peran pemerintah kabupaten bintan dalam pembangunan sektor pertanian...

21
1 PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN PADA TAHUN 2015 ( Studi Kecamatan Toapaya ) Naskah Publikasi Oleh Zikra Ugita NIM. 120565201037 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNG PINANG 2017

Upload: others

Post on 27-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

1

PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR

PERTANIAN PADA TAHUN 2015

( Studi Kecamatan Toapaya )

Naskah Publikasi

Oleh

Zikra Ugita

NIM. 120565201037

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNG PINANG

2017

Page 2: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

2

ABSTRAK

Pandangan baru tentang paradigma pembangunan menitik beratkan pada strategi pembangunan

yang diantaranya melalui sektor pertanian. Kabupaten Bintan sendiri merupakan salah satu daerah

yang berupaya untuk meningkatkan pembangunan di sektor pertanian yang terletak diwilayah

Kecamatan Toapaya. Akan tetapi meski Kabupaten Bintan mempunyai potensi lahan pertanian yang

cukup menjanjikan yang berlokasi di Kecamatan Toapaya namun potensi lahan tersebut belum

dimanfaatkan secara optimal sehingga menimbulkan dampak kekurangan bahan pokok yang

mengharuskan pemerintah Kabupaten Bintan untuk menyuplai barang dari luar. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengkaji peran pemerintah daerah Kabupaten Bintan dalam pembangunan sektor

pertanian di Kecamatan Toapaya. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian

kualitatif. Konsep teori yang digunakan merupakan teori dari Mudrajad Kuncoro yang menyebutkan

peran pemerintah dalam proses pembangunan dengan dimensi operasionalnya antara lain:

Wirausaha, Koordinator dan Fasilisator. Hasil penelitian bahwa: Peran pemerintah Kabupaten

Bintan sebagai wirausaha pemerintah mendukung para petani secara materil maupun non materil.

Lalu dimensi Koordinator yang ditinjau dari Koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Bintan

dengan Petani, serta Peran Fasilisator sebagai indikator terakhir untuk melihat Peran pemerintah

daerah Kabupaten Bintan dalam memfasilitasi para petani, meliputi pengefisienan proses

pembangunan, perbaikan prosedur perencanaan dan penetapan peraturan untuk sektor pertanian di

kawasan Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan.

Kata Kunci : Peran Pemerintah Daerah, Pembangunan Sektor Pertanian.

Page 3: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

3

ABSTRACT

The new view of the development paradigm focuses on development strategies that include through

the agricultural sector. Bintan regency itself is one area that seeks to increase development in the

agricultural sector located in the District of Toapaya. However, although Bintan Regency has a

promising potential agricultural land located in Toapaya Sub-district but the potential of the land

has not been utilized optimally, causing the impact of lack of basic commodities that require the

government of Bintan Regency to supply goods from outside. The purpose of this study is to examine

the role of local government of Bintan Regency in the development of agricultural sector in Toapaya

Sub-district. The research method that researchers use is qualitative research. The concept of theory

used is the theory of Mudrajad Kuncoro which mentions the role of government in the development

process with its operational dimensions such as: Entrepreneur, Coordinator and Facilitator. Results

of research: The role of the government of Bintan Regency as a government entrepreneur supports

the farmers both materially and non-material. Then the coordinator dimension being reviewed from

the Coordination between the Government of Bintan Regency and the Farmers, and the Role of

Facilitators as the last indicator to see the role of local government of Bintan Regency in facilitating

the farmers, including the efficiency of the development process, improvement of planning

procedures and regulations for the agricultural sector in Toapaya Sub-district, Bintan Regency.

Keywords: Role of Local Government, Agricultural Sector Development.

Page 4: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

4

I. pendahuluan

A. Latar Belakang

Pertanian dalam arti luas, yaitu suatu

bidang usaha yang mencangkup bidang

tanaman, bidang peternakan dan bidang

perikanan. Kelebihan dari defenisi tersebut

yaitu: pertanian disini tidak hanya membahas

arti pertanian yang sebenarnya, yaitu yang

berhubungan dengan tanaman saja, tetapi

juga membahas bahwa pertanian juga

mencangkup tentang hewan-hewan yang juga

dibudidayakan ( Luthfi fatah, 2007 : 29 ).

Pembangunan yang dilaksanakan setiap

negara berkembang mempunyai perbedaan

prinsip yang dilandasi falsafah, hakikat,

tujuan, strategi ataupun kebijaksanaan dan

program pembangunannya. Namun

demikian, pembangunan yang dilakukan

negara berkembang secara umum merupakan

suatu proses kegiatan yang terencana dalam

upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

perubahan sosial, dan perubahan kearah

modernisasi guna meningkatkan kualitas

hidup manusia dan kesejahteraan

masyarakat.

Pandangan baru tentang paradigma

pembangunan tersebut menitik beratkan pada

strategi pembangunan dari bawah ke atas

dengan didasarkan pada mobilisasi sumber

daya manusia, sumber daya alam dan

kelembagaan, dengan tujuan memenuhi

kebutuhan dasar penduduk wilayah itu.

Strategi ini harus didukung oleh sumberdaya

manusia yang memiliki prakarsa dan daya

kreasi tinggi untuk itu perlu campur tangan

pemerintah melalui berbagai macam

usaha/kegiatan. Menurut Ndraha ( 2003 :

436) pengelolaan usaha-usaha yang demikian

memerlukan tenaga-tenaga pemerintahan/

birokrasi berketerampilan tinggi dan siap

untuk menggerakkan mesin pembangunan

secara profesional.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 klasifikasi urusan pemerintahan

terdiri dari 3 urusan yakni urusan

pemerintahan absolut, urusan pemerintahan

konkuren, dan urusan pemerintahan umum.

Urusan pemerintahan absolut adalah urusan

pemerintahan yang sepenuhnya menjadi

kewenangan Pemerintah Pusat. Urusan

pemerintahan konkuren adalah urusan

pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah

Pusat dan daerah Provinsi dan daerah

Kabupaten/Kota. Urusan pemerintahan

umum adalah urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala

pemerintahan. Untuk urusan konkuren atau

urusan pemerintahan yang dibagi antara

Pemerintah Pusat dan daerah Provinsi dan

daerah Kabupaten/Kota dibagi menjadi

urusan pemerintahan wajib dan urusan

pemerintahan pilihan. Urusan pemerintahan

wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib

diselenggarakan oleh semua daerah.

Sedangkan urusan pemerintahan pilihan

adalah urusan pemerintahan yang wajib

diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan

potensi yang dimiliki daerah. ( Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014).

Kabupaten Bintan mempunyai potensi

lahan pertanian yang cukup menjanjikan

namun potensi lahan tersebut belum

dimanfaatkan secara optimal. Besarnya

potensi lahan pertanian yang belum

Page 5: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

5

dimanfaatkan merupakan tantangan bagi

pemerintah daerah ke depan untuk

mengembangkan sektor pertanian menjadi

salah satu sektor andalan daerah. Kawasan

pertanian yang ada di Kabupaten Bintan

meliputi: Kawasan Tanaman Pangan Lahan

Kering, yaitu kawasan yang diperuntukkan

bagi tanaman pangan lahan kering untuk

holtikultura dan tanaman pangan; Kawasan

Perikanan Darat, yaitu kawasan yang

diperuntukkan bagi perikanan, baik berupa

pertambakan/kolam maupun perairan darat

lainnya; serta Kawasan Perikanan Air Payau

dan Laut, yaitu kawasan yang diperuntukkan

untuk kegiatan perikanan air payau dan laut

baik dalam bentuk budidaya maupun

penangkapan ( RPJMD Kabupaten Bintan

Tahun 2010-2015 ). Jenis pemanfaatan lahan

untuk kegiatan pertanian di Kabupaten

Bintan didominasi kawasan pertanian berupa

pertanian lahan kering untuk tanaman

holtikultura dan tanaman pangan.

Sektor pertanian merupakan salah satu

sektor pendukung perekonomian di

Kecamatan Toapaya, karena memberikan

kontribusi terbesar terhadap PDRB

Kecamatan Toapaya. Pada subsektor tabama,

ubi kayu mendominasi dibandingkan

tanaman bahan makanan lainnya. Untuk

tahun 2015 produksi ubi kayu mencapai 395

ton dengan luas tanam sebesar 66.58 ha.

Subsektor holtikultura pada kelompok

sayuran, sawi dan pare merupakan komoditas

utama karena menghasilkan produksi yang

terbesar dibandingkan dengan komoditas

sayuran lainnya. Di tahun 2015 produksi sawi

mencapai 2.414,80 ton dan produksi pare

sebesar 900 ton. Pada kelompok buah-buahan

yang menghasilkan produksi terbesar di

tahun 2015 adalah pepaya sebesar 1.640 ton,

diikuti pisang sebesar 870 ton, dan nenas

sebanyak 850 ton (BPS Kabupaten Bintan

tahun 2016).

Potensi Kawasan Free Trade Zone

sebagai Pasar Komoditi Pertanian, Kawasan

Batam, Bintan dan Karimun (BBK) yang

merupakan kawasan perdagangan dan

pelabuhan bebas dapat menjadi potensi pasar

bagi berkembangnya sektor Pertanian.

Meningkatnya aktifitas di Kawasan Batam,

Bintan dan Karimun secara tidak langsung

akan menarik berbagai aktifitas, tenaga kerja,

dan penduduk, sehingga kebutuhan akan

produk pangan juga akan meningkat.

Semakin bertambahnya jumlah penduduk di

kota Batam, Tanjungpinang, dan Bintan oleh

pendatang dari Kabupaten lain dan

menyebabkan ketergantungan yang tinggi

terhadap kebutuhan tanaman pangan dan

holtikultura yang sangat terbatas dan dijual di

pasar dengan harga yang tinggi dalam kondisi

tertentu ( misalnya cuaca kurang bagus,

distribusi kurang lancar, gagal panen di Jawa

/ Sumatera ). Potensi besar pertanian dan

perkebunan di Kabupaten Bintan, dapat

menyuplai ( menyediakan ) kebutuhan

pangan masyarakat baik skala lokal dan

seluruh Kabupaten/kota di Provinsi

Kepulauan Riau khususnya ke kawasan Free

Trade Zone ( FTZ ) Batam, Bintan dan

Karimun ( http://bappeda.kepriprov.go.id ).

Peraturan Daerah Kabupaten Bintan

Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Bintan 2011-

Page 6: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

6

2031. Pasal 30, Kawasan budidaya

sebagaimana dimaksud pasal 22 ayat (1)

huruf b terdiri atas :

a. Kawasan hutan produksi

b. Kawasan pertanian

c. Kawasan perkebunan

d. Kawasan peternakan

e. Kawasan perikanan

f. Kawasan pertambangan

g. Kawasan industri

h. Kawasan pariwisata

i. Kawasan pemungkinan

j. Kawasan peruntukan lainnya.

Pasal 32

(1) Kawasan pertanian sebagaimana

yang dimaksud dalam pasal 30 huruf

b, tersebar diseluruh wilayah

Kabupaten Bintan yang memiliki

potensi dan sesuai untuk

pengembangan tanaman pangan dan

hortikultura, dan terdiri dari:

a. Kawasan pertanian tanaman

pangan lahan kering

dikembangkan di seluruh

Kabupaten Bintan yang

memiliki kesesuaian lahan

untuk kegiatan pertanian

pangan lahan kering terutama di

KecamatanBintan Timur.

b. Kawasan pertanian tanaman

hortikultura dikembanggakan

di seluruh wilayah Kabupaten

Bintan yang memiliki

kesesuaian lahan untuk

kegiatan pertanian holtikulta.

(2) Kawasan pertanian dataran tinggi

(up land) dikembangkan melalui

pola agropolitan ditetapkan di

Kecamatan Toapaya.

(3) Kawasan pesisir dan/atau pertanian

dataran rendah (low land)

dikembangakan melalui agropolitan

ditetapkan pada Kecamatan Gunung

Kijang, Kecamatan Bintan Pesisir,

Kecamatan Tambelan, Kecamatan

Mantang dan Kecamatan Timur.

Kurangnya pengembangan sektor

pertanian di Kabupaten Bintan menimbulkan

dampak kekurangan bahan pokok sehingga

mengharuskan pemerintah menyuplai barang

dari luar. Maka pengembangan sektor

pertanian yang maksimal diharapkan ke

depannya bisa sampai memasok kebutuhan

masyarakat Kabupaten Bintan dan keseluruh

wilayah Kepulauan Riau. Hal ini mewakili

peran pemerintah dalam fungsi pengendalian

dan pemberdayaan. Pemerintah Kabupaten

Bintan sebagai pihak yang berwewenang dan

berperan dalam pengembangan sektor

pertanian di Kabupaten Bintan selayaknya

harus terus melakukan inovasi dan dorongan

dalam pengembangan sektor pertanian guna

memaksimalkan potensi lahan yang ada Oleh

karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji

bagaimana peran pemerintah kabupaten

Bintan dalam pengembangan sektor

pertanian di Kepulauan Riau khususnya

Kabupaten Bintan, Kecamatan Toapaya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka ditarik

permasalahan yaitu bagaimana peran

pemerintah Kabupaten Bintan dalam

pembangunan sektor pertanian di Kecamatan

Toapaya tahun 2015.

Page 7: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

a. Berdasarkan Perumusan masalah

diatas Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengkaji peran pemerintah

daerah Kabupaten Bintan dalam

pembangunan sektor pertanian di

Kecamatan Toapaya.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi minimnya

pengembangan sektor pertanian di

Kecamatan Toapaya.

2. Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian pada

prisipnya harus berguna sebagai

penunjuk praktek pengambilan

keputusan dalam artian yang cukup

jelas. Manfaat tersebut baik bagi

perkembangan ilmu pengetahuan,

manfaat bagi obyek yang diteliti,

maupun manfaat bagi peneliti

sendiri,maka manfaat penilitian ini

adalah :

a. Bagi pemerintah daerah

Kabupaten Bintan, penelitian

ini diharapkan dapat menjadi

bahan acuan evaluasi dalam

pengoptimalisasian

pengembangan sektor

pertanian.

b. Bagi pihak akademisi,

penelitian yang mengkaji

tentang peran pemerintah

daerah dalam pengembangan

sektor pertanian masih kurang

populis. karena itu, diharapkan

penelitian ini dapat menjadi

referensi bagi peneliti yang

ingin mengkaji permasalahan

tentang pengembangan sektor

pertanian secara lebih

mendalam.

c. Bagi peneliti sendiri, penelitian

ini dapat berguna sebagai

sarana belajar untuk memahami

permasalahan yang menjadi

topik kajian.

II. Konsep Teoritis

Blakely dalam Mudrajad Kuncoro (2004

: 113-114) menyatakan bahwa peran

pemerintah dapat mencakup peran-peran

wirausaha (entrepreneur), koordinator,

fasilitator dan stimulator.

a. Wirausaha (entrepreneur), sebagai

wirausaha pemerintah daerah

bertanggung jawab untuk

menjalankan suatu usaha bisnis.

Pemerintah daerah dapat

memanfaatkan potensi tanah dan

bangunan untuk tujuan bisnis. Tanah

atau bangunan dapat dikendalikan

oleh pemerintah daerah untuk tujuan

konservasi atau alasan-alasan

lingkungan lainnya, dapat juga untuk

alasan perencanaan pembangunan

atau juga dapat digunakan untuk

tujuan-tujuan lain yang bersifat

ekonomi. Hal tersebut bisa membuka

peluang kerja bagi masyarakat dan

bisa mensejahterakan perekonomian

di sekitar.

b. Koordinator, pemerintah daerah

dapat bertindak sebagai koordinator

Page 8: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

8

untuk menetapkan kebijakan atau

mengusulkan strategi-strategi bagi

pembangunan di daerahnya. Peranan

pengembangan pariwisata daerah

atau perencanaan pengembangan

ekonomi daerah yang telah

dipersiapkan di wilayah tertentu,

mencerminkan kemungkinan

pendekatan di mana sebuah

perencanaan disusun sebagai suatu

kesepakatan bersama antara

pemerintah, pengusaha, dan

kelompok masyarakat lainnya.

c. Fasilitator, pemerintah daerah dapat

mempercepat pembangunan melalui

perbaikan lingkungan perilaku di

daerahnya. Peran ini dapat meliputi

pengefisienan proses pembangunan,

perbaikan prosedur perencanaan dan

penetapan peraturan.

d. Stimulator, pemerintah daerah dapat

menstimulasi penciptaan dan

pengembangan usaha melalui

tindakan-tindakan khusus yang akan

mempengaruhi perusahaan-

perusahaan untuk masuk ke daerah

tersebut dan menjaga agar

perusahaan-perusahaan yang ada

tetap berada di daerah tersebut.

III. Metode Penelitian

Burhan Bungin (2001:15) mengatakan

bahwa: Metode atau aspek kemetodean

dalam rancangan penelitian kualitatif

sesungguhnya tidak dituntut untuk dirinci

sedemikian rupa. Untuk menganalisis latar

belakang masalah diatas, berikut aspek yang

penyusun Gunakan : Jenis penelitian, Lokasi

penelitian, Jenis Data, Populasi dan Sampel,

dan Teknik Pengumpulan Data.

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode penelitian

kualitatif. Metode deskriptif-analitik ini

digunakan untuk menggambarkan suatu

masalah, menjelaskan masalah tersebut,

dan menganalisis dengan perangkat

teori-teori serta konsep-konsep yang

relevan. Metode ini peneliti gunakan

untuk menganalisis data yang peneliti

dapat dan untuk menjawab pertanyaan

analisis dari topik yang peneliti angkat.

Dari topik yang peneliti angkat tentu

yang harus dijawab adalah peranan

pemerintah daerah Kabupaten Bintan

dalam pembangunan pertanian di daerah

maritim, maka dari itu metode deskriptif-

analisis diperlukan agar dapat

memberikan jawaban yang lebih jelas

dan terperinci. Disamping itu

pendekatan kualitatif lebih peka dan

lebih dapat menyesuaikan diri dengan

penajaman pengaruh bersama terhadap

pola-pola nilai yang dihadapi dan situasi

yang berubah-ubah selama penelitian

berlangsung.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di

Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan.

3. Jenis Data

Data yang akan dikumpulkan terdiri

dari data primer dan data sekunder

meliputi data kuantitatif dan data

kualitatif.

a. Data primer

Page 9: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

9

Dalam buku metodologi

penelitian kuantitatif, menurut

Burhan Bungin data primer adalah

data yang langsung diperoleh dari

sumber data pertama di lokasi

penelitian atau objek penelitian.

Data Primer diperoleh dari sumber

data primer, yaitu sumber pertama

di mana sebuah data dihasilkan.

Data Primer dikumpulkan dari para

responden dan informan. Data

primer yang dikumpulkan terdiri

dari gambaran dan keterangan

informan mengenai peran

pemerintah daerah Kabupaten

Bintan dalam pembangunan sektor

pertanian .

b. Data sekunder

Menurut Burhan Bungin, data

sekunder adalah data yang diperoleh

dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang kita

butuhkan.

4. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang

memiliki informasi tentang objek yang

ingin diketahui dalam penelitian.Secara

teknis informan adalah orang yang dapat

memberikan penjelasan tentang suatu

kejadian secara terperinci untuk

memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian yang dilakukan. Ada beberapa

kriteria untuk mengetahui apakah

seseorang memiliki kapasitas untuk

dipilih sebagai informan, yaitu sebagai

berikut (dalam Sugiyono, 2011 : 221) :

a. Mereka yang memahami atau

menguasai sesuatu melalui

proses enkulturasi, sehingga

sesuatu itu bukan sekedar

diketahui tetapi juga

dihayatinya.

b. Mereka yang tergolong masih

sedang berkecimpung atau

terlibat pada kegiatan yang

tengah diteliti.

c. Mereka yang tidak cenderung

menyampaikan informasi hasil

“kemasannya” sendiri.

d. Mereka yang mempunyai

waktu yang memadai untuk

dimintai informasi.

e. Mereka yang pada mulanya

tergolong “cukup asing”

dengan penelitian sehingga

lebih menggairahkan untuk

dijadikan semacam guru atau

narasumber.

Dari penjelasan tentang kriteria

informan diatas, maka peneliti memilih

informan yang cocok untuk

diwawancarai berkaitan dengan

penelitian, diantaranya :

a. Informan kunci (key Informan)

yang terdiri dari kepala Dinas

Pertanian dan Kehutan Kabupaten

Bintan.

b. Informan terdiri dari kepala

Kecamatan Toapaya, kepala

Desa/Kelurahan yang ada di

Kecamatan Toapaya dan

masyarakat petani Kecamatan

Toapaya

Page 10: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

10

5. Teknik dan Alat Pengumpulan

Data

a. Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara (interview)

Metode wawancara adalah

suatu metode pengumpulan

data dengan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan secara

sistemik dan berdasarkan pada

tujuan penelitian.

Pewawancara mengajukan

pertanyaan dan yang

diwawancarai yang

memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Dalam hal ini

penyusun menggunakan

wawancara terpimpin, ini akan

memberi kemudahan baik

dalam mengemukakan

pertanyaan maupun dalam

menganalisa untuk mengambil

kesimpulan. Selain itu, juga

menggunakan wawancara

bebas, karena hal ini akan

memudahkan diperolehnya

data secara mendalam.

Wawancara dilakukan kepada

beberapa informan, yakni:

Kepala Dinas Pertanian dan

Kehutan Kabupaten Bintan dan

masyarakat petani.

b) Observasi

Selain itu pengumpulan

data juga dilakukan dengan

observasi, yakni

memperhatikan atau

mengadakan pengamatan

dengan menggunakan panca

indera. Kegiatan ini dilakukan

secara pasif atau bersifat non

partisipasi.

b. Alat Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini

adalah peneliti sendiri, yang

bertindak sebagai perencana,

pelaksana dalam pengumpulan data,

melakukan analisis, menafsirkan

data dan menulis laporan penelitian

yang dibantu dengan interview

guide atau pedoman wawancara.

6. Teknik Analisa Data

Metode analisa data yang dipakai

dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif secara induktif. Artinya, mula-

mula data dikumpulkan, disusun dan

diklasifikasi ke dalam tema-tema yang

akan disajikan kemudian dianalisis dan

dipaparkan dengan kerangka penelitian

lalu diberi interpretasi sepenuhnya untuk

kemudian dikaitkan dengan

konseptualisasi proses pengawasan.

IV PEMBAHASAN

A. Peran Pemerintah Kabupaten Bintan

Sebagai Wirausaha (Entrepreneur)

Dalam Pembangunan Sektor

Pertanian Di Kecamatan Toapaya

Tahun 2015

Peranan pemerintah daerah sebagai

entrepreneur yaitu, pemerintah daerah dapat

mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui

kebijakan kecil atau industri kecil. Kebijakan

bagi usaha kecil yaitu melalui pemberian

bantuan dan peminjaman modal kepada

usaha perorangan untuk meningkatkan

Page 11: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

11

usahanya. jika ada pengusaha yang

kekurangan modal maka pemerintah bisa

membantu dengan memberi kredit dan

subsidi kepada pengusaha di daerah.

Diharapkan dengan subsidi dan kredit

tersebut pengusaha kecil akan mempunyai

tingkat yang cukup besar untuk

pengembangan usaha lebih lanjut.

Pemerintah daerah sebagai entrepreneur

memiliki peran penting dalam kegiatan

produktif yang mendorong pertumbuhan

ekonomi di daerah maupun negara. Bahwa

dengan adanya entrepreneur di daerah akan

menciptakan inovasi proses produksi secara

berani mengambil resiko dalam melakukan

usaha. Usaha baru yang dibangun akan

membuka lapangan pekerjaan, mengurangi

pengangguran, dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi

jumlah entrepreneur maka semakin tinggi

pula pertumbuhan ekonomi.

a. Peran Pemerintah Kecamatan

Sebagai Wirausaha Di

Kecamatan Toapaya

Kecamatan adalah pembagian

wilayah administratif di bawah

Kabupaten/Kota. Kecamatan terdiri dari

atas Desa-Desa dan Kelurahan-

Kelurahan. Dalam konteks otonomi

daerah di Indonesia, Kecamatan

merupakan Satuan Kerja Perangkat

Daerah ( SKPD ) Kabupaten/Kota yang

mempunyai wilayah kerja tertentu yang

dipimpin oleh seorang Camat. Menurut

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah pada pasal

1 angka 24 disebutkan bahwa:

Kecamatan atau disebut dengan nama

lain adalah bagian wilayah dari Daerah

Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh

Camat ( Undang-Undang Nomor 23

tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah ). Pemerintah Kecamatan

memiliki peran penting sebagai

administrator dibidang pembangunan,

antara lain pengarahan usaha dan

mensukseskan pelaksanaan

pembangunan guna membantu

kelancaran dan keberhasilan proyek-

proyek pemerintah yang dilaksanakan di

wilayah Kecamatan.

Pemerintah kecamatan Toapaya

telah berperan sebagai wirausaha, guna

mencapai tujuan pembangunan,

pemerintah Kecamatan Toapaya

mendukung secara moral dan materil

kegiatan pertanian. Pada tahun 2015

pemerintah Kecamatan Toapaya

bekerjasama dengan pemerintah

Kabupaten Bintan dan Desa/Kelurahan

yang ada di Kecamatan Toapaya telah

menyalurkan bantuan berupa bibit

tanaman, bantuan subisidi pupuk, dan

pemberian modal usaha kepada

GAPOKTAN (gabungan kelompok tani)

b. Peran Pemerintah Desa/

Kelurahan Sebagai Wirausaha di

Kecamatan Toapaya

Dalam undang-undang desa yang

baru yaitu Undang-Undang Nomor 6

tahun 2016 pasal 1, di artikan bahwa:

Desa adalah desa dan desa adat atau yang

disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut desa, adalah kesatuan

Page 12: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

12

masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia ( Undang-

Undang Nomor 6 tahun 2016 tentang

pemerintahan Desa )

Kedudukan Desa tercermin dalam

pasal 2, sebagai berikut:

Penyelenggaraan pemerintahan Desa,

pelaksanaan pembangunan Desa,

pembinaan kemasyarakatan Desa

berdasarkan Pancasila. Undang-undang

dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia , dan Bineka Tunggal Ika. Dan

Pasal 5 mengatakan bahwa: “Desa

berkedudukan di wilayah

Kabupaten/Kota” ( Undang-Undang

Nomor 6 tahun 2016 ).

Peran pemerintah Desa sebagai

wirausaha sangat menetukan

pertumbuhan perekonomian masyarakat

di Kecamatan Toapaya karna mengingat

sebagian besar masyarakatnya

merupakan petani, disamping itu

Kecamatan Toapaya memiliki pontensi

pertanian yang sangat besar yang dapat

dimamfaatkan untuk memproduksi hasil

pertanian ataupun untuk mengolah hasil

produksi pertanian.

Maka dapat di simpulkan bahwa

memang benar Kecamatan Toapaya

memiliki potensi yang sangat besar.

Peran pemerintah sebagai wirausaha

seharusnya pemerintah mampu

merasang (stimulasi) pelaku usaha tani

untuk mengembangkan potensi

pertanian yang ada di Kecamatan

Toapaya yang gunanya untuk menujang

tumbuh kembangnya perekonomian

masyarakat, namun apa yang ditemukan

di lapangan jauh dari harapan, masih

banyak masyarakat petani hidup dengan

taraf ekonomi yang lemah. Pemerintah

dituntut berperan lebih aktif lagi dalam

mengelola potensi pertanian yang ada di

Kecamatan Toapaya dan memberikan

solusi yang lebih tepat untuk

memecahkan permasalahan yang terjadi

di lapangan. Adapun bentuk dukungan

yang telah diberikan oleh pemerintah

Kabupaten Bintan untuk mendukung

para pengusaha tani adalah memberikan

bantuan bibit dan alat-alat pertanian

berupa handtraktor dan mesin air yang

diberikan oleh Dinas Pertanian melalui

Desa/Kelurahan, membangun Pasar Tani

untuk memasarkan hasil pertanian yang

dibangun oleh Pemerintah Kabupaten

Bintan, merekomendasikan kelompok

tani yang berhak mendapat bantuan yang

dilakukan oleh pemerintah

Desa/Kelurahan, terakhir menyediakan

imformasi dan menyampaikan informasi

yang berkaitan dengan pertanian kepada

petani oleh pemerintah Desa/Kelurahan,

pemerintah Kecamatan, maupun oleh

pemerintah Kabupaten Bintan.

Page 13: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

13

B. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten

Bintan Sebagai Koordinator

Pembanguan Pertanian Di

Kecamatan Toapaya Tahun 2015

Istilah koordinasi berasal dari kata

Inggris “coordination”. Kata coordinate

terbentuk dari dua kata yaitu co dan ordinate

yang mempunyai arti mengatur. Dengan

demikian dalam istilah koordinasi sudah

terkandung makna pengaturan. Koordinasi

dan hubungan kerja adalah dua pengertian

yang saling terkait. Dengan kata lain

koordinasi hanya dapat dicapai atau terjalin

bila terjadi hubungan kerja yang efektif.

Hubungan kerja adalah bentuk komunikasi

administrasi yang mendukung tercapainya

koordinasi. Karena itu dikatakan bahwa hasil

akhir dari komunikasi (hubungan kerja) ialah

tercapainya koordinasi dengan cara yang

berhasil guna dan berdaya guna (efektif dan

efisien).

Menurut Awaluddin Djamin, koordinasi

adalah suatu usaha kerja sama antara badan,

instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas

tertentu sedemikian rupa, sehingga terdapat

saling mengisi, saling membantu, dan saling

melengkapi. Menurut Sondang P. Siagian,

koordinasi adalah pengaturan tata hubungan

dari usaha bersama untuk memperoleh

kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian

tujuan bersama pula. Koordinasi adalah suatu

proses yang mengatur agar pembagian kerja

dari berbagai orang atau kelompok dapat

tersusun menjadi suatu kebulatan yang ter-

integrasi dengan cara yang seefisien mungkin

( Purwanti Wismasari, 2015 : 18 ).

Menurut Terry dalam Ndraha ( 2003 : 82

) koordinasi adalah suatu sinkronisasi yang

tertib dalam upaya untuk memberikan jumlah

yang tepat, waktu dan mengarahkan

pelaksanaan yang mengakibatkan harmonis

dan tindakan terpadu untuk tujuan lain.

Pandangan mengenai koordinasi ini menarik

perbedaan antara koordinasi dengan kerja

sama. Kerja sama diartikan sebagai aksi

kolektif satu orang dengan yang lain atau

orang lain menuju tujuan bersama.

a. Peran Dinas Pertanian sebagai

koordinator dalam pembangunan

sektor pertanian di Kecamatan

Toapaya

Dinas Pertanian Kabupaten Bintan

merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah dibidang Pertanian. Dalam

pembangunan sektor pertanian tentu

tidak terlepas dari yang namanya

koordinasi antara satu organisasi dengan

organisasi lainnya, sama halnya dengan

Dinas Pertanian Kabupaten Bintan

dalam mewujudkan pembangunan

pertanian di Kecamatan Toapaya perlu

adanya koordinasi mulai dari koordinasi

dengan pemerintah Pusat sampai

pemerintah Desa/Kelurahan bahkan

sampai kepada masyarakat petani,

sehinga program yang dijalan sampai

kepada masyarakat sesuai apa yang di

inginkan, sehingga terwujudnya

masyrakat yang sejahtera, seperti yang

termuat dalam visi dari dinas pertanian

itu sendiri yaitu: “Terwujudnya

Masyarakat Pertanian dan Kehutanan

yang Sejahtera, Berdaya saing, Melalui

Page 14: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

14

Pengelolaan Sumber Daya Alam secara

Optimal dan Lestari”.

b. Peran Kecamatan Sebagai

Koordinator Dalam

Pembangunan Sektor Pertanian

Di Kecamatan Toapaya

Dalam Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah pasal 221 ayat 1 (satu),

menyebutkan bahwa: Daerah Kabupaten

/Kota membentuk kecamatan dalam

rangka meningkatkan koordinasi

penyelenggaraan pemerintahan,

pelayanan publik, dan pemberdayaan

masyarakat desa/kelurahan.

Dari hasil observasi di lapangan,

memang ada fungsi koordinasi

pemerintah kecamatan dengan semua

instansi yang ada di wilayah kecamatan

dalam setiap pelaksanaan program

kegiatan, koordinasi tersebut dilakukan

mulai dari perencanaan, pelaksanaan

kegiatan sampai pada evaluasi program

yang telah dilaksanakan. Dari data yang

didapat dari hasil wawancara dengan

informan mengenai koordinasi telah

dilakukan di Kecamatan Toapaya

dengan pihak terkait agar program yang

telah direncanakan berjalan dengan baik,

adapun bentuk koordinasi yang

dilakukan oleh pihak kecamatan bersifat

rapat kerja, rapat koordinasi, permintaan

penyampaian data, pemberian informasi,

konsultasi serta sosialisasi kepada

masyarakat yang umumnya dilakukan

dengan cara mengundang untuk datang

dalam suatu forum.

c. Peran Pemerintah Desa/

Kelurahan Sebagai Koordinator

Dalam Pembangunan Sektor

Pertanian Di Kecamatan Toapaya

Pentingnya suatu koordinasi diakui

oleh beberapa informan dan sangat

penting dilakukan, karena koordinasi

dalam pembangunan pada hakekatnya

merupakan upaya untuk menyerasikan

dan menyelaraskan aktivitas

pembangunan yang dilaksanakan oleh

berbagai komponen, baik pemerintah,

swasta, maupun masyarakat. Dalam

pelaksanaan koordinasi Pemerintah

Kabupaten Bintan menerapkan dalam

keseluruhan proses pembangunan sejak

dari perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian dan pengawasan sampai

kepada evaluasinya, jadi dalam hal ini

koordinasi meliputi keseluruhan proses

manajemen pembangunan.

C. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten

Bintan Sebagai Fasilisator Dalam

Pembangunan Sektor Pertanian Di

Kecamatan Toapaya Tahun 2015

Peran dan fungsi pemerintah dalam

konsep pendampingan sosial berubah tidak

sekedar sebagai institusi pelayanan

masyarakat tetapi dalam masyarakat yang

demokratis memiliki peran pokok sebagai

fasilitator. Pemerintah tidak hanya bertugas

memberikan pelayanan umum saja tetapi

lebih ditekankan pada upaya mendorong

kemampuan masyarakat untuk memutuskan

dan bertindak didasarkan pada pertimbangan

lingkungan, kebutuhan dan tantangan ke

depan.

Page 15: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

15

Peran pemerintah Kabupaten Bintan

sebagai fasilitator adalah menciptakan

kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan

pembangunan untuk menjembatani berbagai

kepentingan masyarakat dalam

mengoptimalkan pembangunan daerah.

Sebagai fasilitator, pemerintah bergerak

dibidang pendampingan melalui pelatihan

dan peningkatan keterampilan. Pemerintah

sebagai fasilisator artinya pemerintah

memfasilitasi petani ataupun kelompok tani

dalam pengembangan pertanianya berupa

peraturan yang mendukung tumbuh

kembangnya pertanian, memberikan fasilitas

kepada masyarakat tani bertujuan agar

pengembangan pertanian tercapai.

Fasilitator tidak sekedar dituntut untuk

menguasai teknik tertentu untuk

memfasilitasi tetapi juga harus mampu

membangun kemampuan pelaku lainnya

mengenai program secara keseluruhan.

Untuk melihat peran pemerintah Kabupaten

Bintan sebagai fasilitator dalam

mengembangkan potensi pertanian di

Kecamatan Toapaya tahun 2015 dapat

diindikasikan sebagai berikut:

a. Pemerintah memfasilitasi

masyarakat yang ikut dalam

merencanakan pembangunan

Masyarakat yang ikut

merencanakan pembangunan yang

masing-masing Desa/Kelurahan untuk

menumbuhkan rasa peduli tentang

program yang akan dilaksanakan demi

tercapainya pembangunan, terutama

pembangunan sektor pertanian yang

dilaksanakan di Kecamatan Toapaya dan

mereka bisa bertanggungjawab dengan

program yang mereka ajukan dalam

MUSREMBANG tingkat

Desa/Kelurahan maupun ditingkat

Kecamatan dan seterusnya. Semakin

tinggi tingkat kesadaran masyarakat

akan pentingnya perencanaan

pembangunan maka akan semakin cepat

pula proses pembangunan tersebut,

karna pada dasarnya untuk menggali

potensi pertanian lebih dipahami oleh

masyarakat itu sendiri, khususnya

masyarakat petani.

Dari hasil wawancara di atas maka

dapat disimpulkan bahwa masih

kurangnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya perencanaan pembangunan,

padahal pemerintah sendiri sudah

berupaya memfasilitasi masyarakat

dalam MUSREMBANG ataupun dalam

musawarah lainnya yang akan

dilaksanakan ditinggkat Desa maupun

ditingkat Kecamatan, adapun bentuk

fasilitas yang diberikan oleh pemerintah

adalah menyampaikan informasi kepada

masyarakat bahwasanya akan

dilaksanakn musyawarah dan

pemerintah menyediakan tempat/wadah

untuk melaksanakan musyawarah agar

masyarakat dapat menyampaikan

gagasan, pendapat, ide ataupun saran

kepada pemerintah dalam rangka

pembangunan.

b. Pemerintah menfasilitasi

masyarakat dalam meningkatan

potensi atau daya yang dimiliki

oleh masyarakat petani

Page 16: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

16

Sumberdaya manusia merupakan

salah satu faktor kunci dalam reformasi

ekonomi, yaitu menciptakan

sumberdaya manusia yang berkualitas

dan memiliki keterampilan serta berdaya

saing tinggi dalam menghadapi

persaingan global. Dalam kaitan itu ada

dua hal yang penting yang menyangkut

kondisi sumberdaya manusia pertanian

di daerah yang perlu mendapatkan

perhatian yaitu sumberdaya petugas dan

sumberdaya petani. Kedua sumberdaya

tersebut merupakan pelaku dan

pelaksana yang mensukseskan program

pembangunan pertanian.

Penyuluhan pertanian sebagai

bagian integral pembangunan pertanian

merupakan salah satu upaya

pemberdayaan petani untuk

meningkatkan produktivitas, pendapatan

dan kesejahteraannya. Untuk itu

kegiatan penyuluhan pertanian harus

dapat mengakomodasikan aspirasi dan

peran aktif petani melalui pendekatan

partisipatif bukan penyuluh yang searah.

Penyuluh harus bisa hidup di antara

petani, hadir di dalam semangat petani

serta terlibat secara partisipatif dalam

kegiatan petani. Jadi, penyuluh tidak

hanya memberikan teori budidaya serta

masalah hama dan penyakit tanaman,

namun harus bisa membukakan dan

menguatkan petani untuk berkarya.

Pengembangan pembangunan

pertanian di masa mendatang perlu

memberikan perhatian yang khusus

terhadap penyuluhan pertanian, karena

penyuluhan pertanian merupakan salah

satu kegiatan yang strategis dalam upaya

pencapaian tujuan pembangunan

pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan,

petani ditingkatkan kemampuannya agar

dapat mengelola usaha taninya dengan

produktif, efisien dan menguntungkan,

sehingga petani dan keluarganya dapat

meningkatkan kesejahteraanya.

Meningkatnya kesejahteraan petani dan

keluarganya adalah tujuan utama dari

pembangunan pertanian.

Dari keterangan berbagai informan

maka dapat ditarik benang merah

bahwasanya pentingnya peran pemerintah

sebagai fasilitator, yaitu memfasilitasi para

petani, petani di sini yang dimaksud adalah

petani yang tergabung dalam kelompok tani

atau GAPOKTAN ( gabungan kelompok tani

), adapun bentuk fasilitas yang pernah

diberikan adalah, memberikan pelatihan atau

bimbingan yang diberikan oleh tenaga

penyuluh kepada petani.

V Penutup

A. Kesimpulan

Untuk melihat peran pemerintah

Kabupaten Bintan dalam pembangunan

sektor pertanian di Kecamatan Toapaya,

peniliti telah melakukan melakukan

penelitian dalam bentuk observasi ,

wawancara, dan dokumentasi. Maka dapat

dilihat peran pemerintah sebagai berikut :

1. Peran pemerintah daerah

Kabupaten Bintan sebagai

wirausaha

Kecamatan Toapaya yang memiliki

3 (tiga) Desa dan 1 (satu) Kelurahan, di

Page 17: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

17

Kecamatan tersebut terdapat kelompok

usaha bersama yang bergerak dibidang

pertanian (KUBE) atau juga disebut

kelompok tani. Dari hasil wawancara

dengan informan key dan informan,

peneliti mendapat data bahwa pada tahun

2015, pemerintah daerah Kabupaten

Bintan yaitu Pemerintah Kecamatan

Toapaya dan Pemerintah

Desa/Kelurahan yang ada di Kecamatan

Toapaya telah berperan sebagai

pendorong tumbuh kembangnya

wirausahawan di Kecamatan tersebut,

adapun bentuk dorongan yang diberikan

pemerintah kabupaten mendukung para

petani secara materil maupun non

materil, secara materil petani

mendapatkan bantuan dari pemerintah

berupa bantuan alat-alat produksi

pertanian, bantuan pupuk subsidi,

bantuan modal. Bentuk dukungan

pemerintah secara non materil adalah

pemerintah mendukung petani dengan

mengembangakan sumberdaya petani

melalui pembinaan.

Adapun faktor pendukung untuk

berkembangan usaha pertanian di

Kecamatan Toapaya adalah:

a. Kecamatan Toapaya memiliki

potensi yang sangat besar dibidang

pertanian, Kecamatan Toapaya

menjadi penyumbang terbesar untuk

hasil pertanian di Kabupaten Bintan

b. Pemerintah ikut serta dalam

mendukung tumbuh kembangnya

wirausaha di Kecamatan Toapaya,

pemerintah merupakan pihak yang

berwewenang di suatu wilayah tentu

dengan kekuasaan yang di miliki

pemerintah dapat menjalan roda

perekonomian pertanian di tingkat

Kecamatan.

Faktor penghambat tumbuh

kembangnya usaha pertanian di

Kecamatan Toapaya

a. Harga yang tidak stabil

menyebabkan ketidak stabilan

pendapatan masyarakat petani,

seringkali petani mengalami

kerugian ketika harga tanaman

murah, sementara modal untuk

pertanian cukup besar

b. Keterbatasan modal pelaku usaha,

modal usaha merupakan dasar untuk

melakuan kegiatan pertanian,

kegiatan pertanian memerlukan

modal yang besar mulai dari proses

pengolahan sampai proses

pemaneman. Adapun bantuan

modal yang di berikan pemerintah

sifatnya cuman satu kali penerimaan

kepada setiap kelompok yang

terdaftar.

2. Peran pemerintah Kabupaten

Bintan sebagai koordinator

pembangunan sektor pertanian

di Kecamatan Toapaya tahun

2015

Dari hasil penelitian yang telah di

lakukan bentuk koordinasi yang

dilakukan oleh pemerintah daerah

kabupaten bintan dalam

mengembangkan pertanian adalah, rapat

Page 18: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

18

koordinasi, rapat kerja,

pertanggungjawaban.

3. Peran pemerintah Kabupaten

Bintan sebagai fasilisator

pembangunan sektor pertanian

di Kecamatan Toapaya tahun

2015

Bentuk peran pemerintah sebagai

fasilitator adalah:

a. Pemerintah memfasilitasi

masyarakat yang ikut dalam

merencanakan pembanguan,

pemerintah menyediakan wadah

untuk masyarakat petani dalam

menyampai aspirasinya dan untuk

menentukan arah kebijakan

pemerintah kedepannya, adapun

bentuk fasilitas yang di berikan

adalah pemerintah melibatkan

masyarakat petani dalam

musyawarah seperti

MUSREMBANG.

b. Pemerintah memfasilitasi

masyarakat dalam meningkatkan

sumber daya masyarakat,

sumberdaya merupakan salah satu

faktor kunci keberhasilan

pembangunan ekonomi, semakin

baik SDM yang di miliki maka akan

semakin baik pula

pembangunannya, upaya yang

dilakukan untuk meningkat SDM

petani adalah melalui pelatihan dan

penyuluhan.

Dari penelitian yang peniliti lakukan dari

tahun 2016 sampai juni 2017 peneliti

menemukan fakta di lapangan yang menjadi

faktor penghambat berkembangnya

pembangunan sektor pertanian di Kecamatan

Toapaya tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Kurangnya modal usaha petani

Modal usaha adalah faktor penentu suatu

usaha dapat di jalankan atau tidak, dapat

berkembang atau tidak, begitu juga dengan

pertanian, walaupun pemerintah membantu

masyarakat petani akan tetapi itu belum

cukup untuk memenuhi kebutuhan modal

karna sifat bantuan yang di berikan oleh

pemerintah hanya dapat satu kali dalam

setahun sementara untuk pemodalan produksi

pertanian membutuhkan modal setiap hari.

b. Banyaknya lahan yang dikuasai oleh

pihak swasta

Salah satu yang menjadi faktor

penghambat pembangunan di Kecamatan

Toapaya adalah banyaknya lahan yang

dikuasai oleh pihak swatan namun lahan yang

dikuasai dijadikan lahan tidur.

c. Belum maksimalnya dukungan yang

diberikan oleh pemerintah kepada petani

pada tahun 2015

Dukungan dari pemerintah menentukan

berjalannya pembangunan pertanian di

Kecamatan Toapaya , terutama dukungan

dari pemerintah Desa, pada tahun 2015

Pemerintah Desa hanya melakukan

pendataan terhadap masyarakat petani

sementra pembinaan ataupun pelatihan

belum bisa dilaksanakan karna dibatasi oleh

anggaran dana yang dimiliki Desa.

d. Masih kurangnya sarana dan prasarana

pendukung kegiatan

Dari hasil observasi dilapangan peneliti

melihat dan mengamati masyarakat sangat

Page 19: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

19

membutuhkan akses tertuma akses jalan,

banyak lahan masyarakat yang jauh dari jalan

raya, sehingga untuk kegiatan produksi

ataupun membawa hasil produksi keluar

menuju jalan raya menjadi permasalahan

tersendiri.

B. SARAN

Dari penelitian yang di lakukan di

kecamatan toapaya tentang peran pemerintah

daerah Kabupaten Bintan dalam

pembangunan sektor pertanian pada tahun

2015, maka saran yang dapat di berikan

adalah sebagai berikut:

1. Pihak pemerintah Kabupaten Bintan,

diharapakan tetap bisa menjadi

dinamisator pembangunan sektor

pertanian, melalui bantuan-bantuan

berjangka pendek, karna dalam

mengembangkan usaha pertanian tidak

cukup hanya dengan potensi yang di

miliki akan tetapi didukung dengan

modal yang mumpuni dan keterampilan

(skill) petani yang didapat melalui

pelatihan dan pembinaan selain itu

pemerintah juga dapat membangun

infrastruktur untuk memudahkan akses

kegiatan masyarakat petani.

2. Bagi masyarakat Kecamatan Toapaya,

mengingat potensi yang ada, sudah

seharusnya potensi tersebut

dimamfaatkan dengan semaksimal

mungkin, karna pertanian merupakan

salah satu sektor yang dapat menunjang

kesejahteraan masyarakat di Kecamatan

Toapaya dan dengan memamfaatkan

potensi pertanian di Kecamatan Toapaya

juga akan membuka potensi yang

lainnya seperti membuka peluang bisnis

home industry pengolahan hasil

pertanian menjadi produk yang bernilai

daya jual yang tinggi dan dapat di ekspor

keluar daerah ataupun kekancah

internasional.

3. Bagi pihak swasta pemilik lahan, dari

hasil obeservasi di lapangan peneliti

menemukan begitu luas lahan yang

dikuasai oleh pihak swasta dan lahan

tersebut dijadikan lahan tidur maka

untuk memaksimalkan potensi pertanian

yang ada di Kecamatan Toapaya

sekiranya pihak pemilik lahan dapat

berkerja sama dengan pemerintah

Kabupaten Bintan ataupun dengan

masyarakat sekitar Kecamatan Toapaya.

Page 20: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

20

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Affifudin. 2010. Pengantar Administrasi Pembangunan , Konsep, Teori Dan Implikasinya Di Era

Reformasi. Bandung : Alfabeta

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Bratakusumah, Deddy Supriady & Riyadi. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Penelitian Kuantitatif Dan

Kualitatif. Surabaya: Airlangga Universitas Pers

-------------------. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada

Davey, K.J, 2003. Pembiayaan Pemerintah Daerah. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama.

Fatah, Luthfi. 2007. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Banjarmasin: Pustaka Banua.

Kuncuro, Mudrajad. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi Dan

Peluang. Jakarta: Erlangga

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ndraha, Taliziduhu, 2003. Ilmu Pemerintahan (Kybernology), Jakarta: Rineka Cipta

Poerwardaminta, W.J.S. 2005.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Tjokrowinoto, Moeljarto. 2004. Pembangunan Dilemma Dan Tantangan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Sadyohutomo, Mulyono. 2008. Manajemen Kota Dan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara

Siagian, Sondang P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Soekanto, Soerjono. 2002. Teori Peranan, Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

2. Dokumen/ Jurnal

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan Tahun 2016

Purwanti wismasari. Peran Dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bintan

Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Pada Urusan Pilihan Bidang Pariwisata. 2016

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015

3. Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan daerah Bintan No 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bintan 2011-

2031

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2016 Tentang Desa

Page 21: PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2017. 8. 10. · bagaimana peran pemerintah

21

4. Website

http://bappeda.kepriprov.go.id/index.php/data-informasi/potensi-daerah/47-potensi-daerah/203-sektor-

pertanian-perkebunan-dan-peternakan ( di akses pada tanggal 15 November 28, 2016 )

http://haluankepri.com/bintan/80184-pertanian-bintan-diyakini-berkembang.html (diakses pada tanggal

22 September 2016 )

http://www.haluankepri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7257:toapaya-akan-

kembangkan-wisata-agro&catid=54:wisata&Itemid=56 (diakses pada tanggal 22 September 2016 )

https://bintankab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bintan-Dalam-Angka-2015.pdf (diakses pada tanggal

1 desember 2016)

http://distanhut.bintankab.go.id (diakses pada tanggal 4 desember 2016)

http://pemerintah.net/pembagian-urusan-pemerintahan-daerah-uu-no-232014/ (diakses pada tanggal 8

januari 2017)