peran pemuda dalam pemberdayaan ...repository.uinjambi.ac.id/1696/1/sip.152035_najib ali...karang...
TRANSCRIPT
PERAN PEMUDA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
( Studi Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S. )
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
Oleh:
NAJIB ALI SIP.
DOSEN PEMBIMBING:
Drs.H. Amhar Rasyid, Lsc.,MA
Juharmen, S.HI.,M.SI
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
MOTTO
ة وفي اقدامها حيا تها ) رواه احمد ( ان في يد ا لشبا ن امر الا م
“ Sesungguhnya ditangan pemudalah letaknya suatu ummat,
dan dikaki merekalah terdapat kehidupan ummat”
( H.R. Ahmad ).
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Peran Pemuda Dalam Pemberdayaan
Masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pemuda Karang Taruna Panca
Bakti yang baik dan agamis, studi kasusnya berlokasi di Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Sebagian tujuan dari skripsi ini
adalah ingin mengetahui bagaimana gambaran tugas pokok dan fungsi dari
Karang Taruna Desa Kemingking Dalam, selain itu skripsi ini juga bertujuan
untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi pemuda Karang Taruna
Desa Kemingking Dalam dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di Desa
Kemingking Dalam, dan juga bertujuan untuk mengetahui apa saja langkah-
langkah pemecahan masalah pemuda Karang Taruna Desa Kemingking Dalam
dalam Pemberdayaan Masyarakat. Skripsi ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui, pertama data primer yang
diperoleh melalui hasil wawancara dan observasi, kedua ialah data sekunder yang
diperoleh berupa dokumentasi, referensi buku-buku, arsip desa, file-file,internet
dan lain sebgainya. Hasil dari penelitian ini penulis melihat organisasi Karang
Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam telah melaksanakan tugasnya sesuai
dengan citra kelembagaan dan melakukan kinerja berdasarkan komposisinya.
Kata Kunci : Organisasi Karang Taruna,Pemuda/Remaja, Agamis.
PERSEMBAHAN
Alhamdulilllah….
Kupanjatkan rasa syukurku kehadirat-MU ya Allah
Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda
Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta
Dan baktiku atas segala curahan kasih sayang
Serta doa yang kuterima dari ibunda (Rogayah) dan ayahanda (Mulyadi)
Serta adikku (M.Al-Farji dan Ahlamil Husnah)
Terima kasih….
Ya Allah…..
Diriku berserah semua atas kehendak-MU
Diriku ingin berguna dalam hidup
Semoga hidayah dan rahmat-MU selalu menyertaiku
Aku berharap masa depanku akan lebih baik
Dengan membaca bismillahirrohmaanirrohim
Aku akan meneruskan langkahku menuju masa depan yang lebih cerah
Amin……….
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini
penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya
kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam
dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.Skripsi ini diberi judul
”Evaluasi Peran Pemuda dalam Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Karang
Taruna Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi )”merupakan suatu kajian terhadap Komunikasi Kepemimpinan
yang diperuntukkan untuk komunikasi kepemimpinan terhadap sebagai abdi
masyarakat. Dan inilah yang diketengahkan dalam skripsi ini.Berkat adanya
bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh
dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang
terhormat:
. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku Wakil Rektor I
BidangAkademikdanPengembanganPendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M.
Pdselaku Wakil Rektor II BidangAdministrasiUmum,
PerencanaandanKeuangan, danIbuDr. Hj. Fadillah, M. Pd, selaku Wakil
Rektor III BidangKemahasiswaandanKerjasama UIN Sultan
ThahaSaifuddin Jambi.
. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
. Bapak H. Hermanto Harun, M. HI., Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang
Akademik, Ibu Dr. RahmiHidayati, S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan II,
Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Ibu Dr. Yuliatin,
S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
. Ibu Mustiah.,RH. S.ag.,M.,SY dan Ibu Tri Endah Karya Lestiani,
S.ip.,M.IP selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
. Bapak Drs.H. Amhar Rasyid, Lsc.,MA selaku Pembimbing I dan Bapak
Juharmen, S.HI.,M.SI selakuPembimbing II Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Syariah UIN
STS Jambi.
. Sahabat-sahabatku jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan .
. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................
C. Batasan Masalah..................................................................
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian .......................
E. Kerangka Teori....................................................................
F. Tinjauan Pustaka .................................................................
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .........................................................
B. Jenis dan Sumber Data ........................................................
C. Instrumen Pengumpulan Data .............................................
D. Teknik Analisis Data ...........................................................
E. Sistematika Penulisan..........................................................
F. Jadwal Penelitian .................................................................
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Historis dan Geografis Desa Kemingking Dalam ..............
B. Visi dan Misi Desa Kemingking Dalam .............................
C. Keadaan Penduduk dan Mata Pencarian Desa
Kemingking Dalam .............................................................
D. Keadaan Agama dan Pendidikan Desa Kemingking
Dalam ..................................................................................
E. Keadaan Sosial Kemasyarakatan Desa Kemingking
Dalam .................................................................................
F. Struktur Organisasi Desa Kemingking Dalam ...................
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Tugas Pokok dan Fungsi dari Karang Taruna
Desa Kemingking Dalam ....................................................
B. Kendala-kendala yang Dihadapi Pemuda Karang Taruna
Desa Kemingking Dalam dalam Melaksanakan Tugas
Dan Fungsinya di Desa Kemingking Dalam .......................
C. Langkah-langkah Pemecahan Masalah Pemuda
Karang Taruna Desa Kemingking Dalam dalam
Pemberdayaan Masyarakat ..................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….…….
B. Saran-Saran..............…...……………………............…….
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR SINGKATAN
ADRT : Anggaran Dalam Rumah Tangga
KAPOLDA : Kepala Polisi Daerah
PERMENDAGRI : Peraturan Menteri Dalam Negri
SEKDES : Sekretaris Desa
SWT : Subhanahu Wata’ala
SAW : Shallallahu Alaihi Wasallam
STS : Sulthan Thaha Saifuddin
SDM : Sumber Daya Manusia
UIN : Universitas Islam Negeri
UU : Undang-Undang
DAFTAR TABEL
Tabel . : Keadaan Penduduk Desa Kemingking Dalam Berdasarkan
Umur dan Jenis Kelamin……………………..…………………
Tabel . : Keadaan Mata Pencarian Penduduk Desa Kemingking Dalam...
Tabel . : Keadaan Penduduk Menurut Agama…………………………...
Tabel . : Keadaan Sarana Peribadatan……………………………………
Tabel . : Keadaan Sarana Pendidikan…………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara masalah tentang pemuda penulis teringat akan perkataan
Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, dalam Artikel Wiwin Siswantini
Dan Soekiyono ia pernah mengatakan:
Beri aku . orang tua, niscaya akan kucabut Gunung Semeru dari
akarnya lalu beri aku pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
Dari ungkapan ini dapat diartikan bahwa, pemuda atau generasi muda
mempunyai potensi daya kekuatan yang luar biasa dibandingkan dengan generasi
tua. Generasi muda adalah mereka, para penduduk Indonesia usia produktif yang
aktif dan tentunya energik. Para pemuda-pemudi harapan Bangsa yang akan
menjadi pemimpin dan pemegang kendali kemana arah tujuan Bangsa Indonesia
kedepannya, agar seluruh rakyat Indonesia semakin sejahtera dan jauh dari
kemiskinan, agar Indonesia bisa terus berkembang dan dipandang sebagai sebuah
Negara maju yang diakui dimata Indonesia.1
Melalui pernyataan tersebut, terlihat jelas bahwa peran pemuda sangatlah
diperlukan sebagai sarana mempertahankan kedaulatan Bangsa dan Negara.
Tentunya kekuatan pemuda haruslah disertai dengan pembinaan-pembinaan
1Wiwin Siswantini Dan Soekiyono, “Mewujudkan Kepemimpinan Gemerasi Muda
Deangan Kewirausahaan”, Artikel, hlm. .
secara serius dan mendalam agar tercapainya kemajuan dan kesuksesan sebuah
bangsa.
Untuk membina pemuda bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana,
salah satunya melalui Oeganisasi Karang Taruna. Dalam penelitian ini penulis
akan melihat peran Karang Taruna atau Organisasi kemasyarakatan terhadap
pemuda yang tentunya memerlukan bimbingan ekstra agar pemuda penerus
Bangsa mampu menjadi pemuda agamis, intelektual dan menjadi pelopor
kemajuan bangsa.
Sesuai Pedoman Dasar Karang Taruna, pengertian Karang Taruna adalah
Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas
adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.
Pembinaan Karang Taruna di atur dalam Permensos /HUK/ tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna yang bertujuan :
a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran dan tanggung jawab
sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah,
menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang
Taruna yang Tampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
d. Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk mampu
menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Terjalinnya kerja sama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam
rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
f. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial yang semakin meningkat bagi generasi
muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan
pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangun yang mampu
mengatasi masalah kesejahteraan sosial di lingkungannya.
g. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara
komprehensip, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang
Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.2
Sementara berdasarkan Pasal Permendagri , ada tambahan fungsi
Karang Taruna, yaitu:
a. Pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan
obat terlarang (Narkoba) bagi remaja; dan
b. Penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara preventif, rehabilitative
dalam rangka pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang
(Narkoba) bagi remaja.3
2Permensos /HUK/ , Pedoman Dasar Karang Taruna
3Permendagri No. Tahun Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan
Karang Taruna Panca Bakti desa Kemingking Dalam didirikan pada
tanggal Juni ditetapkan di aula kantor Desa Kemingking Dalam RT.
Dusun Lubuk Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.4 Jumlah
pemuda desa Kemingking Dalam berdasarkan tingkat usia laki-laki - tahun
berjumlah untuk perempuan berjumlah sedangkan laki-laki yang berusia
- tahun berjumlah sedangkan perempuan berjumlah , jadi secara
keseluruhan jumlah pemuda-pemudi Desa Kemingking Dalam berjumlah
pemuda. Sedangkan pemuda yang terlantik dalam Organisasi Karang Taruna
Panca Bakti berkisaran pemuda tetapi pemuda yang aktif mengikuti kegiatan
organisasi Karang Taruna Panca Bakti berkisaran baik itu mereka aktif dalam
kegiatan sosial kemasyarakatan serta kegiatan keagamaan.
Sebelum Karang Taruna desa Kemingking Dalam didirikan, sebelumnya
sudah terbentuk sebagai organisasi yang bergerak dibidang kepemudaan. Tetapi
setelah adanya pemekaran desa, organisasi kepemudaan tersebut tidak aktif
kembali, dikarenakan kepemudaan yang berdiri sebelum Karang Taruna tersebut
oleh masyarakat hanya dipandang sebelah mata, hal ini dikarenakan minimnya
program yang dilakukan dan hal tersebut sering dianggap oleh sebagian pemuda
sebagai kegiatan yang monoton dan terkesan membosankan. Tetapi setelah
terlantiknya organisasi Karang Taruna Panca Bakti desa Kemingking Dalam
sebagian pemuda sudah ingin bergabung pada organisasi tersebut.5 Tujuan
didirikannya Organisasi Karang Taruna desa Kemingking Dalam adalah sebagai
4Data ADRT Organisasi Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi 5Wawancara Dengan Haris ,SE Selaku KetuaKarang Taruna Panca Bakti Desa
Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, .
adalah transformasi dari kepemudaan sebelumnya, berdirinya organisasi Karang
Taruna ini nampaknya telah memberi perubahan secara perlahan, perubahan
tersebut berdampak pada meningkatnya minat para pemuda bergabung fan ikut
serta berperan aktif dalam bidang keagamaan, sosial kemasyarakatan dan kegiatan
positif lainnya, hal ini dikarenakan Karang Taruna bukanlah semata-mata
organisasi yang bergerak dibidang agama dan kemasyarakatan.
Tampaknya, perjuangan dan usaha yang dilakukan Karang Taruna belum
seutuhnya dapat tercapai, hal ini disebabkan proses yang dilakukan oleh Karang
Taruna sesungguhnya masih sangat panjang diantaranya adalah untuk
memperbaiki moral para pemuda, pemahaman tentang keagamaan, sosial dan lain
sebagainya, semakin banyak jumlah tantangan yang telah dihadapi maka semakin
banyak pula permasalahan yang timbul.
Permasalahan yang tengah terjadi merupakan sebuah pekerjaan rumah
yang harus diselesaikan oleh organisasi Karang Taruna. Diantara permasalah
tersebut, berdasarkan dari sumber berita dan wawancara dengan sekretaris desa
dikatakan bahwasannya:
Peristiwa yang terjadi pada taggal juni pemuda warga desa
Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
dibekuk polisi karena kedapatan memakai sabu (Narkoba) dan juga
sekaligus menjadi kurir sabu yang hasil pengledahan, pelaku berinisial M
membawa sabu seberat , Kg, dan satu plastic berisikan butir ekstasi,
kata Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto, selasa ( ).6
6http://fakta.co/ jadi-kurir-sabu-warga-desa-kemingking-dalam-muaro-jambi-
dibekuk-polisi, di Akses Januari
Dari sebagian pemuda ataupun remaja yang berumur antara - tahun
masih banyak melakukan tindakan yang kurang pantas dilakukan,
diantaranya bentuk kenakalan pemuda di Desa Kemingking Dalam
bahwasannya sebagai besar dilakukan oleh para pemuda seperti sabu-sabu,
menghisap koset api, hamil diluar nikah, nongkrong hingga larut malam,
ugal-ugalan dalam berkendaraan sehingga dapat membahayakan dirinya
bahkan membahayakan orang lain, kurang sopan dalam bertingkah laku
baik kepada orang tua sendiri maupun orang lain, kurangnya bersosialisasi
kepada masyarakat, teknlogi seperti HP, internet dari pengaruh
kecanggihan teknologi memiliki pengaruh yang kuat terhadap terwujudnya
suatu nilai. Kenakalan seperti hamil diluar nikah, sabu-sabu hal tersebut
seringya terjadi satu tahun sekali, tetapi jika hal tersebut dibiarkan begitu
saja maka semakin lama kenakalan tersebut makin meraja lela.7
Pernyataan tersebut diatas menunjukkan tingkat kekhawatiran yang amat
tinggi terhadap pola kehidupan pemuda sekarang, hal ini sangat bertentangan
dengan hukum dan ajaran agama.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Sekretaris Desa Kemingking
Dalam ia mengatakan:
Kami lihat sejauh ini bahwasannya penyebab kenakalan remaja atau
pemuda disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah lingkungan
pergaulan yang amat bebas, faktor media sosial, lingkungan masyarakat
dan kurangnya dasar-dasar keimanan dan etika didalam diri remaja atau
pemuda. Jika dilihat secara kasap mata faktor tersebut tampak sepele,
tetapi jika dibiarkan maka dapat berkembang dengan mudahnya.8
Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat saya lihat bahwasannya
penyebab kenakalan remaja atau pemuda disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya ialah:
7Wawancara Dengan Sekdes Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi Januari 8Wawancara Dengan Sekdes Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi, Januari
a. Lingkungan Pergaulan
Lingkungan sekitar tempat tinggal pemuda bisa sangat mempengaruhi
perkembangan kepribadian pemuda. Disitulah pemuda memperoleh pengalaman
bergaul dengan teman-teman diluar rumah dan tempat lain. Kelakuan pemuda
harus disesuaikan dengan norma-norma yang ada dilingkungan itu. Lingkungan
sekitar rumah memberikan pengaruh sosial pertama pada pemuda, diluar keluarga
disitulah dapat pengalaman untuk mengenal lingkungan sosial baru yang berlainan
dengan yang dikenal di rumah.
Dalam kondisi tersebut pemuda dapat mempelajari hal-hal yang baik akan
tetapi mereka dapat juga mempelajari kelakuan yang negatif, tergantung pada sifat
kelompok pemuda-pemuda dapat dengan mudahnya mempelajari kata-kata kotor
dan kenakalan dari teman-temannya. Daerah pemuda-pemuda nakal akan
menghasilkan pemuda yang nakal pula. Jadi dimana pemuda bergaul dan bermain
tercermin pada kelakuan pemuda tersebut orang tua dan para pendidik untuk
mengusahakan lingkungan sehat diluar rumah, untuk itu perlu adanya kerjasama
dan bantuan dari seluruh masyarakat.
b. Faktor Media Sosial
Pada masa sekarang perkembangan media sosial yang sangat pesat
sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi budaya dan kebiasaan
masyarakat.
c. Lingkungan Masyarakat
. Kurangnya ajaran-ajaran agama secara konsikuen
Masyarakat dapat pula menjadi penyebab berjangkitnya kenakalan
pemuda, terutama sekali dilingkungan masyarakat yang kurang melaksanakan
ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Di dalam ajaran-ajaran agama banyak sekali
hal-hal yang dapat membantu pembinaan anak pda umumnya, anak, pemuda dan
remaja khususnya. Pada kenyataannya sebagian anggota masyarakat telah
melupakan sama sekali ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, karena mereka
sangat terpukau oleh kehidupan materi yang fana ini.
. Masyarakat yang kurang memperoleh pendidikan
Minimnya pendidikan bagi anggita masyarakat, bukanlah hal yang perlu
dipertanyakan lagi, dengan minimnya tingkat pendidikan di masyarakat maka
dapat mempengaruhi para pemuda yang kelak akan menjadi penerus bangsa kita
ini.
. Kurangnya pengawasan terhadap pemuda
Pengawasan hendaknya dimulai sejak kecil sebab jika mereka masih kecil
mereka masih memerlukan bimbingan yang baik dan terarah karena anak-anak
belum memiliki kemampuan untuk diri sendiri menuju fase selanjutnya.
. Pengaruh norma-norma baru dari luar
Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa setiap norma yang baru
datang dari luar, misalnya norma yang datang dari barat, baik melalui film dan
televise, pergaulan sosial, model dan lain-lain. Para remaja dan pemuda dengan
mudahnya meningat dengan apa yang dilihat dari film-film barat contohnya
pergaulan bebas.9
9Sofyan S Willis, M.PD, Remaja Dan Masalahnya, (Alfabeta: Bandung), hlm. .
d. Kurangnya dasar-dasar keimanan didalam diri pemuda
Agama merupakan benteng diri pemuda dalam menghadapi berbagai
cobaan yang datang padanya sekarang dan dimasa yang akan datang. Dengan
berkurangnya dasar-dasar keimanan didalam diri remaja atau pemuda maka akan
mudah terpengarunya diri pemuda akan pergaulan yang tidak pantas untuk
dilakukan.
Berdasarkan perkataan Syekh Mustofa Al-Ghalayani seorang pujangga
mesir:
ة و في اقدامها حيا تحا )رواه احمد( ان في يدالشبان امرالا م
“Sesungguhnya ditangan pemudalah letaknya suatu ummat, dan dikaki merekalah
terdapat kehidupan ummat”.(H.R. Ahmad).10
Berdasarkan penafsiran ayat beserta perkataan Syekh Mustofa Al-
Ghalayani seorang pujangga mesir, mengingat betapa pentingnya remaja dan
pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka sangatlah penting bagi pemuda
desa Kemingking Dalam ikut serta dan berperan aktif dalam organisasi
kemasyarakatan seperti Karang Taruna Panca Bakti di desa Kemingking Dalam
ialah Organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat. Karang Taruna merupakan salah satu alternative pembinaan pemuda
yang terbaik. Melalui organisasi ini mereka memperoleh lingkungan yang
sejahtera serta dapat mengembangkan kreativitas.
10Ahmad Mubarok, “Peran Aktifitas Pemuda Dalam Pengembangan Pendidikan Agama
Islam Non-Formal, Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri SALATIGA, ( ), hlm. .
Karang Taruna Panca Bakti mempunyai peran dengan membentuk pemuda
dan remaja menjadi kader dan menjadi seorang yang berjiwa pemimpin yang adil,
patuh dan taat kepada Allah SWT semata, serta kepada Bangsa dan Negara.
Karang Taruna Panca Bakti membina para anggotanya agar beriman, berilmu
serta mengetahui bagaimana jiwa sebagai pemimpin penerus bangsa dalam rangka
mengabdi kepada Allah SWT dan Negaranya.
Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjutnya
ditindak lanjuti dengan aktivitas. Pemuda Karang Taruna yang telah mapan
biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun
program kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada
masyarakat, keislaman, kepemudan, sosial, keterampilan dan keilmuan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Peran Pemuda Dalam Pemberdayaan Masyarakat
(Studi Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi)”.
B. Rumusan Masalah
Adapun pokok permasalahan yang akan diangkat sebagai kajian utama
dalam peneltian ini adalah:
. Bagaimana Gambaran Tugas Pokok dan Fungsi dari Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam?
. Bagaimana Kendala-Kendala yang dihadapi Pemuda Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsinya di Desa
Kemingking Dalam?
. Bagaimana Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Pemuda Karang Taruna
Desa Kemingking Dalam dalam Pemberdayaan Masyarakat?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tepat pada sasaran dan tidak terlalu meluas serta tidak
menyalahi sistematika penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang
diharapkan, maka dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah tentang “Peran Pemuda Dalam Pemberdayaan
Masyarakat (Studi Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi)”, Dari tahun - .
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
. Tujuan Penelitian
Tujuan pokok tiap penelitian adalah mencari suatu jawaban atas pertanyaan
terhadap suatu masalah yang diajukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti
dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana gambaran Tugas Pokok dan Fungsi dari Karang
Taruna Desa Kemingking Dalam.
b. Untuk mengetahui bagaimana kendala-kendala yang dihadapi pemuda Karang
Taruna Desa Kemingking Dalam dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya
di Desa Kemingking Dalam.
c. Untuk mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah pemuda Karang
Taruna Desa Kemingking Dalam dalam Pemberdayaan Masyarakat.
. Kegunaan Penelitian
Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian ini adalah:
a. Secara akademisi dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan
kepada pembaca pada umumnya, dalam hal ini berkenaan dengan evaluasi
peran pemuda dala pemberdayaan masyarakat.
b. Bagi penulis, penelitian ini dapat melengkapi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu ( S ) pada jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Dan tulisan ini bisa menambah pembendaharan referensi keperpustakaan di
fakultas syari’ah dan bagi mahasiswa yang mengkaji permasalahan tentang
evaluasi peran pemuda dalam pemberdayaan masyarakat desa.
c. Bagi instansi terkait, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait topik penelitian
penulis.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan
dalam menjawab pertanyaan penelitian.11
Agar penelitian ini lebih terarah dan
tepat, maka penulis menganggap perlu kerangka teori sebagai landasan berfikir
guna mendapatkan konsep yang benar dan tepat dalam penyusunan skripsi ini
sebagai berikut:
. Evaluasi
Evaluasi merupakan saduran dari bahasa inggris “evaluation” yang
diartikan sebagai penaksiran atau penilaian. Nurkancana ( ) menyatakan
bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk
menentukan nilai dari suatu hal. Sementara Raka Joni ( ) menjelaskan bahwa
evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau gejala
dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudia disebut Value
Judgment.
Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarkan pada acuan-
acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu. Dalam perusahaan, evaluasi
dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan evektifitas strategi yang
digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari
hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program
berikutnya.
11
Sugiyono, Methode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, ), hlm. .
a. Tahapan Sebelum Mengadakan Evaluasi
Terdapat urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi,
yakni:
. Mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian awal. Konsep perlu
direncanakan secara matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu
diadakan uji coba untuk menngecek kesesuaian antara draft yang dibuat
dengan eksekusi.
. Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari tanggapan
dari khalayak. Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur
efektifitas pesan yang disampaikan.
b. Proses Evaluasi
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang
aka dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi,
kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses
evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu
dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran
pesan, pemilihan media yang tepat dan pengembalian keputusan anggaran dalam
mengadakan sejumlah promosi dan periklanan.
Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari
kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai
alternative strategis yang ada, meningkatkan efesiensi iklan yang secara general,
dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Disisi lain, perusahaan kadang-kadang
enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat
masalah dengan penelitian, ketidak setujuan dengan apa yang hendak di evaluasi,
merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu.
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan
diakhrir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk
menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan posttest merupakan
evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai
masukan untuk analisis situasi berikutnya. Evaluasi dapat dilakukan didalam atau
diluar ruangan. Evaluasi yang diadakan didalam ruangan pada umumnya
menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai
kelompok percobaan. Kelemahannya, realism dari metode ini kurang dapat
diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan diluar ruangan akan menggunkan
metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan
menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar. Realism dari metode ini lebih dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah
tahapa yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas,
mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian,
melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data
yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.12
. Teori Peran
Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan antara
teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori peran berawal
12
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Evaluasi. Di Akses tanggal Februari
dari sosiologi dan antropologi (Sarwono, ). Dalam ketiga ilmu tersebut,
istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seorang actor harus
bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia
diharapkan untuk berprilaku secara tertentu. Posisi actor didalam teater
(Sandiwara) itu kemudian di analogikan dengan posisi seoseorang dalam
masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, posisi orang dalam masyarakat
sama dengan posisi actor dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan dari
padanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu dalam kaitan adanya orang-orang
lain yang berhubungan dengan orang atau actor tersebut. Dari sudut pandang
inilah disusun teori-teori peran.
Kahn et al. (dalam Ahmad dan Taylor, ) juga mengenalkan teori
peran pada literature perilaku organisasi. Mereka menyatakan bahwa sebuah
lingkungan organisasi dapat mempengaruhi harapan setiap individu mengenai
perilaku peran mereka. Harapan tersebut meliputi norma-norma atau tekanan
untuk bertindak dalam cara tertentu. Individu akan menerima pesan tersebut,
menginterprestasikannya, dan merespon dalam berbagai cara. Masalah akan
muncul ketika pesan yang dikirim tersebut tidak jelas, tidak secara langsung, tidak
dapat di interprestasikan secara mudah, dan tidak sesuai dengan daya tangkap
dengan si penerima pesan. Akibatnya, pesan tersebut dinilai ambigu atau
mengandung unsur konflik. Ketika hal itu terjadi, individu akan merespon pesan
tersebut dalam cara yang tidak diharapkan oleh si pengirim pesan.13
13
Anis Chariri, S.E, M.Com, Ph.D, Akt, “Pengaruh Konflik Dan Peran Ambiguitas Peran
Terhadap Komitmen Independensi Auditor Internal Pemerintah Daerah”, Jurnal Galtiria hutami,
hlm. .
. Definisi Pemuda
A. Definisi pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara
fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami
perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia
pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus
yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional,WHO
menyebut sebagai” young people” dengan batas usia - tahun, sedangkan usia
- tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang
diselenggarakan tahun , mendefinisikan penduduk berusia - tahun
sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang
dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian
emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang
berusia antara hingga tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan
masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda
selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum.
Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat
pembaharu.
Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan
generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda,
atau kaum muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih
pada definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih
fleksibel. Dimana pemuda/ generasi muda/kaum muda adalah mereka yang
memiliki semangat pembaharu dan progresif.
B. Pemuda dan Identitas
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Pemuda Pola dasar
pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor :
/U/ tanggal oktober . Tujuannya agar semua pihak yang turut
serta dan berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya
sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu
serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaiksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun
berlandaskan:
a. Landasan Idiil : Pancasila
b. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar
c. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
d. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
e. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada
pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu
orientasi hidupnya yakni.
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri.
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan.
Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut
dua pengertian pokok, yaitu:
a. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka
yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan
ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
b. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka
yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan
potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri
yang melibatkan secara fungsional.
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda Generasi
merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi
pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab
untuk kelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu
mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas- luasnya untuk dapat
tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda
yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan
obat dan narkota, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor
dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu
perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan
peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda,
masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri.
Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional
menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan
suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan,
sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna.
Dalam hubungan itu perlu dimantapkan fungsi dan peranan wadah-wadah
kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi dan
organisasi fungsional pemuda lainnya.
Dalam kebijakan tersebut terlihat bahwa KARANG TARUNA secara
ekslpisit merupakan wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang
bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif dalam pembangunan nasional
pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada khususnya.
Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja
sedang membuat kerajinan bambu yang diolah menjadi aneka macam alat musik
seperti suling, angklung dan sebagainya.14
C. Masalah-Masalah Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara
lain:
a. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan
masyarakat termasuk generasi muda.
14
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor: /U/ Tangal Oktober
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan
yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus
sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan
generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
d. Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat
pengangguran /setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan
mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan
berbagai problem sosial lainnya.
e. Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan
kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut
disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan
menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
f. Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat
daerah pedesaan.
g. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan
keluarga.
h. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
i. Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dan ada juga masalah lain yaitu:
a. Kebutuhan Akan Figur Teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung
dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus
yang tinggal hanya kata-kata indah.
b. Sikap Apatis
Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada
saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini
terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
c. Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri
Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak
kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian”
(memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
d. Ketidakmampuan untuk Terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir
ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun
efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan
dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.
e. Perasaan Tidak Berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin
menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak
mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama
berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah masyarakat. Lebih jauh remaja
mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar
tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
f. Pemujaan Akan Pengalaman
Sebagian besar tindakan-tindakan negatif anak muda dengan minumam
keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba.
Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yang keliru
tentang pengalaman.
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan
adalah:
a. Idealisme dan daya kritis
b. Dinamika dan kreativitas
c. Keberanian Mengambil Resiko
d. Opimis dan kegairahan semangat
e. Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
f. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
g. Patriotisme dan Nasionalisme
h. Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
. Teori Pemberdayaan Masyarakat
Teori dalam praktek pemberdayaan masyarakat menggambarkan distribusi
kekuasaan dan sumberdaya dalam masyarakat, bagaimana fungsi-fungsi
organisasi dan bagaimana sistem dalam masyarakat mempertahankan diri. Teori
pemberdayaan masyarakat memberikan petunjuk apa yang sebaiknya dilakukan di
dalam situasi tertentu. Berkaitan dengan judul penelitian ini, teori yang penulis
gunakan ialah teori konstruktivisme.15 Menurut Joni Rusmanto mendefinisikan
konstruktivisme radikal selalu membentuk konsepsi pengetahuan. Ia melihat
pengetahuan sebagai sesuatu hal yang dengan aktif menerima apapun melalui
pikiran sehat atau melalui komunikasi.
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat
generatif, yaitu tindakan menciptakan sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Beda dengan teori behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan
yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respon, sedangkan teori
kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun
atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya
sesuai dengan pengalamannya. Teori konstruktivisme juga mempunyai
pemahaman tentang belajar yang lebih menekankan pada proses daripada hasil.
Hasil belajar sebagai tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara
dan strategi dalam belajar juga dinilai penting.
Pada proses pemberdayaan masyarakat pendekatan teori belajar secara
konstruktivisme perlu di tanamkan dan diupayakan agar masyarakat mampu
menkonstruksi pemahaman untuk berubah. Pemberdayaan masyarakat hendaknya
tetap mempertahankan nilai-nilai yang sudah melekat di masyarakat selama nilai
tersebut baik dan benar. Nilai-nilai kebersamaan, keikhlasan, gotong-royong,
kejujuran, kerja keras harus di bangun dan di konstruksikan sendiri oleh
masyarakat untuk menciptakan perubahan agar lebih berdaya. Keterkaitan dengan
15
Joni Rusmanto, Gerakan Sosial Sejarah Perkembangan Teori Kekuatan Dan
Kelemahannya, (Sidoarjo: Zifatama Publishing, ), hlm.
konsep pemberdayaan maka aspek ilmu (knowledge) yang ada di dalam
masyarakat perlu dibangun dengan kuat dan di kontruksikan di dalam masyarakat
itu sendiri.
. Pengertian Organisasi Pemuda Karang Taruna Secara Umum
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang
Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang
tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas
sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai
organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan
pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan
ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia
dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah
ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman
Dasar dan Pedoman Rumah Tangga di mana telah pula diatur tentang struktur
penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa /
Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi
organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna
baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya
diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari - tahun) dan
batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai - tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan
pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian,
ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.16
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan kajian tentang teori-teori yang diperoleh dari
pustaka-pustaka yang berkaitan dan mendukung penelitian yan akan dilakukan.
Sementara itu, setelah menelaah beberapa penelitian, penyusun menemukan
beberapa teori dan hasil penelitian tentang program dan kegiatan pemuda karang
taruna diantaranya:
Skripsi Nurul Sawitri, “Partisipasi Pemuda dalam Program Karang Taruna
Desa (Studi pada Pemuda di Dusun Kupang Kidul Desa Kupang Kecamatan
Ambarawa)”. Kesimpulan dari Kesamaan dalam penelitian tersebut adalah yang
menjadi objek Karang Taruna yang Masih belum Maksimal dengan apa yang
diinginkan dan menjadi tahapan pembelajaran untuk kedepannya lebih baik lagi,
sementara Perbedaan dengan Skripsi ini lebih berfokus pada partisipasi untuk
program kerja karang taruna dusun kupang kidul menggunakan tiga tahap
partisipasi yakni partisipasi dalam perencanaan,pelaksaanandan pemanfaatan.
Sedangkan skripsi si penulis lebih kepada peranan pemuda dan baik buruknya
program karang taruna di desa kemingking dalam.
16
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna, di Akses tanggal Februari
Metode yang digunakan dalam skripsi ini dengan melakukan penelitian
deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara
Observasi, Wawancara, Dokumentasi. 17
Skripsi yang ditulis Nur Jannah berjudul Partisipasi Pemuda dalam
Pengembangan desa Wisata (Studi di Desa Wisata Brayut, Kelurahan
Pandowoharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman), Skripsi ini lebih berfokus
pada Bentuk-bentuk Partisipasi Pemuda dalam pengembangan desa wisata Brayut
dan proses pengembangannya dan juga pembangunannya. Dalam penelitian
tersebut sama-sama pemuda itu berperan dalam kegiatan masyarakat di desa untuk
memajukan desa, adapun perbedaannya Skripsi penulis tidak membahas desa
wisata tetapi Skripsi ini lebih membahas objek pengembangan dan pembangunan
desa wisata, kesimpulan, faktor pendorong pemuda berpartisipasi dalam
mengembangkan desa wisata Brayut dikarenakan adanya kesadaran pemuda
dengan adanya desa wisata yang akan berdampak positif terhadap masyarakat
baik segi sosial dan ekonominya.18
Skripsi Hasrul Saleh w.a berjudul Partisipasi Karang Taruna dalam
Kegiatan di Masyarakat Desa Bumi Etam Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai
Timur, dalam skripsi ini Karang Taruna berkordinasi dan bekerja sama dengan
berbagai pihak dalam menjalankan program kerja sesuai kebutuhan masyarakat
sekitar. Sama-sama membahas Karang Taruna dan masyarakat, adapun
17
Nurul Sawitri, Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang Taruna Desa (Studi pada
Pemuda Dusun Kupang Kidul Desa Kupang Kecamatan Ambarawa), Skripsi (Semarang: UNNES
Semarang, ). 18
Nur Jannah, Partisipasi Pemuda Dalam Pengembangan Desa Wisata(Studi di Desa
Wisata Brayut, Kelurahan Pondowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman), Skripsi (Yogyakarta: UIN SUKA, ).
perbedaannya Karang Taruna lebih bisa mandiri dengan menggalang dana untuk
menjalankan program dan tidak tergantung dengan desa soal bantuan tetapi skripsi
yang ditulis Harul Saleh w.a ini lebih menitik beratkan seperti adanya bantuan
dari pemerintah desa dan pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan
masyarakatnya.19
19
Hasrul Saleh w.a, Partisipasi Karang Taruna Dalam Kegiatan Di Masyarakat Desa
Bumi Etam Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur, Skripsi (Samarinda: Universitas
Mulawarman, ).
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan
lapangan dengan kualitatif. Pentingnya jenis data karena diperolehnya temuan
dilapangan mengenai kaitan masalah yang diangkat dalam judul ini. Pendekatan
ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang berdasarka pada instrument
pengumpulan data. Penelitian ini juga bersifat deskriptif, metode ini adalah
metode yang mengambarkan suatu data yang akan dibuat, baik oleh penulis
ataupun secara kelompok. Ciri-ciri metode deskriptif adalah memusatkan diri
pada masa sekarang dan masalah-masalah yang actual, dan kemudian data yang
dikumpulkan disusun, dijelaskan, dan dianalisis.
Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan jenis penyusunan pustaka,
yaitu suatu penyusunan dengan cara menghimpun, menuliskan, mengedit, dan
mengklasifikasikan, mereduksi dan menjadikan data informasi yang relevan
dengan topik dan masalah yang aka diteliti. Data dan informasi tersebut diperoleh
dari berbagai sumber tertulis seperti buku-buku ilmiah, laporan penyusunan,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertai, peraturan-peraturan, ensiklopedia,
dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lainnya yang terkait
dengan analisis penerapan Keputusan Menteri Sosial RI No. /HUK/ tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna.
Penulis juga menggunakan pendekatan yuridis. Pendekatan yurudis
penulis gunakan untuk melihat objek hokum karena berkaitan dengan produk
hukum yaitu Permensos No. /HUK/ tentang Pedoman Dasar Karang
Taruna.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data Dalam penelitian ini penulis menggunakan (dua) jenis sumber
data yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh penulis dari
sumber pertamanya. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti di Desa Kemingking Dalam Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Data primer disini merupakan data pokok
yang diperoleh melalui wawancara yang dilakukan penulis di lapangan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang biasanya telah tersusun dalam bentuk
dokumen-dokumen. Sumber yang di dapat dari referensi-referensi buku, internet,
dan hasil penelitian yang telah disusun menjadi dokumen.
. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber objek dimana data dapat
diperoleh. Sumber data dalam penelitian kualitatif ini adalah orang atau
narasumber. Posisi narasumber sangat penting, bukan hanya sekedar memberi
respon melainkan juga sebagai pemilik informasi.
C. Instrument Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk menjaga akurasi penelitian ini dan hasilnya
pada penelitian ini adalah metode observasi atau pengamatan, wawancara dan
dokumentasi.
. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data
apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara
sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (rehabilitas) dan kesahihannya
(validitasnya).20
. Wawancara (interview)
Wawancara ialah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung. Pewawancaraan disebut interviewer, sedangkan orang yang
diwawancarai disebut interviewee.21
. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara untuk menggali data yang bersumber dari
dokumen-dokumen, catatan-catatan, foto-foto serta laporan-laporan lain yang
mengandung petunjuk-petunjuk tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang
penelitian ini.22
Dokumentasi perlu digunakan untuk memperoleh semua data
yang berhubungan dengan evaluasi peran pemuda Karang Taruna dalam
pemberdayaan masyarakat di Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo
20
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
Bumi Aksara, ), hlm . 21
Ibid, hlm. . 22
Tim Penyusun, Buku Panduan Syariah, cet. , (Syariah Press: Jambi), hlm. .
Kabupaten Muaro Jambi. Yang penulis kumpulkan dengan menggunakan kajian
pustaka dan penelaah buku yang membahas tentang organisasi kemasyarakatan
terutama dalam kerjasama usaha dan teknik pengumpulan data dengan melalui
telaah studi dari berbagai laporan penelitian dan buku literature yang relevan.
Dalam penelitian skripsi ini penulis memperoleh data dari buku, jurnal, artikel dan
website yang berhubungan dengan permasalahan judul skripsi diatas.
D. Teknik Analisis Data
Dalam pendekatan lain, analisis data kualitatif dapat dilakukan dengan
cara data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), serta penarikan
kesimpulan.
. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti itu telah dikemukakan, semakin
lama peneliti ke lapangan, maka jumlah semakin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mempokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu engan peralatan elektronik seperti computer mini,
dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.23
23
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, ), hlm. .
. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam
bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data
tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart
dan sejenisnya. Dalam hal ini miles and huberman ( ) menyatakan “the most
frequent form of display data for qualitative research data in the past hast been
narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dalam prakteknya tidak semudah ilustrasi yang diberikan, karena
fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis, sehinggga apa yang ditemukan
pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama dan lapangan
akan mengalami perkembangan data. Untuk itu maka peneliti harus selalu
menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih
bersifat hipotesis itu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan
ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat
dikumpulkan lapangan, maka hipotesis itu terbukti, dan akan berkembang menjadi
teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif,
berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui
pengumpulan data yang terus menerus.24
24
Ibid, hlm. .
. Verifikasi Kesimpulan
Langkah ketiga dalam penulisan data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan verifikasi awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.25
Dengan demikian kesimpulan dala penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
penelitian berada di lapangan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap skripsi ini, maka
perlu dijelaskan bahwa skripsi ini terdiri (lima) bab. Masing-masing bab
membahas permasalahan sendiri, tetapi tetap berkaitan antara sub bab dengan bab
yang berikutnya. Untuk memberikan gambaran secara mudah agar lebih terarah
dan jelas mengenai pembahasan skripsi ini penyusun menggunakan sistematika
dengan membagi pembahasan sebagai berikut:
25
Ibid, hlm. .
Bab pertama, berisi pendahuluan yang mengemukakan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, dan
tinjauan pustaka.
Bab kedua, merupakan metode penelitian yang meliputi pendekatan
penelitian, jenis dan sumber data,teknik pengumpulan data, analisis data,
sistematika penulisan dan jadwal penelitian.
Bab ketiga, membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian.
Bab keempat, merupakan pembahasan dan hasil penelitian, tugas pokok
dan fungsi karag tarunan Desa Kemingking Dalam, kendala-kendala yang
dihadapi pemuda Karang Taruna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di
Desa Kemingking Dalam, langkah-langkah pemecahan masalah pemuda Karang
taruna Desa Kemingking Dalam dalam pemberdayaan masyarakat.
Bab kelima, adalah penutup, dalam bab ini akan disajikan kesimpulan,
dan saran-saran yang merupakan rangkaian dari keseluruhan hasil penelitian
secara singkat.
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama enam bulan. Penelitian dilakukan dengan
pembuatan proposal. Kemudian dilanjutkan dengan perbaikan hasil seminar
skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset. Maka penulis mengadakan
pengumpulan data. Verifikasi dan analisis data dalam waktu yang berurutan. Hasil
penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing sebelum di ajukan kesidang
munaqosah. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:
No. Kegiatan Tahun
Septemb
er
Oktober november desember januari
. Pengajuan Judul x
. Pembuatan Proposal x
. Perbaikan Proposal
dan Seminar
. Surat Izin Riset
. Pengumpulan Data
. Pengolahan Data
. Pembuatan Laporan
. Bimbingan dan
Perbaikan
. Agenda dan Ujian
Skripsi
. Perbaikan dan
Perjilidan
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis dan Geografis Desa Kemingking Dalam
. Historis
Kemingking Dalam adalah termasuk wilayah Kecamatan Taman Rajo,
Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Daerah ini terkenal dengan berbagai
macam hasil bumi salah satunya adalah durian. Di Desa Kemingking Dalam,
musim durian biasanya tiba satu atau dua tahun sekali dengan hasil yang
berlimpah. Durian dari daerah ini terkenal karena bentuknya tidak terlalu besar
namun memiliki rasa khas yang manis dan legit. Setiap musim panen tiba,
masyarakatdesa kemingking dalam akan berbondong-bondong menunggui durian
yang runtuh dijebun mereka masing-masing. Mereka menjaga kebun ini bersama
keluarga mereka baik diwaktu siang maupun malam. Tetapi, ketika musim panen
hampir usai dan buah yang ada dipohon tinggal sedikit, masyarakat kemingking
dalam tidak akan menunggui kebun mereka dimalam hari. Berkenaan dengan
kebiasaan ini, terdapat sebuah cerita didalamnya.
Pada suatu masa krtika desa Kemingking Dalam masih merupakan desa
dengan pemerintah tersendiri dan raja-rajanya masih berkuasa. Rakyat hidup
berdampingan dalam kedamaian dan kesejahteraan berkat pemimpin yang
bijaksana. Namun, tiba-tiba segala kemakmuran itu terganggu dengan hadirnya
seekor Harimau besar dari negeri seberang. Ia tidak hanya menghabisi ternak
warga masyarakat, tetapi lambat laun harimau ini mulai menyerang manusia.
Membuat belasan orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka dengan cacat
pada tubuhnya. Melihat hal ini, raja yang berkuasa disaat itu tidak dapat tingal
diam. Ia memerintahkan salah seorang prajuritnya yang sakti untuk mengatasi
krisis yang terjadi di kerajaannya. Ketika sedang berhadapan dengan sang harimau
prajurit ini langsung menyerang dengan segala upaya yang dimilikinya. Namun
sang harimau yang dengan mudah mematahkan pedang dan tombak senjata sang
prajurit hinga terluka parah. Sang rajapun akhirnya geram dengan si harimau dan
memerintahkan seluruh prajuritnya untuk menangkap harimau tersebut.26
. Geografis
Desa kemingking dalam termasuk dalam Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi dengan luas wilayah Ha. Dan secara administrative
wilayah Kemingking Dalam di batasi oleh:
Sebelah Utara : Desa Teluk Jambu dan Desa Kemingking Luar Kecamatan
Taman rajo.
Sebelah Selatan : Desa Pudak, Sakean, Lopak Alai, Kota Karang Kecamatan
Taman Rajo.
Sebelah Barat : Desa Talang Duku dan Muaro Jambi Kecamatan Taman
Rajo.
Sebelah Timur : Desa Rukam dan Ramin Kecamatan Taman Rajo.27
26
Sumber Arsip Demografi Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi 27
Dokumentasi Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi
B. Visi Misi Desa Kemingking Dalam
Visi Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi “Kebersamaan dalam membangun demi Desa Kemingking Dalam yang
lebih maju” dan Misi Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi adalah:
. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan Desa yang ada.
. Bersama masyarakat dan kelembagaan Desa menyelenggarakan pemerintahan
dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif.
. Bersama masyarakat dan kelambagaan masyarakat dalam mewujudkan Desa
Kemingking Dalam yang aman, tentram dan damai.
. Bersama masyarakat dan kelembagaan memberdayakan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.28
C. Keadaan Penduduk dan Mata Pencarian Desa Kemingking Dalam
. Keadaan Penduduk
Penduduk merupakan salah satu syarat untuk mendirikan suatu Negara.
Desa atau Kampung tanpa adanya penduduk maka Desa ataupun Kampung tidak
akan bisa berdiri. Berdasarkan data statistic kantor kepala desa, penduduk Desa
Kemingking Dalam berjumlah . jiwa. Yang terdiri dari laki-laki sebanyak
jiwa dan perempuan sebanyak jiwa, sedangkan jumlah kepala keluarga
(KK) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini:
28
Dokumentasi Visi Misi Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi
Tabel
Keadaan Penduduk Desa Kemingking Dalam Berdasarkan Umur dan
Jenis Kelamin.29
No Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
- tahun
- tahun
- tahun
- tahun
- tahun
- tahun
- tahun
- tahun
> tahun
Jumlah . . .
. Mata Pencarian
Mata pencarian merupakan sarana mutlak bagi manusia untuk
mendapatkan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk itu manusia harus berusaha sekuat tenaga agar mendapatkan hasil yang
diperlukan semaksimal mungkin. Masyarakat Desa Kemingking Dalam
mempunyai pengetahuan dan profesi yang berbeda antara satu individu dengan
29
Dokumentasi Keadaan Penduduk Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan berbedanya dengan lapangan pekerjaan
yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari disamping itu
pula pengaruh kondisi alam. Juga mewarnai pekerjaan penduduk setempat.
Kondisi desa meliputi padang rumput perkebunan karet, sawah dan kelapa sawit,
lahan pertanian dan hutan-hutan memaksa penduduknya hidup dari hasil pertanian
dan perkebunan, sehingga lebih dari penduduk Desa Kemingking Dalam dari
mata pencarian sebagai petani. Disamping profesi sebagai pegawai negeri sipil,
peternak, jasa angkutan, pertukangan dan pedagang. Untuk lebih jelasnya
mengenai mata pencarian penduduk dapat dilihat table dibawah ini:
Tabel
Keadaan Mata Pencarian Penduduk Desa Kemingking Dalam30
No Mata Pencarian Jumlah Keterangan
Petani orang
Buruh tani orang
Pegawai negeri sipil orang
Pedagang barang kelontong orang
Peternak orang
Montir orang
Ahli pengobatan alternative orang
Pengusaha kecil, menengah dan besar orang
POLRI orang
30
Dokumentasi Mata Pencarian Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat di pahami bahwa orang penduduk Desa
Kemingking Dalam hidup dari hasil pertanian dan perkebunan. Mereka bekerja
sebagai petani yang giat dan rajin, dengan menanam padi, karet, sayur-sayuran
dan lain sebagainya. Untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
D. Keadaan Agama dan pendidikan Desa Kemingking Dalam
. Agama
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari hubungan sesama
manusia dan hubungan kepada sang pencipta. Oleh karena itu harus ada
keserasian antara keduanya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Manusia
sebagai mahkluk tuhan yang mempunyai kedudukan dan martabat yang sama
dihadapan sang khalik dan semua manusia mempunyai hak da menentukan jalan
hidupnya sendiri, diantaranya adalah hak untuk memeluk agama yang sesuai
dengan kepercayaan dan keyakinan.
Dari jumlah penduduk yang ada di Desa Kemingking Dalam Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi ini, Hampir semuanya memeluk agama
islam. Para penduduk agama islam di desa ini dapat menulis kemukakan, bahwa
mulai dari cara berpakaian, cara mereka bergaul selalu menampakkan nilai-nilai
ajaran agama islam. Dalam menjalankan kewajiban terhadap tuhan seperti
kewajiban shalat, setiap lima waktu shalat datang mereka menunaikan dengan
berjamaah atau sendiri baik dimasjid ataupun rumah masing-masing.
Setelah selesai sholat mereka pergi bekerja atau berdagang, kesawah
maupun kekebun dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan agama
penduduk Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi dapat dilihat tabel dibawah ini:
Tabel
Keadaan Penduduk Menurut Agama31
No Agama Jumlah Jiwa Keterangan
Islam
Kristen
Hindu/Budha -
Konghucu -
Jumlah .
Sedangkan mengenai tempat-tempat ibadah bagi masyarakat Desa
Kemingking Dalam dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel
Keadaan Sarana Peribadatan32
31
Dokumentasi keadaan Penduduk Menurut Agama Desa Kemingking Dalam Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi 32
Dokumentasi keadaan Sarana Peribadatan Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi
No Nama Sarana Peribadatan Jumlah Keterangan
Masjid Ada
Musholla Ada
Gereja - Tidak ada
Pura - Tidak ada
Vihara - Tidak ada
Jumlah
. Keadaan Pendidikan
Setelah penulis uraikan tentang masyarakat Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, dimana penduduknya mayoritas
menganut agama islam dan masih tetap berpegang teguh kepada norma-norma
ajaran agama dan perhatan mereka mengenai pendidikan pada prinsipnya
memadai. Hampir keseluruhan penduduk Desa ini sudah mengecap pendidikan,
rata-rata mereka menamatkan pendidikan dasar (sederajat). Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini tentang pendidikan masyarakat Desa
Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Tabel
Keadaan sarana pendidikan33
No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah Lokasi
TK/PAUD Lubuk Dalam
SD/MI Tanjung Ale dan Talang Parit
SLTP/MTS Lubuk Dalam
SLTA/SMA Lubuk Dalam
Jumlah
Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa perkembangan sarana pendidikan
pada saat ini cukup berkembang pesat sekali. Hal ini disebabkan akibat proses
perkembangan pemerataan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah telah
menyentuh lapisan masyarakat desa dan semakin pesatnya perkembangan
penduduk sehingga menurut keseimbangan dari segi sarana pendidikan, sehingga
masyarakat merasakan bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat
mendesak, yang harus dipenuhi saat ini.
E. Keadaan Sosial Kemasyarakatan Desa Kemingking Dalam
Masyarakat Desa Kemingking Dalam yang seabgian besar mata pencarian
sebagai petani mayoritas beragama islam, sehingga situasi pergaulan mereka
33
Dokumentasi Keadaan Sarana pendidikan Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi
dipengaruhi oleh nilai-nilai ajaran islam. Mereka saling tolong menolong antara
satu dengan yang lainnya dalam segala hal, tanpa memilih suku atau golongan.
Karena itu mereka bergotong royong seperti membersihkan masjid, lembaga
pendidikan, dan tempat-tempat lainnya. Dan mereka saling membantu satu
dengan yang laiinya begitu pula apabila mengadakan acara pernikahan mereka
bergotong royong dan tolong menolong alat-alat perlengkapan perkawinan
tersebut dengan demikian jelaslah bahwa masyarakat Desa Kemingking Dalam
selalu bersatu padu dalam membangun desanya dan kehidupan bermasyarakat
berjalan dengan damai dan tenang baik dalam lingkungan keluargamaupun dalam
kehidupan bermasyarakat.
Apabila salah seorang masyarakat ditimpa musibah (kematian) mereka
datang dengan segera tanpa diundang dan ikut serta bertaziah, yang biasanya
mereka membawa sesuatu seperti uang atau beras sebagai tanda turut berduka
cita yang diberikan keluarga yang sedang ditimpa musibah tersebut. Kemudian
yan sebagian lagi membawa alat-alat untuk menggali kuburan bagi yang
meninggal dunia tersebut demikian dapat meringankan beban penderitaan ahli
waris yang ditinggalkan.
F. Struktur Organisasi Desa Kemingking Dalam34
34
Dokumentasi Struktur Organisasi Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi
KEPALA DESA
ANANG FAHRI
SEKRETARIS
NEDY HENDRA
KAUR
PEMERINTAHAN
FIRDAUS.S
KAUR
KESEJAHTERAAN
FITRIANI
KASI
PELAYANAN
UMI SALAMAH
KAUR UMUM
SUCI
JUMATTUL
AULIA, S.Pd
KAUR
PERENCANAAN
PARTI
KAUR
KEUANGAN
WAHYUDI. Amd
KADUS LUBUK DALAM
IWAN WAHYUDI
KADUS TANJUNG ALE
MARULI HARAHAP
KADUS RENGAS TUNJANG
AZWAN
KADUS TALANG PARIT
ZAMHARI
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tugas Pokok dan Fungsi Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam
Tujuan Karang Taruna Desa Kemingking Dalam adalah :
. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial
setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal,
menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang
Taruna yang trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
. Termotivasinya setiap generasi muda Karang Taruna untuk mampu menjalin
toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam
rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda
di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan
fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah
kesejahteraan sosial dilingkungannya.
. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang Taruna
bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
Tugas Pokok Karang Taruna Desa adalah:
Secara bersama sama dengan Pemerintah Desa dan komponen masyarakat
lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama
yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun
pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.
Fungsi Karang Taruna Desa Kemingking Dalam adalah :
. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda secara
komprehensif, terpacu dan terarah serta berkesinambungan.
. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda
di lingkungannya.
. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab
sosial generasi muda.
. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan,
kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik lndonesia.
. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung
jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan
kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi
kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.
. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial.
. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan
dengan berbagai sektor lainnya.
. Penyelenggara Usaha usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
Anggota Karang Taruna terdiri dari Anggota Pasif dan Anggota Aktif:
. Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif (Keanggotaan
otomatis), yakni seluruh remaja dan pemuda yang berusia s/d tahun;
. Anggota Aktif adalah keanggotaan yang bersifat kader, berusia s/d tahun
dan selalu aktif mengikuti kegiatan Karang Taruna.
Kriteria PengurusSecara umum, untuk menjadi pengurus Karang Taruna
seseorang harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
. Setia kepada Pancasila dan UUD ;
. Berdomisili di wilayah tingkatannya yang dibuktikan dengan identitas resmi;
. Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat;
. Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja dengan timnya
maupun dengan berbagai pihak;
. Berusia minimal tahun dan maksimal tahun;
. Mengetahui dan memahami aspek keorganisasian serta ke-Karang Taruna-an;
. Peduli terhadap lingkungan masyarakatnya;
. Berpendidikan minimal SLTA/sederajat untuk kepengurusan tingkat
Kabupaten/Kota hingga nasional, minimal SLTP/sederajat untuk kepengurusan
tingkat kecamatan, dan minimal lulusan SD/sederajat untuk tingkat
Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat.
Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan dipilih dan disahkan
dalam Temu Karya Desa/Kelurahan. Pengurus Karang Taruna tingkat
Desa/Kelurahan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah dan
dilantik oleh Kepala Desa/Lurah setempat. Pengurus Karang Taruna tingkat
Desa/Kelurahan selanjutnya berfungsi sebagai Pelaksana Organisasi dalam
diwilayahnya. Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan atau komunitas sosial yang
sederajat memiliki Pengurus minimal Orang, masa bhakti (Tiga) Tahun
dengan struktur pengurus Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam
Yakni:
Gambar
Pengurus Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam
( )35
a. Majelis Penasehat Organisasi ( MPO)
.ANANG FAHRI
.NASRAN KHUZAIMI
.BAHTIAR KURIS
.HIPNI
.HERMAN
.IZHAR
.HENDRI
35
Dokumentasi Struktur Pengurus Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
b. Pengurus Karang Taruna
KETUA : HARIS,SE
WAKIL KETUA I : ASMIN PALEM
WAKIL KETUA II : SUPRIAYADI
SEKRETARIS I : NAJIB ALI
SEKRETARIS II : EEN
BENDAHARA : ERVIANA
HUMAS I : IPAN PADLI
HUMAS II : INDRA
c. Kordinator Tiap RT
RT. : INDRA RT. : HENDRA
RT. : M.YUSUP RT. : KHOLIDI
RT. : TRIO RT. : SOBIRIN
RT. : NUR ANISA RT. : RISKI HAKIM
RT. : JAMIAN RT. : EKO
RT. : INDRA RT. : TAUPIK RAHMAN
Biro Kesenian
KEPALA BIRO : DEDI GUNAWAN
WAKIL KEPALA BIRO : JAMIAN
ANGGOTA : .IMEL . DEWI
. DIMAS . ANA
. SAIFUDDIN . MAY INDRA
Biro Keagamaan
KEPALA BIRO : EMAN ERDADI
WAKIL KEPALA BIRO : ADRIANSYA
ANGGOTA : .DONA CANIA .SISKA
.YOGI ANGGARA .TIKA
.DARMA KURNIA .FADILA
.WARMAN .CAISAR
Biro Keolahragaan
KEPALA BIRO : GILANG SAPUTRA
WAKIL KEPALA BIRO : KIKI
ANGGOTA .DEDEK .AKBAR
.ADE PUTRA .INDRA WAHYUDI
.ADIN . NUR CAHAYAH
.JEPRI .AZRIN
Biro Kkewirausahaan
KEPALA BIRO : AKHIRIN
WAKIL KEPALA BIRO : ANTONI
ANGGOTA .EDO ENGRIAWAN .ISMI
. SOBIRIN . TAKIN
. ADE SATIAWAN . LEDI
.WAHYU .IZAL PERMADI
Biro Kesekretariatan
KEPALA BIRO : RUSLAN EPENDI
WAKIL KEPALA BIRO : ERNA HUTABARAT
ANGGOTA .HARIS
.OPAL
.ERVIANA
.IPAN PADLI
.NAJIB ALI
Kebijakan prmuda dalam sistem pemerintahan Desa Kemingking Dalam dapat
dikelompokkan berdasarkan empat bidang kewenangan.
. Kebijakan pemuda dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa. Seperti,
berpartisipasi dan terlibat aktif dalam penyusunan regulasi Desa, terlibat
dalam proses demokrasi di Desa.
. Kebijakan dalam pelaksanaan dan pembangunan Desa. Seperti, ikut serta
dalam menyusun perencanaan pembangunan Desa, memantau dan mengawasi
pembangunan desa, turut serta dalam menyelenggarakan pelayanan dasar,
turut menjaga dan memelihara sarana dan prasarana Desa, turut serta dalam
mengembangkan ekonomi lokal di Desa.
. Kebijakan dalam membina kemasyarakatan Desa. Seperti, berperan aktif
dalam menjalankan Karang Taruna, bersedia dan aktif menjadi ketua RT/RW
jika dibutuhkan.
. Kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat Desa. Seperti, menjadi
pendamping professional berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor Tahun
tentang Desa, menjadi kader pemberdayaan masyarakat Desa.
B. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Pemuda Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam dalam Melaksanakan Tugas Fokok dan Fungsinya di
Desa Kemingking Dalam
Dalam menjalankan program-program kerja organisasi karang taruna
panca bakti desa kemingking dalam tidaklah berjalan mulus dengan begitu saja,
tentunya mempunyai kendala-kendala yang dihadapi organisasi Karang Taruna
tersebut dalam menjalankan program kerja yang telah disepakati bersama.
Gambar
Program-Program Kerja Yang Dilakukan Karang Taruna Panca Bakti Desa
Kemingking Dalam36
. BIDANG KEAGAMAAN
. Memperingati Hari-Hari Besar Islam ( Maulid Nabi, Isra’mirat, Idul Fitri )
. Pembentukan Yasinan Muda-Mudi di Desa Kemingking Dalam
. Pembentukan kelompok Muda-Mudi Merawis / Hadra di Desa Kemingking
Dalam
. Pelatihan Mengaji ( Nazam, Tilawah, Adzan, dan Kaligrafi )
.BIDANG KESENIAN
36
Dokumentasi Arsip Kegiatan Program Kerja Karang Taruna Panca Bakti Desa
Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
. Memperindah Lingkungan di Desa Kemingking Dalam
. Membangkitkan Budaya budaya lama di Desa Kemingking Dalam
. Menyusun Tema untuk Hari-hari Besar.
. Membentuk Sanggar ( Tari, kerajinan Tangan, kaligrapi)
.BIDANG OLAHRAGA
. Setiap seminggu sekali akan dilakukan Latiahan SSB di Desa Kemingking
Dalam
. Senam pagi setiap Pagi Minggu Di Lapangan Cempaka Gading
. Turnamen Sepak Bola Antar RT Setiap Tahun
. Turnamen Badminton Setiap Tahun
. Turnamen Voli Setiap Tahun
. Turnamen Tenis Meja Setiap Tahun
. Membuat Open Turnamen PERSIKEM CUP Setiap Tahun
.BIDANG KEWIRAUSAHAAN
. Membuat karangan Bunga
. Membuka Agen POS Indonesia
. Pelatihan Budidaya Ternak ( Perikanan, ayam, puyu)
. .Membuat BIO GAS.
Seperti hasil wawancara dengan Haris. SE selaku ketua organisasi Karang
Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam ia mengatakan:
Dalam menjalankan program tentunya tidak berjalan dengan mulus begitu
saja, pasti didalam menjalankan sebuah program kerja memiliki kendala-
kendala yang pastinya jika dibiarkan akan menghambat berjalannya suatu
program tersebut. Kendala-kendala yang kami hadapi ialah terdapat dua
jenis kendala, pertama, kendala internal (kendala yang berasal dari dalam
organisasi) dan kedua, kendala eksternal (kendala yang datang dari luar
organisasi). Yang termasuk kedalam kendala internal ialah sulitnya untuk
merubah kebiasaan lama sebelum anggota tergabung kedalam karang
taruna, berkurangnya minat anggota untuk mempertahankan kegiatan
dalam bidang keagamaan, sebagian anggota masih enggan membantu
masyarakat, serta kurangnya bersosialisasi kepada masyarakat. Sedangkan
yang termasuk kedalam kendala eksternal ialah kurangnya minat remaja
untuk bergabung dengan organisasi karang taruna.37
Sudah jelas kita lihat bahwasannya secara garis besar kendala-kendala
yang dihadapi organisasi Karang Taruna Desa Kemingking Dalam bahwasannya
sebagian anggota lebih mementingkan kegiatan yang bersifat pribadi
dibandingkan mementingkan sesame seperti nongkrong hingga larut malam,
olahraga pada sore hari sehingga meninggalkan sholat magrib, lebih
mementingkan media sosial yang seharusnya dipergunakan dalam hal kebaikan
tetapi mereka gunakan pada hal yan negative, ugal-ugalan dalam berkendaraan,
kurangnya bersosialisasi kepada masyarakat. Adapun kendala-kendala yang
dihadapi organisasi Karang Taruna terdapat dua jenis kendala yaitu:
a. Kendala Internal
. Berkurangnya minat anggota untuk mempertahankan kegiatan didalam bidang
keagamaan, seperti; berkurangnya antusias remaja dalam mengikuti pengajian
dan pendalaman ilmu-ilmu keagamaan.
37
Wawancara Dengan Haris.SE Ketua Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking
Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
Seperti hasil wawancara dengan bapak H. Kharuzullah selaku imam
masjid Babussalam mengatakan:
Saya lihat sejauh ini memang sedikitnya minat remaja dalam mengikuti
pembelajaran dibidang keagamaan misalnya, mereka itu kurang berminat
dalam mendalami ilmu-ilmu dibidang keagamaan, padahal ilmu-ilmu
keagamaan sangat penting untuk dunia bahkan untuk akhirat, selain itu
kurangnya tempat untuk belajar, serta kurangnya tenaga pengajar. Dahulu
sebelum adanya pemekaran desa sudah pernah dibentuk program
pengajian masalah sholat jenazah, memandikan mayit, pelatihan Berzanji
nadzom tetapi setelah adanya pemekaran desa program tersebut tidak
berjalan lagi.38
. Sebagian anggota masih ada yang enggan membantu kegiatan di masyarakat.
Seperti hasil wawancara dengan Bapak Sekretaris Desa, ia mengatakan
bahwa:
Dahulu sebelum terbentuknya organisasi Karang Taruna Desa Kemingking
Dalam para pemuda sangat enggan membantu masyarakat di desa, malah
mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Acuh tak acuh dengan
kegiatan yang ada disekitarnya. Tetapi dengan setelah terbentuknya
organisasi Karang Taruna tersebut terdapat sedikit peningkatan dari
sebagian anggota sudah mau membantu masyarakat didalam kegiatan
apapun, tentunya kegiatan yang mengarah pada hal yang positif, tetapi
disini masih ada juga dari sebagian anggota yang masih bermalas-malasan
dalam membantu masyarakat.39
Hal yang serupa disampaikan oleh Bapak Imam Masjid:
Sebelum adanya organisasi Karang Taruna ini saya lihat para pemuda
tidak terarah hanya keluyuran sana-sini, ngumpul tidak tentu arah, tetapi
setelah adanya organisasi Karang Taruna ini sedikit banyak para pemuda
mau membantu masyarakat dalam istilahnya terdapat peningkatan pada
pemuda.40
38 Wawancara Dengan H. Khairuzullah, Selaku Imam Mesjid Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli 39 Wawancara dengan Nedy Hendra, Selaku Sekretaris Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli 40
Wawancara Dengan H. Khairuzullah, Selaku Imam Mesjid Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
Dari wawancara diatas dapat kita lihat bahwasannya sebelum terbentuknya
organisasi Karang Taruna desa Kemingking Dalam pemuda tidak aktif dalam
membantu kegiatan masyarakat, mereka terlalu mementingkan urusannya
dibandingkan membantu masyarakat. Tetapi setelah terbentuknya organisasi
tersebut ada peningkatan pada diri pemuda, pemuda sudah mau membantu
masyarakat setempat serta berperan aktif dalam kegiatan dan tentunya kegiatan
yang mengarahkan kepada hal yang positif.
. Kurangnya bersosialisasi kepada masyarakat
Seperti hasil wawancara peneliti dengan salah satu masyarakat desa
Kemingking Dalam ia mengatakan:
Saya lihat bahwasanya pemuda desa Kemingking Dalam kurang
bersosialisasi kepada masyarakat dikarenakan mereka merasa tidak
percaya diri jika ingin bergabung dengan masyarakat. Para pemuda
berkumpul dengan sebayanya saja, apalagi sebelum terbentuknya
organisasi Karang Taruna desa Kemingking Dalam tersebut, setelah
terbentuknya organisasi Karang Taruna tersebutlah ada mengalami
perubahan ataupun peningkatan kepada diri pemuda, tetapi yang tampak
sering bersosialisasi kepada masyarakat ketua dari Karang Taruna desa
Kemingking Dalam.41
Seperti wawancara dengan Bapak Imam Masjid ia mengatakan:
Kurangnya pemuda bersosialisasi kepada masyarakat sepertinya
kegiatannya belum menyatu saja pada diri pemuda tersebut, maka dari itu
nereka sungkan ingin bergabung, karena mereka tidak tau apa yang mau
dibicarakannya.42
41
Wawancara dengan salah satu masyarakat Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli 42
Wawancara Dengan H. Khairuzullah, Selaku Imam Mesjid Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
. Minimnya pendanaan
Pendanaan di organisasi sangatlah dibutuhkan dikarenakan untuk
memaksimalkan kegiatan-kegiatan organisasi. Seperti hasil wawancara dengan
Erviana selaku bendahara organisasi Karang Taruna Panca Bakti desa Keminging
Dalam ,ia mengatakan:
Bahwasannya didalam suatu organisasi tidak bisa terlepas dari pendanaan,
dikarenakan untuk memaksimalkan kinerja yang dilaksakan oleh
organisasi tersebut. Disini yang terjadi pada organisasi Karang Taruna
desa Kemingking Dalam ialah mengalami kesulitan dalam mendapatkan
pendanaan. Kendala seperti ini mengakibatkan sempitnya ruang gerak
organisasi dalam melakukan berbagai macam kegiatan terlebih khusus
kegiatan yang bernuansa kemasyarakatan.43
Sudah jelas kita lihat bahwasannya pendanaan didalam suatu organisasi
sangatlah dibutuhkan, dikarenakan pendanaan tersebut dapat memaksimalkan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi Karang Taruna tersebut, sebuah
organisasi tidak bisa terlepas dari pendanaan, jika tidak mendapat pendanaan
maka kegiatan organisasi tersebut tidak berjalan dengan maksimal.
b. Kendala eksternal
. Sedikitnya minat pemuda desa Kemingking Dalam pada organisasi Karang
Taruna.
Dalam hal ini peneliti melihat masih banyaknya pemuda yang belum
bergabung menjadi anggota organisasi Karang Taruna desa Kemingking Dalam.
43
Wawancara Dengan Erviana Selaku Bendahara organisasi Karang Taruna Panca Bakti
Desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
Ini merupakan kendala yang dihadapi oleh organisasi Karang Taruna desa
Kemingking Dalam itu sendiri.
Berdasarka hasil wawancara dengan anggota organisasi Karang Taruna ia
mengatakan:
Sejauh ini saya lihat bahwasannya pemuda masih banyak yang tidak
bergabung dengan organisasi Karang Taruna desa Keminging Dalam, hal
tersebut dikarenakan mereka memandang kegiata organisasi hanya bersifat
monoton, bahkan ada yang bilang tidak gaul, selanjutnya tidak adanya
dukungan dari orang tua, rendahnya pengetahuan agama pada diri pemuda,
Namun, pada kenyataannya kegiatan yang dilakukan organisasi
bermacam-macam ragamnya, serta mengarahkan pada hal yang positif
yang dapat membina mereka pada jala yang benar, organisasi Karang
Taruna desa Kemingking Dalam ini juga mengajarkan bagaimana jadi
seorang pemimpin yang jujur, adil dan lain sebagainya. Kenyamanannya
dan keaktifan remaja itu dapat dilakukan dan dirasakan oleh remaja itu
sendiri ketika dia mengikuti organisasi Karang Taruna tersebut.44
Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat peneliti simpulkan
bahwasanya pemuda yang masih enggan bergabung dengan organisasi Karang
Taruna Desa Kemingking Dalam dikarenakan remaja memandang kegiatan yang
ada dalam organsasi tersebut sifatnya monoton hanya itu-itu saja, tidak adanya
dukungan dari kedua orangtua pemuda tersebut, rendahnya pengetahuan agama
pada diri pemuda tersebut.
. Kurang terjalinnya kekompakan dan koordinasi antara pemerintah desa
dengan organisasi Karang Taruna
Hal ini disebabkan oleh adanya peralihan jabatan kepala desa yang lama
kemudian diganti oleh penanggung jawab sementara kepala desa Kemingking
Dalam yang baru yang berdomisili diluar Desa Kemingking Dalam, dan hal ini
44
Wawancara dengan salah Satu Anggota Organisasi Karang Taruna Desa Kemingking
Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
menyebabkan pengurus organisasi dan seluruh anggota mengalami kesulitan
untuk menyampaikan aspirasi, mengevaluasi kegiatan organisasi karang taruna
dan lain sebagainya.
C. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Pemuda Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pada kesempatan ini penulis akan memaparkan upaya, trik dan metode
yang digunakan oleh organisasi Karang Taruna desa Kemingking Dalam untuk
mengatsi kendala internal dan eksternal yang telah dihadapi oleh organisasi
tersebut.
Setiap pembicaraan tentang organisasi tentu tidak akan terlepas dengan
kepemimpinan. Sebuah organisasi diketuai dan diatur oleh seorang pemimpin.
Kepemimpinan merupakan usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi anggota
kelompok agar mereka dengan sukarela menyumbangkan kemampuannya secara
maksimal demi pencapaian tujuan kelompok yang telah ditetapkan.45
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Ketua organisasi Karang
Taruna ia mengatakan:
Untuk menanggulangi kendala eksternal dengan sedikitnya minat pemuda
desa Kemingking Dalam bergabung dalam organisasi Karang Taruna, maka
kami selaku anggota luar biasa beserta pemerintah desa berupaya telah
45
Suharsimi Arikunto, Organisasi Dan Administrasi Pendidikan Tekhnologi dan
Kejuruan, (Jakarta: CV Rajawali), Cet.Pertama, .hlm .
membentuk program ataupun aktifitas agar anggota tidak bosan berada
dalam organisasi Karang Taruna desa Kemingking Dalam.46
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Erviana selaku bendahara
orgnisasi Karang Taruna ia mengatakan:
Untuk menanggulangi kendala internal kami seluruh anggota luar biasa
seperti ketua, bendahara, sekretaris, biasanya kami melakukan
musyawarah bersama aparat pemerintahan untuk mengevaluasi
perkembangan organisasi Karang Taruna Panca Bakti. Musyawarah
biasanya kami lakukan ketika ada acara-acara besar seperti HBI, HUT RI,
gotong royong, pelaksanaan MTQ tingkat desa dan lain sebagainya.
Biasanya pertemuan wajib yang kami lakukan hanya kali tahun, hal ini
dilakukan karena pertemuan ini khusus untuk membahas program-program
anggaran organisasi dan pembuatan proposal yan ditujukan kepada pihak
desa. 47
Hal serupa yang diungkapkan oleh Haris .SE selaku ketua organisasi
Karang Taruna:
Kami menerapkan sistem kerja mandiri dalam artian mengupayakan
kemampuan organisasi untuk melakukan segala hal yang berbau positif
agar dapat menghasilkan pendapatan vinansial. Ada beberapa cara yang
telah kami rencanakan seperti pembuatan kalender tahun baru masehi yang
nantinya diperjualkan kepada penduduk desa kemingking dalam, namun
upaya tersebut belum dapat terlaksanakan. Sampai saat ini kegiatan yang
dapat menghasilkan pendapatan vinansial hanya sebatas kegiatan sosial
kemasyarakatan, seperti menjadi panitia dalam acara pernikahan warga
acara HBI, HUT RI dan lain sebagainya.48
Melalui wawancara tersebut, penulis melihat bahwasannya hubungan
antara pihak organisasi Karang Taruna dengan pemerintah desa sudah berjalan
cukup akrab walaupun belum menunjukkan sikap produktif secara signifikan.
46
Wawancara Dengan Wakil Ketua Karang Taruna Desa Kemingking Dalam Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli 47
Wawancara dengan Erviana Sebagai Bendahara Organisasi Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli 48
Wawancara dengan Haris .SE Sebagai Ketua Organisasi Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
Antusiasme aparat pemerintah desa dalam upaya mendukung program organisasi
sangatlah mutlak diperlukan, karena organisasi yang ada disuatu desa merupakan
asset pribadi yang harus dipertahankan dan dikembangkan. Majunya organisasi
yang ada dalam desa maka akan membuktikan tingkat kesuksesan dan
keberhasilan pihak pemerintah desa dalam membimbing dan mengayomi
warganya.
Seperti hasil wawancara dengan Bapak Nedy Hendra selaku sekretaris
desa, ia mengatakan:
Pemerintah sangat peduli dengan orgnisasi Karang Taruna desa
Kemingking Dalam, kami selaku pemerintah desa tetap memperhatikan
pemuda didesa Kemingking Dalam dari segi keluhan apa yang dibutuhkan
pemuda, serta kami dari pihak pemerintah desa mendukung sepenuhnya
kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi pemuda Karang Taruna desa
Kemingking Dalam, selagi kegiatan tersebut mengarahkan kepada hal
yang berdampak positif. Selain dalam mendukung kegiatan tersebut kami
dari pihak pemerintah desa pun membantu organisasi Karang Taruna
berupa moral maupun materi. Dalam setiap tahunnya kami ikut serta
membantu dalam pencairan proposal yang telah mereka ajukan kepada
desa melalui Musrembang tingkat desa setelah dari musrembang tingkat
desa dimasukkan kedalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Desa),
setelah dimasukkan kedalamRKPD maka diproses lagi pada RAPdes
setelah dari RAPdes maka ditetapkan dari APBdes.49
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari
pemerintah desa sangat peduli dengan organisasi Pemuda Karang Taruna Desa
Kemingking Dalam, serta pemerintah desa medukung kegiatan yang dilaksanakan
oleh organisasi Karang Taruna. Pemerintah desa membantu pemuda Karang
Taruna desa Kemingking Dalam berupa moral maupun materi baik itu dari
menasehati pemuda bahkan dalam pencairan proposal yang telah mereka ajukan.
49
Wawancara dengan Nedy Hendra, Selaku Sekretaris Desa Kemingking Dalam
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Juli
Sudah jelas kita lihat bahwasannya organisasi Karang Taruna desa
Kemingking Dalam telah berupaya membentuk kegiatan yang berdampak kepada
hal kebaikan serta lebih bisa dekat dengan masyarakat sekitar. Maka dengan
demikian perlu adanya kesadaran pemuda dalam mengikuti kegiatan tersebut serta
berperan aktif dalam menjalankan program kerja organisasi Karang Taruna.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan judul
Peran Pemuda Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Karang Taruna Panca Bakti Desa
Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi) maka penulis
mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:
. Karang taruna panca bakti desa kemingking dalam mempunyai struktural kepemimpinan
yang aktif dan telah melaksanakan tugas dan fungsinya diberbagai program kerja dan
kegiatan sehingga sudah baik dalam penerapan dan pelaksanaannya didesa kemingkng dalam
tidak lagi berdampak negatif perilaku dan sikap pemuda didesa kemingking dalam setelah
dibina dan diprhatikan oleh desa dan dibantu masyarakat sampai sekarang kegiatan dan
program nya itu sendiri semakin hari semakin berperan aktif di masyarakat desa.
. Didalam menjalankan program kerja tentunya tidak terlepas dari Kendala dan hambatan ,
terdapat dua jenis kendala, Pertama kendala internal, yakni yang bersal dari dalam organisasi
seperti berkurangnya minat anggota untuk mempertaankan dan menjalankan tufoksi bak
dibidang keagamaan, masih enggan membantu masyarakat, masih ada yang bersikap apatis,
dan minimnya pendanaan. Kedua, kendala ekternal yakni kendala yang datang dari luar
organisasi, seperti sedikitnya minatpemuda desa kemingking dalam mau bergabung dan ikut
serta dalam keorganisasian karang taruna panca bakti desa keminging dalam, dan kurang
terjalinnya kekompakan antara pihak desa dan organisasi pemuda itu sendiri.
. Langkah-langkah yang diambil dalam mengatasi kendala organisasi baik berupa kendala
internal maupun eksternal maka, dari anggota luar biasa beserta pemerintah desa telah
berupaya membentuk program-program kerja seperti mengadakan program HBI,
mengadakan MTQ tingkat desa, pelatihan-pelatihan baik keagamaan umum dan lain
sebagainya agar anggota tidak jenuh berada pada lembaga organisasi Karang Taruna Panca
Bakti serta melaksanakan musyawarah wajib tersebut biasanya dilakukan satu tahun sekali
serta musyawarah lainnya yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
B. Saran-saran
Hasil penelitian ini belum tentu sepenuhnya sempurna, mungkin masih terdapat hal yang
tertingal ataupun terlupakan. Perbedaan sudut pandang dijadikan sebuah rahmat, bahkan
dijadikan sebagai pemicu konflik, maka disini penulis terdapat saran untuk kemajuan dan
eksistensi organisasi Karang Taruna Panca Bakti Desa Kemingking Dalam kedepannya, sebagai
berikut:
. Untuk organisasi Karang Taruna Panca Bakti diharapkan lebih berperan aktif lagi dalam
menjalankan kegiatan baik itu kegiatan sosial kemasyarakatan maupun kegiatan keagamaan.
Serta menumbuhkan rasa semangat berorganisasi agar kita lebih mudah berkontibusi dan
berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas.
. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengganti objek penelitian dibidang yang berbeda
untuk mengukur kinerja Organisasi Karang Taruna tersebut, serta bagaimana upaya
pemerintah untuk lebih memperhatikan organisasi tersebut.
Daftar Pustaka
Afiffudin . . Pengantar Administrasi Pembangunan Konsep Teori dan Implikasinya di Era
Reformasi. Bandung : CV Alfabeta
Amiruddin . . Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta : Prama Ilmu
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemhannya.
Ernan Rusdiadi . . Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia
Fakta, dalam https://Fakta.co/ /jadi-kurir-sabu-warga-desa-kemingking-dalam-muaro-
jambi-dibekuk-polisi
Husein Umar . . Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.RajaGrafindo
Persada
Karamoy, Arlyn A. Partisipasi Politik Generasi Pemuda Dalam Pembangunan di Desa Sawangan
Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara
Karina, Nina . . Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara,
Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan
Pembangunan, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan
Permensos /HUK/ , Pedoman Dasar Karang Taruna
Peraturan Menteri Dalam Negri No. Tahun Tentang Pedoman Penataan Lembaga
Kemasyarakatan
Rimbawan, Nyoman Dayuh . . Kaum Muda Bali : Harapan VS. Kenyataan, Jurnal
PIRAMIDA Vol. IX No.
Sayuti Una . . Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Jambi : Syari’ah
Press
Sugiyono . . Metode Penelitian Kualitatif dan RNB. Bandung : Alfabeta
Toputiri, Armin Mustamin . . Atas Nama Regenerasi : Pemuda dan Masa Depan
Pembangunan Sulawesi Selatan, Cetakan Pertama. Makassar : toACCAe Publishing
Tim Penyusun . . Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Jambi : Syari’ah
Press
W.A Hasrul Saleh . . Partisipasi Anggota Krang Taruna dalam Kegiatan di Masyarakat.
eJournal Sosiatri-Sosiologi Volume. No.
Zainuddin Ali . . Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Sinar Grafika
DOKUMENTASI
CURICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Najib Ali
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat & Tgl. Lahir : Kemingking Dalam, Juli
NIM : SIP.
Alamat : RT. Kemingking Dalam, Kec.Taman Rajo,
Kab.Muaro Jambi.
No. Telp/HP :
Nama Ayah : Mulyadi
Nama Ibu : Rogayah
B. Riwayat Pendidikan
. Pendidikan Formal
a. SD N Desa Kemingking Dalam : Tahun
b. MTS N Talang Duku : Tahun
c. MAN Talang Duku : Tahun
d. UIN STS Jambi : Tahun
. Pendidikan Non-Formal
a. Kursus Komputer di Jambi