penuaan kulit

8
Penuaan Kulit Daerah tropis banyak memperoleh sinar matahari dibandingkan belahan bumi lainnya, memperbesar risiko kerusakan kulit akibat pancaran sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari. Sinar matahari yang tampak ( visible light , 400-800 nm) tidak menimbulkan kerusakan, tetapi di sebelahnya terdapat sinar infra merah (infra red atau IR, 1300-1700 nm) yang 40% bagiannya mencapai bumi dan berpengaruh terhadap proses photo aging (penuaan yang disebabkan oleh sinar matahari). Gabungan antara sinar IR dengan UV-B akan menyebabkan kerusakan dermis (dermal elastosis) dan berbagai keganasan kulit. Sinar UV yang mempengaruhi kehidupan biologik mempunyai panjang gelombang antara 250-400 nm, dengan pembagian segmen yaitu: – Segmen UV-A (320-400 nm) Paling banyak mencapai bumi sampai 100 kali UV-B, tetapi dengan kekuatan lemah sampai 1:1000 UVB. Segmen sinar ini masuk ke dalam dermis menyebabkan kerusakan jaringan dermis, sehingga proses penuaan dipercepat menyebabkan reaksi fotosensitivitas dan bersama UV-B berperan dalam proses keganasan kulit. – Segmen UV-B (290-320 nm) Sinar terkuat yang mencapai bumi. Kerusakan kulit yang ditimbulkan berada di bagian bawah epidermis, berupa luka bakar (sunburn) , kelainan pra-kanker, dan keganasan. Lapisan ozon

Upload: diankurnia32

Post on 04-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

..

TRANSCRIPT

Page 1: Penuaan Kulit

Penuaan Kulit

Daerah tropis banyak memperoleh sinar matahari dibandingkan belahan bumi lainnya,

memperbesar risiko kerusakan kulit akibat pancaran sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari.

Sinar matahari yang tampak ( visible light , 400-800 nm) tidak menimbulkan kerusakan, tetapi di

sebelahnya terdapat sinar infra merah (infra red atau IR, 1300-1700 nm) yang 40% bagiannya

mencapai bumi dan berpengaruh terhadap proses photo aging (penuaan yang disebabkan oleh

sinar matahari). Gabungan antara sinar IR dengan UV-B akan menyebabkan kerusakan dermis

(dermal elastosis) dan berbagai keganasan kulit. Sinar UV yang mempengaruhi kehidupan

biologik mempunyai panjang gelombang antara 250-400 nm, dengan pembagian segmen yaitu:

– Segmen UV-A (320-400 nm)

Paling banyak mencapai bumi sampai 100 kali UV-B, tetapi dengan kekuatan lemah sampai

1:1000 UVB. Segmen sinar ini masuk ke dalam dermis menyebabkan kerusakan jaringan dermis,

sehingga proses penuaan dipercepat menyebabkan reaksi fotosensitivitas dan bersama UV-B

berperan dalam proses keganasan kulit.

– Segmen UV-B (290-320 nm)

Sinar terkuat yang mencapai bumi. Kerusakan kulit yang ditimbulkan berada di bagian bawah

epidermis, berupa luka bakar (sunburn) , kelainan pra-kanker, dan keganasan. Lapisan ozon

mengabsorpsi 90% segmen UV-B terutama pada panjang gelombang 290-300 nm.

– Segmen UV-C (200-290 nm)

Sinar terkuat yang diabsorpsi oleh lapisan ozon, sehingga tidak mencapai permukaan bumi,

tetapi dengan adanya kebocoran lapisan ozon saat ini dan penurunannya sebanyak 8% setiap

dekade, maka sinar UV-C dapat mencapai bumi dan sangat membahayakan lingkungan.

Pembentukan radikal bebas intrasel yang reaktif akan mempercepat proses kerusakan dan

penuaan kulit.

Proses menua kulit berlangsung secara lambat, tetapi pasti, terutama pada wajah seperti terlihat

keriput-keriput, lipatan-lipatan kulit, garis-garis eksprersi yang lebih jelas, penurunan kulit

(kendor) terutama pada dagu. Kulit muka menjadi kering, tipis dan kasar, elastisitasnya

Page 2: Penuaan Kulit

berkurang, kadang disertai bercak-bercak hiperpigmentasi, dan bentukan tumor, sehingga akan

sangat mempengaruhi penampilan seseorang. Kapan mulainya usia senja, tidak sama pada setiap

orang. Pada orang-orang tertentu dapat terjadi sesuai usia, tetapi pada sebagian orang proses

menua kulit lebih awal atau disebut penuaan dini (premature agin g). Banyak faktor yang

mempengaruhi baik dari dalam tubuh (faktor internal atau intrinsik) maupun dari luar (faktor

eksternal atau ekstrinsik).

Penuaan kulit dapat terjadi melalui dua proses :

1. Proses menua intrinsik

Disebu sebagai proses menua sejati karena berlangsung alamiah, dari dalam tubuh sendiri secara

fisiologis. Perubahan kulit menyeluruh sejalan dengan bertambahnya usia.

1. Proses menua ekstrinsik

Terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh (lingkungan) seperti sinar matahari, kelembaban

udara dan iklim yang dapat mempercepat proses menua pada kulit. Perubahan pada kulit

terutama ditempat terpajan seperti wajah, leher, tangan. Radiasi sinar matahari merupakan faktor

yang paling utama dan penuaan karena pajanan sinar matahari yang berlebihan disebut photo

aging.

Faktor yang mempengaruhi proses menua:

1. Faktor internal antara lain: keturunan (genetik), ras, hormonal, penyakit sistemik, keadaan

umum yang buruk atau malnutrisi.

2. Faktor eksternal:

1. Sinar surya (SS) merupakan faktor utama terjadinya proses menua kulit ( photoaging). Pada

daerah yang sering terkena paparan terutama wajah, leher, dan punggung tangan terjadi

kerusakan (photoaging) yang akan memperberat ( superimposed) kelainan yang terjadi karena

penuaan fisiologik, sehingga perubahan yang tampak berasal dari kombinasi proses penuaan

ekstrinsik maupun intrinsik. 80% penuaan pada wajah merupakan tanda terkena pajanan SS,

meskipun faktor lain seperti merokok, alkohol berperan pula pada proses timbulnya kerut wajah

dini (Uitto, 1997). Pajanan SS pada kulit manusia dapat menyebabkan reaksi akut, berupa

Page 3: Penuaan Kulit

gangguan pigmentasi, terbakar surya, gosong kulit dan kronis berupa gangguan pigmentasi,

penuaan dini, gangguan pigmentasi, pre kanker, dan kanker kulit. Hal ini disebabkan efek

biologik SS yang sampai ke bumi, terdiri dari beberapa spektrum yaitu sinar UVA dan UVB.

Efek UVA dan UVB pada kulit menyebabkan:

– Pada tingkat seluler, inti sel mengalami kerusakan DNA (bagian dari inti yang berfungsi

menyandi sintesa protein dan merupakan perangkat genetik yang menurunkan sifat individu).

Kerusakan ini akan memacu reaksi perbaikan DNA. Kegagalan perbaikan DNA sangat beresiko

menghasikan gena mutan dan hilangnya sebagian protein atau mutasi gena yang dapat menyandi

protein-protein berakibat terbentuknya kanker kulit.

– Pada membrana sel pajanan sinar UV mengaktifkan radikal bebas. Pembentukan radikal bebas

menyebabkan kerusakan sel, jaringan, dan enzim-enzim tertentu, serta memicu transkripsi DNA,

sintesis tyrosinase, dan berakhir sebagai sintesis melanin yang akan menyebabkan bercak

kecoklatan yang tak merata pada kulit wajah.

– Menurunnya respon imun (sistem kekebalan tubuh) karena terjadinya reaksi fotoisomerisasi

yang diakibatkan oleh perubahan bentuk molekul tereksitasi setelah pajanan sinar UV.

b. Pengaruh kekeringan kulit, yang terjadi biasanya oleh karena:

– Cara merawat kulit salah, antara lain menggunakan kosmetik yang tidak sesuai dengan kondisi

kulit dan lingkungan pemakai, seperti terlalu sering memakai sabun atau pembersih berkadar

alkohol tinggi pada jenis kulit yang normal.

– Kelembaban udara yang rendah seperti di daerah pegunungan atau dataran tinggi, ruang ber-

AC, paparan angin, suhu dingin atau panas, akan mempercepat penguapan air, sehingga kulit

menjadi kering.

3. Faktor lain yang menyebabkan proses penuaan dini dari luar, antara lain pernyakit menahun

pada organ dalam tubuh (penyakit sistemik), keadaan gizi yang buruk, kebiasaan merokok,

minuman keras, kopi yang berlebihan, sering mengalami stress, penurunan berat badan yang

terlalu cepat, penggunaan otot-otot muka yang tak diperlukan dan berlebihan.

Gambaran klinis penuaan kulit sebagai berikut:

Page 4: Penuaan Kulit

1. Kulit kering, disebabkan karena menurunnya fungsi atau ktifitas kelenjar minyak,

kelenjar keringat dan hormon estrogen, serta penguapan air yang berlebihan. Jumlah

kelenjar keringat aktif menurun, sehingga produksi keringat berkurang.

2. Permukaan kulit kasar, tipis, dan bersisik, karena lapisan tanduk mudah lepas dan ada

kecenderungan sel-sel yang mati saling melekat di permukaan kulit. Selain itu terjadi

kelainan pada proses keratinisasi, disertai perubahan ukuran dan bentuk sel lapisan

tanduk, sebagian berkelompok dan mudah lepas, sehingga terlihat sebagai sisik yang

kasar.

3. Kulit menjadi kendor terutama pada dagu, elastisitas berkurang, menggelantung dengan

kerutan atau keriput (wrinkles), dan garis ekspresi lebih jelas. Keadaan ini disebabkan

oleh karena perubahan faktor penunjang kulit, antara lain:

4. Sel pembentuk kologen berkurang, menyebabkan pembentukan baru dan penggantian

yang tua menjadi lambat sehingga jumlah berkurang.

5. Serat elastin lebih mengeras dan menebal sehinggga daya kenyal berkurang dan kulit

menjadi kurang lentur, tak dapat tegang.

6. Proses menua pada tulang dan otot mengecil (atrofi) dan jaringan lemak bawah kulit

menipis disertai kehilangan daya kenyalnya.

7. Pengaruh kontraksi otot mimik yang tidak diikuti kontraksi kulit yang sesuai sehingga

terlihat alur keriput di daerah wajah.

8. Bercak pigmentasi tidak merata pada permukaan kulit karena perubahan distribusi

pigmen melanin dan prolifrasi sel pembuat pigmen (melanosit), disertai fungsi yang

menurun, sehingga pengumpulan pigmen melanin tidak teratur.

9. Bentukan tumor baik jinak maupun ganas. Hal ini disebabkan karena efek kronis sinar

surya menyebabkan kerusakan pada DNA sel kulit. Kerusakan mungkin dapat dilakukan

perbaikan namun bila tidak, terjadi mutasi gena sehingga proliferasi sel berlebihan dan

terbentuk tumor kulit jinak sepert keratitis seboroik, skin tag, keratoakantoma atau tumor

ganas seperti karsinoma sel basal.

Page 5: Penuaan Kulit

Klasifikasi Glogau :

Tipe I ( No wrinkles)

1. Perubahan photo aging

2. Perubahan pigmentasi ringan

3. Tidak ada keratosis

4. Kerutan minimal

5. Usia: 20-30 tahun

6. Minimal atau tanpa make-up

Tipe II (Wrinkles in motion )

1. Photo aging tingkat permulaan atau sedang

2. Permulaan lentigenous senilis terlihat

3. Teraba keratosis, tetapi tidak terlihat

4. Garis ketawa parallel tampak di lateral mulut

5. Usia: 30-40 tahun

6. Biasanya menggunakan foundation

Tipe III ( Wrinkles at rest)

1. Photo aging tingkat lanjut

2. Tampak dyschromia, teleangiektasis

3. Keratosis nyata

4. Wrinkles tampak walau tidak digerakkan

5. Usia: 50 tahun atau lebih

Page 6: Penuaan Kulit

6. Selalu menggunakan foundation

Tipe IV (Only wrinkles)

1. Photo aging tingkat berat

2. Warna kulit kuning keabu-abuan

3. Wrinkles seluruh kulit atau tidak ada kulit normal

4. Permulaan keganasan kulit

5. Usia: 60 tahun ke atas

6. Tidak dapat menggunakan make-up (retak)