dinasti fatimiah

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinasti Fatimiah merupakan sebuah dinasti yang didirikan di benua Afrika pada penghujung tahung 200 san Hijriah atau sekitar tahun 910 Masehi, dinasti ini berpahaman syiah, dari permulaan pembentukannya dinasti ini bertujuan untuk menjalankan ideologi syiah dan ingin melepaskan diri dari kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad yang berideologi Sunnah. Kondisi politik dunia Islam ketika Dinasti Fatimiah didirikan agak sedikit tidak terkendali, hal ini bisa di lihat dengan munculnya banyak dinasti-dinasti kecil di berbagai belahan dunia baik di timur dan barat Baghdad. Dinataranya Dinasti Tahiri (200 H-259 H / 820 M-872 M), Dinasti Safari (254 H-289 H / 867 M-903 M), Dinasti Samani (261 H-389 H / 874 M-999 M), Dinasti Ghazwani, di barat Baghdad ada Dinasti Idrisi di Maroko (172 H- 375 H / 788 M-985 M), Dinasti Aghlabi (184 H-296 H / 800 M-908 M), Dinasti Thulun di Mesir (254 H- 292 H / 868 M-967 M), Dinasti Ikhsyidi (323 H- 357 H / 934 M-967 M), Dinasti Hamdaniah (317 H – 399 H / 929 M – 1009 M). Pada akhir tahun 200 san Hijriah negara dunia Islam di pimpin oleh 3 khalifah besar yaitu

Upload: -ifien-ufien-

Post on 20-Jun-2015

656 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DINASTI FATIMIAH

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinasti Fatimiah merupakan sebuah dinasti yang didirikan di benua

Afrika pada penghujung tahung 200 san Hijriah atau sekitar tahun 910

Masehi, dinasti ini berpahaman syiah, dari permulaan pembentukannya

dinasti ini bertujuan untuk menjalankan ideologi syiah dan ingin melepaskan

diri dari kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad yang berideologi Sunnah.

Kondisi politik dunia Islam ketika Dinasti Fatimiah didirikan agak

sedikit tidak terkendali, hal ini bisa di lihat dengan munculnya banyak

dinasti-dinasti kecil di berbagai belahan dunia baik di timur dan barat

Baghdad. Dinataranya Dinasti Tahiri (200 H-259 H / 820 M-872 M), Dinasti

Safari (254 H-289 H / 867 M-903 M), Dinasti Samani (261 H-389 H / 874

M-999 M), Dinasti Ghazwani, di barat Baghdad ada Dinasti Idrisi di Maroko

(172 H-375 H / 788 M-985 M), Dinasti Aghlabi (184 H-296 H / 800 M-908

M), Dinasti Thulun di Mesir (254 H-292 H / 868 M-967 M), Dinasti Ikhsyidi

(323 H- 357 H / 934 M-967 M), Dinasti Hamdaniah (317 H – 399 H / 929 M

– 1009 M).

Pada akhir tahun 200 san Hijriah negara dunia Islam di pimpin oleh 3

khalifah besar yaitu Khalifah Abbasiah di Baghdad, Khalifah Umawiyah di

Qurdova Spanyol dan khalifah Fatimiah di Mesir, kondisi seperti ini

membuat Daulah Islamiyah agak lemah, hal ini terlihat kaum Salip telah

merebut bebrapa Negara Islam seperti Palestin pada sekitar tahun 450 H.

Ketika Dinasti Buwaih (320 H – 447 H / 932 M – 1055 M) menguasai

Bagdad maka Daulah Fatimiah di Maroko semakin kuat bahkan mereka

berkeinginan untuk menaklukan Mesir, hal ini di karenakan keluarga istana

Buwaih lebih cenderung ke ideologi syiah dan menganggap bani Abbas telah

merebut jabatan kekhalifahan dari tangan mereka.

Semenjak dilantik bani Umaiyah sebagai khalifah kemudian di ikuti

dengan Bani Abbas maka banyak sekali pengikut syiah berlarian ketimur,

barat dan ke berbagai Negara Islam untuk menyelamat diri dari hal-hal yang

Page 2: DINASTI FATIMIAH

tidak diinginkan, sebahagiannya mereka pergi ke Maroko, Mesir dan

menetap disana.

Setelah lama menetap di negara pelariannya, kaum Syiah mulai

meyebarkan pengaruhnya melalui ideologi yang mereka bawa, sehingga

mereka mempunyai kumpulan tersendiri sebagaimana penduduk tempatan

yang kebanyakannya kaum Sunni. Di Maroko kumpulan ini di kenal dengan

Idrisiah yang kemudiannya berhasil mendirikan Daulah Idrisiah (175H –

375H / 792 M – 889 M). namun mereka tidak menamakan pemimpinnya

sebagai Khalifah.

Page 3: DINASTI FATIMIAH

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pembentukan Daulah Fatimiah (297 H – 322 H / 910 M – 934 M)

Dinasti Fatimiah didirikan oleh Ubaidillah Al Mahdi Abu

Muhammad, beliau di lantik pada tahun 297 di Qairawan3 Maroko. Nama

lengkapnya Ubaidillah, beliau bermazhab Syiah Isma'iliyah4 berasal dari

Irak, dilahirkan di Kuffah tahun 260 H / 874 M. Pribadinya agak bermasalah

dan tidak konsisten dalam pengamalan agama5, namun ada juga yang

memujinya6. Daulah Fatimiah ini pada mulanya berpusat di Maroko

kemudian berpindah ke Mesir.

Sebelum pembentukan daulah, orang-orang syiah melakukan seruan

secara rahasia dan mengajak masyarakat untuk mengangkat seorang khalifah

yang mereka beritakan berasal dari keturunan Ja'far Shadiq cucu Ali bin Abi

Thalib tetapi kebanyakan golongan sunni meragui garis keturunan Ubaidillah

Al Mahdi berasal dari keturunan Ali bin Abi Tahlib7, mereka mengatakan

bahwa khalifah yang sebenarnya dan yang berhak memerintah Daulah

Islamiayh adalah Ubaidillah Al Mahdi dari keturunan Ali bin Abi Tahlib,

seruan ini akhirnya meraih kemenangan, oleh sebab itu mereka menamakan

pemerintahan tersebut sebagai Daulah Fatimiah sebagai sandaran kepada

fatimah binti Muhammad Saw .

2. Daulah Fatimiah Di Maroko

Ketika Ubaidillah Al Mahdi sampai di Maroko kelompok syiah

Idrisiah langsung menyambutnya dan membaiat sebagai khalifah dengan ibu

kotanya Al Manshuriah. Pada tanggal 4 rabiul Akhir tahun 298 H / 911 M

pengumuman pendirian Daulah Fatimiah dibuat diatas mimbar sebagai

bertanda berakhirnya Daulah Aghlabiah8 (184 H-296 H / 800 M-908 M), di

Negara tersebut dan Ubaidillah Al Mahdi digelar Amirul Mukminin.

Daulah Fatimiah bertahan di Maroko selam 24 tahun yang di pimpin

oleh 4 orang khalifah yaitu :

1. Al Mahdi Ubaidillah di Maroko pada tahun 297 H - 322 H.

2. Al Qaim bi Amrillah Muhammad pada tahun 322 H - 323 H

Page 4: DINASTI FATIMIAH

3. Al Manshur Ismail pada tahun 233 H – 341 H.

4. Al Muiz linillah pada tahun 341 H – 362 H.

Namun Al Muiz linillah tidak menetap lama di negara tesebut kerena

berpindah ke Mesir atas alasan keamanan

3. Daulah Fatimiah Di Mesir

Semenjak permulaan Islam orang-orang Mesir sangat menyukai Ali

bin Abi Thalib. Ini dibuktikan dengan sikap mereka yang berada di pihak Ali

ketika peristiwa pembunuhan Khalifah Usman bin Affan. Maka tidak heran

sebahagian penduduknya agak condong kearah pemikiran syiah. Hal ini

mengikut irama perkembangan zaman, jika pemerintah mereka dipimpin oleh

orang syiah maka kekuatan syiah di masyarakat semakin kuat dan begitulah

sebaliknya. Kaum syiah berada di Mesir sebelum berdirinya daulah

Fatimiah9.

Ketika Daulah Abbasiah di Baghdad di kuasai oleh bani Buwaih yang

agak loyal ke pemahaman syiah, maka pemahaman syiah di mesir mulai

mendapat angin segar di kalangan masyarakat. Keadaan seperti ini menjadi

modal dasar bagi Al Mu'iz Lidinillah membentuk daulah Fatimiah yang saat

itu masih dikuasaai oleh Bani Thulun10.

4. Penaklukan Mesir

Upaya untuk menakluki Mesir sudah dimulai semenjak tahun 301 H /

913 M namun masih gagal tetapi pada tahun 358 H / 969 M Al Mu'iz

Lidinillah menyiapkan 100.000 pasukan bahkan lebih, termasuk pasukan

berkuda dan kapal laut, pasukan yang dikomandoi oleh Jauhar Siqli langsung

menuju Iskandariah tanpa perlawanan penduduk tempatan. Ketika hal ini

diketahui oleh orang-orang Fusthath, mereka mengirim utusan untuk

diadakan negosiasi damai dengan panglima Jauhar Siqli, akhirnya panglima

berjanji bahwa setiap orang Mesir bebas mengamalkan keyakinan agama dan

mazhab mereka masing-masing dan berjanji akan memberikan keadilan dan

perbaikan melalui kutipan pajak.

Page 5: DINASTI FATIMIAH

Sesudah itu panglima Jauhar Siqli membuat persiapan untuk

mendirikan Daulah Fatimiah dengan membuat penempatan tentara dan

keperluan lainnya termasuk mendirikan Masjid yang kemudiannya

dikembangkan menjadi universitas Al Azhar.

Setelah keadaan agak tenang panglima Jauhar Siqli meminta pada

khalifah Al Mu'iz Lidinillah untuk segera datang ke Mesir11 dengan ibu

kotanya Kairo12 pada tahun 361 H13. Seiring dengan itu diaturlah strategi

pemerintahan yang lebih loyal ke arah syiah serta memperbaiki ekonomi

Mesir yang saat itu agak bermasalah, lalu Al Mu'iz Lidinillah membuat

peraturan tentang perpajakan dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi

masyarakat, keadaan ini membuat rakyat agak senang walau dalam kebijakan

keagamaan terdapat banyak kontroversi. Maka mulailah aliran syiah di

taburkan dengan leluasa dan dihilangkannya pengaruh Abbasiah yang sunni.

Daulah Fatimiah di Mesir bertahan hingga 11 khalifah dari

pembentukannya tahun 297 H hingga masa keruntuhannya pada tahun 567 H.

sebagai mana kutipan berikut:

1. Al Muiz linillah Maad mulai tahun 362 H – 365 H.

2. Al Aziz Nazzar hingga 365 H – 386 H.

3. Al Hakim bi Amrillah Manshur hingga 386 H – 411 H.

4. Azh zhahir li I'zaz dinillah hingga 411 H – 428 H

5. Al Mustanshir Maad hingga 428 H – 487 H

6. Al Musta'li Billah Ahmad hingga 487 H – 495 H

7. Al Amir Bi Ahkamillah Manshur 495 H – 524 H

8. Al hafizh lidinillah Abdullah 524 H – 544 H

9. Azh Zhafir billah Ismail 544 H – 549 H

10. Al Faiz Billah Ismail 549 H – 555 H

11. Al adhid lidinillah Abdullah Yusuf 555 H – 567 H14

5. Daerah Kekuasaan Daulah Fatimiah

Daerah Kekuasaannya di Afrika meliputi Maroko, Tunisia, Mesir, di

Asia meliputi Syiria, Yordania, Hijaj15. Ada pendapat yang mengatakan

Page 6: DINASTI FATIMIAH

kekuasaannya juga meliputi Mekah, Madinah namun penulis belum

menemukan data sejarah tentang hal tersebut.

6. Keruntuhan Daulah Fatimiah

Pada tahun 558 H/1163 M, panglima Asasuddin Shirkuh16 membawa

Shalahuddin Al-Ayyubi untuk menundukkan Daulat Fatimiyah di Mesir.

Usahanya berhasil. Khalifah Daulat Fatimiyah terakhir Adhid Lidinillah

dipaksa oleh Asasuddin Syirkuh untuk menandatangani perjanjian. Akan

tetapi, Wazir besarnya Shawar merasa iri melihat kekuasan Syirkuh semakin

besar. Dengan sembunyi-sembunyi Shawar pergi ke Baitul Maqdis, meminta

bantuan pasukan Salib untuk menghalau Syirkuh dari Mesir.

Pasukan Salib yang dipimpin oleh Raja Almeric dari Jerussalem menerima

permintaan tersebut. Maka terjadilah pertempuran antara pasukan Asasuddin

Shirkuh dengan Raja Almeric yang berakhir dengan kekalahan Asasuddin

Shirkuh.

Setelah menerima syarat damai dari kaum Salib, panglima Asasuddin

Shirkuh dan Shalahuddin diperbolehkan pulang ke Damsyik. Kerjasama

Wazir besar Shawar dengan orang kafir itu telah menimbulkan kemarahan raja

Nuruddin Zanki17 dan para pemimpin Islam lainnya termasuk raja Baghdad.

Lalu dipersiapkannya tentara besar yang tetap dipimpin oleh panglima

Asasuddin Shirkuh dan Shalahuddin Al-Ayyubi untuk menghukum si

pengkhianat Shawar.

Panglima Asasuddin Shirkuh dan Shalahuddin mulai maju ke ibu kota

Kairo dan mendapat tentangan dari pasukan Wazir Shawar. Akan tetapi

pasukan Shawar hanya dapat bertahan sebentar, dia sendiri melarikan diri dan

bersembunyi. Suatu hari panglima Shalahuddin Al-Ayyubi berziarah ke

makam orang shaleh di Mesir, ternyata Wazir Besar Shawar dijumpai

bersembunyi di situ. Shalahuddin segera menangkap dan dibawanya ke istana

untuk dihukum mati.

7. Sebab-Sebab Kehancuran Daulah Fatimiyah

Page 7: DINASTI FATIMIAH

Banyak sekali sebab-sebab yang membawa hancurnya Daulah

fatimiah di Mesir, namun penulis hanya menyebutnya beberapa sebab

penting saja, seperti berikut:

a) Penyerangan yang dilakukan oleh Salahuddin Al Ayubi telah membawa

Daulah fatimiah tutup buku, sebagaimana yang telah penulis jelaskan

diatas.

b) Munculnya ulama-ulama besar seperti Abu Ishaq Asy Syairazi, Ibnu

Jauzi dan lain-lain dalam memberi peringatan tentang bahaya ideologi

Syiah.

c) Kembali Khilafah Abbasiah berpegang pada Al Qur'an dan Sunnah

dimana sebelumnya yang berkuasa adalah Dinasti Buwaih berfaham

Syiah (320 H – 447 H).

d) Perlawanan masyarakat Mesir yang semakin meluas terhadap ajaran

Syiah yang di bawa oleh Daulah Fatimiah.

e) Khilafah Abbasiah Al Qadir billah Amirul Mukminin pada tahun 480 H

meminta Fuaqaha' Mukatazilah bertaubat dan melarang mereka

mempelajari hal-hal yang bertentangan dengan Islam, termasuk juga

melarang masyarakat berideologi seperti Syiah serta menjauhkan diri

dari perbuatan bid'ah.

f) Penangkapan pengikut Syiah, Qaramithah dan di umumkan diatas

mimbar tentang kesesatan pahaman tersebut.

g) Seruan dan taktik yang di buat oleh khalifah semakin membuat bani

Buwaih tertekan dan lemah, sehingga membuat kekuatan Syiah berada

pada taraf yang sangat lemah.

8. Politik Daulah Fatimiah

Pemahaman syiah pada masa Daulah Fatimiah sangatlah kental terlihat

dalam kebijakan politik kenegaraannya, mereka menguatkan pendapat yang

sesuia dengan mazhab syiah dan mendahulukan pengamalan agama dengan

mengikut pendapat para imamnya dari pendapat para imam sunni, walaupun

kebanyakan penduduk Mesir Saat itu bermazhab sunnah.

Page 8: DINASTI FATIMIAH

Ya'qub bin Kalas seorang wazir pada pemerintahan Fatimiah

menyusun sebuah kitab fiqh yang disusun berdasarkan mazhab Syiah

Isma'iliyah dengan arahan langsung khalifah Al Mu'iz Lidinillah yang

berkuasa saat itu. Kitab ini dijadikan sebagai pedoman dalam memustuskan

perkara di pengadilan dan fatwa lainnya. Sehingga siapa saja yang menjadi

qadhi mesti berpodoman pada kitab ini.

Al Mu'iz Lidinillah memerintahkan bawahannya agar di buat rumah

khusus disamping universitas Al Azhar untuk pelatihan dalam rangka

memahami kitab tersebut. Wazirnya di perintahkan untuk mendatangkan para

fuqaha' yang saat itu berjumlah 35 orang kemudian di beri fasilitas dan gaji

yang mencukupi, bukan hanya itu para fuqaha' juga di sediakan tunjangan hari

raya dan fasilitas di istana untuk tujuan mengajarkan kitab tersebut kepada

masyarakat. Semua itu sebagai motivasi kepada para du'ah yang memberikan

pemahaman pada masyarakat mengenai kitab tersebut dan seluruh biaya

tersebut di tanggung oleh khalifah. Sebab khalifah tau bahwa

pemerintahannya akan bertahan lama jika ilmu tersebut disebarkan pada

masyarakat.

9. Kemajuan Pada Masa Daulah Fatimiah

Diantara kemajuan yang dicapai Daulah Fatimiah seperti berikut:

a) Bidang kebudayaan dan Keagamaan

Menjadikan mesjid sebagai tempat pendidikan agama walaupun yang

dimaksud untuk mengembangkan ideology mereka. Ada sebuah mesjid yang

yang kemudiannya menjadi universitas Al Azhar. Khalifah juga membiayai

para fuqaha dan du'ah yang menyebarkan ilmu pengetahuan. Hai ini

membuktikan bahwa khalifah mencintai ilmu dan suka pada kemajuan.

b) Universitas Islam Al Azhar Kairo

Jami Al Azhar didirikan bersamaan dengan masuknya kekuasaan

Fatimiyin di Kairo, tepatnya setelah beberapa bulan kekuatan fatimiyin

memasuki Kairo, pembangunan jami Al Azhar memakan waktu kurang lebih

dua tahun, yang kemudian dibuka secara resmi oleh Jauhar al Shaqali29

Page 9: DINASTI FATIMIAH

dengan shalat jumat pada tanggal 7 Ramadhan 361 H / 21 Juni 972 M. Sedang

Al Muiz Lidinillah baru datang dari Maroko masuk Kairo setahun kemudian.

Jami Al Azhar mempunyai penghargaan tersendiri dari para khalifah

fatimiyin, dibalik itu mereka ingin menjadikannya markas penyebaran faham

syiah. Di sekitarnya dibangun rumah bagi mereka yang mengajar pada Al

azhar, dari sinilah dimulainya pengajaran di jami Al Azhar.

Dalam blantika dunia keilmuan, Al Azhar merupakan universitas

tertua, tidak hanya di dunia Islam, namun di seluruh dunia. Karena

universitas-universitas di Amerika dan Eropa baru didirikan dua abad setelah

berdirinya Al Azhar, seperti Universitas Paris didirikan pada abad ke-12

Masehi, Universitas Oxford di Inggris pada abad ke-13, demikian juga

universitas-universitas Eropa lainnya. Universitas yang mengimbangi Al

Azhar dari segi sejarahnya adalah Universitas Qarawain di Kota Fas Maroko,

bahkan ada yang mengatakan bahwa Jami Al Qarawain adalah Universitas

tertua di dunia, karena pengajarannya sudah bermula sejak didirikannya yaitu

sejak tahun 245 H/ 859 M. dan sampai sekarang masih eksis.

Al Azhar merupakan Univesitas pertama yang para pengajarnya

didanai oleh negara, serta posisi Mesir yang strategis di tengah dunia Islam,

menjadikan Al Azhar tempat tujuan menimba ilmu agama dari para

masyayikhnya, hanya saja besarnya kedudukan Al Azhar bukan karena tertua

atau tidaknya, namun karena mutunya yang unggul.

Dalam kekuasaan daulah Fatimiah Jami Al Azhar mengalami beberapa

kali renovasi, seperti pada masa al Hakim Biamrillah, al Mustanshir Billah,

dan Al Hafidz Lidinillah. Terlihat hingga sekarang hasil renovasi yang

dilakukan oleh Al Hafidz Lidinillah dengan peninggalannya qubah yang

dihiasi dengan tulisan ayat-ayat Al Quran dengan khath kufi dan bermacam-

macam hiasan yang indah.

Kekuasaan khilafah fathimiyah berakhir dengan khalifahnya Al Adhid

Lidinillah, setelah meniggalnya khalifah Al Adhid Lidinillah tahun 567 H/ 12

September 1171 M, Shalahuddin Al Ayyubi ( wazirnya ) memegang tampuk

kekuasaan Mesir, dari sinilah berakhirnya kekuasaan fathimiyin di Mesir dan

Page 10: DINASTI FATIMIAH

mulai berkuasanya Keluarga Ayyubiyyin. Pada masa Shalahuddin, dihapuslah

madzhab syiah dari Mesir dan diganti dengan madzhab sunni.

c) Bidang Syair

Melahirkan beberapa orang yang pakar dalam syair seperti Ibnu Hani',

Abu Abdullah Muhammad bin Abi Jarah, Abdul Wahab bin Nashir Al Maliki,

Abu Abbas Ahmad bin Mufrij, Imarah Yamani

d) Bidang Prosa

Melahirkan beberapa kitab terkenal seperti Al A'kdul Farid oleh Ibnu

Abdi Rabbihi w. 328H, kitab Al Aghani oleh Abi Al Faraj Al Ashfihani w.

356H, Rasail oleh badi'uzzaman Al Hamzani w. 398H.

e) Bidang Sastra

Kitab Yatimah Ad Dahri oleh Abu Manshur As Sa'alabi w.429H, kitab

Saqthu Azh Zhand, Al Luzumiyat oleh Abu Ula Al Ma'kri w.449.

Ibnu Sina30 Filosof terkenal diantara kitab dalam ilmu kedoktoran, logika,

filsafat, Beliau pengikut setia syiah yang memerintah

f) Bidang Filsafah

Melahirkan beberapa filosof terkenal sperti Abu Al Hatim Ar

Razi,Abu Abdullah An Nusfi, Abu Yakqub As sajazi, Abu Hanifah Nukman

Al Maghribi, Jakfar bin Manshur Al Yamani, hamiduddin al Karmani, Al

Muayyid fi dinillah Asy Syairazi.

g) Bidang Kedoktoran

Abu Hasan Ali bin Ridwan

h) Bidang Matematika

Abu Ali Muhammad bin Hasan bin Haisam

i) Bidang Sejarah

Abu Hasan Ali Syabasyti, Abu Shaleh Armani, Muhammad bin Abu

Qasim Al Masbaji, Usamah bin Munqiz.

10. Lembaran hitam Daulah Fatimiah

a) Pada permulaan ketadangan ke Maroko Khalifah Ubaidillah Al Mahdi di

gambar sebagai Imam mahdi yang di tunggu-tunggu, hal ini banyak sekali

Page 11: DINASTI FATIMIAH

memberi pengaruh positif dari masyarakat terhadap dirinya, namun

klaimnya sebagai imam mahdi tidak terbukti.

b) Tahun 372 Daulah Fatimiah meniadakan shalat terawih semua daerah di

Mesir. Namun kemudiannya di izinkan lagi setelah terjadi perselisihan.

c) Tahun 381 Daulah Fatimiah menghukum orang yang kedapatan kitab

Muatha' Imam Malik

d) Tahun 391 Daulah Fatimiah menangkap dan di kurung orang yang ketika

di tanya tentang Ali bin Abi Thalib tetapi ia menjawab tidak tahu.

e) Tahun 393 Daulah Fatimiah memukul dan mengurung selama 3 hari

karena mereka shalat dhuha.

f) Tahun 400 san banyak sekali pembunuhan para ulama dan orang shaleh.

g) Tahun 564 Daulah Fatimiah mengubah kebijakan dengan mendirikan

madrasah untuk mazhab Syafi'i dan Maliki serta mengalihkan dari syiah

kepada sunnah yang saat itu kebanyakannya bermazhab Syafi'i dan Maliki,

sedangkan mazhab syiah masih berjalan namun secara sembunyi-

sembunyi.

Page 12: DINASTI FATIMIAH

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Jika kita menelusuri sejarah tentang Daulah Fatimiah maka kita akan

menemukan 2 pendapat yang berbeda dalam cara melihatnya, yang pertama di

wakili oleh Syiah dan yang kedua oleh Sunnah, orang syi'i yakin daulah ini

membawa keadilan dan kemakmuran sedangkan orang Sunni melihat daulah

ini membawa petaka dan keburukan. Hal ini terlihat dengan dalam kedua kitab

kelompok tersebut yang saling memuji dan mencaci, sebagai contoh penamaan

daulah ini dimana kelompok syiah menyebut dengan nama Daulah Fatimiah

sedangkan kelompok sunnah menamakan Daulah Ubaidiah sebab orang Sunni

menganggap tidak saheh silsilah keturunan Ubaidillah Al Mahdi sebagi pendiri

daulah tersebut.

Setelah kita menelusuri sejarah Dinasti Fatimiah mulai dari masa

pendirinya Ubaidillah Al Mahdi sehingga masa Al Adhidh, maka kita dapat

menyimpulkan bahwa Ninasti Fatimiah ini merupakan dinasti pertama dalam

Islam yang mengembangkan hal-hal yang baru dalam Islam35 seperti perayaan

maulid Nabi Muhammad Saw, Maulid Ali, Hasan, Husen, juga perayaan nisfu

sya'ban, israk mikraj, tahun baru, akhir tahun, perayaan Karbala dan

sebagainya.

Masa ketika Dinasti Fatimiah berkuasa merupakan masa ditengah

pesatnya berkembang berbagai aliran Kebathinan, Syiah dan Muktazilah, maka

tidak heran jika saat itu umat Islam terpecah belah dan dengan beraninya

membuat daulah sendiri menurut pemikiran yang mereka yakini. Oleh itu

lahirlah berbagai dinasti-dinasti kecil di timur dan di barat Baghdad sebagai

mana penulis sebutkan pada pendahuluan dan yang paling merugikan umat

Islam ketika itu adalah direbutnya Baitul Maqdis Kiblat pertama umat Islam

oleh tentara Salib.

Setelah khilafah Abbasiah kembali berpegang pada Al Qur'an dan

Sunnah serta mengikuti jejak Salafus Shaleh maka umat Islam kembali bangkit

dan dapat menyatukan negeri-negeri yang sebelumnya memisahkan diri

sekalipun tidak semuanya dapat disatukan sebagaimana sebelumnya berada di

Page 13: DINASTI FATIMIAH

bawah satu khilafah. Hal ini membuktikan bahwa sejarah umat Islam akan jaya

jika mereka berpegang teguh pada Al Qur'an dan As Sunnah, sejauh mana umat

Islam berpegang pada keduanya sejauh itulah kejayaan akan mereka peroleh.

Page 14: DINASTI FATIMIAH

DAFTAR PUSTAKA

As Sayuthi, Tarikh Kulafa, Tahqiq Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid,

Cetakan Sa'adah Mesir: tahun 1952 M

Ali Muhammad Ash Shalabi, Dr, Daulah Fatimiah, http://slaaby.com/

Az Zahabi, Sirrun Nubala' Maktabah Syamilah, cetakan ke 2

Az Zahabi, Sirru Aklamin Nubala', Maktabah Syamilah, cetakan ke 2

Az Zahabi, Tarikhul Islam, Maktabah Syamilah, cetakan ke 2

Ibnu Asir, Al Kamil Fit Tarikh, Maktabah Syamilah, cetakan ke 2

Ibu Khaldun, Tarikh Ibu Khaldun, cetakan Bairut Lubnan, tanpa tahun.

Ibnu Katsir, Bidayah wan Nihayah, Cetakan Darul Ihya At Turas Al Arabi,

tanpa tahun

Ibnu Jauzi, Al Muntazam, Darus Shadir Bairut, tahun 1358 H.

Ibnu Qaim Al Jauziah, Ighasul Lahfan, , Tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi,

Cetakan Darul Makrifah Bairut: tahun 1975 M.

Ibnu Thawus, An Nujum Adhahirah Fi Muluki Mirsa wal Qahirah,

Maktabah Syamilah, cetakan ke 2

Mir'atur Jinan, Abu Muhammad Al Yamani Al Yafi'i, Maktabah Syamilah,

cetakan ke 2

Maqrizi, Al Mawaizh wal Iktibar, Maktabah Syamilah, cetakan ke 2

Maqrizi, Ittiazhul Hunafa' bi Akhbaril A'immatil Fatimiyin, Tahqiq

Jmaluddin Syial dan Muhammad Hilmi, Cetakan Al Majlisul Akla Lisy

Syu'unil Islamiyah Kairo: tahun 1993.

Al Wafi Fil Wafiat, Maktabah Syamilah, cetakan ke 2