laporan kinerja pemerintah kabupaten bintan tahun 2016 ini...

239
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya maka laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2016 dapat terselesaikan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan bebas KKN menyebutkan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus di pertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Hal ini menyiratkan bahwa wujud akuntabilitas dari penyelenggara pemerintah adalah mempertanggung jawabkan hasil akhir dan manfaat dari suatu program dan kegiatan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat bukan sekedar menyatakan bahwa program dan kegiatan telah terlaksana, namun yang terpenting adalah apakah program dan kegiatan pemerintah telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta dampak yang mampu membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat. Bentuk pertanggungjawaban inilah yang disebut dengan akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja pada dasarnya merupakan perwujudan kewajiban suatu penyelenggara pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan mapupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran periodik yang diukur dengan seperangkat indikator kinerja non-keuangan ( performance Indicator ). Tujuan utama akuntabilitas kinerja adalah meningkatkan akuntabilitas publik instansi pemerintah dan meningkatkan efesiensi, efektifitas dan produktivitas kinerja organisasi pemerintah serta meminimalkan peluang tercipta korupsi,kolusi dan nepotisme.

Upload: lekhanh

Post on 27-Apr-2019

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya maka laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2016

dapat terselesaikan.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan

pemerintah yang bersih dan bebas KKN menyebutkan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus di pertanggungjawabkan kepada

masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Hal ini menyiratkan

bahwa wujud akuntabilitas dari penyelenggara pemerintah adalah mempertanggung

jawabkan hasil akhir dan manfaat dari suatu program dan kegiatan yang dapat

dirasakan oleh masyarakat.

Bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat bukan sekedar menyatakan

bahwa program dan kegiatan telah terlaksana, namun yang terpenting adalah apakah

program dan kegiatan pemerintah telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat

serta dampak yang mampu membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat.

Bentuk pertanggungjawaban inilah yang disebut dengan akuntabilitas kinerja.

Akuntabilitas kinerja pada dasarnya merupakan perwujudan kewajiban suatu

penyelenggara pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan mapupun

kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran periodik

yang diukur dengan seperangkat indikator kinerja non-keuangan ( performance

Indicator ). Tujuan utama akuntabilitas kinerja adalah meningkatkan akuntabilitas

publik instansi pemerintah dan meningkatkan efesiensi, efektifitas dan produktivitas

kinerja organisasi pemerintah serta meminimalkan peluang tercipta korupsi,kolusi dan

nepotisme.

Page 2: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini di susun berdasarkan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 54 tahun 2014. Laporan ini merupakan media pertanggungjawaban

keberhasilan dan kegagalan Kabupaten Bintan dalam mencapai sasaran –sasaran yang

telah di tetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD)

Tahun 2016-2021, dalam upaya memenuhi Visi “Terwujudnya Kabupaten Bintan yang

Madani dan Sejahtera Melalui Pencapaian Bintan Gemilang 2025 (Gerakan

Melangkah Maju di Bidang Kelautan, Pariwisata, dan Kebudayaan)”

Menuju Kabupaten Bintan yang Madani dan Sejahtera Melalui Pencapaian

Bintan Gemilang 2025 (Gerakan Melangkah Maju di Bidang Kelautan, Pariwisata, dan

Kebudayaan)” telah memasuki tahun ke 1 (pertama). Dalam rentang waktu tersebut

telah banyak capaian strategis yang berhasil kita lakukan dengan semangat dan kerja

keras. Untuk itu saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap

segenap tingkatan Aparatur Negara/ Birokrasi yang telah melakukan berbagai langkah

dan terobosan untuk kemajuan serta peningkatan kualitas pelayanan kepada

masyarakat Bintan.

Akhirnya saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada Tim penyusun dan seluruh Organisasi Perangkat

Daerah yang telah turut membantu dalam penyusunan Laporan ini. Semoga laporan

ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Seri Bentan, Maret 2017

BUPATI BINTAN

H. APRI SUJADI,S.Sos

Page 3: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ .. 1- 1

B. Pembentukan Pemerintahan Provinsi, Kabupaten dan Kota................ 1- 2

C. Kondisi Geografi dan Demografis Wilayah....................................... . 1- 3

D. Kondisi Umum Pemerintahan Kabupaten Bintan.............................. . 1-30

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bintan........................ 1-30

2. Sumber daya Aparatur Pemerintah Kabupaten Bintan................... 1-35

E. Aspek Strategis .............................. .................................................... 1-35

II. PERENCANAAN KINERJA

A. Visi, Misi Jangka Panjang.............................................................. .... 2-42

B. Visi, Misi, Tujuan dan sasaran Jangka Menengah............................. .. 2-43

C. Perjanjian Kinerja........................................................................ ...... 2-50

III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi.......................................................... 3-60

B. Realisasi Anggaran...................................................................... 3-213

IV. PENUTUP...................................................................... 4-233

Lampiran

1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

2. Pengukuran Kinerja Tahun 2016

3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

4. Rencana Aksi DaerahTahun 2016

5. Rencana Aksi Daerah Tahun 2017

Page 4: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 1

AA.. LLAATTAARR BBEELLAAKKAANNGG

Terselenggaranya tata pemerintah yang baik (Good Governance) merupakan

prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan

dan cita-cita Bangsa dan Negara. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggung jawaban, yang tepat, jelas, dan nyata sehingga

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari KKN

Dalam rangka perwujudan pertanggung jawaban pemerintah menuju Good

Governance dan Clean Government itulah maka jajaran pemerintah Kabupaten

Bintan berusaha menyajikan LAKIP untuk kegiatan Tahun 2015. LAKIP ini disusun

didasarkan atas Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara

Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi No. 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviatas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Sistem penyelenggaraan pemerintah merupakan unsur penting dalam suatu

negara. Oleh karena itu, penyelanggaraan pemerintah yang baik (good

governance) merupakan tuntunan reformasi sehingga menjadi amanat yang harus

dilaksanakan, terutama oleh aparatur sebagai penyelenggaraan pemerintah. Upaya

menciptakan pemerintah yang baik tersebut tercermin dalam Ketetapan MPR RI

Nomor xi/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas

korupsi, kolusi dan nepotisme, merupakan kenyataan kehendak rakyat untuk

mewujudkan perubahan di segala bidang pembangunan nasional sesuai dengan

iklim reformasi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tindak lanjut dari ketetapan MPR tersebut ,di tetapkan Undang-Undang

nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas

Page 5: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 2

korupsi, kolusi dan nepotisme, pada tanggal 3 dinyatakan bahwa asas-asas umum

penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib

penyelenggaraan ,asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas

asas professionalisme dan asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas adalah asas yang

menentukan bahwa setiap kegiatan dan akhir kegiatan penyelengaraan negara

harus dapat dipertanggung jawabkan oleh masyarakat dan rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan media

pertanggungjawaban yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah

dan bermanfaat untuk mendorong instansi pemerintah untuk melaksanakan tugas

umum pemerintah dan membangun secara baik dan benar (Good Governance)

yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan

yang transparan, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,

menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara

efektif, efisien dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya,

menjadikan masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan

dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah, serta terpeliharanya

kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

BB.. PPEEMMBBEENNTTUUKKAANN PPRROOVVIINNSSII,, KKAABBUUPPAATTEENN DDAANN KKOOTTAA

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001

tentang pembentukan Kota otonom Tanjungpinang telah terjadi peningkatan status

kota Administratif Tanjungpinang menjadi Kota Tanjungpinang. Peningkatan status

ini telah mengakibatkan ibukota Kabupaten Bintan semula berada di Kota

Tanjungpinang harus berpindah ke Desa Bintan Buyu, Kecamatan Teluk Bintan.

Pemindahan ini berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Bintan Nomor 75/KPTS/ DPRD/2003 tanggal 8 Oktober 2003 tentang

penentuan Desa Bintan Buyu sebagai Lokasi Ibukota Kabupaten yang baru dan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2004 tentang Pemindahan Ibukota

Kabupaten Bintan dari Wilayah Kota Tanjungpinang ke Bandar Seri Bentan di

Wilayah Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan.

Page 6: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 3

Selanjutnya, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang

Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau telah ditetapkan Kota Tanjungpinang

sebagai Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Dengan demikian, terdapat tiga

pemerintahan dalam Kota Tanjungpinang. Kondisi ini tentu perlu disikapi

khususnya oleh Pemerintah Kabupaten Bintan yang saat ini masih ada beberapa

SKPD yang berada di Kota Tanjungpinang, sedangkan sebahagian besar SKPD dan

Kantor Bupati telah berada di Bintan Buyu.

CC.. KKOONNDDIISSII GGEEOOGGRRAAFFIISS DDAANN DDEEMMOOGGRRAAFFIISS WWIILLAAYYAAHH

1. KONDISI GEOGRAFIS

1.1. Batas Administrasi

Kabupaten Bintan secara geografis terletak antara 0 o 06’17”-134’52” Lintang

Utara dan 104o12’47” Bujur Timur di sebelah Barat-108

o 02’27” Bujur Timur di

sebelah Timur, dengan batas-batas sebagai berikut :

✓ Sebelah Utara : Kabupaten Natuna, Anambas dan Malaysia.

✓ Sebelah Selatan : Kabupaten Lingga.

✓ Sebelah Barat : Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.

✓ Sebelah Timur : Provinsi Kalimantan Barat

Gambar I.1 : Peta Administratif Kabupaten Bintan

Page 7: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 4

1.2.Luas Wilayah

Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Bintan seluruhnya mencapai

87.717,84 Km2, luas daratannya hanya 1,50 persen atau sebesar 1.319,51 Km2 saja

dan luas lautnya 86.398,33 Km2 (98,50 persen). Kecamatan terluas daratannya

adalah Kecamatan Gunung Kijang dengan luas 503,12 Km2 dan Kecamatan terkecil

adalah Tambelan yaitu 169,42 Km2.Kabupaten Bintan saat ini terdiri dari 240 buah

pulau besar dan kecil. Hanya 49 buah diantaranya yang sudah dihuni, sedangkan

sisanya walaupun belum berpenghuni sebagian sudah dimanfaatkan untuk kegiatan

pertanian, khususnya usaha perkebunan. Dilihat dari topografinya, pulau-pulau di

Kabupaten Bintan sangat bervariasi. Umumnya dibentuk oleh perbukitan rendah

membundar yang dikelilingi oleh daerah rawa-rawa.

1.3. Topografi

Wilayah Kabupaten Bintan merupakan bagian dari paparan kontinental yang

terkenal dengan nama Paparan kontinental yang dibebut Paparan Sunda. Morfologi

pulau Bintan tidak memiliki perbedaan ketinggian yang menyolok yaitu antara 0-

350 meter dari muka laut. Penonjolan puncak-puncak bukit antara lain Gunung

Bintan 348 meter, Gunung Bintan Kecil 196 meter. Bukit-bukit lainnya merupakan

bukit-bukit dengan ketinggian dibawah 100 meter. Bukit-bukit tersebut merupakan

daerah hulu-hulu sungai yang sebagian besar mengalir kearah Utara dan Selatan

dengan pola sub paralel, sedangkan pola anak-anak sungainya berpola sub radial.

Sungai-sungai itu umumnya pendek-pendek, dangkal dan tidak lebar. Pada

umumnya wilayah Kabupaten Bintan beriklim tropis. Pada tahun 2013di wilayah

Kabupaten Bintan temperatur rata-rata terendah sebesar 24 derajat celcius dan

tertinggi rata-ratasebesar 30derajat celcius dengan kelembaban nisbi rata-rata

tercatat sekitar 72-96 persen. Kecepatan arah angin rata-rata 18km/jam dengan

arah angin cenderung ke Timur Laut.

Page 8: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 5

2. GAMBARAN DEMOGRAFIS

2.1. Jumlah Penduduk

Penduduk Kabupaten Bintan berdasarkan estimasi Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Bintan tahun 2015 berjumlah sebesar 153.020 jiwa terdiri dari

39.079 rumah tangga (KK). Jumlah penduduk laki-laki sebesar 78.824 jiwa

(51,51%) dan penduduk perempuan sebesar 74.196 jiwa (48,49%).

Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio)

sebesar 106,24. Artinya setiap 100 perempuan berbanding dengan 106

penduduk laki-laki, jumlah penduduk laki-laki 3,02% lebih banyak

dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Persentase ini tidak mengalami

peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Kecamatan yang terpadat

penduduknya masih tercatat kecamatan Bintan Timur dengan jumlah

penduduk tertinggi 41.607 jiwa (27,19%), sedangkan yang terendah adalah

dikecamatan Mantang sebanyak 4,168 jiwa (2,75%).

Tabel I.1 : Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Kabupaten Bintan Tahun 2015

Kecamatan

Laki-laki Perempuan Jumlah

Teluk Bintan 4.871 4.327 9.198

Bintan Utara 11.363 11.381 22.744

Teluk Sebong 9.506 8.435 17.941

Seri Kuala Lobam 8.601 10.398 18.999

Bintan Timur 21.564 20.043 41.607

Gunung Kijang 7.285 6.084 13.369

Mantang 2.297 1.929 4.226

Bintan Pesisir 4.590 3.821 8.411

Toapaya 6.127 5.295 11.422

Tambelan 2.620 2.483 5.103

KABUPATEN BINTAN 78.824 74.196 153.020

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2016

Page 9: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 6

Tabel I.2 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Dependency Rasio di Kabupaten

Bintan, Tahun 2014-2015

No Kelompok

Umur

Tahun

2014 2015*

1. 0-4 16.350 16.518

2. 5-9 16.566 16.769

3. 10-14 14.085 14.291

4. 15-19 10.159 10.301

5. 20-24 10.595 10.684

6. 25-29 15.235 15.373

7. 30-34 16.022 16.178

8. 35-39 13.914 14.068

9. 40-44 11.141 11.282

10. 45-49 8.437 8.570

11. 50-54 5.944 6.050

12. 55-59 4.419 4.503

13. 60-64 3.270 3.336

14. 65-69 2.288 2.339

15. 70-74 1.442 1.473

16 75+ 1.256 1.285

Jumlah 151.123 153.020

Dependency Rasio 52,44 52,49

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, 2016

* : Angka Sangat Sementara

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan Laju

Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Kabupaten Bintan dari tahun ke tahun

menunjukkan angka yang fluktuatif. LPP rata-rata tahun 2010 - 2014 adalah

sebesar 1.63 per tahun, sedangkan pada tahun 2015 LPP Kabupaten Bintan

diestimasi 1,26% menurun dibanding tahun 2014 yaitu 1,34% yang

diperkirakan berbanding lurus dengan meningkatnya capaian kegiatan

Page 10: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 7

program Keluarga Berencana di Kabupaten Bintan. Pertumbuhan penduduk

merupakan faktor yang dinamis dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Bintan yang berada diatas 6% pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015

disinyalir menimbulkan daya tarik investasi yang pada akhirnya berkontribusi

cukup besar pada bertambahnya migrasi penduduk dari daerah lain ke

Kabupaten Bintan untuk mencari pekerjaan.

Angka beban ketergantungan (Dependency Ratio) atau perbandingan

antara penduduk yang belum produktif ataupun yang sudah tidak produktif

lagi (usia 0-14 tahun ditambah penduduk usia 65 tahun ke atas) dibagi dengan

penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun). Dependency Ratio Kabupaten

Bintan pada tahun 2014 mencapai 52.44 dan terus menunjukkan peningkatan

pada tahun 2015 yang diestimasi 52,49. Artinya bahwa pada tahun 2015,

untuk setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Bintan menanggung

sekitar 52 penduduk usia belum/tidak produktif.

2.2. Angka Kerja dan Ketenagakerjaan

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan berdasarkan persentase

Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang bekerja Menurut Lapangan

Pekerjaan Kabupaten Bintan, Mata pencaharian penduduk Kabupaten Bintan

pada tahun 2015 diestimasi masih di dominasi sektor pertanian yang

didalamnya termasuk sub sektor perikanan, walaupun sektor pertanian masih

menempati urutan pertama dalam mata pencaharian penduduk, akan tetapi

dibandingkan tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,52%; sedangkan

pada beberapa sektor lainnya terjadi pergeseran struktur mata pencaharian

penduduk Kabupaten Bintan. Pada urutan kedua yaitu sektor perdagangan,

rumah makan dan hotel terus mengalami perkembangan yang positif dimana

pada tahun 2014 hanya menempati urutan ketiga dengan persentase 19.01%

sedangkan pada tahun 2015 menjadi 23,36%; hal ini disebabkan karena

berkembangnya sektor kepariwisataan di Kabupaten Bintan sehingga terjadi

pergeseran mata pencaharian penduduk Kabupaten Bintan khususnya sektor

pariwisata. Pada tahun 2015 sektor jasa kemasyarakatan, social dan

perorangan mengelami penurunan dari tahun 2014 sebesar 1,79% dari

Page 11: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 8

19,28% menjadi 21,07% pada tahun 2015. Sektor industri pengolahan

mengalami peningkatan dari tahun 2014 yaitu 12,28% menjadi 17,96% pada

tahun 2015 sehingga menempati urutan ke empat.

Tabel I.3 : Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang bekerja Menurut Lapangan

Pekerjaan Kabupaten Bintan

No Mata Pencaharian

Penduduk 2014 2015*

1. Pertanian 25,32 24,80

2. Pertambangan dan

Penggalian 1,02 1,48

3. Industri pengolahan 12,28 17,96

4. Listrik, Gas dan Air 1,47 0,26

5. Bangunan 8,09 6,00

6. Perdagangan, Rumah

Makan dan Hotel 19,01 23,36

7. Angkutan, Pegudangan dan

Komunikasi 6,59 4,53

8. Keuangan, Asuransi dan

Usaha Persewaan 5,15 2,33

9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial

dan Perorangan 21,07 19,28

10. Lainnya - -

Jumlah 100,00 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, 2016

* : Angka Sangat Sementara

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan Penduduk Usia

Kerja pada tahun 2014 yaitu 104.312 orang meningkat pada tahun 2015

yaitu 105.699 orang. Sementara itu Angkatan Kerja menunjukkan

penurunan dari tahun 2014 yaitu 67.749 orang menjadi 66.145 orang pada

tahun 2015. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan

perbandingan antara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. TPAK di

Page 12: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 9

Kabupaten Bintan mengalami penurunan dari 64,95% pada tahun 2014

menjadi 62,83%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten

Bintan disetimasi mengalami penurunan dari tahun 2014 yaitu 8,12%

menjadi 6,88%.

Tabel I.4 : Perkembangan Ketenagakerjaan di Kabupaten Bintan Tahun 2014-2015

No Uraian 2014 2015

1. Penduduk Usia Kerja

(orang)

104.312 105.699

2. Angkatan Kerja 67.749 66.415

3. Bekerja 62.247 61.843

4. Mencari Pekerjaan 5.502 4.572

5. Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (%)

64,95 62,83

6. Tingkat Pengangguran

Terbuka (%)

8,12 6,88

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, 2016

* : Angka Sangat Sementara

2.3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Untuk mengukur kualitas sumberdaya manusia digunakan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indeks komposit yang

mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang paling mendasar dilihat

dari kulitas fisik dan non fisik yang meliputi indeks pendidikan, indeks

kesehatan, dan indeks ekonomi. IPM merupakan indikator penting untuk

mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia

(masyarakat/penduduk) serta merupakan data strategis karena selain sebagai

ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salahsatu alokator

penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). Pada tahun 2014 BPS Indonesia

mengubah metodologi perhitungan IPM, hal ini dikarenakan beberapa

indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam perhitungan IPM. Angka

melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh

karena tidak menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka

melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi sehingga tidak dapat

Page 13: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 10

membedakan tingkat pendidikan antar daerah dengan baik. Selain itu PDB

perkapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu

wilayah; secara teknis penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam

perhitungan IPM menggambarkan bahwa capaian yang rendah pada suatu

dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi yang lain. Dengan

perhitungan IPM metode baru maka indikator yang digunakan lebih tepat dan

dapat membedakan dengan baik. Dengan adanya data rata-rata lama sekolah

dan angka harapan lama sekolah bisa didapatkan gambaran yang lebih

relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi, PNB menggantikan

PDB juga lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

Pada tahun 2015 IPM Kabupaten Bintan diestimasi 72,01 poin meningkat dari

tahun 2014 yaitu 71,65 poin. Angka 72,01 berdasarkan klasifikasi BPS

Indonesia berarti Kabupaten Bintan memiliki nilai IPM tinggi diatas 70,00.

Tabel I.5 : Perkembangan IPM Kabupaten Bintan Tahun 2014-2015

No Tahun IPM

1 2014 71,65

2 2015* 72,01

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2016

*: Angka Sangat Sementara

Walaupun IPM di Kabupaten Bintan sudah tergolong tinggi, namun

Kabupaten Bintan masih berpotensi untuk meningkatkan angka IPM melalui

berbagai usaha secara simultan, baik melalui pendekatan sektoral pendidikan,

kesehatan dan ekonomi, maupun secara terintegrasi melalui anggaran

pemerintah, swadaya masyarakat dan partisipasi dunia usaha, atau kemitraan

antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang pada gilirannya dapat

meningkatkan capaian IPM menjadi sangat tinggi.

2.4. Pendidikan

Tolok ukur bidang pendidikan adalah indikator mutu pendidikan yang dapat

dilihat dari tingginya angka partisipasi. Angka partisipasi tersebut terdiri atas

angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM). Angka

Page 14: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 11

partisipasi kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang

tertentu terhadap penduduk pada kelompok usia tertentu atau dengan kata

lain APK tinggi menunjukkan tingginya tingkat partisipasi sekolah tanpa

memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang pendidikannya. Nilai

APK yang tinggi menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah belum

mencukupi umur yang seharusnya. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa

wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari target

yang sesungguhnya. Sedangkan angka partisipasi murni (APM) adalah

proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang

masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut, dengan

kata lain APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang

sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai jenjang pendidikannya.

Dari hasil evaluasi kinerja Wajib Belajar Dikdas 9 tahun serta

berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan diketahui

bahwa tahun 2014 Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan SD yaitu

98,70% meningkat menjadi 98,98% pada tahun 2015. Artinya pada tahun

2014 ada sebanyak 98,98% penduduk yang berusia 7-12 tahun telah

tertampung di SD. Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk pendidikan

SD pada tahun 2014 yaitu 107,16 meningkat menjadi 107,52%. Hal ini

membuktikan bahwa jumlah murid SD yang dapat ditampung pada sekolah-

sekolah SD yang ada sudah melebihi jumlah penduduk usia sekolah, namun

demikian masih banyak murid SD yang berumur kurang atau melebihi usia 7-

12 tahun yang mengikuti pendidikan SD.

Untuk APK jenjang SMP/MTs tahun 2014 adalah 95,31% sedangkan

pada tahun 2015 yaitu 95,70%. Untuk APM SMP/MTs pada tahun 2014 yaitu

87,17% sedangkan 2015 yaitu 87,97%. Untuk APK jenjang SMA tahun 2014

yaitu 86,65% sedangkan pada tahun 2015 mencapai 86,97% sedangkan APM

jenjang SMA pada tahun 2014 menunjukkan angka 76,10% sedangkan pada

tahun 2015 mencapai 76,53%.

Jika dilihat berdasarkan komponennya peningkatan capaian angka IPM

Kabupaten Bintan dewasa ini merupakan kontribusi terbesar dari Indeks

Pendidikan yang semakin baik. Menurut data BPS tahun 2014 capaian Indeks

Page 15: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 12

Pendidikan sebesar 60,4 poin dengan harapan lama sekolah 11,80 tahun

diestimasi meningkat menjadi 61,2 poin dengan harapan lama sekolah 11,97 di

tahun 2015. Rata-rata lama sekolah bagi penduduk usia diatas 25 tahun di

Kabupaten Bintan pada tahun 2014 yaitu 8,30 tahun dan meningkat pada

tahun 2015 menjadi 8,36 hal ini menunjukkan penurunan angka drop out

yang cukup signifikan dari tahun ke tahun sehingga mampu menunjang

pencapaian rata-rata lama sekolah yang terus mengalami peningkatan.

Tabel I.6 : Perkembangan Harapan Lama Sekolah dan Indeks Pendidikan di

Kabupaten Bintan Tahun 2014-2015

No Tahun Harapan lama sekolah

(tahun)

Indeks

Pendidikan

1. 2014 11,80 60,4

2. 2015* 11,97 61,2

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, 2016

*: Angka Sangat Sementara

Berbagai pencapaian di bidang pendidikan tersebut dilakukan melalui

berbagai kebijakan diantaranya dengan meneruskan implementasi kebijakan

penyelenggaraan Bantuan Operasonal Sekolah (BOS) maupun Bantuan

Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), pengalokasian Bantuan Operasional

Manajemen Mutu (BOMM), pemerataan pendidikan melalui bantuan kepada

siswa SMA/SMK kurang mampu, serta melakukan pembangunan dan

revitalisasi gedung-gedung sekolah sebagai upaya meningkatkan partisipasi

murid secara berkelanjutan. Selain itu pemerintah daerah Kabupaten Bintan

juga memberikan perhatian penting terhadap guru melalui peningkatan

kualitas serta kesejahteraan guru.

2.5. Kesehatan

Pencapaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Bintan pada tahun 2014

adalah 69,91 tahun dan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan

AHH diestimasi meningkat menjadi 69,99 tahun pada tahun 2015.

Pemerintah Kabupaten Bintan terus berupaya secara komprehensif serta telah

Page 16: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 13

melakukan koordinasi lintas sektoral secara intensif dalam rangka

mewujudkan perbaikan bidang kesehatan dengan capaian utama Angka

Harapan Hidup (AHH) dan Indeks Kesehatan (IK). Angka Harapan Hidup

(AHH) dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain Anak Lahir Hidup (ALH)

dan Anak Masih Hidup (AMH). Pemerintah Kabupaten Bintan masih berusaha

keras untuk menekan Angka Kematian Bayi maupun Angka Kematian Ibu saat

melahirkan setiap tahunnya dalam rangka membantu mendorong Angka

Harapan Hidup. Angka Harapan Hidup diyakini memiliki hubungan

berbanding terbalik terhadap kemiskinan. Peningkatan Angka Harapan Hidup

dipercaya mampu menekan bahkan mengurangi angka kemiskinan. Intervensi

pemerintah melalui berbagai kebijakan untuk memperbaiki kondisi kesehatan

diharapkan mampu berdampak pada meningkatnya produktivitas golongan

miskin, kesehatan yang lebih baik dan meningkatkan daya kerja, mengurangi

hari tidak bekerja dan menaikkan output energi. Terkait dengan usaha

peningkatan pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin,

Pemerintah Kabupaten Bintan sangat proaktif dalam mendukung

implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional. Perkembangan positif ini sangat

mempengaruhi angka Indeks Kesehatan (IK) Kabupaten Bintan. Indeks

Kesehatan Kabupaten Bintan pada tahun 2014 adalah 76,8 poin diestimasi

meningkat menjadi 76,9 poin.

Tabel I.7 : Perkembangan Angka Harapan Hidup dan Indeks Kesehatan di Kabupaten

Bintan Tahun 2014-2015

No Tahun Angka Harapan Hidup Indeks Kesehatan

1. 2014 69,91 0,768

2. 2015* 69,99 0,769

Sumber : BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, 2016

*: Data Sangat Sementara

Sebagai tahap awal pada tahun 2015 ini program Jamkesda Bintan

secara bertahap akan terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional yang

menggunakan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

KBS Kesehatan. Proses pengintegrasian tersebut akan terus dilakukan khususnya

Page 17: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 14

bagi masyarakat miskin yang belum menjadi anggota BPJS Kesehatan dan bagi

masyarakat miskin yang belum menjadi anggota BPJS namun memiliki Kartu

Bintan Sejahtera masih tetap dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Selanjutnya, bagi masyarakat miskin yang belum menjadi anggota BPJS

maupun yang tidak memiliki KBS Kesehatan diberikan kesempatan untuk

menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang diterbitkan oleh

Desa/Kelurahan untuk dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang berlaku

selama 3 bulan. Selain mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan, Pemerintah

Kabupaten Bintan juga memberikan bantuan transportasi, akomodasi dan

konsumsi bagi masyarakat miskin yang menjadi peserta BPJS PBI maupun yang

menggunakan KBS dan SKTM yang dirujuk ke luar daerah Kabupaten Bintan.

Berkaitan dengan itu pula, Pemerintah Kabupaten Bintan telah

menyiapkan 2 unit rumah singgah untuk memfasilitasi pasien yang dirujuk ke

Jakarta dan Kalimantan Barat untuk pasien dari Kecamatan Tambelan. Selain

itu, telah dilakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,

Rumah Sakit Kanker Darmais, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita dan Rumah

Sakit Islam Cempaka Putih di Jakarta. Sedangkan di Kalimantan Barat dilakukan

kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz Singkawang.

2.6. Daya Beli

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan pencapaian

daya beli (Purchasing Power Parity) masyarakat Kabupaten Bintan yang

diukur dengan pendapatan riil perkapita/tahun menunjukkan adanya

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 pendapatan riil perkapita

mencapai sebesar Rp13.477.450,- meningkat menjadi sebesar Rp13.596.240,-

pada tahun 2015. Demikian pula dengan Indeks Daya Beli penduduk

Kabupaten Bintan yang terus mengalami peningkatan, dari 79,3 poin pada

tahun 2014 meningkat menjadi 79,5 pada tahun 2015. Peningkatan Indeks

Daya Beli tidak terlepas dari pengaruh kinerja makro dan mikro ekonomi. Hal

ini tercermin dari besaran pencapaian pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang

cukup terkendali.

Page 18: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 15

Tabel I.8 : Pendapatan Riil Perkapita dan Indeks Daya Beli Masyarakat Kabupaten

Bintan,Tahun 2014-2015

No Tahun

Pendapatan Riil Perkapita

(Ribu Rp)

Indeks Daya Beli

1 2014 13.477,45 0,793

2 2015* 13.596,24 0,795

Sumber : BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, 2016

*: Data Sangat Sementara

Pada umumnya indikator-indikator IPM berkembang secara steady,

kecuali indeks daya beli. Indeks Daya Beli berkaitan langsung dengan

pendapatan penduduk, yang dipengaruhi oleh kinerja perekonomian.

Perekonomian yang kondusif akan memungkinkan terciptanya iklim

ekonomi yang prospektif. Iklim perekonomian yang kondusif diharapkan

akan membuka kesempatan kerja sehingga mampu meningkatkan

pendapatannya yang pada gilirannya akan meningkatkan daya beli

masyarakat. Tingkat kondusiftias perekonomian sangat sensitif terhadap

perkembangan perkembangan harga (inflasi). Inflasi tinggi akan dapat

memberi dampak secara langsung menurunkan daya beli masyarakat.

Pengendalian laju inflasi dipercaya akan sangat berdampak dalam menjaga

dan menumbuhkan daya beli masyarakat. Mengantisipasi kebijakan makro

ekonomi nasional yang mungkin mengalami perubahan-perubahan yang

dapat mempengaruhi daya beli masyarakat maka pemerintah daerah

Kabupaten Bintan telah melaksanakan program Peningkatan Ketahanan

Masyarakat, serta program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan

Kemiskinan, dan program lainnya sehingga kebutuhan dasar masyarakat

terutama masyarakat miskin dan tertinggal dapat terpenuhi dalam rangka

mendukung peningkatan daya beli masyarakat Kabupaten Bintan.

2.7. Penanggulangan Kemiskinan

Pemerintah Kabupaten Bintan sangat komitmen untuk mempercepat

pembangunan manusia dan memberantas kemiskinan seperti yang telah

dicanangkan melalui deklarasi milenium atau yang lebih dikenal dengan

Page 19: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 16

Millenium Development Goals (MDGs).

Dari 8 tujuan MDGs yang disepakati kewajiban pemerintah daerah

hanya memiliki 7 tujuan MDGs yakni menanggulangi kemiskinan dan

kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan

gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak,

meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit

menular lainnya dan memastikan kelestarian lingkungan hidup. Sedangkan

pencapaian tujuan membangun kemitraan global untuk pembangunan

dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Pencapaian target MDGs tersebut

telah diimplementasikan dengan cara mengintegrasikannya ke dalam

program dan kegiatan yang telah direncanakan dan tetapkan bersama sesuai

dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

Dari berbagai upaya pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan,

pemerintahan dan sosial kemasyarakatan telah menunjukkan manfaat

(outcome) yang menggembirakan, adanya penurunan jumlah penduduk

miskin dari 9.273 jiwa atau sebesar 6,09% tahun 2014 diestimasi menjadi

6,00% atau sebesar 9.198 jiwa pada tahun 2015.

Tabel I.9 : Proporsi Penduduk Miskin Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Bintan, Tahun

2004-2015

Tahun

Jumlah

Penduduk (Jiwa)

Laju

Pertumbuhan

Penduduk (%)

Jumlah

Penduduk

Miskin (Jiwa)

Persentase

Penduduk Miskin

2014 151.123 1,34 9.273 6,09

2015 153.020 1,26 9.198 6,00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2016

*: Data Sangat Sementara

Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Bintan bersama Provinsi Kepulauan

Riau maupaun Pemerintah Pusat terus berupaya menekan angka kemiskinan

melalui program-program percepatan penanggulangan kemiskinan yang

dilakukan dengan (1) Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin; (2)

Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin; (3)

Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil; (4)

Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

Page 20: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 17

3. SUMBER DAYA ALAM

3.1. Kawasan Permukiman

Kawasan pemukiman berupa kawasan yang didominasi oleh lingkungan

hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan

prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan

kesempatan kerja terbatas untuk mendukung fungsi perumahan tersebut. Lahan

permukiman ini menyebar di tiap desa dengan pola linier mengikuti jaringan jalan

atau di daerah pantai dengan tingkat kepadatan yang rendah. Beberapa

permukiman yang mempunyai kepadatan tinggi berada di pusat ibukota Kecamatan

Bintan Timur (Kijang) dan Ibukota Kecamatan Bintan Utara (Tanjunguban).

3.2. Kawasan Perkebunan

Pemanfaatan lahan untuk perkebunan berupa tanaman kelapa dan karet.

Jenis perkebunan dengan luasan penggunaan cukup besar tersebar di wilayah

Kecamatan Toapaya, Gunung Kijang, Bintan Timur dan Bintan Pesisir.

3.3. Kawasan Pertanian

Kawasan pertanian yang ada di Kabupaten Bintan meliputi : Kawasan

Tanaman Pangan Lahan Kering, yaitu kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman

pangan lahan kering untuk tanaman palawija, holtikultura, atau tanaman pangan;

Kawasan Perikanan Darat, yaitu kawasan yang diperuntukkan bagi perikanan, baik

berupa pertambakan/kolam maupun perairan darat lainnya; serta Kawasan

Perikanan Air Payau dan Laut, yaitu kawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan

perikanan air payau dan laut baik dalam bentuk budidaya maupun penangkapan.

Jenis pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian di Kabupaten Bintan didominasi

kawasan pertanian berupa pertanian lahan kering untuk tanaman palawija,

holtikultura dan tanaman pangan. Lahan pertanian ini tersebar hampir di seluruh

Kecamatan yang ada di Kabupaten Bintan.

3.4. Kawasan Hutan

Jenis pemanfaatan untuk hutan di Kabupaten Bintan dapat dibedakan

menjadi pemanfaatan untuk hutan lebat/belukar, hutan lindung dan hutan

mangrove (bakau). Di Kabupaten Bintan terdapat hutan lindung yaitu Kawasan

Page 21: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 18

Hutan Jago di Kecamatan Bintan Utara, Kawasan Hutan Gunung Bintan Kecil di

Kecamatan Teluk Sebong, Kawasan Hutan Gunung Bintan di Kecamatan Teluk

Bintan, Kawasan Hutan Sei Pulai dan Gunung Lengkuas di Kecamatan Bintan Timur,

dan Kawasan Hutan Gunung Kijang di Kecamatan Gunung Kijang.

3.5. Kawasan Pariwisata

Jenis pemanfaatan pariwisata adalah kawasan yang diperuntukkan bagi

kegiatan pariwisata. Beberapa kawasan pariwisata yang ada saat ini tersebar di

Kecamatan Teluk Sebong, yaitu Kawasan Wisata Terpadu Lagoi dan Kecamatan

Gunung Kijang, yaitu Kawasan Wisata Pantai Trikora.

3.6. Kawasan Pertambangan

Jenis pemanfaatan pertambangan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi

pertambangan, baik wilayah yang sedang maupun yang akan segera dilakukan

kegiatan pertambangan. Jenis galian tambang yang ada di Kabupaten Bintan adalah

bauksit, granit, dan pasir darat. Jenis pemanfaatan lahan pertambangan ini terbagi

dua, yaitu lahan tambang yang masih aktif dan lahan pasca tambang. Dominasi

sebaran lahan tambang dan pasca tambang bauksit berada di Kijang (Kecamatan

Bintan Timur), sedangkan tambang pasir darat berada di Busung (Kecamatan Seri

Kuala Lobam), Kecamatan Teluk Bintan, serta Kecamatan Gunung Kijang.

3.7. Kawasan Industri

Jenis pemanfaatan industri adalah Kawasan yang diperuntukkan bagi

industri, berupa tempat pemusatan kegiatan industri. Dominasi sebaran kawasan

industri ini berada di Lobam (Kecamatan Seri Kuala Lobam), Galang Batang

(Kecamatan Gunung Kijang), dan Industri Maritim (Kecamatan Bintan Timur).

3.8. Kawasan Pemerintahan

Kawasan pemerintahan adalah kawasan yang diperuntukkan sebagai pusat

pemerintahan. Kawasan pemerintahan sementara Kabupaten Bintan saat ini terletak

di Kijang dan merupakan kawasan milik PT. Aneka Tambang. Saat ini sudah

disiapkan satu kawasan yang berfungsi sebagai ibukota baru Kabupaten Bintan serta

pusat pemerintahan, yaitu Bandar Seri Bentan yang terletak di Kecamatan Teluk

Bintan. Sejak tahun 2008, pusat pemerintahan ini telah mulai dibangun secara

Page 22: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 19

bertahap, karena dengan keluarnya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Kota Tanjungpinang maka Kabupaten Bintan harus memindahkan

kawasan ibukota kabupaten dan pusat pemerintahan.

3.9 Pemanfaatan Lahan di Gugusan Pulau Tambelan

Perkebunan adalah salah satu potensi yang terdapat di Kecamatan

Tambelan, beberapa jenis hasil perkebunan merupakan hasil khas dari Kecamatan

Tambelan. Kebiasaan berkebun di ladang pulau-pulau ini telah dilakukan oleh

warga Tambelan sejak kurun waktu yang lama. Pada tahun 60-an, hasil perkebunan

Tambelan mampu menembus pasar ekspor ke Singapura. Komoditi kopra dan karet

merupakan komoditi unggulan yang dihasilkan oleh Kecamatan Tambelan waktu

itu. Kegiatan ekspor ini tidak berlangsung lama, hanya dalam kurun waktu kurang

lebih 10 tahun, pasar ekspor kopra dan karet mulai melemah.

Proses eksploitasi pada waktu 10 tahun tersebut tanpa adanya peremajaan

lahan dan tanaman adalah pemicu lemahnya pasar. Kualitas komoditi pun mulai

menurun dan harganya pun turun drastis. Selain itu, pembukaan lahan baru untuk

perkebunan juga kurang memperhatikan lingkungan, penebangan liar dan

pembakaran adalah cara tercepat untuk membuka lahan baru. Kurangnya

pengetahuan dalam hal berkebun dan bercocok tanam juga sangat

berpengaruhterhadap menurunnya kualitas komoditi kopra dan karet. Penduduk

Tambelan awalnya merupakan nelayan, sehingga perubahan dari nelayan menjadi

petani ini membawa dampak terhadap pengolahan lahan. Kebiasaan nelayan yang

langsung memanen ikan tanpa harus menyebar benih di laut (tanpa harus

menunggu waktu yang lama) sangat berbeda dengan pola petani yang harus

menyemai bibit, menanam, merawat dan baru memanen yang membutuhkan

waktu yang lama. Perubahan kebiasaan yang drastis ini menyebabkan pengolahan

lahan yang salah, dan untuk mendapatkan hasil yang cepat, perusakan kadang

dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Karena waktu yang diperlukan dalam

proses perkebunan, akhirnya penduduk Tambelan banyak yang kurang melirik

sektor ini namun tidak mau meninggalkannya. Akhirnya, lahan yang ada tetap

ditanami dengan tanaman seperti cengkih, kopra, karet dan mangga serta tanaman-

tanaman buah-buahan yang lain. Kebun-kebun tersebut tidak dirawat dan dibiarkan

Page 23: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 20

begitu saja, ketika saat berbuah atau saat tiba waktu panen, pemilik kebun tersebut

mendatangi kebun mereka masing-masing untuk memanen hasil perkebunan. Para

petani kebun ini memiliki rumah kebun dan mereka biasanya menetap di kebun

untuk memanen hasil kebun 3-7 hari bahkan hingga 1 bulan. Setelah proses panen

selesai dan hasil panen telah habis, masyarakat kemudian meninggalkan pulau-

pulau tersebut dan kembali bekerja sebagai nelayan. Kebiasaan ini menyebabkan

hasil yang diperoleh kurang maksimal karena tanaman tidak mendapat perawatan

yang benar. Hutan mangrove banyak ditemui di sepanjang pantai Teluk Tambelan,

namun sebagian telah mangalami kerusakan karena keperluan manusia yang

menggunakan daerah tersebut untuk keperluan permukiman. Hampir semua

kampung (desa) yang ada di pulau Tambelan sebagian besar rumahnya berada di

daerah pesisir. Penggunaan lahan di Pulau Tambelan sebagian besar merupakan

kawasan lindung laut untuk melindungi terumbu karang, kemudian kawasan hutan

produksi konversi, kawasan lindung dan sebagian kecil merupakan kawasan

permukiman.

4. PERKEMBANGAN EKONOMI

Salah satu indikator kinerja pembangunan suatu daerah diukur melalui

indikator-indikator makro ekonomi yang secara umum telah diakui dan

diberlakukan. Pencapaian perekonomian suatu daerah merupakan gambaran dari

prestasi pemerintahan daerah dalam memanfaatkan potensi yang ada di daerah

tersebut, serta prestasi dalam mengatasi kendala-kendala yang ada di daerah.

Indikator pencapaian pembangunan ekonomi yang secara umum diakui adalah:

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan

tingkat inflasi. Sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan tidak terlepas dari potensi yang dimiliki

oleh Kabupaten Bintan yaitu Industri, Pariwisata dan Pertanian, dengan uraian

sebagai berikut :

4.1. Potensi Unggulan Daerah

Salah satu stimulan peningkatan potensi unggulan daerah Kabupaten Bintan

adalah dengan ditetapkannya Kabupaten Bintan sebagai salah satu Kawasan

Free Trade Zone. Pembentukan Free Trade Zone di Kabupaten Bintan berdasar

Page 24: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 21

pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2007 tentang Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Adapun daerah yang termasuk dalam

Free Trade Zone Bintan adalah kawasan Bintan Utara dengan liputan wilayah

hampir setengah Pulau Bintan. Terdapat 5 lokasi lain yang berupa enclave yaitu

kawasan Anak Lobam, kawasan Maritim Bintan Timur, kawasan galang Batang,

kawasan Galang Batang, kawasan Senggarang dan kawasan Industri Dompak

Barat. Dengan adanya pemekaran wilayah, maka Kota Tanjungpinang menjadi

suatu wilayah administratif yang berdiri sendiri. Dalam hal ini kawasan

Senggarang dan kawasan industri Dompak Barat termasuk ke dalam Free Trade

Zone Bintan wilayah kota Tanjungpinang. Kawasan Industri Lobam termasuk

dalam lingkup Kawasan Bintan Bagian Utara.

Free Trade Zone Bintan dengan luas 62.017,20 Ha tersebut saat ini 23.000 Ha

merupakan kawasan wisata internasional Lagoi yang dikelola sendiri oleh

Penanam Modal Asing dengan core wisata pantai dan golf. Sedangkan seluas

4.000 Ha merupakan kawasan industri Lobam.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang kawasan Batam, Bintan dan Karimun maka kawasan Free Trade Zone

Batam Bintan Karimun mecakup 26 Kecamatan yang 7 kecamatan diantaranya

termasuk sebagian wilayah Kabupaten Bintan. Adapun Strukutur Ruang

Kawasan Free Trade Zone Bintan terdiri dari sistem pusat kegiatan (PK) Primer

yaitu:

1. Pusat Kegiatan Berorientasi Ekspor, yaitu kawasan industri Galang Batang

Kecamatan Gunung Kijang, Kawasan Industri Lobam di Kecamatan Seri

Kuala Lobam, Kawasan Maritim Bintan Timur di Kecamatan Bintan Timur.

Fungsi utama Pusat Kegiatan Berorientasi Ekspor ini adalah pengembangan

industri skala besar. Sedangkan fungsi pendukungnya sebagai simpul

transportasi, pemukiman karyawan, perdagangan dan jasa lokal.

2. Pusat Kegiatan Pariwisata Mancanegara dan Domestik, yaitu Kawasan

Wisata Internasional Lagoi di Kecamatan Teluk Sebong, Kawasan Wisata

Penghujan-Kuala Sempang di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kawasan

Wisata Trikora di Kecamatan Gunung Kijang, dan Kawasan Wisata Sakera

di Kecamatan Bintan Utara. Fungsi utama Pusat Kegiatan Pariwisata

Page 25: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 22

Mancanegara dan Domestik ini adalah pengembangan kepariwisataan.

Sedangkan fungsi pendukungnya sebagai pemukiman dan simpul

transportasi penumpang.

3. Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa, yaitu Pusat Kegiatan Perdagangan

dan Jasa Bandar Seri Bentan di Kecamatan Teluk Bintan, dan Pusat

Kegiatan Perdagangan dan jasa tanjung Uban di Kecamatan Bintan Utara.

Fungsi utama Pusat Kegiatan Perdagangan dan jasa ini adalah perdagangan

dan jasa internasional. Sedangkan fungsi pendukungnya adalah

pemukiman, simpul transportasi penumpang dan wisata belanja.

4. Pusat Kegiatan Transportasi Laut, yakni pelabuhan Bandar Seri Udana dan

Pelabuhan Tanjung Uban di Kecamatan Bintan Utara, Pelabuhan Bandar

Seri Bentan di Kecamatan teluk Bintan, dan Pelabuhan Kijang di Kecamatan

Bintan Timur. Fungsi Utama Pusat Kegiatan Transportasi Laut ini adalah

pertransportasian. Sedangkan fungsi pendukungnya adalah pelayanan

perpindahan penumpng dan barang.

5. Pusat Kegiatan Pertahanan dan Keamanan Negara, yakni Mentigi di

Kecamatan Bintan Utara, Gunung Bintan Kecil di Kecamatan Teluk Sebong,

dan Tanjung Berakit dan Tanjung Sading di Kecamatan Teluk Sebong.

Fungsi utama Pusat Kegiatan Kegiatan Pertahanan dan Keamanan Negara

ini adalah pertahanan dan keamanan negara. Sedangkan fungsi

pendukungnya adalah menjaaga kedaulatan KNRI yang meliputi

pertahanan dan keamanan laut serta udara.

6. Pusat Kegiatan Kesehatan, Kawasan Bandar Seri Bentan di Kecamataan

Teluk Bintan, dan Kawasan Perkotaan Tanjung Uban dan Kawasan Seri

Kuala Lobam di Kecamatan Bintan Utara. Fungsi utama Pusat Kegiatan

Kesehatan ini adalah pelayanan kesehatan berkualitas internasional.

Sedangkan fungsi pendukungnya penyediaan pelayanan perkotaan.

Kabupaten Bintan masih mengandalkan sektor industri pengolahan

masih sebagai penyumbang PDRB terbesar pada 5 tahun terakhir dengan

kontribusi mencapai 50% lebih. Spill over effect pembangunan Singapura dan

Malaysia yang merupakan kutub utama pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara

Page 26: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 23

telah berimbas pada perkembangan Industri di Kabupaten Bintan sebagai

pendukung sektor industri Singapura. Sedangkan Sektor Pariwisata sebagai

penyumbang PDRB terbesar ke dua setelah sektor industri pengolahan

merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah terbesar di Kabupaten Bintan

dalam 5 tahun terakhir. Kontribusi sektor Pariwisata (Pajak Hotel Restoran dan

Hiburan) terus mengalami peningkatan, pada tahun 2010 mencapai Rp63,2

Miliar dan terus meningkat sampai pada tahun 2014 mencapai Rp93,6 Miliar

dengan rata-rata kontribusi sebesar 54,64% dari total PAD Kabupaten Bintan

pada tahun 2010-2014. Investasi di Kabupaten Bintan juga menunjukkan

peningkatan, pada tahun 2010 nilai investasi PMA US$744.94 juta dengan total

121 perusahaan sedangkan nilai investasi PMDN Rp67,06 miliar dengan total 8

perusahaan terus meningkat hingga tahun 2014 nilai investasi PMA US$916.74

juta dengan total 174 perusahaan sedangkan nilai investasi PMDN Rp1,457

trilyun,- dengan total 17 perusahaan. Potensi unggulan daerah yang

menunjukkan tren peningkatan yang sangat signifikan juga terdapat pada sektor

pertanian pada sentra produksi komoditastanaman pangan dan hortikultura

unggulan antara lain padi, sayuran, buah naga, salak dan lain sebagainya. Jenis-

jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa, dan cengkeh dapat dijumpai

disemua kecamatan dengan luas yang bervariasi. Disisi lain terdapatnya potensi

kelautan dan perikanan yang sangat besar untuk kegiatan perikanan tangkap

maupun budidaya juga merupakan andalan untuk dapat dikembangkan di

Kabupaten Bintan.

4.2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Bintan, PDRB Kabupaten Bintan pada tahun 2014 atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2010 tercatat sebesar Rp12,40 trilyun,- diestimasi meningkat menjadi

Rp11,65 trilyun,- yang diukur dari tujuh belas sektor lapangan usaha yaitu:

Page 27: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 24

Tabel I.10: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2014-2015

Lapangan Usaha 2014 2015*

Sektor Primer 2,661,828.80 2,788,208.46

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 712,504.96 766,191.01

2 Pertambangan dan Penggalian 1,949,323.84 2,022,017.46

Sektor Sekunder 6,081,361.34 6,483,546.31

3 Industri Pengolahan 4,362,139.71 4,597,373.08

4 Pengadaan Listrik dan Gas 15,155.91 15,586.05

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,029.38

7,306.09

6 Konstruksi 1,697,036.34 1,863,281.09

Sektor Tersier 2,907,221.52 3,133,259.63

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,028,784.86

1,129,985.97

8 Transportasi dan Pergudangan 241,850.83 262,818.42

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 563,777.25 613,644.81

10 Informasi dan Komunikasi 164,481.27 171,139.20

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 179,674.48 184,485.47

12 Real Estate 127,019.76 133,127.99

13 Jasa Perusahaan 112.28 113.10

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 257,405.99

274,469.16

15 Jasa Pendidikan 212,798.10 225,275.81

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 107,636.63 113,266.07

17 Jasa lainnya 23,680.06 24,933.63

PDRB BERLAKU 11,650,411.66 12,405,014.41

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2016 *: Data Sangat Sementara

Sektor-sektor yang memiliki nilai kontribusi besar terhadap PDRB adalah

sektor Industri Pengolahan sebesar 37,18%, sektor konstruksi 15,68%, sektor

Pertambangan dan Penggalian sebesar 15,18%, sektor Perdagangan Besar dan

Page 28: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 25

Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 9,01% serta Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum sebesar 6,29%. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.11 : Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bintan

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, Tahun

2014-2015

Lapangan Usaha 2014 2015*

Sektor Primer 21.49 20.89

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5.73 5.71

2 Pertambangan dan Penggalian 15.76 15.18

Sektor Sekunder 52.60 53.01

3 Industri Pengolahan 37.15 37.18

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0.11 0.10

5

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang 0.06 0.05

6 Konstruksi 15.30 15.68

Sektor Tersier 25.91 26.10

7

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 8.80 9.01

8 Transportasi dan Pergudangan 2.09 2.16

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.24 6.29

10 Informasi dan Komunikasi 1.17 1.10

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1.42 1.36

12 Real Estate 1.04 1.03

13 Jasa Perusahaan 0.00 0.00

14

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 2.30 2.31

15 Jasa Pendidikan 1.78 1.78

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.87 0.86

17 Jasa lainnya 0.20 0.20

PDRB BERLAKU 100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2016

*: Data Sangat Sementara

Page 29: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 26

Untuk memperlihatkan pertumbuhan PDRB secara riil digunakan PDRB Harga

Konstan. PDRB Harga Konstan ini merepresentasikan pertumbuhan ekonomi

tanpa dipengaruhi oleh masalah perubahan harga atau inflasi yang terjadi atas

barang dan jasa yang diproduksi karena menggunakan harga dasar yang

konstan yakni harga dasar tahun tertentu yang dipilih yaitu tahun 2010. Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang diukur dari kenaikan PDRB (Produk

Domestik Regional Bruto) berdasarkan harga konstan pada tahun 2015

mengalami perlambatan dari tahun 2014. Pada tahun 2014 LPE Kabupaten

Bintan adalah 8,46% mengalami perlambatan pada tahun 2015 menjadi

6,48%. Penurunan LPE di Kabupten Bintan pada tahun 2015 disinyalir imbas

dari kondisi makro perekonomian di tingkat regional, nasional serta dunia

masih labil dan fluktuatif, pelarangan ekspor bahan mentah pertambangan

menurunkan aktifitas pertambangan yang turut berimbas pada pertumbuhan

sektor Pertambangan dan Penggalian. Fluktuasi harga Bahan Bakar Minyak

yang ditetapkan pemerintah berdasarkan harga pasar memberikan dampak

pada ketidakpastian harga pasar, kenaikan Tarif Dasar Listrik, isu stabilitas

ekonomi nasional melalui paket-paket kebijakan yang diambil ditingkat pusat

yaitu menurunnya dana bagi hasil yang ditransfer pemerintah pusat yang

menyebabkan turunnya belanja publik. Selain itu bencana nasional kabut asap

turut memberikan dampak pada jumlah wisatawan serta lama tinggal

wisatawan yang pada gilirannya akumulasi dari keseluruhan isu tersebut turut

mempengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi sepanjang Tahun 2015.

Tabel 1.12 : Laju Pertumbuhan Persektor Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2014-2015

Lapangan Usaha 2014 2015*

Sektor Primer 8.08 4.75

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 10.74 7.53

2 Pertambangan dan Penggalian 7.13 3.73

Sektor Sekunder 8.33 6.61

3 Industri Pengolahan 7.80 5.39

4 Pengadaan Listrik dan Gas 5.06 2.84

Page 30: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 27

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

5.97 3.94

6 Konstruksi 9.74 9.80

Sektor Tersier 9.08 7.78

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

10.62 9.84

8 Transportasi dan Pergudangan 9.04 8.67

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 11.92 8.85

10 Informasi dan Komunikasi 5.87 4.05

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3.14 2.68

12 Real Estate 6.39 4.81

13 Jasa Perusahaan -0.28 0.73

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

7.92 6.63

15 Jasa Pendidikan 6.26 5.86

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.85 5.23

17 Jasa lainnya 12.71 5.29

PDRB BERLAKU 8.46 6.48

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2016

*: Data Sangat Sementara

4.3. Tingkat Kestabilan Harga (Inflasi)

Tingkat kestabilan harga (inflasi) juga merupakan salah satu ukuran kinerja

perekonomian Pemerintah Daerah dalam mengendalikan gejolak harga

terutama untuk komoditi yang strategis yang diukur dengan mengukur Indeks

Harga Konsumen (IHK).

Page 31: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 28

Tabel I.13: Laju Inflasi (IHK) Kabupaten Bintan (berdasarkan IHK Kota Tanjungpinang) Tahun

Dasar 2007, Tahun 2014-2015

No Kebutuhan Pokok 2014 2015*

1. Bahan Makanan 6,18 5,65

2. Makanan Jadi 5,97 6,76

3. Perumahan 7,77 1,24

4. Sandang 6,92 5,73

5. Kesehatan 3,51 3,52

6. Pendidikan 7,14 1,48

7. Transport 12,40 -6,21

IHK 7,49 2,46

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015

*: Data Sangat Sementara

IHK Kabupaten Bintan mengacu pada IHK Kota Tanjungpinang dimana

secara umum pada tahun 2014 IHK Kota Tanjungpinang mengalami

penurunan dari tahun 2014 yaitu dari 7,49% menurun menjadi 2,46%. Dari

tujuh komponen pembentuk inflasi lima diantaranya mengalami penurunan

pada tahun 2015 yaitu komponen bahan makanan, perumahan, sandang,

pendidikan dan transportasi. Komponen transportasi mengalami penurunan

yang sangat signifikan yaitu -18,61%, hal ini diakibatkan oleh penyesuaian

harga tariff transportasi karena penurunan harga Bahan Bakar Minyak selain

itu komponen perumahan mengalami penurunan -6,53% serta pendidikan -

5,66%. Sedangkan komponen yang mengalami kenaikan pada tahun 2015

adalah makanan jadi meningkat 0,79% serta kesehatan mengalami kenaikan

0,01%. Hal ini merupakan salah satu bukti nyata kinerja Pemerintah dan

Pemerintah Daerah dalam usaha pengendalian harga pasar dalam rangka

menjaga daya beli masyarakat.

4.4. PDRB per Kapita

Indikator kinerja lain yang terkait dengan besaran Produk Domestik

Regional Bruto adalah PDRB perkapita. Angka PDRB perkapita Kabupaten

Bintan memperlihatkan rata-rata pendapatan yang diterima oleh masing-masing

penduduk dan dapat merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat di

Kabupaten Bintan dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 32: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 29

Tabel I.14 : Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan

Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013-2014

NO RINCIAN

TAHUN

2013 2014

1. Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar (Juta

Rupiah)

3.745.747,08 3.965.373,24

2. Penyusutan Barang Modal (Juta

Rupiah)

168.597,57 178.483,04

3. Produk Domestik Regional Netto

Atas Dasar Harga Pasar (Juta

Rupiah)

3.577.149,51 3.786.890,20

4. Pajak Tak Langsung Netto (Juta

Rupiah)

221.388,26 223.819,98

5. Produk Domestik Regional Netto

Atas Dasar Harga Faktor (Juta

Rupiah)

3.355.761,25 3.563.070,22

7. Per Kapita Produk Domestik

Regional Bruto (Juta Rupiah)

25.119.012,10 26.239.376,12

8. Per Kapita Pendapatan Regional

(Juta Rupiah)

22.503.763,74 23.577.286,20

Sumber:BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015

Tabel I.15 : Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013-2014

NO RINCIAN

TAHUN

2013 2014

1. Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar (Juta

Rupiah)

5.822.931,36 6.274.389,20

2. Penyusutan Barang Modal (Milyar

Rupiah)

262.092,47 282.412,77

3. Produk Domestik Regional Netto

Atas Dasar Harga Pasar (Juta

Rupiah)

5.560.838,89 5.991.976,44

4. Pajak Tak Langsung Netto (Milyar

Rupiah)

344.157,95 354.149,18

Page 33: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 30

5. Produk Domestik Regional Netto

Atas Dasar Harga Faktor (Juta

Rupiah)

5.216.680,93 5.637.827,26

7. Per Kapita Produk Domestik

Regional Bruto (Juta Rupiah)

39.048.627,65 41.518.426,74

8. Per Kapita Pendapatan Regional

(Juta Rupiah)

34.983.107,12 37.306.215,86

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2014

Selama ini Produk Domestik Regional Bruto pendapatan per kapita

masih tetap dipakai sebagai salah satu tolok ukur kemajuan pembangunan

suatu daerah. PDRB per kapita merupakan PDRB atas dasar harga berlaku

dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Selang lima tahun terakhir

ini PDRB per kapita Kabupaten Bintan atas dasar harga berlaku mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2013 ini mencapai Rp34,98 juta

sampai pada tahun 2014 menjadi Rp37,30 Juta

DD.. KKOONNDDIISSII UUMMUUMM KKAABBUUPPAATTEENN BBIINNTTAANN

Dalam kondisi umum Kabupaten Bintan akan diuraikan mengenai kondisi

Kabupaten Bintan sebagai penyelenggara pemerintah.

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bintan

Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah pasal 14 bahwa urusan wajib menjadi kewenangan

pemerintah daerah kabupaten/kota ,yaitu :

a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan

b. Perencanaan,pemanfaatan,dan pengawasan tata ruang

c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

d. Penyediaan sarana dan prasarana umum

e. Penanganan bidang kesehatan

f. Penyelenggaraan bidang pendidikan

g. Penanggulangan masalah sosial

Page 34: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 31

h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan

i. Fasilitas pengembangan koperasi,usaha kecil,dan menengah

j. Pengendalian lingkungan hidup

k. Pelayanan pertanahan

l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil

m. Pelayanan administrasi umum pemerintah

n. Pelayanan administrasi penanaman modal

o. Penyelenggaraan pelayanan dasr lainnya,dan

p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Sedangkan urusan pemerintah kabupaten/kota yang bersifat pilihan meliputi

urusan pemerintah yang secara nyata ada berpotensi untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi ,ciri khas ,dan potensi ungulan

daerah yang bersangkutan.Berdasarkan pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor 3

tahun 2007 tentang laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada

pemerintah, laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah kepada

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan informasi laporan penyelenggaraan

pemerintah daerah kepada masyarakat disebutkan bahwa urusan wajib yang

dilaksanakan meliputi : pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaaan

umum, penataan ruang Perencanaan pembangunan, perumahan, kepemudaan dan

olahraga, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, kependudukan

dan catatan sipil, ketanagakerjaan, ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, perhubungan,

komunikasi dan informatika, pertanahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,

otonomi daerah, kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan

desa, sosial, kebudayaan, statistik, kearsipan dan perpustakaan.

Sedangkan berdasarkan pasal 3 ayat (3) Peraturan Pemerintah 3 tahun 2007

dinyatakan bahwa yang termasuk dalam urusan pilihan meliputi : kelautan dan

perikanan, pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata,

industri perdagangan dan keimigrasian.

Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang nomor : 32 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah dan undang-undang nomor : 33 tahun 2004 tentang

pertimbangan keuangan pusat dan daerah, Kabupaten Bintan menetapkan

Page 35: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 32

organisasi, kewenangan dan tugas-tugas kepala daerah yang terdiri dari sekretariat

daerah, sekretariat DPRD, badan perencanaan pembangunan daerah, inspektorat

daerah, dinas daerah, kantor daerah dan pemerintah kecamatan.

Struktur organisasi dari Sekretariat, Lembaga Teknis Daerah, Dinas, Badan

dan Kantor di Kabupaten Bintan adalah sebagai berikut :

1.1 Sekrtariat Daerah

Susunan organisasi Sekretariat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bintan nomor 7 tahun 2016, terdiri dari:

1) Sekertariat daerah

2) Asisten,terdiri dari :

a. Asisten administrasi pemerintah

b. Asisten administrasi perekonomian dan pembangunan

c. Asisten administrasi umum

d. Staf ahli

3) Bagian terdiri dari :

a. Bagian pemerintahan

b. Bagian Pertanahan

c. Bagian hukum

d. Bagian administrasi perekonomian

e. Bagian Pembangunan

f. Bagian kesejahteraan sosial

g. Bagian organisasi

h. Bagian Komunikasi Informasi

i. Bagian protokol

j. Bagian umum

k. Bagian Wilayah Perbatasan

Masing-masing bagian membawahi beberapa sub bagian.

1.2. Sekertariat DPRD

Susunan organisasi sekretariat DPRD terdiri dari :

1) Sekretaris DPRD

Page 36: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 33

2) Bagian Umum

3) Bagian perundang undangan dan persidangan

4) Bgian penyelenggaraan penganggaran dan pengawasan

Masing-masing point 2 s/d 5 membawahi beberapa subbag.

1.3. Lembaga Teknis Daerah

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bintan nomor 7 tahun 2016 dan

tentang pembentukan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah

daerah Kabupaten Bintan terdiri dari badan dan kantor yang merupakan unsur

penunjang pemerintah daerah, yang terdiri, yaitu:

1) Inspektor daerah

2) Dinas Pendidikan

3) Dinas Kesehatan

4) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

5) Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk

dan KB

6) Satuan Polisi Pamong Praja

7) Dinas Koperasi,Usaha mikro,Perindustrian dan Perdagangan.

8) Dinas Pariwisata

9) Dinas Perikanan

10) Dinas Lingkungan Hidup

11) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja

12) Dinas Ketahanan Pangan

13) Dinas Kebudayaan,kepemudaan dan Olahraga

14) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

15) Dinas Sosial

16) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

17) Dinas Perhubungan

18) Dinas Pertanian

19) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

20) Dinas Perumaham Rakyat dan Kawasan Permukiman

21) Badan Perencana Penelitian dan Pengembangan Daerah

Page 37: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 34

22) Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan Daerah

23) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah.

24) Badan Pengelola Keuangan dan aset Daerah

25) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

26) Badan Penanggulangan Bencana Daerah

27) Kecamatan Bintan Timur

28) Kecamatan Bintan Utara

29) Kecamatan Gunung Kijang

30) Kecamatan Teluk Bintan

31) Kecamatan Teluk Sebong

32) Kecamatan Toapaya

33) Kecamatan Bintan Pesisir

34) Kecamatan Mantang

35) Kecamatan Seri Kuala Lobam

36) Kecamatan Tambelan

1.4. Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD )

Sesuai Perda No.7 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan tata

kerja Rumah Sakit Umum DaerahKabupaten Bintan teriri dari

(1) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan.

Susunan organisasi RSUD pada umumnya adalah sebagai berikut :

1. Direktur

2. Bagian Tata Usaha

3. Satuan Pengendali Internal

4. Komite Medik

5. Kelompok Jabatan Fungsional

6. Pelayanan Medik dan Keperawatan.

7. Penunjang medik dan non medik.

8. Instalasi

Dengan komposisi perangkat daerah diatas, diharapkan dapat mendukung

dan melaksanakan serta mensukseskan visi,Misi Kabupaten Bintan.

2. Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kabupaten Bintan

Page 38: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 35

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Pemerintah

Kabupaten Bintan didukung oleh Sumber Daya Aparatur yang cukup memadai, hal

ini dapat dilihat dari jumlah PNS yang berada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Bintan yang berjumlah 3709 orang, dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

TABEL 1.16

SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN

Tahun 2016

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 S2 156

2 S1 1.565

4 D.III 381

5 D.II 490

6 D.1 48

7 SMA 940

8 SMP 83

9 SD 46

JUMLAH TOTAL 3.709

EE.. AASSPPEEKK SSTTRRAATTEEGGIISS

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program yang

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Satu startegi dapat terhubung dengan

pencapaian satu sasaran, dalam hal beberapa sasaran bersifat inheren dengan satu

tema, satu strategi dapat dapat dirumuskan untuk mencapai gabungan beberapa

sasaran tersebut.

Aspek strategis merupakan gambaran kondisi yang dihadapi oleh

pemerintah Kabupaten Bintan saat ini dalam perencanaan pembangunan karena

dampaknya Yang signifikan bagi daerah atau masyarakat di masa datang. Oleh

Page 39: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 36

karena itu ,akan dapat diperoleh gambaran secara utuh mengenai apa yang ada

yang dikaitkan dengan upaya pencapaian visi dan misi Kabupaten Bintan yang

merupakan amanah masyarakat .dengan bertitik tolak dari kondisi yang ada,maka

diidentifikasikan secara strategis ke depan melalui program lima tahun sebagaimana

dirumuskan dalam tujuan dan sasaran tahunan dalam upaya berkesinambungan

dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Karakteristik suatu isu strategis adalah

kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak,

bersifat kelembangan /keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan

datang. Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isu-isu

strategis adalah telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah terpilih

agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat

terhadap kepala daerah terpilih serta kebijakan pemerintah dalam jangka

menengah.

Berdasarkan analisis situasi yang terjadi, baik situasi internal maupun

eksternal maka diperoleh isu-isu strategis yang mempengaruhi pembangunan

daerah di Kabupaten Bintan sebagai berikut :

1. ISU EKONOMI

a. Pengembangan Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas

b. Pengembangan Kawasan Minopolitan

c. Peningkatan Pariwisata

d. Peningkatan Aksesibilitas ke Pulau-pulau kecil

e. Pengembangan infrastruktur jalan,terminal,pelabuhan dan lapangan

udara bersakala internasional.

2. ISU SOSIAL MASYARAKAT

a. Pemerataan Penduduk dan Peningkatan Pelayanan Dasar

b. Sinkronisasi Kebijakan/aturan

3. ISU LINGKUNGAN

a. Kecenderungan Kawasan Lindung untuk budidaya

b. Peningkatan Kualitas Lingkungan

c. Pengolahan Sampah

Page 40: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 37

d. Peningkatan Kualitas Air Baku

4. ISU ISU KUNCI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KAB. BINTAN

a. Aspek Ekonomi

b. Aspek Sosial

c. Aspek Lingkungan

5. ISU PENGEMBANGAN WILAYAH BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG

Dalam menentukan isu strategis dan visi,misi serta arah kebijakan

pembangunan perlu dipertimbangkan perwilayahan pembangunan secara

keruangan dan pusat kegiatan yang direncanakan sesuai dengan RTRW

Kabupaten Bintan.

FF.. SSTTRRUUKKTTUURR OORRGGAANNIISSAASSII

Sejalan dengan pelaksanaan undang-undang nomor : 32 tahun 2004 tentang

pemerintah daerah dan Undang-Undang nomor : 33 tahun 2004 tentang

perimbangan keuangan pusat dan daerah, Kabupaten Bintan menetapkan

organisasi, kewenangan dan tugas-tugas kepala daerah yang terdiri dari Sekretariat

Daerah, Sekretariat DPRD, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Inspektorat

Daerah, Dinas Daerah, Kantor Daerah dan Pemerintah Kecamatan .

Sekrtariat Daerah

Susunan organisasi Sekretariat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bintan nomor 7 tahun 2016, terdiri dari:

1. Sekertariat daerah

Asisten,terdiri dari :

a) Asisten administrasi pemerintah

b) Asisten administrasi perekonomian dan pembangunan

c) Asisten administrasi umum

d) Staf ahli

1. Bagian terdiri dari :

a) Bagian pemerintahan

b) Bagian Pertanahan

c) Bagian hukum

Page 41: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 38

d) Bagian administrasi perekonomian

e) Bagian Pembangunan

f) Bagian kesejahteraan sosial

g) Bagian organisasi

h) Bagian Komunikasi Informasi

i) Bagian protokol

j) Bagian umum

k) Bagian Wilayah Perbatasan

Masing-masing bagian membawahi beberapa sub bagian.

1.2. Sekertariat DPRD

Susunan organisasi sekretariat DPRD terdiri dari :

a) Sekretaris DPRD

b) Bagian Umum

c) Bagian perundang undangan dan persidangan

d) Bgian penyelenggaraan penganggaran dan pengawasan

Masing-masing point 2 s/d 5 membawahi beberapa subbag.

1.3. Lembaga Teknis Daerah

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bintan nomor 7 tahun 2016 dan

tentang pembentukan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah

daerah Kabupaten Bintan terdiri dari badan dan kantor yang merupakan unsur

penunjang pemerintah daerah, yang terdiri, yaitu:

1. Inspektor daerah

2. Dinas Pendidikan

3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

5. Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk

dan KB

6. Satuan Polisi Pamong Praja

7. Dinas Koperasi,Usaha mikro,Perindustrian dan Perdagangan.

8. Dinas Pariwisata

9. Dinas Perikanan

Page 42: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 39

10. Dinas Lingkungan Hidup

11. Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja

12. Dinas Ketahanan Pangan

13. Dinas Kebudayaan,kepemudaan dan Olahraga

14. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

15. Dinas Sosial

16. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

17. Dinas Perhubungan

18. Dinas Pertanian

19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

20. Dinas Perumaham Rakyat dan Kawasan Permukiman

21. Badan Perencana Penelitian dan Pengembangan Daerah

22. Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan Daerah

23. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah.

24. Badan Pengelola Keuangan dan aset Daerah

25. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

26. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

27. Kecamatan Bintan Timur

28. Kecamatan Bintan Utara

29. Kecamatan Gunung Kijang

30. Kecamatan Teluk Bintan

31. Kecamatan Teluk Sebong

32. Kecamatan Toapaya

33. Kecamatan Bintan Pesisir

34. Kecamatan Mantang

35. Kecamatan Seri Kuala Lobam

36. Kecamatan Tambelan

GG.. SSIISSTTEEMMAATTIIKKAA PPEENNYYAAJJIIAANN

Pada dasarnya Laporan akuntabilitas kinerja ini memberikan penjelasan

mengenai pencapaian kinerja pemerintah Kabupaten Bintan selama tahun 2016.

Capaian kinerja (performance results) Tahun 2016 tersebut di perbandingkan

Page 43: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 40

dengan penetapan kinerja (performance agreement) Tahun 2015 sebagai tolak ukur

keberhasilan tahunan organisasi.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi

perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas

kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) pemerintah kabupaten Bintan tahun 2015

berpedoman pada peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta isu-isu stategis organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi.

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

Bab IV PENUTUP

Pada Bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 44: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 1 - 41

Lampiran :

1). Perjanjian Kinerja

2).Lain-lain yang dianggap perlu

Page 45: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 42

AA.. VVIISSII DDAANN MMIISSII JJAANNGGKKAA PPAANNJJAANNGG

Visi Jangka Panjang

isi pembangunan Kabupaten Bintan yang akan dicapai dalam dua puluh tahun

mendatang (RPJP 2005-2020) adalah :

“BINTAN GEMILANG 2025”

GERAKAN MELANGKAH MAJU DI BIDANG KELAUTAN, PARIWISATA DAN

KEBUDAYAAN

Penjabaran pernyataan Visi di atas adalah sebagai berikut :

a) Gemilang 2025 Memiliki arti “Gerakan Melangkah Maju”, gerakan yang

dimaksud merupakan gerakan pembangunan yang

dilakukan secara terencana dan bertahap untuk lebih maju

yang melibatkan secara aktif seluruh pihak diKabupaten

Bintan dengan jangka waktu target capaian sampai tahun

2025.

b) Kelautan Segala hal yang berkaitan dengan wilayah laut dan pantai,

dengan mengoptimalkan seluruh kegiatan yang terkait

dengan industri maritim, dimulai dari perikanan, marine

industries, pelabuhan dan transportasi laut, mengingat

kelautan sebagai core daerah,dengan luasan kabupaten

Bintan 98,5% terdiri dari wilayah laut;

c) Pariwisata : Segala hal yang berhubungan dengan kegiatan wisata atau

perjalanan untuk rekreasi, dalam skala industri dan

kerakyatan dengan berfokus pad ekowisata;

Page 46: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 43

d) Kebudayaan : Merupakan kegiatan melestarikan dan memajukan seluruh

hasil kegiatan dan penciptaan akal budi masyarakat

seperti kesenian, dan adat istiadat dengan bersandar pada

Budaya Melayu.

Tujuan akhir dari pencanangan visi daerah tersebut adalah mewujudkan

masyarakat Bintan Yang Sejahtera. Sejahtera dalam hal ini memiliki dimensi lahir

maupun batin, dimana Sejahtera Lahir diartikan terpenuhi segala kebutuhan lahiriah

dan kehidupan ekonomi masyarakat, terpenuhi sandang, pangan, papan,

pendidikan dan kesehatan. Sedangkan Sejahtera Batin diartikan terpenuhi

kebutuhan rohaniah masyarakat dengan berlandaskan kehidupan beragama dan

budaya. Dari sisi pembangunan untuk mencapai masyarakat sejahtera, perlu

pengembangan kegiatan ekonomi sesuai potensi dan keunggulan kabupaten Bintan,

yaitu sektor kelautan dan pariwisata sebagai core dan sekaligus sebagai driver

activity. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan mampu membawa dampak

kemajuan daerah yang berkelanjutan, mampu tumbuh dan berkembang yang

modern tetapi tetap peduli terhadap keberlanjutan sumber daya unggulan daerah

dan pelestarian lingkungan.

Misi Jangka Panjang

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh melalui empat misi pembangunan

daerah sebagai berikut :

1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang

didukung oleh sumberdaya pendidikan yang handal;

2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep,

pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya, serta

nilai-nilai budaya secara berkesinambungan;

3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif;

4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada

kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan,

kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.

Page 47: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 44

BB.. VVIISSII,, MMIISSII,, TTUUJJUUAANN DDAANN SSAASSAARRAANN JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH

1. VISI

Pembangunan yang dilaksanakan oleh setiap daerah pada setiap tahun

anggaran seyogyanya berdasarkan hasil evaluasi pembangunan pada tahun

anggaran sebelumnya. Dari hasil evaluasi tersebut dapat di identifikasi permasalahan

yang selanjutnya dijadikan bahan untuk perencanaan pelaksanaan pembangunan

pada tahun anggaran berikutnya.

Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin

dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus menjawab permasalahan

pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka

menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah.

Kabupaten Bintan yang lebih sejahtera adalah cita-cita dan harapan bersama

dengan tekad melakukan sejumlah perubahanperubahan mendasar untuk

mempersiapkan pondasi yang kuat bagi pembangunan Kabupaten Bintan pada

periode 2016-2021, guna menyongsong terwujudnya Kabupaten Bintan Gemilang

pada 2025. Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan

pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis,dirumuskan visi, misi,

tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah maka Visi Kabupaten

Bintan tahun 2016-2021 adalah :

Terwujudnya Kabupaten Bintan yang Madani dan Sejahtera

Melalui Pencapaian Bintan Gemilang 2025 (Gerakan Melangkah Maju

di Bidang Kelautan, Pariwisata, dan Kebudayaan)”

Adapun penjelasan visi tersebut berdasarkan kata kunci adalah sebagai

berikut :

Madani :

1. Masyarakat yang beradab dan agamis

2. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;

3. masyarakat yang demokratis

4. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Program-program pembangunan berbasis masyarakat

Madani merupakan perwujudan dari masyarakat yang beradab,menjunjung tinggi

Page 48: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 45

nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan

Teknologi. Sebuah masyarakat demokratis dimana

para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan

pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya;dimana pemerintahannya

memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk

mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian,

masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken

for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang dibentuk dari poses sejarah

yang panjang dan perjuangan yang terus menerus.

Sejahtera :

1. Kesehatan

2. Pendidikan

3. Daya beli

Kesejahteraan yang ingin diwujudkan merupakan kesejahteraan yang berbasis pada

ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat

sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga

sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah

keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk

memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad.

Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa

depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan

batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang

seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat

Kabupaten Bintan untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga

menjadi teladan bagi daerah lainnya.

2. MISI

Visi yang telah ditetapkan harus didukung dan dijabarkan melalui misi sehingga

visi tersebut dapat tercapai sesuai harapan. Misi adalah pernyataan mengenai

langkah-langkah yang akan dilakukan dimasa datang, hal tersebut mengandung

arti bahwa pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan

/ diemban organisasi dalam mencapai tujuan organisasi untuk kurun waktu

Page 49: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 46

tertentu. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi

organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya organisasi, apa

yang ingin dicapai organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang

bersangkutan. Pernyataan misi mengandung pernyataan yang mencerminkan

pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi merupakan

hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan pemerintah kabupaten

Bintan untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek global otonomi daerah

Sejalan dengan hal tersebut, maka misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan,

dalam periode 2016-2021. Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan

tersebut maka ditentukan 8 (delapan) Misi pembangunan 2016-2021 yang akan

dicapai

yaitu:

1. Mewujudkan Kabupaten Bintan sebagai daerah tujuan investasi yang

berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal terutama di

bidang pariwisata dan kelautan.

2. Mewujudkan pelayanan infrastruktur daerah yang berkualitas, terintegrasi

dan merata.

3. Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik

4. (good governance) dan demokratis sebagai langkah melayani masyarakat

dengan sepenuh hati.

5. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta kualitas SDM

6. agar bisa bersaing dalam kompetisi global.

7. Mewujudkan pembangunan karakter masyarakat yang religius dan

8. berbudaya Melayu sebagai landasan pembangunan masyarakat.

9. Mengoptimalkan pemberdayaan masayarakat, Mewujudkan

10. Kesejahteraan Sosial dan pengarusutamaan gender dalam berbagai

11. aspek pembangunan.

12. 7. Memberdayakan pemuda sebagai pelopor pembangunan di Kabupaten

13. Bintan

14. 8. Mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas

15. pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Page 50: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 47

3. Tujuan

Penetapan tujuan dan sasaran di dasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan

yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan

dalam bentuk yang lebih tepat dan terarah dalam rangka mencapai visi dan misi

Pemerintah Kabupaten Bintan. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi

dari pernyataan misi dan tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Sedangkan sasaran

adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh

organisasi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan, atau

bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.

Sasaran ditetapkan dengan maksud agar perjalanan atau proses kegiatan dalam

mencapai tujuan dapat berlangsung secara fokus, efektif, dan efisien. Tujuan nya

adalah :

1. Terciptanya iklim yang kondusif bagi penanaman modal untuk kegiatan

pembangunan di wilayah Kabupaten Bintan.

2. Mengoptimalkan Potensi ekonomi lokal terutama di bidang Pariwisata dan

Kelautan.

3. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterhubungan antar wilayah

dan antar pulau untuk mendukung pertumbuhan wilayah secara merata.

4. Meningkatkan sarana prasarana pengairan untuk mengurangi resiko bencana.

5. Meningkatkan Pemerataan sarana dan prasara wilayah perbatasan.

6. Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik ( good

governance ) dan demokratis.

7. Meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan.

8. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

9. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan

wawasan kebangsaan.

10. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar berpendidikan, berprestasi

dan berdaya saing.

11. Meningkatkan derajat kesehatan masyaratakt yang tinggi dengan pelayanan

yang terjangkau dan berkualitas.

12. Meningkatkan calon tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing serta

Page 51: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 48

terpenuhi hak dan perlindungannya.

13. Melestarikan Nilai nilai dan seni budaya melayu.

14. Peningkatan kualitas kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat

Bintan.

15. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan.

16. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan Desa

17. Meningkatkan peran generasi muda dan prestasi olahraga

18. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan

peternakan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

19. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat secara merata di seluruh desa

dan kelurahan.

20. Meningkatkankualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.

4.Sasaran

1. Meningkatnya realisasi investasi dan pelayanan perizinan.

2. Meningkatnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap PERDA penataan

ruang.

3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.

4. Meningkatnya pengembangan usaha dan industri pariwisata melalui

kemitraan dan pembinaan BUMD.

5. Meningkatnya jumlah produksi perikanan

6. Berkembangnya industri pengolahan dan terjaganya stabilitas harga

kebutuhan pokok.

7. Terhubungnya pusat –pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas )antar

pulau.

8. Pengembangan dan pemantapan jaringan dan prasarana transportasi.

9. Meningkatnya kapasitas dan fungsi sanitasi,air bersih/minum.

10. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dan perumahan dikawasan

perkotaan dan perdesaan.

11. Meningkatnya pengembangan dan pengelolaan jaringan pengairan

12. Meratanya pembangunan sarana dan prasarana di wilayah perbatasan

Page 52: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 49

13. Meningkatnya kemampuan profesionalitas dan etos kerja aparatur

pemerintah

14. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah.

15. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset Pemerintah Daerah.

16. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

17. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan kapasitas

pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.

18. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

19. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk

hukum.

20. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kehidupan politik dan wawasan

kebangsaan.

21. Meningkatnya keluasan dan kemerataan akses PAUD bermutu.

22. Meningkatnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar

(SD/MI/SLB/Paket A dan SMP/MTS/Paket B)

23. Meningkatnya angka melek huruf di dorong dengan meningkatnya

ketersediaan, keterjangkauan kualitas,kesetaraan dan kapasitas pendidikan.

24. Meningkatnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan yang berdampak

pada kualitas hasil belajar siswa.

25. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu, anak dan lansia serta

pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

26. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya kesehatan serta

ketersediaan obat dan alat kesehatan.

27. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin

serta pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat.

28. Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga yang

berkualitas dan sejahtera.

29. Meningkatnya kualitas daya saing dan penempatan tenaga kerja, serta

perlindungan terhadap tenaga kerja.

30. Meningkatnya perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

31. Meningkatnya kelestarian nilai-nilai dan seni budaya melayu sebagai

kekayaan budaya daerah.

Page 53: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 50

32. Terwujudnya toleransi antar umat beragama.

33. Terwujudnya pemahamam dan pengalaman agama sesuai dengan agama

dan keyakinan masing –masing.

34. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan serta

perlindungan terhadap perempuan dan anak.

35. Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat.

36. Menurunnya persentase penduduk miskin.

37. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan.

38. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

39. Meningkatnya pengelolaan pembangunan oleh pemerintah Desa.

40. Meningkatnya pemberdayaan generasi muda dan olahraga.

41. Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas pertanian dan perkebunan.

42. Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas peternakan.

43. Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan yang beragam,

bergizi,berimbang dan aman serta terjangkau bagi masyarakat di seluruh

wilayah.

44. Meningkatnya kebersihan lingkungan serta upaya meningkatkan kualitas

lingkungan hidup secara berkelanjutan.

45. Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola.

CC.. PPEERRJJAANNJJIIAANN KKIINNEERRJJAA

Perjanjian kinerja adalah lembar /dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja

yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja ( outcome ) yang seharusnya terwujud akibat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang

diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun

sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Page 54: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 51

Adapun tujuan penyusunan perjanjian kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi

4. Sebagai dasar pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan /kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Pemerintah Kabupaten Bintan juga telah menetapkan indikator kinerja

utama (IKU) secara berjenjang,sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam

mencapai sasaran strategis organisasi.penetapan IKU telah mengacu pada rencana

pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten 2016-2021. Indikator

kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada

dalam RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2016-2021 yang memiliki fokus pada

prespektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada internal bussines proses

(peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai indikator kinerja

utama. Indikator kinerja utama pemerintah Kabupaten Bintan yang akan digunakan

untuk periode waktu tahun 2016-2021 sesuai periode RPJMD telah ditetapkan

dengan keputusan Bupati Bintan nomor 5 Tahun 2016 yang direvisi melalui

Peraturan Bupati No 31 Tahun 2014.

Tabel 2.1

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) TINGKAT KABUPATEN

TAHUN 2016-2021

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA UTAMA

1 Meningkatnya kualitas daya

saing dan penempatan tenaga

kerja,serta perlindungan

terhadap tenaga kerja

Tingkat Pengangguran terbuka

Persentase tenaga kerja yang mendapatkan

pelatihan berbasis kompetensi

2 Meningkatnya perlindungan

pengembangan lembaga

ketenagakerjaan

Persentase kasus perselisihan pengusaha

pekerja yang terselesaikan

Page 55: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 52

3 Meningkatnya keluasan dan

pemerataan Akses PAUD

bermutu

Akses PAUD 0-6 Tahun

Rasio Guru Murid PAUD

4 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar (SD/MI/SLB/Paket A dan SMP/Mts/Paket B

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SD/MI/SLB/Paket A

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SMP/MTs/Paket B

Angka Partisipasi Murni ( APM)

SD/MI/Paket A

Angka Partisipas iMurni ( APM)

SMP/MTS/Paket B

Angka rata-rata lama sekolah (RLS

Angka Melek Huruf ( AMH)

5 Meningkatnya Status Kesehatan dan gizi ibu,anak dan lansia serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Persentase Puskesmas yang

Menyelenggarakan kesehatan kerja dasar

Angka kelangsungan Hidup bayi

Persentase balita gizi buruk

Persentase Persalinan oleh tenaga

Kesehatan (PF)

Jumlah Kasus Kematian Ibu

Jumlah Kasus Kematian Bayi

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia

Lanjut

Persentase Penurunan Kasus penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi

(PD31)

Persentase tempat umum yang

memenuhi syarat kesehatan

Jumlah Kecamatan endemis Filariasis

berhasil menurunkan angka mikrofilaria

menjadi < 1%

Persentase Kecamatan dengan IR DBD <

49 per 100.000 penduduk

Page 56: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 53

Persentase Kecamatan dengan angka

keberhasilan pengobatan TB Paru BTA

Positif (sucsess rate) minimal 85%

Persentase angka kasus HIV yang diobati

6 Meningkatnya Kualitas dan

Kuantitas sumber daya

kesehatan serta ketersediaan

obat dan alat kesehatan

Persentase kesediaan obat dan vaksin

puskesmas

7 Meningkatnya cakupan jaminan

pemeliharaan kesehatan

keluarga miskin serta

pemberdayaan dan promosi

kesehatan kepada masyarakat

Persentase Desa siaga aktif

8 Pengembangan dan

pemantapan jaringan dan

prasarana transportasi

Panjang jalan yang dibangun dan

ditingkatkan.

9 Meningkatnya

pengembangan dan

pengelolaan jaringan

pengairan

Persentase drainase jalan yang terbangun

10 Meningkatnya luas ruang

terbuka hijau yang dikelola Luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola

11 Meningkatnya kapasitas dan

fungsi sanitasi air bersih

/minum

Persentase Rumah Tangga (RT) yang

menggunakan air bersih

12 Meningkatnya kualitas

pengelolaan keuangan dan

aset pemerintah daerah

Target Pendapatan dan Pendapatan Asli

Daerah

Persentase Keakuratan data neraca aset

13 Meningkatnya kesadaran dan

ketaatan masyarakat dalam

penerapan produk hukum

Cakupan Penegakan Perda dan Perkada

Rasio Petugas Linmas

14 Menurunnya persentase

penduduk miskin Persentase penduduk miskin

15 Meningkatnya penanganan

terhadap penyandang masalah

kesejahteraan social

Persentase penanganan penyandang masalah

16 Meningkatnya kesetaraan dan

keadilan gender dalam

pembangunan serta

perlindungan terhadap

perempuan dan anak

Indeks Pembangunan Gender

Page 57: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 54

Penyelesaian pengaduan perlindungan

perempuan dan anak dari tindak

kekerasan

17 Meningkatnya ketersediaan,

distribusi dan konsumsi pangan

yang beragam, bergizi

berimbang dan aman serta

terjangkau bagi masyarakat di

seluruh wilayah.

Persentase Ketersediaan Pangan

Masyarakat

18 Meningkatnya kebersihan

lingkungan serta upaya

meningkatkan kualitas

lingkungan secara berkelanjutan

Persentase penanganan sampah

Persentase sampah yang dikelola

19 Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

Persentase penduduk ber KTP-el dari

jumlah penduduk wajib KTP-el

Persentase bayi berakte kelahiran per

Bayi Lahir

Persentase Taman Bacaan/Perputakaan

Kelurahan,Desa dan Sekolah yang aktif.

20 Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan

Persentase Partisipasi Masyarakat dalam

program pembangunan

21 Terkendalinya pertumbuhan

penduduk serta meningkatnya

keluarga yang berkualitas dan

sejahtera

Cakupan peserta KB aktif

22 Terhubungnya pusat-pusat

kegiatan dan pusat produksi

(konektivitas) antar pulau

Jumlah Pulau yang tercakupi jaringan

Transportasi

23 Berkembangnya industri

pengolahan dan terjaganya

stabilitas harga kebutuhan

pokok

Persentase Ketersediaan Barang

kebutuhan pokokbagi masyarakat

Persentase Koperasi aktif

Persentase IKM bersertifikasi mutu

produk

24 Meningkatnya realisasi investasi

dan pelayanan perizinan

Jumlah nilai investasi perusahaan

berskala nasional (PMA/PMDN) juta USD

Lama proses perijinan

Page 58: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 55

25 Meningkatnya pemberdayaan

generasi muda dan olah raga

Persentase organisasi kepemudaan yang

aktif

Jumlah Prestasi olahraga yang diraih

26 Meningkatnya kelestarian nilai-

nilai dan seni budaya melayu

sebagai kekayaan budaya

daerah

Jumlah grup kesenian (yang dibina)

Jumlah cagar budaya yang dilindungi

dan dipelihara

27 Meningkatnya Jumlah Produksi

Perikanan

Produksi perikanan budidaya

28 Meningkatnya Jumlah

Kunjungan wisatawan nusantara

dan mancanegara

Meningkatnya jumlah Desa wisata

Meningkatnya jumlah kunjungan

wisatawan

29 Meningkatnya jumlah produksi

dan produktivitas pertanian dan

perkebunan

Capaian produksi tanaman sayuran (Ton)

Dengan adanya penetapan Indikator kinerja Kabupaten Bintan di tetapkan

Perjanjian Kinerja Kabupaten Bintan Tahun 2016 sebagai berikut :

Perjanjian Kinerja dipergunakan sebagai acuan bagi setiap instansi

pemerintah dalam menyusun dokumen perjanjian kinerja dan laporan akuntabilitas

kinerja instansi . Dokumen Perjanjian Kinerja /perjajnian antara atasan dan

bawahan untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang

dimiliki oleh instansi.

Adapun Tabel Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2016

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA TARGET

1 Meningkatnya kualitas daya

saing dan penempatan tenaga

kerja,serta perlindungan

terhadap tenaga kerja

Tingkat Pengangguran terbuka

6,7%

Persentase tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan berbasis

kompetensi

70

Page 59: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 56

2 Meningkatnya perlindungan

pengembangan lembaga

ketenagakerjaan

Persentase kasus perselisihan

pengusaha pekerja yang

terselesaikan

70%

3 Meningkatnya keluasan dan

pemerataan Akses PAUD

bermutu

Akses PAUD 0-6 Tahun

57,73%

Rasio Guru Murid PAUD 1:08

4 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar (SD/MI/SLB/Paket A dan SMP/Mts/Paket B

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SD/MI/SLB/Paket A

104,79%

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SMP/MTs/Paket B

122,7%

Angka Partisipasi Murni ( APM)

SD/MI/Paket A

95,21%

Angka Partisipas iMurni ( APM)

SMP/MTS/Paket B

77,3%

Angka rata-rata lama sekolah

(RLS

9 tahun

Angka Melek Huruf ( AMH) 99,63%

5 Meningkatnya Status Kesehatan dan gizi ibu,anak dan lansia serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Persentase Puskesmas yang

Menyelenggarakan kesehatan

kerja dasar 0

Angka kelangsungan Hidup

bayi

990

Persentase balita gizi buruk 0,35%

Persentase Persalinan oleh

tenaga Kesehatan (PF)

98 %

Jumlah Kasus Kematian Ibu <7

Jumlah Kasus Kematian Bayi

7%

Cakupan Pelayanan Kesehatan

Usia Lanjut

72%

Persentase Penurunan Kasus

penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD31)

35%

Persentase tempat umum yang

memenuhi syarat kesehatan

82%

Page 60: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 57

Jumlah Kecamatan endemis

Filariasis berhasil menurunkan

angka mikrofilaria menjadi <

1%

2

Persentase Kecamatan dengan

IR DBD < 49 per 100.000

penduduk

33

Persentase Kecamatan dengan

angka keberhasilan pengobatan

TB Paru BTA Positif (sucsess

rate) minimal 85%

33

Persentase angka kasus HIV

yang diobati 81

6 Meningkatnya Kualitas dan

Kuantitas sumber daya

kesehatan serta

ketersediaan obat dan alat

kesehatan

Persentase kesediaan obat dan

vaksin puskesmas 70%

7 Meningkatnya cakupan

jaminan pemeliharaan

kesehatan keluarga miskin

serta pemberdayaan dan

promosi kesehatan kepada

masyarakat

Persentase Desa siaga aktif

100%

8 Pengembangan dan

pemantapan jaringan dan

prasarana transportasi

Panjang jalan yang dibangun

dan ditingkatkan.

29,095

9 Meningkatnya

pengembangan dan

pengelolaan jaringan

pengairan

Persentase drainase jalan yang

terbangun

8,662%

10 Meningkatnya luas ruang

terbuka hijau yang dikelola Luas Ruang Terbuka Hijau yang

dikelola

218,000 M2

11 Meningkatnya kapasitas

dan fungsi sanitasi air

bersih /minum

Persentase Rumah Tangga (RT)

yang menggunakan air bersih

73,02%

12 Meningkatnya kualitas

pengelolaan keuangan dan

aset pemerintah daerah

Target Pendapatan dan

Pendapatan Asli Daerah

875/171

Milyar

Persentase Keakuratan data

neraca aset

70%

Page 61: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 58

13 Meningkatnya kesadaran dan

ketaatan masyarakat dalam

penerapan produk hukum

Cakupan Penegakan Perda dan

Perkada

19,64

Rasio Petugas Linmas

95,73%

14 Menurunnya persentase

penduduk miskin Persentase penduduk miskin

6%

15 Meningkatnya penanganan

terhadap penyandang

masalah kesejahteraan social

Persentase penanganan

penyandang masalah

40,28%

16 Meningkatnya kesetaraan dan

keadilan gender dalam

pembangunan serta

perlindungan terhadap

perempuan dan anak

Indeks Pembangunan Gender

60,9%

Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan

anak dari tindak kekerasan

100%

17 Meningkatnya ketersediaan,

distribusi dan konsumsi

pangan yang beragam,

bergizi berimbang dan aman

serta terjangkau bagi

masyarakat di seluruh

wilayah.

Persentase Ketersediaan

Pangan Masyarakat

100%

18 Meningkatnya kebersihan

lingkungan serta upaya

meningkatkan kualitas

lingkungan secara

berkelanjutan

Persentase penanganan sampah

50%

Persentase sampah yang

dikelola

30%

19 Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

Persentase penduduk ber KTP-

el dari jumlah penduduk wajib

KTP-el

93%

Persentase bayi berakte

kelahiran per Bayi Lahir

77%

Persentase Taman

Bacaan/Perputakaan

Kelurahan,Desa dan Sekolah

yang aktif.

20%

Page 62: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 59

20 Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan

Persentase Partisipasi

Masyarakat dalam program

pembangunan

55%

21 Terkendalinya pertumbuhan

penduduk serta

meningkatnya keluarga yang

berkualitas dan sejahtera

Cakupan peserta KB aktif

77,8%

22 Terhubungnya pusat-pusat

kegiatan dan pusat produksi

(konektivitas) antar pulau

Jumlah Pulau yang tercakupi

jaringan Transportasi

8 Pulau

23 Berkembangnya industri

pengolahan dan terjaganya

stabilitas harga kebutuhan

pokok

Persentase Ketersediaan Barang

kebutuhan pokokbagi

masyarakat

100%

Persentase Koperasi aktif

55%

Persentase IKM bersertifikasi

mutu produk

45%

24 Meningkatnya realisasi

investasi dan pelayanan

perizinan

Jumlah nilai investasi

perusahaan berskala nasional

(PMA/PMDN) juta USD

1,251

Lama proses perijinan

3-14 hari

25 Meningkatnya pemberdayaan

generasi muda dan olah raga

Persentase organisasi

kepemudaan yang aktif

60%

Jumlah Prestasi olahraga yang

diraih

33%

26 Meningkatnya kelestarian

nilai-nilai dan seni budaya

melayu sebagai kekayaan

budaya daerah

Jumlah grup kesenian (yang

dibina)

35 Grup

Jumlah cagar budaya yang

dilindungi dan dipelihara

14 cagar 27 Meningkatnya Jumlah

Produksi Perikanan

Produksi perikanan budidaya 1798,43 ton

28 Meningkatnya Jumlah

Kunjungan wisatawan

nusantara dan mancanegara

Meningkatnya jumlah Desa

wisata

5

Meningkatnya jumlah

kunjungan wisatawan

550.000 wisatawan

29 Meningkatnya jumlah

produksi dan produktivitas

pertanian dan perkebunan

Capaian produksi tanaman

sayuran (Ton)

20400on

Page 63: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 2 - 60

Page 64: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 60

60

`

Kewajiban untuk menjawab dari perorangan badan hukum atau pimpinan

kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam

melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima

pelaporan akuntabilitas pemberi amanah adalah akuntabilitas kinerja. Pemerintah

Kabupaten Bintan selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban

membuat sajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan yang

dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja dan tata

cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.Laporan tersebut memberikan

gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dan masing-masing

kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian sasaran dari

masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD

2016-2021 maupun RKPD Tahun 2016, sesuai ketentuan tersebut. Pengukuran

kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan

misi dan visi instansi pemerintah.

AA.. CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA OORRGGAANNIISSAASSII

Pengukuran tingkat capaian Kabupaten Bintan Tahun 2016 dilakukan dengan

cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tahun 2016 dengan

realisasinya . Tingkat capaian kinerja Kabupaten Bintan Tahun 2016 berdasarkan

hasil pengukurannya sebagai berikut :

Page 65: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 61

61

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kualitas daya saing dan penempatan tenaga kerja,serta

perlindungan terhadap tenaga kerja

Indikator kinerja Target Realisasi %

Tingkat Pengangguran terbuka 6,7% 6,98% 100%

Persentase tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan berbasis

kompetensi

70 68% 75%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase kasus perselisihan

pengusaha pekerja yang terselesaikan

70% 70% 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya keluasan dan pemerataan Akses PAUD bermutu

Indikator kinerja Target Realisasi %

Akses PAUD 0-6 Tahun 57,73% 25,92% 44,90%

Rasio Guru Murid PAUD 1:08 1:8 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar (SD/MI/SLB/Paket A dan SMP/Mts/Paket B)

Indikator kinerja Target Realisasi %

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SD/MI/SLB/Paket A

104,79% 96.1 100.93

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SMP/MTs/Paket B

122,7%

108.81 103.84

Angka Partisipasi Murni ( APM)

SD/MI/Paket A

95,21% 89.11 115.28

Angka Partisipas iMurni ( APM)

SMP/MTS/Paket B

77,3% 115.8 94.38

Angka rata-rata lama sekolah (RLS 9 tahun 8.28 92.00

Angka Melek Huruf ( AMH) 99,63% 98.09 98.45

SASARAN STRATEGIS

Page 66: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 62

62

Meningkatnya Status Kesehatan dan gizi ibu,anak dan lansia serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Puskesmas yang

Menyelenggarakan kesehatan kerja

dasar

0 6,67 106

Angka kelangsungan Hidup bayi 990 975

98,5

Persentase balita gizi buruk 0,35% 0,21 100

Persentase Persalinan oleh tenaga

Kesehatan (PF)

98 % 99,2 101

Jumlah Kasus Kematian Ibu <7 4 100

Jumlah Kasus Kematian Bayi 7%

25 100

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia

Lanjut

72%

72,06 100

Persentase Penurunan Kasus penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi

(PD31)

35%

43,4 124

Persentase tempat umum yang

memenuhi syarat kesehatan

82%

85 104

Jumlah Kecamatan endemis Filariasis

berhasil menurunkan angka

mikrofilaria menjadi < 1%

2 2 100

Persentase Kecamatan dengan IR DBD

< 49 per 100.000 penduduk 33 50 152

Persentase Kecamatan dengan angka

keberhasilan pengobatan TB Paru

BTA Positif (sucsess rate) minimal

85%

33 50 152

Persentase angka kasus HIV yang

diobati 81 67 82,7

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas sumber daya kesehatan serta

ketersediaan obat dan alat kesehatan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase kesediaan obat dan vaksin

puskesmas 70%

70,04%

101%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin

serta pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat

Indikator kinerja Target Realisasi %

Page 67: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 63

63

Persentase Desa siaga aktif 100%

100% 100%

SASARAN STRATEGIS

Pengembangan dan pemantapan jaringan dan prasarana transportasi

Indikator kinerja Target Realisasi %

Panjang jalan yang dibangun dan

ditingkatkan.

29,095

38,270KM 131,53%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya pengembangan dan pengelolaan jaringan pengairan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase drainase jalan yang

terbangun

8,662%

8,27% 95,47%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola

Indikator kinerja Target Realisasi %

Luas Ruang Terbuka Hijau yang

dikelola

218,000 M2

218,000 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kapasitas dan fungsi sanitasi air bersih /minum

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Rumah Tangga (RT) yang

menggunakan air bersih

73,02%

74,18% 101,59%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset pemerintah daerah

Indikator kinerja Target Realisasi %

Target Pendapatan dan Pendapatan

Asli Daerah

875/171

Milyar

1.039/197M 115%

Persentase Keakuratan data neraca

aset

70% 70%

100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum

Indikator kinerja Target Realisasi %

Cakupan Penegakan Perda dan Perkada

19,64 90,63% 100%

Page 68: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 64

64

Rasio Petugas Linmas 95,73% 95,89% 100%

SASARAN STRATEGIS

Menurunnya persentase penduduk miskin

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase penduduk miskin 6% 6% 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan social

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase penanganan penyandang masalah

40,28% 22,0%

54,61%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan serta perlindungan terhadap perempuan dan

anak Indikator kinerja Target Realisasi %

Indeks Pembangunan Gender 60,9% 92,41% 100%

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan

100%

100% 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi berimbang dan aman serta

terjangkau bagi masyarakat di seluruh wilayah. Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Ketersediaan Pangan Masyarakat

100% 100% 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kebersihan lingkungan serta upaya meningkatkan kualitas lingkungan secara berkelanjutan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase penanganan sampah 50% 89% 178%

Persentase sampah yang dikelola 30% 60% 200%

SASARAN STRATEGIS

Page 69: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 65

65

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase penduduk ber KTP-el dari jumlah penduduk wajib KTP-el

93% 97% 104,30%

Persentase bayi berakte kelahiran per Bayi Lahir

77% 42% 54,54%

Persentase Taman Bacaan/Perputakaan Kelurahan,Desa dan Sekolah yang aktif.

20%

20% 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Partisipasi Masyarakat dalam program pembangunan

55% 76,68% 139,41%

SASARAN STRATEGIS

Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga yang berkualitas dan sejahtera

Indikator kinerja Target Realisasi %

Cakupan peserta KB aktif 77,8% 82% 105,39%

SASARAN STRATEGIS

Terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) antar pulau

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah Pulau yang tercakupi jaringan Transportasi

8 Pulau 8 pulau 100%

SASARAN STRATEGIS

Berkembangnya industri pengolahan dan terjaganya stabilitas harga kebutuhan pokok

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Ketersediaan Barang kebutuhan pokokbagi masyarakat

100% 100% 100%

Persentase Koperasi aktif 55% 55% 100%

Persentase IKM bersertifikasi mutu produk

45% 0 0%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya realisasi investasi dan pelayanan perizinan

Page 70: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 66

66

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional (PMA/PMDN) juta USD

1,251

962.04us 76,90%

Lama proses perijinan 3-14 hari 3-14 hari 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya pemberdayaan generasi muda dan olah raga

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase organisasi kepemudaan yang aktif

60% 60% 100%

Jumlah Prestasi olahraga yang diraih 33% 33% 100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kelestarian nilai-nilai dan seni budaya melayu sebagai kekayaan budaya daerah

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah grup kesenian (yang dibina) 35 Grup 35 100%

Jumlah cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara

14 cagar 14

100%

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya Jumlah Kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

Indikator kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya jumlah Desa wisata 5 4 desa 80,00%

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan

550.000 wisatawan

574.337

wisatawan 104,42%

Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan

Produksi perikanan budidaya 1798,43 ton 1512,60 ton 84,10

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas pertanian dan perkebunan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Capaian produksi tanaman sayuran (Ton)

20400 ton 20.571 100,83%

Page 71: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 67

67

BB.. EEvvaalluuaassii ddaann AAnnaalliissiiss PPeennccaappaaiiaann IInnddiikkaattoorr SSaassaarraann

Capaian Indikator sasaran terhadap Indikator Kinerja utama (IKU)

Kabupaten Bintan yang dituangkan didalam Perjanjian Kinerja Kabupaten 2016

selama Tahun 2016 cukup variatif, ada sasaran yang menunjukkan persentase

capaian cukup tinggi dan ada sasaran yang menunjukkan presentase capaian sangat

rendah.

Secara umum Pemerintah Kabupaten Bintan telah dapat melaksanakan tugas

dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Bintan Tahun 2016-2021. Sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Bintan tahun 2016-2021 berjumlah 45 (empat puluh lima) sasaran

sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bintan.

Berikut ini pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai yang

membanding antara target dan realisasi pada indikator sasaran beserta evaluasi dan

analisis capaiannya.

SASARAN STRATEGIS . Meningkatnya kualitas daya saing dan

penempatan tenaga kerja,serta perlindungan terhadap tenaga kerja

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

%

Tingkat Pengangguran terbuka 6,7% 6,74% 6,98% 100%

Persentase tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan berbasis

kompetensi

68%

68%

75%

110%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tingkat Pengangguran Terbuka

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Bintan pada tahun 2015 tercatat jumlah penduduk Kabupaten

Page 72: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 68

68

Bintan sebanyak 140.267 jiwa.

Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Bintan Timur (40.684

jiwa), sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Tambelan (4.142

jiwa).

Persentase penduduk Kabupaten Bintan berdasarkan pendidikan pada tahun

2015 tercatat sebagai berikut:

Pra Sekolah

TidakTamat SD

:

:

29,26%

18,75%

SD sederajad : 16,56%

SMP sederajad : 11,53%

SMA sederajad

DII/DIII

:

:

21,31%

1,93%

Perguruan tinggi : 1,66%

Berbicara tentang ketenagakerjaan, hal ini sangat ditentukan oleh

ketersediaan perusahaan atau lembaga yang akan menampung tenaga kerja, kualitas

dan kuantitas tenaga kerja, serta lembaga yang mengurus tenaga kerja tersebut.

Pada tahun 2015 jumlah perusahaan yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Bintan menurut Undang-undang No. 7 tahun 1981 dan sesuai dengan

laporan Pemenakertrans No. 09 Tahun 2011 tercatat sebanyak 170 Perusahaan

terdiri dari Perusahaan Kecil sebanyak 83 perusahaan, Perusahaan Sedang sebanyak

53 Perusahaan dan Perusahaan Besar 34 Perusahaan. Perusahaan PMA tercatat

sebanyak 39 perusahaan, PMDN sebanyak 13 perusahaan, Perusahaan Gabungan

(joint venture) 3 perusahaan dan perusahaan swasta 115 perusahaan. Keseluruhan

perusahaan tersebut pada umumnya tersebar di 3 lokasi yakni di Kawasan Berikat

Lobam, Lagoi, dan di luar Kawasan tersebut. Jumlah tenaga kerja diperusahaan

tersebut tercatat sebanyak 16.471 orang, yang terdiri dari TKI 16.208 orang dan

TKA 263 orang.

Persentase pencari kerja yang ditempatkan terealisasi sebesar 32,40% hanya

tercapai sebesar 64,8% dari target yang ditentukan, angka ini diambil dari

pembuatan kartu pencari kerja (Ak1). Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2016

Page 73: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 69

69

melebihi target yang ditentukan, realisasinya sebesar 82,77% dari jumlah

penduduk usia kerja. Untuk Tahun 2016 Realisasi tingkat pengangguran terbuka

hampir memenuhi target yang ditentukan yaitu 6,98% artinya dari 79.881 jumlah

angkatan kerja terdapat 6,98% jumlah penganggur (5.579 orang), sedangkan rasio

penduduk yang bekerja hampir 100% dari target yang ditentukan yaitu sebesar

0,93 , hal ini mengindikasikan bahwa jumlah penduduk yang bekerja (74.302)

semakin banyak sebesar 93% dari jumlah angkatan kerja.

Indikator Tingkat pengangguran terbuka dipengaruhi oleh jumlah

penganggur dan jumlah angkatan kerja. Semakin kecilnya tingkat pengangguran

terbuka mengindikasikan semakin rendahnya angka pengangguran. Angkatan kerja

yang mendaftarkan dirinya ke Dinas Tenga Kerja melalui Bidang Penempatan

Tenaga Kerja yang menggunakan pelaporan AK I cenderung menurun, Hal ini

disebabkan lowongan kerja disektor formal menurun sedangkan sektor informal

meningkat sangat signifikan dan tenaga kerja tersebut tidak mendaftarkan dirinya.

Sehingga hal ini berpengaruh positif terhadap angka pengangguran terbuka.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

Percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui penerapan

pelatihan berbasis kompetensi pada kegiatan-kegiatan pelatihan berbasis

kompetensi mengacu pada kualifikasi. Hal ini dapat dilakukan lintas SKPD

Tahun 2016 tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

dapat terealisasi 30 orang dari kegiatan pelatihan satuan pengamanan dengan

pendaftar 40 orang, sehingga realisasi persentase tenaga kerja yang mendapatkan

pelatihan berbasis kompetensi mencapai 75 %. Persentase capaian tenaga kerja

yang mendapat pelatihan sudah mencapai 100%.

Realisasi Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis

kewirausahaan sebesar 100%, realisasi ini lebih besar dari target yang telah

ditetapkan.. Realisasi ini diambil dari beberapa kegiatan pelatihan berbasis

kewirausahaan yang dilaksanakan di Dinas perindustrian, perdagangan dan

koperasi.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Tenaga Kerja melakukan

Page 74: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 70

70

kegiatan yang dapat meningkatkan sasaran Strategis Meningkatnya kualitas daya

saing dan penempatan tenaga kerja,serta perlindungan terhadap tenaga kerja

Yaitu :

Penyuluhan Perlindungan Waktu Kerja Waktu Istirahat kepada 70 (tujuh

puluh) orang pekerja/pengusaha, pada Program Perlindungan Tenaga Kerja

dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan. Penyuluhan

dilaksanakan di 2 (dua) kecamatan yaitu kecamatan Gunung Kijang dan

Kecamatan Teluk Sebong, yang mana setiap kecamatan jumlah peserta 35

(tiga puluh lima) orang.

Penyuluhan tentang Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja

kepada 70 (tujuh puluh) orang pekerja dan pengusaha meliputi wilayah

kerja Kecamatan Teluk Sebong sebanyak 35 Orang dan Kecamatan Gunung

Kijang sebanyak 35 Orang, pada Program Perlindungan Tenaga Kerja dan

Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan.

Pemeriksaan Terpadu Norma Kerja Umum dan K3 terealisasi sebanyak 64

(Enam Puluh Empat) perusahaan, pada Program Perlindungan Tenaga Kerja

dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan.

Penyuluhan Hubungan Industrial kepada 80 (delapan puluh) orang

pekerja/pengusaha, pada Program Pengembangan Hubungan Industrial dan

Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Penyuluhan ini dilaksanakan pada

2 (dua) lokasi di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Seri Kuala Lobam dan

Kecamatan Bintan Timur, yang mana setiap lokasi jumlah yang di beri

penyuluhan sebanyak 40 (empat puluh) orang.

Bimtek Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama kepada 80

(delapan puluh) orang pekerja/pengusaha, pada Program Pengembangan

Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Bimtek

ini dilaksanakan pada 2 (dua) lokasi di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan

Gunung Kijang dan Kecamatan Teluk Sebong, yang mana setiap lokasi

Page 75: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 71

71

jumlah yang dibimbing sebanyak 40 (empat puluh) orang.

Kebijakan Pengupahan dan Pengembangan Sistem Pengupahan dengan pihak

pengusaha dan serikat pekerja , pada Program Pengembangan Hubungan

Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Output dari

kegiatan ini adalah Terlaksananya Tugas dan Fungsi Dewan Pengupahan

dalam merumuskan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dalam bentuk 1

(satu) dokumen .

Pembinaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit, pada Program

Pengembangan hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga

Kerja. Output kegiatan ini terlaksananya pembinaan lembaga kerja sama

Bipartit. Pembinaan dilakukan pada 25 perusahaan

Rapat Koordinasi Kebijakan Lembaga Kerja Sama Tripartit, pada Program

Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga

Kerja. Output kegiatan ini dalam bentuk 1 (satu) dokumen.

Penyediaan Fasilitas Serikat Pekerja, pada Program Pengembangan

Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Output

kegiatan ini adalah terlaksananya koordinasi dengan 5 (lima) serikat pekerja.

Peningkatan Kapasitas Data Ketenagakerjaan, pada Program Penempatan

dan Perluasan Kesempatan Kerja. Penyusunan data ketenagakerjaan tersebut

melibatkan 10 (sepuluh) orang petugas pendata yang tersebar di 10 (sepuluh)

wilayah kecamatan Kabupaten Bintan. Outputnya berupa 20 (dua puluh)

buku ketenagakerjaan.

Peyebarluasan informasi Bursa Tenaga Kerja, pada Program Penempatan dan

Perluasan Kesempatan Kerja. Output kegiatan ini adalah tersedianya

Pelayanan Informasi Pasar Kerja untuk 50 (lima puluh) orang , yaitu siswa

SLTA semester terakhir yang merupakan calon tenaga kerja di SMK Negeri 2

Bintan Kecamatan Bintan Timur.

Page 76: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 72

72

Pendayagunaan Tenaga Kerja Sarjana, pada Program Penempatan dan

Perluasan Kesempatan Kerja. Output kegiatan ini adalah tersedianya tenaga

kerja sukarela di pedesaan sebanyak 48 (empat puluh delapan) orang,

TKS tersebut tersebar di 25 (dua puluh lima) desa yang berada di wilayah

Kabupaten Bintan.

Pelatihan Keterampilan Satuan Pengamanan, pada Program Peningkatan

Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja. Output kegiatan ini adalah

terlaksananya pelatihan satuan pengaman untuk 30 (tiga puluh) orang.

DENGAN DEMIKIAN SASARA STRATEGIS MENINGKATNYA KUALITAS

DAYA SAING DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA,SERTA PERLINDUNGAN

TERHADAP TENAGA KERJA UNTUK TAHUN 2016 TERCAPAI.

SASARAN STRATEGIS . Meningkatnya perlindungan pengembangan

lembaga ketenagakerjaan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi

2015

Realisasi 2016 %

Persentase kasus perselisihan

pengusaha pekerja yang

terselesaikan

70% 92,6%

100,00% 100,0

0%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase Kasus perselisihan pengusaha pekerja yang terselesaikan

Isu Strategis Ketenagakerjaan yang berkembang di Kabupaten Bintan

antara lain adalah :

Tenaga kerja lokal kurang kompetitif

Masih banyaknya perselisihan hubungan industrial yang belum dapat

diselesaikan secara Bipartit.

Anggota Dewan Pengupahan belum solid dalam penetapan Nilai Kebutuhan

Hidup Layak (KHL) maupun Nilau Upah Minimum Kabupaten (UMK).

Masih adanya perusahaan belum melaksanakan aturan ketenagakerjaan.

Page 77: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 73

73

Kurang kompetitifnya tenaga kerja lokal dalam mendapatkan/menciptakan

kesempatan kerja disebabkan oleh kurangnya kompetensi/keterampilan yang

dimiliki. Secara umum hal ini dilihat dari masih tingginya tingkat pengangguran,

yaitu 6,74% (4.587 orang). Apabila mereka memiliki kompetensi/keterampilan

yang memadai, tentunya mereka dapat mengisi kesempatan kerja yang dibutuhkan

perusahaan atau menciptakan kesempatan kerja sendiri.

Masih banyaknya kasus perselisihan / persengketaan yang terjadi antara

pengusaha dengan karyawannya yang belum dapat diselesaikan secara Bipartit

disebabkan antara lain karena masih rendahnya pengetahuan dan tingkat

pemahaman karyawan terhadap peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan

dan belum maksimalnya penyuluhan atau pembinaan yang dilakukan oleh Dinas

Tenaga Kerja dan pihak terkait lainnya kepada karyawan dan perusahaan. Hal ini

dapat dilihat dari masih banyaknya kasus perselisihan yang masuk ke Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Bintan yang harus dimediasi namun mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya.

Tabel 3.1.

Penyelesaian PHI dan PHK di Kabupaten Bintan Tahun 2011-2016

No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Penyelesaian Hubungan Industrial (PHI)

a. Jumlah Perselisihan Hubungan Kerja

(PHI) (kasus) 8 41 22 20 27

18

b. Jumlah Tenaga Kerja (org) 828 558 434 42 112 772

c. Diselesaikan Tk. Perantara (kasus) 7 25 13 16 20 9

d. Jumlah Tenaga Kerja (org) 822 531 409 30 45 757

e. Diteruskan ke PHI (Kasus/PHI) 3 8 8 4 5 9

f. Jumlah Tenaga Kerja (org) 698 27 18 12 34 15

2 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

a. Jumlah PHK (kasus) 8 8 14 15 22 15

b. Jumlah Tenaga Kerja (org) 828 546 402 32 112 772

c. Diselesaikan Tk. Perantara (kasus) 7 7 9 11 16 8

d. Jumlah Tenaga Kerja (org) 822 523 379 21 45 757

e. Diteruskan ke PHI (kasus/PHI) 3 3 4 4 4 7

f. Jumlah Tenaga Kerja (org) 698 23 16 11 34 15

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Tahun 2017

Page 78: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 74

74

Pada tahun 2016 jumlah kasus perselisihan atau persengketaan yang masuk

ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan tercatat sebanyak 18 kasus yang

melibatkan 772 tenaga kerja, 9 kasus yang melibatkan 757 tenaga kerja dapat

diselesaikan dengan tanda bukti Perjanjian Bersama (PB) dan 8 kasus yang

melibatkan 15 tenaga kerja diselesaikan dengan anjuran, 1 kasus dilanjutkan ke

Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Jumlah kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tercatat sebanyak 15 kasus

yang melibatkan 772 tenaga kerja, 8 kasus yang melibatkan 757 tenaga kerja dapat

diselesaikan dengan tanda bukti Perjanjian Bersama (PB) dan 6 kasus yang

melibatkan 15 tenaga kerja diselesaikan dengan anjuran, 1 kasus dilanjutkan ke

Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Masih adanya perusahaan yang belum melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan ketenagakerjaan disebabkan antara lain kurangnya intensitas

pemeriksaan Norma Umum dan Norma K3 yang dilakukan oleh pihak Dinas

Tenaga Kerja terhadap perusahaan, sehingga perusahaan kurang menerapkan

aturan ketenagakerjaan dan berakibat pada adanya tuntutan karyawan atas hak

normatifnya dan masih adanya kecelakaan kerja.

Pada tahun 2016 jumlah perusahaan yang diperiksa tercatat 64 perusahaan

dari 170 perusahaan yang ada. Pelanggaran Norma Kerja tercatat 3 perusahaan dan

pelanggaran terhadap Norma K3 tercatat 4 perusahaan. Jumlah kecelakaan yang

terjadi tercatat 71 kasus, cidera ringan 71 kasus, cidera berat 0 kasus, dan meningga

0 kasus.

Di Bandingkan Tahun 2015 Capaian persentase kasus perselisihan pengusaha

pekerja setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 capaiannya

sebesar 92,6%, angka ini kurang sedikit dari target yang telah ditentukan yaitu

sebesar 100%. Hal ini dikarenakan dari 27 kasus yang masuk dapat diselesaikan 25

kasus baik di tingkat perantara maupun Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) , 2

kasus lagi belum terselesaikan karena masuk pada akhir Desember 2015.

Jumlah perusahaan pada tabel 3.8 adalah jumlah perusahaan yang melapor

ke Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang

Wajib Lapor Perusahaan.

Page 79: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 75

75

Grafik 3.1.

Jumlah Kasus di Kabupaten Bintan

Penyelesaian PHI dan PHK di Kabupaten Bintan dari tahun 2011 – 2015 dapat

dilihat pada tabel 3.8.

Grafik 3.4.

Perbandingan UMP dengan UMK Bintan Tahun 2011-2015

Page 80: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 76

76

Grafik 3.2

Jumlah kasus PHK yang terjadi di Kabupaten Bintan

Grafik 3.7

Norma Kerja

Pemerintah Kabupaten Bintan selalu menciptakan hubungan industrial yang

harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pelaku produksi melalui lembaga

ketenagakerjaan, agar terciptanya ketenangan bekerja dan berusaha. Pembentukan

lembaga ketenagakerjaan (LKS Bipartit/Dewan Pengupahan) adalah forum

komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan

industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha dan

Page 81: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 77

77

unsur pekerja. Dinas Tenaga Kerja sebagai instansi penanggungjawab berperan

melakukan pembinaan yang meliputi :

1) Melakukan pembinaan meliputi :

- Sosialisasi kepada pengusaha dan Pekerja dalam rangka pembentukan LKS

Bipartit.

- Memberikan bimbingan dalam rangka pembentukan dan pengembangan LKS

Bipartit.

2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban pembentukan LKS

Bipartit bagi perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang atau lebih

(UU No. 13 Tahun 2013 Pasal 106).

3) Menerima permohonan dan memberikan bukti pencatatan pembentukan LKS

Bipartit (Permenakertrans No. 32 Tahun 2008)

Pemerintah Kabupaten Bintan juga melaksanakan kebijakan berkaitan

dengan Dewan Pengupahan diwujudkan melalui Surat Keputusan Bupati Bintan No.

477/X/2013. tanggal 16 Oktober 2013. Tugas Dewan Pengupahan Kabupaten

adalah :

a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam rangka :

- Pengusulan Upah Minimum Kabupaten dan / atau Upah Minimum Sektoral

Kabupaten (UMSK)

- Penerapan sistem pengupahan di tingkat Kabupaten.

b. Menyiapkan bahan perumusan pengembangan sistem pengupahan Kabupaten.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang terjadi di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Bintan antara

lain adalah :

1. Permasalahan

Permasalahan yang terjadi di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Bintan antara

lain adalah :

1. Kwalifikasi keterampilan calon tenaga kerja belum memenuhi kwalifikasi

keterampilan yang dibutuhkan oleh penyedia kesempatan kerja.

2. Masih kurang harmonisnya hubungan industrial, karena kurangnya komunikasi

dan koordinasi antara pihak perusahaan dengan pekerja, sehingga terjadinya

Page 82: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 78

78

perselisihan dan memungkinkan terjadinya unjuk rasa/mogok kerja.

3. Tingkat kompetensi dan daya saing tenaga kerja masih rendah.

4. Minimnya tenaga mediator yang khusus menangani perselisihan hubungan

industrial, yang ada sekarang hanya 2 orang sedangkan yang dibutuhkan 4

orang.

5. Tidak tersedianya tenaga khusus spesialis Keselamatan Kerja (K3),sedangkan

yang dibutuhkan sebanyak 3 (tiga) orang.

6. Tidak tersedianya tenaga teknis pengantar kerja, sedangkan yang dibutuhkan

sebanyak 2 orang.

2 Solusi

Dari 6 (lima) permasalahan ketenagakerjaan sebagaimana yang telah dijelaskan

di atas, maka ada beberapa solusi / usaha yang perlu dilakukan dalam

pemecahan masalah tersebut, yaitu:

1. Pemenuhan kesempatan kerja yang dilakukan melalui pelatihan berbasis

kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat dan pelatihan berbasis

kewirausahaan. Peningkatan akses terhadap informasi pasar kerja

2. Meningkatkan pemahaman hubungan industrial yang harmonis dan dinamis

antara karyawan dan pengusaha dengan cara melaksanakan penyuluhan

perundang - undangan ketenagakerjaan.

3. (a) Meningkatkan pelatihan keterampilan yang berbasis kompetensi bagi para

pencari kerja, agar dapat lebih bersaing di dunia kerja, serta upaya penyediaan

sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan yang dikhususkan bagi pencari

kerja (b) Meningkatkan pelaksanaan penempatan kerja yang lebih difokuskan

pada pencarian lowongan kerja. (c) Memotivasi terbentuknya usaha mandiri

dalam rangka membuka kesempatan kerja di sektor informal.

4. Mengusulkan pegawai untuk mengikuti diklat mediator yang dilakukan oleh

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI sebanyak 2 orang yang

tugasnya adalah menangani tentang perselisihan.

DENGAN DEMIKIAN SASARAN STRATEGIS RPJMD MENINGKATNYA

PERLINDUNGAN PENGEMBANGAN LEMBAGA KETENAGAKERJAAN TELAH

TERCAPAI DENGAN BISA DISELESAIKANNYA KASUS PERSELISIHAN PENGUSAHA

PEKERJA YANG TERSELESAIKAN.

Page 83: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 79

79

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya keluasan dan pemerataan Akses PAUD

bermutu

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi

2015

Realisasi 2016 %

APK PAUD 0-6 Tahun 57,73 56,74%

25,92% 44,90

%

Rasio Guru Murid PAUD 1:8 1:9 1:8 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan data dari Direktorat Pembinaan TK dan SD, pada tahun 2006

sebagian besar pendidikan anak usia dini (PAUD) diselenggarakan oleh masyarakat

(Swasta) yakni sekitar 98,7%. Sedangkan masalah utamanya adalah angka

partisipasi kasar (APK) PAUD/TK baru mencapai 26,68%. Selain itu, masalah yang

timbul dalam penyelenggaraan PAUD adalah “ekspektasi” masyarakat yang terlalu

tinggi terhadap aspek kemampuan kognitif siswa, padahal PAUD adalah pendidikan

yang berusaha mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini,

sehingga ia siap melaksanakan pendidikan di jenjang yang formal. Hal itu

menunjukan bahwa pengembangan PAUD harus lebih ditingkatkan agar tujuan

pendidikan secara umum dapat dicapai. Oleh karena itu peran serta masyarakat

harus dipertahankan dan peran pemerintah dalam membina dan mengembangkan

berbagai kebijakan tentang PAUD harus dioptimalkan.

Kajian terhadap keberadaan PAUD dalam sistem pendidikan nasional perlu

banyak dilakukan, baik kajian terhadap aspek-aspek filosofisnya maupun aspek-

aspek teknis, berupa kuirkulum maupun proses pembelajaran PAUD di lapangan.

Page 84: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 80

80

Melalui hal tersebut diharapkan pengembangan PAUD dapat lebih meningkat, demi

menunjang tercapainya tujuan pendidikan, yakni mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Depdiknas, 2007).

Sasaran Meningkatnya keluasan dan pemerataan Akses PAUD bermutu

Pemerintah Kabupaten dapat di capai melalui Pencapaian Kinerja Program

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak

Sasaran Indiator

Kinerja

2015 2016 Capaian (%)

Target Realisasi Target Realisasi

Meningkatnya Angka

Partisipasi Kasar PAUD

APK

PAUD 35 56,74 57,73 25.92 44.90

Rasio guru

murid

PAUD

1 : 9 1 : 9 1 : 8 1 : 8 100

Jumlah lembag

a PAUD yang terakreditasi

17 20 28 140

Berdasarkan kondisi tabel 3.2 diatas, dapat diketahui prosentase jumlah

Pencapaian kinerja program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahun 2014

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013 sebesar

43,31% menjadi 57,89% pada tahun 2014 atau meningkat 14,58%. Sedangkan

pada tahun 2015 terjadi penurunan mencapai 1,15% yaitu pada tahun 2014 sebesar

57,89% dan pada tahun 2015 hanya sebesar 56,74. Pada tahun 2016 target APK PAUD

0-6 Tahun sebesar 57.73 persen, untuk capain kinerja Dinas Pendidikan Kabupten Bintan

pada indikator ini sebesar 25.92 persen. Angka APK PAUD 0-6 tahun ini diperoleh dari

perbandingan antara jumlah seluruh siswa pada jenjang PAUD (TK/RA/PAUD) 6.100 siswa

dengan jumlah penduduk 0-6 tahun sebanyak 23.531 orang. (data penduduk dari BPS

masih estimasi)

Untuk Tahun 2016 APK PAUD terealisasi 25,92% atau capaiannya 44,90%

Penurunan kinerja tersebut disebabkan oleh berkurangnya anak usia 1 – 6 tahun

Page 85: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 81

81

yang mengikuti program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik jenjang Formal

(TK), maupun Nonformal (KB,TPA,SPS) dan yang lebih memilih bersekolah di

lingkungan Kota Tanjungpinang dari total seluruh penduduk anak usia tersebut di

lingkungan Kabupaten Bintan. Dengan demikian Upaya Pemerintah Kabupaten

Bintan melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bintan harus

lebih bekerja keras untuk meningkatkan jumlah layanan PAUD formal maupun

nonformal dengan memperluas akses layanan PAUD, sosialisasi ke masyarakat juga

semakin ditingkatkan dengan menggalakkan PAUD di masyarakat luas. Sedangkan

dalam hal peningkatan mutu pendidik pemerintah berupaya menyelenggarakan

orientasi teknis pembelajaran PAUD. Namun untuk Rasio guru murid PAUD masih

belum memenuhi , dengan mengalami penurunan dari tahun 2013 sebesar 1:9

menjadi 1:13 pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan

yang signifikan dari 1 : 13 mencapai 1 : 9, Untuk Tahun 2016 target 1:8 terealisasi

1;8 capainnya 100% dari peningkatan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

rombongan belajar dan tenaga pendidik PAUD baik formal maupun nonformal

telah tercukupi untuk melayani peserta didik tersebut.

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka

Partisipasi Kasar (SD/MI/SLB/Paket A dan

SMP/Mts/Paket B)

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi

2015

Realisasi 2016 %

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SD/MI/SLB/Paket A

104,79

% 102,75

96.1 100.9

3

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SMP/MTs/Paket B

122,7%

100,50 108.81 103.8

4

Angka Partisipasi Murni ( APM)

SD/MI/Paket A

95,21% 94,68 89.11

115.2

8

Angka Partisipas iMurni ( APM)

SMP/MTS/Paket B

77,3% 76,95 115.8 94.38

Angka rata-rata lama sekolah (RLS 9 tahun 8,28 8.28 92.00

Angka Melek Huruf ( AMH) 99,63% 90,08 98.09 98.45

Page 86: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 82

82

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Misi ini dilaksanakan untuk SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA ANGKA

PARTISIPASI MURNI DAN ANGKA PARTISIPASI KASAR (SD/MI/SLB/PAKET A DAN

SMP/MTS/PAKET B). Dapat di Capai melalui Progam Pendidikan Dasar Wajib

Belajar Sembilan Tahun yang meliputi indikator:

1. Pada tahun capaian kinerja untuk indikator APM SD/MI/SLB/Paket A 96.10

persen. Angka ini didapat dari perbandingan antara jumlah siswa usia 7-12

tahun sebesar 18.296 siswa dengan jumlah penduduk bintan usia 7-12 tahun

sebesar 19.039 orang. Ini berarti masih ada sekitar 743 orang usia 7-12 yang

masih belum mengenyam jenjang pendidikan setara Sekolah Dasar. Namun

Page 87: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 83

83

capaian ini sudah melawati target RPJM yang sudah ditetapkan. Untuk

perkembangan angka APM SD/MI/SLB/Paket A 5 tahun terakhir dapat dilihat

pada garfik berikut. (data penduduk dari BPS masih estimasi)

2. Pada tahun capaian kinerja untuk indikator APK SD/MI/SLB/Paket A adalah

108.81 persen. Angka ini dihitung dari perbandingan antara jumlah keseluruhan

di jenjang SD sebanyak 19.907 siswa dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun

sebanyak 19.039 orang. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa masih

banyak anak usia dibawah 7 tahun dan diatas 12 tahun yang sudah atau masih

bersekeloah di jenjang SD yaitu sebanyak 868 siswa. Untuk perkembangan APK

SD/MI/SLB/Paket A 5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut. (data

penduduk dari BPS masih estimasi)

3. Pada tahun 2016 capaian kinerja untuk indikator APM SMP/MTs/Paket-B 89.11

persen. Angka ini didapat dari perbandingan antara jumlah siswa usia 13-15

tahun sebesar 6.760 siswa dengan jumlah penduduk bintan usia 13-15 tahun

sebesar 7.586 orang. Ini berarti masih ada sekitar 826 orang usia 13-15 tahun

yang masih belum mengenyam jenjang pendidikan setara Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama. Namun capaian ini sudah melawati target RPJM yang sudah

ditetapkan. Untuk perkembangan angka APM SMP/MTs/Paket-B 5 tahun

terakhir dapat dilihat pada garfik berikut. (data penduduk dari BPS masih

estimasi)

Page 88: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 84

84

1. Pada tahun capaian kinerja untuk indikator APK SMP/MTs/Paket-B adalah

115.58 persen. Angka ini dihitung dari perbandingan antara jumlah

keseluruhan di jenjang SMP/MTs/Paket-B sebanyak 7.813 siswa dengan

jumlah penduduk usia 13-15 tahun sebanyak 7.586 orang. Dari hasil

perhitungan dapat diketahui bahwa masih banyak anak usia dibawah 13

tahun dan diatas 15 tahun yang sudah atau masih bersekeloah di jenjang

SLTP yaitu sebanyak 227 siswa. Untuk perkembangan APK SMP/MTs/Paket-B

5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut. (data penduduk dari BPS

masih estimasi)

Grafik 5.3 : Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs 2011-2016

2. Angka Putus Sekolah SD/SMP, capa ian untuk ind ika tor in i adalah

0 .13%. Angka in i sudah meleb ih i ta rget dar i yang

d i te tapkan sebesar 0.2%. in i menunjukkan anak putus

seko lah untuk jenjang SD/SMP d i Kabupaten B intan sudah

semakin kec i l , dar i da ta yang d ih i tung terca ta t 14 s i swa

Sekolah Dasar yang putus seko lah dar i to ta l jumlah s i swa

17.348, dan 16 s i swa Sekolah Menengah Per tama yang

putus dar i to ta l jumlah s i swa 6 .102.

3. Pada tahun 2016 target Rasio APM perempuan laki-laki di SD sebesar 99.7

persen, untuk capain kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan

Page 89: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 85

85

adalah, 100.78 persen. Angka ini dihitung dari perbandinang

antara APM anak perempuan sebesar 96.48 persen dengan APM

anak laki-laki 95.74 persen pada jenjang SD. Angka ini

menunjukkan jumlah anak perempuan usia 7-12 tahun lebih

banyak yang bersekolah pada jenjang SD daripada anak laki -laki

usia 7-12 tahun. (data penduduk dari BPS masih estimasi)

4. Pada tahun 2016 target Rasio APM perempuan laki-laki di SMP sebesar

100.78 persen, untuk capain kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten

Bintan adalah, 106.65 persen. Angka ini dihitung dari

perbandinang antara APM anak perempuan sebesar 92.13 persen

dengan APM anak laki-laki 86.39 persen pada jenjang SMP. Angka

ini menunjukkan jumlah anak perempuan usia 13-15 tahun lebih

banyak yang bersekolah pada jenjang SMP daripada anak laki-laki

usia 13-15 tahun. (data penduduk dari BPS masih estimasi)

5. Pada tahun 2016 target Angka Rata-rata Lama Sekolah sebesar 9 tahun,

untuk capaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan adalah 8.28

tahun sama dengan capaian pada tahun 2015. Ini berarti bahwa rata-rata

anak-anak di Kabupaten Bintan sudah menamatkan SD dan melanjutkan ke

jenjang SLTP. (masih data lama, data BPS masih proses perhitungan)

6. Pada tahun 2016 target Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 99.63 persen,

untuk capaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan adalah 98.09

persen sama dengan capaian pada tahun 2015. Angka Melek Huruf ini

adalah persentase usia 15-44 tahun yang dapat membaca dan menulis. Dari

persentase diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk usia 15-44 tahun

sebesar 78.779 orang dan yang dapat membaca dan menulis sebanyak

77.274 orang namun masih ada sekitar 1.505 orang atau 1.54 persen yang

masih belum dapat membaca dan menulis. (masih data lama, data BPS

masih proses perhitungan)

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pendidikan mempunyai misi

untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Bintan yaitu :

1. Mewujudkan Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini yang bermutu dan

merata disetiap Kecamatan;

Page 90: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 86

86

2. Melaksanakan Percepatan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

melalui Jalur formal dan non formal;

3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Yang Bermutu dan

Berstandar Nasional disetiap Kecamatan;

4. Mewujudkan Pemerataan Kesempatan dan Peningkatan Mutu

Penyelenggaraan program pendidikan non formal;

5. Meningkatkan Mutu Pendidikan, Tenaga Pendidik dan Kependidikan serta

Menerapkan Pendidikan Karakter;

6. Meningkatkan Pemberdayaan dan pembinaan pemuda dan olahraga

prestasi serta olahraga tradisional;

7. Meningkatkan Pelaksanaan Manajemen Pelayanan Pendidikan baik secara

Kualitas maupun Kuantitas.

Untuk SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA ANGKA PARTISIPASI

MURNI DAN ANGKA PARTISIPASI KASAR (SD/MI/SLB/PAKET A DAN

SMP/MTS/PAKET B) tercapai tersebut menunjukkan bahwa kinerja pembangunan

pendidikan jenjang pendidikan dasar di Kabupaten Bintan telah memenuhi target

berjalan dengan efektif dan efisien selaras dengan keberhasilan percepatan

penuntasan Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar di Kabupaten Bintan tersebut

didukung oleh kegiatan : (a) penguatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan

Dasar 9 Tahun; (b) Penyediaan dana BOS Daerah untuk SD/MI dan SMP/MTs, dan

penyediaan perlengkapan sekolah bagi siswa kurang mampu dalam rangka

mewujudkan sekolah murah dalam bentuk bantuan keuangan bagi sekolah SD/MI

dan SMP/MTs.

Permasalahan

Masih kurangnya untuk beberapa Sekolah Dasar di Kabupaten dan

masih banyaknya ruang belajar yang rusak berat, sedang maupun

ringan.

Masih kurangnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memiliki

ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA yang merupakan syarat

utama Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan

Ketersediaan meja dan kursi baik siswa maupun guru pada jenjang

Page 91: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 87

87

Sekolah Dasar masih sangat minim, begitu juga dengan kebutuhan

MCK.

Ketersediaan bahan bacaan perpustakaan dan buku referensi masih

sangat minim.

Solusi

Perlu penambahan ruang kelas baru, ruang perpustakaan,

laboratorium IPA, ruang pertemuan dan gudang.

Perlu penambahan meja dan kursi siswa beserta guru, serta

penambahan dan perbaikan MCK.

Perlu adanya penambahan bahan bacaan perpustakaan untuk guru

dan siswa begitu juga buku referensi untuk guru.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Angka Melek Huruf ( AMH)

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pendidikan berusaha Untuk

meningkatkan indikator kinerja Angka Melek Huruf ( AMH ) yang dilakukan

melaui Program Kejar Paket. Program ini merupakan salah satu program penting

dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan yaitu untuk meningkatnya Angka Melek

Huruf usia 15-44 tahun. Untuk capaian indikator kinerja pada dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.3

Pencapaian Kinerja

Program Pendidikan Non Formal

Tahun 2016

Indiator

Kinerja

2015 2016

Capaian Realisasi Target Realisasi

Angka Melek

Huruf (AMH) 98,09 99.63 98.09 98.45

Page 92: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 88

88

Pada tahun 2016 target Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 99.63 persen,

untuk capaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan adalah 98.09 persen

sama dengan capaian pada tahun 2015. Angka Melek Huruf ini adalah persentase

usia 15-44 tahun yang dapat membaca dan menulis. Dari persentase diatas dapat

dilihat bahwa jumlah penduduk usia 15-44 tahun sebesar 78.779 orang dan yang

dapat membaca dan menulis sebanyak 77.274 orang namun masih ada sekitar

1.505 orang atau 1.54 persen yang masih belum dapat membaca dan menulis.

Permasalahan

Kurangnya pengembangan Life Skill untuk warga belajar agar kualitas

lulusan dari Paket A,B dan C setara dengan sekolah Formal.

Tidak adanya tutor tetap yang memiliki latar belakang pendidikan

keguruan khususnya pada matapelajaran IPA dan Bahasa Inggris.

Usaha peningkatan kemampuan tutor yang tidak merata.

Belum tersedianya ruang belajar oleh sebagian besar Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat (PKBM)

Jumlah modul dan bahan ajar yang sangat minim.

Solusi

Perlu diadakannya kegiatan Life Skill untuk mendukung kecakapan dan

kemampuan individu agar lebih kompetitif.

Melakukan perekrutan tenaga tutor tetap yang memiliki latar belakang yang

sesuai dengan disiplin ilmu dan diberikan insentif oleh Pemerintah Daerah.

Peningkatan kemampuan tutor melalui Kegiatan Pelatihan Kompetensi Tutor

Paket bagi yang belum pernah mengikuti.

Penekanan kepada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang

menerima bantuan dari dana APBN untuk menyediakan ruang belajar yang

memadai.

Penambahan modul dan bahan ajar sebagai bahan pengayaan materi dalam

proses pembelajaran.

Page 93: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 89

89

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya Status Kesehatan dan gizi ibu,anak dan lansia serta

pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi

2015

Realisasi 2016 %

Persentase Puskesmas yang

Menyelenggarakan kesehatan kerja

dasar

0 0 6,67 106

Angka kelangsungan Hidup bayi 990

975

98,5

Persentase balita gizi buruk 0,35% 0,21 100

Persentase Persalinan oleh tenaga

Kesehatan (PF)

98 % 99,2 101

Jumlah Kasus Kematian Ibu <7 4 100

Jumlah Kasus Kematian Bayi 7%

25 100

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia

Lanjut

72%

72,06 100

Persentase Penurunan Kasus

penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD31)

35%

43,4 124

Persentase tempat umum yang

memenuhi syarat kesehatan

82%

85 104

Jumlah Kecamatan endemis

Filariasis berhasil menurunkan

angka mikrofilaria menjadi < 1%

2 2 100

Persentase Kecamatan dengan IR

DBD < 49 per 100.000 penduduk 33 50 152

Persentase Kecamatan dengan

angka keberhasilan pengobatan TB

Paru BTA Positif (sucsess rate)

minimal 85%

33 50 152

Persentase angka kasus HIV yang

diobati 81 67 82,7

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar realisasi target telah tercapai seperti

Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dasar (106%),

Page 94: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 90

90

Persentase Balita gizi buruk (100%), Kasus kematian bayi (100%), Persentase

persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF) (101%), Jumlah Kasus kematian ibu

(100%), Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut (100%), Persentase penurunan

kasus penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) tertentu (124%),

Jumlah Kecamatan dengan API < 1 per 1000 penduduk (100%), Jumlah Kecamatan

endemis Filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria menjadi < 1% (100%),

Persentase Kecamatan dengan IR DBD < 49 per 100.000 penduduk (152%),

Persentase angka kasus HIV yang diobati (102%), Persentase Kecamatan yang 50%

Puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tatalaksana Pneumonia melalui program

MTBS (113%), Jumlah Desa/ Kelurahan yang melaksanakan STBM (100%),

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan (104%), Persentase

penduduk yang melaksanakan STOP BABS (103%).

Terdapat juga beberapa indikator yang belum tercapai target perdasarkan

persentase perhitungan antara lain, Angka kelangsungan hidup Bayi (AKHB)

(98,5%), hal tersebut terjadi dikarenakan di tahun 2016 di Kabupaten Bintan masih

terdapat 25 kasus kematian bayi, walaupun angka kematian bayi tersebut sudah

dibawah target Nasional, namun dengan jumlah penduduk Bintan yang masih

sedikit tentunya sangat berdampak pada Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB).

Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) (89,7%), pada tahun 2016

persentase persalinan oleh nakes hanya mencapai 95,1% dari target 96,4%, hal

tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat persalinan yang dilakukan oleh selain

tenaga kesehatan, seperti Dukun bersalin. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang

direspon (96,8%) data tersebut menunjukkan bahwa masih ada beberapa

puskesmas yang tidak disiplin tepat waktu mengirim laporan melalui SMS,

menyangkut 23 penyakit yang masuk kedalam SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini

Respon). Persentase Kecamatan dengan angka keberhasilan pengobatan TB Paru

BTA Positif (sucsess rate) minimal 85% (82,7%) hal ini terjadi karena keberhasilan

pengobatan TB Paru BTA Posistif dipengaruhi tempat fasilitas pelayanan dimana

seorang pasien itu berobat, dikarenakan banyak pasien yang menjalani pengobatan

di RS dan di beberapa Puskesmas tertentu saja sehingga angka pengobatan TB di

kecamatan dimana tempat fasilitas pelayanan itu berada otomatis menjadi tinggi,

sehingga bila terdapat saja beberapa pasien yang tidak berhasil atau gagal dalam

Page 95: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 91

91

pengobatan berdampak pada persentase keberhasilan pengobatan TB Paru.

Persentase Penurunan prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (0%) hal ini terjadi

dikarenakan sampai saat laporan ini dibuat, hasil survei prevalensi merokok pada

usia ≤ 18 tahun yang dilaksanakan oleh puskesmas dengan leading sektor seksi

Promosi Kesehatan belum kami terima. Jumlah Desa/ Kelurahan yang

menyelenggarakan tatanan kawasan sehat (88,9%), di tahun 2016 dari 9 Desa/

Kelurahan yang menjadi target penyelenggaraan tatanan kawasan sehat hanya baru

8 Desa/ Kelurahan yang telah berhasil atau telah mendapat hasil penilaian yang

dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI, penilaian selanjutnya akan dilaksanakan

pada tahun 2017.

Upaya Pencapaian SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA STATUS

KESEHATAN DAN GIZI IBU,ANAK DAN LANSIA SERTA PENGENDALIAN

PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR Pemerintah Kabupaten Bintan

melalui Dinas kesehatan adalah dengan prioritas pada kelompok sasarannya yaitu

masyarakat/keluarga miskin, kelompok rentan (bayi, balita, ibu hamil, usila),

keluarga (Pasangan Usia Subur/PUS) dan masyarakat di daerah terpencil, dengan

sasaran programnya sebagai berikut :

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu, anak dan lansia serta

pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

2. Meningkatnya Kualaitas dan kuantitas sumber daya kesehatan serta

ketersediaan obat dan alat kesehatan.

3. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga

miskin serta pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat.

Dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya

adalah menetapkan bagaimana hal tersebut akan dicapai (bagaimana). Adapun cara

mencapai tujuan dan sasaran meliputi penetapan kebijakan, program dan kegiatan.

Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak terkait yang

ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman dan petunjuk

bagi setiap kegiatan aparatur Pemerintah dan masyarakat agar tercapai kelancaran

dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi, sedangkan

program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang

dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Page 96: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 92

92

Sebagaimana telah disebutkan kebijakan merupakan ketentuan yang telah

disepakati pihak terkait yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk

dijadikan pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan aparatur Pemerintah dan

masyarakat agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai

sasaran, tujuan, misi dan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, adapun kebijakan

yang telah ditetapkan tersebut, meliputi ;

1. Meningkatkan Pembinaan Upaya Kesehatan masyarakat dan bina gizi

dan anak.

2. Peningkatan usaha pelayanan kesehatan lansia

3. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta

usaha penyehatan lingkungan.

4. Meningkatkan standarisasi pelayanan kesehatan melalui peningkatan

SDM kesehatan dan melengkapi ketersediaan data dan informasi

kesehatan.

5. Meningkatkan Akses dan Mutu Sediaan farmasi, alat Kesehatan dan

Perbekalan Kesehatan.

6. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dasar dan Rujukan bagi Peserta

JKN dengan mempermudah pengurusan administrasi.

7. Meningkatkan Pelaksanaan pemberdayaan dan promosisi kesehatan

kedapada masyarakat.

Untuk mencapai dan mewujudkan visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten

Bintan pada akhir tahun 2021, dan sesuai dengan misi yang telah ditetapkan, maka

dalam periode 2016-2021 akan ditempuh beberapa alternatif strategi yang

dikonsolidasikan menjadi 4 (empat) strategi yang saling kait mengkait dan saling

mendukung secara sinergis sebagai berikut:

1. Peningkatan Upaya Kesehatan masyarakat melalui Puskesmas serta

melaksanakan bina gizi dan kesehatan bagi ibu dan anak.

2. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar, kefarmasian dan pengawasan

obat dan makanan melalui jaringan SIK online.

3. Peningkatan pelayanan kesehatan penduduk miskin.

4. Peningkatan pemberdayaan desa/ kelurahan dan CSR dari perusahaan untuk

program kesehatan serta promosi kesehatan kepada masyarakat.

Page 97: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 93

93

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas sumber daya kesehatan

serta ketersediaan obat dan alat kesehatan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi

2015

Realisasi 2016 %

Persentase kesediaan obat dan

vaksin puskesmas

70%

70,04%

101%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase kesediaan obat dan vaksin puskesmas

Untuk meningkatkan pelaksanaan pelayanan kesehatan, pemerataan

pelayanan kesehatan dan meningkatkan kinerja Dinas Pemerintah Kabupaten

Bintan melalui dinas Kesehatan Kabupaten Bintan dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat untuk sasaran strategis MENINGKATNYA KUALITAS DAN

KUANTITAS SUMBER DAYA KESEHATAN SERTA KETERSEDIAAN OBAT DAN

ALAT KESEHATAN. Ada beberapa indikator yang membawa keberhasilan untuk

indikator diatas yaitu :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1.

Jumlah Kecamatan yang

memiliki 1 Puskesmas yang

tersertifikasi akreditasi

1 1 100

2.

Jumlah Puskesmas yang

minimal memiliki 5 jenis

Tenaga kesehatan

5 7 140

3.

Jumlah Puskesmas yang

memiliki Jaringan SIK

Online

5 8 160

4. Persentase kesediaan obat

dan vaksin di Puskesmas. 70 70,4 101

5.

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan pelayanan

kefarmasian sesuai standar

13 13 100

Page 98: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 94

94

Berdasarkan sasaran kinerja Meningkatnya Kualitas dan kuantitas sumber

daya kesehatan serta ketersediaan obat dan alat kesehatan, seluruh indikator

kinerja telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016, yaitu Jumlah

Kecamatan yang memiliki 1 Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi (100%) yang

direncanakan pada tahun 2017 akan menarget 2 Puskesmas lagi yang

terakreditasi, Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis Tenaga kesehatan

(140%) walaupun pada tahun 2016 ini mampu memenuhi target yang telah

ditetapkan namun di tahun mendatang hal ini perlu menjadi perhatian penting

dikarenakan selain target kinerja yang terus meningkat ditambah proses

penerimaan tenaga kesehatan untuk tenaga-tenaga khusus yang masuk kedalam

5 tenaga kesehatan wajib yang sulit sekali di dapat. Jumlah Puskesmas yang

memiliki Jaringan SIK Online (160%) hampir setengah dari jumlah puskesmas

yang ada di Kabupaten Bintan telah memiliki sarana prasarana SIK, namun

secara global program ini belum berjalan maksimal dikarenakan letak geografis

kabupaten Bintan yang luas dan kepulauan sehingga butuh biaya yang sangat

besar untuk memaksimalkan program SIK tersebut. Persentase kesediaan obat

dan vaksin di Puskesmas (101%) dan Persentase Puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kefarmasian sesuai standar (100%) secara keseluruhan kebutuhan

obat-obatan dan pelaksanaan pelayanan kefarmasian telah berjalan dengan

baik.

Permasalahan

Pemerintah Kabupaten Bintan telah menetapkan penyelenggaraan

Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis di Puskesmas dan Rawat Inap kelas III RSUD

Bintan, tentunya hal ini akan sangat mempengaruhi ketersedian obat dan vaksin jika

tidak diperhatikan dengan seksama.

Solusi

Penambahan Stok ketersediaan obat dan vaksin

Page 99: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 95

95

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan

keluarga miskin serta pemberdayaan dan promosi kesehatan

kepada masyarakat

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi

2015

Realisasi 2016 %

Persentase Desa siaga aktif 100% 100% 100% 100%

Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan. Desa siaga lahir

sebagai respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak

kunjung selesai. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali

berbagai penyakit lama seperti tuberkulosis paru, merebaknya berbagai penyakit

baru yang bersifat pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan flu burung serta belum

hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah merupakan masalah

utama kesehatan di Indonesia. Bencana alam yang sering menimpa bangsa

Indonesia seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan

kecelakaan massal menambah kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia.

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya

dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara

mandiri.

Desa yang dimaksud di sini dapat berarti Kelurahan atau negeri atau istilah-

istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adapt-istiadat setempat yang

diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu

untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan

Page 100: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 96

96

masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang

berpotensi menimbulkan KLB, kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain,

dengan memanfaatkan potensi setempat, secara gotong-royong.

Tujuan Desa Siaga

Tujuan dari dibentuknya Desa Siaga adalah:

1. Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa.

2. Menyiapsiagakan masyarakat untuk menghadapi masalah-masalah yang

berhubungan dengan kesehatan masyarakat.

3. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih

dan sehat.

3 Sasaran dan Kriteria Pengembangan Desa Siaga

1. Sasaran

Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Desa Siaga

dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu

melaksanakan hidup sehat, serta perduli dan tanggap terhadap permasalahan

kesehatan di wilayah desanya.

2. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan

keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan

perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh

perempuan dan pemuda; kader; serta petugas kesehatan.

3. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan

perundang-undangan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain, seperti Kepala

Desa, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan pemangku

kepentingan lainnya.

2. Kriteria

Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut memiliki

sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Dalam Desa Siaga

Pengertian Poskendes

Page 101: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 97

97

Poskesdes adalah upaya UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka

mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat

desa.

Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan

pertemuan antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.

Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang

dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan

kader atau tenaga sukarela lainnya.

Kegiatan Poskendes

Poskesdes diharapkan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat desa, sekurang-kurangnya:

1. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit

menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, dan faktor-faktor

resikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang beresiko.

2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang

berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor resikonya (termasuk kurang

gizi).

3. Kesiapsiagaan dan penanggualangan bencana dan kegawatdaruratan

kesehatan.

4. Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya.

5. Kegiatan-kegiatan lain, yaitu promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga

sadar gizi, peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penyehatan

lingkungan, dan lain-lain, merupakan kegiatan pengembangan.

Poskesdes juga diharapkan sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi

berbagai UKBM lain yang dibutuhkan masyarakat desa (misalnya Warung

Obat Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain).

Dengan demikian, Poskesdes sekaligus berperan sebagai coordinator dan

UKBM-UKBM tersebu

Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari

sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom

Page 102: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 98

98

up. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa

siaga, desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber

daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa

siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat

desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk

memelihara kesehatannya secara mandiri.

Desa yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari atau istilah-

istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah,

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asalusul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).

Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang

bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah

bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping

itu, juga dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta

masyarakat dalam program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu (Depkes

2009).

Persentase desa siaga aktif di Kabupaten Bintan selama Tahun 2016 mencapai

100%,untuk Tahun 2015 juga telah mencapai 100% menunjukkan bahwa semua

desa/kelurahan mampu dalam memberikan jaminan kehidupan masyarakat untuk

memperoleh jaminan layanan kesehatan yang memadai. Untuk Sasaran Strategis

MENINGKATNYA CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

KELUARGA MISKIN SERTA PEMBERDAYAAN DAN PROMOSI KESEHATAN

KEPADA MASYARAKAT telah tercapai dengan adanya desa yang telah menjadi

Desa Siaga yang telah memiliki sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).

Keberadaan Desa Siaga menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan kehidupan

masyarakat melalui pelayanan dasar kesehatan.

Page 103: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 99

99

SASARAN STRATEGIS .

Pengembangan dan pemantapan jaringan dan prasarana

transportasi

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Panjang jalan yang dibangun dan

ditingkatkan.

29,095

KM

10,73K

M 38,270 KM 131,5

3%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Panjang jalan yang dibangun dan ditingkatkan

Pembangunan Jalan bertujuan tersedianya prasarana jalan, menambah

kapasitas jalan dan jembatan serta memperlancar arus transportasi darat.

Panjang jalan aspal yang dibangun dan ditingkatkan,pada tahun 2015 telah tercapai

10,73KM % pada tahun 2016 ditargetkan panjang jalan aspal 29,095 Km, sedangkan yang

terealisasi pada tahun 2016 panjang jalan aspal yang dibangun dan ditingkatkan 38,270 Km

Dengan begitu SASARAN STRATEGIS PENGEMBANGAN DAN PEMANTAPAN

JARINGAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI TELAH TERCAPAI.

Pemerintah Kabupaten Bintan terus berupaya melakukan peningkatan

Kuantitas Dan Kualitas Jaringan Jalan, Jembatan, Dan Drainase, dengan

menetapkan beberapa program untuk memudahkan dalam mencapai Sasaran

Strategis yang telah di tetapkan. Program pembangunan disesuaikan dengan

program yang ada pada RPJM Daerah Kabupaten Bintan tahun 2016 – 2021.

Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten

Bintan melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan adalah sebagai berikut:

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, terdiri dari 10 Kegiatan :

a. Pembangunan Jalan : bertujuan tersedianya prasarana jalan, menambah

kapasitas jalan dan jembatan serta memperlancar arus transportasi

darat, dianggarkan tahun 2016 s.d tahun 2021 selama 5 tahun;

Page 104: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 100

100

b. Pembangunan Prasarana Transportasi Pedesaan (DAK - REGULER) :

bertujuan tersedianya prasarana jalan, menambah kapasitas jalan dan

jembatan serta memperlancar arus transportasi darat, dianggarkan

tahun 2016 s.d tahun 2021 selama 5 tahun;

c. Pembangunan Prasarana Transportasi Pedesaan (DAK - AFFIRMASI) :

bertujuan tersedianya prasarana jalan, menambah kapasitas jalan dan

jembatan serta memperlancar arus transportasi darat, dianggarkan

tahun 2016 s.d tahun 2021 selama 5 tahun;

d. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Prasarana Transportasi Pedesaan

(DAK) : bertujuan tersedianya operasional Penunjang Kegiatan

Prasarana Transportasi Pedesaan (DAK), dianggarkan tahun 2016 s.d

tahun 2021 selama 5 tahun;

e. Pembangunan Infrastruktur Jalan (DAK - AFFIRMASI) : bertujuan

tersedianya prasarana jalan, menambah kapasitas jalan serta

memperlancar arus transportasi darat, dianggarkan tahun 2016 s.d

tahun 2021 selama 5 tahun;

f. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Jalan

(DAK) : bertujuan tersedianya operasional Pengelolaan Kegiatan

Infrastruktur Jalan (DAK), dianggarkan tahun 2016 s.d tahun 2021

selama 5 tahun;

g. Pembangunan Infrastruktur Jalan (DAK - IPD) : bertujuan tersedianya

prasarana jalan, menambah kapasitas jalan serta memperlancar arus

transportasi darat, dianggarkan tahun 2016 s.d tahun 2021 selama 5

tahun;

h. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Jalan

(DAK - IPD) : bertujuan tersedianya operasional Pengelolaan Kegiatan

Infrastruktur Jalan (DAK - IPD), dianggarkan tahun 2016 s.d tahun 2021

selama 5 tahun;

i. Pembangunan Jalan dan Jembatan (DAK - TAMBAHAN) : bertujuan

tersedianya prasarana jalan, menambah kapasitas jalan dan jembatan

Page 105: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 101

101

serta memperlancar arus transportasi darat, dianggarkan tahun 2016 s.d

tahun 2021 selama 5 tahun;

j. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan

(DAK - TAMBAHAN) bertujuan tersedianya penunjang pengelolaan

Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan (DAK-TAMBAHAN),

dianggarkan tahun 2016 s.d tahun 2021 selama 5 tahun.

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya pengembangan dan pengelolaan jaringan

pengairan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase drainase jalan yang

terbangun

8,662%

12 % 8,27 95,47

%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase drainase jalan yang terbangun

Persentase drainase jalan yang terbangun, target tahun 2016 adalah

8,662%, sedangkan persentase realisasi drainase yang terbangun tahun 2016 adalah

8,27%. Tidak tercapainya target 2016 di karenakan Pemerintah Kabupaten Bintan

mengalami defisit anggaran belanja sehingga mengharuskan SKPD melakukan

rasionalisasi terhadap anggaran yang telah disusun. Untuk Tahun 2015 Persentase

drainase jalan yang terbangun 12%

Persentase drainase jalan yang terbangun dapat terlaksana dengan

terbangunnya drainasae jalan yang , untuk tahun 2016 terbangun 4919 Meter,

sedangkan realisasi panjang drainase jalan tahun 2016 adalah 2125 Meter.

SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN

JARINGAN PENGAIRAN UNTUK TAHUN 2016 TERCAPAI. Melaui progam yang

Page 106: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 102

102

ada di Dinas Pekerjaan Umum melalui Program Pembangunan Drainase dan

Gorong-gorong Jalan, terdiri dari 2 Kegiatan :

a. Pembangunan dan Perbaikan Saluran Drainase Jalan : bertujuan

tersedianya saluran drainase di kiri kanan jalan dapat memperlancar

aliran air dan menghindari kerusakan jalan akibat genangan air,

dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

b. Pembangunan Duiker, Box Culvert dan Gorong - Gorong Jalan :

bertujuan tersedianya box culvert sehingga dapat memperlancar aliran

air dan menghindari kerusakan jalan akibat genangan air, dianggarkan

dari tahun 2016 .s.d tahun 2021.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1. Masalah Pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan

2. Kurangnya Anggaran untuk Pembangunan Jalan

3. Kondisi cuaca yang menyebabkan target fisik dilapangan mengalami

keterlambatan.

Solusi

1. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait ( Bagian

Agraria/pertanahan, Kecamatan )

2. Usulan Penambahan Anggaran pada APBD, APBD Provinsi dan APBN

Page 107: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 103

103

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Luas Ruang Terbuka Hijau yang

dikelola

218,000

M2

192.801

m2

218.000 m2 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian penting dari ekosistem

perkotaan. RTH adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas

dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur di

mana dalam pengggunaannya lebih bersifat terbuka. RTH meliputi taman

kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman lingkungan pemukiman,

taman gedung perkantoran dan gedung komersial, lapangan olah raga,

pemakaman umum, sepadan sungai, pantai dan kawasan jalur hijau.

Untuk sarana ruang terbuka hijau di Kabupaten Bintan yang dikelola

oleh pemerintah daerah terdiri dari 3 (tiga) Taman umum besar yang berada

di Kijang Kota seluas 7, 4 ha, Taman Sakera seluas 2 ha dan Taman Seri Kuala

Lobam seluas 3 ha. Serta beberapa taman kecil berupa pulau-pulau jalan yang

tersebar di kecamatan Kabupaten Bintan, Ruang Terbuka Hijau juga berada di

fasilitas sosial dan fasilitas umum diantaranya taman dan parkir gedung olah

raga, taman mesjid raya dan lapangan olah raga. Agregat / hasil yang telah

dicapai pada TA 2016 dan 5 (lima) tahun terakhir adalah:

Tabel 3.4 Luas ruang terbuka hijau yang dikelola

No. Tahun Indeks

1 2016 218.000 m2

2 2015 192.801 m2

Page 108: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 104

104

3 2014 191.351 m2

4 2013 186.126 m2

5 2012 129.865 m2

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Bintan sampai dengan tahun 2016 adalah:

1. Taman Kota Sakera (Kp. Bugis) Kec. Bintan Utara : 20.200 M2

2. Taman Kota Sekilo Kecamatan Seri Kuala Lobam : 30.000 M2

3. Taman Kota Kijang Kota Kec. Bintan Timur : 74.000 M2

4. Pulau-pulau jalan di Kabupaten Bintan : 21.890 M2

5. Taman Lain-lain : 71.910 M2

Sehingga total luas RTH yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Bintan adalah sebesar 218.000 M2. Dengan demikian persentase luas RTH yang

dikelola terhadap luas yang ditargetkan di renstra SKPD tahun 2016 (218.000 M2)

yaitu sebesar 133,89 persen. Terjadi peningkatan dari luas RTH di tahun 2016

disebabkan oleh adanya penambahan pembangunan pulau-pulau jalan di beberapa

lokasi di Kabupaten Bintan.

Tabel 3.5 Rasio tempat pemakaman umum per 1000 penduduk

No. Tahun Indeks

1 2016 115

2 2015 115

3 2014 115

4 2013 120

5 2012 70,32

Sementara ini pemakaman umum yang ada di Kabupaten Bintan ada beberapa

pemakaman yang berada di 7 Kecamatan, namun sampai saat ini belum dikelola oleh

pemerintah daerah dengan total luas makam 996.823 M2. Telah terjadi penurunan

daya dukung lahan pemakaman TPU karena adanya pertumbuhan jumlah penduduk

dan meningkatnya jumlah penggunaaan lahan pemakaman di setiap tahunnya,

sedangkan lahan pemakaman tetap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sangat dibutuhkan adanya penambahan lahan pemakaman di Kabupaten Bintan.

untuk SASARAN STRATEGIS RPJMD MENINGKATNYA LUAS RUANG

TERBUKA HIJAU YANG DIKELOLA DAPAT TERCAPAI DI TAHUN 2016.

Page 109: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 105

105

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya kapasitas dan fungsi sanitasi air bersih

/minum

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase Rumah Tangga (RT)

yang menggunakan air bersih

73,02%

- 74,18% 101,59%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih pada Tahun

2016 dari target 73,02 % terealisasi 74,18% atau capainnya 101,59%. Persentase

Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih,. Untuk meningkatkan rumah

tangga yang menggunakan air bersih Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas

Pekerjaan Umum Program Pengembangan Kinerja Air Minum dan Air Limbah

melakukan:

- Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perdesaan yang terpasang, pada tahun 2016

ditargetkan 654 Sambungan Rumah sedangkan jumlah realisasi Sambungan

Rumah yang menggunakan air bersih di Perdesaan tahun 2016 adalah 624

Sambungan Rumah. Target tidak tercapai disebabkan defisit anggaran

Pemerintah Kabupaten Bintan serta adanya rasionalisasi Dana Alokasi Khusus

dari Pemerintah Pusat.

- Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perkotaan yang terpasang, pada tahun 2016

ditargetkan 177 Sambungan Rumah sedangkan jumlah realisasi Sambungan

Rumah di Perkotaan yang menggunakan air bersih tahun 2016 adalah 187

Sambungan Rumah. Target tercapai.

Untuk mencapai persentase rumah tangga ( RT ) yang menggunakan air bersih

dilakukan melalui Program Pengembangan Kinerja Air Minum dan Air Limbah,

Page 110: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 106

106

terdiri dari 14 Kegiatan :

a. Pembangunan SPAM Perdesaan : bertujuan tersedianya sarana air

minum bagi masyarakat perdesaan, dianggarkan dari tahun 2016 s.d

tahun 2021;

b. Penunjang Pengelolaan UPT Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Bintan : bertujuan terkelolanya Sarana dan Prasarana

SPAM Pedesaan dan Perkotaan di Kab. Bintan, dianggarkan dari tahun

2016 s.d tahun 2021;

c. Pembangunan dan Peningkatan SPAM IKK dan Perkotaan : bertujuan

tersedianya sarana air minum bagi masyarakat perkotaan, dianggarkan

dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

d. Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi (DAK -

REGULER) : bertujuan tersedianya Infrastruktur Sanitasi Bagi

Masyarakat Perdesaan, dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

e. Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK - REGULER) : bertujuan

tersedianya Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK - REGULER),

dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

f. Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK - AFFIRMASI) :

bertujuan tersedianya Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK -

AFFIRMASI), dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

g. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Air

Minum (DAK) : bertujuan tersedianya Operasional Penunjang

Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK), dianggarkan

dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

h. Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK - IPD) : bertujuan

Tersedianya Infrastruktur Air Minum Bagi Masyarakat Perdesaan,

dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

i. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Air

Minum (DAK - IPD) : bertujuan tersedianya operasional Penunjang

Kegiatan Pembangunan Air Minum (DAK - IPD), dianggarkan dari

tahun 2016 s.d tahun 2021;

j. Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi (DAK -

Page 111: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 107

107

AFFIRMASI) : bertujuan tersedianya Infrastruktur Sanitasi bagi

Masyarakat Perdesaan, dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

k. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan

Infrastruktur Sanitasi (DAK) : bertujuan tersedianya operasional

Pengelolaan Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur

Sanitasi (DAK), dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

l. Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (DAK - IPD) : bertujuan

tersedianya Infrastruktur Sanitasi Bagi MBR dan Umum, dianggarkan

dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

m. Penunjang Pengelolaan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Sanitasi

(DAK - IPD) : bertujuan Tersedianya Operasional Pengelolaan

Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (Publik), dianggarkan

dari tahun 2016 s.d tahun 2021;

n. Penunjang Pengelolaan Instalasi Air Limbah : bertujuan terkelolanya

Sarana dan Prasarana Infrastruktur Sanitasi (IPAL, SEPTIC TANK

KOMUNAL), dianggarkan dari tahun 2016 s.d tahun 2021.

UNTUK SASARAN STRATEGIS RPJMD MENINGKATNYA KAPASITAS DAN

FUNGSI SANITASI AIR BERSIH /MINUM DAPAT TERCAPAI DI TAHUN 2016.

Page 112: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 108

108

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset

pemerintah daerah

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase keakuratan data neraca

aset

70%

- 70% 100%

Target Pendapatan dan

Pendapatan Asli Daerah

875/171

Milyar 1.039/197M 115%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase keakuratan data neraca aset

Meningkatkan pengelolaan barang milik daerah berupa aset yang berhasil

guna dan berdaya guna dapat meningkatkan sasaran STRATEGIS MENINGKATNYA

KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET PEMERINTAH DAERAH yang

dapat dilakukan melalui :

a. Sistem perencanaan kebutuhan barang yang efektif dan efisien.

b. Penatausahaan dan pelaporan barang yang tertib;

c. Inventarisasi asset yang berkelanjutan guna tersedianya data asset yang valid, akurat

dan dapat dipertanggungjawabkan;

d. Optimalisasi pemanfaatan asset guna menunjang program pembangunan dan

meningkatkan pendapatan

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Bidang Asset melaksanakan

Pengelolaan Keuangan Daerah di Bidang Asset, Untuk melaksanakan tugasnya

Bidang Asset mempunyai fungsi sbb :

Penyelenggaraan koordinasi, perencanaan kebutuhan dan pengadaan

barang dan jasa.

Page 113: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 109

109

Penyelenggaraan koordinasi inventarisasi dan pelaporan asset.

Penyelenggaraan koordinasi pemeliharaan dan penghapusan asset.

Pelaporan penyelenggaraan perencanaan kebutuhan dan pengadaan

inventarisasi serta penghapusan asset serta penatausahaan asset.

Untuk mengelola Aset Daerah ada tiga hal yang dilakukan pemerintah

Kabupaten Bintan yaitu :

1. Menghitung persentase keakuratan data neraca aset

2. Penghapusan barang milik daerah yang tidak digunakan lagi oleh

organisasi perangkat daerah.

3. Aset Daerah yang dilengkapi dengan dokumen kepemilikan serta secara

fisik memiliki prasarana pengamanan aset yang jelas.

Pada Tahun 2016 Persentase keakuratan data neraca aset realisasi mencapai

70% sesuai target yang di tetapkan, hal ini diperoleh dari Rekonsiliasi kepada SKPD

sehingga didapatkan nilai perolehan yang fixed. Untuk menunjang indikator ini

dilaksanakan kegiatan Verifikasi dan Pelaporan Sistem Informasi Manajemen Daerah

(SIMDA) Barang Milik Daerah. Untuk Persentase penghapusan barang

milik daerah yang tidak digunakan lagi oleh SKPD realisasi mencapai 35% , adapun

persentase diperoleh dari usulan penghapusan yang diusulkan dari SKPD berupa

nilai aset dibagi dengan penghapusan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan SK

penghapusan. Kemudian Barang Milik Daerah yang dilengkapi dengan Dokumen

Kepemilikan serta secara Fisik memiliki Prasarana Pengamanan Aset yang jelas.

Target Pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah

Target Pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2016 realisasinya

mencapai 1.039T/197M dari target 875M/171M yang telah ditetapkan, sehingga

realisasi Pendapatan Asli Daerah melebihi dari target yaitu sebesar 26M atau 115 %.

Guna memenuhi pencapaian target penerimaan pendapatan daerah, tidak

terlepas dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016, baik

itu menyangkut upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi dan beberapa kegiatan

Page 114: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 110

110

lainnya, diantaranya:

1. Melaksanakan penataan pengelolaan maupun potensi komponen

pendapatan;

2. Pendataan pada tempat-tempat usaha wajib pajak untuk meyakini

omzet yang dilaporkan oleh Wajib Pajak;

3. Melaksanakan pendataaan administrasi pajak dan retribusi daerah;

4. Pembinaan wajib pajak yang meliputi cara pengisisan SPTPD yang

baik dan benar, kewajiban membayar pajak secara periodik,

perhitungan omzet yang kena pajak;

5. Pemeriksaan wajib pajak pada wajib pajak yang menghitung sendiri

(MPS) dan dilakukan secara rutin;

6. Sosialisasi peraturan perpajakan daerah;

7. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap administrasi

pengelolaan pungutan PBB sektor pedesaan dan perkotaan;

8. Melakukan monitoring atas pendapatan daerah secara periodik

untuk dilakukan evaluasi dan merumuskan rencana tindaknya;

9. Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun

Propinsi dalam rangka perolehan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan

Dana Alokasi Umum (DAU);

10. Melaksanakan rekonsiliasi dengan Pemerintah Pusat maupun

Propinsi tentang penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi

Hasil Bukan Pajak;

11. Melaksanakan koordinasi dengan instansi yang terkait agar kegiatan

operasional dapat berlangsung dengan efektif baik secara horizontal

maupun vertikal antar level pemerintahan serta kalangan profesi

yang memiliki pengaruh terhadap upaya peningkatan penerimaan

daerah;

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Sebagaimana yang tertera dalam Kebijakan Umum Anggaran tahun 2016

terdapat peningkatan pendapatan daerah sebesar 11,89% dari tahun anggaran yang

lalu. Peningkatan tersebut terdiri dari gabungan atas peningkatan pendapatan asli

Page 115: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 111

111

daerah sebesar 4,64%, dana perimbangan mengalami peningkatan sebesar 32,70%

dan lain -lain pendapatan daerah yang sah mengalami penurunan sebesar -

43.14% dibandingkan target penerimaan tahun 2015.

Adapun target penerimaan daerah tahun 2015 dan tahun 2016 dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6 : Target Penerimaan Daerah Tahun 2015-2016

NO KOMPONEN

TARGET

%

2015 2016

1

Pendapatan Asli

Daerah 176.628.479.855,00 184.817.770.453,00

104,64

Pajak Daerah 135.368.000.000,00 146.773.823.382,00 108,43

Retribusi Daerah 9.442.000.000,00 9.992.000.000,00 105,83

Hasil Perusahaan

Daerah dan Hasil

Pengelolaan

Kekayaan Daerah

yang dipisahkan

10.888.801.932,00 10.692.052.842,00

98,19

Lain-lain PAD yang

Sah 20.929.677.923,00 17.359.894.229,00

82,94

2 Dana Perimbangan 528.653.805.619,00 701.536.541.636,00 132,70

Bagi Hasil Pajak dan

Bukan Pajak 173.897.638.619,00 105.142.149.624,00

60,46

Dana Alokasi Umum 290.035.577.000,00 417.255.952.412,00 143,86

Dana Alokasi Khusus 64.720.590.000,00 179.138.439.600,00 276,79

3

Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah 176.651.988.622,00 100.448.445.719,00

56,86

Jumlah

881.934.274.136,00 986.802.757.808,00

111,89

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan daerah tahun 2015, maka

realisasi pendapatan daerah tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 33,15%.

Realisasi tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) mengalami kenaikan

sebesar 6,27%, dana perimbangan mengalami peningkatan sebesar 45.72%, dan

lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami peningkatan sebesar 20,11%.

Adapun Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2015 dan 2016

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 116: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 112

112

Tabel 3.7 : Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2015-2016

(dalam rupiah)

NO KOMPONEN

REALISASI

%

2015 2016

1

Pendapatan Asli

Daerah 185.523.317.169,12 197.155.920.187,78 106,27

Pajak Daerah 137.520.270.491,77 155.011.140.937,06 112,72

Retribusi Daerah 9.081.792.543,00 10.106.267.431,00 111,28

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah

yang dipisahkan

13.411.204.438,00 10.692.052.842,00 79,72

Lain-lain PAD yang

Sah 25.510.049.696,35 21.346.458.977,72 83,68

2 Dana Perimbangan 497.680.184.131,00 725.210.317.432,00 145,72

Bagi Hasil Pajak dan

Bukan Pajak 142.922.557.131,00 128.286.424.582,00 89,76

Dana Alokasi Umum 290.035.577.000,00 449.835.609.000,00 155,10

Dana Alokasi Khusus 64.722.050.000,00 147.088.283.850,00 227,26

3

Lain-lain

Pendapatan Daerah

yang Sah

97.455.866.381,00 117.052.186.058,00 120,11

Jumlah 780.659.367.681,12 1.039.418.423.677,78 133,15

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Untuk mengetahui penerimaan pendapatan asli daerah yang diperoleh melalui

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8 : Realisasi pendapatan asli daerah pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) tahun 2016 (dalam rupiah)

NO SKPD

PENDAPATAN ASLI DAERAH SELISIH

TARGET REALISASI LEBIH/(KURANG)

1 DPPKD 174.975.770.453,00 187.084.065.996,78 12.108.295.543,78

2

DINAS

KESEHATAN 250.000.000,00 186.280.500,00 (63.719.500,00)

3 BPMPD 5.950.000.000,00 6.332.746.741,00 382.746.741,00

4

DINAS

PERHUBUNGAN 3.542.000.000,00 3.346.411.950,00 (195.588.050,00)

5

DINAS

PEKERJAAN

UMUM

100.000.000,00 202.840.000,00 102.840.000,00

6 BAPPEDA - 3.575.000,00 3.575.000,00

Total

184.817.770.453,00 197.155.920.187,78 12.338.149.734,78

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Dengan melihat tabel di atas Sasaran MENINGKATNYA KUALITAS

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET PEMERINTAH DAERAH dapat

tercapai untuk Tahun 2016.

Page 117: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 113

113

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1. Untuk Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun sedikit

mengalami kendala dalam penyampaian laporan keuangan

diantaranya adalah sistem aplikasi SIMDA akuntansi akrual dan aset

mengalami update versinya sehingga informasi yang diberikan

angkatnya belum fix ( tetap ),

2. Adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor

19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengeloaan Barang Milik Daerah,

yang berimplikasi pada administrasi pengeloaan Barang Daerah

mengalami perubahan sehinga perlu dilakukan perbaikan Peraturan

Daerah / Peraturan Bupati tentang Barang Milik Daerah

3. Masih kurangnya kesadaran dari SKPD untuk mengelola anggaran

dengan baik, sehingga terjadi penumpukan berkas pencairan di akhir

tahun.

4. Masih belum optimalnya peran Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil

Negara dalam menyikapi perkembangan kompentensi terutama

dalam ilmu dan teknologi dimana Aparatur Sipil Negara dituntut

memiliki profesionalisme, memiliki wawasan global, dan mampu

berperan demi kemajuan daerah dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Solusi

1. Diharapkan seringnya melaksanakan singkronisasi dan koordinasi

kepada SKPD tentang perkembangan sistem terutama penggunaan

aplikasi versi terbaru serta pro aktif Bendahara SKPD.

2. Hendaknya Aparatur Sipil Negara Tanggap dan Cepat dalam

menghadapi perubahan peraturan perundangan – undangan yang

terjadi, dijabarkan dan disesuaikan dengan peraturan daerah agar

menjadi acuan dan Pedoman dalam pelaksanaan pembangunan

daerah.

Page 118: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 114

114

3. Melakukan sosialisasi tentang tata cara pencairan dan tertib

pelaksanaan anggaran yaitu pencairan, penyerapan sesuai dengan

schedule yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan

Anggaran ( DPA ) masing-masing SKPD.

4. Dilakukan Peningkatan Kompentensi Aparatur Sipil Negara antara

lain :

- Menyiapkan seseorang pada suatu saat mampu diserahi tugas

yang sesuai.

- Memperbaiki kondisi seseorang yang merasa sedang ada

kekurangan pada dirinya diharapkan mampu mengemban tugas

sebagaimana mestinya.

- Mempersiapkan seseorang untuk diberi tugas tertentu yang lebih

berat dari tugas yang sedang dikerjakan

- Melengkapi seseorang dengan hal-hal yang mungkin timbul

disekitar tugasnya, baik yang langsung maupun yang tidak

langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya.

- Menyesuaikan seseorang kepada tugas yang mengalami

perubahan

- Menambah keyakinan dan percaya dari kepada seseorang

bahwa dia adalah orang yang sesuai dengan tugas yang sedang

diembannya.

Page 119: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 115

115

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam

penerapan produk hukum

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Cakupan Penegakan Perda dan

Perkada

19,64

- 90,63% 100%

Rasio Petugas Linmas

95,73%

95,89

100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Perkada

Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah merupakan sumber hukum

masyarakat di daerah yang mengatur tentang tata cara dalam menjalankan

kehidupan sosial masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi

pelayanan. Dengan tegaknya peraturan maka akan tercapai kepastian hukum bagi

setiap warga masyarakat sehingga suasana kehidupan yang saling menghargai,

toleransi dan saling menjaga kerukunan diharapkan dapat terwujud.

Ketentraman, keamanan dan ketertiban umum merupakan kebutuhan

masyarakat Kabupaten Bintan dan ini adalah salah satu tanggung jawab Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Bintan untuk menjamin terkendalinya suasana yang

kondusif secara merata dan menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bintan dalam

arti bahwa tercapainya rasa aman, tentram, dan tertib dalam kehidupan

masyarakat.

Cakupan Penegakan Perda dan Perkada Tahun 2016 sebesar 90,63 yang

berarti telah melewati target yang direncanakan sebesar 19,64. Pencapaian ini

didapat dari angka jumlah pelanggaran Perda/Perkada yang diselesaikan yakni 29

Page 120: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 116

116

berbanding dengan jumlah pelanggaran Perda/Perkada yang dilaporkan/dipantau

dan terjadi di wilayah Kabupaten Bintan yakni sebanyak 32.

Tabel.3.9

DATA PELANGGARAN PERDA DI KABUPATEN BINTAN TAHUN 2016

No

Peraturan Daerah / Peraturan Bupati

Jumlah BAP

Jumlah Tersangka

Keterangan

1 PERDA No. 5 Tahun 2011 Tentang Restribusi Perizinan Tertentu

11 11 Pembinaan (9), dan penghentian keg (2)

2 PERDA No. 6 Tahun 2011 Tentang Pengawasan dan pengendalian Minuman Beralkohol.

3 3 Pembinaan (1), dan penghentian keg (2)

3 PERDA No. 11 tahun 2011 Tentang Perubahan PERDA No. 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah

1 1 Penghentian kegiatan.

4 PERDA No. 1 Tahun 2012 tentang Izin Pengolahan Pertambangan Mineral

1 1 Penghentian kegiatan.

5 PERDA No. 2 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kab.Bintan Tahun 2011-2031

5 5 Penghentian kegiatan.

6 PERDA No. 1 Tahun 2013 Tentang Bangunan Gedung

1 1 Penghentian Pembangunan.

7 PERDA No. 6 Tahun 2016 Tentang Ketertiban Umum

10 10 Pembinaan

Jumlah 32 32

Sumber data :Satpol Pp Kabupaten Bintan, Tahun 2016

Untuk mendukung pencapaian ini program dan kegiatan yang dilakukan

Pemerintah Kabupaten Bintan adalah :

I. Program Penegakan Peraturan Daerah dan Pengembangan Kapasitas Pol

Page 121: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 117

117

PP.

Program ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Bintan melalui 3 (tiga) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp

559.300.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp 530.031.700,- atau

94,77%. Capaian program ini adalah meningkatnya penegakan Peraturan

Daerah dan pengembangan kapasitas Polisi Pamong Praja.

1. Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan

Bupati.

Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati

dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bintan dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 306.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp 277.020.100,- atau 90,53%. Output kegiatan ini adalah terlaksana-nya

pengawasan pelaksanaan Perda. Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap

aktivitas masyarakat perorangan maupun badan usaha terkait dengan

ketaatan mereka dalam memenuhi ketentuan Peraturan Daerah maupun

Peraturan Bupati, antara lain legislasi perizinan, lokasi usaha, maupun

dampak usaha terhadap masyarakat lain. Pengawasan dilakukan dengan

cara patroli menggunakan kendaraan dinas dengan sasaran pada tempat

usaha dan tempat umum, dengan membentuk kelompok kerja yang

melibatkan anggota Satpol PP dan aparat/petugas instansi terkait seperti

petugas kecamatan, dan petugas pada dinas/instansi teknis.

2. Kegiatan Pembinaan Jasmani dan Profesionalisme Aparatur.

Pembinaan Jasmani dan Profesionalisme Aparatur dilaksanakan oleh

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bintan dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 142.800.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp

142.585.000,- atau 99,85%. Output kegiatan ini adalah terlaksananya

pembinaan jasmani aparatur Satpol PP Kabupaten Bintan. Pembinaan

bertujuan untuk melatih fisik/jasmani para anggota Satpol PP agar mampu

menghadapi gangguan pada berbagai situasi, baik secara perorangan

maupun berkelompok sehingga lebih profesional dan sesuai dengan

Page 122: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 118

118

protap yang ditentukan dalam menangani dan berhadapan dengan

kelompok masyarakat dalam rangka menjalankan tugas-tugas di lapangan.

Bentuk latihan antara lain mencakup baris berbaris, pencak silat, dan

penanganan demo, dengan lokasi di wilayah pusat pemerintahan

Kabupaten Bintan di Bandar Seri Bentan.

3. Pelatihan KORSIK.

Pelatihan Korsik dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Bintan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 110.500.000,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp 110.426.600,- atau 99,93%. Output kegiatan ini

adalah terlaksananya pelatihan Korsik yang terdiri dari 1 grup sebanyak 20

orang. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan para

anggota Satpol PP yang terlibat pada Korsik sehingga lebih terlatih sebagai

pengiring musik pada upacara resmi yang diadakan oleh pemerintah

daerah. Keikutsertaan Korsik pada upacara resmi Tahun 2016 antara lain

pada upacara peringatan hari Kemerdekaan RI.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Rasio Petugas Linmas

Tercipta dan terpeliharanya ketentraman dan ketertiban tidak semata

berdasarkan hasil kerja keras Pemerintah Kabupaten Bintan melaui Polisi Pamong

Praja, tetapi sangat dipengaruhi oleh kontribusi positif dan partisipasi masyarakat.

Masyarakat juga sangat menentukan dalam upaya menciptakan dan memelihara

ketentraman dan ketertiban, oleh karena itu dalam upaya menumbuhkan dan

meningkatkan partisipasi masyarakat, diupayakan optimalisasi pemberdayaan

petugas Linmas dan Poskamling.

Rasio Petugas Linmas pada tahun 2016 adalah 95,89 atau telah mencapai

target yang direncanakan yakni sebesar 95,73 dimana angka pencapaian rasio ini

didapat dengan perbandingan jumlah anggota Linmas di Kabupaten Bintan

sejumlah 584 orang dengan jumlah RT se Kabupaten Bintan yakni sebanyak 609

RT. Target ideal dari perbandingan ini adalah 100% yang bermakna akan terdapat

1 petugas/RT. Untuk Tahun 2015 rasio petugas Linmas sudah mencapai 418,8%.Di

Page 123: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 119

119

samping itu adanya pos kamling yang aktif juga membantu untuk ketentraman dan

ketertiban masyarakat pada Tahun 2016 terdapat 229 poskamling yang tersebar di

Kelurahan/Desa se Kabupaten Bintan, dan dari jumlah poskamling tersebut terdapat

sebanyak 208 poskamling yang aktif atau sekitar 90,83 % dari jumlah yang ada,

dan sisanya adalah poskamling yang belum aktif atau belum difungsikan

sebagaimana mestinya.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1. Masih adanya peristiwa ganguan keamanan ketentraman dan ketertiban,

terkadang masih bersifat SARA, anarkis dan separatis, gangguan dimaksud lebih

dominan yang bersifat demonstrasi/ unjuk rasa atau penyampaian aspirasi.

Solusi

1. Satpol PP berperan mendukung tugas Polri dengan mengedepankan

pendekatan persuasif sehingga demonstrasi/unjuk rasa berjalan damai dan tidak

ada kendala dalam penanggulangannya.

Sasaran Strategis MENINGKATNYA KESADARAN DAN KETAATAN

MASYARAKAT DALAM PENERAPAN PRODUK HUKUM Untuk Tahun 2016

dapat tercapai

Page 124: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 120

120

SASARAN STRATEGIS .

Menurunnya persentase penduduk miskin

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase penduduk miskin 6% 6% 6% 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase penduduk miskin

Kemiskinan secara asal penyebabnya terbagi menjadi 2 macam. Pertama

adalah kemiskinan kultural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh adanya faktor-

faktor adat atau budaya suatu daerah tertentu yang membelenggu seseorang atau

sekelompok masyarakat tertentu sehingga membuatnya tetap melekat dengan

kemiskinan. Kemiskinan seperti ini bisa dihilangkan atau bisa dikurangi dengan

mengabaikan faktor-faktor yang menghalanginya untuk melakukan perubahan ke

arah tingkat kehidupan yang lebih baik. Kedua adalah kemiskinan struktural yaitu

kemiskinan yang terjadi sebagai akibat ketidakberdayaan seseorang atau

sekelompok masyarakat tertentu terhadap sistem atau tatanan sosial yang tidak

adil, karenanya mereka berada pada posisi tawar yang sangat lemah dan tidak

memiliki akses untuk mengembangkan dan membebaskan diri mereka sendiri dari

perangkap kemiskinan atau dengan perkataan lain “seseorang atau sekelompok

masyarakat menjadi miskin karena mereka miskin”.

Penanggulangan kemiskinan secara sinergis dan sistematis harus dilakukan agar

seluruh masyarakat mampu menikmati kehidupan yang layak dan bermartabat.

Page 125: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 121

121

Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Bintan terus berupaya untuk

meningkatkan tarap hidup masyarakat agar keluar dari garis kemiskinan.

Berdasarkan data statistik, tahun 2014 persentase Penduduk di atas garis kemiskinan

Kabupaten Bintan sebesar 93,68 persen, terjadi kenaikan sebesar 0,95 persen dari

kondisi awal tahun 2010 yaitu 92,73.

Tabel.3.10. Persentase Penduduk diatas Garis Kemiskinan

N0 Tahun Target Capaian

1 2011 93,00 93,96

2 2012 93,50 93,96

3 2013 94,00 93,80

4 2014 94,50 93,68

5 2015 94,00 94,00

Sumber Dinas sosial Kabupaten Bintan

Tabel 3.11 Persentase Penduduk miskin

N0 Tahun Target Capaian

1 2016 6,00 6,00 (estimasi sementara data

masih di BPS)

Sumber Dinas sosial Kabupaten Bintan Tahun 2016

Berdasarkan Tabel diatas Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dapat

dilihat ditabel atas untuk Tahun 2014 dari target 94,50 tercapai 93,68% atau

capaiannya 99,13 %, tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk yang diatas garis

kemiskinan meningkat hal ini disebabkan karena penduduk yang miskin di

Kabupaten Bintan menjadi 6,32 % . Untuk Tahun 2015 Persentase penduduk diatas

garis kemiskinan meningkat menjadi 94 %, Untuk Tahun 2016 persentase penduduk

miskin angka estimasi semntara dan ini menunjukkan bahwa penduduk diatas garis

kemiskinan meningkat dan penduduk yang miskin hanya tinggal 6 % SASARAN

Page 126: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 122

122

STRATEGIS MENURUNNYA PERSENTASE PENDUDUK MISKIN TARGET YAITU 6,00

% ( 100% - 94,00 %)Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Sosial Kabupaten

Bintan melaksanakan misi untuk Penduduk di Kabupaten Bintan

Hal ini menunjukkan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan

yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan dinilai mampu menurunkan

persentase Penduduk miskin. Untuk Tahun 2016 Program yang dilaksanakan

Kabupaten Bintan melalui Dinas Sosial yaitu :

a. Program Pemberdayaan Sosial

b. Program Penanggulangan Kemiskinan

c. Program Rehabilitasi Sosial

d. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial

Pada tahun 2016 jumlah keluarga miskin yang ditangani oleh Dinas Sosial

mencapai 3.068 Keluarga Miskin atau Keluarga Penerima Manfaat melalui kegiatan

Pemberdayaan Fakir Miskin, Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, Bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya dan Pengembangan Program Keluarga Harapan.

Page 127: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 123

123

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah

kesejahteraan sosial

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase penanganan

penyandang masalah kesejahteraan

Sosial

40,28%

22,00% 54,61%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan orang-orang

yang tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya baik untuk dirinya sendiri, keluarga

maupun untuk masyarakat. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 ada

22 jenis PMKS yang harus dilayani, tetapi yang ada di Kabupaten Bintan hanya

sebagian kecil saja, seperti tertera dalam table 3.12 dibawah ini :

Page 128: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 124

124

Daftar Jumlah dan Jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) Di Kabupaten Bintan Tahun 2016

Jenis PMKS

N

o

Kecamatan Penyand

ang

Disabilita

s

(org)

Tuna

Susila

(org)

Lanj

ut

Usia

(org

)

Bekas

Napi

(org)

Kelg.

Miski

n

(KK)

ABH

,

AM

PK

Kor

ban

Benc

ana

OD

HA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Teluk Bintan

Bintan Pesisir

Teluk Sebong

Bintan Timur

Bintan Utara

Toapaya

Seri Kuala

Lobam

Mantang

Gunung

Kijang

Tambelan

52

49

59

65

43

38

39

17

47

62

54

69

3

1

458

442

744

1050

764

349

530

286

506

602

Jumlah 481 123 424 4 5.731

Sumber : Dinas Sosioal

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Bintan

pada Tahun 2016 adalah 8.704 orang. Dari keseluruhan jumlah PMKS tersebut

tidak semuanya dapat ditangani melalui pemberian bantuan, tetapi ada yang harus

melalui rehabilitasi, perlindungan atau jaminan sosial. Jumlah PMKS di luar keluarga

miskin di Kabupaten Bintan Tahun 2016 adalah 2.772 jiwa, yang ditangani atau

diberi pelayanan dan rehabilitasi social adalah sebanyak 612 orang atau (22%). Jika

dibandingkan Tahun 2015 jumlah PMKS cenderung meningkat. Hal disebabkan

bertambahnya jumlah lanjut usia di Basis Data Terpadu Tahun 2015, bertambahnya

jumlah anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dan anak yang memerlukan

Page 129: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 125

125

perlindungan khusus (AMPK). Jika dibandingkan dengan kekhususan program

ini,maka anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini relatifkecil, sehingga

jangkauan pelayanan menjadi terbatas. Kendala lainnya adalah sumber daya

manusia untuk menangani program ini masih terbatas.

Yang dimaksud dengan masyarakat pada indicator ini selain yang termasuk

dalam PMKS juga mereka yang tidak termasuk PMKS tetapi rawan untuk masuk

kategori PMKS, misalnya adalah para pekerja sector informal atau buruh pabrik

yang dikontrak oleh perusahaan, penghuni panti, penyandang psikotis, penyandang

disabilitas berat, lanjut usia dengan kriteria tertentu, rumah tangga sangat miskin,

masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dan konflik.

Sifat bantuannya berupa uang tunai untuk kategori PMKS dan pembayaran

premi asuransi kepada masyarakat yang rawan PMKS. Sebagian besar kegiatan ini

bersumber dari Kementerian Sosial RI. Pada tahun 2016 APBD Kabupaten Bintan

mengalokasikan bantuan untuk Anak Dengan Disabilitas sebanyak 12 orang melalui

Forum Komunikasi Keluarga Anak dengan Disabilitas (FKKDAK). Pada tahun 2016

Kementerian Sosial juga mengalokasikan penambahan Keluarga Penerima Manfaat

Program Keluarga Harapan di 9 kecamatan se Kabupaten Bintan, sehingga jumlah

peserta PKH menjadi 2.257 KSM atau 8.165 jiwa. Begitu juga penerima bantuan

logistic masa tanggap darurat bencana. Pada tahun 2016 tercacat 42kali kejadian

bencana di Kabupaen Bintan dengan jumlah korban 1.589 jiwa. Hal inilah yang

mempengaruhi persentase penerima bantuan jaminan social bertambah dari target

6,88% realisasi sebesar 14,33%.

SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA PENANGANAN TERHADAP

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL tahun 2016 dapat tercapai

dengan adanya proritas dari Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Sosial

yang melaksanakan:

1) Pemberdayaan Sosial

2) Penanggulangan Kemiskinan

3) Rehabilitasi Sosial

4) Perlindungan dan Jaminan Sosial

Page 130: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 126

126

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1. Data Penyandang masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) yang tidak lengkap

dan akurat sehingga menyulitkan dalam menyusun perencanaan program

dan kegiatan.

2. Pemuktahiran data PMKS khususnya RTSM dilaksanakan oleh BPS dalam

rentang waktu yang lama sehingga kondisi awal pendataan dengan saat

penyerahan bantuan sudah tidak sinkron lagi, khususnya pada data RTSM

yang menjadi sasaran kegiatanProgram Keluarga Harapan. Hal ini menjadi

salah satu penyebab banyaknya RTSM yang memenuhi syarat untuk menjadi

peserta PKH di Kabupaten Bintan.

3. Semakin kompleksnya permasalahan kesejahteraan social baik kualitas

maupun kuantitas sehingga menyulitkan dalam penangannya karena

petunjuk teknis belum ada, seperti penanganan orang yang mengalami

gangguan jiwa/mental penertiban lokalisasi WTS dan juga untuk pengelolaan

bantuan hibah yang diterima oleh masyarakat baik melalui KUBE maupun

langsung.

4. Tingginya ketergantungan masyarakat terhadap bantuan yang diterima dari

pemerintah membuat masyarakat cenderung menjadi manja dan malas

sehingga setiap bantuan yang diterima tidak dimanfaatkan secara maksimal.

5. Kurang maksimalnya pendampingan yang dilakukan oleh para pendamping

sehingga sangat mempengaruhi persepsi dan pengelolaan dana bantuan yang

diterima.

6. Pembangunan kesejahteraan social masih dititik beratkan pada penanganan

masyarakat miskin , sehingga alokasi dana untuk penyandang masalah

kesejahteraan social yang lain sangat kecil dan pemanfaatan potensi sumber

kesejahteraan sosial belum optimal.

7. Anggaran yang terbatas menyulitkan untuk melaksanakan pembinaan secara

kontiniu karena kondisi geografis daerah pada umumnya terpencar dan

harus ditempuh dengan menggunakan transportasi laut dengan biaya relatif

tinggi.

Page 131: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 127

127

Solusi

1. Melakukan pemuktahiran data dengan melibatkan potensi sumber

kesejahteraan sosial yang ada dan menyusun Rencana Kegiatan untuk

pemuktahiran data secara keseluruhan pada Tahun 2015.

2. Memberdayakan potensi dan sumber kesejahteraan yang ada dimasyarakat

untuk ikut berperan serta dalam menangani permasalahan sosial yang ada

dilingkungannya dengan melibatkan mereka dalam berbagai aktivitas

penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Bintan maupun Lembaga pelayanan sosial yang ada di Kabupaten

Bintan.

3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia potensi dan sumber

kesejahteraan sosial melalui pemberian bimbingan teknis dan pelatihan

sehingga mampu menjadi mitra Dinas Sosial di wilayahnya masing-masing.

4. Mengembalikan fungsi pelayanan sosial kepada hakikatnya semula bahwa

yaitu “ Help People To Help Them Self” sehingga masyarakat sasaran

kegiatan tidak tergantung kepada bantuan yang diberikan oleh Pemerintah.

5. Menyusun rencana kegiatan yang sasarannya adalah potensi dan sumber

kesejahteraan sosial sehingga PSKS yang ada di Kabupaten Bintan bisa

optimal dalam menjalankan tugas dan perannannya

Page 132: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 128

128

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender

dalam pembangunan serta

perlindungan terhadap perempuan dan anak

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Indeks Pembangunan Gender 60,9% 92,41%

Penyelesaian Pengaduan

Perlindungan Perempuan dan Anak

dari Tindakan Kekerasan

100 %

100% 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indeks Pembangunan Gender

IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan

manusia yang sama seperti IPM yaitu di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi

dengan memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur

pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama

dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara

laki-laki dan perempuan. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan

pembangunan manusia antara laki-laki

dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama dengan IPG.

Indeks Pembangunan Gender

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi

awal) - 60,9

1 2016 60,9 92,41

2 2017 - -

3 2018 -

-

4 2019 - -

5 2020 - -

Page 133: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 129

129

Indeks Pembangunan Gender (IPG) pada tahun 2016 adalah sebesar 92,41 dari

target 60,9 atau meningkat sebesar 151,74 dari tahun sebelumnya sehingga dapat

dikatakan pelaksanaan keadilan gender di Kabupaten Bintan telah berjalan dengan

baik melalui sosialisasi dan pembinaan yang dilakukan kepada masyarakat baik

lingkungan kerja, sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Secara umum peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di Kabupaten

Bintan yang diukur melalui IDG memperlihatkan perkembangan yang semakin

membaik. Pada tahun 2016, IDG di Kabupaten Bintan mencapai 92,41%, kemudian

sejalan dengan berbagai kebijakan pembangunan yang dilaksanakan IPG meningkat

hingga menjadi 92,41%, pada tahun 2016. Ini menunjukkan peranan perempuan

dalam pengambilan keputusan pada tahun 2015 sebesar 60,11 persen dari peranan

yang dijalankan laki-laki, kemudian meningkat menjadi 92,41%,persen pada tahun

2016. Cara Perhitungan IInnddeekkss PPeemmbbaanngguunnaann GGeennddeerr ddeennggaann mmeenngghhiittuunngg

ppeerrsseennttaassee % Perempuan di parlemen, pegawai-pegawai senior, manajer, dan

pekerja profesional dan teknis.Semakin besar perbedaan jender dalam

pembangunan ham, semakin rendah pula ipj/gdi di negara tersebut dibandingkan

dengan nilai ipm/hdi-nya. Untuk sasaran Strategis MENINGKATNYA KESETARAAN

DAN KEADILAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN SERTA PERLINDUNGAN

TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK tercapai di Tahun 2016.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan

Kekerasan

Pria dan wanita harus mempunyai hak yang sama dalam memperoleh, merubah

dan mempertahankan nasionalitas. Pria dan wanita harus memiliki hak yang sama

baik mengenai jumlah anak yang dikehendaki, maupun sesudah perceraian,

pemeliharaan dan perwalian atas anak.

Perjuangan emansipasi wanita setelah kemerdekaan, telah dituangkan dalam

beraneka bentuk, baik berupa perundang-undangan maupun yuris prudensi

Mahkamah Agung dan hal ini membuktikan bahwa kedudukan kaum wanita di

mata hukum Indonesia ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dan positif.

Page 134: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 130

130

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, secara hukum kaum wanita di

Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dengan kaum pria. Di Indonesia tidak

ada Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang khusus untuk dikenakan kepada

anak-anak yang melakukan perbuatan pidana. Ini berarti bahwa terhadap seorang

anak yang melakukan perbuatan pidana, dikenakan pula sanksi dari Kitab Undang-

undang Hukum Pidana (KUHP) yang berlaku bagi orang dewasa. Akan tetapi

mengenai penerapannya dibedakan antara anak yang belum dewasa (cukup umur)

dari orang orang dewasa.

Nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah kebijakan perlindungan anak dan wanita

adalah adanya Prinsip-prinsip HAM yang mutlak diperlukan dalam memberi

perlindungan kepada perempuan dan anak, agar pemerintah, aparat hukum dan

masyarakat dapat bersama-sama menjamin dan menghormati hak-hak dasar

perempuan dan anak korban kekerasan, eksploitasi dan perdagangan manusia.

Bahwa lahirnya undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan

kekerasan dalam rumah tangga dan undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang

perlindungan anak pada intinya mengharapkan agar tindakan kekerasan

pada rumah tangga yang sebagaian korbannya adalah perempuan dan anak-anak

dapat berkurang. "Sehingga keutuhan dalam rumah tangga dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat terwujud. Sehingga jaminan bahwa

setiap warga negara berhak mendapatkan pelindungan rasa aman dan bebas dari

segala bentuk kekerasan,"

Dalam undang-undang ini disebutkan kalau setiap orang berhak atas

perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang

berada dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari

ancaman dan Ketakutan Selain itu, undang-undang ini merupakan wujud keseriusan

pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak serta

salah satu bentuk komitmen internasional.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan

KB untuk penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak

kekerasan telah menyelesaikan dan menangani 100%.

Page 135: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 131

131

Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari

Tindakan Kekerasan

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi

awal)

- 100 %

1 2016 100 % 100%

2 2017 - -

3 2018 -

-

4 2019 - -

5 2020 - -

Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari

tindakan kekerasan pada tahun 2016 adalah sebesar 100% dari target 100% karena

Koordinasi cukup baik dengan SKPD terkait ( Kepolisian, Dinas Sosial, Dinas

Kesehatan, KPPAI) dalam menangani tindak kekerasan terhadap perempuan dan

anak, dan sudah terbentuknya Perlindungan AnakTerpadu Berbasis Masyarakat.

Selain Indikator diatas yang mendukung SASARAN STRATEGIS PENYELESAIAN

PENGADUAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAKAN

KEKERASAN yaitu Jumlah Kasus Kekerasan pada Anak dan jumlah kasus yang

dilakukan anak.

Jumlah Kasus Kekerasan pada Anak

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi awal) - 26

1 2016 24 76

2 2017 - -

3 2018 -

-

4 2019 - -

5 2020 - -

Jumlah kasus kekerasan pada anak pada tahun 2016 adalah sebesar 76 dari target 24

atau meningkat sebesar 292,30 % dari tahun sebelumnya karena dari beberapa kasus yang

terjadi pelakunya adalah orang terdekat( Orang tua, pasangan, paman).

Page 136: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 132

132

Jumlah Kasus Kejahatan yang Dilakukan oleh Anak

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi awal) - 26

1 2016 24 33

2 2017 - -

3 2018 -

-

4 2019 - -

5 2020 - -

Jumlah kasus kejahatan yang dilakukan oleh anak pada tahun 2016 adalah

sebesar 33 dari target 24 atau meningkat sebesar 126,92 % dari tahun sebelumnya karena

semakin tingginya perkembangan teknologi, penggunaan internet yang tidak terkontrol

oleh orang tua, serta faktor ekonomi keluarga. UNTUK SASARAN STRATEGIS

PENYELESAIAN PENGADUAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI

TINDAKAN KEKERASAN dapat tercapai 100% . Hal ini dilakukan melalui program

Adapun program prioritas yang terkait dengan misi tersebut diatas adalah :

1. Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

2. Program Perlindungan Anak

3. Program Peningkatan Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam

Pembangunan

Page 137: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 133

133

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan

konsumsi pangan yang beragam, bergizi berimbang

dan aman serta terjangkau bagi masyarakat

di seluruh wilayah.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase Ketersediaan Pangan

Masyarakat

100%

100% 100% 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase Ketersediaan Pangan Masyarakat

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah

tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah, maupun

mutunya, aman, merata dan terjangkau. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996

yang dirubah menjadi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

mengamanatkan bahwa Pemerintah bersama masyarakat mewujudkan ketahanan

pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya mewujudkan ketahahan pangan harus

bertumpu pada sumberdaya pangan lokal yang mengandung keragaman antar

daerah dan harus dihindari sejauh mungkin ketergantungan pada pemasukan

pangan.

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, maka seluruh sektor harus

berperan secara aktif dan berkoordinasi secara rapi dengan Pemerintah Pusat,

Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota, Pemerintah Desa dan

masyarakat untuk meningkatkan dan mewujudkan ketahahan pangan nasional.

Oleh karena ketahanan pangan tercermin pada ketersediaan pangan secara nyata,

maka harus secara jelas dapat diketahui oleh masyarakat mengenai penyediaan

pangan. Untuk mewujudkan penyediaan pangan tersebut, perlu dilakukan

1.pengembangan sistem produksi,

2.efesiensi sistem usaha pangan,

Page 138: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 134

134

3.teknologi produksi pangan,

4.sarana dan prasarana produksi pangan dan

5. memperhatikan dan mengembangkan lahan produksi. Oleh karena itu salah satu

faktor keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan mulai dari pra panen,

pasca panen dan distribusi/pemasaran melalui penyelenggaraan penyuluhan dalam

upaya memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha meningkatkan semangat,

wawasan, kecerdasan, ketrampilan serta ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

membentuk kepribadian yang mandiri.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Sebagai salah satu lembaga teknis yang

bertanggungjawab terhadap proses dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten

Bintan, khususnya dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan,

kehutanan dan ketahanan pangan, BPPKP Kabupaten Bintan dituntut untuk lebih

mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumberdaya alam yang

dimiliki termasuk potensi sumberdaya manusia. Untuk itu dalam kompleksitas

dinamika kehidupan kita dituntut untuk mempersiapkan seluruh komponen yang

ada agar memiliki kesadaran dan tanggungjawab untuk mengantisipasi

permasalahan (kasus) dalam menghadapi berbagai tantangan yang timbul. Instansi

Pemerintah yang didalamnya termasuk BPPKP Kabupaten Bintan harus mampu

melaksanakan tugas sebagai salah satu komponen sistem penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui peningkatan kinerja dalam

mewujudkan Good Governance.

Peluang untuk pengembangan penyuluhan pertanian, perikanan,

kehutanan serta peningkatan mutu ketahanan pangan di Kabupaten Bintan cukup

menjanjikan jika dikelola secara optimal dengan memperhatikan potensi-potensi

yang ada serta dipadukan dengan sistem perkembangan informasi dan teknologi.

Jenis komoditi pertanian di Kabupaten Bintan adalah sebagai berikut:

Luas Potensi Lahan Pertanian seluas 12.756,70 Ha terdiri dari Tanaman Padi 1.050

Ha, Palawija 573,70 Ha, Sayur-sayuran 3.841 dan Buah-buahan 7.292. Sedangkan

luas yang sudah diusahakan seluas 6.803 Ha (+ 53 % dari potensi lahan) yang

terdiri dari Tanaman Padi 40 Ha, Jagung 275 Ha, ubi kayu 234 Ha, ubi jalar 122

Ha, ubi talas 39 Ha, kacang tanah 56 Ha,sayur-sayuran 2.908 Ha, buah-buahan

3.129 Ha.

Page 139: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 135

135

Luas hutan di wilayah Kabupaten Bintan adalah sebagai berikut :

1. Hutan lindung Gunung Lengkuas seluas : 1.071,80 Ha

2. Hutan lindung Sei Pulai seluas : 441,20 Ha

3. Hutan lindung Gunung Kijang seluas : 760,00 Ha

4. Hutan lindung Bintan Kecil seluas : 308,00 Ha

5. Hutan lindung Bintan Besar seluas : 280,00 Ha

6. Hutan lindung Sei Jago seluas : 1.629,60 Ha

7. Catchment Area seluas : 37.000,00 Ha

(Hutan Produksi 12.950 Ha, hutan konversi 21.750 Ha, hutan Lindung

2.300 Ha)

8. Hutan Mangrove ( Bakau ) : 14.402 Ha

Disamping itu juga terdapat beberapa kawasan DAS (Daerah Aliran Sungai)

di Pulau Bintan. DAS Jago dan DAS Gesek merupakan DAS utama Di Pulau Bintan.

Saat ini jumlah kelompok tani di Kabupaten Bintan yang menjadi binaan

penyuluh pertanian sebanyak 301 kelompok tani dan nelayan serta kelompok

wanita tani dengan jumlah anggota 2.314 orang petani.

Kegiatan budidaya perikanan di Kabupaten Bintan baru pada tahap semi

intensif dan merupakan kegiatan budidaya rakyat karena belum dilakukan dalam

skala industri atau perusahaan. Namun demikian sudah banyak komoditi yang

dihasilkan untuk pasar ekspor ke Singapura dan Hongkong.

Saat ini jumlah rumah tangga perikanan sejumlah 12.926 KK yang

terdiri dari Rumah Tangga Penangkapan 10.909 KK, Rumah Tangga Budidaya Laut

902 KK, Rumah Tangga Budidaya air payau tidak ada, Rumah Tangga Budidaya Air

Tawar 1.115 KK. Sedangkan potensi lahan budidaya perikanan sejumlah 25.175,74

Ha terdiri dari budidaya laut (keramba) 16.978 Ha,budidaya laut (rumput laut)

7.820,41 Ha, budidaya air tawar 377,33 Ha.

Jumlah luas hutan lindung di Kabupaten Bintan yang sudah

ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan yang harus di jaga kelestarianya adalah

seluas 41.490,6 ha terdiri dari : HL. Sungai Pulai seluas 441,20 ha; HL Gunung

Lengkuas seluas 1.071,80 ha; HL Gunung Kijang seluas 760 ha; HL Sungai Jago

seluas 1.629,60 ha; HL Gunung Bintan Besar seluas 282 ha; HL Gunung Bintan Kecil

seluas 308 ha; Cathment Area seluas 37.000 ha. Selain itu di Kabupaten Bintan

Page 140: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 136

136

mempunyai hutan mangrove seluas 14.402 ha yang kondisinya memprihatinkan

disebabkan peralihan fungsi oleh kegiatan masyarakat.

Untuk mengembangkan potensi dibidang pertanian, perikanan dan

kehutanan harus didukung oleh adanya tenaga penyuluh. Pada saat ini di

Kabupaten Bintan baru mempunyai 12 orang Penyuluh fungsional Pertanian PNS, 1

Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) , dan 2 orang

Penyelia Mitra Tani (PMT) dan 6 orang Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak

(PPTK). Dari jumlah tersebut masih kurang apabila dibandingkan wilayah Desa

binaan yang ada di Kabupaten Bintan berjumlah 51 desa/ kelurahan. Disamping itu

di Kabupaten Bintan juga belum mempunyai tenaga penyuluh bidang Kehutanan.

Persentase ketersediaan pangan masyarakat ( terutama sembilan pokok

kebutuhan) Pemerintah Kabupaten Bintan yang ditargetkan dalam tahun 2015

adalah 100 % dan Pada Tahun 2016 terealisasi 100% pada realitasnya sudah

tercukupi atau tercapai. Ini disebabkan tingkat kebutuhan dan suplai dari BULOG

setiap tahunnya terhadap ketersediaan pangan utama terutama sembilan bahan

makanan pokok (sembako) di semua desa sudah tercapai, yaitu : beras, gula,minyak

goreng, garam, cabai,tepung,bawang merah, daging dan telur. Ketersediaan Pangan

Utama, target yang dicanangkan 1.805 kg/pdd/th capaiannya 1.817 kg/pdd/th.

Ketersediaan pangan utama terutama padi-padian (padi, beras, jagung, tepung-

tepungan ) dan makanan berpati (ubi kayu, ubi jalar) . Ketersediaan dari produksi

daerah, suplai BULOG, Impor dan Perubahan Stock.

Dengan adanya ketersediaan pangan 100 % di kabupaten Bintan maka

akan mengurangi jumlah Jumlah Lokasi Rawan Pangan (Desa Rentan Pangan) yang

ditargetkan dalam sasaran strategis adalah adanya penurunan jumlah lokasi rentan

pangan dalam kurun waktu lima tahun RPJMD. Sasaran yang ditargetkan dalam

tahun 2016 adalah tinggal 9 desa rentan pangan dari 25 desa rentan pangan tahun

2011 .Realisasinya adalah tinggal 9 desa yang masih rentan pangan (7 desa 1

kelurahan di Kecamatan Tambelan dan 1 desa Mapur) sejalan adanya program desa

mandiri pangan atau capaiannya sesuai RPJMD adalah 100 %. SASARAN

STRATEGIS MENINGKATNYA KETERSEDIAAN, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI

PANGAN YANG BERAGAM, BERGIZI BERIMBANG DAN AMAN SERTA

TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT DI SELURUH WILAYAH dapat tercapai.

Page 141: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 137

137

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya kebersihan lingkungan serta upaya

meningkatkan kualitas lingkungan secara berkelanjutan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase penanganan sampah 50% 89% 178

Persentase sampah yang dikelola 30% 60% 200%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase penanganan Sampah

Persentase Sampah yang dikelola

Sasaran Strategis MENINGKATNYA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SERTA

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN SECARA BERKELANJUTAN

Bertujuan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan hidup dengan cara

pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan akan mendukung eksistensi manusia di

tempat yang dimukiminya juga untuk mendukung seluruh kehidupan komunitas di

dalam eksosistem. Dengan kata lain, agar fungsi lingkungan hidup yangdiperlukan

untuk kesejahteraan manusia dalam kondisi ekosistemyang seimbang. Pengelolaan

lingkungan hidup antara lain meliputi kegiatan penataan, pemanfaatan,

pengembangan, pemeliharaan,pemulihan, pengawasan, dan pengendalian

lingkungan.

Caramengatasi antara lain dengan:

1. Memberi pemahaman pada seluruh lapisan masyarakat tentangpentingnya

menjaga kelestarian lingkungan hidup dan bahayapencemaran.

2. Menangani limbah agar tidak menjadi bahan pencemar dengancara daur ulang.

3. Memproses limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

Page 142: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 138

138

4. Pengolahan limbah bertujuan meniadakan, menetralkan bahanbahanberbahaya.

5. Penguraian oleh mikroorganisme.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kebersihan melaui Program

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rencana pengembangan sistem

persampahan di Kabupaten Bintan diarahkan dikelola secara terpadu antara

pemerintah dan masyarakat. Partisipasi masyarakat terutama diarahkan untuk

membuat bak-bak sampah baik yang dilakukan secara individual maupun secara

kelompok, dan pengangkutan sampah dari bak-bak sampah melalui gerobak

sampah yang disediakan ke lokasi tempat pembuangan sementara (TPS). Dalam hal

ini pengadaan bak amrol dan penempatannya juga dapat diperhitungkan sebagai

Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Rencana pelayanan pengelolaan sampah

tersebut untuk melayani sampah-sampah dari rumah tangga, kawasan komersil

seperti pasar dan pertokoan, perkantoran, serta pusat pemerintahan.

Sedangkan sistem pengolahan persampahan untuk daerah-daerah yang

belum terjangkau oleh sistem pelayanan ini, diarahkan penanganannya dilakukan

melalui pengolahan secara individu atau secara komunal setempat, melalui cara

pengomposan maupun melakukan 3R (reduce, reuse, recycle) dengan

menggunakan sistem Bank Sampah. Dengan sistem pengelolaan persampahan

seperti ini diharapkan dapat dihindari terjadinya masalah-masalah lingkungan

seperti pencemaran lingkungan, timbulnya genangan, gangguan estetika dan

penyebaran penyakit.

Beberapa program yang akan dikembangkan dalam pengembangan

sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Bintan, yaitu:

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di masing-masing Kecamatan

di Kabupaten Bintan.

Pendataan Bank Sampah yang telah dikembangkan oleh instansi terkait.

Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) adalah tempat untuk memproses

dan mengembalikan sampah ke media lingksungan secara aman bagi

manusia dan lingkungan, dan telah dioperasikan seluas 5 hektar di

Kecamatan Bintan Timur sedangkan 5 Hektar untuk wilayah Kecamatan

Bagian Utara.

Page 143: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 139

139

Tabel 3.14 Persentase penanganan sampah

No. Tahun Indeks

1 2016 89 %

2 2015 88 %

3 2014 86,8 %

4 2013 86,2 %

5 2012 4,3 %

Penanganan sampah di Kabupaten Bintan ditandai dengan pelayanan

pengangkutan sampah dari seluruh TPS di Kabupaten Bintan untuk dibawa ke TPA

Sei Enam untuk Kecamatan Bintan Timur dan TPA/lahan pertanian milik warga

yang terdekat untuk Kabupaten Bintan wilayah utara. Penanganan sampah di

Kabupaten Bintan masih belum mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun

2015 ke tahun 2016 yaitu sekitar 89 % dari jumlah timbulan sampah masyarakat di

Kabupaten Bintan. Penanganan sampah belum sepenuhnya sesuai dengan target di r

karena beberapa hal antara lain:

1. Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dan

kebersihan seperti TPS permanen, TPST, Rumah Kompos dan TPA.

2. Sulitnya mendapatkan lahan atau lokasi guna ditempatkan TPS permanen

atau amrol dan TPA dikarenakan kurangnya pemahaman dan kepedulian

masyarakat terhadap pentingnya sarana dan prasarana tersebut dalam

pengelolaan persampahan yang aman terhadap lingkungan.

3. Banyak lahan-lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah

oleh masyarakat di Kabupaten Bintan.

4. Budaya masyakarat di Kabupaten Bintan yang masih membakar sampah

dan menimbun sampah di lingkungan rumah masing-masing dikarenakan

jarak yang jauh dengan TPS.

Tabel 3.15 Persentase sampah yang dikelola

No. Tahun Indeks

1 2016 60%

2 2015 50 %

3 2014 45 %

4 2013 36,14 %

5 2012 21 %

Page 144: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 140

140

Persentase sampah yang dikelola oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman Kabupaten Bintan ditandai dengan jumlah sampah yang masuk ke TPA

sebagai sarana prasarana pengelolaan persampahan yang dimiliki oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Bintan dibandingkan sampah yang ditimbulkan atau dihasilkan

oleh masyarakat di Kabupaten Bintan. Dengan demikian sampah yang dapat

dikelola oleh DKPP Kabupaten Bintan pada tahun 2016 belum berbeda jauh

terhadap pengelolaan sampah di tahun 2015 yaitu hanya sebesar 60 %.

Tabel 3.16 Persentase volume pengurangan sampah melalui 3R

No. Tahun Indeks

1 2016 20%

2 2015 14 %

3 2014 12 %

4 2013 4 %

5 2012 4 %

Persentase volume pengurangan sampah melalui 3R ditandai dengan

banyaknya jumlah sampah yang sudah dikelola oleh masyarakat melalui

pemberdayaan masyarakat dan pembentukan kelompok masyarakat yang peduli

terhadap lingkungan khususnya terhadap sampah.

Pemberdayaan masyarakat terhadap kelompok masyarakat yang peduli

lingkungan tersebut dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan.

Oleh karena itu Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Bintan

hanya melakukan pendataan sekunder terhadap data yang dihasilkan dari hasil

pembinaan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan

tersebut.

Adapun kelompok masyarakat yang peduli lingkungan hidup di Kabupaten

Bintan telah dibentuk sebanyak 6 kelompok yaitu Kecamatan Bintan Timur,

Kecamatan Toapaya, Kecamatan Gunung Kijang, Kecamatan Mantang, Kecamatan

Tambelan dan Kecamatan Bintan Utara. Dan dimasing-masing Kelompok

Masyarakat terdapat bagian khusus yang menangani persampahan melalui sistem

Page 145: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 141

141

3R yang dikenal dengan Bank Sampah. Bank Sampah yang telah aktif melakukan

aktifitas pengelolaan sampah yaitu di Kecamatan Gunung Kijang dan Kecamatan

Bintan Timur sebanyak ±14 unit. Dari keseluruhan Bank Sampah yang ada di

Kabupaten Bintan diperoleh data sekunder jumlah sampah yang dikelola oleh

masyarakat adalah sebanyak sekitar 21.000 Kg (21 ton) selama setahun. Bila

dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah, maka diperoleh persentase volume

pengurangan sampah melalui 3R di Kabupaten Bintan sekitar 20 %.

Tabel 3.17 Rasio Tempat Pembuangan Sampah Persatuan Penduduk

No. Tahun Indeks

1 2016 124

2 2015 117

3 2014 62

4 2013 57

5 2012 57

6 2011 53

Kabupaten Bintan memiliki luas areal daratan 1.319,51 km2 dengan

sepuluh kecamatan. Persampahan manjadi salah satu masalah utama dikarenakan

belum adanya suatu sistem pengelolaan yang terpadu. Adapun sarana dan

prasarana persampahan yang telah disediakan Dinas Kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman Kabupaten Bintan, antara lain : TPS (Tempat Pembuangan Sementara)

sejumlah 66 unit ( 35 unit berada di Kijang Kec. Bintan Timur, 5 unit berada di

Kawal Kec. Gunung Kijang, 12 unit berada di Tanjung Uban Kec. Bintan Utara, 2

unit berada di Kec. Teluk Bintan, 2 unit berada di Kec. Teluk Sebong, dan 3 unit

berada di Kec. Seri Kuala Lobam, 3 unit di Kel. Sei. Lekop dan 4 unit di Kelurahan

Kijang Kota di Kecamatan Bintan Timur). Truk pengangkut sampah (terdiri atas

Dump truck sampah sejumlah 20 unit, Motor kaisar sampah sejumlah 12 unit,

sampan sampah sejumlah 1 unit), Gerobak sampah, dan sarana pendukung lain

untuk pengelolaan sampah.

Page 146: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 142

142

Menurut hasil perhitungan terhadap jumlah timbulan sampah maka

diperoleh jumlah TPS yang dibutuhkan di Kabupaten Bintan adalah sebanyak 124

unit, namun sampai dengan tahun 2016 hanya terdapat 66 unit TPS (termasuk

amrol) di Kabupaten Bintan. Bila dibandingkan dengan jumlah TPS pada tahun

2015 terjadi peningkatan beberapa unit dikarenakan adanya penambahan

pengadaan TPS permanen dan bak amrol di Kabupaten Bintan.

Permasalahn dan Solusi

Permasalahan

1. Kendala yang dialami dalam pengelolaan sampah, antara lain:

2. Kurangnya armada pengangkutan sampah sehingga terdapat

wilayah – wilayah kecamatan di Kabupaten Bintan yang masih belum

terlayani dalam hal pengangkutan sampahnya.

3. Belum adanya TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sampah di Kabupaten Bintan

wilayah utara yang meliputi Kecamatan Teluk Sebong, Kecamatan Seri Kuala

Lobam dan Kecamatan Bintan Utara.

4. Kurangnya proses pemilahan sampah di tingkat masyarakat.

5. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terhadap fungsi dan keberadaan

Bank Sampah di Kabupaten Bintan sehingga banyak masyarakat yang belum

mengerti tentang arti pentingnya 3R didalam kehidupan sehari-hari dan

lingkungan sekitar.

6. Kurangnya dukungan anggaran karena adanya keterbatasan kemampuan

anggaran daerah Kabupaten Bintan dalam mendukung operasional Bank

Sampah.

7. Kurangnya peran serta masyarakat dalam menangani sampah.

8. Adanya keterbatasan anggaran pemerintah daerah Kabupaten Bintan dalam

penganggaran TPS.

9. Adanya penolakan masyarakat terhadap lokasi penempatan TPS maupun

amrol yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan

sehingga sangat sulit bagi pemerintah daerah untuk mencari lokasi

penempatan TPS tersebut.

Page 147: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 143

143

Solusi

1. Dengan semakin meningkatnya beban kerja OPD dan kebutuhan yang tinggi

terhadap peningkatan kinerja OPD, maka dianggap perlu untuk dilakukan

penambahan staf di Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman

Kabupaten Bintan.

2. Perlunya penambahan Anngaran untuk Operasioanl bagi penganggaran TPS.

3. Diharapkan perlunya pendekatan dengan masyarakat untuk merelakan

lahannya bagi TPS.

Page 148: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 144

144

SASARAN STRATEGIS .

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase penduduk ber KTP-el

dari jumlah penduduk wajib KTP-el

93%

97% 104,30%

Persentase bayi berakte kelahiran

per Bayi Lahir

77%

42% 54,54%

Persentase Taman

Bacaan/Perputakaan

Kelurahan,Desa dan Sekolah yang

aktif.

20%

20% 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase penduduk ber KTP-el dari jumlah penduduk wajib KTP-el

Persentase bayi berakte kelahiran per bayi lahir

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Bintan adalah unsur pelaksanaan Pemerintahan Daerah di bidang

Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Bintan Nomor 7 Tahun 2016 tanggal 25 November 2016 tentang Pembentukan

dan susunan perangkat daerah .Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bintan mempunyai tugas pokok adalah melaksanakan urusan otonomi

daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Bintan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan pencatatan sipil;

2. Penyelenggara pelayanan umum kependudukan dan pencatatan sipil;

Page 149: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 145

145

3. Pembinaan pelaksanaan tugas kependudukan dan pencatatan sipil;

4. Pelaksanaan urusan tata usaha;

Persentase penduduk ber KTP-el dari jumlah penduduk wajib KTP-el untuk

Tahun 2016 terealisasi 97 % dari Targe 93% persentase ini didapat melalui

program Implementasi sistem administrasi kependudukan ( membangun,up dating

dan pemeliharaan dengan tujuan terbangunnya sistem informasi administrasi

kependudukan di Kecamatan ,kelurahan/Desa, serta terlaksananya tertibnya

administrasi kependudukan dan tersediannya informasi dan data kependudukan

yang akurat dan terpadu. Kegiatan Penerapan KTP el (Elektrik), dilaksanakan oleh

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan alokasi anggaran Rp. 44.178.800,-

dengan realisasi anggaran sebesar Rp.43.685.010,- atau (99%). Hasil dari kegiatan

ini adalah adalah penerapan KTP el lanjutan dari program nasional sehingga

terwujudnya kepemilikan bagi penduduk Kabupaten Bintan. Hasil sasaran

pelaksanaan penerapan KTP-el terekam tercatat 96.292 jiwa dari wajib KTP-el

sebanyak 99.169 jiwa (97.10%), selisih dari penduduk yang belum memiliki

sebanyak 2.877 jiwa. Dimana penduduk yang belum memiliki KTP-el tersebut

adalah penduduk pemohon pemula memasuki usia wajib KTP el, penduduk

pendatang yang belum melakukan perekaman KTP el di daerah asal dan penduduk

Bintan yang sudah tidak berdomisili di Kabupaten Bintan. Kemudian Pemerintah

Kabupaten Bintan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil melakukan

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dengan alokasi anggaran Rp. 166.774.800,-

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 165.411.500,- atau (99%). Hasil dari kegiatan

ini adalah, peningkatan kepemilikan akta kelahiran. Capaian pelaksanaannya yang

mana penerbitan akta kelahiran tahun 2016 tercatat sebanyak 3.545 jiwa,

sedangkan dari jumlah kelahiran penduduk di Kabupaten Bintan sebanyak 3.077

jiwa yang bersumber dari data Dinas Kesehatan. Hasil penerbitan memiliki akta

kelahiran <60 hari sebanyak 1.286 jiwa (42%) dari jumlah kelahiran, untuk

kepemilikan Akta Kelahiran >60 hari (keterlambatan) sebanyak 2.259 jiwa.

Perolehan Akta Kelahiran bagi bayi lahir pada tahun 2016 pada bulan November

+ Desember 2016 dilaporkan pada bulan januari dan pebruari tahun 2017 yang

masuk dalam <60 Hari, namun tidak termasuk jumlah bayi lahir pada bulan

Page 150: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 146

146

November dan Desember 2016 yang belum melaporkan dalam <60 hari.

Selanjutnya untuk jumlah penerbitan berakta kematian umum di tahun 2016

sebanyak 165 jiwa dari jumlah penduduk yang meninggal pada tahun 2016

sebanyak 242 jiwa (68%), sedangkan penerbitan akta kematian terlambat sebanyak

408 jiwa, maka jumlah penerbitan akta kematian keseluruhan berjumlah 573 jiwa

di tahun 2016. Untuk Persentase penduduk yang belum memiliki dokumen

perkawinan ( non muslim) sebanyak 59.919 jiwa dari jumlah penduduk kawin

sebanyak 67.666 jiwa (11%). Jadi dari pelaksanaan kegiatan ini pada tahun 2017

perlu adanya koordinasi antar OPD Kabupaten Bintan yang terkait dalam

pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pemahaman arti pentingnya

kepemilikan dokumen kependudukan kepada Masyarakat sehingga dapat

digunakan sebagaimana mestinya. Untuk memberi kesadaran masyarakat untuk

pengurusan dokumen Pemerintah Kabupaten Bintan melakukan Kegiatan

Pengawasan dokumen kependudukan dan pecatatan sipil melalui penerapan Siak

dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan alokasi anggaran

Rp. 53.385.800,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 53.282.500,- atau (99%).

Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengawasan dokumen kependudukan

yang telah di verifikasi secara akuran dan validasi bagi penduduk Kabupaten Bintan,

sehingga terciptanya dan tertatanya dokumen tertib administrasi kependudukan. .

Dari hasil pengawasan masih terdapat data ganda sebanyak 92 jiwa . dari data

ganda sebanyak 92 jiwa tersebut telah dilakukan tindak lanjut ke dirjen

kependudukan dan pencatatan sipil kementerian dalam negeri untuk dilakukan

pembersihan sebanyak 55 jiwa. Oeleh karena itu kegiatan ini diharapkan terus

diharapkan dalam upaya penertiban dokumen administrasi kependudukan bagi

Masyarakat Kabupaten Bintan yang valid dan akurat.

Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

a. Belum berfungsi maksimalnya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

(SIAK). Seperti proses pelayanan pencatatan sipil belum sepenuhnya

menggunakan program tersebut.

b. Faktor masih rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat

Page 151: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 147

147

tentang arti pentingnya dokumen kependudukan.

c. Masih kurang aparatur dalam pelayanana administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

d. Penduduk pendatang dari luar Kabupaten/Kota masih tidak memiliki akta

lahir.

2. Solusi

a. Mengingat pentingnya dokumen kependudukan bagi Masyarakat dalam

pengurusan administrasi maka perlu dilakukan himbauan secara terkoordinasi

dengan Instansi terkait melalui informasi elektronik dan sosialisasi yang

menekankan pentingnya memiliki dokumen kependudukan bagi Masyarakat

Kabupaten Bintan.

b. Peningkatan anggaran program kegiatan, baik itu sarana dan prasarana

pendukung dalam penertiban Administrasi kependudukan dan pencatatan

sipil yang berbasis tehnologi sesuai dengan persaingan global yang

berkembang.

c. Perlu upaya meningkatkan kerjasama dalam koordinasi dan persepsi

terhadap penanganan kependudukan dan pencatatan sipil bagi aparatur

pemerintah baik pusat, propinsi kabupaten/kota lainya, masyarakat, tokoh

dan kepemudaan.

d. Tersedianya aparatur SDM pemerintah yang mempunyai kualitas dan

inovatif dalam perencanaan pembangunan di bidang kependudukan dan

pencatatan sipil sehingga dapat bersaing dengan daerah-daerah lainya.

e. Mengingat pentingnya dokumen kependudukan, perlu adanya Informasi

berbasis tehnologi maupun media public, himbauan, sosialisasi dan

koordinasi melalui instansi pemerintah yang terkait di Kabupaten Bintan.

f. Pentingnya pengawasan melalui kegiatan yustisi yang mampu dalam

memotivasi mempercepat kepemilikan dokumen kependudukan dan

Page 152: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 148

148

pencatatan sipil, sehingga Masyarakat Kabupaten Bintan benar-benar sadar

akan arti pentingnya dokumen kependudukan dalam hak-haknya sebagai

warga Negara Indonesia yang baik.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase Taman Bacaan/Perputakaan Kelurahan,Desa dan Sekolah

yang aktif.

Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai perpustakaan, karena

perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, ilmu pengetahuan, penelitian

bagi masyarakat dan sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan

ilmu pengetahuan bagi semua lapisan masyarakat dimana posisi perpustakaan

dalam upaya menunjang kecerdasan kehidupan masyarakat yang sangat strategis,

mengingat fungsinya melayani masyarakat untuk memperoleh meningkatkan ilmu

pengetahuan dengan mudah dan sesederhana.

Upaya Pemerintah Kabupaten Bintan Untuk menunjang kegiatan dan

pelayanan di Kantor Perpustakaan dan Arsip perlu adanya pengadaan sarana dan

prasarana khususnya bidang daya tarik masyarakat untuk membaca serta sarana

penunjang lainnya, antara lain pengadaan buku-buku perpustakaan untuk

menambah koleksi bahan-bahan pustaka dan diimplementasikan diwilayah

Kecamatan, Kelurahan/Desa perlu adanya Perpustakaan Keliling dan Perpustakaan

Apung. Untuk menunjang minat baca kepada anak-anak, perlu didirikan ruang baca

khusus anak-anak semaksimal mungkin untuk mencapai daya tarik dalam usaha

gemar membaca.

Bahwa dalam rangka menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan

terpercaya, menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan

rakyat, serta mendinamiskan sistem kearsipan, diperlukan penyelengaraan kearsipan

yang sesuai dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan sebagaimana dibutuhkan

oleh sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang andal.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 43 Tahun 2009

tentang kearsipan pasal 6 Ayat 3 mengamanatkan Penyelenggaraan kearsipan

Page 153: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 149

149

kabupaten/kota menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota dan

dilaksanakan oleh lembaga kearsipan kabupaten/kota.

Persentase Taman Bacaan/Perpustakaan Kelurahan,Desa dan Sekolah yang

aktif untuk Tahun 2016 yang aktiff terealisasi 100 artinya dari target 20 % Taman

Bacaan/Perpustakaan Kelurahan,Desa dan Sekolah yang aktif terealisasi 20%.

Perkembangan Jumlah Taman Bacaan/Perpustakaan Kelurahan dan Desa dari

Tahun 2010 s.d. 2016 :

No. Tahun Indeks

1 2016 35

2 2015 35

3 2014 35

4 2013 35

5 2012 36

6 2011 31

7 2010 25

Permasalahan dan Solusi

Perpustakaan dan Arsip adalah salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan

oleh Pemerintah daerah sebagaimana amanat peraturan perundangan.

Perpustakaan dalam ruang lingkup turut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai

salah satu pilar pendidikan yang membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang

berkarakter dan berakhlakul kharimah. Kearsipan merupakan urusan wajib

pemerintahan yang mempunyai lingkup tugas menyediakan arsip sebagai bahan

pertanggungjawaban pemerintahan secara cepat tepat dan akurat . Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bintan dalam pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi kelembagaan masih terdapat beberapa kendala/permasalahan :

1. Program Penyelenggaraan Kearsipan :

- Belum mempunyai depo arsip yang representatif sebagai tempat

penyimpanan arsip statis Pemerintah Kabupaten Bintan.

- Belum bertambahnya SDM kearsipan di satuan kerja.

- Belum masuknya program kearsipan dalam anggaran satuan kerja

- Belum adanya reward dan punishment terhadap penyelenggara kerasipan

di lingkungan satuan kerja.

Page 154: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 150

150

Solusi :

- Mengusulkan kepada Tim TPAD untuk membuat pengadaan bangunan

Depo Arsip kabupaten maupun di setiap OPD.

- Perlu secara intens sosialisasi dan meningkatkan koordinasi dengan OPD

tentang pentingnya peran arsip baik berupa BIMTEK ataupun Rapat

koordinasi.

- Pengusulan kepada BKD membuat analis kebutuhan Arsiparis di setiap

OPD dan di lembaga kearsipan daerah Kabupaten Bintan.

- Mengusulkan dan Menyarankan kepada TPAD dan OPD untuk

menambah anggaran peralatan kearsipan.

- Perlu adanya bentuk penghargaan kepada pengelola arsip yang sudah

melaksanakan pengelolaan arsip dengan baik.

2. Program Pengembangan Perpustakaan

- Belum mempunyai Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten yang

Representatif.

- Belum adanya SDM Perpustakaan yang handal.

- MengusulkanKepada Tim TPAD pengadaan Gedung pelayanan

perpustakaan daerah yang representatif.

- Mengusulkan kepada BKD pengadaan tenaga pustaka/pustakawan .

- Mengusulkan kepada Tim TPAD untuk memberi tambahan anggaran

kepada sekolah dan pemerintah desa/kelurahan untuk pengelolaan

perpustakaan.

Sasaran Strategis MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK dapat tercapai

dengan terealisasinya Persentase penduduk ber KTP-el dari jumlah penduduk wajib

KTP-el 97%, Persentase bayi berakte kelahiran per Bayi Lahir 42%, dan Persentase

Taman Bacaan/Perputakaan Kelurahan,Desa dan Sekolah yang aktif 100%.

Page 155: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 151

151

Sasaran Sttategis Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam pembangunan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase Partisipasi Masyarakat

dalam program pembangunan

55%

50% 76,68% 139,41%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase Partisipasi Masyarakat dalam program pembangunan

Dalam kaitannya dengan partisipasi masyarakat sebagai salah satu faktor

pendukung keberhasilan program-program pembangunan, maka dapat dipastikan

bahwa parrtisipasi masyarakat akan dapat diperoleh jika program-program dalam

pembangunan memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut..

Selanjutnya dapat dipastikan pula bahwa tujuan pembangunan itu akan tercapai

pula. Partisipasi masyarakat diartikan sebagai kesediaan untuk membantu

berhasilnya setiap program pembangunan sesuai kemampuan setiap orang tanpa

berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri. dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa yang dimaksud partisipasi adalah merupakan peran serta masyarakat baik

dalam merencanakan, melaksanakan, mempertanggungjawabkan maupun dalam

menerima hasil-hasil pembangunan. Partisipasi masyrakat dapat dianggap sebagai

tolok ukur dalam menilai apakah proyek yang bersangkutan merupakan proyek

pembangunan desa atau bukan. ada beberapa bentuk partisipasi, sebagai berikut:

1. Partisipasi dalam/melalui kontak dengan pihak lain sebagai salah satu

titik awal perubahan sosial;

2. Partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan memberi tanggapan

Persentase Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pembangunan di

Kabupaten Bintan dapat di lIhat pada Tabel dibawah ini

Page 156: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 152

152

Tabel 3.18. Persentase Partisipasi Masyarakat dalam Program

Pembangunan

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi

awal) - 50%

1 2016 55% 76,68%

2 2017 - -

3 2018 - -

4 2019 - -

5 2020 - -

Persentase Partisipasi Masyarakat dalam Program Pembangunan pada

tahun 2016 adalah sebesar 76,68% dari target 55% atau sebesar 139,42 % dari

target tahun 2016. Terjadinya kenaikan persentase partisipasi masyarakat dalam

program pembangunan dari Tahun 2015 capaian 50 %, disebabkan dalam

pelaksanaan ada berapa indikator yang menentukan terjadi kenaikan tingkat

partisipasi masyarakat desa diantaranya :

a. Jumlah kehadiran masyarakat desa dalam setiap musyawarah desa

dari undangan yang disebar kehadirannya di atas 70%.

b. Jumlah inisiatif penyampaian usulan program dan kegiatan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat cukup banyak dan

variatif (tidak terfokus pada pembangunan fisik saja) .

c. Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan yang dilakukan secara

swakelola cukup banyak ,bahkan ada swadaya masyarakat/ gotong

royong dalam bentuk tenaga, material bahan untuk mendukung

kegiatan tersebut di beberapa desa .

d. Partisipasi masyarakat terhadap Tentara Manunggal Masuk Desa juga

tinggi.

e. Partisipasi dalam teknologi tepat guna setiap tahun ada dari sekolah

sekolah .

f. Dan partisipasi dalam kegiatan lomba desa

Dari 6 hal tersebut diatas , maka nilai Sasaran Strategis PARTISIPASI

Page 157: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 153

153

MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN dapat tercapai hal ini

diupayakan Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Program Peningkatan

Pemberdayaan Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan melalui :

- Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga Miskin (RASKIN)

- Lomba Desa dan Kelurahan

- Pembinaan Kelembagaan Teknologi Tepat Guna

- Pembinaan Monitoring dan Evaluasi Dana Desa

- Penyusunan Kebijaksanaan Teknis Dana Desa

- Pelatihan Penatausahaan Keuangan Desa

- Taman Bacaan/Perputakaan Kelurahan,Desa dan Sekolah yang aktif 100%.

Page 158: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 154

154

Terkendalinya pertumbuhan penduduk

serta meningkatnya keluarga yang

berkualitas dan sejahtera

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Cakupan peserta KB aktif 77,8%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Cakupan peserta KB aktif

Cakupan peserta KB aktif Adalah cakupan peserta KB yang baru dan lama

yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) dibandingkan

dengan jumlah pasangan usia subur disustu wilayah kerja pada waktu tertentu.

Dengan menghitung jumlah peserta KB aktif. Cakupan Peserta KB aktif di

Kabupaten Bintan dapat dilihat pada tabel dibawah

Tabel 4.19 Cakupan Peserta KB Aktif

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi

awal)

- 77,1 %

1 2016 77,8 % 82 %

2 2017 - -

3 2018 -

-

4 2019 - -

5 2020 - -

Untuk meningkatkan Cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Bintan dapat

dilakukan melalui Kegiatan peningkatan kemampuan keluarga melalui pembinaan

Program Keluarga Berencana dengan cakupan peserta KB aktif sebesar 77.8% yang

Page 159: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 155

155

kemudian terealisasi sebesar 82% sehingga pada tahun 2016 pencapaian program

ini melebihi target dengan perolehan 105.40%, hasil ini diperoleh dari dukungan

seluruh pihak, berikut uraian pendukung capaian:

1. Memaksimalkan Peran PLKB disetiap kecamatan melalui pemantauan

laporan bulanan ONLINE F1KB

2. Memberikan pendampingan pencatatan pelaporan F2KB secara

ONLINE kepada bidan pemegang program KB.

3. Penambahan jumlah kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina

Keluarga Remaja(BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan usaha

peningkatan pendapan keluarga sejahtera uppks) yang berfungsi

sebagai wadah penyuluhan keluarga tentang pentingnya KB / alat

kontrasepsi.

4. Mempertahankan keikutsertaan berkb bagi keluarga sasaran

Prasejahtera, maupun Sejahtera 1.

Dengan tercapainya Cakupan peserta KB aktif yang melebihi target maka

dapat menekan Angka Pertumbuhan Penduduk

Tabel 3.20 Angka Pertumbuhan Penduduk

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi

awal)

- 2,3 %

1 2016 2,01 % 2,3 %

2 2017 - -

3 2018 -

-

4 2019 - -

5 2020 - -

Dilakukan melalui Kegiatan peningkatan kemampuan keluarga melalui

pembinaan program keluarga berencana dengan angka pertumbuhan penduduk

sebesar 2.01 orang/keluarga yang kemuadian terealisasi sebesar 2.3 orang/keluarga

sehingga pada tahun 2016 pencapaian program ini 114.43 %, besaran realisasi dari

Page 160: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 156

156

target yang telah di tetapkan merupakan hasil dari pelaksanaan program yang telah

dilaksanakan baik secara administratif maupun kegiatan lapangan, berikut uraian

kegiatan :

1. Pemberian insentif kepada kader setiap bulan sebesar Rp.100.000,-

yang diterima setiap 3 bulan sekali yang bertujuan memicu semangat

masyarakat dalam menjaga program KB.

2. Pendataan survei secara berkala melalui laporan bulanan dan tahunan

guna mengukur keberhasilan program Keluarga Berencana.

3. Penambahan jumlah Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina

Keluarga Remaja(BKR), Bina Keluarga Lansia(BKL) Dan Usaha

Peningkatan Pendapan Keluarga Sejahtera UPPKS) yang berfungsi

sebagai wadah penyuluhan keluarga tentang pentingnya KB.

Dengan adanya cakupan Peserta KB yang aktif yang dapat menekan pertumbuhan

penduduk kemudian pemerintah Kabupaten Bintan melayani dengan kader catur

bina keluarga .

Tabel 3.21 Jumlah keluarga yang terlayani oleh kader Catur Bina

No. Tahun Target Capaian

2015 (kondisi

awal)

- 578 %

1 2016 589 % 4.488 %

2 2017 - -

3 2018 -

-

4 2019 - -

5 2020 - -

Melalui Kegiatan peningkatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga

menuju keluarga berkualitas mandiri dengan indikator jumlah keluarga yang

terlayani oleh kader Catur Bina sebesar 589 keluarga yang kemuadian terrealisasi

sebesar 4.488 keluarga, sehingga pada tahun 2016 pencapaian program ini

Page 161: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 157

157

menyentuh angka 761.97%, besaran realisasi dari target yang telah di tetapkan

merupakan hasil dari pelaksanaan program yang telah dilaksanakan baik secara

administratif maupun kegiatan lapangan, berikut uraian kegiatan :

1. Memaksimalkan peran PLKB disetiap kecamatan melalui pemantauan

laporan bulanan ONLINE F1KB

2. Memberikan pendampingan pencatatan pelaporan F2KB secara

ONLINE kepada bidan pemegang program KB.

3. Penambahan jumlah kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina

Keluarga Remaja(BKR), Bina Keluarga Lansia(BKL) Dan Usaha

Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang berfungsi

sebagai wadah penyuluhan keluarga tentang pentingnya KB

4. Memberikan bantuan kepada kelompok binaan seperti APE ( Alat

Permaian Edukatif ) kepada kelompok-kelompok Bina Keluarga Balita

(BKB)

5. Memberikan pengetahuan melalui majalah serta buku-buku materi

bagi Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja(BKR),

Bina Keluarga Lansia(BKL) Dan Usaha Peningkatan Pendapan Keluarga

Sejahtera (UPPKS).

6. Memberikan motivasi bagi seluruh kader Bina Keluarga Balita (BKB),

Bina Keluarga Remaja(BKR), Bina Keluarga Lansia(BKL) Dan Usaha

Peningkatan Pendapan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dengan mengikuti

perlombaan tingkat kecamatan, kabupaten, tingkat provinsi maupun

tingkat nasional.

7. Pendataan survei secara berkala melalui laporan bulanan dan tahunan

guna mengukur keberhasilan program Keluarga Berencana.

8. Pemberian insentif kepada kader setiap bulan sebesar Rp.100.000,-

yang diterima setiap 3 bulan sekali yang bertujuan memicu semangat

masyarakat dalam menjaga program KB.

9. Penyuluhan kegiatan Catur Bina di Setiap Kecamatan se-Kabupaten

Bintan.

Permasalahan dan Solusi

Page 162: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 158

158

Permasalahan

1. Terputusnya Kiriman Obat/Alkon dari BKKBN Provinsi dan BKKBN Pusat

pada Pertengahan Tahun 2016.

2. Efisiensi anggaran pada Perwakilan BKKBN provinsi Kepualauan Riau

terhadap Bantuan Oprasional Lapangan / Oprasional Laporan Bulanan yang

berdampak pada Kualitas Laporan itu sendiri.

3. Realisasi Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 2014 yang berdampak pada

terhambatnya kinerja PLKB karena Status, wewenang serta tanggub jawab di

Alihkan Kepemerintah Pusat.

4. Masih minimnya Oprasional PLKB di lapangan untuk mobilisasi kegiatan

antar Desa.

5. Perlunya administrasi yang tepat terhadap klaim pelayanan yang telah

dilakukan Bidan CTU ke BKKBN Provinsi Kepulauan Riau.

6. Letak geografis Kabupaten bintan terdiri dari kepulauan yang di kelilingi

lautan sehingga menghambat arus kegiatan ke Pulau-Pulau Terluar/Terpencil.

7. Penyebaran penduduk yang tidak merata di Pulau-Pulau Terluar/Terpencil.

8. Letak geografis Kabupaten bintan terdiri dari kepulauan yang di kelilingi

lautan sehingga menghambat arus kegiatan ke pulau-pulau terluar/terpencil.

9. Penyebaran penduduk yang tidak merata di pulau-pulau terluar/terpencil.

10. Efisiensi anggaran pada Perwakilan BKKBN provinsi Kepualauan Riau

terhadap Bantuan Oprasional Lapangan / Oprasional Laporan Bulanan yang

berdampak pada Kualitas Laporan itu sendiri.

11. Realisasi Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 2014 yang berdampak pada

terhambatnya kinerja PLKB karena Status, wewenang serta tanggub jawab di

Alihkan Kepemerintah Pusat.

12. Masih minimnya Oprasional PLKB di lapangan untuk mobilisasi kegiatan

antar Desa.

Solusi

1. Menguatkan kordinasi BKKBN-RI, BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dengan

SKPD-KB Kabupaten Bintan Dalam Berbagai Kegiatan Realisasi Program

Page 163: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 159

159

Keluarga Berencana & Pelayanan Terpadu.

2. Mengaktifkan SubPPKBD yang ada di Desa-Desa Seluruh Kabupaten Bintan.

3. Terus meningkatkan Kualitas Penganggaran, Pemetaan , Pencataan,

Pelaporan serta Pemantauan Berkala.

4. Menguatkan kordinasi BKKBN-RI, BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dengan

SKPD-KB Kabupaten Bintan dalam berbagai kegiatan realisasi program

keluarga berencana & pelayanan terpadu.

5. Mengaktifkan sub PPKBD yang ada di desa-desa seluruh kabupaten bintan.

6. Terus meningkatkan kualitas penganggaran, pemetaan , pencataan,

pelaporan serta pemantauan berkala.

7. Menguatkan kordinasi BKKBN-RI, BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dengan

SKPD-KB Kabupaten Bintan Dalam Berbagai Kegiatan Realisasi Program

Keluarga Berencana & Pelayanan Terpadu.

8. Mengaktifkan SubPPKBD yang ada di Desa-Desa Seluruh Kabupaten Bintan.

9. Terus meningkatkan Kualitas Penganggaran, Pemetaan , Pencataan,

Pelaporan serta Pemantauan Berkala.

Sasaran Strategis TERKENDALINYA PERTUMBUHAN PENDUDUK SERTA

MENINGKATNYA KELUARGA YANG BERKUALITAS DAN SEJAHTERA dapat

tercapai di Tahun 2016 dengan tercapainya Cakupan persentase KB aktif dengan

capaian 82% dari target 77% yang dapat menekan pertumbuhan penduduk dari

target 2,01% menjadi 2,3%,

Page 164: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 160

160

Terhubungnya pusat-pusat kegiatan

dan pusat produksi (konektivitas)

antar pulau

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Jumlah Pulau yang tercakupi

jaringan Transportasi

8 Pulau 8

pulau

8 Pulau 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah Pulau yang tercakupi jaringan Transportasi

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas perhubungan Kabupaten Bintan

mempunyai sasaran strategis terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi

(konektivitas ) antar pulau dengan terciptanya keterpaduan moda transportasi

darat, laut maupun pos telekomunikasi dan kebandarudaraa guna memperlancar

arus manusia dan barang ketempat tujuan. Agar tercakupinya jaringan transportasi

antar pulau Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas perhubungan melalui

Program Peningkatan pelayanan Angkutan melalui Meningkatkan Fungsi dan

Optimalisasi Pelayanan angkutan/transportasi kepulau pulau yang berpenghuni

Sasaran tersebut diatas dituangkan dalam Program Peningkatan Pelayanan

Angkutan. Untuk Jumlah Pulau yang tercakupi Jaringan Transportasi Jumlah Pulau

yang tercakupi Jaringan Transportasi pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 8 pulau

dan pencapaian pada tahun 2016 sebanyak 8 pulau. Adapun pulau-pulau yang

telah tercakupi jaringan transportasi adalah :

Pulau yang tercakupi jaringan Transportasi

1 Pulau Mapur

2 Pulau Numbing

Page 165: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 161

161

3 Pulau Pangkil

4 Pulau Mantang Besar

5 Pulau Kelong

6 Pulau Tambelan

7 Pulau Air Glubi

8 Pulau Dendun

Selain transportasi antar pulau Pemerintah Kabupaten Bintan juga melayani

pelayanan pas kecil hal ini dilakukan Untuk membantu memudahkan nelayan

dalam pengurusan dokumen kapal terutama PAS KECIL dan Dinas Perhubungan

Kabupaten Bintan bekerjasama untuk memfasilitasi pengurusan Pas Kecil tersebut.

Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan melayani pelayanan pas kecil bagi

kapal/pompong dibawah 7 GT tahun 2016 di targetkan sebanyak 1.000

kapal/pompon dan pencapaian pada tahun 2016 sebanyak 1.002 kapal/pompon,

Adapun Pas Kecik kapal/pompon yang diberikan/diterbitkan adalah sebagai berikut

a. Kecamatan Bintan Pesisir berjumlah 145 kapal/pompong

b. Kecamatan Gunung Kijang berjumlah 43 kapal/pompon

c. Kecamatan Toapaya berjumlah 3 kapal/pompon

d. Kecamatan Teluk Sebong berjumlah 94 kapal/pompon

e. Kecamatan Teluk Bintan berjumlah 43 kapal/pompon

f. Kecamatan Bintan Utara berjumlah 48 kapal/pompon

g. Kecamatan Mantang sebanyak 137 kapal/pompon

h. Kecamatan Seri Kuala Lobam berjumlah 26 kapal/pompon

i. Kecamatan Tambelan berjumlah 231 kapal/pompon

j. Lain-lain berjumlah 90 kapal/pompon

Dengan Lancarnya jaringan transportasi antar pulau Pemerintah Kabupaten

Bintan juga Meningkatkan pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan guna

Page 166: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 162

162

pengembangan wilayah dan ekonomi masyarakat Kabupaten Bintan melalui

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan dengan membangun.

1. Membangun Terminal

Jumlah Terminal yang terbangun di Kabupaten Bintan ditargetkan tahun 2016

sebanyak 1 terminal dan pencapaian pada tahun 2016 sebanyak 1, sehingga

capaian kinerja kegiatan tersebut diatas adalah 100% (sangat baik)

Adapun Terminal dimaksud adalah Terminal Seri Tri Buana yang terletak di

Simpang Lagoi Kecamatan Teluk Sebong.

2. Membangun Pelabuhan Penyeberangan (ASDP)

Jumlah Pelabuhan Penyeberangan (ASDP) yang terbangun di Kabupaten

ditargetkan tahun 2016 sebanyak 2 Pelabuhan ASDP dan pencapaian pada

tahun 2016 sebanyak 2 Pelabuhan ASDP, yaitu pelabuhan :

- Bulang Linggi Kec. Bintan Utara

- Kecamatan Tambelan

Sasaran Strategis TERHUBUNGNYA PUSAT-PUSAT KEGIATAN DAN PUSAT

PRODUKSI (KONEKTIVITAS) ANTAR PULAU dapat tercapai dengan adanya

Jaringan transportasi antar pulau.

Permasalahan

a. Kurang kecakapan dan kehandalan sarana dan prasarana transportasi

darat, laut, pos telekomunikasi dan kebandaraudaraan.

b. Kurangnya kemampuan pegawai untuk selalu tanggap terhadap setiap

permasalahan yang timbul dalam bidang tugasnya dan mencari jalan

pemecahannya.

c. Kurangnya keikutsertaan (kemitraan) pelaku ekonomi/swasta

dalampembangunan bidang transportasi darat, laut, pos

telekomunikasi dan kebandarudaraan.

Page 167: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 163

163

Solusi

a. Meningkatkan pelayanan pos telekomunikasi dan

kebandarudaraan yang cepat dan handal sesuai keinginan dan

kebutuhan masyarakat sampai kedaerah-daerah terpencill atau

pelosok-pelosok, dengan senantiasa menambah kehandalan

sarana dan prasarana tranportasi darat, laut dan udara.

a. Memberikan kemudahan kepada Pegawai untuk mengikuti

diklat/pelatihan sesuai dengan bidang.

b. Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi masyarakat yang

bergerak dalam bidang penyediaan jasa pelayanan angkutan.

c. Memberikan kemudahan bagi kemitraan dalam ikut serta dalam

pembangunan bidang transportasi.

Page 168: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 164

164

Berkembangnya industri pengolahan dan

terjaganya stabilitas harga kebutuhan pokok

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase Ketersediaan barang

kebutuhan pokok bagi masyarakat

100%

100% 100% 100%

Persentase Koperasi aktif 55% 85,70 55% 55%

Persentase IKM bersertifikasi mutu

produk

45%

- - 0%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase Ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat

Persentase Ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat sangat

diperlukan bagi masyarakat.

Uraian

Target Tahun

2016

Realisasi Tahun

2016

%

Pencapaian

Kinerja

Persentase ketersediaan

barang kebutuhan

pokok bagi masyarakat

100 100 100

Total 100 100 100

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Koperasi dan UKM dan Perindag

memenuhi ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarat untuk tahun 2016

di targetkan 100% dapat tercapai sesuai target yang direncanakan yaitu 100%. Hal

ini didukung dengan adanya kegiatan monitoring dan pengamanan barang

kebutuhan pokok pada tahun 2016 di Kecamatan –Kecamatan.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Page 169: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 165

165

Persentase Koperasi aktif

Persensentase Koperasi aktif pada tahun anggaran 2016 tercapai dimana

jumlah koperasi aktif sebesar 123 unit koperasi dari 223 unit koperasi. Walaupun

jumlah koperasi berkurang satu unit ini dikarenakan ada satu koperasi yang

dibubarkan pada tahun 2016.

Tabel 3.22. JUMLAH KOPERASI DI KABUPATEN BINTAN TAHUN 2016

NO JENIS KOP AKTIF TIDAK AKTIF

ANGGOTA/ ORANG

MODAL

SENDIRI

RP.JUTA

MODAL LUAR RP.JUTA

VOLUME USAHA

S H U RP.JUTA

1 KPRI 24 3 3.250 21.782 6.183 22.879 4.062

2 KUD 2 6 450 850 462 109 15

3 KSU 31 10 810 1.268 347 956 214

4 KOPANTREN 1 1 46 145 2 169 9

5 SEKUNDER 1 0 27 0 0 0 0

6 KOP. LAINNYA 117 27 8.356 17.324 4.372 12.216 1.976

Total 123 100 12.939 41.369 11.366 36.329 6.276

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan Tahun

2016

Pemerintah Kabupaten Bintan masih berusaha semaksimal dan optimal

mungkin untuk menekan jumlah ini denganpembinaan dan pelatihan perkoperasian

dengan program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitifnya

serta program pemberdayaan koperasi. Untuk Tahun 2015 persentase koperasi aktif

85,70 % sedangkan Tahun 2016 terealisasi 55% dengan capaian 100%.

Ini dikarenakan usaha Pemerintah Kabupaten Bintan masih berusaha

semaksimal dan optimal mungkin untuk menekan jumlah ini dengan pembinaan

dan pelatihan perkoperasian dengan program pengembangan kewirausahaan dan

keunggulan kompetitifnya serta program pemberdayaan koperasi. Sesuai dengan

mandat yang diterima Pemerintah Kabupaten Bintan di Bidang Koperasi dan UKM

yaitu :

Meningkatkan peranan koperasi sebagai pelaku ekonomi kerakyatan yang

bertumpu kepada mekanisme pasar yang berkeadilan, berbasis sumber daya alam

Page 170: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 166

166

(sda) dan sumber daya manusia (sdm) yang produktif;

Menumbuh kembangkan usaha kecil menengah melalui industri kecil

dan dagang kecil dalam rangka menciptakan lapangan usaha dan

kesempatan kerja sejalan dengan asas ekonomi kerakyatan;

Meningkatkan sumber daya manusia (sdm) industri yang merupakan

pelaku usaha yang berdaya saing;

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tentang hak dan

kewajiban konsumen/ pelaku usaha;

Meningkatkan kinerja aparatur koperasi, ukm, perindustrian dan

perdagangan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase IKM bersertifikasi mutu produk

. Industri Kecil adalah kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha

Besar. Jumlah Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bintan dapat dilihat di Tabel

Berikut

DATA TABEL3.23 IKM AKTIF KABUPATEN BINTAN TAHUN 2016

No. Kecamatan Jumlah Industri Nilai Investasi

(Rp.)

Jumlah Tenaga

Kerja

1 Teluk Bintan 28 32,340,000 90

2 Seri Kuala Lobam 50 75,460,000 118

3 Bintan Utara 59

21,836,000 215

4 Teluk Sebong 22

32,436,000 80

Page 171: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 167

167

5 Bintan Timur 83

718,750,000 272

6 Bintan Pesisir 18 63,602,000 67

7 Mantang 30 106,722,000 62

8 Gunung Kijang 46 245,784,000 192

9 Toapaya 23

69,818,400 155

10 Tambelan 12

58,282,000 24

2016 371 1,971,000,000 1275

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan

Tahun 2016

Dari data tabel diatas untuk Jumlah IKM Aktif pada akhir tahun 2016

sebanyak 371 unit jumlah industri Sedangkan untuk persentase IKM bersertifikasi

mutu produk belum dapat dipenuhi dikarenakan defisit anggaransehingga

Persentase IKM bersertifikasi mutu produk untuk Tahun 2016 belum tercapai.

Sasaran Strategis BERKEMBANGNYA INDUSTRI PENGOLAHAN DAN

TERJAGANYA STABILITAS HARGA KEBUTUHAN POKOK belum tercapai

sepenuhnya untuk Tahun 2016 untuk ketersediaan kebutuhan pokok tercapai, dan

koperasi yang aktif tercapai untuk jumlah industri yang dapat mengembangkan

industri pengolahan tercapai hanya Persentase Industri Kecil Menengah yang

bersertifikasi mutu belum tercapai.

Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan:

a. Hampir semua proposal permohonan yang diajukan justru mengabaikan

prosedur yang berlaku, diantaranya tidak adanya rekomendasi dari intansi

terkait;

b. Terjadinya dilapangan adalah perubahan data misalnya adanya kelompok

anggota yang telah pindah namun data yang diverifikasi belum begitu

maksimal.

2. Solusi:

Page 172: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 168

168

a. Dianjurkan kepada TIM Verifikasi bantuan sosial, harus betul-betul

menyeleksi untuk calon penerima bantuan terutama data yang menyangkut

tentang identitas koperasi dan kelompok.

b. Untuk meningkat akuntabilitas pelaksanaan pemberdayaan koperasi dan

kelompok yang menerima bantuan sosial perlu dilakukan kegiatan

monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala dan berjenjang sesuai

dengan tahapan kegiatan pengembangan usaha koperasi dan kelompok.

Permasalahan :

a. Kelompok yang sudah terbentuk rata-rata masih kekurangan modal

b. Kurangnya pengetahuan kelompok dalam mengelola keuangan, pamasaran

maupun kualitas dari produksi yang mereka hasilkan.

Solusi :

a. Perlu adanya dukungan untuk mendapatkan permodalan serta akses

pemasaaran.

b. Adanya pelatihan pembukuan keuangan/ akuntansi, pelatihan tentang

peningkatan mutu dan informasi pasar

Permasalahan :

a. Dana yang dikucurkan oleh pemerintah digunakan oleh koperasi/UKM untuk

kegiatan yang cukup beragam, tidak semuanya Koperasi/UKM menggunakan

dana sesuai tujuan program bantuan Pemerintah dan rencana awal

Koperasi/UKM bersangkutan.

b. Modal bukanlah satu-satunya faktor penghabat berkembangnya Koperasi/UKM,

faktor-faktor lain yang juga menjadi penghambat berkembangnya

Koperasi/UKM penerima bantuan adalah kualitas SDM, seleksi, perencanaan,

pengawasan serta kebijakan Pemerintah.

c. Semua Koperasi/UKM yang mendapatkan bantuan dana, khususnya pinjaman

dari Pemerintah ternyata belum mengembalikan dana tersebut secara total,

meski sudah ada yang mencicil, namun cicilan tersebut masih relatif kecil

dibandingkan dengan dana yang dipinjamkan

Page 173: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 169

169

Solusi:

a. Pemerintah melakukan pembinaan berkesinambung agar koperasi/ UKM bisa

mengembangkan usahanya sesuai dengan tujuan Pemerintah. Bentuk

pembinaan yang dilakuak antara lain melalui pembinaan managemen,

adminstrasi, kelembagaan, dan kewirausahaan terutama kepada koperasi/ UKM

yang belum berhasil meningkatkan kinerjannya.

b. Perlu memperhatikan kondisi koperasi/UKM yang akan diberikan bantuan dan

memilah-milah jenis bantuan sesuai dengan kebutuhan koperasi/UKM

dilapangan. Pola Top Down sudah tidak lagi diterapkan. Tidak Semua

Koperasi/UKM membutuhkan bantuan yang sama. Oleh Karena itu, perlu

dilakukan iventarisasi kebutuhan koperasi/UKM. Dengan demikian, diharapkan

bantuan yang diberikan bisa tepat Sasaran.

c. Diharapkan juga harus memilah koperasi/ UKM yang perlu dibantu, tidak

semua koperasi/ UKM harus dibantu. Sebagai contoh, koperasi/ UKM yang

sudah maju dan memiliki managemen yang sudah baik lagi Dibantu secara

finansial. Koperasi/ UKM seperti ini harus di dorong untuk mentranfer

pengetahuan dan pengalamannya kepada koperasi yang belum maju.

Meningkatnya realisasi investasi dan pelayanan perizinan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Jumlah nilai investasi perusahaan

berskala nasional (PMA/PMDN)

juta USD

1,251

962.04 US$ 76,90%

%

Lama proses perijinan

3-14 hari 3-14

hari

3-14 hari 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Page 174: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 170

170

Jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional (PMA/PMDN) juta

USD

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Badan Penanaman Modal dan

Promosi Daerah Kabupaten dituntut untuk mampu memecahkan berbagai

permasalahan dan tantangan di daerah, dalam melayani/memenuhi kebutuhan

masyarakat serta memajukan daerah melalui peningkatan kinerjanya. hal ini

bertujuan untuk membuka dan mendorong peluang investasi di Kabupaten Bintan.

Dalam rangka pemenuhan atas tuntutan itu, maka diperlukan pengembangan dan

penetapan sistem serta prosedur kerja yang cepat, tepat, jelas dan nyata serta dapat

dipertanggungjawabkan sehingga penyelenggaraan tugas-tugas pada Badan

Penanaman Modal dan Promosi Daerah Kabupaten Bintan harus bisa berlangsung

secara berdayaguna dan berhasil guna. Hal ini dilakukan melalui

a) Penumbuhan Iklim ekonomi dan peningkatan investasi.

Semua kebijakan pembangunan daerah yang sedang dan atau akan

diselenggarakan harus mewujudkan pengembangan ekonomi

kerakyatan, penguatan unit-unit usaha dan lembaga-lembaga ekonomi.

Untuk mewujudkan pemulihan ekonomi dan peningkatan investasi

terlebih dahulu harus memiliki wawasan penumbuhan iklim usaha yang

kondusif artinya program pembangunan daerah harus memiliki

kontribusi positif terhadap tumbuhnya penanaman modal (investasi).

Kebijaksanaan diarahkan terlebih dahulu mengatasi masalah kesempatan

kerja dan peluang usaha dengan kebijakan ini diharapkan dapat

meningkatkan pertumbuhan iklim usaha investasi di berbagai sektor

maka percepatan pertumbuhan ekonomi akan berjalan, semakin

berkembang, dan ini akan berpengaruh kepada masyarakat, juga dengan

terciptanya lapangan usaha dan lapangan kerja yang sejalan dengan asas

ekonomi kerakyatan.

Pengembangan wilayah yang strategis dan berpotensi bagi penciptaan

ekonomi juga perlu diwujudkan dalam kebijakan ini, artinya potensi

daerah Kabupaten Bintan harus dapat dimanfaatkan dipersiapkan untuk

mencari komoditas dan produk unggulan daerah, sehingga dapat

Page 175: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 171

171

meningkatkan pendapatan masyarakat yang ditandai dengan tersedianya

peluang usaha dan kesempatan kerja, melalui promosi dan investasi serta

dapat membangun citra Kabupaten Bintan sebagai daerah tujuan

investor yang menarik, aman dan nyaman.

b) Peningkatan Arus Informasi dan Pelayanan Kepada Pelaku Usaha /

investor dengan potensi sumber daya daerah.

Strategi ini dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan pembinaan

terhadap peningkatan kualitas pelayanan, pelaku usaha, investor dan

masyarakat secara efektif dan efisien dalam pelayanan perizinan dan

pengelolaan aktifitas melalui penyederhanaan system dan prosedur

melalui pelayanan satu pintu.

c) Kebijakan peningkatan Kualitas Aparatur , Sarana dan Prasarana

Adalah sangat berperan dalam rangka penciptakan suasana yang

kondusif untuk bekerja bagi jajaran Badan Penanaman Modal dan

Promosi Daerah Kabupaten Bintan yang selanjutnya dapat meningkatkan

kinerja mewujudkan Misi.

Tabel 3.24

PERKEMBANGAN PMA DAN PMDN S/D TAHUN 2016

TAHUN 2015

N

o

Status Jumlah

Investasi ( US$/Rp ) Tenaga

Kerja Rencana Realisasi

1 PMA (US$) 199 1,483 962.04 US$

TKI :

11.631

TKA : 164

2

PMDN

(Milyar Rp)

61 334.39

Rp.

475.257.923.6

85

TKI : 3.048

TKA : -

Pada tahun-tahun sebelumnya perkembangan investasi di Kawasan Bintan

Page 176: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 172

172

sudah memberikan konstribusi terhadap perkembangan tingkat perekonomian

masyarakat baik lapisan bawah maupun menengah. Sementara itu, dalam rangka

meningkatkan perkembangan kawasan tersebut maka dibentuklah Kepres Nomor

19 tahun 2013 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bintan Bebas

agar Bintan dapat diterapkan menjadi kawasan investasi kondusif dan menarik.

Untuk tahun 2016 ini perkembangan pada pertumbuhan investasi di

Kabupaten cukup mengembirakan dengan munculnya pusat pertumbuhan investasi

baru bidang pariwisata di wilayah Trikora Kecamatan gunung Kijang yang pada

awalnya hanyalah merupakan kawasan pariwisata masyarakat lokal/ setempat

dengan sarana/prasarana yang memadai. Dengan demikian, adanya peningkatan

pada perkembangan investasi yakni pada masuknya Perusahaan Modal Asing

(PMA) dan Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) di wilayah Kabupaten

Bintan selama 5 tahun terakhir sebanyak 199 PMA dan 61 PMDN, sehingga total

keseluruhan perusahaan hingga Desember 2016 adalah 199 PMA dan 61 PMDN.

(Lihat Tabel 6).

Dengan adanya perkembangan PMA dan PMDN di Kabupaten Bintan dapat

meningkatkan jumlah investor dan nilai investasi yang masuk di Kabupaten Bintan

makan Jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional (PMA/PMDN) juta USD

untuk Tahun 2016 tercapai dengan nilai investasi 962.04 US$. Untuk

Meningkatkan jumlah investor dan nilai investasi yang masuk di Kabupaten Bintan

dapat juga dilakukan melalui kegiatan Pameran / Expo dalam negeri Tahun 2016

yaitu :

1. Pameran MTQ di Tanjungpinang

2. Pameran Apkasi di Bandung

3. Pameran Publikasi di Kijang Kecamatan Bintan Timur.

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Lama proses perijinan

Lama Proses Perizinan adalah jangka waktu lamanya pembuatan perizinan.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Badan Penanaman Modal dan Promosi daerah

Page 177: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 173

173

Meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal perizinan investasi dan perizinan non

investasi yang berorientasi pada peningkatan daya saing dilakukan adalah melakukan

pelayanan perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan memberikan

pelayanan terhadap 74 jenis layanan perizinan dan Non perizinan sesuai dengan PERBUP

No. 5 Tahun 2016 Tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan pada

Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Kabupaten Bintan Sebagai Penyelenggara

Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Untuk Tahun 2016 jenis layanan perizinan yang dilakukan

kurun waktu Januari sampai dengan Desember adalah sebanyak 33 jenis perizinan dengan

jumlah izin yang dikeluarkan sebanyak 1.156 jumlah izin.

Pencapaian ini ini dilakukan melalui kegiatan peningkatan kualitas pelayanan

perizinan investasi dan Kegiatan Optimalisasi Peran Badan Pengusahaan Kawasan Wilayah

Bintan Kabupaten Bintan dan Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Perizinan. Berikut tabel jenis perizinan dan jumlah yang telah dikeluarkan oleh

Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2016.

Tabel 3.25

TABEL JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SERTA JUMLAH YANG

DIKELUARKAN OLEH BPMPD TAHUN 2016

NO JENIS PERIZINAN JUMLAH YANG

DIKELUARKAN

1 Izin Prinsip Penanaman Modal 19

2 Izin Usaha untuk berbagai sektor Usaha -

3 Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal -

4 Izin Usaha Perluasan untuk berbagai sektor usaha -

5 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 3

6 Izin Usaha Usaha Perubahan untuk berbagai sektor

usaha

-

7 Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman

Modal

-

8 Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman

Modal untuk berbagai sektor usaha

-

9 Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) 49

10 Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi ( SIUJK ) 32

11 Izin Undang - Undang Gangguan ( HO ) 210

12 Izin Usaha Ketenaga Listrikan -

13 Izin Penggalian

14 Izin Timbun

Page 178: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 174

174

15 Izin Pemanfaatan Air (SIPA)

16 Jasa Penyalur BBM

17 Izin Pangkalan Gas

18 Izin Penimbunan BBM -

19 Izin Usaha Kawasan Industri 1

20 Izin Perluasan Kawasan Industri -

21 Tanda Daftar Industri ( TDI ) -

22 Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) 215

23 Tanda Daftar Gudang ( TDG ) 17

24 Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) 154

25 Surat Izin Tempat Usaha ( SITU ) 44

26 Izin Tempat Usaha – Minuman Beralkohol 17

27 Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Wisata

28 Tanda Daftar Usaha Kawasan Pariwisata -

29 Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Wisata -

30 Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata 1

31 Tanda Daftar Usaha Jasa Makanan dan Minuman -

32 Tanda Daftar Usaha Penyediaan Akomodasi 17

33

Tanda Daftar Usaha Penyelenggara Kegiatan

hiburan dan Rekreasi

-

34 Tanda Daftar Usaha Penyelenggara pertemuan,

perjalanan insentif, konferensi dan pameran

-

35 Tanda Daftar Usaha Jasa Informasi Pariwisata -

36 Tanda Daftar Usaha Jasa Konsultan Pariwisata -

37 Tanda Daftar Usaha Jasa Pramuwisata -

38 Tanda Daftar Usaha Wisata Tirta -

39 Tanda Daftar Usaha SPA -

40 Izin Memperkerjakan Tenaga Asing ( IMTA)

Perpanjangan

101

41 Izin Lembaga Pelatihan Kerja/Kursus

42 Izin Operasional Rumah Sakit Tipe D 4

43 Izin Klinik 1

44 Izin Praktek Bidan 62

45 Izin Praktek Perawat 108

46 Izin Tukang Gigi

47 Izin Operasional Pemberantasan Hama

48 Izin Apotek 12

49 Izin Toko Obat 1

50 Izin Optik 1

Page 179: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 175

175

51 Izin Pengobat Tradisional 16

52 Izin Air Minum Dalam Kemasan

53 Izin air minum isi ulang 5

54 Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (

P-IRT )

20

55 Keterangan Sertifikasi Laik Sehat (tempat

pengelolahan makanan,minuman/jasa

boga,restoran dan rumah makan )

18

56 Izin Pangkalan Gas 13

57 Izin Trayek Angkutan Darat --

58 Izin Operasi Angkutan Darat -

59 Izin Usaha Pelayaran (SIUPP) -

60 Izin Operasi Perusahaan non Pelayaran (

SIOPNP )

-

61 Izin Usaha Perusahaan Pelayaran Rakyat (SIUPPER) -

62 Izin Kerja Refraksionis Optisen 1

63 Izin Usaha Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) -

64 Surat Izin Usaha Tally -

65 Surat Izin Usaha Depo Peti Kemas -

66 Penata Anastesi 1

67 Izin Praktek Dokter Hewan -

68 Izin Klinik Hewan -

69 Sertifikat Perbekalan Kesehatan Rumah

Tangga(PKRT)

5

70 Izin Perkebunan 1

71 Izin Usaha Perkebunan -

72 Persetujuan Prinsip -

73 Izin Lokasi (IL) 6

74 Izin Usaha Mikro Obat Tradisional 1

JUMLAH 1.156

Sasaran Strategis MENINGKATNYA REALISASI INVESTASI DAN PELAYANAN

PERIZINAN dapat tercapai dengan adanya perkembangan PMA dan PMDN di

Kabupaten Bintan dan adanya pelayanan perizinan di Kabupaten Bintan yang

dilakukan secara pelayanan terpadu satu pintu sehingga dapat meningkatkan

investasi dan dan pelayanan perizinan di Kabupaten Bintan.

Permasalahan dan solusi

Permasalahan

Page 180: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 176

176

1. Masih adanya tim teknis perizinan yang masih duduk di OPD masing masing

sehingga membuat proses pelayanan agak terhambat.

Solusi

1. Agar tim teknis yang masih duduk di OPD bergabung ke PTSP sehingga

memudahkan pelayanan.

Meningkatnya pemberdayaan generasi

muda dan olah raga

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Persentase organisasi kepemudaan

yang aktif

60% 50

60% 100%

Jumlah Prestasi Olah Raga Yang

diraih

33% 43

33% 100%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase organisasi kepemudaan yang aktif

Pemuda adalah warga negara Indonesia yang Pemuda adalah warga negara

Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan memasuki periode

penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia berusia 16 (enam belas)

sampai 30(tiga puluh) tahun.

Dalam masa Pembangunan sekarang peran strategis organisasi kepemudaan

yang aktif sangat diharapkan sebagai :

1. Organisasi kepemudaan yang dapat memainkan peran strategis

sebagai mitra Pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan

pembangunan nasional serta mengantisipasi dan menanggulangi

perubahan dan perkembangan global;

2. Organisasi Kepemudaan dapat menempa pemuda bersikap sensitif

Page 181: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 177

177

dan menjadi wahana memperkuat empati sosial serta memiliki

kepedulian terhadap masalah-masalah nasional dan internasional;

3. Organisasi Kepemudaan menjadi kawah candradimuka untuk

menempa para pemuda sebagai kader-kader pemimpin bangsa pada

masa kini dan masa yang akan datang;

4. Organisasi Kepemudaan menjadi sarana konglomerasi pemikiran,

gagasan dalam upaya mencapai kemajuan bangsa;

5. Organisasi Kepemudaan dapat memanfaatkan KNPI sebagai wadah

berhimpun agar menjadi ujung tombak dalam pembangunan

kepemudaan untuk menciptakan pemuda yang maju yakni pemuda

yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pendidikan pemuda olahraga

melalui program peningkatan peran serta kepemudaan mampu meningkatkan

peran serta organisasi kepemudaan yang aktif dari tagret 2016 sebanyak 60 %

terealisasi 60% capainnya 100% dibandingkan tahun 2015 sebanyak 50% untuk

Tahun 2016 persentase kepemudaan yang aktif naik 10%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah Prestasi Olah Raga Yang diraih

Olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara

profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang

olahraga. Atlit yang menekuni salahsatu cabang olahraga tertentu untuk meraih

prestasi, dari mulai tingkat daerah, nasional , serta internasional, mempunyai syarat

memiliki tingkat kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada salahsatu cabang

olahraga yang ditekuninya tentunya diatas rata-rata non atlet.

Didalam undang-undang no 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi

untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 182: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 178

178

keolahragaan. olahraga prestasi dapat didapatkan dengan persiapan yang

matang.agar tercapai akhir yang memuaskan. Prestasi berasal dari bahasa Belanda

yang artinya hasil dari usaha yang telah dekerjakan. dari pengertian prestasi

tersebut, maka pengertian prestasi diri, adalah hasil dari usaha yang dilakukan

seseorang. prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual,

emosional, dan spiritual. serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek

kehudupan. Kerakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki

inisiatif dan kreatif\, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-

sungguh. Kerakter-kerakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi

tertentu, dibutuhnya, kerja keras .yang sangat optimah sehingga tujuan

prestasinya bisa terlaksana.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pemuda Olahraga terus

melakukan pembinaan terhadap pemuda olahraga agar terus berlatih hal ini

dilakukan melalui program pembinaan dan dan pemasyarakatan olahraga, dengan

program ini sangat membantu prestasi para olahragawan. Untuk Tahun 2016

Jumlah Prestasi Olah Raga Yang diraih sebesar 33 medali, dan realisasi untuk

indikator ini 33 medali atau capaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan

adalah 100 persen. Dibanding pada tahun 2015 Jumlah Prestasi Olah Raga Yang

diraih sedikit menurun sebanyak 10 medali, hal ini disebabkan pada partisipasi

POPDA Tingkat Provinsi tahun 2016 Kabupaten Bintan mengurangi jumlah atlit

yang dikirim pada cabang-cabang prioritas disebabkan karena keterbatas anggaran.

Untuk SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA PEMBERDAYAAN GENERASI

MUDA DAN OLAGRAGA dapat tercapai dengan adanya partisipasi kepemudaan

yang aktif dan olahragawan yang berprestasi.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahn

1. Jumlah Organisasi Kepemudaan semakin banyak tetapi tidak diimbangi

dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai, Lebih cenderung

berorientasi kepada kepentingan politik dari pada sosial kemasyarakatan,

Belum mampu mandiri dan masih tergantung kepada pihak lain;

Page 183: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 179

179

2. Belum mampu memainkan peran secara maksimal dalam merespons

persoalan sosial kemasyarakatan;

3. Amanat AD/ART organisasi tidak dapat dijalankan secara konsisten, sehingga

AD/ART hanya berfungsi sebagai acuan formal tapi tak mampu digunakan

sebagai alat pemicu untuk mencapai tujuan organisasi..

4. Kurangnya anggaran untuk olahragawan yang akan mengikuti POPDA

Solusi

1. Diharapkan Organisasi Kepemudaan dapat memainkan peran strategis sebagai

mitra Pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan nasional

serta mengantisipasi dan menanggulangi perubahan dan perkembangan global;

2. Diharapkan Organisasi Kepemudaan dapat menempa pemuda bersikap sensitif

dan menjadi wahana memperkuat empati sosial serta memiliki kepedulian

terhadap masalah-masalah nasional dan internasional;

3. Di harapkan Organisasi Kepemudaan untuk tempat menempa para pemuda

sebagai kader-kader pemimpin bangsa pada masa kini dan masa yang akan

datang;

4. Perlunya penambahan anggaran untuk Olahragawan yang berpretasi agar lebih

bisa bersaing lagi.

Meningkatnya kelestarian nilai-nilai dan

seni budaya melayu sebagai kekayaan budaya daerah

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Jumlah grup kesenian (yang dibina) 35 Grup 50 60% 100%

Jumlah cagar budaya yang

dilindungi dan dipelihara

14 cagar 43

33% 100%

Page 184: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 180

180

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah grup kesenian (yang dibina)

Jumlah Prestasi Olah Raga Yang diraih

Sasaran Strategis Meningkatnya kelestarian nilai-nilai dan seni budaya melayu

sebagai kekayaan budaya daerah adalah salahsatu sasaran strategis Pemerintah

Kabupaten Bintan dalam melestarikan budaya dan kesenian di Kabupaten Bintan

seuntuk Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai, kekayaan dan keragaman

budaya untuk meningkatkan potensi daerah diberbagai bidang serta

Mengembangkan dan merevitalisasi Nilai-nilai dan peninggalan sejarah sebagai

identitas bangsa

seni adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan, sedangkan Budaya adalah

cara hidup suatu bangsa atau umat yang tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan

pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan

berasaskan peradaban. Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Memberdayakan Lembaga –lembaga Adat terutama adat melayu

untuk melestarikan nilai-nilai budaya melayu dalam kehidupan masyarakat

Indikator Jumlah Grup Kesenian Yang Di Bina Tahun 2016 tercapai sebesar 35

Sanggar, Indikator ini Sama dari tahun sebelumnya yaitu Tahun 2015 adapun

Rincian Data tersebut Sebagai Berikut :

Tabel 3.26 Data Sanggar Yang Di Bina

No Nama Sanggar Lokasi Budaya

1 Sri Bintan Bintan Timur Tari Kreasi

2 Kreasi Guru Bintan Timur Tari Kreasi

3 Bujang dan Dara Bintan Timur

4 Sirih Delima Bintan Timur

5 Bintan Pelangi Bintan Timur

6 Dangkong Bintan Timur Tari Dangkong

7 Makyong Keke Bintan Timur Teater Makyong

8 Makyong Seinam Bintan Timur Teater Makyong

Page 185: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 181

181

9 Bahtera Bintan Timur Tarian,Berzanji,Hadra

h

10 Bengkel Seni Bintan

Buana

Bintan Timur Orkestra Melayu

11 Mutiara Bintan Sri Koala Lobam Tari Kreasi

12 Sri Bintan Buana Sri Koala Lobam Tari Kreasi

13 Kemilau Sri Koala Lobam Tari Kreasi

14 Melayu Asli Sri Kuala Lobam Gazal

15 Nurur Hilal Sri Kuala Lobam Hadrah

16 Sanggar Seni Diknas Bintan Utara Tari Melayu dan

Daerah

17 Laksamana Bintan Utara Tari Melayu dan

Daerah

18 Sang Nila Utama Bintan Utara Tari Kreasi

19 Bentang Budaya Bintan Utara Tari Melayu dan

Daerah

20 Alang Babega Bintan Utara Tari Kreasi

21 Guang Mung Long

She Duan

Bintan Utara Barongsai

22 Reog Lancang

Kuning

Bintan Utara Reog

23 Sri Penolak Tambelan Tari Kreasi

24 Sinar Melayu Tambelan Tari Kreasi

25 Tambelan Bertuah Tambelan Tari Kreasi

26 Madani Toapaya

27 Tepak Sirih Toapaya

28 Tuah Bestari Bintan Pesisir

29 Gelora Teluk Sebong

30 Bungsu Sakti Mantang

31 Makyong Mantang Mantang Teater Makyong

32 Hari Kelana Gunung Kijang Kuda Kepang

Page 186: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 182

182

33 Kreda Budaya Gunung Kijang Reog Ponorogo

34 M.T.Attaqwa Gunung Kijang Kompang

35 Dang Merdu Teluk Bintan

Sedangkan Indikator Jumlah Cagar Budaya Yang Dilindungi dann Dipelihara Tahun

2016 tercapai sebesar 14 Cagar Budaya, Indikator ini Sama dari tahun sebelumnya

tahun 2015 adapun Rincian Data tersebut Sebagai Berikut Tabel. 3.27

No Nama Cagar Budaya Jumlah Ket

1. Makam Tok Uke 1

2. Makam Keramat Bukit Batu 1

3. Makam Ahmad Syah 1

4. Kota Kara 1

5. Situs Bukit Kerang 1

6. Komplek Makam Muayat Syah 1

7. 8 buah keramik peninggalan

kapal tengelam

8

Dalam penyelenggaraan Urusan Kebudayaan adapun program-program yang

dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan pada Tahun 2016

yaitu :

1. Program Pengembangan Nilai-nilai Budaya, Seni dan Film

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Bintan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 80.000.000,- dan realisasi anggaran

sebesar Rp. 79.244.300,- Outcome program ini adalah terlaksananya pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai seni dan budaya Program ini menitik beratkan

kepada

1). Pelaksanaan Pagelaran, Fetival dan Parade seni dan budaya

2). Pembinaan sanggar dengan pemberian bantuan

3). Pemberian Penghargaan Kepada Pelaku seni dan Budaya . Program

Page 187: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 183

183

Pelaksanaan Kegiatan Pelestarian Adat Istiadat Bintan ini dilaksanakan

dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 80.000.000,- dan realisasi anggaran

sebesar Rp. 79.244.300,- atau 99,06 %. Outputnya adalah Terlaksanaya

Keduri melayu dan Malam Penganugrahan Seni dan Budaya Laksamana

Bintan.

2. Program Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Bintan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 706.000.000,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 703.370.800,- atau 99,63% Outcome program ini

adalah terlaksananya Pembinaan kepada Pelaku Seni, Budaya dan Pariwisata

Program ini menitik beratkan kepada 1). Menampilkan Seni da Budaya di

beberapa Kecamatan 2). Pelaksanaan Rakor Kegiatan Seni dan Budaya. 3.

Pelatihan seni, Budaya dan Pariwisata.a. Program Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Seni dan Budaya Bintan ini dilaksanakan dengan Alokasi

anggaran sebesar Rp. 706.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

703.370.800,- atau 99,63%. Outputnya adalah Terlaksanaya 5 kali Kegiatan

Panggung Seni dan Budaya Bintan, 2 Kali Pagelaran Wayang Kulit, 1 Kali Rakor

Budaya

3. Program Kesejahteraan, Kepurbakalaan da Permuseuman

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Bintan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 249.360.000,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 245.836.042,- atau 98,59% Outcome program ini

adalah terlaksananya Pelestarian, pelindungan dan Pengembangan nilai

sejarah dan warisan budaya. Program ini menitik beratkan kepada 1).

Melestarikan dan melindungi benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya 2).

Mengali nilai-nilai warisan Budaya dengan melakukan penelitian dan kajian.

3). Pengembangan Musium Bahari. . Program Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Musium Bahari Bintan ini dilaksanakan dengan Alokasi

anggaran sebesar Rp. 249.360.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

245.836.042,- atau 98,59%. Outputnya adalah Tersedianya Fasilitas

Page 188: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 184

184

Perlindungan Pengembangan Benda dan Warisan Budaya yang ada di

Kabupaten Bintan (Musium Bahari Bintan).

Sasaran Strategis MENINGKATNYA KELESTARIAN NILAI-NILAI DAN SENI

BUDAYA MELAYU SEBAGAI KEKAYAAN BUDAYA DAERAH dapat tercapai dengan

terpeliharanya kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Bintan.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1. Masih kurangnya sistim Pengamanan Gedung yang ada di Musium Bahari,

mengginat terdapat benda-benda sejarah yang berharga seperti Keramik

peninggalan Dinasti Ming.

2.Perlu Pelatihan Khusus Bagi Penjaga musium agar mampu melakukan

pelayanan dengan baik.

3. Perlu Kegiatan Pelatihan dan Bimtek untuk pelaku seni dan budaya agar

lebih meningkatkan kualitas maupun kuantitas Pelaku seni dan Budaya

4.Perlu di lakukan Wadah baik untuk pembinaan maupun Kompetisi yang

lebih luas tak hanya untuk seni tari saja tetapi untuk seni lain seperti Seni

Sastra puisi, Pantun, dan seni drama yang selama ini belum penah

diadakan.

5. Masih Belum meratanya perkembangan Kesenian di Kabupaten Bintan.

Solusi

1. Memperkuat sistem pengamanan Gedung yang ada di Musium Bahari, terhadap

benda benda sejarah.

2. Meningkatkan SDM penjaga musium agar menambah pelayanan terbaik.

Page 189: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 185

185

Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Produksi perikanan budidaya 1,798,43

Ton

1.693,

63

1.512,60 ton 84,10%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Produksi perikanan budidaya

Pada tahun 2016 jumlah produksi perikanan yang berasal dari budidaya

(ikan konsumsi) sebesar 1.512,60 ton dari target 1.798,43 ton, dan produksi

penangkapan sebesar 52.313,80 ton dari target sebesar 51.870,00 ton. Sedangkan

untuk produk olahan hasil perikanan sebesar 1.758,73 ton mengalami peningkatan

yang cukup tinggi dari target sebesar 235,61 ton. Peningkatan ini merupakan

akumulasi dari produk olahan yang sebelumnya tidak masuk dalam pendataan

seperti ikan bilis/kering, ikan asin, kerupuk ikan dan kerupuk atom, yang

merupakan hasil dari 4 kelompok pengolah sentra hasil perikanan di Kabupaten

Bintan.

Dilihat dari volume ekspor komoditas perikanan sebesar 4.064 ton dari target

2.740 ton dengan nilai sebesar Rp. 77.740.123.000,- terdiri dari 12 jenis komoditas

perikanan yang diekspor seperti ikan segar, ikan hidup, ikan gabus, lobster, kerapu,

bawal bintang dan bilis kering. Capaian tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Bintan

sebesar 77,77 kg/kapita/tahun melebihi konsumsi ikan tingkat Provinsi Kepulauan

Riau sebesar 59,66 kg/kapita/tahun, dan 35 kg/kapita/tahun di tingkat Nasional.

Sepanjang tahun 2016 telah dilakukan pembinaan dan pelayanan usaha

perikanan dengan diterbitkannya 149 izin di bidang perikanan yang terdiri dari

TPKP sebanyak 145 dan 4 izin budidaya/SIUP pengumpul perikanan.

Untuk Sasaran Strategis MENINGKATNYA JUMLAH PRODUKSI PERIKANAN

dapat tercapai dengan adanya produksi perikanan budi daya yang mencapai

Page 190: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 186

186

84,10%. Sedangkan untuk volume dan nilai produksi perikanan tangkap dan nilai

produksi perikanan tangkap di Kabupaten Bintan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.28

Volume dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di Kabupaten Bintan Tahun

No Kecamatan Hasil produksi Tngkap (Ton)

Volume (Ton) Nilai (Rp)

1 Bintan Utara 1.574 23.616.000.000

2 Teluk Sebong 2.137 32.058.000.000

3 Teluk Bintan 6.694 100.416.000.000

4 Gunung Kijang 4.031 60.462.000.000

5 Bintan Timur 12.883 193.248.000.000

6 Tambelan 4.556 68.346.000.000

7 Toapaya 0 0

8 Bintan Pesisir 11.449 171.738.000.000

9 Mantang 5.639 84.588.000.000

10 Seri Kuala Lobam 1.324 19.866.000.000

2014 50.289 754.338.000.000

2013 49.339 740.088.000.000

2012 41.228 618.420.000.000

Pertumbuhan (%) 16,44 % 16,44 %

Sumber Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan, tahun 2016

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan berupaya

untuk meningkatkan jumlah produksi perikanan melalui program dan kegiatan

sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan

Tujuan program adalah meningkatkan jaminan mutu dan keamanan

hasil perikanan, nilai tambah produk perikanan, investasi, serta distribusi

dan akses pemasaran hasil perikanan, dengan sasaran peningkatan volume

dan nilai ekspor hasil perikanan serta peningkatan volume produk olahan.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah:

a) Pengembangan usaha industri pengolahan hasil perikanan

b) Pengembangan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan

c) Penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri hasil

perikanan

d) Penguatan dan pengembangan pemasaran luar negeri hasil perikanan

e) Penguatan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan

f) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

bidang pengolahan

Page 191: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 187

187

g) Pendamping DAK bidang perikanan pengolahan

h) Operasional DAK bidang perikanan pengolahan

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap

Tujuan program adalah meningkatkan produktivitas perikanan

tangkap dengan sasaran peningkatan hasil tangkapan dalam setiap upaya

tangkap. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah :

a) Pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap

b) Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan, alat penangkap ikan,

dan pengawakan kapal perikanan

c) Pengembangan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan

d) Pelayanan usaha perikanan tangkap yang efisien, tertib dan

berkelanjutan

e) Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan

skala kecil

f) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

bidang tangkap

g) Pendamping DAK bidang perikanan tangkap

h) Operasional DAK bidang perikanan tangkap

3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya

Tujuan program adalah meningkatnya produksi perikanan budidaya,

dengan sasaran program peningkatan produksi perikanan budidaya

(volume dan nilai). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan

yang akan dilaksanakan adalah:

a) Pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya

b) Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan

c) Pengembangan sistem perbenihan ikan

d) Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan

ikan

e) Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan

Page 192: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 188

188

f) Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan

g) Pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan

budidaya

h) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

bidang budidaya

i) Pendamping DAK bidang perikanan budidaya

j) Operasional DAK bidang perikanan budidaya

4. Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.

Tujuan program adalah meningkatnya ketaatan dan ketertiban dalam

pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan sasaran perairan

Indonesia bebas Illegal, Unreported & Unregulated (IUU) fishing serta

kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan. Untuk

mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah:

a) Peningkatan operasional pengawasan sumberdaya perikanan

b) Peningkatan operasional pengawasan sumberdaya kelautan

c) Peningkatan operasional dan pemeliharaan kapal pengawas

d) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan dan pemantauan

kapal perikanan

e) Penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan

f) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

bidang pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan

perikanan

g) Pendamping DAK bidang pengawasan dan pengendalian sumberdaya

kelautan dan perikanan

h) Operasional DAK bidang pengawasan dan pengendalian sumberdaya

kelautan dan perikanan

Diharapkan melalui program dan kegiatan diatas dapat meningkatkan

Produksi Perikanan dan pendapatan perkapita nelayan dan meningkatkan

kontribusi perikanan terhadap PDRB semakin meningkat.

Page 193: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 189

189

Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan urusan pilihan ini permasalahan yang dihadapi

dalam implementasi pembangunan sub sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten

Bintan, yaitu :

Struktur armada penangkapan yang masih pincang, dimana sekitar 90%

masih merupakan nelayan tradisional. Untuk itu perlu dilakukan

restrukturisasi armada penangkapan; akselerasi pengembangan perikanan

tangkap, rasionalisasi usaha perikanan tangkap, pengembangan sarana dan

prasarana penangkapan ikan.

Belum adanya dukungan permodalan yang memadai untuk pengembangan

subsektor perikanan dan lemahnya penguasaan pasar (market intelligence)

hal ini ditandai menurunnya pendapatan masyarakat nelayan.

Adanya ketimpangan pemanfaatan stock ikan antara kawasan Pantai Barat

yang sudah “over fishing” dibandingkan dengan Kawasan Pantai Timur dan

Utara Bintan yang pemanfaatannya belum optimal, termasuk kawasan ZEE

laut Cina Selatan yang masih sedikit disentuh oleh nelayan Bintan.

Suhubungan dengan itu dilakukan alih usaha nelayan ke usaha budidaya KJA

(Kerapu).

Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana penangkapan, seperti:

prasarana TPI/PPI dan sarana alat penangkapan ikan. Solusi pemecahan

masalahnya dilakukan pembangunan PPI/TPI secara bertahap melalui

penyempurnaan sarana dan prasarana. Sebagai tahap awal telah dilakukan

studi kelayakan pelabuhan dan rencana rinci pembangunan pelabuhan

perikanan dan pengembangan alat tangkap.

Masih rendahnya kualitas SDM pembudidaya maupun petugas/aparat dalam

upaya mengoptimalkan pemanfaatan dan pengembangan sumber daya

kelautan dan perikanan yang cukup melimpah. Untuk mengatasi hal tersebut

dilakukan diklat teknis dan manajerial bagi para pembudidaya serta aparatur

perikanan.

Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana usaha budidaya ikan

seperti: saluran budidaya air tawar dan budidaya ikan di laut. Solusi

pemecahan masalahnya dilakukan pembangunan BBI/UPR melalui tahap

Page 194: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 190

190

awal detil dokumen dan penyempurnaan sarana dan prasarana.

Masih rendahnya kualitas input produksi, seperti: induk dan benih, pakan,

maupun peralatan teknis budidaya. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan

perbaikan kualitas induk dan benih melalui rekayasa teknologi (pemuliaan)

dengan melakukan koodinasi dengan BBI Batam.

Serangan wabah penyakit ikan (seperti KHV, White Spot) yang masih sulit

dideteksi pemunculannya serta keterbatasan dalam upaya

penanggulangannya. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan

pengembangan dan pengadaan vaksin, obat-obatan, pengembangan

Laboratorium Hama Penyakit Ikan

Usaha kelautan dan perikanan masih dianggap beresiko dan kurang

menguntungkan, sehingga kurang mendapatkan dukungan permodalan

usaha yang memadai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka telah

dicanangkan GERAKAN NELAYAN BINTAN MENABUNG dimana DKP

didampingi oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bintan kedepan akan

diberikan kredit bunga rendah melalui Kredit Usaha Rakyat Kelautan

Perikanan (KUR-KP), Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) dan

Subsidi Benih.

Meningkatnya Jumlah Kunjungan wisatawan

nusantara dan mancanegara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Meningkatnya jumlah desa wisata 5 Desa 0 4 80%

Meningkatnya kunjungan

wisatawan

550.000

Wisataw

an

493.49

5 574.337 104,42%

Page 195: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 191

191

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Meningkatnya jumlah desa wisata

Meningkatnya kunjungan wisatawan

Untuk mencapai Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Kunjungan

wisatawan nusantara dan mancanegara dengan Mengembangkan destinasi

pariwisata Bintan yang aman, nyaman, menarik dan mudah dicapai berdasarkan

keunggulan produk wisata yang berkualitas dan berkelanjutan serta mendorong

percepatan pembangunan wilayah setempat dan Mengembangkan pemasaran

pariwisata Bintan yang terpadu, sinergis, efektif, dan efisien juga untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bintan

Indikator Meningkatnya jumlah Objek Wisata Tahun 2016 tercapai

sebesar 29 Objek Wisata, Masih Banyak daerah yang memiliki potensi sebagai

Objek Wisata namun di Tahu 2016 ini Dinas Pariwisata menetapkan 29 Objek yang

layak untuk dikembangkan sebagai Objek Wisata di Kabupaten Bintan, Indikator ini

meningkat dari tahun sebelumnya 20 Objek wisata. Adapun 29 Indikator tersebut

Sebagai Berikut :

TABEL3.29 OBJEK WISATA PER KECAMATAN

KECAMATAN OBJEK WISATA JENIS OBJEK

WISATA

Teluk Sebong Kawasan Terpadu Wisata

Lagoi

Khusus

Desa Wisata Sebong Pereh Budaya

Pantai Sakera Alam-Bahari

Pantai

Desa Wisata Sri Bintan Budaya

Desa Wisata Pengudang Budaya

Desa Wisata Berakit Budaya

Tour Mangrove Sei Kecil Alam-Hutan

Page 196: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 192

192

Teluk Bintan Gunung Bintan Alam-Pegunungan

Hutan Mangrove Alam Hutan

Gunung Kijang Pantai Trikora Alam-Bahari

Pantai

Perkampungan Nelayan

Kawal

Budaya

Hutan Mangrove Kawal Alam-Hutan

Tanjung Pesona Khusus

Bukit Kerang Budaya

Bintan Timur Air Terjun Lengkuas Alam-Air Terjun

Kota Tua Kijang Budaya

Mini Zoo Khusus

Tambelan Teluk Abik Alam-Bahari

Taman Laut Alam-Bahari

Pulau Bungin Alam-Bahari

Bintan Pesisir Pulau Mapur Alam-Bahari

Pulau Nikoi Alam-Bahari

Pulau Mangkil Alam-Bahari

Toapaya Perkebunan Buah Naga Khusus-Agrowisata

Kebun Nenas Khusus-Agrowisata

Bintan Utara Pantai Sakera Alam-Bahari

Pantai

Pantai Sungai Lepah Alam-Bahari

Pantai

Mantang Kesenian Makyong Budaya

Seri Kuala

Lobam

Kuliner Mangrove Budaya

Untuk Indikator Meningkatnya Jumlah Desa Wisata sebesar 4 Desa Wisata,

Page 197: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 193

193

Indikator ini Meningkat Tahun 2015 yaitu 0. Pemberdayaan Masyarakat dengan

mengembangkan Desa wisata merupakan salah satu Skala Prioritas Dinas Pariwisata

dalam membangun Pariwisata berbasis Masyarakat, jumlah keseluruhan yang

dibentuk oleh dinas ada 15 Desa Wisata yang di rencanakan dan di Tahun ini ada 4

Desa Wisata yang siap untuk kembangkan di Tahun 2016 adapun data tersebut

sebagai berikut Tabel 3.30 :

No Nama Desa Wisata Jenis Wisata Ket

1 Desa Wisata Sebong

Pereh

Budaya Teluk Sebong

2 Desa Wisata Sri Bintan Alam-Bahari

Pantai

Teluk Sebong

3 Desa Wisata

Pengudang

Budaya Teluk Sebong

4 Desa Wisata Berakit Budaya Teluk Sebong

Sumber Data : Dispar Kab. Bintan Tahun 2017

Dengan adanya Objek Wisata dan Desa wisata di Kabupaten Bintan maka

Indikator Meingkatnya Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Bintan meningkat

sebesar 574,337 Atau 116 %, ini mengalami Peningkatan Adapun secara

rincinnya dijelaskan pada Tabel 3.31 berikut :

No Wisatawann Tahun 2015 Tahun 2016

1 Mancanegara 312.979 305.474

2 Nusantara 180.516 268.863

Total 493.495 574.337

Sumber Data : BPS, BRC, Imigrasi Diolah Oleh Diparbud Kab. Bintan Tahun 2017

Page 198: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 194

194

Dan Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan sebersar 2,6 hari,

No Lama Tinggal Hari %

1 2015 2,6 100%

2 2016 2,6 100%

Sumber Data : Disspar Tahun 2017

Dengan lamanya wisatawan tinggal lama di Kabupaten Bintan maka menambah

Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pariwisata Jumlah PAD dari Sektor Pariwisata,

sebesar Rp. 99.355.538.041,94 Atau 51,4 % dari Total PAD Kabupaten Bintan

sebesar Rp. 194.288.632.843,08,- , Adapun Data per 21 Desember 2016 secara

rincinnya dijelaskan pada Tabel 3.32 berikut :

No Jenis

Pendapatan

Target

Tahun 2016

(Rp)

Realisasi

Tahun 2016

(Rp)

1 Pajak Hotel 67.859.000.000 69.880.941.763,66 102,98%

2 Pajak Restoran 28.341.000.000 27.537.524.328,40 97,16 %

3 Pajak Hiburan 1.937.823.382 1.937.071.949,88 99,96 %

4

Total 98.137.823.382 99.355.538.041,94 105,12 %

Sumber Data : DPKKD Kab. Bintan Tahun 2017

Sasaran Strategis MENINGKATNYA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN

NUSANTARA DAN MANCANEGARA dapat tercapai dengan tersedianya objek

wisata yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah PAD

dari sektor pariwisata. Dengan menyelenggarakan Urusan Pariwisata adapun

program-program yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Bintan pada Tahun 2016 yaitu :

1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Bintan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 5.676.179.021,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 5.534.480.636,- atau 97,50% Outcome program ini

adalah Peningkatan Informasi Pasar Pariwisata, Mempublikasikan dan

Page 199: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 195

195

Mempromosikan potensi pariwisata yang dimiliki ke dalam dan luar negeri

sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara dan

mancanegara.

Program ini menitik beratkan kepada 1). Melakukan Promosi Wisata 2).

Penyediaa Materi Promosi. 3). Pelaksanaan Event Pariwisata

a. Program Pelaksanaan

o Kegiatan Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri

Pameran/epo) ini dilaksanakan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp.

163.631.200,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 152.017.160,- atau

92,90%. Outputnya adalah Terlaksananya Pameran Dalam negeri

dibeberapa kota.

o Kegiatan Penyediaan Materi Promosi Wisata ini dilaksanakan dengan

Alokasi anggaran sebesar Rp. 239.584.000,- dan realisasi anggaran

sebesar Rp. 238.940.600,- atau 99,73%. Outputnya adalah

Tersedianya Materi Promosi seperti Tas, Map, Pamplet. Baleho dan

Spaduk.

o Kegiatan Partisipasi Kegiatan Parade Tari Provinsi Kepulauan Riau ini

dilaksanakan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 145.700.000,- dan

realisasi anggaran sebesar Rp. 144.772.500,- atau 99,36%.

Outputnya adalah Terselenggaranya Partisipasi Tim Tari Kabupaten

Bintan pada Parade Tari Provinsi Kepulauan Riau.

o Kegiatan Partisipasi Penyusunan Buku Higlight Pariwisata ini

dilaksanakan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 245.600.000,- dan

realisasi anggaran sebesar Rp. 234.575.500,- atau 95,51%.

Outputnya adalah Terselenggaranya Partisipasi Tim Tari Kabupaten

Bintan pada Parade Tari Provinsi Kepulauan Riau.

o Kegiatan Penyelenggaraan Event Pariwisata (Tour De Bintan) ini

dilaksanakan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 1.729.800.000,-

dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.713.102.000,- atau 99,03%.

Outputnya adalah Terselenggaranya Event Pariwisata Tour De Bintan

Page 200: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 196

196

.

o Kegiatan Penyelenggaraan Sail Indonesia (Sail Kalimata) ini

dilaksanakan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan

realisasi anggaran sebesar Rp. 246.836.745,- atau 98,73%.

Outputnya adalah Terselenggaranya Dukungan atas Kegiatan Sail

Indonesia (Sail Kalimata) yang menjadikan Pulau Bintan sebagai Eksis

Point terakhir pada acara tersebut.

o Kegiatan Wisataan Perdana ini dilaksanakan dengan Alokasi anggaran

sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 144.897.200,- atau 96,60%. Outputnya adalah Terselenggaranya

Kegiatan Penyambutan Wisatawan Perdana sebagai bentuk Apresiasi

Pemerintah Daerah terhadap Wisatawan yang datang pertama ke

Kabupate Bintan melalui dengan harapan akan memberikan efek

positif terhadap Kunjungan Wisatawan.

o Kegiatan Pengembangan Galery Promosi Bintan ini dilaksanakan

dengan Alokasi anggaran sebesar Rp.230.053.821,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 168.634.581,- atau 73,30%. Outputnya adalah

Terselenggaranya Kegiatan Galery Promosi Bintan sebagai Promosi

dan etalase Kepariwisataan Bintan di Kawasan Pariwisata Eklusif

Lagoi.

o Kegiatan Partisipasi Mengikuti Kepri Karnaval ini dilaksanakan dengan

Alokasi anggaran sebesar Rp.217.400.000,- dan realisasi anggaran

sebesar Rp. 215.150.300,- atau 98,97%. Outputnya adalah

Terselenggaranya Kegiatan Partisipasi Mengikuti Kepri Karnaval

sebagai wadah Kreatifitas Designer dalam mengkreasikan Potesi Seni

dan Budaya yang dimiliki untuk meningkatkan branding

Kepariwisataan Kepulauan Riau.

o Kegiatan Penyelenggaraan Event Ironman Bintan ini dilaksanakan

dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 969.840.000,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 961.184.900,- atau 99,11%. Outputnya adalah

Terselenggaranya Kegiatan Event Pariwisata Ironman Bintan yang

merupakan salah satu Event Internasional dalam meningkatkan

Page 201: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 197

197

Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik.

o Kegiatan Festival Tari ini dilaksanakan dengan Alokasi anggaran

sebesar Rp.236.450.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

235.303.000,- atau 99,51%. Outputnya adalah Terselenggaranya

Kegiatan Festival Tari Bintan yang merupakan Wadah Kompetisi

dalam menali Kreativitas Pelaku seni tari dalam Mengembankan Seni

tari di Kabupaten Bintan selain itu juga dapat di jadikan atraksi

budaya dalam meningkatkan daya tarik wisata Budaya Kabupaten

Bintan.

o Kegiatan Pentas Kesenian Rakyat ini dilaksanakan dengan Alokasi

anggaran sebesar Rp. 136.160.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 132.943.300,- atau 97,64%. Outputnya adalah Terselenggaranya

Kegiatan Pentas Kesenian Rakyat yang merupakan Peyelengaraan

Atraksi dan juga mempromosikan kekayaan Seni dan Budaya Bintan

sebagai salah satu daya tarik wisata Budaya Kabupaten Bintan.

o Kegiatan Partisipasi Mengikuti Pawai Budaya ini dilaksanakan dengan

Alokasi anggaran sebesar Rp. 381.960.000,- dan realisasi anggaran

sebesar Rp. 380.142.850,- atau 99,52%. Outputnya adalah

Terselenggaranya Kegiatan Partisipasi Mengikuti Pawai Budaya adalah

partisipasi kabupaten Bintan dalam mengikuti pawai taqruf yan

diselenggarakan oleh provinsi Kepri dan juga sebagai langkah

mempromosikan potensi seni dan budaya yang miliki Kabupaten

Bintan.

o Kegiatan Penyelenggaraan Event Pariwisata (Moonrunner) ini

dilaksanakan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 330.000.000,- dan

realisasi anggaran sebesar Rp. 322.158.500,- atau 97,62%.

Outputnya adalah Terselenggaranya Event Pariwisata (Moonrunner)

merupakan salah satu event pariwisata unggulan yang di kembangkan

untuk menarik pangsa pasar wisata minat khusus Marathon yang telah

memiliki komunitas internasional dibeberapa negara Tetangga seperti

Singapura, Malaysia, Korea, Japan dan Thailan.

o Kegiatan Penyelenggaraan Event Pariwisata (Spartan Bintan) ini

Page 202: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 198

198

dilaksanakan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- dan

realisasi anggaran sebesar Rp. 243.821.500,- atau 97,53%.

Outputnya adalah Terselenggaranya Event Pariwisata (Spartan Bintan)

merupakan salah satu event pariwisata Perdana yang dilaksanakan

berdasarkan trand baru dimana event ini akan mengait wisatawan

minat khusus gemar akan olah raga yang menantang dan memiliki

resiko tinggi.

b. Permasalahan

- Perlunya Meningkatkan Kerjasama yang intensif terhadap Instansi Vertikal

seperti Imigrasi, Bea Cukai dan Polisi dalam memberikan pelayanan terhadap

Wisatawan Khususnya pada pintu masuk Pelabuhan.

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Bintan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 140.155.000,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 139.781.700,- atau 99,73%. Outcome program ini

adalah Pelayanan Pemerintah dalam meningkatkan Kualitas dan kuantitas

Sarana Maupun Prasarana serta Objek dan Dayatarik Pariwisata.

Program ini menitik beratkan kepada 1). Menata Kawasan Objek Pariwisata

2). Penyediakan Fasilitas Objek Pariwisata. 3). Memelihara, Merawat dan

Mengamankan Sarana dan Prasarana Pariwisata Daerah

a. Program Pelaksanaan

Kegiatan Pemeliharaa Objek/Kawasan Pariwisata ini dilaksanakan dengan

Alokasi anggaran sebesar Rp. 140.155.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 139.781.700,- atau 99,73%. Outputnya adalah Tersedianya Fasilitas

Perlindungan Pengembangan Benda dan Warisan Budaya yang ada di

Kabupaten Bintan (Musium Bahari Bintan).

b. Permasalahan

- Masih kurangnya sistim Pengamanan Gedung yang ada di Musium Bahari,

menggingat terdapat benda-benda sejarah yang berharga seperti Keramik

Page 203: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 199

199

peninggalan Dinasti Ming yang diserahkan dari Kejaksaan negeri .

- Perlu Pelatihan Khusus Bagi Penjaga musium agar mampu melakukan

pelayanan dengan baik.

3. Program Peningkatan Informasi Pasar Pariwisata

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Bintan dengan Alokasi anggaran sebesar Rp. 60.000.000,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 57.231.800,- atau 95,39%. Outcome program ini

adalah Peningkatan Informasi Kepariwisataan Bintan Kepada wisatawan

Domestik dan Mancanegara .

Program ini menitik beratkan kepada 1). Informasi Potensi Objek dan Daya

Tarik Wisata Pariwisata 2). Kalender Event Pariwisata Bintan.

a. Program Pelaksanaan

Kegiatan Pemeliharaa Web Site ini dilaksanakan dengan Alokasi anggaran

sebesar Rp. 60.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 57.231.800,-

atau 95,39%. Outputnya adalah Tersedianya Fasilitas Informasi yang

update secara eletronik (Web Site).

Permasalahan

Kurangnya Kerjasama yang intensif terhadap Instansi Vertikal seperti Imigrasi,

Bea Cukai dan Polisi dalam memberikan pelayanan terhadap Wisatawan

Khususnya pada pintu masuk Pelabuhan.

Solusi

Perlunya Meningkatkan Kerjasama yang intensif terhadap Instansi Vertikal

seperti Imigrasi, Bea Cukai dan Polisi dalam memberikan pelayanan terhadap

Wisatawan Khususnya pada pintu masuk Pelabuhan

Page 204: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 200

200

Meningkatnya jumlah produksi dan

produktivitas pertanian dan perkebunan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisa

si 2015

Realisasi 2016 %

Capaian produksi tanaman sayuran

(Ton)

20400

ton

20571 100,83%

Jumlah Luas Pengembangan areal

produktif tanaman perkebunan

dan Produksi

52/4250

14/4390.96 26,96%

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Capaian produksi tanaman sayuran (Ton)

Pada kondisi awal tahun 2015, jumlah tanaman perkebunan yang

dilaksanakan pengendalian, pengawasan dan perlindungan adalah sebanyak 2.568

Batang. Pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 500 Batang dan capaian target yang

terealisasi 2.570 Batang (514%). capaian yang melampaui target ini diakibatkan

karena adanya serangan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet, hama

kumbang nyiur dan kumbang janur pada tanaman kelapa, jamur buah dan penyakit

busuk pangkal batang pada tanaman Kakao. Serangan hama dan penyakit ini

belum dapat ditangani karena adanya pemangkasan anggaran sehingga pengadaan

pupuk dan obat-obatan tidak dapat dilaksanakan.

Capaian Produksi Tanaman Pangan

Pada tahun 2015 atau pada kondisi kinerja awal, capaian produksi

tanaman pangan sebesar 6.253 Ton. Target produksi tanaman pangan

yang ditetapkan pada tahun 2016 sebesar 6.300 Ton. Pada tahun 2016

capaian produksi tanaman pangan sebesar 6.492 Ton. Hal tersebut

dapat diartikan bahwa target peningkatan produksi tanaman pangan

Page 205: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 201

201

dapat terealisasi 100%

Peningkatan produksi tersebut disebabkan peningkatan usaha tani

tanaman pangan di masyarakat. Peningkatan produksi tanaman

pangan dapat tergambar dari tabel 3.34dibawah ini :

No Komoditas

Luas

Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Jumlah

Produksi

(Ton)

1 Jagung 279 264 312

2 Kedelai 0 0 0

3 Ubi Kayu 234 140 4.927,9

4 Ubi Jalar 103 63 693

5 Kacang Tanah 40 31 375,1

6 Kacang Hijau 0 0 0

7 Talas 25 16 184

Tahun 2016 681 514 6.492

Tahun 2015 681 507 6.253,1

Capaian Produksi Tanaman Sayuran

Pada tahun 2015 atau pada kondisi kinerja awal, capaian produksi

tanaman sayuran sebesar 19.248 Ton. luas penanaman ± 1.574 Ha,

luas panen ± 1557 Ha, dan jumlah produksi ± 19.248 Ton. Komoditi

sayur- sayuran yang dominan di Kabupaten Bintan seperti : kangkung,

bayam, sawi, kacang panjang, buncis, dan lain – lain. Target produksi

tanaman sayuran yang ditetapkan pada tahun 2016 sebesar 20.400

Ton. Pada tahun 2016 capaian produksi tanaman sayuran sebesar

20.571 Ton. Hal tersebut dapat diartikan bahwa target peningkatan

produksi tanaman sayuran dapat terealisasi. Peningkatan produksi

tanaman sayuran dapat tergambar dari tabel3.35 dibawah ini :

No Komoditas Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Jumlah

Produksi

(Kw)

1 Bawang Merah 3 4 2.5

2 Bawang Daun 16 15 136,8

3 Sawi 251 239 2.892,7

4 Kacang Panjang 208 199 1.252,3

5 Cabe Keriting 193 193 842,3

6 Cabe Rawit 72 56 75,5

Page 206: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 202

202

7 Buncis 47 56 269,5

8 Ketimun 167 180 2.976

9 Tomat 6 5 30,2

10 Terung 65 65 510,5

11 Kangkung 242 242 1.946,4

12 Bayam 193 193 724

13 Paria 36 36 3.600

14 Gambas 35 35 2.800

15 Jeruk Kasturi 11 11 860

16 Semangka 65 63 1.652,5

Tahun 2016 1.610 1.593 20.571

Tahun 2015 1.574 1557 19.248,3

Capaian Produksi tanaman Buah-buahan

Pada tahun 2015 atau pada kondisi kinerja awal, capaian produksi tanaman

buah-buahan sebesar 18.506 Ton. Target produksi tanaman buah-buahan

yang ditetapkan pada tahun 2016 sebesar 12.000 Ton. Pada tahun 2016

capaian produksi tanaman buah-buahan sebesar 12.016,6 Ton. Dalam hal ini

memang terjadi penurunan jumlah produksi tanaman buah- buahan dari

tahun 2015 ke tahun 2016, hal tersebut disebabkan karena tingginya curah

hujan diwilayah Kabupaten Bintan yang menyebabkan tingginya kerontokan

bakal buah. Tetapi apabila melihat target yang telah ditetapkan jumlah

produksi tersebut masih dapat terealisasi 100%. Peningkatan produksi

tanaman buah-buahan dapat tergambar dari tabel 3.36 dibawah ini :

No Komoditas Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Jumlah

Produksi

(Ton)

1 Alpukat 46 14 33

2 Belimbing 10 10 105

3 Duku/Langsat 27 10 34

4 Durian 253 186 420

5 Jambu Biji 24 13 67

6 Jambu Air 64 23 71.1

7 Jeruk Siam 28 15 120

8 Jeruk Besar 4 1 10

9 Mangga 123 63 630

10 Manggis 63 17 34

11 Nangka/Cempedak 553 132 1.473

12 Nanas 79 31 1.554

13 Pepaya 135 89 1.500

14 Pisang 273 68 2.060,1

15 Rambutan 315 110 617,4

Page 207: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 203

203

16 Salak 101 61 808,2

17 Sawo 87 37 95,5

18 Markisa 3 1 6

19 Sirsak 34 12 80,8

20 Sukun 174 38 100,5

21 Melinjo 94 34 257

22 Petai 116 66 340

23 Jengkol 214 118 1.500

Tahun 2016 3.120 1.413 12.016,6

Tahun 2015 3.120 1.413 18.506,4

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah Luas Pengembangan areal produktif tanaman perkebunan dan

Produksi

Pada tahun 2015 atau pada kondisi kinerja awal, capaian produksi Komoditi

unggulan perkebunan sebesar 121.647,84 Ton, di targetkan pada tahun 2016

sebesar 52 hektar dan 4.250 Ton dan capaian pada tahun 2016 sebesar 14 hektar

dan 4.390,96 Ton atau sebesar 103,31%. Capaian prestasi yang melampaui target

ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah investasi dan pembangunan

sektor perkebunan berjalan sangat baik dan kondusif. Bahkan beberapa kelompok

tani masyarakat dan perusahaan melakukan pembukaan lahan perkebunan baru.

Selain itu, pertambahan luas Tanaman Menghasilkan (TM) dari komoditi kelapa

sawit, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar Swasta (PT. Tirta Madu)

dan perkebunan karet pada PT. Numbing yang melaksanakan kegiatan

perkebunannya di pulau tersendiri, yakni Pulau Mapur, Kecamatan Bintan Pesisir

dan PT. Pulau Bintan Djaya juga meningkat.

Gambar. Pengembangan Komoditi Perkebunan Karet di Bintan

Page 208: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 204

204

Di samping itu, Dalam upaya optimalisasi pembangunan perkebunan dan

untuk meminimalisir segala kelemahan yang dimiliki oleh petani dalam

meningkatkan pendapatan petani maka Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten

Bintan pada Tahun anggaran 2015 telah melaksanakan kegiatan pembangunan

pertanian diantaranya : 1). Perluasan areal dengan menggunakan jenis bibit unggul

PB.260 produksi Kebun Entrys Kabupaten Bintan 2). Bantuan penberantasan hama

dan penyakit tanaman. 3). Meningkatkan keterampilan petani dalam penyadapan

dan perlindungan tanaman, 4). Optimalisasi lahan karet dengan melakukan pola

Poli Kulktur dengan tanaman lainnya.

Jumlah Tanaman Perkebunan yang dihasilkan di Kebun Bibit Perkebunan

Kabupaten

Pada tahun 2015 atau pada kondisi kinerja awal jumlah bibit karet unggul

PB. 260 yang dihasilkan oleh Kebun Entrys Kabupaten Bintan adalah sebanyak

38.000 Batang, pada tahun 2016 ditargetkan bibit karet unggul yang dihasilkan

sebanyak 20.000 Batang dan terealiasasi sebanyak 10.500 Batang (52,5%).

Rendahnya realisasi ini disebabkan karena adanya pemangkasan anggaran biaya

operasional kebun entrys.

Pembinaan Usaha Perkebunan

Pada kondisi awal tahun 2015, belum ada data valid mengenai pembinaan

usaha perkebunan dan pada tahun 2016 belum ditargetkan, namun demikian

kegiatan pembinaan usaha perkebunan tetap dilaksanakan dan disejalankan dengan

kegiatan perkebunan yang lainnya atau sekitar 500 Ha.

Jumlah tanaman perkebunan yang dilaksanakan pengendalian, pengawasan

dan perlindungan

Pada kondisi awal tahun 2015, jumlah tanaman perkebunan yang

dilaksanakan pengendalian, pengawasan dan perlindungan adalah sebanyak 2.568

Batang. Pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 500 Batang dan capaian target yang

terealisasi 2.570 Batang (514%). capaian yang melampaui target ini diakibatkan

karena adanya serangan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet, hama

Page 209: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 205

205

kumbang nyiur dan kumbang janur pada tanaman kelapa, jamur buah dan penyakit

busuk pangkal batang pada tanaman Kakao. Serangan hama dan penyakit ini

belum dapat ditangani karena adanya pemangkasan anggaran sehingga pengadaan

pupuk dan obat-obatan tidak dapat dilaksanakan.

Sasaran Strategis MENINGKATNYA JUMLAH PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PERTANIAN DAN DAPAT TERCAPAI UNTUK TAHUN 2016 dengan pencapaian

diatas.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1. belum ada data valid mengenai pembinaan usaha perkebunan dan pada tahun

2016 belum ditargetkan,

Solusi

1.namun demikian kegiatan pembinaan usaha perkebunan tetap dilaksanakan dan

disejalankan dengan kegiatan perkebunan yang lainnya atau sekitar 500 Ha.

BB.. RREEAALLIISSAASSII AANNGGGGAARRAANN

Implementasi kebijakan pengelolaan keuangan daerah pada tahun 2016,

disesuaikan dengan Arah Kebijakan Umum Kabupaten Bintan yaitu meningkatkan

efektifitas dan optimalitas pengelolaan keuangan daerah. Realisasi kebijakan

tersebut dilakukan melalui program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan daerah, program intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber

pendapatan asli daerah, program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas

pemerintah daerah, program peningkatan pengembangan sistem perencanaan,

pelaporan dan capaian kinerja, dan program peningkatan kapasitas sumber daya

aparatur.

Dalam hal penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 senantiasa dianut sistem

kehati-hatian dalam mengalokasikan dana. Kehati-hatian ini senantiasa dijaga agar

program-program yang telah direncanakan tetap terpadu.

APBD Perubahan Kabupaten Bintan Tahun 2016 dapat digambarkan sebagai

berikut:

1. Pendapatan Rp.1.039.418.423.677,78

2. Belanja Rp. 917.815.017.993,00

Defisit Rp 121.603.405.684,78

Page 210: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 206

206

3. Pembiayaan

a. Penerimaan Pembiayaan Rp. 16.830.008.474,98

b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. -

Rp. 16.830.008.474,98

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah

1. Intenfikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Guna memenuhi pencapaian target penerimaan pendapatan daerah,

tidak terlepas dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan pada

tahun 2016, baik itu menyangkut upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi

dan beberapa kegiatan lainnya, diantaranya:

1. Melaksanakan penataan pengelolaan maupun potensi komponen

pendapatan;

2. Pendataan pada tempat-tempat usaha wajib pajak untuk meyakini

omzet yang dilaporkan oleh Wajib Pajak;

3. Melaksanakan pendataaan administrasi pajak dan retribusi daerah;

4. Pembinaan wajib pajak yang meliputi cara pengisisan SPTPD yang

baik dan benar, kewajiban membayar pajak secara periodik,

perhitungan omzet yang kena pajak;

5. Pemeriksaan wajib pajak pada wajib pajak yang menghitung sendiri

(MPS) dan dilakukan secara rutin;

6. Sosialisasi peraturan perpajakan daerah;

7. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap administrasi

pengelolaan pungutan PBB sektor pedesaan dan perkotaan;

8. Melakukan monitoring atas pendapatan daerah secara periodik

untuk dilakukan evaluasi dan merumuskan rencana tindaknya;

9. Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun

Propinsi dalam rangka perolehan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan

Dana Alokasi Umum (DAU);

10. Melaksanakan rekonsiliasi dengan Pemerintah Pusat maupun

Propinsi tentang penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi

Hasil Bukan Pajak;

11. Melaksanakan koordinasi dengan instansi yang terkait agar kegiatan

Page 211: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 207

207

operasional dapat berlangsung dengan efektif baik secara horizontal

maupun vertikal antar level pemerintahan serta kalangan profesi yang

memiliki pengaruh terhadap upaya peningkatan penerimaan daerah;

2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Sebagaimana yang tertera dalam Kebijakan Umum Anggaran tahun

2016 terdapat peningkatan pendapatan daerah sebesar 11,89% dari tahun

anggaran yang lalu. Peningkatan tersebut terdiri dari gabungan atas

peningkatan pendapatan asli daerah sebesar 4,64%, dana perimbangan

mengalami peningkatan sebesar 32,70% dan lain -lain pendapatan daerah

yang sah mengalami penurunan sebesar -43.14% dibandingkan

target penerimaan tahun 2015.

Adapun target penerimaan daerah tahun 2015 dan tahun 2016 dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.37 : Target Penerimaan Daerah Tahun 2015-2016

NO KOMPONEN

TARGET

%

2015 2016

1

Pendapatan Asli

Daerah 176.628.479.855,00 184.817.770.453,00

104,64

Pajak Daerah 135.368.000.000,00 146.773.823.382,00 108,43

Retribusi Daerah 9.442.000.000,00 9.992.000.000,00 105,83

Hasil Perusahaan

Daerah dan Hasil

Pengelolaan

Kekayaan Daerah

yang dipisahkan

10.888.801.932,00 10.692.052.842,00

98,19

Lain-lain PAD yang

Sah 20.929.677.923,00 17.359.894.229,00

82,94

2 Dana Perimbangan 528.653.805.619,00 701.536.541.636,00 132,70

Bagi Hasil Pajak dan

Bukan Pajak 173.897.638.619,00 105.142.149.624,00

60,46

Dana Alokasi Umum 290.035.577.000,00 417.255.952.412,00 143,86

Dana Alokasi Khusus 64.720.590.000,00 179.138.439.600,00 276,79

3

Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah 176.651.988.622,00 100.448.445.719,00

56,86

Jumlah

881.934.274.136,00 986.802.757.808,00

111,89

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Page 212: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 208

208

Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan daerah tahun 2015, maka

realisasi pendapatan daerah tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar

33,15%. Realisasi tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD)

mengalami kenaikan sebesar 6,27%, dana perimbangan mengalami

peningkatan sebesar 45.72%, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah

mengalami peningkatan sebesar 20,11%. Adapun Realisasi Pendapatan

Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3.38 : Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2015-

2016 (dalam rupiah)

NO KOMPONEN

REALISASI

%

2015 2016

1

Pendapatan Asli

Daerah 185.523.317.169,12 197.155.920.187,78 106,27

Pajak Daerah 137.520.270.491,77 155.011.140.937,06 112,72

Retribusi Daerah 9.081.792.543,00 10.106.267.431,00 111,28

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah

yang dipisahkan

13.411.204.438,00 10.692.052.842,00 79,72

Lain-lain PAD yang

Sah 25.510.049.696,35 21.346.458.977,72 83,68

2 Dana Perimbangan 497.680.184.131,00 725.210.317.432,00 145,72

Bagi Hasil Pajak dan

Bukan Pajak 142.922.557.131,00 128.286.424.582,00 89,76

Dana Alokasi Umum 290.035.577.000,00 449.835.609.000,00 155,10

Dana Alokasi Khusus 64.722.050.000,00 147.088.283.850,00 227,26

3

Lain-lain

Pendapatan Daerah

yang Sah

97.455.866.381,00 117.052.186.058,00 120,11

Jumlah 780.659.367.681,12 1.039.418.423.677,78 133,15

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Untuk mengetahui penerimaan pendapatan asli daerah yang

diperoleh melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Page 213: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 209

209

Tabel 3.39 : Realisasi pendapatan asli daerah pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) tahun 2016 (dalam rupiah)

NO SKPD

PENDAPATAN ASLI DAERAH SELISIH

TARGET REALISASI LEBIH/(KURANG)

1 DPPKD 174.975.770.453,00 187.084.065.996,78 12.108.295.543,78

2

DINAS

KESEHATAN 250.000.000,00 186.280.500,00 (63.719.500,00)

3 BPMPD 5.950.000.000,00 6.332.746.741,00 382.746.741,00

4

DINAS

PERHUBUNGAN 3.542.000.000,00 3.346.411.950,00 (195.588.050,00)

5

DINAS

PEKERJAAN

UMUM

100.000.000,00 202.840.000,00 102.840.000,00

6 BAPPEDA - 3.575.000,00 3.575.000,00

Total

184.817.770.453,00 197.155.920.187,78 12.338.149.734,78

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Dengan melihat tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan paling

tinggi baik jumlah rupiah maupun prosentase pencapaian target adalah

perolehan dari pendapatan yang dikelola oleh DPPKD, yang meliputi

pajak daerah, retribusi daerah, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang

sah.

3. Pemasalahan dan Solusi

Permasalahan-permasalahan pendapatan daerah yang dihadapi

Pemerintah Kabupaten Bintan pada saat ini antara lain sebagai berikut:

1. Belum tersedianya secara keseluruhan prosedur hukum yang mengatur

tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

2. Terdapat beberapa jenis pungutan pada sektor retribusi daerah yang

belum dapat diberdayakan, hal ini disebabkan tidak tersediaanya

sarana dan prasarana pelayanan kepada masyarakat.

3. Tidak terkosentrasinya wajib pajak dan wajib retribusi yang

disebabkan karena letak geografis Kabupaten Bintan yang cukup luas,

sehingga terdapat hambatan dalam mensosialisasikan Perda-Perda

pungutan oleh dinas dan instansi tekait, sehingga berakibat pada

kurangnya kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi untuk

melaksanakan kewajibannya.

Page 214: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 210

210

Adapun solusi untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut, serta

untuk tetap menjaga konsistensi dalam pemenuhan target penerimaan

yang telah ditetapkan, maka dilakukan beberapa upaya sebagai berikut:

1. Menyiapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan

pungutan pajak daerah dan retribusi daerah.

2. Melaksanakan koordinasi secara intensif dengan dinas dan instansi

terkait dalam rangka penggalian potensi pendapatan daerah.

3. Melakukan pembenahan dan pengembangan internal kelembagaan

secara terus menerus dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah dan Petunjuk Pelaksanaan/

Petunjuk Teknis pelaksanaan pungutan pajak daerah dan retribusi

daerah secara intensif.

B. Pengelolaan Belanja Daerah

1. Kebijakan Umum Pengelolaan Belanja Daerah

Kebijakan Umum Belanja Daerah diprioritaskan untuk menunjang

efektivas pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing satuan kerja

perangkat daerah serta untuk memenuhi kebutuhan anggaran sesuai

dengan prioritas yang ditetapkan.

Dengan mempertimbangkan keberhasilan pembangunan yang telah

dicapai pada tahun sebelumnya serta permasalahan dan tantangan yang

akan dihadapi, maka pada tahun 2016 kebijakan yang dilaksanakan

melalui peningkatan belanja prioritas untuk:

1. peningkatkan aksesabilitas pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat

miskin dan masyarakat berpendapatan rendah;

2. pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat usaha

ekonomi lemah seperti pedagang, usaha kecil dan menengah, petani,

serta nelayan;

3. pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, sanitasi, air

bersih, serta listrik di wilayah kantong-kantong kemiskinan, desa-desa

dan pulau terpencil;

Page 215: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 211

211

4. peningkatan kapasitas, kompetensi, dan kinerja aparatur pemerintah

daerah khususnya dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan

berwibawa;

Keempat prioritas di atas menjadi sasaran utama dalam pembangunan

Kabupaten Bintan tahun 2016. Disamping prioritas tersebut pemerintah

daerah juga memperhatikan beberapa prioritas yang perlu menjadi

perhatian daerah sejalan dengan prioritas nasional, prioritas dimaksud

adalah:

a. penanggulangan kemiskinan;

b. Peningkatan ketahanan pangan;

c. perbaikan iklim investasi dan iklim usaha;

d. peningkatan kualitas lingkungan hidup dan penanggulangan

bencana;

e. pembangunan daerah tertinggal, terluar, terdepan dan pasca

konflik;

f. Pengembangan kebudayaan, kualitas dan inovasi teknologi;

Berbagai prioritas tersebut merupakan upaya untuk mengarahkan

program dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun

anggaran 2016 dalam rangka pencapaian visi, misi tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan didalam RPJMD tahun 2011-2015 serta RKPD tahun

2016 yang selanjutnya diformulasikan kedalam Kebijakan Umum APBD.

Penggunaan anggaran dilaksanakan secara efektif dan efisien serta

harus memuat target pencapaian kinerja yang terukur dalam rangka

peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka

mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan

pemerintah daerah, pengelolaan keuangan daerah diselenggarakan secara

profesional, partisipatif, transparan dan akuntabel sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Salah satu upaya untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang

partisipatif, transparan dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan

Page 216: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 212

212

daerah telah ditetapkan arah dan kebijakan umum anggaran pendapatan

dan belanja daerah. Arah dan kebijakan umum belanja daerah adalah

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja daerah dalam rangka

menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah.

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dari sisi perencanaan belanja,

ditunjukan dari alokasi belanja berdasarkan bidang urusan pemerintahan

maupun kelompok belanja.

Tabel 3.40 : Alokasi anggaran belanja berdasarkan urusan Pemerintahan

Daerah Tahun 2016

URAIAN

TAHUN 2016

ANGGARAN (Rp) %

URUSAN WAJIB 966.087.734.231,00 96,60

PENDIDIKAN 227.172.155.388,00 22,72

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 222.540.478.388,00

Dinas Pekerjaan Umum 4.631.677.000,00

KESEHATAN 112.993.198.955 11,30

Dinas Kesehatan 89.165.744.633,00

Rumah Sakit Umum Daerah 23.337.804.322,00

Dinas Pekerjaan Umum 489.650.000,00

PEKERJAAN UMUM 172.470.431.036,00 17,25

Dinas Pekerjaan Umum 172.470.431.036,00

PERUMAHAN RAKYAT 20.874.741.600,00 2,09

Dinas Pekerjaan Umum 20.874.741.600,00

PERENCANAAN PEMBANGUNAN 14.437.568.575,00 1,44

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 14.437.568.575,00

PERHUBUNGAN 12.294.712.041,00 1,23

Dinas Perhubungan 12.294.712.041,00

LINGKUNGAN HIDUP 26.791.917.602,00 2,68

Badan Lingkungan Hidup 6.007.666.997,00

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan

Pemakaman 20.784.250.605,00

KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 5.505.398.790,00 0,55

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5.505.398.790,00

KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA

SEJAHTERA 452.356.570,00 0,05

Badan Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan Keluarga Berencana 452.356.570,00

SOSIAL 7.837.659.916,00 0,78

Dinas Sosial 7.837.659.916,00

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK 1.508.619.900,00 0,15

Badan Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan Keluarga Berencana 1.508.619.900,00

KETENAGAKERJAAN 6.704.451.111,00 0,67

Dinas Tenaga Kerja 6.704.451.111,00

Page 217: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 213

213

KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

MENENGAH 6.624.158.032,00 0,66

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan

Perdagangan 6.624.158.032,00

PENANAMAN MODAL 6.299.936.286,00 0,63

Badan Penanaman Modal dan Promosi

Daerah 6.299.936.286,00

KEBUDAYAAN 7.014.574.900,00

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 7.014.574.900,00

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM

NEGERI 27.561.284.957,00 2,76

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 4.950.946.646,00

Satuan Polisi Pamong Praja 15.031.666.450,00

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7.578.671.861,00

PEMUDA DAN OLAHRAGA 995.765.800,00 0,10

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 995.765.800,00

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN

UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN

DAERAH, PERANGKAT DAERAH,

KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

291.980.496.503,00 29,20

DPRD 7.987.671.000,00

Kepala Daerah dan Wakil 796.550.000,00

Sekretariat Daerah 58.831.251.077,00

Sekretariat DPRD 22.254.187.548,00

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

Daerah 138.929.823.843,00

Badan Kepegawaian Daerah 10.256.319.004,00

Inspektorat Daerah 6.074.473.456,00

Kecamatan Bintan Timur 7.641.257.550,00

Kecamatan Gunung Kijang 4.663.012.150,00

Kecamatan Teluk Bintan 4.277.597.850,00

Kecamatan Bintan Utara 6.998.446.650,00

Kecamatan Teluk Sebong 4.282.667.550,00

Kecamatan Tambelan 3.422.045.450,00

Kecamatan Seri Kuala Lobam 4.316.869.100,00

Kecamatan Toapaya 4.678.919.800,00

Kecamatan Bintan Pesisir 3.028.263.125,00

Kecamatan Mantang 3.541.141.350,00

KETAHANAN PANGAN 6.877.050.104,00 0,69

Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan

Pangan 6.877.050.104,00

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 7.365.935.765,00

Badan Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan Keluarga Berencana 7.365.935.765,00

KEARSIPAN 2.325.320.400,00 0,23

Kantor Perpustakaan dan Arsip 2.325.320.400,00

URUSAN PILIHAN 33.990.203.694,00 3,40

PERTANIAN 7.576.313.128,00 0,76

Dinas Pertanian dan Kehutanan 7.576.313.128,00

KEHUTANAN 1.437.995.500,00 0,14

Dinas Pertanian dan Kehutanan 1.437.995.500,00

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 7.868.782.633,00 0,79

Dinas Pertambangan dan Energi 7.868.782.633,00

Page 218: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 214

214

PARIWISATA 5.876.334.021,00 0,59

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 5.876.334.021,00

KELAUTAN DAN PERIKANAN 10.247.978.412,00 1,02

Dinas Kelautan dan Perikanan 10.247.978.412,00

PERDAGANGAN 982.800.000,00 0,10

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan

Perdagangan 982.800.000,00

JUMLAH 1.000.077.937.925,00 100,00

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Pengalokasian Belanja Daerah Tahun 2016 terdiri atas:

a. Kebijakan Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung

dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja tidak langsung

dianggarkan untuk membiayai belanja pegawai, subsidi, hibah,

bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak

terduga.

Pengalokasian belanja pegawai mengalami peningkatan, kebijakan ini

lebih disebabkan karena penambahan jumlah pegawai dan perhatian

pemerintah daerah untuk mengoptimalkan kinerja pegawai dengan

memberikan insentif ataupun tambahan penghasilan atas beban

kerjanya.

Terhadap komponen belanja bunga tidak dialokasikan anggaran

tersebut pada tahun 2016, sedangkan untuk bantuan sosial dan hibah

pemerintah daerah mengambil kebijakan tetap mengalokasikan

anggarannya hal ini diupayakan guna memberikan perhatian kepada

masyarakat kurang mampu atas beban ekonomi yang terus bertambah

akibat kenaikan harga-harga serta perbaikan strata sosial dalam

masyarakat.

Untuk belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa pada tahun

2016 juga mengalami peningkatan hal ini diupayakan guna membantu

proses demokratisasi dan otonomi pemerintahan desa yang mana

pada tahun yang bersangkutan sebagian desa mengalami pergantian

kepemimpinannya dan telah mulai dilaksanakan Anggaran dan

Page 219: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 215

215

Pendapatan Belanja Desa (APBDesa). Sedangkan pada belanja tidak

terduga pemerintah daerah tetap mengalokasikan anggaran sesuai

dengan kondisi dan pengembalian pendapatan tahun-tahun

sebelumnya.

b. Kebijakan Belanja Langsung

Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja langsung

dianggarkan untuk belanja pegawai dalam bentuk honoraium/upah

kerja, belanja barang dan jasa dan belanja modal.

Tabel 3.41 : Prosentase Alokasi Anggaran Belanja berdasarkan bagian belanja

APBD tahun 2016

URAIAN

PERSENTASE TERHADAP TOTAL

% Belanja Tidak

Langsung Belanja Langsung

Pendidikan 188.371.132.625,00 38.801.022.763,00 22,72

Kesehatan 46.092.920.350,00 66.900.278.605,00 11,30

Pekerjaan Umum 5.965.721.325,00 166.504.709.711,00 17,25

Perumahan Rakyat 0,00 20.874.741.600,00 2,09

Perencanaan Pembangunan 4.672.745.750,00 9.764.822.825,00 1,44

Perhubungan 4.966.455.750,00 7.328.256.291,00 1,23

Lingkungan Hidup 5.791.395.150,00 21.000.522.452,00 2.68

Kependudukan dan Catatan Sipil 3.351085.200,00 2.154.313.590,00 0,55

Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

0,00 1.508.619.900,00 0,15

Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera

0,00 452.356.570,00 0,05

Sosial 2.125.237.950,00 5.712.421.966,00 0,78

Ketenagakerjaan 3.012.757.100,00 3.691.694.011,00 0,67

Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah

3.829.097.200,00 2.795.060.832,00 0,66

Penanaman Modal 3.098.020.875,00 3.201.915.411,00 0,63

Kebudayaan 3.374.600.900,00 3.639.974.000,00 0,70

Kepemudaan dan Olahraga 0,00 995.765.800,00 0,10

Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri

19.579.228.875,00 7.982.056.082,00 2,76

Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Adm Keuda, Perangkat

Daereah, Kepegawaian

176.011.041.039,00 115.969.455.194,00 29,20

Ketahanan Pangan 3.978.118.375,00 2.898.931.729,00 0,69

Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

2.827.541.950,00 4.538.393.815,00 0,74

Page 220: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 216

216

URAIAN PERSENTASE TERHADAP TOTAL %

Kearsipan 1.134.991.100,00 1.190.329.300,00 0,23

Pertanian 4.683.463.000,00 2.892.850.128,00 0,76

Kehutanan 0,00 1.437.995.500,00 0,14

Energi dan Sumber Daya Mineral 2.959.881.800,00 4.908.900.833,00 0,79

Pariwisata 0,00 5.876.334.021,00 0,59

Kelautan dan Perikanan 5.054.314.600,00 5.193.663.812,00 1,02

Perdagangan 0,00 982.800.000,00 0,10

Jumlah 490.879.751.184,00 509.198.186.741,00 100,00

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bintan, Tahun

2016

Alokasi tersebut di atas dapat dilihat dari kebijakan belanja dari urusan

pemerintahan daerah dan satuan kerja perangkat daerah yang dituangkan

dalam program dan kegiatan.

Tabel 3.42 : Kebijakan program dan kegiatan belanja APBD tahun 2016

berdasarkan urusan wajib dan urusan pilihan

KODE

URAIAN

1. Urusan Wajib

1.01. Pendidikan

1.01.01. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Pendidikan Anak Usia Dini

16. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

17. Program Pendidikan Menengah

20. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

22. Program Pelayanan Kepemudaan

23. Program Penyediaan dan Pemberdayaan Sekolah dan Prasarana

Pendidikan Lain

24. Program Pembentukan Sekolah Menengah Kejuruan/Pendidikan

Tinggi Penunjang Sektor – Sektor Unggulan

25. Program Kejar Paket

29. Program Pembinaan dan Pengembangan Olahraga

1.02. Kesehatan

1.02.01. Dinas Kesehatan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Page 221: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 217

217

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

16. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

19. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

20. Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan Keluarga

33. Program Pengendalian Penyakit

34. Program Penyehatan Lingkungan

35. Program Peningkatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan

36. Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan bagi

Masyarakat Miskin

37. Program Kefarmasian dan alat kesehatan

38. Program Pengawasan dan Pembinaan Peredaran sediaan farmasi

dan Makanan

39. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan

40. Program Manajemen Kesehatan

1.02.02 Rumah Sakit Umum Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapastas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

16. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

35. Program Peningkatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan

37. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

40. Program Manajemen Kesehatan

1.03.

1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

18. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

21. Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman

22. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perumahan dan

Pemukiman

23. Program Penyediaan dan Pemberdayaan Sekolah dan Prasarana

Pendidikan Lain

27. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

28. Program Pengendalian Banjir

32. Program Pembangunan Drainase dan Gorong – gorong Jalan

33. Program Peningkatan Kapasitas Bidang Kepekerjaan Umum

34. Program Pembangunan dan Peningkatan Prasarana dan Sarana

Umum/Sosial

Page 222: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 218

218

35. Program Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pemerintah

37. Program Peningkatan Perencanaan Teknis

1.06. Perencanaan Pembangunan

1.06.01. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Pengembangan Data/Informasi

21. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

22. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

28. Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

31. Program Inventarisasi Sumber Daya Alam

32. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Bawahan

35. Program Perencanaan Tata Ruang

36. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1.07. Perhubungan

1.07.01. Dinas Perhubungan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

17. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

18. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

21. Program Peningkatan Perencanaan Teknis dan Kebijakan Bidang

Perhubungan

23. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas

25. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pos dan

Telekomunikasi

1.08. Lingkungan Hidup

1.08.01. Badan Lingkungan Hidup

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

16. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup

19. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya

Alam dan Lingkungan Hidup

26. Program Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

27. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Page 223: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 219

219

1.08.04. Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Pemakaman

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

25. Program Peningkatan Prasarana Penerangan Jalan Umum

31. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

1.10. Kependudukan dan Catatan Sipil

1.10.01. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

17. Program Pengawasan Administrasi Kependudukan dan Catatan

Sipil

1.13. Sosial

1.13.01. Dinas Sosial

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

16. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

22. Program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan

23. Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan

Kesejahteraan sosial

24. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial

29. Program Mitigasi Bencana

1.14. Tenaga Kerja

1.14.01. Dinas Tenaga Kerja

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

16. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

17. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem

Pengawasan Ketenagakerjaan

18. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Page 224: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 220

220

19. Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas Tenaga Kerja

1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1.15.01. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

16. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif KUKM

20. Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam

Negeri

20. Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah

21. Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

22. Program Peningkatan Wirausaha dan UKM

1.16. Penanaman Modal

1.16.01. Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi

16. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

19. Program Pengawasan dan Pengendalian Investasi

20. Program Pelayanan Perizinan Non Investasi

1.17. Kebudayaan

1.17.01. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

16. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

19. Program Pengembangan Nilai-nilai Budaya, Seni dan perfilman

20. Program Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan

Pariwisata

21. Program Kesejahteraan, Kepurbakalaan dan Permuseuman

23. Program Peningkatan Informasi Pasar Pariwisata

1.19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negri

1.19.01. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Page 225: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 221

221

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

17. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

26. Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik

27. Program Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

1.19.03. Satuan Polisi Pamong Praja

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

16. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Kriminal

24. Program Penegakkan Peraturan Daerah dan Pengembangan

Kapasitas Polisi Pamong Praja

25. Program Pembinaan Potensi Ketahanan dan Perlindungan

Masyarakat

1.19.04 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

32. Program Penanggulangan Bencana

33. Program Mitigasi Bencana

1.20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat

Daerah, Kepegawaian

1.20.03. Sekretariat DPRD

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah

26. Program Penataan Peraturan Perundang - Undangan

1.20.04. Sekretaris Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Page 226: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 222

222

18. Program Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan

kabupaten/kota

26. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

52. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

63. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik dan

Keprotokolan

69. Program Peningkatan Pengetahuan Keagamaan

70. Program Penataan, Ketatalaksanaan dan Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Daerah

76. Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah

77. Program Penataan dan Pembinaan Pemerintahan Umum dan

Daerah Bawahan

78. Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomia

80. Program Peningkatan Administrasi Pembangunan Daerah

81. Program Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

83. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat

1.20.05. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

17. Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan Keuangan

Daerah

18. Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota

39. Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan

Daerah

57. Program Manajemen Aset Daerah

1.20.06 Badan Kepegawaian Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

28. Program Pendidikan Kedinasan

30. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

50. Program Peningkatan Administrasi dan Mutasi Kepegawaian

Daerah

1.20.07. Inspektorat Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

20. Program Pengawasan dan Pengendalian Internal dan eksternal

Page 227: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 223

223

51. Program Pembinaan dan Pengawasan serta Peningkatan

Akuntabilitas Pembangunan Daerah

52. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

1.20.09. Kecamatan Bintan Timur

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.10. Kecamatan Gunung Kijang

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.11. Kecamatan Teluk Bintan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.12. Kecamatan Bintan Utara

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.13. Kecamatan Teluk Sebong

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

Page 228: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 224

224

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.14. Kecamatan Tambelan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.15. Kecamatan Sri Kuala Lobam

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.16. Kecamatan Toapaya

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.17. Kecamatan Bintan Pesisir

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.20.18. Kecamatan Mantang

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

53. Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan

54. Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan

1.21 Ketahanan Pangan

1.21.01 Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

Page 229: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 225

225

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

08. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat

09. Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani

10. Program Pengembangan dan Penyuluhan Petani dan Nelayan

11. Program Peningkatan Penerapan Teknologi, Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan

1.22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1.22.01. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga

Berencana

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Keluarga Berencana

17. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun

Desa

20. Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

25. Program Ketahanan Pemberdayaan Keluarga

1.24. Kearsipan

1.24.01. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

20. Program Penyelenggaraan Kearsipan Daerah

21. Program Pengembangan Perpustakaan

2. Urusan Pilihan

2.01. Pertanian

2.01.01. Dinas Pertanian dan Kehutanan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

21. Program Konservasi, Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan

Hutan

21. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

22. Program Inventarisasi dan Pemetaan Sumber Daya Hutan

22. Program Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

25. Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk

Tanaman Holtikultura Berkelanjutan

Page 230: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 226

226

26. Program Peningkatan Penyediaaan Pangan Hewani Yang Aman,

Sehat Utuh dan Halal

27. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian

28. Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

32. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran

Sungai (DAS)

2.03. Energi dan Sumber Daya Mineral

2.03.01. Dinas Pertambangan dan Energi

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

17. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

18. Program Pembinaan Usaha Pertambangan Umum dan Sumber

Daya Mineral

19. Program Pembinaan dan Pengawasan Distribusi Bahan Bakar dan

Gas Bumi

2.05. Kelautan dan Perikanan

2.05.01. Dinas Kelautan dan Perikanan

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

06. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

15. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

21. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap

29. Program Peningkatan daya saing produk perikanan

31. Program Pengelolaan sumber daya laut , pesisir dan pulau-pulau

kecil

33. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budi Daya

34. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bintan,

Tahun 2016

Tabel 3.6 : Anggaran belanja pelayanan dasar tahun 2016

URAIAN TAHUN 2016 %

Pendidikan 227.172.155.388,00 22,72

Dinas Pendidikan 222.540.478.388,00

Dinas Pekerjaan Umum 4.631.677.000,00

Page 231: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 227

227

Kesehatan 112.993.198.955,00 11,30

Dinas Kesehatan 89.165.744.633,00

RSUD 23.337.804.322,00

Dinas Pekerjaan Umum 489.650.000,00

Pekerjaan Umum 172.470.431.036,00 17,25

Dinas Pekerjaan Umum 172.470.431.036,00

Perumahan 20.874.741.600,00 2,09

Dinas Pekerjaan Umum 20.874.741.600,00

Lingkungan Hidup 26.791.917.602,00 2,68

Badan Lingkungan Hidup 6.007.666.997,00

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan

Pemakaman 20.784.250.605,00

Kependudukan dan Catatan Sipil 5.505.398.790,00 0,55

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 5.505.398.790,00

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 452.356.570,00 0,05

Badan Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan KB 452.356.570,00

Sosial 7.837.659.916,00 0,78

Dinas Sosial 7.837.659.916,00

Ketenagakerjaan 6.704.451.111,00 0,67

Dinas Tenaga Kerja 6.704.451.111,00

Koperasi dan Usaha Kecil 6.624.158.032,00 0,66

Dinas Koperasi, UKM dan Perindag 6.624.158.032,00

Pemuda dan Olahraga 995.765.800,00 0,10

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 995.765.800,00

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 27.561.284.957,00 2,76

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Perlindungan Masyarakat 4.950.946.646,00

Kantor Satpol PP 15.031.666.450,00

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7.578.671.861,00

JUMLAH 615.983.519.757,00 61,61

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan, Tahun 2016

Dari program kegiatan tersebut diketahui bahwa program yang

termasuk pelayanan dasar Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016

penganggarannya telah mencapai 61,61% dari total anggaran.

2. Target dan Realisasi Belanja Daerah

Target anggaran belanja daerah tahun anggaran 2016

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bintan

Nomor 6 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2016 dan Peraturan Daerah Nomor 6

Page 232: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 228

228

Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2016, bahwa belanja daerah sebesar Rp.

1.000.077.937.925,00 mengalami penurunan sebesar 0,36% dari

tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi realisasi belanja berdasarkan

laporan realisasi anggaran 2016 (unaudited) adalah sebesar Rp.

916.869.651.162,00. Dengan demikian perbandingan antara target

anggaran belanja dan realisasi belanja menunjukkan penyerapan

APBD tahun anggaran 2016 sebesar 91,68%.

Tabel 3.43 : Anggaran dan Realisasi belanja APBD tahun 2016 (dalam

rupiah)

No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan Realisasi %

5 BELANJA

DAERAH

5.1 Belanja Tidak

Langsung 490,879,751,184.00 448,703,500,525.00 91.41

5.1.1 Belanja Pegawai 401,838,919,850.00 370,910,947,748.00 92.30

5.1.3 Belanja Subsidi 0 0 0.00

5.1.4 Belanja Hibah 8,294,720,000.00 7,367,920,000.00 88.83

5.1.5 Belanja Bantuan

Sosial 6,219,900,000.00 3,431,893,281.00

55.18

5.1.7 Belanja Bantuan

Keuangan kepada

Propinsi/

Kabupaten/Kota

dan Pemerintahan

Desa

72,526,211,334.00 66,647,921,196.00

91.89

5.1.8 Belanja tidak

terduga 2,000,000,000.00 344,818,300.00

17.24

5.2 Belanja Langsung 509,198,186,741.00 468,166,150,637.00 91.94

5.2.1 Belanja Pegawai 87,493,672,733.00 76,831,093,618.00 87.81

5.2.2 Belanja Barang

dan Jasa 199,769,864,649.00 179,993,183,471.00

90.10

5.2.3 Belanja Modal 221,934,649,359.00 211,341,873,548.00 95.23

Jumlah Belanja 1,000,077,937,925.00 916,869,651,162.00 91.68

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bintan, Tahun

2016

3. Pemasalahan dan Solusi

Kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam kebijakan umum APBD

diharapkan tetap konsisten dengan kebijakan yang ditetapkan dalam

rangka untuk menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang ada dan

senantiasa dinamis dalam rangka mengakomodir dinamika masyarakat

Page 233: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 229

229

serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaanya.

Sedangkan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan belanja

daerah tahun anggaran 2016 adalah:

1. Dengan diberlakukannya pengelolaan keuangan yang terdesentralisasi

di setiap SKPD maka dituntut kesiapan sumber daya manusia untuk

melaksanakan anggaran pada setiap SKPD.

2. Regulasi atau peraturan dari pusat yang satu sama lainnya saling tidak

sinkron akan dapat menimbulkan pemahaman yang multitafsir

terutama dengan aparat pemeriksa. Solusi yang ditempuh adalah

dengan senantiasa melakukan koordinasi dan konsultasi dengan

pemerintah pusat dan dilakukannya pendampingan oleh pihak

berkompeten.

3. Sistem dan prosedur yang dilaksanakan di Pemerintah Kabupaten

Bintan masih perlu perbaikan-perbaikan untuk masa yang akan datang

terhadap pengelolaan keuangan baik dari segi perencanaan,

penatausahaan maupun pelaporan. Kondisi ini mengingat masih

kurangnya kemampuan sumber daya manusia dalam hal pengelolaan

keuangan daerah.

Dari permasalahan yang dikemukakan di atas, solusinya yang dapat

diberikan adalah:

1. Penatausahaan penyediaan informasi sebagai bahan dasar

perencanaan anggaran belanja dengan meningkatkan pendataan dan

kemampuan penyusunan database.

2. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam hal

pengelolaan keuangan daerah dengan pelaksanaan asistensi,

bimbingan teknis, pendidikan dan latihan, workshop dan sosialisasi

berkaitan dengan penganggaran.

3. Meningkatkan koordinasi dalam bentuk forum diskusi dan studi

banding dengan daerah lain untuk berbagi pengalaman dalam hal

pengelolaan keuangan daerah.

4. Penyempurnaan peraturan dan regulasi daerah tentang tata

Page 234: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 230

230

pengelolaan keuangan daerah.

C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah

1. Kebijakan Umum Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada

tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran

berikutnya. Anggaran pembiayaan neto yang merupakan selisih antara

penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, dimaksud untuk

menutupi selisih antara anggaran pendapatan daerah dan anggaran

belanja daerah.

Arah kebijakan umum pembiayaan daerah tahun 2014 dimaksudkan

untuk menutupi defisit angggaran dan membiayai program yang

direncanakan pada tahun 2016 melalui peningkatan manajemen

pembiayaan daerah yang mengarah pada akurasi, efektifitas, efesiensi dan

akuntabilitas, serta digunakan untuk penyertaan modal dalam usaha-usaha

produktif yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan

berusaha sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian

masyarakat.

2. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah

Realisasi SILPA merupakan sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2016

sebesar Rp. 16.830.008.474,98,00 (setelah audit/audited).

Tabel 3.44 : Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2016 (dalam rupiah)

NO

URAIAN ANGGARAN REALISASI

6 PEMBIAYAAN DAERAH

6.1 Penerimaan Pembiayaan

6.1.1

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun Anggaran

Sebelumnya (SiLPA)

13.275.180.117,00 16.830.008.474,98

6.1.2 Pencairan Dana Cadangan - -

6.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan - -

6.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - -

Page 235: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 231

231

6.1.5 Penerimaan Kembali

Pemberian Pinjaman - -

6.1.6 Penerimaan Piutang Daerah - -

Jumlah Penerimaan

Pembiayaan 13.275.180.117,00 16.830.008.474,98

6.2 Pengeluaran Pembiayaan - -

6.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - -

6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah - -

6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah - -

6.2.3 Pembayaran Pokok Utang - -

6.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah - -

Jumlah Pengeluaran

Pembiayaan - -

Pembiayaan Neto 13.275.180.117,00 16.830.008.474,98

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bintan,

Tahun 2016

3. Permasalahan dan Solusi

Dibandingkan dengan realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun

2015 sebesar Rp. 16.830.008.474,98 maka SILPA tahun 2016 mengalami

peningkatan sebesar 693,74% atau menjadi Rp.133.587.734.970,30

(unaudited). Peningkatan jumlah SILPA tersebut disebabkan karna

pencapaian over target PAD 106,68%, bagi hasil pajak dan bukan pajak

yang mencapai 122,01% dan dana bagi hasil pajak dari provinsi yang

mencapai 123,32%. Disamping itu penyerapan belanja tahun 2016 hanya

mencapai 91,68%. Dari SILPA tersebut digunakan untuk menutup defisit

belanja atas pendapatan pada APBD murni tahun anggaran 2016 yang

mencapai Rp. 77.475.967.754,00 dan selanjutnya dan menambah belanja

pada APBD Perubahan 2017.

Solusi atas permasalahan pembiayaan tersebut akan dilakukan

optimalisasi penggunaan dana dan sebagai bahan pengkajian yang lebih

lanjut berkaitan dengan penggunaan SILPA yang tidak hanya untuk

menutupi defisit anggaran namun juga dapat dimanfaatkan untuk

peningkatan manajamen kas/investasi jangka pendek maupun investasi

jangka panjang bagi kepentingan pembangunan Kabupaten Bintan.

Sebagai gambaran, optimalisasi penggunaan SILPA berupa Manajemen

Page 236: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 3 - 232

232

Kas yaitu menempatkan sebagian dana Kas Daerah ke beberapa Bank

dalam simpanan deposito bulanan. Pada tahun 2016 pendapatan berupa

deposito tersebut mancapai Rp. 9.562.484.165,84 atau mencapai

136,61% dari targetnya sebesar Rp. 7.000.000.000,00.

Page 237: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 4 - 233

233

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan adalah merupakan

perwujudan suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan visi, misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan

sasaran secara periodic ( berdasarkan tahun anggaran) atau bias juga dikatakan

bahwa LAKIP merupakan perwujudan akuntabilitas seseorang atau pimpinan

kolektif Lembaga/Instansi kepada pihak-pihak yang memberikan mandat.

AA.. KKEESSIIMMPPUULLAANN

1) Pemerintah Kabupaten Bintan dalam melaksanakan amanahnya

berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang ditetapkan

baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tahun 2016-2021, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan

Penetapan Kinerja/Kontrak Kinerja Bupati Bintan Tahun 2016.

2) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah

Kabupaten Bintan Tahun 2016 ini menyajikan berbagai keberhasilan

maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Pemerintah

Kabupaten Bintan pada Tahun anggaran 2016. Berbagai capaian strategis

tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Sasaran, maupun

analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.

3) Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat

memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja

Pemerintah Kabupaten Bintan memberikan gambaran bahwa keberhasilan

secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan

dukungan aktif segenap komponen aparatur negara, masyarakat, dunia

usaha dan civil society sebagai bagian integral dari pembaharuan sistem

administrasi negara.

Page 238: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 4 - 234

234

BB.. PPEERRMMAASSAALLAAHHAANN

Permasalahn atau kendala yang dihadapi dalam penyusunan LAKIP

Pemerintah Kabupaten Bintan adalah :

1. Sebagian besar instansi Pemerintah Kabupaten Bintan sudah memahami cara

penyusunan Laporan Kinerja,karena keterbatasan waktu dan kurangnya

penyampaian data oleh SKPD menghambat pengumpulan data dan

penyusunan menjadi terlambat.

2. Belum adanya standar yang valid dan akurat sebagai acuan kinerja kegiatan

kegiatan dan sasaran-sasaran yang dilaksanakan mengakibatkan indicator

kinerja dan satuan pengukurannya sering kali bias dan sulit ditelusuri, antara

lain satuan pengukuran kinerja outcame masih menggunakan persentase

sehingga data tersebut akan tergantung dengan data lain dan sifat

(uncontrollable) yang tentunya indicator kinerjanya yang bias dan semu.

CC.. SSAARRAANN

1) Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk memperteguh

pelaksanaan pembangunan sehingga tidak hanya menjadi wacana dan

pergulatan pemikiran semata-mata, namun benar-benar dapat

diaplikasikan dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan yang baik.

2) Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara

optimal sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan,

maka optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Bintan akan ditingkatkan untuk secara

pro aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan

yang dilaksanakan.

3) Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi

terkait akan dilakukan dengan lebih intensif, mengingat berbagai

pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya dapat

dilakukan dengan melibatkan satuan kerja perangkat daerah dan dunia

usaha.

Page 239: Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2016 ini ...bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2017/10/SAKIP-BINTAN... · prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016

Bab 4 - 235

235

4) Agar implementasi Sistem AKIP benar-benar efektif, perlu segera

direalisasikan sinergitas antara laporan kinerja dan laporan keuangan

sebagai satu kesatuan, sehingga realisasi anggaran yang digunakan untuk

melakukan kegiatan berbanding lurus dengan out put maupun out

comes kegiatan yang bersangkutan. Dengan sinergitas tersebut, kinerja

organisasi dari setiap satuan kerja perangkat daerah yang dibiayai oleh

APBD benar-benar terukur, bermanfaat dan akuntabel.

5) Menjadikan SAKIP sebagai ukuran kinerja organisasi pemerintah secara

nyata dan akuntabel, dengan menerapkan fungsi reward and

punishment yang tegas dan ketat.