peran dinas tanaman pangan dan hortikultura dalam...
TRANSCRIPT
PERAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
DALAM PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN
BERKELANJUTAN DI TANJUNG JABUNG TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat – Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Oleh:
ANTONI PRASETIO
NIM: SIP.
PEMBIMBING:
H. Hermanto Harun, Lc, M.HI, Ph.D
Juharmen, S.HI., M.Hum
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN H / M
ii
iii
iv
v
MOTTO
ون ل ك أأ ه ي نأ م ا ف ب ا ح ه نأ ا م ن جأ ر خأ أ ا و اه ن يأ ي حأ ة أ ت يأ م ض الأ رأ م الأ ه ة ل آي و
Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari
padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.1
1 QS. Yasin ayat
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil alamin dengan rahmat Allah SWT Skripsi ini saya
persembahkan kepada orang-orang yang telah memberikan cinta, kasih, perhatian, serta
motivasi dalam menuntut ilmu kedua orang tua tercinta : Ayahanda Suwito dan ibu titik
naenitercinta yang telah mendidikku dengan penuh kegigihan dan kesabaran, yang telah telah
tak henti-hentinya menyelipkan namaku dalam setiap do’a nya, berkat do’a dan dorongan
motivasi beliau berdualah saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan tak luput kepada
saudara perempuan tercinta wiranti puji hartani yang selalu memberikan semangat dan
dukungan dalam kehidupanku. Kepada dosen pemimbing terima kasih atas bimbingannya
dalam memberikan pemikiran-pemikiran dan pemasukan gambaran ide-ide dalam setiap proses
penyelesaian skripsi ini. Dan untuk seseorang yang selalu menyemangati memberikan
dorongan dan masukan atas segala persoalan yang saya hadapi serta sahabat-sahabat ku yang
selalu memberikan dorongan dan semangat kepada ku dalam keadaan suka maupun duka.
vii
ABSTRAK
Anton Prasetio: SIP. : Peran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam
Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Tanjung Jabung Timur
Skripsi ini bertujuan mengetahui tentang Peran Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tanjung Jabung Timur, faktor pendukung dan penghambatnya dinas
tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur Sebagai tujuan
diantaranya adalah untuk mengetahui upaya dinas tanaman pangan dan
hortikultura Tanjung Jabung Timur dalam mencegah lahan yang di alih fungsikan,
dengan adanya Undang-undang RI Nomor tahun dan Peraturan Daerah
Nomor Tahun tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan
diharapkan dapat mencegah alih fungsi lahan, dari lahan sawah ke perkebunan
seperti kelapa sawit maupun pemukiman yang berupa perumahan. Skripsi ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian dilakukan penulis
bahwa peran dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur dalam
pelaksanaan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan belum maksimal, dalam
segi programnya belum merata sepenuhnya, faktor pendukung dengan adanya
Peraturan Bupati Nomor tahun tentang program beras Pegawai Negeri
Sipil (PNS) untuk membeli beras petani lokal sebagai pengganti tunjangan beras
untuk menyerap hasil beras petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani,
untuk sumber daya manusia para petani kekurangan dikarenakan sebagian
masyarakat tidak banyak yang menanam padi, karna petani banyak yang
menanam sawit menggap sawit lebih menjanjikan upaya dinas tanaman pangan
dan hortikultura dalam mencegah lahan yang dialih fungsikan sudah terlaksana
program seperti sosialisasi pentingnya lahan sawah, memberikan bantuan benih,
bantuan pupuk, memberikan alat mesin canggih untuk menanam padi, membuat
drainase air, membuat jalan beton hasil tempat panen padi, tetapi belum merata
hanya beberapa wilayah saja yang mendapatkannya, dengan adanya dinas
tanaman pangan dan hortikultura diharapkan kedepannya mejadi lebih baik.
Kata Kunci: Peran Dinas, Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan,Undang -
Undang RI Nomor Tahun , Peraturan Daerah No Tahun
.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alahamdulillah Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Peran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Tanjung Jabung
Timur”. Shalawat serta salam kami haturkan kepada nabi Muhammad Saw,
karena berkat perjuangan beliau kita dapat merasakan indahnya hidup seperti saat
ini.
Adapun skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan
dalam rangka memperoleh gelar (S ) ilmu Pemerintahan fakultas Syari’ah
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak kekurangan sehingga
skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehubungan dengan keterbatasan yang
dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal
mungkin agar inti dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca di
kemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :
. Bapak Prof Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
ix
. Bapak Dr. Sayuti Una S. Ag. MH selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
. Bapak Agus Salim, S.Th, I, MA., m.ir.,Ph.D selaku Wakil Dekan bidang
Akademik Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH selaku Wakil Dekan II bidang
Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syari’ah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
. Bapak Dr. H. Ishaq, SH.,M.Hum selaku Pembantu Dekan III bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
. Ibu Mustiah RH, S.Ag.,M.Sy, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
. Ibu Tri Endah L, S.IP., M.IP selaku sekertaris jurusan Ilmu Pemerintahan
fakultas syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
. H. Hermanto Harun, Lc, M.HI, Ph.D, selaku Pembimbing Skripsi dan
Pembimbing Akademik Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, yang selama ini telah membantu segala urusan yang ada dijurusan dan
banyak membantu penulis dalam rangka memberikan arahan, petunjuk dalam
penyusunan skripsi.
. Juharmen, S.HI., M.Hum , selaku Pembimbing Skripsi Fakultas Syari’ah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang selama ini telah membantu segala
urusan yang ada dijurusan dan banyak membantu penulis dalam rangka
memberikan arahan, petunjuk dalam penyusunan skripsi.
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERNYATAAN .......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... iii
MOTTO .............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................ v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan penelitian .................................................................................
D. Batasan Masalah ..................................................................................
E. Kerangka Teori ...................................................................................
F. Tinjauan Pustaka ...............................................................................
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................
B. Pendekatan Penelitian ......................................................................
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................
D. Sistematika Penulisan .......................................................................
xii
E. Jadwal Penelitian ..............................................................................
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Histori dan Geografi ..........................................................................
B. Kondisi Geografi dan Topografi .......................................................
C. Visi dan Misi .....................................................................................
D. Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tanjung Jabung Timur .....................................................
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Bagaimana Peran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung
Jabung Timur terhadap Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan ....................................................................................
B. Apa faktor pendukung dan penghambat Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tanjung Jabung Timur terhadap Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan……………………………..……..
C. Bagaimana upaya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung
Jabung Timur dalam mencegah lahan yang dialih fungsikan ...........
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DATA INFORMANT
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
. Tabel : . Jumlah Kecamatan Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur…..
. Tabel : . Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura………………………………………………………………
. Tabel : . Jumlah Keseluruhan Pegawai Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura………………………………………………………………
. Tabel : . Jumlah Pegawai atau ASN Berdasarkan Jabatan dan Eselon..
. Tabel : . Jumlah Pegawai atau ASN Berdasarkan Jabatan dan
Golongan…………………………………………………………………
. Tabel : . Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan…………..
. Tabel : . Realisasi Gerakan Tanam Tanpa Dusta……………………...
. Tabel : . Data Fuso Padi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun
, dan ……………………………………………………..
. Tabel : . Program Sosialisasi Pentingnya Lahan Sawah………………
. Tabel : . Nama Penyalur Beras………………………………………..
xiv
DAFTAR SINGKATAN
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
PERDA : Peraturan Daerah
UU : Undang-Undang
SENAM DUPA : Sekali Tanam Dua Kali Panen
LP B : Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
RTR PLB :Rencana Tata Ruang Perlindungan Lahan Berkelanjutan
KEPRI : Kepulawan Riau
SIBAJO : Singapore, Batam, Johor
ALKI :AlurPelayaran Kapal Nasional dan Internasional
MERAKYAT : Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
BPBTPH : Balai Produksi Benih Tanaman Pangan Hortikultura
ASN : Aparatur Sipil Negara
PNS : Pegawai Negeri Sipil
UPTD : Unit Pelaksana Tugas Daerah
BP K : Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan
GAPOKTAN : Gabungan Kelompok Tani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang mengamanatkan bahwa lahan pertanian pangan
merupakan bagian dari bumi yang dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat2. Oleh karna itu Indonesia
adalah negara agraris yang sebagian penduduknya bermata pencarian sebagai
petani, maka negara perlu menjamin penyediaan lahan pertanian pangan yang
berkelanjutan sebagai sumber pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan
mengedepankan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan dan kemandirian.3
Sebagian masyarakat mengalihfungsikan lahan sawah kepemukiman
seperti perumahan dan perkebunan seperti tanaman kelapa sawit, alih fungsi
lahan memang sulit dihindari, buktinya berbagai aturan mulai dari Undang-
undang (UU) hingga Peraturan Daerah, sudah ada namun alih fungsi lahan tetap
terjadi. Undang-undang RI Nomor Tahun dan Peraturan Daerah No
Tahun tentang perlindungan lahan pangan pertanian berkelanjutan Tanjung
Jabung Timur, diharapkan dapat mendorong ketersediaan lahan pertanian untuk
menjaga kemandirian, ketahanandan kedaulatan pangan. Pemerintah Provinsi
Jambi terus berupaya mendukung perwujudan kemandirian, ketahanan, dan
kedaulatan pangan.
2Lihat Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun Pasal Ayat ( )
3 Melulosa Adytya Sakti, “Kajian Pemetaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di
Kabupaten Purworejo”.Jurnal Ilmu Tanah Agrokimatologi, Januari , hlm. .
Menariknya untuk mengantisipasi pengurangan lahan pangan di Provinsi
Jambi Pemerintah Provinsi Jambi bersama DPRD sedang membuat Peraturan
Daerah tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, namun saat
ini hanya terdapat tiga Kabupaten yang di Provinsi Jambi yang mempunyai
Peraturan Daerah tersebut yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung
Jabung Barat, dan Batanghari.4 Alih fungsi lahan pertanian pangan juga terdapat
diwilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagian besar menggantungkan
kehidupannya dari sektor pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan perikanan. Dari luas wilayah . Hektar terdapat lahan
potensial untuk pengembangan luas lahan sawah yang ditanami padi seluas
. hektar lahan bukan sawah seluas . hektar (Komoditi Tanaman
Palawija dan Hortikultura) sedangkan lahan yang tidak diusahakan (Lahan Tidur)
seluas . hektar terdapat di Tanjung Jabung Timur.5 Pemerintah daerah telah
menggulirkan program sekali tanam dua kali panen (Senam Dupa) selain itu
mengajak khususnya petani untuk kembali ke sawah, mengingat beberapa tahun
terakhir maraknya upaya alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.6 Saat ini lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP B) yang
mengalami kekurangan di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung
Jabung Timur hal tersebut dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang alih
fungsi lahan dan menganggap ada komoditi yang lebih menjanjikan, maka dari
4https://jambi.tribunnews.com/ /dukung-ketahanan-pangan-bpn-jambi-komit-
amankan-lahan-pertanian-dari-alih-fungsi-lahan, diakses juli 5Dinas Tanman Pangan dan Hortikultura tanjung Jabung Timur, Pertanian Dalam Angka
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (Muara Sabak:, ),hlm. - . 6https://www.google.com/amp/s/jambi.antarnews.com/amp/berita/ /tanjabtim-
tetapkan- -hektare-sebagai-kawasan-lp b, diakses juli
itu banyak yang mengalih fungsikan lahan tersebut petani mengalih fungsikan
lahan pertanian ke perkebunan contohnya menanam sawit menganggap tanaman
sawit lebih menjanjikan7. Alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian
bangunan seperti perumahan karena kebutuhan tempat tinggal manusia yang
semakin lama semakin bertambah selain lahan dilindungi oleh Peraturan Daerah
pengalih fungsian lahan juga mendapatkan hasil bagi masyarakat tersebut namun
pemerintah menolak alih fungsi lahan karena adanya Peraturan Daerah Tanjung
Jabung Timur No Tahun . dinas tanaman pangan dan hortikultura
Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan salah satu lembaga pemerintahan
yang memiliki peran penting sebagai pelayanan publik khususnya dibidang
pertanian dan pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul PERAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
DALAMPERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTANDI
TANJUNG JABUNG TIMUR.
7https://jambi.tribunnews.com/ /meski-sudah-ada-perda-lahan-pangan-
tanjabtim-tetap-berkurang, diakses juli
B. Rumusan Masalah
. Bagaimana peran dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung
Timur terhadap perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan ?
. Apa faktor pendukung dan penghambat dinas tanaman pangan dan
hortikultura Tanjung Jabung Timur terhadap perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan?
. Bagaimana upaya dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung
Timur dalam mencegah lahan yang dialih fungsikan ?
C. Tujuan Penelitian
. Tujuan penelitian
a. Ingin mengetahui peran dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung
Jabung Timur terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP B)
b. Ingin mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dinas
tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur terhadap
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan
c. Ingin mengetahui upaya dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung
Jabung Timur dalam mencegah lahan yang dialih fungsikan
. Kegunaan penelitian
a. Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan dan memperoleh
gelar sarjana ( SI ) di fakultas syariah UIN STS Jambi
b. Untuk menambah referensi perpustakaan agar dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
D. Batasan Masalah
Untuk memudahkan dalam meneliti, sehingga mendapatkan hasil yang
diharapkan, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dan
dianalisis, sehingga tidak keluar dari topik permalahan yang diteliti dalam
penelitian ini penulis hanya membahas tentang peran dinas tanaman pangan dan
hortikultura terhadap perlindungan lahan pangan berkelanjutan meneliti
kebijakan pemimpin yaitu kepala Dinas dan Kepala Bidang Tanaman Pangan,
pertanian dalam sektor tanaman padi sawah, meneliti terutama di Kecamatan
Muara Sabak Barat.
E. Kerangka Teori
Untuk kajian dalam memberi pengertian yang terdapat dalam kajian ini
maka perlu mengemukakan kajian secara konseptual yang berhubungan
dengan judul dan latar belakang diatas guna mengetahui maksud yang
terkandung dalam skripsi ini.
. Kebijakan Publik
Kebijakan publik menurut Thomas Dye menyebutkan kebijakan
sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu. Karena kebijakan publik mencakup hal-hal yang diputuskan
pemerintah untuk dikerjakan dan hal-hal yang diputuskan pemerintah tidak
untuk dikerjakan. Defenisi ini mengandung makna bahwa :
a. kebijakan publik dibuat oleh badan pemerintah bukan badan organisasi
swasta.
b. kebijakan publik menyangkut pilihan yang harus dilakukan oleh badan
pemerintah.8
Secara umum kebijakan dapat dibedakan menjadi dalam tingkatan yaitu:
a. Kebijakan umum adalah kebijakan yang menjadi pedoman atau
petunjuk pelaksanaan, baik yang bersifat positif maupun negatif yang
meliputi keseluruhan wilayah atau instansi yang bersangkutan.
b. Kebijakan pelaksanaan adalah kebijakan yang menjabarkan kebijakan
umum, untuk tingkat pusat, peraturan pemerintah tentang pelaksanaan
suatu undang-undang ataupun keputusan menteri yang menjabarkan
pelaksanaan keputusan presiden.
c. Kebijakan teknis adalah kebijakan operasional yang berada dibawah
pelaksanaan tersebut.9
Dengan demikian, kebijakan dapat dinyatakan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu, sekaligus sebagai upaya pemecahan
masalah dengan menggunakan sarana-sarana tertentu dan dalam tahapan
waktu tertentu. Kebijakan umumnya bersifat mendasar karena kebijakan
hanya menggariskan pedoman umum sebagai landasan bertindak dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.10
8Said, Zainal.Kebijakan publik Edisi , (Jakarta : Salemba Humanika, ), hlm.
9Ibid, hlm.
10 Abdullah Ramdhani, Muhammad Ali Ramdhani, Konsep Umum Pelaksanaan
Kebijakan Publik, Vol. ; No. ; ; - , hlm .
. Manajemen Pemerintah Daerah
Manajemen merupakan tentang bagaimana cara mengelola kegiatan
dalam suatu orgaisasi untuk mencapai tujuan. Kelangsungan hidup sebuah
organisasi, termasuk Pemerintah Daerah ditentukan oleh manajemen yang
baik.11
Salah satu aspek penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam rangka
mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab adalah
manajemen, khususnya yaitu manajemen pemerintah daerah. Dalam
pelaksanaan pemerintah daerah menyangkut erat dengan peranan dan
kemampun sumber daya manusia, motivasi, dan kepemimpinan.
Perancanaan dan kemampuan manusia meliputi sumber daya aparat
pemerintah daerah dan sumber saya masyarakat.12
. Kepemimpinan.
Beberapa pendekatan dalam kepemimpinan sebagai berikut:
a. Teori Psikoanalis, yaitu seorang pemimpin harusnya dapat tampil
sebagai seorang ayah sebagai sumber kasih sayang sebagai seorang
yang memberi kasih sayang kepada pengikutnya. Oleh sebab itu
aspek kognitif, efektif, konotatif, prilaku, perasaan, watak,
11
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, ), hlm. XIII 12
Raharjo Adisasmita, Manajemen Pemerintah Daerah (Yogyakarta: Graha Ilmu, ),
hlm.
intregritas, pribadi dan potensi unggulan lamanya menjadi tuntunan
kapabilitas kepemimpinan.
b. Teori antisipasi-interaksi (interaction-expectation theory) ada
beberapa pendekatan yang paling menentukan karakteristik
kepemimpinan.
c. leader role theory” dan teori “two stage model” dalam teori ini di
jelaskan variabel utama dari seorang pemimpin adalah action
apabila frekuensi interaksi dan peran serta dalam aktivitas bersama
itu meningkat atau perasaan saling memiliki akan timbul dan
norma-norma kelompok akan makin jelas semakin tinggi jabatan
seseorang, maka akan semakin tinggi pula daya adaptasi seseorang
pemimpin ciri dan karakteristik kelompok dan semakin lebar pula
kadar interaksinya dan semakin melibatkan banyak orang.
Sedangkan dalam teori “two stage model” disebutkan bila seorang
pemimpin mampu meningkatkan keterampilan pegawainya, maka
secara bersamaan sebenarnya sang pemimpin sedang memberikan
motifasi kepada pegawainya.
d. Teori Humanistic menekankan pada hubungan yang kohesif dan
efektif dalam dinamika kelompok manusia dalam pandangan teori
ini adalah sesuatu organisasi yang bisa diberikan motivasi setinggi
mungkin.
Kepemimpinan adalah sebagai tingkah pola laku yang dirancang
untuk mengintregasikan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu
proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju
dangan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan
secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif
untuk mencapai tujuan bersama, berhasil atau tidaknya seorang pemimpin
disuatu perkantoran pemerintah yang dapat dilihat indikatornya pada
memberikan inspirasi kepada bawahan melaksanakan dan mengembankan
memberikan petunjuk pelaksanaan menerima tanggung jawab dan
menyelesaikan persoalan13
. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi
pemimpin transformasional memiliki karakteristik memberikan kharisma
visi dan misi, cara yang sedehrana rangsangan intelektual menggalakan
kecerdasan rasionalitas dan pemecahan masalah yang teliti dan
pertimbangan yang diindividualkan memberikan perhatian pribadi
memerlukan tiap karyawan secara individual melatih dan menasehati
bawahanya14
.
. Alih Fungsi Lahan
a. Pengertian Alih Fungsi Lahan Pertanian
Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia dari sisi ekonomi
lahan merupakan input tetap yang utama bagi berbagai kegiatan
produksi komoditas pertanian dan non-pertanian. Banyaknya lahan
13
Marudut Marpaung, “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Operasi
Sekjen KEMENDIKBUD Senayan Jakarta’’Jurnal kepemimpinan,Vol. , .No. , Maret , hlm.
. 14Tria Mondiani, “Pengaruh kepemimpinan Trasformasionaldan kompensasi terhadap
kinerja karyawan PT.PLN UPJ “. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. , No. , Januari , hlm. .
yang digunakan untuk setiap kegiatan produksi tersebut secara umum
merupakan permintaan turunan dari kebutuhan dan permintaan
komoditas yang dihasilkan. Oleh karena itu perkembangan kebutuhan
lahan untuk setiap jenis kegiatan produksi akan ditentukan oleh
perkembangan jumlah permintaan setiap komoditas. Pada umumnya
komoditas pangan kurang elastis terhadap pendapatan dibandingkan
permintaan komoditas non pertanian, konsekuensinya adalah
pembangunan ekonomi yang membawa kepada peningkatan
pendapatan cenderung menyebabkan naiknya permintaan lahan untuk
kegiatan di luar pertanian dengan laju lebih cepat dibandingkan
kenaikan permintaan lahan untuk kegiatan pertanian.15
Alih fungsi lahan adalah suatu proses perubahan penggunaan lahan
dari bentuk penggunaan tertentu menjadi penggunaan lain misalnya
ke-non pertanian. Dan biasanya dalam pengalih fungsiannya
mengarah ke hal yang bersifat negatif bagi ekosistem lingkungan alam
sawah itu sendiri.16
Menurut Lestari, mendefinisikan alih fungsi lahan atau lazimnya
disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagain atau
seluruh kawasan lahan dari fungsi semula (seperti yang direncanakan)
menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap
lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Dampak alih fungsi lahan
15
Syarif Imama Hidyat, . “Analisis Konversi Lahan Sawah Di Propinsi Jawa Timur”
jurnal: fakultas pertanain UPN “veteran” Jawa Timur. 16
I Made Mahadi Dwipradnyana, . Faktor-faktor yang mempengaruhi Konversi
lahan Pertanian Serta Dampak Terhadap Kesejahteraan Petani (study kasus di subak jadi,
kecamatan kediri, tabanan). Skripsi: program pascasarjana universitas udayana denpasar.
juga mempengaruhi struktur sosial masyarakat, terutama dalam
struktur mata pencarian.
Menurut Malthus dalam bukunya yang berjudul principles of
population menyebutkan bahwa perkembagan manusia lebih cepat di
bandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Malthus salah satu orang yang pesimis terhadap
masa depan manusia. Hal itu didasari dari kenyatanaan bahwa lahan
pertaian sebagai salah satu faktor produksi utama jumlahnya tetap.
Kendati pemakaiannya untuk produksi pertanian bisa ditingkatkan,
peningkatannya tidak akan seberapa. Di lain pihak justru lahan
pertanian akan semakin berkurang keberadaanya karena digunakan
untuk membangun perumahan, pabrik-pabrik serta infrastruktur yang
lainnya.17
Karena perkembangan yang jauh lebih cepat dari pada
pertumbuhan hasil produksi pertanian, maka Malthus meramal akan
terjadi malapetaka terhadap kehidupan manusia. Malapetaka tersebut
timbul karena adanya tekanan penduduk tersebut.Sementara
keberadaan lahan semakin berkurang karena pembangunan berbagai
infrastruktur. Akibatnya akan terjadi bahaya pangan bagi manusia.
Salah satu saran Malthus agar manusia terhindar dari malapetaka
karena adanya kekurangn bahan makanan adalah dengan kontrol atau
pengawasan atas pertumbuha penduduk. Pengawasan tersebut bisa
17
Zaenil Mustopa. . “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Alih Fungsi Lahan
Pertanian di Kabupaten Demak” skripsi: Universitas Diponegoro semarang, hal
dilakukan oleh pemerintah yang berwenang dengan berbagai
kebijakan misalnya saja dengan program keluarga berencana. Dengan
adanya pengawasan tersebut diharapkan dapat menekan laju
pertumbuhan penduduk, sehingga bahaya kerawanan pangan dapat
teratasi. Kebijakan lain yang dapat diterapkan adalah dengan menunda
usia kawin sehingga dapat mengurangi jumlah anak
Malthus berpendapat bahwa pada umumnya penduduk suatu
negara mempunya kecenderungan untuk bertambah menurut suatu
deret ukur yang akan berliapat ganda tiap - tahun. Pada saat yang
sama karena adanya ketentuan pertambahan hasil yang semakin
berkurang (deminishing return) dari suatu faktor produksi yang
jumlahnya tetap maka persediaan pangan hanya akan meningkat
menurut deret hitung. Hal ini karena setiap anggota masyarakat akan
memiliki lahan pertanian yang semakin sempit, maka kontribusi
marjinalnya atas produksi pangan akan semakin menurun.
. Lahan Pertanian Dalam Perspekti Ekonomi Islam
a. Nilai, Etika dan Prinsip Ekonomi Islam
Sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem yang secara khusus,
memiliki nilai-nilai yang bersumber dari al-Quran dan sunnah, yang
menjadi dasar dari pandagan hidup Islam. Selalu dipegang dalam
menghadapi perkembangan zaman dan perubahan masyarakat.Semua
permasalahan yang berkembang, termasuk ekonomi harus tetap tunduk
pada prinsip syariat.18
Berdasarkan dari pandangan hidup islam
melahirkan nilai-nilai dasar dalam ekonomi yakni:
) Keadilan, dengan menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran,
keberanian dan konsistensi pada kebenaran.
) Pertanggung jawaban, untuk memakmurkan bumi dan alam semesta
sebagai tugas seorang khalifah, setiap pelaku ekonomi memiliki
tanggung jawab untuk berperilaku ekonomi yang benar, aman
dalam mewujudkan kemaslahatan. Juga memiliki tanggung jawab
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum bukan
kesejahteraan pribadi atau kelompok tertentu saja.
) Takaful (jaminan sosial), adanya jaminan sosial di masyarakat akan
mendorong terciptanya hubungan yang baik di anatara individu
masyarakat, karena Islam tidak hanya mengajarkan hubungan vertikal,
namun juga menempatkan hubungan horizontal ini secara seimbang.19
. Perlindungan Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan
Menurut Sabiham pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan
sumber daya untuk menghasilkan kebutuhan pokok manusia, yaitu
sandang pangan dan papan sekaligus mempertahankan dan meningkatkan
kualitas lingkungan dan melestarikannya, definisi tersebut mencangkup
hal-hal sebagai berikut : mantap secara ekologis, bisa berlanjut secara
ekonomis adil manusiawi dan luwes. Dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor tahun tentang perlindungan lahan pangan
18Ruslan Abdul Ghofur Noor,” Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam dan format
keadilan ekonomi di indonesia” , .Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 19
Ibid, Hal
berkelanjutan dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan lahan pertanian
pangan yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan. Menurut
Rustiadi tersedianya sumber daya lahan pertanian pangan yang
berkelanjutan merupakan syarat untuk ketahanan pangan nasional,
ketersediaan lahan pertanian pangan berkaitan erat dengan beberapa hal :
Penetapan lahan pertanian abadi salah satu opsi kebijakaan yang
oleh sebagian pihak dianggap paling tepat untuk mencegah alih fungsi
lahan pertanian, pada dasarnya lahan pertanian abadi adalah penetapan
suatu kawasan sebagai daerah konservasi atau perlindungan khusus untuk
usaha pertanian, alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian
dilarang dengan sesuatu ketetapan peraturan perundang-undangan, jika
dapat dilaksanakan secara efektif maka pastilah konversi lahan dikawasan
konversi lahan tersebut tidak akan terjadi secara teorotis dengan asumsi
dapat diefektifkan opsi kebijaakan inilah yang paling ampuh untuk
mencegah konversi lahan pertanian.20
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun
tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, tujuan
dari perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah :
. Melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan
. Menjamin ketersediaan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan
. Mewujudkan kemandirian ketahanan dan kedaulatan pangan
. Melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani
20
Sitti Arwati, Pengantar Ilmu Pertanian Berkelanjutan, (Kendari: Inti Mediatama,
),hlm. .
. Meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan petani dan masyarakat
. Meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani
. Meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi kehidupan yang layak
. Mempertahankan keseimbangan ekologis
. Mewujudkan revatilasi pertanian
Dalam Undang-Undang Nomor tahun tentang perlindungan
lahan pertanian pangan berkelanjutan sudah ditetapkan sebagai lahan
pertanian pangan berkelanjutan dilindungi dan dilarang dialih fungsikan
lahan pertanian yang dilindungi hanya dapat dialih fungsikan untuk
kepentingan umum yang pelaksanaannya diatur oleh perundang-undangan,
pengalihfungsian lahan yang sudah ditetapkan dilakukan dengan syarat-
syarat sebagai berikut :
. Dilakukan kelayakan strategis
. Disusun rencana alih fungsi
. Dibebaskan kepemilikan haknya
. Disediakan lahan pengganti dari lahan yang dialih fungsi lahannya.21
Pertanian berkelanjutan adalah suatu cara petani yang
mengintregasikan secara komperhensif aspek lingkungan hingga sosial
ekonomi masyarakat pertanian suatu mekanisme bertani yang dapat
memenuhi kriteria pertama keuntungan ekonomi kedua keuntungan sosial
bagi keluarga tani dan masyarakat, ketiga konservasi lingkungan secara
berkelanjutan dalam pelaksanaan pertanian identik dengan pertanian
21
Anita Widhy Handari, Implementasi Kebijakaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan di Kabupaten Malang (Tesis:Semarang)
organik. Menurut Rustiadi tersedianya lahan pertanian pangan berkaitan
erat dengan beberapa hal, yaitu:
. Potensi sumber daya lahan pertanian pangan
. Produktivitas lahan
. Fregmentasi lahan
. Skala luasan penguasaan lahan pertanian
. Sistem irigrasi
. Konversi
. Pendapatan petani
. Kapasitas SDM pertanian serta
. Kebijakaan di bidang pertanian.22
Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan adalah sistem dan proses
merencanakan dan menetapkan, mengembangkan, memanfaatkan dan
membina, mengendalikan dan mengawasi lahan pertanian pangan dan
kawasan secara terus menerus.23
. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perlindungan Lahan Pertanian
Berkelanjutan
Menurut Rachaman kebijakaan perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan adalah merupakan salah satu upaya mempertahankan
eksistensi dan kapasitas produksi pertanian oleh karena itu perlu
22
Doni Kurniawan, ”Implementasi Kebijakan UU No. Tahun Tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman,”
Jurnal Ilmu Sosial, Vol. .No. , Desember , hlm. 23
Riski Rahmadiah, Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Alih Fungsi
Lahan di Desa Kemuning Muda Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak, Jom Fisip, Vol. No. ,
Februari , hlm. .
ditempatkan sebagai isu strategis dan penting dalam kerangka
pembangunan pertanian, dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan
penduduk yang terus meningkat jumlah kualitasnya perlindungan lahan
pertanian berkelanjutan yang dilaksanakan secara konsisten disertai
dukungan kebijakan insentif yang operasional akan dapat mendukung
ketahanan pangan yang berkesinambungan oleh karena itu bahwa program
ketahanan pangan dijadikan sebagai salah satu tujuan pembangunan
pertanian.
Aspek penguasaan pemilikan berkaitan hubungan hukum antara
manusia dan lahan. Sedangkan aspek penggunaan atau pemanfaatan terkait
dengan kegiatan pengembalian manfaat atau nilai tambah atas sumber
daya lahan ketentuan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan
dimaksud agar bidang-bidang lahan tertentu hanya boleh digunakan untuk
aktifitas pertanian pangan yang sesuai untuk mengimplementasikannya
diperlukan pengaturan-pengaturan terkait dengan penguasaan atau
pemilikan lahannya agar penguasaan lahan terdistribusikan secara efisien
dan berkeadilan pada saat yang sama diharapkan luas lahan yang
diusahakan petani dapat meningkat secara memadai sehingga menjamin
kesejahteraan keluarga petani serta tercapai produksi pangan yang
mencukupi kebutuhan.
Undang-undang No Tahun tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor ) memerintahkan perlu perlindungan
terhadap kawasan lahan abadi pertanian yang pengaturannya dengan
Undang-undang, selain Undang-undang tersebut perlindungan terhadap
lahan abadi pertanian pangan memiliki keterkaitan dengan peraturan
perundang-undangan lainnya yaitu Undang-undang No Tahun
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Berdasarkan Undang-undang No Tahun , untuk keperluan
kemandirian, keamanan dan ketahanan pangan maka diperlukan
penyelamatan lahan pertanian pangan berkelanjutan penyelamatan harus
segera dilakukan karena laju konversi lahan sawah atau pertanian pangan
lainnya sangat cepat, penyelamatan lahan pertanian pangan yang sudah
ada atau cadangannya yang disusun berdasarkan kriteria yang mencakup
kesesuaian lahan, ketersediaan infrastruktur, penggunaan lahan, potensi
lahan dan adanya luasan dalam suatu hamparan (pasal ) amanat Undang-
undang tersebut perlu ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi lahan
pertanian yang ada saat ini baik yang beririgrasi maupun tidak beririgrasi
untuk menghambat laju konversi Undang-undang memerlukan penetapan
lahan lahan pertanian pangan berkelanjutan.24
24
Retno kusniati, Analisis Perlindungan Hukum Penetapan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan,(Jambi: Skripsi)
F. Tinjauan Pustaka
Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui referensi
buku-buku atau literature studi kependudukan ini dilakukan untuk memenuhi
atau mempelajari serta mengutip pendapat-pendapat para ahli yang ada
hubungannya dengan permasalahannya yang diteliti. Sepanjang penelitian
peneliti mengambil buku-buku, skripsi, tesis, dan artikel yang berkaitan dengan
peran dinas tanaman pangan dan hortikultura dalam perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan. Dari berbagai penelitian yang telah penulis
telusuri yaitu :
Pertama, Penelitian yang berjudul : “ Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjuta alih fungsi lahan di Desa Kemuning Muda Kecamatan
Bunga Raya Kabupaten Siak”25
. Berdasarkan hasil penelitian yang dilandasi
dengan kajian teori dan perumusan masalah yang telah dibahas, selanjutnya
dapat disimpulkan :
a. Implementasi kebijakan untuk menjaga ketahanan pangan dan penggunaan
lahan ke non pertanian selama ini belum efektif hal ini terjadi Karena
ternyata petani merasa bahwa pemerintah telah gagal untuk meyakinkan
mereka karena kebijakan dianggap tidak menyentuh akar permasalahan,
karena kebijakaan yang ada ternyata tidak mampu mensejahterakan
mereka sehingga masyarakat memilih untuk menjual lahannya dengan kata
lain pemerintah gagal dalam melaksanakan implementasi kebijakaan yang
ada.
25
Riska Rahmadiah, “Kebijakaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Alih Fungsi Lahan di Desa Kemuning Muda Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak”, Jurnal
Jom Fisip, Vol ,No. , Februari , hlm.
b. Pelaksaan kebijaksanaan penggunaan lahan pertanian selain pertanian
selama ini juga belum optimal karena ada intervensi kebijakaan tidak
berjalan optimal.
c. Hambatan yang timbul dalam pelaksanaan kebijakan alih fungsi lahan
adalah kendala masih kurangnya tingkat kesadaran pemerintah dalam
pelaksanaan kebijakan ini selain itu tenaga sosialisasi kurang sehingga
implementasinya juga masih sangat lamban disisi lain kordinasi antar
lembaga pemerintah juga masih sangatkurang intensif dilakukan
pemerintah karena pemerintah tercendung terlena dengan lahan yang ada.
Kedua, penulisan yang berjudul “Implementasi Kebijakaan Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Magelang ”26
Berdasarkan hasil penelitian yang dilandasi dengan kajian teori dan perumusan
masalah yang telah dibahas, selanjutnya dapat disimpulkan :
a. Implementasi kebijakaan perlindungan lahan berkelanjutan di kabupaten
Magelang baru sampai pada proses identifkasi lahan dengan hasil luas
lahan berkelanjutaan adalah . , hektar yang terdiri dari lahan sawah
dan lahan kering dan tersebar di Kecamatan kegiataan yang dilakukan
meliputi identifikasi potensi dan permasalahan lahan secara umum yang
diambil dari data sawah lestari dari kementrian pertanian, sebaran lahan
sawah dari badan pertahanan nasional RT RW Kabupaten Magelang tahun
- studi interfensi citra satelit Kabupaten Magelang tahun
dan hasil survey tahun dari hasil identifikasi lokasi dilakukan Bapeda
26
Anita Widhy Handari, ‘Implementasi kebijakaan perlindungan lahan pertanian Pangan
Berkelanjutan di Kabupaten Magelang(Tesis:Semarang)
tahun menghasilkan suatu dokumen RTR PLB ( Rencana Tata Ruang
Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi adalah sosialisasi petugas
dana respon implementor pemahaman terhadap kebijakan peraturan
pendukung SOP kordinasi antar insatnsi tingkat pendidikan ke tingkat
pendidikan ke usia pemilikan lahan alasan konversi dukungan pubik dan
komitmen pelaksana, menunjukan hasil yang tidak signifikan karena
implementasi Undang-undang No tahun berlaku secara nasional.
Di Kabupaten Magelang implementasi kebijakan perlindungan lahan
pertanian berkelanjutan tersebut sampai pada tahap alokasibelum ada
sesuatuaturan peraturan daerahmengatur tentang hal tersebut menyebabkan
dalam prakteknya dilapangan tidak ada kejelasan mengenai lahan yang
dilindungi.
Ketiga, Penelitian yang berjudul “Analisis Perlindungan Hukum Penetapan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan”27
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilandasi dengan kajian teori dan perumusan masalah yang telah dibahas,
selanjutnya dapat disimpulkan: Laju pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhannya yang pesat memerlukan lahan-lahan yang baru sehingga
menggunakan kompetensi penggunaan lahan dan alih fungsi lahan pertanian
pangan ke non pertanian yang dapat mengancam ketahan dan kemandirian
pangan perlu diatur perlindungan dan penetapan lahan pertanian pangan
berkelanjutan.
27
Retno kusniati, Analisis Perlindungan Hukum Penetapan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan,(Jambi: Skripsi)
Dari ketiga penelitian diatas yang pertama Implementasi kebijakan untuk
menjagaketahanan pangan dan penggunaan lahan ke non pertanian selama ini
belum efektif hal ini terjadi karena ternyata petani merasa bahwa pemerintah
telah gagal untuk meyakinkan mereka karena kebijakan dianggap tidak
menyentuh akar permasalahan yang kedua Kabupaten Magelang dilapangan
tidak ada kejelasan mengenai lahan yang di lindungi, yang ketiga laju
pertumubuhan penduduk yang pesat maka memerlukan lahan-lahan yang baru
dan mencegah penggunaan lahan yang dialih fungsikan.
Sedangkan penelitian yang penulis yang lakukan sudah pasti berbeda
dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini dilakukan ditempat dan
waktu yang berbeda dan konsep yang berbeda pula. Maka pada penelitian ini
lebih memfokuskan pada peran dinas tanaman pangan dan hortikultura
terhadap perlindungan lahan pangan pertanian berkelanjutan di Tanjung Jabung
Timur.
BAB II
METHODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan khususnya dikantor Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura di Tanjung Jabung Timur. Pemilihan tempat ini
sengaja mempertimbangkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis
yang melihat bahwa lokasi penelitian ini sangat cocok dan dapat membantu
penulis untuk menjawab rumusan masalah yang diinginkan dalam penelitian
ini. Waktu dan penelitian ini dimulai dari september s/d november
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif yaitu pendekatan
lapangan secara langsung. Metode penelitiaan yang digunakan pada penelitian
ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif metode pendekatan kualitatif
merupakan sebuah metode yang menekankan pada aspek pemahaman lebih
mendalam terhadap suatu masalah dari yang melihat sebuah permasalahan
Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang riset bersifat deskriftip,
cenderung menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses maknanya.
Sementara metode deskriptif adalah sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) paada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai adanya.28
28
Amirudin, Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta : Pratama Ilmu, , hlm .
C. Jenis dan Sumber Data
. Jenis data
a. Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan hasil
wawancara yang peneliti upayakan langsung kepada informan yang
memiliki kompetensi dalam penelitian ini, seperti pegawai dinas
tanaman pangan dan hortikultura atau pun dari petani dan masyarakat.29
b. Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini berupa arsip dan dokumentasi serta
literatur yang berkaitan langsung dengan tema penelitian ataupun yang
tidak terkait langsung dengan masalah penelitian, baik dalam bentuk
surat kabar, berita yang bersumber dari media-media dan internet
sehingga diperoleh kelengkapan data.
. Sumber Data
Sumberdata dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan
penelitian, maka yang dapat menjadi sumber data dalam penelitian ini
adalah kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur
staf pegawai dan petani.30
. Instrumen Pengumpulan Data
29
Tim Penyusun,Pedoman penulisan skripsi (edisi revisi),cet ke- (Jambi : Syariah
Press,dan Fakultas Syariah UIN STS Jambi, ), hlm. . 30
Sugiyono, Metode Kualitatif dan RNB(Bandung: Alfabeta, ,) hlm.
a. Observasi
Sebelum melakukan-melakukan komprehensihif, peneliti terlebih
dahulu melakukan pengamatan (observasi) ke lapangan, seperti tempat
lahan sawah, lahan yang alih fungsikan dari pertanian ke non pertanian
guna mencatat informasi tentang perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan dan peran dinas tanaman pangan dan hortikultura terhadap
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Tanjung Jabung
Timur.31
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan
fenomena yang dilakukan secara sistematis.
b. Wawancara
Untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian, maka peneliti melakukan wawancara terstruktur kepada
informan kunci penelitian, yakni kepala dinas tanaman pangan dan
hortikultura dan penyuluh pertanian staf pegawai dan petani.
c. Dokumentasi
Penelitian ini juga disertai dengan dokumentasi pelengkap data
penelitian, seperti gambar disaat pencarian data kelapangan atau
dokumentasi data yang di gunakan untuk menunjang penelitian.
31
Lin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Andini,Observasi dan Wawancara(Jawa Timur
Bayumedia Publishing, ), hlm. .
. Teknik Analisis Data
a. Mereduksi Data
Mereduksi data merupakan salah satu dari tehnik analisis data
kualitatif reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan membuang yang tidak perlu dan
mengkordinasikan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil reduksi tidak perlu di artikan sebagai kuantifikasi data.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu tehnik analisis data kualitatif
Penyajian data adalah kegiatan ketika kumpulan informasi disusun,
sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.
Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif bentuk (catatan
lapangan) matriks, grafik, jaringan dan bagian kualitatif. Penarikan
kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil
tindakan32
.
c. Penarikan Kesimpulan
Teknik analisis data yang ada dalam penelitian ini dilaksanakan
dengan tiga tehnik yaitu mereduksi data yang diperoleh hasil wawancara
yang telah di rekam kemudian ditarik kesimpulan dengan tujuan
memudahkan peneliti memilih data-data yang sesuai untuk dianalisis.
32
Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengelola Data Kualitatif (Jakarta:
Prenada Media Group, ), hlm. .
D. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara runtunpemahaman dalam
penulisan skripsi ini akan sistematis sebagai berikut.33
Bab I. Pendahuluan dalam Bab ini di uraikan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teori, dan tinjauan pustaka, Bab ini merupakan permasalahan yang
merupakan berfikir bagi bab-bab selanjutnya.
Bab II. Metode penelitian dalam bab ini membahas pendekatan penelitian,
jenis dan sumber data, pengumpulan, serta analisis data, sistematika penulisan
dan jadwal penelitian.
Bab III. Gambaran Umum, membahas tentang perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan di Tanjung Jabung Timur
Bab IV. Pembahasan, Dalam bab ini membahas peran dinas tanaman
pangan Dan hortikultura dalam perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan di Tanjung Jabung Timur.
Bab V. Penutup, Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan hasil
penelitian serta saran-saran terkait dengan peran dinas tanaman pangan dan
hortikultura dalam perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di
Tanjung Jabung Timur.
33
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan skripsi edisi revisi, cet ke- (Jambi: Syariah Press,
,) hlm. .
E. JadwalPenelitian
NO KEGIATAN Tahun 2019
Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PengajuanJudul X
2 Pembuatan
Proposal
X X X
3 Perbaikan
Proposal dan seminar
X
4 SuratizinRiset
5 Pengumpulan Data
6 Pengolahan data
dananalisis data
7 PembuatanLaporan
8 BimbingandanPerbaikan
9 Agenda danUjianSkripsi
10 PerbaikandanPenjilidan
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis dan Geografis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Terbentuk berdasarkan undang-undang
NO tahun undang-undang NO Tahun dengan luas . km
atau , dari luas wilayah Provinsi Jambi, namun sejalan dengan berlakunya
undang-undang NO. tahun tentang pengelolaan wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil, luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk
perairan dan pulau kecil (termasuk pulau berhala, diantaranya belum
ternama) menjadi . , km . Disamping itu memiliki panjang pantai
sekitar km atau , dari panjang pantai Provinsi Jambi.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak di pantai timur Sumatera ini
berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan merupakan
daerah Hinterland Segitia pertumubuhan ekonomi Singapura-Batam-Johor
(SIBAJO). Wilayah perairan Kabupaten ini merupakan alur pelayaran kapal
nasional dan internasional (ALKI ) dari utara keselatan atau sebaliknya,
sehingga dari sisi geografis daerah ini sangat potensial untuk berkembang.34
Semboyan Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah “ Sepucuk Nipah
Serumpun Nibung ” yang berarti :Sepucuk nipah :melambangkan antara
Pemerintah, Lembaga adat dan Legislatif yang senantiasa mengayomi
masyarakat.
34
Profil Tanjung Jabung Timur, diakses tanggal September
Serumpun Nibung : melambangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
terdiri dari berbagai etnis (suku) namun mereka tetap bersatu dalam
membangun Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Nipah : sejenis tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat dipinggiran
sungai sungai di Tanjung Jabung Timur sebagian besar digunakan untuk atap
rumah.
Nibung : sejenis tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, dapat dipergunakan untuk tongkat atau tiang lantai dan
dinding rumah.
B. Kondisi Geografi dan Topografi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara Geografis terletak pada
’ ’ ’ ’ LS dan ’- ’ BT dengan luas . km dengan ketinggian
Ibukota –Ibukota Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur
berkisar antara - m dpl. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai
batas-batas wilayah sebagai berikut :
. Sebelah Utara: berbatasan dengan laut cina selatan
. Sebelah Selatan: berbatasan dengan kawasan Muaro Jambi dan Provinsi
Sumatera.
. Sebelah Barat: berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan
Kabupaten Muaro Jambi.
. Sebelah Timur: berbatasan dengan laut cina selatan.
Secara administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan ibukota
Muara sabak terdiri dari Kecamatan Desa dan kelurahan adapun
nama-nama Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah
sebagai berikut :
Tabel
Jumlah Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Seperti halnya daerah-daerah lain di Provinsi Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur memiliki iklim yang cukup baik serta curah hujan yang cukup
NO Kecamatan Jumlah
Kelurahan/ Desa
Luas Kecamatan Km
Mendahara ,
Mendahara Ulu ,
Geragai ,
Dendang ,
Muara Sabak Barat ,
Muara Sabak Timur ,
Kuala Jambi ,
Rantau Rasau ,
Berbak ,
Nipah Panjang ,
Sadu . ,
Jumlah . ,
tinggi. Tetapi bila musim kemarau tiba Kabupaten Tanjung Jabung Timur
termasuk daerah rawan kebakaran. Hal ini disebabkan karena daerah ini
bertanah rawa gambut dan sebagian besar tanaman yang ada adalah tanaman
kelapa sawit. Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang sebagian besar topografi,
seluruh kawasan mempunyai kelerangan antara - % (datar). Kawasan ini
dapat dikembangkan sebagai kawasan pertanian dengan syarat input drainase,
yang berfungsi juga sebagai saluran irigasi karena adanya pengaruh arus
pasang.35
Dinas tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur
merupakan dinas daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
Tahun . Dalam rangka mewujudkan kebutuhan pangan masyarakat
serta pelayanan atas keluhan petani dan mensejahterakan pangan nasional
dalam hal ini peran dinas tanaman pangan dan hortikultura perlu ditingkatkan.
C. Visi dan Misi
. Visi
“Mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sebagai Sentra Produksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi”
. Misi
a. Meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura melalui
bantuan benih bibit sarana produksi dan alsintan
b. Meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura
c. Memfasilitasi perlindungan usaha tani tanaman pangan
35
Profil Tanjung Jabung Timur diakses Juli
d. Terwujudnya peningakatan sumberdaya manusia penyuluh pertanian.
Dengan visi tersebut dinas tanaman pangan dan hortikultura berupaya
mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai lumbung pangan
utama melalui langkah misi yang telah ditetapkan, dimana dinas tanaman
pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki beberapa
misi yang akan dilaksanakan, diantaranya :
. Diantaranya peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura
. Tercapainya peningkatan pendapatan petani
Adapun tujuan dari dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura
diantaranya adalah :
. Meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura.
. Meningkatkan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura.
. Meningkatkan perlindungan usaha tani tanaman pangan
. Meningkatkan sumber daya manusia penyuluh pertanian
Adapun sasaran dari dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura
diantaranya adalah:
. Meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura
. Meningkatnya produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
. Meningkatnya perlindungan usaha tani tanaman pangan
. Meningkatnya sumber daya manusia penyuluh pertanian.36
36
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
D. Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tanjung Jabung Timur
Sebagai satuan organisasi tidak terlepas dari suatu struktur organisasi
kepengurusan. Karena kepengurusa itulah yang akan menjalankan roda-roda
organisasi. Setiap pengurusan atau anggota organisasi yang mendapat tugas
dan amanah agar semestinya dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,
disamping itu juga, tindakan-tindakan pengurus organisasi yang tidak
melaksanakan tugas dan tanggung jawab harus diberikan perbaikan dengan
mengedepankan asas-asas musyawarah untuk mencari mufakat dan
menemukan solusi.
Kondisi ini sesungguhnya diciptakan untuk mewujudkan suatu tatanan
kerja yang demokratis dan harmonis dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab yang diemban sebagai konsekuensi logis dan jabatan yang dipegang
dalam suatu bagian organisasi. Untuk lebih jelasnya ada baiknya dilihat
struktur organisasi dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung
Timur sebagai berikut:
Tabel
STRUKTUR ORGANISASI DINAS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA TANJUNG JABUNG TIMUR
Berdasarkan gambar maka terlihat detail struktur bagan organisasi dinas
tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari :
a. Kepala Dinas Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung
Jabung Timur bapak Sunarno, SP
b. Sekretaris Dinas Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur bapak Ir.Husni Rahman
) Sub Bagian Perencanaan
) Sub Bagian Aset dan Keuangan
) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Kepala Bidang Tanaman Pangan
) Seksi produksi tanaman pangan
) Seksi perbenihan dan pelindungan tanaman
) Seksi pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan
d. Kepala Bidang Hortikultura
) Seksi produksi hortikultura
) Seksi pembenihan dan perlindungan hortikultura
) Seksi pengolahan dan pemasaran hasil tanaman
e. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana
) Seksi lahan dan irigasi
) Seksi pupuk dan peptisida
) Seksi pembiayaan dan investasi
f. Kepala Bidang Penyuluhan
) Seksi kelembagaan penyuluh pertanian
) Seksi ketenagaan penyuluh pertanian
) Seksi metode dan informasi penyuluh pertanian
g. Kelompok Jabatan Fungsional
h. UPTD Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian dan UPTD Balai Produksi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD BPBTPH).
Dinas tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur
pembentukan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor tahun tentang
pembentukan unit pelaksana teknis dinas pada dinas tanaman pangan dan
hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 37
Dengan diberlakukan Undang-undang Nomor tahun tentang
system perencanaan pembangunan daerah yang telah disempurnakan sehingga
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan Peraturan Bupati
No tahun tentang kedudukan organisasi tugas dan fungsi serta tata
kerja perangkat daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dinas tanaman
pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana tanaman
pangan dan hortikultura dan penyuluh pertanian.
b. Penyelenggaraan pengembangan dan pengawasan pengawasan sarana dan
prasarana pertanian.
c. Penyelenggaraan pembinaan produksi tanaman pangan dan hortikultura
d. Penyelenggaran program penyuluh pertanian
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaran urusan pemerintahan
daerah dibidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura dan
penyuluh pertanian.
f. Pelaksanaan adminitrasi dinas tanaman pangan dan hortikultura dan
penyuluh pertanian
g. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait bidang prasarana dan sarana tanaman
pangan hortikultura.
37
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
h. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait bidang sarana dan prasarana tanaman
pangan dan hortikultura dan penyuluh pertanan yang diberikan oleh
bupati.38
Tugas pokok dan fungsi dinas tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten
Tanjung Jabung Timur sebagai berikut :
. Dinas tanaman pangan dan hortikultura merupakan unsur pelaksana otonomi
daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan .
. Dinas tanaman pangan dan hortikultura dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian tanaman pangan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas terhadap unit pelaksana teknis dinas
dalam lingkup dinas tanaman pangan dan hortikultura.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
. Dinas tanaman pangan dan hortikultura dipimpin oleh kepala dinas yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
. Pada dinas tanaman pangan dan hortikultura dapat dibentuk unit pelaksana
teknis dinas untuk melaksanakan sebagaian kegiatan teknis operasional
dan/kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau
38
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
beberapa kecamatan. Berdasarkan Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur
tentang uraian jabatan struktural dinas tanaman pangan dan hortikultura
sebagai berikut :39
c. Kepala Dinas
Kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur
mempunyai tugas membantu bupati membantu bupati sebagai urusan rumah
tangga daerah dibidang pembangunan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura yang menjadi kewenangan daerah ditetapkan sebagai berikut :
. Merumuskan dan menginformasikan dibidang pertanian kebijakan teknis
dinas tanaman pangan dan hortikultura
. Melaksanakan kordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaran
pelaksanaan
. Melaksanakan pengelolaan pengendalian dan pengawasan pada bidang
pertanian tanaman pangan
. Melaksanakan pelayanan prima kepada masyarakat pada bidang pertanian
tanaman pangan dan hortikultura
. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati baik diminta atau
tidak sehubungan dengan langkah-langkah atau tindakan yang perlu
diambil dibidang tugas pertanian tanaman pangan hortikultura
. Menginventarisir seluruh permasalahan-permasalahan dibidang sekertaris
rutin program produksi tanaman pangan hortikultura pengelolaan lahan
dan air memberikan alternatif pemecahan masalah
39
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
. Mengawasi dan mengatur balai benih komoditas balai benih tanaman
pangan hortikultura
. Menyelenggarakan penanggulangan hama dan penyakit tanaman
. Mengembangkan komoditi tanaman pangan hortikultura unggulan daerah
. Melaksanakan kerja sama antar kabupaten atau kota dan provinsi dalam
lingkup pertanian.
. Menyelenggarakan dan mengawasi pembibitan atau perbenihan dalam
lingkup pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
. Menetapkan rencana pengembangan usaha tani menuju Agribisnis.
. Meningkatkan upaya peningkatan pendapatan daerah bidang pertanian
tanaman pangan hortikultura pengelolaan air dan P HP.
. Menyelenggarakan pelayanan minimal dalam lingkup pertanian tanaman
pangan dan hortikultura.
. Menetapkan rencana pengembangan usaha tani menjadi agribisnis.
. Mengelola urusan rumah tangga dan ketatausahaan dinas.
. Mengkordinasikan dan membina bagian dan bidang dibawah lingkup
tugasnya.
. Melaksanakan tugas-tugas lain diberikan Bupati.
Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing sekertaris dan bidang
sebagai berikut :
d. Sekertaris Dinas
Mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam urusan dibidang umum
dan perlengakapan dibidang pegawaian dan keuangan antara lain sebagai
berikut :40
. Melaksanaka disiplin pegawai.
. Memberikan pelayanan admintrasi kepala dinas dan seluruh kepala bidang.
. Melaksanakan urusan ketalaksanan dinas.
. Sosialisasi dan distribusi produk hukum yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dinas.
. Melaporkan kegiataan dibidang tugasnya secara tertulis atau lisan kepada
atasan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
. Melakukan penataan urusan umum atau kerumah tanggan dinas.
. Menghimpun mempelajari seluruh perundang-undang pedoman dan
petunjuk teknis dibidang perencanaan pertanian.
. Melaksanakan bimbingan pembinaan dan evaluasi terhadap staf
dilingkungan sekertariat dinas.
e. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian.41
. Melaksanakan disipilin pegawai.
. Menghimpun mempelajari seluruh perundang-undang pedoman dan
petunjuk teknis.
40
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur, 41
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
. Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan bidang sarana dan prasarana hasil pertanian
memberikan alternative pemecahan masalah :
a. Melaksanakan disiplin pegawai.
b. Memberikan pelayanan admintrasi kepada dinas dan seluruh kepala
bidang.
c. Melaksanakan urusan ketalaksanan urusan dinas.
d. Sosialisasi produk hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
dinas.
e. Melaporkan kegiataan bidangnya secara tertulis atau lisan sebagai
pertanggungjaawaban pelaksanaan tugas.
f. Melaksanakan disiplin pegawai.
g. Memberikan pelayanan admintrasi kepala dinas dan seluruh kepala
bidang.
f. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pengolahan dan hasil Pemasaran
. Melaksanakan disiplin pegawai.
. Menghimpun mempelajari seluruh perundang-undang pedoman dan
petunjuk teknis dibidang sarana dan prasarana pengelolaan hasil pemasaran
hasil pertanian.
. Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dibidang sarana dan prasarana pengelolaan dan hasil
pertanian memberikan alternative pemecahan masalah.
. Melaksanakan kebijakan dibidang sarana dan prasarana pengelolaan dan
pemasaran hasil pertanian.
. Melaksanakan pembinaan dan memberikan bimbingan teknis mengenai
pengolahan lahan air perluasan areal tanaman pangan dan hortikultura
pengelolaan alinstan dan pemasaran hasil pertanian.
. Mengevaluasi seluruh kegiatan yang menyangkut bidang sarana dan
prasarana pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian.
. Melaksanakan bimbingan usaha pembinaan pengelolaan mutu hasil
pertanian.42
g. Kepala Bidang Produksi Tanaman
. Melaksanakan disiplin pegawai.
. Menghimpun mempelajari seluruh perundang-perundangan pedoman dan
petunjuk teknis dibidang produksi tanaman hortikultura.
. Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dibidang sarana dan prasarana produksi tanaman pangan
pertanian memberikan alternative pemecahan masalah.
. Menyiapkan bahan penetapan perumusan kebijaksanaan dibidang produksi
tanaman hortikultura.
. Menyiapkan paket teknologi bina produksi tanaman hortikultura.
. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan produksi sayuran dan
tanaman hias.
. Melaksanakan pembinaan & pengembangan produksi buahan.
42
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.43
Tabel
Jumlah Keseluruhan Pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur
NO PEGAWAI JUMLAH
(ORANG) %
ASN kantor TPH orang . %
ASN BPB TPH orang . %
ASN UPTD orang . %
PPL ASN orang . %
HONORER orang . %
THL / SWA orang . %
Jumlah pegawai secara keseluruhan pegawai atau ASN maupun
honorer lingkup Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura berjumlah
pegawai yang terdiri dari ASN dikantor TPH orang, ASN di Balai Produksi
Benih orang, ASN di UPTD BPP orang, PPL ASN orang, Pegawai
Honorer orang, dan PPL THL –D/TBPP dan PPL Swadaya orang.
Tabel
Jumlah Pegawai Atau ASN Berdasarkan Jabatan dan Eselon44
NO JABATAN/ STAF JUMLAH
(ORANG)
%
ESELON orang . %
ESELON orang . %
ESELON orang . %
PELAKSANA orang . %
43
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur, 44
Kantor DinasTanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,Daftar Jumlah
Menurut Jabatan dan Eselon, september
PPL orang . %
P.OPT orang . %
PENGAWAS BENIH orang . %
Tabel Jumlah Berdasarkan Jabatan dan Eselon jumlah pegawai atau ASN
berdasarkan jabatan dan yang menduduki eselon dari eselon II, III dan serta
Pegawai Fungsional (PPL = orang, P.OPT = orang dan pengawas benih
orang) dengan di dukung oleh staf pelaksana sebanyak orang atau ,
dengan jumlah pegawai keseluruhan orang Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura siap mendukung Visi Misi “Merakyat (Mensejahterakan Rakyat)
Bupati Tanjung Jabung Timur s/d .
Tabel
Jumlah Pegawai Atau ASN Berdasarkan Pangkat Atau Golongan45
NO GOLONGAN JUMLAH (ORANG) %
GOLONGAN II orang . %
GOLONGAN III orang . %
GOLONGAN IV orang . %
Tabel jumlah pegawai berdasarkan pangkat atau golongan terlihat pada
gambar Jumlah berdasarkan pangkat dan golongan dengan jumlah total
ASN atau Pegawai Negeri Sipil, preentase terbanyak adalah pangkat atau
golongan III dengan jumlah orang atau , % ini menunjukan bahwa dinas
45
Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortkultura Tanjung Jabung Timur,Daftar Jumlah
Pegawai Berdasarkan Pangkat atau Golongan, September
tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki
potensi sumber daya manusia tingkat ahli yang handal dibidang pertanian khusus
tanaman pangan dan hortikultura.
Tabel
Jumlah Pegawai Berdsarkan Tingkat Pendidikan 46
NO PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG) %
SLTA orang %
DIPLOMA / DIII orang . %
S orang . %
S orang . %
Tabel Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dengan total
Pegawai orang, presentase terbanyak terdapat pada tingkat S atau
perguruan tinggi sebanyak orang atau , % hal ini menunjukan bahwa
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki pegawai yang memilki
kompetensi dibidang pertanian dan mensukseskan pembangunan pertanian yang
sejalan dan visi misi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
46
Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortkultura Tanjung Jabung Timur,Daftar Jumlah
Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, September
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Peran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur
terhadap Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Dinas tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur
merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang memiliki peran penting
khususnya dibidang pertanian dan pangan di Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. Sektor pertanian merupakan yang cukup penting karena sebagian
penduduk Tanjung Jabung Timur bermata pencarian sebagai petani. Dinas
tanaman pangan dan hortikultura merupakan sebuah instansi milik negara yang
membantu mengembangkan sektor pertanian, sebagian besar masyarakat
banyak yang mengalih fungsikan lahanbaik dengan menjadikannya pemukiman
maupun perkebunan karena sebagian menganggap ada komoditi yang lebih
menjanjikan. Maka dari itu banyak yang mengalih fungsikan lahan miliknya
tersebut, petani mengalih fungsikan lahan pertanian ke perkebunan contohnya
menanam kelapa sawit karena menganggap tanaman sawit lebih menjanjikan.
Sekitar . hektar lahan sawah telah dialih fungsikan menjadi lahan
perkebunan sekitar . hektar dan total luas lahan keseluruhan .
hektar.47
Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan diharapkan dapat
mendorong ketersediaan lahan pertanian untuk menjaga kemandirian,
ketahanan dan kedaulatan pangan dan pencegahan pengalih fungsian lahan, hal
47
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur
ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor Tahun pasal angka dua
belas ( ) yang menjelaskan bahwa perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan yaitu sebagai berikut sistim proses merencanakan, menetapkan,
mengembangkan, memanfaatkan, membina, mengendalikan dan mengawasi
lahan pertanian pangan secara berkelanjutan. 48
Dinas tanaman pangan mempunyai peran penting terhadap perlindungan
lahan pertanian pangan berkelanjutan karena sebagai pelayan publik dalam
sektor pertanian, wawancara dengan bapak Sunarno, SP selaku kepala dinas
tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur menjelaskan bahwa:
”Peran kami dalam perlindungan lahan pertanian berkelanjutan
tersebut sangat berperan sekali terhadap perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan, agar masyarakat tahu bahwa lahan
tidak boleh dialih fungsikan banyak masyarakat yang
mengalihfungsikan lahan baik dari pertanian ke non pertanian
maupun perumahan, kami menjalankan tugas karena kami harus
tetap menjaga eksistensi sebagai pelayan masyarakat dalam sektor
pertanian kami berperan sebagai stabilisator bertanggung jawab
terhadap LP B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan)”49
Dinas tanaman pangan dan hortikultura mempunyai peran sangat
penting dalam perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, karena dengan
adanya dinas tersebut bisa mengurangi pencegahan alih fungsi lahan, bisa
mencetak lahan sawah yang baru, dan juga membantu petani dalam sektor
ekonomi untuk mensejahterakan petani dengan menjalankan tugas-tugasnya.
Para petani berharap dengan peranan dinas terkait dapat membantu petani
48
Pasal angka ( )Peraturan Daerah No Tahun Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan 49
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
dalam bercocok tanam dengan baik, khususnya dalam sektor tanaman padi dan
mampu mendapatkan hasil panen yang maksimal.50
Perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut
:51
a. Melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan ;
b. Menjamin tersedianya lahan pertanian pangan secara berkelanjutan ;
c. Mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan ;
d. Melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani ;
e. Meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan petani dan masyarakat;
f. Meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani ;
g. Meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi kehidupan yang layak;
h. Mempertahankan keseimbangan ekologis ;
i. Mewujudkan revatilisasi pertanian
Salah seorang staf dinas tanaman pangan dan hortikultura bapak Rahmat
Ramali, SP mengungakapkan sebagai berikut :
“Menurut kami peran dinas tanaman pangan dan hortikultura
dalam perlindungan lahan pertanian selama ini sudah membina
para petani, mensosialisasikan lahan agar dapat mempertahankan
lahannya agar tidak dialih fungsi kan baik perkebunan maupun
perumahan, karena diwilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur
banyak yang mengalih fungsikan lahan terutama di Kecamatan
50
Pasal Peraturan Daerah No Tahun Tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Berkelanjutan 51
Pasal Peraturan Daerah No Tahun Tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Berkelanjutan
Muara Sabak Barat, kami sudah menjalankan sesuai dengan
program-programnya.”52
Berdasarkan hasil wawancara tersebut program sosialisasi dari dinas tanaman
pangan dan hortikultura, diharapkan masyarakat sadar terhadap perlindungan
lahan pertanian berkelanjutan, dalam menjalankan program-programnya
selama ini dinas tanaman pangan dan hortikultura sudah membantu
masyarakat dengan berbagai program agar pertanian masyarakat lebih
meningkat. Adapun program-program yang diberikan terhadap petani yaitu
sebagai berikut :
. Program Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah Tanjung
Jabung Timur, diperlukan arah kebijakan yang strategis untuk mencapai
tujuan pembangunan daerah dari sektor pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
Dinas tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung
Timur melaksanakan program dan kegiatan utama dalam rangka
meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan, sebagai mana
yang diungkapkan Bapak Sunarno, SP selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan
dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur sebagai berikut :
“Kami melaksanakan Gerakan Serentak Tanam Padi Dua Kali
Setahun (GERTAKTANPADUSTA), Serta Optimalisasi Lahan
tidur yaitu memanfaatkan lahan sawah yang baru atau disebut cetak
sawah”53
52
Wawancara dengan bapak Rahmat Ramali, SP Staf sekertaris Dinas Tanaman Pangan
dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur, September 53
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
Berdasarkan hasil wawancara tersebut GERTAKTANPADUSTA para
petani dalam musim tanam bisa setahun dua kali panen, namun kendala yang
dihadapi para petani yaitu ketika kemarau dan musim penghujan banjir akan
kesulitan tanam padi adapun realisasi program GERTAKTANPADUSTA
dapat dilihat dibawah ini :
Realisasi Gerakan Tanam Tanpa Dusta54
Tabel
54
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikutura Tanjung Jabung Timur,
Tahun
Getak Tanam Tanpa Dusta
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(HA) (HA) (Ton/HA) (Ton)
. . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
Dinas tanaman pangan dan hortikultura sudah menjalankan program
Gertak Tanpa Dusta, selanjutnya disampaikan oleh Bapak Sunarno, SP selaku
kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur sebagai
berikut:
“Untuk program Gertak Tanpa Dusta yakni gerakan tanam dua kali
setahun sudah berjalan kami sudah menjalankan tugas sebaik
mungkin, program-program tahun ini di Kecamatan Muara Sabak
Barat yaitu tepatnya di Parit culum petani mengajukan proposal
apa yang ingin dari mereka seperti irigasi air sepanjang meter
dan membuat jalan beton sepanjang meter untuk akses hasil
panen dari petani kemudian alat mesin tanam, menanam dengan
menggunakan mesin jika ada dana dari APBD dan lokasinya sesuai
dengan kondisinya kita buatkan, akan dibantu para petani bagi
yang mau membuat proposal baik benih padi, pupuk, jalan sarana
dan prasarana, irigasi air dan lain-lain diharapkan agar petani lebih
mudah bercocok tanam dan dapat mensejahterakan ekonominya.55
“
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dengan adanya bantuan dari
pemerintah masyarakat diharapkan agar lebih giat dalam melaksanakan
bercocok tanam padi, adanya bantuan padi diharapkan pertanian bisa
mendapatkan hasil yang maksimal karena bibit yang diberikan bibit unggul,
lebih mudah akses dalam pemanenan karena dengan adanya pembangunan
jalan beton petani lebih mudah dalam mengambil hasil tanaman padi dari
sawah, untuk irigasi air diharapkan dapat menyimpan air disaat musim
kemarau dan agar tidak banjir disaat masa musim penghujan tiba, belum
semuanya mendapatkan hanya satu Kecamatan yang sudah dapat bantuan dari
dinas terkait yaitu di Kecamatan Muara Sabak Barat Kelurahan Parit Culum.
55
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
Hal ini tertuang juga pada Peraturan Daerah No Tahun , Pasal
angka lima belas ( ) yang berbunyi Pertanian dan Pangan adalah usaha
manusia untuk mengelola lahan dan agro ekosistim dengan bantuan
teknologi, modal, tenaga kerja, dan menejemen untuk mencapai kedaulatan
dan ketahanan pangan serta kesejahteraan rakyat.56
Dan pasal angka dua
puluh tiga ( ) yang berbunyi Irigasi adalah usaha penyediaan dan
pengaturan air untuk menunjang pertanian.57
Dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur dalam
program-program perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan yaitu
membuka lahan baru atau cetak sawah berkisar Rp. . . sampai
. . per hektar meliputi proses pembukaan lahan, pembuatan saluran,
membersihkan sersah hingga persemaian.
Sebagai mana diungkapkan Bapak Sunarno, SP kepala dinas tanaman
pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur sebagai berikut :
“Ya memang ada kami cetak sawah program ini untuk membuka
lahan yang tidak dimanfaatkan seperti lahan tidur dibuka dengan
alat berat excavator, dibuatkan saluran air, sawah dibajak dengan
menggunakan alat mesin untuk sekarang menanam sudah ada
mesinnya, diharapkan agar menambah luas areal tanaman padi dan
untuk cadangan lahan tanaman padi”58
Berdasarakan hasil wawancara tersebut dengan adanya cetak sawah
diharapkan agar menambah luas lahan dan dapat meningkatkan hasil petani,
56
Pasal angka Peraturan Daerah No Tahun Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan 57
Pasal angka Peraturan Daerah No Tahun Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan 58
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
untuk menanam padi ada alat mesin yang khusus untuk menanam padi alat
mesin tersebut berjalan disawah seperti membajak namun mesinnya khusus
untuk menanam bibit padi. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara ketua
kelompok tani Bapak Sumirat :
“Dengan adanya dinas tanaman pangan dan hortikultura sangat-
sangat membantu dalam peningkatan kesejahteraan kami,untuk
tahun ini membuat proposal terlebih dahulu, setelah itu kami
mendapatkan benih padi, drainase air dan jalan menuju tempat
panen tanaman hasil padi, kekurangannya yaitu jika musim
kemarau saat ini nanam padi tidak bisa dan musim penghujan juga
banjir kekurangan selanjutnya jika tidak ada drainase air maka
susah menanam padi dan juga kekurangan sumber daya manusia
dalam bercocok tanam padi tersebut jika ada petani yang mengalih
fungsikan lahannya jika tanah tersebut sudah bersertifikat maka
akan dikenai denda ujar kelompok tani tersebut”59
Berdasarkan hasil penemuan dilapangan adanya instansi pemerintah yaitu
dinas tanaman pangan dan hortikultura diharapkan dapat membantu
masyarakat atau petani yang ingin bercocok tanam padi dalam pendanaan
dengan membuat proposal terlebih dahulu, yang berisi hal-hal yang
dibutuhkan masyarakat tersebut dalam bertani, dengan adanya dana maka
dinas tersebut memberikan bantuan seperti pengadaan drainase air serta bibit
unggul untuk petani, sehingga diharapkan dengan adanya bantuan dapat
membantu para petani. Seperti yang diungkapkan Bapak Sunarno, SP selaku
kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur sebagai
berikut :
59
Wawancara dengan ketua kelompok Tani Bapak Sumirat di Kecamatan Sabak Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Timur tanggal september
“Kami berusaha meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman
pangan dengan beberapa upaya yang telah dilakukan, upaya
tersebut yaitu intensifikasi pertanian, penyediaan benih unggul,
pupuk, optimalisasi dan perluasan areal tanam, perbaikan irigasi,
serta pengamanan hasil produksi serta menanggulangi hama
penyakit terdapat ditanaman padi, kami juga mensosialisasikan
memanfaatkan mesin teknologi untuk menanam padi.60
Dari hasil wawancara tersebut upaya yang telah dilakukan dinas tanaman
pangan dan hortikultura yaitu penyediaan benih unggul agar petani hasil
panennya bisa meningkat dan bisa cepat panen, pemberiaan pupuk bersubsidi
juga diberikan agar dapat meringankan petani karena pupuk subsidi lebih
murah dibandingkan dengan pupuk non subsidi. Selain menanam padi dapat
menggunakan mesin saat ini pemanenan tanaman padi juga telah ada mesin
yang membantu meringankan pekerjaan petani, sehingga dapat mempercepat
panen dan mengurangi tenaga kerja serta menghemat biaya. dinas tanaman
pangan dan hortikultura sudah menjalankan tugas dan programnya hal ini
tertuang pada Pasal intensivikasi lahan pertanian pangan sebagaimana
yang dimaksud pasal ayat ( ) huruf a, dilakukan dengan cara 61
:
a. Peningkatan kesuburan tanah melalui pemupukan
b. Penyediaan bibit unggul
c. Penyediaan kebun induk
d. Pengembangan pusat perbenihan
e. Pencegahan, penanggulangan hama dan penyakit
60
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September 61
pasal ayat ( ) huruf a Peraturan Daerah No Tahun Tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Berkelanjutan
f. Pengembangan irigasi dan
g. Pengembangan inivasi pertanian melalui :
. Pemanfaatan teknologi pertanian
. Penyuluhan pertanian
. Jaminan akses permodalanan
Dengan adanya program tersebut seperti meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman pangan agar para petani dapat terbantu dengan
mendapatkan hasil panen yang banyak, dengan menggunakan benih yang unggul
dan meningkatkan kinerja para petani agar mendapatkan binaan dari dinas
terkait, dalam menanam padi dengan menggunakan benih unggul yang diberikan
pemerintah diharapkan dapat panen setahun dua kali.
Intenfikasi pertanian adalah salah satu usaha untuk meningkatkan hasil
pertanian dengan optimalisasi lahan pertanian yang sudah ada, intensifikasi
pertanian ditempuh dengan program panca usaha tani yang kemudian
dilanjutkan dengan program teknik panca usaha tani kegiatan-kegiatan sebagai
berikut pengelolahan tanah yang baik, pengairan atau irigasi yang teratur,
pemilihan bibit unggul, pemberantasan hama penyakit.
Penyediaan benih unggul merupakan kunci utama untuk menghasilkan
tanaman yang berkualitas, bibit yang unggul yakni jenis bibit yang memiliki
keunggulan tahan terhadap penyakit jamur. Optimalisasi lahan yaitu menambah
luas lahan tanaman meningkatkan indeks pertanaman dan menambah luas lahan
baku perlu dilakukan agar dapat menjaga ketahanan pangan. Kurangnya
perbaikan irigasi karena sangat penting untuk usaha-usaha dan kegiataan untuk
menjaga agar jaringan irigasi selalu dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat
dioperasikan secara optimal dan menjaga kelestariannya. 62
Dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur dalam
membuat program guna mengurangi alih fungsi lahan selalu berupaya untuk
mengenali apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dan para petani, lalu
menyusun agenda dengan mengangakat isu-isu permasalahan yang terjadi,
kemudian melakukan penanganan sesuai dengan prosedur yang ada.
Seperti yang disampaikan Bapak Mahmud, SP kepala bidang tanaman
dengan wawancara sebagai berikut :
”Sebagai unsur pemerintahan yang bertugas melayani masyarakat
khususnya dibidang pertanian, ini tentu dalam melakukan kegiatan
harus berdasarkan kebutuhan masyarakat maupun para petani,
kebutuhan seperti bertani, bercocok tanam dengan cara melakukan
musrenbang masyarakat menyampaikan program apa saja yang
mereka butuhkan jika program terkait masih diranah kewenangan
dinas tanaman pangan dan hortikultura, akan menindaklanjuti
contohnya petani membutuhkan benih unggul kemudian itulah
yang menjadi acuan kita dalam membuat kegiatan terkait dengan
kebutuhan masyarakat”63
Dari hasil wawancara tersebut dinas tanaman pangan dan hortikultura
menyampaikan bahwa apa yang diinginkan maupun kebutuhan masyarakat
maka nantinya akan dilaksanakan MUSRENBANG (musyawarah rencana
pembangunan), dimana para petani dapat menyampaikan keluhan tentang apa
saja yang dibutuhkan. Dengan adanya musrenbang yang diadakan pemerintah
62
Observasi, september 63
Wawancara dengan bapak Mahmud, SP Kepala Bidang Tanaman Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur, September
terkait maka nantinya menjadi lebih tahu apa saja kekurangan yang menjadi
kendala petani tersebut.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tanjung Jabung Timur Terhadap Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan.
. Faktor Pendukung
Dinas tanaman pangan dan hortikultura dalam program ketahanan pangan
mensejahterakan petani dengan tujuan dan terbentuknya, Peraturan Bupati
Nomor tahun tentang program beras Pegawai Negeri Sipil (PNS)
untuk membeli beras petani lokal sebagai pengganti tunjangan beras, jumlah
beras yang dijual ke PNS sebanyak Kg per-orang Per bulan.64
Jumlah
tersebut tentunya akan sangat besar jika seluruh PNS di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur beperan aktif dalam memberi beras petani lokal melalu
Peraturan Bupati tersebut. Tujuan dan target terbentuknya Peraturan Bupati
Nomor tahun yaitu untuk menyerap hasil beras petani lokal dan
meningkatkan kesejahteraan petani.65
Program tersebut sangat mendukung
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk kinerjanya Berikut adalah
nama penyalur beras sebagai berikut :66
Tabel
64
Pasal angka ( ) Peraturan Bupati Nomor Tahun Program Beras Untuk
Pegawai Negeri Sipil 65
Pasal Peraturan Bupati Nomor Tahun Program Beras Untuk Pegawai Negeri
Sipil 66
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur
Nama Penyalur beras67
NO NAMA GAPOKTAN PENYALUR KECAMATAN
Mustafa, SP TTI fajar agro
pratama kel. Parit
culum kec.Muara
Sabak Barat
Perangkat daerah di
Kabupaten
Sumirat Gapoktan Usaha
Mandiri kelurahan
Teluk Dawan Kec.
Muara Sabak Barat
Muara Sabak Barat
Saefullah poktan Mekar Sari
Desa Lagan Ulu
Kec. Muara Sabak
Barat
Geragai, Kuala Jambi
Mendahara dan Mendahara
Ulu
Basri Lambung pangan
poktan maminase
Desa Simbur Naik
Kec.Muara Sabak
Barat
Muara Sabak Timur
Suparlan
erlangga
PLDP Gapoktan
Madya Desa Marga
Mulya Kec. Rantau
Rasau
Rantau Rasau
Suwono Perpadi Kec.Berbak Berbak
M. ali Gapoktan Tani Bakti
Desa Simpang Datuk
Kec. Nipah Panjang
Nipah Panjang dan Sadu
Bahtiar JH Gapoktan Maju
Bersama Kota
kandis Dendang
Dendang
67
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
Selama kurun waktu pelaksanaanya, pelaksanaan Peraturan Bupati tersebut
dinilai sukses dan bernilai positif hal ini dapat dilihat dari hasil pendistribusian
beras petani lokal yang mampu diserap melalui pelaksanaanya.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam perlindungan lahan
pertanian berkelanjutan mempunyai peran penting untuk mensejahterakan petani
melalui program beras untuk PNS yang dihasilkan dari beras lokal petani yang
terdapat di wilayah Tanjung Jabung Timur hal ini lah yang pendukung untuk
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
. Faktor Penghambat
Dinas tanaman pangan dan hortikultura penghambatnya dalam
melaksanakan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dalam
sektor pertanian berupa tanaman padi, sebagai mana diungkapkan Bapak
Sunarno, SP selaku kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung
Jabung Timur sebagai berikut :
“Untuk faktor penghambatnya belum meratanya pemberian
pembangunan bantuan irigasi air, jalan beton menuju kesawah
belum meratanya pemberian alat teknologi tanam padi, faktor
cuaca kurangnya modal petani, menyempitnya lahan, hanya
beberapa kecamatan saja yang sudah diberikan bantuan, dan juga
sumber daya manusia sudah banyak masyarakat atau petani yang
tidak banyak bercocok tanam padi disawah”.68
Dari hasil wawancara tersebut penghambatnya banyak para petani yang
belum mendapatkan bantuan irigasi air, jalan beton menuju sawah karena dana
dari dinas tidak cukup untuk merealisasikan bantuan seluruhnya disetiap
68
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
wilayah. Kabupaten Tanjung Jabung Timur hanya terdapat satu kecamatan yaitu
Muara Sabak Barat tepatnya di Kelurahan Parit Culum , masih kurangnya
sumber daya manusia masyarakat atau petani sudah tidak banyak yang bercocok
tanam padi disawah, faktor pengaruh alam agroklimatologi yaitu curah hujan
dimusim hujan mengakibatkan banjir musim kemarau mengakibatkan
kekeringan, menyempitnya lahan untuk menanam padi disawah karena alih
fungsi lahan pemukiman berupa komplek perumahan dan perkebunan berupa
sawit.69
69
Observasi, septmber
C. Upaya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur
untuk Mengatasi Alih Fungsi Lahan
Upaya yang dilakukan berkaitan dengan norma hukum pengaturan lahan
pertanian pangan yang berkelanjutan dalam peraturan perundang-undangan,
ketentuan pasal ayat ( ) menetukan bahwa ; “ Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Berdasarkan ketentuan pasal
ayat ( ) tersebut, lahan pertanian pangan merupakan sebagian dari bumi
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat sebagai mana
yang diamanahkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia bahwa tujuan bernegara adalah :
“ Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial “.70
Untuk mencegah lahan yang dialih fungsikan sudah ada Peraturan Daerah
Tanjung Jabung Timur Nomor Tahun Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan.
Adapun upaya untuk mencegah alih fungsi lahan dikarenakan masih
banyaknya masyarakat yang alih fungsi lahan dan menganggap ada komoditi
yang lebih menjanjikan, maka dari itu banyak yang mengalih fungsikan lahan
70
Lihat pasal ayat ( )Undang-Undang No Tahun Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan
tersebut petani mengalih fungsikan lahan pertanian ke perkebunan contohnya
menanam sawit menganggap tanaman kelapa sawit lebih menjanjikan.Alih
fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian pemukiman seperti perumahan
karena kebutuhan tempat tinggal manusia yang semakin lama semakin
bertambah, dinas tanaman pangan dan hortikultura berupaya untuk mencegah
dengan menjalankan program-programnya melalui tugas penyuluh pertanian
UPTD BP K disetiap Kecamatan yang terdapat diwilayah Tanjung Jabung
Timur, upaya untuk meningkatkan potensi tanaman padi sawah diharapkan
dapat mencegah lahan yang dialih fungsikan dapat dilihat dari tabel dibawah
data Tanaman padi fuso sebagai berikut:
Tabel
Data Fuso Padi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun ,
dan 71
No Kecamatan
(Ha)
(Ha)
(Ha)
Keterangan
Mendahara
Mendahara Ulu
71
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur,
Geragai
Dendang
Muara Sabak
Timur
Muara sabak
Barat
Kuala jambi
Rantau Rasau
Berbak . .
Nipah panjang
Sadu
jumlah
Dapat dilihat tabel diatas dari tahun , dan mengalami
penurunan dari kurun waktu tersebut sebagaimana diungkapkan Bapak
Sunarno, SP selaku kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung
Jabung Timur.
“Memang benar untuk Tanaman Padi fuso pada tahun ,
dan mengalami penurunan disebabkan karena curah hujan
banyak air menggenangi lahan sawah, kemudian tidak serentaknya
menanam padi maka petani tidak sama panennya bahkan
mengalami kegagalan panen karena banjir, untuk hama penyakit
yaitu hama burung banyak yang menyerang juga jadi banyak para
petani yang gagal panen.”72
72
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
Dari hasil wawancara tersebut gagalnya panen petani disebabkan bukan
karena bibit tidak bagus atau kurangnya pupuk melainkan karena faktor alam
yang mengakibatkan kerugian bagi para petani, hama burung termasuk musuh
bagi para petani yang memakan tanaman padi, sehingga mengakibatkan gagal
panen maupun berkurangnya hasil panen.
Peneliti selanjutnya mewawancarai Bapak Sunarno, SP selaku kepala
dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur sebagai berikut :
“Pemerintah diharapkan tidak memberikan izin bangunan yang
akan berdiri diareal persawahan, dan kami nanti akan memberikan
intensif fiskal dan non fiskal bagi petani pemilik lahan langkah ini
untuk mencegah lahan sawah yang akan dialih fungsikan menjadi
properti”73
Dari hasil wawancara tersebut pemerintah juga melarang jika terdapat
yang ingin membangun rumah atau bangunan diareal persawahan maka
pemerintah tidak memberikan izin diharapkan agar mengurangi atau mengatasi
upaya alih fungsi lahan, untuk program pemberian intensif fiskal dari dinas
tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung Timur, kalau petani bisa
mempertahankan lahannya akan dibantu benih, pupuk, dan sebagainya agar
masyarakat dapat merasakan keringanan akan adanya bantuan dari pemerintah,
diharapkan dengan program-program dari pemerintah yang dahulunya petani
hanya dapat panen satu kali satu tahun dengan dibina oleh penyuluh pertanian
disetiap masing-masing kecamatan bisa panen dua kali dalam setahun,
diharapkan mendapatkan ilmu dan teknologi cara penanaman menuju modern
73
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
dengan menggunakan alat yang sudah canggih tidak tradisional lagi agar para
petani lebih ringan kerjanya lebih menghemat biaya untuk menanam karena
dengan adanya alat yang sudah modern, diharapkan dapat menambah wawasan
dalam bercocok tanam dan mendapatan hasil yang maksimal.
. Program Sosialisasi Pentingnya Lahan Sawah
Program ini bertujuan untuk mencegah adanya alih fungsi lahan dengan
adanya sosialisasi tersebut diharapkan agar lahan-lahan yang telah ada tidak
dialih fungsikan.
Tabel
Program Sosialisasi Pentingnya Lahan Sawah74
No Kegiatan Deskrips Target Capaian
Sosialisasi
pentingnya
lahan sawah
Sosialisasi lahan
sawah adalah pelatihan
untuk pengembangan
pada peningkatan
produktivitas lahan
sawah
Seluruh
kelompok
tani ikut
berpartisipasi
dalam
kegiatan ini
Seluruh
petani hadir
dalam
kegiatan ini
Pelatihan
memilih bibit
unggul
Dalam pemilihan bibit
unggul perlu dipahami
seluruh petani agar
memahami bagaiman
bibit yang baik dalam
produksi
Agar
kelompok
tani bisa
dapat bibit
unggul
Seluruh
kelompok
tani bisa
menggunakan
bibit unggul
yang lebih
baik
Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut peneliti melakukan
wawancara dengan ketua kelompok tani di Kecamatan Geragai Kabupaten
Tanjung Jabung Timur yaitu Bapak Mawan adalah sebagai berikut :
74
Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikutura Tanjung Jabung Timur,
“Memang ada petugas dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur kepada kami untuk melakukan sosialisasi di
tingkat kecamatan dengan membuat pertemuan antara kami dengan
Dinas terkait yaitu tentang pentingnya lahan pertanian pangan
berkelanjutan75”
Dari hasil wawancara tersebut dengan diadakan pertemuan sosialisasi
antara intansi pemerintah dengan masyarakat baik ditingkat Desa, Kecamatan,
dan Kabupaten diharapkan masyarakat akan sadar pentingnya lahan agar dapat
mencegah alih fungsi lahan, hal ini tertuang pada Peraturan Daerah No Tahun
, pasal angka ( ) yang berbunyi proses dan tahapan penetapan lahan
pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) dilakukan
melalui:
a. Sosialisasi kepada petani dan pemilik lahan
b. Inventarisasi yang bersedia lahanya ditetapkan sebagai lahan pertanian
pangan berkelanjutan
c. Rapat kordinasi ditingkat Desa
d. Rapat kordinasi ditingkat Kecamatan dan rapat kordinasi ditingkat
kabupaten
Selanjutnya peneliti wawancara seperti yang diungkapkan Bapak
Sunarno, SP selaku kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura sebagai
berikut :
“Kita tidak bisa lagi melarang petani agar tidak alih fungsi lahan,
tetapi kita akan mencarikan solusi Salah satu upaya dengan cara
mengoptimalkan lahan pangan, yang tadinya IP jadi IP ,
kita juga mensosialisasikan kepada para petani baik melalui
75
Wawancara dengan ketua kelompok Tani bapak Mawan di Kecamatan Geragai
Kabupaten Tanjung Jabung Timur tanggal september
penyuluh-penyuluh disetiap kecamatan yang ada di Tanjung
Jabung Timur apa yang diminta petani kita ajukan dan kami
memberikan kepada petani pupuk, benih, kami membantu para
petani dalam upaya pencegahan lahan yang dialih fungsikan
dengan adanya bantuan tersebut diharapkan agar para petani dapat
ringan dalam menanam padi tersebut.76
Dari hasil wawancara tersebut dinas tanaman pangan dan hortikultura
berupaya untuk mengoptimalisasikan lahan melalui penyuluhan-penyuluhan
yang terdapat disetiap kecamatan-kecamatan, meningkatkan hasil indeks
pertanaman dari sebelumnya menjadi agar nantinya panen hasil dari
petani lebih banyak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut
kesimpulan dari peran dinas Tanaman pangan dan hortikultura dalam
perlindungan lahan pertanian berkelanjutan :
. Dinas tanaman pangan dan hortikultura mempunyai peran sangat penting
dalam perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, karena dengan adanya
dinas tersebut bisa mengurangi pencegahan alih fungsi lahan, dengan
program mencetak lahan sawah yang baru.
. Program sosialisasi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,
diharapkan masyarakat sadar terhadap perlindungan lahan pertanian
76
Wawancara dengan bapak Sunarno, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur, September
berkelanjutan, Dinas tanaman pangan dan hortikultura menyampaikan bahwa
apa yang diinginkan maupun kebutuhan masyarakat maka nantinya akan
dilaksanakan MUSRENBANG (musyawarah rencana pembangunan),
dimana para petani dapat menyampaikan keluhan tentang apa saja yang
dibutuhkan. Dengan adanya musrenbang yang diadakan pemerintah terkait
maka nantinya menjadi lebih tahu apa saja kekurangan yang menjadi kendala
petani tersebut.
. Program Gerakan Serentak Tanam Padi Dua kali Setahun para petani
dalam musim tanam bisa setahun dua kali panen, namun kendala yang
dihadapi para petani yaitu ketika kemarau dan musim penghujan banjir akan
kesulitan tanam padi.
Kesimpuan dari Apa faktor pendukung dinas tanaman pangan dan
hortikultura Tanjung Jabung Timur terhadap perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan :
. Dengan adanya Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor tahun
tentang program beras Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk membeli
beras petani lokal sebagai pengganti tunjangan beras, jumlah beras yang
dijual ke PNS sebanyak Kg per-orang Per bulan, beperan aktif dalam
memberi beras petani lokal melalu Peraturan Bupati tersebut, untuk
menyerap hasil beras petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani
. Jumlah penduduk yang terus bertambah mengakibatkan alih fungsi lahan
seperti semakin bertambahnya perumahan yang terus menerus.
. Untuk sumber daya manusia masih kekurangan dikarenakan masyarakat
tidak begitu banyak yang menanam tanaman padi, karna petani banyak
yang menanam sawit menggap sawit lebih menjanjikan.
Kesimpulan dari bagaimana upaya dinas tanaman pangan dan hortikultura
Tanjung Jabung Timur dalam mencegah lahan yang dialih fungsikan :
. Program untuk mencegah alih fungsi lahan seperti memberikan
bantuan benih, memberikan bantuan pupuk, memberikan alat mesin
canggih untuk menanam padi, membuat drainase air, membuat jalan
beton hasil tempat panen padi, tetapi belum meratanya hanya beberapa
wilayah saja yang mendapatkannya belum maksimal.
. Upaya intensifikasi pertanian, penyediaan benih unggul, pupuk,
optimalisasi dan perluasan areal tanam, perbaikan irigasi, serta
pengamanan hasil produksi serta menanggulangi hama penyakit
terdapat ditanaman padi, kami juga mensosialisasikan memanfaatkan
mesin teknologi untuk menanam padi, pemberiaan pupuk bersubsidi
juga diberikan agar dapat meringankan petani karena pupuk subsidi
lebih murah dibandingkan dengan pupuk non subsidi.
. Pemerintah tidak bisa lagi melarang petani agar tidak alih fungsi lahan,
tetapi akan mencarikan solusi Salah satu upaya dengan cara
mengoptimalkan lahan pangan, yang tadinya Indeks pertanaman
menjadi .
B. Saran
. Pemerintah daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur lebih melakukan
pendekatan terhadap masyarakat mengenai pentingnya fungsi lahan
pertanian,dengan cara memberikan sosialisasi mengenai dampak alih
fungsi lahan pertanian.
. Dinas tanaman pangan dan hortikultura harus selalu konsisten dalam
menjalankan program lahan pertanian pangan berkelanjutan secara
maksimal.
. Meningkatkan pengawasan dan kemampuan personil lapangan agar lebih
bisa ditingkatkan.
. Diharapkan dinas tanaman pangan dan hortikultura Tanjung Jabung
Timur dapat lebih meningkatkan kebutuhan petani sesuai dengan
kebutuhan para kelompok tani tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Amril Hadi Haryono,metodologi penelitian pendidikan, (Bandung:Pustaka
Setia, ).
Bungin Burhan, metodologi penelitian kualitatif, (Jakarta :PT. Raja Grafindo
Persada, ).
Dwiyanto Agus, reformasi birokrasi public di Indonesia, (Yogyakarta:Gajah
Madha University Press, ).
Gardjito Murdijati, penanganan segar hortikultura untuk penyimpanan dan
pemasaran, (Jakarta:Prenada Media, ).
HAW.Widjaja, otonomi daerah dan daerah, (Jakarta:PT. Raja Grafindo
Persada, ).
Koentjaraningrat,method penelitian masyarakat, (Jakarta:Gramedia, ).
Lin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Andini, observasi dan wawancara, (Jawa
Timur: Bayumedia Publishing, ).
Mangkunegara, evaluasi kinerja sumber daya manusia, (Bandung: Refika
Aditama, ).
Singarimbun Masri dan Effendi Sofian, method penelitian survey,
(Jakarta:LP ES, ).
Sedamaryanti, good govemance (keperintahan yang baik) dan good corporate
govemance (tata kelola perusahaan yang baik, (Bandung:Mandar
Maju, ).
Sugiyono, metodepenelitian kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, ).
Undang-undang pangan (pasal ).
Una Sayuti, pedoman penulisan skripsi edisi refisi, (Jambi:Syariah
Press, ).
Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, metodologi penelitian
sosial,(Jakarta:Bumi Aksara).
B. Jurnal
Anita Widhy Handari, implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan, (Malang).
Diajeng Ani Hafiah, analisis kinerja dinas pertanian pangan dan hortikultura
kabupaten tanjung jabung timur provinsi jambi.
Kusniati Retno, analisis perlindungan hukum penetapan lahan pertanian
pangan berkelanjutan.
Melulosa Adytya Sakti, kajian pemetaan lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP B),Jurnal Ilmu tanah agrokimatologi (
Purworejo: ).
Rahmadiah Riska, kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan alih fungsi lahan di Desa Kemuning Muda.
C. Website
http://jambiprov.go.id/v /berita-sekda-harap-data-lp b-rampung-paling-
lambat- .html, diakses juli
https://jambi.tribunnews.com/ /dukung-ketahanan-pangan-bpn-
jambi-komit-amankan-lahan-pertanian-dari-alih-fungsi-lahan, diakses
juli
https://www.google.com/amp/s/jambi.antarnews.com/amp/berita/ /tanj
abtim-tetapkan- -hektare-sebagai-kawasan-lp b, diakses juli
Sumber Data : Dokumentasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanjung Jabung Timur
Sumber Data: Dokumentasi Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tanjung Jabung Timur
Sumber Data : Dokumentasi Daftar Pegawai Kantor Dinas Tanaman Pangan
dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur
Sumber Data : Dokumentasi Ketua kelompok Tani
DOKUMENTASI
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
NAMA : ANTONI PRASETIO
NIM : SIP
FAKULTAS : SYARIAH
TAHUN :
JUDUL : PERAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA DALAM PERLINDUNGAN LAHAN
PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI TANJUNG
JABUNG TIMUR.
Mengetahui
Pembimbing I
H.Hermanto Harun, Lc., M.HI., Ph.D
NIP.
NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
NAMA : ANTONI PRASETIO
NIM : SIP
FAKULTAS : SYARIAH
TAHUN :
JUDUL : PERAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA DALAM PERLINDUNGAN LAHAN
PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI TANJUNG
JABUNG TIMUR.
Mengetahui
Pembimbing II
Juharmen, S.HI.,M.Hum
NIP.
NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN
CURRICULUM VITAE
Nama : ANTONI PRASETIO
NIM : SIP
TTL : Jambi, Maret
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Rt. RW. Kelurahan Talang
Babat Kecamatan Muara Sabak Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Pekerjaan : Mahasiswa
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
No Hp : +
A. Riwayat Pendidikan
NO JENJANG PENDIDIKAN TEMPAT TAHUN
SD NO TALANG
BABAT
TANJUNG JABUNG
TIMUR
SMPN NO TANJUNG
JABUNG TIMUR
TANJUNG JABUNG
TIMUR
SMA N TANJUNG
JABUNG TIMUR
TANJUNG JABUNG
TIMUR
S. UIN STS JAMBI MUARO JAMBI