kebijakan pengelolaan dak dikmen-kemendagri2014
DESCRIPTION
dana alokasi khusus 2014TRANSCRIPT
-
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAK BIDANG
PENDIDIKAN SMA/SMK DALAM APBD TA. 2014
DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2013
-
1. Disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.
2. Dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada
masyarakat untuk tercapainya tunjuan bernegara.
3. APBD mempunyai fungsi Otorisasi, Perencanaan,
Pengawasan, Alokasi, Distribusi, Stabilisasi.
4. APBD ditetapkan dengan PERDA.
5. Semua Penerimaan dan Pengeluaran daerah
dianggarkan dalam APBD.
ASAS UMUM APBD
-
APBD
Pendapatan PembiayaanBelanja
STRUKTUR APBD
-
KELOMPOK PENDAPATAN APBD
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan:1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:
1. Hibah
2. Dana Darurat
3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerahlainnya
4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
-
KELOMPOK BELANJA APBDA. Belanja Tidak Langsung:
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Bunga
3. Belanja Subsidi
4. Belanja Hibah
5. Belanja Bantuan Sosial
6. Belanja Bagi Hasil
7. Bantuan Keuangan
8. Belanja Tak Terduga
B. Belanja Langsung: (Kegiatan DAK)
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal
-
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) Anggaran Tahun
Sebelumnya
2. Pencairan Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
6. Penerimaan Piutang Daerah
B. Pengeluaran Pembiayaan:
Pembiayaan Neto (A B)
KELOMPOK PEMBIAYAAN
1. Pembentukan Dana Cadangan
2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
3. Pembayaran Pokok Utang
4. Pemberian Pinjaman
-
Transfer Ke Daerah APBN 2013
Dana Perimbangan
Dana Otsus &
Penyesuaian
Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Otsus PAPUA
Dana Otsus ACEH
Dana Infras Otsus Papua
Tamb Penghasilan Guru
Dana
Otsus
Dana
Penyesuaian
DBH PBB
DBH PPh
Kehutanan
Pertum
Perikanan
Migas
DBH CHT
DBH Pajak
DBH SDA
Dana Otsus PAPUA BRT
Panas BumiDana Insentif Daerah (DID)
TRANSFER KE DAERAH
Tunjangan Profesi Guru
Bantuan Op Sek (BOS)
Dana Infras Otsus PaBarat
444,79
528,63 T
13,44
83,83
70,39
101,96
311,14
31,69
4,36
1,86
6,22
0,57
0,43
2,41
43,06
23,45
1,38
25,99
22,11
1,85
2,27
14,08
0.14
35,2
0,32
7Dana P2D2 0,08
49,95
52,01
Ket:
Seluruh pagu
merupakan angka
pembulatan
(Triliun Rp)
-
PKDPP 58/2005
PERDA PERMENDAGRI 13 /2006
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Peraturan KDH
UU 17/2003UU 32/2004UU 33/2004UU 1/2004UU 15/2004UU 25/2004PP 55/2005
OMNIBUS REGULATIONS
PERMENDAGRI 59 /2007
PERMENDAGRI 20/2009
PERMENDAGRI 59/2010
PERMENDAGRI 21/2011
PERMENDAGRI 272013
-
PENGELOLAAN
KEUANGAN
DAERAH
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
RUANG LINGKUP
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
-
PENGANGGARAN DAK DALAM APBD
2014
Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan
sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang
Alokasi DAK Tahun Anggaran 2014.
Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan
dimaksud belum ditetapkan, maka penganggaran DAK
didasarkan pada alokasi DAK daerah provinsi dan
kabupaten/kota Tahun Anggaran 2014 yang diinformasikan
secara resmi oleh Kementerian Keuangan atau Surat
Edaran Menteri Keuangan setelah Rancangan Undang-
Undang tentang APBN Tahun Anggaran 2014 disetujui
bersama antara Pemerintah dan DPR-RI.
10
-
PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013
RKA-SKPD
DPA-SKPD
RAPBDPERDA APBD & PERKADA TTG
PENJABARAN APBD
RKPD KUA & PPASRPJMD
PELAKSANAAN PROG&KEG
JUNI JULI 2013MEI-2013
AGUST-SEPT 2013OKT-NOP 2013DES-2013
JANUARI 2014 JAN-DES 2014
JUKNIS DAK
APBD-P
SEP-OKT 2014
-
KODIFIKASI PENGANGGARAN DAK
URUSAN
WAJIB/
PILIHAN
ORGA-
NISASIPROG
RAM KEGIATAN
KELOM-
POK
BELANJA
JENIS
BELANJA
OBYEK
BELANJA
RINCIAN
OBYEK
BELANJA
KELOM-
POK
PENDAPATAN
JENIS DANA
PERIMBANG
AN
OBYEK:
DAU, DBH,
DAK
PP
38/2007
PP
41/2007
RINCIAN
OBYEK DAK
19 BID
-
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAK DALAM APBD
1. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN
PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK
SETELAH KUA/PPAS DITETAPKAN
2. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN
PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK
SETELAH PERDA APBD DITETAPKAN
-
PENGANGGARAN
PAGU ALOKASI & KEG. DAK
Dalam hal Pemerintah Daerah menerima pagu
alokasi DAK setelah kebijakan Umum Anggaran
(KUA) dan Prioritas Pagu Anggaran Sementara
(PPAS) ditetapkan (mengalami keterlambatan), dpt
ditampung langsung dalam pembahasan RAPBD dgn
terlebih dahulu mencantumkan klausul kesepakatan
KUA dan PPAS
PERMENDAGRI 20/2009
-
PENCANTUMAN KLAUSUL
DALAM KUA DAN PPAS
TUJUAN :
utk menyepakati pagu alokasi &
penggunaan DAK dalam rancangan
Perda tentang APBD
utk menjaga konsistensi antara materi
KUA dan PPAS dgn prog & keg DAK
yang ditetapkan dalam APBD.
-
Sambil menunggu pagu alokasiDAK yang ditetapkanPemerintah, pagu alokasitersebut dapat langsungditampung dan/ataudisesuaikan pada saat prosespembahasan RAPBD, mengacupada petunjuk teknis DAK,tanpa perlu melakukanperubahan Nota Kesepakatan
KUA dan PPAS.
PENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA & PPAS
UTK PENYESUAIAN PAGU DEFINITIF DAK
(Permendagri 20/2009)
PAGU
DEFINITIF
ALOKASI DAK
NOTA KESEPAKATAN
KUA DAN PPAS :
KONSISTENSI
KUA & PPAS DGN
RAPBD(Psl 44 (2) PP 58/2005)
Hasil Kesepakatan
Panja Belanja
Daerah DPR
Petunjuk Teknis
Masing-masing
bidang DAK Persetujuan bersama
RAPBD (31 Desember)
-
Menetapkan Peraturan Kepala
Daerah ttg Perubahan Penjabaran
APBD dan memberitahukan
kepada Pimpinan DPRD;
Lebih lanjut, ditampung dalam
Perda ttg Perubahan APBD pd
kode program/kegiatan berkenaan
.
Menyusun RKA-SKPD dan
mengesahkan DPA-SKPD sebagai
dasar pelaksanaan kegiatan;
Langkah-Langkah Pemda untuk Percepatan Pelaksanaan
DAK Sebagai Akibat Adanya Keterlambatan Penyampaian
Juknis ke daerah & Pagu Alokasi Definitif Setelah Perda APBDditetapkan(Permendagri 37 Tahun 2013 Pedoman Penyusunan APBD TA 2014
-
Pasal 77 ayat (12) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007
Lampiran kode rekening merupakan daftar namarekening dan kode rekening yang tidak merupakanacuan baku dalam penyusunan kode rekening yangpemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan objektifdan nyata sesuai karakteristik daerah.
Daerah diberikan diskresi untuk menambah/membuatprogram dan kegiatan sesuai dengan kebutuhandaerah, yang nomenklaturnya belum terdapat dalamLampiran A.VII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006(Lampiran kode Program dan Kegiatan)
DISKRESI PENAMBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN
-
KODE URUSAN WAJIB &
ORGANISASI
KODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
1 URUSAN WAJIB
1 01 Pendidikan
1 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
1 02 Kesehatan
1 02 01 Dinas/Badan/Kantor/Rumah Sakit xxxxxxxxxx
1 04 Perumahan
1 04 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
1 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 12 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD
yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri27/2013)
-
KODE URUSAN PILIHAN & ORGANISASI
2 URUSAN PILIHAN
2 01 Pertanian
2 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 02 Kehutanan
2 02 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral
2 05 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 06 Perdagangan
2 06 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD
yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri 27/2013)
-
1 01 PENDIDIKAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006
(Jo. PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011)
1 01 xx 17 Program Pendidikan Menengah
1 01 xx 17 01 Pembangunan gedung sekolah
1 01 xx 17 02 Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
1 01 xx 17 03 Penambahan ruang kelas sekolah
1 01 xx 17 04 Penambahan ruang guru sekolah
1 01 xx 17 05Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium bahasa,
komputer, IPA , IPS dan lain-lain)
1 01 xx 17 06 Pembangunan ruang locker siswa
1 01 xx 17 07 Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
1 01 xx 17 08 Pembangunan ruang serba guna/aula
1 01 xx 17 09 Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
1 01 xx 17 10 Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah
1 01 xx 17 11 Pembangunan ruang ibadah
1 01 xx 17 12 Pembangunan perpustakaan sekolah
1 01 xx 17 70 dst.. (dan seterusnya)
-
TATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENING
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
kode urusan Wajib/Pilihan
kode organisasi/SKPD
kode Program
Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan
kode Kegiatan
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
X.XX X.XX.XX XX XX XX XX XX XX XX
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
Pencantuman Sumber Pendanaan Atas Belanja Yang
Telah DiarahkanPERMENDAGRI 21 TAHUN 2011 (Pasal 102 ayat (2) huruf b)
Kegiatan yang Anggarannya Telah Diarahkan Penggunaannya,Harus Mencantumkan Sumber Pendanaannya di dalam kolompenjelasan Penjabaran APBD.
Seperti :
Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR), Dana Alokasi Khusus(DAK) , Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus, Hibah,Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus, Pinjaman Daerah sertaSumber Pendanaan Lainnya Yang Kegiatannya TelahDitentukan.
-
KODE REKENING URAIANJUMLAH
(Rp)PENJELASAN
1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 X 17 Program Pendidikan Menengah
1 1 X 17 03 Penambahan ruang kelas sekolah 1.000.000.000DAK PENDIDIKAN TA 2013
PMK No : 201/PMK.07/2012
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)...PENJABARAN APBD
TAHUN ANGGARAN ..
Urusan Pemerintahan : 1.01 PENDIDIKAN Organisasi : 1.01.x.xx xx Dinas Pendidikan
-
Barang/aset atas belanja kegiatan DAK Bidang Pertanian, Perikanan & Kehutanan
Barang/aset daerah yang bersumber dari DAK
Bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dapat
diberikan melalui hibah kepada kelompok
masyarakat dengan kriteria yang selektif dan
mempertimbangan aspek efisiensi, efektivitas dan
memiliki manfaat yang besar apabila barang/aset
tersebut dikelola dan diserahkan menjadi tanggung
jawab pokmas.
spt : - irigasi, talud (Pertanian)
- bangunan kolam pembibitan/ BBI, pancing, jaring (Perikanan)
- pohon (Kehutanan)
-
PENGATURAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
dalam rangka yang akan diserahkan kepada
Masyarakat dan Pihak ke-3
Belanja barang/jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan
barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah,
termasuk barang yang akan diserahkan atau dijual kepada
masyarakat atau pihak ketiga.
(Pasal 50 ayat (1) Permendagri 21Tahun 2011)
Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset
tetap) yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak
ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada
jenis belanja barang dan jasa.
(Permendagri 27Tahun 2013)
-
Perubahan Tujuan dan Sasaran
Penggunaan DAK
Apabila terjadi perubahan tujuan dan sasaran
penggunaan DAK dari yang telah ditetapkan
dalam petunjuk teknis DAK dan/atau Perda
tentang APBD, maka sebelum dilaksanakan
perubahan perlu dikonsultasikan untuk mendapat
persetujuan dari Menteri teknis terkait
setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan
Menteri Dalam Negeri, yang selanjutnya dijadikan
dasar persetujuan DPRD.
Permendagri 20/2009
Pedoman Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
-
Penganggaran DAK di DaerahPasal 60 PP55/2005 ttg Dana Perimbangan
Penggunaan DAK dilaksanakan sesuai dengan
Petunjuk Teknis;
DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai:
1) Administrasi kegiatan
2) Penyiapan kegiatan fisik
3) Penelitian, pelatihan dan
4) Perjalanan Dinas.
-
DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan
Penganggaran dana pendamping dalam APBD wajib
dialokasikan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh
persen) dari jumlah alokasi DAK yang ditetapkan
masing-masing daerah.
Kewajiban penyediaan Dana Pendamping
menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang
kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan
kewenangan daerah
-
DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan
Dana pendamping dianggarkan untuk kegiatan yang
bersifat fisik.
kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan
administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek
fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan,
kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan
umum lain yang sejenis.
-
DANA PENDAMPINGPermendagri 20 tahun 2009 Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
Penyusunan RKA-SKPD untuk dana pendamping
dilakukan menyatu dengan kegiatan DAK.
RKA-SKPD memuat informasi atas capaian
sasaran program, indikator masukan, keluaran dan
hasil dari setiap tolok ukur kinerja kegiatan yang
direncanakan.
-
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHKEGIATAN DAK BIDANG ....................
Formulir
RKA - SKPD 2.2.1Provinsi/Kabupaten/Kota .Tahun Anggaran ...
Urusan Pemerintahan : x. xx. .
Organisasi : x. xx. xx.
Program : x. xx. xx. xx. .
Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. .
Lokasi kegiatan : .Jumlah Tahun n-1 : Rp .................. (......................................................)
Jumlah Tahun n : Rp ................ (.........................................................)
Jumlah Tahun n+1 : Rp .................. (.......................................................)
Jumlah Tahun n+2 : Rp .................. (........................................................)
Jumlah Tahun n+3 : Rp .................. (........................................................)
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
IndikatorTolok Ukur
KinerjaTarget Kinerja
D A K Dana Pendamping Jumlah
Capaian Program 1.000.000.000 100.000.000 (10%)
Masukan
Keluaran
Hasil 1.100.000.000
Kelompok Sasaran Kegiatan : Rincian Anggaran Belanja Langsung
menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Rekening
UraianRincian Penghitungan Jumlah
(Rp)volume satuan Harga satuan
1 2 3 4 5 6=(3 x 5)
x x x xx xx
Jumlah
..,tanggal..Kepala SKPD
(nama lengkap)
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
-
KRITERIA atau
PRASYARAT
DPA-L
(Psl 31
Permendagri
20/2009)
Sisa DAK yg akan dilanjutkan telah
ada di Kas Daerah
Memiliki ikatan kontrak dan
dimungkinkan dilakukan adendum
kontrak.
Diakibatkan bukan karena kelalaian
Pengguna Anggaran atau Rekanan,
namun akibat force major.
KEGIATAN LANJUTAN (DPAL)Pasal 31 Permendagri 20 Tahun 2009
-
Penyaluran DAK itu
1. Pemindahbukuan ke RKUD
Penyaluran DAK dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN ke
RKUD.
2. Penyaluran dilakukan secara bertahap
Tahap 1 : 30% dari total pagu DAK.
Tahap 2 : 45% dari total pagu DAK.
Tahap 3 : 25% dari total pagu DAK.
3. Tidak dapat Sekaligus
Penyaluran DAK tidak dapat dilakukan secara sekaligus dan tidak melampaui
tahun anggaran berjalan.
4. Memenuhi Persyaratan
Penyaluran DAK dapat dilakukan setelah dokumen persyaratan diterima
secara lengkap oleh DJPK.
Penyaluran DAK Tahap I paling cepat dilakukan pada bulan Februari.
34
-
DOKUMEN PERSYARATAN PENYALURAN DAK
Tahap I
a) Perda tentang APDB tahun berjalan,
b) Laporan Penyerapan Penggunaan DAK tahun sebelumnya,
c) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap III tahun sebelumnya,
d) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap III tahun sebelumnya*,
e) Surat Pernyataan Dana Pendamping DAK tahun berjalan.
2. Tahap II
a) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap I tahun berjalan,
b) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap I tahun berjalan*.
3. Tahap III
a) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap II tahun berjalan,
b) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap II tahun berjalan*.
3. Telah 90%
Laporan Realisasi Penyerapan DAK Tahap I atau II dapat dibuat setelah
penggunaan/penyerapan DAK di daerah > 90% dari DAK yang diterima
Kasda. [ 0 < Sisa DAK di Kasda < 10%]
*Rekap SP2D disertai dengan file softcopy Aplikasi LDT35
-
VALIDASI DAN BATAS WAKTU PENYAMPAIAN DOKUMEN
Batas Waktu Penyampaian
Laporan Realisasi Penyerapan DAK tahap I atau II diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja sebelum tahun anggaran berjalan berakhir.
Bila melampaui batas waktu tersebut maka DAK tidak dapat dicairkan
(HANGUS)
Validasi
Semua Dokumen Persyaratan tersebut harus di tanda tangani oleh kepala
daerah, dengan kertas berkop dan distempel.
Dokumen yang disampaikan kepada DJPK adalah Dokumen yang Asli (tanda
tangan dan stempel basah).
36
-
SISA DAK
Permendagri 27/2013
Dana sisa DAK yang berasal dari tahun-tahun
anggaran sebelumnya, digunakan untuk mendanai
kegiatan DAK pada bidang yang sama dengan
mengacu pada petunjuk teknis tahun anggaran
sebelumnya atau Tahun Anggaran 2014.
Dana sisa tender kegiatan yang bersumber dari DAK
Tahun Anggaran 2014, digunakan untuk mendanai
kegiatan baru atau untuk menambah
volume/target capaian program dan kegiatan yang
sesuai dengan bidang DAK yang sama.
37
-
SISA DAK
DAK yang sudah diterima di Kas Daerah,
tetapi program dan kegiatan belum
dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2014,
maka program dan kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan pada Tahun anggaran 2015
dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis
Tahun Anggaran 2014.
38
-
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
KUA : Kebijakan Umum APBD
PAD : Pendapatan Asli Daerah
PPAS : Prioritas Plafon Anggaran Sementara
PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD
BUD : Bendahara Umum Daerah
DPA-SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
DPPA-SKPD : Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran SKPD
DPA-L : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
PERISTILAHAN DALAM APBD
-
SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran TA Sebelumnya
SILPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKPKD : Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
SPM : Standar Pelayanan Minimal
SPD : Surat Penyediaan Dana
SPP : Surat Perintah Pembayaran
SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPM : Surat Perintah Membayar
SPM-LS : Surat Perintah Membayar Langsung
SPM-UP : Surat Perintah Membayar Uang Persediaan
SPM-GU : Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan
SPM-TU : Surat Perintah Membayar Tambahan Uang
TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah
-
TERIMA KASIH
DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGANDITJEN KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERITELP/FAX 021 3504042