kebijakan pengelolaan keuangan dak bidang kehutanan dalam...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAK
BIDANG KEHUTANAN DALAM APBD TA 2014
DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2014
1. Disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.
2. Dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada
masyarakat untuk tercapainya tunjuan bernegara.
3. APBD mempunyai fungsi Otorisasi, Perencanaan,
Pengawasan, Alokasi, Distribusi, Stabilisasi.
4. APBD ditetapkan dengan PERDA.
5. Semua Penerimaan dan Pengeluaran daerah
dianggarkan dalam APBD.
ASAS UMUM APBD
APBD
Pendapatan PembiayaanBelanja
STRUKTUR APBD
KELOMPOK PENDAPATAN APBD
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan:1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:
1. Hibah
2. Dana Darurat
3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerahlainnya
4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
KELOMPOK BELANJA APBDA. Belanja Tidak Langsung:
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Bunga
3. Belanja Subsidi
4. Belanja Hibah
5. Belanja Bantuan Sosial
6. Belanja Bagi Hasil
7. Bantuan Keuangan
8. Belanja Tak Terduga
B. Belanja Langsung: (Kegiatan DAK)
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal
PKDPP 58/2005
PERDA •PERMENDAGRI 13 /2006
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Peraturan KDH
UU 17/2003UU 32/2004UU 33/2004UU 1/2004UU 15/2004UU 25/2004PP 55/2005
OMNIBUS REGULATIONS
•PERMENDAGRI 59 /2007
•PERMENDAGRI 20/2009
•PERMENDAGRI 59/2010
•PERMENDAGRI 21/2011
•PERMENDAGRI 27/2013
PENGELOLAAN
KEUANGAN
DAERAH
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
RUANG LINGKUP
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PENGANGGARAN DAK DALAM APBD 2014Permendagri 27/2013
Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan
tentang lokasi DAK Tahun Anggaran 2014.
Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan
dimaksud belum ditetapkan, maka penganggaran DAK
didasarkan pada alokasi DAK daerah provinsi dan
kabupaten/kota Tahun Anggaran 2014 yang
diinformasikan secara resmi oleh Kementerian
Keuangan atau Surat Edaran Menteri Keuangan setelah
Rancangan Undang- Undang tentang APBN Tahun
Anggaran 2014 disetujui bersama antara Pemerintah
dan DPR-RI.8
PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014
RKA-SKPD
DPA-SKPD
RAPBDPERDA APBD & PERKADA TTG
PENJABARAN APBD
RKPD KUA & PPASRPJMD
PELAKSANAAN PROG&KEG
JUNI –JULI 2013MEI-2013
AGUST-SEPT 2013OKT-NOP 2013DES-2013
JANUARI 2014 JAN-DES 2014
PAGU/JUKNIS DAK
APBD-P
SEP-OKT 2014
INFO RESMI KEMENKEU PAGU
SEMENTARA
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAK DALAM APBD
1. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN
PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK
SETELAH KUA/PPAS DITETAPKAN
2. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN
PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK
SETELAH PERDA APBD DITETAPKAN
PENGANGGARAN
PAGU ALOKASI & KEG. DAK
Dalam hal Pemerintah Daerah menerima pagu
alokasi DAK setelah kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas Pagu Anggaran
Sementara (PPAS) ditetapkan (mengalami
keterlambatan), dpt ditampung langsung
dalam pembahasan RAPBD dgn terlebih
dahulu mencantumkan klausul kesepakatan
KUA dan PPAS
PERMENDAGRI 20/2009
“Sambil menunggu pagu alokasi
DAK yang ditetapkan
Pemerintah, pagu alokasi
tersebut dapat langsung
ditampung dan/atau disesuaikan
pada saat proses pembahasan
RAPBD, mengacu pada petunjuk
teknis DAK, tanpa perlu
melakukan perubahan Nota
Kesepakatan KUA dan PPAS”.
PENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA & PPAS
UTK PENYESUAIAN PAGU DEFINITIF DAK
(Permendagri 20/2009)
PAGU
DEFINITIF
ALOKASI DAK
NOTA KESEPAKATAN
KUA DAN PPAS :
KONSISTENSI
KUA & PPAS DGN
RAPBD(Psl 44 (2) PP 58/2005)
Hasil Kesepakatan
Panja Belanja
Daerah DPR
Petunjuk Teknis
Masing-masing
bidang DAK Persetujuan bersama
RAPBD (31 Desember)
Menetapkan Peraturan Kepala
Daerah ttg Perubahan Penjabaran
APBD dan memberitahukan
kepada Pimpinan DPRD;
Selanjutnya ditampung dalam peraturan
daerah tentang perubahan APBD, atau
dicantumkan dalam LRA, apabila
pemerintah daerah telah menetapkan
perubahan APBD atau tidak melakukan
perubahan APBD..
Menyusun RKA-SKPD dan
mengesahkan DPA-SKPD
sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan;
Langkah-Langkah Pemda untuk Percepatan Pelaksanaan DAK Sebagai
Akibat Adanya Keterlambatan Penyampaian Juknis ke daerah & Pagu
Alokasi Definitif Setelah Perda APBD ditetapkan(Permendagri 27 Tahun 2013 Pedoman Penyusunan APBD TA 2014
Pasal 77 ayat (12) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007
Lampiran kode rekening merupakan daftar namarekening dan kode rekening yang tidak merupakanacuan baku dalam penyusunan kode rekening yangpemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan objektifdan nyata sesuai karakteristik daerah.
Daerah diberikan diskresi untuk menambah/membuatprogram dan kegiatan sesuai dengan kebutuhandaerah, yang nomenklaturnya belum terdapat dalamLampiran A.VII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006(Lampiran kode Program dan Kegiatan)
DISKRESI PENAMBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN
KODE URUSAN WAJIB &
ORGANISASI
KODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
1 URUSAN WAJIB
1 01 Pendidikan
1 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
1 02 Kesehatan
1 02 01 Dinas/Badan/Kantor/Rumah Sakit xxxxxxxxxx
1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
1 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 12 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD
yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri 27/2013)
KODE URUSAN PILIHAN & ORGANISASI
2 URUSAN PILIHAN
2 01 Pertanian
2 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 02 Kehutanan
2 02 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral
2 05 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 06 Perdagangan
2 06 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD
yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri 27/2013)
PROGRAM DAN KEGIATAN
PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006
(Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007)
2 02 xx 16 Program rehabilitasi hutan dan lahan
2 02 xx 16 01 Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan
2 02 xx 16 02 Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
2 02 xx 16 03 Penanaman pohon pada kawasan hutan industri dan hutan wisata
2 02 xx 16 04 Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata
2 02 xx 16 05Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan
dan lahan
2 02 xx 16 06 Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
2 02 xx 16 07 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2 02 xx 16 08 Dst……………..
2 02 KEHUTANAN
TATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENING
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
kode urusan Wajib/Pilihan
kode organisasi/SKPD
kode Program
Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan
kode Kegiatan
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
X.XX X.XX.XX XX XX XX XX XX XX XX
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pencantuman Sumber Pendanaan Atas Belanja Yang
Telah DiarahkanPERMENDAGRI 21 TAHUN 2011 (Pasal 102 ayat (2) huruf b)
Kegiatan yang Anggarannya Telah Diarahkan Penggunaannya,Harus Mencantumkan Sumber Pendanaannya di dalam kolompenjelasan Penjabaran APBD.
Seperti :
Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR), Dana AlokasiKhusus (DAK) , Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus,Hibah, Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus, PinjamanDaerah serta Sumber Pendanaan Lainnya Yang KegiatannyaTelah Ditentukan.
KODE REKENING URAIANJUMLAH
(Rp)PENJELASAN
1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 2 X
1
6 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
2 2 X
1
6
0
3
Penanaman pohon pada kawasan hutan
industri dan hutan wisata 1.000.000.000
DAK Kehutanan TA 2014PMK No : 180/PMK.07/2013
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)...PENJABARAN APBD
TAHUN ANGGARAN …..
Urusan Pemerintahan : 2. 2 KEHUTANAN
Organisasi : 2.2.x.xx xx Dinas/Badan/Kantor Kehutanan....
Barang/aset atas belanja kegiatan
DAK Bidang Pertanian, Perikanan & Kehutanan
Barang/aset daerah yang bersumber dari
DAK Bidang Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan dapat diberikan melalui hibah
kepada kelompok masyarakat dengan kriteria
yang selektif dan mempertimbangan aspek
efisiensi, efektivitas dan memiliki manfaat
yang besar apabila barang/aset tersebut
dikelola dan diserahkan menjadi tanggung
jawab pokmas.
spt : - irigasi, talud (Pertanian)
- bangunan kolam pembibitan/ BBI, pancing, jaring
(Perikanan)
- pohon (Kehutanan)
PENGATURAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
dalam rangka yang akan diserahkan kepada
Masyarakat dan Pihak ke-3
Belanja barang/jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan
barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas)
bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan
daerah, termasuk barang yang akan diserahkan atau dijual kepada
masyarakat atau pihak ketiga.
(Pasal 50 ayat (1) Permendagri 21 Tahun 2011)
Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa
aset tetap) yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak
ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan
pada jenis belanja barang dan jasa.
(Permendagri 27 Tahun 2013)
Perubahan Tujuan dan Sasaran
Penggunaan DAK
Apabila terjadi perubahan tujuan dan sasaran
penggunaan DAK dari yang telah ditetapkan
dalam petunjuk teknis DAK dan/atau Perda
tentang APBD, maka sebelum dilaksanakan
perubahan perlu dikonsultasikan untuk
mendapat persetujuan dari Menteri teknis
terkait setelah terlebih dahulu mendapat
pertimbangan Menteri Dalam Negeri, yang
selanjutnya dijadikan dasar persetujuan
DPRD.
Permendagri 20/2009
Pedoman Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
Penganggaran DAK di DaerahPasal 60 PP55/2005 ttg Dana Perimbangan
Penggunaan DAK dilaksanakan sesuai
dengan Petunjuk Teknis;
DAK tidak dapat digunakan untuk
mendanai:
1) Administrasi kegiatan
2) Penyiapan kegiatan fisik
3) Penelitian, pelatihan dan
4) Perjalanan Dinas.
DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan
Penganggaran dana pendamping dalam
APBD wajib dialokasikan sekurang-kurangnya
10% (sepuluh persen) dari jumlah alokasi
DAK yang ditetapkan masing-masing daerah.
Kewajiban penyediaan Dana Pendamping
menunjukkan komitmen daerah terhadap
bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang
merupakan kewenangan daerah
DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan
Dana pendamping dianggarkan untuk
kegiatan yang bersifat fisik.
kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan
administrasi proyek, kegiatan penyiapan
proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan
pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai
daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
DANA PENDAMPINGPermendagri 20 tahun 2009 Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
Penyusunan RKA-SKPD untuk dana
pendamping dilakukan menyatu dengan
kegiatan DAK.
RKA-SKPD memuat informasi atas capaian
sasaran program, indikator masukan,
keluaran dan hasil dari setiap tolok ukur
kinerja kegiatan yang direncanakan.
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHKEGIATAN DAK BIDANG ....................
Formulir
RKA - SKPD 2.2.1Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...
Urusan Pemerintahan : x. xx. ………………….
Organisasi : x. xx. xx. …
Program : x. xx. xx. xx. ………………….
Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. ………………….
Lokasi kegiatan : ………………….
Jumlah Tahun n-1 : Rp .................. (......................................................)
Jumlah Tahun n : Rp ................ (.........................................................)
Jumlah Tahun n+1 : Rp .................. (.......................................................)
Jumlah Tahun n+2 : Rp .................. (........................................................)
Jumlah Tahun n+3 : Rp .................. (........................................................)
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
IndikatorTolok Ukur
KinerjaTarget Kinerja
D A K Dana Pendamping Jumlah
Capaian Program 1.000.000.000 100.000.000 (10%)
Masukan
Keluaran
Hasil 1.100.000.000
Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………
Rincian Anggaran Belanja Langsungmenurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Rekening
UraianRincian Penghitungan Jumlah
(Rp)volume satuan Harga satuan
1 2 3 4 5 6=(3 x 5)
x x x xx xx
Jumlah
……..,tanggal………..Kepala SKPD
(nama lengkap)
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
KRITERIA atau
PRASYARAT
DPA-L
(Psl 31
Permendagri
20/2009)
Sisa DAK yg akan dilanjutkan telah
ada di Kas Daerah
Memiliki ikatan kontrak dan
dimungkinkan dilakukan adendum
kontrak.
Diakibatkan bukan karena kelalaian
Pengguna Anggaran atau Rekanan,
namun akibat force major.
KEGIATAN LANJUTAN (DPAL)Pasal 31 Permendagri 20 Tahun 2009
SISA DAKPermendagri 27/2013
Dana sisa DAK yang berasal dari tahun-tahun
anggaran sebelumnya, digunakan untuk mendanai
kegiatan DAK pada bidang yang sama dengan
mengacu pada petunjuk teknis tahun anggaran
sebelumnya atau Tahun Anggaran 2014.
Dana sisa tender kegiatan yang bersumber dari
DAK Tahun Anggaran 2014, digunakan untuk
mendanai kegiatan baru atau untuk
menambah volume/target capaian program dan
kegiatan yang sesuai dengan bidang DAK yang
sama.
30
SISA DAK
DAK yang sudah diterima di Kas Daerah,
tetapi program dan kegiatan belum
dilaksanakan dalam Tahun Anggaran
2014, maka program dan kegiatan
tersebut dapat dilaksanakan pada
Tahun anggaran 2015 dengan
berpedoman pada Petunjuk Teknis Tahun
Anggaran 2014.
31
Surat Edaran Bersama MENDAGRI dan Kepala
LKPPNo: 027/5308/SJ dan No: 6/SE/KA/2012
Tgl. 27 Desember 2012
Tentang Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Rata-rata Kontribusi DAK
terhadap Total Belanja Modal dalam APBD TA 2012
33
Provinsi sebesar 4,20% Kabupaten/Kota sebesar 23,53%.
Hal ini menunjukkan bahwa DAK bagi sebagian besar
daerah Kabupaten/Kota sangat diperlukan untuk menutupi
kekurangan belanja modal yang berasal dari DAU dan
sumber-sumber pendapatan daerah lainnya.
Bertolak dari fakta tersebut di atas, guna meningkatkan
belanja modal daerah bagi upaya meningkatkan pelayanan,
pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat di daerah
sebagian upaya mewujudkan tercapainya tujuan dari
pelaksanaan otonomi daerah, perlu dilakukan langkah-
langkah mereformulasi bidang-bidang kegiatan DAK yang
benar-benar didasarkan prioritas nasional dan meningkatkan
jumlah alokasi DAK secara nasional pada masa yang akan
datang.
Upaya yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan
Kemampuan Keuangan Daerah dalam menggali dan
mengintensifikasikan sumber-sumber penerimaan daerah
sesuai dengan peraturan perundangan.
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
KUA : Kebijakan Umum APBD
PAD : Pendapatan Asli Daerah
PPAS : Prioritas Plafon Anggaran Sementara
PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD
BUD : Bendahara Umum Daerah
DPA-SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
DPPA-SKPD : Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran SKPD
DPA-L : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
PERISTILAHAN DALAM APBD
SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran TA Sebelumnya
SILPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKPKD : Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
SPM : Standar Pelayanan Minimal
SPD : Surat Penyediaan Dana
SPP : Surat Perintah Pembayaran
SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPM : Surat Perintah Membayar
SPM-LS : Surat Perintah Membayar Langsung
SPM-UP : Surat Perintah Membayar Uang Persediaan
SPM-GU : Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan
SPM-TU : Surat Perintah Membayar Tambahan Uang
TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah
TERIMA KASIH
DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGANDITJEN KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERITELP/FAX 021 3504042