makalah dinasti utsmaniy

21
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak mundur dan berakhirnya era kekuasaan dinasti Abbasiyah, keadaan politik umat Islam mengalami kemajuan kembali oleh tiga kerajaan besar : Turki Usmani di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Dari ketiganya, Turki Usmani adalah yang terbesar dan terlama, dikenal juga dengan imperium islam. Sejarah peradaban Islam masa turki usmani yang penuh dengan suasana politik, bagaimana kerajaan turki usmani mampu menjadi kerajaan islam yang paling hebat sepanjang masa, serta bagaimana pula kerajaan islam sebesar ini bisa runtuh dan akhirnya menjadi republik turki pada tahun 1924. Keruntuhan kerajaan Turki Usmani disebabkan menjadi faktor internal yaitu : Karena luas wilayah kekuasaan serta buruknya system pemerintahan, sehingga hilangnya keadilan, banyaknya korupsi dan meningkatnya kriminalitas, Heterogenitas penduduk dan agama, Kehidupan istimewa yang bermegahan, Merosotnya perekonomian negara akibat peperangan yang pada sebagian besar peperangan turki mengalami kekalahan. Dan Faktor Eksternal yaitu : Munculnya gerakan nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada kerajaan turki selama berkuasa, mulai menyadari kelemahan

Upload: abdiet-dparadise

Post on 14-Dec-2014

148 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

makalah dinasti utsmani turky

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah dinasti utsmaniy

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Sejak mundur dan berakhirnya era kekuasaan dinasti Abbasiyah, keadaan

politik umat Islam mengalami kemajuan kembali oleh tiga kerajaan besar : Turki

Usmani di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Dari ketiganya, Turki

Usmani adalah yang terbesar dan terlama, dikenal juga dengan imperium islam.

Sejarah peradaban Islam masa turki usmani yang penuh dengan suasana

politik, bagaimana kerajaan turki usmani mampu menjadi kerajaan islam yang

paling hebat sepanjang masa, serta bagaimana pula kerajaan islam sebesar ini bisa

runtuh dan akhirnya menjadi republik turki pada tahun 1924.

Keruntuhan kerajaan Turki Usmani disebabkan menjadi faktor internal yaitu

: Karena luas wilayah kekuasaan serta buruknya system pemerintahan, sehingga

hilangnya keadilan, banyaknya korupsi dan meningkatnya kriminalitas,

Heterogenitas penduduk dan agama, Kehidupan istimewa yang bermegahan,

Merosotnya perekonomian negara akibat peperangan yang pada sebagian besar

peperangan turki mengalami kekalahan. Dan Faktor Eksternal yaitu : Munculnya

gerakan nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada kerajaan turki selama

berkuasa, mulai menyadari kelemahan dinasti tersebut. Kemudian ketika turki

mulai lemah mereka bangkit untuk melawannya, Terjadinya kemajuan teknologi

di barat khususnya bidang persenjataan. Turki selalu mengalami kekalahan karena

mereka masih menggunakan senjata tradisional

B.  RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut di atas, penulis akan menyajikan beberapa

rumusan masalah antara lain :

1.      Sejarah Singkat Berdirinya Dinasti Utsmani di Turki

2.      Para sultan dan khalifah Dinasti Utsmani di Turki

3.      Kemajuan-kemajuan Dinasti Utsmani di Turki

4.      Runtuhnya Kerajaan Turki Usmani

Page 2: Makalah dinasti utsmaniy

BAB II

PEMBAHASAN

A.  SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA DINASTI UTSMANI DI TURKI

Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua

Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Turki Usmani. Kehancuran Dinasti Turki

Saljuk oleh serangan bangsa Mongol merupakan awal dari terbentuknya Dinasti

Turki Usmani.

Negeri Anatolia (asia kecil) dahulu sebelum islam merupakan kerajaan yang

berada dibawah kekuasaan Byzantium (Romawi Timur). Penaklukan-penaklukan

oleh pasukan Islam, dari ujung Armenia hingga ke puncak gunung  thurus  sejak

tahun 50 H, pada masa kekhalifahan muawiyah, kaum muslim belum mampu

menaklukkan konstantinopel, walaupun telah dilakukan berulang kali usaha

penyerangan. Setelah perang maladzikr pada tahun 463 H yang dimenagkan oleh

orang-orang saljuk dengan kemenangan yang gemilang atas romawi, pengaruh

kemenangan ini terus meluas ke negeri Anatolia. Mereka saat itu telah memiliki

pemerintahan yang terkemuka yaitu pemerintahan romawi saljuk.

Anatolia kemudian jatuh ke tangan Mongolia, setelah merebutnya dari

saljuk romawi, maka terjadilah peperangan antara Mongolia dan kaum muslimin,

dan ini terjadi pada tahun 641 H. setelah kekalahan Mongolia pada perang ain

jalut, tahun 658 H berangkatlah Zharir Bibris ke saljuk Romawi dan

Mongolia,menyusul kekalahan besar ini sebagai pelajaran besar ini.

Bersamaan dengan lemahnya Mongolia, pemerintahan Utsmaniyah lalu

menguasainya pada masa yang berbeda

Orang-orang Utsmaniyah bernasab pada kabilah qobi yang berasal

dari kabilah Ghizz Turkmaniyah yang beragama Islam dari negeri Turkistan.

ketika terjadi penyerbuan mongolia atas negeri itu, kakek mereka (sulaiman)

berhijrah ke negeri romawi, lalu ke syam dab ke irak. Dan mereka tenggelam

di sungai Eufrat.

Kabilah ini lalu terpecah-pecah. Satu kelompok lalu kembali ke negeri

asalnya. Dan satu kelompoknya bersama dengan Erthoghul bin sulaiman.

Nama Kerajaan Usmani diambil dari nama putra Erthogrul. Ia mempunyai

Page 3: Makalah dinasti utsmaniy

seorang putra yang bernama Usman yang lahir pada tahun 1258. Nama Usman

inilah yang kemudian lahir istilah Kerajaan Turki Usmani atau Kerajaan

Usmani. Pendiri Kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabila Oghus. Yang

mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina, kemudian pindah ke

Turkistan, lalu ke Persia dan Iraq sekitar abad ke-9 dan 10.

Pada abad ke-13 M, Erthoghul pergi ke Anatolia. Wilayah itu berada

dibawah kekuasaan Sultan Alaudin II (Salajikoh Alaudin Kaiqobad). Erthoghul

membantunya melawan serangan dari Byzantium. Ertoghul menang dan

mendapatkan sebagian wilayah (Asyki Syahr) dari Alaudin dari Byzantium dan

sebagian hartanyamereka melarikan diri ke wilayah Barat sebagai akibat dari

serangan Mongol. mereka mencari tempat perlindungan dari Turki Saljuk di

daratan Tinggi Asia Kecil. Di bawah pimpinan Ertugrul, mereka mengabdikan

diri pada Sultan Alauddin II, Sultan Saljuk yang berperang melawan

Bizantium. Atas jasa baiknya, Sultan Alauddin menghadiahkan sebidang tanah

di Asia Kecil, yang berbatasan dengan Bizantium dan memilih Syukud sebagai

Ibu kotanya.

Ertugrul meninggal dunia pada tahun 1289 M. kepemimpinannya

dilanjutkan oleh putranya yang bernama Usman (1281-1324), atas persetujuan

Alauddin. Pada tahun 1300, bangsa Mongol Menyerang Kerajaan Saljuk, dan

Dinasti ini terpecah-pecah dalam beberapa Dinasti kecil. Dalam kondisi

kehancuran Saljuk inilah, Usman mengklaim Kemerdekaan secara penuh atas

wilayah yang didudukinya, sekaligus memproklamirkan berdirinya kerajaan

Turki Usmani. Dengan demikian, secara tidak langsung mereka mengakui

Usman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar “Padinsyah Ali Usman”.

Setelah Usman mengakui dirinya sebagai Raja Besar Keluarga Usman pada

tahun 699 H/1300 M, secara bertahap ia memperluas wilayahnya. Penyerangan

awal dilakukan di sekitar daerah perbatasan Bizantium dan Brussa (Broessa)

dijadikan salah satu daerah yang menjadi objek taklukan. Pada tahun 1317 M.

wilayah tersebut dapat dikuasainya dan dijadikan sebagai ibu kota pada tahun

1326 M.

Page 4: Makalah dinasti utsmaniy

B.  RAJA-RAJA TURKI USMANI

Dalam masa kurang lebih 6 abad (1294-1924), berkuasa, kerajaan turki usmani

mempunyai raja sebanyak 40 orang yang silih berganti, namun demikian, dalam

makalah ini akan kami bahas beberapa raja yang berpengaruh saja, diantaranya:

1.    Sultan Ustman bin Urtoghal (699-726 H/ 1294-1326 M)

Pada tahun 699 H. Usman melakukan perlusan kekuasaannya sampai ke

Romawi Bizantium setelah ia mengalahkan Alauddin Saljuk. Usman diberi

gelar sebagai Padisyah Al-Usman (Raja besar keluarga usman), gelar inilah

yang dijuliki sebagi Daulah Usmaniyyah. Usman berusaha memperkuat

tentara dan memajukan negrinya. kepada raja-raja kecil dibuat suatu

peraturan untuk memilih salah satu dari tiga hal, yaitu:

1)      Masuk Islam

2)      Membayar Jizyah; atau

3)      Berperang

2.    Sultan Urkhan bin Utsman (726-761 H/ 1326-1359 M)

Sultan Urkhan adalah putera Utsman I. sebelum urkhan ditetapkan menjadi

raja, ia telah banyak membantu perjuangan ayahnya. Dia telah menjadikan

Brousse sebagai ibu kota kerajaannya. Pada masa pemerintahannya, dia

berhsil mengalahkan dan menguasai sejumlah kota di selat Dardanil.

Tentara baru yang dibentuk oleh Urkhan I diberi nama Inkisyaiah. Pasukan

ini dilengkapi dengan persenjataan dan pakaian seragam. Di zaman inilah

pertama kali dipergunakan senjata meriam.

3.    Sultan Murad I bin Urkhan (761-791 H/ 1359-1389 M)

Pengganti sultan Urkhan adalah Sultan Murad I. selain memantapkan

keamanan di dalam negrinya, sultan juga meneruskan perjuangan dan

menaklukkan bebrapa daerah ke benua Eropa. Ia menaklukkan Adrianopel,

yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaan yang baru serta

membentuk pasukan berkuda (Kaveleri). Perjuangannya terus dilanjutkan

dengan menaklukkan Macedonia, Shopia ibukota Bulgaria, dan seluruh

wilayah bagian utara Yunani.

Karena banyaknya kota-kota yang ditaklukkan oleh Murad I, pada waktu itu

bangsa Eropa mulai cemas. Akhirnya raja-raja Kristen Balkan meminta

Page 5: Makalah dinasti utsmaniy

bantuan Paus Urban II untuk mengusir kaum muslimin dari daratan Eropa.

Maka peperangan antara pasukan Islam dan Kristen Eropa pada tahun 765 H

(1362 M). Peperangan itu dimenangkan oleh pasukan Murad I, sehingga

Balkan jatuh ke tangan umat Islam. Selanjutnya pasukan Murad I merayap

terus menguasai Eropa Timur seperti Somakov, Sopia Monatsir, dan

Saloniki.

4.    Sultan Bayazid I bin Murad ( 791-805 H/ 1389-1403 M)

Bayazid adalah putra Murad I. Ia meneruskan perjuangan ayahnya dengan

memperluas wilayahnya seperti Eiden, Sharukan dan Mutasya di Asia Kecil

dan negeri bekas kekuasaan Bani Saluki. Bayazid sangat besar pengaruhnya,

sehingga mencemaskan Paus. Kemudian Paus Bonifacius mengadakan

penyerangan terhadap pasukan Bayazid, dan perangan ini yang merupakan

penyebab terjadinya Perang Salib.

Tentara Salib ketika itu terdiri dari berbagai bangsa, namun dapat

dilumpuhkan oleh pasukan Bayazid. Namun pada peperangan berikutnya

ketika melawan Timur Lenk di Ankara, Bayazid dapat ditaklukkan,

sehingga mengalami kekalahan dan ketika itu Bayazid bersama putranya

Musa tertawan dan wafat dalam tahanan Timur Lenk pada tahun 1403 M.

5.    Sultan Muhammad I bin Bayazid (816-824 H/ 1403-1421 M)

Kekalahan Bayazid membawa akibat buruk terhadap penguasa-penguasa

Islam yang semula berada di bawah kekuasaan Turki Usmani, sebab satu

sama lain berebutan, seperti wilayah Serbia, dan Bulgeria melepaskan diri

dari Turki Usmani. Suasana buruk ini baru berakhir setelah Sultan

Muhammad I putra Bayazid dapat mengatasinya. Sultan Muhammad I

berusaha keras menyatukan kembali negaranya yang telah bercerai berai itu

kepada keadaan semula.

6.    Sultan Murad II bin Muhammad ( 824-855 H/ 1421-1451 M)

Sepeninggalannya Sultan Muhammad I, pemerintahan diambil alih oleh

Sulatan Murad II. Cita-citanya adalah melanjutkan usaha Muhammad I.

yaitu untuk menguasai kembali daerah-daerah yang terlepas dari kerajaan

Page 6: Makalah dinasti utsmaniy

Turki Usmani sebelumnya. Daerah pertama yang dikuasainya adalah Asia

Kecil, Salonika Albania, Falokh, dan Hongaria.

Setelah bertambahnya beberapa daerah yang dapat dikuasai tentara Islam,

Paus Egenius VI kembali menyerukan Perang Salib. Tentara Sultan

Murad II menderita kekalahan dalam perang salib itu. Akan tetapi dengan

bantuan putranya yang bernama Muhammad, perjuangan Murad II dapat

dilanjutkan kenbali yang pada akhirnya Murad II kembali berjaya dan

keadaan menjadi normal kembali sampai akhir kekuasaan diserahkan

kepada putranya bernama Sultan Muhammad Al-Fatih.

7.    Sultan Muhammad Al-Fatih (855-886 H/ 1451-1481 M)

Setelah Sultan Murad II meninggal dunia, pemerintahan kerajaan Turki

Usmani dipimpin oleh putranya Muhammad II atau Muhammad Al-Fatih. Ia

diberi gelar Al-fatih karena dapat menaklukkan Konstantinopel. Muhammad

Al-Fatih berusaha membangkitkan kembali sejarah umat Islam sampai dapat

menaklukkan Konstantinopel sebagai ibukota Bizantium. Konstantinopel

adalah kota yang sangat penting dan belum pernah dikuasai raja-raja Islam

sebelumnya. Muhammad Al-Fatih dianggap sebagi pembuka pintu bagi

perubahan dan perkembangan Islam yang dipimpin Muhammad. Tiga alasan

Muhammad menaklukkan Konstantinopel, yaitu:

1) Dorongan iman kepada Allah SWT, dan semangat perjuangan

berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw untuk menyebarkan ajaran

Islam.

2) Kota Konstantinopel sebagai pusat kemegahan bangsa Romawi.

3) Negerinya sangat indah dan letaknya strategis untuk dijadikan pusat

kerajaan.

Page 7: Makalah dinasti utsmaniy

Usaha mula-mula umat Islam untuk menguasai kota Konstantinopel dengan

cara mendirikan benteng besar dipinggir Bosporus yang berhadapan dengan

benteng yang didirikan Bayazid. Benteng Bosporus ini dikenal dengan nama

Rumli Haisar (Benteng Rum). Benteng yang didirikan umat Islam pada zaman

Muhammad Al-Fatih itu dijadikan sebagai pusat persediaan perang untuk

menyerang kota Konstantinopel. Setelah segala sesuatunya dianggap cukup,

dilakukan pengepungan selama 9 bulan. Akhirnya kota Konstantinopel jatuh ke

tangan umat Islam ( 29 Mei 1453 M) dan Kaisar Bizantium tewas bersama tentara

Romawi Timur. Setelah memasuki Konstantinopel terdapat sebuah gereja Aya

Sofia yang kemudian dijadikan Masjid bagi umat Islam.

Setelah kota Konstantinopel dapat ditaklukkan, kota itu dijadikan sebagai

ibukota dan namanya diganti menjadi Istanbul. Jatuhnya kota Konstantinopel ke

tangan umat Islam, berturut-turut pula diikuti oleh penguasaan Negara-negara

sekitarnya seperti Servia, Athena, Mora, Bosnia, dan Italia. Setelah pemerintahan

Sultan Muhammad, berturut-turut kerajaan Islam dipimpin oleh beberapa Sultan,

yaitu:

1.      Sultan Bayazid II (1481-1512 M)

2.      Sultan Salim I (918-926 H/ 1512-1520 M)

3.      Sultan Sulaiman (926-974 H/ 1520-1566 M)

4.      Sultan Salim II (974-1171 H/ 1566-1573 M)

5.      Sultan Murad III ( 1573-1596 M)

Setelah pemerintahan Sultan Murad III, dilanjutkan oleh 20 orang Sultan

Turki Usmani sampai berdirinya Republik Islam Turki. Akan tetapi kekuasaan

sultan-sultan tersebut tidak sebesar kerajaan-kerajaan sultan-sultan sebelumnya.

Para sultan itu lebih suka bersenang-senang., sehingga melupakan kepentingan

perjuangan umat Islam. Akibatnya, dinasti turki Usmani dapat diserang oleh

tentara Eropa, seperti Inggris, Perancis, dan Rusia. Sehingga kekuasaan Turki

Usmani semakin lemah dan berkurang karena beberapa negri kekuasaannya

memisahkan diri,diantaranya adalah:

1.      Rumania melepaskan diri dari Turki Usmani pada bulan Maret 1877 M.

2.      Inggris diizinkan menduduki Siprus bulan April 1878 M.

Page 8: Makalah dinasti utsmaniy

3.      Bezarabia, Karus, Ardhan, dan Bathum dikuasai Rusia.

4.      Katur kemudian menjadi daerah kekeusaan Persia.

Lebih jelasnya kekhalifahan dinasti kerajaan Turki Utsmani sebagaimana

tabel dibawah ini :

No.

Nama KhilafahTahun Pengangkatan 

(Masehi)1 Utsman I 12812 Orhan 13243 Murad I 13064 Bayazid I 1389

Peralihan Kekuasaan 14025 Muhammad I 14136 Murad II 14217 Muhammad II 14448 Murad II (menjabat yang kedua kalinya) 14469 Muhammad II (menjabat ketiga kalinya) 145110 Bayazid II 148111 Saim I 151212 Sulaiman I 152013 Salim II 156614 Murad III 157415 Muhammad III 159416 Ahmad I 160317 Musthofa I 161718 Utsman II 161819 Musthofa I (menjabat kedua kalinya) 162220 Murad IV 162321 Ibrahim 164022 Muhammad IV 164823 Sulaiman II 167824 Ahmad II 169125 Musthofa II 169526 Ahmad III 170327 Mahmud I 173028 Utsman III 175429 Musthofa III 175730 Abdul Hamid I 177431 Salim III 178932 Musthofa IV 180733 Mahmud II 180834 Abdul Majid I 1839

Page 9: Makalah dinasti utsmaniy

35 Abdul Aziz 186136 Murad V 187637 Abdul Hamid II 187638 Muhammad Rasyid V 190939 Muhammad Wahid al-Din 191840 Abdul Majid II (hanya bergelar sebagai khalifah) 1914

C.  KEMAJUAN TURKI USMANI

1.    ASPEK KEKUASAAN WILAYAH

Sepeninggal Sultan Usman pada Tahun 1326 M, Kerajaan dipimpin oleh

anaknya Sultan Orkhan I (1326-1359 M). Pada masanya berdiri  Akademi

militer sebagai pusat pelatihan dan pendidikan, sehingga mampu menciptakan

kekuatan militer yang besar  dan dengan mudahnya dapat menaklukan  Sebagian

daerah benua  Eropa  yaitu, Azmir (Shirma) tahun 1327 M, Tawasyanli  1330 M,

Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M dan Galliopoli 1356 M.

Ketika Sultan Murad I (1359-1389 M) pengganti orkhan naik. Ia

memantapkan keamanan  dalam negeri dan melakukan perluasan ke benua  Eropa

dengan menaklukan Adrianopel (yang kemudian menjadi ibu kota kerajaan baru),

Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara Yunani. Merasa cemas

dengan kesuksesan Kerajaan  Usmani, negara Kristen Eropa pun bersatu yang di

pimpin oleh Sijisman memerangi kerajaan, hingga terjadilah pertempuran di

Kosovo tahun 1389 M, namun musuh dapat di pukul mundur dan di hancurkan .

Pada tahun 1389 M, Sultan Bayazid naik tahta (1389-1403 M), Perluasan

berlanjut dan dapat menguasai Salocia, morea, Serbia, Bulgaria, dan Rumania

juga pada tahun 1394 M, memperoleh  kemenangan dalam perang Salib di

Nicapolas. Selain menghadapi musuh-musuh Eropa, Kerajaan juga dipaksa

menghadapi pemberontak yang bersekutu dengan Raja islam yang bernama Timur

Lenk di samarkand. Pada tahun 1402 M. pertempuran hebat pun terjadi di Ankara,

yang pada akhirnya Sultan  Bayazid dengan kedua putranya Musa dan Erthogrol,

tertangkap dan meninggal di tahanan pada tahun 1403 M. Sebab kekalahan ini

Bulgaria dan Serbia memproklamirkan kemerdekaannya.

Setelah Sultan Bayazid meninggal, terjadi perebutan kekuasaan diantara

putra–putranya (Muhammad, isa dan sulaiman) namun diantara mereka Sultan

Muhammad I yang naik tahta (1403-1421 M), di masa pemerintahannya ia

Page 10: Makalah dinasti utsmaniy

berhasil  menyatukan kembali  kekuatan  dan daerahnya  dari  bangsa  mongol,

terlebih setelah Timur lenk meninggal pada tahun 1405 M.

Pada tahun 1421 M, Sultan Muhammad meninggal dan di teruskan oleh

anaknya, Sultan Murrad II (1421-1484 M) mencapai banyak kemajuan pada

masa Sultan Muhammad II/ Muhammad Al Fatih (1451-1484 M) putra

Murrad II,  dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukan Konstantinopel.

Setelah Beliau meninggal di gantikan oleh putranya Sultan Bayazid II, berbeda

dengan Ayahnya, yang lebih mementingkan kehidupan Tasawuf dari pada

penaklukan wilayah, sebab itu muncul kontroversial  akhirnya ia mengundurkan

diri dan di gantikan putranya Sultan Salim I

Pada masa Sultan Salim I (1521-1520 M) terjadi perubahan peta arah

perluasan, memfokuskan pergerakan   ke arah timur dengan menaklukan Persia,

Syiria hingga menembus  Mesir di Afrika Utara yang sebelumnya di kuasai

mamluk.

Setelah Sultan Salim I Meninggal, Muncul Putranya Sultan Sulaiman I

(1520-1566 M) sebagai Sultan yang mengantarkan Kerajaan Turki Usmani pada

masa keemasannya, karena telah berhasil menguasai daratan Eropa hingga

Austria, Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria dan Rumania, Afrika

Utara hingga Mesir, Aljazair, Libia, Dan Tunis. Asia hingga Persia, Amenia,

Siria. meliputi lautan Hindia, Laut Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-

daerah di sekitar kerajaan seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budapest

dan Yaman.

2.    ASPEK PEREKONOMIAN

Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri diantaranya :

a)      Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun

b)      Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian

yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu

3.    ASPEK ILMU PENGETAHUAN

1)      Tempat pendidikan

Page 11: Makalah dinasti utsmaniy

Secara umum pada masa dinasti usmaniyah tidak terlalu memfokuskan

perhatian terhadap ilmu pengetahuan, sehingga mengakibatkan Bidang ilmu

pengetahuan  kurang begitu menonjol, tidak seperti  Dinasti Islam sebelumnya,

akan tetapi ada beberapa titik kemajuan yang terlihat yaitu pada masa sultan

Muhammad Al-Fatih. Dimana tersebarnya sekolah-sekolah di semua kota besar

dan daerah terpencil. juga terdapat perpustakaan yang dibangun di sekitar sekolah

dengan pengelolaan sangat tertib, terbukti dengan keteraturan catatan peminjaman

2)      Penerjemahan kitab-kitab

Pada masa sultan al-fatih telah dilakukan penerjemahan khazanah-

khazanah lama dari bahasa yunani, latin, Persia dan arab kedalam bahasa turki,

salah satu buku yang diterjemahkan adalah masyahir al-rijal (orang-orang

terkenal) karya poltark, buku-buku lainnya yang diterjemahkan ke bahasa turki

adalah buku karangan abu al-qasim al-zaharowi al-andalusi, seorang ahli

kedokteran yang berjudul al-tashrif fi al-thibbi. Buku ini kemudian diberi

tambahan pembahasan alat-alat untuk bedah dan posisi pasien tatkala terjadi

operasi bedah

D.  RUNTUHNYA KERAJAAN TURKI USMANI

1) Faktor-Faktor Keruntuhan Khilafah Utsmaniyah (974-1171 H / 1566-

1757 M)

Kenaikan Sultan Salim II (1566-1574) telah dianggap sebagai permulaan

keruntuhan Turki Utsmani dan berakhrnya zaman keemasannya. Hal ini ditandai

dengan melemahnnya semangat perjuangan prajurit utsmani yang menyebabkan

sejumlah kekalahan dalam pertempuran menghadapi mmusuh-musuhnya.

Pada tahun 1774, penguasa Utsmani, Abdul Hamid menandatangani

perjanjian dengan Rusia yang berisi pengakuan kemerdekaan Crimenia dan

penyerahan benteng-benteng pertahanan di laut hitam serta memberikan izin

kepada rusia untuk melintasi selat antara laut hitam dengan laut putih

b)   Faktor-faktor keruntuhan kerajaan turki usmani dikategorikan menjadi :

Page 12: Makalah dinasti utsmaniy

2) Faktor internal

Karena luas wilayah kekuasaan serta buruknya system pemerintahan, sehingga

hilangnya keadilan, banyaknya korupsi dan meningkatnya kriminalitas.

b)      Heterogenitas penduduk dan agama.

c)      Kehidupan istimewa yang bermegahan.

d)     Merosotnya perekonomian negara akibat peperangan yang pada sebagian

besar peperangan turki mengalami kekalahan.

3) Faktor Eksternal

a. Munculnya gerakan nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada kerajaan

turki selama berkuasa, mulai menyadari kelemahan dinasti tersebut. Kemudian

ketika turki mulai lemah mereka bangkit untuk melawannya.

b. Terjadinya kemajuan teknologi di barat khususnya bidang persenjataan. Turki

selalu mengalami kekalahan karena mereka masih menggunakan senjata

tradisional, sedangkan wilayah barat seperti eropa telah menguunakan senjata

yang lebih maju lagi.

BAB III

PENUTUP

Page 13: Makalah dinasti utsmaniy

A.  KESIMPULAN

Kerajaan Turki Utsmani merupakan kerajaan yang dipimpin oleh 40 sultan.

Pada abad pertengahan memang masa yang paling bersejarah bagi bangsa arab,

bahkan kemunduran bagi bangsa barat, dalam segi pandang kerajaan, kekuasaan

wilayah adalah yang terpenting. Turki utsmani yang memimpin selama kurang

lebih 6 abad memberikan bukti kejayaannya sampai ke Eropa, akan tetapi dari

stagnanisasi bangsa utsmani mereka lebih memajukan kemiliteran mereka dari

pada pendidikannya, bagi mereka kemiliterannya adalah satu hal yang terpenting

yang harus dimiliki leh seorang pemimin, dengan orientasi penalukan

konstantinopel, membuat mereka menjadi bersemangat untuk menjadikan

kerajaan turki utsmani menjadi symbol kejayaan islam.

Penyimpangan orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan

wilayah sehingga membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan

mereka. Berbeda dengan bangsa Eropa yang telah mengugguli mereka,

kemunduran kerajaan turki utsmani ini terlihat dari bagian bagian wilayah yang

dikuasai oleh turki utsmani ini mulai tergerak ingin merubah hidupnya menjadi

yang lebih baik dan muncul paham kapitalisme individual sehingga sebagian

mereka ingin melepaskan diri.  Tampaknya pengaruh barat mulai mendapatkan

hasil dengan kelemahan kerajaan turki ini, dan terlahir paham-paham yang ingin

membebaskan, sehingga paham turki sendiri tidak dapat menghalangi mereka.

B.  KRITIK DAN SARAN

Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari tentunya makalah ini

tak lepas dari kesalahan-kesalahan, baik itu kesalah tulisan atau kesalahan materi,

oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari segenap pembaca dan

dosen pengampu senantiasa kami harapkan, demi kesempurnaan makalah ini

Page 14: Makalah dinasti utsmaniy

DAFTAR PUSTAKA

C.E. Bosworth, Dinasti-dinasti Islam,(Bandung: Mizan, 1980),

Edyar, Busman dan Ilda Hayati, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, Pustaka  Asatruss,2009).

Hitti, Philip K. History of the Arabs, (London: The Mac Millan Press, 1974),

Nasution, Harun. Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1996),

Syalabi, Ahmad. Sejarah dan Kebudayaan Islam Imperium Turki Usmani, (Jakarta: Kalam

Mulia, 1988)

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003

Al Usairi, Ahmad, terjemah Tarikhl Al Islamiy “Sejarah Islam”, Akbar, Jakarta 2008

Syalaby, Ali Muhammad, Bangkit Dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah,pustaka Al kautsar,

Jakarta 2008