pengolahan film radiografi dan jaminan kualitas gabar atau

23
KELOMPOK 1 PENGOLAHAN FILM RADIOGRAFI DAN JAMINAN KUALIT AS GABAR ATAU FILM RADIOGRAFI

Upload: nurul-apriisa

Post on 10-Oct-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oral radiology

TRANSCRIPT

PENGOLAHAN FILM RADIOGRAFI DAN JAMINAN KUALITAS GABAR ATAU FILM RADIOGRAFI

KELOMPOK 1PENGOLAHAN FILM RADIOGRAFI DAN JAMINAN KUALITAS GABAR ATAU FILM RADIOGRAFIPENDAHULUANRadiografi merupakan alat bantu yang berharga dalam perawatan kesehatan mulut dari bayi, anak, remaja, dan orang-orang dengan kebutuhan khusus. Radiografi digunakan untuk mendiagnosa penyakit mulut dan untuk memantau perkembangan dentofacial dan kemajuan terapiPENGOLAHAN FILM RADIOGRAFIPengolahan film radiografi terbagi menjadi dua yaitu :Pengolahan secara manualPengolahan secara otomatisA. Pengolahan secara manual Setelah film mendapat penyinaran dengan sinar-X, langkah selanjutnya adalah film tersebut harus diolah atau diproses di dalam kamar gelap agar diperoleh gambaran radiografi yang permanen dan tampak. Tahapan pengolahan film secara utuh terdiri dari pembangkitan (developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing), pencucian (washing), dan pengeringan (drying).

1. Pembangkitan (developing)

a. Sifat dasarPembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. b. Bayangan laten (latent image)Emulsi film radiografi terdiri dari ion perak positif dan ion bromida negative (AgBr) yang tersusun bersama di dalam kisi kristal (cristal lattice). Ketika film mendapatkan eksposi sinar-X maka cahaya akan berinteraksi dengan ion bromide yang menyebabkan terlepasnya ikatan elektron. Elektron ini akan bergerak dengan cepat kemudian akan tersimpan di daiam bintik kepekaan (sensitivity speck) sehingga bermuatan negatif. Kemudian bintik kepekaan ini akan menarik ion perak positif yang bergerak bebas untuk masuk ke dalamnya lalu menetralkan ion perak positif menjadi perak berwarna hitam atau perak metalik. Maka terjadilah bayangan laten yang gambarannya bersifat tidak tampak.

c. Larutan developer terdiri dari: Bahan pelarut (solvent).Bahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih yang tidak mengandung mineral.Bahan pembangkit (developing agent).Bahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik. Bahan pemercepat (accelerator).Bahan developer membutuhkan media alkali (basa) supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkan).Bahan penahan (restrainer).Fungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi, sehingga tidak terjadi kabut (fog) pada bayangan film. Bahan yang sering digunakan adalah kalium bromida.Bahan penangkal (preservatif).Bahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit. Bahan-bahan tambahan.Selain dari bahan-bahan dasar, cairan pembangkit mengandung pula bahan-bahan tambahan seperti bahan penyangga (buffer) dan bahan pengeras (hardening agent).

2. Pembilasan (rinsing), Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya. Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya.Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air. Pembilasan ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 5 detik.

3. Penetapan (fixing)Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. Senyawa tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian.Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat suatu cairan penetap adalah: Bahan penetap (fixing agent).Bahan pemercepat (accelerator).Bahan penangkal (preservatif).Balian pengeras (hardener).Bahan penyangga (buffer).Pelarut (solvent).

4. Pencucian (washing)Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.

5. Pengeringan (drying)Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak.Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.

B. Pengolahan film secara AutomaticAutomatic processing memepunyai pengertian pengolahan film yang dilakukan secara otomatis dengan mengunakan mesin pengolahan film untuk melakukan perkerjaan pengolahan film yang biasanya di lakukan oleh manusia.Dalam automatic processing, semua telah diatur oleh mesin mulai film masuk ke developer, ke fixer hingga keluar film keluar dari mesein dalam keadaan kering. Automatic processing dikenal juga dengan istilah dry to dry yang artinya filem masuk dalam dalam keadaan kering dan keluar juga dalam keadaan kering, tidak seprti pada pengolahan film secara manual dimana film masih harus dikeringkan beberapa saat sebelum akhirnya kering.

Automatic processing saat ini banyak di gunakan di hampir setiap rimah sakit. Hal ini disebabakan karena alesan-alasan di bawah ini :Pengolahan film bisa dilakukan dengan cepat Pekerjaan yang dilakukan lebih praktis dan bersih cairan yang di gunakan untuk mengolah film, semua berada di dalam mesinPengolahan film mempunyai waktu yang setandar karena mesin yang melakukan pengolahan, maka waktu pengolahan film telah diatur bebrapa lamanya oleh mesin ini.Kamar gelap yang dilakukan relatif lebih kecil dibanding manual processing,Total cost untuk keseluruhan biaya bisa lebih murah dibanding dengan manual.

Tahapan pengolahan film secara otomatis Prinsip yang digunakan pada pengolahan film secara otomatis sebenarnya sama dengan pengolahan film secara manual. Sebenarnya sama dengan film secara otomatis tidak terdapat tahapan rinsing. Hal ini dikarenakan tahap rising telah digantikan oleh roller yang berada di dalam mesin automatic processing. Tahap-tahap yang ada pada automatic processing adalah Developing, Fixing, Washing dan Drying.Semua tahapan di atas sama dengan manual seperti bagaimana proses di developer, fixer hingga masuk ke dryer. Perbedaannya hanya pada proses ini cairan yang digunakan untuk developer dan fixer tidak boleh yang berjenis powder. Developer dan fixer untuk pengolahan film secara otomatis hanyta boleh dari jenis liquid. Hal ini disebabkan pada developer dan fixer dari jenis powder masih ada beberapa kristal dari developer dan fixer yang tidak larut dalam cairan sehingga jika digunakan pada mesin automatic processing, kistal ini dapat menempel pada roller yang kemudian akan berakibat tergoresnya film saat roller menjepit film.

Sistem transportasi filmJika membahas mengenai pengolahan film secara otomatis, maka sudah pasti dibahas mengenai sistem transportasi film karena bagian- bagian lain sama dengan pengolahan film secara manual dan sudah dan sudah pernah dibahas pada bab sebelumnya. Sistem film masuk (feeding system) dan sistem roller.

b. Sistem film masuk (Feeding sytem)Sistem film masuk merupakan sistem yang berkerja saat film mulai masuk kedalam mesin automatic processing. Sistem film masuk ini terjadi dalam dua jenis yaitu manual dan otomatis. Berikut penjelasan dari masing-masing sistem tersebut:

Untuk yang manual, sistem film masuk-nya (feeding system) mengunakan microswitch yang diletakkan di atas roller pada tempat masuk film (feed tray). Cara kerjanya adalah film yang dimasukan melewati feed tray akan menekan roller ke atas. Tekanan ini akan mengakitifkan microswitch. Bila microswitch aktif, termasuk sistem roller dan replenisber.Sistem otomatis,Untuk yang otomatis, sistem film masuk-nya (feeding system) menggunakan detektor infrared yang diletakan pada tempat masuk film (feed tray). Cara kerjanya adalah film yang dimasukkan melewatiu feed tray akan memutus hubungan infrared. Pemutusan hubungan infrared ini akan semua mekanik dari mesin processing yang menyebabkan mesin akan bergerak, termasuk sistem roller dan replenisher.

14JAMINAN KUALITAS FILM RADIOGRAFI

Sebuah radiograf diharuskan bisa memberikan informasi yang jelas dalam upaya menegakkan sebuah diagnose. Ketika radiograf yang dihasilkan mempunyai semua informasi yang dibutuhkan dalam memastikan sebuah diagnose, maka radiograf dikatakan memiliki kualitas gambar yang tinggi.Untuk memenuhi sebuah gambar radiografi yang tinggi, maka sebuah radiograf harus memenuhi beberapa aspek yang akan dinilai pada sebuah radiograf yaitu densitas, kontras, ketajaman dan detail. Semua aspek ini harus bernilai baik supaya radiograf bisa dikatakan mempunyai kualitas gambaran yang baik

Jadwal Prosedur Jaminan Kualitas Radiografi

a. HarianPeriksa pengolahan dengan membandingkan radiograf dengan film acuan atau dengan step-wedgeMemasukkan penyebab pemotretan kembali dalam buku catatanMenambahkan larutan pengolahanMemeriksa suhu dari larutan pengolahanb. MingguanMengganti larutan pengolahanMembersihkan peralatan pengolahanMembersihkan kotak tampilanMelihat kembali buku hasil pemotretan

c. BulananMemeriksa safelight dalam kamar gelapMemeriksa intensifying screenMemutar persediaan filmMemeriksa grafik paparanMemeriksa apron timbal dan pelindung tiroid

D Tahunan Kalibrasi mesin sinar-X

Jika tugas untuk pemeriksaan dalam waktu tertentu telah dilakukan dengan benar, maka tahap selanjutnya yang menentukan terjaminnya kualitas radiografi tersebut adalah tahap interpretasi. Radiograf paling baik dilihat dalam ruang agak gelap dengan sinar yang mengarah langsung ke film; semua sinar dari luar harus dihilangkan. Radiograf harus dipelajari dengan kaca pembesar untuk mendeteksi perubahan mendetil densitas gambar. Kualitas radiograf ditentukan oleh beberapa komponen antara lain: densitas, kontras, ketajaman, dan detail.

1. Densitas Pengertian densitas yang umum adalah derajat kehitaman pada flm. Hasil dari eksposisi flm setelah dip roses menghasilkan eferk penghitaman karena sesuai dengan sifat emulsi flm yang akan menghitam apabila di eksposisi. Derajat kehitaman ini tergantung pada tingkat eksposisi yang diterima baik itu kV maupun mAs.a) Bagaimana kehitaman Bisa Diukur:Sebenarnya densitas itu memiliki nilai yang bisa diukur. Densitas bisa diukur melalui dua pendekatan yaitu:TransparansiTransparansi dari gambaran dapat dinyatakan dengan mngukur intensitas cahaya yang ditransmisi melewati film (It) dan menyatakan sebagai fraksi atau prosentase pada intesitas cahaya yang mengenai film (I0). OpasitasOpasitas pada gambaran dapat dinyatakan dengan membalik rasio transmisi. Hal ini akan memberikan nilai yang meningkat seiring dengan meningkatnya kehitaman dan juga seiring dengan meningkatnya eksposisi.

b) Optical densityNilai opasitas yang dihasilkan dari sebuah film memiliki angka yang cukup besar. Untuk daerah yang paling hitam nilai opasitas sebear 10.000. Nilai opasitas yang besar ini tidak bisa dijadikan acuan untuk nilai densitas dikarenakan angkanya yang sangat tinggi tersebut.c) DensinometerUntuk menentukan nilai densitas diperlukan suatu alat yang bekerja dengan pendekatan rasio transmisi dan opasitas serta nilainya tidak besar. Alat yang menggunakan semua pendekatan diatas adalah densinometer. Densinometer adalah sebuah alat yang mempunyai sensor foto yang elektrik yang mengukur jumlah cahaya yang ditransmisikan melalui selembar filmCara kerjanya sebagai berikut:Film diletakkan diantara sumber cahaya dan sensorKemudian flm ditekan sehingga film menempel diantara sumber cahaya dan sensorSelanjutnya sumber cahaya dihidupkan sehingga lampu akan menyalaCahaya yang melewati film akan ditangkap oleh sensor foto elektrik. Semakin hitam film yang diukur, maka semakin sedikt cahaya yang diterima oleh sensor. d) Nilai densitas Pada gambaran radiografi, nilai densitas bervariasi mulai dari 0,2 pada bagian yang paling transparan ampai dengan 3,5 atau 4 pada bagian yang paling gelap. Daerah abu-abu yang merupakan daerah yang paling sering digunakan mempunyai densitas mendekati 1.

2. KontrasKontras adalah perbedaan densitas pada area yang berdekatan dalam radiografi. Kontras antara bagian yang berbeda pada gambaran akan membentuk gambaran tersebut. Semakin besar nilai kontras, maka gambaran akan smakin jelas terlihat. Kontrs pada radiograf dibentuk oleh dua bagian utama yaitu kontras subyek dan kontras filmKontras subyek, Kontras subyek adalah rasio intensitas radiasi yang ditransmisikan menembus area yang berbeda pada bahan yang eksposi. Kontras film, Kontras film adalah kontras yang dihasilkan akibat sifat dari film tersebut3. KetajamanJika kontras didefenisikan sebagai perbedaan densitas, maka ketajaman memperhatikan bagaimana perubahan densitas pada perbatasan antara daerah yang berdekatan. Batas antara dua area yang muncul bisa sangat tajam, hal ini dikarenakan terdapat perubahan drastic nilai densitas pada batas tersebut. Dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi nilai kontras, maka semakin tajam gambar yang dihasilkan.4. DetailDetail adalah kemampuan untuk memperhatikan struktur yang sangat kecil pada sebuah film.Detail dari gambaran dapat dinilai secara obyektif dengan mengunakan objek test yang sesuai. Objek test harus mengandung garis-garis radoopaque dan radiolucent yang sangat dekat jarak pisahnya. Garis-garis tersebut disebut dengan line pairs.

TERIMA KASIH