penyakit akibat kerja

25
Penyakit Akibat Kerja karena Paparan Bahan Kimia Ni Wayan Mirah Wilayadi Kelompok: A-5 NIM: 102011392

Upload: mirah-wilayadi

Post on 18-Jul-2016

61 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Akibat Kerja

Penyakit Akibat Kerja karena Paparan Bahan Kimia Ni Wayan Mirah WilayadiKelompok: A-5NIM: 102011392

Page 2: Penyakit Akibat Kerja

Kasus •Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang

ke klinik dengan keluhan kesemutan, susah tidur, sulit konsentrasi dan sering merasa gelisah.

Page 3: Penyakit Akibat Kerja

Mind map

Page 4: Penyakit Akibat Kerja

Anamnesis•Identitas pasien: utama pekerjaan pasien•Keluhan utama: kesemutan, sudah 1 tahun. •Riwayat penyakit sekarang: susah tidur, sulit

konsentrasi dan sering merasa gelisah.• Riwayat penyakit dahulu.•Riwayat pengobatan: sudah berobat 3x ke

puskesmas tetapi belum juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

•Riwayat pekerjaan dan lingkungan kerja serta sosial.

Page 5: Penyakit Akibat Kerja

Pemeriksaan kesehatan•Pemeriksaan sebelum penempatan

▫riwayat medis dan pemeriksaan fisik dengan perhatian khusus pada sistem saraf dan kardiovaskuler.

•Pemeriksaan berkala▫fotografi fundus okular, pemeriksaan pola lipid

darah (pada paparan tinggi), uji perilaku, elektromiografi, elektroensefalografi, pemeriksaan kecepatan konduksi saraf dan diskriminasi warna

•Uji saring▫uji yodium-azida.

Page 6: Penyakit Akibat Kerja

Pemeriksaan tempat kerja•Penilaian lingkungan

▫tabung pendeteksi gas, analisis fotometrik sampel udara yang terserap arang aktif dengan kromatografi gas-cair dan alat analisis gas yang memberikan pembacaan langsung berkelanjutan.

•Penilaian biologis▫paparan yang lebih tinggi dari 50 mg CS2/m3

udara, uji yodium-azida (+) mencerminkan paparan terhadap karbon disulfida secara kuantitatif.

Page 7: Penyakit Akibat Kerja

Diagnosis klinis•Pasien yang adalah seorang pekerja di

sebuah pabrik karbon tetraklorida dan vakum elektronik yang banyak mengandung karbon disulfida mengalami intoksikasi atau keracunan kronik bahan kimiawi di tempat pasien bekerja.

Page 8: Penyakit Akibat Kerja

Pajanan yang dialami pasien•Karbon disulfida

▫suatu cairan tidak berwarna dan sangat refraktif dengan bau aromatic manis. CS2 untuk komersil dan reagen merupakan cairan kekuningan dengan bau busuk.

▫bahan baku atau bahan kimia yang dibutuhkan dalam pembuatan rayon, tekstil, selofan, karbon tetra klorida, aselerator, vulkanisasi karet, bahan aktif, fungisida, viskos, produksi cat mobil, serta bahan aditif dalam produksi ban mobil.

Page 9: Penyakit Akibat Kerja

Pajanan yang dialami pasien•Karbon tetraklorida

▫Bahan kimia golongan halogen, alifatik, berbentuk cair, tidak berwarna, berbau khas, tidak dapat menyala.

▫sebagai pelarut yang mudah menguap (solven) untuk berbagai tujuan, antara lain proses ekstraksi: minyak makan, minyak wangi, bahan farmasi, pigmen.

Page 10: Penyakit Akibat Kerja

Hubungan pajanan terhadap penyakit

Uap (inhalasi)Kulit

(absorpsi)

Masuk ke pembuluh darah dan didistribusikan ke

jaringan kaya lemak dan lipid

Di hati, dengan enzim hidroksilase menghasilkan

radikal bebas C.Cl3

Peroksidasi lipidPerubahan RE,

lisosomCedera mitokondria

Karbon disulfida

Karbon tetraklorid

a

Page 11: Penyakit Akibat Kerja

Pajanan yang dialami cukup besar • Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya karbon disulfida, sebagai berikut:

▫ Peringkat NFPA ( Skala 0-4 ): Kesehatan 2 = tingkat keparahan tinggi Kebakaran 3= sangat mudah terbakar Reaktivitas 0 = tidak reaktif.

• Toksisitas dari karbon disulfide adalah sebagai berikut: ▫ Dihirup oleh manusia dengan konsentrasi terkecil 4000 ppm/30 menit:

kematian▫ Dihirup oleh mamalia dengan konsentrasi 2000 ppm/5 menit: kematian▫ Dimakan oleh tikus dengan dosis 2780-3188 mg/kg : membunuh 50 % tikus.▫ Dihirup oleh tikus dengan dosis 10000mg/m3 selama 2 jam : membunuh 50 %

tikus.• Nilai NAB (Nilai Ambang Batas) bahan kimia karbon tetraklorida di tempat

kerja {31 mg/m3 ; A2} {5 ppm ;A2} dan batas unrung karbon disulfida di tempat kerja {31 mg/m3; 10 ppm.}

Keterangan: Zat kimia yang diperkirakan karsinogen untuk manusia (suspected human carsinogen)

Page 12: Penyakit Akibat Kerja

Efek klinis akut

•gejala psikiatri dan neurologis termasuk iritabilitas berlebihana, halusinasi, derilium manik, paranoia

Keracunan

•iritasi pada saluran pernapasan, enselopati pada sistem saraf, sakit kepala, depresi, lassitude (lemah, exhaustion), gagal koordinasi, kehilangan memori,pusing, pingsan, dan koma.

Terhirup

•iritasi pada kulit, peradangan kulit yang ditandai dengan gatal, kemerahan dan kadang-kadang melepuh.

•Iritasi mataKulitmata

Page 13: Penyakit Akibat Kerja

Efek klinis kronik• Menimbulkan suatu sindrom keracunan kronik :bertumpuk pada

berbagai organ dan sistem.

•Perubahan neurologis akan menonjol (menurunnya konduksi saraf dan elektromiografi lesi neurologis) sindrom piramidal maupun sindrom ekstrapiramidal, juga ganggua saraf otonom dan tanda-tanda keterlibatan korteks yanh lebih difus, polineuropati simetris terutama menyerang saraf sensoris ekstermitas bawah.

Saraf

•nyeri, parastesia, keram tungkai, gangguan daya ingat dan perubahan emosi.

•perubahan pskologis dan prilaku•Arterosklerosis pada usia lanjut, jantung koroner,

mikroaneurisma retina.Gejala subjektifPrilaku Vaskuler

•Penurunan aktivitas kelenjar adrenal, gangguan spermatogenesis, gangguan keseimbangan hormonal pada wanita terbukti dengan menstruasi yang tidak teratur, abortus spontan dan persalinan prematur, fungsi tiroid terganggua.

Endokrin

Page 14: Penyakit Akibat Kerja

Etiologi ▫Karbon disulfida dapat ditemukan dalam

jumlah sangat kecil dalam batu bara dan minyak bumi mentah.

▫Secara komersil dihasilkan dengan memanaskan arang dengan sulfur uap dan juga dengan mereaksikan sulfur dengan hidrokarbon minyak bumi.

▫CS2 kualitas komersil dan kalitas reagen merupakan cairan kekuningan dengan bau busuk.

Page 15: Penyakit Akibat Kerja

Epidemiologi▫Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat

bekerja pada kondisi yang tidak nyaman dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

▫Menurut International Labor Organization (ILO) setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit atau yang di sebabkan oleh pekerjaan.

▫Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat kerja dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya.

Page 16: Penyakit Akibat Kerja

Peranan faktor individu•Status kesehatan fisik adakah alergi/atopi•Riwayat penyakit kronis•Kebiasaan pasien mengenai kebersihan•Riwayat penyakit dalam keluarga•Kebiasaan berolahraga•Status kesehatan mental

Page 17: Penyakit Akibat Kerja

Faktor Lain di Luar Pekerjaan•Tanyakan mengenai kebiasaan atau hobi •Higenis kawasan tempat tinggal •Pekerjaan sambilan

Page 18: Penyakit Akibat Kerja

Diagnosis Okupasi•Pasien tersebut menderita penyakit akibat

kerja yang mana gejala yang pasien keluhakan merupakan manifestasi dari depresi sistem saraf pasien akibat pajanan bahan kimia dalam waktu lama.

Page 19: Penyakit Akibat Kerja

K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)• Kesehatan kerja bertujuan agar pekerja memperoleh derajat

kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.

• Keselamatan kerja sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya menuju masyarakat makmur sejahtera.

• Pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Page 20: Penyakit Akibat Kerja

Penatalaksanaan• Terhirup

▫ segera pindahkan dari area pemaparan, longgarkan semua pakaian yang melekat. Jika kesulitan bernapas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernapas, lakukan resusitasi paru.

• Kontak dengan kulit▫ Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi.

Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak .

• Kontak dengan mata▫ Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam

normal(NaCl 0,9%), selama 15-20 menit.• Tertelan

▫ Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Page 21: Penyakit Akibat Kerja

Pencegahan• Pencegahan Primer – Health Promotion

▫ Penyuluhan dan edukasi perilaku kesehatan▫ Faktor bahaya di tempat kerja▫ Perilaku kerja yang baik▫ Olahraga▫ Gizi seimbang

• Pencegahan Sekunder – Specific Protection▫ Pengendalian melalui perundang-undangan▫ Pengendalian administrative/organisasi: rotasi/pembatasan jam kerja▫ Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri (APD)▫ Pengendalian jalur kesehatan: imunisasi

• Pencegahan Tersier - Early Diagnosis and Prompt Treatment▫ Pemeriksaan kesehatan pra-kerja▫ Pemeriksaan kesehatan berkala▫ Surveilans▫ Pemeriksaan lingkungan secara berkala▫ Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja▫ Pengendalian segera di tempat kerja2

Page 22: Penyakit Akibat Kerja

Managemen serta pemantauan lingkungan kerja

• Ventilasi :gunakan ventilasi yang memadai untuk menjaga konsentrasi uap dari bahan ini tetap di bawah batas paparan, khususnya pada ruang yang terbatas.

• Perlindungan mata : gunakan kacamata pengaman tahan percikan bahan kimia.

• Pakaian : gunakan pakaian yang tahan bahan kimia• Sarung tangan :gunakan sarung tangan yang tahan

bahan kimia.• Respirator: untuk mengurangi paparan uap• Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi

baik, di tempat tertutup rapat, di area terpisah, beri label pada wadah penyimpanan. Jauhkan dari panas dan sumber api dan bahan yang tidak kompatibel.

Page 23: Penyakit Akibat Kerja

Prognosis•Keracunan akut menggembirakan•Keracunan kronik tergantung dari sistem

yang terkena, serta pada beratnya efek tersebut.

•Perubahan prilaku, neurologis, vaskuler dapar berlangsung beberapa tahun meskipun paparan sudah dihentikan, dan pada beberapa kasus kelainan tersebut akan menetap.

Page 24: Penyakit Akibat Kerja

Kesimpulan• Laki-laki berusia 45 tahun dengan keluhan

kesemutan, susah tidur, sulit berkonsentrasi dan sering merasa gelisah menderita penyakit akibat kerja yang mana gejala yang pasien keluhakan merupakan manifestasi klinis dari depresi sistem saraf pasien akibat pajanan bahan kimia karbon disulfida dalam waktu lama.

• Anamnesis yang lengkap dan mendalam mengenai pekerjaan pasien sangat membantu dalam penegakan diagnosis hingga akhirnya pasien diberikan penatalaksanaan farmakoterapi serta upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Page 25: Penyakit Akibat Kerja