peran notaris dalam perjanjian kredit pada pt. bank...

112
PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BALI I KOMANG SUWIRYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASAR 2013

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

PERAN NOTARIS DALAM

PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN

DAERAH (BPD) BALI

I KOMANG SUWIRYA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASAR

2013

Page 2: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

LEMBAR PENGESAHAN

PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN

DAERAH (BPD) BALI

Diajukan dan disusun oleh: I KOMANG SUWIRYA

P3600211072

Menyetujui: Komisi Penasihat

Ketua Anggota

Prof.Dr. Juajir Sumardi, S.H.,M.H. DR. Oky Deviany,S.H.,M.H. NIP. 19631028 199002 1 001 NIP. 19650906 199002 2 001

Mengetahui: Ketua Program Studi Magister Kenotariatan

Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H.,M.Si. NIP. 19600621 198601 2 001

Page 3: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

PERNYATAAN

Nama : I Komang Suwirya

NIM : P3600211072

Menyatakan dengan sesungguhya bahwa tesis yang berjudul

“PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK

PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BALI”, adalah benar-benar karya

saya sendiri. Hal yang bukan karya saya, dalam tesisi tersebut diberi

tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya di atas tidak

benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa

pencabutan tesis dan gelar yang telah saya peroleh dari tesis tersebut.

Makassar, Mei 2013

Yang membuat

pernyataan,

I Komang Suwirya

Page 4: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan

sehingga Tesis yang berjudul “Peran Notaris Dalam Perjanjian Kredit

Pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali“ .

Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak menerima

dukungan serta bantuan yang tak terhingga dari berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO., selaku Rektor Universitas

Hasanuddin yang telah memberikan saya kesempatan

menuntut ilmu di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin Makassar.

2. Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.H., D.F.M selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin, beserta Wakil Dekan I, Prof.

Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H., M.H., Wakil Dekan II, Dr. Anshori,

S.H., M.H., Wakil Dekan III, Romi Librayanto, S.H., M.H.

3. Prof. Dr. Juajir Sumardi, S.H., M.H. selaku Pembimbing I atas

ketulusan hati dan kesabarannya dalam membimbing,

mendukung dan mengarahkan penulis.

Page 5: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

4. DR. Oky Deviany, S.H., M.H. selaku Pembimbing II atas diskusi-

diskusinya dan memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang

belum jelas dalam penulisan tesis ini.

5. Prof. Dr. Irwansyah, SH., M.H selaku Penguji yang telah banyak

memberikan masukan-masukan dan memberikan penjelasan

mengenai hal-hal yang belum jelas dalam penulisan tesis ini.

6. Dr. Hasbir, SH., M.H selaku Penguji yang telah banyak

memberikan masukan-masukan dan penjelasan mengenai hal-

hal yang belum jelas dalam penulisan tesis ini.

7. Dr. I Nyoman Putu Budiarta, SH.,M.H selaku Penguji yang telah

banyak memberikan masukan-masukan dan penjelasan

mengenai hal-hal yang belum jelas dalam penulisan tesis ini.

8. Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H.,M.Si. selaku Ketua Program

Studi Magister Kenotariatan Universitas Hasanuddin.

9. Kahar Lahae.,SH.,MH yang sudah memberikan banyak

masukan untuk perbaikan tesis ini dan menunjukkan berbagai

kesalahan didalamnya.

10. Pengelola, Dosen Pengajar dan staf sekretariat Magister

Kenotariatan di Universitas Hasanuddin, yang telah banyak

membantu penulis selama mengikuti perkuliahan;

11. Pengelola, Dosen Pengajar dan staf sekretariat di Universitas

Warmadewa, yang telah banyak membantu penulis selama

mengikuti perkuliahan;

Page 6: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

12. PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang telah

memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.

13. Bapak I Nyoman Sudarma.,SH.,MH selaku Kepala Divisi Kredit

PT. Bank (BPD) Bali yang telah banyak membantu penulis

selama penelitian.

14. Ibu Wayan Suciati,S.E selaku Kepala Pengembangan Produk

dan Administrasi PT. Bank BPD Bali atas segala waktu dan

informasinya.

15. Ibu I Gusti Ayu Citrawati,S.E selaku Kepala Retil, Mikro Dan

Konsumtif atas segala waktu dan informasinya.

16. Bapak Made Arnaja.,SH selaku notaris yang kerjasama dengan

Bank BPD Bali atas segala waktu dan informasinya.

17. I Gst Suryawan.,SH.,MH selaku Ketua Program Kenotariatan di

Universitas warmadewa atas dukungannya secara moril.

18. I Kadek Sudarmawan, S.T., S.H. atas segala dukungannya

selama perkuliahan baik secara materi dan moril.

19. Temen-temen di Program Kenotariatan yang tidak henti-

hentinya memberikan motivasi selama perkuliahan.

20. Keluarga besar, Kakak, Adik, Bapak dan Ibu Mertua, Istri dan

Anak-anak yang kukasihi yang turut memotivasi penulis untuk

segera menyelesaikan tesisnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih

terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu

Page 7: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak.

Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan tesis ini.

Denpasar, April 2013

Penulis

Page 8: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

ABSTRAK

I KOMANG SUWIRYA, Peran Notaris Dalam Perjanjian Kredit Pada PT.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Dibimbing oleh Juajir Sumardi

dan Oky Deviany)

Akta otentik adalah suatu akta yang di buat dalam bentuk yang

ditentukan oleh Undang-Undang, dibuat oleh atau dihadapan pejabat

umum yang berkuasa untuk itu ditempat dimana akta dibuatnya.

Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui

manfaat perjanjian kedit dengan akta notariil jika bandingkan dengan akta

di bawah tangan, kedua untuk menganalisa perjanjian baku dalam

perjanjian kredit perbankan kaitannya dengan asas kebebasan

berkontrak, ketiga untuk mengetahui apakah perjanjian kredit antara

debitor dan Bank BPD Bali di buat atas dasar sepakat (konsensualisme)

dan keempat untuk mengetahui faktor apakah yang mempengaruhi

penggunaan jasa notaris di BPD Bali.

Metode penelitian yang di gunakan adalah melalui metode

pendekatan perundang-undangan dan empiris, dengan menggunakan

data primer dan data sekunder.

Perjanjian kredit yang di buat secara baku, namun tidak bertentangan

dengan aturan yang di larang dalam pasal 18 undang-undang nomor 8

tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, karena format baku hanya

merupakan format pokok dari perjanjian kredit perbankan dan masih di

mungkinkan adanya negosiasi. Bahwa perjanjian kredit antara debitor

dengan PT. Bank Pembangunan Daerah(BPD) Bali di bentuk atas dasar

kesepakatan (konsensualisme).

Kata kunci :Perjanjian Kredit dan Akta Otentik.

Page 9: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

ABSTRACT

I KOMANG SUWIRYA, Notary Role In Credit Agreement at PT. Regional

Development Bank (BPD) Bali Guided by Juajir Sumardi and Oky Deviany

Authentic deed is a deed that is made in the form prescribed by the

Act, made by a public official or before the ruling to the place where the

deed made.

Some of the objectives of this study is the first to determine the

benefits extend credit agreement with a deed notarized if compared with

the deed under hand, both to analyze raw deal in terms of bank credit

agreement with the principle of freedom of contract, the third to determine

whether the loan agreement between the debtor and the Bank BPD Bali

made on the basis of agreed (consensualism) and the fourth to determine

whether the factors that influence the use of services of a notary in BPD

Bali.

The research method used is through a statutory approach and

empirical, using primary data and secondary data.

Credit agreements that are made by default, but not against the rules

prohibited in Article 18 of Law No 8 of 1999 on the protection of

consumers, because the raw format is the only format of the principal bank

credit agreement and is still in the possible existence of negotiations. That

the loan agreement between the debtor with PT. Regional Development

Bank (BPD) Bali in the form on the basis of an agreement (consensualism)

Keywords: Loan Agreement and Aauthentic Deed.

Page 10: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

PERNYATAAN ..................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................ vi

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Notaris ...................................... 9

1. Notaris Sebagai Pejabat Umum .................................... 9

2. Kewenangan, Kewajiban Dan Larangan Dalam Kode

Etik Notaris(Pasal 15, 16, 17) ....................................... 12

3. Sanksi-Sanksi Bagi Pelanggar Ketentuan Undang-

Page 11: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Undang Jabatan Notaris Dan Kode Etik ....................... 20

B. Hubungan Notaris dengan Perbankan Dalam Suatu

Perjanjian . ......................................................................... .23

1. Pengertian Perjanjian Pada Umumnya ......................... 24

2. Jangka waktu dan bentuk perjanjian …………………… 28

3. Hak dan Kewajiban Para Pihak .................................... 29

C. Tinjauan Umum tentang Perbankan .................................. .29

1. Pengertian Perbankan .................................................. 29

2. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan di Indonesia ........ 30

3. Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali) ................ 32

4. Tujuan dan Fungsi Kredit .............................................. 33

D. Jaminan dalam Pemberian Kredit Perbankan .................. 35

1. Benda atau Barang yang di jaminkan ........................... 37

2. Benda Tetap/Tidak Bergerak ........................................ 38

3. Benda Bergerak ............................................................ 38

4. Jaminan Non Kebendaan ............................................. 39

5. Hak Tanggungan .......................................................... 40

a. Ciri-ciri Hak Tanggungan ... .......................................... 40

b. Obyek Hak Tanggungan................................................40

E. Kerangka Pikir................................................................. 42

F. Definisi Operasional Variabel........................................... 44

Page 12: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan ..................................... 46

B. Lokasi Penelitian .............................................................. 46

C. Populasi dan Sampel ....................................................... 46

D. Jenis Data ........................................................................ 47

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 47

F. Analisis Data ..................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Peranan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian Kredit

pada PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD)………….…. 51

1. Kedudukan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian pada

Kredit Modal Kerja..................................................... 63

2. Kedudukan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian pada

Kredit Konsumtif .......................................................... 64

3. Kedudukan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian pada

Kredit Investasi ............................................................ 66

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Jasa

Notaris ............................................................................... 91

1. Faktor Kebijaksanaan Bank .......................................... 91

2. Faktor Tingkat Risiko .................................................... 93

3. Faktor Besarnya Nilai Kredit ......................................... 93

Page 13: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 95

B. Saran ................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Notaris memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu

menciptakan kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat, karena

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta

otentik sebagaimana yang di atur dalam Undang Undang Jabatan Notaris

Nomor 30 Tahun 2004 (UUJN). Kepastian dan perlindungan hukum itu

tampak melalui akta otentik yang dibuatnya sebagai alat bukti yang

sempurna di Pengadilan. Dikatakan sebagai alat bukti sempurna karena

akta otentik memiliki tiga kekuatan pembuktian yaitu kekuatan pembuktian

lahiriah (uitwendige bewijsracht), kekuatan pembuktian formal (formele

bewijskracht) dan kekuatan pembuktian material (materiele bewijskracht).

Menurut Tan Thong Kie,1 keberadaan Notaris : “tidak terlepas dari

kebutuhan masyarakat yang membutuhkan seseorang (figure) yang

harusnya memiliki Kharismatik, dan setiap penjelasannya bisa dipercaya,

tanda tangan serta cap yang di keluarkannya bisa memberi jaminan dan

menjadikan alat bukti yang kuat. Notaris juga merupakan seorang ahli

yang tidak memihak dan penasehat yang tidak ada cacat (onkreukbaar)

1 Tan Thong Kie, Studi Notariat & Serba-Serbi Praktek Notaris, cet. I, (Jakarta: Ichtiar

Baru Van Hoeve, 2007), hal. 449.

Page 15: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

atau (unimpeachhable), yang tidak tertutup dan bisa membuat suatu

perjanjian yang dapat melindungi sampai di kemudian hari. Berbeda

dengan seorang advocate/Pengacara, kalau pengacara membela hak-hak

seseorang ketika timbul suatu kesulitan, sementara seorang Notaris harus

berusaha untuk mencegah permasalahan itu2.

Notaris sebagai pejabat umum dapat memberikan jaminan serta

perlindungan hukum melalui formulasi akta otentik yang dibuatnya. Oleh

karena itu, maka Notaris dianggap sebagai profesi yang terhormat karena

bertugas melayani kepentingan masyarakat umum. Kedudukan yang

terhormat tersebut memberikan beban dan tanggungjawab bagi setiap

Notaris untuk menjaga wibawa dan kehormatan profesi Notaris.

Notaris sebagai suatu profesi memiliki perkumpulan yaitu Ikatan

Notaris Indonesia (INI) yang merupakan kelanjutan dari “de Nederlandsch-

Indische Notarieele Vereeniging” didirikan di Batavia pada tanggal 1 Juli

1908. Kongres Ikatan Notaris Indonesia tanggal 27 Januari 2005

menetapkan Kode Etik Notaris yang baru. Kode Etik Profesi Notaris

mengatur perilaku Notaris yang harus ditaati oleh setiap Notaris dalam

menjalankan jabatan dan juga di luar menjalankan jabatannya. Namun

demikian sanksi yang diberikan atas pelanggaran Kode Etik Notaris hanya

merupakan sanksi disipliner yang berlaku intern di dalam organisasi. Kode

Etik Notaris terdiri atas delapan bab yaitu ketentuan umum yang berisi

2Ibid.

Page 16: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

pengertian-pengertian yang terdapat dalam Kode Etik Notaris; ruang

lingkup Kode Etik Notaris; kewajiban, larangan dan pengecualian; sanksi;

tata cara penegakan Kode Etik Notaris; pemecatan sementara; kewajiban

pengurus pusat; dan ketentuan penutup. Untuk menjamin pelaksanaan

Kode Etik Notaris, maka dibentuk Dewan Kehormatan.

Dalam Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris tidak

mencantumkan secara tegas larangan bagi Notaris untuk mengadakan

perjanjian dengan pihak manapun, namun dalam praktek pelaksanaan

perjanjian kerjasama antara Bank dengan Notaris seringkali tidak sesuai

dengan Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris, sehingga

seringkali Notaris menjadi tidak mandiri dan berpihak kepada pihak Bank.

Padahal dalam UUJN Pasal 16 ayat 1 huruf a mengatur, “Dalam

menjalankan jabatannya, Notaris berkewajiban: bertindak jujur, seksama,

mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam

perbuatan hukum”3. Aturan tersebut juga di tetapkan dalam ketentuan

Kode Etik Notaris yaitu dalam Pasal 3 ayat 4 yang mengatur “Notaris dan

orang lain yang memangku dan menjalankan jabatan Notaris wajib:

bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggungjawab,

berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan

Notaris ”4.

3 Indonesia, Undang-Undang Tentang Jabatan Notaris, UU No. 30 tahun 2004, LN

No.117 Tahun 2004, TLN No. 4432. Ps. 16 ayat 1. 4 Ikatan Notaris Indonesia. Kode Etik Notaris, (Bandung: 27 Januari 2005). Ps. 3 ayat 4

Page 17: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Sementara itu, Perbankan memegang peranan yang amat penting

sebagai sumber permodalan dan lembaga keuangan. Sebagai lembaga

keuangan, bank amat dibutuhkan masyarakat karena itu aktivitas dan

kegiatan perbankan harus diselenggarakan secara selaras, teratur dan

berencana mengacu kepada kebijakan dan peraturan yang telah

dikeluarkan oleh Pemerintah, khususnya Peraturan Bank Indonesia.

Dalam menjalankan kegiatannnya Bank banyak menggunakan dana

masyarakat jika tidak dikelola dengan baik dalam menjalankan fungsi

intermediarynya atau salah urus, misalnya dalam bentuk pemberian kredit

risiko yang dihadapi akan berakhir menjadi kredit macet. Kredit macet

dapat disebabkan oleh berbagai variable yang mempengaruhinya. Untuk

itu tindakan Bank harus berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya jika

salah urus, asset Bank akan berkurang karena biaya yang dikeluarkan

sangat mahal dalam jangka panjang akan berdampak luas terhadap

kelangsungan operasional bank.

Peran Notaris sangat diperlukan dalam pengikatan agunan di Bank,

jika kredit yang disalurkan berjalan normal, dimana pengembaliannya

tepat pada waktunya, maka bank terhindar dari risiko, namum jika kredit

yang disalurkan tidak berjalan mulus, maka bank akan mengalami risiko

kredit macet. Dalam rangka penanganan kredit macet tersebut, seringkali

terjadi kesulitan dalam proses penyelesaiannya, dimana salah satu

penyebabnya adalah dikarenakan pengikatan agunan yang tidak

Page 18: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

sempurnya yang dilakukan oleh Notaris, sehingga secara aktual Bank

akan menanggung kerugian.

Setiap orang membutuhkan kepastian hukum serta alat bukti otentik

atas perbuatannya. Oleh karena itu, perjanjian atau ikatan yang dibuat

oleh pihak Bank secara yuridis memerlukan bantuan Notaris dalam

kapasitasnya sebagai pejabat umum yang memiliki kewenangan membuat

akta otentik. Perjanjian atau pengikatan secara otentik yang dibuat oleh

Bank dengan nasabahnya tersebut, membutuhkan bantuan notaris. Hal ini

terjadi karena notaris berwenang untuk membuat suatu bentuk akta

otentik yang mampu memberikan perlindungan hukum kepada pihak-

pihak yang melakukan perjanjian.

Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang No.30 Tahun 2004

Tentang Jabatan Notaris, diatur bahwa: “ Notaris berwenang membuat

akta Autentik mengenai semua perbuatan perjanjian dan ketetapan yang

diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang

dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta

Autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta,

memberikan grosse, dan salinan kutipan akta".

Dalam membuat Akta Notaril Notaris dapat memberikan saran-saran

jika terjadi perbedaan pendapat diantara para pihak dengan memberikan

masukan kepada mereka tentang bagaimana seharusnya permasalahan

itu ditempatkan. Akta Notaril yang dibuat dihadapan Notaris sebagai

pejabat umum memiliki pembuktian formal maupun pembuktian material,

Page 19: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

sehingga dapat menunjang tegaknya prinsip kehati-hatian dalam proses

pemberian kredit oleh pihak bank.

Peran Notaris sangat dibutuhkan oleh bank, hal ini berkaitan dengan

risiko hukum atas harta kekayaan yang diagunkan oleh debitur sebagai

agunan kredit, jika kredit yang diberikan menjadi macet, penjualan agunan

tidak menimbulkan masalah bagi bank dikemudian hari. Oleh karena itu,

jasa notaris sangat dibutuhkan dalam dunia perbankan, karena aktifitas

perbankan yang banyak melakukan transaksi dengan pihak nasabah,

dimana transaksi tersebut dibuat dalam suatu perjanjian/kontrak. Untuk

menghindari terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki, misalnya

pengingkaran, maka pihak bank tidak ingin mengambil risiko, untuk itu,

maka perjanjian tersebut haruslah dibuat dalam bentuk akta otentik.

Salah satu bank daerah di Bali yang telah berperan dan banyak

membantu memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat adalah PT.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dengan status Bank Umum

Devisa, merupakan bank lokal yang mampu dan memiliki aktivitas

nasional dan internasional berdasarkan persetujuan Deputi Gubernur

Senior Bank Indonesia Nomor 6/32/KEP.DGS/2004 tanggal 11 Nopember

2004.

Jasa Notaris sebagai Pejabat Umum yang membuat akta-akta otentik

sangat dibutuhkan dalam kegiatan usaha perbankan, salah satunya

adalah dalam pembuatan akta perjanjian kredit perbankan yang

melibatkan Nasabah dan Bank, guna menjamin kebenaran dari isi yang

Page 20: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

dituangkan dalam perjanjian kredit perbankan tersebut, supaya secara

publik kebenarannya tidak diragukan lagi.

Walaupun jasa notaris pada kegiatan perbankan pada PT. BPD Bali

memegang peranan penting, namun dalam kenyataan masih banyak

terjadi praktik kegiatan perbankan yang berkaitan dengan pembuatan

perjanjian masih dilakukan dengan tidak menggunakan jasa notaris. Oleh

karena itu, hal ini menimbulkan issue penelitian yaitu adanya dugaan

bahwa penggunaan jasa notaris pada PT. Bank Pembangunan Daerah

Bali belum dilakukan secara maksimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka penelitian ini menentukan permasalahan yang dibahas sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah peranan notaris dalam pembuatan perjanjian kredit

pada PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali?

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penggunaan jasa Notaris

pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini dapat dikemukakan

sebagai berikut:

Page 21: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

1. Untuk mengetahui peranan Notaris dalam pembuatan perjanjian kredit

pada PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

2. Untuk mengetahui dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan jasa notaris dan kredit kredit yang di salurkan pada

PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di gunakan sebagai bahan

masukan dan sumbangan yang bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan di bidang hukum dalam hal ini Hukum Perjanjian

dan Hukum Perbankan.

2. Secara Praktis,

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan dan

masukan yang berguna bagi semua pihak terutama bagi pihak

PT.Bank Pembangunan Daerah Bali, dalam rangka meminimalisasi

risiko yang mungkin timbul dalam transaksi perbankan yang tidak

menggunakan jasa notaris.

Page 22: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Notaris

1. Notaris Sebagai Pejabat Umum

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta

otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Jabatan Notaris5. Istilah pejabat umum merupakan terjemahan

dari istilah openbare amtbtenaren yang terdapat dalam (Pasal 1 Peraturan

Jabatan Notaris dan Pasal 1868 BW) menyebutkan bahwa:

De notarissen zijn openbare ambetenaren, uitsluitend bevoegd, om authentieke akten op te maken wegens alle handelinggen, overeenkomsten en beschikkingen, waarvan eene algemeene verordening gebiedt of de belanghebbenden verlangen , dat bij authentiek geschrift bkijken zal, daarvan de dagteekening te verzekeren, de akten in bewaring te houden en daarvan grossen, afschriften en uittreksels uit te geven; alles voorzoover het opmaken dier akten door eene algemeene verordening niet ook aan andere ambtenaren of personen opgedragen of voor hebehouden is. Secara bebas Pasal 1868 BW tersebut di atas dapat diartikan bahwa

Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk

membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan

penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang

berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik,

menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan memberikan

5 Indonesia, Peraturan Jabatan Notaris, Staatsblad No. 3 Tahun 1860. Ps. 1.

Page 23: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

grosse, salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang pembuatan akta itu

oleh suatu peraturan umum tidak juga ditugaskan atau dikecualikan

kepada pejabat lain atau orang lain.6

Notaris sebagai pejabat umum juga dapat ditelusuri pada Pasal 1868

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan “Suatu akta

otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk yang ditentukan oleh

Undang-Undang, dan dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang

berkuasa untuk itu ditempat dimana akta dibuatnya”.7

Dengan demikian jabatan notaris adalah jabatan publik tanpa perlu

atribut openbaar”.8 Berdasarkan rumusan tersebut Habib Adjie, memberi

karateristik Notaris sebagai berikut:

1. Sebagai Pejabat Umum. Jabatan Notaris merupakan suatu

lembaga yang diciptakan oleh Negara dan memiliki tugas yang

sengaja dibuat oleh aturan hukum untuk keperluan dan fungsi

tertentu serta bersifat berkesinambungan sebagai suatu lingkup

pekerjaan tetap;

2. Notaris mempunyai kewenangan tertentu. Kewenangan dari

seorang pejabat (Notaris) ada aturan hukumnya agar tidak

bertabrakan dengan wewenang jabatan lainnya;

6 Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia : Tafsiran Tematik Terhadap UU No. 30

tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, cet. I, (Jakarta: Refika Aditama, 2008), hal. 12.

7 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibyo, cet. XXXIX, (Jakarta: Padya Paramita, 2008), hlm 475.

8 Habib Adjie, Sanksi Perdata Dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik, cet. II, (Jakarta: Refika Aditama, 2009), hal. 31.

Page 24: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

3. Diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah. Pasal 2 Undang-

Undang Jabatan Notaris menentukan bahwa Notaris diangkat dan

diberhentikan oleh pemerintah dalam hal ini menteri yang

membidangi hukum;

4. Tidak menerima gaji atau pensiun dari yang mengangkatnya.

Notaris meskipun diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah tapi

tidak menerima gaji, pensiun dari pemerintah, Notaris hanya

menerima honorarium dari masyarakat yang telah dilayani atau

dapat memberikan pelayanan cuma-cuma untuk mereka yang tidak

mampu;dan

5. Akuntabilitas atas pekerjaan kepada masyarakat.9

Jadi pada dasarnya kehadiran Notaris untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang memerlukan akte yang otentik dalam bidang hukum

perdata, sehingga Notaris mempunyai tanggungjawab untuk melayani

masyarakat baik dalam pembuatan akta perjanjian, kontrak-kontrak dan

lainnya yang sifatnya bisa di pertanggungjawabkan di hukum nantinya.

Masyarakat dapat menggugat secara perdata Notaris, dan menuntut biaya

ganti rugi, dan bunga jika teryata akta tersebut dapat dibuktikan kalau akta

tersebut dibuat tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Hal ini

merupakan bentuk akuntabilitas Notaris kepada masyarakat.

9 Adjie, op. cit.

Page 25: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

2. Kewenangan, Kewajiban Dan Larangan Dalam Kode Etik

Notaris(Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 17 UUJN)

Notaris dalam berperilaku dan menjalankan tugas, harus berpedoman

pada Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Kedua

aturan itu telah mengatur secara rinci kewenangan, kewajiban dan

larangan bagi Notaris.

Kewenangan bagi Notaris di atur dalam Pasal 15 Undang-Undang

Jabatan Notaris adalah:

1. Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua

perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh

peraturan perundang-undangan dan atau yang dikehendaki oleh

yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik,

menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta,

memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu

sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau

dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan

oleh Undang-Undang;

2. Notaris berwenang pula:

a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal

surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;

b. Membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar

dalam buku khusus;

Page 26: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

c. Membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa salinan

yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam

surat yang bersangkutan;

d. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;

e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan

akta;

f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau

g. Membuat akta risalah lelang.

3. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2), Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan.10

Secara garis besar kewenangan Notaris tersebut dalam Pasal 15

Undang-Undang Jabatan Notaris dapat dibagi menjadi kewenangan

umum Notaris, kewenangan khusus Notaris dan kewenangan Notaris

yang akan ditentukan kemudian.11 Sedangkan dalam ketentuan Kode Etik

Notaris tidak di jelaskan secara jelas kewenangan dari Notaris, namun

merujuk pada Pasal 1 ayat 4 Kode Etik Notaris mengenai ketentuan

umum dinyatakan bahwa Notaris adalah setiap orang yang memangku

dan menjalankan jabatan sebagai pejabat umum sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 angka 1 juncto Pasal 15 Undang-Undang Jabatan Notaris,

maka dapat disimpulkan bahwa kewenangan yang di atur dalam Kode Etik

10

Indonesia, op. cit., ps. 15. 11

Adjie, op. cit., hal. 78.

Page 27: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Notaris sama dengan kewenangan yang di atur dalam ketentuan Undang-

Undang Jabatan Notaris.12 Berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris

tersebut ternyata Notaris sebagai penjabat umum memperoleh wewenang

secara atribusi, karena wewenang tersebut diciptakan dan diberikan oleh

Undang-Undang Jabatan Notaris sendiri, jadi bukan berasal dari lembaga

lain seperti Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.13

Kewajiban dalam ketentuan Kode Etik Notaris di artikan sebagai

sikap, perilaku, perbuatan atau tindakan yang harus dilakukan anggota

perkumpulan maupun orang lain yang memangku jabatan Notaris dalam

rangka menjaga dan memelihara citra serta wibawa lembaga Notariat dan

menjunjung tinggi keluhuran harkat dan martabat jabatan Notaris.14

Adapun kewajiban Notaris di atur dalam Pasal 16 Undang-Undang

Jabatan Notaris meliputi:

1. Dalam menjalankan jabatannya, Notaris berkewajiban:

a. Bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga

kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum;

b. Membuat akta dalam bentuk Minuta Akta dan menyimpannya

sebagai bagian dari Protokol Notaris;

c. Mengeluarkan Grosse Akta, Salinan Akta, atau Kutipan Akta

berdasarkan Minuta Akta;

12

Ikatan Notaris Indonesia, op. cit., ps. 1 ayat 4. 13

Adjie, op. cit., hal. 78. 14

Ikatan Notaris Indonesia, op. cit., ps. 1 ayat 10.

Page 28: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

d. Memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-

Undang ini, kecuali ada alasan untuk menolaknya;

e. Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan

segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai

dengan sumpah/janji jabatan, kecuali undang-undang menentukan

lain;

2. Menyimpan Minuta Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

tidak berlaku, dalam hal Notaris mengeluarkan akta dalam bentuk

originali;

3. Akta originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah akta:

a. Pembayaran uang sewa, bunga, dan pensiun;

b. Penawaran pembayaran tunai;

c. Protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat

berharga;

d. Akta kuasa;

e. Keterangan kepemilikan; atau

f. Akta lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

4. Akta originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih

dari 1 (satu) rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang

sama, dengan ketentuan pada setiap akta tertulis kata-kata "berlaku

sebagai satu dan satu berlaku untuk semua";

5. Akta originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa

hanya dapat dibuat dalam 1 (satu) rangkap;

Page 29: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

6. Bentuk dan ukuran cap/stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf k ditetapkan dengan Peraturan Menteri;

7. Pembacaan akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l tidak

wajib dilakukan, jika penghadap menghendaki agar akta tidak

dibacakan karena penghadap telah membaca sendiri, mengetahui, dan

memahami isinya, dengan ketentuan bahwa hal tersebut dinyatakan

dalam penutup akta serta pada setiap halaman Minuta Akta diparaf

oleh penghadap, saksi, dan Notaris;

8. Jika salah satu syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l

dan ayat (7) tidak dipenuhi, akta yang bersangkutan hanya mempunyai

kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan; dan

9. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tidak berlaku untuk

pembuatan akta wasiat.15

Kode Etik Notaris juga mengatur mengenai kewajiban Notaris yang

dituangkan dalam Pasal 3 Kode Etik Notaris yaitu:

1. Memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik;

2. Menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat jabatan

Notaris;

3. Menjaga dan membela kehormatan perkumpulan ;

4. Bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggungjawab,

berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah

jabatan Notaris;

15

Ikatan Notaris Indonesia. op. cit., ps. 16.

Page 30: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

5. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki tidak terbatas

pada ilmu pengetahuan hukum dan kenotariatan;

6. Mengutamakan kepentingan pengabdian kepada kepentingan

masyarakat dan Negara;

7. Memberikan jasa pembuatan akta dan jasa kenotarisan lainnya

untuk masyarakat yang tidak mampu tanpa memungut honorium;

8. Menetapkan satu kantor ditempat kedudukan dan kantor tersebut

merupakan satu-satunya kantor bagi Notaris yang bersangkutan

dalam melaksnakana tugas dan jabatan sehari-hari;

9. Memasang satu buah papan nama di depan/ dilingkungan

kantornya dengan pilihan ukuran yaitu 100 cm x 40 cm, 150 cm x

60 cm atau 200 cm x80 cm, yang memuat:

a. Nama lengkap dan gelar yang sah;

b. Tanggal dan nomor surat keputusan pengangkatan yang

terakhir sebagai Notaris;

c. Tempat kedudukan;

d. Alamat kantor dan nomor telepon/ fax . dasar papan nama

bewarna putih dengan huruf bewarna hitam dan tulisan di

atas papan nama harus jelas dan mudah dibaca, kecuali

dilingkungan kantor tersebut tidak memungkinkan untuk

memasang papan nama di maksud.

Page 31: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

10. Hadir, mengikuti, berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang

diselenggarakan oleh perkumpulan, menghormati, mematuhi,

melaksanakan setiap dan seluruh keputusan perkumpulan;

11. Membayar uang iuran perkumpulan secara tertib;

12. Membayar uang duka untuk membantu ahli waris teman sejawat

yang meninggal dunia;

13. Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan tentang honorarium

ditetapkan perkumpulan;

14. Menjalankan jabatan Notaris terutama dalam pebuatan,

pembacaan dan penandatanganan akta dilakukan dikantornya

kecuali karena alasan-alasan yang sah;

15. Menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam

melaksanakan tugas jabatan dan kegiatan sehari-hari serta saling

memperlakukan rekan sejawat secara baik, saling menghormati,

saling menghargai, saling membantu serta selalu berusaha

menjalin komunikasi dan tali silahturahim.

16. Memperlakukan setiap klien yang datang dengan baik, tidak

membedakan status ekonomi dan / status sosialnya;

17. Melakukan perbuatan-perbuatan yang secara umum disebut

sebagai kewajiban untuk ditaati dan dilaksanakan antara lain

namun tidak terbatas pada ketentuan yang tercantum dalam :

a. UU Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;

Page 32: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

b. Penjelasan Pasal 19 ayat 2 UU Nomor 30 Tahun 2004 tentang

jabatan Notaris;

c. Isi sumpah jabatan Notaris;

d. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Ikatan Notaris

Indonesia.16

Larangan Notaris merupakan suatu tindakan yang dilarang dilakukan

oleh Notaris, jika larangan ini dilanggar oleh Notaris, maka kepada Notaris

yang melanggar akan dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 85 Undang-Undang Jabatan Notaris. Pasal 17 Undang-Undang

Jabatan Notaris di uraikan larangan bagi Notaris meliputi:

1. Menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;

2. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja

berturut-turut tanpa alasan yang sah;

3. Merangkap sebagai Pegawai Negeri;

4. Merangkap jabatan sebagai Pejabat Negara;

5. Merangkap jabatan sebagai Advokat;

6. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha

milik negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta;

7. Merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah di luar

wilayah jabatan Notaris;

8. Menjadi Notaris pengganti; atau

16

Ikatan Notaris Indonesia, op. cit., ps. 3.

Page 33: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

9. Melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma

agama, kesusilaan, atau kepatutan yang dapat mempengaruhi

kehormatan dan martabat jabatan Notaris.17

Sedangkan larangan yang di atur dalam Pasal 4 Kode Etik Notaris

lebih mengedepankan mengenai perilaku Notaris dalam menjalankan

jabatannya yang meliputi:

1. Mempunyai lebih dari satu kantor baik kantor cabang ataupun

kantor perwakilan;

2. Memasang papan nama dan/ atau tulisan yang berbunyi

“notaris/kantor notaris” di luar lingkungan kantor;

3. Sanksi-Sanksi Bagi Pelanggar Ketentuan Undang-Undang

Jabatan Notaris Dan Kode Etik

Sanksi-sanksi merupakan bagian penutup dalam suatu peraturan

perundang-undangan. Adanya sanksi-sanksi tersebut dimaksudkan agar

Notaris dapat bertindak benar sehingga produk Notaris berupa akta

otentik dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada

para pihak yang membutuhkan. Undang-Undang jabatan Notaris

menetapkan sanksi-sanksi yang tegas terhadap masing-masing jenis

pelanggaran yang di atur dalam Pasal 84 yang menyatakan bahwa:

“Tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf i, Pasal 16 ayat (1) huruf k, Pasal 41, Pasal 44, Pasal 48, Pasal 49,

17

Indonesia, op. cit., ps. 17.

Page 34: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Pasal 50, Pasal 51, atau Pasal 52 yang mengakibatkan suatu akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta dibawah tangan atau suatu akta menjadi batal demi hukum dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut penggantian biaya, ganti rugi, dan bunga kepada Notaris.”18

Sanksi untuk memberikan ganti rugi, biaya dan bunga seperti dalam

Pasal 84 Undang-Undang Jabatan Notaris dapat dikategorikan sebagai

sanksi perdata.19 Selain sanksi-sanksi yang yang diberikan terhadap

pelanggaran perbuatan tersebut di atas, Pasal 85 menambahkan aturan

mengenai pengenaan sanksi yang menyatakan:

a. Teguran tertulis;

b. Pemberhentian sementara;

c. Pemberhentian dengan hormat; atau

d. Pemberhentian dengan tidak hormat.20

Sanksi-sanksi yang terdapat dalam Pasal 85 Undang-Undang Jabatan

Notaris dapat dikategorikan sebagai sanksi administratif.21 Sanksi yang

terdapat dalam Pasal 84 dan Pasal 85 Undang-Undang Jabatan Notaris,

merupakan sanksi terhadap Notaris yang berkaitan dengan akta yang

dibuat di hadapan dan oleh Notaris. Artinya ada persyaratan tertentu atau

tindakan tertentu yang tidak dilakukan atau tidak dipenuhi oleh Notaris

dalam menjalankan tugas jabatan, berupa kewajiban dan larangan yang di

tercantum dalam Undang-Undang Jabatan Notaris. Sanksi-sanksi tersebut

merupakan sanksi yang dapat dijatuhkan oleh Majelis Pengawas terhadap

18

Indonesia, op. cit., ps. 84. 19

Adjie, op. cit., hal. 7. 20

Ibid., ps. 85. 21

Adji, loc. cit.

Page 35: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

pelanggar kedua pasal tersebut.22 Berbeda dengan ketentuan yang di atur

dalam Undang-Undang Jabatan Notaris yang mengatur secara eksplisit,

Kode Etik Notaris menetapkan sanksi yang dikenakan kepada anggota

yang melakukan pelanggaran Kode Etik, secara garis besar sebagaimana

ternyata dalam Pasal 6 Kode Etik Notaris bahwa:

1. Sanksi yang dikenakan terhadap anggota yang melakukan

pelanggaran kode etik dapat berupa:

a. Teguran;

b. Peringatan;

c. Schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotaan perkumpulan;

d. Onzetting (pemecatan) dari keanggotaan perkumpulan; dan

e. Pemberhentian dengan tidak hormat dari keanggotaan

perkumpulan.

2. Penjatuhan sanksi-sanksi sebagaimana terurai di atas terhadap

anggota yang melanggar kode etik disesuaikan dengan kuantitas dan

kualitas pelanggaran yang dilakukan anggota tersebut.23

Mengenai pengenaan sanksi pemecatan sementara kepada pelanggar

aturan dalam Kode Etik, Pasal 13 Kode Etik Notaris menyebutkan:

Tanpa mengurangi ketentuan yang mengatur tentang prosedur atau tata cara maupun penjatuhan sanksi secara bertingkat, maka

22 Dalam pelaksanaan pengawasan tersebut Menteri membentuk Majelis Pengawas,

berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris Majelis Pengawas terdiri dari: a. Majelis Pengawas Daerah; b. Majelis Pengawas Wilayah; dan c. Majelis Pengawas Pusat. Lihat: Indonesia, op. cit., ps. 68.

23 Ikatan Notaris Indonesia, op.cit., ps. 6.

Page 36: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

terhadap seorang anggota perkumpulan yang telah melanggar Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan yang bersangkutan dinyatakan bersalah, serta dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Pengurus wajib memecat sementara sebagai anggota perkumpulan disertai usul kepada kongres agar anggota perkumpulan tersebut dipecat dari anggota perkumpulan.24

Jadi kesimpulannya bahwa notaris setiap melakukan kewajibannya

sebagai badan yang berwenang hendaknya harus memperhatikan pasal-

pasal yang telah di jelaskan pada penjelasan tersebut di atas terutama

mengenai, kewenangan(pasal 15), kewajiban(pasal 16) dan larangan-

larangnya(pasal 17), guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan baik

dari masyarakat maupun notaris sendiri.

B. Hubungan Notaris dengan Perbankan Dalam Suatu Perjanjian

Perjanjian kredit merupakan perjanjian campuran yaitu perjanjian

yang mengandung dua atau lebih ketentuan-ketentuan Undang-Undang

dari perjanjian. Perjanjian yang di buat antara Bank dan Notaris

merupakan perjanjian yang di kehendaki oleh para pihak.

Hal tersebut sesuai dengan esensi dari perjanjian untuk melakukan

jasa-jasa tertentu dimana terdapat kewajiban dari pihak yang menerima

pekerjaan untuk menyelesaikan perbuatan-perbuatan jasa pembuatan

akta otentik sesuai keahliannya dan untuk itu pihak yang memberikan

24

Ibid., ps. 13.

Page 37: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

pekerjaan wajib membayar harga penyelesaian pekerjaan tersebut (Fee)

sesuai dengan kesepakatan.

Berdasarkan keterangan di atas maka dalam tesis ini penulis terlebih

dahulu membahas dan menerangkan mengenai bentuk dan isi dari

perjanjian, sebagaimana di atur dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata untuk menjadi bahan perbandingan dengan bentuk dan isi dari

perjanjian kerjasama yang secara hukum dapat dikatakan sejenis. Maksud

dan tujuan dari perbandingan ini adalah agar dapat diketahui apa dan

bagaimana ketentuan dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang

dapat di adopsi di perjanjian kerjasama sehingga dapat lebih memberikan

perlindungan, keadilan dan kepastian hukum bagi para pihak yang terlibat

dalam perjanjian kerjasama.

1. Pengertian Perjanjian Pada Umumnya

Berbicara mengenai ilmu hukum, pemahaman atau pengertian dirasa

sangat penting, karena dengan pengertian tersebut akan dapat

dikemukakan suatu pandangan atau pendapat. Tidak jarang pemahaman

dari suatu istilah berbeda-beda atau bahkan mempunyai pendapat yang

sama. Istilah perjanjian misalnya, sebagian kalangan mengartikan

perjanjian sama dengan kontrak.25

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1313, telah

memberikan pengertian dari Perjanjian bahwa “suatu perjanjian adalah

25

Tan Thong Kie membatasi istilah perjanjian sama dengan kontrak yang dalam bahasa belanda disebut oveerenkomst. Lihat : Tan Thong Kie, op. cit., hal. 365.

Page 38: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya

terhadap satu orang lain atau lebih”.26

Pengertian perjanjian lainnya dikemukakan oleh Subekti yang dikutip

Daeng Naja bahwa “suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan

suatu hal”.27

Hugo Grotius memberikan pengertian tersendiri mengenai perjanjian

atau kontrak sebagaimana dikutip oleh Sutan Remy Sjahdeini bahwa

“suatu kontrak adalah suatu tindakan sukarela dari seseorang dimana ia

berjanjisesuatu kepada orang lain dengan maksud bahwa orang lain itu

akan menerimanya”.28

Pengertian perjanjian tersebut oleh para sarjana hukum perdata, tidak

lengkap dan terlalu luas. Tidak lengkap karena yang dirumuskan itu hanya

mengenai perjanjian sepihak saja dan terlalu luas karena dapat mencakup

perbuatan di dalam lapangan hukum keluarga, seperti janji kawin

merupakan perjanjian yang sifatnya berbeda dengan perjanjian yang di

atur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pada buku III dimana

kriterianya dapat dinilai secara materil atau dengan kata lain dinilai

dengan uang.29

26

R. Subekti dan R. Tjitrosudibyo, op. cit., hal. 338. 27

H. R. Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi : The Banker Hand Book, cet. I,(Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005), hal. 175.

28 Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Bagi Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia. cet. I, (Jakarta: PT Pustaka Utama Garfiti, 2009), hal. 24.

29 Mariam Darus Badrulzaman, Et. Al., Kompilasi Hukum Perikatan. cet. I, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001), hal. 65.

Page 39: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Dari pengertian yang dikemukakan di atas, secara jelas terdapat

suatu konsesus antara para pihak, pihak yang satu setuju dan pihak

lainnya juga setuju untuk melaksanakan perjanjian kerjasama pada

dasarnya perjanjian kerjasama merupakan perjanjian timbal balik yaitu

perjanjian yangmenimbulkan kewajiban pokok bagi kedua belah pihak.

Perjanjian sebagai salah satu sumber perikatan yang diatur dalam

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kartini Muljadi dan Gunawan

Widjaja menyatakan dari rumusan pengertian perikatan yang diberikan

Pasal 1233 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terdapat empat unsur

perikatan, yaitu:

a. Bahwa perikatan itu adalah suatu hubungan hukum;

b. Hubungan hukum tersebut melibatkan dua atau lebih orang (pihak);

c. Hubungan hukum tersebut adalah hubungan hukum dalam

lapangan hukum harta kekayaan; dan

d. Hubungan hukum tersebut melahirkan kewajiban pada salah satu

pihak dalam perikatan (prestasi).30

Namun, apabila kita berbicara mengenai pengertian perjanjian, maka

keempat unsur perikatan di atas termasuk dalam unsur perjanjian dan ada

baiknya apabila unsur tersebut ditambah dengan unsur lahirnya

perjanjian. Maksud unsur lahirnya perjanjian yaitu hubungan hukum yang

30

Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan Pada Umumnya. cet. II, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 17.

Page 40: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

terjadi antara para pihak timbul sejak adanya persetujuan atau kehendak

para pihak.31

Mengenai perjanjian kerjasama menurut Subekti Perjanjian untuk

melakukan jasa-jasa tertentu merupakan perjanjian dimana suatu pihak

menghendaki dari pihak lawannya dilakukan suatu pekerjaan untuk

mencapai suatu tujuan, untuk mana ia bersedia bayar upah.32 Biasanya

pihak lawan adalah seorang ahli dalam melakukan pekerjaan tersebut dan

biasanya juga memasang tarif untuk jasanya itu. Upahnya biasanya

dinamakan honorarium. Dengan demikian inti dari perjanjian kerjasama

tersebut adalah adanya kewajiban dari salah satu pihak untuk melakukan

suatu perkerjaan tertentu berdasarkan keahliannya.

Perjanjian untuk melakukan suatu perbuatan, mengenai ketentuan

khusus yang mengaturnya dapat dilihat dalam Pasal 1239 dan 1240 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata.33 Mengenai ketentuan umumnya,

sepanjang tidak telah diatur secara khusus, maka perjanjian kerjasama ini

tunduk pada peraturan–peraturan umum tentang perikatan yang termuat

dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Pada asasnya ketentuan

31

Unsur tersebut menurut pandangan penulis didasari dari makna yang tersirat dari Pasal 1233 yang menyatakan “tiap-tiap perikatan dilahirkan , baik karena persetujuan, baik karena Undang-Undang”

32

Ibid., hal. 58.

33Pasal 1239 berbunyi “tiap-tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu, apabila si berutang tidak memenuhi kewajibannyamendapat penyelesaiannya dalam kewajiban, memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga”. Sedangkan Pasal 1240 berbunyi : “dalam pada itu si berpiutang adalah berhak menuntut akan penghapusan segala sesuatu yang telah dibuat berlawanan dengan perikatan dan bolehlah ia minta supaya dikuasakan oleh hakim untuk menyuruh menghapuskan segala sesuatu yang telah dibuat tadi atas biaya si berutang;

Page 41: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

umum berlaku untuk semua perjanjian, kecuali ketentuan khusus

menyimpanginya.34 Ketentuan umum tentang perikatan yang lahir dari

perjanjian memang sangat diperlukan sehubungan dengan berlakunya

asas kebebasan berkontrak.

2. Jangka Waktu dan Bentuk Perjanjiannya

Keberadaan dari jangka waktu perjanjian bukanlah suatu syarat mutlak

terjadinya perjanjian. Meskipun bukanlah sesuatu yang penting untuk

berlakunya perjanjian, penulis tetap melihat bahwa penentuan jangka

waktu berlakunya perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu adalah

sangat penting. Pentingnya ditentukan jangka waktu untuk melindungi dan

memberikan kepastian hukum keberlakuan dari perjanjian.

Nantinya kalau ada salah satu yang bermasalah tidak boleh

menghentikan secara sepihak perjanjian tersebut sebelum lewat waktu

meskipun dengan dalih adanya wan prestai atau pelanggaran. Atas dasar

itulah sebaiknya dibuatkan perjanjian dengan harapan agar dapat

dibuktikan dengan jelas kapan jangka waktunya berakhir.

Sehingga jika masa jangka waktu pekerjaan berakhir yang ditentukan

telah lewat maka demi hukum perjanjian itupun juga berakhir tanpa perlu

suatu pemberhentian itu.35

34

J. Satrio, Hukum Perikatan Perikatan Pada Umumnya, cet. III, (Bandung: Alumni, 1999), hal. 72.

35 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, op. cit., hal. 53.

Page 42: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

3. Hak dan Kewajiban Para Pihak

Dalam setiap perjanjian, pada umumnya selalu terdapat kewajiban

yang melekat pada masing-masing pihak. Kewajiban tersebut adalah

suatu prestasi yang harus dilakukan oleh para pihak agar perjanjian

tersebut dapat dilaksanakan. Prestasi pada umumnya ada untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.36 Kewajiban yang

terdapat dalam perjanjian yaitu penerima kredit (debitor) berkewajiban

untuk melaksanakan kewajibannya membayar kredit kepada pemberi

kredit (kreditor) sedangkan pemberi kredit berkewajiban untuk

memberikan uangnya atau sesuai dengan kredit yang di ajukan.

C. Tinjauan Umum tentang Perbankan

1. Pengertian Perbankan

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan / bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.37

Prof. G.M. Verryn Stuart, bank adalah suatu badan yang bertujuan

memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya

36

Tan Thong Kie, op. cit., hal. 368.

37 Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang No.7 Tahun 1992 Tentang Perbankan (selanjutnya disebut Undang-undang Perbankan) pasal 1 ayat 2 tentang Perbankan

Page 43: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

sendiri dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan

jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.38

Bank sangat penting dan berperan untuk mendorong pertumbuhan

perekonomian suatu bangsa karena bank adalah

1. Pengumpul dana dari SSU dan penyalur kredit DSU

2. Tempat menabung yang efektif dan proiduktif bagi masyarakat

3. Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran

4. Penjamin penyerlesaian penyelesaian perdagangan dengan

menerbitkan L/C

5. Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank

garansi

2. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan di Indonesia

Sebagai sebuah lembaga yang mempunyai kepercayaan terhadap

masyarakat. Dengan berbagai macam pelayanan bagi masyarakat. Asas

perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya

berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-

hatian. Dalam segi operasionalnya bank berjalan dengan prosedur yang

sangat tertata dengan rapi, sehingga pelaksanannya berjalan dengan

baik. Sedangkan fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun

dan penyalur dana dari masyarakat. Begitu penting dan butuhnya

38

Thomas Suyatno, dkk,1997, Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal 8

Page 44: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

masyarakat akan bank itu sendiri, sehingga bank berjalan dan

berkembang pada saat ini.

Tujuan perbankan Indonesia untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan rakyat

banyak.

Sebagai lembaga perantara, falsafah mendasari kegiatan usahanya

adalah kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu bank juga disebut

sebagai lembaga kepercayaan masyarakat yang ciri-ciri utamanya adalah

a. Dalam menerima simpanan dari surplus spending unit (SUU)

Bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan

bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk

jangka waktu tertentu.

b. Dalam menyalurkan dana kepada deficit spending unit(DSU)

Bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan

atas pemberian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki

reputasi baik.

c. Dalam melakukan kegiatannya bank lebih banyak menggunakan

dana masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan

dengan modal dari pemilik atau pemegang saham bank.

Sebagai lembaga kepercayaan, bank dituntut untuk selalu

memperhatikan kepentingan masyarakat disamping kepentingan bank itu

sendiri dalam mengembangkan usahanya. Bank juga harus bermanfaat

Page 45: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

bagi pembangunan ekonomi nasional sesuai dengan fungsinya sebagai

agen of development dalam rangka mewujudkan pemerataan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi.

3. Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali)

Bank Pembangunan Daerah Bali didirikan pada tanggal 5 Juni 1962

dengan Akta Notaris Ida Bagus Ketut Rurus Nomor 131 . Dengan

diberlakukannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Pokok

Bank Pembangunan Daerah Bali maka akta notaris tersebut dibatalkan

dan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6/DPR.DGR/1965

Tanggal 9 Februari 1965 didirikanlah Bank Pembangunan Daerah Bali

dengan bentuk hukum Perusahaan Daerah.

Perubahan bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Bali

menjadi Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan Akta Pendirian Nomor 7

tanggal 12 Mei 2004 yang dibuat dihadapan Ida Bagus Alit Sudiatmika,

SH, Notaris di Denpasar yang telah mendapat pengesahan dari Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No.

C-12858HT.01.01.TH 2004 tanggal 21 Mei 2004, Tambahan Berita

Negara RI No.50 tanggal 22 Juni 2004, dan telah disesuaikan dengan

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

dengan Akta No. 25 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat oleh I Made

Widiada,SH, Notaris di Denpasar yang disahkan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-

Page 46: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

63398.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, Tambahan

Berita Negara RI No.81 tanggal 7 Oktober 2008; dan telah mengalami

beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir Akta Nomor 19

tentang Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Daerah Bali tanggal 8 Mei 2012 yang dibuat oleh I Made

Widiada, Sarjana Hukum, Notaris di Denpasar.

Pada tahun 2004 aktivitas PT. Bank Pembangunan Daerah Bali

ditingkatkan dari Bank Umum menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan

persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Nomor

6/32/KEP.DGS/2004 tanggal 11 Nopember 2004.

Untuk meningkatkan kegiatan usaha PT. Bank Pembangunan Daerah

Bali modal dasar awal pendirian adalah Rp.75.000.000.000,00

ditingkatkan menjadi Rp. 250.000.000.000,00. Modal dasar tersebut

kemudian ditingkatkan menjadi Rp 1.000.000.000.000,00 (Satu Triliun

Rupiah) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS - LB)

tahun 2004 yang dikukuhkan dengan Akta Nomor 49 tanggal 31 Agustus

2004.

4. Tujuan dan Fungsi Kredit

Kredit berarti kepercayaan, yakni kepercayaan dari kreditur bahwa

debiturnya akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai

dengan perjanjian kedua belah pihak.

Fungsi kredit bagi masyarakat antara lain :

Page 47: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

1. Memperluas lapangan kerja bagi masyrakat

2. Memperlancar arus barang dan uang

3. Meningkatkan produktivitas yang ada

4. Memperbesar modal kerja perusahaan

5. Memperluas hubungan kerja bagi masyarakat.

Tujuan penyaluran kredit antara lain :

1. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit

2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada

3. Melaksanakan kegiatan operasional bank

4. Memperlancar lalu lintas pembayaran

5. Menambah modal kerja perusahaan

Berdasarkan tujuan / kegunaannya kredit bank dibagi atas kredit

konsumtif, kredit modal kerja, dan kredit investasi. Berdasarkan jangka

waktu dibagi atas kredit jangka pendek, kredit jangka menengah, dan

kredit jangka panjang. Dan berdasarkan macamnya kredit dapat

dibedakan menjadi kredit aksep, kredit penjual, dan kredit pembeli.

Pinjaman (kredit) adalah salah satu layanan yang sangat banyak

menarik minat masyarakat dan menjadi andalan suatu bank. Karena itu

tidak heran jika ada yang mengatakan kredit usaha merupakan jantung

bank. Saat ini masyarakat, baik individu maupun badan/kelompok usaha

sudah tidak ragu lagi untuk meminjam ke bank, untuk memenuhi segala

kebutuhan hidup atau memperlancar usaha. Mereka menganggap bank

Page 48: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

lebih aman ketimbang pergi ke rentenir misalnya, seperti yang dulu umum

terjadi pada masyarakat kita.

D. Jaminan dalam Pemberian Kredit Perbankan

Jaminan merupakan terjemahan dari bahasa Belanda yaitu zekerheid

atau cautie, yang secara umum mencakup cara-cara kreditur menjamin

dipenuhinya tagihannya, disamping pertanggung jawab umum debitur

terhadap barang-barangnya. Selain istilah jaminan, dikenal juga dengan

agunan.

Berdasarkan Penjelasan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1992, tentang Perbankan berbunyi : Kredit diberikan oleh Bank

mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus

memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Untuk mengurangi

resiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam arti keyakinan atas

kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai

dengan yang diperjanjikan merupakan factor yang harus diperhatikan oleh

bank. Untuk memperoleh keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit,

bank harus melakukan penilaian seksama terhadap watak, kemampuan,

modal, agunan, dan prospek usaha dari debitur. Mengingat bahwa agunan

menjadi salah satu unsure jaminan pemberian kredit, maka apabila

berdasarkan unsur-unsur lain telah dapat diperoleh keyakinan atas

kemampuan debitur mengembalikan hutangnya, agunan dapat berupa

barang, proyek atau hak tagih yang dibiayai dengan kredit yang

Page 49: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

bersangkutan. Tanah yang kepemilikannya didasarkan pada hukum adat

yaitu tanah yang bukti kepemilikannya berupa girik, petuk, dan lain-lain

yang sejenis dapat digunakan agunan. Bank tidak wajib meminta agunan

berupa barang yang tidak berkaitan langsung dengan objek yang dibiayai,

yang lazim dikenal dengan “Agunan Tambahan”.

Tanah yang bukti kepemilikannya berupa girik, petuk yang dijadikan

agunan tersebut dengan ketentuan tidak tersangkut sengketa. Surat tidak

sengketa tersebut dimintakan kepada lurah/camat dimana tanah itu

berada.

Dari penjabaran Penjelasan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1992 tersebut, dapat dibedakan jaminan menjadi 2(dua) macam yaitu :

1. Jaminan materiil (kebendaan), yaitu jaminan kebendaan; dan

2. Jaminan inmateriil (perorangan), yaitu jaminan perorangan.

Perjanjian jaminan kebendaaan, mempunyai ciri-ciri kebendaan dalam

arti jaminan kebendaan memberikan hak mendahului di atas benda-benda

tertentu dan mempunyai sifat melekat dan mengikuti benda bersangkutan,

perjanjian ini dapat dibedakan menjadi 2(dua) macam yaitu :

Perjanjian jaminan perorangan merupakan perjanjian yang

menjaminkan harta kekayaan seseorang lewat orang yang menjamin

pemenuhan perikatan yang bersangkutan, contohnya borgh, tanggung-

menanggung, perjanjian garansi tidak memberikan hak mendahului.

Perjanjian kredit yang telah disepakati mewajibkan dilampirkannya

jaminan, dalam hal demikian maka kita melihat peran notaris sebagai

Page 50: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

pejabat yang dipercaya juga untuk mengatur pengikatan jaminan, selain

pembuatan akta perjanjian kredit.

1. Benda atau Barang yang di jaminkan

Dalam Hukum mengenai pengikatan jaminan, penggolongan atas

benda bergerak dan tidak bergerak mempunyai arti yang penting sekali.

Adanya perbedaan penggolongan tersebut juga akan menentukan jenis

lembaga jaminan/pengikatan jaminan mana yang dapat dibebankan atas

benda jaminan yang diberikan untuk menjamin pelunasan. Sifat perjanjian

jaminan adalah accessoir, yaitu tergantung pada perjanjian pokoknya.

Pemberian jaminan dari Debitur kepada Kreditur menimbulkan 2 (dua)

sifat hak jaminan yang dikenal secara umum, yaitu:

1. Hak jaminan yang bersifat umum, yaitu jaminan yang diberikan oleh

Debitur kepada Kreditur, tanpa memberikan hak saling mendahului

(konkuren) antara kreditur yang satu dengan kreditur lainnya.

2. Hak jaminan yang bersifat khusus, yaitu jaminan yang diberikan

oleh Debitur kepada Kreditur, dengan memberikan hak mendahului

dari kreditur lainnya, sehingga ia berkedudukan sebagai kreditur

privillege (preferent).

Pemberian Jaminan oleh Debitur kepada Kreditur semata-mata hanya

sebagai jaminan dalam pengembalian fasilitas kredit yang telah dinikmati

oleh Debitur apabila Debitur wanprestasi. Salah satu cara yang dilakukan

adalah dengan mengambil hasil dari penjualan barang jaminan tersebut.

Page 51: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Sehingga konsep dasar pemberian jaminan oleh Debitur adalah bukan

untuk dimiliki oleh Kreditur. Namun untuk mengantisipasi praktek

perbankan, dalam UU Perbankan No. 7 tahun 1992 tanggal 25 Maret

1992 (“UU Perbankan”) Pasal 12A disebutkan bahwa Bank dapat

membeli sebagian atau seluruh agunan, baik melalui pelelangan maupun

di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik

agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik

agunan dalam hal Debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank,

dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan

secepatnya.

2. Benda Tetap/Tidak Bergerak

Benda tetap atau barang tidak bergerak adalah suatu benda atau

barang yang tidak dapat bergerak atau tidak dapat dipindahkan secara

fisik, yaitu misalnya tanah dan bangunan, pekarangan dan apa yang

didirikan diatasnya, pohon dan tanaman ladang, mesin yang melekat pada

tanah dimana mesin tersebut berada, kapal laut serta kapal terbang.

3. Benda Bergerak

Benda bergerak atau barang bergerak adalah barang yang karena

sifatnya dapat berpindah atau dipindahkan, yaitu misalnya kendaraan

bermotor, deposito, barang-persediaan (inventory), barang-barang

Page 52: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

inventaris kantor, mesin, hewan ternak, tagihan, hak tagih atas klaim

asuransi, dan sebagainya.

Benda-benda tersebut di atas dapat dijadikan jaminan atas pelunasan

utang Debitur. Sedangkan pengikatan jaminan atas benda-benda tersebut

di atas adalah dengan Gadai atau Fidusia.

4. Jaminan Non Kebendaan

Selain jaminan kebendaan, jaminan lain yang dapat diterima sebagai

jaminan kredit adalah jaminan non kebendaan, yaitu Penanggungan.

Sesuai Pasal 1820 KUH Perdata Penanggungan adalah suatu

persetujuan pihak ketiga guna kepentingan Kreditur mengikatkan diri

untuk membayar utang Debitur bila Debitur tidak memenuhi kewajibannya.

Jaminan penanggungan biasanya diberikan dalam bentuk :

a. Jaminan Perorangan

b. Jaminan Perusahaan

c. Bank Garansi

d. Standby Letter Of Credit (“SBLC”).

Jaminan Perorangan atau Perusahaan diberikan oleh seseorang atau

Perusahaan untuk menjamin hutang pihak ketiga. Jaminan Perorangan

atau Jaminan Perusahaan ini biasanya hanya merupakan jaminan

tambahan dari jaminan pokok, artinya selain jaminan ini Bank biasanya

meminta jaminan lainnya. Demikian pula dalam melakukan eksekusi,

Bank akan mendahulukan jaminan pokok dulu sebagai pelunasan hutang,

Page 53: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

apabila ternyata masih belum cukup barulah Bank melakukan eksekusi

terhadap jaminan perorangan atau perusahaan.

5. Hak Tanggungan

Hak Tanggungan diatur dalam UUHT. Hak Tanggungan adalah hak

jaminan yang dibebankan atas tanah berikut atau tidak berikut setiap

benda yang merupakan bagian dan kesatuannya, untuk pelunasan suatu

utang tertentu dan memberikan kedudukan yang diutamakan/preferent

kepada Kreditur tertentu terhadap Kreditur lain.

a. Ciri-ciri Hak Tanggungan

1. Memberikan kedudukan diutamakan (preferent) kepada

Krediturnya;

2. Selalu mengikuti obyeknya dalam tangan siapapun obyek

tersebut berada (droit de suite);

3. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas;

4. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya;

5. Tidak dapat dibagi-bagi;

6. Bersifat accessoir/merupakan ikatan pada perjanjian pokok yakni

perjanjian yang menimbulkan hubungan hukum hutang-piutang.

b. Obyek Hak Tanggungan

1. Hak Milik

2. HGB

3. HGU

Page 54: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

4. Hak Pakai atas Tanah Negara

Hak atas tanah sebagaimana tersebut di atas dapat dibebani Hak

Tanggungan karena memenuhi 2 syarat, yaitu:

1. Terdaftar dalam buku tanah di Kantor Pertanahan (memenuhi

asas publisitas); dan

2. Dapat dipindahtangankan.

Hak Pakai atas Tanah Negara yang diberikan kepada instansi

Pemerintah, Badan Keagamaan dan Sosial dan Badan Perwakilan Negara

Asing yang tidak dibatasi jangka waktunya dan diberikan selama tanahnya

digunakan untuk keperluan tertentu wajib didaftarkan, tetapi karena

menurut sifatnya tidak dapat dipindah tangankan bukan merupakan obyek

Hak Tanggungan, sedangkan Hak Pakai atas Tanah Negara yang

diberikan kepada orang perorangan dan badan-badan hukum perdata,

karena memenuhi kedua persyaratan tersebut di atas, dapat dijadikan

obyek Hak Tanggungan.

Jadi apa yang di jelaskan di atas mengenai kebendaan baik yang

tetap atau tidak tetap dan yang bergerak atau tidak bergerak sudah pasti

bisa di jaminkan dalam pencarian kredit di bank dan tentunya akan di

sesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang di

perlukan oleh bank yang bersangkutan. Tentunya dari bank juga

mempunyai standarisasi penilaian barang atau benda yang bisa di

gunakan jaminan dalam melakukan proses keridit. Terkait dengan jaminan

kredit yang akan di outentikkan tentunya bank harus melibatkan badan

Page 55: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

yang berwenag dalam hal ini Notaris yang akan membuatkan surat

perjanjian kredit sesuai dengan wewenang dan perannya sebagai notaris.

E. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan dua variable penelitian yaitu

variable tentang penggunaan jasa notaris dalam pembuatan perjanjian

kredit, dan variabel faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan jasa

notaris.

Untuk variabel penggunaan jasa notaris maka indikator yang akan

diteliti adalah perjanjian dalam kredit Modal Kerja Produktif, kredit

konsumtif, dan kredit investasi. Sedangkan untuk variabel faktor-faktor

yang mempengaruhi penggunaan jasa Notaris maka indikatornya adalah

Sumber Daya Manusia, Besarnya Nilai Kredit, Kebijaksanaan Bank,

Tingkat Risiko.

Untuk memberikan gambaran umum dari variable penelitian maka

dapat dikemukakan Bagan Hubungan Antar Variabel sebagai berikut :

Page 56: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Bagan 1

Hubungan Antar Variabel

Peran Notaris Dalam Perjanjian Kredit Perbankan

1. 2.

Landasan Hukum : a. Psl 1868

KUHPerdata b. UU No. 30 Th. 2004

Tentang Jabatan Notaris

Landasan Teori a. Perjanjian Kredit b. Peran Notaris c. Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Penggunaan Jasa Notaris

1. 2. 3.

Kredit Modal Kerja Kredit Konsumtif Kredit Investasi

Penggunaan jasa Notaris untuk meminimalkan risiko terjadinya sengketa perjanjian kredit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan jasa notaris

1. 2. 3.

Kebijaksanaan Bank Tingkat Risiko Besarnya Nilai Kredit

Page 57: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

F. Definisi Operasional Variabel

1. Jasa Notaris adalah jasa yang dilakukan oleh Notaris dalam bentuk

pembuatan perjanjian kredit dan pengikatan hak tanggungan yang

terdapat pada PT. BPD Bali.

2. Kredit modal kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPD

Bali kepada pihak Nasabah Debitur, untuk membiayai modal kerja

yang dibutuhkan dalam menjalankan usahanya.

3. Kredit Konsumtif adalah suatu fasilitas kredit diberikan oleh PT. BPD

Bali kepada nasabah untuk membiayai kegiatan konsumtifnya, atau

pembelian barang-barang dan/atau kebutuhan sehari-hari dari pihak

nasabah.

4. Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPD

Bali kepada nasabah debitur untuk membiayai pengadaan investasi

dalam suatu kegiatan usaha.

5. Kebijaksanaan Bank adalah seluruh peraturan dalam bentuk surat

edaran maupun keputusan yang diterbitkan baik oleh Bank Indonesia

maupun oleh Direksi PT. BPD Bali.

6. Tingkat Risiko adalah suatu keadaan yang mempunyai akibat

terhadap kegiatan pembiayaan oleh pihak PT. BPD Bali, khususnya

dalam proses kelancaran pengembalian kredit.

Page 58: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

7. Besarnya nilai kredit adalah sejumlah kredit yang disetujui oleh pihak

PT. BPD Bali terhadap pembiayaan untuk modal usaha, investasi,

konsumtif.

Page 59: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini adalah penelitian hukum emperik, yaitu berusaha

mengungkap aspek hukum dalam praktik penggunaan jasa Notaris pada

perjanjian kredit perbankan, khususnya pada PT. Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Bali.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

perundang-udangan dan pendekatan empiris.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD)

Bali, dengan alasan bahwa PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali

merupakan bank yang telah banyak memberikan fasilitas kredit kepada

masyarakat dengan mendasarkan pada perjanjian kredit perbankan, yang

dalam praktiknya juga menggunakan jasa Notaris.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah Direksi, Komisaris, bagian perkreditan,

bagian hukum, dan Nasabah peminjaman.

Sampel Penelitian yang diambil dalam penelitian ini dapat

dikemukakan sebagaimana di bawah ini:

Page 60: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

a. Direksi sebanyak : 1 orang

b. Komisaris sebanyak : 1 orang

c. Bagian perkreditan : 3 orang

d. Bagian hukum : 1 orang

e. Nasabah Peminjam : 2 orang

Total Sampel : 8 orang

D. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data normatif

dan data empirik, yang dapat diklasifikasi kedalam data primer dan data

sekunder.

Data primer yang dikumpulkan adalah dalam bentuk hasil wawancara

mendalam yang dilakukan terhadap sampel penelitian, sedangkan data

sekunder yang dikumpulkan berupa bahan hukum primer dan bahan

hukum sekunder yang meliputi peraturan perundang-undangan, surat

edaran, surat keputusan Bank Indonesia dan Direksi PT. BPD Bali, serta

bahan-bahan literatur dalam bentuk buku dan hasil penelitian terdahulu

yang memiliki kaitan dengan masalah penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Secara umum, dalam penelitian biasanya dibedakan antara data

yang diperoleh secara langsung dan data dari bahan pustaka. Data yang

diperoleh langsung dari sampel penelitian dinamakan data primer dan

Page 61: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

yang diperoleh dari kepustakaan adalah data sekunder. Penelitian ini

menggunakan metode metode pengumpulan data yang tepat untuk

penulisan tesis ini, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada data

primer dan data sekunder yang terdiri dari :

a. Data Primer dalam penelitian ini, akan dilakukan dengan cara

wawancara. Wawancara secara mendalam (deep interview) akan

dilakukan secara langsung kepada responden dan narasumber.

b. Data Sekunder, merupakan data yang diperlukan untuk

melengkapi data primer, dengan cara melakukan studi

kepustakaan.

Selain berupa peraturan perundang-undangan, data sekunder juga

dapat berupa pendapat para pakar yang ahli mengenai masalah-masalah

ini, yang disampaikan dalam berbagai litaratur baik dari buku-buku,

naskah ilmiah, laporan penelitian, media massa, dan lain-lain. Mengenai

data sekunder dalam bentuk bahan hukum, maka dapat diklasifikasi

sebagai berikut :

1. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan pustaka yang erat

hubungannya dengan bahan hukum primer dan berisikan

informasi yang dapat membantu menganalisis bahan hukum

primer. Adapun bahan sekunder yang digunakan oleh penulis,

terdiri dari tulisan-tulisan hasil karya para ahli hukum yang berupa

buku-buku, makalah-makalah, artikel-artikel, majalah, serta

Page 62: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

dokumen-dokumen yang releven lainnya, yang materinya dapat

dipergunakan sebagai bahan acuan penulisan tesis ini.

2. Bahan hukum tertier, yaitu bahan-bahan yang memberikan

petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum

sekunder, yang berupa kamus diantaranya :

a. Kamus Bahasa Indonesia;

b. Kamus Hukum.

F. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif. Metode

ini memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari

perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia,

atau pola-pola yang dianalisis gejala-gejala yang timbul untuk

memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku. Terdapat

banyak alasan yang sahi mengapa metode ini dipilih, salah satunya

karena penelitian dalam tesis ini bersifat deskriptif. Metode kualitatif, dapat

digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena

yang sedikit diketahui, metode ini juga dapat memberi rincian yang

kompleks tentang fenomena yang sulit diungkap oleh metode kuantitatif.

Analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif, yaitu suatu

cara penelitian yang menitik beratkan pada data berbentuk kalimat serta

meneliti fakta dan sebab terjadinya masalah.

Page 63: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Setelah data dikumpulkan maka selanjutnya dilakukan

pengelompokan data dan dianalisis dengan menggunakan metode

analisis kualitatif untuk selanjutnya di tulis secara deskriptif analisis.

Page 64: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Vg gBAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Peranan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian Kredit pada

PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD)

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang

Jabatan Notaris yang di himpun dalam Undang-Undang Jabatan Notaris

yang selanjutnya di singkat dengan (UUJN). Lebih jelasnya pada pasal 1

UUJN, memberi pengertian mengenai notaris sebagai berikut:

“Adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta-akta otentik tentang semua perbuatan, perjanjian dan kewenangan seperti menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya, memberikan grosse dan salinan atau kutipan dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.” Dalam Pasal 1 PJN merupakan pelaksanaan dan ketentuan Pasal

1868 KUH Perdata yang mengatur: “suatu akta otentik adalah akta yang

dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-undang, dibuat oleh dan atau

dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu, ditempat di mana

akta itu dibuat. “

Kesimpulan dari Pasal 1 Peraturan Jabatan Notaris tersebut adalah

membuat akta-akta otentik, yang menurut Pasal 1870 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata akan memberikan kepada pihak-pihak yang

membuatnya suatu pembuktian yang mutlak dan sempurna artinya bahwa

apa yang tertulis pada akta tersebut memang benar adanya.

Page 65: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Terdapat empat hal kewenangan notaris yang hendaknya di

perhatikan, yaitu :

a. Berwenang sepanjang yang menyangkut akta yang dibuatnya

(Pasal 1 PJN);

b. Berwenang sepanjang mengenai orang, untuk kepentingan siapa

akta itu dibuat (Pasal 20 PJN);

c. Berwenang sepanjang mengenai tempat, di mana akta itu dibuat

(Pasal 18 PJN); dan,

d. Berwenang sepanjang tempat kedudukan pembuatan akta itu

(Pasal 19 PJN)

Notaris, selain berwenang membuat akta otentik baik oleh maupun

dihadapannya, yang memang merupakan tugas pokoknya sehari-hari

notaris juga dapat melakukan tindakan sebagai berikut:

1. Bertindak sebagai penasehat hukum, terutama yang menyangkut

masalah hukum perdata dalam arti luas (privaat);

2. Melakukan pendaftaran (waarmerking) atas akta-akta atau surat-

surat di bawah tangan dan dokumen (stukken);

3. Melegalisasi tanda tangan;

4. Membuat dan mensahkan (waarmerking) salinan atau turunan

berbagai dokumen (copy collationee);

Page 66: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

5. Mengusahakan disahkannya badan-badan seperti Perseroan

Terbatas/Yayasan agar memperoleh persetujuan/pengesahan

sebagai badan hukum dan Menteri Kehakiman dan HAM;

Dalam pemberian tugas inilah, terletak pemberian tanda

kepercayaan kepada para pejabat itu dan pemberian kekuatan

pembuktian kepada akta-akta yang mereka buat yang secara hukum

memiliki tiga kekuatan pembuktian, yakni :

1. Kekuatan Pembuktian Lahiriah/Luar;

Menurut A.Pittlo, kekuatan bukti lahiriah artinya bahwa suatu

surat yang kehilangannya seperti akta, diperlakukan sebagai

akta sampai terbukti sebaliknya. Senada dengan pendapat dari

Sudikno Mertokusumo, yang menyatakan bahwa Kekuatan

pembuktian lahiriah ialah kekuatan pembuktian yang didasarkan

atas keadaan lahir, apa yang tampak pada lahirnya yaitu bahwa

suatu yang tampaknya (dan lahir) seperti akta, dianggap

(mempunyai kekuatan) seperti akta sepanjang tidak terbukti

sebaliknya. Pada kekuatan pembuktian luar akta otentik berlaku

asas acta publica probant seseipsa, yang berarti bahwa suatu

akta yang lahirnya tampak sebagai akta otentik serta memenuhi

persyaratan yang ditentukan, maka akta dimaksud dianggap

sebagai akta otentik sampai terbukti sebaliknya. Sehingga tanda

tangan pejabat dalam akta yang bersangkutan dianggap asli

sampai terbukti sebaliknya.

Page 67: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

2. Kekuatan Pembuktian Formal;

Dengan kekuatan pembuktian formal ini oleh akta otentik

dibuktikan bahwa pejabat yang bersangkutan telah menyatakan

dalam tulisan itu, sebagaimana yang tercantum dalam akta itu

dan selain dari itu kebenaran dari apa yang diuraikan oleh

pejabat dalam akta itu sebagai yang dilakukan dan

disaksikannya di dalam akta itu sebagai yang dilakukan dan

disaksikannya di dalam menjalankan jabatannya itu. Dalam arti

formal sepanjang mengenai akta partij, akta itu membuktikan dan

memberikan jaminan tentang kebenaran/kepastian tanggal dan

akta itu, kebenaran tanda tangan yang terdapat dalam akta itu,

identitas dari orang-orang yang hadir, dan tempat dimana akta

itu dibuat serta kebenaran bahwa para pihak ada menerangkan

seperti yang diuraikan dalam akta itu. Sedangkan kebenaran dan

keterangan-keterangannya hanya pasti antara pihak-pihak itu

sendiri.

3. Kekuatan Pembuktian Material;

Kekuatan pembuktian materiil memberikan kepastian tentang

materi suatu akta, memberi kepastian tentang suatu peristiwa

bahwa pejabat atau para pihak menyatakan dan melakukan

seperti yang dimuat dalam akta. Kekuatan pembuktian material

terhadap akta otentik harus dianggap benar bahwa para pihak itu

betul sudah menghadap kepada pejabat umum (Notaris), pada

Page 68: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

hari, tanggal yang disebutkan dalam akta, dan mereka sudah

menerangkan apa yang dituliskan dalam akta yang mana

terhadap apa yang diterangkan pada akta itu adalah benar.

Notaris dan aktanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan,

karena kedudukan akta notaris menjadi otentik disebabkan kedudukan

notaris sebagai pejabat publik yang telah ditentukan oleh Undang-undang.

Secara yuridis formal ada 2 (dua) jenis perjanjian atau pengikatan kredit

yang digunakan bank dalam melepas kreditnya, yaitu :

1. Perjanjian/pengikatan kredit dibawah tangan atau akta di bawah

tangan ; dan

2. Perjanjian/pengikatan kredit yang dibuat oleh dan dihadapan

notaris (notariil) atau akta otentik.

Akta/Perjanjian Kredit Dibawah Tangan adalah perjanjian pemberian

kredit oleh bank kepada nasabahnya yang hanya dibuat di antara mereka

(kreditor dan debitor) tanpa notaris. Mengenai akta perjanjian kredit di

bawah tangan, terdapat beberapa hal yang perlu untuk diphami, yaitu:

1. Ada beberapa kelemahan, dari akta perjanjian kredit di bawah

tangan ini, yaitu antara lain:

a. Apabila suatu saat nanti terjadi wanprestasi oleh debitor,

yang pada akhirnya akan diambil tindakan hukum melalui

proses peradilan, maka apabila debitor yang bersangkutan

memungkiri tandatangannya, akan berakibat hilangnya

kekuatan hukum perjanjian kredit yang telah dibuat tersebut.

Page 69: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Dalam Pasal 1877 KUH Perdata disebutkan, bahwa jika

seorang memungkiri tulisan atau tandatangannya, maka

Hakim harus memerintahkan supaya kebenaran dari pada

tulisan atau tanda tangan tersebut diperiksa di muka

Pengadilan.

b. Bahwa oleh karena perjanjian ini dibuat hanya oleh para

pihak, di mana formulirnya telah disediakan oleh Bank, maka

bukan tidak mungkin terdapat kekurangan data-data yang

seharusnya dilengkapi untuk suatu kepentingan pengikatan

kredit. Bahkan bukan tidak mungkin, atas dasar pelayanan,

penandatanganan perjanjian dilakukan walaupun formulir

perjanjian masih dalam bentuk blangko / kosong.

Kelemahan-kelemahan ini pada akhirnya akan merugikan

bank, bila suatu saat berperkara dengan nasabahnya.

2. Arsip / File Surat Asli Mengenai hal ini, pada dasarnya juga

merupakan suatu kelemahan dari perjanjian yang dibuat di

bawah tangan, dalam arti bahwa apabila akta perjanjian kredit

yang dibuat di bawah tangan (aslinya) tersebut hilang karena

sebab apapun, maka bank tidak memiliki arsip/file asli mengenai

adanya perjanjian tersebut sebagai alat bukti. Hal ini akan

membuat posisi bank akan menjadi lemah bila terjadi

perselisihan.

Page 70: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

3. Isian Blangko Perjanjian dalam hal perjanjian kredit di bawah

tangan, kemungkinan terjadinya seorang debitor mengingkari

atau memungkiri isi perjanjian adalah sangat besar. Hal ini

disebabkan dalam pembuatan akta perjanjian kredit,

form/blangkonya telah disiapkan oleh bank, sehingga debitor

dapat saja mengelak bahwa yang bersangkutan

menandatangani blangko kosong yang berarti ia tidak tahu

menahu tentang isi perjanjian tersebut.

Akta/Perjanjian Kredit Notariil (Otentik) adalah perjanjian pemberian

kredit oleh bank kepada nasabahnya yang hanya dibuat oleh dan atau di

hadapan notaris. Mengenai definisi akta otentik dapat dilihat pada Pasal

1868 KUH Perdata.

Dari ketentuan / definisi akta otentik yang diberikan oleh Pasal 1868

KUH Perdata tersebut dapat ditemukan beberapa hal:

1. Pihak yang berwenang membuat akta otentik adalah notaris,

terkecuali wewenang tersebut diserahkan pada pejabat lain atau

orang lain. Pejabat lain yang dapat membuat akta otentik adalah

misalnya seorang Panitera dalam sidang pengadilan. Seorang

jurusita dalam membuat exploit seorang Jaksa atau Polisi dalam

membuat pemeriksaan pendahuluan, seorang Pegawai Catatan

Sipil yang membuat akta kelahiran atau perkawinan, atau

pemerintah dalam membuat peraturan, sedang orang lain adalah

yang dikenal sebagai onbezoldigde-hulpmagistraten ex Pasal 39

Page 71: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

ayat (6) HIR yang dapat pula membuat proses verbal suatu akta

otentik.

2. Akta otentik dibedakan dalam; (1) yang dibuat “oleh” dan (2) yang

dibuat di hadapan pejabat umum. Dengan adanya perbedaan

antara dibuat oleh dan “dibuat dihadapan” notaris, maka ilmu

pengetahuan membedakan akta otentik itu antara “proses verbal

akta” yang dibuat oleh dan “partij akta” yang dibuat “

dihadapan”notaris. Dan jika dalam hal “membuat proses verbal

akta” adalah menulis apa yang dilihat dan yang dialami sendiri

oleh seorang notaris tentang perbuatan (handeling) dan kejadian

(daadzaken); membaca dan menandatangani hanya bersama

para saksi akta tersebut di luar hadirnya atau karena penolakan

para penghadap, maka dalam hal “membuat partij akta” , notaris

membaca isi akta tersebut, disusul oleh penandatanganan akta

tersebut oleh para penghadap dan para saksi, terakhir oleh

notaris itu sendiri.

3. Isi daripada akta otentik adalah; (1) semua “perbuatan”yang oleh

Undang-undang diwajibkan dibuat dalam akta otentik;dan (2)

semua “perjanjian” dan “penguasaan” yang dikehendaki oleh

mereka yang berkepentingan. Suatu akta otentik dapat berisikan

suatu “perbuatan hukum” yang diwajibkan oleh Undang-undang,

jadi bukan perbuatan oleh seorang notaris atas kehendaknya

sendiri, misalnya membuat testament, perjanjian kawin ataupun

Page 72: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

membuat akta tentang pembentukan suatu PT., dapat pula

berisikan suatu perjanjian yang dikehendaki oleh para pihak

misalnya jual beli, sewa-menyewa atau penguasaan (beschikking)

misalnya pemberian.

4. Akta otentik memberikan kepastian mengenai / tentang

penanggalan. Seorang notaris memberi kepastian tentang

penanggalan dari pada aktanya yang berarti bahwa ia

berkewajiban menyebut dalam akta bersangkutan, tahun, bulan,

dan tanggal pada waktu mana akta tersebut dibuat. Pelanggaran

dari pada kewajiban tersebut berakibat akta tersebut kehilangan

sifat otentiknya dan dengan demikian hanya berkekuatan akta

dibawah tangan (Pasal 25 S.1860-3) Reglement tentang jabatan

notaris di Indonesia.

Mengenai akta perjanjian kredit notariil/otentik ini, ada beberapa hal

yang perlu diketahui, yaitu:

1. Kekuatan Pembuktian ; Pada suatu akta otentik terdapat 3 (tiga)

macam kekuatan pembuktian :

Pertama : membuktikan antara para pihak, bahwa mereka sudah

menerangkan apa yang ditulis dalam akta tadi (kekuatan

pembuktian formal);

Kedua : membuktikan antara para pihak yang bersangkutan,

bahwa sungguh-sungguh peristiwa yang disebut kan di situ telah

Page 73: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

terjadi (kekuatan pembuktian material atau yang kita namakan

kekuatan pembuktian mengikat);

Ketiga : membuktikan tidak saja antara para pihak yang

bersangkutan tetapi juga terhadap pihak ketiga bahwa pada

tanggal tersebut dalam akta kedua belah pihak tersebut sudah

menghadap di muka pegawai umum (notaris) dan menerangkan

apa yang ditulis dalam akta tersebut (kekuatan pembuktian ke

luar).

2. Grosse Akta Pengakuan Hutang

Kelebihan lain dari pada akta perjanjian kredit / pengakuan

hutang yang dibuat secara notariil (otentik) yaitu dapatnya

dimintakan Grosse Akta Pengakuan Hutang tersebut. Khusus

grosse akta pengakuan hutang ini, mempunyai kekuatan

eksekutorial dan di samakan dengan keputusan kim. Oleh bank

diharapkan pelaksanaan eksekusinya tidak perlu lagi melalui

proses gugatan yang biasa menyita waktu lama dan memakan

biaya yang besar.

3. Ketergantungan Terhadap Notaris

Adanya legal officer pada bank juga mempunyai peran yang

besar dalam pembuatan akta perjanjian kredit, sehingga di

dalam mengadakan perjanjian kredit/pengakuan hutang oleh

atau dihadapan notaris, Legal Officer tetap dituntut peran

aktifnya guna memeriksa segala aspek hukum dan kelengkapan

Page 74: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

yang diperlukan. Kemungkinan terjadi kesalahan/kekeliruan atas

suatu perjanjian kredit/pengakuan hutang yang dibuat secara

notariil dapat saja terjadi. Sehingga Legal Officer tidak secara

mutlak bergantung kepada notaris, melainkan notaris harus

dianggap sebagai mitra atau rekanan dalam pelaksanaan suatu

perjanjian kredit/pengakuan hutang. Dalam hubungan itu, bank

akan meminta notaris yang bersangkutan untuk berpedoman

kepada model perjanjian kredit yang telah disiapkan oleh bank.

Terhadap akta notariil ini, akan memberikan kekuatan pembuktian

yang sempurna bagi para pihak, sempurna dalam artian kebenaran

menyangkut isi akta yang berkaitan dengan kehendak para pihak, waktu

pelaksanaan berkaitan dengan tanggal dibuatnya akta dan kebenaran

para pihak yang menandatangani akta tersebut. Akta notariil sangat

penting, hal ini berhubungan erat dengan beban pembuktian terhadap

dokumen-dokumen pendukung terhadap lahirnya suatu perjanjian.

Pembuktian melalui akta notariil memiliki kekuatan yang berbeda

dengan akta di bawah tangan, terhadap akta di bawah tangan beban

pembuktian harus melalui proses persidangan biasa, dimana para pihak

dihadapkan pada pemeriksaan saksi menyangkut kebenaran para pihak,

kebenaran tandatangan dan kebenaran persetujuan para pihak dalam isi

perjanjian, pembuktian dengan akta di bawah tangan menjadi sangat fatal

lagi apabila ada pihak yang tidak mengakui kebenaran kehadirannya

menurut waktu dan tandatangan dalam akta di bawah tangan tersebut,

Page 75: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

sehingga memerlukan beban pembuktian bagi pihak yang disanggah

untuk memberikan bukti-bukti lain. Terhadap akta notariil sebaliknya,

kebenaran dalam akta notariil sepanjang tidak ada pembuktian sebaliknya

dianggap sah, pihak yang menyanggah kebenarannya harus

membuktikan sanggahannya tersebut.

Di dalam pembuatan akta perjanjian kredit bank, sering dalam

praktek notaris dihadapkan pada persoalan kedudukannya sebagai

Pejabat Publik yang harus menjamin kehendak kuat para pihak yang

tertuang dalam isi perjanjian kredit tersebut, kehendak kuat ini termasuk

juga kebenaran dari persetujuan para pihak terhadap pembentukan isi

perjanjian kredit tersebut, namun biasanya dalam perjanjian kredit bank,

notaris harus bertindak kooperatif dengan menuruti keinginan bank seperti

menandatangani akta yang dibawa oleh debitor tanpa perlu kehadiran

kreditor sebagai penghadap yang sebenarnya tidak datang saat tersebut,

sehingga sebenarnya bank secara langsung telah mengatur kerja dari

notaris.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Wayan Suciati.,SE

Kepala Bagian Pengembangan Produk dan Administrasi PT. Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang dilakukan pada tanggal 5 Maret

2013, khususnya pada, PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali

terdapat pedoman pembuatan perjanjian kredit dengan menggunakan

akta notariil dan akta di bawah tangan. Tidak diberlakukannya batasan

jumlah kredit yang diberikan untuk dilakukan dengan perjanjian kredit

Page 76: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

secara notaril. Tindakan PT. BPD Bali menggunakan akta di bawah

tangan dan akta notariil ini lebih disebabkan adanya tuntutan efisiensi dan

biaya dalam pelayanan, khususnya dalam perjanjian kredit perbankan.

Dengan pembuatan format materi/isi perjanjian kredit secara standar jelas

akan memberikan kemudahan bagi pihak PT. BPD Bali untuk

menganalisis dan menutupi kelemahan-kelemahan yang dapat saja timbul

di kemudian hari yang disebabkan perkembangan dalam dunia hukum.

2. Kedudukan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian pada Kredit

Modal Kerja

Kredit modal kerja yang disalurkan oleh PT. Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Bali didasarkan pada Surat Keputusan Direksi Nomor:

183.102.110.2010.2 tentang BPP Perkreditan, khususnya pada Buku IX,

Sub Bab A tentang Kredit Modal Usaha.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Wayan Suciati SE

Kepala Pengembangan Produk dan Administrasi PT. Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Bali yang di lakukan pada tanggal 5 Maret 2013

mengatakan bahwa untuk kredit modal kerja pada PT. BPD Bali, maka

terdapat kondisi yang sifatnya situasional, yaitu apabila kreditnya tidak

terlalu besar maka perjanjian kredit modal usaha dilakukan secara di

bawah tangan saja. Dalam hal ini pihak PT. BPD Bali telah membuat

perjanjian standar atau baku yang penandatanganannya dilakukan pada

saat proses pencairan akan dilakukan. Hal ini terdapat di dalam

pengaturan Pasal 21 dari Draft Perjanjian Kredit dari BPD Bali sebagai

Page 77: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

berikut: “Perjanjian Kredit ini ditandatangani di Denpasar pada saat

realisasi dibuat dalam rangkap dua masing-masing bermaterai cukup dan

mempunyai kekuatan pembuktian sama-sama asli”.

Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi pada proses pemberian

kredit modal usaha di PT. BPD Bali tersebut, maka peranan notaris dalam

pembuatan perjanjian pada skim kredit modal usaha belum sepenuhnya

dilaksanakan sehingga secara yuridis masih menimbulkan potensi risiko

pada proses pembuktian apabila terjadi sengketa antara pihak PT. BPD

dengan pihak nasabah debitur yang meminjam kredit untuk kebutuhan

modal usahanya.

Namun demikian, apabila perjanjian kredit tersebut dibebani dengan

hak tanggungan maka barulah pihak bank menggunakan jasa Notaris

dalam pembuatan Akta Pembebanan Hak Tanggungan.

Selama ini perjanjian kredit yang dibuat oleh pihak PT. BPD Bali

belum menggunakan perjanjian kredit yang dibuat oleh Notaris, akan

tetapi lebih cenderung pada perjanjian di bawah tangan dan perjanjian

yang dibuat di hadapan notaris saja.

3. Kedudukan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian pada Kredit

Konsumtif

Kredit Konsumtif yang disalurkan oleh PT. Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Bali secara aktual terdiri dari beberapa skim kredit yang

meliputi:

a. Kredit Multi Guna (KMG) berdasarkan SK Nomor:

0139.102.10.2008.2 tanggal 23 April 2008 tentang Skim KMG.

Page 78: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

b. Kredit Aneka Guna (KAG) berdasarkan SK No.

145.102.110.2012.2 tanggal 18 Desember 2012 tentang Skim

Kredit Aneka Guna;

c. KPR Bali Dwipa berdasarkan SK No. 0069.102.110.2012.2

tentang Skim KPR Bali Dwipa;

d. Kredit Pensiunan berdasarkan SK No. 0146.102.10.2008.2

tentang Skim Kredit Pensiunan Bali Dwipa.

e. Kredit Kepada Para Anggota DPRD Prov/Kab/Kota berdasarkan

SK No. 0173.102.10.2009.2 tentang Skim kredit kepada anggota

DPRD.

f. Kredit Kepada Pengurus dan Pegawai Lembaga Pemasyarakatan

Desa berdasarkan SK No. 0013.102.110.2013.2 tentang KPP

LPD.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu IGA Citrawati SE

Kepala Bagian Ritel, Mikro dan Konsumer PT. Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Bali pada tanggal 5 Maret 2013 mengatakan bahwa untuk

semua skim kredit konsumtif pada PT. BPD Bali, maka perjanjian kredit

modal usaha dilakukan secara di bawah tangan saja. Dalam hal ini pihak

PT. BPD Bali telah membuat perjanjian standar atau baku yang

penandatanganannya dilakukan pada saat proses pencairan akan

dilakukan. Hal ini terdapat di dalam pengaturan Pasal 21 dari Draft

Perjanjian Kredit dari BPD Bali sebagai berikut: “Perjanjian Kredit ini

ditandatangani di Denpasar pada saat realisasi dibuat dalam rangkap dua

Page 79: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan pembuktian

sama-sama asli”.

Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi pada proses pemberian

kredit konsumtif di PT. BPD Bali tersebut, maka peranan notaris dalam

pembuatan perjanjian pada skim kredit konsumtif belum dilaksanakan

sehingga secara yuridis masih menimbulkan potensi risiko pada proses

pembuktian apabila terjadi sengketa antara pihak PT. BPD dengan pihak

nasabah debitur yang meminjam kredit untuk kebutuhan modal usahanya.

3. Kedudukan Notaris dalam Pembuatan Perjanjian pada Kredit

Investasi

Kredit Investasi yang disalurkan oleh PT. Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Bali didasarkan pada Surat Keputusan Direksi Nomor:

183.102.110.2010.2 tentang BPP Perkreditan, khususnya pada Buku IX,

Sub Bab B tentang Kredit Investasi.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Wayan Suciati SE

Kabag PPA dan Ibu IGA Citrawati Kabag RKM PT. Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Bali pada tanggal 8 Maret 2013, mengatakan bahwa untuk

kredit investasi pada PT. BPD Bali, maka terdapat kondisi yang sifatnya

situasional pula, yaitu apabila kreditnya tidak terlalu besar maka perjanjian

kredit investasi dilakukan secara di bawah tangan saja. Dalam hal ini

pihak PT. BPD Bali telah membuat perjanjian standar atau baku yang

penandatanganannya dilakukan pada saat proses pencairan akan

Page 80: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

dilakukan. Hal ini terdapat di dalam pengaturan Pasal 21 dari Draft

Perjanjian Kredit dari BPD Bali sebagai berikut: “Perjanjian Kredit ini

ditandatangani di Denpasar pada saat realisasi dibuat dalam rangkap dua

masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan pembuktian

sama-sama asli”.

Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi pada proses pemberian

kredit investasi di PT. BPD Bali tersebut, maka peranan notaris dalam

pembuatan perjanjian pada skim kredit investasi belum sepenuhnya

dilaksanakan sehingga secara yuridis masih menimbulkan potensi risiko

pada proses pembuktian apabila terjadi sengketa antara pihak PT. BPD

dengan pihak nasabah debitur yang meminjam kredit untuk kebutuhan

investasinya.

Namun demikian, apabila perjanjian kredit tersebut dibebani dengan

hak tanggungan maka barulah pihak bank menggunakan jasa Notaris

dalam pembuatan Akta Pembebanan Hak Tanggungan, demikian pula

apabila yang diagunkan adalah benda bergerak maka pihak bank

menggunakan jasa notaris untuk pembuatan pengikatan fidusianya.

Selama ini perjanjian kredit yang dibuat oleh pihak PT. BPD Bali

belum menggunakan perjanjian kredit yang dibuat oleh Notaris, akan

tetapi lebih cenderung pada perjanjian di bawah tangan dan perjanjian

yang dibuat di hadapan notaris saja (legalisasi dan warmarking saja).

Pada dasarnya walaupun perjanjian antara debitor dan kreditor

dibuat dengan perjanjian di bawah tangan tetapi selanjutnya terhadap

Page 81: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

perjanjian dalam hal-hal tertentu berdasarkan situasi kebijakan maka

dilakukan penandatangannya di hadapan notaris, setelah para pihak

dijelaskan maksud dari isi akta tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa

legalisasi yang dilakukan notaris terhadap akta perjanjian standar/baku

tersebut dapat diterima sebagai bukti yang kuat, yang sebenarnya isinya

telah disetujui oleh pihak debitor.

Pembuatan perjanjian kredit dengan akta notariil pada kredit kecil

akan menyebabkan biaya bertambah besar karena kredit yang diterima

harus dipotong berbagai macam biaya (yang sebenarnya debitor telah

dikenakan biaya provisi dan asuransi), maka nasabah kecil tersebut akan

menerima kredit yang banyak terpotong biaya-biaya termasuk juga biaya

SKMHT bila tanah jaminan tidak berada di lokasi kewenangan notaris.

Karena itu dengan pembuatan akta di bawah tangan, nasabah hanya

dikenakan biaya pendaftaran atau legalisasi yang biayanya ringan.

Terhadap nilai kredit berapa pun pinjemannya, akan dibuatkan perjanjian

kredit notariil yang diikuti dengan akta penjaminan (APHT), dan SKMHT

jika lokasi Notaris berbeda dengan jaminan. Sehingga biaya yang

dibebankan pada debitor adalah akta perjanjian kredit notariil dan

penjaminan notariil. Biaya-biaya terhadap akta tersebut dihitung sesuai

ketentuan yang ada di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali.

Notaris dan aktanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan,

karena kedudukan akta notaris menjadi akta otentik disebabkan

Page 82: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

kedudukan notaris sebagai pejabat publik yang telah ditentukan oleh

Undang-undang.

Perjanjian kredit perbankan, menurut kenyataannya ada yang dibuat

secara notariil dan ada juga yang dibuat di bawah tangan. Namun

terhadap akta yang dibuat di bawah tangan tersebut oleh bank dimintakan

pengesahan/warmerking pada notaris.

Akibat dari tindakan legalisasi tersebut maka secara prinsip hukum

sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris akta tersebut telah memiliki

kekuatan hukum sebagai alat pembuktian yang kuat, tindakan legalisasi

tersebut tidak merubah akta di bawah tangan menjadi akta otentik, akta

tersebut tetap akta di bawah tangan, dengan kekuatan pembuktian yang

lebih baik dari pada akta di bawah tangan yang tidak dilegalisasi.

Dalam praktek di Bank BPD Bali, pembuatan akta di bawah tangan

dianggap sama saja dengan pembuatan akta perjanjian kredit dengan

notariil, hal ini terlihat pada praktek sehari-hari yang tidak memaksakan

pembuatan akta perjanjian kredit harus dengan notariil, menurut

responden dari PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Bali hal

tersebut disebabkan bahwa dengan perjanjian kredit di bawah tangan

akan memberikan keamanan yang sama dengan akta notariil, pada

prinsipnya hal yang ingin dicapai oleh bank melalui perjanjian kredit

adalah kekuasaan atas jaminan apabila debitor wanprestasi, dengan akta

di bawah tangan dengan tujuan ini juga dapat terwujud, karena akta di

bawah tangan selanjutnya dapat ditindak lanjuti dengan menunjuk

Page 83: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

lembaga jaminan seperti Hak Tanggungan melalui pembuatan Akta

Pembebanan Hak Tanggungan yang lebih memiliki sifat eksekutorial, jadi

melalui akta di bawah tangan pada dasarnya juga dapat

menyelenggarakan keinginan kreditor tersebut.

Tidak juga berarti bahwa akta notariil menjadi sesuatu yang tidak

perlu dibuat, karena kenyataannya dalam praktek pada PT. Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Bali juga diketemukan adanya pembuatan

akta perjanjian kredit dengan akta notariil, berapa pun nilai kreditnya

perjabjian selalu di buat dengan akta notariil, menurut penulis kenyataan

ini dimaksudkan untuk memberikan kekuatan alat bukti yang lebih

terhadap dokumen, selain sebagai suatu prosedur standart, tindakan

demikian lebih ke unsur keamanannya.

Dalam beberapa kasus wanprestasi, terhadap perjanjian kredit

dengan akta notariil maupun di bawah tangan tidak menjadi persoalan

atau dasar keberatan, karena dalam kasus-kasus tersebut yang menjadi

pokok adalah pembuktian mengenai tindakan wanprestasi yang dilakukan

oleh debitor. Hal ini berkaitan dengan jaminan debitor, sehingga dalam

kasus-kasus wanprestasi debitor cenderung mencoba melepaskan beban

tanggung jawabnya dengan alasan adanya overmacht dalam dirinya

menyangkut kegiatan usaha dan kondisi perekonomian secara nasional.

Terhadap kasus-kasus wanprestasi, yang pada akhirnya

mempermasalahkan kedudukan akta perjanjian kreditnya dibuat secara

Page 84: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

notariil atau akta di bawah tangan, dari hasil penelitian penulis tidak

diperoleh kasus tersebut.

Dari penjabaran diatas dapat dikemukakan manfaat akta notariil

dalam perjanjian kredit bank adalah sebagai alat bukti yang kuat dan

sempurna jika terjadi dalam hal debitor mempermasalahkan keabsahan

atau kebenaran akta perjanjian kredit yang telah dibuat, misalnya dengan

tidak mengakui adanya perjanjian kredit tersebut.Walaupun hal tersebut

belum pernah terjadi karena biasanya yang dipermasalahkan hanya

mengenai wanprestasi seperti yang telah diuraikan. Tetapi untuk

mengamankan kredit-kredit dalam jumlah yang besar, akta notariil tetap

diperlukan.

Antara akta di bawah tangan dengan akta notariil pada PT. Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Bali secara praktek tidak memberikan

perbedaan yang cukup penting, karena eksistensi akta tidak menjadi

persoalan dalam suatu tindakan wanprestasi, yang menjadi persoalan

adalah wanprestasi itu sendiri, menyangkut bagaimana selanjutnya

tindakan debitor untuk membayar angsurannya.

Perjanjian berdasarkan definisi yang diberikan dalam Pasal 1313

KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih

mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Made Arnaja,

SH Notaris di denpasar, pada tanggal 12 Maret 2013 mengatakan bahwa

suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seseorang berjanji

Page 85: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

kepada orang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk

melaksanakan sesuatu hal, dari peristiwa ini timbul suatu hubungan

perikatan.

Dalam hukum perjanjian, ada asas penting yang perlu di perhatikan

adalah Asas Kebebasan Berkontrak. Asas ini dapat disimpulkan dari

Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang berbunyi : “ Semua persetujuan

yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka

yang membuatnya “ .

Suatu perjanjian kredit bank, secara jelas akan mengikat kreditor dan

debitor untuk mentaati isi perjanjian tersebut, perjanjian tersebut akan

berlaku sebagai Undang-undang bagi para pihak.

Selain asas kebebasan berkontrak, hukum perjanjian juga

mengharuskan adanya kata sepakat dari mereka yang membuat

perjanjian, kata sepakat menjadi penting untuk menentukan lingkup dari

aturan tersebut, asas ini dikenal dengan Konsensualisme. Asas lainnya

adalah asas itikad baik, bahwa orang yang membuat perjanjian harus

dilakukan dengan itikad baik, Asas Pacta Sun Servanda, merupakan asas

dalam perjanjian yang berhubungan dengan mengikatnya suatu

perjanjian.

Terhadap penerapan asas kebebasan berkontrak yang pada

dasarnya berhadap-hadapan dengan larangan perjanjian baku, untuk hal

ini perlu dicermati ketentuan dari Pasal 18 Undang-undang Perlindungan

Page 86: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Konsumen yang isinya adalah hal-hal yang dilarang dalam penggunaan

klausula baku ;

1. Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang

ditujukan untuk diperdagangkan dilarang membuat atau

mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen dan/atau

perjanjian apabila :

a. Menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha.

b. Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak

penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen.

c. Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak

penyerahan kembali uang yang dibayarkan atas barang

dan/atau jasa yang dibeli konsumen.

d. Menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku

usaha baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan

barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran.

e. Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang

atau pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen.

f. Dan klausula-klausula lainnya yang di anggap menyimpang.

2. Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letak

dan bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas

yang pengungkapannya sulit dimengerti.

Page 87: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

3. Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha

pada dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan

batal demi hukum.

4. Pelaku usaha wajib menyesuaikan klausula baku yang

bertentangan dengan Undang-undang ini.

Berdasarkan ketentuan diatas jelas penerapan asas kebebasan

berkontrak dalam perjanjian kredit bank yang dibuat secara baku,

bertentangan dengan Pasal 18 ayat (1) huruf g “Menyatakan tunduknya

konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru, tambahan,

lanjutan, dan/atau pengubahan lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku

usaha dalam masa konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya”,

termasuk lingkupnya adalah penetapan ketentuan dimungkinkannya

penyesuaian suku bunga oleh kreditor kepada debitor sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Terhadap pertentangan perjanjian baku dengan asas kebebasan

berkontrak ini, sanksinya sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 18

ayat (3) dari Undang-undang Perlindungan Konsumen adalah batal demi

hukum.

Di dalam perjanjian kredit perbankan, keberatan klausula baku

muncul pada pengaturan pasal 4 ayat (3) dariisi perjanjian kredit tersebut,

dimana secara sepihak bank mencantumkan klausula bahwa debitor

memberikan izin kepada kreditor untuk mengenakan dasar bunga yang

Page 88: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

disesuaikan dengan tingkat suku bunga yang berlaku dikemudian hari

selama masa kredit.

Perjanjian kredit harus dibuat secara tertulis, bentuk dan formatnya

diserahkan oleh Bank Indonesia kepada masing-masing bank untuk

menetapkannya, setidaknya harus mengatur hal-hal mengenai jumlah,

jangka waktu, tata cara pembayaran kembali kredit serta persyaratan-

persyaratan kredit lainnya sebagaimana ditetapkan dalam keputusan

persetujuan kredit.

Hal-hal pokok tersebut harus selalu menjadi dasar dalam pembuatan

perjanjian kredit,dan sebenarnya dasar-dasar tersebut telah diterima

sebagai acuan pokok. Pada beberapa bank dilakukan tambahan sesuai

dengan kebutuhan dan dijadikan format perjanjian standar dalam kegiatan

perbankan khususnya dalam bidang perjanjian kredit.

Atas dasar hasil penelitian penulis di lapangan diketahui, bahwa akta

dalam perjanjian kredit yang ada di PT. Bank Pembangunan Daerah

(BPD) Bali menggunakan format baku, tetapi ada proses negoisasi

dengan nasabahnya sebelum perjanjian kredit tersebut disetujui oleh

pihak bank. Praktek perjanjian baku pada perjanjian kredit bank sudah

merupakan hal umum, tetapi terhadap praktek tersebut, diusahakan

adanya kehendak yang sama oleh para pihak untuk menuangkan

keinginannya dalam perjanjian. Keinginan yang sama ini oleh bank

diartikan dengan tidak adanya penolakan debitor terhadap isi perjanjian

sehingga debitor menandatangani kredit. Sedangkan notaris, sebagai

Page 89: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

pejabat publik, selama tidak adanya keberatan dari pihak debitor tetap

menganggap bahwa perjanjian kredit bank tersebut memang merupakan

kesepakatan kedua pihak, sebab untuk menyatakan dan mencari

kebenaran baku tidaknya suatu perjanjiandi luar dari tugas dan

tanggungjawab notaris, pembuktian tersebut harus diungkapkan oleh

pihak yang merasa dirugikan.

Klasifikasi perjanjian baku secara umum adalah salah satu pihak

tidak terlibat, memiliki format yang sama, ciri-ciri ini adalah sama dengan

format perjanjian kredit bank. Dalam perjanjian baku tersebut, notaris lebih

berkedudukan sebagai “legislator”, dalam artian format tersebut dibuat

oleh bank dan ditandatangani oleh debitor di depan notaris. Terhadap

kenyataan ini notaris tetap beranggapan materi yang ada, merupakan

materi perjanjian yang dibentuk berdasarkan asas kebebasan berkontrak.

Sepanjang debitor bersedia menandatangani akta perjanjian tersebut

dianggap debitor mengerti dan menundukkan diri dalam perjanjian itu,

sehingga perjanjian tersebut berlaku sebagai Undang-undang baik bagi

debitor maupun kreditor.

Suatu proses lahirnya akta perjanjian kredit bank didahului dengan

adanya permohonan kredit dari debitor, selanjutnya jika proses penilaian

jaminan dan kelayakan debitor disetujui, kemudian dilakukan penentuan

besarnya kredit yang dapat diperoleh debitor, dan oleh bank diterbitkan

Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) yang berisi ; jumlah

kredit yang disetujui, bunga, jangka waktu, provisi dan biaya-biaya. Dalam

Page 90: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

proses inilah terjadi negosiasi antara debitor dan kreditor. Setelah isi

SPPK disetujui dan ditandatangani oleh pihak debitor disinilah terjadi

kesepakatan para pihak, bukti SPPK tersebut yang menjadi dasar

pembuatan perjanjian kredit.

Perjanjian baku yang dibuat dalam perjanjian kredit pada PT. Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Bali, tidak bertentangan dengan asas

kebebasan berkontrak, karena terhadap perjanjian baku tersebut tidak

terdapat suatu keinginan/iktikad yang sesungguhnya dari kreditor

menggunakan posisinya yang kuat tersebut untuk menekan debitor

menyetujui perjanjian kredit. Perjanjian baku dalam perjanjian kredit

perbankan baru dapat dikatakan bertentangan dengan asas kebebasan

berkontrak bila ada klausula yang tidak disadari/dimengerti debitor pada

waktu menandatanganinya, atau bilaada klausula yang sedemikian

mungkin menekan debitor sebagai pihak yang lemah dan terpaksa harus

menandatangani akta perjanjian tersebut. Hal-hal ini sangat subyektif

namun dapat diketahui akan secara tegas bertentangan bila debitor tidak

diberikan kesempatan melakukan negoisasi terhadap isi yang ada dalam

perjanjian kredit, kenyataan ini yang tidak ada dalam perjanjian kredit

perbankan yang dibuat dengan perjanjian baku tersebut.

Debitor dalam posisinya tetap diberikan kesempatan untuk

melakukan negoisasi sebelum ditandatangani akta perjanjiannya. Yang

perlu menjadi fokus kajian adalah kaitan penerapan asas kebebasan

berkontrak dan pertentangannya dengan klausula baku dalam perjanjian

Page 91: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

kredit bank, sebagaimana yang telah penulis uraikan pada bagian

terdahulu, bahwa sebagian besar perjanjian kredit dibuat dengan

perjanjian baku, dengan demikian apakah perjanjian tersebut

bertentangan dengan asas kebebasan berkontrak.

Menurut analisis penulis, pembuatan perjanjian baku dalam hal ini

tidak ada kaitannya dengan peranan notaris, karena sebenarnya

kehendak yang ada merupakan kehendak dari para pihak kreditor dan

debitor, notaris hanya menjembatani kepentingan tersebut, menjelaskan

maksud dari perjanjian.

Adanya tindakan perbankan yang memformatkan perjanjian kredit

dapat saja dikatakan adalah pembuatan perjanjian baku, namun perlu

juga diperhatikan bakunya perjanjian tersebut masih dalam alasan hukum

yang wajar, sehingga belum dapat dikatakan bertentangan dengan asas

kebebasan berkontrak, bank dalam hal ini membuat perjanjian baku hanya

untuk mengarahkan maksud dan isi pokok-pokok dari perjanjian kredit,

dan bukan berkehendak menjebak atau menyudutkan debitor pada posisi

yang tidak berdaya, perjanjian kredit yang menurut kita dibuat secara

baku, ternyata dalam aplikasi di lapangan masih dimungkinkan terjadinya

negoisasi, antara lain koreksi / perubahan karena negosiasi dari debitor

yang bersangkutan, terhadap hal ini penulis beranggapan maksud dari

perjanjian baku tersebut belum menyentuh aspek pertentangan seperti

yang dimaksud dari Pasal 18 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan Konsumen.

Page 92: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Notaris dalam perjanjian tersebut hanya melakukan prosedur

pengesahan terhadap akta perjanjian kredit yang dianggap telah

disepakati oleh para pihak. Notaris membacakan, menjelaskan maksud

dan isi perjanjian kredit pada para pihak. Karena secara prosedur sebelum

akta tersebut dibawa dan dimintakan tandatangan notaris, telah terlebih

dahulu dibicarakan oleh pihak kreditor dan debitor.

Hukum perjanjian mempunyai sejumlah prinsip atau azas yang

mendasarinya. Ada beberapa asas penting dan di akui oleh para pakar

hukum perdata yang menjadi kerangka acuan dalam setiap membuat

perjanjian tentang apa saja. Adapun asas dimaksud adalah sebagai

berikut:

a. Asas kebebasan berkontrak adalah kebebasan para pihak untuk

membuat perjanjian baik mengenai bentuk maupun isinya. Asas

ini juga disebut asas otonom yaitu adanya kewenangan

mengadakan hubungan hukum yang mereka pilih di antara

mereka. Asas kebebasan berkontrak ini berhubungan dengan isi

perjanjian (Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata).

b. Asas konsensualisme adalah suatu persesuaian kehendak yang

berhubungan dengan lahirnya suatu perjanjian (Pasal 1320 ayat

(1) KUH Perdata).

c. Asas kekuatan mengikat/kepastian hukum adalah setiap

perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-

undang artinya perjanjian itu dapat dipaksakan bilamana salah

Page 93: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Asas kekuatan

mengikat atau asas kepastian ini berhubungan dengan akibat

perjanjian (Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata).

Disamping asas-asas di atas, terdapat pula asas:

a. Asas persamaan hukum adalah menempatkan para pihak dalam

persamaan derajat walaupun ada perbedaan kulit, bangsa,

kepercayaan, dan lainnya. Kedua belah pihak dalam perjanjian

harus saling hormat menghormati dalam pemenuhan perjanjian.

b. Asas keseimbangan adalah bahwa kreditor mempunyai kekuatan

untuk menuntut pelunasan prestasi namun kreditor dan debitor

dibebankan untuk melaksanakan perjanjian dengan iktikad baik.

c. Asas moral adalah faktor-faktor yang memberi motivasi pada

yang bersangkutan untuk melakukan perbuatan hukum

didasarkan pada moral (kesusilaan) sebagai panggilan dari hati

nuraninya.

d. Asas kepatutan adalah asas yang berhubungan dengan isi

perjanjian artinya melalui asas ini kurang adanya hubungan

hukum ditentukan juga oleh rasa keadilan dalam masyarakat.

e. Asas kebiasaan adalah asas bahwa suatu perjanjian tidak hanya

mengikat untuk hal-hal yang diatur secara tegas akan tetapi juga

hal-hal yang dalam keadaan dan kebiasaan yang diikuti.

Semua asas di atas ternyata dapat dikembalikan pada tiga asas :

Page 94: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

a. Yang berhubungan dengan lahirnya suatu perjanjian yaitu

mencakup : asas konsensualisme, asas persamaan hukum, asas

keseimbangan dan asas kebiasaan.

b. Yang berhubungan dengan akibat perjanjian mencakup asas

kekuatan mengikat/kepastian hukum, asas moral dan asas

kepatutan.

c. Yang berhubungan dengan isi dari perjanjian adalah mencakup

asas kebebasan untuk membuat perjanjian atau otonom.

Menurut sejumlah prinsip atau asas hukum perjanjian tersebut,

perhatian dicurahkan pada tiga prinsip atau asas utama. Prinsip atau tiga

asas utama dianggap sebagai soko guru Hukum Perjanjian, memberikan

sebuah gambaran mengenai latar belakang cara berpikir yang menjadi

dasar Hukum Perjanjian. Satu dan lain karena sifat fundamental hal-hal

tersebut, maka asas-asas utama tersebut dikatakan sebagai asas atau

prinsip dasar.

Prinsip-prinsip atau asas fundamental yang menguasai Hukum

Perjanjian adalah :

1. Asas Konsensualisme Berdasarkan asas ini dimana perjanjian

dapat terjadi karena persesuaian kehendak (konsensus) para

pihak. Pada umumnya perjanjian itu dapat dibuat secara bebas

bentuknya, dan dibuat tidak secara formal, melainkan konsensual.

2. Asas Kekuatan Mengikat Pada asas kekuatan mengikat ini

menegaskan bahwa para pihak harus memenuhi apa yang telah

Page 95: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam perjanjian yang

mereka adakan.

3. Asas Kebebasan Berkontrak Berdasarkan asas ini, kepada para

pihak diperkenankan membuat perjanjian sesuai dengan pilihan

bebas masing-masing dan setiap orang mempunyai kebebasan

untuk membuat perjanjian dengan siapa saja yang dikehendaki,

asal tidak bertentangan dengan ketentuan undang-undang,

ketertiban umum, dan kesusilaan.

Bila ini dikaji secara lebih mendalam, bahwa azas konsensualisme

menyangkut terjadinya sebuah perjanjian. Asas kekuatan mengikat

menyangkut akibat perjanjian, sedangkan asas kebebasan berkontrak

terutama berurusan dengan isi perjanjian meskipun diantara ketiga asas

tersebut harus dibedakan secara tegas, tetapi untuk memperoleh

pengertian yang benar, asas-asas tersebut harus dibahas secara

bersama-sama satu sama lain, mengingat ketiga asas tersebut

berhubungan erat satu dengan yang lainnya.

Berbicara asas konsensualisme secara khusus dalam kontrak

perjanjian, dimana asas tersebut dianut oleh Pasal 1320 KUH Perdata.

Berdasarkan asas konsensualisme tersebut dimana untuk terjadinya suatu

perjanjian cukup dengan sepakat saja dan perjanjian itu telah lahir pada

saat tercapainya consensus antara kedua belah pihak tentang hal-hal

pokok yang dimaksudkan di dalam perjanjian yang bersangkutan.

Page 96: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Kesepakatan mereka mengikat diri adalah asas essensial dari hukum

perjanjian. Asas ini sering disebut sebagai asas konsensualitas yang

menentukan adanya perjanjian. Di dalam asas ini terkandung arti

kemauan para pihak untuk saling mengikat diri, sebab dengan adanya

kemauan ini membangkitkan kepercayaan bahwa perjanjian ini akan

terpenuhi. Asas kepercayaan ini merupakan nilai etis yang bersumber

pada moral..

Bahwa asas konsensualisme harus disimpulkan dari Pasal 1320 dan

bukannya dari Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, bilamana sudah tercapai

sepakat, maka sahlah perjanjian itu atau perjanjian itu berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Dengan demikian, apa

yang sudah disepakati oleh pihak-pihak dan telah pula memenuhi

ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata, maka perjanjian tersebut mempunyai

kekuatan mengikat bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

Persoalannya sekarang kaitannya dengan perjanjian standar kredit

bank adalah menyangkut ada dan tidaknya unsur konsensualisme dalam

perjanjian standar. Menyikapi hal ini ada kontroversi pandangan diantara

para sarjana (para ahli). Beberapa pakar hukum ada yang menolak

kehadiran perjanjian standar (baku). Sebaliknya beberapa pakar hukum

ada juga yang menerima perjanjian standar sebagai perjanjian yang

mengikat.

Pada suatu perjanjian kredit yang diadakan pihak-pihak tidak

memberikan kesempatan kepada debitor untuk mengadakan real

Page 97: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

bargaining dengan bank (kreditor). Debitor tidak mempunyai kekuatan

untuk mengutarakan kehendak dan kebebasan dalam menentukan isi

perjanjian standar ini. Perjanjian ini mengandung kelemahan, karena

dalam perjanjian kredit tidak terkandung adanya kesepakatan (consensus)

dalam arti luas dari kedua belah pihak, melainkan hanya sepihak, karena

pihak pemohon dalam memberi kesepakatannya hanyalah fiktif belaka.

Dengan demikian perjanjian kredit bank seperti diuraikan di atas,

dikatakan tidak saja mengandung kelemahan tetapi juga menyimpang dari

asas-asas yang terkandung dalam Pasal 1320 jo. Pasal 1338 ayat (1)

KUHPerdata.

Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa dasar berlakunya perjanjian

standar kredit itu didasarkan atas “fiksi” dan penerima kredit dianggap

menyetujuinya sesungguhpun didalam kenyataannya ia tidak mengetahui

isinya, perjanjian ini mengandung kelemahan karena syarat-syarat yang

ditentukan secara sepihak dan pihak lainnya terpaksa menerima keadaan

itu karena posisinya yang lemah.

Kelemahan perjanjian standar ini juga disinyalir oleh beberapa ahli.

Dalam hal ini diantaranya Pitlo mengemukakan perjanjian standar ini

adalah suatu “dwangkontrak”karena kebebasan pihak-pihak yang dijamin

oleh Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata sudah dilanggar. Pihak yang lemah

(debitor) terpaksa menerima hal ini sebab mereka tidak mampu berbuat

lain. Terhadap perbuatan dimana kreditor secara sepihak menentukan isi

Page 98: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

perjanjian standar, menurut Sluyter secara material melahirkan “Legio

Particuliere Wetgevers” (pembentukan undang-undang swasta).

Stein dalam hal ini juga mengemukakan bahwa dasar berlakunya

perjanjian ini adalah “de fictive van wil of vertrouwen” . Jadi tidak

kebebasan kehendak yang sungguh-sungguh ada pihak-pihak khusus

debitor. Bahwa asas konsensualisme terdapat di dalam Pasal 1320 jo.

Pasal 1338 KUH Perdata. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan

mengakibatkan perjanjian itu tidak sah dan juga tidak mengikat sebagai

Undang-undang. Kebebasan kehendak di dalam perjanjian adalah

merupakan tuntutan kesusilaan. Hal-hal di atas menunjukkan bahwa

perjanjian standar bertentangan baik dengan asas-asas Hukum Perjanjian

Pasal 1320 jo. Pasal 1338 KUHPerdata maupun kesusilaan akan tetapi di

dalam praktek perjanjian tumbuh karena keadaan menghendakinya dan

harus diterima sebagai kenyataan.

Sebaliknya bagi mereka yang menerima kehadiran perjanjian standar

sebagai suatu perjanjian mengemukakan alasannya sebagai berikut :

a. Perjanjian standar (baku) diterima sebagai perjanjian berdasarkan

fiksi adanya kemauan dan kepercayaan (fictie van wil en

vertrouwen) yang membangkitkan kepercayaan bahwa para pihak

mengikat diri pada perjanjian itu.

b. Setiap orang yang menandatangani perjanjian bertanggung jawab

pada isi dan apa yang ditandatanganinya. Jika ada orang yang

membubuhkan tanda tangan pada formulir perjanjian standar

Page 99: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

(baku), maka tanda tangan itu membangkitan kepercayaan

bahwa yang bertanda tangan mengetahui dan menghendaki isi

formulir yang ditandatangani. Tidak mungkin seseorang

menandatangani apa yang tidak diketahui isinya.

c. Perjanjian standar (baku) mempunyai kekuatan mengikat,

berdasarkan kebiasaan (gebruk) yang berlaku di lingkungan

masyarakatdalam lalu lintas perdagangan.

Dengan adanya dua pandangan yang bertolak belakang tentang

perjanjian standar tersebut, maka penulis secara pribadi lebih condong

menyetujui pendapat yang terakhir. Secara yuridis formal perjanjian

standar sah dan mengikat dengan adanya penandatanganan perjanjian

tersebut oleh pihak-pihak penandatangan atau tanda tangan yang

dibubuhkan pada perjanjian standar itu merupakan satu bukti bahwa yang

bersangkutan atau pihak-pihak telah menyepakati tentang isi perjanjian

itu, atau dengan kata lain disini sudah ada unsur konsensualisme

(kesepakatan), sehingga karenanya perjanjian itu mengikat pihak-pihak.

Stein mencoba memecahkan masalah ini dengan mengemukakan

pendapat bahwa perjanjian baku dapat diterima sebagai perjanjian,

berdasarkan fiksi adanya kemauan dan kepercayaan (fictie van wil en

vertrouwen) yang membangkitkan kepercayaan bahwa para pihak

mengikat diri pada perjanjian itu, jika debitor menerima dokumen

perjanjian itu, berarti ia secara sukarela setuju padaisi perjanjian tersebut.

Page 100: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Nyoman

Sudarma.,SH.,MH, Kepala Devisi perkreditan BPD Bali pada tanggal 18

Maret mengatakan, bahwa “Setiap orang yang menandatangani

perjanjian, bertanggungjawab pada isi dan apa yang ditanda tanganinya,

jika ada orang yang membubuhkan tanda tangan pada formulir perjanjian

baku, tanda tangan itu membangkitkan kepercayaan bahwa yang

bertanda tangan mengetahui dan menghendaki isi formulir yang

ditandatangani “. Tidak mungkin seorang menandatangani apa yang tidak

diketahui isinya.

Begitu pula bila dikaitkan dengan hubungan hukum yang terjadi

antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian dasarnya adalah

karena adanya unsur penawaran dan penerimaan. Ketika pihak yang satu

mengajukan penawaran (baik tertulis maupun tidak tertulis) dan kemudian

diterima oleh pihak yang lain (bisa dalam bentuk penandatanganan)

perjanjian maka pada saat itu telah terjadi “kata sepakat” (konsensus)

diantara pihak-pihak tidak peduli apa yang disepakati itu sesuai dengan

hati nurani atau tidak. Apapun alasan yang dapat dikemukakan bahwa

tidak seorangpun dalam suatu perjanjian dapat dihalangi untuk dapat

bebas memenuhi keinginan dan kebutuhannya, asalkan yang

bersangkutan dapat menerima segala persyaratan yang diajukan pihak

lainnya sebagai hal yang harus diterima, meskipun disanasini

mengandung unsur-unsur yang memberatkan. Hal yang demikian adalah

wajar karena posisi tawaran yang tidak sama diantara pihak-pihak.

Page 101: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Disetiap aspek kehidupan manusia, siapapun yang mempunyai posisi

tawar yang lebih kuat, akan lebih dapat memaksakan kehendaknya

kepada pihak lain. Ketika paksaan kehendak itu diterima oleh pihak

lainnya, maka hal itu sah dan mengikat, karena unsur kesepakatan

(konsensus) telah dipenuhi. Dengan adanya penandatanganan oleh

debitor atas perjanjian kredit yang ditawarkan oleh bank, maka itu dengan

demikian secara yuridis formal debitor telah menyetujui/menyepakati

syarat-syarat yang ada dalam perjanjian kredit tersebut.

Konsepsi perbuatan penawaran dan penerimaan dalam suatu

perjanjian ini adalah sesuai dengan ajaran umum bahwa perjanjian adalah

perbuatan hukum dua pihak (twuzijdige recrtshandeling ) berdasarkan

atas persetujuan persesuaian kehendak. Tetapi pandangan baru ini

menyatakan bahwa perjanjian adalah hubungan hukum antara perbuatan

hukum penawaran dan perbuatan hukum penerimaan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara dua

pihak dimana masing-masing melakukan perbuatan-perbuatan hukum

sepihak yaitu penawaran dan penerimaan. Demikian pula pandangan baru

ini diterapkan terhadap perjanjian kredit sebagai perjanjian standar, maka

pihak yang telah menerima melakukan perbuatan hukum penerima yang

akibat hukumnya dapat dipertanggungkan kepadanya. Sebenarnya

kenyataan sosial tentang perjanjian kredit sebagai perjanjian standar

bukanlah mengenai standarisasi dalam hal hubungan padaumumnya,

tetapi hanya mengenai ketidak seimbangan kedudukan diantara pihak-

Page 102: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

pihak dalam perjanjian yang memerlukan pemikiran-pemikiran untuk

diseimbangkan, sehingga memenuhi aspek-aspek keadilan dari sudut

pandang kepentingan kedua belah pihak.

Kalangan perbankan dalam memberikan kredit kepada nasabah,

telah mempratekkan standar kontrak. Ketika bank telah mengambil

keputusan menyetujui permohonan kredit, bank menyerahkan formulir

perjanjian kepada nasabah. Dalam formulir (blanko) tersebut, pihak bank

telah menyusun isi perjanjiannya. Pada bagian-bagian tertentu antara lain

seperti identitas para pihak, jumlah kredit jangka waktu maupun jenis

barang jaminan sengaja dikosongkan untuk diisi. Maksud penyerahan

blanko ini, nasabah diminta untuk memberikan pendapatnya apakah ia

menyetujui atau tidak. Nasabah umumnya dapat menyetujui, jarang

ditemui ada nasabah yang tidak setuju dengan perjanjian demikian, sebab

nasabah dihadapkan pada keadaan yang akan menyulitkan dirinya,

apabila kreditnya tidak jadi diberikan maka proyeknya akan menjadi

terkatung-katung.

Memang tidak sedikit nasabah yang belum atau tidak mengetahui

hukum perjanjian dan hukum perkreditan, sehingga pada waktu

menandatangani kontrak yang demikian terpaksa menyetujuinya. Dalam

pendangan mereka kontrak standar bentuk dan isi perjanjian ditentukan

secara sepihak serta diberlakukan secara memaksa terhadap pihak yang

lainnya, dan karenanya penggunaan perjanjian ini tidak mengikuti asas

konsensualisme. Kata sepakat atau consensus sebagai salah satu syarat

Page 103: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

sahnya perjanjian dalam Pasal 1320 KUHPerdata dipandang tidak ada,

karena kata sepakat/consensus diperoleh dengan paksaan.

Pandangan dari pihak bank (berdasarkan hasil wawancara dengan

Bapak Nyoman Sudarma.,SH.,MH) Kepala Divisi Perkriditan BPD Bali ,

bahwa perjanjian kredit terjadi pada saat pemohon kredit menyatakan

persetujuannya setelah ia mempelajari isi perjanjian sebagaimana kontrak

standar yang disodorkan kepadanya. Disinilah pemohon kredit dan pihak

bank telah tercapai kata sepakat baik berdasarkan teori kepercayaan

(vertrouwentheorie) maupun teori penerimaan (ontvangstheorie). Sejak

saat itu kedua belah pihak sudah terikat, walaupun perjanjian kredit

secara tertulis belum ditandatangani. Perjanjian kredit secara tertulis

hanya merupakan formalitas, berfungsi untuk kepentingan pembuktian

dan kepentingan administrasi.

Lahirnya perjanjian kredit tidak tepat bila dikaitkan dengan realisasi

tanpa mendasarkan kapan terjadinya kata sepakat para pihak.

Pelaksanaan perjanjian tidak selalu terjadi begitu penandatanganan

perjanjian selesai. Untuk melihat lahirnya perjanjian harus kembali melihat

kapan terjadinya kata sepakat. Jadi menurutnya dengan adanya kata

sepakat tersebut maka perjanjian kredit tersebut adalah sah dan mengikat

serta memenuhi unsur konsensualisme (ada kata sepakat) seperti

dimaksud Pasal 1320 KUHPerdata.

Page 104: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Jasa Notaris

Menurut Bapak Nyoman Sudarma.,SH.,MH, Kepala Divisi Kredit pada

PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, mengatakan terdapat faktor

yang mempengaruhi penggunaan jasa notaris dalam proses pemberian

kredit yang disalurkan oleh pihak PT. BPD Bali, yang dapat dikemukakan

berdasarkan hasil penelitian di bawah ini.

1. Faktor Kebijaksanaan Bank

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Wayan

Suciati SE, Kepala Bagian Pengembangan Produk dan Administrasi

pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali pada tanggal 18

Maret 2013, dapat dikemukakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi penggunaan jasa Notaris dalam proses perjanjian

kredit yang dilakukan adalah berdasarkan kebijaksanaan bank yang

dituangkan dalam surat keputusan direksi.

Dalam kaitan ini maka penggunaan jasa notaris ditentukan pada arah

kebijaksanaan perbankan, sehingga tidak seluruh perjanjian kredit

yang dilakukan oleh pihak PT. BPD Bali seluruhnya menggunakan

jasa Notaris.

Kebijaksanaan yang ditetapkan pada masing-masing skim kredit yang

ada di PT. BPD Bali dituangkan ke dalam Buku Pedoman Perusahaan

yang diterbitkan sebagai dasar dalam menjalankan kegiatan

perkreditan bagi masing-masing skim kredit yang ada.

Page 105: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Berdasarkan Buku Pedoman Perusahaan tersebut, maka terdapat

beberapa petunjuk perjanjian kredit yang tercantum di dalamnya yaitu:

a. Perjanjian kredit merupakan perikatan terhadap para pihak untuk

mendudukan hak dan kewajiban para pihak dalam kesepakatan

atau perjanjian pinjam meminjam antara debitur dengan bank;

b. Perjanjian kredit dibuat secara notaris atau di bawah tangan

dengan format standar atas dasar pedoman hukum perkreditan;

c. Perjanjian kredit harus ditandatangani oleh debitur yang benar-

benar mengajukan permohonan kredit, berwenang untuk

menandatangani dan cakap hukum. Apabila karena sesuatu dan

lain hal debitur yang berkompoten dalam perjanjian kredit tidak

dapat menandatangani PK maka kredit tidak dapat dicairkan;

d. Penandatanganan PK dan perjanjian accessoire melalui lembaga

kuasa tidak diperkenankan;

e. Apabila terdapat klausul-klausul dalam PK yang tidak sesuai

dengan keputusan kredit unit pengelola kredit dapat melakukan

perubahan-perubahan/renvoi dengan persetujuan divisi kredit dan

divisi yang menangani masalah hukum.

Berdasarkan Pedoman Keputusan Kredit dan Monitoring

sebagaimana dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan jasa notaris pada perjanjian kredit di PT. BPD Bali turut

dipengaruhi oleh faktor kebijaksanaan dari pihak bank. Hal ini dapat

dilihat dari adanya ketentuan yang tidak mewajibkan seluruh

Page 106: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

perjanjian kredit dilakukan secara notaril sebagaimana yang diatur

dalam buku pedoman perusahaan tersebut.

2. Faktor Tingkat Risiko

Berdasarkan wawancara dengan I Made Arnaja, SH. Sebagai notaris

yang telah melakukan kerjasama dengan pihak PT. Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Bali, pada tanggal 15 Maret 2013 dapat

dikemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

penggunaan jasa notaris dalam proses pemberian kredit di PT. BPD

Bali adalah tingkat risiko kredit yang diberikannya. Dalam hal ini,

apabila tingkat risiko kreditnya cukup besar, maka disyaratkan adanya

pembebanan jaminan sehingga umumnya kredit yang disalurkan

mewajibkan adanya jaminan, dan dalam praktiknya selalu

menggunakan jasa notaris.

Penggunaan jasa notaris dalam kaitan dengan kredit yang dianggap

memiliki risiko besar umumnya dilakukan melalui perjanjian kredit

yang dilanjutkan dengan legalisasi oleh pihak notaris. Keterlibatan

notaris selanjutnya dilakukan dengan membuat akta pembebanan hak

tanggungan (APHT) terhadap jaminan yang diagunkan, khususnya

jaminan benda tidak bergerak, dan dengan pengikatan fidusia pada

jaminan benda bergerak.

Page 107: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

3. Faktor Besarnya Nilai Kredit

Menurut Ibu IGA Citrawati SE dan Ibu Wayan Suciati SE selaku

informan yang ada pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali,

ditemukan suatu keterangan bahwa untuk pemberian kredit dengan

nilai di atas Rp 5 milyar, mewajibkan menggunakan jasa notaris dalam

proses perjanjian kredit dan pengikatan hak tanggungannya,

sedangkan untuk nilai kredit yang jumlahnya di bawah Rp 5 Milyar

maka penggunaan jasa notaris didasarkan pada kebijaksanaan dari

pihak pemutus kredit.

Sedangkan kredit konsumtif yang diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil dalam praktiknya tidak menggunakan jasa notaris sehingga

perjanjian kredit yang dibuat hanyalah perjanjian kredit di bawah

tangan. Hal ini dilakukan oleh karena umumnya nilai kredit yang

disalurkan untuk kredit konsumtif nilainya cukup kecil dan khusus

untuk pegawai dengan dilakukan pemotongan gaji secara langsung

maka perjanjian kreditnya samasekali tidak menggunakan jasa

notaris.

Page 108: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang

telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa peranan Notaris dalam pembuatan perjanjian kredit pada PT.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sangat dibutuhkan, hal ini

terlihat dengan adanya perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh pihak

PT. BPD Bali dengan beberapa Notaris. Namun demikian, dalam

praktiknya perjanjian kredit yang dibuat antara pihak PT. BPD Bali

dengan pihak debitur tidak seluruhnya menggunakan jasa notaris,

padahal akta perjanjian kredit perbankan yang dibuat secara notariil

akan sangat bermanfaat bagi kreditor, khususnya terhadap kekuatan

pembuktiannya.

2. Perjanjian kredit perbankan yang dibuat oleh pihak PT. Bank

Pembangunan Daerah Bali (BPD) Bali dengan pihak nasabah debitur

tidak seluruhnya menggunakan jasa notaris. Hal ini dipengaruhi oleh

kebijaksanaan perbankan yang dijalankan oleh pihak direksi, tingkat

risiko kredit yang disalurkan, serta besarnya nilai kredit yang diberikan

kepada nasabah peminjam.

Page 109: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

B. Saran

Dalam rangka ikut memberikan kontribusi terhadap permasalahan

yang dibahas, maka dapat kiranya diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya bank melakukan legalisasi dihadapan Notaris jika ada

perjanjian kredit dibuat dalam bentuk di bawah tangan, sehingga

dapat memberi pembuktian yang kuat.

2. Perbankan harus lebih membantu dalam hal negosiasi yang

dilakukan dengan debitor, sebab dengan begitu konsep perjanjian

baku semakin terlihat tidak ada pertentangannya dengan asas

kebebasan berkontrak, sekaligus sebagai bentuk membantu

perekonomian kecil yang baru mencoba berusaha.

3. Guna mencegah tindakan kesewenangan pihak bank dalam

menentukan isi perjanjian kredit, maka pihak pemerintah dalam

hal ini hendaknya dapat memberikan pengawasan serta

melakukan pendaftaran terhadap rancangan klausula baku

perjanjian sebelum disebarluaskan di masyarakat.

Page 110: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

DAFTAR PUSTAKA

Budiono, Herlien. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan. Cet. 3. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2007.

Kie, Tan Thong. Studi Notariat & Serba-Serbi Praktek Notaris. Cet. 1. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2007.

Kohar, A. Notaris Dalam Praktek Hukum. Cet. 1. Bandung: Alumni, 1983.

Naja, H. R. Daeng. Hukum Kredit dan Bank Garansi : The Banker Hand Book. Cet. 1. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005.

Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia. Jati Diri Notaris Indonesia : Dulu, Sekarang Dan Di Masa Akan Datang. Cet. 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008.

Sjahdeini, Sutan Remy. Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank Di Indonesia. Cet. 1. Jakarta: PT Pustaka Utama Garfiti, 2009.

----------, Aneka Perjanjian. Cet. 10. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1995.

Tobing, G. H. S. Lumban. Peraturan Jabatan Notaris. Cet. 5. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1999.

Indonesia. Undang-Undang Tentang Perbankan, UU No. 182 tahun 1998, LN No.10 Tahun 1998, TLN No. 3790.

Page 111: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

Indonesia. Undang-Undang Tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 8 tahun 1999, LN No. 42 Tahun 1999, TLN No. 3821

Indonesia. Undang-Undang Tentang Jabatan Notaris, No. 30 tahun 2004, LN No.117 Tahun 2004, TLN No. 4432 .

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibyo. Cet. 39. Jakarta: Padya Paramita,2008.

Indonesia, Peraturan Pemerintah Tentang Peraturan Pejabat Pembuat Akta Tanah, PP No. 37 Tahun 1998.

Qiram Syamsudin Meliala, Pokok-pokok Hukum Perjanjian Beserta

Perkembangannya,Liberty, Yogyakarta, 1985.

…………………………, Kredit Perbankan Suatu Tinjauan Yuridis, Liberty,

Yogyakarta, 1989.

J. Satrio, Hukum Perikatan , Perikatan yang Lahir Dari Perjanjian, Citra

Aditya Bakti, Bandung,1995.

Mariam Darus Badrulzaman,Perjanjian Kredit Bank, Alumni Bandung,

1980.

----------------------------------, Perlindungan Konsumen Dilihat Dari Sudut

Perjanjian Baku

, BPHN Departemen Kehakiman, Jakarta, 1980.

Page 112: PERAN NOTARIS DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 14. · PERNYATAAN Nama : I Komang Suwirya NIM : P3600211072

----------------- KUHPerdata, Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasan,

Cetakan I, Edisi Kedua, Alumni 1996.

Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia,

PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

Ridwan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni

Bandung, 1985.

R. Subekti , Hukum Perjanjian, Cetakan VI, PT.Intermasa Jakarta, 1979.

R. Subekti, Jaminan-jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum

Indonesia,PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991.