peran keluargae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...peran keluarga sebagai...

91
PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Ulfa Ulfiyati NIM: 111-13-105 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 19-Jul-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

PERAN KELUARGA

SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK

(Telaah Hadis Fitrah Manusia)

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Ulfa Ulfiyati

NIM: 111-13-105

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

ii

Page 3: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

iii

Dr. M. Ghufron, M.ag.

Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka

naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Ulfa Ulfiyati

NIM : 111-13-105

Judul : PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK

KARAKTER ANAK (TELAAH HADIST FITRAH

MANUSIA)

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk

ditujukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 13 September 2017

Pembimbing

Dr. M. Ghufron, M.Ag.

NIP. 197208142003121001

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jalam Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364

Website : www.iaiansalatiga.ac.id Email:[email protected]

Page 4: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

iv

PENGESAHAN

Judul Skripsi

PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK

(TELAAH HADIST FITRAH MANUSIA)

Oleh

ULFA ULFIYATI

NIM: 111-13-105

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 September 2017 dan telah dinyatakan

memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan (S.Pd).

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Moh Khusen, M.Ag., MA.

Sekretaris Penguji : Dr. M. Ghufron, M. Ag.

Penguji I : Dr. Lilik Sriyanti, M. Si

Penguji II : Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

Salatiga, 29 September 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN

Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 10002

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364

Website : www.iaiansalatiga.ac.id Email:[email protected]

Page 5: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ulfa Ulfiyati

NIM : 111-13-105

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat

dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah. Dan naskah skripsi ini boleh dipublikasikan oleh

lembaga IAIN Salaitga .

Salatiga,13 September 2017

Penulis

Ulfa Ulfiyati

111-13-105

Page 6: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

vi

MOTTO

Jika kamu bersungguh-sungguh,kesungguhan itu untuk kebaikanmu

sendiri.

Page 7: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Imam Mulhadi dan Ibu Sumarsih yang senantiasa memberikan nasehat

dan yang telah mendidikku dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di IAIN

Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti untuk menjadi pribadi

yang bermanfaat untuk sesama.

2. Keluarga besar Trah Sunaryo yang selalu mendoakan serta memberikan

dorongan semangat.

3. Keluarga besar Trah Komari dan Simbah Musini yang selalu mendoakan.

4. Mas Feri lukman Aji dan Mas Khoirul Rajab Afriyanto yang selalu

memberikan semangat dan motivasi dan serta mendoakan.

5. Mas Wahyu Najib Fikri yang sudah membantu menyelesaikan skripsi.

6. Nur Mailatus, Novita Prame Shella, Murni Ning Tyas ,Nur Khayati,Rini

Siswardani, Rumi dan seluruh sahabatku yang selalu membersamai dalam

setiap langkah.

7. Keluarga PAI C, Keluarga PPL SMK N 1 Salatiga dan Kelompok KKN posko

91&92 Kec. Kaliwungu yang telah memberikanku pengalaman hidup yang luar

biasa.

Page 8: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya

Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di

hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “PERAN KELUARGA

SEBAGAI PEMBENTU KARAKTER ANAK (TELAAH HADIST FITRAH

MANUSIA”

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa

tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Bapak M. Ghufron,M.Ag. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

ix

5. Bapak H. Achmad Maimun, M.Ag. Selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapakku Imam Mulhadi dan ibu Sumarsih keluarga tercinta, dan seluruh

pihak yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam

menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang

membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 13 September 2017

Penulis

ULFA ULFIYATI

NIM. 111-13-105

Page 10: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

x

ABSTRAK

Ulfiyati, Ulfa. 2017. Peran keluarga sebagai pembentuk karakter anak (telaah

hadis Fitrah Manusia). Skripsi. Salatiga. Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

Kata kunci: Peran Keluarga, Membentuk Karakter Anak

Latar belakang dari penelitian ini adalah banyak orang-orang

khususnya orang tua yang kurang faham dalam membentuk karakter

anak. Sehingga banyak anak-anak memiliki karakter yang tidak

diharapkan oleh semua orang. Maka dari itu kajian ini sangat

dibutuhkan untuk mencari jawaban atas apa yang harus dilakukan

keluarga dalam menanamkan karakter pada anak. Dalam penelitian ini

akan mengkaji Hadis fitrah manusia.(1) Bagaimana kualitas hadis

tentang fitrah manusia ? (2) Serta Peran keluarga dan pembentukkan

karakter anak dalam fitrah manusia ?. Penelitian ini adalah penelitian

kepustakaan atau libary research. Yaitu penelitian memfokuskan

pemabahasan pada literatur-literatur baik berupa buku, jurnal,

makalah, maupun tulisan-tulisan lainya. Hasil penelitian menunjukan

bahwa: (1) Setelah menganalisis Sanad Hadis, penulis memeberikan

kesimpulan bahwa Hadis di atas berkualitas Shahih dikarenakan telah

memenuhi syarat. Adapun syarat Hadis shahih mutawatir adalah

sanadnya bersambung, proses periwayatnya oleh orang yang adi, dan

kuat daya ingatanya dari orang yang serupa sifatnya serta terbebas dari

keganjilan dan cacat. (2) peran keluarga dalam pembentukkan karater

anak, anak lahir dalam keadaan suci,bersih dan sederhana, kelahiran

anak merupakan anugerah.

Page 11: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5

E. Metode Penelitian .......................................................................... 5

F. Penegasan Istilah ........................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 11

A. Peran Keluarga .............................................................................. 11

B. Pendidikan Karakter ...................................................................... 23

Page 12: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

xii

C. Hubungan Orang Tua dengan Anak pembentukkan karakter Anak

30

BAB III Kritik Sanad Hadis Tentang Fitrah Manusia ..................................... 32

A. Hadist Yang Semakna Tentang Fitrah Mansuia ............................ 33

B. Sanad............................................................................37

C. Isi Kandungan Hadis Fitrah Manusia..................................38

D. Penjelasan Hadist .......................................................................... 52

BAB IV Kritik Matan Hadis Fitrah Manusia Memotret Peran Keluarga Sebagai

Pembentuk Karakter Anak ............................................................................... 54

A. Peran Keluarga Sebagai Pembentuk Karakter Anak Semakna Hadis

Fitrah Manusia............................................................................... 56

B. Arti kontektual Pembentukkan Karakter dalam Hadist Fitrah Manusia

....................................................................................................... 62

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 68

A. Kesimpulan.................................................................................... 68

B. Saran .............................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70

RIWAYAT HIDUP PENULIS........................................................................71

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Lembar Konsultasi

Page 14: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang terlahir dalam

keadaan fitrah. Terlepas dia terlahir dari siapapun dan dimanapun, sosok

manusia tetap terlahir dalam keadaan fitrah. Adapun hal-hal yang berkaitan

dengan persoalaan diluar diri manusia yang terlahir itu menjadi tanggung

jawab orang yang melakukan.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali

dapat di lihat dan ditiru oleh manusia. Ayah, ibu, dan anggota keluarga

lainnya adalah sebagai subjek dalam pemberian pembelajaran akhlaq, akidah,

agama, sosial, dan pembentukan kepribadian atau karakter. Sebagaimana di

tuliskan dalam sebuah hadist:

سلم :كل ملد عن ا بي ىريرة رضي هللا عنو قال : قال رسل هللا صل هللا عليو

رنو ا دانو ا ينص اه يي مسلم( يلذ عل الفطرة فاب سنو )راه البخار يمج

“Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda setiap

anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, ayah dan ibunyalah yang

menjadikan yahudi, nasrani, atau majusi” (HR. Muslim).

Dari hadist di atas dapat diketahui bahwa, setiap manusia yang

terlahir di muka bumi ini adalah suci, lingkungan keluargalah yang

memberikan warna dan dapat membentuk karakter anak. Karakter yang

terbentuk dalam anak dapat berupa karakter yang positif maupun negatif.

Sebab semua pembentukan tersebut tergantung dengan olah asuh dalam

keluarga.

Page 15: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

2

Orang tua sebagai rujukan, menempati posisi rujukan moral dan

informasi. Kedua hal ini harus disadari betul-betul semenjak dia menjadi ayah

atau ibu dari anak-anaknya. Sebagai rujukan moral atau keteladanan orang tua

dutuntut agar bertingkah laku sehari-hari menunjukkan hal-hal yang positif,

baik segi bicara maupun perilaku lainnya. Sebab islam menjelaskan bahwa

orang tua berpengaruh terhadap kepribadian seorang anak (Ahid, 2010: 147).

Menurut Djamarah (2004: 2) , antara keluarga dan pendidikan

adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan, karena di mana ada keluarga

disitu pula terdapat pendidikan. Dimana ada orang tua disitu anak merupakan

suatu kemestian dalam keluarga. Ketika terdapat orang tua yamg mendidik

anaknya, maka pada waktu yang sama ada anak yang mengahajatkan

pendidikan dari orang tuanya. Dari hal tersebut muncullah istilah

“pendidikan keluarga”.

Keluarga merupakan hal yang paling utama untuk membangun

karakter anak. Selain keluarga ,lingkungan dapat pula berperan besar terhadap

perkembangan kepribadian anak. Lingkungan yang baik akan memberikan

dampak negatif bagi seorang anak. Oleh karena itu, keluarga dan lingkungan

menjadi peran utama dalam membentuk kepribadian anak. Lingkungan

keluarga adalah tempat awal bagi anak untuk belajar dan mengenal berbagai

hal yang belum diketahuinya.

Dalam kaitanya dengan dunia pendidikan saat ini, era globalisasi

saat ini merupakan tantangan besar bagi orang tua dalam upaya mendidik

anak. Teknologi yang semakin canggih dan akses informasi yang semakin

Page 16: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

3

mudah sedikit banyak memengaruhi perkembangan jiwa anak. Akibatnya,

fenomena di masyarakat kita saat ini terhiasi dengan kian maraknya tawuran

antar pelajar perilaku remaja yang menyimpang,dan masih banyak lagi

kejadian yang jauh dari nilai-nilai karakter islami. Orang tua pun banyak

mengeluh atas kenakalan anak-anak mereka yang sukar dikendalikan, keras

kepala, tidak mau menurut perintah orang tua,sering berkelahi,tidak mau

belajar,merusak milik orang lain,merampok,menipu, dan suka berbohong

serta kerendahan moral lainnya. Jika kondisi ini dibiarkan, kasus-kasus

seperti ini nampaknya akan terus meluas seiring perkembangan kemajuan

zaman. Dan jika hal ini terus berlanjut maka anak sebagai generasi islam

tidak mempunyai dasar karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan

zaman.

Dalam kondisi ini banyak orang tua yang kurang menyadari apa

penyebab dari tingkah laku anak mereka. Orang tua telah melempar tanggung

jawab pembinaan anak sepenuhnya kepada pihak sekolah. Padahal

penanaman karakter pada diri anak bukan hanya tanggung jawab guru di

sekolah, artinya tidak harus melalui jalur pendidikan formal. Namun orang

tua sebagai pemilik anak yang sesungguhnya memiliki tanggung jawab yang

sangat besar dan utama dalam hal ini. Maka hal yang perlu ditinjau ulang

terlebih dahulu adalah bagaimana pendidikan yang telah dilakukan oleh orang

tua. Banyak kasus kenakalan yang dilakukan oleh anak lebih banyak

disebabkan karena kondisi orang tua sendiri, seperti kurangnya kasih sayang

dan perhatian orang tua,kurangnya pendidikan yang diberikan kepada anak di

Page 17: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

4

rumah, kondisi keluarga yang tidak harmonis dan lain sebagainya. Dalam

keluarga tidak berlangsung proses penanaman karakter pada diri anak (Sofyan

, 2006: 34).

Dari pemaparan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk

menulis dan membahas tentang” PERAN KELUARGA SEBAGAI

PEMBENTUK KARAKTER ANAK”(Telaah Hadist Fitrah manusia).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas hadis tentang fitrah manusia?

2. Bagaimana peran keluarga dan pembentukkan karakter anak dalam fitrah

manusia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai

tujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas hadis tentang fitrah manusia.

2. Untuk mengetahui bagaimana peran keluarga dan pembentukkan karakter

anak dalam fitrah manusia?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat, baik secara teoritik

maupun praktis,yaitu:

Page 18: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

5

1. Manfaat Teoritik

Memberikan sumbangan pemikiran bagi pendidikan islam pada umumnya

dan pendidikan keluarga pada khususnya, terutama mengenai peran dan

tanggung jawab keluarga dalam islam.

2. Manfaat praktis

a. Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi orang tua untuk mendidik anak

yang sesuai dengan ajaran islam

b. Untuk dijadikan rujukan dalam pelaksanaan pendidikan islam di

zaman modern ini.

c. Menambah wawasan bagi penulis untuk mengetahui pendidikan

agama islam dalam keluarga.

E. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal pokok yang mendasari

penelitian , yaitu: pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan

data dan analisis data.

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini bersifat literature(kepustakaan) yang berfokus pada

referensi buku dan sumber-sumber yang relevan. Penelitian dilakukan

dengan mencermati sumber tertentu,mencari,menelaah buku-buku ,artikel

atau lainnya yang berkaitan dengan peran keluarga dan karakter anak.

Penelitian ini dilakukan dengan mencari, menganalisis, membuat

interpretasi, serta generalisasi dari fakta-fakta hasil pemikiran, ide-ide

yang telah ditulis oleh dan ahli(Nazir, 1998:62).

Page 19: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

6

2. Sumber Data

Penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian laporan (Arikunto, 1987:135). Sedangkan data-data tersebut

dibagi menjadi dua bagian, yaitu primer dan sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang paling utama

digunakan dan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku

Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Karakter Anak.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dihadapan dari sumber bacaan lain buku

Islam dan kaidah-kaidah Dasar, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam.

3. Teknik pengumpulan Data

Data penelitian dicari dengan pendekatan Library Research, yaitu

penelitian perpustakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan buku-buku yang ada relevansinya dengan kajian

permasalahan.

b. Mengidentifikasi semua permasalahan yang berkaitan dengan

penelitian.

c. Menarik suatu kesimpulan sebagai hasil suatu penelitian tentang

pokok permasalahan (Komaruddin, 1988:145).

Page 20: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

7

4. Analisi Data

Untuk menganalisis data penulis menggunakan beberapa metode,

yaitu:

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif yaitu “perumusan filsafat tersembunyi

dideskripsikan sedemikian rupa sehingga terus menerus ada refernsi

pada masalah konkret sedetail-detailnya” (Anton dan Achmadi, 1994:

112). Peneliti melakukan analis data dengan metode deskripsi, yaitu

menggambarkan peran keluarga terhadap pembentukkan karakter anak.

b. Metode Analisis

Metode Anlisa yaitu penanganan terhadap suatu obyek-obyek

penelitian ilmiah dengan memilah-milah pengertian yang satu dengan

pengertian yang lain (Sumargono, 1980: 31). Dalam proses analisa ini

penulis menggunakan dua cara yang saling bergantian, yaitu:

1) Proses Analisa Deduksi, yaitu analisa dari pengertian yang umum

kemudian dibuat eksplitasi dan penerapan lebih khusus. Yaitu

dengan cara mengumpulkan data-data dalam permasalahan umum

kemudian mengerucut pada proses pengambilan permasalahan-

permasalahan yang bersifat khusus.

2) Proses Analisa Induksi (dari khusus ke umum). Induksi pada

umumnya disebut generalisasi, yaitu dengan cara mengumpulkan

data-data dalam jumlah tertentu, dan atas dasar data itu menyusun

Page 21: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

8

suatu ucapan umum. Yaitu dengan cara analisa dari data yang

bersifat khusus kemudian yang bersifat umum.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca dalam mengartikan,

maka penulis akan mencoba memberikan sebuah penegasan istilah dalam

penelitian ini akan dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:

1. Definisi pendidikan keluarga

Kata pendidikan menurut etimonologi bersal dari kata dasar “didik”

dengan awalan “pe” dan akhiran “kan”, maka mengandung arti “

perbuatan” (Poerwadarminta, 1985: 72).

Istilah pendidikan dan keluarga adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan, dimana ada keluarga maka disanalah ada pendidikan. Kelurga

secara etimonologi adalah suatu kesatuan unit dimana anggota-

anggotanya mengabadikan diri dengan kepentingan dan tujuan tersebut

(Sadulloh, 2006: 182).

Jadi dalam penelitian ini pendidikan keluarga adalah penting,

upaya keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama yang dikenal oleh

anak. Pendidikan dalam keluarga adalah tanggung jawab orang tua,

dengan peran ibu lebih banyak. Karna Ayah biasannya pergi bekerja

jarang ada di rumah, maka hubungan ibu dan anak lebih menonjol.

Meskipun peran Ayah juga amat penting, terutama sebagai tauladan dan

pemberi pedoman.

Page 22: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

9

Keluarga adalah salah satu pusat dari tri pusat pendidikan bagi

anak, keluarga merupakan lingkungan pertama tumbuh dan berkembang

anak, terutama pada awal kehidupannya, dan keluarga merupakan pusat

pendidikan paling penting dan besar pengaruhnya pada anak.

2. Definisi Pendidikan Karakter

Secara etimologis, kata karakter(Inggris: charakter) berasal dari

bahasa Yunani (Greek), yaitu charassein yang berati “to engrave” (Ryan

and Bohlin, 1995: 5). Kata “to engrave” bisa diterjemahkan mengukir,

melukis, memahatkan, atau menggoreskan (Echols dan Shadily,

1987:214). Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diartikan

dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Karakter juga bisa

berarti huruf, angka, simbul khusus yang dapat dimunculkan pada layar

dengan papan ketik (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008: 62).

Jadi dalam penelitian ini pendidikan karakter anak merupakan sifat

yang tertanam di dalam jiwa dan dengan sifat itu seseorang secara spontan

dapat dengan mudah memancarkan sikap, tindakan dan perbuatan

(Dayanto& darmiatun, 2013: 69).

Pendidikan karakter adalah pemberian tuntunan kepada peserta

didik untuk menjadi manusia sentuhan yang berkarakter dalam dimensi

hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai

sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,

Page 23: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

10

pendidikan watak, yang bertujuan mengembangakan kemampuan peserta

didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang

baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan

sepenuh hati.

3. Hadist fitrah Manusia

ن مان أخب ثنا أبو ام ن م حد ن نا و ى ومو صيا ا ا ص

نت أ ن نا أبوه خاص سلم أ

نعي أبواه ال سلم د

نل فطرة ال و أجل أن و ه

نسلم ا

نو سقط غي ال أجل أن له ت ل س ل و ل تل صارخا صل ذا اس

ا سل و ل امنبه ص الل ث ا د ن ي عنو ن أب ىررة رض اللنل فا

ن ا ومو

سانو ول مج انو أ نص انو أ اء ىل امفطرة فأبواه يو مي ج مي ب مك تنج الب

عنو ) أبو ىررة رض الل جداء ث قو ون فهيا سه امت فط ت ر امناس لهيافطرة الل

ال (

Artinya:” Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah

mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, Ibnu Syihab: "Setiap anak

yang wafat wajib dishalatkan sekalipun anak hasil zina karena dia

dilahirkan dalam keadaan fithrah Islam, jika kedua orangnya mengaku

beragama Islam atau hanya bapaknya yang mengaku beragama Islam

meskipun ibunya tidak beragama Islam selama anak itu ketika dilahirkan

mengeluarkan suara (menangis) dan tidak dishalatkan bila ketika

dilahirkan anak itu tidak sempat mengeluarkan suara (menangis) karena

dianggap keguguran sebelum sempurna, berdasarkan perkataan Abu

Hurairah radliallahu 'anhu yang menceritakan bahwa Nabi

Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak ada seorang anakpun yang

terlahir kecuali dia dilahirkan dalam keadaan fithrah. Maka kemudian

kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi,

Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan

binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat

padanya?". Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,

(mengutip firman Allah QS Ar-Ruum: 30 yang artinya: ('Sebagai fitrah

Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu"). (H.R.Bukhari

no. 1270 )

Page 24: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

11

G. Sistematika Penulisan

Penulisan karya ilmiah harus bersifat sistematis, di dalam penulisan

skripsi ini pun harus dibangun secara berkesinambungan. Dalam penulisan

skripsi ini terdiri dari lima bab yang isinya adalah sebagai berikut:

BAB I: Dalam bab ini berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian, kajian pustaka dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II: Kajian pustaka; dalam bab ini memuat tiga subab yang meliputi:

keluarga yang meliputi (pengertian keluarga, fungsi keluarga),

karakter yang meliputi (pengertian karakter, nilai karakter, tujuan

karakter), Hubungan orang tua dengan pembentukan karakter.

BAB III : Kritik Sanad Hadis Tentang Fitrah Manusia

BAB IV : Kritik Matan Hadis Fitrah Manusia Memotret Peran Keluarga

Sebagai Pembentuk Karakter Anak

BAB V : Penutup

Page 25: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peran Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah sebagai sebuah institusi yang terbentuk karena

ikatan perkawinan. Di dalam hidup bersama pasangan suami-istri secara

sah karena perkawinan. Mereka hidup bersama sehidup semati ringan

sama dijinjing, berat sama dipikul, selalu rukun dan damai dengan suatu

tekat dan cit-cita untuk membentuk keluarga bahagia dan sejahtera lahir

dan batin.

Keluarga adalah merupakan lingkungan pertama bagi anak, di

lingkungan keluarga pertama mendapatkan pengaruh, karena itu keluarga

merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati.

Lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan semenjak manusia itu ada.

Ayah dan Ibu di dalam keluarga sebagai pendidikanya, dan anak sebagai

siterdidiknya. Keluarga merupakan pendidikan informal. Tugas keluarga

adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan bagi anak berikutnya,

agar anak dapat berkembang secara baik.

Menurut Prayitno (2005: 13) ada beberapa jenis keluarga inti yang

terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga yang terdiri dari

pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat

interaksi dengan kerabat dari salah satu pihak orang lain. Selain itu

terdapat juga keluarga luas yang ditarik di atas dasar garis keturunan di

Page 26: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

13

atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman,

bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar

pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan

situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasri oleh harapan dan

pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat (BKKBN, 2012:

45).

Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai

berikut: Ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan sebagai

pencari nafkah, pendidik,pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala

keluarga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagi anggota

dari kelompok sosialnya sebagai anggotanya masyarakat dari

lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-ananya, ibu mempunyai

peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik

anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peran

sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya, di samping

itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam

keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan

tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Keluarga sebagai lingkungan pendidikan pertama sangat penting

membentuk pola kepribadian anak, karena di dalam keluarga anak pertama

kali berkenalan dengan nilai dan norma.

Page 27: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

14

Dalam pengertian sempit keluarga mencakup kedua orang tua,

saudara, kerabat, dan sanak keluarga. Dalam pengertian luas keluarga

mencakup mencakup tetangga, teman dan masyarakat secara keseluruhan.

Tidak diragukan lagi bahwa institut keluarga ini mempunyai pengaruh

efektif bagi orang-orang yang hidup di dalamnya (Mahmud, 2004: 26).

Menurut Qurais shihab dalam (Ahid, 2010:75) Keluarga adalah

umat kecil yang memiliki pimpinan dan anggota, mempunyai pembagian

tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing anggotanya.

Al-Qur‟an menanamkan satu komunitas sebagai umat dan menamakan ibu

yang melahirkan anak keturunan sebagai umat. Kedua kata tersebut

terambil dari kata yang sama. Kehidupan rumah tangga merupakan tiang

umat, tiang negara dan bangsa.

Keluarga adalah sekolah tempat putra-putri bangsa belajar. Dari

sana mereka mempelajari sifat-sifat mulia, seperti kesetiaan, rahmat dan

kasih sayang, ghirah dan sebagainya. Dari kehidupan keluarga, seorang

ayah dan suami memperoleh dan memupuk sifat keberanian dan keuletan

sikap dan upaya dalam rangka membela sanak keluarganya dan

membahagiakan mereka pada saat hidupnya dan setelah kematiannya.

Sifat-sifat keluarga yang terpenting adalah hubungan suami-istri

bentuk perkawinan dimana suami-istri diadakan dan dipelihara, susunan

nama-nama dan istilah termasuk cara menghitung keturunan, milik atau

harta benda keluarga, dan pada umumnya keluarga itu mempunyai tempat

tinggal bersama (Djamarah,: 16).

Page 28: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

15

Keluarga menurut Al-Ghazali mengatakan:

“anak adalah suatu amanat Tuhan kepada kedua orang tuanya,

hatinya suci bagaikan juhar yang indah sederhana dan bersih dari

segala goresan dan bentuk. Ia masih menerima segala apa yang

digoreskan kepadanya dan cenderung kepada setiap hal yang

ditunjukan kepadanya.”

Dari perkataan di atas, dapat dinyatakan bahwa tanggung jawab

keluarga yakni kedua orang orang tua terhadap pendidikan anaknya

meliputi dua macam alasan, yaitu:

1. Anak lahir dalam keadaan suci, bersih dan sederhana.

Hal ini menunjukkan bahwa anak lahir dalam keadaan tidak

berdaya dan belum dapat berbuat apa-apa, sehingga masih sangat

menggantungkan diri pada orang lain yang lebih dewasa. Orang tua

(ayah bunda) adalah tempat menggantungkan diri dan tempat

berlindung anak secara wajar berdasarkan atas adanya hubungan antara

anak dan kedua orang tuanya.

2. Kelahiran anak di dunia ini, adalah merupakan akibat langsung dari

perbuatan kedua orang tuanya. Oleh karena itu kedua orang tua

sebagai oarang yang telah dewasa harus menanggung segala resiko

yang timbul sebagai akibat perbuatan (aktivitas, usaha)nya, yaitu

bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pendidikan anak-anaknya

sebagai amanat Tuhan yang wajib dilaksanakan.

Demikian itu, Al-Ghazali mengambil dasar hukumnya dari Al-

Qur‟an :”Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka” (QS.66: 6).

Page 29: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

16

Setiap pendidikan memiliki tujuan tak terkecuali pendidikan islam.

Menurut Muhammad Munir seperti yang dikutip Mujtahid (2011 : 54)

.pendidikan islam adalah tercapainya manusia seutuhnya, tercapainya

kebahagiaan dunia akhirat, menumbuhkan kesadaran manusia, mengabdi

dan patuh terhadap perintah dan menjauhi laranganya.

Pendidikan ini bisa terjadi di manapun dan kapanpun. Termasuk

dalam lingkup keluarga. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar

bagi pembentukan jiwa keagamaan. Menurut W.H.Clark (dalam Jalaludin,

2012: 294) perkembangan agama berjalin dengan unsur-unsur kejiwaan

sehingga sulit untuk diidentifikasi secara jelas, karena masalah yang

menyangkut kejiwaan manusia demikian rumit dan kompleksnya. Namun

demikian melalui fungsi-fungsi jiwa yang masih sangat sederhana tersebut

agama terjalin dan terlibat di dalamnya. Melalui jalinan unsur-unsur dan

tenaga kejiwaan ini pulalah agama itu berkembang. Dalam kaitan itu

pulalah terlihat peran pendidikan keluarga dalam menanamkan jiwa

keagamaan pada anak. Maka tak mengherankan jika Rasul menekankan

tanggung jawab itu kepada kedua orang tua. Berikut ini pemikiran Zakiah

Darajat tentang pendidikan keluarga dalam perspektif Islam.

Keluarga adalah jiwa masyarakat dan tulang punggungnya.

Kesejahteraan lahir dan batin yang dinikmati oleh suatu bangsa, atau

sebaliknya, kebodohan dan keterbelakangannya, adalah cerminan dari

keadaan keluarga-keluarga yang hidup pada masyarakat bangsa tersbut.

Page 30: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

17

Antara lain yang menjadi sebab sehingga agama islam memberikan

perhatian yang sangat besar terhadap pembinaan keluarga, perhatian yang

sepadan dengan perhatiannya terhadap kehidupan individu serta kehidupan

umat manusia secara keseluruhan.

Dalam islam penyampaian rasa agama dimulai sejak pertemuan ibu

dan bapak yang membuahkan janin dalam kandungan, yang dimulai

dengan doa kepada Allah. Selanjutnya memanjat doa dan harapan kepada

Allah, agar janinnya kelak lahir dan besar menjadi anak yang saleh (

Daradjat,1995j: 64).

Agama bukan ibadah saja. Agama mengatur seluruh segi

kehidupan. Semua penampilan ibu dan bapak dalam kehidupan sehari-hari

yang disaksikan dan dialami oleh anak bernafaskan agama, disamping

latihan dan pembiasaan tentang agama, perlu dilaksanakan sejak anak

kecil, sesuai pertumbuhan dan perkembangan jiwanya. Apabila anak tidak

mendapatkan pendidikan, latihan dan pembinaan keagamaan waktu

kecilnya, ia akan besar dengan sikap tidak acuh atau anti agama. Dalam

memperkenalkan sifat-sifat Allah kepada anak, hendaklah didahulukan

sifat-sifat allah yang mendekatkan hatinya kepada Allah.

Menurut Athiyah al-abrasyi dalam (Roqib, 2009: 123) Keluarga

sebagai institusi atau lembaga pendidikan (nonformal) ditunjukkan oleh

hadits Nabi yang menyatakan bahwa keluarga merupakan tempat

pendidikan anak paling awal dan yang memberikan warna dominan bagi

anak. Sejak anak dilahirkan, ia menerima bimbingan kebaikan dari

Page 31: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

18

keluarga yang memungkinkanya berjalan di jalan keutamaan sekaligus

bisa berperilaku di jalan kejelakan sebagai akibat dari pendidikan keluarga

yang salah. Kedua orang tuanyalah yang memiliki peran besar untuk

mendidiknya agar tetap dalam jalan yang sehat dan benar.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat. Baik tidaknya suatu

masyarakat ditentukan oleh baik tidaknya keadaan keluarga umumnya

pada masyarakat tersebut. Oleh karena itu apabila kita menghendaki

terwujudnya suatu masyarakat yang baik, tertib dan diridlai Allah,

Mulailah dari keluarga.

Dalam Q.S. At Tahrim ayat 6; Allah berfirman:

امحجارة لهيا ىا امناس و أىلك نرا نوا وا أنفسك أ ا ال ل ي أيه لئك غلظ صدا

رن ا ؤ لون ف ره ا أ ون الل

Artinya: “Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka”

Supaya keluarga terbebas dari siksa api neraka, maka kita harus

mendidik dan membinanya sesuai ajaran agama islam. Hanya dengan

demikianlah keluarga akan tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dan

diridlai Allah.

Pembentukkan keluarga dalam islam bermula dengan terciptanya

hubungan suci yang menjalin seorang laki-laki dan seorang perempuan

melalui perkawinan yang halal, memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat

sahnya. Oleh sebab itu kedua suami isteri itu merupakan dua unsur utama

dalam keluarga. Jadi keluarga dalam pengertiannya yang sempit

Page 32: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

19

merupakan suatu unit sosial yang terdiri dari seorang suami dan seorang

isteri, atau dengan kata lain keluarga adalah perkumpulan yang halal

antara seorang lelaki dan seorang perempuan yang bersifat terus menerus

di mana yang satu merasa tenteram dengan yang lain sesuai dengan yang

ditentukan oleh agama dan masyarakat. Dan ketika kedua suami isteri itu

dikarunia seorang anak atau lebih, maka anak-anak itu menjadi unsur

utama ketiga pada keluarga tersebut disamping dua menjadi unsur utama

ketiga pada keluarga tersebut disamping unsur sebelumnya (Hasan

Langgulung, 2004: 290).

Menurut penulis, keluarga sangatlah penting bagi anak karna orang

tualah pertama yang mengenalkan anak pada keluarga. Keluarga adalah

lingkungan pertama bagi anak dan juga tempat pertama belajar. Orang

tualah yang mengenalkan pada anak untuk mengenal lingkungan keluarga.

2. Fungsi Keluarga

Sebagai sistem sosial terkecil, keluarga memiliki pengaruh luar

biasa dalam hal pembentukan karakter suatu individu. Keluarga

merupakan produsen dan konsumen sekaligus dan harus mempersiapkan

dan menyediakan segala kebutuhan sehari-hari seperti sandang dan

pangan. Setiap keluarga dibutuhkan dan saling membutuhkan satu sama

lain, supaya mereka dapat hidup lebih senang. Keluarga memiliki definisi

tersendiri bagi orang jawa. Bagi orang jawa, kpat dilihat keluarga

merupakan sarung keamanan dan sumber perlindungan. Hildred Geertz

memberikan suatu gambaran ideal suatu keluarga sebagai berikut:

Page 33: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

20

Bagi setiap orang jawa, keluarga yang terdiri dari orang tua dan

biasanya suami atau istri merupakan orang-orang terpenting di dunia ini.

Mereka itulah yang memberikan kepadanya kesejahteraan emosional serta

titik keseimbangan dalam orientasi sosial. Mereka memberi bimbinagan

moral, membantunya dari masa kanak-kanak menempuh usia tua dengan

mempelajari nilai-nilai budaya jawa. Proses sosialisasi adalah suatu proses

kesinambungan di sepanjang hidup diri pribadi (1983: 7).

Menurut Munandar (1985), pengertian keluarga dapat dilihat dalam

arti kata yang sempit, sebagai keluarga inti yang merupakan kelompok

sosial terkecil dari masyarakat yang terbentuk berdasarkan pernikahan dan

terdiri dari seorang suami (ayah) istri (ibu) dan anak-anak mereka.

Sedangakan keluarga dalam arti kata yang lebih luas misalnya keluarga

RT, keluarga komplek atau keluarga indonesia.

Keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan pertama bagi

anak. Di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapat pengaruh,

karena itu keluarga merupakan lembaga pendidikan tertinggi yang bersifat

informal dan kodrat. Pada keluarga inilah anak mendapat asuhan dari

orang tua menuju ke arah perkembangannya.

Keluarga menjalankan perananya sebagai suatu sistem sosial yang

dapat membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya

sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga

sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga sesungguhnya lebih dari itu.

Page 34: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

21

Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari

keluarga segala sesuatu berkembang. Kemampuan untuk bersosialisasi,

mengaktualisasikan diri, berpendapat, sehingga perilaku yang

menyimpang. Selain sebagai tempat berlindung, keluarga juga memiliki

fungsi sebagai berikut:

1. Mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai

dan norma-norma aturan-aturan dalam masyarakat dimana keluarga

tersebut berada (sosialisasi).

2. Mengusahakan terselenggarannya kebutuhan ekonomi rumah tangga

(ekonomi), sehingga keluarga sering disebut unit produksi.

3. Melindungi anggota keluarga yang tidak produksi lagi (jompo).

4. Meneruskan keturunan (reproduksi).

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut:

1. Fungsi Biologis

a) Untuk meneruskan keturunan

b) Memelihara dan membesarkan anak

c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d) Memeliharadan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis

a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

d) Memberikan identitas anggota keluarga

Page 35: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

22

3. Fungsi Sosialisasi

a) Membina sosialisasi pada anak

b) Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak

c) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

4. Fungsi Ekonomi

a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga

b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

c) Menabung untuk memenuhi kebituhan keluarga di masa yang akan

datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua.

5. Fungsi Pendidikan

a) Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, ketrampilan

dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang

dimilikinya

b) Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan

datang dalam memenuhi perananya sebagai orang dewasa

c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Bila seorang anak dibesarkan pada keluarga tidak baik, maka ia

akan menjadi orang yang tidak baik. Bila seorang anak dibesarkan melalui

cara-cara kasar, maka ia akan menjadi pemberontak. Akan tetapi, bila

seorang anak dibesarkan pada keluarga yang penuh cinta kasih sayang,

Page 36: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

23

maka ia akan tumbuh menjadi pribadi cemerlang yang memiliki budi

pekerti luhur. Keluarga sebagai tempat bernaung, merupakan wadah

penempaan karakter individu.

Pada masa sekarang ini, pengaruh keluarga mulai melemah karena

terjadi perubahan sosial, polotik,dan budaya. Keadaan ini memiliki andil

yang besar terhadap terbebasnya anak dari kekuasaan orang tua. Keluarga

telah kehilangan fungsinya dalam pendidikan. Tidak seperti fungsi

keluarga pada masa lalu yang merupakan kesatuan produktif sekaligus

konsumtif. Ketika kebijakan ekonomi pada zaman modern sekarang ini

mendasrkan pada aturan pembagian kerja yang terspesialisasi secara lebuh

keta, maka sebagian tanggung jawab keluarga beralih kepada orang-orang

yang menggeluti profesi tertentu.

Jadi apa arti keluarga yang sesungguhnya. Keluarga bukan hanya

wadah untuk tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Lebih dari itu,

keluarga merupakan wahana awal pembentukkan moral serta penempaan

karakter manusia. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam menjalani

hidup bergantung pada berhasil atau tidaknya peran keluarga dalam

menanamkan ajaran moral kehidupan. Keluarga lebih dari sekedar

pelestarian trasdisi, keluarga bukan hanya menyangkut hubungan oarang

tua dengan anak, keluarga merupakan wadah mencurahkan segala insirasi.

Keluarga menjadi tempat pencurahan segala keluh kesah. Keluarga

merupakan suatu jalinan cinta kasih yang tidak akan pernah terputus.

Page 37: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

24

B. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Megawangi pendidikan karakter adalah sebuah usaha

untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak

dan mempratikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Kusuma,

2012: 2).

Samini beranggapan bahwa pendidikan karakter dapat dimaknai

sebagai upaya yang sunguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian

positif dikembangkan, didorong dan diberdayakan melalui keteladanan,

kajian (sejarah,dan biografi para bijak dan pemikir besar), serta praktik

emulasi yaitu usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikmah dari apa-

apa yang diamati dan dipelajari (Samini, 2013:44).

Menurut Lickona pendidikan karakter akan meningkatkan kognitif,

afektif, dan perilaku-perilaku manusia yang lebih bermoral. Jadi

pendidikan karakter yaitu perilaku, perbuatan, sikap yang lahir didasari

oleh nalar dan pemikran (yang tepat). Pendidikan karakter yang baik, ideal

disebut sebagai pendidikan karakter luhur. Konsep ini mencakup makna

etik dan etiket sekaligus. Artinya, pendidikan karakter adalah nilai, aturan

baik buruk yang harus diaplikasikan dalam perilaku sehari-hari (

Endraswara, 2013:3).

Page 38: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

25

Jadi, pendidikan karakter adalah pemberian tuntunan kepada

peserta didik untuk menjadi manusia sentuhan yang berkarakter dalam

dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat

dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan

moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangakan kemampuan

peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa

yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari

dengan sepenuh hati.

2. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional (UU Sistem Pendidikan Nasional) merusmuskan fungsi dan

tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan

kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan nasional untuk bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (Muslich, 2011: 83).

Page 39: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

26

3. Langkah pembentukan karakter anak

Pada pembahasan ini penulis, akan memaparkan analisis peran

keluarga dalam membentuk karakter anak dan menggambarkan bagaimana

anak dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, akan tetapi

Allah telah memberikan bekal, yakni pendengaran, penglihatan dan hati,

karena anak dilahirkan dalam lingkungan keluarga, maka disinilah

tanggung jawab keluarga untuk mendidik dan mengembangkan apa yang

di miliki anak. Dalam hal ini untuk menanamkan karakter pada anak

melalui 3 piranti tersebut:

a. Melalui pendengaran

Untuk menanamkan suatu karakter yang baik pada anak, maka yang

harus dilakukan setiap keluarga adalah dengan melalui pendengaran

pada setiap anak yakni memberi nasehat yang baik (Mauidzah

Hasanah), mauidzah merupakan nasehat yang mampu menyentuh

kalbu dan menumbuhkan semangat beramal. Maka dengan mauidzah

akan tercipta karakter yang baik pada anak.

Jadi sebagai orang tua harus dapat memilih dan mengolah kata dalam

memberikan nasehat pada anaknya. Karena setiap yang dikelurkan dari

yang diucapakan orang tua pada anak maka anak dengan tanggap dan

melekat pada ingatan anak tersebut.

Page 40: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

27

Oleh karna itu setiap orang tua harus pintar memilah kata setiap mau

bicara pada anak. Karena jika orang tua berbicara yang tidak baik

maka anak dengan cepat akan menirukan apa yang diucapkan orang

tuannya. Sebab itu sebagai orang tua alangkah baiknya mengucapkan

perkataan-perkataan yang baik pada anak.

b. Melalui penglihatan

Orang tua adalah panutan bagi anak, materi yang baik tidak mampu

diterima oleh anak, apabila para penyampai materi tersebut tidak

mencerminkan apa yang disampaikan. Maka kedua orang tua harus

memberikan teladan yang baik untuk anaknya.

Perlu diketahui bahwa anak kebanyakan meniru apa yang dilakukan

orang tuanya. Teladan yang baik memiliki peran yang begitu besar

terhadap perkembangan anak. Karena anak akan menirukan apa yang

dilakukan oleh sekitarnya terutama kedua orang tuanya.

Suwaid dalam buku Propetich parenting cara Nabi mendidik anak yang

di terjemahkan oleh Qurusy (2010:139) mengemukakan bahwa

Rasululah SAW, memerintahkan kedua orang tuanya untuk menjadi

teladan yang baik dalam bersikap dan bertindak, serta berperilaku jujur

dalam berhubungan dengan hadist.

Anak-anak akan memperhatikan dan meneladani sikap dan perilaku

orang dewasa. Apabila mereka melihat kedua orang tuanya berperilaku

jujur, mereka akan tumbuh dalam kejujuran. Demikian seterusnya

(Suwaid, 2010: 140).

Page 41: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

28

c. Melalui Hati

Menurut Nashori (2003,114) menerangkan bahwa Qalbu merupakan

materi organik yang memiliki sistem kognisi yang berdaya emosi. Ia

berada di jantung. Qalbu memiliki kemampuan untuk memperoleh

pengetahuan melalui cita rasa. Allah berfirman dalam Al-Qur‟an surat

At-Taghabun ayat 11:

نل بنب ا ا أصا ء لي ش ك الل يد لبو بلل ؤ ذن الل

Artinya : Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa

seseorang kecuali ijin Allah; dan Barangsiapa yang

beriman kepada Allah Niscaya Dia akan memberi

petunjuk kepada Hatinya. Dan Allah Maha segala

sesuatu.

Orang tua harus mempersiapkan dirinya secara keseluruhan baik

lahir maupun batin. Harus memiliki sifat kasih sayang, khususnya kepada

anak-anakya tanpa membeda-bedakan, dengan tidak pilih kasih terhadap

anaknya.

Doa adalah cerminan hati yang merefleksikan cinta dan kasih

sayang. Doa adalah bukti hati yang berbakti. Hati yang penuh dengan cinta

akan melantunkan doa yang terucap di lidah seperti keluar-masuknya

nafas. Semakin bertambah rasa cinta dan kasih sayang antara kedua orang

tua dengan anak, maka semakin banyak pula doa yang diucapkan

(Suwaid,2010: 246).

4. Tujuan Pendidikan Karakter

Secara umum pendidikan karakter memiliki tujuan sebagai berikut:

Page 42: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

29

a. Mencapai tujuan penguatan dan pengembangan karakter, dengan kata

lain sebagai tujuan perantara untuk mewujudkan suatu karakter.

b. Mengkoreksi perilaku yang tidak bersesuaian dengan nilai dan moral

yang telah ada di sekolah dan masyarakat.

Tujuan ini memiliki makna bahwa pendidikan karakter memiliki

sasaran untuk meluruskan berbagai perilaku individu yang negatif menjadi

positif. Proses pelurusan yang dimaknai sebagai pengkoreksian perilaku

dipahami sebgai proses yang pedagogis, bukan suatu pemaksaan atau

penkondisian yang tidak mendidik. Proses pedagogis dalam pengkoreksian

perilaku negatif diarahkan pada pola pikir anak atau individu, kemampuan

dibarengi dengan keteladanan lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

(Kesuma, 2012: 3).

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter memuat nilai-nilai yang perlu ditananmkan,

ditumbuhkan dan dikembangkan kepada individu. Nilai-nilai yang

dikembangkan tersebut tidak terlepas dari budaya bangsa. Budaya bangsa

merupakan sistem nilai yang dihayati, diartikan sebagai keseluruhan

sistem berpikir tata nilai, moral, norma, dan keyakinan manusia yang

dihasilkan masyarakat ( Damayanti, 2014: 42).

Dengan membiaskan berbuat sesuatu dengan tata nilai atau norma moral

yang ada dan telah disepakati, maka nilai-nilai tersebut lama kelamaan

akan menjadi bagian dari individu. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter

secara umum adalah sebagai berikut:

Page 43: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

30

a) Nilai keagamaan /Religius

Nilai yang berakar pada agama dan kepercayaan seseorang.

Nilai yang paling fundamental dalam penghayatan kehidupan manusia

di hadapan sang pencipta.

b) Nilai Dasar

Nilai yang terkandung dalam dasar falsafah Negara, pancasila

dan UUD 1945. Sikap, perilaku, dan tindakan peserta didik dijiwai

oleh nilai-nilai yang terdapat sila-sila dalam pancasila dan UUD 1954.

c) Nilai Kemasyarakatan

Nilai moral, etika, dan etiket yang berlaku dalam masyarakat

setempat. Bila nilai-nilai masyarakat ini telah terinternalisasi dalam

diri anak, mereka akan memilih adab, budaya, dan susila yang baik

sebagai anak yang berkepribadian luhur.

d) Nilai Kenegaraan

Nilai yang menyangkut kecintaan terhadap tanah air dan

bangsanya. Nilai-nilai ini dapat dikembangkan melalui berbagai

kegiatan yang mampu menggugah rasa kebangsaan dan nasionalisme

pada diri seseorang, sehingga tumbuh kebanggaan, mencintai, dan

menghargai tanah air dan budaya bangsanya, tanpa meremehkan

budaya kepada bangsa lain.

Page 44: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

31

C. Hubungan Orang Tua dengan Pembentukkan Karakter Anak.

Menurut penulis, hubungan pembentukkan karakter pada anak

sangat berpengaruh. Karna seorang anak pertama kali mengenal keluarga oleh

kedua orang tuanya. Dan di lingkungan keluarga anak diajarkan untuk

berakhlak baik pada orang. Penanaman moral pada diri seorang anak berawal

dari lingkungan keluarga. Pengaruh keluarga dalam penanaman karakter anak

sangatlah besar. Dalam sebuah keluarga, anak diasuh, diajarkan berbagai

macam hal, diberi pendidikan mengenai budi pekerti serta budaya. Setiap

orang tua yang memiliki anak tentunya ingin anaknya tumbuh dan

berkembang menjadi manusia yang cerdas yang memiliki budi pekerti yang

baik serta akhlak yang baik pula agar dapat menjaga nama baik keluarga.

Adapun peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian seseorang

antara lain :

1. Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika

anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang

tuanya, maka saat mereka terkena masalah di dalam atau di luar kehidupan

atau lingkungan keluarga, mereka bisa mengatasinya dengan baik karena

ada dukungan kasih sayang dan cinta dari kedua orangtuanya.

2. Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan

menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak.Hal ini dapat membantu anak

menjadi lebih kreatif dan berfikir secara dewasa,logis dan bijaksana.

Karena lingkungan berdampak besar terhadap siklus perkembangan anak.

Page 45: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

32

3. Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Saling

menghormati artinya dengan mengurangi kritik dan pembicaraan negatif

sekaitan dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan kasih

sayang dan keakraban, dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua

harus menjaga hak-hak mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang

lain. Kedua orang tua harus bersikap tegas supaya mereka juga mau

menghormati sesamanya.

4. Mewujudkan kepercayaan.Menghargai dan memberikan kepercayaan

terhadap anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan

terhadap mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan

berusaha serta berani dalam bersikap. Kepercayaan anak-anak terhadap

dirinya sendiri akan menyebabkan mereka mudah untuk menerima

kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri mereka. Mereka percaya diri

dan yakin dengan kemampuannya sendiri. Dengan membantu orang lain

mereka merasa keberadaannya bermanfaat dan penting.

5. Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga.Hal ini di maksudkan agar

ada keterkaitan atau hubungan lebih khusus antara orangtua dan anak.

Momen ini juga bisa di gunakan untuk saling tanya jawab, bercerita

tentang masalah atau kejadian yang menarik bagi diri anak maupun

orangtua. Seperti sesi curhat. Hal ini juga bisa lebih mendekatkan

hubungan orangtua dan anak. Psikis yang di terima oleh anak pun menjadi

bagus daripada tidak mengadakan perkumpulan keluarga sama sekali.

Page 46: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

33

BAB III

KRITIK SANAD HADIS TENTANG FITRAH MANUSIA

Secara kodrati anak memerlukan pendidikan atau bimbingan dari

orang dewasa. Dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar

yang dimiliki setiap anak yang hidup didunia ini. Anak adalah amanat Allah SWT

kepada kita, masing-masing menjadi anak yang baik, dan maka dari itu

dibutuhkan optimalisasi tanggung jawab dan peran dari orang tua. Meskipun pada

dasarnya seorang anak lahir di atas fitrah, akan tetapi ini tidak berarti kita

membiarkannya tanpa pengarahan dan bimbingan yang terarah, karena sesuatu

yang baik tidak dijaga dan dirawat, ia akan menjadi tidak baik akibat pengaruh

faktor-faktor eskternal. Pendidikan dan pengarahan yang baik terhadap anak

sebenarnya sudah dimulai sejak anak tersebut lahir bahkan sebelum anak tersebut

ada di dalam kandungan.

Sekalipun anak baru lahir ia dalam keadaan fitrah, namun pada

perkembanganya sering terganggu karena beberapa faktor. Adakalanya berupa

faktor internal pada diri anak ataupun faktor lingkungan dimana ia berada. Dari

hari ke hari anak berinteraksi dengan lingkungannya baik orang tua, keluarga

maupun masyarakat. Nilai-nilai hakiki, sentuhan kasih sayang, dan semua

perlakuan yang menyenangkan akan membentuk kepribadiannya yang positif.

Sementara kadang ia mendapatkan perlakuan negatif dan lingkungannya, tentu hal

ini akan mempengaruhi jiwanya dan akan memberi pengaruh negatif pula pada

dirinya. Disinilah pendidikan berperan dimana anak harus dididik, diarahkan,

dibimbing agar kepribadianya yang negatif hilang sementara yang positif terus

Page 47: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

34

berkembang, sehingga ia akan menjadi manusia yang bermanfaat sesuai ungkapan

Rasulullah SAW, sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberi manfaat untuk

manusia lainnya.

A. Hadist Yang Semakna Tentang Fitrah Manusia

ول ومو ه : سل هللا ص هللا لو رسو امفطرة فابواه ع ا ب ىررة رض هللا عنو ا : ا

انو ا نص سل(اس نو ا مج ايو اه امبخارى نو )ر

Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW

bersabda setiap anak dilahirkan dalam keadaaan fitrah, ayah dan

ibunyalah yang menjadikan yahudi, nasrani, atau majusi” (H.R.

Muslim kitab bukhari muslim)

Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, seorang yang dilahirkan

bagaikan selembar kertas putih yang belum ada setitikpun goresan tinta.

Kedua orang tuanyalah merupakan pendidik pada salah satu pusat pendidikan

yaitu lingkungan keluarga, dan keluargalah orang pertama yang akan

memberikan tinta di atas kertas tersebut.

Oleh sebab itu berikanlah tinta pada kertas tersebut tentang

kebaikan, agar anak tumbuh dengan dan berkembang dan memiliki akhlak

yang baik d di lingkungan. Dapat dikatakan anak yang baru dilahirkan belum

mengetahui apa-apa tidak memiliki pengetahuan. Lalu mereka belajar dan

berkembang dengan bantuan orang tua dan orang-orang disekitarnya,

sehingga panca indra yang dimiliki setiap anak yang baru dilahirkan dapat

bekerja dengan baik. Pola asuh dan pola didik pada anak merupakan suatu

yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang tua,mengingat pada

masa-masa tersebut anak tengah mengalami pertumbuhan dan perkembangan

fisik, motorik, dan gerak.

Page 48: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

35

Perlu diketahui oleh para orang tua atau bapak dan ibu adalah

tentang hakekat anak itu sendiri. Banyak orang yang memandang anak

sebagai orang dewasa dalam bentuk kecil, akhirnya mereka seringkali

menyikapi tentang permasalahan orang dewasa atau sikap seperti orang

dewasa. Maka dari itu para orang tua harus memberikan contoh atau perilaku

yang baik kepada anak-anaknya karena apa yang anak lihat perilaku orang

tuanya maka mereka akan meniru. Para orang tua harus memberikan perilaku

yang baik agar anak memiliki perilaku yang baik dan akhlak yang baik pula.

Setelah dilakukan takhrij hadis, berikut adalah beberapa hadis yang

serupa :

1. Hadis Bukhari 1270

ن م ن نا و ى ومو صيا ا ا ن ص مان أخب ثنا أبو ام حد

ل و و غي أجل أن ه نت أ ن نا أبوه خاص سلم أ

نعي أبواه ال سلم د

نفطرة ال

و سقط أجل أن له ت ل س ل و ل تل صارخا صل ذا اس نسلم ا

نن أب ال

نفا

ل وىر ن ا ومو ا سل و ل امنبه ص الل ث ا د ن ي عنو ل امفطرة رة رض الل

سانو مج انو أ نص انو أ مي ج فأبواه يو مي ب جداء ث مك تنج الب ون فهيا سه اء ىل ت

عنو ) أبو ىررة رض الل امت فطر امناس لهيا قو ال ( فطرة الل

Artinya:” Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah

mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, Ibnu Syihab: "Setiap

anak yang wafat wajib dishalatkan sekalipun anak hasil zina

karena dia dilahirkan dalam keadaan fithrah Islam, jika kedua

orangnya mengaku beragama Islam atau hanya bapaknya yang

mengaku beragama Islam meskipun ibunya tidak beragama Islam

selama anak itu ketika dilahirkan mengeluarkan suara (menangis)

dan tidak dishalatkan bila ketika dilahirkan anak itu tidak sempat

mengeluarkan suara (menangis) karena dianggap keguguran

sebelum sempurna, berdasarkan perkataan Abu Hurairah

radliallahu 'anhu yang menceritakan bahwa Nabi

Page 49: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

36

Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak ada seorang anakpun

yang terlahir kecuali dia dilahirkan dalam keadaan fithrah. Maka

kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu

menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang

ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah

kalian melihat ada cacat padanya?". Kemudian Abu Hurairah

radliallahu 'anhu berkata, (mengutip firman Allah QS Ar-Ruum: 30

yang artinya: ('Sebagai fitrah Allah yang telah menciptakan

manusia menurut fitrah itu"). (H.R.Bukhari no. 1270 )

Hadist di atas menyatakan bahwa pada hakikatnya setiap anak yang

lahir telah membawa potensi tauhid, berupa kecenderungan untuk mengabdi

kepada penciptanya. Orang tersebut memang belum beragama, tetapi telah

memiliki potensi atau fitrah untuk berkembang menjadi manusia beragama.

Bayi belum memiliki kesadaran beragama, tetapi telah memiliki proses

kejiwaan dan dasar-dasar kehidupan bertuhan. Kemudian isi, warna dan corak

perkembangan kesadaran beragama anak sangat dipengaruhi oleh keimanan,

sikap, dan tingkah laku keagamaan orang tua dan lingkungannya. Oleh karena

itu tujuan diberikan pendidikan ini adalah untuk membantu anak mewujudkan

potensi dirinya sebagai manusia, agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat.

2. Musnad Ahmad bin Hanbal no. 7380

امم د س ىرى ع امزه مر ع ثنا عبد ال ع ثن أب حد حد ثنا عبد الل حد ع س

الل -ملسو هيلع هللا ىلص-أب ىررة أن رسو » ا ول امفطرة فأب ومو ه انو أ نص انو أ واه يو

جداء ون فهيا سه مي ىل ت مي ب سانو مك تنج الب «مج

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Al Qa‟nabi dari malik

dari Abu Az Zinad dari Al A‟raj dari Abu Hurairah ia berkata, “

Rasuluallah shallaallahu allaihi wassalam bersabda: “ Setiap bayi

dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanya lah

yang menjadikan ia yahudi atau nasrani, sebagaimana unta

melahirkan anaknya yang sehat, apakah kamu melihatnya memiliki

Page 50: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

37

aib?” Para sahabat bertanya. “Wahai Rasuluallah bagaimana

dengan orang yang meninggal saat masih kecil?” Beliau

menjawab: “Allah lebih tau yang mereka lakukan.”

3. Hadis Tirmidzi no. 2287

ث امبنانه حد رب زز ثنا عبد ام ىه امبصىه حد ي امقط ي د حم ثنا أب حد نا العش ع

الل رسو ا أب ىررة ا ول » -ملسو هيلع هللا ىلص-صامح ع ومو ه انو أ فأبواه يو اممل

نو ش انو أ «. نص ىل بل ذل ا فم الل ل ي رسو لني بو » نوا ا أل بما الل

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya

AL Qutha‟i Al Bashri; telah menceritakan kepada kami „Abdul‟Aziz

bin Rabi‟ah Al Bunani; telah menceritakan kepada kami Al A‟masy

dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasuluallah

Shallaallahu‟Alaihi Wassalam bersabda: “ Setiap anak dilahirkan

diatas al millah (agama fitrahnya, islam), namun kedua orang

tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani, atau

menjadikannya seorang yang musyrik.” Kemudian ditanyakanlah

pada beliau. “Wahai Rasuluallah, lalu bagaimanakah dengan yang

binasa sebelum itu?” beliau menjawab: “Allah lah yang lebih tahu

terhadap apa yang mereka kerjakan.”

4. Muwatho‟ Imam Malik no. 575

الل أب ىررة أن رسو العرج ع ع ن أب امز ال ع ثن ع حد : -ملسو هيلع هللا ىلص- ه » ا

مي ج ب بل نانو مك تناتج ال نص انو أ ول امفطرة فأبواه يو ومو اء ىل ت ه فهيا

: «. جداء ي ا ىو ص ى موت أرأت ال الل » اموا : ي رسو لني الل نوا ا أل بما

»

Artinya: Telah menceritakan kepadaku dari Malik Abu Az Zinad

dari Al A‟raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasuluallah

shalaallahu‟alaihi wassalam bersabda.” Setiap anak itu dilahirkan

dalam keadaan fitrah, namun kedua orang tuannyalah yang

menjadikannya Yahudi atau Nasrani. Seperti unta yang dilahirkan

dari binatang ternak yang sempurna jasadnya, apakah ditemukan

adanya cacat?” Mereka bertanya: “Wahai

Rasuluallah!Bagaimana tentang orang yang meninggal saat dia

masih kecil?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu dengan apa

yang mereka kerjakan.”

B. Sanad

Page 51: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

38

1. Tabi‟ dan Syahid

أب هري رة

األعرج سعيد بن المسيب أب صالح ابن شهاب

الزهرى األعمش شعيب أب الزند

مالك معمر زيز بن ربيعة عبد الع أبو اليمان

عبد األعلى ممد بن يي البخارى

ترمذي عبد الل

امحد بن حنبل

Keterangan:

Dari beberapa hadis di atas, yang dicari muttabi‟ dan syahidnya adalah

hadis riwayat Imam Bukhori. Dalam hadis tersebut, tidak ada muttabi‟ tamnya,

yaitu tidak ada hadis yang mengikuti periwayatan Imam Bukhori dari awal

sampai akhir secara sama persis. Sedang muttabi‟ qashirohnya, atau hadis yang

mutaba‟ahnya tidak dari awal sampai akhir, yaitu hadis riwayat Imam Ahmad,

Imam Malik, serta hadis riwayat Tirmidzi.

Kemudian dalam keseluruhan hadis yang telah di takhrij, tidak ditemukan syahid

nya, karena keseluruhan hadis bersumber dari satu sahabat saja yaitu Abu

Hurairah. Hanya saja terdapat redaksi yang berbeda tetapi sama maknanya. Yaitu

hadis riwayat Imam Ahmad. Dengan menggunakan kata الملت sebagai kata lain

Page 52: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

39

dari فطرةال . Walaupun menggunakan redaksi lafadz yang berbeda, namun

maknanya sama dan menguatkan. Sedang untuk syahid lafdzinya tidak ditemukan.

2. Biografi Perawi Hadis

1) Abu Hurairah (19 SH-59 H)

Nama lengkap Abu Hurairah adalah „Abd al-Rahman ibn Shakhr

al-Dausi al-Yaman. Pada masa sebelum Islam, dinamai Rasul SAW.

Dengan kuniyah-nya, yaitu Abu Hurairah. Gelar‟ Abu Hurairah‟ tersebut

berawal dari pengalamannya sebagaimana yang dikisahkannya langsung,

yaitu anak kucing tersebut dibawanya dengan cara memasukkannya ke

dalam lengan bajunya. Oleh karena itu digelari dengan Abu Hurairah,

yang artinya “ayah kucing”, dan ketika dia mengembala kambing

keluarganya, dia sering bermain-main dengan anak kucingnya tersebut

(Sohari Sahrani, 2010: 214).

Abu Hurairah telah memeluk agama Islam semenjak dia berada di

Yaman, yaitu di hadapan Al-Thuful ibn „Amr. Dia berhijrah ke Madinah

dang begabung bersama Rasulullah SAW. Pada saat penaklukan Khaibar

tahun 7 H. Kehidupannya di Madinah sangat bergantung kepada Rasul

SAW baik untuk kebutuhan makanan maupun juga untuk kebutuhan

pokok lainnya. Pekerjaannya hanyalah semata-mata untuk mendapatkan

ilmu pengetahuan, terutama dari Rasul SAW sehingga tidak ada

kegiatannya yang lainnya. Selain itu, Abu Hurairah dikenal sebagai

seorang yang wara, sehingga dia senantiasa menganjurkan orang lain utuk

Page 53: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

40

mengendalikan hawa nafsu dan memperbanyak ketaatan kepada Allah

SWT. Predikat „abid. (Sohari Sahrani, 2010: 214).

Juga dialamatkan kepada dirinya karena dia banyak berpuasa di

siang hari dan menegakkan salat, terutama di malam hari.

Abu Hurairah senantiasa bersama Rasul SAW. Selama empat

tahun, yaitu semenjak kedatangannya di Khaibar hingga wafat Rasulullah

saw, hanya tiga tahun, karena selama setahun, dia dikirim ke Bahrain

bersama „Ala‟al-Hadrami. Jadi, dengan dikurangi setahun selama dia

berada di Bahrain, maka masa dia bersama Rasul SAW, adalah selama

lima tahun.

Meskipun Abu Hurairah hidup berdampingan dengan Rasul SAW.

Hanya selama tiga tahun, masa yang singkat tersebut ternyata telah dapat

dipergunakkannya untuk menyerap dan menimba ilmu pengetahuan dari

Rasul SAW. Sehingga dia dapat meriwayatkan hadis lebih banyak dari

sahabat lainnya. Menurut Ibn al-Jauzi, ada jumlah 5374 hadis yang

diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang terdapat dia dalam Musnad Ibn

Hanbal. Menurut Ahmad Syaikr, jumlah hadis yang diriwayatkan oleh

Abu Hurairah setelah dikeluarkan hadis-hadis yang berulang kali

disebutkan adalah sejumlah 1579 hadis. Dari 5374 hadis yang

diriwayatkan oleh Abu Hurairah tersebut, 325 hadis terdapat pada Sahih

Bukhari dan Sahih Muslim; 93 hadis diriwayatkan oleh Bukhari saja; dan

189 hadis diriwayatkan oleh muslim saja (Sohari Sahrani, 2010: 215).

Page 54: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

41

Hadis-hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah ada yang berasal

langsung dari Nabi SAW. Dan ada pula yang berasal dari Abu Bakar,

Umar ibn khatab, Utsman ibn Affan, Ubai ibn Ka‟ab, Usman ibn

Zaid,A‟isyah, Ka‟ab al-Ahbar, dan lain-lain. Dari Abu Hurairah terdapat

sejumlah sahabat yang meriwayatkan hadisnya, seperti „Abd Allah ibn

„Abbas, „Abd Allah ibn „Umar, Jabir ibn „Abd Allah , Anas ibn Malik, dan

lain-lain (Sohari Sahrani, 2010: 215).

Guru-guru Abu Hurairah: Umar bin Khatab, Ibn Abbas, Ali bin Abi

Tholib, Hasan bin Tsabit Almundzir, Hamil bin Basroh bin Waqosh.

Murid-murid Abu Hurairah: Ibrahim bin Ismail, Ibrahim bin

Ibrahim, Ibrahim bin Abdullah, Ubad bin Anas, Abdul bin harmuz

2) Ibnu Syihab

Nama lengakap beliau adalah Muhammad bin Muslim bin

Ubaidillah bin Abdillah bin Syihab bin Abdullah bin Al-Harits bin Zuhrah

bin Kilah seorang imamu I-ilmi, hafiz pada zamannya Abu Bakar Al

Qurasi Az-Zuhri Al-Madani. (http://id.m.wikipedia.org)

Ibnu Syhab Az-Zuhri tinggal di Ailah sebuah desa antara Hijaz dan

Syam, reputasinya menyebar sehingga ia menjadi tempat berpaling bagi

para ulama Hijaz dan Syam. Selama delapan tahun Ibnu Syihab Az-Zuhri

tinggal bersama Sa‟id bin Al-Musayyab di sebuah desa bernama Sya‟bad

di pinggir Syam.(htt://id.m.wikipedia.org)

Page 55: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

42

Az-Zuhri meriwayatkan hadist bersumber dari Abdullah bin Umar,

Abdullah bin Ja‟far, Shal bin Sa‟ad, Urwah bin Az-Zubair, Atha‟ bin

Rabah. Ia juga mempunyai riwayat-riwayat yang mursal dari Ubadah bin

As-Shamit, Abu Hurairah, Rafi‟ bin Khudaij, dan beberapa lainnya.

Imam Bukhari berpendapat bahwa sanad Az-Zuhri yang paling

shahih adalah Az-Zuhri, dari Salim, ayahnya. Sedangkan Abu Bakar bin

Abi Syaibah menyatakan bahwa Zuhri, dari Ali bin Husain, dari bapaknya

dari kakeknya (Ali bin Abi Thalib). (http://id.m.wikipedia.org)

Ada perbedaan pendapat tentang kapan beliau dilahirkan. Dahim

dan Ahmad bin Shahih berpendapat bahwa Az-Zuhri dilahirkan pada

tahun 50 H. Khalifah bin Khiyath mengatakan, beliau dilahirkan tahun 51

H, ada juga yang berpendapat bahwa beliau lahir pada tahun 56 dan 58 H.

Guru-guru dan murid Ibnu Syihab

Az-Zuhri banyak belajar dari para sahabat. Beliau juga

meriwayatkan Hadits dari Anas bin Malik, Said bin Al Musayyib,

Alqamah bin Waqasah, Katsir bin „Abas, „Ali bin Al Husain, Urwah bin

Az-Zubair, Abu Idris Al-Kaulani, Abdul Malik bin Marwan, Salim bin

Abdullah, Salamah bin Abdurrahman, dan Abu Hurairah yang lainnya (

Aqsalani, 2009: 445).

Adapun yang pernah mengenyam pendidikan dari beliau

diantarannya Imam Malik, Al-Layts, Ibnu Abi Dza‟ab, Sufyan bin

Uyaynah dan Sufyan Ats-Tsauri, Zaid bin Aslam, Yahya bin Sa‟id Al-

Page 56: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

43

Anshari, dan Atha bin Abi Rabah, meskipun dia lebih tua dari Az-Zuhri

dan meninggal dunia dua puluh tahun lebih dulu sebelum beliau

meninggal (Kitab Tahdzibul Kamal no. 6940)

Guru-guru Ibnu Syihab: Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja‟far,

Shal bin Sa‟ad, Urwah bin Az-Zubair, Atha‟ bin Rabah, Ubadah bin As-

Shamit, Abu Hurairah, Rafi‟ bin Khudaij, Anas bin Malik, Said bin Al

Musayyib, Alqamah bin Waqasah, Katsir bin „Abas, „Ali bin Al Husain,

Urwah bin Az-Zubair, Abu Idris Al-Kaulani, Abdul Malik bin Marwan,

Salim bin Abdullah, Salamah bin Abdurrahman

Murid-murid Ibnu Syihab: Imam Malik, Al-Layts, Ibnu Abi

Dza‟ab, Sufyan bin Uyaynah, Sufyan Ats-Tsauri, Zaid bin Aslam, Yahya

bin Sa‟id Al-Anshari, Atha bin Abi Rabah

3) Syuaib

Nama lengakapnya adalah Syu‟ayb bin Abi Hamzah Dinar al-

Amawiy Mawlahum Abu Bisyr al-Himsiy (w.162 H.).

Ibn Ma‟in, al-Ijliy, Ya‟qub bin syaybah, Abu Hatim dan al-

Nasa‟iy, menilai syu‟ayb bersifat siqat. Lebih lanjut Ibn Ma‟in

menjelaskan bahwa dia termasuk orang yang asbat pada al-Zuhriy dan

menjadi seketarisnya. Ahmad menilai bahwa, Syu‟ayb itu sahabat, salih al-

hadis, dia penulis dengan penuh kecermatan (dhabit). Abu al-Yaman

menilai, Syu‟ayb itu sangat ketat dalam hadis. Dan Abu Dawud juga

menjelaskan bahwa, syu‟ayb adalah asakh hadisan min al-Zuhriy. Kecuali

Page 57: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

44

itu tak seorangpun dari ahli kritik hadis yang mencela pribadi syu‟ayb.

Dan pujian yang diberikan kepadanya adalah berperingkat tinggi. Dengan

melihat hubungan pribadinya dengan al-Zuhriy yang begitu akrab dengan

menggunakan lambang periawayatan “akhbarana‟‟, maka diyakini bahwa

syu‟ayb benar- benar telah menerima hadis dari gurunya, yakni al-Zuhriy.

yang berarti pula bahwa sanad diantara keduanya adalah bersambung.

(Tahdzibul kamal no 3074)

Guru-guru Syu‟ayb: Ishak bin Abdullah bin Abu Farwah, Abu

Zinad Abdullah bin Dzakwan, Abdullah bin Abdurrahman bin Abu

Husain, Abdullah bin Umar Al-Quraish, Muhammad bin Muslim Sihab

az-zuhri, Muhammad bin Mundzakir, Muhammad bin Walid bin Zubaidi,

Hisyam bin Urwah, Yazid bin Yayid Ibnu Jabir

Murid-murid Syu‟ayb: Abu Ishak Ibrahim bin Muhammad al-

Fazari, Bisri bin Syuaib bin Abu Hamzah, Abu al Yaman al Hakim bin

Nafi‟ bahraniy, Abu Haywah Syurayn bin Yazid al Hadaramy, Abu

Qatadah Abdullah bin wakid, Mubassir bin Ismail al Halbiy, Muhammad

bin hinnar, Muhammad bin Sulaiman bin abu daud al Haraniy

4) Abu al-Yaman

Nama lengkapnya adalah al-Hakim bin Nafi‟ al-Bahraniy abu al-

yaman al-Himsiy (w.221/222 H.). Dia menerima hadis dari Syu‟aib bin

Abi Hamzah, dan murid yang yang meriwayatkan hadisnya adalah al-

Bukhariy dan al-Darimiy. (http://id.m.wikipedia.org)

Page 58: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

45

Para pratikus hadis memberi penilaian hadis memberi penilaian

terhadap diri Abu al-Yaman dengan pernyataan sebagai berikut:

1) Ahmad ibn Hambal bertanya : Bagaimana caranya kamu mendengar

(menerima) hadis dari Syu;aib ? Abu al-Yaman menjawab : sebagian

dengan cara al-Qira‟ah. Yang dimaksud dengan cara qira‟ah ialah

periwayat mengahadapkan riwayat hadis kepada guru hadis dengan

cara periwayat itu sendiri yang membacanya atau orang lain yang

membacakannya, dan ia mendengarkan. Cara ini bisa di sebut “al-„ard”

(penyodoran).

2) Abu Hatim dan Muhammad bin „Abd Allah bin „Ammar al-Musiliy

mengatakan bahwa Abu al-Yaman adalah orang yang siqat.

Berdasarkan pertanyaan para ahli kritikus hadis tersebut, maka

dapat disimpilkan bahwa, Abu al-Yaman adalah periwayat hadis yang

memiliki kualitas pribadi yang baik,lebih-lebih lambang periwayatan yang

digunakan adalah lafal “akhbarana”, yang di mungkingkan ia menerima

hadis tersebut dengan cara al-sama‟, al-qira‟ah atau dengan cara al-ijazah.

Makasud dari pada al-ijazah ialah, seorang guru hadis memberikan izin

kepada seseorang untuk meriwayatkan hadis yang padanya, baik melalui

lisan maupun tulisan. Dan mayoritas „Ulama membolehkan cara al-Ijazah

ini bahkan menilainnya cukup terpercaya untuk periwayatn hadis.

Dengan demikian bahwa, Abu al-Yaman adalah seorangyang

benar-benar telah menerima hadis dari gurunya, yang berati pula di antara

Page 59: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

46

keduannya adalah bersambung dan dapat dipercaya. (Kitab Tahzdibul

Kamal no1613)

Guru-guru Abu al-Yaman: Urtoh bin Munzdir, Ismail bin Ayyas,

Haris bin Usman, Syuaib bin abi Hamzah, Sofwan bin amr sofwan, Al-atof

bin Kholid al Mahzumi, Mubassir bin Ubaid al-quraish

Murid-murid Abu al-Yaman: Al-Bukhari, Ibrahim al hani‟ al-

naisaburiy, Syu‟aib bin Ishaq al-damasqiy, Abdullah bin abdurrahman al-

darami, Abu Zur‟ah bin Abdurrahman, Ubaidillah bin Fadilah annasya‟i,

Usman bin Said al-darami

5) Imam al-Bukhari

Adalah ahli Hadis (periwayat) yang sangat terpercaya dalam ilmu

hadist. Hadist-hadits beliau memiliki derajat dengan julukan Amirul

Mukminin fil Hadits (pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits).

Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadannya. Ia

lahir di Bukhara pada bulan Syawal tahun 194 H. Dipanggil dengan Abu

Abdillah. Nama lengkap beliau Muhammad bin Ismail bin Al Ju‟fi. Beliau

digelari Al Imam Al Harfizh, dan lebih dikenal dengan sebutan Al Imam

Al-Bukhari karena beliau lahir di kota Bukhara, Turkistan.

Sewaktu kecil Al Imam Al Bukhari buta kedua matanya. Pada

suatu malam ibu beliau bermimpi melihat Nabi Ibrahim „Alaihissalam

yang mengatakan, “ Hai Fulanah (yang beliau maksud adalah ibu Al Imam

Al Bukhari), sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan kedua

Page 60: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

47

mata putramu karena seringnya engkau berdoa”. Ternyata pada pagi

harinya sang ibu menyaksikan bahwa Allah telah mengembalikan

penglihatan kedua mata putranya. Ketika berusia sepuluh tahun, Al Imam

Al Bukhari mulai menuntut ilmu, beliau melakukan pengembaraan ke

Balkah, Nasisabur, Rayy, Baghdad, Bshrah, Kufah, Makkah, Mesir, dan

Syam. Beliau wafat pada malam idul Fitri tahun 256 H. Ketika beliau

mencapai usia 62 tahun ( Abdul Baqi, 2009: 11).

Guru-guru Imam Al Bukhari, beliau banyak sekali jumlahnya.Di

antara mereka yang sangat terkenal adalah Abu „Ashim An-Nabil, Al-

Anshari, Makki bin Ibrahim, Ubaidillah bin Musa, Abu Al- Mughirah,

Abdan bin Utsman, Ali bin Al Hasn bin Syaqiq, Hajjaj bin Minhaal, Badal

bin Al Muhabbir, Abdullah bin Raja‟, Khalid bin Makhlad, Abdurrahman

Al Muqri, Khallad bin Yahya, Abdul Aziz al-Uwaisi, Abu al Yaman, Ali

bin Hanbal, dan sederet imam dan ulama ahlul hadits lainnya ( Abdul

Baqi, 2009: 11).

Murid-murid beliau tak terhitung jumlahnya. Di anatara mereka

yang paling terkenal adalah Al Imam Muslim bin Al Hjjaj An Naisaburri,

penyusun kitab Shahih Muslim, Imam Abu Isa at-Tirmidzi, Al Imam

Shalih bin Muhammad.

Penilaian kritikus hadits terhadap Imam al-Bukhari

Para ulama menilai bahwa kitab Shahih Al Bukhari ini merupakan

kitab yang paling shahih setelah kitab suci Al Quran.

Page 61: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

48

a. Anu Bakar bin Munir kritikus hadist, menggolongkan Bukhari ke

dalam kelompok “siqat” atau orang-orang yang dapat dipercayai dan

kokoh hafalannya, sedangkan ketakwaan dan keshalihan beliau agar

dapat dijadikan teladan.

b. Abdullah bin Sa‟id bin Ja‟far mengatakan bahwa beliau tergolong

tsabit (kokoh ingatannya). Saya mendengar para ulama di Bashrah

mengatakan, “ Tidak pernah kami jumpai di dunia ini orang seperti

Muhammad bin Ismail dalam hal ma‟rifah (keilmuan) dan keshalihan”.

c. Sulaim mengatakan bahwa beliau orang yang shalih hadisnya, saya

tidak pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri semenjak enam

puluh tahun orang yang lebih dalam pemahamanya tentang ajaran

islam, lebih wara‟ (takwa) , dan lebih zuhud terhadap dunia. (kitab

Tahzdibul Kamil)

Guru-guru Al-bukhari: Abu „ Ashim An-Nabil, Al-Anshari,

Makki bin Ibrahim, Ubaidillah bin Musa, Abu Al- Mughirah, Abdan

bin Ustman, Ali bin Al Hasan bin Syaqiq, Hajjaj bin Minhaal, Badal

bin Al Muhabbir, Abdullah bin Raja‟, Khalid bin Makhlad,

Abdurrahman Al Muqri, Khallad bin Yahya, Abdul Aziz al-Uwaisi,

Abu Al-Yaman, Ali bin Hanbal

Murid-murid Al-bukhari: Al Imam Muslim bin Al Hjjaj An

Naisaburri, Imam Abu Isa at-Tirmidzi, Al Imam Shahih bin

Muhammad

Page 62: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

49

3. I‟tibar:

Setelah dianalisis, sanad hadist di atas berkualitas Shahih

dikarenakan telah memenuhi 3 syarat pertama hadist shahih mutawatir

yaitu:

a. Mempunyai sanad yang bersambung (muttasil)

b. Para perawinya adil

c. Para perawinya dhabith (kuat hafalannya)

Begitu juga dengan matan hadist nya, tidak ditemukan hadis-hadis

lain yang bertentangan maupun berseberangan dari hadist riwayat Bukhori

diatas. Dalam hadis tesebut juga tidak ditemui Syadz/cacat dalam lafadz

dan maknanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hadist mengenai Fitrah Manusia

yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori adalah Shahih sanad maupun matan

nya.

C. Isi Kandungan Hadist Fitrah Manusia

Pendidikan anak dimulai dari awal pernikahan sehingga hadir

seorang anak dalam rumah tangga. Anak merupakan salah satu anugerah

terbesar yang dikaruniakan Allah SWT kepada seluruh umat manusia.

Kehadiran seorang anak dalam sebuah rumah tangga akan menjadi generasi

penerus keturunan dari orang tuannya.

Rasuluallah SAW bersabda:

سل هللا ص هللا لو رسو ع ا ب ىررة رض هللا عنو ا : ا

Page 63: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

50

انو ا نص ول امفطرة فابواه يو ومو ه سل( اه امبخارى نو )ر س نو ا مج

“Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam

keadaan suci (fitrahh,islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah,

anak itu akan menjadi seseorang yang beragama Yahudi, Nasrani,

atau Majusi.”

Penjelasan ini menegaskan bahwa sesungguhnya setiap anak yang

dilahirkan itu laksana sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Ia tidak

mempunyai dosa dan kesalahan serta keburukkan yang membuat kertas itu

menjadi hitam. Namun, karena cara mendidik orang tuanya, karakter anak

bisa berwarna-warni berpengai buruk, tidak taat kepada kedua orang tuanya,

dan tidak mau berbakti kepada Allah SWT.

Dalam Al-qur‟an atau hadist Nabi Muhammad SAW, telah

diterangkan tentang tata cara mendidik anak. Di antaranya adalah harus taat

dan patuh kepada kedua orang tuanya. Tidak menyekutukan Allah, tidak

membantah perintahnya, tidak berbohong dan sebagainya.

Apabila telah dewasa, seorang anak berkewajiban untuk memberi

nafkah kepada orang tuanya, anak juga berkewajiban memberikan nasihat

kepada orang tua, mendoakannya, memelihara dan merawatnya ketika

mereka sudah tua.

D. Penjelasan Hadist

Berdasarkan Hadist tersebut di atas tentang pengaruh orang tua

terhadap pendidikan anak, dapat diketahui bahwa jika anak tumbuh di dalam

keluarga yang menyimpang, belajar di lingkungan yang sesat dan bergaul

dengan masyarakat yang rusak, maka anak akan menyerap kerusakan itu,

Page 64: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

51

terdidik dengan akhlak yang paling buruk, di samping menerima dasar-dasar

kekufuran dan kesesatan. Kemudian dia akan beralih dari kebahagiaan kepada

kesengsaraan, dari keimanan kepada kemurtadan dan dari islam kepada

kekufuran. Jika semua ini telah terjadi, maka anak sangat sulit mengembalikan

anak kepada kebenaran.

Dapat dipahami bahwa fitrah sebagai pembawaan sejak lahir bisa

dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Namun demikian, meskipun fitrah dapat

dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi kondisinya tidak netral. Ia memiliki sifat

yang dinamis, reaktif dan responsive terhadap pengaruh dari luar. Dengan

istilah lain, dalam proses perkembanganya, terjadi interaksi saling

mempengaruhi antara fitrah dan lingkungan sekitarnya, samapi akhir hayat

manusaia.

Pada hakiktnya, hadits tersebut tidak hanya terfokus pada gerakan

peyahudian, penasranian, atau pemajusian, tetapi lebih luas lagi, yaitu

menyangkut seluruh gerakan yang menyimpang anak dari fitrahnya yang suci.

Karena itu orang tua dituntut untuk waspada agar dirinya tidak terjerumus

pada gerakan tersebut.

Setiap anak dilahirkan dalam fitrah, maksud dari fitrah itu dalam

Islam maka dapat dimaklumi bahwa di antara mereka siap menerima hal yang

sesuai dengan fitrahnya, artinya apabila islam diperkenalkan sebagai ajaran

pertamnya, maka ia lebih mendahulukan islam dan memilih islam untuk

menjadi agamanya, yakni selama tidak ada hal yang nafsu atau kefanatikan.

Page 65: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

52

Maka para pendidik dan orang tua mempunyai tanggung jawab dan

kewajiban yang besar untuk melahirkan anak-anak dengan berpijak di atas

landasan iman dan mengajarkan dasar-dasar Islam, selayaknya setiap orang

yang mempunyai tanggung jawab dan kewajiban itu batasan-batasan tanggung

jawab dan kewajiban yang dipikulkan di atas pundaknya agar dapat

melahirkan anak yang berpijak pada landasan pendidikan iman yang sempurna

dan diridhai Allah.

Page 66: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

53

BAB IV

KRITIK MATAN HADIS TENTANG FITRAH MANUSIA MEMOTRET

PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK

Sangat banyak paparan dan penjelasan Al-qur‟an maupun sunnah

Nabi Muhammad SAW, yang sangat erat kaitannya dengan berbagai nasehat,

aturan, dan cara mendidik anak secara baik. Karena pendidikan anak merupakan

salah satu tujuan utama agama Islam. Oleh karena itu agama Islam dikatakan

sebagai agama tarbiyah. Rumah merupakan lingkungan awal bagi anak untuk

tumbuh dan berkembang, khususnya dalam perkembangan organ tubuhnya, dan di

sinilah pusat terpenting bagi pendidikan anak, khususnya dalam pembentukkan

karakter bagi anak.

Anak adalah cahaya masa depan. Ibarat pundi kosong, anak akan

menerima air jenis apa saja yang masuk dalam kantong ajaran kehidupan, untuk

kemudian ia akan berkembang dalam perjalanan hidup pribadinya. Keluarga,

lingkungan , dan lembaga pendidikan menjadi pilar yang akan mengisi pundi

kosong tersebut, dan menentukan seberkualitas apakah pribadi yang dihasilkan

(Susilowati,2010:44).

Ketika membicarakan tentang anak, maka akan dihadapkan pada pola

dan budaya anak, yang mana pola dan budaya anak tak jauh dari pola hidup orang

tua dan lingkungannya. Karena lingkungan terdekat anak akan menciptakan

kebiasaan, sehingga anak akan merasa nyaman dengan dunia tersebut. Maka peran

keluarga dan lingkungan terdekat anak dilihat dari perkembangan dan

Page 67: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

54

pertumbuhan anak harus selalu diperhatikan, diarahkan dan dikendalikan, karena

pada saat itu berbagai faktor baik fisik, motorik, psikologis, dan sosial, sangat

mempengaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan tersebut

(Basyaruddin,2008:48).

Tahap awal kehidupan anak merupakan waktu yang sangat

menentukan masa depannya. Kesalahan yang terjadi pada waktu yang sangat

kritis akan membawa kerugian yang nyata pada perkembangan anak kelak. Anak

pada tahap awal ini, merupakan investasi bagi kemajuan bangsa. Produktifitas

bangsa masa depan sangatlah ditentukan oleh bagaimana upaya pengembangan

anak dilakukan. Pengembangan anak anak pada usia dini, merupakan pilihan yang

bijak dalam kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia guna

membangun masa depan bangsa yang maju dan berkarakter.

Keluarga merupakan pihak terdekat dengan keseharian anak, sehingga

pembentukkan karakter pada anak merupakan tanggung jawab bagi setiap

keluarga. Orang tua yang mengasuh anak secara langsung dengan waktu yang

sedemikan lama dibandingkan dengan pihak lain seperti sekolahan. Keluarga

dalam hal ini adalah tempat yang sangat menentukan terhadap masa depan

perkembangan anak, dari lingkungan keluarga perkembangan anak dimulai sejak

masih dalam kandungan, anak yang belum lahir sebenarnya sudah bisa merasakan

dan merespon di dalam kandungan seorang ibu apa yang dilakukan oleh orang

tuanya.

Page 68: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

55

Keluarga merupakan lembaga sosial terbesar pearannya bagi

kesejahteraan sosial dan kelestarian anggota-anggotanya, terutama anak-anak.

Keluarga merupakan lingkungan sosial terpenting bagi perkembangan dan

pembentukan pribadi anak. Juga merupakan wadah tempat bimbingan dan latihan

anak sejak kehidupan mereka yang sangat muda. Dari keluargalah diharapkan

seseorang dapat menempuh kehidupannya dengan masak dan dewasa (Noor,

2010:41).

A. Peran Keluarga Sebagai Pembentuk Karakter Anak, Semakna Hadis

Fitrah Manusia

1. Asbabul Wurud Hadis

Adapun yang melatarbelakangi munculnya hadis tersebut adalah

seperti hadis yang bersumber dari Aswad: “Aku datang kepada Rasulullah

dan ikut berperang bersama beliau. Kami meraih kemenangan dalam

perang itu. Namun, pada hari itu pembunuhan berlangsung terus-menerus

termasuk menimpa anak-anak. Hal itu disampaikan Rasulullah, maka

Rasullah bersabda: “Keterlaluan sampai hari ini mereka masih saling

membunuh sehingga seseorang laki-laki, “Ya Rasullah, mereka adalah

anak-anak dari orang musyrik”. Rusluallah bersabda: “Ketahuilah,

sesungguhnya penompang kamu adalah anak-anak orang musyrik itu.

Jangan membunuh keturunan”. Kemudian beliau bersabda: “Setiap anak

dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ia tetap dalam keadaan fitrahnya,

maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau

Majusi”. (Hadist fitrah manusia no 1270)

Page 69: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

56

Jadi manakala anak dibiarkan pada keadaan dan tabiatnya tidak

ada pengaruh pada lingkungan luar yang mempengaruhi berupa

pendidikan yang nantinya merusak atau taqlid kepada kedua orang tuanya

dan selainnya, niscaya anak tersebut kelak akan melihat petunjuk arah

tauhid dan kebenaran Rasulullah. Hal ini merupakan gambaran nalar yang

baik akan menyampaikan ke arah petunjuk yang asli dan dia kelak tidak

akan memilih kecuali memilih-memilah (agama, ajaran) yang hanif ( al-

Husaini:2008,110).

Keluarga adalah merupakan lingkungan pertama bagi anak, di

lingkungan keluarga pertama mendapatkan pengaruh, karena itu keluarga

merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati.

Lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan semenjak manusia itu ada.

Ayah dan Ibu di dalam keluarga sebagai pendidikannya, dan anak sebagai

sisterdidiknya. Keluaraga merupakan pendidikan informal. Tugas keluarga

adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan bagi anak berikutnya,

agar anak dapat berkembang secara baik.

Bahwa tanggung jawab keluarga yakni kedua orang tua terhadap

pendidikan anaknya ada dua macam alasan, yaitu:

1. Anak lahir dalam keadaan suci, bersih dan sederhana

Hal ini menunjukkan bahwa anak lahir dalam keadaan tidak berdaya

dan belum dapat berbuat apa-apa, sehingga masih sangat

menggantungkan diri pada orang lain yang lebih dewasa. Orang tua

(ayah bunda) adalah tempat menggantungkan diri dan tempat

Page 70: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

57

berlindung anak secara wajar berdasarkan atas hubungan antara anak

dan kedua orang tuannya (Ghazali, 1976:17).

2. Kelahiran anak di dunia ini, adalah merupakan akibat langsung dari

perbuatan kedua orang tuanya. Oleh karena itu kedua orang tua

sebagai orang yang telah dewasa harus menanggung segala resiko

yang timbul sebagai akibat perbuatan (aktivitas usaha)nya, yaitu

bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pendidikan anak-anaknya

sebagai amanat Tuhan yang wajib dilaksanakan ( Ghazali, 1976:17).

Sebagai orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk keluarganya

teutama untuk anak didiknya agar bisa dekat dan tahu kepribadian atau

perilaku anak ketika di rumah. Karena sekarang banyak anak yang mejadi

nakal dan beranai melawan kepada orang tuanya, bisa juga dikarenakan

kurangnya kasih sayang atau perhatian ayah dan ibunya.

Maka dari itu, Ayah dan ibunya meluangkan waktunya untuk anak-

anaknya agar anak-anaknya tidak merasa tidak diperhatikan oleh ayah dan

ibunya. Karena anak mengenal pertama kali oleh keluarga dan juga ayah

dan ibunya yang mengenalkannya kepada anaknya, jadi berikan contoh

atau perilaku yang baik untuk anak-anaknya, karena apa yang diengar anak

apa yang orang tua bicara akan menirunya.

Di dalam keluargalah seorang anak akan mengenal Agama bukan

ibadah saja. Agama mengatur seluruh segi kehidupan. Semua penampilan

ibu dan bapak dalam kehidupan sehari-sehari yang disaksikan dan dialami

oleh anak akan bernafaskan agama, disamping latihan dan pembiasaan

Page 71: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

58

tentang agama, perlu ditanamkan sejak kecil, sesuai pertumbuhan dan

perkembangan jiwanya. Apabila anak tidak mendapatkan pendidikan,

latihan dan pembinaan keagamaan waktu kecilnya, ia akan besar dengan

sikap tidak acuh atau anti agama. Dalam memperkenalkan sifat-sifat Allah

kepada anak, hendaklah didahulukan sifat-sifat Allah yang mendekatkan

hatinya kepada Allah.

2. Teori Kritik Matan

Dalam penetapan tolak ukur matan, penulis menggunakan tolak ukur

Muhammad Shalahudin al-adlabi (Shalahudin, 1983: 230), ada empat

macam yakni:

a. Kajian Linguistik

b. Tidak bertentangan dengan petunjuk Al-Quran

c. Tidak bertentangan dengan hadis yang lebih kuat

d. Tidak bertentangan dengan akal sehat

a) Kajian Linguistik

Dalam kajian linguistik hadits tentang fitrah manusia,

peneliti menggunakan lafadz كل مولود يولد على الفطرة sebagai kata

kunci menganalisa kebahasaan. Lafadz tersebut berati setiap anak

dilahirkan dalam keadaan fitrah. Dalam pandangan Islam,

kemampuan dasar atau pembawaan disebut dengan fitrah. Secara

etimologis, fitrah berati sifat asal,kesucian, bakat, dan

pembawaan,secara tertimonolgi fitrah adalah tabiat yang siap

menerima agama islam. Dalam kaitannya dengan teori

Page 72: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

59

kependidikan dapat dikatakan, bahwa fitrah menggandung

implikasi kependidikan yang berkonotasi kepada paham

convergent. Karena fitrah mengandung makna kejadian yang di

dalamnya berisi potensi dasar beragama yang benar dan lurus yaitu

Islam, namun potensi dasar beragama benar dan lurus yaitu islam.

Namun potensi dasar ini bisa diubah oleh lingkungan sekitarnya.

Sejarah dengan hadits di atas, fitrah merupakan modal seorang bayi

untuk menerima agama tauhid dan tidak akan berbeda antara bayi

yang satu dengan bayi yang lainnya. Demikian, orang tua dan

pendidik berkewajiban memberikan pendidikan dengan cara

berikut ( al-Jadidah,1983:230).

Pertama, membiasakan anak untuk mengingat kebesaran dan

nikmat Allah, serta semangat mencari dalil dan mengesakan Allah

melalui tanda-tanda kekuasaanya dan menginterpresitasikan

berbagai gejala alam melalui penafsiran yang dapat mewujudkan

tujuan pengokohan fitrah anak agar tetap berada dalam kesucian

dan kesiapan untuk mengagungkan Allah. Kedua, membiasakan

anak-anak untuk mewaspadai penyimpangan-penyimpangan yang

kerap membiasakan dampak negatif terhadap diri anak, misalnya

tayangan film, berita-berita dusta, atau gejala kehidupan lain yang

tersalurkan melalui media informasi. Anak-anak harus diberi

pemahaman tentang bahaya kezaliman, kehidupan yang bebas, dan

kebodohan perilaku melalui metode yang sesuai dengan kondisi

Page 73: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

60

anak, misalnya dengan melalui diaolog, cerita, atau pemberian

contohyang baik. Melalui cara itu, anak-anakakan terhindar dari

penyahudian, penasranian, atau pemajusian, seperti yang

diisyaratkan hadits di atas.

b) Tidak bertentangan dengan petunjuk Al-Quran

مع ئا وجعل لكم السه هاتكم ال ت علمون شي والله أخرجكم من بطون أمه فئدة واأل واألبصا

لعلهكم تشكرون Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur.

Dari peryataan diatas bahwasannya ketiga piranti tersebut

(pendengaran, penglihatan dan hati) dapat dibina dan dibimbing

sehingga menghasilkan suatu perilaku yang nantinya dapat

terbentuknya karakter yang baik pada anak.

c) Tidak bertentangan dengan akal sehat, indera dan fakta

sejarah

Berdasarkan hadis Bukhari No 1270 tentang peran keluarga

sebagai pembentuk karakter anak , dapat diketahui bahwa jika anak

tumbuh di dalam keluarga yang menyimpang, belajar di

lingkungan yang sesat dan bergaul dengan masyarakat yang rusak,

maka anak akan menyerap kerusakan itu, terdidik dengan akhlak

yang paling buruk, di samping menerima dasar-dasar kekufuran

dan kesesatan. Kemudian dia akan beralih dari kebahagian kepada

Page 74: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

61

kemurtadan dan dari islam kepada kefukuran. Jika semua ini telah

terjadi, maka sangat sulit mengembalikan anak kepada kebenaran.

Dapat dipahami bahwa fitrah sebagai pembawaan sejak lahir

bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bahkan ia tak dapat

berkembang sama sekali tanpa adanya pengaruh oleh lingkungan

tersebut. Namun demikian, meskipun fitrah dapat dipengaruhi oleh

lingkungan, tetapi kondisinya tidak netral. Ia memiliki sifat yang

dinamis dan responsive terhadap pengaruh dari luar. Dengan istilah

lain, terjadi interaksi saling mempengaruhi antara fitrah dan

lingkungan sekitarnya, sampai akhir hayat manusia.

Pada hakikatnya, hadis tersebut tidak hanya terfokus pada

gerakan penyahudian, penasranian, atau pemajusian, tetapi lebih

luas lagi, yaitu menyangkut seluruh gerakan yang menyimpangkan

anak dari fitrahnya yang suci. Karena itu orang tua dituntut untuk

waspada agar dirinya tidak terjerumus pada gerakan tersebut.

Pendidik dan orang tua mempunyai tanggung jawab dan

kewajiban yang besar untuk melahirkan anak-anak dengan berpijak

di atas landasan iman dan mengajarkan dasar-dasar islam,

selayaknya setiap orang yang mempunyai tanggung jawab dan

kewajiban itu mengetahui batasan-batasan tanggung jawab dan

kewajiban yang dipikulkan di atas pundaknya agar dapat

melahirkan anak yang berpijak pada landasan pendidikan iman

yang sempurna dan diridhai Allah.

Page 75: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

62

B. Analisis Arti Kontektual Pembentukan Karakter Hadist Fitrah Manusia

Menurut Shanminan Zain (1986), bahwa fitrah adalah potensi laten

atau kekuatan yang terpendam yang ada dalam diri manusia di bawah sejak

lahir. Menurut Al Auzal (1976), fitrah adalah kesucian dalam jasmani dan

rohani. Fitrah adalah kemampuan dasar bagi perkembangan manusia yang

dianugrahkan oleh Allah SWT. Yang tidak ternilai harganya dan harus

dikembangkan agar manusia dapat mencapai tingkat kesempurnaan.

Secara lebih komprehensif, Muhammad bin Asyur, seperti dikutip

Quraish Shihab mendefisinikan fitrah (makhluk) adalah bentuk lain dari

sistem yang diwujudkan Allah Swt pada setiap makhluk. Sedangkan fitrah

yang berkaitan dengan manusia adalah apa yang diciptakan Allah pada

manusia yang berkaitan dengan kemapuan jasmani dan akalnya (Quraish

Shihab, 1996: 284).

Ditinjau dari segi bahasa, kata fitrah terambil dari akar kata al-fathr

yang berati belahan. Makna ini, lahir makna-makna lain, seperti “penciptaan”

dan “kejadian”, secara sederhana, fitrah manusia berati kejadiannya sejak

semula atau bawaanya sejak lahir.

Pernyataan tersebut, bahwasanya fitrah merupakan karakter atau sifat

tertentu yang telah dimiliki oleh manusia sejak dalam kandungan ibunya.

Dengan kata lain, sesungguhnya telah memiliki potensi jauh sebelum ia

dilahirkan. Dimana penciptaan potensi tidak diciptakan pada waktu masa

kanak-kanak, hanya saja pada masa ini merupakan masa pengenalan potensi

Page 76: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

63

atau masa pengalian potensi dari dalam individu dan setelah itu potensi

selajutnya akan dikemabangkan sesuai dengan potensinya.

Pembentukkan karakter adalah pemberian tuntunan kepada peserta

didik untuk menjadi manusia sentuhan yang berkarakter dalam dimensi hati,

pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendiadikan karakter dapat dimaknai sebagai

pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan

watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan apa yang baik, dan

mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Hal ini untuk menanamkan karakter pada anak melalui 3 piranti

tersebut:

1) Melalui Pendengaran

Untuk menanamkan suatu karakter yang baik pada anak, maka

yang harus dilakukan setiap keluarga adalah dengan melalui pendengaran

pada setiap anak yakni memberi nasehat yang baik (Mauidzah Hasanah) ,

mauidzah merupakan nasehat yang mampu menyentuh kalbu atau hati dan

menumbuhkan suatu beramal. Maka dengan mauidzah akan tercipta

karakter yang baik pada anak (Suwaid, 2010: 103).

2) Melalui penglihatan

Bagaimanapu juga orang tua juga adalah panutan bagi anak,

materi yang baik tidak akan mapu diterima oleh anak, apabila para

penyampai materi tersebut tidak mencerminkan apa yang disampaikan.

Maka orang tua harus memberikan teladan yang baik bagi anaknya.

Page 77: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

64

Keteladanan sikap merupakan langkah penting dalam membentuk karakter

sebagai pribadi yang unggul, karena anak adalah peniru ulang setiap hal

positif maupun negatif.

3) Melalui Hati

Hati akan membentuk karakter seseorang, karena Rasulullah

SAW, pernah berpesan kepada para sahabatnya, bahwasannya di dalam

diri manusia itu terdapat hati yang harus diutamakan dan dijaga, apabila

hati itu baik maka baiklah tubuh tersebut, dan sebaliknya.

Serupa dengan peryataan di atas bahwasannya ketiga piranti tersebut

dapat dibina dan dibimbing sehingga menghasilkan suatu perilaku yang

nantinya dapat terbentuknya karakter yang baik pada anak.

Keluarga dalam membentuk karakter anak sebagai berikut:

a. Menanamkan nilai akidah

Menanamkan nilai akidah merupakan pokok dasar manusia dalam

menjalani kehidupan di dunia ini. Membangun dan menanamkan nilai

akidah pada diri anak inilah yang harus dialkukan setiap orang tua, yakni

dengan menanamkan keyakinan bahwa Allah itu maha esa beserta sifat-

sifat yang mulia.

Langkah yang harus dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai

aqidah pada anak yakni dengan membiasakan anak mendengar lantunan

ayat-ayat al-qur‟an, ceramah agama, kalimah thoyibah, serta ucapan-

ucapan yang sopan dan santun dari orang sekitar. Mengumandangkan

Page 78: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

65

adzan pada anak baru lahir merupakan salah satu cara menanamkan

akidah pada anak sejak dini.

b. Menanamkan nilai dan ajaran ibadah

Menanamkan nilai ibadah ini merupakan suatu langkah untuk

menyempurnakan penanaman nilai-nilai akidah. Hakekat ibadah

sebagaimana yang dikatakan Al Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya.

Secara umum ibadah berati mencakup semua perilaku dalam

kehidupan manusia dengan ketententuan yang telah ditetapkan Allah

SWT. Oleh sebab itu orang tua perlu menanamkan nilai ibadah ini pada

anak, karena ibadah ini merupakan bentuk kecintaan dan ketundukkan

kepada Allah SWT.

c. Menanamkan nilai sosial

Manusia adalah makhluk sosial, Allah menciptakan manusia

agar melakukan interaksi sosial. Dalam berinteraksi dengan lingkungan

sosialnya, diajurkan kepada kepada kita untuk menampilkan akhlak sosial

yang baik.

Sejak terlahir anak kedunia ini hingga genap berusia dua tahun,

sudah harus ditanamkan jiwa bermasyarakat pada diri anak. Pendidikan

bermasyarakat yang dilakukan sejak usia dini akan membekas sepanjang

masa (Syantut,2007:32).

Page 79: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

66

d. Memberikan pengawasan dan perhatian

Perhatian merupakan suatu keadaan yang mengungkapkan suatu

perasaan, mengungkapkan rasa cinta yang sifatnya sangat kuat dan penuh

kelembutan. Cinta orang tua kepada anaknya adalah cinta yang murni,

tanpa belasa jasa, cinta orang tua yang tulus akan menjadi dasar

pembentukkan karakter pada anak. Dengan selalu mencurahkan perhatian

penuh dan memunuhi aspek akidah, dan moral anak, mengawasi dan

memperhatikan kesiapan dan mental sosial (Ulwan, 1999: 275).

e. Upaya menjaga jasmani dan kesehatan

Keluarga juga memiliki peranan penting dalam pertumbuhan

jasmani anak, baik dalam aspek perkembangan maupun aspek

pertumbuhan. Asupan gizi yang baik meruapakan kebutuhan anak yang

harus dipenuhi oleh setiap orang tua. Agama Islam memberikan perhatian

besar terhadap kesehatan manusia secara umum, khususnya ksehatan

anak-anak. Banyak sekali anjuaran dalam islam untuk berobat. Sebab,

berobat adalah penyembuhan mendasar bagi kesehatan tubuh (Suwaid,

2010: 524).

Page 80: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah peneliti

lakukan tentang Peran Keluarga Sebagai Pembentuk Karakter Anak Telaah

Hadist Fitrah Manusia. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kualitas Hadis Tentang Fitrah Manusia

Hadis shahih adalah hadis yang syaratnya bersambung, proses

periwayatanya oleh orang yang adil, dan kuat daya ingatanya dari orang

yang serupa sifatnya serat terbebas dari keganjilan dan cacat. Setelah

menganilisis sanad hadist, penulis memberikan kesimpulan bahwa hadist

di atas berkualitas Shahih dikarenakan telah memenuhi syarat-syarat

hadist shahih mutawatir.

Adapun syarat-syarat hadist shahih mutawatir yaitu:

a. Mempunyai sanad yang bersambung (muttasil)

b. Para perawinya adil

c. Para perawinya dhabith (kuat hafalannya)

d. Tidak mengandung unsur-unsur syadz

e. Tidak mengandung kecacatan („illat) yang dapat merusak keabsahan

sebuah hadist.

Page 81: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

68

2. Peran Keluarga dalam Pembentukkan Karakter Anak

Keluarga merupakan pihak terdekat dengan keseharian anak, sehingga

pembentukkan karakter pada anak merupakan tanggung jawab bagi

setiap keluarga.

Bahwa tanggung jawab keluarga yakni kedua orang terhadap pendidikan

anaknya ada dua macam, yaitu:

a. Tanggung jawab peran keluarga

Disini tanggung jawab orang tua untuk anaknya sangat di

butuhkan demi pertumbuhan dan karena seorang manusia lahir ke

dunia ibarat kertas putih, tumbuh kembang seorang anak ditentukan

oleh orang tua yang menuliskan kedua orang tua. Pendidikan yang

paling dasar ialah pendidikan yang diberikan orang tua. Seorang anak

dituntun dan dibimbing oleh orang tua dengan menanamkan nilai

aqidah, nilai dan ajaran ibadah, nilai sosial dan upaya untuk menjaga

kesehatan jasmani maupun rohani serta memberikan pendidikan

formal maupun non formal dengan tujuan untuk dapat menjalankan

kehidupan sesuai dengan ajaran agama Islam. Karakter seorang anak

dibentuk oleh orang tua, karena modal utama untuk membentuk

karakter anak berada dalam bimbingan orang tua.

b. Menjaga anak dari pengaruh lingkungan

Seorang anak lahir ke dunia merupakan anugerah dari Sang

Maha Pencipta, dengan kelahiran seorang anak memberi orang tua

Page 82: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

69

tanggung jawab dalam tumbuh kembangnya. Pertumbuhan seorang

anak merupakan tanggung jawab kedua orang tua, seorang anak

memiliki hak untuk mendapatkan kasih sayang, pendidikan, papan,

sandang dan pangan. Seluruh kebutuhan anak menuntut orang tua

untuk memenuhinya. Upaya yang dilakukan keluarga adalah dengan

memberikan pendidikan-pendidikan yang berkaitan dengan nilai-nilai

agama maupun sosial.

B. Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan yakni ditujukan kepada setiap

orang tua sebagai peran keluarga atau pendidik dalam lingkungan

keluarganya. Diharapkan bagi setiap keluraga atau orang tua membiasakan

bersikap atau berperilaku baik dan bertutur baik kepada anaknya. Karena

setiap tingkah laku khsusunya kedua orang tua akan ditiru oleh anaknya. Oleh

sebab itu berilah mereka teladan yang baik, agar anak tumbuh dengan karakter

yang baik pula.

Sebagai orang tua, kita tidak hanya diwajibkan menumbuhkan

kembangkan anak-anak kita, akan tetapi sebagai orang tua dibekali dengan

nilai-nilai agama dan akidah. Perlu disadri oleh para pendidik dari semua

kalangan dimulai di dalam keluarga, sekolah, lingkungan, bahwa karakter itu

tumbuh dengan sendirinya. Dengan demikia tugas para pendidik adalah

memeberikan stimulus tersebut dengan hal yang baik dan posistif, sehingga

anak akan tumbuh dengan memiliki karakter yang baik.

Page 83: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

70

DAFTAR PUSTAKA

Ahid, Nur, 2010. Pendidikan Keluarga dalam Perpektif Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Al-Adlabi, Muhammad Shalahudin. 1983. Manhaj Naqd al-Matn, Beirut:Dar al-

Afaq al-Jadidah

Al-Lu‟ lu Wal Marjan. 2011. Mutiara Hadist Shahih Bukhari dan Muslim.

Jakarta: Umul Qura, hlm XI.

Arikunto, Suharsimi. 1987. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek).

Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Basyaruddin dan Yessi, Muhammad. 2008. Istiqomah Mendidik Anak. Bandung:

Majalah Qalam, Takziah An-Nafs. hlm 48.

Daradjat, Zakiah. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:

Ruhama.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola komunikasi oran tua dan Anak Keluarga:

Sebuah Prespektif Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Endaswara, Suwardi. 2013. Pendidikan Karakter dalam Faklor Konsep, Bentuk

dan Model. Yogyakarta: Pustaka Rumah Suluh.

Fuad, Abdul Baqi Muhammad. 2011. Mutiara Hadist Shahih Bukhari dan

Muslim, Jakarta: Umul Qura.

Ghazali, Imam. 1976. Konsep Pendidikan Akhlak. Menurut Imam Ghazali.

Jakarta: Pustaka.

Komarudin. 1988. Kamus Riset. Bandung: Angkasa.

Kusuma, Dharma, Cepi Triatna dan Johar Permana. 2012. Pendidikan Karakter.

(Kajian Teori dan Praktik disekolah). Bandung: Remaja Rosdakarya

Langgulung, Hasan. 1986. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi,

Filsafat, dan Pendidikan. Jakarta: pustaka Al Husna.

Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Qur‟an Tafsir Maudlu‟i Atas Pelbagai

Persoalan Umat (Bandung: Milzan, 1996), hlm. 284.

Page 84: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

71

Mahmud. 2004. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Muhaimin dan Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung:

Trigenda Karya, hlm. 13.

Munandar, Utami. 1983. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. Bogor:

Tinjauan pustaka.

Nazir, Muh.1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghaha Indonesia.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Susilowati. 2010. Sukses Anak Di Tangan Orang Tua. Majalah Qalam. Takziah

An-Nafs, hlm. 44.

Suwaid, Muhammad Nur Abduh Hafizh. 2009 . Prophetic Parenting, Cara Nabi

Mendidik Anak. Diterjemahkan oleh: Farid Abdul Aziz Qurusy. 2010.

Yogyakarta: Pro-U Media.

Syantut, Khalid Ahmad. 2007. Melejitkan Potensi Moral dan Spiritual Anak.

Panduan Mendidik Anak Prasekolah. Bandung: Syaamil Cipta Media.

Ulwan, Abdullah Nasih. 1994. Pendidikan Anak dalam Islam. Terjemahan oleh.

Jamalludin Miri. 1999. Jakarta: Pustaka Amani.

Page 85: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Ulfa Ulfiyati

Tempat Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 23 Mei 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Dsn. Mbaran Jurang RT 04/06, Ds. Mbaran, Kec.

Ambarawa Kab. Semarang

Jenjang Pendidikan : 1. SMP N 1 AMBARAWA 2008

2. SMA KARTIKA BANYUBIRU 2011

Demikian riwayat ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga,13 September 2017

Penulis

Ulfa Ulfiyati

Page 86: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

DAFTAR NILAI

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Ulfa Ulfiyati

NIM : 111-13-105

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dosen PA : Achmad Maimun, M.Ag.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. Sertifikat OPAK STAIN Salatiga

2013 “Rekonstruksi Paradigma

Mahasiswa yang Cerdas Peka dan

Peduli”

26-27 Agustus

2013

Peserta 3

2. Sertifikat OPAK Tarbiyah 2013

“Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai

Kearifan Lokal Seabagi Identitas

Pendidikan Indonesia”

29 Agustus

2013

Peserta 3

3. Sertifikat UPT Perpustakan

“Library User Education”

16 September

2013

Peserta 2

4. Sertifikat Seminar Nasional “Jiwa

Muda, Berani Berwirausaha

30 Oktober

2015

Peserta 2

5. Sertifikat Dialog Interaktif “

Pendidikan Karakter Indonesia”

15 Oktober

2016

Peserta 2

6. Sertifikat Seminar Nasional

“Sejarah dan Revitalisasi

Identitas Bangsa”

8 November

2016

Peserta

8

7. Sertifikat Nasional “Bersama

Merajut Asa Memberantas

Korupsi di Indonesia”

10 November

2016

Peserta 8

Page 87: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

8. Sertifikat Nasional “Memperkuat

Peran Pemuda dalam

Meningkatkan Ekonomi Nasional

Melalui Kewirausahaan”

26 April 2016 Peserta

9. Sertifikat Nasional “Nasionalisme

sebagai Benteng dalam

Menghadapi Proxy War di

Indonesia”

18 Mei 2016 Peserta 8

10. Sertifikat Nasional “Pendidikan

Agama Menjadi Pelopor

Kebangkitan Nasional Di Era

Modern”

21 Mei 2016 Peserta 8

11. Sertifikat Seminar

“Menumbuhkan Jiwa

Kewirausahaan Melalui Usaha

Online Masyarakat Ekonomi

Mandiri “

10 Desember

2016

Peserta 8

12. Sertifikat Seminar Nasional

“Dengarkan Bisikan Alam

Tentang Manusia”

29 April 2017 Peserta 8

13. Sertifikat Nasional”Optimalisasi

Pergerakan Mahasiswa Ekstra-

Parlementer di Era Modern

20 Mei 2017 Peserta 8

14. Sertifikat Nasional “Implementasi

Tri Dharma Perguruan Tinggi

dalam Membangun Mindset Anti

Hoax”

24 Mei 2017 peserta 8

15. Sertifikat KKN Kaliwungu “

Penanaman Pohon”

15 Februari

2017

Panitia 3

Page 88: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

16. Sertifikat KKn Kaliwungu” Jalan

sehat

19 Februari

2017

Panitia 3

17. Sertifikat KKN Kaliwungu

“Lomba TPA”

23 Februari

2017

Panitia 3

18. Sertifikat Piagam Penghargaan “

Dharma Bakti (KKN)

23 Februari

2017

Peserta 3

19 Surat Keterangan “Sebagai Guru

Pendidikan Anak Usia

Dini(PAUD) AR-RISALAH, YPI

AR-RISALAH Desa Pendem,

Kecamatan Bandungan,

Kabupaten Semarang

15 Juli 2017 Guru 8

Jumlah 104

Salatiga,6 September 2017

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag.

NIP: 19700510 199803 1 003

Page 89: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Page 90: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Page 91: PERAN KELUARGAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2065/1/skripsi...PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana