teso BenaiKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jalan Lingkungan • Pengembangan Prasarana dan Sarana Minapolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 4.477.788.000

Page 114: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

116

5. PROVINSI KEPULAUAN RIAUTAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Bintan KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan MantangKEGIATAN FISIK : • Pembuatan Pelantar • Pembangunan Jalan Lingkar

TOTAL ANGGARAN : Rp 3.032.222.000

6. PROVINSI JAMBITAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Batang Hari, Kab. Muaro Jambi KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Pemayung, Kawasan Kumpeh UluKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa • Peningkatan Jalan Nelayan • Pembangunan Jalan Setapak Box Culvert • Peningkatan Jalan Usaha Tani (Jalan Setapak Beton)

TOTAL ANGGARAN : Rp 6.849.475.000

Page 115: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

117

7. PROVINSI BENGKULU TAHUN ANGGARAN : 2010 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Kaur KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan NasalKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani (SKPA) • Peningkatan Jalan Poros Desa (SKPA) • Pembangunan Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 1.922.300.000

8. PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN : 2008 – 2010KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Ogan Ilir, Kab. Palembang KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Bakung, Kawasan GandusKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 5.130.255.000

Page 116: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

118

9. PROVINSI BANGKA BELITUNGTAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Bangka, Kab. Bangka Selatan KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Sungai Liat, Kawasan SalepliatKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan dan Peningkatan Prasarana dan Sarana Minapolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 3.662.688.000

10. PROVINSI LAMPUNGTAHUN ANGGARAN : 2009KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Lampung Selatan KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan KetapangKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Siring

TOTAL ANGGARAN : Rp 515.000.000

Page 117: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

119

11. PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN : 2019 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Serang KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Pontang, Kawasan PabuaranKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jalan Lingkungan • Pembangunan Talud

TOTAL ANGGARAN : Rp 4.459.495.000

12. PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN : 2005 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Bogor, Kab. Sukabumi KAWASAN : 3 Kawasan Kawasan Leuwiliang, Kawasan Ciseeng, Kawasan PelabuhanKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Penyediaan Air Beku • Peningkatan Jalan Poros Desa (Lapen) • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Gedung Tempat Penyimpanan Hasil Panen

TOTAL ANGGARAN : Rp 8.272.361.000

Page 118: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

120

13. PROVINSI JAWA TENGAHTAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Banyumas, Kab. Cilacap KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Beji, Kawasan MajenangKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Pasar Ikan • Pelebaran Jalan Poros Desa • Peningkatan Jalan Poros Desa dan Talud • Peningkatan Jalan Usaha Tani

TOTAL ANGGARAN : Rp 4.695.000.000

14. PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATAHUN ANGGARAN : 2009KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Gunung Kidul KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan PlayenKEGIATAN FISIK : • Pengembangan Pasar Desa Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 601.000.000

Page 119: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

121

15. PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN : 2010 – 2011KABUPATEN/KOTA : 3 Kabupaten Kab. Malang, Kab. Blitar, Kab. Pacitan KAWASAN : 3 Kawasan Kawasan Wajak, Kawasan Nglegok, Kawasan PPI TamperangKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 4.607.270.000

16. PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Sambas KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan JawalKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 2.865.190.000

Page 120: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

122

17. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Pulang Pisau, Kab. Banjar KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Teluk Gohong, Kawasan Cindai AlusKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 7.486.632.000

18. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. MalinauKAWASAN : 1 Kawasan Kawasan KaliamokKEGIATAN FISIK : • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Talud • Peningkatan Jalan Lingkungan

TOTAL ANGGARAN : Rp 8.210.305.000

Page 121: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

123

19. PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN ANGGARAN : 2006 – 2011KABUPATEN/KOTA : 3 Kabupaten Kab. MInahasa Utara, Kab. Minahasa Selatan, Kab. Sangihe KAWASAN : 3 Kawasan Kws. Klabat, Kws. Managabata, Kws. Tatapaan, Kws. Tabukan SelatanKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Talud • Pengamanan Permukiman • Pembangunan Pasar Agro • Pembangunan PSD Minapolitan • Pembangunan Pasar Bibit dan Ikan Air Tawar • Pembangunan Packing House Ikan Air Tawar • Pembangunan Talud Jalan Produksi Nelayan • Peningkatan Jalan Produksi Perikanan Nelayan • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Usaha Tani (Perkerasan Telford)

TOTAL ANGGARAN : Rp 13.549.749.000

20. PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN : 2010 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Gorontalo Utara KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan AnggrekKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani (SKPA) • Peningkatan Jalan Usaha Tani

TOTAL ANGGARAN : Rp 1.602.718.000

Page 122: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

124

21. PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Tojo Una-Una, Kab. Donggala KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Wakai, Kawasan LabeanKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Tambatan Perahu • Penyediaan Prasarana dan Sarana Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 2.000.036.000

22. PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN : 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. MamujuKAWASAN : 1 Kawasan Kawasan BondaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Saluran Air Baku

TOTAL ANGGARAN : Rp 1.000.000.000

Page 123: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

125

23. PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Kolaka, Kab. Konawe Selatan KAWASAN : 3 Kawasan Kawasan Wolo, Kawasan TinanggeaKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Pembangunan Talud • Pembangunan Talud dan Box Culvert (SKPA) • Peningkatan Jalan Usaha Tani (SKPA) • Pembangunan Dermaga Kayu • Pembangunan Los Pasar Ikan • Penyediaan Prasarana dan Sarana Agropolitan

TOTAL ANGGARAN : Rp 7.417.402.000

24. PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN : 2010 – 2011KABUPATEN/KOTA : 3 Kabupaten Kab. Luwu Timur, Kab. Gowa, Kab. Pangkep KAWASAN : 1 Kawasan Kws. Malili (Minapolitan), Kws. Bontonompo, Kws. PangkajeneKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Desa • Peningkatan Jalan Usaha Tani • Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jembatan

TOTAL ANGGARAN : Rp 6.945.070.000

Page 124: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

126

25. PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Klungkung KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan Nusa PenidaKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Usaha Tani

TOTAL ANGGARAN : Rp 3.500.000.000

26. PROVINSI NUSA TENGGARA BARATTAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Bima, Kab. Lombok TimurKAWASAN : 2 Kawasan Kws. Woha, Kws. Keruak JerowaruKEGIATAN FISIK : • Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Jembatan • Pembangunan Talud Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 5.766.375.000

Page 125: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

127

27. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Sikka, Kab. Belu KAWASAN : 2 Kawasan Kawasan Pesisir Sikka, Kawasan Koba LimaKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Tambatan Perahu • Pembangunan Sub-Terminal Agribisnis • Pembangunan Jalan Usaha Tani (SKPA) • Pembangunan Jalan Poros Desa

TOTAL ANGGARAN : Rp 4.309.402.000

28. PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 2 Kabupaten Kab. Waropen, Kab. Jayapura KAWASAN : 2 Kawasan Kws. Distrik Waropen Bawah, Kws. Distrik Muara TamiKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Jalan Poros Desa • Pembangunan Saluran

TOTAL ANGGARAN : Rp 5.959.655.000

Page 126: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

128

29. PROVINSI PAPUA BARATTAHUN ANGGARAN : 2009 – 2011KABUPATEN/KOTA : 1 Kabupaten Kab. Raja Ampat KAWASAN : 1 Kawasan Kawasan Selat SegawinKEGIATAN FISIK : • Pembangunan Pasar • Pembangunan dan Peningkatan Jalan Poros Desa • Pembangunan Talud

TOTAL ANGGARAN : Rp 4.643.654.000

Page 127: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLITAN

DAN

MIN

APOLITAN

Konsep Kawasan M

enuju Keharmonian

129

Peningkatan jalan poros desa Kawasan Minapolitan Cilacap,Jawa Tengah

Page 128: AGROPOLITAN MINAPOLITAN - Perpustakaan …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126693... · AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 7 Direktur

AGRO

POLI

TAN

DAN

MIN

APO

LITA

NKo

nsep

Kaw

asan

Men

uju

Keha

rmon

ian

130

Daftar Pustaka:• Yudhohusodo,Siswono,LaporanHimpunanKerukunanTaniIndonesia,2002.• Selayang Pandang Kawasan Agropolitan Bagelan Kabupaten Purworejo • Kawasan Agropolitan, Kementerian Pertanian, 2002.• Kawasan Minapolitan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2006.

Daftar Istilah :

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DTW : Daerah Tujuan Wisata FAO : Food and Agriculture Organization KKP : Kementerian Kelautan dan Perikanan KWT : Kelompok Wanita Tani MoU : Memorandum of Understanding Perda : Peraturan Daerah Pokja : Kelompok Kerja PPN : Pelabuhan Perikanan Nusantara RDTR : Rencana Detil tata Ruang RPH : RumahPemotonganHewan RPIJM : Rencana Program Investasi Jangka Menengah RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah RTRWN : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional SDM : Sumber Daya Manusia STA : Sub Terminal Agribisnis SUPAS : Survei Penduduk Antarsensus SRI : System Rice Intensification TPH : TempatPengumpulanHasil TPI : Tempat Pelelangan Ikan Tupoksi : Tugas pokok dan fungsi UNEP : United Nations Environment Program WPP : Wilayah Pengembangan Parsial ZEE : ZonaEkonomiEkslusif