peningkatan hasil belajar ski materi dinasti...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI DINASTI
AYYUBIYAH MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA
KELAS VIII MTS MA’ARIF 03 GRABAG KECAMATAN
GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN
2016/2017
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh
NUR KHOLIFAH
111 13 021
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
يسرالعسرٱمعإن
”Sesungguhnya bersama kesukaran ada kemudahan”
Sesekali gagal bukan berarti selamanya, sedangkan berhasil itu soal seberapa gigih kamu mau
berusaha
viii
PERSEMBAHAN
Sebuah karya kecil ini penulis persembahkan kepada:
1. Ibu Sholikhatun dan Bapak Aswadi tercinta yang senantiasa mendo‟akan,
membimbing, merawat, mendidik dan memberikan kasih sayang dari kecil sampai
sekarang, semoga Allah SWT memberikan kesehatan, umur panjang dan rezeki
yang barokah dan bermanfaat untuk beliau.
2. Kakak-kakakku Akhmad Khoeroni, Muhammad Romadhoni dan Fifit Faizah dan
keluarga besar Mbah Syubakir dan Mbah Affandi yang selalu memberikan nasehat,
pelajaran hidup yang berharga bagiku serta mendo‟akan dan memberi dukungan
terbaik.
3. Bapak K.H Zumri RWS (Alm.) dan Ibu Nyai Hj. Latifah selaku Pengasuh Pondok
Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah yang kami tunggu-tunggu barokah ilmunya.
4. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag selaku dosen Pembimbing Skripsi.
5. Bapak dan Ibu dosen yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran.
6. Ibu Eko Cahyaningsih, S. Sos selaku guru kaloborator dalam penelitian skripsi ini.
7. Dewan guru dan staff MTs Ma‟arif 03 Grabag yang membantu kelancaran dalam
mengerjakan skripsi ini.
8. Semua guru-guru mulai dari RA, MI, MTs, MAN yang telah mengajari berbagai
ilmu dan juga sudah mengantarkan sampai kuliah ini.
9. Sahabat-sahabat VERO AMICO: Aida Nur Azizah, Siti Ariyanti, Lailatul Jannah,
Siska Indarwati, Zuni Ma‟rifah, Muhammad Arsyad, Yusuf Adi Wijaya, Yusuf Aris,
Ahmad Jaelani, Muhammad Masruri yang selalu mendo‟akan dan mendukung dalam
ix
pengerjaan skripsi ini. Dan Yusuf Aris Samsudin yang telah membantu kelancaran
dalam mengerjakan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat tercinta, Aida Nur Azizah, Siti Sirril Inayah, Faiqotul Himmah, Dwi
Supriyatiningsih yang selalu setia menjadi saudara selama ini, berjuang bersama
dalam suka maupun duka dan terimakasih atas kebersamaan kita selama ini. Dan tak
lupa Oki Hirwanti, mbak Indah Nur Halimah, Wahyu Apriliani, Ella, Muntoyimah,
Queen Tesa, Muhammad Tsabit bil Khoiri, Ahmad Fajar Mubarok, Wahyu
Kurniawan, Son Aji, Nur Sirojudin, Hanif Taufiqul Hakim yang selalu mendo‟akan
dan mendukung dalam pengerjaan skripsi ini.
11. Keluarga besar PPTI Al-Falah, teman-teman angkatan 2013, teman-teman kamar
C24 dan C23 yang sama-sama sedang berjuang meraih toga simbol keberhasilan
untuk lanjut ke impian masa depan, serta adik-adik A4, juga adik Shopya Ulfa, dan
semuanya yang telah memberikan motivasi untukku.
12. Teman-teman PAI, PPL dan KKN angkatan 2013 yang sudah mensupport demi
terselesainya skripsi ini.
13. Sedulur-sedulur FK-WAMA yang selalu mendo‟akan dan mendukung dalam
pengerjaan skripsi ini.
14. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan yang juga sangat
berjasa dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
x
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرمحن الرحيم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata
guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI DINASTI AYYUBIYAH MELALUI
METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VIII MTS MA‟ARIF 03 GRABAG
KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN
2016/2017”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga dan juga selaku
Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu
serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang
sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
xi
4. Bapak Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menilai
kelayakan dan menguji skripsi dalam rangka menyelesaikan studi Pendidikan Agama
Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN Salatiga).
6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PAI IAIN Salatiga yang
telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan
pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual
serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita.
8. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu memberikan
dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam
penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda amin. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
maupun pembaca pada umumnya dan
xii
xiii
ABSTRAK
Kholifah, Nur. 2017. Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Dinasti Ayyubiyah melalui
Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VIII MTs Ma’arif 03 Grabag Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M. Ag.
Kata Kunci: hasil belajar dan mind map
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran mind map
dapat mengingkatkan hasil belajar siswa materi Dinasti Ayyubiyah pada siswa kelas VIII
MTs Ma‟arif 03 Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2017. Subjek
penelitian ini guru mata pelajaran SKI dan siswa kelas VIII MTs Ma‟arif 03 Grabag yang
terdiri dari 48 siswa.
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah
dalam PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan
dalam dua siklus. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah tes tertulis, lembar
observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan membandingkan
pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan
Klasikal.
Hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut: Standar KKM
mata pelajaran SKI adalah 70, diperoleh hasil belajar dari pra siklus, siklus I sampai siklus
II, dimana nilai rata-rata pra siklus 64,40 meningkat 4,1 point menjadi 68,50 pada siklus I
kemudian meningkat lagi 21 point menjadi 89,50 pada siklus II. Proses pembelajaran
dikatakan berhasil atau tuntas apabila hasil belajar secara klasikal mencapai 85%. Dari pra
siklus sebelum menggunakan metode pembelajaran mind map ketuntasan siswa 29%.
Sedangkan ketuntasan siswa siklus I adalah 60% dan ketuntasan siswa siklus II adalah 100%
dan 100% ≥ 85%. Dengan demikian, penerapan metode mind map pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) materi Dinasti Ayyubiyah pada siswa kelas VIII MTs
Ma‟arif 03 Grabag kecamatan Grabag kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017
dikatakan berhasil.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN BERLOGO........................................................................... ii
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi
MOTTO ..................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii
KATA PENGANTAR............................................................................... x
ABSTRAK ................................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ........ ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 6
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ........................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................ 7
F. Definisi Operasional ...................................................... 8
G. Metode Penelitian .......................................................... 12
H. Sistematika Penulisan................................................... 17
xv
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar................................................................... 20
1. Pengertian Belajar ................................................. 20
2. Pengertian Hasil Belajar ........................................ 25
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar......27
B. Sejarah Kebudayaan Islam ............................................. 28
1. Pengertian Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam ...................................................................... 28
2. Fungsi Sejarah Kebudayaan Islam.......................... 31
3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 33
4. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam .......... 34
C. Materi Dinasti Ayyubiyah............................................. . 34
D. Metode Mind Map......................................................... . 35
1. Pengertian Metode Mind Map.............................. . 35
2. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Mind
Map........................................................................ 36
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Map... . 37
4. Kegunaan Mind Map............................................ . 38
5. Faktor Penghambat Pembuatan Mind Map.......... . 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs..................................................... 41
1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Ma‟arif 03
Grabag................................................................... 41
2. Profil Sekolah........................................................ 42
3. Visi, Misi dan Tujuan............................................ 44
4. Keadaan Umum Madrasah..................................... 44
xvi
5. Keadaan Guru dan Karyawan MTs Ma‟arif 03
Grabag................................................................... 45
6. Keadaan Siswa...................................................... 47
7. Sarana prasarana.................................................... 50
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.......................................... 51
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II......................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian................................................................ 60
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus................................. 60
2. Siklus I................................................................... 63
3. Siklus II.................................................................. 68
B. Pembahasan...................................................................... 72
1. Hasil Sebelum PTK.............................................. 72
2. Hasil Penelitian Siklus I....................................... 74
3. Hasil Penelitian Siklus II...................................... 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 81
B. Saran................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Profil Sekolah
Tabel 3.2 Daftar Guru MTs Ma‟arif 03 Grabag
Tabel 3.3 Daftar Siswa MTs Ma‟arif 03 Grabag Tahun Pelajaran 2016/2017
Tabel 3.4 Nama-nama Siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif 03 Grabag
Tabel 3.5 Sarana Prasarana MTs Ma‟arif 03 Grabag
Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 4.4 Data Persentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Tabel 4.5 Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.6 Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 4.7 Gabungan Nilai Hasil Belajar Siswa antar Siklus
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Rata-rata Hasil Belajar
Diagram 4.2 Ketuntasan Siswa
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 Pedoman Pengamatan Guru
Lampiran 4 Soal Evaluasi
Lampiran 5 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa
Lampiran 6 Gambar Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 7 Lembar Konsultasi
Lampiran 8 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 11 Daftar Nilai SKK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan di masa depan dan
berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan merupakan hal
yang paling utama yang menjadi tolak ukur perkembangan suatu bangsa agar tidak
tertinggal dari bangsa lain.
Pendidikan adalah kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan
berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
diinginkan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Saefullah, 2012: 165). Potensi tersebut
meliputi potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat strategis dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan momentum segala kodrat yang terdapat dalam
diri anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat yang agar dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu,
pendidik sebagai agen pembelajaran harus bisa mengembangkan keilmuan dan
keprofesiannya. Seorang pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan kualitas pembelajaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran berarti proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan, menurut UU
2
Sisdiknas No. 20/2003, Bab 1 Pasal 1 Ayat 20 pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
(Khanifatul, 2014: 14). Proses pembelajaran pada hakikatnya mengembangkan
aktifitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi serta pengalaman
belajar yang terfokus pada: learning how to learn, learning how to do, learning to
live together, dan learning to be (a good citizen).
Dalam pembelajaran dibutuhkan suatu metode pembelajaran. Metode
pembelajaran adalah seperangkat cara yang praktis yang dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam proses pembelajaran (Asmani: 2014, 19). Dalam pendidikan
agama tidak hanya sekedar mengajarkan ajaran agama kepada peserta didik, tetapi
juga menanamkan komitmen terhadap ajaran agama yang dipelajarinya.
Hal ini berarti bahwa pendidikan agama memerlukan pendekatan pengajaran
yang berbeda dari pendekatan subyek pelajaran lain. Karena disamping mencapai
penguasaan juga menanamkan komitmen. Dengan demikian, metode yang digunakan
dalam pengajaran pendidikan agama harus mendapat perhatian yang seksama dari
guru, karena memiliki pengaruh yang sangat berarti atas keberhasilan belajar
(Hadjar, 1999:2).
Dalam pemilihan metode, guru harus mengkaji kesesuaian antara perilaku
yang diharapkan dengan tujuan metode pembelajaran. Metode yang dipakai sesuai
dengan tujuan, kondisi, jenis dan fungsinya, waktu serta peserta didik dengan
berbagai tingkat kematangannya saat dilaksanakannya kegiatan pembelajaran.
Karena metode pembelajaran merupakan faktor penting dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
3
Mata pelajaran sejarah dan kebudayaan Islam (SKI) dalam kurikulum
Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati sejarah kebudayaan Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan
hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan.
Pada dasarnya, memahami sejarah kebudayaan Islam dengan baik dan benar,
dapat bercermin untuk mengambil banyak pelajaran dan menilai perbuatan yang
merupakan keberhasilan dan kegagalan, membenahi kekurangan atau kesalahan,
guna berhati-hati agar kegagalan tidak terulang kembali, meraih keberhasilan dan
kemuliaan dunia dan akhirat (Syalabi, 1959: 4).
Sejauh ini, hasil pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs belum bisa
tercapai secara maksimal seperti yang diharapkan. Berdasarkan keterangan yang
didapat dari guru pengampu SKI, kelas VIII MTs Ma‟arif 03 Grabag kecamatan
Grabag kabupaten Magelang (Bu Eko Cahyaningsih), dengan KKM 70 dari 48
siswa, yang lulus hanya 14 siswa atau 29% dan yang tidak lulus ada 34 siswa atau
71% dengan rata-rata 64.40.
Dengan menggunakan metode yang aktif, efektif, inovatif dan tidak
membosankan, siswa diharapkan agar mampu berfikir kronologis. Maksudnya siswa
dapat benar-benar memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan
untuk menjelaskan proses perkembangan, perubahan masyarakat Islam, serta
keragaman budaya di masa yang akan datang, penguatan iman, nasehat dan
pengingat bagi umat.
4
Di salah satu madrasah peneliti menemukan beberapa problematika dalam
proses pembelajaran SKI di kelas, diantaranya adalah pemilihan metode ceramah
dan tanya jawab yang kurang tepat dengan materi yang sedang dipelajari, apresiasi
siswa terhadap mata pelajaran SKI masih rendah, kurang aktifnya siswa, sarana dan
prasarana yang kurang memadai, dan waktu yang kurang efesien.
Masalah lainnya adalah siswa sering merasa bosan karena mempelajari dan
mendalami sebuah sejarah dibutuhkan hafalan yang kuat. Rasa bosan siswa biasanya
disebabkan oleh 2 faktor, yang pertama tuntutan menghafal peristiwa, aktor dan
waktu; yang kedua metode pengajaran yang kurang cocok sehingga mata pelajaran
SKI kurang diminati dan mengakibatkan makna sejarah yang begitu penting menjadi
terbelenggu dalam suasana monoton dan kaku.
Sekarang banyak ditemui adanya strategi/pendekatan pembelajaran yang
lebih menuntut siswa berperan lebih aktif, kreatif dan lebih siap untuk menerima
pelajaran ialah Active learning (pembelajaran aktif). Guna mencapai maksud dan
tujuan pembelajaran SKI, pemilihan strategi pembelajaran aktif dengan
menggunakan metode mind map dirasa sesuai untuk membantu siswa belajar,
menyusun, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang siswa inginkan, serta
mengelompokkannya dengan cara yang alami. Karena pada bidang studi SKI siswa
dituntut untuk memahami mengenai struktur dan kronologi sebuah peristiwa sejarah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru SKI kelas VIII
pada hari rabu, 22 Maret 2017 menjelaskan bahwa materi Dinasti Ayyubiyah
merupakan materi yang sulit dipahami oleh siswa. Pada materi ini penulis rasa, siswa
merasa jenuh, pasif, media yang kurang memadai, dan siswa merasa sulit untuk
5
menghafal atau mengingat-ingat nama-nama raja, atau tahun-tahunnya, atupun
tempat-tempatnya.
Dengan metode pembelajaran mind map diharapkan siswa dapat
mengembangkan cara berfikir divergen, berfikir kreatif, efektif. Mind map adalah
cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi itu ketika dibutuhkan (Buzan, 2012: 5). Metode mind map ini berupa hasil
visualisasi yang berupa simbol atau gambar, yang dapat digunakan sebagai ganti
catatan tertulis dan hasilnya lebih cepat untuk diingat. Berdasarkan latar belakang
yang telah dipaparkan, maka penulis bermaksud melakukan penelitian di MTs
Ma‟arif 03 Grabag dengan judul: peningkatan hasil belajar SKI materi Dinasti
Ayyubiyah melalui metode Mind map pada siswa kelas VIII MTs Ma‟arif 03 Grabag
kecamatan Grabag kabupaten Magelang tahun pelajaran 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan penelitian, yakni: apakah penggunaan metode mind map dapat
meningkatkan hasil belajar siswa materi Dinasti Ayyubiyah mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam pada siswa kelas VIII semester II MTs Ma‟arif 03 Grabag
kecamatan Grabag kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui
penggunaan metode mind map dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) materi Dinasti Ayyubiyah pada siswa kelas VIII
semester II MTs Ma‟arif 03 Grabag kecamatan Grabag kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2016/2017.
6
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti
kebenaran. Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang kebenarannya
bersifat sementara, yang akan diuji kebenarannya melalui data yang dikumpulkan
(dalam Arikunto, 2006: 71). Hipotesis merupakan dugaan mengenai hubungan
antara dua variabel atau lebih. Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait
dengan rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini
adalah: penggunaan metode mind map dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti Ayyubiyah pada siswa kelas
VIII semester II MTs Ma‟arif 03 Grabag tahun pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode mind map dapat dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah:
a. Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi Dinasti Ayyubiyah
secara berkelanjutan (continue) dari siklus pertama ke siklus selanjutnya
dengan KKM individual 70.
b. Minimal 85% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII MTs Ma‟arif 03
Grabag telah mencapai nilai diatas KKM kelas.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang penulis paparkan, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
7
Dengan adanya model pembelajaran yang aktif, kreatif dan tidak membosankan
lebih diharapkan penelitian ini dapat mendukung majunya pendidikan Sejarah
Kebudayaan Islam di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Guru
1) Dapat meningkatkan profesionalisme mengajar guru, khusunya guru mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
2) Dapat menjadikan kreatifitas guru dalam menyajikan pembelajaran
3) Dapat memperoleh model pembelajaran yang tepat dalam menyajikan
materi pembelajaran
b. Untuk siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa
2) Memberi motivasi dan semangat untuk memperhatikan penjelasan guru
3) Melalui model pembelajaran yang inovatif, memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
c. Untuk Sekolah
1) Dapat menjadikan masukan untuk proses perbaiakan pembelajaran
menjadi lebih baik
2) Proses pembelajaran yang baik akan menambah kualitas madrasah dan
siswa
8
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulisan
dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan dalam definisi operasional
sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktifitas belajar (Saefullah, 2012: 204). Menurut Bloom, hasil belajar
adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar
(Suprijono, 2009: 5). Secara sederhana, hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Sejarah Kebudayaan Islam
Menurut Murodi di bukunya sejarah kebudayaan Islam kelas VII, pengertian
sejarah menurut bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu syajarotun, yang artinya
pohon. Sedangkan sejarah menurut istilah adalah peristiwa yang terjadi pada
masa lampau, yang berkaitan dengan berbagai proses kehidupan manusia dan
dipelajari di masa kini untuk diambil hikmahnya bagi perjalanan kehidupan di
masa-masa mendatang (Murodi, 2009: 4).
Sedangkan kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya (Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990: 131).
9
Sejarah kebudayaan Islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan
kebudayaan islam dalam persepektif sejarahnya. Menurut Ahmad Syalabi (1959:
4), “SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bagian
mata pelajaran pendidikan agama islam yang mana tidak terpisah dari ilmu
pendidikan agama islam”.
Dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah, mata pelajaran sejarah kebudayaan
Islam adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah islam, yang
kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan, penggunaan pengalaman dan
pembiasaan.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sejarah Kebudayaan
Islam yaitu salah satu bagian dari cabang ilmu Pendidikan Agama Islam di
madrasah yang di dalamnya membahas tentang peristiwa-peristiwa penting,
peradaban Islam agar tertanamnya nilai-nilai kepahlawanan dan keilmuan dalam
diri siswa. Selain itu siswa dapat menggali kemampuan tentang nilai, makna,
ibrah/hikmah, dalil dan teori dari fakta sejarah yang ada. SKI tidak saja
merupakan transfer knowledge tetapi juga merupakan pendidikan nilai (value
education).
3. Materi Dinasti Ayyubiyah
Dinasti Ayyubiyah adalah kerajaan Islam yang berkuasa di Mesir dan
beberapa daerah lain di Afrika Utara. Dinasti ini berkuasa selama 75 tahun (Arif,
2008: 14). Dinasti Ayyubiyah adalah materi SKI yang membahas tentang
sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah, perkembangan kebudayaan atau
10
peradaban islam pada masa Dinasti Ayyubiyah, tokoh-tokoh ilmuwan muslim
dan peranannya dalam kemajuan Islam pada masa Dinasti Ayyubiyah, kemajuan-
kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah, dan keperwiraan Shalahuddin al-
Ayyubi.
4. Metode Mind Map
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Metodhos berasal dari
kata “meta” berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan. Adapun dalam
bahasa Arab, metode bisa bermakna “Minhaj, al-Wasilah, al-Kaifiyah, al-
Thariqah”. Semua kata ini berarti jalan atau cara yang harus ditempuh (Asmani:
2014, 19). Metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan
pengajaran.
Mind map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran
linier dan teratur. Mind map merupakan cara mudah untuk memasukkan
informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi ke luar dari otak
(Buzan, 2012: 4). Dengan memerintahkan kepada siswa untuk membuat peta
pikiran, siswa akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas
dan kreatif apa yang telah siswa pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan
(Silberman, 2009: 188). Pembelajaran dengan metode mind map (peta pikiran
atau ingatan) adalah cara kreatif bagi siswa secara individual untuk menghasilkan
ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.
11
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang penulis ambil adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas dan hasil belajar
sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2011: 10).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Ma‟arif 03 Grabag kecamatan
Grabag, kabupaten Magelang. Alasan mengambil subjek kelas VIII dikarenakan
motode mind map dianggap cocok digunakan sebagai model pembelajaran kelas
VIII. Dan mengambil di MTs Ma‟arif 03 Grabag karena peneliti sudah pernah
melakukan wawancara kepada guru kelas VIII mengenai kendala-kendala dalam
pembelajaran SKI.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ma‟arif 03 Grabag, tepatnya di desa Kleteran,
kecamatan Grabag, kabupaten Magelang. Petunjuknya, dari arah pasar Grabag
ngiri sampai menemukan jembatan yang ada pertigaannya nganan terus lurus
sampai menemukan MTs kanan jalan.
4. Langkah-langkah Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas, menurut Saur Tampubolon (2013: 27)
meliputi:
a. Perencanaan Tindakan
Menyusun perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi
komponen sebagai berikut:
12
1) RPP pada siklus pertama dan seterusnya meliputi SK, KD/Indikator,
tujuan pembelajaran, materi ajar, strategi pembelajaran (pendekatan,
model, dan metode pembelajaran), langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, alat/media/sumber, dan penilaian.
2) Lembar bahan ajar (materi pembelajaran)
3) Lembar kerja/soal siswa tentang topik/judul, tujuan kegiatan,
alat/media/bahan yang digunakan, langkah-langkah kegiatan, matrik
pengamatan, dan pertanyaan.
4) Media/alat/sumber belajar.
b. Pelaksanaan tindakan (acting) meliputi pelaksanaan pembelajarann di kelas
sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah
direncanakan.
c. Observasi yaitu kegiatan pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran
di kelas secara bersamaan sebagai peneliti dan observasi terhadap perubahan
perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan instrumen pengumpulan data.
13
d. Refleksi yaitu rekomendasi atas hasil evaluasi analisis data guna ditindak
lanjuti pada siklus berikutnya.
Keempat kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Rencana Tindakan Siklus 1
Rencana Perbaikan Tindakan pada Siklus 2 (Revisi)
Gambar Skema siklus PTK (Tampubolon, 2013: 28)
5. Instrument Penilaian
a. Pedoman atau lembar pengamatan
Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kegiatan
secara langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran
SKI pada kelas 8. Hasil observasi ini berupa catatan lapangan yang
mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusias
peserta didik dan hasil belajar siswa setelah melakukan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan motode pembelajaran mind map.
b. Soal evaluasi
Perencanaan
tindakan
Pelaksanaan
tindakan Observasi refleksi
Refleksi/
Evaluasi
Hasil Penelitian
(Pencapaian Indikator Penelitian)
Observasi Pelaksanaan
Tindakan
Perbaikan
Perencanaan
Tindakan
Perbaikan
Atau siklus berikutnya . . .
14
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka dilakukan evaluasi.
Evaluasi yang digunakan yaitu tes tertulis untuk mendapatkan data yang
berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetisi setelah
mengikuti proses pembelajaran. Tes tertulis ini terdiri dari pilihan ganda dan
isian. Selain itu, peneliti juga mengamati keaktifan siswa.
c. Dokumentasi
Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk
menyimpan bukti kegiatan siwa dan guru dalam proses pembelajaran.
Dokumentasi ini berisi dokumen-dokumen hasil belajar yang diperoleh dari
penelitian berupa foto-foto atau gambar.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dibantu oleh guru kelas. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data yang berhubungan
dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Tes formatif
Tes digunakan peneliti unutk memperoleh data-data yang berhubungan
dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara memberi tes tertulis
untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi
merupakan pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan lain sebagainya.
15
7. Analisis Data
Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus
penelitian.
a. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, kemudian membagi
dengan jumlah siswa tersebut sehingga memperoleh nilai rata-rata. Penilaian
ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Χ =
X : Nilai rata-rata siswa
∑χ : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah siswa
b. Penilaian untuk ketuntasan belajar
Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan rumus sebagai
berikut:
P=
× 100%
Keterangan:
P : jumlah nilai dalam persen
F : jumlah nilai siswa
N : jumlah seluruh siswa
16
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
B. Mata Pelajaran SKI
C. Materi Dinasti Ayyubiyah
D. Metode Mind Map
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
B. Deskripsi Pelaksaan Penelitian Siklus I
C. Deskripsi Pelaksaan Penelitian Siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan penelitian dan
pembahasan setiap selesai penelitian pada setiap siklusnya.
BAB V PENUTUP
Bagian ini meliputi kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat
hidup penulis.
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan tiap jenis dan jenjang pendidikan.
Belajar adalah the process of actuiring knowledge yakni proses mendapatkan
pengetahuan. Menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi
tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah (Suprijono, 2011: 2). Menurut S. Nasution, belajar sebagai perubahan-
perubahan dalam sistem saraf, penambahan pengetahuan, dan perubahan
kelakuan berkat pengalaman dan latihan (Kastolani, 2014: 53).
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Hamdani, 2011: 20).
Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi dapat dilakukan di rumah dan
di lingkungan masyarakat. Menurut Irwanto belajar merupakan proses perubahan
dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu
tertentu (Saefullah, 2012:169). Dengan demikian belajar adalah usaha atau
kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan dalam diri seseorang, mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan
sebagainya.
19
Dalam persepektif keagamaan pun (dalam hal ini islam), belajar merupakan
kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam
rangka meningkatkan derajat kehidupan manusia. Hal ini dinyatakan dalam surat
Mujadilah ayat 11:
Artinya:
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujadilah : 11)
Ilmu dalam hal ini tentu saja tidak hanya berupa pengetahuan agama, tetapi
juga beberapa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan kemajuan zaman.
Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan
sekelompok bangsa di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara
bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan belajar adalah suatu
aktivitas yang dilakukan secara sadar, dilakukan untuk memperoleh tujuan
tertentu, bersifat aktif dalam rangka memperoleh perubahan dari seluruh aspek
yang mana perubahan tersebut bersifat permanen, kontinyu dan
berkesinambungan dan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat
supaya mendapat derajat yang tinggi di mata Allah swt. Semua itu didapatkan
20
melalui membaca, mendengar, mengamati, meniru, mencoba sesuatu dan
mengikuti arah tertentu.
Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa.
Akan tetapi semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan
tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas, antara lain
sebagai berikut (Saefullah, 2012:169):
a. Perubahan instruksional
Perubahan dalam proses belajar disebabkan pengalaman atau praktik yang
dilakukan secara sengaja dan disadari.
b. Perubahan positif dan aktif
Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta
sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih
baik dari yang sebelumnya. Aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena
adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.
c. Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat bagi
siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam diri
siswa tersebut relatif menetap.
Adanya perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan
makna yang terkandung dalam belajar. Karena belajar, manusia dapat
berkembang jauh lebih baik dari makhluk-makhluk yang lain, dan karena belajar
pulalah manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih dan menetapkan
keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya.
21
Adapun prinsip-prinsip belajar meliputi (Suprijono, 2011: 4):
Pertama, perubahan perilaku yang bercirikan: rasional instrumen yakni
perubahan yang disadari, kontinyu atau berkesinambungan dengan perilaku
lainnya, fungsional sebagai bekal hiduup, positif, aktif atau sebagai usaha yang
direncanakan dan dilakukan, permanen atau tetap, bertujuan, terarah, dan
mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis,
konstruktif, dan organik.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya
adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
John Travers menggolongkan tipe-tipe kegiatan belajar menjadi belajar
gerakan, belajar pengetahuan, dan belajar pemecahan masalah. Secara ekletis,
kategorisasi kegiatan belajar yang bermacam-macam tersebut dapat dirangkum
menjadi tipe kegiatan belajar (Suprijono, 2011: 8) :
1) Keterampilan, berfokus pada pengalaman belajar melalui gerak yang
dilakukan peserta didik. Kegiatan belajar ini merupakan paduan gerak,
stimulus, dan respon yang tergabung dalam situasi belajar.
2) Pengetahuan, merupakan dasar bagi semua kegiatan belajar. Termasuk
ranah kognitif yang mencakup pemahaman terhadap suatu pengetahuan,
perkembangan kemampuan, dan keterampilan berpikir.
3) Informasi, adalah kegiatan peserta didik memahami simbol, seperti kata,
istilah, pengertian, dan peraturan. Belajar informasi yang terbaik adalah
22
dengan menformulasikan informasi kedalam rangkaian bermakna bagi
peserta didik dalam kehidupannya.
4) Konsep, adalah belajar mengembangkan inferensi logika atau membuat
generalisasi dari fakta ke konsep. Dengan konsep, pesserta didik dapat
mengetahui hal-hal yang umum dari sejumlah objek maupun peristiwa yang
ada dalam lingkungan sekitar dan dapat membedakan benda-benda.
5) Sikap dikenal dengan kegiatan belajar afektif. Sikap berhubungan dengan
minat, nilai, penghargaan, pendapat dan prasangka.
6) Pemecahan masalah merupakan tipe kegiatan belajar dalam usaha
mengembangkan kemampuan berfikir.
2. Pengertian Hasil Belajar
Menurut kamus bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang ada (terjadi) oleh
suatu kerja, berhasil, sukses. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2011:
5).
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh (Sam‟s, 2010: 33). Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku tersebut
diperoleh bergantung pada yang dipelajari oleh siswa (Saefullah, 2012: 204).
Menurut Gagne, perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar berupa
(Saefullah, 2012: 213) :
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
23
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension (pemahaman, menjelaskan, menringkas, contoh), aplication
(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation
(menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization
(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan
rountinized (Suprijono, 2011: 7). Menurut Lingren hasil pembelajaran meliputi
kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.
Dalam Q.S. Ar-Ra‟d ayat 11 Allah swt menjelaskan bahwa tidak akan
merubah keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab
kemunduran mereka.
24
Artinya:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS ar
Ra‟d: 11)
Hal tersebut dapat kita kaitkan dengan hasil belajar siswa dimana jika kita
tidak mencoba dan berusaha untuk belajar, maka hasil yang kita inginkan tidak
akan terwujud. Sebaliknya jika kita mencoba, meneliti dan berusaha maka hasil
yang kita inginkan pun akan tercapai.
Jadi, hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah melaksanakan proses belajar mengajar dengan
lingkungannya, yang mana perubahan tersebut bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja, melainkan segala aspek.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh karena
itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil belajar dicapai oleh siswa
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor
25
eksternal mampun faktor internal. Secara terperinci, faktor eksternal dan internal
adalah sebagai berikut:
a. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
b. Faktor internal; faktor yang bersumber dari dalam diri siswa sendiri, yang
mana mempengaruhi kemampuan belajarnya. faktor internal ini meliputi:
kecerdasan, minat, perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan
belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan (Susanto, 2013: 12).
Wujud hasil belajar dapat dilihat dengan adanya wujud perubahan, yaitu:
kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir
rasional dan kritis, sikap, apresiasi dan tingkah laku yang efektif.
B. Sejarah Kebudayaan Islam
1. Pengertian Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Menurut Murodi di bukunya sejarah kebudayaan Islam kelas VII,
pengertian sejarah menurut bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu syajarotun,
yang artinya pohon. Kata ini memberikan gambaran sebuah pertumbuhan
peradaban manusia dengan perlambang „pohon‟ yang tumbuh bermula dari biji
yang kecil menjadi pohon yang lebat rindang dan berkesinambungan. Pengertian
sejarah berkaitan erat dengan perubahan. Sejarah menurut istilah adalah
peristiwa yang terjadi pada masa lampau, yang berkaitan dengan berbagai proses
kehidupan manusia dan dipelajari di masa kini untuk diambil hikmahnya bagi
perjalanan kehidupan di masa-masa mendatang (Murodi, 2009: 4).
26
Sedangkan kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya (Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990: 131).
Menurut Darsono dan T. Ibrahim (2009: 10) kebudayaan Islam itu dapat
diartikan sebagai “kondisi-kondisi kehidupan yang terjadi pada masa
perkembangan Islam hingga runtuhnya daulah Islamiah. Kebudayaan Islam
berdasarkan pada hukum agama Islam dengan sumber hukum Al-Qur‟an dan
hadits.
Sejarah kebudayaan Islam diartikan sebagai perkembangan atau
kemajuan kebudayaan Islam dalam persepektif sejarahnya. Menurut Ahmad
Syalabi (1959: 4), “SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan Islam
merupakan bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mana tidak
terpisah dari ilmu pendidikan agama Islam”.
Dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam,
yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan, penggunaan pengalaman dan
pembiasaan. Seperti firman Allah swt dalam surat al Hasyr ayat 18:
Artinya:
27
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya (sejarah) untuk hari
esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS al Hasyr: 18)
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sejarah Kebudayaan
Islam yaitu salah satu bagian dari cabang ilmu Pendidikan Agama Islam di
madrasah yang di dalamnya membahas tentang peristiwa-peristiwa penting,
peradaban Islam agar tertanamnya nilai-nilai kepahlawanan dan keilmuan dalam
diri siswa. Selain itu siswa dapat menggali kemampuan tentang nilai, makna,
ibrah/hikmah, dalil dan teori dari fakta sejarah yang ada. SKI tidak saja
merupakan transfer knowledge tetapi juga merupakan pendidikan nilai (value
education).
Supaya dapat menangkap pelajaran dari pesan-pesan sejarah di dalamnya,
memerlukan kemampuan menangkap yang tersirat sebagai ibarat atau ibrah di
dalamnya. Seperti firman Allah swt dalam surat Yusuf ayat 111:
Artinya:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah (sejarah) mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-
buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan
segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
(QS Yusuf: 111)
2. Fungsi Sejarah Kebudayaan Islam
Fungsi mempelajari sejarah kebudayaan Islam menurut Al-Qur‟an ada 4 yang
terangkum dalam Q.S Hud: 120 :
28
Artinya:
“Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Muhammad),
ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini
telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-
orang yang beriman”.
(QS Hud: 120)
Ke-empat fungsi tersebut, antara lain yaitu :
a. Sejarah berfungsi sebagai peneguh hati
Dalam bahasa Al-Qur‟an Allah menegaskan bahwa Allah telah
berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh bahwa Allah
akan menjadikan mereka sebagai penguasa di muka bumi, Allah akan
meneguhkan dien yang diridhoinya, dan mengganti rasa takut dengan rasa
aman.
b. Sejarah berfungsi sebagai pengajaran
Sejarah merupakan pendidikan (Ma’uidzah) Allah terhadap kaum
muslimin, sebagai peringatan dalam menjalani sunnah Rasul. Pelajaran yang
Allah berikan dengan tujuan melahirkan sosok ummat yang memiliki kualitas
mu‟min, mujahid, istiqomah, shalihun dan shabirun. Ummat yang memiliki
kualitas seperti ini baru bisa diperoleh melalui interaksi dan keterlibatan diri
secara langsung dalam harakah perjuangan secara total.
c. Sejarah berfungsi sebagai peringatan
Selain menjelaskan fungsi sejarah, Al-Qur‟an juga menegaskan
tentang akhir dari perjalanan sejarah. Menurut Al-Qur‟an nasib akhir sejarah
29
adalah kemenangan keimanan atas kekafiran, kebajikan atas kemunkaran,
kenyataan ini merupakan satu janji dari Allah swt yang mesti terjadi.
Sejarah juga mempunyai fungsi sebagai Nakala, yaitu peringatan
terhadap generasi berikutnya melalui peristiwa yang yang menimpa generasi
sebelumnya. Melalui pengkajian sejarah maka tidak akan ada setiap peristiwa
besar atau kecil menjadi sia-sia tanpa tujuan.
d. Sejarah sebagai sumber kebenaran
Sejarah sebagai tasdiq (membenarkan, meneguhkan), maksudnya
sejarah menjadi legalitas (landasan kebenaran). Landasan kebenaran sejarah
hari ini diukur dari peristiwa sejarah masa lalu. Apakah ada kesinambungan
dan kesesuaian antara sejarah hari ini dengan sejarah ummat masa lalu.
3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Secara subtansial sejarah kebudayaan islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati sejarah kebudayaan islam yang mengandung nilai-nilai kearifan yang
dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, memebentuk sikap, watak, dan
kepribadian siswa. (Arif dan Marsun, 2008: 1). Terdapat beberapa tujuan
diajarkannya mata pelajaran SKI secara formal di MTs, yaitu:
a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma islam yang telah dibangun oleh
Nabi Muhammad saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban islam
30
b. Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa depan.
Dengan mempelajari sejarah pada masa lampau, umat islam diharapkan tidak
mengulangi kesalahan-kesalahan para pendahulunya.
4. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam
Objek kajian sejarah kebudayaan Islam atau tarikh adalah hal-hal yang
berkaitan dengan peradaban Islam masa lalu yang meliputi asal-usul,
perkembangan, peranan kebudayaan atau peradaban Islam dan para tokoh-
tokohnya. Kajian tarikh Islam di mulai pada masa awal penyebaran Islam oleh
Nabi Muhammad saw dan khulafaurrasyidin, Bani Umayah, Bani Abbasiyah,
Bani Ayyubiyah, hingga perkembangan Islam di Indonesia.
Mata pelajaran SKI yang diajarkan di kelas 8 semester 2 meliputi beberapa
sub bab yang saling berkaitan yaitu memahami perkembangan Islam pada masa
Dinasti Ayyubiyah, sejarah berdirinya, hasil kebudayaannya, serta keteladanan
para khalifahnya.
C. Materi Dinasti Ayyubiyah
Dinasti atau Bani memiliki arti raja atau kerajaan. Ayyubiyah artinya
berkebangsaan atau keturunan Ayyubiyah. Jadi Dinasti Ayyubiyah adalah sebuah
kerajaan yang mana raja-rajamya secara turun-temurun adalah keluaraga atau
keturunan Ayyubiyah. Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah sebagai pendiri Dinasti
Bani Ayyubiyah (Darsono dan T Ibrahim, 2008: 77). Shalahuddin al Ayyubi adalah
seorang prajurit dan ahli agama. Ia terkenal sebagai pemimpin yang adil dan
bijaksana. Selain itu, juga menjadi pelindung bagi kaum cendekiawan dan ilmuan.
31
Keperwiraaan Shalahuddin al Ayyubi terbukti dengan kemenangan dalam setiap
pertempuran melawan tentara Salib (Arif dan Marsum, 2008: 43).
Dinasti Ayyubiyah adalah kerajaan Islam yang berkuasa di Mesir dan
beberapa daerah lain di Afrika Utara. Dinasti ini berkuasa selama 75 tahun (Arif dan
Marsum, 2008: 14). Dinasti Ayyubiyah adalah materi SKI yang membahas tentang
sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah, perkembangan kebudayaan atau peradaban
islam pada masa Dinasti Ayyubiyah, tokoh-tokoh ilmuwan muslim dan peranannya
dalam kemajuan islam pada masa Dinasti Ayyubiyah.
Pada masa pemerintahannya, Dinasti Ayyubiyah melakukan pembangunan
kebudayaan Islam. Pengembangan pusat-pusat kebudayaan khususnya ilmu
pengetahuan. Dinasti Ayyubiyah banyak memberikan sumbangsih keilmuan kepada
dunia Islam, baik dalam bidang ilmu pasti maupun ilmu-ilmu sosial (Arif dan
Marsum, 2008: 31). Selain itu Dinasti Ayyubiyah banyak melakukan perubahan-
perubahan terutama pada bidang pemerintahan, militer dan seni budaya.
D. Metode Mind Map
1. Pengertian Metode Mind Map
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Metodhos berasal dari
kata “meta” berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan. Adapun dalam
bahasa Arab, metode bisa bermakna “Minhaj, al-Wasilah, al-Kaifiyah, al-
Thariqah”. Semua kata ini berarti jalan atau cara yang harus ditempuh (Asmani:
2014, 19). Metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan
pengajaran.
Mind map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran
linier dan teratur. Mind map merupakan cara mudah untuk memasukkan
32
informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi ke luar dari otak
(Buzan, 2012: 4). Dengan memerintahkan kepada siswa untuk membuat peta
pikiran, siswa akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas
dan kreatif apa yang telah siswa pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan
(Silberman, 2009: 188). Pembelajaran dengan metode mind map (peta pikiran
atau ingatan) adalah cara kreatif bagi siswa secara individual untuk menghasilkan
ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Mind Map
Metode mind map ini sangat baik digunakan sebagai pengetahuan awal siswa
atau untuk menemukan alternatif jawaban suatu soal. Menurut Jamal Ma‟mur
Asmani (2014: 45) beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan untuk
menggunakan metode pembelajaran mind map, antara lain:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
c. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
d. Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi.
e. Tiap kelompok (diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya, guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
f. Dari data-data di papan, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru
memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
Menurut Silberman (2009: 189) ada juga variasi dalam metode mind map ini,
antara lain:
33
a. Tugaskanlah sebuah tim memikirkan peta sebagai ganti kerja siswa secara
individual.
b. Gunakan komputer untuk menghasilkan peta pemikiran.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Map
Kelebihan dari metode mind map ini antara lain, sabagai berikut:
(http://www.rijal09.com/2016/04/model-pembelajaran-mind-mapping.html) di
akses pada tanggal 19 April 2017 pukul: 01.03
a. Memudahkan kita melihat gambaran keseluruhan
b. Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan, dan membuat
hubungan
c. Memudahkan menambahkan informasi baru
d. Pengkajian ulang bisa lebih cepat
e. Setiap peta bersifat unik
Selain memiliki kelebihan, di dalam penerapan metode mind map terdapat
beberapa kelemahan, yaitu:
a. Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b. Tidak sepenuhnya siswa yang belajar
c. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan
4. Kegunaan Mind Map
Mind map dapat membantu pada banyak hal, seperti: merencanakan,
berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan
masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran,
mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan efesien (Buzan, 2012: 6)
Menurut Micheal Michalko mind map akan membantu untuk:
34
a. Mengaktifkan seluruh otak
b. Memungkinkan fokus pada pokok bahasan
c. Membantu menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang saling
terpisah
d. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
e. Mengelompokkan konsep dan membandingkannya
f. Menyaratkan untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang
membantu mengalihkan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan
jangka panjang (dalam Buzan, 2012: 7).
5. Faktor Penghambat Pembuatan Mind Map
Ada beberapa hambatan yang dialami siswa dalam pembuatan mind map,
baik dari siswa sendiri maupun proses dalam pembuatan mind map. Faktor
penghambat dari siswa dapat dilihat dari karakteristik siswa yang berbeda. Selain
itu, tingkat kreatifitas siswa yang berbeda-beda. Faktor penghambat tesebut
antara lain sebagai berikut (Khusniah, 2015: 7):
a. Kesulitan mencari cabang utama jika struktur materi tidak terlalu sistematis
b. Kesulitan dalam mencari kata kunci suatu kalimat untuk dituliskan di atas
cabang mind map, kata kunci umumnya kata benda
c. Siswa kadang membuat cabang-cabang dalam pembuatan mind map ini tidak
menyebar ke segala arah
d. Siswa kadang malas menggunakan beberapa warna karena merasa repot dan
terkesan kekanak-kanakan. Warna pada mind map tidak hanya melibatkan
35
otak kanan secara aktif, namun juga untuk membantu pengelompokkan
informasi
e. Siswa kadang malas menggunakan atau menambahkan gambar pada mind
map-nya. Alasannya tidak tahu apa yang harus digambar, membuang-buang
waktu, atau merasa kekanak-kanakan
f. Tata ruang, ketidakrapian siswa dalam hal tata ruang dalam membuat mind
map-nya. Di mana dapat membuat siswa putus asa atau jengkel karena tidak
ada ruang di kertas tempat mereka membuat mind map
g. Tingkat kedetailan pembuatan mind map sifatnya subjektif, tergantung
kebutuhan anak masing-masing. Semakin jauh dari pusat mind map berarti
semakin kurang penting.
Pada dasarnya pembuatan mind map sangat mudah. Namun, ada aturan-
aturan pembuatan mind map yang harus diketahui dan dipatuhi. Aturan mind map
ini tidak lain adalah kinerja otak kita sendiri.
36
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Ma’arif 03 Grabag
1. Sejarah Berdirinya MTs Ma’arif 03 Grabag
Madrasah Tsanawiyah ini, dulunya adalah Pondok Pesantren Sunan Geseng
Kleteran. Bangunannya masih semi permanen dan hanya memiliki 3 ruangan.
Pada tahun 2002 pihak pengurus mengadakan MUBES (musyawarah bersama)
antara Lembaga Pendidikan Nahdhatul Ulama (LPNU) dan Dinas Pendidikan,
ketua Kementrian Urusan Agama (KUA), tokoh masyarakat Kleteran di Pondok
Pesantren Sunan Geseng Kleteran. MUBES ini bertujuan untuk mendirikan MTs
di wilayah Grabag, khususnya di wilayah Kleteran.
Alasan ingin didirikannya MTs di daerah tersebut adalah karena banyak
lulusan SD/MI masih belum tertampung di SMP/MTs sekitar.
Bangunannya pada awalnya adalah tanah wakaf milik Pondok Pesantren Sunan
Geseng yang dihak pakaikan untuk MTs.
Pada bulan juni, 2002 MTs Ma‟arif 03 Grabag resmi dibuka. Awal berdirinya
hanya ada 40 siswa, akan tetapi dari tahun ke tahun siswanya bertambah. Karena
bertambahnya siswa pada saat itu, lembaga menambahkan bangunan yang mana
dananya bersal dari infaq masyarakat, wali murid, dan pemerintah yang terkait
(Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Ma‟arif 03 Grabag pada tanggal 19
April 2017).
37
2. Profil Sekolah
Tabel: 3.1
Profil Sekolah
NO IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama Sekolah MTs Ma‟arif 03 Grabag
2 NIS -
3 NSS/NSM 212330820065
4 Propinsi Jawa Tengah
5 Otonomi Kabupaten Magelang
6 Kecamatan Grabag
7 Desa/Kelurahan Kleteran
8 Jalan dan Nomor Jl. Sunan Geseng, Kleteran,
Grabag, Magelang
9 Kode Pos 56196
10 Telepon 085643363619
11 Faksimile
12 Daerah Pedesaan
38
13 Status Sekolah Swasta
14 Kelompok Sekolah Inti
15 Akreditasi C th 2004 & B th 2008
16 Surat Keputusan/SK Nomor: Kw.
II.4,14/PP.002/624.2.45/2005
Tanggal: 31 Mei 2005
17 Penerbit SK
(Ditandatangani Oleh)
KABID MAPENDA ISLAM
PROPINSI JAWA TENGAH
18 Tahun Berdiri 2002
19 Kegiatan Belajar
Mengajar
Pagi
20 Bangunan Sekolah Milik Sendiri
21 Luas Bangunan ±2750 m²
22 Lokasi Sekolah Dusun Kleteran Desa Kleteran
Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang
23 Jarak ke Pusat
Kecamatan
1 KM
24 Jarak ke Pusat Otoda 35 KM
39
25 Terletak pada Lintasan Desa
26 Organisasi
Penyelenggara
Organisasi
3. Visi, Misi dan Tujuan
Visi:
Mengembangkan pendidikan islam dalam mewujudkan individu-individu
berilmu, beriman, bertaqwa, serta berakhlak mulia menuju terciptanya
masyarakat madani.
Misi:
Unggul dalam prestasi, terampil dalam berkarya, santun dalam budi pekerti,
disiplin yang tinggi, menjalankan syari‟at islam sesuai ajaran ahlu sunnah wal
jama‟ah.
Tujuan:
a. Menuntaskan wajib bealajar pendidikan dasar sembilan tahun
b. Menghasilkan peserta didik berprestasi dan kompetitif
c. Mencetak peserta diidik yang terampil sesuai dengan taraf pendidikannya
d. Mengembangkan jiwa sosio – religi peserta didik
e. Membangun semangat peserta didik dalam berbangsa dan bernegara
4. Keadaan Umum Madrasah
40
MTs Ma‟arif 03 Grabag terletak di desa Kleteran kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang. Di pinggir jalan alternatif Grabag – Salatiga. Di
perkampungan, atau persawahan, dekat dengan pondok-pondok pesantren,
menjadikan suasana madrasah yang relegius dan berdampak positif bagi
madrasah dan juga siswa. Berdiri diatas bangunan ±2750 hektare.
Batas-batas:
Barat : perkampungan penduduk
Timur : persawahan
Utara : jalan alternatif Grabag-Salatiga
Selatan : pemakaman umum
5. Keadaan Guru dan Karyawan MTs Ma’arif 03 Grabag
Sebagian besar guru di MTs Ma‟arif 03 Grabag masih guru honorer dan
sebagian sudah sertifikasi. Jumlah guru ada 22 guru, karyawan ada 2, dan
bagian Tata Usaha (TU) juga ada 2.
Tabel: 3.2
Daftar Guru MTs Ma’arif 03 Grabag
NO NAMA TTL JABATAN
1 H. Aris Djawadir Magelang,
31-01-1945
Kepala
Sekolah
2 Muhammad Ansori Magelang,
07-06-1966
Wakil
KEPSEK
3 Andri Saputra Magelang Guru
41
22-09-1981
4 Arzan Mujahidin, S. Pd.I Magelang
05-05-1973
Guru
5 Supardi, A. Ma Magelang
01-07-1969
Guru
6 Suciati, S.Pd Magelang
17-06-1969
Guru
7 Pramono, A. Ma Magelang
14-10-1969
Guru
8 Rahmad Tri K Semarang
28-08-1987
Guru
9 Andy Mustofa, S.Pd.I Magelang
23-11-1977
Guru
10 Agus Muhammad Magelang
25-09-1968
Guru
11 Indariyah, S.Pd.I Magelang
17-01-1967
Guru
12 Isti Zakiyatul Aziza, S.Pd.I Magelang
19-06-1979
Guru
13 Indrawati, S.Pd Magelang
20-01-1980
Guru
14 Eko Cahyaningsih, S.Sos.I Magelang
07-04-1981
Guru
42
15 Yudhi Krisnanto, S.Pd Magelang
09-02-1983
Guru
16 Ika Sari Kardining, S.Pd Magelang
16-06-1982
Guru
17 Fakhriyati, S. TP Temanggung
19-01-1976
Guru
18 Fajriyah Aeni, S. Pd Magelang
27-06-1983
Guru
19 M. Dwi Anwar K, S.Pd.I Magelang
03-11-1983
Guru
20 Fatkhurohman Magelang
02-04-1967
Guru
21 Ismah, S.Pd.I Demak
30-10-1984
Guru
22 Akhwan Jauhari Magelang
28-03-1986
TU
23 Purnomo Megelang
17-07-1982
TU
24 Ibnu Mas‟ud Magelang
20-01-1986
Guru
43
6. Keadaan Siswa
Mayoritas peserta didik MTs Ma‟arif 03 Grabag berdomisili di desa sekitar.
Ada juga siswa dari jauh yang mana tinggal di Pondok Pesantren Sunan Geseng
Kleteran.
Tabel 3.3
Daftar Siswa MTs Ma’arif 03 Grabag Tahun 2016/2017
Kelas VII 194
Kelas VIII 188
Kelas IX 180
Jumlah 562
44
Tabel 3.4
Nama-nama Siswa kelas VIII A MTs Ma’arif 03 Grabag
NO Nama Keterangan
1 Ahmad Kholiq Abrori Laki-laki
2 Ahmad Manarul Huda Laki-laki
3 Al Yuna Dwi Rasita Perempuan
4 Andriyanto Laki-laki
5 Aprilia Budi Setiawati Perempuan
6 Armuna Putra Pratama Laki-laki
7 Asma Nadia Perempuan
8 Ayu Purna Ningsih Perempuan
9 Dana Kurniawan Laki-laki
10 Defry Prakoso Laki-laki
11 Dina Sabilatul Makwa Perempuan
12 Dwi Wulan Thoimah Perempuan
13 Dzuka Ulyaa Perempuan
45
14 Elsa Ana Filah Perempuan
15 Eri Widayah Perempuan
16 Farkhatul Mufidah Perempuan
17 Fatma Audina Perempuan
18 Fita Mame Perempuan
19 Habib Ali Massani Laki-laki
20 Kaeruyaka Laki-laki
21 Kukuh Sanyoto Laki-laki
22 Kurnia Arifah Perempuan
23 Lailatul Anwar Perempuan
24 Larti Perempuan
25 Lastri Pratiwi Perempuan
26 Linda Rahmawati Perempuan
27 M. Said Barid Murobbi Laki-laki
28 Muhammad Alwi Sihab Laki-laki
29 Muhammad Shodiqin Laki-laki
46
30 Nafa Khairunnisa Perempuan
31 Natasya Ayu Delina Perempuan
32 Nila Rosan Adila Perempuan
33 Nita Ristiani Perempuan
34 Nur Mutaqin Laki-laki
35 Ratna Meidia Ulfa Perempuan
36 Ridloah Insani Perempuan
37 Riska Umi Khasanah Perempuan
38 Risma Yuniarti Perempuan
39 Rizki Tri Ardiyanto Laki-laki
40 Rodiyatun Nafiah Perempuan
41 Rohmah Fitriani Perempuan
42 Romadoutul Chusna Perempuan
43 Sahrul Mubarok Laki-laki
44 Sri Anifah Perempuan
45 Ulil Inayah Perempuan
47
46 Winda Puspita Sari Perempuan
47 Zidna Elma Nafi‟a Perempuan
48 Tiara Febria Maharani Perempuan
7. Sarana Prasarana
Dalam pembelajaran di sekolah, membutuhkan sarana prasana yang
mendukung dalam pembelajaran. Adapun sarana prasarana yang mendukung
dalam pembelajaran di MTs Ma‟arif 03 Grabag Magelang adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Sarana Prasarana MTs Ma’arif 03 Grabag
NO Jenis Sarana Prasarana Jumlah Sapras
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Toilet Siswa 9
4 Toilet Guru 2
48
5 Ruang Kelas 12
6 Perpus 1
7 Komputer 2
8 Printer 1
9 Mesin scanner 1
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu: perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu menjelaskan
kemajuan-kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah
b. Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode mind
map
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan
siswa
e. Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengetahui
perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan pembelajaran
49
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah
laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar mengajar
2. Tahap pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksaan ini meliputi pelaksanaan pembelajarann di kelas
sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah didesain, yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam dan berdo‟a bersama dipimpin oleh salah satu
siswa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa
3) Guru menyampaikan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
4) Guru memberi motivasi seputar tentang tujuan dan manfaat mempelajari
kemajuan-kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru membangun pengetahuan awal siswa melalui pemberian
materi secara ringkas sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran
b) Guru menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya
interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, maupun
siswa dengan lingkungan dan sumber belajar melalui kegiatan
tanya jawab
2) Elaborasi
50
a) Guru membentuk kelompok 5-6 siswa dan membagikan lembar
kerja kelompok kepada masing-masing kelompok
b) Guru menyampaikan penjelasan tentang langkah-langkah
pembuatan mind map
c) Siswa pada kelompok masing-masing membuat mind map sesuai
dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru
d) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pembuatan mind
map dan membuat kesimpulan
e) Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
f) Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau
menambah pendapat dari kelompok yang presentasi
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi
penguatan dalam bentuk lisan
b) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan menyimpulkan
materi
c) Guru memberikan informasi untuk bereksplorasi
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru menyimpulkan bentuk dan wujud kebudayaan Islam
2) Guru memberikan penilaian terhadap kecapaian tujuan pembelajaran
3) Guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman
pembelajaran saat itu
51
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo‟a bersama dan
mengucapkan salam
3. Tahap pengamatan (observing)
Observasi yaitu kegiatan pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran
di kelas secara bersamaan sebagai peneliti dan observasi terhadap perubahan
perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
instrumen pengumpulan data.
4. Tahap refleksi (reflecting)
Setelah dilaksanakan perencanaan, tindakan dan pengamatan, maka tahap
selanjutnya yang dilaksanakan peneliti adalah refleksi dengan menggunakan
motode mind map. Dengan model pembelajaran tersebut apakah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis
hasil tindakan seberapa besar tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan. Dan mengkaji keberhasilan belajar siswa sebagai
persiapan tindakan sebelumnya.
Adapun refleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan siklus I ini adalah
penggunaan metode mind map pada siklus ini penggunaan metode kurang
maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa masalah, antara lain:
a. Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru
b. Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran
c. Guru belum optimal dalam menjelaskan metode mind map
d. Beberapa siswa belum paham dengan aturan pembelajaran mind map dan
malah membuat bagan bukan mind map
52
e. Beberapa siswa kurang mengoptimalkan waktu, sehingga kekurangan waktu
dalam membuat mind map
f. Siswa merasakan hal baru apa yang dilakukan guru
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu: perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu menjelaskan
kemajuan-kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah
b. Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode mind
map
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan
siswa
e. Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengetahui
perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan pembelajaran
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah
laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar mengajar
53
2. Tahap pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksaan ini meliputi pelaksanaan pembelajarann di kelas
sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah didesain, yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam dan berdo‟a bersama dipimpin oleh salah satu
siswa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa
3) Guru melakukan apresiasi dengan menanyakan pembelajaran minggu
lalu
4) Guru memberi motivasi seputar tentang tujuan dan manfaat mempelajari
keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru membangun pengetahuan awal siswa melalui pemberian
materi secara ringkas sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran
b) Guru menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi
antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, maupun siswa
dengan lingkungan dan sumber belajar melalui kegiatan tanya
jawab
54
2) Elaborasi
a) Guru membentuk kelompok 5-6 siswa dan membagikan lembar
kerja kelompok kepada masing-masing kelompok
b) Guru menyampaikan penjelasan tentang langkah-langkah
pembuatan mind map
c) Siswa pada kelompok masing-masing membuat mind map sesuai
dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru
d) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pembuatan mind
map dan membuat kesimpulan
e) Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
f) Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau
menambah pendapat dari kelompok yang presentasi
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi
penguatan dalam bentuk lisan
b) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan menyimpulkan
materi
c) Guru memberikan informasi untuk bereksplorasi
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru menyimpulkan materi tentang keperwiraan Shalahudin
Al Ayyubi
2) Guru memberikan penilaian terhadap kecapaian tujuan pembelajaran
55
3) Guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman
pembelajaran saat itu
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo‟a bersama dan
mengucapkan salam
3. Tahap pengamatan (observing)
Observasi yaitu kegiatan pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran
di kelas secara bersamaan sebagai peneliti dan observasi terhadap perubahan
perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
instrumen pengumpulan data.
4. Tahap refleksi (reflecting)
Pada siklus II ini jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru semakin
banyak dibanding siklus sebelumnya. Hal ini dikarenakan persiapan penyajian
pembelajaran yang lebih matang. Guru juga lebih optimal dalam pembelajaran.
Karena ketertarikan tersebut, siswa dapat menerima materi pelajaran secara utuh
sehingga hasil belajar yang dicapai jauh lebih baik dari siklus sebelumnya. Dan
pada siklus II ini KKM indikator sekolah dapat tercapai secara maksimal dengan
presentase 100%.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus
Peneliti melakukan pre-test mata pelajaran SKI materi Dinasti Ayyubiyah
untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dilakukan tindakan menggunakan
metode pembelajaran mind map selanjutnya melakukan post-test setiap
berakhirnya siklus.
Adapun hasil pra siklus dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa
NO Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Kholiq Abrori 60 Tidak tuntas
2 Ahmad Manarul Huda 90 Tuntas
3 Al Yuna Dwi Rasita 60 Tidak tuntas
4 Andriyanto 60 Tidak tuntas
5 Aprilia Budi Setiawati 60 Tidak tuntas
6 Armuna Putra P 60 Tidak tuntas
7 Asma Nadia 60 Tidak tuntas
57
8 Ayu Purna Ningsih 80 Tuntas
9 Dana Kurniawan 60 Tidak tuntas
10 Defry Prakoso 60 Tidak tuntas
11 Dina Sabilatul Makwa 60 Tidak tuntas
12 Dwi Wulan Thoimah 60 Tidak tuntas
13 Dzuka Ulyaa 60 Tidak tuntas
14 Elsa Ana Filah 60 Tidak tuntas
15 Eri Widayah 60 Tidak tuntas
16 Farkhatul Mufidah 60 Tidak tuntas
17 Fatma Audina 60 Tidak tuntas
18 Fita Mame 60 Tidak tuntas
19 Habib Ali Massani 60 Tidak tuntas
20 Kaeruyaka 60 Tidak tuntas
21 Kukuh Sanyoto 80 Tuntas
22 Kurnia Arifah 60 Tidak tuntas
23 Lailatul Anwar 60 Tidak tuntas
58
24 Larti 80 Tuntas
25 Lastri Pratiwi 60 Tidak tuntas
26 Linda Rahmawati 70 Tuntas
27 M. Said Barid M 40 Tidak tuntas
28 Muhammad Alwi S 60 Tidak tuntas
29 Muhammad Shodiqin 60 Tidak tuntas
30 Nafa Khairunnisa 60 Tidak tuntas
31 Natasya Ayu Delina 70 Tuntas
32 Nila Rosan Adila 60 Tidak tuntas
33 Nita Ristiani 80 Tuntas
34 Nur Mutaqin 60 Tidak tuntas
35 Ratna Meidia Ulfa 60 Tidak tuntas
36 Ridloah Insani 60 Tidak tuntas
37 Riska Umi Khasanah 80 Tuntas
38 Risma Yuniarti 60 Tidak tuntas
39 Rizki Tri Ardiyanto 60 Tidak tuntas
59
40 Rodiyatun Nafiah 80 Tuntas
41 Rohmah Fitriani 60 Tidak tuntas
42 Romadoutul Chusna 80 Tuntas
43 Sahrul Mubarok 70 Tuntas
44 Sri Anifah 70 Tuntas
45 Ulil Inayah 80 Tuntas
46 Winda Puspita Sari 60 Tidak tuntas
47 Zidna Elma Nafi‟a 60 Tidak tuntas
48 Tiara Febria Maharani 60 Tidak tuntas
Jumlah 3090
Rata-rata 64.40
Data di atas dapat disimpulkan bahwa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak
14 siswa atau 29% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 48 siswa. Dan yang
belum tuntas sebanyak 34 siswa atau 71% dari jumlah siswa yang ada di kelas
VIII A MTs Ma‟arif 03 Grabag. Dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 64.40.
60
2. Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post-test.
Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam
pembelajaran.
a. Nilai Hasil Belajar Siswa
Dari post-test yang dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I
menggunakan metode pembelajaran mind map mata pelajaran SKI materi
Dinasti Ayyubiyah diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Kholiq Abrori 70 Tuntas
2 Ahmad Manarul Huda 80 Tuntas
3 Al Yuna Dwi Rasita 60 Tidak tuntas
4 Andriyanto 70 Tuntas
5 Aprilia Budi Setiawati 70 Tuntas
6 Armuna Putra P 60 Tidak tuntas
7 Asma Nadia 70 Tuntas
8 Ayu Purna Ningsih 90 Tuntas
61
9 Dana Kurniawan 60 Tidak tuntas
10 Defry Prakoso 60 Tidak tuntas
11 Dina Sabilatul Makwa 70 Tuntas
12 Dwi Wulan Thoimah 60 Tidak tuntas
13 Dzuka Ulyaa 60 Tidak tuntas
14 Elsa Ana Filah 70 Tuntas
15 Eri Widayah 60 Tidak tuntas
16 Farkhatul Mufidah 80 Tuntas
17 Fatma Audina 80 Tuntas
18 Fita Mame 60 Tidak tuntas
19 Habib Ali Massani 60 Tidak tuntas
20 Kaeruyaka 70 Tuntas
21 Kukuh Sanyoto 80 Tuntas
22 Kurnia Arifah 70 Tuntas
23 Lailatul Anwar 60 Tidak tuntas
24 Larti 80 Tuntas
62
25 Lastri Pratiwi 60 Tidak tuntas
26 Linda Rahmawati 70 Tuntas
27 M. Said Barid M 60 Tidak tuntas
28 Muhammad Alwi S 70 Tuntas
29 Muhammad Shodiqin 60 Tidak tuntas
30 Nafa Khairunnisa 70 Tuntas
31 Natasya Ayu Delina 70 Tuntas
32 Nila Rosan Adila 60 Tidak tuntas
33 Nita Ristiani 80 Tuntas
34 Nur Mutaqin 60 Tidak tuntas
35 Ratna Meidia Ulfa 60 Tidak tuntas
36 Ridloah Insani 70 Tuntas
37 Riska Umi Khasanah 80 Tuntas
38 Risma Yuniarti 60 Tidak tuntas
39 Rizki Tri Ardiyanto 70 Tuntas
40 Rodiyatun Nafiah 80 Tuntas
63
41 Rohmah Fitriani 60 Tidak tuntas
42 Romadoutul Chusna 80 Tuntas
43 Sahrul Mubarok 70 Tuntas
44 Sri Anifah 70 Tuntas
45 Ulil Inayah 80 Tuntas
46 Winda Puspita Sari 70 Tuntas
47 Zidna Elma Nafi‟a 60 Tidak tuntas
48 Tiara Febria Maharani 70 Tuntas
Jumlah 3250
Rata-rata 68.50
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil post-
test dapat disimpulkan siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 29 siswa
atau 60 % dari keseluruhan siswa yang berjumlah 48 siswa. Dan yang belum
tuntas sebanyak 19 siswa atau 40 % dari jumlah siswa yang ada di kelas VIII A
MTs Ma‟arif 03 Grabag. Dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 68.50.
Dalam menentukan besarnya presentase peneliti menggunakan rumus:
P =
× 100%
Keterangan:
64
P : jumlah nilai dalam persen
F : jumlah nilai siswa
N : jumlah seluruh siswa
Nilai rata-rata kelas dengan rumus:
Χ =
Keterangan:
X : Nilai rata-rata siswa
∑χ : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah siswa
b. Refleksi
Dari pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I peneliti dapat
menemukan kelemahan pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
1) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru
2) Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran
3) Guru belum optimal dalam menjelaskan metode mind map
4) Beberapa siswa belum paham dengan aturan pembelajaran mind map dan
malah membuat bagan bukan mind map
65
5) Beberapa siswa kurang mengoptimalkan waktu, sehingga kekurangan waktu
dalam membuat mind map
6) Siswa merasakan hal baru apa yang dilakukan guru
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan
tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. Aspek
yang perlu diperhatikan untuk perbaikan pada siklus II diantaranya sebagai
berikut:
1) Menarik perhatian siswa dengan memberikan motivasi dalam pembelajaran
2) Lebih kreatif dalam membimbing dan mengarahkan siswa
3) Mencoba menggali dan memberi penjalasan secara mendalam kepada guru
agar guru benar-benar paham dengan metode mind map tersebut
4) Menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan metode mind map dengan
jelas dan bersemangat
5) Dalam pembelajaran, dibatasi waktu agar siswa greget dalam mengikuti
pembelajaran
3. Siklus II
Dengan adanya masalah-masalah pada siklus I, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
a. Nilai Siswa pada Siklus II
Nilai yang didapatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
66
NO Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Kholiq Abrori 100 Tuntas
2 Ahmad Manarul Huda 100 Tuntas
3 Al Yuna Dwi Rasita 90 Tuntas
4 Andriyanto 90 Tuntas
5 Aprilia Budi Setiawati 90 Tuntas
6 Armuna Putra P 90 Tuntas
7 Asma Nadia 80 Tuntas
8 Ayu Purna Ningsih 90 Tuntas
9 Dana Kurniawan 100 Tuntas
10 Defry Prakoso 100 Tuntas
11 Dina Sabilatul Makwa 90 Tuntas
12 Dwi Wulan Thoimah 90 Tuntas
13 Dzuka Ulyaa 100 Tuntas
14 Elsa Ana Filah 90 Tuntas
15 Eri Widayah 90 Tuntas
67
16 Farkhatul Mufidah 90 Tuntas
17 Fatma Audina 80 Tuntas
18 Fita Mame 90 Tuntas
19 Habib Ali Massani 90 Tuntas
20 Kaeruyaka 90 Tuntas
21 Kukuh Sanyoto 100 Tuntas
22 Kurnia Arifah 90 Tuntas
23 Lailatul Anwar 80 Tuntas
24 Larti 90 Tuntas
25 Lastri Pratiwi 90 Tuntas
26 Linda Rahmawati 80 Tuntas
27 M. Said Barid M 70 Tuntas
28 Muhammad Alwi S 100 Tuntas
29 Muhammad Shodiqin 90 Tuntas
30 Nafa Khairunnisa 90 Tuntas
31 Natasya Ayu Delina 90 Tuntas
68
32 Nila Rosan Adila 100 Tuntas
33 Nita Ristiani 90 Tuntas
34 Nur Mutaqin 90 Tuntas
35 Ratna Meidia Ulfa 80 Tuntas
36 Ridloah Insani 70 Tuntas
37 Riska Umi Khasanah 90 Tuntas
38 Risma Yuniarti 90 Tuntas
39 Rizki Tri Ardiyanto 90 Tuntas
40 Rodiyatun Nafiah 90 Tuntas
41 Rohmah Fitriani 90 Tuntas
42 Romadoutul Chusna 90 Tuntas
43 Sahrul Mubarok 100 Tuntas
44 Sri Anifah 90 Tuntas
45 Ulil Inayah 90 Tuntas
46 Winda Puspita Sari 80 Tuntas
47 Zidna Elma Nafi‟a 90 Tuntas
69
48 Tiara Febria Maharani 80 Tuntas
Jumlah 4300
Rata-rata 89.50
Pembelajaran menggunakan metode pembelajaran mind map, dengan
KKM 70 seluruh siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif 03 Grabag sebanyak 48
siswa atau 100 % telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 89.50.
Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan siswa termotivasi guru dalam
menyampaikan materi, sehingga siswa menerima pelajaran dengan baik dan
guru mampu mempraktikkan penggunaan metode mind map secara optimal
dalam pembelajaran.
Dalam menentukan besarnya presentase peneliti menggunakan rumus:
P=
× 100%
Keterangan:
P : jumlah nilai dalam persen
F : jumlah nilai siswa
N : jumlah seluruh siswa
Nilai rata-rata kelas dengan rumus:
Χ =
Keterangan:
70
X : Nilai rata-rata siswa
∑χ : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah siswa
b. Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus
I. Pada siklus I masih ada 19 siswa yang belum tuntas, namun pada siklus II
ketuntasan hasil belajar meningkat mencapai 100% dengan KKM 70.
Pada siklus II, peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar SKI materi
Dinasti Ayyubiyah menggunakan metode mind mapping pada siswa kelas VIII
A MTs Ma‟arif 03 Grabag kecamatan Grabag kabupaten Magelang.
B. Pembahasan
Hasil penelitian tindak kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa meningkat dari sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil
belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai post-test. Hal ini diperoleh
setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran mind mapping
dengan pembelajaran berpusat pada siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan sebelum PTK, Siklus I, Siklus II adalah sebagai
berikut:
1. Hasil sebelum PTK
Sebelum pelaksanaan PTK, dengan KKM MTs Ma‟arif 03 Grabag untuk
mata pelajaran SKI adalah 70. Hasil pre-test siswa menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa kurang memuaskan, sebanyak 14 siswa atau 29% yang baru tuntas
dan sebanyak 34 siswa atau 71 % yang belum mencapai KKM.
71
Adapun data persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII MTs
Ma‟arif 03 Grabag pada mata pelajaran SKI materi Dinasti Ayyubiyah, dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.4
Data Persentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan
Siklus Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas
Pra 14 34 29 % 71 %
Berdasarkan hasil observasi peneliti, ditemukan bahwa guru dalam
menggunakan metode pembelajaran kurang tepat sehingga pembelajaran
cenderung monoton dengan metode ceramah, tanya jawab dan hafalan. Hal ini
menjadi salah satu faktor kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran. Maka
dari itu perlu adanya metode pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa. Sehingga, akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dalam hal ini, peneliti mencoba melakukan tindakan dalam siklus I dengan
menggunakan metode pembelajaran mind map.
72
2. Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I ini, ada 29 siswa atau 60% dari keseluruhan siswa yang
berjumlah 48 siswa yang telah tuntas. Dan masih ada sebanyak 19 siswa atau
40% yang belum tuntas. Dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 68.50.
Adapun data persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII MTs
Ma‟arif 03 Grabag pada mata pelajaran SKI materi Dinasti Ayyubiyah pada
siklus I, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.5
Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I
Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan
Siklus Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas
I 29 19 60 % 40 %
Persentase hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.5,
yaitu 60 % siswa yang tuntas dan 40 % siswa yang tidak tuntas. Berdasarkan
KKM di MTs Ma‟arif 03 Grabag tahun pelajaran 2016/2017 bahwa ketuntasan
klasikal atau proses pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila hasil
belajar secara klasikal mencapai 85 % dari jumlah siswa yang ada mencapai nilai
≥ 70. Dengan demikian ketuntasan klasikal pada siklus I belum mencapai kriteria
keberhasilan ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 85 %, maka proses
pembelajaran atau penelitian bersiklus atau PTK ini belum bisa dihentikan
(masih perlu tindak lanjut).
73
3. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 89.50 dengan ketuntasan
mencapai 100 %. Pada siklus II ini hasil belajar siswa sangat meningkat dengan
pesat. Adapun data persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII MTs
Ma‟arif 03 Grabag pada mata pelajaran SKI materi Dinasti Ayyubiyah pada
siklus II, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.6
Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II
Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan
Siklus Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas
II 48 - 100 % - %
Persentase hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6,
yaitu 100 % atau keseluruhan siswa telah tuntas. Berdasarkan KKM di MTs
Ma‟arif 03 Grabag tahun pelajaran 2016/2017 bahwa ketuntasan klasikal atau
proses pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila hasil belajar secara
klasikal mencapai 85 % dari jumlah siswa yang ada mencapai nilai ≥ 70. Dengan
demikian ketuntasan klasikal pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan
ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 85 %, dan 100 % ≥ 85 %. Maka proses
pembelajaran atau penelitian bersiklus atau PTK ini sudah bisa dihentikan (tidak
perlu dilanjutkan).
74
Peningkatan nilai hasil belajar siswa berlangsung pada pra siklus, siklus I
dan siklus II. Dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7
Gabungan Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
NO Nama Pre-test Siklus I Siklus II
1 Ahmad Kholiq Abrori 60 70 100
2 Ahmad Manarul H 90 80 100
3 Al Yuna Dwi Rasita 60 60 90
4 Andriyanto 60 70 90
5 Aprilia Budi S 60 70 90
6 Armuna Putra P 60 60 90
7 Asma Nadia 60 70 80
8 Ayu Purna Ningsih 80 90 90
9 Dana Kurniawan 60 60 100
10 Defry Prakoso 60 60 100
11 Dina Sabilatul M 60 70 90
12 Dwi Wulan Thoimah 60 60 90
75
13 Dzuka Ulyaa 60 60 100
14 Elsa Ana Filah 60 70 90
15 Eri Widayah 60 60 90
16 Farkhatul Mufidah 60 80 90
17 Fatma Audina 60 80 80
18 Fita Mame 60 60 90
19 Habib Ali Massani 60 60 90
20 Kaeruyaka 60 70 90
21 Kukuh Sanyoto 80 80 100
22 Kurnia Arifah 60 70 90
23 Lailatul Anwar 60 60 80
24 Larti 80 80 90
25 Lastri Pratiwi 60 60 90
26 Linda Rahmawati 70 70 80
27 M. Said Barid M 40 60 70
28 Muhammad Alwi S 60 70 100
76
29 Muhammad Shodiqin 60 60 90
30 Nafa Khairunnisa 60 70 90
31 Natasya Ayu Delina 70 70 90
32 Nila Rosan Adila 60 60 100
33 Nita Ristiani 80 80 90
34 Nur Mutaqin 60 60 90
35 Ratna Meidia Ulfa 60 60 80
36 Ridloah Insani 60 70 70
37 Riska Umi Khasanah 80 80 90
38 Risma Yuniarti 60 60 90
39 Rizki Tri Ardiyanto 60 70 90
40 Rodiyatun Nafiah 80 80 90
41 Rohmah Fitriani 60 60 90
42 Romadoutul Chusna 80 80 90
43 Sahrul Mubarok 70 70 100
44 Sri Anifah 70 70 90
77
45 Ulil Inayah 80 80 90
46 Winda Puspita Sari 60 70 80
47 Zidna Elma Nafi‟a 60 60 90
48 Tiara Febria M 60 70 80
Rata-rata 64.40 68.50 89.50
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai
siklus I meningkat menjadi 68.50, jika dibandingkan dengan rata-rata nilai pra
siklus yang hanya 64.40. Pada siklus II meningkat menjadi 89.50.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan
menggunakan metode mind map meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan
rata-rata hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II dilihat dalam diagram
sebagai berikut:
78
Diagram 4.1
Rata-rata Hasil Belajar
Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui nilai rata-rata siswa kelas
VIII A MTs Ma‟arif 03 Grabag kabupaten Magelang meningkat. Dari pra siklus
sebelum menggunakan metode pembelajaran mind map nilai rata-rata siswa
64.40. Sedangkan nilai rata-rata siklus I adalah 68.50 dan rata-rata siklus II
adalah 89.50. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar dari pra siklus,
siklus I dan siklus II.
Untuk persentase hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II terdapat
peningkatan yang sangat mencolok dari ketuntasan pra siklus yaitu 29%, pada
siklus I 60% menjadi 100% atau dapat dilukiskan dengan grafik sebagai berikut :
0
20
40
60
80
100
pra siklus siklus I siklus II
64,4 68,5
89,5
Nilai rata rata hasil belajar siswa
79
Diagram 4.2
Ketuntasan Siswa
Berdasarkan KKM di MTs Ma‟arif 03 Grabag kabupaten Magelang
bahwa proses pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila hasil belajar
secara klasikal mencapai 85%. Dari pra siklus sebelum menggunakan metode
pembelajaran mind map ketuntasan siswa 29%. Sedangkan ketuntasan siswa
siklus I adalah 60% dan ketuntasan siswa siklus II adalah 100%. Dan 100% ≥
85%. Maka penerapan metode mind map dalam pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) materi Dinasti Ayyubiyah dikatakan berhasil dan
penelitian bersiklus dikatakan dapat dihentikan.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
pra siklus siklus I siklus II
29%
60%
100%
ketuntasan siswa
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di MTs
Ma‟arif 03 Grabag Kabupaten Magelang tahun 2017, dapat ditarik kesimpulan bahwa
melalui penerapan metode mind map pada mata pelajaran SKI materi Dinasti Ayyubiyah
di kelas VIII dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan nilai hasil
belajar siswa, dengan KKM 70, diperoleh hasil belajar dari pra siklus, siklus I sampai
siklus II, dimana nilai rata-rata pra siklus 64,40 meningkat 4,1 point menjadi 68,50 pada
siklus I kemudian meningkat lagi 21 point menjadi 89,50 pada siklus II. Proses pembelajaran
dikatakan berhasil atau tuntas apabila hasil belajar secara klasikal mencapai 85%.
Dari pra siklus sebelum menggunakan metode pembelajaran mind map ketuntasan
siswa 29%. Sedangkan ketuntasan siswa siklus I adalah 60% dan ketuntasan siswa
siklus II adalah 100% dan 100% ≥ 85%. Dengan demikian, penerapan metode mind
map pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) materi Dinasti Ayyubiyah
pada siswa kelas VIII MTs Ma‟arif 03 Grabag kabupaten Magelang dikatakan
berhasil.
81
B. Saran
Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa
saran, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya kepala sekolah memberikan dukungan kepada guru dalam mengajar
dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk mengajar, baik media
pembelajaran maupun pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan keterampilan
mengajar guru.
2. Bagi Guru
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi para pendidik untuk
dapat menemukan, menerapkan model. Strategi, maupun metode
pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan di kelas.
b. Guru yang akan menggunakan pendekatan pembelajaran dengan menerapkan
metode mind map sebaiknya memberi pemahaman mengenai cara kerja mind
map terlebih dahulu kepada siswa supaya siswa dapat menciptakan kreatifitas
belajar dan memperoleh penguasaan materi secara mudah serta
menyenangkan.
3. Bagi Siswa
Diharapkan siswa lebih menghargai guru dalam pembelajaran dan bekerja sama
baik dalam kelompok.
82
DAFTAR PUSTAKA
Arif, S. 2008. Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs Kelas VIII Semester 2. Solo: CV.
Sindunata.
Arikuanto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asmani, Jamal Ma‟mur. 2016. Tips Efektif Cooperative Learning. Yogyakarta: Diva Press.
_____________. 2014. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan). Yogyakarta: Diva Press.
Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Darsono dan T. Ibrahim. 2009. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam I untuk Kelas VII MTs.
Solo: PT Tiga Serangkai.
_________. 2008. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam II untuk Kelas VIII MTs. Solo: PT
Tiga Serangkai.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Khanifatul. 2014. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Khusniah, Yully. 2015. Pengaruh Penerapan Metode Mind Map terhadap Hasil Belajar SKI
pada Siswa Kelas VIII. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mulyasa, E. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Murodi. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah kelas VII. Semarang: PT
Karya Toha Putra.
Saefullah, U. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sam‟s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sukses Offset.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syalabi, A. 1959. Sejarah dan Kebudayaan Islam I. Jakarta: PT Al-Husna Baru.
83
Tampubolon, Saur. 2013. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Riset dan Studi Islam Mesir. 2013. Endiklopedi Sejarah Islam I. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.
(http://www.rijal09.com/2016/04/model-pembelajaran-mind-mapping.html). diakses pada
tanggal 19 April 2017 pukul: 01.03
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
SIKLUS 1
Madrasah : MTs Ma’arif 03 Grabag
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VIII / 2
Materi Pokok : Kemajuan-kemajuan Dinasti Ayyubiyah
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi :
2. Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Ayyubiyah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator:
2.3. Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan dan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Ayyubiyah
2.4. Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa
Dinasti Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan datang
Dengan Indikator Pembelajaran:
a. Menunjukkan kemajuan-kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah
b. Mengidentifikasi ilmu-ilmu yang dipelajari di Al Azhar
c. Menyebutkan fungsi dan peranan Al Azhar
d. Menyebutkan ulama-ulama termasyhur pada masa Dinasti Ayyubiyah dan hasil
karyanya
e. Mencontohkan nilai-nilai positif Dinasti Ayyubiyah
f. Menyebutkan nilai-nilai negatif Dinasti Ayyubiyah
C. Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti
Ayyubiyah
D. Materi Pembelajaran*
1. Kemajuan-kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah meliputi berbagai bidang, antara
lain:
a) Kemajuan di bidang pendidikan
b) Kemajuan di bidang kesehatan
c) Kemajuan di bidang arsitektur
d) Kemajuan di bidang pertanian dan perdagangan
2. Al-Azhar pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu keislaman
3. Ulama-ulama termasyhur pada masa Dinasti Ayyubiyah dan hasil karyanya
4. Ibrah perkembangan kebudayaan Dinasti Ayyubiyah
*terlampir
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
Mind mapping
F. Alat/Bahan dan Sumber Pembelajaran
Alat/bahan : kertas, pensil warna
Sumber belajar : Buku SKI Toha Putra, Buku SKI Tiga Serangkai, dan Ensiklopedi
Islam
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam dan berdo‟a bersama dipimpin oleh salah satu siswa
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menyampaikan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
d. Guru memberi motivasi seputar tentang tujuan dan manfaat mempelajari
kemajuan-kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru membangun pengetahuan awal siswa melalui pemberian materi secara
ringkas sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
2) Guru menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antara
siswa dengan guru, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan lingkungan
dan sumber belajar melalui kegiatan tanya jawab
b. Elaborasi
1) Guru membentuk kelompok 5-6 siswa dan membagikan lembar kerja
kelompok kepada masing-masing kelompok
2) Guru menyampaikan penjelasan tentang langkah-langkah pembuatan mind
map
3) Siswa pada kelompok masing-masing membuat mind map sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru
4) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pembuatan mind map dan
membuat kesimpulan
5) Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi
6) Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau menambah
pendapat dari kelompok yang presentasi
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi penguatan
dalam bentuk lisan
2) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi
3) Guru memberikan informasi untuk bereksplorasi
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru menyimpulkan bentuk dan wujud kebudayaan Islam
b. Guru memberikan penilaian terhadap kecapaian tujuan pembelajaran
c. Guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman
pembelajaran saat itu
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo‟a bersama dan mengucapkan
salam
H. Penilaian
1. Evaluasi
Bentuk penilaian : Tes tertulis
Instrumen soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Kota pendidikan yang besar pada masa Shalahuddin al Ayyubi adalah kota
..........
Jawaban: Damaskus
2. Dibangunnya irigasi menunjukkan kemajuan Dinasti Ayyubiyah dalam bidang
..........
Jawaban: pertanian
3. Al Azhar adalah sebuah masjid di kota Kairo (Mesir) yang dibangun oleh ...........
pada tahun ............
Jawaban: Jauhar al Khatib as Sidiq pada tahun 972 M
4. Tujuan pertama didirikannya Al Azhar adalah untuk mengembangkan dan
pengkajian Islam yang bermadzhab .............
Jawaban: Syiah
5. Ilmu-ilmu yang dipelajari di Al Azhar adalah berbagai macam ilmu, seperti yang
terkait dengan bahasa yaitu ......... dan ilmu-ilmu agama seperti .........
Jawaban: nahwu, balaghah, mantik/logika dan ilmu-ilmu agama seperti tauhid,
fikih, hadis dan tasawuf
6. Al azhar dipakai kembali untuk melaksanakan shalat Jum‟at pada masa
pemerintahan ..........
Jawaban: Sultan Baibar
7. Sanadus Shahih adalah buku hasil karya Abu Abdullah Al Qudai yang berisi
tentang ...........
Jawaban: perawi hadis-hadis shahih
8. Ulama yang ahli bidang ilmu fikih dan tafsir yang hidup pada masa Dinasti
Ayyubiyah adalah ..........
Jawaban: Hasan bin Khatir Al Farizi
9. Syamsudin Khallikan adalah ulama pada masa Dinasti Ayyubiyah yang ahli
dalam bidang ilmu ...........
Jawaban: ahli sejarah
10. Diantara ibrah yang dapat kita ambil dari nilai positif Dinasti Ayyubiyah antara
lain meliputi ...........
Jawaban: zuhud, tekun, mujadalah, ikhlas, akhlak mulia, tasamuh, politiknya
mulai dari nol, penuh ilmu dan amal
Skor penilaian :
x 100
2. Karakter
NO INDIKATOR NILAI
1 2 3 4
1 Disiplin
2 Tekun
3 Tanggung jawab
4 Ketelitian
5 Kerja sama
6 Toleransi
7 Percaya diri
8 Keberanian
Keterangan nilai:
1: kurang
2: cukup
3: baik
4: amat baik
Guru mata pelajaran SKI kelas VIII
Eko Cahyaningsih, S.Sos.I
Magelang, 26 April 2017
Peneliti,
Nur Kholifah
Mengetahui,
Kepala MTs Ma‟arif 03 Grabag
H.Aris Djawadir
Materi Pelajaran
A. Kemajuan-kemajuan pada masa Dinasti Ayyubiyah meliputi:
1. Kemajuan di bidang pendidikan
Pada masa Shalahuddin, Syiria menjadi kota pendidikan yang besar. Ibnu Jubair
yang mengunjungi Damaskus pada tahun 1184 M, mendapati sekitar 20 madrasah
dan 2 rumah sakit bebas biaya di kota ini. Adanya Akademi Ash Shalahiyah di
Kairo, Al Adliyah di Damaskus dan Al-Azhar yang semula mengajarkan syiah
kemudian dijadikan tempat pengajaran paham sunni.
2. Kemajuan di bidang kesehatan
Shalahuddin mendirikan 2 buah rumah sakit di Kairo yang mana bangunannya
mengikuti model rumah sakit Nuriyah di Damaskus. Ibnu Thulun juga mendirikan
lembaga yang sama berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang
memungut biaya.
3. Kemajuan di bidang arsitektur
Salah satu peninggalan yang menunjukkan kemajuan arsitektur pada masa Dinasti
Ayyubiyah adalah Benteng Kairo yang dibangun pada tahun 1183 M oleh
Shalahuddin al Ayyubi.
4. Kemajuan di bidang pertanian dan perdagangan
Pada masa pemerintahan al Kamil, ia membangun sarana irigasi. Di samping itu
juga sudah ada penandatanganan perjanjian dagang dengan negara-negara Eropa.
B. Al-Azhar pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu keislaman
Al-azhaar adalah nama sebuah lembaga pendidikan dan keagamaan di Kairo, Mesir
yang sangat termasyhur di dunia Islam. Al-Azhar mencakup sebuah masjid sebagai
pusat kegiatan Islam dan sebuah lembaga pendidikan pengemban misi dakwah. Selain
sebagai pusat dakwah ajaran Syiah, di Al-Azhar juga diajarkan berbagai macam ilmu,
seperti yang terkait dengan bahasa yaitu Nahwu, Balaghah, mantik, dan sastra. Selain
itu juga diajarkan ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tauhid, fikih, hadits, tasawuf.
Sebagai lembaga keagamaan Al-Azhar memiliki fungsi dan peran sebagai berikut:
1. Pusat kegiatan Al Muhtasib, jabatan agama yang paling penting pada waktu
Dinasti Fatimiyyah.
2. Tempat penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw dan
peringatan hari Asyura.
3. Tempat sidang Khalifah, sidang peradilan dan pertemuan para qadi/hakim pada
hari-hari tertentu untuk membahas suatu masalah.
4. Tempat mencetak ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan yang
sanggup aktif dalam dakwah islam.
5. Tempat mencetak ulama yang beriman dan mempunyai keteguhan mental serta
mempunyai ilmu yang mendalam tentang akidah, syariat, dan bahasa Al Qur‟an
untuk disuplai ke seluruh dunia Islam.
C. Ulama-ulama termasyhur pada masa Dinasti Ayyubiyah dan hasil karyanya
1. Abdul Lafig Al Baghdadi, ahli ilmu mantiq dan bayan
2. Syekh Abu Qasim Al Manfalubi, ahli Fikih
3. Syamsudin Khallikan, ahli sejarah
4. Abu Abdullah Al Qada‟i, ahli fikih, hadits dan sejarah
5. Al Hufi, ahli bahasa
6. Hasan bin Khatir Al Farizi, ahli fikih dan tafsir
D. Ibrah perkembangan kebudayaan Dinasti Ayyubiyah
1. Zuhud
2. Tekun
3. Mujadalah/sungguh-sungguh
4. Cerdas
5. Penuh ilmu dan amal
6. Ikhlas
7. Berakhlak mulia
8. Sangat takut kepada Allah
9. Tasamuh/toleran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
SIKLUS 2
Madrasah : MTs Ma’arif 03 Grabag
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas : VIII / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi :
2. Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Ayyubiyah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator :
2.5. Meneladani sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
Dengan Indikator Pembelajaran:
a. Menjelaskan biografi Shalahuddin Al Ayyubi
b. Mencontohkan sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
c. Menunjukkan cara meneladani sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
d. Menyebutkan ibrah dari mempelajari biografi Shalahuddin Al Ayyubi
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu meneladani keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
D. Materi Pembelajaran*
1. Biografi Shalahuddin Al Ayyubi
2. Contoh sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
3. Meneladani kepribadian dan keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi dalam kehidupan
sehari-hari
*terlampir
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya Jawab
Penugasan
Diskusi
Mind map
F. Alat/Bahan dan Sumber Pembelajaran
Alat/bahan : kertas, pensil warna
Sumber belajar : Buku SKI Toha Putra, Buku SKI Tiga Serangkai, dan Ensiklopedi
Islam
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam dan berdo‟a bersama dipimpin oleh salah satu siswa
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru melakukan apresiasi dengan menanyakan pembelajaran minggu lalu
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru membangun pengetahuan awal siswa melalui pemberian materi
secara ringkas sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
2) Guru menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antara
siswa dengan guru, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan lingkungan
dan sumber belajar melalui kegiatan tanya jawab
b. Elaborasi
1) Guru membentuk kelompok 5-6 siswa dan membagikan lembar kerja
kelompok kepada masing-masing kelompok
2) Guru menyampaikan penjelasan tentang langkah-langkah pembuatan mind
map
3) Siswa pada kelompok masing-masing membuat mind map sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru
4) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pembuatan mind map dan
membuat kesimpulan
5) Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi
6) Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau menambah
pendapat dari kelompok yang presentasi
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi penguatan
dalam bentuk lisan
2) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi
3) Guru memberikan informasi untuk bereksplorasi
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi tentang keperwiraan Shalahudin Al
Ayyubi
b. Guru memberikan penilaian terhadap kecapaian tujuan pembelajaran
c. Guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran
saat itu
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo‟a bersama dan mengucapkan salam
H. Penilaian
1. Evaluasi
Bentuk penilaian: tes tertulis
Instrumen soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Shalahuddin al Ayyubi lahir di kota ...... . kota tersebut terletak antara ......... dan
.........
Jawaban: Tikrit. Terletak antara Baghdad dan Mousul
2. Gelar Shalahuddin al Ayyubi yang diberikan Khalifah al Mustadi dari Dinasti
Abbasiyah adalah ........
Jawaban: Al Mu‟iz li Amirul Mukminin
3. Pada mulanya Shalahuddin al Ayyubi kurang begitu dikenal masyarakat, beliau baru
dikenalsetelah terjun dalam bidang .......
Jawaban: militer
4. Perselisihan yang akhirnya menjadi pertempuran antara Shalahuddin al Ayyubi
dengan keluarga Nuruddin Zanki adalah karena merebutkan wilayah .........
Jawaban: Syiria
5. Ketika perdamaian tercapai antara umat Islam dan pasukan salib, Shalahuddin al
Ayyubi mengizinkan orang-orang Kristen berziarah ke Baitul Maqdis. Hal itu
merupakan perwujudan dari sikap .........
Jawaban: toleransi
6. Shalahuddin al Ayyubi dalam usaha membangun pemerintahan lebih mengutamakan
kepentingan ..........
Jawaban: negara dan agama
7. Sikap keperwiraan Shalahuddin al Ayyubi yang seperti apa yang menunjukkan
bahwa beliau adalah pemimpin yang cinta terhadap ilmu pengetahuan?
Jawaban: beliau mendirikan madrasah-madrasah, gemar mempelajari ilmu-ilmu
agama khususnya ilmu kalam/tauhid. Dan beliau terkenal sebagai pelindung para
sarjana, intelektual, dan ilmuwan.
8. Shalahuddin al Ayyubi ketika meninggal dunia hanya memiliki sedikit harta, hal
yang patut diteladani dari beliau adalah sifat ............
Jawaban: sederhana
9. Dengan melihat biografi Shalahuddin al Ayyubi yang merintis karier dari nol/bawah,
menunjukkan bahwa suatu kesuksesan itu akan tercapai karena dengan adanya
............
Jawaban: usaha, kerja keras dan do‟a
10. Salah satu ibrah yang dapat kita ambil dari runtuhnya Dinasti Ayyubiyah adalah
bahwa semua yang ada di dunia ini tidak akan kekal abadi, suatu saat pasti akan
mengalami ............
Jawaban: kehancuran
Skor penilaian :
x 100
2. Karakter
NO INDIKATOR NILAI
1 2 3 4
1 Disiplin
2 Tekun
3 Tanggung jawab
4 Ketelitian
5 Kerja sama
6 Toleransi
7 Percaya diri
8 Keberanian
Keterangan nilai:
1: kurang
2: cukup
3: baik
4: amat baik
Guru mata pelajaran SKI kelas VIII
Eko Cahyaningsih, S.Sos.I
Magelang, 17 Mei 2017
Peneliti,
Nur Kholifah
Mengetahui,
Kepala MTs Ma‟arif 03 Grabag
H.Aris Djawadir
Materi Pelajaran
A. Biografi Shalahuddin Al Ayyubi
Shalahuddin al Ayyubi lahir pada tahun 532 H/1138M di Tikrit, Tigris, sebuah
kota yang terletak diantara Baghdad dan Mousul. Adapun nama lengkapnya adalah
Abdul Muzaifar Yusuf bin Najmuddin bin Ayyub, nama pendeknya Shalahuddin al
Ayyubi.
Pendidikan Shalahuddin dimulai dengan mempelajari Al-Qur‟an, hadis, fikih,
bahasa, nahwu, tarikh/sejarah dan adab/sastra di Syiria. Dia gemar berolahraga seperti
menunggang bura dan berburu. Hobinya membaca dan mendalami masalah-masalah
keagamaan, terutama ilmu kalam/tauhid.
B. Contoh sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
1. Shalahuddin al Ayyubi dikenal memiliki jiwa pemurah dan penyayang terhadap
pihak yang lemah
2. Shalahuddin al Ayyubi adalah seorang perwira yang pemberani, adil, tegas, serta
memiliki jiwa ksatria
3. Shalahuddin al Ayyubi adalah perwira sejati yang mencurahkan segala daya
upayanya semata-mata demi kejayaan agama Allah swt dan Negara
4. Shalahuddin al Ayyubi adalah pemimpin yang cinta terhadap ilmu pengetahuan dan
ilmu keagamaan
5. Shalahuddin al Ayyubi dikenal memiliki sifat toleransi yang tinggi terhadap umat
agama lain
C. Meneladani kepribadian dan keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi dalam
kehidupan sehari-hari
Terdapat ibrah yang dapat diambil dari mempelajari biografi Shalahuddin al
Ayyubi, antara lain:
1. Kita harus memiliki sifat saja’ah atau pemberani terlebih dalam menegakkan
kebenaran
2. Kita harus memiliki jiwa pemurah dan penyayang terhadap siapa saja, terutama
kepada orang-orang yang lemah
3. Kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran
4. Kita harus mencintai ilmu, baik pengetahuan umum maupun ilmu agama
5. Kita harus memiliki sikap toleransi terhadap siapa saja, selama dalam batas-batas
yang diperbolehkan dalam agama
6. Kita harus menanamkan pada diri kita bahwa semua yang kita lakukan dalam
kehidupan ini semata-mata hanya mencari keridhoan Allah swt.
Pedoman Pengamatan Guru Siklus I
NO KEGIATAN YA KURANG TIDAK
1 Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apresiasi:
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3 Ketepatan guru menggunakan strategi:
a. Guru paham mengenai metode mind
map
b. Guru mampu menggunakan metode
mind map
4 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas:
a. Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran:
a. kesimpulan
b. melakukan evaluasi
c. memberikan tindak lanjut
d. salam penutup
Pedoman Pengamatan Siswa Siklus I
NO ASPEK PENGAMATAN A B C D
1 Siswa menjawab salam dengan semangat
2 Siswa merespon panggilan presensi dari
guru
3 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
4 Siswa mencatat penjelasan guru
5 Siswa semangat dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran SKI
6 Siswa memberikan umpan balik dari
penjelasan guru
7 Siswa kurang mampu memahami penjelasan
guru
8 Siswa mengerjakan soal evaluasi
9 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
guru
10 Siswa terlihat bosan dengan penjelasan guru
11 Siswa diam, bertopang dagu dan melamun
12 Siswa mengantuk saat guru menjelaskan
materi
13 Siswa malas-masalan mengerjakan latihan
14 Siswa aktif bekerjasama menyelesaikan
tugas dalam berkelompok
Keterangan:
A : Semua
B : Sebagian besar
C : Ada beberapa
D : Tidak ada
Magelang, 26 April 2017
Peneliti,
Nur Kholifah
111 13 021
Pedoman Pengamatan Guru Siklus II
NO KEGIATAN YA KURANG TIDAK
1 Persiapan guru dalam mengajar:
d. Menyiapkan RPP
e. Menyiapkan presensi
f. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apresiasi:
e. Salam pembuka
f. Mengkondisikan kelas
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Memberikan motivasi untuk belajar
3 Ketepatan guru menggunakan strategi:
c. Guru paham mengenai metode mind
map
d. Guru mampu menggunakan metode
mind map
4 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas:
c. Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
d. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran:
e. kesimpulan
f. melakukan evaluasi
g. memberikan tindak lanjut
h. salam penutup
Pedoman Pengamatan Siswa Siklus II
NO ASPEK PENGAMATAN A B C D
1 Siswa menjawab salam dengan semangat
2 Siswa merespon panggilan presensi dari
guru
3 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
4 Siswa mencatat penjelasan guru
5 Siswa semangat dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran SKI
6 Siswa memberikan umpan balik dari
penjelasan guru
7 Siswa kurang mampu memahami penjelasan
guru
8 Siswa mengerjakan soal evaluasi
9 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
guru
10 Siswa terlihat bosan dengan penjelasan guru
11 Siswa diam, bertopang dagu dan melamun
12 Siswa mengantuk saat guru menjelaskan
materi
13 Siswa malas-masalan mengerjakan latihan
14 Siswa aktif bekerjasama menyelesaikan
tugas dalam berkelompok
Keterangan:
A : Semua
B : Sebagian besar
C : Ada beberapa
D : Tidak ada
Magelang, 17 Mei 2017
Peneliti,
Nur Kholifah
111 13 021
NILAI ULANGAN HARIAN MAPEL SKI
MTs MA’ARIF 03 GRABAG
Hasil Belajar Pra Siklus
NO Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Kholiq Abrori 70 60 Tidak tuntas
2 Ahmad Manarul Huda 70 90 Tuntas
3 Al Yuna Dwi Rasita 70 60 Tidak tuntas
4 Andriyanto 70 60 Tidak tuntas
5 Aprilia Budi Setiawati 70 60 Tidak tuntas
6 Armuna Putra P 70 60 Tidak tuntas
7 Asma Nadia 70 60 Tidak tuntas
8 Ayu Purna Ningsih 70 80 Tuntas
9 Dana Kurniawan 70 60 Tidak tuntas
10 Defry Prakoso 70 60 Tidak tuntas
11 Dina Sabilatul Makwa 70 60 Tidak tuntas
12 Dwi Wulan Thoimah 70 60 Tidak tuntas
13 Dzuka Ulyaa 70 60 Tidak tuntas
14 Elsa Ana Filah 70 60 Tidak tuntas
15 Eri Widayah 70 60 Tidak tuntas
16 Farkhatul Mufidah 70 60 Tidak tuntas
17 Fatma Audina 70 60 Tidak tuntas
18 Fita Mame 70 60 Tidak tuntas
19 Habib Ali Massani 70 60 Tidak tuntas
20 Kaeruyaka 70 60 Tidak tuntas
21 Kukuh Sanyoto 70 80 Tuntas
22 Kurnia Arifah 70 60 Tidak tuntas
23 Lailatul Anwar 70 60 Tidak tuntas
24 Larti 70 80 Tuntas
25 Lastri Pratiwi 70 60 Tidak tuntas
26 Linda Rahmawati 70 70 Tuntas
27 M. Said Barid M 70 40 Tidak tuntas
28 Muhammad Alwi S 70 60 Tidak tuntas
29 Muhammad Shodiqin 70 60 Tidak tuntas
30 Nafa Khairunnisa 70 60 Tidak tuntas
31 Natasya Ayu Delina 70 70 Tuntas
32 Nila Rosan Adila 70 60 Tidak tuntas
33 Nita Ristiani 70 80 Tuntas
34 Nur Mutaqin 70 60 Tidak tuntas
35 Ratna Meidia Ulfa 70 60 Tidak tuntas
36 Ridloah Insani 70 60 Tidak tuntas
37 Riska Umi Khasanah 70 80 Tuntas
38 Risma Yuniarti 70 60 Tidak tuntas
39 Rizki Tri Ardiyanto 70 60 Tidak tuntas
40 Rodiyatun Nafiah 70 80 Tuntas
41 Rohmah Fitriani 70 60 Tidak tuntas
42 Romadoutul Chusna 70 80 Tuntas
43 Sahrul Mubarok 70 70 Tuntas
44 Sri Anifah 70 70 Tuntas
45 Ulil Inayah 70 80 Tuntas
46 Winda Puspita Sari 70 60 Tidak tuntas
47 Zidna Elma Nafi‟a 70 60 Tidak tuntas
48 Tiara Febria Maharani 70 60 Tidak tuntas
Jumlah 3090
Rata-rata 64.40
Guru mata pelajaran SKI kelas VIII
Eko Cahyaningsih, S.Sos.I
Magelang, 2017
Peneliti,
Nur Kholifah
Mengetahui,
Kepala MTs Ma‟arif 03 Grabag
H. Aris Djawadir
NILAI ULANGAN HARIAN MAPEL SKI
MTs MA’ARIF 03 GRABAG
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Kholiq Abrori 70 70 Tuntas
2 Ahmad Manarul Huda 70 80 Tuntas
3 Al Yuna Dwi Rasita 70 60 Tidak tuntas
4 Andriyanto 70 70 Tuntas
5 Aprilia Budi Setiawati 70 70 Tuntas
6 Armuna Putra P 70 60 Tidak tuntas
7 Asma Nadia 70 70 Tuntas
8 Ayu Purna Ningsih 70 90 Tuntas
9 Dana Kurniawan 70 60 Tidak tuntas
10 Defry Prakoso 70 60 Tidak tuntas
11 Dina Sabilatul Makwa 70 70 Tuntas
12 Dwi Wulan Thoimah 70 60 Tidak tuntas
13 Dzuka Ulyaa 70 60 Tidak tuntas
14 Elsa Ana Filah 70 70 Tuntas
15 Eri Widayah 70 60 Tidak tuntas
16 Farkhatul Mufidah 70 80 Tuntas
17 Fatma Audina 70 80 Tuntas
18 Fita Mame 70 60 Tidak tuntas
19 Habib Ali Massani 70 60 Tidak tuntas
20 Kaeruyaka 70 70 Tuntas
21 Kukuh Sanyoto 70 80 Tuntas
22 Kurnia Arifah 70 70 Tuntas
23 Lailatul Anwar 70 60 Tidak tuntas
24 Larti 70 80 Tuntas
25 Lastri Pratiwi 70 60 Tidak tuntas
26 Linda Rahmawati 70 70 Tuntas
27 M. Said Barid M 70 60 Tidak tuntas
28 Muhammad Alwi S 70 70 Tuntas
29 Muhammad Shodiqin 70 60 Tidak tuntas
30 Nafa Khairunnisa 70 70 Tuntas
31 Natasya Ayu Delina 70 70 Tuntas
32 Nila Rosan Adila 70 60 Tidak tuntas
33 Nita Ristiani 70 80 Tuntas
34 Nur Mutaqin 70 60 Tidak tuntas
35 Ratna Meidia Ulfa 70 60 Tidak tuntas
36 Ridloah Insani 70 70 Tuntas
37 Riska Umi Khasanah 70 80 Tuntas
38 Risma Yuniarti 70 60 Tidak tuntas
39 Rizki Tri Ardiyanto 70 70 Tuntas
40 Rodiyatun Nafiah 70 80 Tuntas
41 Rohmah Fitriani 70 60 Tidak tuntas
42 Romadoutul Chusna 70 80 Tuntas
43 Sahrul Mubarok 70 70 Tuntas
44 Sri Anifah 70 70 Tuntas
45 Ulil Inayah 70 80 Tuntas
46 Winda Puspita Sari 70 70 Tuntas
47 Zidna Elma Nafi‟a 70 60 Tidak tuntas
48 Tiara Febria Maharani 70 70 Tuntas
Jumlah 3250
Rata-rata 68.50
Guru mata pelajaran SKI kelas VIII
Eko Cahyaningsih, S.Sos.I
Magelang, 26 April 2017
Peneliti,
Nur Kholifah
Mengetahui,
Kepala MTs Ma‟arif 03 Grabag
H. Aris Djawadir
NILAI ULANGAN HARIAN MAPEL SKI
MTs MA’ARIF 03 GRABAG
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Kholiq Abrori 70 100 Tuntas
2 Ahmad Manarul Huda 70 100 Tuntas
3 Al Yuna Dwi Rasita 70 90 Tuntas
4 Andriyanto 70 90 Tuntas
5 Aprilia Budi Setiawati 70 90 Tuntas
6 Armuna Putra P 70 90 Tuntas
7 Asma Nadia 70 80 Tuntas
8 Ayu Purna Ningsih 70 90 Tuntas
9 Dana Kurniawan 70 100 Tuntas
10 Defry Prakoso 70 100 Tuntas
11 Dina Sabilatul Makwa 70 90 Tuntas
12 Dwi Wulan Thoimah 70 90 Tuntas
13 Dzuka Ulyaa 70 100 Tuntas
14 Elsa Ana Filah 70 90 Tuntas
15 Eri Widayah 70 90 Tuntas
16 Farkhatul Mufidah 70 90 Tuntas
17 Fatma Audina 70 80 Tuntas
18 Fita Mame 70 90 Tuntas
19 Habib Ali Massani 70 90 Tuntas
20 Kaeruyaka 70 90 Tuntas
21 Kukuh Sanyoto 70 100 Tuntas
22 Kurnia Arifah 70 90 Tuntas
23 Lailatul Anwar 70 80 Tuntas
24 Larti 70 90 Tuntas
25 Lastri Pratiwi 70 90 Tuntas
26 Linda Rahmawati 70 80 Tuntas
27 M. Said Barid M 70 70 Tuntas
28 Muhammad Alwi S 70 100 Tuntas
29 Muhammad Shodiqin 70 90 Tuntas
30 Nafa Khairunnisa 70 90 Tuntas
31 Natasya Ayu Delina 70 90 Tuntas
32 Nila Rosan Adila 70 100 Tuntas
33 Nita Ristiani 70 90 Tuntas
34 Nur Mutaqin 70 90 Tuntas
35 Ratna Meidia Ulfa 70 80 Tuntas
36 Ridloah Insani 70 70 Tuntas
37 Riska Umi Khasanah 70 90 Tuntas
38 Risma Yuniarti 70 90 Tuntas
39 Rizki Tri Ardiyanto 70 90 Tuntas
40 Rodiyatun Nafiah 70 90 Tuntas
41 Rohmah Fitriani 70 90 Tuntas
42 Romadoutul Chusna 70 90 Tuntas
43 Sahrul Mubarok 70 100 Tuntas
44 Sri Anifah 70 90 Tuntas
45 Ulil Inayah 70 90 Tuntas
46 Winda Puspita Sari 70 80 Tuntas
47 Zidna Elma Nafi‟a 70 90 Tuntas
48 Tiara Febria Maharani 70 80 Tuntas
Jumlah 4300
Rata-rata 89.50
Guru mata pelajaran SKI kelas VIII
Eko Cahyaningsih, S.Sos.I
Magelang, 17 Mei 2017
Peneliti,
Nur Kholifah
Mengetahui,
Kepala MTs Ma‟arif 03 Grabag
H. Aris Djawadir
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Kepala MTs Ma‟arif 03 Grabag
Wawancara dengan Guru Mapel SKI MTs Ma‟arif 03 Grabag
Guru menjelaskan materi tentang Dinasti Ayyubiyah
Siswa berdiskusi mengenai apa yang akan dibuat dalam mind map
Kelompok lain juga berdiskusi mengenai apa yang akan
dibuat dalam mind map
Pembagian soal
Siswa memperhatikan pembelajaran
Guru menjelaskan aturan pembelajaran mind map
Siswa membuat mind map
Satu kelompok dengan kelompok lain saling beradu kreatifitas
dalam pembuatan mind map
Siswa mengerjakan soal latihan
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nur Kholifah Jurusan : FTIK
NIM : 111-13-021 Progdi : PAI
NO JENIS KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
KETERANGAN NILAI
1. Sertifikat “OPAK STAIN
Salatiga 2013”
27/08/ 2013 Peserta 3
2. Sertifikat “OPAK
TARBIYAH 2013”
29/08/2013 Peserta 3
3. Sertifikat “UPT
Perpustakaan” STAIN
Salatiga
16/09/2013 Peserta 2
4. Sertifikat “Training
Pembuatan Makalah” LDK
STAIN Salatiga
18/09/2013 Peserta 2
5. Sertifikat “Seminar Nasional Bahasa Arab”
(ITTAQO)
09/10/2013 Peserta 8
6. Sertifikat “Training SIBA- SIBI Semester Gasal 2013-
2014” (CEC dan
ITTAQO)
30/10/2013 Peserta 2
7. Sertifikat “Penerimaan
Anggota Baru (PAB) JQH
2013” (JQH)
24/11/2013 Peserta 2
8. Sertifikat “SIBA-SIBI
Training” (CEC dan
ITTAQO)
01/01/2014 Peserta 2
9. Piagam Penghargaan
“Serasehan Akbar
Bersama Tokoh Nasional”
(HMI)
15/03/2014 Peserta 2
10. Sertifikat “SIBA-SIBI
Training” (CEC dan
ITTAQO)
03/05/2014 Peserta 2
11. Sertifikat “Tafsir Tematik”
(JQH)
17/05/2014 Peserta 2
12. Sertifikat “Progam Ma‟had
Selama 1 Tahun”
(MA‟HAD)
23/06/2014 Peserta 2
13. Sertifikat “Seminar Regional Rekonstruksi
Karakter Mahasiswa dalam
Upaya Pembangunan
Menuju Magelang yang
Beretika dan
Berpendidikan” (FK-
WAMA)
13-14/09/2014 Panitia 5
14. Sertifikat “Seminar Regional Menggali Ilmu
Pendidikan Islam dalam
Kesenian Tradisional
Kobro Siswo” (FK-
WAMA)
20/03/2015 Panitia 5
15. Sertifikat “Seminar
Nasional Pemuda,
Peradaban Islam, dan
Kemandirian” (KARIMA)
02/09/2015 Peserta 8
16. Sertifikat “Musabaqoh Bahasa Arab dengan Tema
Siap Melangkah dan
Berkarya dengan Bahasa
Arab” (ITTAQO)
26/10/2015 Peserta 2
17. Sertifikat “Seminar
Nasional Kewirausahaan
Jiwa Muda, Berani
Berwirausaha”
(DISPERINDAGKOP dan
UMKM)
30/10/2015 Peserta 8
18. Sertifikat “Seminar
Nasional Muslimah Sejati
Bertabur Inspirasi” (LDK)
29/11/2015 Peserta 8
19. Sertifikat “Seminar
Nasional Implementasi
Nilai-nilai Pancasila
sebagai Benteng dalam
Menolak Gerakan
Radikalisme” (DEMA)
10/02/2016 Peserta 8
20. Sertifikat “Pelatihan Sumber Daya Manusia
dalam Bidang Komunikasi
dan Informatika yang
dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi,
Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Salatiga
Tahun Anggaran 2016”
(DISHUBKOMBUDPAR)
/04/2016 Peserta 2
21. Sertifikat “Seminar Nasional Memperkuat
Peran Pemuda dalam
Meningkatkan Ekonomi
Nasional Melalui
Kewirausahaan” (KOPMA
FATAWA)
26/04/2016 Peserta 8
22. Sertifikat “Syair
Ramadhan in Kampus
Menumbuhkan Semangat
Berbagai dan
Kebersamaan Sesama
Muslim di Bulan Suci
Ramadhan” (DEMA
FEBI)
23/06/2016 Peserta 2
23. Sertifikat “Latihan Kader
Dasar (LKD) Angkatan I
Mewujudkan Gerakan
Perempuan Fatayat sebagai
Kader Militan Memahami
09/10/2016 Peserta 2
Nilai-nilai Keaswajaan dan
KeIndonesiaan”
(FATAYAT NU)
24. Sertifikat “Seminar Nasional Revitalisasi
Budaya Filsafat dalam
Pemikiran Islam
Kontemporer” (HMJ FA)
03/11/2016 Peserta 8
25. Sertifikat “Seminar
Nasional Pengaplikasian
Ekonomi Syariah Menuju
Stabilitas Perekonomian
Indonesia” (HMJ ES)
21/11/2016 Peserta 8
26. Sertifikat “Penyerapan
Aspirasi Masyarakat oleh
Badan Pengkajian” (MPR)
23/11/2016 Peserta 8
27. Sertifikat “Training
Hypnotherapy Selangkah
Lebih Baik dengan
Hipnosis” (TAZKIA)
26/11/2016 Peserta 2
JUMLAH SKOR 116
Salatiga, 09 Juni 2017
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama FTIK
Achmad Maimun, M. Ag.
NIP. 19700510 199803 1003
132
133