netralitas aparatur sipil negara dalam ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/agus prasetiyo...

84
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017) SKRIPSI Oleh AGUS PRASETIYO NIM: SIP.151912 PEMBIMBING Alhusni,S.Ag.,MHI Yudi Armansyah,M.Hum PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAKSANAAN

PEMILIHAN KEPALA DAERAH

(Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Muaro Jambi Tahun 2017)

SKRIPSI

Oleh

AGUS PRASETIYO

NIM: SIP.151912

PEMBIMBING

Alhusni,S.Ag.,MHI

Yudi Armansyah,M.Hum

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

i

NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAKSANAAN

PEMILIHAN KEPALA DAERAH

(Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Muaro Jambi Tahun 2017)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Dalam Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Syariah

Oleh

AGUS PRASETIYO

NIM: SIP.151912

PEMBIMBING

Alhusni,S.Ag.,MHI

Yudi Armansyah,M.Hum

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 3: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

ii

Page 4: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

iii

Page 5: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

iv

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang

yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.

dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu

untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada

takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

apa yang kamu kerjakan.” (Qs Al-Maidah: 8)

Page 6: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah,segala puji Allah SWT dengan kemurahan dan ridho-Nya,

skripsi ini dapat ditulis dengan baik dan lancar hingga selesai. Dengan ini akan

kupersembahkan skripsi ini untuk :

Kedua orang tua ku tersayang Bapakku (PAERAN) dan Ibuku (SUKEMI)

yang selalu memberikan ku ketenangan, kenyamanan, motivasi, doa

Terbaik nya untuk ku dan menyisihkan finansial nya untukku, sehingga aku

bisa menyelesaikan studi ku.

Dan kedua kakak perempuan ku Fatin,S.Pd dan Upik Wahyuni,S,Sos

Kalian sangat berarti bagiku.

Guruku sekaligus orang tua kedua ku di kampus Bunda MustiahRH (Kajur)

dan (pembimbing tugas akhir) Bapak Alhusni dan Bapak Yudi Armansyah telah

sabar membimbing ku untuk

menyelesaikan tugas akhirku. Jasamu takkan pernah kulupakan.

Serta Calon Masa Depanku vitria soleha terima kasih sudah setia menemani dan

memberikan support dan waktu nya buatku untuk membantu berbagai hal

dan tak lupa sahabat terbaikku Diligent Squad (DS) hikmah, Ratna,

Muhammad

Dan sahabat seperjuangan dari awal sampai akhir sudirman dan deki ariantoni

Terima atas dukungan dan doa dari kalian semua

Semoga Allah Swt memberikan kemudahan bagi kalian dalam berbagai hal

Aamiin.

Page 7: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

vi

ABSTRAK

Dengan judul “Netralitas Aparatur Sipil Negara Dalam Pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah ” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami

netralitas Aparatur Sipil Negara pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di

Kabupaten Muaro Jambi tahun 2017. Serta untuk mengetahui dan memahami

pelaksanaan mekanisme penjatuhan sanksi kepada Aparatur Sipil Negara yang

tidak netral dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Muaro Jambi.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik

pengumpulutan data melalui obsevasi, wawancara, dokumentasi. pendekatan

dilakukan penelitian lapangan dengan melihat dan mengamati apa yang terjadi

dilapangan serta penerapan peraturan perundang-undangan dalam prakteknya

dalam masyarakat. hasil penelitian yang diperoleh dan kesimpulan sebagai

berikut: Netralitas Aparatur Sipil Negara Pada Pelaksanaan Pemilihan Kepala

Daerah di Kabupaten Muaro Jambi dan yang menjadi objek penelitian adalah

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Muaro Jambi dan

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

(BKPSDMD) Kabupaten Muaro Jambi. Dalam penelitian ini penulis memperoleh

data melalui penelitian analisis dan lapangan (field research), kemudian dianalisis

secara kualitatif untuk menghasilkan data yang bersifat deskriptif. hasil penelitian

ini, pertama, Netralitas Aparatur Sipil Negara pada Pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Muaro Jambi belum terlaksana dengan

baik. Karena masih banyak ditemukan ASN yang tidak netral. dimana sampai

memasuki tahapan kampanye jumlah ASN yang diduga tidak netral sebanyak

73(tujuh puluh tiga) orang ASN dan 2 orang bukan ASN setelah diselidiku dan

verifikasi data jadi yang diproses oelh KASN hanya 71 (tujuh puluh satu) ASN

dan 2 (dua) diantaranya masuk tahap kasasi sidang vonis kepada 2(dua) ASN

Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi. Kedua, pada pelaksanaan mekanisme

penjatuhan sanksi kepada Aparatur Sipil Negara yang tidak netral pada

pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Muaro Jambi juga belum

sepenuhnya terealisasi. Hal ini terjadi karena pada tahap penjatuhan sanksi

Komisi Aparatur Sipil Negara sangat cepat merespon mengenai laporan dari

Panwaslu terhadap 73 (tujuh puluh tiga) oknum Pegawai ASN diduga melakukan

pelanggaran. Sampai saat ini, 71 (tujuh puluh satu) oknum Pegawai ASN yang

ditindak lanjuti serta yang diproses pidana atau vonis hanya 2 (dua) ASN karena

dkategorikan pelanggaran berat dan cepatnya respon dari KASN dan karena dari

hasil observasi dan wawancara di lapangan masih sumber daya manusia (SDM) di

KASN sehingga hanya sedkit dari sekian yang melanggar dan diantara nya juga

kurang bukti yang akurat dan hanya dugaan saja dan sampai memburtuhkan

waktu yang cukup lama bahkan sampai berbulan-bulan baru selesai.

Kata Kunci : Pengawasan,Sanksi,Netralitas,ASN,Pemilu/Pemilukada

Page 8: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan begitu banyak

nikmat, petunjuk dan karunia-Nya yang tanpa batas kepada penulis. Shalawat

serta salam juga yang akan selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

dimana Beliau adalah manusia yang berakhlak mulia yang telah menyelamatkan

seluruh manusia ke alam zaman yang buruk menuju zaman yang lebih baik.

Beliau adalah sumber inspirasi, semangat dan tingkah lakunya menjadi pedoman

hidup bagi Penulis. Semoga Allah senantiasa memberikan karunia yang berlimpah

kepada Beliau serta Keluarga, Sahabat dan Umatnya.

Alhamdulillah, atas kehendak Allah SWT. Penulis senantiasa diberikan

kemudahan, kesabaran dan keikhlasan dalam menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Netralitas Aparatur Sipil Negara Dalam Pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah ( Study Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro

Jambi Tahun 2017)” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Ilmu Pemerintahan di Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan yang

menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam penyelesaian skripsi ini. Terwujudnya

skripsi ini selain merupakan upaya dari penulis, juga tidak terlepas dari arahan

Page 9: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

viii

dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing akhirnya kesulitan-

kesulitan yang timbul dapat terasi. Oleh karena itu, penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu demi

selesainya skripsi ini, Baik berupa moril maupun materil secara langsung ataupun

tidak langsung untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Terhormat Bapak Prof.Dr.H.Suadi Asy‟ari, MA,.Ph.D selaku Rektor UIN

STS Jambi.

2. Terhormat Bapak Dr. A.A Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah

UIN STS Jambi.

3. Terhormat Bapak H. Hermanto Harun, Lc.,M.HI.,Ph.D, Ibu Rahmi Hidayati,

dan Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag.,M.HI, selaku pembantu Dekan I,II, dan III di

Lingkungan Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi.

4. Ucapan Beribu-beribu Terima Kasih Kepada Ibu Mustiah.S.Ag, M.Sy selaku

Ketua jurusan dan Ibu Tri Endah Karya Lestari,S.IP, M.IP selaku Sekretaris

Jurusan Ilmu Pemerintahan.

5. Ucapan terima kasih kepada Bapak Alhusni,S.Ag.,MHI sebagai Pembimbing

I dan Bapak Yudi Armansyah,M.Hum sebagai Pembimbing II yang

senantiasa memberikan pengarahandan motivasi kepada penulis yang telah

bersedia dan meluangkan waktu serta memberikan bimbingan kepada penulis,

sehingga selesainya penulisan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada bapak dan ibu Dosen, Asisten, dan seluruh Karyawan/I

Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi.

Page 10: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

ix

7. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu seluruh karyawan Pustaka Fakultas

Syari‟ah, Pustaka Jurusan dan Pustaka Institut UIN STS Jambi.

8. Ucapan terima kasih untuk teman-teman seperjuangan yang konsentrasinya di

Perencanaan pembangunan Ilmu Pemerintahan yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan dalam penyelesain skripsi ini dan semua pihak yang

terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan, arahan yang telah diberikan kepada

penulis menjadi amal soleh dan dibalas oleh Allah SWT dengan amal yang

berlipat ganda, akhirnya kehadirat Allah penulis mohon ampun atas segala

kekhilafan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Semoga Karya ilmiah ini

di ridhoi Allah SWT dan bermanfaat bagi ilmu pendidikan dan sebagai acuan

dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya, Terutama bagi diri penulis sendiri.

Suatu harapan yang ditunggu adalah kritikan dan saran untuk penulis, Demi

kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamua‟alaikum Wr Wb.

Jambi, 18 November 2019

Penulis

AGUSPRASETIYO

NIM. SIP 151912

Page 11: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. ii

PENGESAHAN............................................................................................... iii

MOTTO........................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN........................................................................................... v

ABSTRAK...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. ....................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. ................. 9

C. Batasan Masalah...................................................................................... 9

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian............................................................ 9

E. Kerangka Teori.............................. ......................................................... 10

F. Tinjauan Pustaka.............................. ....................................................... 20

BAB II METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 23

B. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 23

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 24

Page 12: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

xi

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 25

E. Instrumen Pengumpulan Data................................................................. 25

F. Analisis Data .......................................................................................... 27

G. Sistematikan Penulisan…………………………………….................... 27

H. Jadwal Penelitian…………………………………………..................... 28

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Kabupaten Muaro Jambi................................................................ 30

B. Profil Umum BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi............................... 31

C. Profil Umum Kantor Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi……................ 32

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Jumlah Aparatur Sipil Negara Kabupaten Muaro Jambi........................ 39

B. Netralitas ASN pada Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di

Kabupaten Muaro Jambi ....................................................................... 40

C. Pelaksanaan Mekanisme Penjatuhan Sanksi Kepada ASN

yang tidak Netral dalam Pemilihan kepala daerah

di Kabupaten Muaro Jambi..................................................................... 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 64

B. Saran ...................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Daftar Informan

Tabel 2.2 : Jadwal Penelitian

Tabel 4.1 : Penggolongan ASN berdasarkan jenis Kelamin.........................

Tabel 4.2 : Penggolongan ASN Berdasarkan pangkat dan golongan...........

Tabel 4.3 : Penggolongan ASN Berdasarkan Pendidikan............................

Tabel 4.4 : Penggolongan ASN Berdasarkan Esselon..................................

Tabel 4.5 : Daftar ASN diduga tidak netral yang tersebar dilingkungan

: Pemkab Muaro Jambi sampai Tahapan Kampanye...................

Tabel 4.6 : Daftar ASN tidak netral yang tersebar di lingkungan Pemkab

: Muaro Jambi sampai tahapan kampanye..................................

Page 14: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 3.1 : Struktur Organisasi Bawaslu Tahun 2017................................

GAMBAR 4.1 : Mekanisme Penjatuhan Sanksi Bagi ASN yang tidak netral.....

GAMBAR 4.2 : Tahap-Tahap Mekanisme Penjatuhan Sanksi...........................

Page 15: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan Negara Hukum (rechtsstaat), bukan negara

kekuasaan (machtsstaat). 1 Paham Negara Hukum tidak dapat dipisahkan dari

paham kedaulatan rakyat (demokrasi).2 Oleh karena itu, perlu ditegaskan bahwa

“kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-

Undang Dasar” (contitutional democracy)”3 dengan diimbangi penegasan bahwa

Negara Indonesia adalah negara hukum yang berkedaulatan rakyat atau

demokratis (demokracy rechtsstaat) dan sekaligus adalah Negara Demokrasi yang

berdasarkan atas hukum (constitutional democrasy).

Dengan demikian dalam konsep demokrasi, pemerintahan suatu negara

merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.4 Keterlibatan

rakyat dalam bentuk demokrasi tersebut dilihat pada pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah atau disingkat dengan Pilkada. Berdasarkan pasal 18 ayat (4)

Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia, Pilkada adalah: “Gubernur,

Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah

provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi”.

1 Jimly Asshiddiqie, 2011, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Sinar Grafika,

Jakarta, hlm. 57. 2 Ni‟Matul Huda, 2013, Hukum Tata Negara Indonesia, Rajawail Pers, Jakarta, Ed

Revisi, Cet.8, hlm. 267-268. 3 Lihat pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia

4 Jimly Asshiddiqie, hlm.120.

Page 16: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

2

Selanjutnya di perjelas dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015

Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dan Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Pengertian Pilkada menurut

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 menyebutkan bahwa :4

“Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

serta Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan adalah

pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi, kabupaten dan kota untuk

memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota

dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis”.

Pilkada langsung ini mulai diselenggarakan pertama kali di Indonesia pada

Bulan Juni 2005 atau sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang perubahan atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah. Perubahan tatanan sistem Pilkada dari tidak langsung

menjadi langsung diharapkan mampu menjaring calon-calon pemimpin kepala

daerah yang berkualitas sesuai dengan keinginan rakyat dan pemimpin yang

mementingkan kepentingan rakyat serta dapat terlaksana dengan demokratis.

Tetapi hak pilih Aparatur Sipil Negara atau disingkat dengan ASN dalam hal

tersebut tidak dinyatakan secara terbuka, sehingga cenderung menjadi bentuk

“kampanye” yang sifatnya mengarahkan dukungan kepada salah satu pasangan

calon. Apalagi kadang kala ASN mudah terbawa arus politik atau dengan kata

lain dalam keadaan terpaksa dan mereka tidak netral karena takut di mutasi atau

di turunkan jabatan akhirnya mereka memihak kepada salah satu pasangan calon

ketika salah satu kandidat merupakan calon pertahana (incumbent).

4 Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang perubahan atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi

UndangUndang.

Page 17: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

3

1). Aparatur Sipil Negara Harus Netral

Pemerintah telah menetapkan 7 (tujuh) prioritas kebijakan manajemen

kepegawaian secara nasional, yakni :5

1. Rekrutmen PNS;

2. Netralitas PNS;

3. Profesionalisme dalam pengembangan karier PNS;

4. Disiplin PNS;

5. Pengembangan Manajemen Informasi Sistem berbasis informasi

teknologi;

6. Peningkatan pelayanan PNS;

7. Remunerasi dan kesejahteraan PNS

Dengan melihat 7 (tujuh) prioritas kebijakan manajemen kepegawaian

tersebut, maka masalah netralitas PNS merupakan salah satu kebijakan yang perlu

mendapat perhatian semua pihak, mulai Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,

dan Pemerintah Kabupaten/Kota, serta PNS itu sendiri.Kasus ketidaknetralan PNS

dalam pemilukada kenapa masih saja terjadi karena PNS ini tidak mengetahui

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian,khususnya yang berkaitan

dengan masalah netralitas PNS, ataukah ada pemaksaan, intimidasi dari pihak lain

Sebenarnya masalah netralitas PNS ini tidak hanya dalam pelaksanaan

pemilukada, akan tetapi juga dalam pemilihan umum calon anggota legislative

(DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota), anggota DPD, dan calon

Presiden/Wakil Presiden. Bahwa PNS harus netral dari pengaruh partai politik,

5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 159 Tahun 2000 dalam pasal 4, 5, 6 dan

7.

Page 18: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

4

sebenarnya dari aspek peraturan perundang-undangan sudah jelas di atur mulai

dari Undang-Undang sampai dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian

Negara. Sederetan peraturan perundang-undangan dimaksud adalah:6

a) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;

b) Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Dan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR,

DPRD, dan DPD;

c) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan

Calon Wakil Presiden;

d) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang larangan PNS

menjadi Anggota Partai Politik;

e) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 Jo Peraturan Pemerintah

Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan

Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

f) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS;

g) Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 10 Tahun 2005

tentang PNS yang menjadi calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala

Daerah.Hasil dari wawancara dengan salah satu pegawai BKPSDMD

Kabupaten Muaro Jambi dalam bidang disiplin pegawai dan kode etik

ASN yakni , Junaidi mengatakan :7

6 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 7 Wawancara bersama junaidi selaku bidang disiplin pegawai dan kode etik BKPSDMD

kabuapten Muaro Jambi pada tanggal 9 september 2019

Page 19: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

5

“ASN adalah pelayan publik yang tidak boleh terintervensi oleh arus politik

praktis yang bisa saja membuat mereka tidak lagi profesional dalam bekerja dan

pelayan tidak optimal yang lebih parah nya bisa saja kepentingan masyrakat

terdistorsi dan cebderung dia hanya memikirkan urusan pribadi nya”

Namun yang terjadi setelah penulis melakukan observasi dilapangan masih

saja ada ASN yang tidak netral dalam hal politik praktis dan jumlah nya tidak

sedikit tetapi, puluhan yang melanggar nya dan setelah penulis melihat dan

menganalisis faktor yang menghambat ASN tidak netral cukup manusiawi akan

tetapi apapun itu ASN adalah pelayan publik dan tidak boleh ikut kegiatan poltik

apapun. dan menurut penulis masuk akal ASN dijanjikan naik jabatan ,masih ada

hubungan saudara, iming-iming jabatan dan ditempatkan di dinas yang mereka

inginkan dikarenakan penguasa puncak di daerah merasa memiliki kewenangan

penuh untuk memilih, menetapkan dan mengganti pejabat struktural yang akan

membantu dalam pemerintahan karena hal itu tertera pada UU ASN Pasal 53 yang

menjelaskan tentang kewenangan pembinaan manajemen ASN oleh kepala daerah

dan faktor yang paling sering terlihat yakni mind set ASN yang takut jika tidak

memenuhi tekanan politik itu karir dia akan terhambat atau bahkan berhenti.8

Ketidaknetralan ASN juga sangat terlihat ketika ada calon kepala daerah

berasal dari keluarganya sehingga nilai-nilai seharusnya dimiliki terbuang dan

ditinggalkan.

8

Observasi dilapangan mengenai Aparatur Sipil Negara yang tidak Netral dalam

Pilkada/Pemilukada tahun 2017

Page 20: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

6

Tidak mengherankan jika banyak proses politik dalam Pilkada dicederai

karena adanya keterlibatan ASN secara langsung dalam mendukung salah satu

paslon kepala daerah. Dengan hal ini, netralitas ASN pada saat penyelenggaraan

pilkada sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar pelaksanaan pemerintahan dapat

berjalan secara efektif dalam melayani masyarakat secara adil dan merata.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur

Sipil Negara menyatakan salah satu asas penyelenggaraan kebijakan dan

manajemen ASN adalah “netralitas”.9 Asas netralitas ini berarti bahwa setiap

pengawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak

memihak kepada kepentingan siapapun.10

Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Pasal 4 angka 14. “dimana setiap PNS dilarang

memberikan dukungan disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda

Penduduk”. Dan Pasal 4 angka 15 :

“dengan memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah dengan cara ; (a) Terlibat dalam kegiatan kampanye, (b)

Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan, (c) Membuat Keputusan dan

atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu paslon selama

masa kampanye, (d) Mengadakan kegiatan atau tindakan yang mengarah kepada

keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu, sebelum,

selama dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,

seruan, pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota,

keluarga dan masyarakat”.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,

yang menyatakan bahwa, “Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan

9 Lihat Pasal 2 huruf f Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

Negara. 10

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan

salah satu asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN adalah “netralitas”.

Page 21: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

7

intervensi semua golongan dan partai politik“. Dalam konteks Pemilihan Kepala

Daerah (Pilkada), prinsip netralitas ASN ini selalu menjadi perbincangan hangat

diberbagai kalangan.11

Wajar saja, kekhawatiran akan keberpihakan ASN kepada

salah satu pasangan calon, menjadi alasan utamanya. Pada dasarnya setiap warga

negara memiliki hak pilih, termasuk ASN. Hal ini dijamin secara tegas didalam

konstitusi kita. Tetapi hendaknya hak pilih ASN tersebut tidak dinyatakan secara

terbuka, sehingga cenderung menjadi bentuk “Kampanye” yang sifatnya

mengarahkan dukungan kepada salah satu pasangan calon. Dengan demikian,

independensi ASN tetap terjaga tanpa menghilangkan hak pilihnya.

Ketentuan tentang dilarangnya atau tidak diperbolehkan Pegawai ASN

untuk ikut serta secara langsung pada pelaksanaan Pilkada juga diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan

Kode Etik PNS, pasal 11 huruf c, yang berbunyi: “Dalam hal etika terhadap

dirisendiri PNS wajib menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok

ataupun golongan, maka PNS dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada

keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat

dalam politik praktis atau berafilasi dengan partai politik, misalnya:12

a. Pendekatan kepada Parpol terkait rencana pengusulan.

b. Memasang spanduk atau baliho yang mempromosikan dirinya atau orang

lain.

c. Mendeklarasikan dirinya sebagai Balon.

11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 12 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps

dan Kode Etik PNS, pasal 11 huruf c,

Page 22: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

8

d. Menghadiri deklarasi.

e. Mengunggah, menanggapi (like, komentar, share dsb) atau menyebarluaskan

gambar atau foto balon atau paslon melalui media online atau medsos.

f. Berfoto bersama balon atau paslon dengan simbol keberpihakan.

g. Sebagai pembicara atau narasumber pada kegiatan Parpol.

Dengan berbagai peraturan telah dibuat oleh pemerintah untuk membatasi

hubungan ASN dengan kegiatan politik praktis, namun setiap berlangsungnya

pelaksanaan Pilkada selalu diwarnai oleh maraknya pemberitaan tentang

pelanggaran netralitas oleh oknum ASN secara sembunyi-sembunyi maupun

terang-terangan ikut langsung dalam proses Pilkada. Persoalan netralitas ASN

tersebut seperti tidak pernah terselesaikan. 13 Di Kabupaten Muaro Jambi

misalnya, sejak memasuki dalam tahapan-tahapan Pilkada 2017, Badan Pengawas

Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Muaro Jambi, telah menemukan puluhan oknum

ASN setempat yang diduga melanggar netralitas ASN.

Berdasarkan pada uraian dan permasalahan di atas, maka penulis tertarik

untuk menganalisis dan melakukan penelitian yang berjudul “Netralitas

Aparatur Sipil Negara Dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Di

Kabupaten Muaro jambi Tahun 2017 ( Studi kasus di Bawaslu Kabupaten

Muaro Jambi)”.

13

Agus Mulya Karsona, 2016, Menyoal Makna Netralitas Pegawai Aparatur Sipil

Negara dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, Jurnal

Media Hukum, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Vol. 23 No.1, hlm. 87.

Page 23: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

9

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana netralitas Aparatur Sipil Negara dalam pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah di Kabupaten Muaro Jambi?

2. Bagaimana pelaksanaan mekanisme penjatuhan hukuman kepada

Aparatur Sipil Jambi?

C. Batasan Masalah

Adapun fokus penelitian ini dan tahun penelitian pada tahun 2017 namun

tetap penulis akan batasi untuk menghindari adanya perluasan masalah yang

memnyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah

yang telah penulis buat sebelumnya maka peneliti memberikan batasan masalah

dengan penelitian akan difokuskan pada pengawasan ASN di Kabupaten Muaro

Jambi dengan melakukan penelitian di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)/panitia

pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Muaro Jambi yang memiliki domain

lebih terhadap pengawasan dan penegakan netralitas ASN dalam

pemilu/pemilukada Tahun 2017, di samping itu penelitian dilakukan di

BKPSDMD sebagai pendukung karena lebih kepada pengawasan dan penegakan

pada disiplin Pegawai ASN.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui dan memahami netralitas Aparatur Sipil Negara pada

pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Muaro Jambi.

Page 24: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

10

2. Untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan mekanisme penjatuhan

sanksi kepada Aparatur Sipil Negara yang tidak netral dalam Pemilihan

Kepala Daerah di Kabupaten Muaro Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian ini adalah:

1) Secara akademis dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya

dan kepadaa pembaca pada umumnya, dalam hal ini berkenaan

dengan netralitas Aparatur Sipil Negara dalam pelaksanaan pemilihan

kepala daerah Kabupaten Muaro Jambi.

2) Bagi penulis , penelitian ini dapat melengkapi salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana srata satu (S1) pada jurusan ilmu

pemerintahan fakultas Syariah UIN STS Jambi dan tulisan ini bisa

menambah pembendaharaan referensi keperpustakaan di fakultas

Syariah dan bagi mahasiswa yang mengkaji permasalahan tentang

Netralitas Aparatur Sipil Negara.

3) Bagi instansi terkait, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna

sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait topik

penelitian penulis.

E. Kerangka Teori

Teori ialah serangkaian konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk

menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut lagi teori merupakan

salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti

Page 25: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

11

ketika melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat

menemukan dan merumuskan masalah sosial yang diamatinya secara sistematis

untuk melanjutkannya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.

Kerangka teoritis didefinisikan sebagai suatu model konseptual tentang

bagaimana teoritis dari suatu hubungan antara masing-masing faktor yang telah

didefinisikan sebagai penting untuk masalah. Adapun kerangka teori yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Netralitas Aparatur Sipil Negara

Netralitas berasal dari kata “netral” yang artinya tidak berpihak (tidak ikut

atau membantu salah satu pihak). Pengertian netralitas menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia versi online adalah. “keadaan dan sikap netral (tidak memihak

atau bebas)”. 14 Sehingga seseorang dapat dinyatakan netral apabila ia tidak

memihak kepada dua atau lebih orang atau memihak kepada organisasi atau

lembaga dalam penentuan sesuatu misalnya organisasi partai politik. Selain itu

kata netral juga dapat diartikan sebagai:

a. Sikap tidak memihak dan tidak berpihak terhadap salah satu kelompok atau

golongan.

b. Tidak diskriminatif.

c. Steril dari kepentingan kelompok.

d. Tidak terpengaruh dari kepentingan partai politik.

Netralitas atau neutrality (kenetralan) berasal dari kata netral yang berarti

murni. Murni dalam hal ini disamakan dengan tidak memihak. Sedangkan asas

14

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamus versi online, https://kbbi.web.id/netral

Page 26: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

12

netralitas adalah bahwa setiap pegawai aparatur sipil negara tidak berpihak dari

segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan

siapapun. 15 Netralitas dalam hal ini adalah tidak terlibatnya ASN pada

penyelenggaraan Pilkada. Netralitas Pegawai ASN adalah kebijakan politik yang

melarang ASN untuk terlibat politik praktis atau harus netral dalam politik karena

keberadaannya sebagai pelayan masyarakat.16Makna dari netralitas ini menurut

Marbun yaitu agar bebasnya ASN dari pengaruh kepentingan partai politik atau

tidak berperan dalam proses politik, namun masih tetap mempunyai hak politik

untuk memilih, dan berhak untuk dipilih dalam pemilihan umum. Maksud

netralitas yang lain adalah jika seorang Pegawai ASN aktif menjadi pengurus

partai politik atau anggota legislatif, maka ia harus mengundurkan diri. Dengan

demikian birokrasi pemerintahan akan stabil dan dapat berperan mendukung serta

merealisasikan kebijakan atau kehendak politik manapun yang sedang berkuasa

dalam pemerintahan.17 Makna netralitas tersebut di atas adalah bebasnya Pegawai

ASN dari pengaruh kepentingan partai politik tertentu atau tidak memihak untuk

kepentingan partai tertentu dan atau tidak berperan dalam proses politik karena

dikhawatirkan pegawai tersebut menyalahgunakan penggunaan fasilitas negara

untuk kepentingan partai seperti yang telah terjadi pada masa Orde Baru.18 Setiap

peraturan-peraturan memiliki pembatasan terhadap keberlakuannya untuk dapat

15

Penjelasan Pasal 2 huruf f Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur

Sipil Negara 16

Ibid., Lihat Pasal 9 ayat (2). 17

S.F. Marbun, 1998, Reformasi Hukum Tata Negara, Netralitas Pegawai Negeri Dalam

Kehidupan Politik Di Indonesia, Yogyakarta, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, hlm.

74. 18

Sri Hartini, Penegakan Hukum Netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS), Jurnal

Dinamika Hukum. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Vol. 9 Nomor 3,

September 2009.

Page 27: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

13

menegaskan aspek kepastian, keadilan, dan kegunaan hukum. Artinya tidak ada

satupun peraturan yang keberlakuannya sepanjang zaman dan memenuhi

kebutuhan realitas sosial yang terus berubah, sehingga setiap perubahan pada

hakikatnya merupakan konsekuensi logis bagi setiap keinginan untuk memenuhi

tuntutan zaman. 19 Dalam hubungan hukum antara negara dengan pegawai

pemerintah, telah ditegaskan ketentuan tentang pembatasan perilaku pegawai

yang bekerja dalam instansi negeri. Hubungan ini disebut dengan hubungan dinas

publik. Inti dari hubungan dinas publik adalah kewajiban bagi pegawai yang

bersangkutan untuk tunduk pada pengangkatan dalam beberapa macam jabatan

tertentu yang mengakibatkan pegawai yang bersangkutan tidak menolak

(menerima tanpa syarat) pengangkatannya dalam satu jabatan yang telah

ditentukan oleh pemerintah.20 Dalam penerapannya, hubungan dinas publik ini

berkaitan dengan segi pengangkatan birokrasi pemerintah yang dikenal dengan

teori Contract Sui Generis. Teori yang dikemukakan oleh Buysini menyatakan

bahwa Contract Sui Generis mensyaratkan birokrat pemerintah harus setia dan

taat selama berstatus sebagai pegawai negeri, meskipun dia setiap saat dapat

mengundurkan diri. Dari pendapat Buysini, dapat disimpulkan bahwa selama

menjadi pegawai negeri, mereka tidak dapat melaksanakan hak-hak asasinya

secara penuh.21

19

Ellydar Chaidir, 2008, Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Pasca

Perubahan Undang-Undang Dasar 1945, Yogyakarta, Total Media, hlm. 294. 20

S.F. Marbun dan Mahfud M. D, 1987, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,

Yogyakarta, Liberty, hlm. 98-99. 21

Ibid.,

Page 28: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

14

Apabila pegawai negeri akan melaksanakan hak-hak asasinya secara

penuh, maka pemerintah dapat menyatakan yang bersangkutan bukanlah orang

yang diperlukan bantuannya oleh pemerintah. Berkaitan dengan hal ini, Philipus

M. Hadjon menyatakan bahwa kajian hukum administrasi lebih memandang

hubungan hukum kepegawaian tersebut sebagai hubungan Openbare

Dienstbetrekking (hubungan dinas publik) terhadap Negara (pemerintah) dengan

hubungan dinas publik yang melekat pada hubungan kepegawaian itu lebih

merupakan hubungan sub-ordinatie antara bawahan dan atasan.22

1. Pengertian Aparatur Sipil Negara

Setelah berlakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 istilah Pegawai

Negeri Sipil diganti dengan Pegawai Aparatur Sipil Negara atau disingkat ASN.

Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah pegawai negeri sipil dan pegawai tidak

tetap pemerintah yang diangkat oleh pejabat yang berwenang secara kompetitif

berdasarkan asas merit, dan diserahi tugas untuk melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan dan tugas pembangunan negara, professional, memiliki nilai-nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN) serta digaji berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.23 Pengertian Pegawai Negeri Sipil, didalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia, “Pegawai” berarti orang yang bekerja pada pemerintah

(perusahaan dan sebagainya), sedangkan “Negeri” berarti negara atau pemerintah,

jadi Pegawai Negeri Sipil adalah orang yang bekerja pada Pemerintah atau

Negara.24

22

Philipus M.Hadjon, dkk, 2005, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta, Gadjah

Mada University Press, hlm. 214. 23

Faisal Abdullah, 2012, Hukum Kepegawaian Indonesia, Rangkang Education

Yogyakarta & PuKAP-Indonesia, hlm. 3. 24

W,J,S Poerwadarminta, 1986, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,

hlm 701.

Page 29: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

15

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) istilah “pegawai negeri sipil” diganti

dengan istilah “Pegawai Aparatur Sipil Negara”. Pengertian pegawai negeri sipil

atau ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN menyebutkan :25

“Pegawai

Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia

yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh

pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan”.

Selanjutnya Kranenburg memberikan pengertian dari Pegawai Negeri Sipil

yaitu : “pejabat yang ditunjuk atau dalam artian pejabat yang mewakili atas

dasar pemilihan seperti anggota legislatif, Hakim Agung, pimpinan Komisi,

Presiden dan sebagainya bukanlah pegawai negeri sipil”.

Logemann dengan menggunakan kriteria yang bersifat material menitik

beratkan pada hubungan antara negara dengan Pegawai Negeri dengan

memberikan pengertian Pegawai Negeri Sipil sebagai tiap pejabat yang

mempunyai hubungan dinas dengan negara.26

Selain pendapat dari Kranenburg

dan Logemann, pengertian Pegawai Negeri juga di kemukakan oleh H.

Nainggolan yang menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah pelaksana

peraturan perundang-undangan, oleh sebab itu wajib berusaha agar setiap

peraturan perundang-undangan ditaati oleh masyarakat, berhubung dengan itu

Pegawai Negeri Sipil berkewajiban untuk memberikan contoh yang baik dalam

menaati dan melaksanakan segala peraturan perundangundangan yang berlaku.27

Berdasarkan pengertian Pegawai Negeri di dalam peraturan perundang-

undangan yang mengatur tentang Pokokpokok Kepegawaian, dapat dilihat adanya

25

Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

26

Faisal Abdullah.

27

Muhammad Alwan Alwi, 2013, “Netralitas Pegawai Negeri Sipil Dalam Pemilihan

Umum Kepala Daerah Kabupaten Takalar” Skripsi, Sarjana Hukum, Fakultas Universitas

Hasanuddin, Makassar, hlm. 37.

Page 30: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

16

unsur-unsur yang harus dipenuhi dari seseorang untuk dapat diangkat sebagai

pegawai negeri. Berikut adalah unsur-unsur yang harus dipenuhi agara dapat

diangkat sebagai sebagai negeri, yaitu sebagai berikut :28

a) Warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan dalam peraturan perundangundangan;

b) Diangkat oleh pejabat yang berwenang;

c) Diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas lainnya;

d) Di gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

1. Hak dan Kewajiban Aparatur Sipil Negara

Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 21 menyebutkan

bahwa PNS berhak memperoleh:

a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;

b. Cuti;

c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

d. Perlindungan; dan

e. Pengembangan kompetensi.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil, diatur dengan jelas bahwa kewajiban yang harus ditaati dan

larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap pegawai negeri sipil.29

Adapun kewajiban PNS yaitu :30

a. Mengucapkan sumpah/janji PNS;

28

Faisal Abdullah. hlm.4. 29

Fasial Abdullah, hlm. 103. 30

Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri.

Page 31: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

17

b. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

c. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

Pemerintah;

d. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung.

2. Larangan bagi Aparatur Sipil Negara

Untuk memahami terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan

tugas dalam usaha mencapai tujuan Nasional diperlukan adanya pegawai negeri

sipil sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang penuh

kesetian dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia, Negara dan Pemerintah serta yang bersatu padu, bermental

baik, berwibawa, berdaya guna, berhasil guna, bersih dari korupsi, kolusi dan

nepotisme, bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya untuk

menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.31

Adapun larangan yang tidak boleh dilanggar oleh seorang pegawai negeri

sipil32

sebagai berikut :33

a. Menyalahgunakan wewenang;

b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan kewenangan

31

Ibid., hlm. 102. 32

Faisal Abdullah,hlm. 105. 33

Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil.

Page 32: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

18

orang lain;Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara

lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;

c. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya

masyarakat asing;

d. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau

meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau

surat berharga milik negara secara tidak sah;

e. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau

orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau

tidak langsung merugikan negara;

f. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik

secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat

dalam jabatan;

g. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;

1) Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah;

2) Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan

kampanye;

3) Membuat keputusan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan

salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

Page 33: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

19

4) Mengadakan kegiatan mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan

calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa

kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian

barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,

dan masyarakat.

3. Sanksi

Pengawai negeri sipil yang melanggar aturan sesui dengan peraturan

perundang-undangan akan dijatuhi hukuman seperti sebagai berikut :34

a. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:

1) Hukuman disiplin ringan;

2) Hukuman disiplin sedang; dan

3) Hukuman disiplin berat.

b. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a terdiri dari

1) Teguran lisan;

2) Teguran tertulis; dan

3) Pernyataan tidak puas secara tertulis.

c. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b terdiri dari:

1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;

2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan

3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

34

Pasal 4-7 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil.

Page 34: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

20

d. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

c terdiri dari:

1) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

2) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah;

3) Pembebasan dari jabatan;

4) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

sebagai PNS; dan

5) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

F. Tinjauan Pustaka

Setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan peneliti akhirnya

menemukan beberapa karya tulis hasil penelitian yang memiliki bahasan yang

hampir sama dengan karya tulis yang akan di teliti. Penelitian-penelitian tersebut

adalah sebagai berikut:

Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Sunirto Sudirman salah satu mahasiswa

Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Hukum di Universitas

Hasanuddin Makasar dengan judul “Netralitas Aparatur Sipil Negara dalam

pemilihan kepala daerah kota pare-pare“ Skripsi ini berfokus pada netralitas ASN

dalam pilkada dan berapa banyak ASN yang tidak netral pada saat itu.35

35 Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Sunirto Sudirman salah satu mahasiswa

Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Hukum di Universitas Hasanuddin

Makasar dengan judul “Netralitas Aparatur Sipil Negara dalam pemilihan kepala daerah

kota pare-pare“

Page 35: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

21

Kedua, peneliti juga menemukan jurnal yang juga membahas tentang

Netraltas Aparatur Sipil Negara dalam Pilkada dan kepegawaian di indonesia,

jurnal ini di tulis oleh sri hartini dan tedi sudrajat mereka memaparkan bagaimana

peran dan sikap ASN dalam pilkada yang di tuntut harus netral.36

Ketiga, penulis juga menemukan skripsi yang ditulis oleh Widuri

Wulandari salah satu mahasiswi jurusan Ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu sosial

dan politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul “ Netralitas

Aparatur Sipil Negara Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak

Kabupaten Bantul Tahun 2015 “Skripsi ini berfokus pada netralitas ASN dalam

pilkada dan berapa banyak ASN yang tidak netral pada saat itu.37

Keempat, penulis menemukan Karya Tulis skripsi yang ditulis oleh

Muhammad Halwan Yamin Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang di

selesaikan pada tahun 2013 yang berjudul “ Netralitas Pegawai Sipil Negara

Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Di Kabupaten Takalar”. Adapun Metode

Penelitian adalah Lapangan (Kualitatif) , dari temuan penelitian ini yaitu

Ketidaknetralan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Takalar masih marak terjadi,

hal ini disebabkan oleh masih lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh Panitia

Pengawas Pemilu Kabupaten Takalar terhadap keterlibatan PNS.

36Kedua, peneliti juga menemukan jurnal yang juga membahas tentang Netraltas

Aparatur Sipil Negara dalam Pilkada dan kepegawaian di indonesia, jurnal ini di tulis

oleh sri hartini dan tedi sudrajat mereka memaparkan bagaimana peran dan sikap ASN

dalam pilkada yang di tuntut harus netral. 37Ketiga, penulis juga menemukan skripsi yang ditulis oleh Widuri Wulandari

salah satu mahasiswi jurusan Ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu sosial dan politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul “ Netralitas Aparatur Sipil Negara

Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak Kabupaten Bantul Tahun 2015 “

Page 36: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

22

Berbeda halnya dengan skripsi di atas bahwa penelitian yang akan

dilakukan penulis pada Netralitas Aparatur Sipil Negara dalam Pelaksanaan

Pilkada Kabupaten Muaro Jambi di pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi yang

melihat dan membandingkan beberapa pandangan dari lembaga-lembaga Negara

dan Aparatur Sipil Negara itu sendiri.38

Sedangkan pada penelitian ini penulis

lebih melihat sampai mana Aparatur Sipil Negara dikatakan Netral dan tidak ikut

dalam politik praktis dan menggalinya dengan beberapa lembaga dan badan

seperti Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi, Panwaslu Kabupaten Muaro Jambi, dan

BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi.

38Keempat, penulis menemukan Karya Tulis skripsi yang ditulis oleh Muhammad

Halwan Yamin Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang di selesaikan pada tahun 2013

yang berjudul “ Netralitas Pegawai Sipil Negara Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah

Di Kabupaten Takalar”.

Page 37: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

23

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang

mendasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia. 39 Selain itu juga penelitian merupakan suatu upaya untuk

menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan suatu kebenaran.

B. Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

sosiologi empiris dengan teknik analisis deskriftif. Metode historis merupakan

sebuah metode yang mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data berupa

peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau..

Sementara metode empiris adalah sosiologi terhadap sebagai ilmu

pengetahuan didasarkan pada observasi terhadap kenyataan sehingga hasilnta

tidak spekulatif dengan pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

yang tampak, atau sebagaimana adanya.40

39 Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, cet.pertama, (Jakarta : Gaung Persada, 2009),

hlm 11. 40 Amaruddin, Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta : Parama Ilmu, 2016), hlm 98

Page 38: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

24

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data primer

dan data skunder :

1. Jenis data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

pertama yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas. 41 Sumber data

yang diperolah dari lapangan dengan hasil wawancara langsung kepada:

a. Ketua atau anggota Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Daerah di

kabupaten Muaro Jambi.

b. Ketua atau anggota Badan Kepegawaian Daerah Muaro Jambi serta

c. ASN yang ada di pemerintah kabupaten Muaro Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan lebih

lanjut mengenai bahan hukum primer Data skunder mencakup dokumen-

dokumen, buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, dan seterusnya 42 yang

memiliki relevansi dengan objek kajian.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data diperoleh.

Sumber data dapat diperoleh tindakan, pengamatan, ataupun data-data yang

41

Amiruddin, 2006, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, hlm. 30. 42

Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta,

hlm.12.

Page 39: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

25

didapat pada saat penelitian berlangsung. Sumber data penelitian ini diperoleh

dari:

a. Al-Qur‟an dan Hadist

b. Ketua BKPSDMD.

c. Ketua Bawaslu

d. ASN yang ada dilingkungan pemkab. Muaro jambi.

e. Artikel, buku, jurnal, dokumen dan sumber data yang berkaitan dengan

penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut soerjono soekanto Teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Teknik pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data fakta penelitian.43

1. Pengamatan/Observasi

Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data

utama dalam Netralitas Aparatur Sipil Negara Dalam Pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah Di Kabupaten Muaro Jambi.

2. Interview/Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tnya jawab, sehingga dapat dikontribusikan maka dalam suatu topic

tertentu peneliti lansung turun ke lapangan , dengan cara menanyakan terhadap

43 Soerjono Soekanto, Pedoman Penulisan Skripsi ,(Edisi Revisi) jakarta Hlm 13

Page 40: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

26

informan mengenai Netralitas ASN dan menjawab persoalan penelitian di atas,

informan adalah sebagai berikut :44

Tabel 2.1

Daftar Informan

NO INFORMAN JABATAN DAN LEMBAGA

1 HAMDI,S.Pd.I Ketua Bawaslu

2 YASRIL Anggota Div.penindakan pelanggaran

3 JUNAIDI Bidang disiplin pegawai (BKPSDMD)

3. Dokumentasi

Pengumpulan data melaui dokumentasi ini diperlukan alat instrument yang

memandu untuk mengambil data-data dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis

tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada masa lalu.45 Metode dokumentasi

merupakan sumber yang bermanfaat karena telah tersedia sehingga relative

mudah memperoleh , dan merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai cerita

dari situasi dan kondisi yang sebenarnya dan dapat dianalisis secara berulang-

ulang tanpa melalui perubahan.

Untuk mencari data dari dokumen resmi dengan berpegangan pada

pedoman dokumen,foto maupun surat keterangan yang hanya memuat garis besar

atau kategori informasi yang akan dicari datanya seperti laporan hasil penelitian.

44 Daftar informan dai hasil wawancara dan observasi dilapangan 45 W.Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT.Gramedia,2007), hlm 123.

Page 41: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

27

E. Analisis Data

Semua data yang dikumpulkan agar menjadi sebuah karya ilmiah (skripsi)

yang terpadu dan sistematis diolah dan dianalisis secara kualitatif untuk

menghasilkan data yang bersifat deskriptif (menjelaskan, menguraikan dan

menggambarkan permasalahan yang memiliki relevansi dengan penelitian

ini).

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, untuk mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai isi skripsi ini, maka penulis susun sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan : Merupakan bab pendahuluan, yang berisiskan tetang latar

belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Metode penelitian : Dalam bab ini dibahas tentang pengertian, tempat

dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, ruang lingkup

penelitian, teknik pengumpulan data.

BAB III : Gambaran umum lokasi penelitian yang penulis lakukan yaitu :

netralitas aparatur sipil Negara dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah di

kabupaten muaro jambi.

BAB IV : Pembahasan : Dalam sub bab ini berisi mengenai prioritas, netralitas

aparatur sipil Negara dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah di kabupaten

muaro jambi.

Page 42: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

28

BAB V : Penutup : Dalam sub bab ini berisi tentang kesimpulan, dan hasil

penelitian. Serta saran-saran terkait tentang “ NETRALITAS APARATUR

SIPIL NEGARA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH

DIKABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2017.”

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan,

maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal

penelitian sebagai berikut:

Tabel 2.2

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2019

Juli Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajua

n Judul x

2

Pembuata

n

Proposal

x

3

Perbaikan

proposal

dan

Seminar

x

4 Surat Izin

Riset x

5 Pengump

ulan Data x

6 Pengolah

an Data x

Page 43: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

29

7 Pembuata

n Laporan x

8

Bimbinga

n dan

Perbaikan

x x

9

Agenda

dan Ujian

Skripsi

x x

10

Perbaikan

dan

Penjilidan

x x x

Page 44: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

30

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Kabupaten Muaro Jambi

Kabupaten Muaro Jambi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54

tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten Batang hari dan secara defacto

kegiyatan pemerintahan efektif berjalan terhitung tanggal 12 Oktober 1999

bersamaan dengan pelantikan pejabat Bupati sementara menjelang ditetapkanya

pejabat bupati defenitif, dengan pusat pemerintahan berada di „Sengeti‟

kecamatan sakernan berjarak 38 KM dari Kota Jambi.

Wilayah Mabupaten Muaro Jambi meliputi wlayah administrasi pembantu

Bupati BatangHari Wilayah Timur, yang meliputi 6 kecamatan, dan sampai

sekarang berkembang menjadi 11 kecamatan 150 desa, 5 Keluraha dengan Jumlah

Penduduk kabupaten Muaro Jambi Mencapai 377.278 jiwa pada tahun 2013,

anggka ini terus meninggkat dan pada tahun 2014 men-jadi 388.323 jiwa. Akan

tetapi ,tinggkat pertumbuhan penduduk megalami sedikit penurunan. Selama

periode 2013-2014 tinggkat pertumbuhan penduduk mencapai 2,93 persen.dengan

luas wilayah sekitar 5,246 km2 setiap satu km2 ditempati penduduk sekitar 74

orang pada tahun 2014.46

46 Observasi Profil Kabupaten Muaro Jambi. Pada tanggal 24 Agustus 2019.

Page 45: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

31

B. Lembaga Internal Pengawas Aparatur Sipil Negara

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat (1)

disebutkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah yang di selanjutnya d singkat

BKD dan sekarang menjadi BKPSDMD ( Badan Kepegawaian Pemberdayaan

Dan Sumber Daya Manusia Daerah) adalah perangkat daerah yangmelaksanakan

manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam membantu tugas pokok pejabat

pembina Kepegawaian Daerah.

Badan Kepegawaian Pemberdayaan dan Sumber Daya Manusia Daearah di

bawah dan tanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

BKPSDMD mempunyai tugas pokok membantu pejabat pembina kepegawaian

daerah dalam melaksanakan manajemen pegawai negeri sipil selanjutnya dalam

pasal 4 keputusan presiden tersebut, disebutkan bahwa dalam melaksanakan

tugas pokoknya, BKPSDMD menyelenggarakan fungsi sebagai berikut47

:

a. Penyiapan penyususnan peraturan perundang daerah di bidang kepegawaian

sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan Pemerintah.

b. Perencanaan dan pengembangan kepegawaian daerah;

c. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan kepegawaian daerah;

d. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan,

dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma,

standar, dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

e. Pelayanan administrasi kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan, dan

pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural atau fungsional sesuai

47

Keputusan Presiden Nomor 159 tahun 2000 dalam pasal 4, 5, 6 dan 7.

Page 46: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

32

dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan

perundang-undangan.

f. Penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan

norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-

undangan.48 Penyiapan penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai

Negru Sipi daerah sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang telah

ditetapkam dengan peraturan perundang-undangan.

g. Penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Sipil Daerah;

h. Pengelolaan sistem informasi kepegawaian daerah; dan

i. Penyampian informasi kepegawaian daerah kepada Badan Kepegawaian

Negara.

C. Lembaga Pengawas Eksternal Netralitas Aparatur Sipil Negara

Badan pengawas pemilu/panwaslu adalah lembaga penyelenggara Pemilu

yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Bawaslu diatur dalam bab IV Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Jumlah anggota

Bawaslu sebanyak 5 (lima) orang. Keanggotaan Bawaslu terdiri atas kalangan

professional yang mempunyai kemampuan dalam melakukan pengawasan dan

tidak menjadi anggota partai politik. Dalam melaksanakan tugasnya anggota

Bawaslu didukung oleh Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum.49

Dalam sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia, istilah pengawasan

pemilu sebenarnya baru muncul pada era 1980-an. Pada pelaksanaan Pemilu yang

48 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 159 Tahun 2000 dalam pasal 4,5,6 dan. 49

https.//id.wikipedia.org/wiki/Badan_pengawas_pemilihan_umum di akses pada 24

Agustus 2019. Pukul 01.24 WIB.

Page 47: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

33

pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada 1955 belum dikenal istilah

pengawasan Pemilu. Pada era tersebut terbangun trust di seluruh peserta dan

warga negara tentang penyelenggaraan Pemilu yang dimaksudkan untuk

membentuk lembaga parlemen yang saat itu disebut sebagai Konstituante.

Selanjutnya kelembagaan pengawas Pemilu dikuatkan melalui Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu dengan

dibentuknya sebuah lembaga tetap yang dinamakan Badan Pengawas Pemilu

(Bawaslu). Adapun aparatur Bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan berada

sampai dengan tingkat kelurahan/desa dengan urutan Panitia Pengawas Pemilu

Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilu

Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) di tingkat kelurahan/desa.

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007,Namun

selanjutnya berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi terhadap judicial

review yang dilakukan oleh Bawaslu terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun

2007, rekrutmen pengawas Pemilu sepenuhnya menjadi kewenangan dari

Bawaslu. Kewenangan utama dari Pengawas Pemilu menurut Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2007 adalah untuk mengawasi pelaksanaan tahapan pemilu,

menerima pengaduan, serta menangani kasus-kasus pelanggaran administrasi,

pelanggaran pidana pemilu, serta kode etik.

Dinamika kelembagaan pengawas Pemilu ternyata masih berjalan dengan

terbitnya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu.

Bawaslu berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 juga memiliki

Page 48: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

34

kewenangan untuk menangani sengketa Pemilu berikut tugas ,wewenang dan

kewajiban dari bawaslu:

1. Tugas, wewenang, dan kewajiban Bawaslu Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2011 adalah:

Bawaslu menyusun standar tata laksana kerja pengawasan tahapan

penyelenggaraan Pemilu sebagai pedoman kerja bagi pengawas Pemilu di setiap

tingkatan.50

a. Bawaslu bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu dalam rangka

pencegahan dan penindakan pelanggaran untuk terwujudnya Pemilu

yang demokratis yang meliputi:

Mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemilu yang terdiri atas:

a) Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan Pemilu;

b) Perencanaan pengadaan logistik oleh KPU;

c) Pelaksanaan penetapan daerah pemilihan dan jumlah kursi padasetiap daerah;

d) pemilihan untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi;

e) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota oleh KPU

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f) Sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan

Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilu yang terdiri atas:

1. Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih sementara serta

daftar pemilih tetap;

50 Tugas, wewenang, kewajiban, Bawaslu Berdasarkan UU Nomor 15 tahun 2011.

Page 49: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

35

a) Penetapan peserta Pemilu;

b) Proses pencalonan sampai dengan penetapan anggota Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.51

1. pasangan calon presiden dan wakil presiden, dan calon gubernur, bupati,

dan

2. wali kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Pelaksanaan kampanye;

4. Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

5. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu di

TPS;

6. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat

hasil;

7. penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;

8. Pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke

KPU Kabupaten/Kota;

9. Proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPS, PPK,

KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU;

10. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan,

dan Pemilu susulan;

11. Pelaksanaan putusan pengadilan terkait dengan Pemilu;

12. Pelaksanaan putusan DKPP; dan

13. Proses penetapan hasil Pemilu.

51 Tugas, wewenang, kewajiban, Bawaslu Berdasarkan UU Nomor 15 tahun 2011.

Page 50: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

36

Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan

penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh Bawaslu dan

ANRI;

a. Memantau atas pelaksanaan tindak lanjut penanganan pelanggaran pidana

Pemilu oleh instansi yang berwenang; e. mengawasi atas pelaksanaan putusan

pelanggaran Pemilu;

b. Evaluasi pengawasan Pemilu;

c. Menyusun laporan hasil pengawasan penyelenggaraan Pemilu; dan

d. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan.52

b. Dalam melaksanakan tugas, Bawaslu berwenang:

1) Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu;

2) Menerima laporan adanya dugaan pelanggaran administrasi Pemilu dan

mengkaji laporan dan temuan, serta merekomendasikannya kepada yang

berwenang;

3) Menyelesaikan sengketa Pemilu;

4) Membentuk Bawaslu Provinsi;

5) Mengangkat dan memberhentikan anggota Bawaslu Provinsi; dan

6) Melaksanakan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan.

52

Tugas, wewenang, kewajiban, Bawaslu Berdasarkan UU Nomor 15 tahun 2011.

Page 51: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

37

c. Bawaslu berkewajiban:

1. Bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya;

2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

Pengawas Pemilu pada semua tingkatan;

3. Menerima dan menindak lanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan

adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan

mengenai Pemilu;

4. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden, Dewan

Perwakilan Rakyat, dan KPU sesuai dengan tahapan Pemilu secara

periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan. Dan berikut adalah struktur

yang ada di Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi:53

53

Data Observasi Kantor Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi. Pada Tanggal 22 September

2019.

Page 52: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

38

Gambar 3.1

Struktur Bawaslu

STRUKTUR ORGANISASI BAWASLU KABUPATEN MUARO JAMBI54

Periode Tahun 2017 s/d 2018

54

Dokumentasi Struktur Organisasi Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi Periode 2018-

2023.

Hamdi,S.Pd.I

Kordiv

hukum,penanganan dan

pengggaran

YASRIL,MA.Pol

Kordiv pencegahan dan

hubungan antar lembaga

AGUS SULAIMAN,S.Pd.I

Kordiv SDM,organisasi

Divisi penegakan

dan koordinasi antar

lembaga

1.febriardi,SH

2.Dediwahyudi,SE

3.Pipit wahyuni,S.Pd

Divisi

SDM,Organisasi,

Data, dan

Informasi

1.Ahmad sodikin,S,Pd

2.RICKY ARESTA

KEPALA SEKRETARIAT

A.REZI. SE

Keuangan

1.A,Muhardi,S.Pd

2.Nurainah, SE

Staf Pendukung

1.M.Suhadah, S.Pd

2.Erniati,S.Pd.I

3.Adlin Yulianto

Divisi penindakan

pelanggaran dan

sengketa

1.Ramadhani,SH

2.Siti Azimaturahmi,M.Pd

3.Gustina Aryani,M.SH

BENI

WAHYUDI. SE

Bendahara

Staf

pendukung

1.M.Suhadah,

S.Pd

2.Erniati,

S.Pd.I

3.Adlin

Yulianto

Page 53: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

39

BAB IV

PEMBAHASAN & HASIL PENELITIAN

D. Jumlah Aparatur Sipil Negara Kabupaten Muaro Jambi

Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Muaro Jambi Menurut Badan

Kepegawaian dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD)

Kabupaten Muaro Jambi Berjumlah 5671 ( lima ribu enam ratus tujuh puluh satu)

Pegawai ASN adapun Penggolongan ASN tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.1

Penggolongan Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Jenis Kelamin55

NO. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-Laki 2.439

2. Perempuan 3.232

JUMLAH ASN 5.671

Berdasarkan Data SIMPEG BKPSDMD Kab, Muaro Jambi

Tabel 3.2

Penggolongan Berdasarkan Pangkat dan Golongan56

NO. GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN II GOLONGAN

IV

a 1 135 836 1256

b 11 230 944 81

55 Observasi Data Kantor Dinas BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi. Pada Tanggal 24

Agustus 2019. 56 Observasi Data Kantor Dinas BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi. Pada Tanggal 25

Agustus 2019.

Page 54: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

40

c 9 539 685 22

d 13 231 676 2

Berdasarkan data SIMPEG BKPSDMD Kab, Muaro Jambi

Tabel 3.3

Penggolongan Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Pendidikan57

SD SMP SMA D.1 D.2 D.3 S.1 S.2 DOKTOR

`23 33 924 85 362 727 3353 163 1

Berdasarkan data SIMPEG BKPSDMD Kab, Muaro Jambi

Tabel 3.4

Penggolongan Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Esselon58

Golongan Esselon II Esselon III Esselon IV

B 32 97 75

A 0 56 406

Berdasarkan data SIMPEG BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi

E. Netralitas Aparatur Sipil Negara Dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah

Di Kabupaten Muaro Jambi

Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana yang tertuang dalam

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 2 huruf f,

menyebutkan “Asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN adalah

Netralitas” Asas netralitas ini berarti bahwa setiap pengawai ASN tidak berpihak

dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan

58

Observasi Data Kantor Dinas BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi. Pada Tanggal 24

Agustus 2019.

Page 55: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

41

siapapun. Dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak Tahun 2018,

diharapkan setiap Pegawai ASN dapat bersikap netral. Hal tersebut dikarenakan

netralitas ASN merupakan pilar penting dalam kelangsungan terselenggaranya

tata pemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu, pegawai ASN

sebagai unsur aparatur negara yang dapat memberikan pelayanan kepada

masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata.59

Peran Pegawai ASN sebagaimana yang dimaksud untuk menwujudkan

ASN yang bersih dalam upaya menciptapkan good governance. Makna good

dalam good governance mengandung 2 (dua) pengertian. Pertama, nilai yang

menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat, dan nilai yang dapat

meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan nasional, kemandirian,

pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial. Kedua, aspek fungsional dan

pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai

tujuan tersebut. Sedangkan untuk makna Governance, World bank mendefinisikan

sebagai penyelenggaraaan manajemen pembangunan yang bertanggung jawab,

sejalan dengan demokrasi serta pasar yang efisien dan penghindaran salah alokasi

dana investasi langkah pencegahan korupsi, baik secara politik maupun

administratif serta menjalankan disiplin dengan anggaran serta penciptaan llegal

dan political framework.60

Namun selama ini ASN tidak bisa bersikap netral, karena mudah terbawa

arus politik dan perlu melakukan lobi untuk mendapatkan promosi jabatan.

Perbuatan oknum ASN dalam mendukung pasangan calon Kepala Daerah dan

59 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 2 huruf f 60

Nuryadi dan Tolib, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/ Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan-. Edisi Revisi Jakarta: tahun 2017

Page 56: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

42

Wakil Kepala Daerah menjadi berita sering sekali muncul dalam pemberitaan

seputar Pilkada.61

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa ASN sering terlibat dalam ranah

perpolitikan. Hal itulah terjadi di kabupaten muaro jambi, yang menjadi salah satu

daerah yang merayakan pesta demokrasi pada pilkada Tahun 2017, Yaitu dalam

pemilihan bupati dan wakil bupati. Penyelenggara pemilukada di kabupaten

muaro jambi yang melibatkan empat pasangan calon, dimana pasangan calon

nomor urut 1 (satu) yakni Abun Yani, SH dan Suhariyanto, SH dan pasangan

nomor 2 (dua) yakni Agustian Mahir, SH dan Suswiyanto dan pasangan nomor

urut 3 (tiga) yakni Masnah Busro dan Bambang bayu suseno dan pasangan nomor

urut 4 (empat) yakni H. Ivan Wirata ST.,MM.,MT dan H. Dodi Sularso, SH.

Berikut wawancara dengan yasril selaku ketua Bawaslu divisi penegakan

hukum dan pelanggaran, dia mengatakan:

“suatu hal yang harus dipahami seorang ASN mereka harus mampu

menempatkan diri sebagai abdi Negara dalam pelayan publik yang

profesional dan berkualitas, bukan melayani kepentingan pribadi,

kelompok atau calon tertentu. ASN yang bekerja di birokrasi seharusnya

lebih ditempatkan sebagai penjaga aturan pemain yang disepakati lewat

proses demokrasi. Oleh karena itu, birokrasi seharusnya bersifat netral,

bersih, dan profesional.”.62

Berdasarkan wawancara diatas dapat dicermati bahwa pelanggaran-

pelanggaran terhadap netralitas ASN dalam tahapan Pilkada di Indonesia sudah

lama terjadi, apalagi dalam Pilkada serentak, pemberitaan tentang perlibatan ASN

misalnya dalam proses sebelum dan sesudah masa kampanye. Di sisi lain, mereka

61

Observasi Peneliti tentang ketidaknetralan ASN dalam Pilkada Kabupaten Muaro

Jambi. 62

Wawancara dengan Yasril, selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi. Pada

Tanggal 22 September 2019.

Page 57: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

43

paham bahwa ada peraturan tegas yang mengharuskan ASN netral dan tidak boleh

berpihak pada salah satu pasangan calon Pilkada. Karena apabila mereka (ASN)

melanggar peraturan-peraturan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis

pelanggaran yang mereka (ASN) lakukan.

Dimana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang

Pembinaan Korps dan Kode Etik PNS pasal 11 huruf c, yang berbunyi:63

Dalam

hal etika terhadap diri sendiri PNS wajib menghindari konflik kepentingan

pribadi, kelompok ataupun golongan, maka PNS dilarang melakukan perbuatan

yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang

mengindikasikan terlibat dalam politik praktis atau berafilasi dengan partai

politik, misalnya:64

a) Pendekatan kepada Parpol terkait rencana pengusulan.

b) Memasang spanduk atau baliho yang mempromosikan dirinya atau orang lain

c) Mendeklarasikan dirinya sebagai Balon‟

d) Menghadiri deklarasi.

e) Mengunggah, menanggapi (like, komentar, share dsb) atau menyebarluaskan

gambar atau foto balon atau paslon melalui media online atau medsos.

Berfoto bersama calon balon atau calon paslon dengan simbol

keberpihakan dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2004 Tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil:65

63

Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Korps dan Kode Etik

PNS pasal 11 huruf c 64 Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Korps dan Kode Etik PNS

pasal 11 huruf c, 65 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2004 pasal 4 Tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil

Page 58: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

44

6) Pasal 4 angka 14 dimana setiap PNS dilarang memberikan dukungan disertai

foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk.

7) Pasal 4 angka 15 dengan memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah dengan cara :

a. Terlibat dalam kegiatan kampanye

b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan

c. Membuat Keputusan dan tindakan yang menguntungkan atau merugikan

salah satu paslon selama masa kampanye.

d. Mengadakan kegiatan atau tindakan yang mengarah kepada keberpihakan

terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu, sebelum, selama dan

sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,

pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota,

keluarga dan masyarakat.

Selain banyaknya peraturan-peraturan yang mengharuskan ASN netral

pada tahapan-tahapan pelaksanaan Pilkada sebelum, selama dan sesudah

kampanye. Adapun juga bentuk pencegahan pelanggaran terkait Netralitas ASN

yang dilakukan oleh bawaslu Muaro Jambi dan Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Muaro Jambi sampai

tahapan memasuki masa kampanye pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di

Kabupaten Muaro Jambi adalah sebagai berikut : Menyebarkan atas instruksi

Bupati kabupaten muaro jambi Nomor : 800-918-BKPSDMD, pada tanggal 4

Page 59: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

45

Desember 2016 tentang Netralitas Pegawai Negeri Sipil Lingkup Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi :66

1) Mengadakan pertemuan dengan unsur pemerintah yang terkait dengan

pemerintahan dan kepegawaian membahas persiapan langkah pemantauan

dan evaluasi terhadap pelanggaran pelanggaran netralitas ASN Lingkup

Pemerintah kabupaten Muaro Jambi tanggal 23 Januari 2017 bertempat di

Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Muaro Jambi.

2) Mengadakan pertemuan dengan unsur kepegawaian dan pengawasan dalam

rangka penyatuhan persepsi tentang pengawasan netralitas ASN tanggal 9

Februari 2017 bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah.

3) Mengagendakan pertemuan rutin dan duduk bersama Bupati Muaro Jambi

dengan unsur pengawasan Pilkada.

4) Mengajak dan mengimbau setiap ASN pada setiap Upacara, apel dan

pertemuan ASN untuk selalu menjaga netralitas baik sebelum, selama

maupun setelah Pilkada.

5) Mensosialisasikan betapa pentingnya Aparatur Sipil Negara harus Netral

dalam pilkada dan tidak terintervensi oleh arus politik praktis.

Dengan berbagai bentuk pencegahan pelanggaran netralitas ASN tersebut,

tetapi tetap saja puluhan Oknum ASN yang berada Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi yang ditemukan Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi

maupun laporan dari masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

66 Menyebarkan surat Edaran atas instruksi Bupati Kabupaten Muaro Jambi Nomor : 800-

918-BKPSDMD, pada tanggal 4 Desember 2016 tentang Netralitas Pegawai Negeri Sipil Lingkup

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.

Page 60: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

46

dengan Suryadin yang merupakan Kepala Dinas BKPSDMD Kabuapten Muaro

Jambi yang mengatakan:

“Bentuk pengawasan terhadap netralitas ASN masih bersifat pasif di

karenakan personil dan tugas dan banyaknya fungsi dan kami pun

berkolaborasi dengan panwaslu terkait ASN yang tidak netral atau

terbukti terlibat dalam politik praktis, karena kami hanya menerima

laporan dari lembaga terkait yang menangani pengawasan tentang

netralitas”.67

Berikut adalah daftar ASN yang diduga tidak netral sampai memasuki

tahapan kampanye dalam pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Muaro Jambi, antara

lain:68

Tabel 4.1

Daftar ASN Diduga tidak Netral yang tersebar di Lingkungan Pemkab

Muaro Jambi sampai Tahapan Kampanye

67 Wawancara dengan Junaidi, selaku Anggota Pembinaan Disiplin Pegawai dan

Kesejahteraan Pegawai BKPSDMD, Kabupaten Muaro Jambi. Padsa Tanggal 22 September 2019. 68

Dokumentasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

(BKPSDMD) Kabupaten Muaro Jambi. Pada Tanggal 22 September 2019.

NO. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI JUMLAH

1. DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 1 ORANG

2. DINAS PERTANIAN,KELAUTAN,PERIKNAN 3 ORANG

3. KEC. Bukit Baling 5 ORANG

4. SATPOL PP 1 ORANG

5. DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA 1 ORANG

6. DINAS PENDAPATAN DAERAH 1 ORANG

7.. DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 6 ORANG

8. KEC. KUMPEH ULU 4 ORANG

9. KOMINFO 2 ORANG

Page 61: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

47

Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(BKPSDMD) Kabupaten Muaro Jambi Tahun 201.69

Berdasarkan tabel 4.1 dari 73 (Tujuh puluh tiga) oknum ASN yang telah

diperiksa oleh pihak Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi ternyata 2 (dua) oknum

ASN bukan merupakan Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

69

Dokumen, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDMD)

Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017

10. BAPPEDA 3 ORANG

11. DINAS PERHUBUNGAN 1 ORANG

12 DINAS TENAGA KERJA 2 ORANG

13 DINAS PERDAGANGAN 1 ORANG

14 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PR 2 ORANG

15 DINAS KEUANGAN DAERAH 4 ORANG

16 BADAN KESBANGPOL 4 ORANG

17 KEC. MUARO SEBO 4 ORANG

18 KEC. MESTONG 4 ORANG

19 KEC. SUNGAI GELAM 6 ORANG

20 KEC. SUNGAI BAHAR 4 ORANG

21 DINAS KESEHATAN 4 ORANG

22 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PA 2 ORANG

23 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 1 ORANG

24 DINAS PERUMAHAN DAN KPP 5 ORANG

25 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

SIPIL

3 ORANG

JUMLAH 73 ORANG

Page 62: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

48

Muaro Jambi. Sehingga hanya 71 (tujuh puluh satu) oknum ASN yang diteruskan

ke KASN untuk ditindaklanjuti. Namun hanya 69 (enam puluh sembilan) yang

terbukti hanya melakukan pelanggaran administrasi yaitu datang kerumah

pasangan calon tanpa adanya surat izin dari atasan dan mengunggah foto pasangan

calon di media sosial (medsos) dan setelah didalamin pelanggaran yang ada

tersebut hanya ada 2 (dua) ASN yang terbukti melakukan pelanggaran sanksi

berat yaitu dari Dinas PMD dan DISPENDA yang bernama AHMAD GHANI dan

ROBI INDRAWAN yang melakukan tindak pidana pemilu dalam mengikuti

kegiatan kampanye akbar paslon bupati dan wakil bupati No. Urut 4 ivan wirata

dan dodi dan yang satu nya mengikuti kegiatan pelantikan tim paslon No. Urut 2

Agustian mahir dan suswiyanto. Dan oknum ASN tersebut dijatuhi sanksi dan

merekomendasikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dalam hal ini Bupati

Muaro Jambi untuk memberikan sanksi kepada 2 (dua) orang ASN di proses

secara hukum dan sudah berlanjut ke pengadilan serta sudah di vonis 3 bulan

percobaan penjara dan denda 3 juta untuk masing-masing ASN tersebut.

Sedangkan 69 (tiga puluh satu) orang ASN lainnya tidak dilanjutkan karena tidak

ada bukti yang kuat untuk ditindaklanjuti dan hanya mendapat sanksi moral serta

disiplin pegawai.

F. Pelaksanaan Mekanisme Penjatuhan Sanksi Kepada Aparatur Sipil

Negara yang tidak Netral dalam Pemilihan kepala daerah di Kabupaten

Muaro Jambi

Keterlibatan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dengan melanggar aturan yang ada, dimana

Page 63: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

49

setiap ASN tidak boleh terlibat dalam tahapan-tahapan pelaksanaan Pemilhan

kepala daerah (Pilkada) baik sebelum, selama dan sesudah kampanye.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota dibagian penindakan pelanggaran

Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi, Yasril Mengatakan sebagai berikut:

“bahwa terdapat 73 (tujuh puluh tiga) oknum ASN Pemerintah Kabupaten

Muaro Jambi yang ditemukan oleh pihak kami Badan Pengawas

Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Muaro Jambi, Panitia pengawas

kecematan (Panwascam) Kabupaten Muaro Jambi maupun laporan dari

masyarakat atas dugaan pelanggaran netralitas ASN, selanjutnya perlu

diketahui mengenai bagaimana pelaksanaan mekanisme atau prosedur

penjatuhan sanksinya.” 70

Pada dasarnya penanganan pelanggaran oleh oknum ASN Pemkab Muaro

Jambi terkait netralitas ASN dilakukan Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi yang

menjadi lembaga yang berhak menerima laporan dan mempunyai kewenangan

untuk melakukan kajian terhadap laporan atau temuan dugaan pelanggaran

netralitas ASN untuk memastikan apakah hal tersebut benar mengandung

pelanggaran. Dan selanjutnya hasil pemeriksaan oleh Bawaslu Kabupaten Muaro

Jambi diteruskan kepada instansi yang berwenang untuk menjatuhkan sanksi.71

Pernyataan tersebut sesuai dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016

Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2014

Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang,

70 Wawancara, Kepada Yasril selaku anggota bidang penindakan pelanggaran

Bawaslu,kabupaten muaro jambi 9 september 2019 71

Observasi Peneliti tentang pelanggaran yang dilakukan oleh ASN dalam Pilkada

Kabupaten Muaro Jambi.

Page 64: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

50

Pasal 30 huruf (e) yang berbunyi:72

“meneruskan temuan dan laporan yang bukan

menjadi kewenangannya kepada instansi yang berwenang”.

Berikut wawancara dengan Kepala dinas BKPSDMD yaitu:

“temuan atau laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN oleh Bawaslu

Kabupaten Muaro Jambi diteruskan ke instansi yang berwenang dalam

hal ini adalah Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). KASN mempunyai

wewenang untuk menjatuhan sanksi kepada ASN tidak netral yang tetap

menkoordinasikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dalam

hal ini Bupati Muaro Jambi untuk langkah tindaklanjut dan dalam

mekanisme penjatuhan sanksi ASN yang tidak netral dalam Pilkada di

Kabupaten Muaro Jambi terdapat perbedaan pelaksanaan mekanisme

penjatuhan sanksinya sebelum adanya penetapan pasangan calon (paslon)

Bupati dan Wakil Bupati atau sebelum tanggal 15 Februari 2017 dengan

setelah ditetapkan paslon Bupati dan Wakil Bupat”.i73

Dan dari temuan kasus ASN yang tidak netral cukup banyak dan dapat

diartikan bahwa hasil dari temuan tersebut akan diteruskan kepada bagian bidang

kepegawaian dan kode etik ASN yang ada dalam hal ini KASN dan pejabat

pembina untuk ditindak lanjuti hasil temuan Bawaslu Kabupaten di lingkungan

Pemkab Muaro Jambi dan masih banyak ASN yang tidak netral dan mealkukan

pelanggaran dan kode etik ASN. Berikut adalah mekanisme penjatuhan sanksi

terkait ASN tidak netral pada pelaksanaan Pilkada serentak 2017 khususnya

Kabupaten Muaro Jambi, sebagai berikut:

72

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Pasal 30 huruf (e). 73

Wawancara, dengan Suryadi selaku kepala dinas BKPSDMD,Kabupaten Muaro Jambi,

24 Agustus 2019.

Page 65: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

51

Gambar 4.1

Mekanisme Penjatuhan Sanksi

Sumber: BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi

Temuan atau Laporan Dugaan Pelanggaran Netraltas ASN

Bawaslu Kab,Muaro Jambi Untuk pelanggaran kode etik dikenakan

1. sanksi moral

2. sanksi administratif

- Sedangkan pelanggaran disiplin PNS dikenakan

1. Sanksi Ringan

2. Sanksi Sedang

3. Sanksi Berat

Hasil Pemeriksaan

Komisi Aparatur Sipil

Negara (KASN)

Pejabat Pembina

Kepegawaian (PPK) dalam

hal ini Bupati Muaro jambi

Melaporkan

KASN dan Kemenpan RB

Hasil Pemeriksaan

Komisi Aparatur Sipil Negara

(KASN)

1. Unsur Pengawas (Inspektorak Daerah)

2. Unsur Kepegawaian (BKPSDMD)

3. Unsur Atasan Langsung (SKPD)

4. Pejabat yang lain di tunjuk

Pejabat Pembina

Kepegawaian (PPK)

dalam hal ini Bupati

WaliParepare

Hasil Pemeriksaan

Untuk pelanggaran kode etik dikenakan

3. sanksi moral

4. sanksi administratif

- Sedangkan pelanggaran disiplin PNS dikenakan

4. Sanksi Ringan

5. Sanksi Sedang

6. Sanksi Berat

Komisi Aparatur Sipil

Negara (KASN)

Merekomendasikan

Page 66: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

52

Berikut adalah penjelasan Gambar 1 diatas, yakni:

1. Pemanggilan

Tahap pertama dalam proses pemeriksaan terhadap 73 (tujuh puluh tiga)

oknum ASN Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi diduga tidak netral tersebut

dilakukan oleh pihak Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi dengan cara melakukan

pemanggilan dilakukan 7 (tujuh) hari jam kerja sebelum tanggal pemeriksaan.

Dalam pemanggilan ini, 73 (tujuh puluh tiga) oknum ASN Pemerintah Kabupaten

Muaro Jambi yang diduga tidak netral tersebut semuanya memenuhi syarat pada

tahap pemanggilan. Tahapan yang dilakukan ini telah sesuai dengan Pasal 23 ayat

(1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil.74

2. Pemeriksaan

Pada tahap pemeriksaan ini setelah adanya pemanggilan yang dilakukan

oleh Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi, 73 (tujuh puluh tiga) oknum ASN

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi diduga tidak netral tersebut dipemeriksa oleh

pihak Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi yakni pemeriksaan dilakukan dengan

tanya jawab untuk pembuktian jika mereka melakukan pelanggaran.

Dalam tahap pemeriksaan ini dilakukan secara tertutup, ASN tersebut

mengakui bahwa ia melakukan keberpihakan terhadap salah satu bakal calon dan

74

Peraturan Pemerintah Nomor. 53 Tahun 2010 , Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 23 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil.

Page 67: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

53

calon Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi dan tidak ada pembelaan dari

masing-masing ASN tersebut.75

Selanjutnya dari hasil pemeriksaan dilakukan oleh pihak Bawaslu

Kabupaten Muaro Jambi bahwa adanya kajian terhadap pelanggaran kode etik dan

pelanggaran peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS.

Dimana dari 73 (tujuh puluh tiga) hanya 2 (dua) orang ASN diduga tidak netral

dan penggalaran nya sangat berat berada dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten

Muaro Jambi telah diteruskan ke KASN dalam hal ini lembaga yang wewenang

untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan sudah sampai pada tahap akhir namun tetap mengkoordinasikan

dengan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dalam hal ini Bupati.76

Pada tahap ini terdapat peberdaan mengenai prosedur penjatuhan sanksi

ASN yang tidak netral sebelum adanya penetapan calon Bupati dan Wakil Bupati

dengan setelah ditetapkan calon Bupati dan Wakil Bupati Dimana untuk

pelanggaran yang dilakukan ASN sebelum adanya penetepan pasangan calon

Bupati dan Wakil Bupati atau sebelum tanggal 15 Februari 2017. Hasil

pemeriksaan 69 (enam puluh sembilan) ASN yang tidak netral dan oleh Bawaslu

diteruskan ke Komisi Aparatur Sipil Negara untuk dijatuhi sanksi tetap

menkoordinasikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dalam hal ini Bupati

dalam langkah tindak lanjut. Setelah itu, PPK atau Bupati menindaklanjuti

rekomendasi KASN tersebut yang tetap diawasi langsung oleh KASN dan

75

Peraturan Pemerintah Nomor. 53 Tahun 2010 , Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 23 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil. 76

Dokumentasi Bawaslu terhadap ASN yang tidak netral dalam Pilkada pada tahun 2017

Page 68: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

54

Kemenpan RB. Sedangkan apabila pelanggaran dilakukan ASN setelah penetapan

pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, yakni:77

a) Hasil Pemerikasaan dari Panwaslu diteruskan ke KASN

b) Sebelum KASN menjatuhi sanksi, dikembalikan lagi ke Pejabat Pembina

Kepegawaian untuk memeriksa kembali dengan membentuk tim pemeriksa,

diantaranya:

1) Unsur pengawas atau Inspektorat Daerah

2) Unsur Kepegawaian atau BKPSDMD

3) Unsur atasan langsung atau SKPD PNS

4) Pejabat yang lain yang ditunjuk

c) Hasil pemeriksaan PPK terseut, diteruskan Ke KASN untuk menjatuhkan

sanksi paling lama 14 (empat belas) hari.

d) Setelah itu, PPK atau walikota menindaklanjuti rekomendasi KASN yang

diawasi langsung oleh KASN dan Kemenpan Reformasi Birokasi.

Dari tahapan pemeriksaan tersebut telah sesuai dengan Pasal 24 ayat (2)

dan 25 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil dan Perka Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010

Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil.78

3. Penjatuhan sanksi

Berdasarkan aturan hukum yang berlaku, penjatuhan sanksi dilakukan oleh

pejabat atau instansi yang berwenang. Adapun yang berwenang menjatuhkan

77

Observasi penulis pada data BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi. 78

Pasal 24 ayat (2) dan 25 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil dan Perka Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 Tentang

Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Page 69: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

55

sanksi yaitu Komisi Aparatur Sipil Negara yang tetap menkoordinasikan kepada

Pejabat Pembina Kepegawaian dalam hal ini Bupati Kabupaten Muaro Jambi

dalam langkah tindaklanjut. Adapun sanksi yang diberikan kepada ASN tidak

netral sesuai dengan tingkat pelanggaran ASN tersebut. Dimana jika ASN

melakukan pelanggaran kode etik maka dikenakan sanksi moral maupun sanksi

adminitratisi. Sedangkan ASN melakukan pelanggaran terkait disiplin Pegawai

Negeri Sipil (PNS) maka dijatuhkan hukuman disiplin PNS, yakni :79

1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:

a) hukuman disiplin ringan;

b) hukuman disiplin sedang; dan

2. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

terdiri dari:

e. teguran lisan;

f. teguran tertulis; dan

3. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

terdiri dari:

a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;

b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan

c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

4. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

terdiri dari:

a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

79

Pasal 24 ayat (2) dan 25 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil dan Perka Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 Tentang

Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Page 70: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

56

b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

c. pembebasan dari jabatan;

d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan

e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Berikut daftar ASN yang tidak netral sampai memasuki tahapan kampanye

dan telah dijatuhkan sanksi oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), yakni

sebagai berikut:80

Tabel 4.2

Daftar ASN tidak Netral yang tersebar di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi sampai memasuki kampanye

80

Dokumentasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(BKPSDMD) Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017

NO PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI JUMLAH

1 Dinas sosial 1 ORANG

2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 3 ORANG

3 Dinas Lingkungan Hidup 1 ORANG

4 Dinas Kesehatan 4 ORANG

5 Dinas Perumahan KPP 5 ORANG

6 Kabupaten Muaro Jambi 3 ORANG

7 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan PA 2 ORANG

8 Badan Keuangan Daerah 4 ORANG

9 Badan Kesbangpol 4 ORANG

10 Bappaeda 3 ORANG

11 Dinas Pendidikan 6 ORANG

Page 71: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

57

Sumber : Bkpsdmd dan Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi81

Berdasarkan Tabel 4.2 daftar jumlah ASN yang tidak netral di

Lingkungan Pemkab Muaro Jambi dan di Rekomendasi yang ditindaklanjuti dari

KASN. Dari rekomendasi KASN untuk diberikan sanksi berupa moral dan kode

etik disiplin pegawai kepada 69 (enam puluh sembilan) oknum ASN tersebut,

telah dilaksanakan oleh Bupati Muaro Jambi. Dan pada tahap penjatuhan sanksi

sudah sepenuhnya terealisasi. Hal tersebut, dikarenakan KASN merespon

mengenai laporan dari Bawaslu terhadap 73 (tujuh puluh tiga) ASN yang diduga

tidak netral pada saat itu, 69 ASN yang ditindak lanjuti dan 2 telah masuk tahap

81

Dokumentasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(BKPSDMD) Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017

12 PDAM 1 ORANG

13 Dinas Perdagangan 1 ORANG

14 Dinas Ketenaga Kerjaan 2 ORANG

15 Dinas Permberdayaan Desa 1 ORANG

16 Dinas Kominfo 2 ORANG

17 Dinas Pertanian,Kelautan,Perikanan 3 ORANG

18 KEC. MESTONG 4 ORANG

19 KEC. SUNGAI GELAM 6 ORANG

20 KEC. SUNGAI BAHAR 4 ORANG

21 KEC. MUARO SEBO 4 ORANG

22 KEC. KUMPEH ULU 4 ORANG

23 Dinas PU I ROANG

JUMLAH 69 ORANG

Page 72: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

58

sidang berlanjut dan sudah divonis 3 bulan masa percobaan penjara serta denda 3

juta.82

Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama Hamdi, selaku Ketua

Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017 yang menyatakan bahwa:

“Yang dimaksud dengan netralitas itu baik netralitas TNI, POLRI, dan

terutama ASN dalam pemilu atau pemilu kada wajib menjaga

netralitasnya. Apapun yang digaji memakai negara baik itu pegawai

honorer atau PPPK apalagi pegawai negeri sipil termasuk lingkup yang

diawasi. Laporan yang masuk cukup banyak tentang pelanggaran yang

terkait netralitas ASN. Kami sudah menerapkan sanksi terhadap ASN yang

melanggar aturan namun belum semuanya dikenakanm sanksi karena

kekurangan sumber daya manusia di komisi aparatur sipil negara (KASN)

dan banyaknya pelanggaran ASN pada pilkada 2017.”83

Berdasarkan wawancara diatas dapat dicermati bahwa Bawaslu kabupaten

Muaro Jambi telah menerapkan sanksi terhadap ASN yang tidak netral dalam

Pilkada pada tahun 2017. Namun tidak semuanya dikenakan sanksi karena

kurangnya sumber daya manusia di komisi aparatur sipil negara (KASN). Selain

itu peneliti juga melihat bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh ASN ini harus

ditinjau dan ditindak lanjuti secara mendalam dan sebagian dari ASN yang

diproses dan ada juga ASN yang tidak ditindak lanjuti dikarenakan kurang nya

bukti dan hanya melakukan pelanggaran administrasi dan kode etik sehingga

hanya diberikan sanksi yang sudah di atur dalam peraturan disiplin pegawai

negeri sipil dan tentu oleh Komisi Aparatur Sipil Negara yang direkomendasi

kepada pejabat pembina pegawai yang dalam hal ini Bupati Muaro Jambi untuk

sanksi bagi ASN yang tidak netral dalam pilkada Kabupaten Muaro Jambi.

82

Observasi Peneliti tentang penjatuhan sanksi terhadap ASN yang tidak netral dalam

Pilkada Muaro Jambi tahun 2017 83

Wawancara,oleh Yasril selaku ketua Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi tanggal 9 september

2019

Page 73: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

59

Menurut Junaidi Anggota Bidang Pembinaan Disiplin dan Kesejahteraan

Pegawai BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi Mengatakan bahwa :

“Sanksi ASN terlibat tidak netral dala pemilu/pilkada terdapat dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai

negeri sipil dan bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)

dapat dilihat dari surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan84

.

Dalam Peraturan Pmerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin

pegawai negeri sipil Pasal 4 angka 12,13,14 dan angka 15 sudah di atur larangan

terlibat dalam kegiatan politik dan apa bila melanggar dari pasal tersebut akan

dapat dijatuhi sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukan adapun sanksi menurut

PP 53 tahun 2010 pasal 7 tentang tingkat dan jenis hukuman disiplin adalah

sebagai berikut :85

1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:

a. Hukuman disiplin ringan

b. Hukuman disiplin sedang; dan

c. Hukuman disiplin berat.

2) Jenis hukuman disiplin ringan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) huruf a

terdiri dari:

a. Tegurab lisan

b. Teguran tertulis; dan

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

3) Jenis hukuman disiplin Berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

terdiri dari:

a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama (3) tahun;

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

remdah;

84

Wawancara dengan Junaidi Anggota Bidang Pembinaan Disiplin dan Kesejahteraan

Pegawai BKPSDMD Kabupaten Muaro Jambi 85

Peraturan Pmerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil Pasal

4 angka 12,13,14 dan angka 15

Page 74: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

60

c. Pembebasabdari jabatan;

d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai ASN

Berdasarkan peraturan pemerintah diatas dapat dilihat bahwa setiap

pelanggaran yang dilakukan oleh ASN kategori PNS sudah diatur pemberian

sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukan, rekomendasi yang dberikan oleh

Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi ke KASN atau Instansi POL PP Kabupaten

Muaro Jambi di dasarkan pada peraturan yang dilanggarnya, artinya instansi yang

terkait yang di berikan rekomendasi untuk memberikan sanksi tidak memerlukan

kajian yang panjang.

Sehingga untuk memberikan sanksi dapat secepatya dikeluarkan akan bisa

memberikan efek jera kepada ASN yang ingin melibatkan dirinya untuk ikut serta

secara langsung ataupun tidak langsung dalam politik praktis yang dilakukan oleh

oknum ASN yang telah terbukti dan mendapatkan sanksi dan hukuman. penulis

beranggapan bahwa lambatnya proses bagi ASN yang melanggar dikarenakan

kurangnya bukti dan kurang nya sumber daya manusia (SDM) yang ada di KASN

sehingga hanya sebagian yang diproses dan juga dikarenakan pelanggaran yang

lumayan banyak sehingga bukti yang valid jika dikaji akan memakan waktu

cukup lama.

Selain itu penurunan sanksi dan proses yang hanya diberikan kebeberapa

ASN yang melanggar oleh KASN dikarenakan banyak nya daerah yang mengikuti

pilkada serentak tahun 2017, dengan di ikuti 101 Pemilihan Kepala Daerah yang

terdiri dari Pemilihan Kepala Daerah Tingkat I (provinsi) dan 94 Pemilihan

Kepala Daerah Tingkat II (Kabupaten/Kota). Dimana dalam setiap Pemilihan

Page 75: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

61

Kepala Daerah memiliki pelanggaranya masing-masing, begitu juga

pealnggaranya keterlibatan ASN dalam politik. Sehingga penulis juga

beranggapan bahwa hal ini juga menjadi kendala terbesar KASN dalam

memberikan sanksi terhadap ASN yang telah direkomendasikan oleh

Bawasli/Panwaslu di masing-masing daerah.86

Apabila hampir disetiap daerah memiliki pelanggaran keterlibatan ASN

dalam pemilu/pemilukada hal ini yang menjadikan KASN sangan sulit untuk

cepat memberikan sanksi terhadap ASN dalam kegiatan pilitik praktis. Dan dapat

dianalisis bahwa masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) memungkinkan

KASN begitu lamban dalam memproses ASN yang terbukti tidak netral sehingga

terlhat sekali hanya 69 ASN yang pada saat pilkada di Kabupaten Muaro jambi

yang hanya di proses dan 2 (dua) di antara ASN yang diproses sudah masuk

dalam kasasi vonis pidana dengan 3 bulan percobaan, yang dipidana tersebut

dikarenakan ada nya bukti yang sangat kuat dan dalam kategori sanksi berat serta

pelanggaran dilapangan sehingga KASN memberikan sanksi kepada ASN tersebut

sesuai dengan peratuuran perundang-undangan dan peraturan pemerintah

mengenai disiplin pegawai negeri sipil dan kode etik. Memang cukup banyak

laporan tentang pelanggatran yang dterima oleh Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi

terkait netralitas ASN, namun setelah dtelusuri dan klasifikasi dari jumlah 73

(tujuh puluh tiga) ASN yang dlaporkan kepada Bawaslu jumlah 69 ASN tidak

86

Obsevasi peneliti tentang penjatuhan sanksi terhadap ASN yang tidak netral dalam

Pilkada Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017.

Page 76: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

62

terbukti dan hanya melakukan pelanggaran adminitrasi dalam pilkada Kabupaten

Muaro Jambi tahun 2017.87

Sehingga penulis menyarankan bahwa rekomendasi yang diberikan oleh

lembaga yang terakait haris memiliki kajian yang mendalam, sehingga

rekomendasi uyang diberikan sudah jelas pelanggaran agar tidak menduga-duga

dan dilakukan dengan tepat, baik pelanggaran ringan,sedang dan berat. Dalam hal

ini lembaga yang memberikan sanksi tidak lagi melakukan kajian mendalan dan

bisa langsung memberikan sanksi ASN yang terlibat dalam politik praktis,

kemudian lembaga yang memberikan rekomendasi harus berperan aktif untuk

mengawal dari penjatuhan sanksi yang sudah direkomendasikan dan

memberikanwaktu untuk lembaga penjatuhan sanksi ASN yang terlibat.88

Dan dapat penulis uraikan serta di klasifikasi ASN di Kabupaten Muaro Jambi

yang melakukan tindak pelanggaran pemilu dari administrasi hingga pidana

sebagai berikut:

Pertama Dari Dinas Sosial ASN yang tidak netral ada 1 orang jenis

pelanggaranya berfoto dengan paslon dalam kegiatan non kampanye. Kedua dari

Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil ada juga ASN yang tidak netral jenis

pelanggarannya pun hampir sama mengenai foto namun dia mengunggah foto di

media sosial dan hanya mendapat sanksi peringatan saja dan tidak

ditindaklanjuti.89

87 Peraturan Pmerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil Pasal

4 angka 12,13,14 dan angka 15 88 Obsevasi peneliti tentang penjatuhan sanksi terhadap ASN yang tidak netral dalam

Pilkada Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017. 89

Analisis dan uraian data tentang ASN yang tidak netral dalam pilkada 2017 di Kabupaten Muaro

Jambi

Page 77: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

63

Ketiga dari Dinas Lingkungan Hidup ASN nya tidak netral ada 1 orang

saja jenis pelanggaranya mengundang dalam acara syukuran keluarga namun tidak

ditindak lanjuti karena tidak pidana pemilu yang keempat dari dinas kesehatan

yang dimana ASN kedapatan tidak netral ada 4 orang cukup lumayan jenis

pelanggarannya pun foto alat sosialisasi paslon, kumpul sanak keluarga begitu

pun dari Dinas perumahan KKP, Kabupaten Muaro Jambi, Dinas permberdayaan

perempuan dan PA pun masing kedapatan ASN yang tidak netral jenis

pelanggaranya hampir sama yaitu mengunggah foto dimedsos, foto dalam satu

acara kegiatan non kampanye, berfoto dibelakang nya ada spanduk gambar

paslon. Dari Dinas Kesbangpol,Bappeda,Dinas Pendidikan dan PDAM pun

kedapatan ASN yang tidak netral jumlah dari ketiga lembaga itu ada 13 orang

cukup banyak jenis pelanggaranya juga hampir sama yakni kumpul-kumpul dalam

satu paguyuban dan ada salah satu paslon, foto dalam acara yasinan bapak-bapak

komplek. Kemudian ada dari Dinas pemuda dan olah raga hanya ada 1 ASN yang

tidak netral namun pelanggaranya termasuk dalam tindak pidana pemilu yakni

ikut kampanye akbar paslon No urut 2 dan tertera dalam pasal 71 ayat (1) UU

no.1 tahun 2015. Selanjutnya dari Dinas Ketenaga kerjaan, Dinas Pemberdayaan

Desa, Dinas kominfo dan Dinas pertanian,kelautan,perikanan jumalah ASN yang

tidak netral pun cukup banyak dari masing-masing lembaga tersebut jenis

pelanggaranya sama berfoto,mengunggah di medsos dan mengundang dalam

acara syukuran dari salah satu paslon. Ada dari Kec,Mestong, Sungai gelam,

Bahar ASN yang tidak netral lumayan banyak jika gabungkan ada 14 ASN yang

terjaring tidak netral jenis pelanggaranya pun sama ada yang berfoto dengan

Page 78: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

64

paslon dalam acara jalan santai,mengunggah dimedsos, kumpul sanak keluarga

dan diundang dalam acara syukuran namun tidak termasuk dalam tindak pidana

pemilu.

Kemudian ada dari Kec. Muaro sebo dan Kec. Kumpeh Ulu jumlah ASN

yang tidakn netral banyak juga ada 8 ASN jenis pelanggaranya pun sama tidak

beda jauh ada yang mengunggah di medsos,berfoto dalam satu kegiatan non

kampanye,bertamu kerumah salah satu paslon akan tetapi tidak termasuk tindak

pidana pemilu dan hanya melanggar kode etik ASN dan disiplin saja terakhir dari

Dinas pendapatn Daerah walau hanya 1 ASN namun jenis pelanggaranya sangat

berat ASN ini ikut dalam kampanye akbar dan menjadi tim kampanye dan masuk

dalam tindak pidana pemilu seperti yang tertera dalam pasal 71 ayat (1) no.88 UU

no.1 tahun 2015.

Dapat penulis analisis Dari data uraian di atas dapat dikatakan bahwa

yang melakukan pelanggaran administrasi lumayan banyak dan dari 71 ASN yang

tidak Netral hanya ada 69 yang melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin

pegawai di Kabupaten Muaro Jambi dan tidak dilanjutkan karena tidak melanggar

pasal 71 ayat (1) no.188 UU no.1 tahun 2015.90 tentang tindak pidana dalam

pemilu namun ada yang 2 ASN dari dinas Dispenda dan Dinas pemuda dan olah

raga yang melakukan pelanggaran berat dan masuk dalam pasal tentang tindak

pidana pemilu dalam hal ini Bawaslu selaku pengawas dalam pemilu tahun 2017

memberikan rekomendasi ke KASN tentang 2 ASN tersebut untuk ditindak

lanjutin secara hukum dan dari hasil ini 2 ASN tersebut mendapatkan penjatuhan

90

Hasil analisis dan observasi serta uraian tentang ASN yang tidak Netral pada pilkada Tahun

2017

Page 79: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

65

sanksi yakni, 3 bulan masa percobaan penjara dan denda nya sekitar 3 juta rupiah

namun jabatan ASN tidak dicopot hanya saja dalam riwayat nya 2 ASN ini sudah

terbilang sudah pernah tersandung hukum dan susah dalam mengembangkan karir

nya kedepan.

Page 80: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan sebagaimana dikemukakan penulis , dapat

disimpulkan:

1. Netralitas Aparatur Sipil Negara pada Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah

di Kabupaten Muaro Jambi belum terlaksana dengan baik. Karena masih

banyak ditemukan ASN yang tidak netral. Hal tersebut disebabkan karena

adanya Iming-iming jabatan yang tinggi jika yang dukung oleh ASN yang

terlibat itu bisa menang atau duduk bisa kita lihat Dimana sampai memasuki

tahapan kampanye jumlah ASN yang diduga tidak netral sebanyak 73 (tujuh

puluh tiga) orang dan 2 diantaranya bukan sebagai ASN dan tidak diproses

jadi hanya 71 ASN melakukan pelanggran administrasi dan sudah dievaluasi

oleh bawaslu ada 2 ASN yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu

dalam kategori berat,

2. Dalam pelaksanaan mekanisme penjatuhan sanksi kepada Aparatur Sipil

Negara yang tidak netral pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di

Kabupten Muaro Jambi belum sepenuhnya terealisasi. Hal ini terjadi karena

pada tahap penjatuhan sanksi Komisi Aparatur Sipil Negara cepat merespon

mengenai laporan dari Panwaslu terhadap 71 (tujuh puluh satu) oknum

Pegawai ASN diduga melakukan pelanggaran serta bahwa yang melakukan

pelanggaran administrasi lumayan banyak dan dari 71 ASN yang tidak Netral hanya

ada 69 yang melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai di Kabupaten

Page 81: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

67

Muaro Jambi dan tidak dilanjutkan karena tidak melanggar pasal 71 ayat (1)

no.188 UU no.1 tahun 2015. tentang tindak pidana dalam pemilu namun ada

yang 2 ASN dari dinas Dispenda dan Dinas pemuda dan olah raga yang

melakukan pelanggaran berat dan masuk dalam pasal tentang tindak pidana

pemilu dalam hal ini Bawaslu selaku pengawas dalam pemilu tahun 2017

memberikan rekomendasi ke KASN tentang 2 ASN tersebut untuk ditindak

lanjutin secara hukum dan dari hasil ini 2 ASN tersebut mendapatkan

penjatuhan sanksi yakni, 3 bulan masa percobaan penjara dan denda nya

sekitar 3 juta rupiah namun jabatan ASN tidak dicopot hanya saja dalam

riwayat nya 2 ASN ini sudah terbilang sudah pernah tersandung hukum dan

susah dalam mengembangkan karir nya kedepan.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka Penulis menyarankan :

1. Untuk mengurangi atau meminimalisir keterlibatan Pegawai Aparatur Sipil

Negara pada tahap-tahap pelaksanaan Pilkada, perlu adanya upaya untuk

membentuk birokrasi yang netral dengan aturan baru berupa penghapusan hak

suara ASN pada Pemilihan Kepala Daerah. Karena ASN yang masih diberi

kesempatan memiliki hak suara untuk memilih, maka selama itu ASN rentan

terpolitisasi dan akan terus bersikap tidak netral pada pelaksanaan pilkada.

2. Perlunya Komisi Aparatur Sipil Negara segera menindak tegas dan secara

cepat ditindak lanjuti laporan dari hasil pemeriksaan Bawaslu terkait oknum

ASN Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi yang diduga tidak netral dan agar

Page 82: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

68

memberikan sanksi yang sesuai bagi ASN agar ada efek jera bagi mereka

selalu birokrat pemerintahan di Kabupaten Muaro Jambi. Dan yang lain tidak

ikut lagi terjun dalam dunia politik walaupun ingin terjun tinggalkan terlebih

dahulu jabatan mereka sebagai ASN.

Page 83: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

69

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur / Buku

Amiruddin. 2006. Pengantar Metode Penelitian Hukum. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Ellydar Chaidir. 2008. Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Pasca

Perubahan Undang-Undang Dasar 1945. Total Media. Yogyakarta.

Faisal Abdullah. 2012. Hukum Kepegawaian Indonesia. Rangkang Education

Yogyakarta & PuKAP-Indonesia.

Jimly Asshiddiqie. 2011. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Sinar

Grafika. Jakarta.

Miriam Budiardjo. 2014. Dasar-dasar Ilmu Politik. Prima Grafika. Jakarta.

Ni‟Matul Huda. 2013. Hukum Tata Negara Indonesia. Rajawail Pers. Ed. Revisi.

Cet.ke 8. Jakarta.

Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian Hukum. Kencana Prenada Media

Group. Jakarta.

Philipus M.Hadjon. et.al. 2005. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia,

Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Ramlan Surbakt. 2008. Sistem Pemilu dan Tatanan Politik Demokrasi. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Septi Nur Wijayanti dan Iwan Satriawan. 2009. Hukum Tata Negara. Yogyakarta.

B. Peraturan Perundang-undang

Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia

Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Page 84: NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1209/1/AGUS PRASETIYO SIP...PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun

70

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri

Surat Edaran KASN, Pengawasan Netralitas Pegawai ASN pada Pelaksanaan

Pilkada Tahun 2017, Nomor B-200/KASN/11/2017.

LAIN-LAIN

http://m.hukumonline.com/berita/baca/diakses: 27 agustus 2019 pukul 15:37 wib

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_pengawas_pemilihan_umum, di akses pada 28

agustus 2019, pukul 01:30 wib.