memahami konsep penuaan

32
MAKALAH MEMAHAMI KONSEP PENUAAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gerontik Disusun oleh: 2015

Upload: rus-ikuyz

Post on 14-Apr-2017

256 views

Category:

Healthcare


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Memahami konsep penuaan

MAKALAH

MEMAHAMI KONSEP PENUAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gerontik

Disusun oleh:

2015

Page 2: Memahami konsep penuaan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang

diridhoi Allah SWT.

Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami

tentang MEMAHAMI KONSEP PENUAAN. mudah-mudahan makalah ini bisa

membantu bagi mahasiswa untuk bekal nanti di lapangan.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis

yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.

Sukabumi, September 2015

Penulis

i

Page 3: Memahami konsep penuaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................2

C. Tujuan Penulisan........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Penuaan.........................................................................................4

B. Teori-Teori Penuaan...................................................................................5

1. Teori Biologis.......................................................................................5

2. Teori Psikososiologis............................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................17

B. Saran ..........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Memahami konsep penuaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerontologi, studi ilmiah tentang efek penuaan dan penyakit yang

berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi aspek biologis,

fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Perawat yang

merencanakan dan memberikan perawatatn pada orang diusianya yang telah

lanjut mendukung dan mengembangkan teori yang menjadi dasar untuk

asuhan keperawatan selama tahap akhir kehidupan ini.

Sejak awal manusia telah berusaha menjelaskan bagaimana dan

mengapa terjadi penuaan, namun tidak ada teori tunggal yang dapat

menjelaskan proses penuaan. Setiap orang akan mengalami enuaan, tetapi

penuaan pada setiap individu akan berbeda tergantung faktor herediter, stresor

lingkungan, dan sejumlah besar faktor yang lain. Walaupun tidak ada satu

teori yang dapat menjelaskan peristiwa fisik, psikologis, dan peristiwa sosial

yang kompleks yang terjadi dari waktu ke waktu, suatu pemahaman dari

penelitian dan teori-teori yang dihasilkan sangant penting bagi perawat untuk

membantu orang lanjut usia memelihara kesehatan fisik dan psikis yang

sempurna.

Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi

biasanya dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu teori biologis

dan psikosoaial. Penelitian yang terlibat dengan jalur biologi telah

1

Page 5: Memahami konsep penuaan

memusatkan perhatian pada indikator yang dapat dilihat dengan jelas pada

proses penuaan, banyak pada tingkat seluler, sedangkan ahli teori psikososial

mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam

kaitan dengan kepribadian dan perilaku.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, yang menjadi fokus pembahasan dari

penulisan makalah ini adalah bagaimana penjelasan mengenai teori-teori

penuaan, yang meliputi:

1. Teori Biologis, terdiri dari:

a. Teori Radikal Bebas

b. Teori Genetika

c. Teori Cross Link

d. Teori Wear and Tear

e. Teori Imunologis

f. Teori Neuroendokrin

g. Riwayat Lingkungan

2. Teori Psikososial, terdiri dari:

a. Teori Kepribadian

b. Teori Tugas Perkembangan

c. Teori Disengagement

d. Teori Aktivitas

e. Teori Kontinuitas

2

Page 6: Memahami konsep penuaan

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan lebih

mendetail lagi mengenai mata kuliah keperawatan komunitas 2 khusus nya

untuk materi tentang teori-teori penuaan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tentang teori biologis dan macam-macam teori yang

ada didalamnya.

b. Untuk mengetahui tentang teori psikososial dan macam-macm teori

yang ada didalamnya.

3

Page 7: Memahami konsep penuaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Penuaan

Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan

mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan

terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita

(Constantinides, 1994)

Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan.

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-

lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri/mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap

infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantindes, 1994)

Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa

atau tahap hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut

usia. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau

juga suatu kecacatan. Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan

berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam

maupun dari luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa

ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia.

Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia

dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan

4

Page 8: Memahami konsep penuaan

saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya

tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai

menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda,

baik dalam hal pencapain puncak maupun menurunnya

B. Teori-Teori Penuaan

1. Teori Biologis

Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan,

termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan

kematian. Perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan

molekular dan seluler dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh

untuk berfungsi secara adekuat dan melawan penyakit. Seiring dengan

brekembangnya kemampuan kita untuk menyelidiki komponen-komponen

yang kecil dan sangat kecil, suatu pemahaman tantang hubungan hal-hal

yang memengaruhi penuaan ataupun tentang penyebab penuaan yang

sebelumnya tidak diketahui, sekarang telah mengalami peningkatan.

Walaupun bukan suatu definisi penuaan, tetapi lima karakteristik

penuaan telah dapat diidentifikasi oleh para ahli. Teori biologis juga

mencoba untuk menjelaskan mengapa orang mengalami penuaan dengan

cara berbeda dari waktu kewaktu dan faktor apa yang memengaruhi umur

panjang, perlawanan terhadap organisme, dan kematian atau perubahan

seluler. Suatu pemahaman tentang perspektif biologi dapat memberikan

pengetahuan kepada perawat tentang faktor resiko spesifik dihubungkan

5

Page 9: Memahami konsep penuaan

dengan penuaan dan bagaimana orang dapat dibantu untuk meminimalkan

atau menghindari resiko dan memaksimalkan kesehatan.

a. Teori Radikal Bebas

Radikal bebas adalah produk metabolisme seluler yang

merupakan bagian molekul yang sangat reaktif. Molekul ini memiliki

muatan ekstraseluler kuat yang dapat menciptakan reaksi dengan

protein, mengibah bentuk dan sifatnya, molekul ini juga dapat bereaksi

dengan lipid yang berada dalam membran sel, mempengaruhi

permeabilitasnya atau dapat berikatan dengan organel sel. Teori ini

menyatakan bahwa penuaan disebabkan karena terjadinya akumulasi

kerusakan irreversibel akibat senyawa pengoksidasi. Dimana radikal

bebas dapat terbentuk dialam, tidak stabilnya radikal bebas

mengakibatkan oksidasi bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan

protein.

b. Teori Genetika

Teori sebab akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama

disebabkan oleh pembentukan gen dan dampak lingkungan pada

pembentukan kode genetik. Menurut teori genetike, penuaan adalah

suatu proses yang secara tidak sadar diwariskan yang berjalan dari

waktu ke waktu untuk mengubah sel atau struktur jaringan. Dengan

kata lain, perubahan rentang hidup dan panjang usia telah ditentukan

sebelumnya. Teori genetika terdiri dari teori asam deoksiribonukleat

6

Page 10: Memahami konsep penuaan

(DNA), teori krtepatan dan kesalahan, mutasi somatik, dan teori

glikogen. Teori-teori ini menyatakan bahwa proses replikasi pada

tingkatan seluler menjadi tidak terartur karena adanya informasi tidak

sesuai yang diberikan dari inti sel. Molekul DNA menjadi bersilangan

(crosslink) denga unsur yang lain sehingga mengubah informasi

genetik. Adanya crosslink ini mengakibatkan kesalahan pada tingkat

seluler yang akhirnya mengakibatkan sistem dan organ tubuh gagal

untuk berfungsi. Bukti yang mendukung teori-teori ini termasuk

perkembangan radikal bebas, kolagen, dan lipofusin. Selain itu,

peningkatan frekuensi kanker dan penyakit autoimun yang

dihubungkan dengan bertambahnya umur menyatakan bahwa mutasi

atau kesalahan terjadi pada tingkat molekular dan selular.

c. Teori Cross Link

Teori crosslink dan jaringan ikat menyatakan bahwa molekul

kolagen dan elastin, komponen jaringan ikat, membentuk senyawa

yang lama meningkatkan rigiditas sel, crosslink diperkirakan akibat

reaksi kimia yang menimbulkan aenyawa antara molekul-molekul

yang normalnya terpisah atau secara singkatnya sel-sel tua atau usang,

reaksi kimianya menyebakan kurang elastis dan hilangnya fungsi.

Contoh crosslink jaringan ikat terkait usia meliputi penurunan

kekuatan daya rentang dinding arteri, tanggalnya gigi, tendon kering

dan berserat.

7

Page 11: Memahami konsep penuaan

d. Teori Wear and Tear

Teori ini mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik

atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong

malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi organ tubuh. Pendukung

teori ini percaya bahwa tubuh akan mengalami kerusakan berdasarkan

suatu jadwal.

Radikal bebas adalah contoh dari produk sampah metabolisme

yang menyebabkan kerusakan ketika akumulasi terjadi. Radikal bebas

dengan cepat dihancurkan oleh sistem enzim pelindung pada kondisi

normal. Beberapa radikal bebas berhasil lolos dari proses perusakan ini

dan berakumulasi didalam struktur biologis yang penting, saat itu

kerusakan organ terjadi.

Karena laju metabolisme terkait secara langsung pada

pembentukan radikal bebas, sehingga ilmuwan memiliki hipotesis

bahwa tingkat kecepatan produksi radikal bebas berhubungan dengan

penentuan waktu rentang hidup. Pembatasan kalori dan efeknya pada

perpanjangan rentang hidup mungkin berdasarkan pada teori ini.

Pembatasan kalori telah terbukti dapat meningkatkan masa hidup pada

tikus percobaan. Sepanjang masa hidup, tikus-tikus tersebut telah

mengalami penurunan angka kejadian kemunduran fungsional, dan

mengalami lebih sedikit kondisi penyakit yang berkaitan dengan

peningkatan umur, berkurangnya kemunduran fungsional tubuh, dan

menurunnya insidensi penyakit yang berhubungan dengan penuaan.

8

Page 12: Memahami konsep penuaan

e. Teori Imunitas

Teori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam

sistem imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang

bertambah tua, pertahanan mereka terhadap organisme asing

mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita

berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi. Seiring dengan

berkurangnya fungsi sistem imun, terjadilah peningkatan dalam

respons autoimun tubuh. Ketika orang mengalami penuaan, mereka

mungkin mengalami penyakit autoimun seperti artritis reumaoid dan

alergi terhadap makanan dan faktor lingkungan yang lain.

Penganjur teori ini sering memusatkan pada peran kelenjar

timus. Berat dan ukuran kelenjar timus menurun seiring dengan

bertambahnya umur, seperti halnya kemampuan tubuh untuk

diferensiasi sel T. karena hilangnya diferensiasi sel T, tubuh salah

mengenali sel yang tua dan tidak beraturan sebagai benda asing dan

menyerangnya. Pentingnya pendekatan pemeliharaan kesehatan,

pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan terhadap npelayanan

kesehatan, terutama pada saat penuaan terjadi tidak dapat diabaikan.

Walaupun semua orang memerlukan pemeriksaan rutin untuk

memastikan deteksi dini dan perawatan seawal mungkin, tetapi pada

orang lanjut usia kegagalan melindungi sistem imun yang telah

mengalami penuaan melalui pemeriksaan kesehatan ini dapat

mendorong ke arah kematian awal dan tidak terduga. Selain itu,

9

Page 13: Memahami konsep penuaan

program imunisasi secara nasional untuk mencegah kejadian dan

penyebaran epidemi penyaki, seperti pneumonia dan influenza diantara

orang lanjut usia juga mendukung dasar teoritis praktik keperawatan.

f. Teori Neuroendokrin

Diskusi sebelumnya tentang kelenjar timus dan sistem imun

serta interaksi antara sistem saraf dan sistem endokrin menghasilkan

persamaan yang luar biasa. Pada kasus selanjutnya para ahli telah

memikirkan bahwa penuaan terjadi oleh karena adanya suatu

perlambatan dalam sekresi hormon tertentu yang mempunyai suatu

dampak pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. Hal ini lebih jelas

ditunjukkan dalam kelenjar hipofisis, tiroid, adrenal, dan reproduksi.

Salah satu area neurologis yang mengalami gangguan secara

universal akibat penuaan adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk

menerima, memproses, dan bereaksi terhadap perintah. Dikenal

sebagai perlambatan tingkah laku, respon ini kadang-kadang

diinterpretasikan sebagai tindakan melawan, ketulian, atau kurangnya

pengetahuan. Pada umumnya, sebenarnya yang terjadi bukan satupun

dari hal-hal tersebut, tetapi orang lanjut usia sering dibuat untuk

merasa seolah-olah mereka tidak kooperatif atau tidak patuh. Perawat

dapat memfasilitasi proses pemberian perawatan dengan cara

memperlambat instruksi dan menunggu respon mereka.

10

Page 14: Memahami konsep penuaan

g. Riwayat Lingkungan

Menurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan (misalnya

karsinogen dari industri, cahaya matahari, trauma dan infeksi) dapat

membawa perubahan dalam proses penuaan. Walaupun faktor-faktor

ini diketahui dapat mempercepat penuaan, dampak dari lingkungan

lebih merupakan dampak sekunder dan bukan merupakan faktor utama

dalam penuaan.

Perawat dapat mempunyai pengetahuan yang mendalam

tentang dampak dari aspek ini terhadap penuaan dengan cara mendidik

semua kelompok umur tentang hubungan antara faktor lingkungan dan

penuaan yang dipercepat. Ilmu pengetahuan baru mulai untuk

mengungkap berbagai faktor lingkungan yang dapat memengaruhi

penuaan.

2. Teori Psikososiologis

Teori psikososialogis memusatkan perhatian pada perubahan sikap

dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari

implikasi biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan ini,

perubahan sosiologis atau nonfisik dikombinasikan dengan perubahan

psikologis.

Masing-masing individu, muda, setengah baya, atau tua adalah

unik dan memiliki pengalaman, melalui serangkaian kejadian dalam

kehidupan, dan melalui banyak peristiwa. Salama 40 tahun terakhir,

11

Page 15: Memahami konsep penuaan

beberapa teori telah berupaya untuk menggambarkan bagaimana perilaku

dan sikap pada awal tahap kehidupan dapat memengaruhi reaksi manusia

sepanjang tahap akhir hidupnya. Pekerjaan ini disebut proses “penuaan

yang sukses” contoh dari teori ini termasuk teori kepribadian.

a. Teori Kepribadian

Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang

subur dalam tahun-tahun akhir kehidupannya yang telah merangsang

penelitian yang pantas dipertimbangkan. Teori kepribadian

menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis tanpa

menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia. Jung

mengembangkan suatu teori pengembangan kepribadian orang dewasa

yang memandang kepribadian sebagai ektrovert atau introvert ia

berteori bahwa keseimbangan antara keddua hal tersebut adalah

penting kesehatan. Didalam konsep intoritas dari Jung, separuh

kehidupan manusia berikutnya digambarkan dengan memeiliki

tujuannya sendiri yaitu untuk mengembangkan kesadaran diri sendiri

melalui aktivitas yang dapat merefleksikan diri sendiri.

b. Teori Tugas Perkembangan

Beberapa ahli teori sudah menguraikan proses maturasi dalam

kaitannya dengan tugas yang harus dikuasai pada tahap sepanjang

rentang hidup manusia. Hasil penelitian Ericson mungkin teori terbaik

yang dikenal dalam bidang ini. Tugas perkembangan adalah aktivitas

12

Page 16: Memahami konsep penuaan

dan tantangan yang harus dipenuhi oleh seseorang pada tahap-tahap

spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang sukses.

Erickson menguraikan tugas utama lansia adalah mampu melihat

kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang dijalani dengan

integritas. Pada kondisis tidak adanya pencapaian perasaan bahwa ia

telah menikmati kehidupan yang baik, maka lansia tersebut beresiko

untuk disibukkan dengan rasa penyesalan atau putus asa. Minat yang

terbaru dalam konsep ini sedang terjadi pada saat ahli gerontologi dan

perawat gerontologi memeriksa kembali tugas perkembanagn lansia.

c. Teori Disengagement

Teori disengagement (teori pemutusan hubungan),

dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1960-an, menggambarkan

proses penarikan diri oleh lansia dari peran bermasyarakat dan

tanggung jawabnya. Menurut ahli teori ini, proses penarikan diri ini

dapat diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari, dan penting untuk

fungsi yang tepat dari masyarakat yang sedang tumbuh. Lansia

dikatakan bahagia apabila kontak sosial telah berkurang dan tanggung

jawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda. Manfaat

pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah agar ia dapat

menyediakan waktu untuk merefleksikan pencapaian hidupnya dan

untuk menghadapi harapan yang tidak terpenuhi, sedangkan

13

Page 17: Memahami konsep penuaan

manfaatnya bagi masyarakat adalah dalam rangka memindahkan

kekuasaan generasi tua pada generasi muda.

Teori ini banyak menimbulkan kontroversi, sebagian karena

penelitian ini dipandang cacat dan karena banyak lansia yang

menentang “postulat” yang dibangkitkan oleh teori untuk menjelaskan

apa yang terjadi didalam pemutusan ikatan atau hubungan. Sebagai

contoh, dibawah kerangka kerja teori ini, pensiun wajib menjadi

kebijakan sosial yang harus diterima. Dengan meningkatnya rentang

waktu kehidupan alami, pensiun pada usia 65 tahun berarti bahwa

seorang lanjut usia yang sehat dapat berharap untuk hidup 20 yahun

lagi. Bagi banyak individu yang sehat dan produktif, prospek diri suatu

langkah yang lebih lambat dan tanggung jawab yang lebih sedikit

merupakan hal yang tidak diinginkan. Jelasnya, banyak lansia dapat

terus menjadi anggota masyarakat produktif yang baik sampai mereka

berusia 80 sampai 90 tahun.

d. Teori Aktivitas

Lawan langsung dari teori disengagement adalah teori aktivitas

penuaan, yang berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses

adalah dengan cara tetap aktif. Havighurst yang pertama menulis

tentang pentingnya tetap aktif secara sosial sebagai alat untuk

penyesuaian diri yang sehat untuk lansia pada tahun 1952. Sejak saat

itu, berbagai penelitian telah memvalidasi hubungan positif antara

14

Page 18: Memahami konsep penuaan

mempertahankan interaksi yang penuh arti dengan oranglain dan

kesejahteraan fisik dan mental orang tersebut. Gagasan pemenuhan

kebutuhan seseorang harus seimbang dengan pentingnya perasaan

dibutuhkan oleh orang lain. Kesempatan untuk turut berperan dengan

cara yang penuh arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi

dirinya adalah suatu komponen kesejahteraan yang penting bagi lansia.

Penelitian menunjukkan bahwa hilangnya fungsi peran pada lansia

secara negatif memengaruhi kepuasan hidup. Selain itu, penelitian

terbaru menunjukkan pentingnya aktivitas mental dan fisik yang

berkesinambungan untuk mencegah kehilangan dan pemeliharaan

kesehatan sepanjang masa kehidupan manusia.

e. Teori Kontinuitas

Teori kontinuitas, juga di kenal sebagai suatu teori

perkembangan, merupakan suatu kelanjutan dari dua teori sebelumnya

dan mencoba untuk menjelaskan dampak kepribadian pada kebutuhan

untuk tetap aktif atau memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan

terpenuhinya kebutuhan di usia tua. Teori ini menekankan pada

kemampuan koping individu sebelumnya dan kepribadian sebagai

dasar untuk memprediksi bagaimana seseorang akan dapat

menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat penuaan. Ciri

kepribadian dasar dikatakan tetap tidak berubah walaupun usianya

telah lanjut. Selanjutnya, ciri kepribadian secara khas menjadi lebih

15

Page 19: Memahami konsep penuaan

jelas pada saat orang tersebut bertambah tua. Seseorang yang

menikmati bergabung dengan orang lain dan memiliki kehidupan

sosial yang aktif akan terus menikmati gaya hidupnya ini sampai

usianya lanjut. Orang yang menyukai kesendirian dan memiliki jumlah

aktivitas yang terbatas mungkin akan menemukan kepuasan dalam

melanjutkan gaya hidupnya ini. Lansia yang terbiasa memiliki kendali

dalam membuat keputusan mereka sendiri tidak akan dengan mudah

menyerahkan peran ini hanya karena usia mereka yang telah lanjut.

Selain itu, individu yang telah melakukan manipulasi atau abrasi dalam

interaksi interpersonal mereka selama masa mudanya tidak akan tiba-

tiba mengembangkan suatu pendekatan yang berbeda didalam masa

akhir krhidupannya.

Ketika perubahan gaya hidup dibebankan pada lansia oleh

perubahan sosial-ekonomi atau faktor kesehatan, permasalahan

mungkin akan timbul. Kepribadian yang tetap tidak diketahui selama

pertemuan atau kunjungan singkat kadang-kadang dapat menjadi fokal

dan juga menjadi sumber kejengkelan ketika situasi mengharuskan

adanya suatu perubahan didalam pengaturan tempat tinggal. Keluarga

yang berhadapan dengan keputusan yang sulit tentang perubahan

pengaturan tempat tinggal untuk seorang lansia sering memerlukan

banyak dukungan. Suatu pemahaman tentang pola kepribadian lansia

sebelumnya dapat memberikan pengertian yang lebih diperlukan

dalam proses pengambilan keputusan ini.

16

Page 20: Memahami konsep penuaan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan

mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan

terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita

(Constantinides, 1994)

Menua merupakan proses yang dapat dilihat sebagai sebuah kontinum

kejadian dari lahir sampai meninggal (Ignativicus, Workman, Mishler, 1999).

Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan

psikologik. Teori-teori biologik sosial dan fungsional telah ditemukan untuk

menjelaskan dan mendukung berbagai definisi mengenai proses menua.

Dan pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan, perawat harus

memiliki kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut dan

menerapkannya secara total pada lingkungan perawatan klien usia lanjut

termasuk aspek fisik, mental/emosional dan aspek-aspek sosial. Dengan

demikian pendekatan eklektik akan menghasilkan dasar yang baik saat

merencanakan suatu asuhan keperawatan berkualitas pada klien lansia. 

Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan,

termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan

kematian. Perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular

17

Page 21: Memahami konsep penuaan

dan seluler dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi

secara adekuat dan melawan penyakit.

Teori psikososialogis memusatkan perhatian pada perubahan sikap

dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi

biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan ini, perubahan

sosiologis atau nonfisik dikombinasikan dengan perubahan psikologis.

B. Saran

Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap

manusia, untuk menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang

yang dapat menghindarinya dan berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda.

Berbagai proses harus dilewati, namun beberapa orang ada yang dapat melalui

prosesnya dengan baik, namun ada pula yang tidak cukup lancar. Ditinjau dari

berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan kejiwaan.

Maka, perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada

berbagai tingkatan usia harus dan wajib tahu bagaimana konidisi fisiologis

pasiennya. Termasuk pada usia lanjut.

Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensinya, baik

sebagai acuan dalam pembelajaran, ataupun sebagai pedoman dalam tindakan

asuhan keperawatan pada klien usia lanjut.

18

Page 22: Memahami konsep penuaan

DAFTAR PUSTAKA

Pringgoutumo, dkk. 2002. Buku Ajar Patologi 1 (umum), Edisi 1. Jakarta. Sagung Seto.

Sutisna Hilawan (1992), Patologi. Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI.

Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep Kes R.I.