pengelolaan dana modal pengembangan usaha...

78
1 PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI DESA GEDEGAN KECAMATAN TLOGOMULYO KABUPATEN TEMANGGUNG MENURUT PERMENTAN NO.16 TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Pupung Denadaningrum NIM : 21414059 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 17-May-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

1

PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA

AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP)

DI DESA GEDEGAN KECAMATAN TLOGOMULYO KABUPATEN

TEMANGGUNG

MENURUT PERMENTAN NO.16 TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Pupung Denadaningrum

NIM : 21414059

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

2

Page 3: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

3

Page 4: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

4

Page 5: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

5

Page 6: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

6

MOTTO

Bahagia itu karena ikhlas dan selalu bersyukur

Page 7: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

7

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT Yang telah memberikan nikmat dan karuninya di dunia ini.

2. Kedua orang tuaku Bapak Kabul dan Ibu Ning Sulastri tercinta, yang telah

mendoakan dan memberikan support dalam hal apapun

3. Adikku Isabella Puspitaningrum yang telah menjadi teman curhatku

4. Keluargabesar yang tidak hentinya memberikan dukungan dan doa kepadaku.

5. Rasan2_Squad ( Dianita, Wulan, Erza, Intan, Vivi, Esha, Ummah, Wilda )

terimakasih kalian adalah teman gila.

6. Teman-teman HES 2014 terimakasih untuk empat tahun ini, kalian

memberikan semangat dan pengalaman yang tidak terlupakan.

7. Untuk semua orang yang disekitarku yang tidak bias kusebutkan satu persatu,

terimakasih atas doa kalian.

Page 8: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

8

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kehadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat- Nya Skripsi ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan

yang diharapakan. Penulis juga beryukur atas rizki dan kesehatan yang telah

diberikan oleh- Nya sehingga penulis dapat menyusun Skripsi ini.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan untuk Nabi kita,Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiyah menuju era

kemenangan, beserta segenap keluarga dan para sahabat- sahabatnya.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Strata Satu Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah,

dengan Judul PENGELOLAAN DANA MODAL USAHA PUAP DIDESA

GEDEGAN KECAMATAN TLOGOMULYO KABUPATEN TEMANGGUNG

MENURUT PERMENTAN NO 16 TAHUN 2008.

Penulis mengakui bahwa dalam menyusun Skripsi ini tidak dapat

diselesaikan tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Karena itulah penulis

mengucapkan penghargaan yang setinggi- tingginya, ungkapan terimakasih

kadang tak bias mewakili kata- kata, namun perlu kiranya penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selakuRektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah

Page 9: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

9

IAIN Salatiga.

3. Ibu Heni Satar N, SH., MSI selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi

Syari’ah IAIN Salatiga.

4. Bapak Farkhani, SH., MH, selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan bimbingan dan pengarahan untuk selalu melakukan yang terbaik.

5. Ibu Dra Siti Muhtamiroh M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan saran, pengarahan, dan masukan sehingga skripsi dapat selesai

dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

6. Teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2014 IAIN

Salatiga, yang selalu mendukung penulis dalam menuntut ilmu.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

maghfiroh, di lingkupi rahmat dan cinta- Nya. Amin.

Akhirnya, peneliti berharap semoga Skripsi ini bermanfaat khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Salatiga, 17 September 2018

Penulis

Pupung Denadaningrum

21414059

Page 10: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

10

ABSTRAK

Denadaningrum, Pupung. 2018. Pengelolaan Dana Modal Usaha PUAP Di

Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Menurut

Permentan No 16 Tahun 2008 Skripsi. Fakultas Syariah. Jurusan. Hukum

Ekonomi Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing:

Dra. Siti Muhtamiroh M.Si.

Kata Kunci : PUAP, Gapoktan, Modal Usaha.

PUAP merupakan program kementerian pertanian bagi petani di

perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan

kesejahteraan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk para

petani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses

pembiayaan kepada petani yang dikoordinasi oleh Gapoktan dan dikelola oleh

LKM-A melalui pinjaman bergulir yang digunakan untuk modal pembiayaan

usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik pengelolaan

dana modal usaha PUAP apakah sudah sesuai dengan Permentan No 16

Tahun 2008.

Penelitian ini menggunakan metode field research dengan pendekatan

yuridis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian adalah Gapoktan dan para

petani anggota yang melalukan pinjamn terhadap dana modal usaha PUAP.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan dana

modal usaha PUAP dari pemerintah yang dikoordinasi oleh gapoktan dan

dikelola LKM-A melalui pinjaman bergulir kepada petani anggota gapoktan

yang digunakan untuk pembiayaan modal usaha dalam penyalurnya baik

mekanisme, persyaratan dan realisasi pinjaman sudah terlaksana sesuai

dengan tujuan adanya program PUAP yaitu adanya kepastian modal bagi

petani, sehingga dengan adanya bantuan modal usaha PUAP petani bisa

mencukupi kebutuhan modal sebelum memulai masa tanam, dengan begitu

pengelolaan dana modal PUAP sudah sesuai dengan Permentan No16 Tahun

2008.

Page 11: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

11

DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi Wawancara

2. Riwayat hidup

Page 12: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

12

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Penelitian .................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

E. Penegasan Istilah ........................................................................................ 6

Page 13: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

13

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 7

G. Metode Penelitian ...................................................................................... 9

H. Analisis Data ............................................................................................. 12

I. Tahap Penelitian ....................................................................................... 13

J. Sistematika Penulisan............................................................................... 14

BAB II PUAP ...................................................................................................... 15

A. Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ( PUAP ) ............................. 15

B. Gapoktan .................................................................................................. 22

C. LKM-A .................................................................................................... 31

BAB III PENGELOLAAN DANA MODAL USAHA PUAP OLEH

GAPOKTAN ....................................................................................................... 38

A. Gambaran Umum Desa Gedegan ............................................................. 38

B. Profil Gapoktan ....................................................................................... 42

C. Pengelolaan Dana Modal Usaha PUAP oleh Gapoktan .......................... 45

D. Respon Petani Peminjam ......................................................................... 49

BAB IV ANALISIS PENYALURAN DANA MODAL USAHA PUAP ......... 53

A. Analisis penyaluran Dana Modal Usaha PUAP oleh Gapoktan di Desa

Gedegan .................................................................................................. 53

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 57

A. Kesimpulan .............................................................................................. 57

B. Saran .......................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

Page 14: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

14

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,

atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tidak perlu

diragukan lagi bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi agraris yang

sempurna, memberikan ruang seluas-luasnya untuk memanfaatkan potensi

pertanian tersebut. Ketergantungan kita pada pertanian sangat tinggi sebab

hampir seluruh kegiatan perekonomian kita berpusat di sektor terbesar itu.

Kebanyakan petani memiliki kendala atas sumberdaya manusia yang

dimiliki. Terlihat dari rendahnya pendidikan yang dimiliki petani. Ini terjadi

karena masih adanya stigma atau pandangan yang berkembang di tengah

masyarakat bahwa menjadi petani adalah karena pilihan terakhir dikarenakan

tidak memperoleh tempat di sektor lain. Faktor penyebab lainnya adalah

pemerintah yang berpihak pada sektor industri dari pada sektor pertanian yang

berdampak pada semakin menyempitnya lahan yang dimiliki oleh petani

akibat konversi lahan menjadi lahan industri maupun pemukiman. Masalah

paling dasar bagi sebagian besar petani Indonesia adalah masalah keterbatasan

modal yang dimiliki oleh para petani. Masalah modal tersebut di antaranya

Page 16: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

16

adalah sebagian besar petani mengalami kekurangan modal untuk berusaha

dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Salah satu kendala peningkatan peranan kelompok tani dalam

mengembangkan usaha anggotanya dalam bidang agribisnis menurut

Pambudy (2006) adalah kurangnya akses petani dalam mendapatkan bantuan

kredit dari bank, serta kurangnya kesadaran petani akan fungsi dan peran

kelompok tani dalam peningkatan posisi tawar petani yang akan bermasalah

pada pengembangan usaha petani.

Untuk mengatasi masalah modal yang menjadi keluhan kebanyakan

petani maka pemerintah memberikan solusi yaitu dengan peluncuran dana

PUAP ( Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ). Dana PUAP akan

dibagikan kesuluruh desa dan akan di kelola oleh Gapoktan ( Gabungan

Kelompok Tani ). Sebagai kelembagaan tani pelaksana PUAP tentunya

menjadi salah satu penentu sekaligus indikator bagi keberhasilan program

PUAP itu sendiri. Pelaksanaan PUAP diharapkan dapat menjadi jalan tumbuh

dan berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) yang

dimiliki dan dikelola oleh Gapoktan di pedesaan. LKM merupakan unit usaha

gapoktan yang fungsi utamanya adalah mendorong kegiatan menabung dan

fasilitasi pembiayaan atau permodalan usaha kelompok tani atau petani

anggota.

Page 17: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

17

PUAP merupakan program kementerian pertanian bagi petani di

perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan

kesejahteraan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani

pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah

satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani

anggota Gapoktan. Struktur PUAP terdiri dari Gapoktan, penyuluh

pendamping dan Penyelia Mitra Tani sehingga memberdayakan kelembagaan

petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha

agribisnis. Tujuan dilaksanakannya PUAP ( Permentan No 06 tahun 2015 )

adalah :

1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan

pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan

potensi wilayah

2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus

Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, Memberdayakan

kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan

kegiatan usaha agribisnis

3. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring

atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan

4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring

atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan

Page 18: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

18

Dengan diluncurkannya dana PUAP, diharapkan para petani dapat

dengan mudah melaksanakan kegiatan pertanian sebagaimana mestinya tanpa

adanya hambatan modal selain itu dengan adanya dana PUAP, diharapkan

kesejahteraan petani semakin meningkat, serta menjadikan dana bantuan dari

pemerintah ini dikembangkan dan menjadi dampak yang positif bagi

masyarakat dan usaha tani yang maju.

Pelaksanaan penyaluran dana bantuan langsung masyarakat

Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (BLM-PUAP) dilakukan melalui

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Namun bukan berarti bahwa dana

tersebut ditunjukkan untuk Gapoktan dan dimanfaatkan untuk keperluan

organisasi Gapoktan. Dana tersebut harus disalurkan kepada rumah tangga

miskin yang merupakan rumah tangga sasaran program PUAP. Gapoktan

melalui LKM-A hanya berperan sebagai pengelola dana BLM-PUAP yaitu

sebagai penyalur dana tersebut kepada rumah tangga miskin dan

mengendalikan pemanfaatannya yaitu usaha agribisnis. Pendistribusian dana

PUAP yaitu dengan cara kerja sama dalam bentuk pinjaman atau utang yang

di berikan oleh Gapoktan kepada para petani, baik petani penggarap ataupun

petani pemilik tanah.

Pada pemberian pinjaman, pengelola dana ( Pengurus Gapoktan )

disebut debitur dan para petani peminjam disebut kreditur. Para kreditur akan

meminjam sejumlah dana dengan waktu pengembalian yaitu 10 ( sepuluh )

Page 19: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

19

bulan paling lambat adalah selama 12 ( dua belas ) bulan, dengan cara dikredit

setiap bulannya. Penggunaan dana ini diprioritaskan untuk modal dalam

pertanian. Sehingga sebelum masuk masa tanam para petani sudah memiliki

modal dan rencana untuk kegiatan bertani tersebut.

Dari uraian tersebut, penulis mencoba menelusuri tentang pengelolaan

dana modal usaha PUAP yang diberikan dalam bentuk pinjam meminjam di

kelola oleh gapoktan melalui LKM-A apakah pengelolaan tersebut sudah

sesuai dengan ketentuan dari peraturan mentri pertanian Dengan itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGELOLAAN DANA

MODAL USAHA PUAP DI DESA GEDEGAN KECAMATAN

TLOGOMULYO KABUPATEN TEMANGGUNG MENURUT

PERMENTAN NO 16 TAHUN 2008“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, penulis mengemukakan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan dana modal usaha PUAP yang dikelola oleh

gapoktan melalui LKM-A menurut Permentan No. 16 Tahun 2008.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis mengemukakan tujuan

penulisan sebagai berikut :

Page 20: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

20

1. Untuk mengetahui dana modal usaha PUAP yang dikelola oleh gapoktan

melalui LKM-A menurut Permentan No. 16 Tahun 2008.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang mekanisme pendistribusian dana modal usaha yang

dikelola oleh PUAP melalui LKM-A yang baik dan benar sesuai peratutan

pemerintah yang berlaku, sehingga dapat dijadikan informasi bagi

pembaca.

2. Manfaat praktis, Dengan adanya penelitian diharapkan bisa menjadi

gambaran bagi para pembaca tentang adanya program pengembangan

usaha agribisnis pedesaan yang di berikan oleh pemerintah kepada

gapoktan dan dikelola oleh LKM-A yang bertujuan untuk memberikan

bantuan modal kepada para petani.

E. Penegasan istilah

Untuk menghindari pembahasan yang meluas dan menghindari

kesalahpahaman pembaca dalam memahami istilah yang di pakai dalam

proposal ini , maka dibuat penjelasan istilah, yaitu :

1. Pengelolaan dana adalah segala bentuk administratif yang dilakukan

dalam beberapa tahapan meliputi perencanaan, penyimpanan, penggunaan,

pencatatan serta pengawasan yang kemudian diakhiri dengan

Page 21: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

21

pertanggungjawaban ( pelaporan ) terhadap siklus keluar masuknya dana

pada sebuah organisasi dalam kurun waktu tertentu ( Wikipedia ).

2. Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok ( induk ) untuk berdagang,

melepas uang, dan sebagainya. Harta benda ( uang, barang, dan

sebagainya ) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang

menambah kekayaan ( KBBI ).

3. PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) adalah bagian dari

pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha

Gabungan Kelompok Tani dalam menumbuh kembangkan usaha

agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran (Permentan, 2008)

F. Tinjauan Pustaka

Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengetahui validitas

penelitian. Penelitian terdahulu menjadi suatu pijakan awal, agar terhindar

dari plagiarism. Adapun skripsi tersebut adalah :

1. Skripsi Latifa Siswanti, tahun 2016 yang berjudul pengaruh dana PUAP

terhadap pendapatan anggota kelompok pada Gapoktan di Kelurahan

Rejosari Kecamatan Tenayan Raya, peneliti mengungkapkan bahwa

Kelurahan Rejosari merupakan Kelurahan yang terbilang masih rendah

dari segi pendapatan, sehingga adanya Program PUAP di anggap tepat

sasaran dan di anggap cukup membantu dalam masalah permodalan,

warga Desa tersebut menggunakan dana modal pada bidang pertanian dan

Page 22: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

22

peternakan. Dari penelitian ini di temukan bahwa adanya modal PUAP

berjalan secara efektif, karena terdapat kenaikan pendapatan keluarga pada

setiap tahunnya melalui bantuan modal tersebut, selain itu adanya modal

PUAP dianggap mampu memberikan kesejahteraan bagi para petani

peminjam.

2. Skripsi Gilbarto Frofika Zanzes, tahun 2015 yang berjudul Analisis

Efektivitas Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan serta

Dampak Terhadap Tingkat Pendapatan Kelompok Tani, mengungkapkan

bahwa terdapat perbedaan pendapatan pada masyarakat terutama para

petani yang bergabung menjadi Gapoktan sebelum dan sesudah adanya

bantuan modal usaha PUAP, sebelum adanya modal PUAP banyak petani

yang belum melakukan usaha karena ketiadaan modal namun setelah

adanya Program PUAP sudah hampir semua petani telah melakukan

usaha, selain itu tingkat keberhasilan program PUAP dapat dipengaruhi

oleh kinerja pengurus Gapoktan.

3. Skripsi Rothmadani, tahun 2016, yang berjudul Analisis Efektivitas

Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

dengan Pinjaman Modal Pada Gapoktan Tri Tunggal di Kecamatan Pasar

Muara Bunga, peneliti mengunkapkan bahwa Program PUAP di

Kecamatan Muarabunga berjalan secara efektif, faktor penentu tingkat

efektivitas pelaksanaan program PUAP adalah sistem pengolahan dana

Page 23: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

23

yang digunakan tepat sasaran, yaitu digunakan sebagai modal usaha,

selain itu adanya pendamping lapangan juga dianggap penting terhadap

keberhasilan para petani, sehingga program PUAP sangat berpengaruh

terhadap pendapatan usaha tani di Gapoktan Tri Tunggal.

Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada kedekatan

judul dengan judul penelitian yang penulis lakukan, namun penelitian yang

penulis lakukan berbeda dengan penelitian yang sudah di teliti oleh peneliti

terdahulu. Letak perbedaan ada pada titik tekan yang penulis fokuskan.

Penulis menitikberatkan pada bagaimana pengelolaan dana usaha modal

PUAP di Desa Gedegan sudah sesuai dengan permentan No.16 Tahun 2008

atau belum.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Untuk memperoleh data yang akurat dan lengkap pada hasil

penelitian nanti, jenis penelitian yang penyusun lakukan adalah

menggunakan penelitian lapangan (field research) , yang merupakan

penelitian secara rinci pada subjek dan objek penelitian. Ide pentingnya

adalah bahwa penelitian ini berangkat dari lapangan untuk mengamati

atau mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu

keadaan. Adapun penelitian ini mengambil lokasi di Desa Gedegan

Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung.

Page 24: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

24

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Yuridis artinya

mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau fakta

sosial sesuai dengan kenyataan hidup dalam masyarakat ( Utsman. 2014 :

3 ).

2. Sumber Data

Sumber data ialah tempat atau orang dimana data tersebut di

peroleh. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

( Azwar. 1998 : 91 ) sebagai berikut :

a. Data primer

Sumber data primer adalah sumber yang dapat memberikan

informasi secara langsung, serta sumber data tersebut memiliki

hubungan dengan masalah pokok penelitian sebagai bahan informasi

yang di cari. Dengan demikian, data primer dalam penelitian ini adalah

data yang diambil dari sumber pertama berupa hasil wawancara

langsung dengan pengurus Gapoktan dan para petani meminjam dana

modal PUAP.

b. Data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber yang menjadi bahan

penunjang dan melengkapi dalam suatu analisis, selanjutnya data ini

disebut data tidak langsung. Sedangkan data yang termasuk data

Page 25: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

25

sekunder pada penelitian ini adalah data yang berasal dari dokumen

yang berkenaan dengan Program PUAP.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

maka metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah :

a. Observasi ( pengamatan )

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian ( Sujarweni. 2014 :

75 ). Dalam observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung

terhadap tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di Desa

Gedegan Kec. Tlogomulyo Kab. Temanggung.

b. Wawancara ( interview )

Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk

menggali data scara lisan ( Sujarweni. 2014 : 74 ). Wawancara yang

peneliti lakukan untuk melengkapi pengumpulan data yang diperlukan,

selain melakukan observasi langsung peneliti juga melakukan

wawancara langsung kepada pengurus PUAP dan juga kepada para

nasabah, yang dianggap dapat memberikan informasi kepada penulis

yang berhubungan dengan penelitian.

Page 26: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

26

c. Dokumentasi ( pengumpulan data )

Merupakan metode pengumpulan data kualitatif sejumlah besar

fakta data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi (

Sujarweni. 2014 : 33 ). Metode ini digunakan sebagai salah satu

pelengkap data.

H. Analisa Data

Proses analisa data merupakan suatu proses penelaahan data secara

mendalam. Menurut Lexy J. Moleong proses analisa data dapat dilakukan

pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data meskipun

pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul ( Moleong. 2005 : 103 ).

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam memberikan,

menyajikan, dan menyimpulkan data, maka dalam penelitian ini

menggunakan metode analisa deskritif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

mendeskripsikan suatu situasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis

dan akurat ( Danim. 2002 : 21 ).

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif. Metode ini merupakan metode analisa data dengan cara

menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat

yang dipisah-pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dalam

penelitian ini, pertama peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai PUAP

dan seluk beluknya, kemudian menghubungkan dengan proses pengembalian

Page 27: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

27

dengan sistem cicilan atau kredit setiap bulan. Sebagai langkah penutup

adalah pengambilan kesimpulan, yang mana pengambilan kesimpulan itu

merupakan akhir proses dari sebuah penelitian, dari pengambilan kesimpulan

ini akhirnya akan terjawab pertanyaan ada dalam rumusan masalah didalam

latar belakang masalah.

I. Tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, yaitu :

1. Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum

melakukan penelitian seperti pembuatan proposal penelitian, mengajukan

surat ijin penelitian, menetapkan fokus penelitian dan sebagainya yang

harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.

2. Tahap pekerjaan lapangan, yaitu mengumpulkan data melalui pengamatan

dan wawancara terhadap nasabah mengenai faktor yang mempengaruhi

sistem utang piutang dana modal usaha pada PUAP.

3. Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup

maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut dan

mengambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi arti pada objek

yang diteliti.

4. Tahap penulisan laporan, yaitu apabila semua data telah terkumpul dan

telah dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing maka yang

Page 28: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

28

dilakukan peneliti selanjutnya adalah menulis hasil penelitian tersebut

sesuai dengan pedoman penulisan yang telah ditentukan.

J. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian, yaitu :

BAB I Pendahuluan, yang merupakan garis-garis besar pembahasan isi pokok

penelitian yang terdiri dari : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penulisan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah.

BAB II Tinjauan Pustaka, yang bertujuan untuk mengetahui validitas

penelitian terdahulu menjadi suatu pijakan awal suatu penelitian yang

berhubungan dengan bahasan tentang latar belakang PUAP, sasaran PUAP,

tujuan PUAP, penyaluran PUAP, gapoktan dan LKM-A.

BAB III Metode Penelitian, yang berkaitan dengan pendekatan dan jenis

penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, pengumpulan sumber data,

metode pengumpulan data, metode analisis data, pengecekan keabsahan data,

tahap-tahap penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB IV Bab ini merupakan inti dari penulisan penelitian, dimana peneliti

mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan, analisis tentang pinjaman

dana modal usaha pada PUAP di Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo

Kabupaten Temanggung.

BAB V Penutup yang merupakan bagian akhir dari isi pokok penelitian, yang

terdiri dari pembahasan kesimpulan, dan saran.

Page 29: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

29

BAB II

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN

A. PUAP

1. Pengertian

Menurut Departemen Pertanian PUAP merupakan bentuk fasilitasi

bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani

penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani. Tahun 2002 pemerintah

melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya

untuk memberdayakan masyarakat dalam berusaha. Kebijakan tersebut

dituangkan dalam bentuk program fasilitasi Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM).

Program BLM ini diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat yang

mencakup bantuan modal untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi

produktif, bantuan sarana dan prasarana dasar yang mendukung kegiatan

sosial ekonomi, bantuan pengembangan sumberdaya manusia untuk

mendukung penguatan kegiatan sosial ekonomi, bantuan penguatan

kelembagaan untuk mendukung pengembangan proses hasil-hasil kegiatan

sosial ekonomi secara berkelanjutan melalui penguatan kelompok masyarakat

dan unit pengelola keuangan, dan bantuan pengembangan sistem pelaporan

untuk mendukung pelestarian hasil-hasil kegiatan sosial ekonomi produktif .

Page 30: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

30

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan

program Departemen Pertanian yang bertujuan untuk mengurangi

kemiskinan,pengangguran, dan kesenjangan antar wilayah dan sektor. Untuk

mendukung pelaksanaan PUAP diawali dengan peningkatan kapasitas

sumberdaya manusia sebagai pelaksana kegiatan PUAP di lapangan. PUAP

merupakan program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan) di perdesaan dengan memberikan fasilitasi

bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani

maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan

kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota gapoktan. Struktur PUAP

terdiri dari Gapoktan, penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani (PMT)

sehingga dapat lebih memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi

perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

2. Tujuan PUAP

Tujuan dilaksanakannya PUAP ( Permentan No.16 Tahun 2008 )

adalah :

a. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan

pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan

potensi wilayah.

Page 31: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

31

b. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan,

Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, Memberdayakan kelembagaan petani

dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

c. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau

mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.

d. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau

mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan

Dengan diluncurkannya dana PUAP, diharapkan para petani dapat

dengan mudah melaksanakan kegiatan pertanian sebagaimana mestinya tanpa

adanya hambatan modal selain itu dengan adanya dana PUAP, diharapkan

kesejahteraan petani semakin meningkat, serta menjadikan dana bantuan dari

pemerintah ini dikembangkan dan menjadi dampak yang positif bagi

masyarakat dan usaha tani yang maju.

3. Sasaran PUAP

Adapun sasaran yang diharapkan dari program PUAP ( Permentan

No.16 Tahun 2008 ) adalah :

a. Berkembangnya usaha agribisnis di desa miskin atau tertinggal sesuai

dengan potensi pertanian desa

b. Berkembangnya Gapoktan atau Poktan yang dimiliki dan dikelola oleh

petani.

Page 32: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

32

c. Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani atau

peternak (pemilik dan atau penggarap) skala kecil, buruh tani.

d. Berkembangnya usaha pelaku agribisnis yang mempunyai usaha harian,

mingguan maupun musiman.

4. Prosedur pendistribusian dana modal PUAP

Dana modal PUAP adalah bantuan modal yang diberikan oleh

kementrian pertanian kepada Desa miskin, proses penyaluran dana modal

PUAP tersebut melalui beberapa tahap (Permentan No.16 Tahun 2008) yaitu :

Tabel 1.1

a. Tim PUAP pusat, melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan PUAP

melalui pertemuan regular dan kunjungan lapangn ke provinsi dan

kabupaten/kota untuk menjamin pelaksanaan PUAP sesuai dengan

kebijakan umum Menteri Pertanian dan menyelesaikan permasalahan

yang terjadi di lapangan.

Page 33: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

33

b. Tim PUAP Tingkat Provinsi, Untuk mengendalikan pelaksanaan PUAP

di tingkat provinsi, Gubernur diharapkan dapat membentuk operation

room yang dikelola oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

BPTP sebagai sekretariat Tim Pembina PUAP Propinsi dapat

memanfaatkan data base PUAP yang dikembangkan Departemen

Pertanian sebagai bahan dalam penyusunan laporan Tim Pembina

Provinsi kepada Gubernur dan Menteri Pertanian. Tim Pembina PUAP

Provinsi melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan PUAP melalui

pertemuan regular dan kunjungan lapangan ke kabupaten/kota dan

kecamatan untuk menjamin pelaksanaan PUAP sesuai dengan kebijakan

teknis Gubernur serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi di

lapangan.

c. Tim PUAP tingkat Kabupaten, Tim Teknis PUAP Kabupaten/Kota

melakukan pengendalian terhadap pelaksamaam PUAP melalui

pertemuan regular dan kunjungan lapangan ke kecamatan dan desa untuk

menjamin pelaksanaan PUAP sesuai dengan kebijakan

teknis/Bupati/Walikota serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi di

lapangan. Untuk mengendalikan pelaksanaan PUAP di tingkat

Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota diharapkan dapat membentuk

operation room yang dikelola oleh Sekretariat PUAP Kabupaten/Kota

Page 34: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

34

dengan memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer yang

disiapkan oleh Departemen Pertanian.

d. Tim PUAP tingkat Kecamatan, melakukan pengendalian terhadap

pelaksanaan PUAP melalui pertemuan regular dan kunjungan lapangan ke

desa dan GAPOKTAN untuk menjamin pelaksanaan PUAP sesuai

dengan kebijakan teknis Bupati/Walikota.

Sebelum penyaluran dana modal PUAP dilaksanakan maka gapoktan

calon penerima modal harus menyiapkan dokumen administrasi sebagai

berikut :

1) Usulan menjadi pelaksana PUAP (Formulir 1);

2) Data dasar Gapoktan PUAP (Formulir 2) dan data dasar Anggota

Gapoktan (Formulir 2A).

3) Rekening bank yang masih aktif atas nama Gapoktan yang ditandatangani

Ketua dan Bendahara.

4) Perjanjian Kerjasama (PK) antara Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian dengan Gapoktan yang ditandatangani oleh Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana

dan Sarana Pertanian dengan Ketua Gapoktan diatas materai Rp.6.000,-.

5) Surat Perintah Kerja (SPK) dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian kepada

Page 35: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

35

Gapoktan penerima dana BLM-PUAP di atas materai Rp. 6.000,-. SPK

ditandatangani PPK dan Ketua Gapoktan.

6) Berita Acara Serah Terima Uang dana BLM-PUAP yang ditandatangani

oleh PPK Direktorat Pembiayaan Pertanian Satuan Kerja Direktorat

Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dan ketua Gapoktan.

7) Pakta Integritas (PI) yang ditandatangani antara PPK Direktorat

Pembiayaan Pertanian, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian selaku pengguna barang/jasa dengan ketua Gapoktan.

8) Kuitansi/Bukti Pembayaran yang ditandatangani oleh ketua Gapoktan di

atas materai’

9) Rp. 6.000,- sebesar dana BLM-PUAP yang diterima dan diketahui oleh

Tim Teknis Kabupaten/Kota serta disetujui oleh PPK Direktorat

Pembiayaan Pertanian, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian.

10) Surat Pernyataan Tanggungjawab Pelaksanaan (SPTPK) Kegiatan PUAP

yang ditandatangani oleh Ketua Gapoktan di atas materai Rp. 6.000,.

11) Foto copy KTP Pengurus Gapoktan (Ketua, Sekretaris dan Bendahara)

yang masih berlaku, tidak dibenarkan surat keterangan domisili dan atau

surat keterangan sejenis.

12) Foto copy buku tabungan Gapoktan.

Page 36: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

36

13) Surat konfirmasi validasi rekening Bank dari Bank setempat untuk

menyatakan bahwa rekening Gapoktan tersebut.

Setelah semua data terverifikasi maka Gapoktan akan menerima

dana modal PUAP, pengurus Gapoktan akan melakukan pengelolaan

terhadap dana bantuan tersebut melalui LKM-A yang dimiliki oleh

gapoktan dan membagikannya kepada para anggota Gapoktan dalam bentuk

pinjaman berupa uang tunai.

B. GAPOKTAN

1. Pengertian

Menurut Mulyana (2000 : 11) Kelompok adalah sekumpulan orang

yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk

mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang

mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.273/Kpts/OT.160/4/2007

kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/ pekebun yang dibentuk atas

dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi,

sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha

anggota.

Menurut Departemen Pertanian (2009), kelompok tani diartikan

sebagai kumpulan orang orang tani atau petani yang terdiri dari petani dewasa

(pria atau wanita) maupun petani taruna (pemuda atau pemudi), yang terikat

Page 37: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

37

secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan

kebutuhan bersama, kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan

(sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan

mengembangkan usaha anggota.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kelompok tani dapat dikembangkan

melalui kerjasama antar kelompok dalam membentuk Gapoktan.

Pengembangan Gapoktan saat ini dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan

aksesbilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya

lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran, lembaga

penyedia sarana produksi pertanian serta terhadap sumber informasi.

Gapoktan diarahkan sebagai sebuah kelembagaan ekonomi selain itu

diharapkan juga mampu dalam menjalankan fungsi-fungsi lainnya.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai kumpulan beberapa

kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala

ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan terdiri atas kelompok tani yang ada

dalam wilayah suatu wilayah administrasi desa atau yang berada dalam satu

wilayah aliran irigasi petak pengairan tersier.

Kelompok tani adalah sekumpulan orang-orang tani atau petani, yang

terdiri atas petani dewasa pria atau wanita maupun petani taruna atau pemuda

tani yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar

Page 38: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

38

keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan

pimpinan seorang kontak tani (Setiana. 2005: 19).

Menurut Syahyuti (2007: 36), Gapoktan adalah gabungan dari

beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip

kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan

pendapatan usahatani bagi anggotanya dan petani lainnya. Pengembangan

Gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan aksesibilitas petani

terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya lemah terhadap

lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran, terhadap lembaga penyedia

sarana produksi pertanian serta terhadap sumber informasi. Pada prinsipnya,

lembaga Gapoktan diarahkan sebagai sebuah kelembagaan ekonomi, namun

diharapkan juga mampu menjalankan fungsi- fungsi lainnya serta memiliki

peran penting terhadap pertanian.

2. Dasar pembentukan gapoktan

a. Kepentingan yang sama di antara para anggotanya.

b. Berada pada kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama di

antara para anggotanya.

c. Mempunyai kader pengelola yang berdedikasi untuk menggerakkan para

petani

d. Memilki kader atau pemimpin yang diterima oleh petani lainnya.

Page 39: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

39

e. Mempunyai kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian

besar anggotanya.

f. Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat.

3. Fungsi gapoktan

Gabungan Kelompok Tani atau gapoktan adalah gabungan dari

beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip

kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan

pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan petani lainnya. Gapoktan

memiliki struktur organisasi yang pada tiap bagiannya memiliki fungsi yang

berbeda, berikut adalah struktur organisasi gapoktan dalam bentuk tabel.

Tabel 1.2

Page 40: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

40

Gapoktan mempunyai 5 (lima) fungsi, ( Kementrian Pertanian. 2014 )

yaitu sebagai berikut :

a. Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha tani

Guna mencapai Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha tani,

peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai kemampuan

sebagai berikut:

1) Mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi

usaha tani yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia

(dalam bidang teknologi, sosial, permodalan, sarana produksi dan

sumber daya alam lainnya).

2) Menyusun rencana definitive Gapoktan dan melaksanakan kegiatan

atas dasar pertimbangan efisiensi.

3) Memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara) usaha tani

anggota sesuai dengan rencana kegiatan Gapoktan.

4) Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak lain yang terkait dalam

pelaksanaan usaha tani.

5) Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama

dalam Gapoktan maupun dengan pihak lain.

6) Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan,

sebagai bahan rencana kegiatan yang akan datang.

Page 41: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

41

7) Meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumber

daya alam dan lingkungan.

8) Mengelola administrasi secara baik.

9) Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah

maupun untuk kegiatan Gapoktan.

10) Merencanakan dan melaksanakan pertemuan berkala baik di Gapoktan

maupun dengan pihak lain.

b. Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Pengolahan

Agar Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha pengolahan,

peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai kemampuan

sebagai berikut:

1) Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahan hasil usaha

tani anggotanya.

2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pengusaha pengolahan

hasil-hasil pertanian dan dengan pihak penyedia peralatan-peralatan

pertanian.

3) Mengembangkan kemampuan petani anggota Gapoktan dalam

pengolahan produk pertanian.

4) Mengorganisasikan kegiatan produksi petani anggota Gapoktan ke

dalam unit usaha pengolahan hasil pertanian.

Page 42: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

42

c. Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Sarana dan Prasarana Produksi

Agar Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha sarana dan

prasarana, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai

kemampuan sebagai berikut:

1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana setiap anggotanya.

2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana

dan prasarana produksi pertanian (pabrik, kios saprotan, dan lain-lain).

3) Mengorganisasikan kegiatan penyedia sarana dan prasarana produksi

pertanian dengan dinas terkait dan lembaga usaha sarana dan prasarana

produksi pertanian.

d. Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Pemasaran

Untuk mencapai Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha

pemasaran, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai

kemampuan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi serta menganalisis potensi dan peluang pasar

berdasarkan sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan

komoditi yang lebih menguntungkan.

2) Merencanakan kebutuhan pasar dengan memperhatikan segmentasi

pasar (tingkat kemampuan calon pembeli.

3) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pemasok kebutuhan

pasar/hasil-hasil produksi pertanian.

Page 43: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

43

4) Mengembangkan penyediaan komoditi yang dibutuhkan pasar;

Merencanakan kebutuhan pasar dengan memperhatikan segmentasi

pasar (tingkat kemampuan calon pembeli).

e. Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Keuangan Mikro

Untuk Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha keuangan

mikro, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai

kemampuan sebagai berikut:

1) Menumbuh kembangkan kreativitas dan prakarsa anggota untuk

memanfaatkan informasi dan akses permodalan yang tersedia.

2) Meningkatkan kemampuan anggota untuk dapat mengelola keuangan

mikro secara komersial dan menggali sumber-sumber usaha yang

mampu meningkatkan permodalan.

3) Mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau dan mampu

melaksanakan kegiatan simpan-pinjam guna memfasilitasi

pengembangan modal usaha.

4. Ciri ciri gapoktan

a. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan

secara berkala dan berkesinambungan

b. Disusunannya rencana kerja Gapoktan secara bersama dan dilaksanakan

oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir

pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi

Page 44: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

44

c. Memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama

d. Memiliki pencatatan/pengadministrasian setiap anggota organisasi yang

rapih.

e. Menfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir;

f. Menfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar

g. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para

petani umumnya dan anggota kelompok tani khususnya;

h. Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain;

i. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan

hasil usaha/kegiatan Gapoktan.

5. Kriteria Gapoktan penerima bantuan modal usaha PUAP adalah antara lain:

a. Memiliki SDM untuk mengelola usaha agribisnis

b. Mempunyai kepengurusan yang aktif dan dikelola oleh petani

c. Pengurus Gapoktan adalah petani dan bukan aparat Desa/kelurahan

d. Dikukuhkan dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota

e. Tercatat sebagai Gapoktan Binaan dari Balai Penyuluhan Pertanian

(BPP).

Page 45: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

45

C. LKM-A

1. Pengertian

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah Lembaga Keuangan yang

khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan

pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam

usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan

simpanan,maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak

semata-mata mencari keuntungan.

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) adalah salah satu unit

usaha otonom yang didirikan dan dimiliki oleh Gapoktan penerima dana

BLM-PUAP dalam bentuk LKM guna memecahkan masalah/kendala akses

untuk mendapatkan pelayanan keuangan. LKM-A akan melaksanakan fungsi

pelayanan kredit/pembiayaan dan simpanan di lingkungan petani dan pelaku

usaha agribisnis sesuai dengan prinsip-prinsip LKM ( Kementrian Pertanian .

2014 )

LKM-A merupakan lembaga yang dibentuk untuk mengelola dana

PUAP. PUAP merupakan bantuan Pemerintah Pusat kepada petani yang

tergabung dalam Gapoktan yang bersifat sebagai dana bergulir (revolving

fund). Hal ini berarti dana PUAP yang diberikan kepada Gapoktan adalah

sebagai modal kerja untuk menjalankan dan meningkatkan kegiatan usaha

ekonomi produktif dan bukan dana bantuan yang secara Cuma-Cuma

Page 46: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

46

diberikan kepada petani tanpa disertai dengan kewajiban untuk

mengembalikannya. Dengan demikian, petani pemanfaat dana PUAP

memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana tersebut kepada LKMA

untuk digulirkan kembali kepada petani lain di dalam Gapoktan yang

bersangkutan.

Fungsi LKM-A antara lain menggalang dana anggota dan calon

anggota melalui simpanan dan menyalurkan kepada anggota dan calon

anggota dalam bentuk modal kerja maupun investasi di lingkungannya

melalui fasilitasi pembiayaan (Kementerian Pertanian.2014).

Tujuan pembentukan LKM-A adalah untuk menyelesaikan persoalan

pembiayaan petani skala mikro dan buruh tani yang jumlahnya cukup besar di

perdesaan. Karena selama ini bank konvensional kurang akomodatif terhadap

pembiayaan pertanian. Idealnya, keberadaan LKM-A harus menjadi solusi

bagi petani anggota Gapoktan penerima dana PUAP dalam memperoleh

permodalan untuk menjalankan usahataninya.Pada sisi inilah efektivitas

LKM-A dalam pengembangan program PUAP akan terlihat setelah

dikajikinerja LKM-A dalam pengembangan program PUAP.

LKM gapoktan adalah unit pengelola keuangan mikro gapoktan,

sebuah lembaga keuangan mikro unit usaha gapoktan yang fungsi utamanya

adalah mendorong kegiatan menabung dan fasilitasi pembiayaan atau

Page 47: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

47

permodalan usaha kelompok tani atau petani anggota. Berikut adalah struktur

organisasi Gapoktan yang telah memiliki LKM-A dalam bentuk tabel.

Tabel 1.3

2. Tujuan LKM-A

Menurut Subagyono (2011 : 43), beberapa tujuan khusus dibentuknya

LKMA adalah untuk:

a. Memfasilitasi petani/kelompok tani/Gapoktan mengakses modal.

b. Memperluas skala usaha petani.

c. Meningkatkan produksi, produktivitas usahatani, nilai tambah dan daya

saing produk.

d. Mendorong berkembangnya usaha agribisnis perdesaan.

Page 48: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

48

e. Mendorong perekonomian pedesaan.

Peran LKMA sejalan dengan tujuan didirikannya lembaga tersebut,

yaitu menyediakan modal bagi petani, meningkatkan akses modal bagi petani,

meningkatkan akses modal petani, meningkatkan produksi, produktivita, nilai

tambah dan daya saing produk usaha agribisnis, mendorong perkembangan

usaha agribisnis dan mendorong perekonomian pedesaan (Kementrian

Pertanian. 2014)

3. Sasaran LKM-A

Sasaran kelembagaan keuangan mikro agribisnis Gapoktan PUAP

adalah :

a. Tersusunnya petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis operasional

pemberdayaan Gapoktan sebagai kelembagaan ekonomi petani sesuai

dengan kultur atau budaya masyarakat setempat;

b. Terlaksananya fasilitasi penumbuhan fungsi pelayanan keuangan dalam

bentuk simpan-pinjam pada Gapoktan;

c. Terbentuknya unit usaha kelembagaan keuangan mikro agribisnis (LKM-

A) pada Gapoktan penerima dana BLM PUAP, dalam upaya melayani

pembiayaan petani/kelompok tani secara berkelanjutan.

4. Modal LKM-A

Modal LKM-A terdiri dari 2 macam ( Kementrian Pertanian. 2013 )

yaitu :

Page 49: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

49

a. Modal sendiri

Pada dasarnya modal awal LKM-A berasal dari pendiri dan anggota

Gapoktan PUAP, melalui pola penghimpunan dana dari simpanan pokok

pendiri. Modal milik sendiri berupa :

1) Simpanan pokok

2) Simpanan wajib, dan

3) Simpanan sukarela

b. Modal dari pihak ketiga

Modal usaha dari pihak luar haruslah bersumber dari dana

penguatan modal usaha terutama dana BLM – PUAP yang disesuaikan

dengan peraturan perundang-undangan.

5. Prinsip LKM-A

Menurut Hendayana (2010 : 27 ), terdapat 7 prinsip yang harus

dijadikan acuan dalam penumbuhan LKM-A, yaitu sebagai berikut :

a. Prinsip kebutuhan, artinya LKM-A hanya ditumbuhkembangkan di lokasi

potensial yang petaninya memerlukan dukungan fasilitasi permodalan, dan

belum ada lembaga jasa pelayanan keuangan di lokasi itu. Dengan

demikian LKM-A akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi

masyarakat setempat.

b. Prinsip fleksibilitas. LKM-A yang ditumbuhkembangkan harus disesuaikan

dengan kondisi dan budaya setempat.

Page 50: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

50

c. Prinsip partisipatif. Penumbuhan LKM-A harus melibatkan para petani di

lingkungan setempat, sehingga selain dapat mengakomodasi aspirasi

petani, pengembangan yang dibangun secara partisipatif akan mampu

membangun rasa kepedulian dan kepemilikan serta proses melalui bekerja

bersama.

d. Prinsip akomodatif. Dalam hal ini penumbuhan LKM-A harus

mengedepankan pemenuhan kebutuhan nasabah. Persyaratan untuk akses

ke LKM-A disusun sedemikian rupa sehingga bisa membuka peluang

seluas-luasnya untuk menjangkau kebutuhan petani dengan kelengkapan

persyaratan minimal yang dimiliki petani.

e. Prinsip kemandirian. Artinya, meskipun penumbuhan dan pembentukan

LKM-A bertujuan menyediakan permodalan usahatani, namun jangan

sampai menciptakan ketergantungan, tetapi harus mampu mendorong

terjadinya penguatan kapasitas kelembagaan kelompok tani.

f. Prinsip kemitraan. Dalam hal ini penumbuhan dan pembentukan LKM-A

dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan

(stakeholders), seperti penyedia sarana produksi, tokoh-tokoh masyarakat

tani, dunia usaha, perguruan tinggi, dan instansi sektoral terkait dalam

setiap kegiatan.

g. Prinsip keberlanjutan. Penekanan keberlanjutan adalah pada kemampuan

organisasi LKM-A untuk tetap terus berjalan, meskipun sudah tidak

Page 51: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

51

adacampur tangan lembaga atau aparat pemerintah dan swasta yang

mendukungnya.

6. Mekanisme pemberian pinjaman

Mekanisme pemberian pinjaman yang dilakukan oleh LKM-A

(Pasaribu . 2015 : 44 ) yaitu sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana usaha (RU) oleh anggota yang hendak meminjam.

b. Pengajuan pinjaman dengan RU disampaikan kepada ketua kelompok.

c. Ketua kelompok mempelajari RU dan memberikan memo untuk mengajukan

pinjaman ke pengurus LKM-A.

d. Berdasarkan RU dan memo ketua kelompok yang dianggap lebih mengenal

usaha tani dan karakter peminjam, pengurus LKM-A mengeluarkan

pinjaman sejumlah yang dibutuhkan. Pinjaman dikenakan bunga sebesar 2

persen perbulan dengan lama pinjaman rata-rata satu musim tanam

Page 52: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

52

BAB III

PENGELOLAAN DANA MODAL USAHA PUAP OLEH GAPOKTAN

A. Gambaran Umum Desa Gedegan

1. Profil Desa Gedegan

Desa Gedegan merupakan salah satu Desa di wilayah Kecamatan

Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung denga batasan wilayah yaitu :

a. Sebelah Utara : Desa Drono Kecamatan Tembarak

b. Sebelah Timur : Desa Gandu Kecamatan Tembarak

c. Sebelah Selatan : Desa Kemloko Kecamatan Tembarak

d. Sebelah Barat : Desa Legoksari Kecamatan Tlogomulyo

Desa Gedegan berada pada krtinggian 900 meter dari permukaan air laut

dan memuliki luas wilayah 66,430 Ha dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1

No Penggunaan Luas ( Ha )

1 Permukiman 5,207

2 Tegalan 57,380

3 Bengkok 1,420

4 Lain-lain 2,432

Page 53: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

53

Secara Administrasi Desa Gedegan Terbagi menjadi 1 ( satu ) Dusun

yang terdiri dari 2 ( dua ) Rukun Warga ( RW ) dan 10 ( sepuluh rukun Tangga

( RT ). Jumlah penduduk Desa Gedegan pada akhir 2017 sebanyak 1.044 jiwa,

yang terdiri dari :

a. Penduduk laki-laki sebanyak 538 jiwa

b. Penduduk perempuan sebanyak 506 jiwa

2. Kondisi Sosial

Kondisi masyarakat Desa Gedegan ditunjukan masih rendahnya

kualitas dari sebagian besar SDM masyarakat serta cenderung masih kuatnya

budaya paternalistik ( hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin ).

Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai

kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilitas masa. Di samping itu

masyarakat Desa Gedegan yang cenderung memiliki sifat ekspresif, agamis

dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi

dalam setiap penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan.

Munculnya masalah kemiskinan, ketenagakerjaan, dan perburuhan

menyangkut pendapatan, status pemanfaatan lahan pada fasilitas umum

menunjukan masih adanya kelemahan pemahaman masyarakat terhadap

hukum yang ada saat ini. Hal tersebut sebagai akibat dari tidak meratanya

tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat.

Page 54: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

54

Sedangkan Sarana pendidikan formal cukup memadai dalam rangka

meningkatkan kualitas peserta didik, Pemerintah Desa beserta warga

masyarakat sedang melakukan peningkatan sarana pendidikan berupa

rehabilitasi sarana pendidikan , seperti teerlihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.2

No Tingkat Pendidikan Jumlah ( jiwa )

1 Belum/tidak tamat SD 218

2 Tamat SD 582

3 Tamat SLTP 187

4 Tamat SLTA 42

5 Tamat D1-D2 9

6 Tamat S1 6

JUMLAH 1044

Disamping itu, Pemerintah Desa Gedagan berupaya menyediakan

sarana kesehatan agar kesejahteraan masyarakat terjamin, dengan di

bangunnya Poliklinik Desa ( Polindes ) dan tersedia juga tenaga kesehatan

terlatih yaitu bidan Desa.

3. Kondisi Ekonomi

Perekonomian Desa Gedegan secara umum di dominasi pada sektor

pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional ( pengolahan

Page 55: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

55

lahan , pola tanam maupun pemilihan produk pertaniannya ). Cara bertanam

masih sangat monoton pada unggulan tanaman tembakau, dan sedikit tanaman

jagung, cabai, sayuran, serta kacang-kacangan. Disamping ityu, warga

masyarakat ada yang menekuni pada sektor peternakan antara lain ternak

kambing, kelinci serta budidaya lele. Di Desa Gedegan juga terdapat lembaga

perekonomian yang membantu permodalan petani antara lain :

Tabel 2.3

No Jenis Jumlah ( unit )

1 Simpan Pinjam 5

2 Kelompok Tani 2

3 Gapoktan 1

4 Industri Makanan Ringan 1

5 Kelompok Menjahit 1

Dari potensi tersebut masih banyak keterbatasan, maka perlu perhatian

pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan para petani. Disamping itu

peningkatan peran serta tanggung jawab perlu perhatian khusus agar para

petani dapat menambah ilmu pengetahuan, keahlian, ketrampilan serta kerja

keras dalam memperjuangkan kepentingan diri sendiri secara mandiri.

Page 56: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

56

4. Agama

Mayoritas penduduk Desa Gedegan menganut agama Islam, sehingga

keadaan sosial keagamaan dalam kehidupan sehari-hari sangat berpegang

teguh pada ajaran agama Islam atau syari’at Islam sebagai agama yang

dianutnya. Penerapan terhadap ajaran agama di Desa Gedegan pada umumnya

secara tradisi diajarkan oleh orang tua kepada anaknya dengan dibantu guru

agama, sehingga aktivitas yang ada dalam masyarakat setempat sangat

mencerminkan nilai-nilai Islami.

Walaupun mayoritas penduduk di Desa Gedegan tersebut beragama

Islam, namun pemahaman keagamaannya masih relatif kurang, khususnya

dalam bidang muamalah. Hal ini terbukti karena masih banyaknya masyarakat

Desa Gedegan yang melakukan praktik muamalah yang belum sesuai dengan

ajaran syariat Islam.

B. Profil Gapoktan Waluyo

1. Sejarah Gapoktan Waluyo

Meningkatnya arus teknologi dan informasi pertanian ahir-akhir ini

memberikan peluang dan juga hambatan bagi kelompok tani sesuai dengan

lingkungan social ekonomi setempat, sehingga membutuhkan adanya

pengembangan kelompok tani ke dalam suatu organisasi yang jauh lebih

besar. Pengembangan kelompok tani dilakukan dengan menggabungkan

kelompok tani ke dalam Gapoktan agar kelompok tani dapat lebih dapat

Page 57: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

57

berdaya guna dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan,

peningkatan atau perluasan usaha tani, pemasaran serta kerja sama kelompok

tani di Desa Gedegan.

Gabungan kelompok tani (Gapoktan) waluyo dibentuk pada tanggal 11

Juni 2011 Dibentuknya Gapoktan ini merupakan titik awal untuk

meningkatkan kemampuan setiap kelompok tani dalam melaksanakan

fungsinya, meningkatkan kemampuan para anggota dalam mengembangkan

agribisnis serta menguatkan kelompok tani menjadi menjadi organisasi kuat

dan mandiri.

Nama Waluyo sendiri dipilih karena diharapkan dengan nama tersebut

Gapoktan mampu menjadi sebab keberuntungan bagi masyarakat Desa. Sejak

dibentuknya Gapoktan, maka segala bentuk kegiatan, kemitraan serta program

dari pemerintah menjadi tanggungjawab dan mendapat pendampingan dari

Gapoktan.

2. Tujuan Gapoktan Waluyo

a. Menumbuhkembangkan usaha Agribisnis untuk mengurangi kemiskinan

dan pengangguran di pedesaan khususnya di Desa Gedegan Kecamatan

Tlogomulyo Kabupaten Temanggung.

b. Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk

pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

Page 58: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

58

3. Visi dan Misi Gapoktan Waluyo

1) Visi

“Gapoktan yang Mandiri, Handal, dab Berdaya Saing menuju Masyarakat

yang Sejahtera”

2) Misi

a) Menyelenggarakan program kerja Gapoktan secara efisien, efektif

dengan mengutakan pelayanan kepada petani.

b) Memberdayakan petani agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

c) Menyediakan akses informasi dan teknologi pertanian kepada petani

dan masyarakat Desa Gedegan.

4. Struktur Organisasi Gapoktan Waluyo

Dalam pelaksanaan Program PUAP yang didalamnya terdapat

organisasi Gapoktan dimana struktur kepengurusan organisasi. Struktur ini

dibentuk agar pelaksanaan program PUAP berjalan dengan lancar dan tidak

adanya tumpang tindih dalam melakukan kegiatan usaha sehingga semua

terstruktur dengan baik.

Adapun organisasi Gapoktan Waluyo terdiri dari Ketua, Sekertaris,

Bendahara, Unit Usaha Tani, Unit Usaha Pengolahan, Unit Usaha

Pengelolaan dan Produksi, Unit Usaha Pemasaran, Unit Usaha Keuangan

Mikro, yang di tulis dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Page 59: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

59

Tabel 2.4

C. Penyaluran Dana Modal PUAP oleh Gapoktan di Desa Gedegan Kecamatan

Tlogomulyo Kabupaten Temanggung

Dalam pelaksanaan Program PUAP oleh pemerintah yang ada di Desa

Gedegan maka para petani membentuk suatu kelompok tani bernama Gapoktan

Waluyo. Pembentukan Gapoktan Waluyo untuk menyatukan kepentingan yang

sama ke arah usaha Agribisnis terpadu terutama dalam mengakses pasar dan

permodalan, petani-petani lainnya yang tergabung dalam kelompok tani.

Program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) merupakan

bantuan langsung masyarakat yang diberikan langsung kepada petani melalui

lembaga gabungan kelompok tani (Gapoktan). Dana PUAP yang diberikan

Page 60: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

60

langsung diterima melalui rekening Gapoktan yaitu sebesar 100 juta rupiah

dengan pengawasan oleh dinas pertanian.

Penyaluran BLM-PUAP bagi para petani harus mengutamakan pelayanan

yang baik. Pelayanan yang dimaksud adalah begaimana bantuan tersebut dapat

menjangkau para petani yang membutuhkan dana tersebut. Oleh karena itu,

diperlukan suatu pola pelayanan penyaluran BLM-PUAP yang diinginkan oleh

kelompok sasaran tersebut sehingga penyaluran BLM-PUAP efektif menurut

petani pengguna. Efektivitas penyaluran BLM-PUAP dari sisi pengguna (petani)

dapat dilihat dari faktor-faktor sebagai berikut yaitu persyaratan awal, prosedur

realisasi pinjaman, dan tingkat bunga.

1. Persyaratan Awal

Pengajuan permohonan pinjaman oleh petani dapat diterima apabila

telah memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Adapun secara umum

persyaratan tersebut adalah calon peminjam benar-benar merupakan petani,

petani penggarap atau rumah tangga tani yang tergabung dalam kelompok

tani dan Gapoktan aktif di Desa Gedegan, petani juga diharuskan memiliki

simpanan pokok sebesar 50.000 Rupiah serta Simpanan Wajib sebesar

50.000 Rupiah yang sudah masuk dalam rekening LKM-A. Selain itu, calon

peminjam yang akan mengajukan permohonan pinjaman harus melengkapi

beberapa ketentuan administratif antara lain :

Page 61: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

61

a. Fotocopy KTP

b. Fotocopy kartu keluarga

c. Tidak memiliki utang kepada pihak lain

d. Membayar biaya administrasi sebesar Rp 10.000.,-

2. Prosedur Realisasi Pinjaman

Gapoktan yang akan diusulkan sebagai calon penerima dana BLM

PUAP diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Penyuluhan Kecamatan

(BKP). Dalam penyaluran di lapangan Gapoktan langsung memberikan dana

tersebut kepada petani dengan persyaratan petani tersebut membuat Rencana

Usaha Anggota (RUA). Dalam RUA tersebut dimana petani merencanakan

jumlah dana yang akan diajukan. Setelah membuat RUA kemudian RUA

tersebut diajukan kepada ketua kelompok tani yang nantinya dilakukan

Rencana Usaha Kelompok (RUK).

Rencana Usaha Kelompok ini merupakan jumlah dana yang

diajukan oleh anggota dalam kelompok tani dimana RUK ini diajukan ke

Gapoktan yang nantinya akan diproses dalam penyusunan Rencana Usaha

Bersama (RUB). Rencana Usaha Bersama ini merupakan perencanaan usaha

yang akan dijalankan oleh Gapoktan Desa Gedegan dalam menjalankan

usaha taninya. Dengan begitu program ini dapat berjalan sebagaimana

mestinya.

Page 62: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

62

3. Tingkat Bunga

Pada pengembalian pinjaman, para petani peminjam di kenakan

adanya bunga. Tingkat bunga yang dibebankan kepada petani merupakan

hasil dari Anggaran Dasar dan Rumah Tangga. Besarnya tingkat bunga yang

diberikan di Desa Gedegan adalah 2% per bulan dengan jangka waktu

peminjaman selama 10 bulan atau paling lambat sapai 12 bulan, yaitu sama

dengan petani dikenakan bunga sebesar 20 % pada setiap pinjaman, namun

jika peminjaman lebih dari 10 bulan prosentase bunganya tetap 20 %.

Bila dibandingkan dengan bunga pinjaman di lembaga keuangan

formal maupun non formal lainnya, besarnya tingkat bunga pengguna dana

PUAP termasuk relatif ringan. Selain itu pemberian pinjaman kepada petani

dianggap sangat mudah dalam hal administrasi dan pinjaman diberikan tanpa

harus meninggalkan barang yang digunakan sebagai jaminan.

Dalam pemberian pinjaman Pengurus gapoktan di Desa Gedegan masih

memiliki kendala dalam hal pengembalian, tidak banyak petani yang melunasi

pinjamannya tepat waktu, kebanyakan dari mereka mengalami penunggakan,

faktor yang mempengaruhi adanya penunggakan karena petani mengalami gagal

panen, dalam hal ini pengurus Gapoktan memberikan toleransi waktu sampe

waktu panen kedua.

Page 63: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

63

D. Respon Para Petani terhadap Dana Modal Usaha PUAP

Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber :

1. Wawancara dengan Bapak Kabul ( Pengurus Gapoktan )

Dari hasil wawancara tercatat bahwa pada tahun 2018 anggota Gapoktan

kurang lebih berjumlah 100 orang dan kebanyakan dari mereka saat

melakukan usaha dibantu dengan modal PUAP. Kebanyakan petani

meminjam dana modal pada saat memulai masa tanam ( tembakau,

jagung, cabai, dll ), jumlah dana yang dipinjamkan memang tidak begitu

besar, yaitu rata-rata Rp 500.000 sampai Rp 1000.000, namun dengan

adanya modal pinjaman tersebut sudah cukup membantu, karena ladang

yang di garap tidak begitu luas. Ia juga mengatakan bahwa tidak semua

peminjam menggunakan dana modal tersebut untuk usaha, namun ada

yang menggunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pinjaman modal ini diberikan tanpa adanya jaminan, sehingga lebih

mudah prosedurnya dibandingkan harus meminjam ke bank. Waktu

pengembalian adalah sekitar 10 bulan dan paling lambat 12 bulan, dengan

patokan setelah musim panen tembakau, berarti waktu jatuh tempo sudah

dekat, karena tembakau dianggap sebagai sumber pendapatan terbesar

oleh mayoritas warga. Proses pengmbalian boleh dilakukan secara cash

atau kredit, tergantung kondisi keuangan peminjam.

Page 64: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

64

Pengurus Gapoktan mengatakan bahwa tidak sedikit petani yang telat

dalam pembayaran pinjaman yang diakibatkan oleh gagal panen, namun

pengurus Gapoktan memberikan toleransi dengan menunda penagihan

pembayaran sampai pada masa panen berikutnya. Apabila sampai pada

panen berikutnya petani tidak melunasi, maka pada tahun yang akan

datang petani tidak bisa mengajukan pinjaman modal PUAP.

2. Wawancara dengan Bapak Bangun ( peminjam )

Bapak Bangun adalah seorang peternak kelinci, ia sudah beberapa kali

meminjam dana PUAP, dana yang ia pinjam sejumlah Rp 1000.000 yang

ia gunakan untuk mengembangkan usaha ternak kelinci, dana tersebut

digunakan untuk memperbanyak kandang kelinci milikinya, sebelum

meminjam dana PUAP ia hanya memiliki sekitar 20 kandang, namun

setelah mendapat pinjaman ia memperbanyak kandang kelinci menjadi

sekitar 45 kandang.

Bapak Bangun melakukan pinjaman sekitar 8 bulan, yaitu pada bulan

Oktober sampai pada bulan Juni, ia melunasi sebelum jatuh tempo dengan

cara cash, ia tidak mengembalikan pinjamannya pada masa panen

tembakau karena ia beranggapan bahwa setelah panen tembakau tidak

selalu untung. Ia melunasi pinjaman dengan hasil penjualan beberapa ekor

kelinci. Ia mengembalikan sejumlah dana yang ia terima ditambah dengan

20% bunga yang menjadi kewajiban para peminjam. Menurutnya, adanya

Page 65: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

65

dana modal PUAP tersebut telah membantu peningkatkan pendapatan

keluarga, selain itu ia berpendapat bahwa dana modal PUAP dapat

dipinjam kapan saja asla tidak sedang dalam peminjaman dan dapat

dilakukan tanpa harus meninggalkan jaminan.

3. Wawancara dengan Bapak Ranto ( peminjam dana )

Bapak Ranto adalah tukang sayur keliling, sekitar setahun yang lalu ia

memulai usahanya dengan adanya modal PUAP, awalnya ia hanya bekerja

sebagai buruh tani, namun pendapatnya masih belum cukup untuk

memenihu kebutuhan sehari-hari, kemudian ia memutuskan untuk

berjualan sayur dengan modal Rp 1000.000 yang ia pinjam dari dana

PUAP, ia membayar utangnya dengan cara mencicil ( kredit ), yaitu

sebesar Rp 120.000 /bulan karena jangka waktunya adalah sepuluh bulan.

Ia menganggap bahwa pinjaman dana PUAP begitu mudah dan sangat

membantu. Sebelumnya ia juga pernah meminjam dana tersebut, namun

tidak ia gunakan untuk modal usaha melainkan untuk konsumsi sehari-

hari, ia juga sempat di tegur oleh pengurus Gapoktan karena tidak

melunasi hutangnya setelah jatuh tempo, namun sekarang ia sudah cukup

terbantu dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya anaknya

sekolah. Dana PUAP menurutnya sangat jatuh sangat tepat pada sasaran

karena dengan adanya PUAP bisa memenuhi kebutuhan modal bagi para

peminjam untuk mengambangkan usahanya.

Page 66: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

66

4. Wawancara dengan Ibu Dahwami ( peminjam dana )

Ibu Dahwami adalah seorang pendatang, ia tidak memiliki pekerjaan dan

tidak memiliki keahlian dalam bidang pertanian, ia juga tidak memiliki

cukup modal untuk melakukan usaha, namun dengan meminjam dana

modal PUAP pada tahun lalu, ia memutuskan untuk berjualan mie ayam

dan kupat tahu, ia meminjam dana sejumlah Rp 1000.000 yang ia gunakan

untuk membeli gerobak bekas dan perlengkapan lainnya, setelah beberapa

bulan akhirnya ia bisa mengembalikan uang tersebut secara cash sebulan

setelah jatuh tempo. Dengan adanya dana PUAP ia merasa cukup terbantu

karena proses peminjaman yang begitu mudah dan dilakukan tanpa

jaminan.

Page 67: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

67

BAB IV

ANALISIS PENYALURAN DANA MODAL USAHA PUAP

A. Analisis Penyaluran Dana Modal Usaha PUAP oleh Gapoktan di Desa

Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program

Departemen Pertanian yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan,

pengangguran, dan kesenjangan antar wilayah dan sektor. Untuk mendukung

pelaksanaan PUAP diawali dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia

sebagai pelaksana kegiatan PUAP di lapangan. PUAP merupakan program

pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di

perdesaan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani

pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu

tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota

gapoktan. Struktur PUAP terdiri dari Gapoktan, penyuluh pendamping dan

Penyelia Mitra Tani (PMT) sehingga dapat lebih memberdayakan kelembagaan

petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

Program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) merupakan

bantuan langsung masyarakat yang diberikan langsung kepada petani melalui

lembaga gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan di kelola oleh LKM-A. Dana

PUAP yang diberikan langsung diterima melalui rekening Gapoktan yaitu

sebesar 100 juta rupiah dengan pengawasan oleh dinas pertanian.

Page 68: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

68

Dalam penyaluran di lapangan Gapoktan langsung memberikan dana

tersebut kepada petani dengan persyaratan dan melalui mekanisme yang tepat,

sehingga dana modal PUAP bisa tersalur tepat pada sasaran, yang menjadi syarat

dan mekanisme untuk memperoleh dana bantuan PUAP adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi persyaratan

Dalam penyalurannya Gapoktan tidak membedakan antara laki-laki dan

perempuan, yang menjadi syarat untuk memperoleh pinjaman adalah calon

peminjam benar-benar merupakan petani, petani penggarap atau rumah tangga

tani yang tergabung dalam kelompok tani dan Gapoktan aktif di desa

Gedegan. Selain itu petani yang akan meminjam harus memenuhi syarat

administrasi seperti :

a. Fotocopy KTP

b. Fotocopy kartu keluarga

c. Tidak memiliki utang kepada pihak lain

d. Membayar biaya administrasi sebesar Rp 10.000.,-

2. Mekanisme penyaluran

Dalam penyaluran dana modal PUAP, calon petani peminjam harus

memenuhi mekanisme yaiu sebagai berikut :

a. petani membuat Rencana Usaha Anggota (RUA). Dalam RUA

tersebut dimana petani merencanakan jumlah dana yang akan

Page 69: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

69

diajukan. Setelah membuat RUA kemudian RUA tersebut diajukan

kepada ketua kelompok tani yang nantinya dilakukan Rencana Usaha

Kelompok (RUK).

b. Rencana Usaha Kelompok ini merupakan jumlah dana yang diajukan

oleh anggota dalam kelompok tani dimana RUK ini diajukan ke

Gapoktan yang nantinya akan diproses dalam penyusunan Rencana

Usaha Bersama (RUB).

c. Rencana Usaha Bersama ini merupakan perencanaan usaha yang akan

dijalankan oleh Gapoktan Desa Gedegan dengan jumlah dana 100 juta

rupiah. Pada desa Gedegan dana tersebut habis tersalur kepada petani

yang digunakan untuk modal usaha tani sebelum mulai masa tanam.

Dalam hal ini, calon petani peminjam mengakui mengalami kendala

dalam hal pembuatan RUA, sehingga perlu adanya pendampingan bukan hanya

dalam hal pengelolaan dana, namun juga dalam hal persyaratan dan mekanisme,

sehingga petani peminjam dapat lebih mudah dalam mendapatkan dana modal

usaha PUAP.

Pinjaman yang diberikan oleh gapoktan di Desa Gedegan adalah sebesar

500.000 Rupiah dan 1.000.000 Rupiah, pemberian ini disesuaikan dengan

kondisi ekonomi para peminjam, bagi petani pemilik lahan biasanya diberikan

pinjaman sebesar 1.000.000 sedangkan bagi petani penggarap diberikan

pinjaman sebesar 500.000 Rupiah, adanya perbedaan tersebut dilandasi oleh

Page 70: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

70

prinsip kehati-hatian yang dilakukan oleh gapoktan. Namun perbedaan ini tidak

menjadi masalah karena semua anggota tetap mendapatkan pinjaman yang

digunakan untuk modal usaha.

Dalam pengembalian modal, masih terjadi penunggakan yang disebabkan

oleh gagal panen, namun para pengurus gapoktan di Desa Gedegan memberikan

toleransi dan tambahan waktu pengembalian sampai masa panen kedua, hal

tersebut menjadi kendala bagi pengurus gapoktan. Agar pengembalian dapat

berjalan dengan lancar para pengurus gapoktan memberikan kontrol kepada

petani untuk menyetorkan uang pinjaman beserta bunga pinjamannya kepada

pengurus Gapoktan setiap sebulan sekali, sehingga petani merasa lebih ringan

dalam mengembalikan pinjamannya.

Page 71: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan dana modal PUAP di

Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Dana modal PUAP merupakan dana modal yang berasal dari pemerintah

untuk desa miskin yang penyalurannya dikoordinasikan oleh Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan) dan dikelola oleh LKM-A yang fungsi utamanya

adalah mendorong kegiatan menabung dan fasilitasi pembiayaan atau

permodalan usaha kelompok tani atau petani anggota dalam bentuk pinjaman

bergulir. Salah satu tujuan adanya dana modal PUAP yaitu untuk mengurangi

tingkat kemiskinan dan pengangguran pada suatu desa, selain itu adanya dana

modal PUAP diharapkan dapat membantu permodalan bagi para petani

peminjam. Pinjaman dana modal usaha PUAP diberikan kepada para petani

sebelum memulai masa tanam, sehingga para petani dapat menggunakan dana

tersebut sebagai modal untuk memulai masa tanamnya. Pengajuan permohonan

pinjaman oleh petani dapat diterima apabila telah memenuhi syarat-syarat yang

berlaku. Adapun secara umum persyaratan tersebut adalah calon peminjam

benar-benar merupakan petani, petani penggarap atau rumah tangga tani yang

tergabung dalam kelompok tani dan Gapoktan aktif di desanya. Selain itu, calon

Page 72: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

72

peminjam yang akan mengajukan permohonan pinjaman harus melengkapi

beberapa ketentuan administratif lainnya. Selain itu petani yang akan

mengajukan pinjaman diharuskan membuat proposal Rencana Usaha Anggota

(RUA). Dalam RUA tersebut dimana petani merencanakan jumlah dana yang

akan diajukan. Setelah membuat RUA kemudian RUA tersebut diajukan kepada

ketua kelompok tani yang nantinya dilakukan Rencana Usaha Kelompok (RUK).

Rencana Usaha Kelompok ini merupakan jumlah dana yang diajukan oleh

anggota dalam kelompok tani dimana RUK ini diajukan ke Gapoktan yang

nantinya akan diproses dalam penyusunan Rencana Usaha Bersama (RUB).

Rencana Usaha Bersama ini merupakan perencanaan usaha yang akan dijalankan

oleh Gapoktan Desa Gedegan dalam menjalankan usaha taninya. Pemberian

pinjaman kepada petani mengsyaratkan adanya tambahan yaitu 2% pada setiap

bulan, prosentasi bunga tersebut sesuai dengan ketentuan anggaran dasar rumah

tangga yang sudah disepakati bersama. Setelah semua persyaratan terpenuhi

maka pengajuan pinjaman akan terealisasi. Dengan begitu, pengelolaan dana

modal usaha PUAP yang dikoordinasi oleh gapoktan melalui LKM-A dalam

bentuk pinjaman produktif kepada petani telah sesuai dengan Peraturan Mentri

Pertanian N0.16 Tahun 2008 Tentang pedoman umum pengembangan usaha

agribisnis pedesaan ( PUAP ).

Page 73: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

73

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pengurus Gapoktan maupun

masyarakat yaitu :

1. Kepada pengurus Gapoktan, dalam pengelolaan dan penyaluran dana modal usaha

PUAP sebaiknya dilakukan perbaikan sistem dan administrasi agar lebih

terstruktur dan terorganisir sehingga dalam penyalurannya tidak terjadi kesalahan,

selain itu pengurus gapoktan sebaiknya memberikan sosialisasi dan

pendampingan untuk pembuatan RUA bagi anggota gapoktan, sehingga para

petani tidak merasa kesulitan.

2. Kepada para petani peminjam, sebaiknya mengembalikan pinjaman tersebut tepat

pada waktunya, sehingga dana tersebut bisa segera dikelola lagi.

Page 74: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

74

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. 2016. Motodologi Penelitian Hukum. Jakarta : Sinar Grafika

Direktorat Jendral. 2015. Petunjuk Teknis ( Verifikasi Dokumen Administrasi dan

Penyaluran Dana BLM PUAP )

Hendayana. 2010. Membangun Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Komunitas

Petani. Bogor : BBP2TP

Kementrian Pertanian. 2013. Modul Pengembangan Unit Usaha LKM-A Pada

Gapoktan PUAP

.................... 2014. Pedoman Pengembangan LKM-A Pada Gapoktan PUAP

Moleong, J Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar . Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Pambudy, R. 2006. Ketahanan Pangan Dalam Sistem dan Usaha Agribisnis:

Pemberdayaan Petani dan Organisasi Petani. Jakarta : Prosding

SeminarHasil Pangan Sedunia XXVI

Pasaribu, S,M dan Taringan, H. 2015. Transformasi Lembaga Keuangan Mikro

Agribisnis ( LKM-A) Menjadi Lembaga Keuangan Mandiri Pedesaan.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian.

Peraturan mentri pertanian No.16 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum

Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan

Peraturan mentri pertanian No.273/kpts/01.160/4/2007

Setiana, Lucie. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor :

Ghalia Indonesia

Subagyono, Kasdi. 2011. Membangun Permodalan Petani di Pedesaan. Jakarta :

Departemen Pertanian Press

Sudarwan, Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV Pustaka Setia

Page 75: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

75

Sujarweni, V Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : PT. Pustaka Baru

Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembanagan Gapoktan Sebagai Kelembagaan

Ekonomi di Pedesaan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian.

Utsman, Sabian. 2014. Metodologi Penelitian Hukum Progresif. Yogyakarta :

Puataka Pelajar

Page 76: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

76

LAMPIRAN

Wawancara Pengurus Gapoktan

Wawancara Peminjam Dana Modal Usaha PUAP

Page 77: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

77

Wawancara Peminjam Dana Modal Usaha PUAP

Wawancara Peminjam Dana Modal Usaha PUAP

Page 78: PENGELOLAAN DANA MODAL PENGEMBANGAN USAHA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6595/1/21414059.pdf · Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

78

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Pupung Denadaningrum

Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 13 September 1996

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Gedegan RT 05 RW 01, Tlogomulyo Temanggung

Riwayat Pendidikan :

1. RA Masyithoh Desa Gedegan

2. MI Nuurul Huda Gedegan

3. MTs N Kedu

4. MAN 1 Kota Magelang

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 13 September 2018

Penulis

Pupung Denadaningrum

214-14-059