hutan adat (dampak perambahan hutan atas kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/sip.141790_si...

76
1 HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga Desa Renah Alai Jangkat Merangin Jambi) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Pada Fakultas Syari’ah Oleh: SI ALDI NIM: SIP.141790 KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1439H/2018M

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

1

HUTAN ADAT

(Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

Desa Renah Alai Jangkat Merangin Jambi)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh GelarSarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Syari’ah

Oleh:

SI ALDI

NIM: SIP.141790

KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1439H/2018M

Page 2: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

2

Page 3: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

3

Page 4: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

4

MOTTO

والبحربماكسبت ايدي الناس ظهرالفساد في البر

الذي عملىا لعلهم يرجعىن.ليذقهم بعض

Artinya:

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan

manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Page 5: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

5

ABSTRAK

Hutan Adat (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Wargaa Renah Alai

Kecamatan Jangkat Merangin Jambi). Hutan adat merupakan warisan dari orang-

orang sebelumnya yang diwariskan kepada masyarakat adat yang berada

dilingkungan tersebut. Hutan ini bisa menjadi hutan produksi dan fungsi lindung

sesuai dengan ketentuan atau aturan adat tersebut.

Penelitian ini mengkaji tentang permasalahan yang terjadi di tanah adat

Marga Serampas tepatnya di Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat. Pada pokok

permasalahannya yaitu terjadi perambahan liar atau perambahan hutan yang

dilakukan oleh kelompok eksodus yang berada disekitar TNKS (Taman Nasional

Kerinci Sebelat) sehingga hutan adat marga serampas ikut dirambah oleh

kelompok tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

deskriptif. Dalam penelitian ini bagaimana bagaimana fungsi atau peran Aparatur

Pemerintah dan Lembaga Adat dalam mengkondusifkan keadaan kepada

warganya agar tetap rukun dan taat terhadap aturan yang berlaku.

Kata Kunci: Perambahan Hutan Adat,Kerukunan Warga,Lembaga Adat,Aparatur

Desa.

Page 6: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

6

PERSEMBAHAN

Fuji beserta syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-nya, sehingga aku tetap optimis untuk menyelesaikan Skripsi ini dan

berharap mendapat keridhaan-nya.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Ku persebahkan karya ini kepada:

Kedua orang tua ku ayahanda Halimin dan ibunda Nur Mala dan keluraga besarku

beserta teman-teman yang selalu memotivasiku.

Page 7: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil „alamin puji berserta syukur atas limpahan rahmat yaang

diberikan oleh allah subhana wata‟ala. Dengan nikmat ialah sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian ini dengan seizin nya serta berbagai upaya,usaha

dan do‟a yang dilakukan.

Kemudian shalawat beriringkan salam kepada baginda nabi akhir zaman

muhammad SAW. Sebagai panutan umat islam yang harus di ikuti agar kehidupan

damai dan sentosa serta meraih kebahgiaan dunia dan akhirat.

Dengan judul penelitian penulis “Perambahan Hutan: Dampaknya Bagi

Kerukunan Warga di Hutan Adat Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat

Kabupaten Merangin Provinsi Jambi”. Penulis berharap penelitian ini dapat

bermanfaat nantinya bagi pembaca penelitian ini karena dalam penelitian ini

membahas bagaimana perambahan liar yang terjadi di area hutan adat Desa Renah

Alai serta bagaimana situasi permasalahan yang terjadi dan bagaimana

dampaknya bagi masyarakat Desa Renah Alai.

19 September 2018

Penulis

Page 8: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

LEMBARAN PERNYATAAN..........................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN....................................................................iv

MOTTO.................................................................................................................v

ABSTRAK...........................................................................................................vi

PERSEMBAHAN..............................................................................................vii

KATA PENGANTAR......................................................................................viii

DAFTAR ISI.......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1

B. Rumusan Masalah............ ........................................................................5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................................6

D. Kerangka Teori..........................................................................................6

E. Tinjauan Pustaka.....................................................................................11

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................15

B. Pendekatan Penelitian.............................................................................15

C. Jenis dan Sumber Data............................................................................16

D. Unit Analisis..............................................................................................17

E. Instrumen Pengumpulan Data................................................................17

F. Teknik Analisa Data................................................................................19

G. Sistematika Penulisan..............................................................................20

H. Jadwal Penelitian.....................................................................................22

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Page 9: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

9

A. Aspek Geografis.......................................................................................24

B. Aspek Demografis....................................................................................24

C. Aspek Ekonomi ........................................................................................25

D. Aspek Pemerintahan................................................................................31

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Konflik di Area Hutan Adat Desa Renah Alai.....................................37

B. Langkah-Langkah Pemerintah dalam Mewujutkan Kerukunan di

Desa Renah Alai.......................................................................................47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................56

B. Saran-Saran..............................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 10: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

10

DAFTAR SINGKATAN

TNKS : Taman Nasional Kerinci Sebelat

RW : Rukun Warga

RT : Rukun Keluarga

SDM : Sumber Daya Manusia

SDA : Sumber Daya Alam

SDP : Sumber Daya Pembangunan

SDSB : Sumber Daya Sosial Budaya

KK : Kartu Keluarga

PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini

TK : Taman Kanak-Kanak

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menegah Atas

SMU : Sekolah Menengah Umum

PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat

UU : Undang-Undang

UUD : Undang-Undang Dasar

PerDa : Peraturan Daerah

UIN : Universitas Islam Negeri

Page 11: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

11

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Wilayah Administratid Pemerintahan Desa.................................25

Tabel 3.2 : Jumlah Penduduk Desa................................................................25

Tabel 3.3 : Mata Penaharian Desa..................................................................25

Tabel 3.4 : Jenis Produksi Ekonomi...............................................................25

Tabel 3.5 : Daftar Sumber Daya Alam...........................................................26

Tabel 3.6 : Daftar Sumber Daya Manusia......................................................26

Tabel 3.7 : Daftar Sumber Daya Pembangunan.............................................27

Tabel 3.8 : Daftar Sumber Daya Sosial Budaya.............................................27

Page 12: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Desa Renah Alai..........................................31

Gambar 1.1 : Kawasan Lokasi Perambahan Hutan............................................38

Gambar 3.2 : Kawasan Lokasi Perambahan Hutan............................................40

Gambar 3.4 : Lokasi Hutan yang dijadikan Tani Kopi......................................43

Gambar 3.5 : Lokasi Hutan yang dijadikan Tani Pisang dan Kulit Manis........44

Page 13: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang besar dan memiliki sumber daya

alam yang melimpah baik itu dari sumber daya alam hayati maupun dari

sumber daya alam non hayati. Salah satunya sumber daya hutan yang

memiliki peran penting dalam kehidupan manusia yang harus dijaga dan di

lestarikan keberadaan nya. Dalam pembahasan peneliti yang mana tertuju

terhadap sumber daya alam hayati yaitu sumber daya hutan.

Hutan suatu ekosistem yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya

agar manfaat dan kegunaan hutan itu sendiri dapat dinikmati

keberadaannya. UU No. 41 Tahun 1999, Pasal 3: Tujuan pengelolaan

kehutanan itu sendiri antara lain adalah menjamin keberadaan hutan luasan

yang cukup dan sebaran yang proporsional, mengoptimalkan aneka fungsi

hutan( fungsi konservasi, fungsi lindung, fungsi produksi untuk

mendapatkan manfaat lingkungan, sosial budaya dan ekonomi yang

seimbang dan lestari), meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai,

meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan

keberadaan masyarakat secara partisipatif,berkeadilan dan berwawasan

lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi

Page 14: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

14

serta ketahanan terhadap akkibat perubahan eksternal dan menjamin

distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan.1

Dalam pembahasan yang dibahas peneliti ini yang mana hutan desa

Renah Alai yang berbatasan dengan desa Sungai Lalang terjadi

perambahan liar di area hutan adat desa Renah Alai yang terletak di

kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat.

Perambahan hutan yang terjadi di kawasan hutan TNKS yang

mengakibatkan hutan adat desa Renah Alai ikut di rambah oleh perambah

atau pelaku pembalakan liar sehingga memicu kemarahan warga terhadap

pelaku perambahan hutan. Dari informasi Tribun Jambi ratusan warga

desa Renah Alai melakukan sweeping ke perbatasan desa Renah Alai

dengan desa Sungai Lalang untuk mengusir para pelaku perambah di area

hutan tersebut. Hal ini hampir menimbulkan konflik antara warga dengan

pelaku perambahan hutan namun beruntung dapat diamankan oleh

keamanan setempat.2

Perambahan yang terjadi di area Taman Nasional Kerinci Sebelat

sudah terjadi beberapa tahun belakangan namun kurangnya pengawasan

dari pihak TNKS atau Kehutanan, perambahan terus terjadi sehingga

meluas ke hutan adat Marga Serampas dari 106 Ha hutan adat Marga

Serampas yang berada di kawasan TNKS hanya tersisa 65 Ha. Terjadinya

1 Takdir Rahmadi,Hukum Lingkungan Di Indonesia,(Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada,2013),hlm.164-165 2 ttps://www.imcnews.id/read/jangkat-memanas-warga-usir-perambah-hutan.

Page 15: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

15

perambahan yaitu sejak 2015 awal hingga maraknya pada tahun 2018

awal.3

Dalam pembahasan ini penulis fokus terhadap pembahasan hutan

adat Desa Reanah Alai yang mana pada studi kasus nya yaitu hutan Adat

Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin yang

berbatasan dengan desa Sungai Lalang yang luasnya kurang lebih 105 Ha.

namun tetap tunduk terhadap aturan Marga Serampas.

Sebagimana Peraturan Daerah Kabupaten Merangin No 8 Tahun

2016 Tentang Pengakuan Dan Perlindungan Hukum Adat Marga

Serampas. Dalam sistem penguasaan dan memanfaatan lahan terdapat dua

poin yaitu lahan milik bersama yaitu yang dijadikan hutan adat kemudian

lahan milik pribadi yang meliputi pemukiman, lahan pemukiman,

pekarangan, kebun dan sawah.4

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945,secara tegas dalam Pasal 18 B ayat 2, bahwa Negara mengakui dan

menghormati satuan-satuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak

tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur

dalam Undang-Undang. Isi dari Pasal 18 B ayat 2 Undang Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu mengakui bahwa

masyarakat adat memiliki hak dan kewenangan dalam mengelola hutan

3 Wawancara Dengan Jasdianto,Warga Desa Renah Alai, 13 Agustus 2017.

4 Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pengakuan Dan

Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Serampas, Pasal 12 ayat (2 dan 3).

Page 16: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

16

adat yang berada di wilayahnya masing-masing. Masyarakat hukum adat

berhak untuk menguasai, memiliki dan mendapatkan hasil hutan tanah

adat yang mereka miliki.

Tanah dan hutan memiliki arti yang penting bagi masyarakat

hukum adat. Keberadaan masyarakat hukum adat di Indonesia merupakan

hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan mereka. Persekutuan

dengan tanah yang diduduki terdapat hubungan yang erat, hubungan yang

bersifat religio-magis. Hubungan ini menyebabkan persekutuan

memperoleh hak untuk menguasai tanah yang dimaksud, memanfaatkan

tanah, memungut hasil dari tumbuh-tumbuhan yang hidup diatas tanah itu,

juga berburu terhadap binatang-binatang yang hidup disitu. Pasal 3

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria berisikan ketentuan bahwa hak persekutuan atas tanah ini

disebut hak ulayat.5

Dengan adanya fakta dan permasalahan yang tejadi di tengah

masyarakat adat Maraga Serampas terhadap kerusakan lingkungan atau

perambahan hutan adat Desa Renah Alai seperti yang telah dikemukakan

di atas, maka penulis mersa tertarik untuk melakukan kajian secara

mendalam terhadap permasalahan yang terjadi, dalam bentuk skripsi

dengan mengangkat judul “Hutan Adat: Dampak Perambahan Hutan

Atas Kerukunan Warga Desa Renah Alai Jangkat Merangin Jambi”.

5 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Agraria, Pasal 3.

Page 17: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

17

B. Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah diatas,

maka dapat dirumuskan permasalahan yang ingin penulis bahas dalam

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana konflik yang terjadi di tanah adat Desa Renah Alai

Jangkat Merangin Jambi?

2. Apa langkah-langkah pemerintah dalam mewujudkan kerukunan di

masyarakat Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten

Merangin Jambi?

C. Batasan Masalah

Peristiwa dan kejadian terhadap konflik yang terjadi ditengah-

tengah masyarakat sering kali terjadi di berbagai wilyah di Indonesia.

Karena latar belakang yang berbeda, seperti latar belakang suku, agama,

adat-istiadat dan lain sebagainya. Sehingga dengan demikian konflik tidak

bisa di hindari dalam kehidupan sehari-hari. Terkait dengan permasalahan

yang terjadi. Oleh karena itu agar permasalahan dalam penelitiaan ini tidak

melebar dan demi tercapainya target penelitian, maka penulis membatasi

permasalahan dengan fokus pada penelitian “Hutan Adat(Dampak

Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga Desa Renah Alai Jangkat

Merangin Jambi)”.

D. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka

tujuan dari penelitian dan penulisan skripsi ini , adalah sebagai berikut :

Page 18: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

18

a. Untuk mengetahui bagaimana konflik yang terjadi di tanah adat

Desa Renah Alai Jangkat Merangin Jambi.

b. Untuk mengetahui dan memahami apa saja langkah-langkah

pemerintah setempat dalam menciptakan kerukunan ditengah

masyarakat Desa Renah Alai Jangkat Merangin Jambi.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dan kegunaan penelitian dan penulisan skripsi ini,

adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan mengenai pebahasan peneliti.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan p ikiran bagi penulis khususnya, mahasiswa, masyarakat

dan pemerintah, antaupun bagi pembaca mengenai penebangan liar

atau maslah penebangan huatan adat.

3. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syari‟ah, Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

F. Kerangka Teori

a. Teori Konflik

Konflik adalah sesuatu hal yang terjadi dalam kehidupan

bermasyarakat atau sosial antara suatu kelompok dengan kelompok yang

lainnya dengan cara menyingkirkan kelompok atau individu dalam

mencpai tujuan, keinginan atau kepentingan nya.

Page 19: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

19

Sedangkan defenisi konflik menurut soekanto adalah suatu proses

sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya

dengan cara menentang pihak lawan yang di sertai dengan ancaman atau

kekerasan.6 Sanderson konflik adalah pertentangan kepentingan antara dua

atau dengan kalangan berbagai individu dan kelompok sosial, baik yang

terjadi pertentangan terbuka atau kekerasan fisik.7

Konflik adalah sebuah gejala yang terjadi di kehidupan sehari-hari di

masyarakat. Konflik adalah sebuah persepsi yang berbeda dalam melihat

suatu situasi dan kondisi yang selanjutnya teraplikasi dalam bentuk aksi-

aksi sehingga telah menimbulkan pertentangan dengan pihak-pihak

tertentu. Ada yang mengatakan setiap orang itu memiliki perbedaan atau

secara istilah disebut “different think, different opinion, different analysis,

an too different action.” Dan perbedaan itu terjadi karena dilatar belakangi

oleh berbagai sebab, seperti latar belakang experience, reference, keluarga,

pendidikan, organisasi, dan lain sebagainya. Dimana perbedaan ini secara

langsung dan tidak langsung telah melahirkan konflik.8

Sedangkan teori konflik dalam penelitian peneliti adalah teori konflik

dari pemeikiran Lewis Coser. Coser menggambarkan konflik sebagai

perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan yang berkenaan

dengan status, kekuasaan, dan sumber-sumber kekayaan yang persediyaan

nya tidak mencukupi. Pihak-pihak yang berselisih tidak hanya ber maksud

6 Soerjono Soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Tiara

Wacana, 1985),Hlm.11 7 Stephen K. Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial,

(Jakarta: Praja Grafindo Persada, 2000), Edisi Ke-2, Hlm.13 8 Irham Rahmadi, Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi Dan Kasus,(Bandung: Cv

Alfabeta, 2016),Hlm .148-149

Page 20: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

20

untuk memperoleh barang yang diinginkan, tetapi juga memojokkan,

merugikan atau menghancurkan lawan mereka. Lebih lanjut Lewis Coser

menyatakan, perselisihan atau konflik dapat berlangsung antara individu,

kumpulan, atau antara individu dan kumpulan. Bagaimanapun, konflik

antar antar kelompok maupun intra kelompok senantiasa ada di tempat

orang hidup bersama.9

Dari teori Lewis Coser dapat di artikan bahwa keadaan konflik yang

terjadi di Desa Renah Alai dilatar belakangi oleh kekurangan sumber-

sumber kekayaan yang berada di tempat tinggal pelaku pemalakan hutan

yang mengakibatkan kemiskinan sehingga suatu kelompok berusaha

memenuhi kepentingan mereka demi tercapai nya tujuan yang mereka

inginkan atau demi meraih keuntungan yang besar walaupun menantang

suatu pihak atau kelompok ataupun menantang atauran-aturan yang berada

dilingkungan tersebut.

Sedangkan dari analisa penulis mengapa terjadi permasalahan

sedemikian rupa karena para pelaku ingin memenuhi kebutuhan ekonomi

keluarga ataupun memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi pada zaman

sekarang sulitnya mencari mata pencaharian, minimnya lapangan

pekerjaan dan naiknya harga barang-barang. Sehingga untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari kurang mencukupi.

Dalam pandangan Karl Max bahwa terjadi konflik salah satunya

adalah adanya kelas dalam kehidupan sosial yang kelas sikaya dan simikin

9 Wirawan, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma, (Jakarta:Kencana,2012), Hlm.83

Page 21: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

21

atau buruh. Jadi pandangan Max tentang konflik pada dasarnya muncul

dalam upaya memperoleh akses terhadap kekuatan produksi, apabila ada

kontrol dari masyarakat konflik akan bisa dihapus. Artinya, bila

kapitalisme digantikan dengan sosialisme, kelas-kelas akan terhapus dan

pertentangan kelas akan terhenti.

Sedangkan menurut Max Weber konflik dalam menperebutkan

ekonomi merupakan ciri dasar dalam kehidupan sosial.10

Jadi dapat

dipahami bahwa faktor ekonomi dapat menimbulkan konflik di dalam

kehidupan sosial. Berkaitan dengan pembahasan peneliti jelas di sini

bahwa faktor ekonomi sangat mempengaruhi terjadinya konflik di tengah

masyarakat kita. Dalam kasus yang terjadi di desa renah alai yang mana

adanya kelompok-kelompok dari luar daerah yang ingin merampas

kekayaan sumber daya alam milik masyrakat setempat dan para pelaku

pembalakan hutan menerobos hutan dalam upaya melakukan aksi

pembalakan yang tidak seharusnya dilakukan.

b. Teori kerukunan

Berkaitan dengan pembahasan peneliti yang mana berjudul

Perambahan Hutan(Dampak Nya Bagi Kerukunan Warga Di Hutan Adat

Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin). Jadi dari

judul di atas bahwa terjadinya perambahan hutan tanpa izin yang

dilakukan oleh kelompok eksodus yang menimbulkan kegaduhan warga

serta keresahan warga terhadap perambahan liar tersebut. Dalam hal ini

10

Ibid, Hlm.66-69.

Page 22: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

22

penulis memandang agar tidak terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan

bagaimana upaya dari aparatur desa dalam mereda dan mendamaikan

keadaan agar masyarakat hidup rukun dan tetap harmonis.

Dalam teori kerukunan sosial memandang kselarasan atau harmoni

hubungan sosial dapat terjadi dalam interaksi antara elemen masyarakat

dan kulturalnya dengan setidaknya lima teori dasar antara lain:

1. Teori nilai yaitu kerukunan dan integrasi sosial dapat terjadi

apabila masing-masing kelompok dan subkultur dalam

masyarakat saling mentaati nilai-nilai sosial. Nilai merupakan

sesuatu yang diyakini dan dijalankan dalam masyarakat.

2. Teori struktural yaitu kerukunan sosial dipengaruhi oleh

struktur sosial dalam masyarakat. Pihak penguasa sebagai

struktur tertinggi dapat menerapkan peraturan-peraturan yang

mengitegrasikan masyarakat.

3. Teori idealis yaitu kerukunan sosial dapat terjalin apabila

terdapat ide, gagasan, visi, ataupun ideologi yang mengikat

anggota masyarakat secara keseluruhan.

4. Teori resiprositas yaitu kerukunan sosial dan integrasi sosial

dapat terjadi apabila dalam masyarakat dibangun jalinan sosial

yang mantap.

5. Teori interaksi yaitu kerukunan sosial dapat terjadi apabila

terjadi interaksi rasional antar kelompok, etnis, agama dan

klain sebagainya. Dengan demikian saling menguntungkan satu

Page 23: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

23

dengan yang lain dalam hidup bermasyarakat dan dapat

memberikan manfaat bagi masing-masing.11

c. Pemerintahan Desa

Pemerintah Desa selaku orang yang memiliki kewenangan di desa

memiliki peran penting dalam mewujutkan stabilitas keamanan dan

ketentraman di desa tersebut. Pemerintah Desa atau Kepala Desa adalah

penyelenggara pengurusan rumah tangga desa dan penyelenggara

pemerintah desa. Kepala Desa wajib melindungi, membela, meningkatkan

kesejahteraan dan pengetahuan serta kehidupan penduduk desa.12

Kepala Desa mempunyai kedudukan sebagai wakil desa dalam badan

hukum, tetapi dalam melaksanakan tugasnya terutama urusan yang

penting, maka dapat meminta pertimbangan dari anggota pamong desa

atau perangkat desa. Di dalam mengambil keputusan yang menyangkut

hajat hidup penduduk desa, maka dapat mengadakan musyawarah dan

meminta pendapat dengan masyarakat desa.

Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi maka bagaimana seorang

Kepala Desa selaku orang yang tertinggi di desa mewujutkan perannya

dalam menciptakan masyarakat yang rukun dan tentram.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka atau tela‟ah pustaka ataupun juga bisa disebut

landasan teori merupakan studi pendahuluan (preliminary study) yang

11

http://hisnuddin.blongspot.co.id/2009/10/teori-kerukunan-sosial.html?m=1 12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, hlm.79.

Page 24: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

24

bertujuan untuk mencari data tentang masalah yang di teliti, yang

dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian yang telah ada dan atau hasil studi

pustaka.13

Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Reza

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

yang berjudul Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Melestarikan

Hutan. Penelitian ini bertujuan untuk merngetahui kerjasama dalam

melestarikan hutan dan menjaga Kehutanan Dengan Mempertahankan

Nilai-nilai Kearifan Lokal Daerah Setempat Kearifan lokal (local

genius/lokal wisdom) merupakan pengetahuan lokal yang tercipta dari

hasil adaptasi suatu komunitas yang berasal dari pengalaman hidup yang

dikomunikasikan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal dengan

demikian merupakan pengetahuan lokal yang digunakan oleh masyarakat

lokal untuk bertahan hidup dalam suatu lingkungannya yang menyatu

dengan sistem kepercayaan, norma, budaya dan diekspresikan di dalam

tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama. kekayaan

budaya indonesia yang beragam, dan adanya keberagaman multietnis di

Indonesia yang membentuk nilai nilai luhur yang secara turun temurun

diberikan kepada generasi penerus yang ada di suatu daerah dan mayoritas

masyarakat indonesia yang dijuluki sebagai negara agraris, ini jugamenjadi

penunjang terhadap eksistensi pemeliharaan nilai nilai yang akan

mepertahankan hutan dilihat dari segi ekologis dan estetitikanya.

13

Ishaq, Metode Penelitian Hukum Dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Desertasi,

(Kerinci:Stain Press,2015),Hlm.129.

Page 25: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

25

Perpaduan alam dan kebudayaan masyarakat setempat menjadi dasar akan

adanya rasa ingin menjaga agar hutan tetap lestari.14

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Hefri Oktoyoki Dari

Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan Sekolah Pasca Sarjana Di Institut

Pertanian Bogor Pada Tahun 2016. Yang berjudul “Pengelolaan Sumber

Daya Hutan Di Kerinci Oleh Lembaga Adat” yang mana dalam penelitian

nya bahwa suatu kelembagaan adat atau yang disebut dengan ninek

mamak di kerinci, mereka selaku pemangku adat atau selaku pemangku

adat sangat memiliki pean penting dalam mengelola sumber daya hutan

sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat adat kerici. Salah satu fungsi

pemangku adat yaitu menetapkan norma-norma atau aturan-aturan adat

yang bisa mengikat bagi masyarakat adat di kerinci karena lembaga adat

begitu di taati oleh masyrakat adat kerinci. Bagaimana lembaga adat dapat

memberikan aturan terkait hutan yang boleh di kelola oleh masyarakat

atupun batas-batas hutan yang dilarang. sehingga dengan demikian tidak

memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.15

ketiga, penelitian yang dilakuakan oleh Ina Marina Dari Fakultas

Ekologi Manusia IPB 2011. Yang Berjudul Analisa Konflik Sumber Daya

Hutan Dikawasan Konservasi Gunung Halimun-Salak Bogor. Adapun

penelitian nya yaitu yang mana konflik yang terjadi antara masyarakat

dengan pemerintah yang mana ketika pihak dari Taman Nasional

14

Muhammad Reza, Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Melestarikan Hutan,

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia. 15

Hefry Oktoyoki, Pengelolaan Sumber Daya Huta Di Kerinci Oleh Lembaga Adat,

Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan Paca Sarjana Di Institut Pertanian Bogor:2016.

Page 26: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

26

menganggap bahwa gunung halimun-salak adalah milik negara karena

tidak terbebani hak atas tanah, sedangkaan masyrakat adat menganggap

bahwa gunung halimun adalah milik adat karena warisan dari leluhur anak

cucu mereka.16

Dari ketiga tinjauan pustaka tersebut dapat di simpulkan bahwa

penelitian terdahulu dengan penelitian penulis memiliki perbedaan dan

kesamaan namun dalam fokus penelitiannya yaitu sama-sama membahas

tentang kehutanan. Dan adapun perbedaannya yang mana penelitian

penulis yaitu adanya hak warga setempat yang dirampas oleh kelompok

eksodus yang ingin menguasai hutan tersebut. Namun ada sedikit

kesamaan dengan penelitian yang ketiga sama-sama membahas tentang

permasalahan atau konflik yang terjadi. Dan dalam pembahasan penelitian

penulis lebih kepada perambahan hutan yang terjadi di area hutan adat

Desa Renah Alai dampaknya bagi kerukunan warga setempat.

16

Ina Marina, Analisa Konflik Sumber Daya Hutan Di Kawasan Konservasi Gunung

Halimun-Salak, Bogor, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertaanian Bogor;2011.

Page 27: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

27

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif dengan teknik anlisis deskriftip. Pendekatan teknik analisis

deskriftip merupakan sebuah metode penelitian yang menggambarkan

subjek dan objek yang teliti sesuai apa adanya.

Dalam hal ini penulis bermaksud untuk mendalami dan memahami

situasi sosial masyarakat dan kondisi gejala alam yang terjadai di tengah

masyarakat di Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin.

Guna mendapatkan data yang akurat dan real dengan cara mendalami

melalui penelitian ke lokasi penelitian perkara agar memperoleh hasil

sebagaimana yang di harapkan peneliti.

Sumber untuk memperoleh data melalui obsevasi, wawancara

maupun dokumentasi. Adapun penelitian ini terpusat kepada Pemerintahan

Desa dan Masyarakat Desa Renah Alai dan untuk mengetahui bagaimana

Sinergitas Pemerintah Dan Masyarakat dalam menjaga dan melestarikan

hutan adat mereka. Dengan permasalahan yang terjadi di yaitu penebagan

liar di area hutan adat Desa Renah Alai yang dilakukan oleh kaum

oksodus-oksodus yang tidak bertanggung jawab.

Page 28: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

28

B. Jenis Dan Sumber Data

a. Jenis Data

Secara umum jenis data dalam penelitian ini dapat dibagai menjadi dua

bagian yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian

yang diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek

penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh saat

meneliti di lapangan. Data pokok yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu di peroleh secara langsung melalui wawancara.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan

atau pengelolaan data yang bersifat studi dokumentasi atau analisa

dokumen atau data yang berbentuk sudah jadi.17

Data sekunder dalam

penelitian ini, yaitu diperoleh melalui literatur atau dokumen berupa

perundang-undang, buku, jurnal, maupun internet yang pokok bahasannya

berhubungan dengan pembahasan peneliti.

b. Sumber Data

Sumber data adalah dari mana data diperoleh.18

Dapat berupa

bahan pustaka atau responden. Sumber data dari dokumentasi dan sumber

17

Iskandar, Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif, Kualitatif,

(Jakarta: GP Press,2008 ,),Hlm.253. 18

Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta:1998).Hlm.114.

Page 29: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

29

lapangan. Sedangkan sumber data dari penelitian ini di peroleh dari Media

Informasi, Kepala Desa, Perangkat Desa, Lembaga Adat Dan Masyarakat

yang berada di lingkungan sekitar area perambahan hutan.

C. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang di perhitungkan

sebagai subjek penelitian atau bisa diartikan sebagai sesuatu yang

berkaitan dengan fokus atau komponen yang di teliti. Dan unit analisis

suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, wilayah,

benda dan waktu sesuai dengan fokus permasalahan yang di teliti.19

Unit analisis dalam penelitan ini adalah pemerintah desa dan

masyarakat desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin

yang meliputi kepala desa, sekretaris desa, ketua lembaga adat dan

masyarakat petani Desa Renah Alai Jangkat.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk mendapatkan data yang

akurat dan lengkap, maka dalam penulisan skiripsi ini penulis menggunakan

beberapa metode, yaitu:

1. Observasi

Tehnik pengumpulan data dengan Observasi digunakan apabila,

penelitian berkenan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

19

http://www.referensimakalah.com/

Page 30: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

30

alam. 20 Metode ini maksudnya untuk mengumpulkan data dalam bentuk

pengamatan, pencatatan, secara sistematis terhadap Fenomena-fenomena

yang sedang diteliti seperti :

a. Place, atau dimana tempat interaksi dalam situasi sosial sedang

berlangsung

b. Actor, pelaku orang yang sedang melakukan peran tertentu

c. Aktivility, atau kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam sosial yang

sedang berlangsung.

2. Dokumentasi (dokumentation)

Dokumentasi merupakan suatau cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data melalui berbagai macam cara atau jenis berupa

tulisan, baik berupa arsip-arsip, buku, surat kabar, majalah, pendapat atau

teori, hukum-hukum atau aturan-aturan dan lain sebagainya yang

berhubungan dengan masalah penelitian tersebut. “Teknik dokumentasi

ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang berhubungan

dengan penelitian”.21

Dokumentasi yang peneliti dapat dari penelitian ini

yaitu melalui pengumpulan data dari jurnal, buku, media dan pendapat

yang bersangkutan dengan pembahasan penelitian.

3. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung yang dilakukan

antara peneliti dan responden atau dengan orang yang bersangkutan.

Wawancara ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti memperoleh dan

memahami informasi secara langsung, detail, serta mendalam mengenai

20

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D, Hlm.145 21

Arikuno, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta,2002),hlm.158-159

Page 31: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

31

pokok bahsan masalah yang akan diteliti oleh penulis. Adapun

wawancara yang telah dilakukan peneliti dalam pembahasan ini antara

lain wawancara dengan Kepala Desa, Aparatur Pemerintah, Lembaga

Adat Dan Masyarakat Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten

Merangin.

4. Jenis Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriftif kualitatif. Analisa deskriftif kualitatif yaitu metode analisis data

yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari penelitian

lapangan menurut kualitas dan kebenarannya , kemudian dihubungkan

dengan teori-teori, asas-asas dan kaidah-kaidah hukum serta peraturan

perundang-undang.

Selanjutnaya data tersebut, kemudian di deskripsikan dengan

menggunakan kata-kata sehingga diperoleh bahasa atau paparan dalam

bentuk kalimat yang sistematis dan dapat dipahami, kemudian dengan

demikian disimpulkan yang pada akhirnya akan mampu memberikan

jawaban atas permasalahan yang diteliti.

Adapun jenis analisis data dalam penelitian ini antara lain:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Proses reduksi data ini berarti kegiatan merangkum, memeilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting serta mencari tema dan

Page 32: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

32

pola dari data-data yang di peroleh dari lapangan.22Dalm hal ini penulis

merangkum data yang diperoleh dari hasil observasi dari lapangan dan

wawancara dengan perangkat pemerintah yang terkait.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagian,hubungan antara kategori, dan sejenisnya.23

Stelah

data yang di dapati dirangkum maka selanjutnya penulis akan menuliskan

uraian-urain mengenai data yang diperoleh.

3. Conclusion Drawing ( verification )

Proses analisis ini yaitu kegiatan penarikan kesimpulan

verifikasi.24

kesimpulan ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah

yang dirumuskan sejak awal, tetapi bisa juga tidak. Adapun tahap terahir

ini penulis menarik kesimpulan untuk selanjutnya dapat dipaparkan dalam

kerja sama Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan sumber daya

Hutan.

4. Sistematika Penulisan

Agar dalam penelitian ini tidak keluar dari pembahasan peneliti maka

penulis meringkas dalm bentuk sistematika penulisan penelitian dengan

membagi dalam lima bab. Adapun penyusunan skripsi ini terdiri dari lima

bab. Antara satu bab dengan bab lainnya membahas permasalahan

tersendiri, namaun dari setiap bab yang dibahas tetap saling berhubungan.

22

Sugiyono.2009, Hlm. 274. 23

Ibid. Hlm.249 24

Ibid. Hlm. 252

Page 33: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

33

Untuk memberikan gambaran secara mudah mengenai skripsi ini, maka

sistematika penulisannya terdiri dari:

Bab I pendahuluan. Bab ini berisi tentang a). Latar belakang masalah,

b). Rumusan masalah c). Batasan masalah d). Tujuan dan kegunaan

penelitian, e). Kerangka teori, f). Tinjauan pustaka, g). Metode penelitian,

h). Sistematika penelitian dan i). Jadwal penelitian.

Bab II. Bab ini memuat paparan mengenai gambaran umum lokasi

penelitian, yang meliputi tentang, a). Defenisi dan unsur hutan adat, b).

Sejarah hutan adat Renah Alai, c). Letak geografis yang meliputi struktur,

keadaan dan batas luas kawasan hutan adat Renah Alai.

Bab III. Bab ini memuat mengenai, a). Pengertian dan unsur-unsur

tentang hutan adat, b). Defenisi dan klasifikasi pelaku pembalakan liar

hutan adat, c). Konsep, bentuk dan unsur-unsur konflik hutan adat.

Bab IV. Bab ini memuat paparan analisis kasus konflik pembalakan

liar hutan adat di desa Renah Alai Jangkat, a). Inti dari permasalahan

konflik hutan adat, b). Faktor penyebab dan dampak konflik hutan adat

bagi kerukunan warga desa Renah Alai, c). Bagaimana tanggapan tokoh

adat desa Renah Alai terkait konflik hutan adat.

Bab V. Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran,

serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan curriculum

vitae.

Page 34: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

34

5. Jadwal Penelitian

Agar dalam penelitian ini lebih terarah dari segi waktu dan kegiatan untuk

itu penulisan membuat tahap-tahap dalam jadwal penelitian yang mana dari

penelitian ini dapat memperoleh hasil yang akurat dan sesuai dengan fokus

pembahasan penelitian yang di teliti. Adapun tahapan-tahapan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pertama:Meliputi kegiatan penyusunan proposal, sminar

proposal,penyusunan instrument penelitian dan riset ( penelitian ).

2. Tahap kedua: Meliputi pengumpulan data lapangan, analisis data dan

penyusunan data.

3. Tahap ketiga: Meliputi penyusunan skiripsi, perbaikan dan pegandaan

skiripsi.

Page 35: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

35

Untuk lebih jelas rinciannya dapat dilihat pada jadwal kegiatan penelitin

skiripsi:

No

Kegiatan

BulanKe, Tahun 2018

Januari Maret Mei Juni Sep Okt

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 PengajuanJudul x

2 Pembuatan

proposal

x

3 Pengajuan Propos

al dan Dosen

Pembimbing

x X

4 Pengurursan izin

dan

pelaksanaan semi

nar proposal

X

5 Perbaikan hasil

seminar

x X

6 Pengurusan izin

riset

x

7 Riset lapangan x

8 Penulisan skripsi x

9 Perbaikan dari

pembimbing

x x

10 Agenda X

11 Munaqasyah danp

erbaikan

X X

12 Penggandaan skri

psidan

Penyerahanskripsi

X

Page 36: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

36

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografi

1. Luas Wilayah dan Batas Wilayah

Desa Renah Alai merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan

Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dengan luasan wilayah

32.026 Ha. Dan secara administrative wilayah Desa Renah Alai

berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Lalang, Kecamatan Lembah

Masurai

b. Sebelah Selatan : Desa Rantau Keramas

c. Sebelah Barat : Desa Lubuk Mentilin

d. Sebelah Timur : Desa Pulau Tengah

2. Keadaan Iklim

Secara umum topografi Desa Renah Alai merupakan daerah

pegunugan atau perbukitan 1.200 M di atas permukaan laut dengan

suhu rata-rata berkisar 18 – 26 0C, keadaan iklim dalam 1 tahun (12

bulan) di rata-ratakan 7 bulan musim penghujan dan 5 bulan musim

kemarau dalam kata lain banyak musim penghujan dibanding kemarau.

Page 37: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

37

B. Penduduk, Pendidikan Dan Mata Pencarian

1. Wilayah Administratif Pemerintahan Desa

Tabel 3.1 Wilayah Administratif Pemerintahan Desa

DUSUN RW RT

2 - 5

2. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Renah Alai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jumlah penduduk Desa Renah Alai

NO

JUMLAH PEN PENDUDUK (JIWA)

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1.

577

533

1.110

3. Mata Pencaharian

Karena Desa Renah Alai merupakan desa pertanian, maka sebagian

besar penduduknya mata pencaharian yaitu sebagai petan

Tabel 3.3 Mata Pencaharian Desa Renah Alai

Usia Produktif 882 Jiwa

Usia Non Produktif 228 Jiwa

4. Jenis Produksi Ekonomi Yang Ada

Tabel 3.4 Jenis Produksi Ekonomi

Jenis

Komoditi

Produksi/Tahun Harga di Desa Harga di Pasar

Ton Rp/Kg Rp/Kg

Kentang 3.500 6.000 6.500

Kopi 750 18.000 20.000

Kulit Manis 150 12.000 14.000

Ubi Rambat 5.000 1.500 2.000

Page 38: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

38

5. Daftar Sumber Daya Alam

Tabel 3.5 Daftar Sumber Daya Alam

No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan

1 Pemukiman 5 Ha

2 Pertanian sawah - Ha

3 Ladang 1.250 Ha

4 Perkantoran 0.5 Ha

5 Sekolah 3 Ha

6 Jalan 17 Km

7 Padi Sawah -

8 Kentang 2.000 Ton

9 Cabe 150 Ton

10 Ubi Rambat 1.000 Ton

11 Kopi 250 Ton

12 Kulit Manis 200 Ton

13 Jagung 50 Ton

6. Daftar Sumber Daya Manusia

Tabel 3.6 Daftar Sumber Daya Manusia

No Uraian Sumber Daya Manusia Jumlah Satuan

1 Kepala Keluarga 269 KK

2 Jumlah Penduduk Laki-Laki 577 Jiwa

3 Jumlah Penduduk Perempuan 533 Jiwa

4 Lulusan Sd/Mi 820 Jiwa

5 Lulusan Sltp/Mts 35 Jiwa

6 Lulusan Slta/Ma 7 Jiwa

7 S1/Diploma 12 Jiwa

8 Putus Sekolah 13 Jiwa

9 Buta Huruf 5 Jiwa

10 Petani 749 Jiwa

11 Pedagang 15 Jiwa

12 PNS 10 Jiwa

13 Tukang 10 Jiwa

14 Guru 20 Jiwa

15 Dokter/Bidan/Perawat 3 Jiwa

16 Tni/Polri -

17 Pensiunan -

18 Sopir/Angkutan 25 Jiwa

19 Buruh 50 Jiwa

Page 39: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

39

20 Jasa Perawatan -

21 Swasta -

JUMLAH 1.110 Jiwa

7. Daftar Sumber Daya Pembangunan

Tabel 3.7 Daftar Sumber Daya Pembangunan

No Uraian Sumber Daya Pembangunan Jumlah Satuan

1 Aset Prasarana Umum

a. Jalan 17 Km

b. Jembatan 2 Bh

2 Aset Prasarana Pendidikan

a. Gedung Paud

b. Gedung TK 1 Unit

c. Gedung SD 1 Paket

d. Gedung SMP 1 Paket

e. Gedung Madrasah Diniyah 1 Unit

3 Aset Prasarana Kesehatan

a. Pustu 1 Unit

b. Posyandu 1 Unit

c. Sarana Air Bersih 1 Unit

d. MCK Umum 1 Unit

4 Aset Prasarana Ekonomi

a. Pasar Desa 1 Unit

5 Kelompok Usaha Ekonomi Produktif

a. Gapoktan 1 Klp

b. Kelompok Tani 6 Klp

c. Kelompok Wanita 3 Klp

8. Daftar Sumber Daya Sosial Budaya

Tabel 3.8 Daftar Sumber Daya Sosial Budaya

No Uraian Sumber Daya Sosial Budaya Jumlah Satuan

1 Pemeluk Agama Islam 1.110 Orang

2 Pemeluk Agama Katolik -

Page 40: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

40

3 Pemeluk Agama Kristen Protestan -

4 Pemeluk Agama Hindu -

5 Pemeluk Agama Budha -

6 Jumlah Mesjid/Musholla 1/1 Buah

7 Gereja -

C. Sejarah Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin

Provinsi Jambi

Marga Serampas merupakan sebutan nama adat yang terdapat di

kabupaten Merangin kecamatan Jangkat. Marga Serampas dipimpin oleh

seorang Depati Sri yang berhak mengatur ruang lingkup Marga Serampas

dengan kekuatan dan kekuasaannya semua masyarakat yang berada di ruang

lingkup Marga Serampas harus taat dan patuh terhadap aturannya. Adapun

desa-desa yang termasuk kedalam Marga Serampas yaitu ada lima desa antara

lain: Renah Alai, Rantau Keramas, Lubuk Mentitin, Talang Alo Dan Renah

Kemumu. Masing-masing desa tersebut memiliki batasan wilayah tersendiri

yang mana batasan wilayah untuk desa Renah Alai yaitu mulai dari bukit

sumbing-danau kabut-hulu sungai ulu-bukit peliperan-pemayung sepah-

gunung masurai-berbatasan dengan desa Pulau Tengan menuju kayu pasak

simpang empat-danau depati empat-bukit barisan-bukit tanggo keruh-dan

bukit tajuk. Dengan luasan wilyah kurang lebih 78.000 Ha.

Page 41: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

41

D. Tadisi dan Hukum Adat Dipedesaan Indonesia

Tardisi dibedakan dalam pengertian sebagai tradisi sinkronis dan

diakronis. Dalam pengertian tradisi diakronis, antara tradisional dan yang

modern tidak dapat dipertemukan atau dipersatukan. Sedangkan dalam tradisi

singkronis, tradisi justru bersifat situasional artinya mengikuti perubahan dan

perkembangan zaman sehingga antara yang tradisional dengan yang modern

tidak bertentangan. Dalam dalam pembahasan tentang masyarakat desa yang

bersahaja, maka tradisi diakronis yang digunakan.

Pengertian tradisi dan adat istiadat dikongkretkan lagi menjadi hukum

adat. Pengertian hukum adat disini lebih mengacu pada pengertian hukum asli

yang ada diberbagai daerah di Indonesia. Hukum adat yang mengatur

kehidupan masyarakat-masyarakat diberbagai daerah di Indonesia ini tidak

terlepas dari pengaruh-pengaruh luar, misalnya pengaruh dari agama hindu,

islam dan pemerintahan kolenial.25

Awal mulanya Desa Renah Alai dari Dusun Parit yang berlokasi di

Desa Tanjung Kasri. Pada masa itu masyarakat masih menjalankan tradisi

lading (berpinda-pindah). Sebagian masyarakat pindah ke Dusun Renah

Alai (yang berada di daerah Tanjung Kasri) karena sebagian daerah

persawahan. Dulu masyarakat sangat sulit dalam mencari lading, maka ada

sebagaian penduduk pindah ke desa renah alai lama dan sebagian lagi

pindah ke talang alo desa lubuk mentilin.

25

Ibid,hlm.8

Page 42: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

42

Penduduk yang tinggal di Renah Alai (lama) banyak yang

terserang penyakit wabah penyakit Kolera, banyak yang meninggal dunia,

sehingga penduduknya jadi mengurang. Kemudian penduduk yang tersisa

yang masih hidup berpindah ke daerah Rantau Keraamas. Pada tahun 1977

peduduk Desa Renah Alai yang menetap di Rantau Kermas terkena lagi

malapetaka musibah banjir bandang yang memporakporandakan

persawahan dan pemukiman mereka. Sekitar tiga bulan kemudian

penduduk yang tinggal berjumlah 16 keluarga termasuk di dalamnya

Bapak Abu Nawas (Sebagai Kepala Dusun) berangkat menuju renah inum-

pendung (sekitar 12 Km dari Rantau Kermas) untuk menggarap lahan

lahan pertanian.

Pada tahun 1979 masyrakat mengajukan usulan kepada Pesirah

yaitu H.M.Giwang untuk mendirikan desa dengan nama Renah Alai

dengan alasan nama Renah Alai sudah tercatat dalam buku induk sejarah

berdirinya desa, maka nama Renah Alai yang dipakai dan diabadikan.

Kemudian dengan berdirinya Desa Renah Alai pemerintah mulai membuat

sistem pemerintahan, yang sebelumnya masih memakai sistem depati yang

dikepalai oleh pesirah diganti dengan Kepala Desa.

Berikut Nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Di Desa

Renah Alai:

1. Periode Tahun 1979-1983, dijabat oleh Bapak Abu Nawas.

2. Periode Tahun 1983-1993, dijabat oleh Bapak H.A.Muhi.

3. Periode Tahun 1993-1998, dijabat oleh Bapak Bahari.

Page 43: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

43

4. Periode Tahun 1998-2003, dijabat oleh Bapak Ruslan.

5. Periode Tahun 2003-2009, dijabat oleh Bapak Yusuf.

6. Periode Tahun 2009-2014, dijabat oleh Bapak Jamaluddin.

7. Periode Tahun 2014-2019, dijabat oleh Bapak Zulhadi.

E. Sistem Pemerintahan Desa Renah Alai

Sistem pemerintahan Desa Renah Alai sama dengan sistem pemerintahan

lainnya yang mana dalam sistem pemerinthan Desa Renah Alai terdiri dari

banyak banyak bagian yang mana satu dengan yang lainnya saling berkaitan

dan memliki fungsi dan tugas dari bidang atau jabatan masing-masing.

Menurut david easton sistem memiliki sifat:

Terdiri dari banyak bagian-bagian;

Bagian-bagian itu saling berinteraksi dan saling tergantung;

Sistem itu mempunyai perbatasan (boundaries) yang

memisahkannya dari lingkungannya yang juga terdiri dari sistem-

sistem lain.26

F. Lembaga Sosial dan Lembaga Pemerintahan Desa

Terdapat berbagai defenisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang

pengertian lembaga sosial tetapi pada dasarnya semua defenisi tersebut

menekankan lembaga sebagai sistem atau kompleks nilai dan norma. Sistem

nilai dan norma atau tata kelakuan ini berpusat disekitar kepentingan atau

tujuan tertentu. Terdapat lima karakteristik lembaga sosial yang meliputi (1)

26

Yudi armansyah,sistem politik indonesia,(palembang:noerfikri.2016).hlm.2

Page 44: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

44

tujuan utama, (2) nilai-niali pokok, (3) sifat permanen, (4) sifat keterkaitannya

dan (5) penerimaan atas ide-ide.

Lembaga bisa diciptakan dengan sengaja untuk memenuhi tugas-tugas

tertentu maupun secara tidak sengaja yaitu tumbuh dari adat-istiadat. Lembaga

sosial memiliki sifat dinamis, yaitu berubah seiring dengan perubahan yang

terjadi pada sistem kehidupan peasan yang bersifat subsisten, artinya

masyarakat dengan tingkat hidup yang minimal atau hanya sekedar untuk

hidup. Sistem kehidupan subsisten ini bisa dikarenakan faktor kultural, yaitu

sudah menjadi way of life yang diyakini dan membudaya diantara kelompok

masyarakat, bisa pula karena faktor struktural yaitu karena faktor kepemilikan

tanah.

Sehubungan dengan kebudayaan subsisten peasen, Everett M.Rogers

(1969) mengemukakan tentang karakteristik dari subkulturall peasen yaitu

saling tidak mempercayai antara satu dengan yang lainnya. Pemahaman

tentang ketebatasan segala sesuatu di dunia, sikaf tergantung sekaligus

bermusuhan terhadap kekuasaan, familisme yang tebal, tingkat inivasi yang

rendah, fataalisme, tingkat aspirasi yang rendah, kurangnya sikap

penangguhan kepuasan, pandangan yang sempit mengenai dunia, dan derajat

empati yang rendah. Sebagaimana yang dikemukakan diatas tidak semuanya

cocok dengan karakteristik peasen Indonesia. Peasen Indonesia lebih

cenderung saling mempercayai antara satu dengan yang lainnya sehingga

menimbulkan kebesamaan/kolektivitas yang tinggi.27

27

Ibid, hlm.9-10

Page 45: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

45

Dibawah ini akan diberi gambaran tentang sistem organisasi pemerintah

desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi

untuk mengetahui lebih jelas tentang sebuah sistem organisasi atau

kelembagaan di desa.

Adapun struktur organisasi pemerintahan desa renah alai kecamatan

jangkat kabupaten merangin provinsi jambi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisai Desa Renah Alai

STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA RENAH ALAI

KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN PROVINSI

JAMBI

KEPALA DESA

ZULHADI

SEKDES

ACENG. S

KASI

PERENCANAAN

RUDY AZWARI

KASI

KEUANGAN

MALVA T.D

KAUR UMUM

ROMA

KAUR

PEMERINTAHAN

ROMI

KADUS I

MUKTI ALI

KADUS II

JUFRI

RT. 001

SUDIRMAN

RT.004

RASIT J

RT.005

USMAN

RT.002

SUMARDI

DI

RT.003

ZULKIFLI

Page 46: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

46

Dalam suatu badan organisasi, baik dibawah naungan langsungpemerintah

maupun swasta, besar maupun kecil semuanya tidak terlepas dari struktur

organisasi. Maju mundurnya suatu organisai sangat ditentukan oleh pengurus, dan

setiap anggota bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing dalam

rangka untuk memajukan sebuah organisasi yang dipimpin atau yang dikelolanya.

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan

dengan adanya struktur organisasi tersebut, maka akan terlihat setiap tugas

masing-masing anggota tersebut.

G. Visi Dan Misi

Visi adalah gambaran atau cita-cita tentang keadaan masa depan yang di

inginkan dengan melihat pontensi dan kebutuhan desa. Penyusunan visi

Desa Renah Alai dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan melibatkan

pihak-pihak yang berkepentingan di desa, seperti pemerintah desa, BPD,

tokoh masyarakat, tokoh agama,lembaga pemberdayaan masyrakat dan

masyrakat desa pada umumnya.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka Visi Desa Renah Alai adalah:

“TERWUJUTNYA MASYARAKAT DESA RENAH ALAI YANG KOMPAK,

MUPAKAT, MAKMUR DAN BERKEADILAN”

Sebagaimana penyusunan visi, pendekatan yang dilakukan dalam

penyusunan misi adalah dengan menggunakan partisipatif dan

mempertimbangkan potensi dan kebutuhan desa. Misi adalah memuat

Page 47: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

47

pernyataan-pernyataan yang harus dilakukan desa agar visi desa tersebut

dapat tercapai.

Adapun Misi Desa Renah Alai adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan urusan pemerintah desa secara benar, terbuka dan

bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Melaksanakan pembangunan desa berdasarkan musyawarah,

demokrasi, kebersamaan, keadilan berwawasan lingkungan serta

kemandirian.

3. Meningkatkan peran organisasi keagamaan dalam pemberdayaan umat,

menigkatkan peran Lembaga Adat dalam memperdayakan ketertiban

yudisial masyarakat.

4. Berupaya membina, mengembangkan dan kerjasama seluruh aspek

potensi yang dimiliki Desa Renah Alai, sehingga bisa terwujut

masyarakat mandiri, damai dan sejahtera.

Desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam

sistem Pemerintah Nasional dan berada dalam kabupaten/kota, maka

sebuah desa diharuskan mempunyai perencanan nyan matang berdasarkan

partisifasi dan transfaransi serta demokrasi yang berkembang di desa, oleh

karena itu desa diharuskan mempunyai rencana pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJM Desa) ataupun Rencana Kerja Pemerintah Desa (

RKP Desa) yang akan direalisaikan di Anggaran Pembelanjaan dan

Belanja Desa (APB desa) dalam setiap bulan.

Page 48: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

48

RPJM Desa merupakan rencana pembangunan strategis desa dalam waktu

6 (enam) tahun dan merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala

desa terpilih kedalam strategi pembangunan desa, kebijakan umum,

program prioritas desa serta arah kebijakan keuangan desa. Sealain itu

RPJM Desa merupakan dokumen perenjcanaan pembangunan desa yang

mensuport perencanaan tingkat kabupate. Semangat ini apabila dapat

dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan sebuah perencanaan yang

memberikan kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan

perencanaan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang

baik, seperti “partisipatif, transparan dan akuntabel.

Page 49: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

49

BAB VI

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Konflik yang Terjadi di Tanah Adat atau Hutan Adat Desa Renah

Alai Kecamatan Jangkat

Konflik adalah suatu gejala atau proses sosial yang terjadi di

lingkungan masyarakat. Konflik adalah pemenuhan kebutuhan oleh suatu

kelompok atau individu dengan cara menantang suatu aturan, menantang

pihak lawan demi terwujtnya keinginan tersebut. Konflik dapat

menimbulkan suatu perpecahan dari kesatuan.

Seperti pernyataan lewis coser ia mengakui bahwa konflik itu dapat

membahayakan perstuan. Oleh sebab itu perlu dikembangkan cara agar

bahaya tersebut dapat dikurangi atau bahkan dapat diredam.

Adapun fungsi konflik menurut dahrendorf antara lain sebagai

berikut:

1. Membantu suasana yang sedang kacau;

2. Katup penyelamat sebagai jalan keluar yang meredakan

permusuhan;

3. Energi-enegi agresif dalam konflik realitas(berasal dari

kebutuhan untuk meredakan ketegangan), mungkin trakumulasi

dalam proses interaksi lain sebelum ketegangan dalam situasi

konflik diredakan;

4. Konflik tidak selalu berakhir dengan rasa permusuhan

Page 50: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

50

5. Konflik dapat dipakai sebagai indikator kekuatan dan stabilitas

suatu hubungan;

6. Konflik dengan berbagai outgroup dapat memperkuat kohensi

internal suatu kelompok.28

Kemudian adapun keadaan konflik yang terjadi di Desa Renah Alai

yaitu berawal dari pembalakan liar yang dilakukan oleh kelompok-

kelompok eksodus di sekitar TNKS yang menyebar luas hingga hutan adat

Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat ikut dirambah oleh kelompok-

kelompok eksodus tersebut. Berawal dari pembalakan yang terjadi

sehingga memicu kemarahan warga terhadap permasalahan atau

pembalakan liar di area hutan adat mereka. Dari hal demikian terjadilah

konflik yang berawal dari pembakaran pondok perambah oleh Warga Desa

Renah Alai sehingga pemblokiran oleh kelompok-kelompok perambah di

jalan lintas menuju kabupaten atau kota Merangin. Untung saja tidak

menimbulkan bentrok karena adanya pengamanan oleh pihak kepolisian

atau keamanan setempat.

Di dalam realitas masyarakat, konflik sebagai hal yang harus ada

dan kehadirannya tidak dapat ditawar-tawar lagi. Adanya perbedaan

kekuasaan dapat di pastikan menjadi sumber konflik dalam sebuah sistem

sosial, terutama masyarakat yang kompleks dan hetoregen. Tidak hanya itu

sumber daya alam yang langka (terutama sumber daya ekonomi) di dalam

masyarakat akan membangkitkan kompetisi di antara pelaku ekonomi

yang memperebutkannya dan bukan mustahil berujung pada pertikaian

28

Ibid. hlm.88.

Page 51: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

51

akibat persoalan distribusi sumber daya tersebut tidak pernah merata.

Kelompok-kelompok kepentingan yang berbeda dalam sistem sosial akan

saling mengejar tujuan yang berbeda dan saling bersaing. Kondisi seperti

ini kerap menyebabkan terjdinya konflik.29

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perambahan hutan

dikawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat antara lain:

1. Kebutuhan Ekonomi

Kebutuhan ekonomi yang sering kali menyebabkan terjadinya

hal-hal yang tidak diinginkan, seperti: pencurian, pembegalan,

perampokan dan lain sebagainya. Orang-orang menghalalkan cara

demi terwujutnya keinginan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

keluarga. Begitu halnya dengan perambahan liar yang terjadi

dikawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat yang menyebar luas ke

Hutan Adat Desa Renah Alai.

2. Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Kurangnya lapangan pekerjaan menyebabkan sebagian orang

berpindah tempat untuk mencari pekerjaan yang memadai dan bisa

memenuhi kebutuhan pangan, ekonomi keluarga, dan mendapatkan

kehidupan yang layak.

3. Sempitnya Lahan Bertani ditempat Tinggal Pelaku

29

Ibid.Hlm.59

Page 52: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

52

Minimnya lahan pertanian atau kurang suburnya lahan

bertani ditempat kediaman pelaku pembalakan menyebabkan

pelaku merambah hutan di Desa Renah Alai. Karena hutan yang

dirambah merupakan lahan kosong yang subur dan bisa untuk

bercocok tanam dengan bermacam jenis tanaman. Salah satunya,

kopi,kulit manis, kentang, cabe, kol, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor Determinan dalam Sistem Ekonmi Desa,

dalam sistem ekonomi desa terdapat tiga faktor determinan yaitu

keluarga, lahan pertanian, dan pasar. Menurut J.H.Boeke (1983)

keluarga pada masyarakat desa itu merupakan unit untuk

swasemada, artinya keluarga mewujutkan satu unit yang mandiri

yang dapat menghidupi keluarga mewujutkan suatu unit yang

mandiri yang dapat menghidupi keluarga itu sendiri lewat kegiatan

pertaniannya. Di lain pihak A.V. Chayanov (1966) berpendapat

bahwa ekonomi petani pra-kapitalistik (peasen) merupakan

ekonomi keluarga, sehingga pengertian laba pada perekonomian

kapitalistik.

Sedangkan faktor determinan lahan pertanian terkait

dengan pemilikan dan penggunaan lahan. Sehubungan dengan hal

demikian, maka kondisi fisik dan jenis tanaman juga sangat

berpengaruh terhadap sistem ekonomi/pertanian. Di lain pihak

faktor determinan pasar menunjukkan adanya hubungan antara

Page 53: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

53

masyarakat desa dengan pihak-pihak lainnya. Hubungan ini tidak

bersifat ekonomi saja, melainkan juga bersifat sosial dan budaya.30

Berikut ini beberapa gambaran umum tentang perambahan

liar yang terjadi dikawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (Desa

Renah Alai Kecamatan Jangkat) sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kawasan Lokasi Perambahan Hutan yang

Terjadi di Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat.

Menurut Muslimin Nasution, sumber daya alam sebagai sumber

daya ekonomi harus dikelola dengan visi yang selalu berpihak serta

memberi peluang kepada kepentingan masyarakat, secara adil, merata, dan

berkelanjutan. Sedangkan misi pembangunan kehutanan dan perkebunan

ialah untuk menjamin kelangsungan penyediaan keaneka ragaman hasil

30

Ibid, hlm.13

Page 54: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

54

hutan bagi pembangunan industri, perluasan lapangan kerja, dan

kesempatan usaha, sumber pendapatan negara dan pemacu pembangunan

daerah, serta menjaga fungsi hutan sebagai salah satu penentu ekosistem

untuk memelihara mata air, plasma nutfah, kesuburan tanah, dan iklim.

Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran

rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan

hidupnya, dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu

sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang

sistem kehidupan.31

Dengan demikian, sumber daya alam salah satunya Hutan,

memiliki peran penting terhadap lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

Perlu dijaga kelestariannya agar manfaat dan fungsi hutan dapat dirasakan

secara berkelanjutan oleh generasi masa akan datang. Berdasarkan atas

perambahan yang terjadi tentu saja mengakibatkan kerusakan lingkungan

hidup, hal ini, bisa mengakibatkan erosi, pencemaran udara, pencemaran

air, dan lingkungan.

31

Bambang Daru Nugroho,Hukum Adat Hak Menguasai Negara Atas Sumber Daya

Kehutanan Dan Perlindungan Terhadap Masyarakat Hukum Adat,(Bandung,Pt Refika

Aditama,2015).hlm.47-48.

Page 55: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

55

Gambar 3.2 Kawasan Lokasi Perambahan Hutan yang

Terjadi di Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat.

Dari gambar diatas telihat jelas tentang perambahan hutan liar yang

terjadi dilokasi penelitian.

Wawancara dengan Sekdes Desa Renah Alai:

”Ia menjelaskan bahwa hutan adat Desa Renah Alai sangat

memperihatinkan. Hutan yang dijaga dan dilestarikan oleh warga setempat

dari dari ratusan tahun lalu yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Kini tidak lah memilki fungsi dan manfaat seperti biasanya. Karena telah

terjadi pembalakan liar oleh kelompok eksodus yang menggarap lahan

semaunya dan keadaan yang terjadi di lapangan bukan hanya penebangan

liar tetapi juga terjadi pembakaran lahan oleh kelompk eksodus”.32

32

Wawancara, Bapak Aceng S, Sekretaris Desa Renah Alai, 18 Juni 2018

Page 56: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

56

Wawancara dengan Masyarakat Desa Renah Alai:

“Kasus ini sudah terjadi dari beberapa tahun belakangan hal ini

terjadi lantaran kurangnya pengawasan oleh pihak kehutanan yang

mengakibatkan hutan adat desa Renah Alai ikut terambah dan perambahan

liar yang terjadi sejak awal tahun 2015 dan maraknya terjadi hingga 2018

awal”.33

Terjadinya pembalakan liar oleh kelompok eksodus ini karena

kurangnya pengawasan dan ketegasan dari pihak Taman Nasional Kerinci

Sebelat. Karena hutan adat desa Renah Alai yang terletak di Taman

Nasional Kerinci Sebelat sudah dimasukan ke dalam area Taman Nasional

sehingga hutan ini tidak boleh ada satupun dari masyrakat setempat

maupun masyrakat lainnya untuk membuka lahan di area Taman Nasional

Kerinci Sebelat.

Sesuai dengan undang-undang negara republik indonesia tentang

pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan sebagai mana yang

terdapat dalam pasal 17 yang berbunyi setiap orang dilarang:

a) Membawa alat-alat berat dan/atau alat-alat lain yang lazim atau

patut diduga akan digunakan untuk melakukan kegiatan

penambangan dan/atau mengangkut hasil tambang di dalam

kawasan hutan tanpa izin menteri;

b) Melakukan kegiatan penambangan di dalam kawasan hutan tanpa

izin meneri;

33

Wawancara, Jasdianto, Masyarakat Desa Renah Alai, 20 Juni 2018

Page 57: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

57

c) Mengangkut dan/atau menerima hasil tambang yang berasal dari

kegiatan penebangan di dalam kawasan hutan tanpa izin;

d) Menjual, menguasai, memiliki, dan/atau menyimpan hasil tambang

yang berasal dari kegiatan penambangan di dalam kawasan hutan

tanpa izin dan/atau

e) Membeli, memasarkan, dan/atau mengolah hasil tambang dari

kegiatan penambangan di dalam kawasan hutan tanpa izin.34

Permasalahan ini tentu saja menyita perhatian masyarakat Desa Renah

Alai karena hutan yang dirampas oleh kelompok eksodus bukan hutan

produksi namun keberadaan hutan tersebut sebagai fungsi lindung.

Karena kurangnya pengawasan dari aparat kehutanan sehingga

warga ikut merambah hutan tersebut. Namun hutan yang dirambah

tersebut tidaklah bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian karena setelah

terjadinya konflik barulah ada penanganan yang serius dari aparatur

penegak hukum dan hutan yang ratusan hektar hanyalah menjadi lahan

kosong yang terdampar.

Namun lahan tersebut masih menjadi perhatian masyarakat karena

ada lahan yang dimanfaatkan utntuk pertanian oleh warga yang tinggal di

desa Sungai Lalang. Ini tentu saja membuat permasalahan baru di tengah

masyarakat yang berada di lingkungan hutan tersebut. Menurut seorang

warga desa renah alai idil saputra ia mengatakan “mengapa lahan yang

kosong boleh dimanfaatkan oleh warga tetangga sedangkan warga kami

34

Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Perusakan Hutan, Pasal 17 Ayat (1).

Page 58: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

58

desa Renah Alai tidak boleh bercocok tanam di lahan yang kosong tesebut.

Apakah ini yang namanya keadilan dan apakah ini yang namanya negara

hukum”.35

Gambar 3.4 Lokasi Hutan yang dijadikan Lahan Tani Kopi

Sebuah gambaran lahan yang dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk

lahan pertanian kopi.

Gambar 3.5 Lokasi Hutan yang dimanfaatkan untuk Lahan Tani

Pisang dan Kulit Manis.

35

Wawancara, Idil Saputra, Pemuda Desa Renah Alai, 20 Juni 2018

Page 59: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

59

Dari beberapa gambaran kawasan perambahan hutan diatas bahwa

perambahan yang terjadi sudah sejak lama, dan dalam kasus penyelesaian

perambahan hutan ada dari beberapa oknum yang menfaatkan lahan

kosong tersebut. Tentu saja dari hal ini menyita perhatian penduduk yang

berada dilingkungan sekitar perambahan.

Dengan hal demikian tentu saja bisa membuat kemarahan warga

yang bisa menimbulkan konflik berkepanjangan di tengah masyarakat.

Namun selaku aparatur pemerintah desa Renah Alai sebagai kepala desa

yaitu Zulhadi ia menegaskan bahwa ia bertanggung jawab atas warga nya

dan akan melakukan pengawasan agar kerukunan di tengah masyarakat

dapat terwujut kembali.

B. Langkah-Langkah Pemerintah Desa Dalam Mewujutkan Kerukunan

Warga Desa Renah Alai

Agar kerukunan selalu terjaga di tengah masyarakat Desa Renah

Alai pemerintah desa selaku aparatur desa memiliki kewajiban agar

masyarakat yang berada dilingkungan Desa Renah Alai hidup damai,

rukun, sentosa dan lain-lain. Dengan cara melakukan berbagai upaya yang

positif seperti sosialisai dengan warga agar permasalahan tersebut di

serahkan kepada aparatur penegak hukum yang berwenang dalam hal

penyelesaiannya dan kita sebagai warga tetap mengawasinya.

Pemerintah desa selaku orang yang memimpin dan memiliki

kewenangan ia dapat mempengaruhi dalam suatu kemajuan, keamanan,

kententraman serta kesejahteraaan di tengah masyarakat desa Renah Alai.

Lebih jauh lagi dapat dikatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan umat

Page 60: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

60

manusia diduia ini ditentukan oleh beberapa orang saja yaitu mereka yang

berperan sebagai pemimpin, maka pemimpin adalah seseorang yang

memiliki kemampuan, kecakapan, kewibawaan, dan kekuasaan untuk

menggerakkan, mengatur, mempengaruhi, dan mengarahkan orang lain

melakukan usaha bersama untuk mencapai tujuan.36

Pada pasal 26 ayat (1) mengatur empat tugas utama Kepala Desa

yaitu: Menyelenggarakan pemerintah desa, Melaksanakan pembangunan

desa, Melaksanakan pembinaan masyarakat desa, dan Memberdayakan

masyarakat desa. Dengan tugas yang diberikan, kepala desa diharapkan

bisa membawa desa ke arah yang diharapkan oleh UU.

Kepala Desa memiliki peran penting dalam kedudukannya sebagai

kepanjangan tangan Negara yang dekat dengan masyarakat dengan posisi

yang demikian itu, prinsip tentang pengaturan Kepala Desa yaitu sebagai

pemimpin masyarakat yang dipilih secara langsung oleh masyarakat

setempat. Kepal Desa adalah penyelenggara pemerintah desa. Kepala Desa

wajib melindungi, membela, meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan

serta kehidupan desa.37

Dari penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa peran penting

seorang Pemimpin Desa sangatlah dibutuhkan dalam menjaga

kemaslahatan umat atau masyarakat desa. Dari hasil wawancara dengan

Kepala Desa Renah Alai:

“Adapun langkah-langakah pemerintah dalam mewujutkan

kerukunan warga antara lain:

36

Inu Kencana Syafiie, Ilmu Pemerintahan, Cet.Ke III (Jakarta: Bumi Aksara,2015),

hlm.105. 37

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, hlm.79.

Page 61: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

61

1. Menanamkan rasa memiliki di tengah warga dengan melakukan

pengawasan, pelestarian atau menjaga hutan yang masih ada

agar tidak ada lagi kejadian tenang pembukaan lahan atau hutan

tanpa izin oleh pihak yang berwenag.

2. Melaporkan jika terjadi konflik atau permasalahan yang terjadi

kepada aparat agar bentrokan terhindari atau tidak main hakim

sendiri.

3. Melakukan mediasi dengan demikan permasalahan dapat

dengan mudah diketahui oleh penegak hukum dan bisa

memberikan epek jera kepada pelaku perambahan hutan”.38

Dari hasil wawancara denagan dengan Ketua Lembaga Adat Desa Renah

Alai dalam permasalahan atas perambahan liar yang terjadi yaitu:

“Hutan Adat Desa Renah Alai yang dirambah oleh pelaku baik itu

dari luar desa maupun dari Desa Renah Alai tersebut akan diproses

berdasarkan aturan-aturan yang ada. Sedangkan, untuk pelaku perambahan

dari desa itu sendiri akan dikenakan hukuman atau aturan adat yang sudah

ada didesa Renah Alai tersebut. Dalam peraturan hukum adat desa yang

berbunyi “Hutan Adat tidak boleh dirambah oleh orang lain kecuali

Masyarakat adat Marga Serampas dengan mentaati aturan-aturan yang

berlaku”. Dengan demikan, masyarakat boleh merambah hutan adat

dengan izin oleh pihak yang berwewenang namun begitu pula dengan

38

Wawancara Bapak Zulhadi, Kepala Desa Renah Alai, 30 Juni 2018.

Page 62: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

62

sebaliknya jika tidak ada izin dari pihak yang berwewenang tetap dikenai

sangksi yang berlaku di desa tersebut”.39

Pola kebudayaan masyarakat desa termasuk pola kebudayaan

tradisional, yaitu merupakan produk dari benarnya pengaruh alam terhadap

masyarakat yang hidupnya tergantung pada alam. Menurut paul H.Landis

(1948) besar kecilnya pengaruh alam terhadap pola kebudayan tradisional

ditentukan oleh; 1) sejauh mana ketergantungan terhadap alam, 2) tingkat

teknologi yang dimiliki, dan 3) sistem produksi yang diterapkan. Ia juga

mengemukakan ciri-ciri kebudayaan tradisional yaitu: 1) adaptasinya yang

pasif, 2) rendahnya tingkat invasi, 3) tebalnya tingakat kolektivitas, 4)

kebiasaan hidup yang lamban, 5) kepercayaan kepada takhayul, 6)

kebutuhan materil yang bersahaja, 7) rendahnya kesadaran terhadap

waktu, 8) cendrung bersifat praktis, dan 9) standar moral yang kaku.

Hutan dipedesaan merupakan sumber utama dari penghasilan

perokonomian masyarakat desa karena pada umumnya masyarakat yang

hidup didesa mayoritas petani dan seorang petani membutuhkan lahan

dalam bercocok tanam atau dalam bertani. Berbicara tentang ekonomi

masyarakat desa berarti berbicara tentang bagaimana masyarakat desa

memenuhi kebutuhan jasmaniyah. Sistem ekonomi masyarakat desa terkait

erat dengan sistem pertaniannya. Akan tetapi sistem pertanian masyarakat

desa tidak hanya mencerminkan sistem ekonominya melainkan

mencerminkan sistem niali, norma-norma sosial atau tradisi, adat istiadat

39

Wawancara Bapak Mukhti Ali, Tokoh Masyarakat Adat Desa Renah Alai, 3 Juli 2018.

Page 63: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

63

serta aspek-aspek kebudayaan lainnya pengertian diatas menunjukan

bahwa masyarakat desa menyikapi sistem pertaniannya sebagai way of

life.40

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa sumber daya hutan

sebagai sumber utama perekonomian masyarakat pedesaan dan salah satu

sumber yang bisa menimbulkan konflik di tengah masyarakat seperti

kepentingan untuk menguasai lahan kosong dan lain sebagainya. Maka

dari itu, peraturan tentang kehutanan dan pengawasan hutan harus tegas

agar permasalahan yang menimbulakn konflik tentang kehutanan dapat

dihindari. Kemudian, fungsi ekosistem hutan bisa dimanfaatkan pada

tempatnya yaitu fungsi produksi dan fungsi lindung.

Fungsi produksi yaitu hutan bisa dimanfaatkan untuk lahan

bercocok tanam atau untuk lahan pertanian masyarakat desa. Dengan cara,

membuat aturan-aturan tentang batas wilayah hutan produksi dan lindung.

Hutan produksi masyarakat dapat membuka lahan dan bertani untuk

memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga dan hutan lindung untuk

menjaga agar keseimabangan lingkungan tetap terpelihara. Dengan

demikan, manusia dan alam bisa hidup dalam keselarasan.

Dengan adanya aturan-aturan yang mengikat tentang hutan

produksi dan hutan lindung bisa menimalisir terjadinya konflik di tengah

masyarakat setempat.

40

Muhammad Zid, Sosiologi Pedesaan Teoritas Dan Perkembangan Kajian

Pedesaan,(Jakarta, Pt Raja Grapindopersada,2016).hlm.12.

Page 64: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

64

Dalam prespektif yuridis, pencemaran atau perusakan lingkungan

telah dikualifikasi sebagai konflik lingkunga. Berarti, pencemaran atau

perusakan lingkungan menentukan tingkat eskalai dan keberadaan konflik

lingkungan. Pasal 1 angka 25 UUPPLH mengatur hal itu. Perlindungan

dan pengelolaan lingkunga hidup di Indonesia, secara mendasar diatur

didalam UUPPLH dimaksud. Tujuan dan sasaran utama dari ketentuan-

ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang dimaksud adalah

pengelolaan secara terpadu dalam pemanfaatan, pemulihan, dan

pengembangan lingkungan hidup.

Tujuan dan sasaran utama tersebut, sedikit banyak dilatar belakangi

oleh adanya kenyataan bahwa, telah terjadi eksplorasi dan eksploitasi tidak

mengenal batas oleh manusia terhadap Sumber Daya Alam yang

mengakibatkan rusak dan tercemarnya lingkungan hidup. Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah menyatakan bahwa

lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan

konstitusional bagi setiap Warga Negara Indonesia.

Karena itu, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan

berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan

hidup Indonesia agar tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi

rakyat Indonesia serta makhluk hidup lainnya.41

41

Joni, Tindak Pidana Lingkungan Hidup,(Yogyakarta,Pustaka Pelajar,2016).hlm.24-25.

Page 65: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

65

Dari itu, peran seorang Kepala Desa atau Pemerintah yang berada

dilingkungan desa sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas lingkungan

hidup. Kepala Desa sebagai panjang tangan negara yang berada di setiap

desa memiliki hak dan kewajiban atas warga dan lingkungan hidup

pedesaan.

Penanganan konflik merupakan serangkaian upaya untuk

menciptakan perdamaian. Maka pertimbangan skala prioritas penyelesaian

konflik, maka tentunya tidak semua akar konflik diselesaikan secara

bersamaan, melainkan secara bertahap utamanya terlebih dahulu pada akar

konflik yang paling peka dan paling pengaruh terhadap terjadinya konflik.

Didalam penanganan konflik, penanganan yang bertujuan untuk

membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan

prilaku yang positif bagi pihak-pihak yang bersengketa melalui

penyelesaian akar konflik yang paling dominan.42

Dari penyelesaian di atas bahwa penanganan konflik dilakukan

agar keadan kembali kondusif atau damai. Namun dalam penanganan

konflik perlu adanya pihak ketiga sebagai orang yang menengahi dalam

penyelesaian konflik dan dalam penyelesain nya dilakukan secara bertahap

oleh pihak yang berwenang seperti aparatur pemerintah, pihak kehutanan

dan lain-lain. Sebagaimana penyelesaian konflik di dalam Undang-Undang

pemerintahan daerah.

42

Gama Pasya, Penanganan Konflik Lingkungan, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,

2017).hlm.91.

Page 66: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

66

Didalam UU No.32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah,

penyelesaian konflik terdapat dalam pasal 198 ayat:

1. Apabila terjadi perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi

pemerintahan antar kabupaten/kota dalam satu provinsi,

Gubernur menyelesaikan perselisihan dimaksud.

2. Apabila terjadi perselisihan antar provinsi, antara provinsi dan

kabupaten/kota di wilayahnya, serta antara provinsi dan

kaupaten/kota diluar wilayahnya, Menteri Dalam Negeri

menyelesaikan perselisihan dimaksud.

3. Keputusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2)

bersifat final.

Pada pasal tersebut menggunakan istilah perselisihan dan yang

diatur lebih pada fungsi pemerintahan. Selain itu pula ia mengandung

makna bahwa yang diselesaikan lebih pada perselisihan kewenangan antar

tataran pemerintah atau lembaga pemerintah. Namun demikian, apabila

dalam perselisihan terdapat materi yang menyangkut pengaduan

masyarakat, dapat ditafsirkan bahwa pasal ini menjadi landasan hukum

oleh masyarakat sebagai dasar untuk menyampaikan aspirasi atau

pengaduan dalam penyelesaian konflik.43

Pada UU diatas sangat jelas bahwa fungsi seorang pemerintah

dalam penangan konflik yang terjadi dilingkungannya. Pemerintah sebagai

43

Ibid,Hlm.81

Page 67: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

67

orang yang memiliki kewenangan yang bisa mengatur, mengurus, dan

mewujutkan perdamaian ditengan masyarakat.

Page 68: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun dari hasil penelitian peneliti di temukan bahwa:

a. Keadaan konflik yang terjadi di area hutan adat Desa Renah Alai

1. Adanya kelompok eksodus atau pendatang yang ingin menguasai wilayah kawasan

hutan tersebut.

2. Perambahan hutan dilakukan oleh kelompok-kelompok eksodus dan masyarakat

setempat.

3. Pembakaran pondok perambah oleh warga setempat dan pemblokiran jalan menuju

kota oleh perambah.

4. Kurangnya atau lemahnya pengawasan oleh pihak Pengelolaan Hutan Kawasan

Taman Nasional Kerinci Sebelat.

5. Kurangnya lapangan pekerjaan atau lemah nya perekonomian yang mengakibatkan

kelompok-kelompok atau oknum-oktum menghalalkan cara demi meraih keuntungan

atau material.

b. Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah setempat dalam mereda konflik atau

permasalahan yang terjadi dalam mewujutkan kerukunan atau kedamaian di tengah

masyarakat antara lain:

1. Melakukan musyawarah atau sosialisai dengan masyarakat.

2. Melaporkan permasalahan kepada pihak yang berwenang untuk mengatasi jika

timbulnya masalah.

Page 69: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

69

3. Melakukan mediasi untuk memberikan efek jera kepada para pelaku.

4. Menanamkan nilai cinta lingkungan agar tidak terjadi perambahan yang berlanjutan.

B. Saran

Dalam melihat permasalah mengenai permabahan hutan dan koflik yang terjadi

dilingkungan desa renah alai kecamatan jangkat, maka peneliti menyarankan kepada

pemerintah dan masyarakat desa bahwa:

1. Megawasi masyarakat agar terhindar dari konflik atau pertikaian.

2. Membantu dalam pengawasan hutan agar tidak terjadi pembalakan liar yang

berkelanjutan.

3. Menanamkan rasa memiliki kepada masyarakat dengan cara melakukan musyawarah

bersama.

4. Harus ada peran serta partisipasi dari masyarakat untuk menjaga lingkungan yang

kondisuf.

5. Tanggung jawab serta peran dari Aparatur desa dalam mewujutkan masyarakat yang adil,

rukun, tentram, dan damai.

Page 70: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

70

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur Atau Buku

Arikuno, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,2002.

Bambang Daru Nugroho, Hukum Adat Hak Menguasai Negara Atas Sumber Daya

Kehutanan Dan Perlindungan Terhadap Masyarakat Hukum Adat,Bandung: Pt Refika

Aditama,2015.

Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia, Bandung : Mandar Maju,2003.

Irham Rahmadi, Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi Dan Kasus, Bandung: Cv Alfabeta,

2016.

Inu Kencana Syafiie, Ilmu Pemerintahan, Jakarta: Bumi Aksara,2015.Cet.Ke III.

Joni, Tindak Pidana Lingkungan Hidup,Yogyakarta,Pustaka Pelajar,2016.

Muhammad Zid, Sosiologi Pedesaan Teoritas Dan Perkembangan Kajian Pedesaan,Jakarta:

Pt Raja Grapindopersada,2016.

Suriansyah, Murhaini, Hukum Kehutanan; Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Dibidang

Kehutanan,Yogyakarta: Laksbag Grafika, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung: Cv

Alfabeta,2017.

Soerjono Soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana,

1985.

Page 71: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

71

Stephen K. Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial,

Jakarta: Praja Grafindo Persada, 2000, Edisi Ke-2.

Takdir Rahmadi,Hukum Lingkungan di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2013.

Wahyudin Kessa, Perencanaan Pembangunan Desa, Jakarta:Kementerian Desa,2015.

W. Gulo, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Garamedia,2007.

Wirawan, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma: Jakarta:Kencana,2012.

B. Peraturan Perundang-Undang

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pengakuan Dan

Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Serampas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2012, tentang penaganan konflik sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

C. Webset Atau Internet

https://www.imcnews.id/read/jangkat-memanas-warga-usir-perambah-hutan.

http://hisnuddin.blongspot.co.id/2009/10/teori-kerukunan-sosial.html?m=1

Page 72: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

72

Lampiran I

Lokasi Perambahan Hutan

Hutan yang dijadikan tempat tani kopi

Page 73: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

73

Hutan yang dijadikan tempat tani pisang dan kulit manis

Page 74: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

74

Lampiran II

Surat Rekomendasi dari Desa atau Surat Bukti Penelitian dari Desa

Page 75: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

75

Page 76: HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan …repository.uinjambi.ac.id/2370/1/SIP.141790_SI ALDI_ILMU PEMERIN… · HUTAN ADAT (Dampak Perambahan Hutan Atas Kerukunan Warga

76

CURICULUM VIATE

1. Indentitas Diri

Nama : Si Aldi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/tgl.lahir : Beringin Tinggi 20 Mei 1995

No Hp : 0853-8262-9824

Nama Ayah : Halimin

Nama Ibu : Nur Mala

2. Riwayat pendidikan

Pendidikan Formal

1. SD/MI, tahun lulusan : 2007

2. SMP/MTs, tahun lulusan : 2011

3. SMA/SMK, tahun lulusan : 2014