tpa regional payakumbuh

Upload: saktiindra

Post on 06-Jul-2015

299 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Mempedomani UU No.18 Tahun 2008, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat harus pro aktif memfasilitasi kerja sama pemanfaatan TPA, dan masing-masing kabupaten dan kota yang bekerja sama harus memahami Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria sesuai dengan fasilitas yang tersedia di TPA

TRANSCRIPT

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional PayakumbuhDisajikan oleh : INDRA SAKTI e-mail : [email protected]

Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Kota Payakumbuh

Daerah Yang Melakukan Kerjasama Pemanfaatan

1. Kota Payakumbuh. 2.Kota Bukittinggi 3.Kota Padang Panjang 4.Kabupaten Lima Puluh Kota 5.Kabupaten Agam 6.Kabpaten Tanah Datar

Dasar Pelaksanaan Kerjasama1. UU Nomor 18 / 2008Tentang Persampahan

2. Permendagri No.22 / 2009Tentang Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah

3. Permendagri No. 32 Tahun 2010Tentang Pengelolaan Sampah

Kesepakatan KerjasamaBer rk r t esepakatan Bersama tanggal 7 esember antara Bupati Agam, Bupati anah atar, Bupati Lima uluh ta, Walik ta Bukittinggi, Walik ta adang anjang dan Walik ta ayakumbuh yang diketahui leh Gubernur umatera Barat di adang, telah disepakati sebagai berikut: Melakukan kerjasama untuk mewujudkan pengel laan A Regi nal. L kasi disepakati di Baso abupaten Agam dan apabila tidak layak secara teknis akan diajukan lokasi lain. embiayaan berasal dari A BN,A BD rovinsi dan A BD abupaten/ ota. rinsip kerjasama mengacu kepada kepentingan umum, saling menguntungkan, saling membutuhkan, saling memperkuat, keterbukaan, kepastian hukum dan akuntabilitas. Realisasi rencana kegiatan lebih rinci dan terarah diatur lebih lanjut sesuai dengan keputusan para pihak. Dalam perjalanannya, ternyata lokasi yang direncanakan di Baso tidak dapat diwujudkan, sementara kota ayakumbuh bersedia menyediakan lahan untuk tahap awal seluas HA dari 7 HA lahan yang dimiliki emko ayakumbuh yang juga sudah direncanakan untuk A.

Kesepakatan KerjasamaBerdasar an notulen rapat Bupati/ ali ota yang a an mela u an erjasama TP egional pada tanggal 14 Juni di Ja arta, salah satu esepa atan wa tu itu adalah masing-masing abupaten/ ota yang be erjasama, mela u an 3 untu mengurangi jumlah sampah yang diang ut e TP , dengan ata lain yang masu e TP hanya residu apabila masing-masing abupaten/ ota mampu mengolah hasil pemilahan.

Pembangunan Pembangunan TP dibiayai dengan PBN melalui S TKE . P P. Sumatera Barat mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Pembangunan fisi TP sudah hampir selesai dan diper ira an a an dapat rampung a hir tahun 2011, sementara peralatan dan mesin sudah ditempat an dilo asi dan tera hir pada tanggal Juli telah didatang an 1(satu) unit Excavator, 1 (satu) unit Bulldozer dan 1 (satu) unit Dump Truc .

Langkah Persiapan PemanfaatanUntu menghitung ewajiban pembiayaan masing-masing abupaten/ ota berdasar an timbulan sampah yang ba al diantar an e TP egional, sedang dila u an ajian oleh onsultan perencana, dan dengan hasil ajian tersebut a an didapat an ewajiban pembiayaan per ton sampah yang diantar e TP oleh abupaten/ ota yang mela u an erjasama. Semenja pengadaan tanah, pela sanaan pembangunan fisi dan sampai saat ini, Pemerintah Kota Paya umbuh telah menempat an petugas sebagai penjaga lo asi TP . embentu Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Kota Paya umbuh berdasar an Permendagri No mor 22 Tahun 2009. enyusun Draft Perjanjian Kerjasama oleh TKKSD Kota Paya umbuh dan telah disampai an epada pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

ela u an pende atan dan sosialisasi secara informal terhadap to oh, pemu a dan warga masyara at dise itar lo asi dan yang ba al dilalui oleh armada pengang ut sampah menuju TP egional.

enyusun UK /UP TP egional Paya umbuh tahun 2009.

Tugas dan KewenanganPasal 8

UU. No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah, pemerintahan provinsi mempunyai kewenangan: a. menetapkan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah sesuai dengan kebijakan Pemerintah; b. memfasilitasi kerja sama antardaerah dalam satu provinsi, kemitraan, dan jejaring dalam pengelolaan sampah; c. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan kinerja kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah; dan d. memfasilitasi penyelesaian perselisihan pengelolaan sampah antar kabupaten/antar kota dalam 1 (satu) provinsi.

UU. No. 18 Tahun 2008 Pasal 9 Tentang Pengelolaan 1) Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah, Sampah pemerintahan kabupaten/kota mempunyai kewenangan: a. menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi. b. menyelenggarakan pengelolaan sampah skala kabupaten/kota sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah; c. melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain; d. menetapkan lokasi tempat penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu, dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah; e. melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan selama 20 (dua puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan sistem pembuangan terbuka yang telah ditutup; dan f. menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah sesuai dengan kewenangannya.

2) Penetapan lokasi tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat pemrosesan akhir sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan bagian dari rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman penyusunan sistem tanggap darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f diatur dengan peraturan menteri.

UU. No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Pembagian Kewenangan Pasal 10 Pembagian kewenangan pemerintahan di bidang pengelolaan sampah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Persiapan Kerja Sama PemanfaatanPemerintah Provinsi Sumatera Barat: emfasilitasi beberapa ali pertemuan antara aupaten/ ota yang a an mela u an erjasama . ela u an pembahasan awal terhadap Draft Perjanjian Kerjasama yang sudah disusun oleh ota Paya umbuh bersama dengan abupaten/ ota yang ba al mela u an erjasama pemanfaatan TP egional Paya umbuh. embentu TKKSD Prov.Sumbar Dengan Kep. ubernur No.120-334.1-2010 Tanggal 29 O tober 2010, sebagai fasilitator Kerja Sama. Pertemuan tera hir Kabupaten/Kota yang be erjasama tanggal 13 Desember 2010 dengan esimpulan rapat Kelembagaan TPA Regional Payakumbuh merupakan UPTD Pemerintah Kota Payakumbuh.

Tahapan Yang Harus Dipersiapkan Kabupaten/kota Yang Bekerjasama

1. Segera membentuk TKKSD, agar wadah yang melakukan pembahasan dan kesepakatan kerja sama sesuai dengan regulasi yang ada (Permendagri No.22 Tahun 2009). 2. Menyediakan anggaran dalam APBD masing-masing untuk biaya operasional TPA, serta konsistensi pembayaran sesuai dengan timbulan sampah yang diantar ke TPA serta disiplin jadwal pembayaran yang disepakati. 3. Memahami Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria pengelolaan sampah khususnya TPA Sanitary Landfill dari segi Cost Benefit Analysis. 4. Menyediakan armada pengangkut sampah yang layak dan memenuhi persyaratan.

Kelembagaan & Pembiayaan Mempedomani Pasal 8, 9 dan 10 UU No. 18 Tahun 2008 yang menjelaskan kewenangan, Pengelolaan sampah di TPA Regional Payakumbuh adalah kewenangan Pemerintah Kota Payakumbuh. Berdasarkan Pertemuan terakhir Kabupaten/Kota yang bekerjasama tanggal 13 Desember 2010 yang difasilitasi oleh pemerintah Provinsi Sumatera Barat, menyimpulkan Kelembagaan TPA Regional Payakumbuh merupakan UPTD Pemerintah Kota Payakumbuh. Hasil Konsultasi dan Koordinasi dengan Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Sumatera Barat, didapat kepastian bahwa biaya operasional TPA Regional Payakumbuh tidak tersedia pada APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, maupun Satker PPLP, berarti biaya operasional TPA sepenuhnya menjadi tanggungjawab kabupaten/kota yang bekerja sama.

Gambaran TPA Regional Payakumbuh (Sanitary Landfill)

KesimpulanDalam mewujudkan kerjasama pemanfaatan TPA Regional Payakumbuh, seluruh Kabupaten/kota yang bekerjasama berkewajiban: 1. Memahami Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pengelolaan sampah di TPA, sesuai dengan fasilitas yang tersedia. 2. Menyediakan Anggaran setiap tahunnya pada APBD masing-masing , untuk biaya operasional TPA secara berkelanjutan. 3. Payakumbuh selaku pemilik lahan dan daerah yang menerima dampak negatif dengan operasional TPA Regional, harus mendapatkan kompensasi dari kabupaten/kota lain melalui pembiayaan yang dikonversi kedalam tonase sampah yang diantar ke TPA.