kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012

Download Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012

If you can't read please download the document

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 12-Jun-2015

306 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1. POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGANPOKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAK DALAM APBDDAK DALAM APBD DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAMNEGERI TAHUN 2012

2. DANA PERIMBANGAN DANA OTSUS DAN PENYESUAIAN DBH DAU DAK DANA OTSUS PAPUA DANA OTSUS NAD DANA INFRAS PAPUA TAMBAHAN PENGHASILAN GURU DANA PENYES DBH PBB DBH PPH DBH KEHUTANAN DBH PERT UM DBH PERIKANAN DBH MIGAS DBH CUKAI DBH PAJAKDBH PAJAK DBH SDADBH SDA DANA INFRAS PAPUA BARAT DANA OTSUS PAPUA BARAT DBH PANAS BUMI DANA INSENTIF DAERAH Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah TUNJANGAN PROFESI GURU DANA OTSUS B O S 3. PKD PP 58/2005 PERDA PERMENDAGRI 13 /2006 -PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Peraturan KDH UU 17/2003 UU 32/2004 UU 33/2004 UU 1/2004 UU 15/2004 UU 25/2004 PP55/2005 OMNIBUSREGULATIONS PERMENDAGRI 59 /2007 PERMENDAGRI 20/2009 PERMENDAGRI 59/2010 PERMENDAGRI 21/2011 PERMENDAGRI 22/2011 4. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 5. STRUKTUR PENDAPATAN APBDSTRUKTUR PENDAPATAN APBD A.A. Pendapatan Asli Daerah:Pendapatan Asli Daerah: 1.1. Pajak DaerahPajak Daerah 2.2. Retribusi DerahRetribusi Derah 3.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang DipisahkanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4.4. Lain-lain PAD yang sahLain-lain PAD yang sah A.A. Dana Perimbangan:Dana Perimbangan: 1.1. Dana Bagi HasilDana Bagi Hasil 2.2. Dana Alokasi UmumDana Alokasi Umum 3.3. Dana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus A.A. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah: 1.1. HibahHibah 2.2. Dana DaruratDana Darurat 3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah DaerahDana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnyalainnya 4.4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUSDana Penyesuaian & Dana OTSUS 5.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnyaBantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya 6. KODIFIKASI PENGANGGARAN DAK URUSAN WAJIB/ PILIHAN ORGA- NISASI PROG RAM KEGIATAN KELOM- POK BELANJA JENIS BELANJA OBYEK BELANJA RINCIAN OBYEK BELANJA KELOM- POK PENDAPATAN KELOM- POK PENDAPATAN JENIS DANA PERIMBANG AN JENIS DANA PERIMBANG AN OBYEK: DAU, DBH, DAK OBYEK: DAU, DBH, DAK PP 38/2007 PP 41/2007 RINCIAN OBYEK DAK 19 BID RINCIAN OBYEK DAK 19 BID 7. NO URAIAN WAKTU KET A. KUA, PPAS dan RAPBD 1. Penyusunan RKPD Akhir bulan Mei 2. Penyampaian KUA dan PPAS kpd KDH Minggu I bulan Juni 1 bulan 3. Penyampaian KUA dan PPAS oleh KDH ke DPRD Pertengahan bulan Juni 3 minggu 4. KUA dan PPAS disepakati antara KDH & DPRD Akhir bulan Juli 5. SE KDH perihal Pedoman RKA-SKPD Awal bulan Agustus 1 minggu 6. Penyusunan RKA-SKPD & RKA-PPKD Mg I Agustus s/d Mg I Oktober 2 1/2 bulan 7. Penyampaian RAPBD kpd DPRD Minggu pertama bulan Oktober 2 bulan 8. Pengambilan Kep.Bersama (DPRD & KDH) Paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan (bulan Nopember) 9. Hasil evaluasi RAPBD 15 hari kerja ( bulan Desember) 10. Penetapan Perda ttg APBD & Raperkada ttg Penjabaran APBD sesuai dgn hasil evaluasi Akhir Desember (31 Desember) 8. PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2012 RKA-SKPDRKA-SKPD DPA-SKPDDPA-SKPD RAPBDRAPBD PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD RKPDRKPD KUA & PPASKUA & PPAS RPJMD PELAKSANAA N PROG&KEG JUNI JULI 2011MEI-2011 AGUST-SEPT 2011OKT-NOP 2011DES-2011 JANUARI 2012 JAN-DES 2012 JUKNIS DAK 9. KEBIJAKAN PENGANGGARAN DALAM APBD AKIBAT DAMPAK ADANYA KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN JUKNIS KE DAERAH DAN PAGU ALOKASI DEFINITIF AKIBAT DAMPAK ADANYA KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN JUKNIS KE DAERAH DAN PAGU ALOKASI DEFINITIF 10. PENGANGGARANPENGANGGARAN PAGU ALOKASI & KEG. DAKPAGU ALOKASI & KEG. DAK Dalam hal Pemerintah Daerah menerima pagu alokasi DAK setelah kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Pagu Anggaran Sementara (PPAS) ditetapkan (mengalami keterlambatan), dpt ditampung langsung dalam pembahasan RAPBD dgn terlebih dahulu mencantumkan klausul kesepakatan KUA dan PPAS PERMENDAGRI 20/2009 11. PENCANTUMAN KLAUSULPENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA DAN PPASDALAM KUA DAN PPAS TUJUAN : utk menyepakati pagu alokasi & penggunaan DAK dalam rancangan Perda tentang APBD utk menjaga konsistensi antara materi KUA dan PPAS dgn prog & keg DAK yang ditetapkan dalam APBD. 12. Sambil menunggu pagu alokasi DAK yang ditetapkan Pemerintah tersebut langsung ditampung dan/atau disesuaikan pada saat proses pembahasan RAPBD, mengacu pada petunjuk teknis DAK, tanpa perlu melakukan perubahan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS. PENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA & PPAS UTK PENYESUAIAN PAGU DEFINITIF DAK (Permendagri 20/2009) PAGU DEFINITIF ALOKASI DAK NOTA KESEPAKATAN KUA DAN PPAS : KONSISTENSI KUA & PPAS DGN RAPBD (Psl 44 (2) PP 58/2005) Hasil Kesepakatan Panja Belanja Daerah DPR Petunjuk Teknis Masing-masing bidang DAK Persetujuan bersama RAPBD (31 Desember) 13. 1.Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat dianggarkan sebagai pendapatan daerah, sepanjang telah ditetapkan dalam APBN Tahun Anggaran 2012. 2.Dalam hal pemerintah daerah akan memperoleh DAK Tahun Anggaran 2012 setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2012 ditetapkan, maka pemerintah daerah menganggarkan DAK dimaksud dengan cara terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2012 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD; 3.Selanjutnya DAK dimaksud ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012. Pedoman Penyusunan APBD TA 2012 Permendagri 22 Tahun 2011 14. APABILA PELAKSANAAN KEGIATAN MENDAHULUI PERUBAHAN APBD Menetapkan Peraturan Kepala Daerah ttg Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD; Lebih lanjut, ditampung dalam Perda ttg Perubahan APBD pd kode program/kegiatan berkenaan . Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; DAMPAKADANYA KETERLAMBATAN Penyampaian Juknis ke daerah & Pagu Alokasi Definitif 15. KODE URUSAN WAJIB &KODE URUSAN WAJIB & ORGANISASIORGANISASI KODEKODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHURUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 11 URUSAN WAJIBURUSAN WAJIB 11 0101 Pendidikan 11 0101 0101 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx 11 0202 Kesehatan 11 0202 0101 Dinas/Badan/Kantor/Rumah Sakit xxxxxxxxxx 11 1010 Kependudukan dan Catatan Sipil 11 1010 0101 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx 11 1212 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 11 1212 0101 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri 22/2011) 16. KODE URUSAN PILIHAN & ORGANISASIKODE URUSAN PILIHAN & ORGANISASI 22 URUSAN PILIHANURUSAN PILIHAN 2 01 Pertanian 2 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx 2 02 Kehutanan 2 02 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx 2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral 2 05 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx 2 06 Perdagangan 2 06 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx 17. KELOMPOKBELANJA 1. Belanja TidakLangsung : merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. 2. Belanja Langsung : merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kegiatan DAK 18. STRUKTUR BELANJA APBDSTRUKTUR BELANJA APBD A.A. Belanja Tidak LangsungBelanja Tidak Langsung:: 1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai 2.2. Belanja BungaBelanja Bunga 3.3. Belanja SubsidiBelanja Subsidi 4.4. Belanja HibahBelanja Hibah 5.5. Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial 6.6. Belanja Bagi HasilBelanja Bagi Hasil 7.7. Bantuan KeuanganBantuan Keuangan 8.8. Belanja Tak TerdugaBelanja Tak Terduga A.A. Belanja Langsung:Belanja Langsung: (Kegiatan DAK di SKPD)(Kegiatan DAK di SKPD) 1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai 2.2. Belanja Barang dan JasaBelanja Barang dan Jasa 3.3. Belanja ModalBelanja Modal 19. Pasal 77 ayat (12) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Lampiran kode rekening merupakan daftar nama rekening dan kode rekening yang tidak merupakan acuan baku dalam penyusunan kode rekening yang pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan objektif dan nyata sesuai karakteristik daerah. Daerah diberikan diskresi untuk menambah/membuat program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan daerah, yang nomenklaturnya belum terdapat dalam Lampiran A.VII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 (Lampiran kode Program dan Kegiatan) DISKRESI PENAMBAHAN PROGRAMDISKRESI PENAMBAHAN PROGRAM DAN KEGIATANDAN KEGIATAN 20. PROGRAM DAN KEGIATANPROGRAM DAN KEGIATAN PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 (Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007)(Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007) 2 06 Perdagangan 2 06 xx 15 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2 06 xx 15 01 Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen 2 06 xx 15 02 Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen 2 06 xx 15 03 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 2 06 xx 15 04 Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah 2 06 xx 15 05 Dst.. 21. PROGRAM DAN KEGIATANPROGRAM DAN KEGIATAN PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 (Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007)(Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007) 2 06 PERDAGANGAN 2 06 xx 18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 2 06 xx 18 01 Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional 2 06 xx 18 02 Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha 2 06 xx 18 03 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk 2 06 xx 18 04 Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan 2 06 xx 18 05 Pengembangan pasar lelang daerah 2 06 xx 18 06 Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan 2 06 xx 18 07 Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri 2 06 xx 18 08 Dst.. 22. TATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENINGTATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENINGTATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENINGTATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENING kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan kode urusan Wajib/Pilihankode urusan Wajib/Pilihan kode organisasi/SKPDkode organisasi/SKPD kode Programkode Program Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan kode Kegiatankode Kegiatan kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan X.XX X.XX.XX XX XX XX XX XX XXXX 1 2 3 4 5 6 7 8 9 23. Pencantuman Sumber Pendanaan Atas Belanja YangPencantuman Sumber Pendanaan Atas Belanja Yang Telah DiarahkanTelah Diarahkan PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011 (Pasal 102 ayat (2) huruf b)(Pasal 102 ayat (2) huruf b) Kegiatan yang Anggarannya Telah Diarahkan Penggunaannya, Harus Mencantumkan Sumber Pendanaannya di dalam kolom penjelasan Penjabaran APBD. Seperti : Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR), Dana Alokasi Khusus (DAK) , Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus, Hibah, Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus, Pinjaman Daerah serta Sumber Pendanaan Lainnya Yang Kegiatannya Telah Ditentukan. 24. KODE REKENING URAIAN JUMLAH (Rp) PENJELASAN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 06 X 15 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2 06 X 15 04 Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah 1.000.000.000 DAK PERDAGANGAN TA 2012 PMK No : 209/PMK.07/2011 PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)... PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN .. Urusan Pemerintahan : 2.06 PERDAGANGAN Organisasi : 2.06.x.xx xx Dinas/Badan/Kantor PERDAGANGAN 25. Barang/aset atas belanja kegiatan DAKBarang/aset atas belanja kegiatan DAK Bidang Pertanian, Perikanan & KehutananBidang Pertanian, Perikanan & Kehutanan Barang/aset daerah yang bersumber dari DAK Bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dapat diberikan melalui hibah kepada kelompok masyarakat dengan kriteria yang selektif dan mempertimbangan aspek efisiensi, efektivitas dan memiliki manfaat yang besar apabila barang/aset tersebut dikelola dan diserahkan menjadi tanggung jawab pokmas. spt : - irigasi, talud (Pertanian) - bangunan kolam pembibitan/ BBI, pancing, jaring (Perikanan) - pohon (Kehutanan) 26. PENGATURANPENGATURAN PENGADAAN BARANG DAN JASAPENGADAAN BARANG DAN JASA dalam rangka yang akan diserahkan kepadadalam rangka yang akan diserahkan kepada Masyarakat dan Pihak ke-3Masyarakat dan Pihak ke-3 Belanja barang/jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah, termasuk barang yang akan diserahkan atau dijual kepada masyarakat atau pihak ketiga. (Pasal 50 ayat (1) Permendagri 21 Tahun 2011) Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset tetap) yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa. (Permendagri 22 Tahun 2011) 27. Perubahan Tujuan dan SasaranPerubahan Tujuan dan Sasaran Penggunaan DAKPenggunaan DAK Apabila terjadi perubahan tujuan dan sasaran penggunaan DAK dari yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis DAK dan/atau Perda tentang APBD, maka sebelum dilaksanakan perubahan perlu dikonsultasikan untuk mendapat persetujuan dari Menteri teknis terkait setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan Menteri Dalam Negeri, yang selanjutnya dijadikan dasar persetujuan DPRD. Permendagri 20/2009 Pedoman Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah 28. Penganggaran DAK di DaerahPenganggaran DAK di Daerah Pasal 60 PP55/2005 ttg Dana PerimbanganPasal 60 PP55/2005 ttg Dana Perimbangan Penggunaan DAK dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis; DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai: 1)Administrasi kegiatan 2)Penyiapan kegiatan fisik 3)Penelitian, pelatihan dan 4)Perjalanan Dinas. 29. DANA PENDAMPINGDANA PENDAMPING Pasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana PerimbanganPasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan Penganggaran dana pendamping dalam APBD wajib dialokasikan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah alokasi DAK yang ditetapkan masing-masing daerah. Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah 30. DANA PENDAMPINGDANA PENDAMPING Pasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana PerimbanganPasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan Dana pendamping dianggarkan untuk kegiatan yang bersifat fisik. kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis. 31. DANA PENDAMPINGDANA PENDAMPING Permendagri 20 tahun 2009Permendagri 20 tahun 2009 Pengelolaan Keuangan DAK di DaerahPengelolaan Keuangan DAK di Daerah Penyusunan RKA-SKPD untuk dana pendamping dilakukan menyatu dengan kegiatan DAK. RKA-SKPD memuat informasi atas capaian sasaran program, indikator masukan, keluaran dan hasil dari setiap tolok ukur kinerja kegiatan yang direncanakan. 32. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KEGIATAN DAK BIDANG .................... Formulir RKA - SKPD 2.2.1Provinsi/Kabupaten/Kota . Tahun Anggaran ... Urusan Pemerintahan : x. xx. . Organisasi : x. xx. xx. Program : x. xx. xx. xx. . Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. . Lokasi kegiatan : . Jumlah Tahun n-1 : Rp .................. (......................................................) Jumlah Tahun n : Rp ................ (.........................................................) Jumlah Tahun n+1 : Rp .................. (.......................................................) Jumlah Tahun n+2 : Rp .................. (........................................................) Jumlah Tahun n+3 : Rp .................. (........................................................) Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja D A K Dana Pendamping Jumlah Capaian Program 1.000.000.000 100.000.000 (10%) Masukan Keluaran Hasil 1.100.000.000 Kelompok Sasaran Kegiatan : Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kode Rekening Uraian Rincian Penghitungan Jumlah (Rp)volume satuan Harga satuan 1 2 3 4 5 6=(3 x 5) x x x xx xx Jumlah ..,tanggal.. Kepala SKPD (nama lengkap) Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama NIP Jabatan Tandatangan 33. KEGIATAN LANJUTAN Pasal 31 Permendagri 20 Tahun 2009 34. Catatan : Laporan realisasi DAK diterima selambat-lambatnya tanggal 20 Desember tahun berjalan. Penyaluran paling akhir pada Akhir Desember. Sisa DAK yang tidak disalurkan dari kas negara tidak dpt diluncurkan lagi PENYALURAN DAK SECARA 3 TAHAP NOMOR 126 /PMK.07/2010 NO TAHAPAN KRITERIA 1 TAHAPI(30%) -SetelahPerdaAPBDditetapkan -PenyampaianlaporanpenyerapanDAKThnsblmnya -SuratPernyataanpenyediaandanapendamping 2 TAHAPII(45%) -SetelahrealisasiDAKmencapai90% 3 TAHAPIII(25%) -SetelahrealisasiDAKmencapai90% 35. Dalam rangka optimalisasi pencapaian sasaran DAK, terhadap sisa tender pelaksanaan kegiatan DAK, agar pemerintah daerah menggunakannya untuk menambah target dan capaian sasaran kinerja kegiatan DAK yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis DAK masing-masing bidang. Apabila sisa tender tersebut tidak dapat dimanfaatkan pada tahun berkenaan dan harus dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya tetap menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran berkenaan. SISA TENDER PELAKSANAAN DAKSISA TENDER PELAKSANAAN DAK Permendagri 22 Tahun 2011 TTGPermendagri 22 Tahun 2011 TTG Pedoman Penyusunan APBD TA 201Pedoman Penyusunan APBD TA 20122 36. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KUA : Kebijakan Umum APBD PAD : Pendapatan Asli Daerah PPAS : Prioritas Plafon Anggaran Sementara PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD BUD : Bendahara Umum Daerah DPA-SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD DPPA-SKPD : Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran SKPD DPA-L : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah PERISTILAHAN DALAM APBD 37. SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran TA Sebelumnya SILPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPKD : Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SPM : Standar Pelayanan Minimal SPD : Surat Penyediaan Dana SPP : Surat Perintah Pembayaran SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana SPM : Surat Perintah Membayar SPM-LS : Surat Perintah Membayar Langsung SPM-UP : Surat Perintah Membayar Uang Persediaan SPM-GU : Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan SPM-TU : Surat Perintah Membayar Tambahan Uang TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah 38. TERIMA KASIH DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DITJEN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI TELP/FAX 021 3504042