kebijakan pengelolaan dak dikmen-kemendagri2014

41
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAK BIDANG PENDIDIKAN SMA/SMK DALAM APBD TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI T AHUN 2 013

Upload: laskar-tamiang-bersatu

Post on 17-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dana alokasi khusus 2014

TRANSCRIPT

  • KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAK BIDANG

    PENDIDIKAN SMA/SMK DALAM APBD TA. 2014

    DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

    KEMENTERIAN DALAM NEGERI

    TAHUN 2013

  • 1. Disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan

    pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.

    2. Dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada

    masyarakat untuk tercapainya tunjuan bernegara.

    3. APBD mempunyai fungsi Otorisasi, Perencanaan,

    Pengawasan, Alokasi, Distribusi, Stabilisasi.

    4. APBD ditetapkan dengan PERDA.

    5. Semua Penerimaan dan Pengeluaran daerah

    dianggarkan dalam APBD.

    ASAS UMUM APBD

  • APBD

    Pendapatan PembiayaanBelanja

    STRUKTUR APBD

  • KELOMPOK PENDAPATAN APBD

    A. Pendapatan Asli Daerah:

    1. Pajak Daerah

    2. Retribusi Derah

    3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

    4. Lain-lain PAD yang sah

    B. Dana Perimbangan:1. Dana Bagi Hasil

    2. Dana Alokasi Umum

    3. Dana Alokasi Khusus

    C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:

    1. Hibah

    2. Dana Darurat

    3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerahlainnya

    4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS

    5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya

  • KELOMPOK BELANJA APBDA. Belanja Tidak Langsung:

    1. Belanja Pegawai

    2. Belanja Bunga

    3. Belanja Subsidi

    4. Belanja Hibah

    5. Belanja Bantuan Sosial

    6. Belanja Bagi Hasil

    7. Bantuan Keuangan

    8. Belanja Tak Terduga

    B. Belanja Langsung: (Kegiatan DAK)

    1. Belanja Pegawai

    2. Belanja Barang dan Jasa

    3. Belanja Modal

  • A. Penerimaan Pembiayaan:

    1. Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) Anggaran Tahun

    Sebelumnya

    2. Pencairan Dana Cadangan

    3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

    4. Penerimaan Pinjaman Daerah

    5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

    6. Penerimaan Piutang Daerah

    B. Pengeluaran Pembiayaan:

    Pembiayaan Neto (A B)

    KELOMPOK PEMBIAYAAN

    1. Pembentukan Dana Cadangan

    2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

    3. Pembayaran Pokok Utang

    4. Pemberian Pinjaman

  • Transfer Ke Daerah APBN 2013

    Dana Perimbangan

    Dana Otsus &

    Penyesuaian

    Dana Bagi Hasil (DBH)

    Dana Alokasi Umum (DAU)

    Dana Alokasi Khusus (DAK)

    Dana Otsus PAPUA

    Dana Otsus ACEH

    Dana Infras Otsus Papua

    Tamb Penghasilan Guru

    Dana

    Otsus

    Dana

    Penyesuaian

    DBH PBB

    DBH PPh

    Kehutanan

    Pertum

    Perikanan

    Migas

    DBH CHT

    DBH Pajak

    DBH SDA

    Dana Otsus PAPUA BRT

    Panas BumiDana Insentif Daerah (DID)

    TRANSFER KE DAERAH

    Tunjangan Profesi Guru

    Bantuan Op Sek (BOS)

    Dana Infras Otsus PaBarat

    444,79

    528,63 T

    13,44

    83,83

    70,39

    101,96

    311,14

    31,69

    4,36

    1,86

    6,22

    0,57

    0,43

    2,41

    43,06

    23,45

    1,38

    25,99

    22,11

    1,85

    2,27

    14,08

    0.14

    35,2

    0,32

    7Dana P2D2 0,08

    49,95

    52,01

    Ket:

    Seluruh pagu

    merupakan angka

    pembulatan

    (Triliun Rp)

  • PKDPP 58/2005

    PERDA PERMENDAGRI 13 /2006

    PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

    Peraturan KDH

    UU 17/2003UU 32/2004UU 33/2004UU 1/2004UU 15/2004UU 25/2004PP 55/2005

    OMNIBUS REGULATIONS

    PERMENDAGRI 59 /2007

    PERMENDAGRI 20/2009

    PERMENDAGRI 59/2010

    PERMENDAGRI 21/2011

    PERMENDAGRI 272013

  • PENGELOLAAN

    KEUANGAN

    DAERAH

    PELAKSANAAN DAN

    PENATAUSAHAAN

    PERENCANAAN DAN

    PENGANGGARAN

    AKUNTANSI DAN

    PELAPORAN

    RUANG LINGKUP

    PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

  • PENGANGGARAN DAK DALAM APBD

    2014

    Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan

    sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang

    Alokasi DAK Tahun Anggaran 2014.

    Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan

    dimaksud belum ditetapkan, maka penganggaran DAK

    didasarkan pada alokasi DAK daerah provinsi dan

    kabupaten/kota Tahun Anggaran 2014 yang diinformasikan

    secara resmi oleh Kementerian Keuangan atau Surat

    Edaran Menteri Keuangan setelah Rancangan Undang-

    Undang tentang APBN Tahun Anggaran 2014 disetujui

    bersama antara Pemerintah dan DPR-RI.

    10

  • PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013

    RKA-SKPD

    DPA-SKPD

    RAPBDPERDA APBD & PERKADA TTG

    PENJABARAN APBD

    RKPD KUA & PPASRPJMD

    PELAKSANAAN PROG&KEG

    JUNI JULI 2013MEI-2013

    AGUST-SEPT 2013OKT-NOP 2013DES-2013

    JANUARI 2014 JAN-DES 2014

    JUKNIS DAK

    APBD-P

    SEP-OKT 2014

  • KODIFIKASI PENGANGGARAN DAK

    URUSAN

    WAJIB/

    PILIHAN

    ORGA-

    NISASIPROG

    RAM KEGIATAN

    KELOM-

    POK

    BELANJA

    JENIS

    BELANJA

    OBYEK

    BELANJA

    RINCIAN

    OBYEK

    BELANJA

    KELOM-

    POK

    PENDAPATAN

    JENIS DANA

    PERIMBANG

    AN

    OBYEK:

    DAU, DBH,

    DAK

    PP

    38/2007

    PP

    41/2007

    RINCIAN

    OBYEK DAK

    19 BID

  • KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAK DALAM APBD

    1. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN

    PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK

    SETELAH KUA/PPAS DITETAPKAN

    2. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN

    PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK

    SETELAH PERDA APBD DITETAPKAN

  • PENGANGGARAN

    PAGU ALOKASI & KEG. DAK

    Dalam hal Pemerintah Daerah menerima pagu

    alokasi DAK setelah kebijakan Umum Anggaran

    (KUA) dan Prioritas Pagu Anggaran Sementara

    (PPAS) ditetapkan (mengalami keterlambatan), dpt

    ditampung langsung dalam pembahasan RAPBD dgn

    terlebih dahulu mencantumkan klausul kesepakatan

    KUA dan PPAS

    PERMENDAGRI 20/2009

  • PENCANTUMAN KLAUSUL

    DALAM KUA DAN PPAS

    TUJUAN :

    utk menyepakati pagu alokasi &

    penggunaan DAK dalam rancangan

    Perda tentang APBD

    utk menjaga konsistensi antara materi

    KUA dan PPAS dgn prog & keg DAK

    yang ditetapkan dalam APBD.

  • Sambil menunggu pagu alokasiDAK yang ditetapkanPemerintah, pagu alokasitersebut dapat langsungditampung dan/ataudisesuaikan pada saat prosespembahasan RAPBD, mengacupada petunjuk teknis DAK,tanpa perlu melakukanperubahan Nota Kesepakatan

    KUA dan PPAS.

    PENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA & PPAS

    UTK PENYESUAIAN PAGU DEFINITIF DAK

    (Permendagri 20/2009)

    PAGU

    DEFINITIF

    ALOKASI DAK

    NOTA KESEPAKATAN

    KUA DAN PPAS :

    KONSISTENSI

    KUA & PPAS DGN

    RAPBD(Psl 44 (2) PP 58/2005)

    Hasil Kesepakatan

    Panja Belanja

    Daerah DPR

    Petunjuk Teknis

    Masing-masing

    bidang DAK Persetujuan bersama

    RAPBD (31 Desember)

  • Menetapkan Peraturan Kepala

    Daerah ttg Perubahan Penjabaran

    APBD dan memberitahukan

    kepada Pimpinan DPRD;

    Lebih lanjut, ditampung dalam

    Perda ttg Perubahan APBD pd

    kode program/kegiatan berkenaan

    .

    Menyusun RKA-SKPD dan

    mengesahkan DPA-SKPD sebagai

    dasar pelaksanaan kegiatan;

    Langkah-Langkah Pemda untuk Percepatan Pelaksanaan

    DAK Sebagai Akibat Adanya Keterlambatan Penyampaian

    Juknis ke daerah & Pagu Alokasi Definitif Setelah Perda APBDditetapkan(Permendagri 37 Tahun 2013 Pedoman Penyusunan APBD TA 2014

  • Pasal 77 ayat (12) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007

    Lampiran kode rekening merupakan daftar namarekening dan kode rekening yang tidak merupakanacuan baku dalam penyusunan kode rekening yangpemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan objektifdan nyata sesuai karakteristik daerah.

    Daerah diberikan diskresi untuk menambah/membuatprogram dan kegiatan sesuai dengan kebutuhandaerah, yang nomenklaturnya belum terdapat dalamLampiran A.VII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006(Lampiran kode Program dan Kegiatan)

    DISKRESI PENAMBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN

  • KODE URUSAN WAJIB &

    ORGANISASI

    KODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

    1 URUSAN WAJIB

    1 01 Pendidikan

    1 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

    1 02 Kesehatan

    1 02 01 Dinas/Badan/Kantor/Rumah Sakit xxxxxxxxxx

    1 04 Perumahan

    1 04 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

    1 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

    1 12 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

    Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD

    yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri27/2013)

  • KODE URUSAN PILIHAN & ORGANISASI

    2 URUSAN PILIHAN

    2 01 Pertanian

    2 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

    2 02 Kehutanan

    2 02 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

    2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral

    2 05 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

    2 06 Perdagangan

    2 06 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

    Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD

    yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri 27/2013)

  • 1 01 PENDIDIKAN

    PROGRAM DAN KEGIATAN

    PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006

    (Jo. PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011)

    1 01 xx 17 Program Pendidikan Menengah

    1 01 xx 17 01 Pembangunan gedung sekolah

    1 01 xx 17 02 Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

    1 01 xx 17 03 Penambahan ruang kelas sekolah

    1 01 xx 17 04 Penambahan ruang guru sekolah

    1 01 xx 17 05Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium bahasa,

    komputer, IPA , IPS dan lain-lain)

    1 01 xx 17 06 Pembangunan ruang locker siswa

    1 01 xx 17 07 Pembangunan sarana dan prasarana olahraga

    1 01 xx 17 08 Pembangunan ruang serba guna/aula

    1 01 xx 17 09 Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

    1 01 xx 17 10 Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah

    1 01 xx 17 11 Pembangunan ruang ibadah

    1 01 xx 17 12 Pembangunan perpustakaan sekolah

    1 01 xx 17 70 dst.. (dan seterusnya)

  • TATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENING

    kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan

    kode urusan Wajib/Pilihan

    kode organisasi/SKPD

    kode Program

    Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan

    kode Kegiatan

    kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan

    kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

    kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

    X.XX X.XX.XX XX XX XX XX XX XX XX

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • Pencantuman Sumber Pendanaan Atas Belanja Yang

    Telah DiarahkanPERMENDAGRI 21 TAHUN 2011 (Pasal 102 ayat (2) huruf b)

    Kegiatan yang Anggarannya Telah Diarahkan Penggunaannya,Harus Mencantumkan Sumber Pendanaannya di dalam kolompenjelasan Penjabaran APBD.

    Seperti :

    Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR), Dana Alokasi Khusus(DAK) , Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus, Hibah,Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus, Pinjaman Daerah sertaSumber Pendanaan Lainnya Yang Kegiatannya TelahDitentukan.

  • KODE REKENING URAIANJUMLAH

    (Rp)PENJELASAN

    1 2 3 4

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    1 1 X 17 Program Pendidikan Menengah

    1 1 X 17 03 Penambahan ruang kelas sekolah 1.000.000.000DAK PENDIDIKAN TA 2013

    PMK No : 201/PMK.07/2012

    PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)...PENJABARAN APBD

    TAHUN ANGGARAN ..

    Urusan Pemerintahan : 1.01 PENDIDIKAN Organisasi : 1.01.x.xx xx Dinas Pendidikan

  • Barang/aset atas belanja kegiatan DAK Bidang Pertanian, Perikanan & Kehutanan

    Barang/aset daerah yang bersumber dari DAK

    Bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dapat

    diberikan melalui hibah kepada kelompok

    masyarakat dengan kriteria yang selektif dan

    mempertimbangan aspek efisiensi, efektivitas dan

    memiliki manfaat yang besar apabila barang/aset

    tersebut dikelola dan diserahkan menjadi tanggung

    jawab pokmas.

    spt : - irigasi, talud (Pertanian)

    - bangunan kolam pembibitan/ BBI, pancing, jaring (Perikanan)

    - pohon (Kehutanan)

  • PENGATURAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

    dalam rangka yang akan diserahkan kepada

    Masyarakat dan Pihak ke-3

    Belanja barang/jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan

    barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan

    dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah,

    termasuk barang yang akan diserahkan atau dijual kepada

    masyarakat atau pihak ketiga.

    (Pasal 50 ayat (1) Permendagri 21Tahun 2011)

    Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset

    tetap) yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak

    ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada

    jenis belanja barang dan jasa.

    (Permendagri 27Tahun 2013)

  • Perubahan Tujuan dan Sasaran

    Penggunaan DAK

    Apabila terjadi perubahan tujuan dan sasaran

    penggunaan DAK dari yang telah ditetapkan

    dalam petunjuk teknis DAK dan/atau Perda

    tentang APBD, maka sebelum dilaksanakan

    perubahan perlu dikonsultasikan untuk mendapat

    persetujuan dari Menteri teknis terkait

    setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan

    Menteri Dalam Negeri, yang selanjutnya dijadikan

    dasar persetujuan DPRD.

    Permendagri 20/2009

    Pedoman Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah

  • Penganggaran DAK di DaerahPasal 60 PP55/2005 ttg Dana Perimbangan

    Penggunaan DAK dilaksanakan sesuai dengan

    Petunjuk Teknis;

    DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai:

    1) Administrasi kegiatan

    2) Penyiapan kegiatan fisik

    3) Penelitian, pelatihan dan

    4) Perjalanan Dinas.

  • DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan

    Penganggaran dana pendamping dalam APBD wajib

    dialokasikan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh

    persen) dari jumlah alokasi DAK yang ditetapkan

    masing-masing daerah.

    Kewajiban penyediaan Dana Pendamping

    menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang

    kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan

    kewenangan daerah

  • DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan

    Dana pendamping dianggarkan untuk kegiatan yang

    bersifat fisik.

    kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan

    administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek

    fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan,

    kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan

    umum lain yang sejenis.

  • DANA PENDAMPINGPermendagri 20 tahun 2009 Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah

    Penyusunan RKA-SKPD untuk dana pendamping

    dilakukan menyatu dengan kegiatan DAK.

    RKA-SKPD memuat informasi atas capaian

    sasaran program, indikator masukan, keluaran dan

    hasil dari setiap tolok ukur kinerja kegiatan yang

    direncanakan.

  • RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHKEGIATAN DAK BIDANG ....................

    Formulir

    RKA - SKPD 2.2.1Provinsi/Kabupaten/Kota .Tahun Anggaran ...

    Urusan Pemerintahan : x. xx. .

    Organisasi : x. xx. xx.

    Program : x. xx. xx. xx. .

    Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. .

    Lokasi kegiatan : .Jumlah Tahun n-1 : Rp .................. (......................................................)

    Jumlah Tahun n : Rp ................ (.........................................................)

    Jumlah Tahun n+1 : Rp .................. (.......................................................)

    Jumlah Tahun n+2 : Rp .................. (........................................................)

    Jumlah Tahun n+3 : Rp .................. (........................................................)

    Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung

    IndikatorTolok Ukur

    KinerjaTarget Kinerja

    D A K Dana Pendamping Jumlah

    Capaian Program 1.000.000.000 100.000.000 (10%)

    Masukan

    Keluaran

    Hasil 1.100.000.000

    Kelompok Sasaran Kegiatan : Rincian Anggaran Belanja Langsung

    menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

    Kode Rekening

    UraianRincian Penghitungan Jumlah

    (Rp)volume satuan Harga satuan

    1 2 3 4 5 6=(3 x 5)

    x x x xx xx

    Jumlah

    ..,tanggal..Kepala SKPD

    (nama lengkap)

    Keterangan :

    Tanggal Pembahasan :

    Catatan Hasil Pembahasan :

    Tim Anggaran Pemerintah Daerah:

    No Nama NIP Jabatan Tandatangan

  • KRITERIA atau

    PRASYARAT

    DPA-L

    (Psl 31

    Permendagri

    20/2009)

    Sisa DAK yg akan dilanjutkan telah

    ada di Kas Daerah

    Memiliki ikatan kontrak dan

    dimungkinkan dilakukan adendum

    kontrak.

    Diakibatkan bukan karena kelalaian

    Pengguna Anggaran atau Rekanan,

    namun akibat force major.

    KEGIATAN LANJUTAN (DPAL)Pasal 31 Permendagri 20 Tahun 2009

  • Penyaluran DAK itu

    1. Pemindahbukuan ke RKUD

    Penyaluran DAK dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN ke

    RKUD.

    2. Penyaluran dilakukan secara bertahap

    Tahap 1 : 30% dari total pagu DAK.

    Tahap 2 : 45% dari total pagu DAK.

    Tahap 3 : 25% dari total pagu DAK.

    3. Tidak dapat Sekaligus

    Penyaluran DAK tidak dapat dilakukan secara sekaligus dan tidak melampaui

    tahun anggaran berjalan.

    4. Memenuhi Persyaratan

    Penyaluran DAK dapat dilakukan setelah dokumen persyaratan diterima

    secara lengkap oleh DJPK.

    Penyaluran DAK Tahap I paling cepat dilakukan pada bulan Februari.

    34

  • DOKUMEN PERSYARATAN PENYALURAN DAK

    Tahap I

    a) Perda tentang APDB tahun berjalan,

    b) Laporan Penyerapan Penggunaan DAK tahun sebelumnya,

    c) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap III tahun sebelumnya,

    d) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap III tahun sebelumnya*,

    e) Surat Pernyataan Dana Pendamping DAK tahun berjalan.

    2. Tahap II

    a) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap I tahun berjalan,

    b) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap I tahun berjalan*.

    3. Tahap III

    a) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap II tahun berjalan,

    b) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap II tahun berjalan*.

    3. Telah 90%

    Laporan Realisasi Penyerapan DAK Tahap I atau II dapat dibuat setelah

    penggunaan/penyerapan DAK di daerah > 90% dari DAK yang diterima

    Kasda. [ 0 < Sisa DAK di Kasda < 10%]

    *Rekap SP2D disertai dengan file softcopy Aplikasi LDT35

  • VALIDASI DAN BATAS WAKTU PENYAMPAIAN DOKUMEN

    Batas Waktu Penyampaian

    Laporan Realisasi Penyerapan DAK tahap I atau II diterima paling lambat 7

    (tujuh) hari kerja sebelum tahun anggaran berjalan berakhir.

    Bila melampaui batas waktu tersebut maka DAK tidak dapat dicairkan

    (HANGUS)

    Validasi

    Semua Dokumen Persyaratan tersebut harus di tanda tangani oleh kepala

    daerah, dengan kertas berkop dan distempel.

    Dokumen yang disampaikan kepada DJPK adalah Dokumen yang Asli (tanda

    tangan dan stempel basah).

    36

  • SISA DAK

    Permendagri 27/2013

    Dana sisa DAK yang berasal dari tahun-tahun

    anggaran sebelumnya, digunakan untuk mendanai

    kegiatan DAK pada bidang yang sama dengan

    mengacu pada petunjuk teknis tahun anggaran

    sebelumnya atau Tahun Anggaran 2014.

    Dana sisa tender kegiatan yang bersumber dari DAK

    Tahun Anggaran 2014, digunakan untuk mendanai

    kegiatan baru atau untuk menambah

    volume/target capaian program dan kegiatan yang

    sesuai dengan bidang DAK yang sama.

    37

  • SISA DAK

    DAK yang sudah diterima di Kas Daerah,

    tetapi program dan kegiatan belum

    dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2014,

    maka program dan kegiatan tersebut dapat

    dilaksanakan pada Tahun anggaran 2015

    dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis

    Tahun Anggaran 2014.

    38

  • APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    KUA : Kebijakan Umum APBD

    PAD : Pendapatan Asli Daerah

    PPAS : Prioritas Plafon Anggaran Sementara

    PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

    PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

    RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD

    BUD : Bendahara Umum Daerah

    DPA-SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD

    DPPA-SKPD : Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran SKPD

    DPA-L : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan

    RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah

    RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    PERISTILAHAN DALAM APBD

  • SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran TA Sebelumnya

    SILPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan

    SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

    SKPKD : Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah

    SPM : Standar Pelayanan Minimal

    SPD : Surat Penyediaan Dana

    SPP : Surat Perintah Pembayaran

    SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

    SPM : Surat Perintah Membayar

    SPM-LS : Surat Perintah Membayar Langsung

    SPM-UP : Surat Perintah Membayar Uang Persediaan

    SPM-GU : Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan

    SPM-TU : Surat Perintah Membayar Tambahan Uang

    TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah

  • TERIMA KASIH

    DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGANDITJEN KEUANGAN DAERAH

    KEMENTERIAN DALAM NEGERITELP/FAX 021 3504042