perkembangan politik dan militier pada masa dinasti abbasiyah

18

Upload: nada-nasiroh-m

Post on 22-Jul-2015

1.512 views

Category:

Education


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
Page 2: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

POLITIK DAN MILITER PADA MASA

DINASTI BANI ABBASIYAH

Disusun Oleh :

1. Monika Yuliyanti

2. Nada Nasiroh Munjiyah

3. Nur Afidah

4. Nilna Farikhana

Page 3: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Kondisi Politik dan Militer

Dinasti Bani Abbasiyah

Perkembangan politik dan militer pada masa Bani

Abbasiyah dibedakan menjadi lima periode. Setiap periode

ditandai dengan adanya perubahan dalam hal kekuasaan,

system pemerintahan, dan kebijakan militer.selama kurang

lebih setengah abad, pemerintahan Bani Abbasiyah

dipimpin oleh 37 orang khalifah. Berikut adalah periode-

periode pada masa Bani Abbasiyah.

Page 4: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

1. Khalifah Bani Abbasiyah periode pertama

(750-847 M)

Periode ini berlangsung antara tahun 132-232 H/750-847 M, yakni

sejak pada masa Ja’far al-Mansur sampai pemerintahan ke Sembilan al-

Watsiq. Periode ini disebut juga periode pengaruh Persia pertama. Hal

itu disebabkan pemerintahan Bani Abbasiyah banyak dipengaruhi oleh

keluarga dari bangsa Persia, yaitu keluarga Barmak. Periode pertama

juga menjadi masa keemasan dan kejayaan Daulah Bani Abbasiyah.

Walaupun demikian, bibit kemunduran Daulah Bani Abbasiyah sudah

muncul pada periode ini, yaitu ketika terjadi perang saudara antara al-

Amin dengan al-Ma’mun.

Page 5: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode pertama adalah sebagai berikut:

1. Abul Abbas as-Saffah (132-136 H/750-754 M)

2. Abu Ja’far al-Mansur (136-158 H/754-775 M)

3. Muhammad al-Mahdi (158-169 H/775-785 M)

4. Musa al-Hadi (169-170 H/785-786 M)

5. Harun ar-Rasyid (170-193 H/786-809 M)

6. Abdullah al-Amin (193-198 H/809-813 M)

7. Al-Ma’mun (198-218 H/813-833 M)

8. Al-Mu’tashim Billah (218-227 H/833-842 M)

9. Abu Ja’far al-Watsiq (227-232 H/842-847 M)

Pada masa khalifah Abu Ja’far al-Watsiq terjadi pemberontakan

orang suci yang bernama Ahmad bin Nasr di Baghdad. Ia menentang

penindasan penguasa Daulah Bani Abbasiyah terhadap kaum non-

Muktazilah. Ahmad bin Nasr berhasil ditangkap, diadili dengan

tuduhan melakukan bid’ah, dan dihukum mati.

Page 6: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

2. Khalifah Bani Abbasiyah periode kedua

(847-946 M)

Periode ini di mulai tahun 232 H-334 H/847-946 M yakni sejak

khalifah al-Mutawakkil sampai berdirinya Bani Buwaihiyah di

Baghdad. Periode ini disebut periode pengaruh Turki pertama

karena tentara Turki menjadi tentara Daulah Bani Abbasiyah yang

sangat mendominasi pemerintahan. Pada masa ini khalifah hanya

menjadi symbol di istana Baghdad.

Khalifah Daulah Bani Abbasiyah pada periode kedua adalah

sebagai berikut:

1. Al-Mutawakkil (232-247 H/847-861 M)

2. Al-Muntashir (247-248 H/861-862 M)

3. Al-Mustain (248-252 H/862-866 M)

Page 7: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

4. Al-Mu’tazz (252-255 H/866-869 M)

5. Al-Muhtadi (255-256 H/869-870 M)

6. Al-Mu’tamid (256-279 H/870-892 M)

7. Al-Mu’tadhid (279-289 H/892-902 M)

8. Al-Muktafi (289-295 H/902-908 M)

9. Al-Muqtadir (295-320 H/908-932 M)

10. Al-Qahir (320-323 H/932-934 M)

11. Ar-Radhi (323-329 H/934-940 M)

12. Al-Muttaqi (329-333 H/940-945 M)

13. Al-Mustakfi (332-334 H/944-946 M)

Page 8: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

3. Khalifah Bani Abbasiyah periode ketiga

(946-1075 M)

Periode ini dimulai tahun 334-464 H/946-1075 M, yakni sejak

berdirinya Daulah Buwahiyah sampai masuknya Saljuk ke Baghdad.

Periode ini disebut juga periode pengaruh Persia kedua karena pada

waktu itu sebuah golongan dari bangsa Persia berperan penting

dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah, yaitu Dinasti Buwaihiyah.

Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode ketiga adalah sebagai

berikut:

1. Al-Muhti (334-363 H/946-974 M)

2. Ath-Tho’I (363-381 H/974-991 M)

3. Al-Qadir (381-422 H/991-1031 M)

4. Al-Qa’im Billah (422-467 H/1031-1075 M)

Page 9: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

4. Khalifah Bani Abbasiyah periode keempat

(1075-1225 M)

Periode ini dimulai tahun 464-623 H/1075-1225 M, yakni sejak

masuknya Dinasti Saljuk di Baghdad. Periode ini disebut juga

pengaruh bangsa Turki kedua karena pada waktu itu satu golongan

dari bangsa Turki berperan penting dalam pemerintahan Dinasti

Abbasiyah, yakni Dinasti Saljuk.

Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode keempat adalah

sebagai berikut:

1. Al-Muqtadi (467-487 H/1075-1094 M)

2. Al-Mustazhir (487-512 H/1094-1118 M)

3. Al-Mustarsyid (512-529 H/1118-1135 M)

4. Al-Rasyid (529-530 H/1135-1136 M)

Page 10: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

5. Al-Muktafi (530-555 H/1136-1160 M)

6. Al-Mustanjid (555-566 H/1160-1170 M)

7. Al-Mustadhi (566-575 H/1170-1180 M)

8. An-Nashir (575-623 H/1180-1225 M)

Pada masa pemerintahannya, khalifah An-Nashir berhasil

membentuk tentara yang kuat. Pada masa pemerintahannya ini pula,

Dinasti Saljuk mengalami kehancuran. Mereka dihancurkan oleh

Khawarizm Syah pada tahun 1195 M.

Page 11: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

5. Khalifah Bani Abbasiyah periode kelima

(1225-1258 M)

Periode ini dimulai tahun 623-656 H/1225-1258 M dan

tidak lagi dipengaruhi oleh pihak manapun. Akan tetapi,

kekuatan politik dan militer Daulah Abbasiyah runtuh pada

tahun 1258 M karena serangan tentara Mongol yang dipimpin

oleh Hulagu Khan.

Khalifah Daulah Abbasiyah pada periode kelima adalah

sebagai berikut:

1. Az-Zahir (622-623 H/1225-1226 M)

2. Al-Mustanshir (623-640 H/1226-1242 M)

3. Al-Mu’tashim (640-656 H/1242-1258 M)

Page 12: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Kemajuan dalam bidang Politik dan Militer

pada masa dinasti Abbasiyah

1. Kemajuan PolitikSistem politik yang dijalankan oleh Daulah Bani

Abbasiyah I antara lain :

a) Para Khalifah tetap dari keturunan Arab. Sedang paramenteri, panglima, gubernur dan pegawai dipilih dariketurunan Persia dan mawali.

b) Kota Baghdad dijadikan Ibu kota negara sebagai pusatkegiatan politik, ekonomi sosial dan kebudayaan.

c) Dalam pemerintahan Bani Abbas, jabatan Wazir membawahikepala-kepala departemen.

d) Para menteri turunan Persia diberi kekuasaan penuh untuk

menjalankan tugasnya dalam pemerintah.

Page 13: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Langkah strategis yang diambil khalifah mampumengukuhkan dinasti yang lahir dari perjuangan bersamarival-rival politiknya sendiri. Sehingga pemberontakan-pemberontakan dapat ditumpas. Bahkan tindakan Al Mahdidikatakan sebagai kecemerlangan politik, dimana setelahancaman dari para musuh dapat dilumpuhkan, Al Mahdikemudian membangun kepercayaan rakyatnya.

Dalam menjalankan tugasnya, khalifah di masa Abbasiyahdibantu oleh seorang wazir (perdana mentri) yang jabatanyadisebut wizaraat. Wizaraat dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Wizaraat Tanfiz (sistem pemerintahan presidentil )

Wazir hanya sebagai pembantu Khalifah dan bekerja atasnama Khalifah.

2. Wizaaratut Tafwidl (parlementer kabimet)

Wazirnya berkuasa penuh untuk memimpin pemerintahan.Sedangkan Khalifah sebagai lambang saja.

Page 14: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Dalam kaitannya dengan urusan pemerintahan, Dinasti Abbasiyah

dibagi dalam tiga bagian:

a) Bagian kearsipan(Diwan Rasail) di bawah pengawasan(Diwan Al

Azimma/ Diwan Al Zimam).

b) Bagian perpajakan(Diwan Al Kharraj) di bawah pengawasan(Diwan

Al Tawqi).

c) Bagian keuangan untuk menggaji tentara(Diwan Al Jaysh).

Untuk membantu Khalifah dalam menjalankan tata usaha negara

diadakan sebuah dewan yang bernamaDiwanul Kitaabah (sekretariat

negara) yang dipimpin oleh seorang Raisul Kuttab (sekretaris negara).

Dan dalam menjalankan pemerintahan negara, wazir dibantu

beberapa raisul diwan (menteri departemen-departemen). Tata usaha

negara bersifat sentralistik yang dinamakan An-Nidhamul Idary Al-

Markazy.

Page 15: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

2. Kemajuan MiliterKemiliteran di masa Abbasiyah telah dikelola secara baik.

Bahkan sepanjang sejarah Arab tidak pernah ada pasukan

reguler dalam jumlah besar yang terorganisir dengan baik,

berdisiplin tinggi, serta mendapat pelatihan dan pengajaran

secara reguler. Hal itu dibuktikan dalam beberapa

pemberontakan yang terjadi pasca terbunuhnya Abu Muslim

dapat ditanggulangi dengan cukup baik oleh Militer

Abbasiyah. Pada masa Al Ma’mun, ketika kerajaan mencapai

puncak kejayaannya, pasukan Irak diriwayatkan berjumlah

125.000.

Page 16: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Pasukan infanterinya hanya mendapatkan 240 Dirham per

tahun dan pasukan Kavaleri mendapatkan dua kali dari itu. Dimasa

Al Ma’mun dan Al Mustain, mengadopsi pola Romawi-Bizantium,

setiap 10 prajurit dikomando oleh seorang Arif, setiap 50 prajurit

dikomando oleh seorang Khalifah, 100 nya dikomando oleh

seorang Qaid, 10000 orang yang terdiri atas 10 batalion dikomando

oleh seorang Amir.

Dengan jumlah yang banyak dan kekuatan mereka, Pasukan

Perang Abbasiyah diakui oleh Raja Leo VI (886-912), Constantine

Porphyrogenitus (913-959), Nicephorus Phocas(963-969) sebagai

pasukan terhebat dan terbaik dalam taktik militernya.

Page 17: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Kel 1 alfa : jelaskan tugas dari diwan-diwan ?Kel 2 evi : raja leo mengakui pasukan militer dinasti

abbasiyah karena apa ?Kel 3 hawin :Pengelompokan periode periode abasiyah

berdasarkan apa ?Kel 4 nisa : periode yang paling mengalami kejayaan pada

masa dinasti abbasyiyah ?Kel 6 richo : peran dan tugas dari masing – masing

kholifah termasuk prestasinya ?Kel 7 fiana : usaha apa saja yang dilakukan oleh para

khalifah dari periode pertama sampaiperiode ke lima ?

Kel 8 nana : pada periode pertama banyak dipengaruhipersia, apa saja yang dipengaruhi padaperiode tersebut ?

Page 18: PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH