sos dak 2012 kehutanan
TRANSCRIPT
Oleh :KEPALA BIRO PERENCANAANKEMENTERIAN KEHUTANAN
22-23 NOVEMBER 2011
2
Fakta : • Luas Lahan kritis 30,2 juta ha
Di dalam kawasan 19,5 juta ha Di luar kawasan 10,7 juta ha
JIKA TIDAK DILAKUKAN
REHABILITASI (RHL)
Regulasi : • HL dan HP dikelola
oleh Pemkab/Pemkot• APBN Kemenhut
digunakan untuk pinjaman bergulir (HTI dan HTR), tidak diperkenankan untuk membiayai urusan Kabupaten/Kota• Presiden
mencanangkan penurunan emisi 26% tahun 2020, porsi kehutanan 14% atau 54% target total.
Keberhasilan : • Tahun 2003-2008, Seluas 2,4 juta
ha telah di RHL (sebagian besar di luar kawasan hutan)
• Tahun 2008, realisasi DAK bidang kehutanan senilai Rp. 100 miliar : 6.890 ha; 1,7 juta batang; KTA 487 unit, 28 sepeda motor; 21 komputer
• Tahun 2009 alokasi Rp. 100 miliar : Reboisasi 7.574 ha; HR 20.817 ha; Mangrove 860 ha; penghijauan 8,6 juta bibit
• Tahun 2010 alokasi Rp 250 miliar untuk 232 kab dan 6 propinsi, realisasi : reboisasi 12.941 Ha, HR 38.099 Ha, Mangrove 1.736 Ha, KTA 2.378 unit, sarpras penyuluhan 996 unit, Sarpras Pamhut 870 unit
• Tahun 2011 alokasi 400 miliar untuk 339 Kab dan 20 Prop.
• Tahun 2012 alokasi 489 miliar untuk 362 Kab/Kota dan 20 Prop.
Tindak lanjut : • peningkatan
alokasi DAK bidang kehutanan
• Pelaksanaan Policy Matriks Climate Change Program Loan (CCPL)
Upaya
PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemda Provinsi, dan Pemkab/Kota. Bid Kehutanan
PP No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
Permenhut No. P. 70 Tahun 2008 Jo Nomor P. 26 Tahun 2010tentang Pedoman Teknis RHL
Permenkeu No. 216 Tahun 2010 tentang Penetapan Alokasi dan Perkiraan Umum DAK Tahun 2011
Permenhut No. 03/Menhut-II/2011 tentang Juknis DAK Bidang Kehutanan Tahun 2011
Alat Pemerataan kemampuan keuangan daerahhorizontal fiscal imbalance
Sumber daya alam dan sumber daya lainnya, untuk di-share sebagian dengan daerah lainnya sebagai wujud kepedulian nasionalvertical fiscal imbalance
Bantuan keuangan daerah untuk memperbaiki infrastruktur, dan mendorong percepatan pembangunan daerah
DAK BIDANG KEHUTANAN
2012
SASARAN DAK 2012SASARAN DAK 2012Sasaran kegiatan DAK bidang Kehutanan Th 2012 :
a. Terehabilitasinya lahan kritis, hutan lindung, Taman
Hutan Raya, dan hutan kota, serta kawasan
mangrove yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah Daerah seluas 90.000 ha.
b. Tersedianya sarana dan prasarana pengamanan
hutan.
c. Tersedianya sarana dan prasarana di 60 unit KPH
d. Tersedianya sarana dan prasarana penyuluhan.
INDIKATOR KINERJAINDIKATOR KINERJA
a. Output• Terlaksananya rehabilitasi lahan kritis di
dalam dan di luar kawasan hutan Lindung, Tahura dan Hutan Kota seluas 90.000 Ha
• Sarana dan prasarana pengamanan hutan• Sarana dan prasarana Tahura• Sarana dan prasarana KPH• Sarana dan prasarana Penyuluhan
Kehutanan
b. Outcome• Menurunnya lahan kritis di dalam dan diluar
kawasan hutan lindung, Tahura dan hutan kota seluas 90.000 Ha
• Meningkatnya pengelolaan Hutan Lindung, Tahura dan hutan kota
• Meningkatnya sarana prasarana Tahura• Menurunnya tingkat perambahan hutan, kebakaran
hutan dan kegiatan destruktif terhadap hutan • Meningkatnya sarana dan prasarana di 60 unit KPH• Meningkatnya sarana dan prasarana penyuluhan
Kehutanan
PRIORITAS LOKASIPrioritas lokasi DAK kehutanan tahun 2012 adalah 20 Provinsi dan 362 Kab/Kota, diprioritaskan pada daerah-daerah :a.Daerah yang mempunyai rasio terbesar dalam luas lahan kritis dibanding dengan luas wilayah kab/kota ybs.b. Mempunyai rasio terbesar dalam luas hutan lindung dibanding dengan luas wilayah kab/kota ybs.c.Bukan daerah penghasil/daerah yang mendapatkan dana bagi hasil DR sangat kecil.d.Daerah yang sudah mempunyai Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.e.Daerah yang telah mempunyai KPH.f.Daerah yang mengelola Taman Hutan Raya (Tahura).
PROPORSI PENGGUNAAN ANGGARAN DAK BIDANG KEHUTANAN 2012
No Wilayah
Prosentase (%)
RHLSarpras Pamhut
Sarpras KPH
Sarpras Penyuluha
n
1 Provinsi/Tahura ≥ 50 ≤ 45 - 5
2 Kabupaten/Kota ≥ 75 ≤ 20 - 5
3Kabupaten/Kota yang memiliki lembaga KPH ≥ 50 ≤ 20 ≤ 25 5
Keterangan :1. Kab/Kota di wilayah Provinsi Sumut, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulsel, pengadaan sarpras pamhut diarahkan untuk kegiatan pengendalian kebakaran hutan2. Bagi Kab/Kota yang wilayahnya memiliki hutan mangrove, dana DAK Bidang Kehutanan terutama untuk kegiatan RHL diarahkan untuk pembangunan hutan mangrove
1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)a. Kegiatan vegetatif, berupa penyediaan
bibit untuk kegiatan reboisasi dan pengayaan, penghijauan, pembangunan/pengelolaan hutan kota, kebun raya, penghijauan lingkungan
b. Bangunan KTA (konservasi tanah dan air)/sipil teknis, seperti : dam pengendali, embung, dam penahan, sumur resapan
2. Sarana dan Prasarana Pengamanan Hutan Sarpras Pamhut diutamakan untuk pengadaan
peralatan yg generik, misal :a. Motor patroli pengamanan hutanb. Pembuatan tabat di daerah yg bergambutc. Pompa jinjing untuk dalkard. Portable tank dan selang untuk dalkare. Peralatan tangan (sekop, garu, kapak, dll)f. Seragam Polhut beserta kelengkapannya (sangkur, sepatu PDL, pentungan, dll)g. Personel use petugas pemadam kebakaran (baju pemadam, sepatu, helm, masker, kacamata, peples)
3. Sarana dan Prasarana Operasionalisasi KPHSarpras KPH yg berasal dari dana DAK Bidang Kehutanan disinergikan/suplemen dengan pengadaan sarpras dari DIPA Kemenhut untuk pengembangan KPH, antara lain : peralatan perpetaan dan inventarisasi (scanner, printer, theodolit, clinometer, GPS, hagameter, relaskop, dll)
4. Sarana dan Prasarana Penyuluhan Kehutanan Sarpras penyuluhan kehutanan yg berasal dari
dana DAK Bidang Kehutanan difokuskan untuk pengadaan kendaraan bermotor roda 2 untuk penyuluh kehutanan, sarpras kegiatan pendukung penyuluhan kehutanan (Laptop, LCD, GPS, alat peraga), leaflet, booklet, dll
Untuk kegiatanNon fisik = dana pendukung
Untuk kegiatanNon fisik = dana pendukung
Untuk kegiatanNon fisik = dana pendukung
TERIMA KASIH
Banyak pohon, banyak rejeki