masa keemasan dinasti mughal.docx

23
Masa Keemasan Dinasti Mughal Di bidang sastra, banyak sastra dari bahasa Persia diubah ke bahasa India. Bahasa Urdu yang berkembang di masa Akbar, menjadi bahasa yang banyak dipakai oleh rakyat India dan Pakistan sampai sekarang. Di bidang ilmu pengetahuan, Syah Jahan mendirikan perguruan tinggi di Delhi. Aurangzeb mendirikan pusat pendidikan di Lucknow. Tiap masjid mempunyai lembaga tingkat dasar yang dipimpin oleh seorang guru. Sejak berdiri banyak ilmuan yang belajar di India. Pelajaran dari Kemaharajaan Mughal salah satu Ketidakharmonisan hubungan kekeluargaan, antara ayah dan anak, adik dan kakak menjadi salah satu faktor lemahnya kemaharajaan Mughal dari dalam, hal ini telah terjadi pada beberapa Dinasti Islam sebelumnya. Dalam peniggalan sejarah Dinasti Mughal, tampil dua penguasa paling berpengaruh: Akbar Khan dan Aurangzeb. Meskipun keduanya memerintah dalam dekade yang berbeda, tetapi kebijakan Akbar Khan dan Aurangzeb, khususnya berkaitan dengan pengembangan Islam di India, memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Akbar mengembangkan pola Islam sinkretis. Sebaliknya, Aurangzeb mengembangkan pola Islam puritan. Dalam perspektif politik, langkah Akbar ini dianggap sah, bahkan cerdas. Sebab, substansi politik adalah tercapainya tujuan, meskipun pada saat bersamaan terdapat aspek-aspek tertentu yang terabaikan. Orang boleh melakukan apa saja dalam konteks politik. Akbar telah memposisikan Islam tidak lebih dari sekedar simbol formal tanpa makna. Karena itu, dia dengan mudah meleburkan dan mencampuradukkan Islam dengan berbagai kepercayaan lain. Dalam situasi ini, Islam kehilangan identitasnya. Ketinggian dan keluhuran ajaran Islam juga tereduksi sedemikian rupa. Hal ini menyebabkan ketegangan dengan para penganut Ahlusunah wal jamaah. Lain dengan Akbar Khan, lain pula dengan Aurangzeb. Wajah Islam di India pada masa Aurangzeb tampak lebih dominan. Dia berusaha mengangkat kembali citra Islam yang tampak “redup” beberapa dasawarsa sebelumnya. Ia giat mengembalikan kemurnian Islam. Usaha ini patut dihargai. Sebab, dari sini terlihat kecintaan seorang Aurangzeb terhadap Islam. Namun, perlu diingat, Islam adalah agama yang mensponsori perdamaian, tanpa paksaan, dan tidak mentolelir berbagai tindak kekerasan terhadap pemeluk

Upload: tajtaj

Post on 15-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

 Masa Keemasan Dinasti MughalDi bidang sastra, banyak sastra dari bahasa Persia diubah ke bahasa India. Bahasa Urdu

yang berkembang di masa Akbar, menjadi bahasa yang banyak dipakai oleh rakyat India dan Pakistan sampai sekarang. Di bidang ilmu pengetahuan, Syah Jahan mendirikan perguruan tinggi di Delhi. Aurangzeb mendirikan pusat pendidikan di Lucknow. Tiap masjid mempunyai lembaga tingkat dasar yang dipimpin oleh seorang guru. Sejak berdiri banyak ilmuan yang belajar di India. Pelajaran dari Kemaharajaan Mughal salah satu Ketidakharmonisan hubungan kekeluargaan, antara ayah dan anak, adik dan kakak menjadi salah satu faktor lemahnya kemaharajaan Mughal dari dalam, hal ini telah terjadi pada beberapa Dinasti Islam sebelumnya. Dalam peniggalan sejarah Dinasti Mughal, tampil dua penguasa paling berpengaruh: Akbar Khan dan Aurangzeb. Meskipun keduanya memerintah dalam dekade yang berbeda, tetapi kebijakan Akbar Khan dan Aurangzeb, khususnya berkaitan dengan pengembangan Islam di India, memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Akbar mengembangkan pola Islam sinkretis. Sebaliknya, Aurangzeb mengembangkan pola Islam puritan.

Dalam perspektif politik, langkah Akbar ini dianggap sah, bahkan cerdas. Sebab, substansi politik adalah tercapainya tujuan, meskipun pada saat bersamaan terdapat aspek-aspek tertentu yang terabaikan. Orang boleh melakukan apa saja dalam konteks politik. Akbar telah memposisikan Islam tidak lebih dari sekedar simbol formal tanpa makna. Karena itu, dia dengan mudah meleburkan dan mencampuradukkan Islam dengan berbagai kepercayaan lain. Dalam situasi ini, Islam kehilangan identitasnya. Ketinggian dan keluhuran ajaran Islam juga tereduksi sedemikian rupa. Hal ini menyebabkan ketegangan dengan para penganut Ahlusunah wal jamaah.

Lain dengan Akbar Khan, lain pula dengan Aurangzeb. Wajah Islam di India pada masa Aurangzeb tampak lebih dominan. Dia berusaha mengangkat kembali citra Islam yang tampak “redup” beberapa dasawarsa sebelumnya. Ia giat mengembalikan kemurnian Islam. Usaha ini patut dihargai. Sebab, dari sini terlihat kecintaan seorang Aurangzeb terhadap Islam. Namun, perlu diingat, Islam adalah agama yang mensponsori perdamaian, tanpa paksaan, dan tidak mentolelir berbagai tindak kekerasan terhadap pemeluk agama lain. Memurnikan ajaran Islam dengan merusak tempat ibadah agama lain, bukanlah pesan Islam.

Kebijakan Aurangzeb untuk menghancurkan kuil-kuil Hindu, meletakkan arca di jalan-jalan agar selalu diinjak tampaknya menjadi sebuah kekeliruan. Hal ini menyebabkan terjadinya pemberontakan hebat dari kalangan Hindu. Pada 1739 M. Mughal dikalahkan oleh pasukan dari Persia dipimpin oleh Nadir Shah. Pada 1756 M. pasukan Ahmad Shah merampok Delhi lagi. Kerajaan Britania yang masuk ke India pada 1600 M. dan mulai melakukan penaklukkan terhadap kerajaan Mughal pada 1757 M. serta membubarkannya tahun 1858 M. setelah mengalahkan pesaingnya, Perancis.

Page 2: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Perkembangan islam Di india pada masa kerajaan mughal

A. Asal-Usul Kerajaan Mughal

Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India.

Sejak Islam masuk ke India pada masa Umayyah, yakni pada masa Khalifah al-Walid I (705-715) melalui ekspedisi yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim tahun 711/712, peradaban Islam mulai tumbuh dan menyebar di anak benua India. Kemudian pasukan Ghaznawiyah dibawah pimpinan Sultan Mahmud mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini dan berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan serta meng¬islamkan sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M. Setelah Gaznawi hancur muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India ini, seperti Dinasti Khalji (1296¬1316 M.), Dinasti Tuglag (1320-1412), Dinasti Sayyid (1414-1451), dan Dinasti Lodi (1451-1526).

Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur, seorang keturunan Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza adalah penguasa Farghana, sedang ibunya keturunan Jenghis Khan. Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Ferghana. Menurut Abu Su'ud, Timur Lenk pernah ke India pada tahun 1399, namun karena iklim yang tidak cocok ia akhirnya meninggalkan India.

Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti Mughal. Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka perang dari Persia di Asia tengah, dan meskipun Timur (Timur Lenk-penulis) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu. Ensiklopedia Islam bahkan menyebutkan “Mogul (Mughal-pen) didirikan oleh seorang penjajah dari Asia Tengah, Muhammad Zahiruddin Babur dari etnis Mongol.” Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warisan keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal telah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang sebelumnya identik dengan agama Hindu.

.

Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand tahun 1494 M pada tahun 1504 M ia menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan. Zahiruddin Babur (1482 – 1530) mengambil alih kekuasaan dari Dinasti Lodi pimpinan Ibrahim Lodi yang tengah berkuasa di India. India pada saat itu tengah dilanda krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur

Page 3: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim di Delhi.

B. Raja-raja Mughal

Ada pun susunan penguasa kerjaan mughal sebagai berikut

1. Zahiruddin Babur (1482-1530 M)

2. Humayun (1530-1539 M)

3. Akbar Syah I (1556-1605 M)

4. Jehangir (1605-1628 M)

5. Syah Jehan (1628-1658 M)

6. Aurangzeb (Alamgir I) (1658-1707 M

7. Muazzam (Bahadur Syah I) (1707-1712 M)

8. Azimus Syah (1712 M)

9. Jihandar Syah (1712 M)

10. Farukh Siyar (1713-1719 M)

11. Muhammad Syah (1719-1748 M)

12. Ahmad Syah (1748-1754 M)

13. Alamghir II (1754-1759 M)

14. Syah Alam II (1759-1806 M)

15. Akbar II (1806-1837 M)

16. Bahadur Syah II (1837-1858 M)[3]

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN MUGHAL

A. Proses Pembentukan dan Pertumbuhan Kerajaan Mughal

Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.

Page 4: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Pembentukan kerajaan Mughal di India menjadi kerajaan Islam terjadi pada masa kekuasaan dinasti Bani Umayyah yaitu pada masa khalifah al Walid yang di pimpin oleh panglima Muhammad Ibnu Qasim. Dalam penaklukan wilayah India ini, kemudian pasukan Ghaznawiyyah dibawah pimpinan Sultan al Makmun mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini, dan berhasil menaklukkan kekuasaan Hindu, dan mengIslamkan sebagian masyarakt India pada tahun 1020 M.

Setelah dinasti Ghaznawiyyah hancur, muncul dinasti-dinasti kecil seperti Mamluk (1026-1290 M), Halji (296-1316 M), Tuglug (1320-1412 M), dan dinasti-dinasti lain.Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), seorang keturunan timur Lenk. Dia adalah Shekh Kumar yang menjadi Amir di negeri Farghanah, keturunan langsung dari Miransah, putra ke-3 timur Lenk dan ibunya keturunan Jengis Khan .

Babur bukanlah orang India. Syed Mahmudunnasir menulis, "Dia bukan orang Mughal. Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti Mughal. Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka perang dari Persia di Asia tengah, dan meskipun Timur (Timur Lenk-penulis) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu. Ensiklopedia Islam bahkan menyebutkan “Mogul (Mughal-pen) didirikan oleh seorang penjajah dari Asia Tengah, Muhammad Zahiruddin Babur dari etnis Mongol.” Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warisan keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal telah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang sebelumnya identik dengan agama Hindu.

Dia mewarisi tahta kekuasaan wilayah farghana sejak usia 11 tahun, ia bercita-cita menguasai samarKhan yang merupakan kota terpenting di Asia Tengah. Pertama kali ia mengalami kekalahan dalam ekspansi itu kemudian pada tahun 1494 M berkat bantuan ismail I raja Syafawi, Babur menaklukkan SamarKhan, dan pada tahun 1504 M dia menaklukkan Kabul ibu kota Afganistan.Dia taklukkan daerah yang luas di daerah utara anak benua yang kaya (India), dan meletakkan dasar untuk pemerintahan Mughal di India. Para penakluk, bangsa turki dan Persia merupakan kasta berkuasa, sementera Islam adalah agama yang disenangi dibandingkan dengan agama Hindu dan agama Budha. Bahasa hukum dan kesusastraan ialah bahasa Persia baru .

Kemudian Babur melanjutkan ekspansinya keIndia yang pada saat itu diperintah oleh Ibrahim Lodi. Dalam upaya menaklukkan India Babur berhasil menaklukkan India. Dalam upaya menguasai India Babur berhasil menaklukkan Punjap pada tahun 1525 M. Kemudian pada tahun 1526 M dia mendapat kemenangan dalam pertempuran dipunjep sehingga pasukaannya dapat memasuki kota Delhi untuk menegakkan pemerintahan Babur dikota Delhi, maka berdirilah raja Mughal di India pada tahun 1526 M.Tapi Dari pihak-pihak musuh, terutama dari pihak ibu yang tidak menyukai berdirinya kerajaan Mughal ini segera menyusun kekuatan gabungan, namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran, sementara itu dinasti Lodi

Page 5: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

berusaha bangkit kembali untuk menentang pemerintahan Babur. Kejadian itu terjadi didekat gorgah, pada tahun 1529 M dan Babur dapat menumpas mereka, dan setelah itu setahun kemudian Babur wafat.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor berdirinya Kerajaan Mughal adalah:

1) Ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia

2) Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India.

B. Masa Perkembangan dan Kemajuan Kerajaan Mughal

Pada tahun 1540 M Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh SyarKhan, kemudian ia melarikan diri ke Persia, yang mana pada saat itu persis dipimpin oleh penguasa syafawiyah yang bernama Tahmasp. Setelah 15 tahun menyusun kekuasaanya humayun menegakkan kembali kekuasaan Mughal, setahun kemudian humayun meninggal dunia akibat terjatuh dari tangga perpustakaanya, din panah.Selanjutnya Humayun digantikan anaknya yaitu Akbar yang berusia 14 tahun, karena ia masih muda maka urusan kekeuasaan diserahkan pada Bairam Khan, seorang Syi’i. Pada masa Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai keemasannya. Setelah Akbar dewasa, Akbar berusaha menyingkirkan bairamhan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan aliran Syi’ah. Dan bairam mengarahkan pemberontakan pada tahun 1561 M,tetapi tetap bisa dikalahkan oleh Akbar.

Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai kerajaan yang besar, karena dua gerbang India yaitu Abul dan kota kandahar dikuasai oleh Akbar. Kemajuan yang telah dicapai oleh Akbar dapat dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu Jhangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M) dan Hindu (1658-1707 M). Ketiganya merupakan raja-raja besar Mughal yang didukung oleh kekuatan militer yang sangat besar.

Sebab-sebab Kemajuan:

Kerajaan Mughal tidak mencapai kejayaannya secara mudah. Bagaimanapun, umat Islam di masa ini termasuk golongan minoritas di tengah mayoritas Hindu. Namun Kerajaan Mughal tetap berhasil memperoleh kecemerlangan disebabkan factor-faktor sebagai berikut;

1) Kerajaan Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat. Politik toleransi dinilai dapat menetralisir perbedaan agama dan suku bangsa, baik antara Islam-Hindu, Ataupun India-non India (Persia-Turki).

2) Hingga Pemerintahan Aurangzeb, rakyat cukup puas dan sejahtera dengan pola kepemimpinan raja dan program kesejahteraannya.

Page 6: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

3) Prajurit Mughal dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan memiliki patriotisme yang tinggi. Hal ini diwarisi dari Timur Lenk yang merupakan para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah dan cukup dominan dalam ketentaraan.

4) Sultan yang memerintah sangat mencintai ilmu dan pengetahuan. Para "Bangsawan Mughal mengemban tanggung jawab membangun masjid, jembatan, dan atas berkembangnya kegiataan ilmiah dan sastra".

Kemajuan dalam berbagai bidang:

1. Di bidang Keilmuan

Kemajuan dibidang keilmuan yang sangat menunjul pada saat itu antara lain adalah pada masa Aurangzib, yaitu munculnya seorang sejarawan yang bernama abu fadzel dengan karyanya Akbar nama dan aini Akbar yang memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figur pemimpinnya .

Kemudian, dibidang kedokteran di antranya adalah Dara Sukhuh yang mengarang kedokteran dara sukhuh, yang merupakan engkiklopedi medis besar akhir dalam Islam. Ia juga di kenal sebagai seorang sufi pengikut Vedanta.

Ilmu medis Islam terus berkembang di India sepanjang abad 12 H atau 18 M seperti sekala dedokteran yang dibuat oleh muhammad akbar syah al zani dari Shiraz. Dengan kehadirannya, medis India atau Islam yang merupakan ilmu medis yang berbentuk filosofi ilmu medis (memakai pendekatan kepada Allah) hidup bersaing dengan ilmu medis modern Eropa . Dan jasa yang tidak dapat dilupakan dari hasil karya putra Syah Jehan, namanya Auranzeb ialah membukukan hukum Islam mengenai soal Mu’amalat. Usaha kodifikasi ini dinamakan “Ahkam Alam Giriyah” menurut gelaran yang dipakinya.

2. Ekonomi

Di bidang ekonomi, raja Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Akan tetapi sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian.

Di sektor pertanian ini komunikasi antara pemerintah dan petani diatur dangan baik. Kerajaan berhak atas sepertiga dari hasil pertanian di negeri itu, hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting ketika itu adalah biji-bijan, padi, kacang, sayur-sayuran, tebu, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.

3. Seni/Arsitektur

Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidans seni dan budaya juga berkembang. Karya seni yang menunjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa persia maupun yang berbahasa India. Penyair India yang terkenala adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya besar patmafat, sebuah karya alegoris yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia.

Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa akbar

Page 7: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

dibangun istana Fapkur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang indah.Pada masa Syah Jehan dibangun masjid yang berlapiskan mutiara dan Tajmahal di Agra, mejid raya Delhi dan istana indah dilghare .

Bidang Seni dan Budaya:

v Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.

v Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).

v Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.

4. Dibidang politik

Sultan akbar mengrahkan apa yang dinamakan politik sulakhul (toleransi universal). Dengan politik ini semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama.

Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan:

· Perluasan wilayah dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa pemerintahan Aurangzeb.

· Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bereorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan kemiliteran.

· Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.

· Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad.

· Para pejabat dipindahkan ¬dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang

Page 8: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak pakai.

· Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.

C. Masa Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Mughal

Mughal sudah mengalami masa keemasan selama setengah abad, para pelanjut Hindu tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibangun oleh sultan-sultan sebelmnya.Kekuasaan politiknya menjadi merosot akibat tahta kepemimpinannya dijadikan rebutan, sehinnga terjadi separatis Hindu, konflik-konflik yang berkepanjangan ini mengakibatkan pengawasan daerah-daerah menjadi lemah dan satu persatu melepaskan loyalitasnya dari pemerintah pusat.

Kemudian pada pemerintahan Syeh Alam (1760-1806 M) kerajaan Mughal diserang oleh pasukan afganistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Turanni. Kekalahan Mughal dari serangan ini berakibat jatuhnya Mughal pada kedalam kekuasaan Afgan. Ketika kerajaan Mughal dalam keadaan lemah, Inggris semakin kuat posisinya, tidak saja dalam perdagangan, tapi juga dalam bentuk politik dengan dibentuknya EIC (The East India Timur Compani). Militer Inggris berhasil menekan Syekh alam sehingga melepaskan wilayah kuth, bengal kepada Inggris. Selanjutnya sultan akbar 2 (1806-1837 M). Pengganti ayahnya memberikan konsensi pada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang di inginkan pihak Inggris dengan syarat perusahaan Inggris menjamin kehidupan raja dan pihak istana.

Berbeda dengan ayahnya bahadur Syakh, menentang isi perjanjian yang telah disepakati oleh ayahnya itu sehingga menimbulkan konflik antara Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Ketika pihak Inggris mengalami kerugian dan harus tetap menjamin kehidupan raja dan keluarga istana, maka Inggris memungut pajak yang tinggi terhadap rakyat, sehingga hal ini menimbulkan pemberotakan dengan menjadikan Bahadur Syah sebagai pemimpin mereka dalam pertempuran bulan Mei 1857 M. Dan Inggris berhasil mengalahkan mereka dan Bahadur Syah diusir dari isritana pada tahun 1885 M. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Islam Mughal di India.

Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:

Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan

Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan

Kekuatan mililernya juga lemah

Kerajaan Mughal mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Akbar (1556-1605). Generasi sesudah Akbar yaitu Jahangir (1605-1627), Shah Jahan (1627-1658), Aurangzeb (1658-1707) masih dapat mempertahankan kemajuan tersebut. Namun Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri.Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana berikut:

Page 9: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat.

Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC.

Dominasi Inggris diduga sebagai faktor pendorong kehancuran Mughal. Pada waktu itu EIC mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian dan sekaligus memenuhi kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat merasa ditekan, maka mereka, baik yang beragama Hindu maupun Islam bangkit mengadakan pemberontakan.

Mereka meminta kepada Bahadur Syah untuk menjadi lambang perlawanan itu dalam rangka mengembalikan kekuasaan kerajaan. Dengan demikian, terjadilah perlawanan rakyat India terhadap kekuatan Inggris pada bulan Mei 1857 M. Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah. Inggris kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap para pemberontak. Mereka diusir dari kota Delhi, rumah-¬rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal terakhir, diusir dari istana (1858 M). Dengan demikian berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal di daratan India. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:

Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.

Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.

Pendekatan Aurangzeb yang terlampau "kasar" dalam melak¬sanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan¬-sultan sesudahnya.

Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.

PENUTUP

Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.

Sebab-sebab Kemajuan:

Page 10: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Kerajaan Mughal tidak mencapai kejayaannya secara mudah. Bagaimanapun, umat Islam di masa ini termasuk golongan minoritas di tengah mayoritas Hindu. Namun Kerajaan Mughal tetap berhasil memperoleh kecemerlangan disebabkan factor-faktor sebagai berikut;

5) Kerajaan Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat. Politik toleransi dinilai dapat menetralisir perbedaan agama dan suku bangsa, baik antara Islam-Hindu, Ataupun India-non India (Persia-Turki).

6) Hingga Pemerintahan Aurangzeb, rakyat cukup puas dan sejahtera dengan pola kepemimpinan raja dan program kesejahteraannya.

7) Prajurit Mughal dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan memiliki patriotisme yang tinggi. Hal ini diwarisi dari Timur Lenk yang merupakan para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah dan cukup dominan dalam ketentaraan.

8) Sultan yang memerintah sangat mencintai ilmu dan pengetahuan. Para "Bangsawan Mughal mengemban tanggung jawab membangun masjid, jembatan, dan atas berkembangnya kegiataan ilmiah dan sastra".

Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:

1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan

2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan

3. Kekuatan mililernya juga lemah

DAFTAR PUSTAKA

Ø Yatim, Drs. Badriatin. M.A, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Garindo Persada, cet. III, 1995

Ø Ma’ruf , Anis, Sejarah Ringkas Islam, Jakarta: Djambatan, cet, II, 1994

Jawa Pos, Minggu, 23 Mei 2010

Ø Abu Su'ud, Islamologi, Sejarah, Ajaran dan Peranannya dalam Peradaban Umat Manusia,(Jakarta: Rineka Cipta,2003)

Ø Ali, K., Tarikh Sejarah Islam Pra Modern, Jakarta,Srigunting, 2003

Ø Khaldun,http://www.halalguide.info/content/view/ 432/46/, diakses

tanggal 16 September 2006

Ø http://www.wisataislam/info/content/view/432, diakses tanggal 6 Oktober 2006

Ø Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta,Rajagrafindo Persada, 2000

Page 11: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Ø http://www.geocities.com/cominglucky/tamadunmain.htm, diakses tanggal 16 September 2006

. Masa Perkembangan Dan Kemajuan

a. Humayyun (1530-1540 M dan 1555-1556 M)

Babur mempunyai empat orang putra, yaitu Humayyun, Kamran, Hindal, dan Aksari. Di antara empat anaknya ini, hanya Humayyun yang melanjutkan kekuasaan ayahnya. Beliau lahir pada Maret 1508 di Kabul (Afghanistan). Ketika kecil ia mempelajari bahasa Arab, Turki, dan Persia. Ketika berusia 20 tahun, ia berkuasa di Badakhshan, saat ayahnya masih masih memegang tampuk kekuasaannya. dalam pemerintahannya, ia bisa menguasai Kalanjir, Chunar, Malwa, dan Gurajat (1531).[16]

Sepanjang pemerintahannya kondisi negara tidak stabil, karena banyak terjadi perlawanan dari musuh-musuhnya. Pada tahun 1540 terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Sher Kkhan di Qanuj. Dalam pertempuran ini, Humayun kalah dan melarikan diri ke Qandahar dan kemudian ke Persia. Atas bantuan Raja Persia ia menyusun kekuatannya kembali. Setelah merasa kuat ia melakukan pembalasan dan menguasai India lagi tahun 1555 M.[17]

Setelah perluasan daerah kekuasaannya, ia menaklukkan penyerangan di Bengal untuk membantu penguasa daerah itu (Sultan Mahmud) yang sedang melawan Sher Syah Syah Suri. Ketika peperangan terjadi, beliau kehilangan kontak untuk mengontrol kekuasaannya di Delhi dan Agra. Ternyata kedua wilayah tersebut dikendalikan oleh saudaranya (Hindal). Peperangan tersebut mengalami kekalahan. Pasukan beliau dipukul mundur oleh Sher Syah, hingga melarikan diri ke Iran pada Juli 1543 untuk meminta bantuan dari raja Persia (Syah Tahmasp). Raja Persia membantu beliau dan bisa menaklukan Qandahar dan Kabul.

Di luar India Syah Syah Suri memperkokoh kekuasaanya dan melakukan pembaruan dibidang administrasi, keuangan, perdagangan, komunikasi keadilan, perpajakan, dan pertanian. Namun ia wafat pada 22 Mei 1545. Tahtanya digantikan kepada putranya Ismail Syah yang memerintah dari 1545-1553. Ia tidak sesukses ayahnya, setelah ia wafat. Tahtanya digantikan kepada anaknya Firuz yang masih muda, berumur 12 tahun. Namun ia dibunuh oleh pamannya sendiri, Mubariz Khan, yang menjadi penguasa meskipun menghadapi tantangan.

Page 12: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Humayyun memanfa’atkan kekacauan pemerintahan musuhnya, sehingga bisa merebut kembali Delhi dan Arga. Namun ia wafat karena kecelakaan, jatuh dari lantai dua perpustakaan Sher Mandal, di Delhi, pada Januari 1556.

b. Akbar Khan (1556-1605 M)

Kekuasaan Humayun dilanjutkan oleh anaknya, Akbar Khan. Gelarnya Sultan Abdul Fath Jalaluddin Akbar Khan. Sewaktu naik tahta berumur 15 tahun dan memerintah India selama 50 tahun (1556-1605 M).[18] Karena usianya masih muda, pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan, seorang penganut Syi’ah. Di periode pertama, Akbar menghadapi berbagai pemberontakan. Di Punjab, Khan Syah melancarkan pemberontakan setelah menggalang sisa-sisa pengikutnya. Di Agra pemberontakan kaum Hindu dipimpin oleh Hemu, berhasil menguasai kota itu dan Delhi. Di wilayah barat lahir gerakan yang dipimpin oleh saudara seayah dengan Akbar, Mirza Muhammad Hakim. Kasmir, Multan, Bengala, Sind, Gujarat, Bijapur dan lain-lain berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Mughal.[19]

Namun, setelah Akbar berumur dewasa, ia dapat mengembalikan wilayah-wilayah yang pernah melepaslan diri, dan memperluas wilayah-wilayah baru secara gemilang. Strateginya, pertama, ia menyingkirkan Bairam Khan karena terlalu memaksakan paham syi’ah. Kedua, melancarkan serangan kepada para penguasa yang menyatakan merdeka. Ketiga, memperkuat militer dan mewajibkan pejabat sipil mengikuti latihan militer. Keempat, membuat kebijakan shalahul (toleransi universal). Kebijakan ini memberikan hak persamaan kepada semua penduduk, mereka tidak dibedakan berdasarkan etnis maupun agama. Bahkan, ia menawarkan konsep penyatuan agama-agama menjadi satu bentuk agama yang disebut din ilahi. Dengan strategi ini, wilayah Mughal menjadi sangat luas, dua kota penting sebagai pintu gerbang ke luar, Kabul dan Kandahar, dikuasai.[20]

Sistem pemerintahan Akbar adalah militeristik. Pemerintahan pusat dipegang oleh raja. Pemerintahan daerah dipegang oleh Sipah Salar atau kepala komandan.[21] Sedangkan subdistrik dikepalai oleh Faudjar atau komandan. Jabatan-jaatan sipil juga memakai jenjang militer dimana para pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan militer.[22]

Selama menjalankan pemerintahan, Akbar menekankan terciptanya stabilitas dan keamanan dalam negeri. Dia menyadari bahwa masyarakat India merupakan masyarakat yang plural, baik dari segi agama maupun etnis. Kebijakan-kebijakannya dibuat untuk tetap menjaga persatuan di

Page 13: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

wilayahnya. Akbar menerapkan politik “Sulh-E-Kul” atau toleransi universal, yang memandang semua rakyat sama derajatnya.[23] Dalam bidang agama Akbar menciptakan Din-i-Ilaihi, yaitu menjadikan semua agama yang ada di India menjadi satu. Tujuannya adalah kepentingan stabilitas politik. Dengan adanya penyatuan agama ini diharapkan tidak terjadi permusuhan antar pemeluk agama. Untuk merealisasikan ajarannya, Akbar mengawini putri Hindu sebanyak dua kali, berkhutbah dengan menggunakan simbol hindu, melarang menulis dengan huruf Arab, tidak mewajibkan khitan dan melarang menyembelih dan memakan daging sapi.[24]

Usaha lain Akbar adalah membentuk Mansabdharis, yaitu lembaga public service yang berkewajiban menyiapkan segala urusan kerajaan, seperti menyiapkan sejumlah pasukan tertentu. Lembaga ini merupakan merupakan satu kelas penguasa yang terdiri dari berbagai etnis yang ada, yaitu Turki, afghan, Persia dan Hindu.[25]

c. Jahanghir (1605-1628 M)

Penguasa Mughal ketiga adalah Jahanghir, putera Akbar. Masa pemerintahannya kurang lebih 23 tahun (1605-1628). Jahanghr adalah pengikut Ahlussunnah wal jama’ah, sehingga Din-i-ilahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya. Pemerintahannya diwarnai dengan pemberontakan, seperti pemberontakan di Ambar yang tidak mampu dipadamkan. Pemberontakan juga muncul dari dalam istana yang dipimpin Kurram, putranya sendiri. Dengan bantuan panglima Muhabbat Khan, Kurram menangkap dan menyekap Jahanghir. Berkat usaha permaisuri, permusuhan ayah dan anak dapat didamaikan. Akhirnya setelah Jahangir meninggal (1627 M), Kurram naik tahta dan bergelar Abu Muzaffar Shahabuddin Muhammad Shah Jahan Padsah Ghazi.[26]

d. Syah Jihan (1628-1658)

Syah Jihan tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit disintegrasi mulai tumbuh pada pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi Mughal. Dalam masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan. Tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan, namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar Singh Bundela kemudian diusir. Pemberontakan yang paling hebat

Page 14: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

datang dari Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan. Pemberontakan ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 pemberontakan inipun dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati.

Aurangzeb (1658-1707) menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan Mughal sebagai entitas Muslim India nyaris hancur akibat perang saudara. Maka pada masa pemerintahannya dikenal sebagai masa pengembalian kedaulatan umat Islam. Penulis menilai periode ini merupakan masa konsolidasi II Kerajaan Mughal sebagai sebuah kerajaan dan sebagai negeri Islam. Aurangzeb berusaha mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik keagamaan Akbar. Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Raja-raja sesudah Aurangzeb mengawali kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal.[27]

C. Bentuk Kemajuan Kerajaan Mughal

Kemajuan yang dicapai pada masa dinasti Mughal merupakan sumbangan yang berarti dalam mensyiarkan dan membangun peradaban Islam di India. Kemajuan-kemajuan tersebut antara lain:[28]

Bidang Politik dan Militer

Sistem yang menonjol adalah politik sulh e-kul atau toleransi universal. Sistem sangat tepat karena mayoritas masyarakat India adalah Hindu sedangkan Mughal adalah sistem Islam. Di sisi lain terdapat juga rasa atau etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang merupakan produk dari system ini adalah Din-i-Ilahi dan Mansabdhari.

Di bidang militer, pasukan Mughal dikenal sebagai pasukan yang kuat. Mereka terdiri dari paukan gajah, berkuda dan meriam. Wilayahnya dibagi dalam system distrik-distrik. Setiap distrik dikepalai oleh sipah salar dan sub distrik dikepalai oleh Faujdar. dengan system inilah pasukan Mughal berhasil menaklukkan daerah-daerah disekitarnya.

Page 15: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Bidang Ekonomi

Kontribusi Mughal dibidang ekonomi adalah memajukan pertanian terutama untuk tanaman padi, kacang, tebu, rempah-rempah, tembakau dan kapas. Pemerintah membentuk lembaga khusus untuk mengatur masalah pertanian. Wilayah terkecil disebut deh, dan beberapa deh tergabung dalam bargana (kawedanan) setiap komunitas petani dipimpin oleh mukaddam. Melalui mukaddam inilah pemerintah berhubungan dengan petani.

Disamping pertanian, pemerintah juga memajukan industry tenun. Hasil industry ini banyak dekspor keluar negeri seperti Eropa, Arabia, Asia Tenggara dan lain-lain. Pada masa Jahangir, banyak investor asing yang diizinkan menanamkan investasinya, seperti mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surath.

Bidang Seni dan Arsitektur

Hasil karya seni dan arsitektur Mughal sangat terkenal dan dapat dinikmati sampai sekarang. Ciri yang menonjol dari arsitektur Mughal adalah pemakaian ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi warna-warni. Bangunan yang menunjukkan ciri ini antara lain: benteng merah, istaa-istana, makam kerajaan dan yang paling tujuh keajaiban dunia yang dibangun oleh Syekh Jehan khusus untuk istrinya Noor Mahal yang cantik jelita. Bangunan lain yang bermotif sama adalah Masjid Raya Delhi yang berlapis marmer dan sebuah istana di Lahore.

Kebijakan-kebijakan dalam pengembangan kebudayaan ditampakkan adanya bentuk perpaduan antara unsur Islam dengan Hindu. Bentuk ini misalnya dapat dilihat secara jelas pada arsitektur dan lukisan pada beberapa benteng dan istana di Ajmer, Agra, Allahabad, Lahore, dan Fathepur Sikri. Sejumlah bangunan dinding yang berkelok-kelok untuk menyangga bagian atap, bentuk-bentuk zoomorphic, motif lonceng dan rantai, dan sejumlah sarana lainnya, seluruhnya telah digunakan dalam konstruksi bangunan masjid dan istana zaman sebelumnya. Kubah yang lahir dari tradisi arsitektur Muslim dipakai baik untuk masjid maupun kuil.

Bidang sastra juga menonjol. Banyak karya sastra yang diubah dari bahasa Persia ke bahasa India. Pada masa Akbar berkembang bahasa Urdu, yang merupakan perpaduan dari berbagai bahasa yang ada di India. Bahasa urdu ini kemudian banyak dipakai di India dan Pakisan sekarang. Sastrawan Mughal yang terkenal adalah malik Muhammad Jayashi, dengan karya monumentalnya Padmavat, sebuah karya alegoris yang mengandung kebajikan jiwa manusia. Sastrawan lain adalah Abu Fadhl yang juga sejarawan. Karyanya berjudul Akbar Nama dan Ain e-Akbari, yang mengupas sejarah Mughal berdasarkan figure pimpinannya.[29]

Page 16: Masa Keemasan Dinasti Mughal.docx

Bidang Ilmu Pengetahuan

Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangan dibidang di bidang ilmu pengetahuan. Sejak berdiri, banyak ilmuwan yang dating ke India untuk menuntut ilmu pengetahuan. Bahkan istana Mughal pun menjadi pusat kegiatan kebudayaan. Hal ini karena adanya dukungan dari penguasa dan bangsawan serta ulama. Aurangzeb misalnya, memberikan sejumlah besar uang dan tanah untuk membangun pusat pendidikan di Lucknow.

Di tiap-tiap masjid memiliki lembaga ingkat dasar yang dikelola oleh seorang guru. Pada masa Syah Jehan didirikan sebuah pergurua tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintah dipegang oleh Aurangzeb. Dibidang ilmu agama berhasil dikodifikasika hokum islam yang dikenal dengan sebutan Fatwa-I-Alamgri.

taj mahal