skripsi diajukan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan...

107
NILAI – NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BROKOHAN DI DUSUN KADIPIRO DESA KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Oleh: SILVANA DIAH NIM 111-11-200 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: vunhu

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

NILAI – NILAI PENDIDIKAN ISLAM

DALAM TRADISI BROKOHAN DI DUSUN KADIPIRO

DESA KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh:

SILVANA DIAH

NIM 111-11-200

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

ii

Page 3: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

iii

mOttO

beRSyuKuRLah dengan aPa yang Kamu miLiKi Saat ini

KaRena itu Semua meRuPaKan titiPan daRi aLLah Swt

JiKa Kita tidaK menSyuKuRinya maKa aLLah

aKan mengambiLnya KembaLi

Page 4: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

iv

Page 5: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

v

Page 6: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

vi

mOttO

beRSyuKuRLah dengan aPa yang Kamu miLiKi Saat ini

KaRena itu Semua meRuPaKan titiPan daRi aLLah Swt

JiKa Kita tidaK menSyuKuRinya maKa aLLah

aKan mengambiLnya KembaLi

Page 7: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segenap ketulusan, skripsi ini penulis persembahkan :

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penulisan

skripsi ini

2. Kepada orangtua saya Bapak Mahmudi dan Ibu Siti Rohmiatun yang

selalu banting tulang untuk pendidikanku, terimakasih telah memberikan

yang terbaik untuk masa depanku dan kepada kakak ku Sulistiyani S.Pd.I

serta kedua adikku tersayang Aji Firmansyah serta Novia Rahmadani yang

telah memberikan motivasi setiap hari tanpa mengenal lelah

3. Kepada Bapak Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.A. Selaku dosen pembimbing

yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan saya, terimakasih telah

membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini

4. Kepada seluruh dosenku yang telah memberikan bimbingan dan berbagai

macam ilmu pengetahuan telah saya dapatkan disini, semoga ilmu ini

bermanfaat bagiku dan masyarakat

5. Kepada teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2011: Yogi, Hidayah,

Miftach, Sinta, Rofiqoh, Cahyo dan yang tidak bisa disebutkan satu-

persatu, yang senantiasa memberikan semangat dan saling membantu demi

keberhasilan kita bersama.

6. Pembaca yang budiman

Page 8: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan karya ilmiah ini yang peneliti susun dalam bentuk skripsi.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Agung

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menuntun

umatnya dari zaman kegelapan sampai zaman yang terang benderang ini.

Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas guna melengkapi

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini

adalah “NILAI – NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BROKOHAN

DI DUSUN KADIPIRO DESA KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”.

Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan berbagai dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh

kerendahan hati perkenenkan peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga

3. Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Progdi PAI.

4. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.A selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta

membantu kelancaran penyusunan skripsi ini

5. Segenap dosen dan civitas Akademik IAIN Salatiga yang telah membantu

kelancaran peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh warga masyarakat Dusun Kadipiro Desa KarangTengah Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang.

Hanya ucapan terima kasih yang bisa peneliti haturkan, semoga Allah

membalas ketulusan mereka dan senantiasa memberikan kemudahan kepada

kita semua.

Page 9: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

ix

Page 10: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

x

ABSTRAK

Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Brokohan Di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Kata Kunci: Nilai Pendidikan Islam, Tradisi Brokohan

Pada dasarnya setiap manusia ditakdirkan untuk memperoleh keturunan dari suatu perkawinan yang sah menurut agama Islam. Oleh karena itu diperlukan adanya keturunan yang nantinya akan menjadi generasi penerus baginya. Proses untuk memperoleh keturunan dapat melalui beberapa fase yaitu perkawinan, kehamilan dan kelahiran. Dalam Agama Islam hari kelahiran Nabi Muhammad SAW selalu diperingati oleh umat Islam dan manusia harus selalu bersyukur atas segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT masyarakat Jawa mengemasnya dalam bentuk tradisi Brokohan untuk menyambut kelahiran anak ke dunia ini. Berkaitan dengan uraian tersebut di atas maka timbul suatu keinginan dari peneliti untuk mengadakan penelitian mengenai nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Brokohan.

Penelitian ini hadir untuk mengungkap nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi Brokohan. Fokus Penelitian ini adalah: 1) Bagaimana sejarah tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. 2) Bagaimana Prosesi Tradisi Brokohan yang ada di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. 3) Nilai-nilai Pendidikan Islam apa saja yang terkandung dalam tradisi Brokohan.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti bertindak langsung sebagai instrument dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari para informan atau responden pada waktu mereka diwawancarai, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro, merupakan warisan budaya turun-temurun dari nenek moyang dan merupakan ajaran Rasulullah SAW. Di dalam prosesi tradisi Brokohan terdapat ritual mendhem (mengebumikan) ari-ari, ritual slametan Brokohan dan peletakan nasi Brokohan. Adapun nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Brokohan adalah 1) nilai aqidah, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur bahwa segala nikmat pemberian Allah SWT 2) nilai ibadah yaitu doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT 3) nilai amaliah, masyarakat senantiasa bersadaqah 4) nilai ukhuwah Islamiyah, melibatkan banyak orang sehingga terjalin silaturahmi 5) nilai dakwah, menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang yang hadir

Page 11: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

xi

DAFTAR ISI

LOGO…………………….………...………………………….……… i

HALAMAN JUDUL…….……………………………………………. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING …..……………............................ iii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ….......…………………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ….………...………………. v

HALAMAN MOTTO …………………………….....………………… vi

PERSEMBAHAN……………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR....…………………………………………........ viii

ABSTRAK….……...…………………………………………………... x

DAFTAR ISI……………………………………….…………………... xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………...... xv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1

B. Fokus Penelitian………………………………..………...... 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………... 5

D. Kegunaan Penelitian……..………………………………… 5

E. Penegasan Istilah…………………………………………… 6

Page 12: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

xii

F. Metode Penelitian……………………………………….. 7

1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian………… 7

2. Kehadiran Peneliti…………………………………… 8

3. Lokasi Penelitian…………………………………….. 8

4. Sumber Data…………………………………………. 8

5. Prosedur Pengumpulan Data………………………… 9

6. Analisis Data…………………………………………. 10

7. Pengecekan Keabsahan Data………………………… 11

8. Tahap - tahap Penelitian……………………………… 12

G. Sistematika Penulisan……………………………............. 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Nilai-nilai Pendidikan Islam…………………………….. 15

1. Pengertian Nilai…………………………………….... 15

2. Pengertian Pendidikan Islam………………………… 17

3. Pengertian Nilai Pendidikan Islam…………………... 19

B. Konsep Ritual……………………………………………. 20

C. Penelitian Terdahulu……………………………………… 29

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data……………………………………………. 32

1. Letak Geografis Dusun Kadipiro…………………… 32

2. Keadaan Demografi………………………………… 33

3. Keadaan Sosial Budaya……………………………... 36

4. Kegiatan Keagamaan masyarakat………………….... 36

Page 13: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

xiii

B. Temuan Penelitian………………………………………… 38

1. Sejarah Tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro………… 38

2. Prosesi Tradisi Brokohan……………………………… 40

BAB IV TRADISI BROKOHAN DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

A. Pendahuluan………………………………………………… 47

B. Tradisi Brokohan: Ritual Kolektif………………………….. 48

C. Ritual Dalam Tradisi Brokohan…………………………….. 49

1. Mendem Atau Mengebumikan Ari-Ari…………………. 49

2. Ritual Slametan Brokohan……………………………… 50

3. Peletakan Nasi Brokohan……………………………… 54

D. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Brokohan……. 55

1. Nilai Aqidah……………………………………………. 55

2. Nilai Ibadah…….………………………………………. 57

3. Nilai Amaliah…………………………………………… 59

4. Nilai Ukhuwah Islamiyah………………………………. 59

5. Nilai Dakwah…………………………………………… 60

E. Kesimpulan………………………………………………….. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………… 63

B. Saran……………………………………………………….. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 14: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Daftar Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin………. 31

Tabel II. Daftar Pemeluk Agama…………………………………… 32

Tabel III. Daftar Mata Pencaharian Penduduk……………………… 33

Page 15: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 2. Daftar Nilai SKK

Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 5. Surat Pernyataan Penelitian

Lampiran 6. Surat Tugas Pembimbing

Page 16: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya setiap manusia ditakdirkan untuk memperoleh

keturunan dari suatu perkawinan yang sah menurut agama Islam.Hal

tersebut dilakukan karena adanya sebuah keinginan dari setiap individu

baik itu laki-laki maupun perempuan untuk dapat memperoleh seorang

keturunan yang berasal dari darah dagingnya sendiri. Hakikat dari sebuah

perkawinan ialah untuk menjadikan dirinya sempurna karena telah

memiliki seorang suami atau istri yang nantinya akan memberinya

keturunan. Manusia tidak dapat menebak kapan ajal akan menjemputnya.

Oleh karena itu diperlukan adanya keturunan yang nantinya akan menjadi

generasi penerus baginya. Proses untuk memperoleh keturunan dapat

melalui beberapa fase yaitu perkawinan, kehamilan dan kelahiran.

Kebudayaan adalah warisan sosial yang hanya dapat dimiliki oleh

masyarakat dengan cara melestarikannya. Ada cara-cara tertentu yang

dimiliki setiap masyarakat untuk memaksa warganyamelestarikan

kebudayaan yang di dalamnya terkandung norma-norma serta nilai-nilai

kehidupan yang berlaku dalam tata pergaulan masyarakat yang

bersangkutan.

Page 17: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

2

Mematuhi norma serta menjunjung tinggi nilai-nilai menjadi

pentingdemi kelestarian hidup bermasyarakat.

Dalam masyarakat yang sudah berkembang, khususnya di Dusun

Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

norma-norma dan nilai-nilai kehidupan dapat dipelajari melalui jalur

pendidikan, baik secara formal maupun nonformal.Di samping pendidikan

formal dan non formal tersebut, ada satu sarana sosialisasi bagi masyarakat

yang disebut upacara tradisional.Penyelenggaraan upacara ini penting

untuk pembinaan sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.Salah satu

fungsinya antara lainadalah sebagai penguat norma-norma, serta nilai-nilai

budaya yang telah berlaku turun-temurun (Purwadi, 2005:2).

Menurut Koentjaraningrat (1984:5), kebudayaan itu mempunyai paling

sedikit tiga wujud, yaitu:

(1) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya (2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat dan (3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Kebudayaan mempunyai berbagai bentuk dan beberapa unsur.Salah

satu unsur diantara unsur-unsur atau nilai yang ada dalam kebudayaan

adalah sistem religi atau kepercayaan.Dalam agama Islam, Nabi Muhamad

SAW merupakan rosul pembawa ajaran Islam di muka bumi, sehingga hari

kelahirannya diperingati oleh umat Islam, karena Nabi Muhamad SAW

sebagai pembawa kebenaran. Selain itu dalam ajaran Islam disebutkan

bahwa manusia harus selalu bersyukur atas segala sesuatu yang telah

diberikan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai ungkapan rasa syukur

Page 18: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

3

kepada Tuhan masyarakat Jawa mengemasnya dalam bentuk tradisi

Brokohan untuk menyambut kelahiran anak ke dunia ini. Sebagaimana

dalam firman Allah dalam Surat Ibrahim ayat 7:

Artinya:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (Q.S. Ibrahim:7).

Berkaitan dengan uraian tersebut di atas maka timbul suatu

keinginan dari peneliti untuk mengadakan penelitian guna mengetahui

maksud, tujuan dan nilai-nilai pendidikan Islam dari tradisi Brokohan

untuk menyambut kelahiran anak kedunia yang telah menjadi tradisi di

kalangan masyarakat Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang. Dimana anggapan dari masyarakat

setempat yang mayoritas beragama Islam bahwa pelaksanaan dari kegiatan

tradisi Brokohan tersebut masih mengandung nilai-nilai pendidikan Islam.

Dalam upacara brokohan, pada umumnya terdapat beberapa ritual.

Keluarga menyelenggarakan kenduri dengan mengeluarkan sedekah atau

sesaji yang berupa nasi ambeng (jawa, nasi yang ditanak pada periuk atau

kuali hingga matang tanpa dikukus menggunakan dandang) yang disajikan

bersamaan dengan urap sayuran komplit, jenang abang putih, jajan

Page 19: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

4

pasarkomplit dan lain-lain. Sedekah atau sesaji tersebut masing-masing

memiliki makna tersendiri.Kenduri ini terutama dihadiri oleh ibu-ibu yang

secara bersama-sama mendoakan ibu baru dan bayi yang baru lahir

tersebut.

Di beberapa daerah mungkin sesaji atau sedekah yang dikeluarkan

berbeda-beda namun pada dasarnya adalah sama yaitu sebagai bentuk

ucapan rasa syukur. Brokohan juga ada yan disertai dengan pembacaan

Ayat Suci Al-Qur’an.Tujuan dari upacara brokohan ini pada dasarnya

selain sebagai ucapan rasa syukur atas kelahiran bayi juga memiliki

maksud agar bayi yang baru lahir tumbuh dengan kepribadian baik serta

berguna bagi keluarga, agama dan negara.

Bertitik tolak dari latar belakang tersebut dalam penelitian ini, peneliti

menngambil judul skripsi “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

DALAM TRADISI BROKOHAN DI DUSUN KADIPIRO DESA

KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN

SEMARANG TAHUN 2015”

Page 20: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

5

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas maka yang

menjadi topik permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarahtradisi Brokohan di Dusun Kadipiro Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?

2. Bagaimana prosesi tradisi Brokohan yang ada di masyarakat Dusun

Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang?

3. Apa nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi

Brokohan yang ada di masyarakat Dusun Kadipiro Desa Karangtengah

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui sejarah tradisi Brokohan di Dususn Kadipiro Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

2. Untuk mengetahui prosesi tradisi Brokohan yang ada di masyarakat

Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang.

3. Untuk Mengetahui nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam

tradisi Brokohan yang ada di masyarakat Dusun Kadipiro Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Page 21: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

6

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah, Hasil penelitian ini dapat berguna untuk

melestarikan nilai-nilai budaya yang terdapat di Indonesia.

2. Bagi Masyarakat, Sebagai sumbangan informasi bagi semua lapisan

masyarakat agar tetap menjaga tradisi dan adat istiadat peninggalan

orang-orang Jawa yang ada sampai saat ini.

3. Bagi IAIN Salatiga, Untuk memperkaya perbendaharaan perpustakaan

di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

4. Bagi Peneliti, Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan

wawasan dan bahan dokumentasi untuk penelitian lebih lanjut.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman, penulis akan mengartikan beberapa

kata yaitu:

1. Nilai

Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, tentang tujuan budaya yang

akan dibangun bersama melalui bahasa, simbol dan pesan-pesan verbal

maupun non verbal. Nilai merupakan unsur penting dalam

kebudayaan, nilai juga membimbing manusia untuk menentukan

apakah sesuatu itu boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan

(Liliweri, 2003:82).

Page 22: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

7

2. Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah suatu proses edukatif yang mengarah

kepada pembentukan akhlak atau secara utuh dan menyeluruh,

menyangkut aspek jasmani dan rohani (Gunawan, 2014:8).

3. Tradisi

Istilah tradisi mengandung pengertian tentang adanya kaitan masa

lalu dengan masa sekarang.Ia menunjuk kepada sesuatu yang

diwariskan dari generasi ke generasi, dan wujudnya masih ada hingga

sekarang (Syam, 2005:277).

4. Brokohan

Brokohan itu asal katanya dari bahasa Arab yaituبركة ”barokah”

yang artinya adalah mengharapkan berkah dari Tuhan(Aizid, 2015:121)

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis

penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

mendefinisikan “Metodologi Kualitatif” sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati ( Moleong, 2011:4).

Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami fenomena yang

dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

Page 23: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

8

peranan, nilai dan tindakan secara menyeluruh. Penelitian ini biasanya

menggunakan metode yang biasanya dimanfaatkan oleh peneliti lain

yaitu dengan metode wawancara, pengamatan dan pemanfaatan

dokumen

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu data yang dikumpulkan

adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Selain itu,

semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa

yang sudah diteliti (Moleong, 2011:11).

Dalam penelitian kualitatif ini penulis hanya mencari gambaran

dan data yang bersikap deskriptif yang berada di Dusun Kadipiro Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, kehadiran peneliti sangatlah penting. Peneliti

bertindak sebagai instrument langsung sekaliguspengumpul data.

Peneliti dalam penelitian ini bertindak secara langsung ke lapangan

sehingga mendapatkan data yang riil dan akurat.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian Tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.Sebuah

Dusun yang tradisi Brokohannya masih begitu melekat.Alasan

tersebutlah yang menjadikan penulis ingin melakukan penelitian di

Dusun tersebut.

Page 24: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

9

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis dapat memperoleh informasi data dari

beberapa literatur buku maupun jurnal sebagai bahan teoritik dan

memperoleh sumber informasi riil dari proses data observasi dan

wawancara yang peneliti lakukan secara langsung yang kemudian

dianalisis.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan beberapa metode di antaranya:

a. Metode Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke

objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan

(Sudaryono, 2013:38).Metode ini penulis gunakan untuk

meperoleh data secara langsung tentang Tradisi Brokohan di

Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang 2015.Penulis melakukan pengamatan secara

langsung mengenai keterkaitan antara nilai-nilai pendidikan Islam

dengan tradisi Brokohan.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu alat pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya

(Sudaryono, 2013:35).Jadi disini harus terjadi kontak langsung

antar instrument dan peneliti pewawancara yaitu orang yang

Page 25: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

10

mengajukan pertanyaan, dan yang diwawancarai adalah orang yang

memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

c. Metode Dokumentasi

Dalam memperluas pengumpulan data, tehnik ini sangat

dibutuhkan. Jadi, “Tehnik ini adalah cara pengumpulan data

langsung dari tempat penelitian, buku-buku yang relevan,

peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter

dan data yang relevan (Sudaryono, 2013:41).Metode ini digunakan

untuk lebih memperluas pengamatan dan pengumpulan data

terhadap sesuatu yang diselidiki oleh peneliti.

6. Analisis Data

Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dapat dimulai

setelah peneliti memahami fenomena sosial yang sedang diteliti

dan setelah mengumpulkan data yang dapat dianalisis (Suprayogo

dan Tobroni, 2001:192). Kegiatan-kegiatan analisis selama penulis

mengumpulkan data meliputi:

a. Menetapkan fokus penelitian

b. Penyusunan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telah

terkumpul

c. Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan

temuan-temuan pengumpulan data sebelumnya

d. Pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik dalam rangka

pengumpulan data berikutnya

e. Penetapan sasarn-sasaran pengumpulan data berikutnya

Page 26: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

11

Setelah data terkumpul maka selanjutnya adalah tahap

menganalisis data, sebagai tahap akhir suatu penelitian maka penulis

menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, hal ini

disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua

yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang

sudah diteliti. Jadi,“ Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data serta menarik

kesimpulan (verifikasi)” (Milles, 1992:16-18).

Secara garis besar, teknik analisis data dalam penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut.Setelah data dirasakan cukup, selanjutnya

data tersebut ditelaah dan diseleksi.Jika terdapat data yang tidak

diperlukan, data tersebut direduksi.Setelah data baru hasil reduksi baik,

selanjutnya ditarik kesimpulan, yang merupakan hasil akhir atau

jawaban terhadap judul.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dalam

menggunakan kriteria kredibilitas. Hal ini dimaksudkan untuk

membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan

kenyataan yang ada dala latar penelitian. Menurut Moloeng

(2011:327), pemeriksaan keabsahan data yaitu:

a. Perpanjangan keikutsertaan

b. Ketekunan pengamatan

c. Pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi

Page 27: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

12

d. Analisis kasus negatif

e. Kecakupan referensional

f. Pengecekan anggota

g. Uraian rinci

h. Auditing

8. Tahap-tahap penelitian

Tahap-tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Tahap Pra lapangan

1) Mengajukan judul penelitian

2) Menyusun proposal penelitian

3) Konsultasi penelitian kepada pembimbing

b. Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi:

1) Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian

2) Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus

penelitian

3) Pencatatan data yang telah dikumpulkan

c. Tahap analisis data, meliputi kegiatan:

1) Penemuan hal-hal yang penting dari data penelitian

2) Pengecekan keabsahan data

d. Tahap penulisan laporan penelitian

1) Penulisan hasil penelitian

2) Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing

3) Perbaikan hasil konsultasi

4) Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian

Page 28: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

13

5) Ujian munaqosyah skripsi

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang

saling terkait dan melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi

Operasional,Metode Penelitian meliputi Metode Pemilihan

Subyek, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data serta

Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Nilai Pendidikan Islam

B. Konsep Ritual

C. Penelitian Terdahulu

BAB III HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi gambaran umum Dusun Kadipiro, Keadaan

Sosial Masyarakat, serta Tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro.

BAB IV ANALISIS DATA

Meliputi analisis tentang Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam

Tradisi Brokohan serta pembahasan

Page 29: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

14

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan data dan

saran.Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang dapat

mendukung laporan penelitian ini.

Page 30: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Nilai-nilai Pendidikan Islam

1. Pengertian Nilai

Nilai artinya sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan (Purwadarminta, 1999:677). Sesuatu itu bernilai berarti

sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Pada

hakikatnya nilai akan memberikan pengaruh dalam kehidupan sosial

manusia sehari-hari.

Nilai bersifat ideal, abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca

indera, sedangkan yang dapat ditangkap hanya barang atau tingkah laku

yang mengandung nilai tersebut.Nilai juga bukan fakta yang berbentuk

kenyataan dan konkret.Oleh karena itu masalah nilai bukan soal benar dan

salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak, disenangi atau tidak, sehingga

bersifat subjektif.Adapun dalam masyarakat yang dibahas adalah nilai inti

(score value), nilai inti ini diikuti oleh setiap individu atau kelompok yang

jumlahnya cukup besar, orang-orang itu benar-benar menjunjung tinggi

nilai itu sehingga menjadi salah satu faktor penentu untuk berperilaku

(Munandar, 1995:25).

Liliweri (2003:82) mendefinisikan nilai sebagai berikut,

Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, tentang tujuan budaya yang akan dibangun bersama melalui bahasa, simbol dan pesan-pesan verbal maupun non verbal. Nilai merupakan unsur penting dalam kebudayaan, nilai juga membimbing manusia untuk menentukan apakah sesuatu itu boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Page 31: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

16

Menurut Sykur (1996:22-13) pengertian nilai dari segi filsafat dipahami

dalam dua arti yaitu,

yang pertama arti ekonomis yaitu yang berhubungan dengan kualitas atau harga suatu barang. Arti yang kedua yaitu tentang nilai-nilai Islami, ada dua cara untuk menentukan substansi nilai-nilai Islam; yang pertama lewat kajian ilmiah tentang sikap dan dan tingkah laku orang-orang muslim.Pendekatan nilai-nilai ajaran Islam semacam ini memang beguna untuk mengetahui sejauh mana seorang Muslim mengikuti ajaran.Cara kedua adalah merujuk kepada sumber aslinya, yaitu Al-Qur’an dan al-Hadits.

Dilihat dari segi kebutuhan hidup manusia, nilai menurut Sjarkawi

(2009:29).

a. Nilai moral

b. Nilai sosial

c. Nilai undang-undang

d. Nilai agama

Keempat nilai tersebut berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan,

dari kebutuhan yang paling sederhana yakni kebutuhan akan fisik biologis,

keamanan, harga diri dan yang terakhir kebutuhan jati diri.

Menurut Thoha (1996:64) sumber nilai dalam kehidupan manusia

yaitu,

a. Nilai Illahi (nilai religi) yaitu nilai yang dititahkan Tuhan melalui para rasul-Nya, yang berbentuk takwa, iman, adil yang diabadikan dalam wahyu Illahi.

b. Nilai Insani yaitu nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia serta hidup berkembang dari peradaban manusia.

Kedua nilai tersebut dilihat dari ruang lingkup hidup manusia sudah memadahi.Sebab, mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Page 32: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

17

2. Pengertian Pendidikan Islam

Definisi pendidikan Islam yang diungkapkan oleh Ahmad Tafsir

(2007:24) yaitu, “secara sederhana kata Islamdalam pendidikan Islam

menunjukkan warna pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang

berwarna Islam, pendidikan yang Islami yaitu pendidikan yang

pendidikan yang berdasarkan Islam”.

Pendidikan Islam menurut Gunawan (2014:8) adalah “suatu proses

edukatif yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau secara utuh

dan menyeluruh, menyangkut aspek jasmani dan rohani”.Pendidikan

Islam adalah usaha yang lebih khusus dan ditekankan pada

pengembangan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani lainnya

agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengajarkan ajaran

Islam.

Pendidikan Islam menurutn Muhaimin (2009:14) adalah “sistem

pendidikan yang dikembangkan dan dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai

Islam”.

Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah sebagaimana yang dikutip

oleh Gunawan (2014:10) menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam

dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu:

1. Tujuan Pendidikan jasmani ( al-ahdaf al jismiyah ). Bahwa

proses pendidikan ditujukan dalam rangka mempersiapkan diri

manusia sebagai pengemban tugas khalifah fi al-ardh.

2. Tujuan pendidikan rohani dan agama (al-ahdaf al-ruhaniyah

wai ahdaf al diniyah). Bahwa proses pendidikan ditujukan

Page 33: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

18

dalam rangka meningkatkan pribadi manusia dari kesetiaan

yang hanya kepada Allah semata, dan melaksanakan akhlak

qur’ani yang diteladani oleh Nabi SAW sebagai perilaku

perwujudan keagamaan.

3. Tujuan pendidikan akal (al-ahdaf al-akliyah). Bahwa proses

pendidikan ditujukan dalam rangka mengarahkan potensi

intelektual manusia untuk menemukan kebenaran dan sebab-

sebabnya, dengan menelaah ayat-ayatnya (baik qauliyah dan

kauniyah).

4. Tujuan pendidikan sosial (al-ahdaf al-ijtimaiyah). Bahwa

proses pendidikan ditujukan dalam rangka pembentukan

kepribadian yang utuh. Pribadi disini tercermin sebagai al-nas

yang hidup pada masyarakat plural .

Ke-empat tujuan pendidikan Islam ini harus diarahkan menuju

pada kesempurnaan.Dan keempat tujuan ini tentu harus tetap dalam satu

kesatuan yang tidak terpisah-pisah.

Pendidikan Islam dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah dan

di masyarakat.Menurut Daradjat (2011:44) “masyarakat turut serta

memikul tanggung jawab pendidikan dan sangat besar pengaruhnya dalam

memberi arah terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin

masyarakat atau penguasa yang ada didalamnya”.Lingkungan masyarakat

juga merupakan tempat bergaul sekaligus menerima pendidikan social

bagi setiap keluarga yang ada di dalamnya. Dan agama sebagai sumber

sosial normatif dapat dipahami sebagai substansi nilai yang erat kaitannya

Page 34: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

19

dengan aspek pengalaman dan sejumlah peristiwa sehari-hari. Biasanya

melibatkan kepercayaan dan tanggapan pada sesuatu yang berada di luar

jangkauan manusia.

Oleh karena itu, secara sosiologis agama menjadi penting dalam

kehidupan manusia bermasyarakat.Pembinaan nilai agama dalam

masyarakat dapat dilihat dari akhlak keluarga yang berada di dalamnya.

3. Pengertian Nilai Pendidikan Islam

Menurut Ardhana dalam (Muhaimin, 1993:124), kehidupan manusia

tidak lepas dari nilai, dan nilai itu selanjutnya perlu

diinstitusikan.Institusionalisasi nilai yang terbaik adalah melalui upaya

pendidikan. Hakikat pendidikan adalah proses tranformasi dan internalisasi

nilai, proses pembiasaan terhadap nilai, proses rekonstruksi nilai, serta

penyesuaian nilai.

Nilai Pendidikan Islam bermakna sebagai konsep-konsep pendidikan

yang dibangun berdasarkan ajaran Islam sebagai landasan etis, moral dan

operasional pendidikan (Sarjono, 2005:137).Berdasarkan pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat-

sifat atau hal-hal yang melekat dalam pendidikan Islam yang digunakan

manusia sebagai dasar untuk mengabdi pada Allah SWT.

Ada beberapa butir nilai, hasil deduksi dari Al-Qur’an yang dapat

dikembangkan untuk penerapan pendidikan Islam (Muhaimin, 2011:64)

yaitu:

a. Nilai Ibadah Penerapan dan pengembangan pendidikan Islam merupakan Ibadah.

b. Nilai Ihsan

Page 35: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

20

Pendidikan Islam hendaknya dikembangkan untuk berbuat baik kepada semua pihak pada setiap generasi, disebabkan karena Allah Swt. telah berbuat baik kepada manusia dengan aneka nikmat-Nya, dan dilarang berbuat kerusakan dalam bentuk apapun.

c. Nilai Kerahmatan Pendidikan Islam hendaknya ditujukan bagi kepentingan dan kemaslahatan seluruh umat manusia dan alam semesta.

d. Nilai Amanah Pendidikan Islam adalah amanah dari Alah Swt. Sehingga, pengembangandan penerapannya dilakukan dengan niat, cara dan tujuan sebagaimana dikehendaki-Nya.

e. Nilai Dakwah Pengembangan dan penerapan pendidikan Islam merupakan wujud dialog dakwah menyampaikan kebenaran Islam.

B. Konsep Ritual

1. Pengertian Ritual

Menurut Koentjaraningrat (1990:190) upacara ritual atau ceremony

adalah “sistem atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau

hukum yang berlaku di masyarakat dan berhubungan dengan berbagai

macam peristiwa yang biasanya terjadi di dalam masyarakat yang

bersangkutan”.

Menurut Winnick dalam (Syam, 2005:17) ritual adalah

“seperangkat tindakan yang dimantapkanmelalui tradisi. Ritus tidak

sama dengan pemujaan, karena ritus merupakan tindakan yang bersifat

keseharian”.

Ritual dibagi menjadi dua yaitu dari segi tujuan (makna) dan cara

(Djamari, 1993:http://blogspot.co.id/ritual-dan-institusiIslam.html

diakses pada Sabtu,16 Mei 2015, pukul 13:12) WIB. Dari segi tujuan

ritual dibagi menjadi tiga yaitu:

Page 36: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

21

a. Ritual yang tujuannya bersyukur kepada Tuhan.

b. Ritual yang tujuannya mendekatkan diri kepada Tuhan agar

mendapatkan keselamatan dan rahmat.

c. Ritual yang tujuannya meminta ampun atas kesalahan yang

dilakukan.

Adapun dari segi cara, ritual dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Individual

Sebagian ritual dilakukan secara perorangan, bahkan ada

yang dilakukan dengan mengisolasi diri dari keramaian, seperti

meditasi, bertapa, dan yoga.

b. Kolektif

Ritual yang dilakukan secara kolektif (umum), seperti

khotbah, salat berjamaah, dan haji.

Menurut Dhavamony dalam (Syam, 2005:19), ritual dibedakan

menjadi empat macam, yaitu:

a. Tindakan magi, yang dikaitkan dengan penggunaan bahan-

bahan yang bekerja karena daya-daya mistis.

b. Tindakan religius, kultus para leluhur juga bekerja dengan cara

ini.

c. Ritual konstitutif yang mengungkapkan atau mengubah

hubungan sosial dengan merujuk pada pegertian-pengertian

mistis, dengan cara ini upacara-upaca menjadi khas.

Page 37: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

22

d. Ritual faktitif yang meningkatkan produktivitas atau kekuatan,

atau pemurnian dan perlindungan, atau dengan cara lain

meningkatkan kesejahteraan materi suatu kelompok.

2. RitualSlametan

Menurut Geertz (1981:11) “di pusat keseluruhan sistem agama

Jawa, terdapat suatu ritus yang sederhana, formal, jauh dari keramaian

dan dramatis itulah slametan”. Slametan adalah versi Jawa dari apa

yang barangkali merupakan upacara keagamaan yang paling umum di

dunia, ia melambangkan kesatuan mistis dan sosial mereka yang ikut

serta di dalamnya.Slametan adalah ritus bagi mereka yang hidup

(Beatty, 2001:42).

Menurut Khalil (2008:278) penertian slametan adalah,“salah satu

adat istiadat, sebagai ritual keagamaan yang paling populer di dalam

masyarakat Islam Jawa yaitu upacara ritual komunal yang telah

mentradisi di kalangan masyarakat Islam Jawa yang dilaksanakan

untuk peristiwa penting dalam kehidupan seseorang”. Slametan

diyakini sebagai sarana spiritual yang mampu mengatasi segala bentuk

krisis yang melanda serta bisa mendatangkan berkah bagi mereka.

Menurut Aizid (2015:83) pengertian slametan adalah,

kegiatan masyarakat Jawa yang biasanya digambarkan sebagai pesta ritual, baik upacara di rumah maupun di desa. Saat pelaksanaan slametan, sejumlah orang duduk melingkar di atas tikar untuk berdoa bersama. Selesai berdoa dilanjutkan makan bersama hidangan yang telah disiapkan, selain itu tuan rumah juga sudah menyiapkan bungkusan yang dibagi-bagikan kepada orang-orang yang hadir. Bungkusan tersebut berisi nasi beserta lauk-pauk dan makanan kecil.

Page 38: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

23

Kebanyakan slametan diselenggarakan di waktu malam, segera

setelah matahari terbenam dan sembahyang magrib telah dilakukan

oleh mereka yang mengamalkannya.Jika menyangkut kelahiran atau

kematian, maka peristiwa itu sendirilah yang menentukan waktunya.

Menurut Gerrtz (1981:38)Slametan terbagi dalam empat jenisyaitu:

a. yang berkisar sekitar krisis-krisis kehidupan atau lingkaran hidup ( kelahiran, khitanan, perkawinan dan kematian).

b. yang ada hubungannya dengan hari-hari raya Islam (Maulud Nabi, Idul Fitri, Idul Adha dan sebagainya).

c. yang ada sangkutannya dengan integrasi sosial desa (bersih desa).

d. yang diselenggarakan dalam waktu yang tidak tetap, tergantung kepada kejadian luar biasa yang dialami seseorang (pindah tempat, ganti nama, sakit).

Secara umum, tujuan slametan adalah untuk menciptakan keadaan

sejahtera, aman dan bebas dari gangguan makhluk yang nyata maupun

halus (suatu keadaan yang disebut slamet) ( Beatty, 2001:43).

Suatu ciri yang menonjol dalam kajian antropologi mengenai ritual

di tempat-tempat lain di Indonesia adalah unsur eksplisit slametan yakni

perlunya menyatakan dengan jelas maksud slametan dan mengucapkannya

dengan tegas makna setiap unsur. Tamu yang hadir tidak bersifat pasif

melainkan menjadi saksi yang mengabsahkan maksud tuan rumah.

Persetujuan mereka diperlukan dan setiap kalimat pernyataan simbolik

diikuti oleh ucapan “Ya” bersama-sama (Beatty, 2001:47). Mirip dengan

apa yang dikemukakan Woodward (1988:80), bahwa ucapan “Amin” yang

mengikuti setiap kalimat doa dalam bahasa Arab”mentransformasikan doa

individual menjadi doa kolektif.

Page 39: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

24

Interpretasi terhadap slametan yang sudah memiliki formulasi

tertentu dalam sambutan-sambutan upacara menyelimuti posisi dan

motivasi yang beraneka ragam.Dari sini ada dua titik garis ekstrim, yakni

mistikal dan santri, dengan mayoritas terletak di antara keduanya.Adalah

kaum mistik yang bergerak lebih jauh dalam mengembangkan gagasan dan

penerjemahan yang berkenaan dengan simbol-simbol slametan (Khalil,

2008:280).

3. Brokohan

Brokohan atau Barokahan merupakan salah satu upacara adat Jawa

untuk menyambut kelahiran bayi. Upacara adat ini mempunyai makna

sebagai ungkapan rasa syukur dan sukacita karena proses kelahiran

berjalan lancar. Brokohan berasal dari bahasa Arab yaitu

,Barokah” yang maknanya mengharapkan berkah (Aizid“بركة

2015:121) dantelah mengalami perubahan menurut lidah orang Jawa.

Firman Allah SWT dalam Q.S. An Nahl:78

Artinya:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalamkeadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”(Q. S. An Nahl ayat 78).

Page 40: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

25

4. Dasar Hukum Pelaksanaan Tradisi Brokohan

Artinya:

Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, Sesunguhnya Aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya Aku Telah menamai dia Maryam dan Aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk" (QS. Ali ‘Imran:36).

علیھ وسلم فس اه ولد لي غالم فأتیت بھ النبي صلى هللا م

إبراھیم فحنكھ بتمرة ودعا لھ بالبركة

Artinya:

“Anakku telah lahir, maka aku bawa kepada Nabi saw. Maka beliau memberinama kepadanya dengan nama Ibrahim, lalu diusap langit-langit mulutnya dengan kurma dan dido’akan dengan barakah. (HR. Bukhari dari Abu Musa r.a.)

یتھ باسم أبي إبراھیم ولد لي اللیلة غالم فسمArtinya:

“Semalam telah lahir anakku laki-laki,lalu aku beri nama dia dengan nama kakekku, Ibrahim. (HR. Muslim dari Anas)

Page 41: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

26

ذ الحسن والحسین ویقول إن علیھ وسلم یعو نبي صلى هللا

ذ بھا إسماعیل وإسحاق أعوذ بكلمات هللا أباكما كان یعو

ة من ة التام ة ومن كل عین الم كل شیطان وھام

Artinya:

“Adalah Rasulullah saw memohon perlindungan bagi Hasan dan Husen (cucu beliau) dan bersabda: Sesungguhnya Nabi Ibrahim memohonkan perlindungan bagi Isma’il dan Ishaq sebagai berikut: A’udzu bikalimatillahit taam mati min kulli syaithani wa hammatin wamin kulli ‘ainiammatin. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas).

ة ة ومن كل عین الم ة من كل شیطان وھام التام عوذ بكلمات هللا

Artinya:

“Aku berlindung dengan firman-firman Allah yang sempurna dari seluruh syaitan, segala macam gangguan dan penggoda yang jahat.

a. Hubungan antara Tradisi Brokohan dengan Pendidikan Islam

Hubungan antara Tradisi Brokohan dengan Pendidikan Islam

sebagai berikut:

1. Dengan adanya tradisi Brokohan kita termasuk melestarikan

budaya serta memberikan transformasi kebudayaan baru yang

belum dikenal oleh masyarakat.

2. Salah satu sarana untuk menjaga warisan budaya agar tidak

diklaim oleh para penjajah budaya.

Page 42: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

27

b. Pengaruh Positif Pelaksanaan Tradisi Brokohan

Pengaruh positif bagi kehidupan bermasyarakat di Dusun

Kadipiro, yaitu:

1. Masyarakat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT

dengan selal bersukur atas segala nikmat yang telah diberikan

oleh-Nya.

2. Terjalin kehidupan yang rukun antar umat Islam.

3. Adanya rasa kebersamaan yang tinggi dalam kehidupan

bermasyarakat.

c. Hikmah Pelaksanaan Tradisi Brokohan

1. Takwa Kepada Allah SWT

Makna pertama yang dapat dipetik dari tradisi Brokohan

adalah ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab, dalampraktiknya,

terdapat kegiatan doa bersama untuk mendoakan bayi dan ibu

baru serta doa keselamatan untuk semua orang yang hadir.

Selain itu, karena tradisi brokohan dilaksanakan setelah prosesi

kelahiran bayi, maka slametan ini dapat dikatakan sebagai

bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran

yang selamat.

2. Kebersamaan dan Gotong-royong

Makna lain yang dapat dipetik dari tradisi brokohan ini

adalah rasa kebersamaan, persatuan serta gotong-royong. Hal

ini disebabkan slametan brokohan melibatkan orang banyak

meliputi pemuka agama, dukun bayi, sanak saudara dan

Page 43: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

28

tetangga sekitar yang bekerja sama dan bergotong- royong,

mulai dari persiapan sampai akhir acara.

3. Kepedulian terhadap masyarakat sekitar

4. Melestarikan budaya

Tradisi brokohan merupakan salah satu dari sekian banyak

tradisi yang masih dilaksanakan di Dusun Kadipiro

DesaKarangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Dengan dilaksanakannya tradisi ini, budaya akan terus dilestarikan.

Orang-orang yang hadir dalam tradisi ini dapat menceritakan dan

mencontokannya kepada anak dan cucu mereka kelak.

C. Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan

beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis

baca diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Widi Agung Prasetyawan (2010),

dengan judul “Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Hindu :

StudiTentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam di

GununggangsirBejiPasuruan” . Pada penelitian tersebut dijelaskan

Budaya Brokohan merupakan peninggalan agama Hindu yang diubah

menjadi budaya sesuai ajaran agama Islam. Hal ini ditujukan untuk

menciptakansuasana Islami yang mengarah pada ketauhidan. Awalnya

budaya Brokohan adalah budaya Hindu berupa sesaji dikirimkan ke

candi sebagai ungkapan syukur atas anugerah yang diberikan berupa

seorang bayi lahir dengan selamat serta sempurna. Pada ritual

Page 44: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

29

keagamaan ini banyak pembacaan mantra-mantra agama Hindu yang

dipimpin oleh sesepuh desa. Namun keadaan masyarakat

Gununggangsir sekarang sudah berubah dan mayoritas beragama

Islam, ritual Brokohan mengalami pergeseran seperti digantinya

mantra-mantra agama Hindu menjadi bacaan-bacaan ayat suci Al-

Qur'an dan ditutup dengan do'a menurut agama Islam. Selain itu juga,

sesaji tetap ada tetapi tidak sebesar pada masa Hindu melainkan sesuai

kemampuan ekonominya. Dan melahirkan bayi dilaksanakan di dalam

rumah tidak lagi di candi.

Letak perbedaan penelitian adalah fokus penelitian yang lebih

mengarah pada proses akulturasi tradisi Brokohan menyangkut sesaji

dan mantra-mantra Hindu menjadi bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an

sehingga tidak terfokus pada nilai pendidikan Islam yang terkandung

dalam tradisi tersebut.

2. Penelitian skripsi oleh Retna Wahyu Kinasih (2013) dengan judul

“Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Upacara-upacara Kelahiran

Sejak Masa Prenatal Sampai Balita di Dusun Sojomerto Kidul

DesaSidomulyo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang”. Pada

penelitian tersebut dijelaskan bahwa pelaksanaan upacara kelahiran

sejak masa prenatal sampai balita di Dusun Sojomerto Kidul, hanya

sedikit perbedaan dari sajian atau perlengkapan dengan daerah lain.

Bagi orang yang memiliki

Page 45: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

30

dana lebih biasanya pelaksanaan upacara kelahiran itu dilaksanakan

secara komplit. Tetapi kebanyakan dari masyarakat Dususn Sojomerto

lebih memilih untuk melakukan selamatan secara sederhana.

Letak perbedaan penelitian adalah pada tujuan penelitian yang

bertujuan untuk meneliti semua nilai-nilai pendidikan Islam dalam

upacara-upacara kelahiran sejak masa prenatal sampai balita dan tidak

hanya pada satu jenis upacara saja. Sehingga tradisi brokohan tidak

dibahas secara lebih mendalam.

Page 46: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

31

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Letak Geografis Dusun Kadipiro

Dusun Kadipiro merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Adapun dusun-dusun yang berbatasan dengan dusun Kadipiro

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Getas

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Beran

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kauman Lor

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karanganyar

Luas Dusun Kadipiro kurang lebih 17 ha, yang terdiri dari tanah

sawah, tanah pekarangan, tanah pemukiman, jalan, serta sungai

(Sumber: Data Demografi Desa Karangtengah).

Menurut data monografi Januari 2015, jumlah penduduk Dusun

kadipiro adalah 815 jiwa, dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin

adalah sebagai berikut:

2. Keadaan Demografi

a. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Menurut data statistik tahun 2015, jumlah penduduk Dusun

Kadipiro adalah 815 jiwa, dan dikelompokkan berdasarkan jenis

kelamin yaitu sebagai berikut:

Page 47: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

32

Tabel 1

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No RT Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 RT.001 127 145 272

2 RT.002 56 63 119

3 RT.003 101 104 205

4 RT.004 43 41 84

5 RW.005 60 75 135

Jumlah RW : 006 387 428 815

Jumlah Total 387 428 815

Sumber :Data Demografi Desa Karangtengah

b. Agama

Masyarakat Dusun Kadipiro mayoritas penganut agama

Islam, beberapa warga ada yang menganut agama lain. Agama

yang dianut oleh masyarakat Dusun Kadipiro adalah sebagai

berikut :

Page 48: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

33

Tabel2

Data Pemeluk Agama

No RT Islam Kristen Katolik Hindu Budha Jumlah

1 01 216 42 5 9 272

2 02 101 16 2 119

3 03 182 22 4 205

4 04 84 84

5 05 122 4 5 4 135

JUMLAH 705 81 14 15

Sumber: Data Demografi Desa Karangtengah

c. Keadaan Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

Berdasarkan mata pencaharian penduduk Dusun Kadipiro,

sebagian besar adalah karyawan swasta.Karena di dekat dusun

tersebut terdapat pabrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

table berikut ini:

Page 49: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

34

Tabel 3

Data Mata Pencaharian Penduduk

No Pekerjaan LK PR Jumlah

1 Belum/Tidak Bekerja 78 85 163

2 Mengurus Rumah Tangga 109 109

3 Pelajar/Mahasiswa 58 68 126

4 Pensiunan 2 1 3

5 Pegawai Negeri Sipil 7 2 9

6

Tentara Nasional

Indonesia 4 4

7 Perdagangan 1 1 2

8 Petani/Pekebun 25 21 46

9 Karyawan Swasta 116 65 181

10 Karyawan BUMN 1 1

11 Buruh Harian Lepas 41 46 87

12 Guru 1 1

13 Bidan 1 1

14 Perangkat Desa 1 1

15 Wiraswasta 53 28 81

JUMLAH 387 428 815

Sumber: Data Demografi Desa Karangtengah

Page 50: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

35

3. Keadaan Sosial Budaya

Pola sosial yang sekarang berkembang di wilayah Dusun Kadipiro

adalah kehidupan masyarakat pedesaan.Artinya, budaya dan nilai-nilai

tradisi masih terjaga.Masyarakat di Dusun Kadipiro memiliki sifat

bergotong-royong yang tinggi. Sifat seperti ini, merupakan peran serta

masyarakat dalam pembangunan sehingga hal ini sebagai modal yang

besar bagi efisiensi dan produktivitas yang lebih terarah dan terencana

untuk bersama-sama dalam pelaksanaan pembangunan di segala

bidang di wilayah Dusun Kadipiro.

Aspek pemberdayaan mayarakat khususnya masyarakat lokal harus

menjadi prioritas dalam pengembangan sosial budaya masyarakat.

Proses pemberdayaan masyarakat yang utama adalah mengembangkan

dan mempertahankan sikap parsitipatif masyarakat dalam proses

pembangunan.

4. Kegiatan Keagamaan Masyarakat

Sebagian besar masyarakat Dusun Kadipiro beragama Islam.

Sehingga ada banyak kegiatan yang dilaksanakan disisni (Sumber:

Data Masyarakat Dusun Kadipiro). Kegiatan tersebut adalah:

a. Kegiatan Yasinan (pembacaan Surat Yasiin dan tahlil) setiap

hari Kamis atau malam Jum’at

Kegiatan ini dihadiri oleh para Bapak dan ibu.Tempat

pelaksanaan kegiatan ini di rumah warga secara bergiliran.

b. Kegiatan Yasinan Remaja Masjid

Page 51: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

36

Selain Kegiatan para Bapak dan Ibu, Remaja Masjid juga

melaksanakan Kefiatan membaca QS.Yasiin dan tahlil.Bedanya

untuk tempat biasanya Remaja Masjid lebih memilih di masjid.

Hal ini dikarenakan para remaja tidak ingin merepotkan tuan

rumah dengan menyiapkan hidangan dan jamuan bagi mereka.

c. Kegiatan Mujahadah

Kegiatan mujahadah ini diikuti oleh para orangtua terdiri

dari bapak-bapak dan ibu-ibu.Kegiatan ini dilaksanakan pada

hari Kamis yaitu malam Jum’at Kliwon dan bertempat di

masjid.Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 20.00 – 11.30

WIB.

d. Fatayat Ibu-ibu

Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada hari Minggu pagi

dan diikuti oleh ibu-ibu. Biasanya bertempat dari satu dusun ke

dusun lain, karena fatayat ini merupakan kegiatan dalam

lingkup Desa.

e. Pengajian pada peringatan hari tertentu

Biasanya di Dusun ini rutin dilaksanakan baik pengajian

lingkup Dusun maupun pengajian akbar untuk memperingati

hari-hari tertentu. Misalnya isra’ mi’raj, Maulud Nabi dan lain-

lain.

f. Kegiatan TPA

Bagi anak-anak yang duduk di SD-SMP, mereka di beri

tambahan pelajaran mengenai agama Islam di TPA setiap sore

Page 52: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

37

hari.Pelaksanaannya dari hari Senin - Jum’at, di Masjid. Di sini

mereka belajar membaca iqra dan Al-Qur’an, menghafal

bacaan shalat dan doa sehari-hari, belajar ilmu tajwid dan

mendengarkan kisah-kisah teladan dari 25 Nabi.

g. Shalawatan

Setiap hari Senin malam, para remaja masjid membaca

shalawat di masjid bersama-sama dan kegiatan ini dilaksanakan

di masjid.

B. Temuan Penelitian

1. Sejarah Tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro

Tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro merupakan tradisi yang turun-

temurun yang telah diwariskan oleh nenek moyang terdahulu.1Tradisi

Brokohan sudah ada sejak dahulu dan dilaksanakan pada saat bayi

telah lahir yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada

Allah SWT karena bayi dan ibu selamat.Bersyukur artinya

mengucapkan terima kasih (syukur) kepada Allah SWT atas nikmat

yang diterima.

Tradisi brokohan merupakan tradisi yang tidak diketahui kapan

pastinya tradisi ini dimulai.2Masyarakat Jawa terkenal dengan

keteguhannya dalam mempertahankan dan melestarikan tradisi nenek

moyangnya. Setelah Islam masuk, para ulama seperti walisongo

memodifikasi kebudayaan yang berbau mistik dengan tradisi yang

sesuai dengan nilai-nilai Islam. Tradisi Jawa mengenai kelahiran

1 Wawancara dengan ibu Turmiyati pada hari senin, 8 Juni 2015 Pukul 19.30 WIB

2 Wawancara dengan Bapak Karmin Sahri pada hari Selasa, 9 Juni 2015 Pukul 13.00WIB

Page 53: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

38

seorang anak misalnya, sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.Lalu

oleh walisongo diubahlah kebiasaan tersebut menjadi sebuah tradisi

yang Islami.Brokohan artinya meminta doa dan keberkahan.

Maksudnya ialah serangkaian acara mulai dari mendhem

(mengebumikan) ari-ari, slametan dan peletakan nasi

slametanbrokohanke tempat ari-ari ditanam.

Pelaksanaan tradisi Brokohan sudah menjadi tradisi yang

dilakukan oleh sebagian masyarakat muslim, sebab asal-usul tradisi ini

sebenarnya meniru kebiasaan yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah

SAW. Sebagaimana acara “Brokohan” setiap bayi yang baru lahir

kemudian oleh Rasulullah SAW didoakan.Doa merupakan salah satu

komponen paling penting dalam Islam dan sebagai perisai orang-orang

mukmin. Tak terkecuali bagi sang bayi, sangat dianjurkan untuk

didoakan agar ia memperoleh kebaikan dalam beragama Islam dan

kebahagiaan di dunia maupun akhiratnya.

Istri Rasulullah SAW, Aisyah r.a. menuturkan: “Setiap bayi

yang dihadapkan kepada Rasulullah SAW, maka beliau menyuapinya

dengan kurma yang sudah dikunyah, dan mendoakannya dengan

keberkahan” (HR. Abu Daud).

Pelaksanaan Tradisi Brokohan di dusun Kadipro didasari

dengan nilai-nilai agama yang kuat, karena disamping mmelaksanakan

sunnah dari Nabi Muhammad SAW, dalam pelaksanaan tradisi

Page 54: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

39

Brokohan ini juga membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa

lainnya.3

2. Waktu Pelaksanaan Tradisi Brokohan

Pelaksanaan tradisibrokohan yaitu pada sore hari setelah bayi

lahir.Begitu bayi sudah dibawa pulang dari bidan atau rumah

sakit.Prosesi brokohan ini dilakukan saat bayi berusia satu hari.4Tetapi

jika bayi lahir pada pagi hari maka pelaksanaan tradisi ini dimulai saat

itu juga sampai siang hari.Waktu pelaksanannya berdasarkan waktu

kelahiran bayi tersebut.

3. Prosesi Tradisi Brokohan

Adapun serangkaian prosesi atau tahapan dalam pelaksanaan

tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

a. Mendhem(Mengebumikan) Ari-ari

Dalam tradisi Islam, semua yang termasuk bagian tubuh

manusia dianjurkan untuk dikubur atau dikebumikan. Masyarakat

muslim Jawa meyakini bahwa tradisi mendhem ari-ari termasuk

salah satu hal yang patut diutamakan. Sebab, mengebumikan ari-ari

dapat disamakan dengan mengubur orang yang meninggal.

Dalam ritual ini, ada beberapa perlengkapan sajian yang

harus disediakan. Sajian untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan

tidak sama. Untuk bayi laki-laki sajian yang digunakan adalah

ayam betina yang belum pernah kawin, sedangkan untuk bayi

3 Wawancara dengan Ibu Sunarti pada hari Selasa, 9 Juni 2015 Pukul 16.30 WIB

4 Wawancara dengan Bapak Deni Hariyanto ada hari Rabu, 10 Juni 2015 Pukul 10.00 WIB

Page 55: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

40

perempuan sajiannya adalah ayam jantan yang belum pernah

kawin.

Perlengkapan yang harus disediakan dalam pelaksanaan

mendhem ari-ari adalah5:

1. Bunga 7 rupa atau kembang setaman

2. Minyak wangi (baru)

3. Kunyit

4. Garam (sebaiknya yang sudah mempasir)

5. Benang putih dan jarum jahit (benang sebaiknya satu

gulung)

6. Kemiri, ikan asin

7. Sirih yang digulung dan diikat dengan benang

8. Uang logam recehan (beberapa keping)

9. Alat tulis (buku dan pensil)

10. Kertas (bertuliskan nama bayi, Tanggal lahir, Nama

orangtua, Asmaul Husna dam Ayat Kursi)

Setelah ari-ari dicuci bersih, kemudian ari-ari dibungkus

dengan kain putih dan dimasukkan ke dalam kendil yang terbuat

dari tanah liat yang ada atau mempunyai tutup.Setelah ari-ari

dimasukkan ke dalam kendil kemudian dimasukkan semua

peralatan tadi.Setelah itu kendil yang terbungkus kain putih

ditanam di halaman ataudi dalam rumah dengan kedalaman

secukupnya agar tidak dibongkar anjing atau kucing.Untuk

5 Wawancara dengan Ibu Darti pada hari Rabu, 10 Juni 2015 Pukul 15.30 WIB

Page 56: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

41

menghindari gangguan dari binatang tersebut maka sebaiknya

tempat tersebut diberi pagar.Selama 40 hari tempat ditanamnya ari-

ari tersebut diberi lampu (jaman dahulu menggunakan lampu

teplok) agar terang.

Biasanya yang menanam ari-ari adalah dukun bayi, jika

tidak boleh dilakukan oleh ayah dari bayi tersebut.Setelah ari-ari

ditanam kemudian dilanjutkan dengan membaca Al Fatihah,

QS.An-nas, Qs. Al Falaq dan QS.Al-Ikhlas.

b. Slametan Brokohan

Slametanbrokohan biasanya dihadiri oleh Pemuka Agama

sebagai pemimpin doa, dukun bayi, tetangga sekitar khususnya ibu-

ibu dan sanak saudara. Dalam slametan brokohan ini makanan

yang biasanya disajikan adalah:6

1) Jenang merah-putih

Jenang disini diartikan sebagai bubur.Warna merah putih

memiliki arti agar anak ini kelak selalu ingat dan hormat

kepada kedua orangtuanya.

2) Nasi ambeng

Nasi ambeng adalah berupa nasi putih yang diletakkan di atas

tampah dan diberi lauk pauk di sekelilingnya. Lauk pauk dapat

berupa perkedel, ikan asin, urap, telur rebus dan tempe goreng.

3) Jajan pasar

6 Wawancara dengan Ibu Siti Kholifatun pada hari Kamis, 11 Juni 2015 Pukul 15.30 WIB

Page 57: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

42

Jajan Pasar disini diartikan seperti kue-kue manis dan makanan

ringan lainnya yang dibeli di pasar.

4) Ingkung

Ingkung adalah satu ekor ayam jantan jawa utuh yang dimasak.

Sedangkan untuk perlengkapannya yaitu:

1) Kembang brokohan

Bunga ini biasanya banyak dijual di pasar.Dan terdiri dari

bberapa macam jenis bunga.

2) daun sirih

3) kinang dan gambir

Padaprinsipnya bentuk sajian dan perlengkapan disesuaikan

dengan kemampuan masing-masing.Slametan ini biasanya dimulai

dengan membaca doa yang dipimpin oleh tokoh agama. Doa yang

biasanya diucapkan dalamslametan brokohan yaitu:7

1) QS. Al-Fatihah

2) QS. Al-Insyiroh

3) QS. Al Qadr

4) Doa Keselamatan

5) Shalawat Nabi

Setalah itu dilanjutkan dengan makan bersama hidangan

yang telah didoakan dan disediakan oleh tuan rumah. Jika

memungkinkan biasanya tuan rumah juga menyiapkan hidangan

yang akan dibawa pulang para tamu dengan memasukkan hidangan

7 Wawancara dengan Bapak Mahmudi pada hari Kamis, 11 Juni 2015 Pukul 20.00 WIB

Page 58: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

43

ke dalam besek.Besek yaitu suatu wadah yang terbuat dari sayatan

bambu.

C. Peletakan Nasi Brokohan

Setelah Slametan brokohan selesai, nasi brokohan dan kembang

brokohan yang telah didoakan bersama-sama diletakkan di atas daun

pisang dan dibagi menjadi 3 bagian8:

1. Bagian pertama diletakkan di bawah tempat tidur sang bayi dan si ibu

baru.

2. Bagian kedua diletakkan di tempat pencucian ari-ari sang bayi.

3. Bagian ketiga diletakkan di tempat ari-ari di tanam.

Hal ini dilakukan karena ketiga rangkaian prosesi brokohantersebut

saling berkaitan satu sama lain.Biasanya sajian atau perlengkapan yang

digunakan di dalam selamatan brokohan terbagi menjadi 2, yaitu kalangan

biasa dan kalangan menengah ke atas. Untuk kalangan

biasaperlengkapannya seperti yang telah disebutkan di atas, sedangkan

untuk kalangan atas selain perlengkapan tersebut di tambahkan pula

perlengkapan sebagai berikut9:

1. Kelapa

Warna putih dari kelapa diyakini sebagai “sperma” atau benih laki-laki

dari bapak.

2. Gula Jawa

Gula Jawa berwarna merah, diyakini sebagai “sel telur” yaitu benih

perempuan dari ibu.

8 Wawancara dengan Ibu Sulimah pada hari Jum’at, 12 Juni 2015 pukul 13.00 WIB

9 Wawancara dengan Ibu Ratni pada hari Sabtu, 13 Juni 2015 Pukul 10.00 WIB

Page 59: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

44

3. Dawet

Makna dari dawet yaitu, santan (sperma Ayah), gula jawa (sel telur

ibu) dan cendol (butir-butir kehidupan).

4. Telur Bebek

Makna dari penggunaan telur bebek adalah, kulit telur bebek berwarna

biru. Sehingga telur bebek menggambarkan langit biru atau kuasa dari

langit.

Melalui sajian dan perlengkapan yang digunakan dalam slametan

brokohantersebut, seluruh orang yang hadir ingin mengungkapkan rasa

syukur atas kelahiran bayi dan menganggap bahwa Allah telah

merestui pasangan suami istri untuk memiliki keturunan.Tradisi

Brokohan di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah hanya dilaksanakan

oleh masyarakat yang beragama Islam. Hal ini dikarenakan Tradisi

Brokohan merupakan kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasululah

SAW. Selain itu pada saat pelaksanaannya, di dalamnya terdapat

pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dipimpin oleh pemuka agama

secara langsung.10

10

Wawancara dengan Ibu Sarwiyani pada hari Minggu, 14 Juni 2015 Pukul 18.30 WIB

Page 60: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

45

BAB IV

TRADISI BROKOHAN DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

A. Pendahuluan

Masyarakat Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan

Tuntang KabupatenSemarang merupakan daerah yang masih kental

dengan tradisinya.Bagi orang jawa, hidup ini penuh dengan upacara dan

tradisi, baik yang berkaitan dengan lingkaran hidup manusia maupun yang

berkaitan dengan aktivitas kehidupan (Jamil, 2002:131).Upacara

tradisional adat Jawa dilakukan demi mencapai ketentraman hidup lahir

batin.Dengan mengadakan upacara tradisional, masyarakat memenuhi

kebutuhan spiritualnya. Upacara-upacara itu semula dilakukan dalam

rangka untuk menangkal pengaruh buruk dari daya kekuatan gaib yang

tidak dikehendaki yang akan membahayakan bagi kelangsungan

kehidupan manusia.

Dalam berbagai kesempatan, upacara tradisional memang

dilaksanakan dengan melibatkan banyak orang.Mereka melakukan ritual

ini dengan dipimpin oleh sesepuh dan pinisepuh masyarakat.Upacara

tradisional juga berkaitan dengan lingkungan hidup. Masyarakat Jawa

mempercayai bahwa lingkungan hidup itu perlu dilestarikan dengan cara

ritual-ritual keagamaan yang mengandung nilai kearifan lokal (Purwadi,

2005:5). Pergantian waktu dan perubahan fase kehidupan merupakan saat-

saat yang perlu dicermati.Untuk itu mereka mengadakan “upacara

peralihan” yang berupa slametan, makan bersama (kenduri) dan

Page 61: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

46

sebagainya (Koentjaraningrat, 1982:243).Upacara-upacara ini menekankan

kesinambungan dan identitas yang mendasari semua segi kehidupan dan

transisi serta fase-fase khusus yang dilewatinya (Geertz, 1981:48).Salah

satu tradisi yang berkaitan dengan siklus kehidupan yaitu kelahiran dan

masih dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Kadipiro adalah tradisi

Brokohan.Tradisi Brokohan adalah warisan nenek moyang secara turun-

temurun dan merupakan satu dari banyak tradisi yang harus dilestarikan.

Pada bab ini akan diuraikan lebih jelas mengenai ritual dalam tradisi

brokohan dan nilai-nilai pendidikan Islam yang ada di dalamnya.

B. Tradisi Brokohan: Ritual Kolektif

Tradisi Brokohanmerupakan salah satu wujud kebudayaan sebagai

suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat

(Koentjaraningrat, 1984:5).Dalam kepercayaan lama, tradisi brokohan ini

dilakukan dengan mengadakan sesaji, tentu dengan hal tersebut diharapkan

orang yang melaksanakan tradisi ini senantiasa dalam keadaan

selamat.Tradisi brokohan merupakan salah satu bentuk ritual kolektif

karena dilakukan oleh banyak orang.Masyarakat dari berbagai kalangan

turut berpartisipasi dalam setiap ritual dan berperan penting demi

pelaksanaan acara ini.Tradisi Brokohan termasuk dalam ritual yang

didefinisikan oleh Winnick dalam Syam (2005:17) yaitu “seperangkat

tindakan yang selalu melibatkan agama, yang dimantapkan melaui tradisi

dan bersifat keseharian”.

Untuk itu mereka mengadakan “upacara peralihan” yang berupa

slametan, makan bersama (kenduri) dan sebagainya (Koentjaraningrat,

Page 62: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

47

1982:243).Upacara peralihan (ritesof passage) orang Jawa

menggambarkannya sebagai sebuah busur, mulai dari gerak-gerik isyarat

kecil tak teratur yang melingkungi kelahiran, sampai kepada pesta dan

hiburan besar yang diatur rapi pada khitanan dan perkawinan dan akhirnya

upacara-upaca kematian yang hening dan mencekam perasaan. Tradisi

Brokohan termasuk Ritualyang berkisar sekitar krisis-krisis kehidupan,

yaitu kelahiran.( Geertz, 1981:38).

C. Ritual Dalam Tradisi Brokohan

Tradisi brokohan yang terdiri dari beberapa ritual dan dilaksanakan

di Dusun Kadipiro menggambarkan ciri-ciri yang mirip dengan daerah

lainnya di Jawa. Ada slametan, ada sesaji, sambutan (yang disampaikan

oleh yang mewakili tuan rumah, bukan tuan rumah sendiri sebagaimana

ditemukan di daerah lain), dan doa-doa (Beatty, 2001:42). Di dalam tradisi

Brokohan terdapat tiga ritual, yaitu ritual mendhem (mengebumikan) ari-

ari, ritual slametan brokohan dan ritual peletakan nasi brokohan .

1. Mendhem (Mengebumikan) Ari-ari

Ritual mendhem (mengebumikan) ari-ari biasanya dilaksanakan

segera setelah bayi dilahirkan.Walaupun bayi dan ibu baru masih

berada di rumahsakit atau bidan, tali pusar dan tembuni dibawa pulang

oleh kerabat dan ayah kandung si bayi. Sesampainya di rumah ari-ari

tersebut dicuci dan ayah sang bayi bertugas menggali lubang untuk

mengebumikan ari-ari tersebut. Perlengkapan yang menunjang

terlaksananya ritual ini disiapkan langsung oleh dukun bayi.

Page 63: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

48

Ritual mendhem(mengebumikan) ari-ari ini merupakan perkara

yang serius.Tali pusar dan tembuni yang keluar dianggap sebagai adik

spiritual sang bayi sedangkan air ketuban yang mendahuluinya

(terpancar ke atas) dianggap sebagai abang spiritualnya. Selama tiga

puluh lima hari pertama mereka ini tinggal di dekat sang bayi untuk

melindunginya dari penyakit, yang pertama penyakit dari bumi, sedang

yang kedua penyakit yang datang dari langit( Geertz, 1981:59). Jika

bayi itu laki-laki, tali pusar dan tembuni dikubur di depan rumah, jika

perempuan dikubur di belakang rumah. Sebuah lampu kecil digantung

dan dibiarkan menyala disana selama tiga puluh lima sampai empat

puluh hari untuk mencegah gangguan roh-roh jahat.

2. Ritual Slametan Brokohan

Setelah ritual mendhem (mengebumikan) ari-ari selesai, kemudian

dilanjutkan dengan ritual slametan brokohan. Di sekitar kelahiran

terdapat empat slametan utama dan berbagai slametan kecil, yaitu

tingkeban (slametan pada bulan ketujuh kehamilan), slametan

brokohan( pada kelahiran bayi itu sendiri), slametan pasaran( lima

hari setelah kelahiran), slametan pitonan (tujuh bulan setelah

kelahiran). Ritual slametan kelahiran waktunya ditetapkan menurut

peristiwa kelahiran tersebut( Geertz, 1981:38). Jika bayi lahir pada

waktu siang hari, maka ritual ini dilaksanakan setelah

maghrib.Slametanbrokohan ini dihadiri oleh kaum wanita (tetangga

sekitar), sanak saudara dan pemuka agama. Penyelenggaraan slametan

Page 64: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

49

memiliki kegunaan yang lebih luas. Antara lain, slametan

meningkatkan rukun di antara peserta ritual (Geertz, 1960:66).

Rukun yang berarti harmoni sosial maupun pembentukan harmoni

itu merupakan nilai sosial yang penting dalam kehidupan desa.Dalam

slametan, rukun ditingkatkan melalui berbagai sarana yaitu

keikutsertaan dalam acara.Partisipasi bermakna “ikut merasakan

bersama” kesenangan pada saat itu, bantuan biaya dan tenaga dalam

pelaksanaan ritual slametan.

a. Pola Slametan

Semua wanita yang diundang adalah tetangga-tetangga dekat,

karena dalam slametan ini tuan rumah mengundang semua yang

tinggal paling dekat dengan rumahnya. Dasar penentuan jarak

(dekat dari rumah ke segala arah) , keluarga atau bukan, teman atau

bukan semua yang tinggal di situ harus datang. Mereka diundang

oleh utusan tuan rumah (seringkali anaknya sendiri) dalam waktu

lima atau sepuluh menit sebelum slametan dimulai, dan harus

segera datang serta membatalkan apa saja yang sedang mereka

lakukan. Begitu tiba, setiap tamu yang hadir duduk melingkar

diatas tikar yang telah disiapkan. Di tengah tikar tesebut

diletakkan hidangan beserta seluruh bahan upacara atau

perlengkapan yang dibutuhkan.Bila semua undangan sudah hadir

dan sekeliling tikar sudah penuh maka acara tersebut segera

dimulai.Di dalam ritual ini yang pokok adalah pembacaan doa

(donga) yang dipimpin oleh orang yang dipandang memiliki

Page 65: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

50

pengetahuan tentang Islam, apakah modin atau kiai (Jamil,

2002:131).Doa tersebut bertujuan untuk mendoakan sang bayi dan

memanjatkan syukur kepada Allah Swt.

Pertama, pemuka agama mengantarkan maksud dan tujuan

upacara sesuai dengan pesan yang punya hajat atau sahibul hajat

yaitu pelaksanaan slametanbrokohan ini bertujuan untuk bersyukur

kepada Allah Swt karena kelahiran selamat dan menyambut

kehadiran keluarga baru. Dilanjutkan dengan membaca surat Al-

Fatihah sebanyak tiga kali, surat Al-Insyroh tiga kali,Surat Al-Qadr

tiga kali, dan doa keselamatan. Acara dilanjutkan dengan bacaan

barzanji. Pemimpin doa dengan caranya yang khas membaca

shalawatan. Acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh

pemimpin doa (Mbah Modin). Salah satuciri slametan yang

menonjol dalam kajian antropologi adalah bagian doa dalam

bahasa Arab yang tidak dimengerti, sehingga para tamu yang

diundang hanya mengucapkan “Amin” di setiap doa.Karena

sakralnya ritual ini, para tamu yang terdiri dari tetangga dan

keluarga dekat harus melakukannya dengan khusyuk dan khidmad.

Di kalangan muslim yang taat beragama, ritual ini diisi dengan

pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan Shalawat Nabi. Tapi di

kalangan masyarakat yang kurang taat dalam beragama, acara ini

digunakan sebagai alasan untuk mengadakan lek-lekan dan keplek

sampai pagi (Jamil, 2002:105).Setelah selesai, acara makan

dimulai, setip orang mengambil sendiri makanan dari

Page 66: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

51

tempatnya.Tuan rumah berdiri, menyuruh hadirin mencicipi semua

hidangan. Ia sendiri tidak makan, karena ini slametan untuk istri

dan anaknya yang baru lahir.Selain itu, terdapat seperangkat

makanan yang dihidangkan bagi para peserta ritual ini, serta

makanan yang dibagikan kepada hadirin yang datang secara

merata, dan dimasukkan ke dalam tas kresek yang berisi

berkatyang berarti rahmat , suatu kata yang berasal dari bahasa

Arab, Baraka (Beatty, 2001:46) untuk dibawa pulang ke rumah

masing-masing. Sebagai pertanda akan pulang maka mbah Modin

mengucapkan bacaan Allahumma Shalli’ala SayyidinaMuhammad

(semoga Allah memberikan keselamatan pada baginda

Muhammad). Sembari bersalaman dengan tuan rumah, merka

mengatakan kabulo khajate (semoga hajatnya terlaksana). Mbah

Modin pulang paling belakang. Dengan penuh kesungguhan tuan

rumah pun mengatakan matur nuwun rawuhipun (terima kasih atas

kehadirannya). Setelah itu, upacara pun selesai.

b. Makna Simbolisme

Dalam bentuknya yang khas, makanan inti atau sesaji

dalam tradisi brokohanadalah nasi ambeng, ingkung dan ditambah

ubarampe(peralatan upacara) yang lain. Macam-macam hidangan

yang disajikan dalam ritual slametan tergantung pada jenis dan

tujuan slametan itu sendiri.Seringkali ada sebuah kerucut yang

terbuat dari nasi yang ditempatkan pada sebuah tampah

bambu.Contoh singkat yang berkaitan dengan simbolisme

Page 67: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

52

berkenaan dengan gagasan dan penerjemahan simbol-simbol

slametan salah satunya adalah sajian yang digunakan dalam ritual

slametan brokohan yaitu kelapa yang berwarna putih diyakini

sebagai unsur laki-laki, gula jawa berwarna merah yang diyakini

sebagai unsur perempuan (Khalil, 2008:280).Jumlah undangan

yang mengikuti slametan brokohan disesuaikan dengan

kesanggupan tuan rumah dalam menyediakan makanan dan tingkat

pentingnya slametan tersebut.

3. Peletakan Nasi Brokohan

Ritual selanjutnya adalah peletakan nasi brokohan.Yang bertugas

melaksanakan ritual ini adalah dukun bayi, sehingga tidak memerlukan

bantuan orang banyak.Nasi brokohan ini terdiri dari nasi beserta lauk-

pauk, beralaskan daun pisang dan terdapat kembang brokohan di

atasnya.Sebelum peletakkan, nasi brokohan ini telah didoakan

bersama-sama terlebih dahulu.Tempat-tempat yang diberi nasi

brokohan juga memiliki alasan tersendiri menurut kepercayaan

masyarakat Dusun Kadipiro.Tempat tidur bayi dan ibunya diberikan

nasi brokohan yang telah didoakan agar bayi tersebut terhindar dari

segala macam gangguan. Tempat pencucian ari-ari agar tempat

tersebut tidak dimasuki roh jahat dan tempat ditanamnya ari-ari agar

tidak diganggu oleh binatang seperti anjing dan kucing Dengan pola

ritual seperti ini, nilai-nilai Pendidikan Islam ada dalam pelaksanaan

tradisi Brokohan.

Page 68: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

53

D. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Brokohan

Nilai- nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam Tradisi Brokohan

di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang, yaitu:

1. Nilai Aqidah

Nilai aqidah merupakan pokok atau dasar-dasar manusia dalam

hidup di dunia.Iman memiliki arti keyakinan bahwa Allah SWT

yang berkuasa atas segala sesuatu.Sebagaimana dalam pelaksanaan

tradisi Brokohan memiliki tahapan acara yang bernuansa

Islami.Pada acara pembukaan, pembawa acara mengawalinya

dengan pembacaan basmalah bersama-sama yang bertujuan agar

prosesi ritual dapat berjalan lancar.

Masyarakat Dusun Kadipiro yang sampai saat ini masih

melaksanakan tradisi brokohan berkeyakinan bahwa di dalam

tradisi ini banyak pelajaran yang terkandung di dalamnya, seperti

nilai aqidah yang diwujudkan masyarakat dengan enam rukun

iman. Penerapan rukun iman dalam nilai aqidah tersebut adalah:

a. Iman Kepada Allah

Menanamkan keyakinan kepada orangtua baru pada

khususnya dan masyarakat Dusun Kadipiro pada umumnya

bahwa yang memberikan rezeki yaitu keturunan baru adalah

Allah SWT dan merupakan nilai aqidah dalam tradisi

Brokohan. Masyarakat meyakini bahwa tradisi Brokohan

merupakan suatu bentuk keyakinan bahwa yang memberikan

Page 69: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

54

keselamatan dalam proses kelahiran sehingga bayi dan ibunya

selamat adalah Allah SWT.Islam telah menganjurkan kepada

umat manusia untuk berdoa kepada Allah SWT ketika ingin

meminta sesuatu. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

yang terdapat dalam surat Al-Mu’min ayat 60,

Artinya:

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Kuakan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

b. Iman Kepada Rasul

Tradisi brokohan juga merupakan kebiasaan yang telah

dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW. Sehingga

tradisi ini merupakan sunnah rasul yang lebih utama

dilaksanakan.

اه علیھ وسلم فسم ولد لي غالم فأتیت بھ النبي صلى هللا

البركة إبراھیم فحنكھ بتمرة ودعا لھ ب

Artinya:

“Anakku telah lahir, maka aku bawa kepada Nabi saw. Maka beliau memberinama kepadanya dengan nama Ibrahim, lalu diusap langit-langit mulutnya dengan kurma dan dido’akan dengan barakah. (HR. Bukhari dari Abu Musa r.a.)

Page 70: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

55

2. Nilai Ibadah

Syariah mengatur hidup manusia sebagai hamba Allah yang

harus taat, tunduk dan patuh kepada Allah.Kataatan, ketundukan

dan kepatuhan kepada Allah dibuktikan dalam bentuk pelaksanaan

ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa oleh syariat Islam.

Esensi ibadah adalah penghambaan diri secara total kepada Allah

sebagai pengakuan akankelemahan dan keterbatasan manusia di

hadapan Allah. Secara umum Ibadah berarti mencakup semua

perilaku dalam semua aspek kehidupan yang sesuai dengan

ketentuan Allah SWT.

Ibadah dibagi menjadi 2 yaitu ibadah mahdhah dan ibadah

ghairu mahdhah.Ibadah mahdhah atau yang bersifat khusus

merupakan ibadah yang ditentukan syariat, contohnya wudhu,

shalat, puasa dan sebagainya.Sedangkan ibadah ghairu mahdhah

merupakan ibadah yang bersifat umum. Dengan kata lain semua

amalan yang ditujukan kepada Allah SWT juga disebut dengan

ibadah mahdhah. Contohnya bersyukur, tolong-menolong dan lain-

lain.Dalam perspektif Islam, membagi-bagikan makanan seperti

acara kenduri dan slametan dan termasuk tradisi brokohan

tergolong dalam sedekah.

Pelaksanaan tradisi brokohan merupakan salah satu sarana

untuk meningkatkan kualitas beribadah masyarakat, karena pada

dasarnya dalam pelaksanaan tradisi brokohanini masyarakat

melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan membaca shalawat

Page 71: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

56

Nabi. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dan shalawat Nabi tersebut

sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT, dan mendoakan agar

bayi yang baru lahir kelak menjadi anak yang

berguna.Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS.Adz-

Dzariyat ayat 56.

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

3. Nilai Amaliah

Dalam pelaksanaan tradisi brokohan, masyarakat senantiasa

meningkatkan amal kebaikan melalui shadaqah.Untuk keluarga

yang sedang berbahagia karena kehadiran anggota keluarga baru,

mereka menyediakan makanan untuk sajian brokohan seperti nasi

ambeng, jenang merah putih, jajan pasar dan ingkung.

Mereka juga menyediakan nasi yang ditempatkan ke dalam

besek untuk dibagikan kepada orang-orang yang hadir dengan

ikhlas sebagai ungkapan terima kasih atas doa yang diberikan

untuk si bayi. Untuk masyarakat dan tetangga sekitar mereka telah

ikhlas mendoakan dan membantu menyiapkan hidangan dan

perlengkapan untuk keperluan tradisi brokohan tersebut. Apabila

seseorang mengeluarkan shadaqah yang dilandasi dengan

keikhlasan maka Allah SWT akan melipat gandakan rezekinya,

sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 261

Page 72: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

57

Artinya:

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki.dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

4. Nilai Ukhuwah Islamiyah

Dalam setiap tradisi, termasuk tradisi Brokohan, tentunya

melibatkan banyak orang dan di dalamnya terjadi interaksi antar

individu .Sehingga terwujudlah rasa kebersamaan dan rasa

persatuan seluruh individu yang terlibat.Menjadikan masyarakat

Dusun Kadipiro sesantiasa hidup rukun, tentram dan

bahagia.Masyarakat ikut terlibat mulai dari persiapan

perlengkapan, mempersiapkan hidangan sampai pada tahap

pelaksanaan tradisi tersebut.Silaturahmi yang begitu erat dapat

terlihat saat acara selesai, orang-orang masih sibuk membersihkan

tempat acara, perlengkapan yang dipakai dan sebagainya.

5. Nilai Dakwah

Dalam pelaksanaan tradisi ini, dihadiri oleh sanak saudara,

pemuka agama, dukun bayi dan ibu-ibu yang merupakan tetangga

sekitar.Seringkali para ibu mengajak anak-anaknya untuk ikut

serta.Sehingga secara tidak langsung tradisi brokohan ini

menyampaikan ajaran islam kepada orang-orang yang hadir

Page 73: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

58

termasuk anak-anak. Menjadikan mereka mengetahui bahwa

tradisi brokohan tersebut mengandung nilai-nilai pendidikan

Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.Fushshilat ayat

33.

Artinya: Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushshilat ayat 33).

E. Kesimpulan

Ketika Islam datang tradisiBrokohan merupakan salah satu tradisi

yangtetap dilaksanakan, salah satunya adalah di Dusun Kadipiro Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.Hanya isinya

diubah sesuai dengan unsur-unsur dari ajaran Islam.Maka terjadilah

Islamisasi Jawa (keyakinan dan budaya Jawa) (Jamil,

2002:104).Pendekatan terhadap Islam Jawa menurut Roibin (2009:145)

dibagi menjadi dua bagian pertama, Islam dan Jawa dipahami sebagai dua

kekuatan yang saling berhadapan.Kedua, Islam dan Jawa dipahami sebagai

sinkretis, yang menyatakan bahwa Islam dan Jawa berkembang secara

bersama-sama, saling mengisi dan memaknai.Antara ajaran dan tradisi

lokal saling menyapa. Model kedua inilah menurut Woodward sebagai

masa depan agama, karena dianggap sebagai agama yang kreatif dan

dinamis. Hubungan antara budaya Jawa dengan Islam dalam aspek

kepercayaan dan ritual menunjukkan secara jelas baik secara langsung

maupun tidak langsung dan memang telah terjadi sebagai suatu upaya

Page 74: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

59

untuk mengakomodasikan nilai-nilai pendidikan Islam dengan budaya

Jawa. Salah satunya melalui tradisi brokohan yang di didalamnya memuat

ritual-ritual dengan warna Islami.Upaya ini masih terus berproses sampai

saat ini.Sebagian dari nilai pendidikan Islam telah menjadi bagian dari

budaya Jawa.

Page 75: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

60

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian tentang tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro

Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, berkaitan dengan

kepercayaan dan merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang

sampai sekarang masih tetap dilaksanakan dan dilestarikan oleh masyarakat.

Sebagaimana telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya dan sesuai dengan fokus

masalah, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

A. Kesimpulan

1. Sejarah tradisi Brokohan adalah tradisi turun temurun dan sudah ada

sejak dahulu. Tradisi Brokohan ini bertujuan untuk menyambut

kelahiran bayi dan mensyukuri karunia Allah SWT karena kelahiran

tersebut selamat. Tradisi ini adalah meniru kebiasaan yang telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

2. Dalam prosesi tradisi Brokohan banyak ritual yang dijalankan, yaitu

ritual mendhem (mengebumikan) ari-ari, ritual slametan Brokohan dan

ritual peletakan nasi brokohan. Dalam setiap pelaksanaannya, ritual

tersebut memiliki tatacara masing-masing meliputi makna dan

perlengkapan yang harus dipersiapkan.

3. Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalamtradisi Brokohan

adalah sebagai berikut:

a. Nilai Aqidah, yaitu masyarakat berkeyakinan bahwa yang

memberikan segala nikmat hanyalah Allah SWT dan tidak ada

Page 76: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

61

yang lain, dan tradisi ini merupakan ajaran Rasulullah SAW yang

harus diterapkan dalam kehidupan.

b. Nilai Ibadah, yaitu dalam pelaksanaan tradisi brokohan terdapat

pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan shalawat Nabi yang dapat

meningkatkan kualitas beribadah masyarakat.

c. Nilai Amaliah, tradisi Brokohan merupakan salah satu sarana

untuk meningkatkan amal kebaikan melalui shadaqah, baik tuan

rumah maupun masyarakat yang turut hadir dan berpartisipasi

dalam acara tersebut.

d. Nilai Ukhuwah Islamiyah, partisipasi masyarakat yang berbaur

menjadi satu mewujudkan rasa kebersamaan dan mempekuat tali

silaturahmi antar umat beragama.

e. Nilai Dakwah, pelaksanaan tradisi brokohan melibatkan banyak

orang sehingga secara tidak langsung tradisi ini menyampaikan

ajaran Islam dalam bentuk budaya kepada masyarakat yang hadir.

B. Saran

Pada akhir penulisan ini penulis berharap penelitian tentang nilai-

nilai pendidikan Islam dalam tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro ini,

dapat disempurnakan dengan mengadakan penelitian lebih lanjut dari

pembahasan topik masalah.Sehingga mendapat gambaran yang lengkap

mengenai ritual dalam tradisi Brokohan tersebut yang berupa upacara adat

turun temurun dari nenek moyang dalam skala yang lebih luas. Dari hasil

penelitian ini saya mengharapkan pada masyarakat Dusun Kadipiro Desa

Karangtengah, agar tetap menjaga, melestarikan dan mempertahankan

Page 77: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

62

tradisi yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga nilai-nilai pendidikan

Islam dapat terus di lestarikan dari generasi ke generasi.

Sebagai generasi muda dan penerus berkepribadian muslim,

dengan sendirinya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab akan

kelangsungan agama, umat maupun masa depan bangsa, demi tegaknya

ajaran agama Islam.

Page 78: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

63

DAFTAR PUSTAKA

Aizid, Rizem. 2015. Islam Abangan Dan Kehidupannya. Yogyakarta: DIPTA.

Al Qur’an Terjemah. 2007. Departemen Agama RI.

Beatty, Andrew. 2001. Variasi Agama Di Jawa Suatu Pendekatan Antropologi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamari, 1993. (online), (http://blogspot.co.id/ritual-dan-institusi Islam.html,

diakses 16 Mei 2015.

Geertz, Clifford. 1981. Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa.

Pustaka Jaya.

Gunawan, Heri. 2014. Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jamil, Abdul dkk. 2002. Islam Dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.

Khalil, Ahmad. 2008. Islam Jawa Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa.

Malang:UIN Malang Press

Kinasih, Retna Wahyu. 2013. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Upacara-

upacara Kelahiran Sejak Masa Prenatal Sampai Balita di Dusun

Sojomerto Kidul Desa Sidomulyo Kecamatan Salaman Kabupaten

Magelang. Skripsi ridak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga.

Koentjaraningrat.1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT

Gramedia.

Liliweri, Alo. 2003. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya.

Yogyakarta: LKIS.

Page 79: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

64

Milles, Mattew B dkk.1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: PT UI press.

Moleong, Lexy.J. . .2011 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Muhaimin & Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Filosofis

danKerangka Dasar Operasionalisasinya. Bandung: PT Trigenda Karya.

Muhaimin. 2011. Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nawawi, Imam. 2005. Terjemahan Hadits Arba’in dan Maknanya. Solo: Smart

Media.

Pranoto, Tjaroko HP Teguh. 2009. Tata Upacara Adat Jawa. Yogyakarta: Kuntul

Press.

Prasetyawan, Widi Agung. 2010. Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Hindu:

Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam di Gununggangsir

Beji Pasuruan. Tesis tidak diterbitkan. Fakultas Ushuludin dan Filsafat:

UIN Sunan Ampel Surabaya.

Purwadarminta, W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ke-3. Jakarta:

Balai Pustaka.

Purwadi. 2005. Upacara Tradisional Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roibin.2009. Relasi Agama dan Budaya Masyarakat Kontemporer. Malang:UIN-

Malang Press.

Sarjono. 2005. Nilai-nilai Dasar Pendidikan Islam. Pendidikan Agama Islam, Vol.

II (2):137.

Sjarkawi. 2009. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Alaska.

Page 80: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

65

Sudaryono, Gaguk Margono, & Wardani Rahayu. 2013. Pengembangan

InstrumenPenelitian Pendidikan. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Sulaeman, Munandar. 1995. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT ERESCO.

Suprayoga, Imam dan Tobroni. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: LKis Yogyakarta.

Syukur, F dkk.1996. Formulasi Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Woodward, Mark. R. 1999. Islam Jawa: Kesalehan Normatif versus Kebatinan.

Yogyakarta: LKis.

Page 81: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Silvana Diah

Tempat/tanggal lahir : Kabupaten Semarang, 20 juli 1992

Nim : 111 11 200

Alamat : Dusun Kadipiro RT/RW, 03/06, Desa

Karangtengah Kec. Tuntang, Kab. Semarang

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Jenjang Pendidikan :

1. SDN Karangtengah 01

2. SMPN 3 Tuntang

3. SMK Negeri 1 Salatiga

4. S1 Jurusan Tarbiyah PAI IAIN Salatiga

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya:

Penulis

Silvana Diah Nim.11111200

Page 82: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

PEDOMAN WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama :………………………

Jenis Kelamin :………………………

Waktu Pelaksanaan :………………………

B. Panduan Wawancara

1. Bagaimana sejarah tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro Desa

Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?

2. Apa tujuan diadakan ritual tradisi brokohan di dusun Kadipiro?

3. Kapan tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dilaksanakan?

4. Siapa saja yang terlibat dalam Tradisi Brokohan?

5. Bagaimana prosesi pelaksanaan tradisi Brokohan yang ada di Dusun

Kadipiro?

6. Doa apa saja yang dibaca dalam ritual tradisi Brokohan di Dusun

Kadipiro?

7. Apa saja sesaji dan perlengkapan yang ada dalam tradisi Brokohan?

8. Adakah nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi

Brokohan di Dusun Kadipiro?

9. Apa pengaruh positif dari pelaksanaan tradisi brokohan?

10. Apakah hikmah dari adanya tradisi Brokohan bagi masyarakat Dusun

Kadipiro?

Keterangan:

X : Peneliti

Y : Responden

Page 83: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

C. Identitas Responden

Nama : Turmiyati

Jenis Kelamin : Perempuan

Waktu Pelaksanaan : 8 Juni 2015, Pukul 19.30 WIB

D. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Turmiyati, Tradisi Brokohan di

Dusun Kadipiro merupakan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek

moyang terdahulu. Tradisi Brokohan sudah ada sejak dahulu dan

dilaksanakan pada saat bayi telah lahir ke dunia yang bertujuan untuk

mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena bayi dan ibunya

selamat. Di dalam tradisi Brokohan ini terdapat tiga ritual yang harus

dilaksanakan dan berkaitan satu sama lain. Ritual tersebut yaitu ritual

mendhem (mengebumikan) ari-ari, ritual slametan brokohan dan ritual

peletakan nasi Brokohan. Dalam pelaksanannya biasanya orang-orang

yang terlibat adalah pemuka agama, dukun bayi,ibu-ibu yng merupakan

tetangga sekitar dan sanak saudara. Tradisi Brokohan memuat nilai

pendidikan Islam yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya adalah

meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, karena masyarakat yakin

bahwa yang memberikan segala nikmat adalah Allah SWT.

Page 84: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Karmin Sahri

Jenis Kelamin : Laki-laki

Waktu Pelaksanaan : 9 Juni 2015, Pukul 13.00 WIB

B. Hasil wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Karmin Sahri,

menurut beliau tidak ada yang mengetahui kapan tradisi Brokohan

dimulai. Masyarakat Jawa termasuk salah satunya masyarakat Dusun

Kadipiro terkenal dengan keteguhannya dalam nenpertahankan dan

melestarikan tradisi peninggalan nenek moyangnya. Brokohan atau

Barokahan artinya meminta doa dan keberkahan. Meminta keberkahan

kepada Allah SWT agar anak yang baru lahir kelak menjadi anak yang

berguna. Pelaksanaan tradisi Brokohan sudah menjadi tradisi yang

dilakukan oleh sebagian masyarakat muslim, sebab asal-usul tradisi ini

sebenarnya meniru kebiasaan yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah

SAW. Masyarakat Jawa terkenal dengan keteguhannya dalam

mempertahankan dan melestarikan tradisi nenek moyangnya. Setelah

Islam masuk, para ulama seperti walisongo memodifikasi kebudayaan

yang berbau mistik dengan tradisi yang sesuai dengan nilai-nilai

Islam. Tradisi Jawa mengenai kelahiran seorang anak misalnya,

sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Lalu oleh walisongo

diubahlah kebiasaan tersebut menjadi sebuah tradisi yang Islami.

Page 85: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

Brokohan artinya meminta doa dan keberkahan. Maksudnya ialah

serangkaian acara mulai dari mendhem (mengebumikan) ari-ari,

slametan dan peletakan nasi slametan brokohan ke tempat ari-ari

ditanam.

Page 86: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Sunarti

Jenis Kelamin : Perempuan

Waktu Pelaksanaan : 9 Juni 2015 Pukul 16.30 WIB

B. Hasil Wawancara

Pelaksanaan Tradisi Brokohan di dusun Kadipiro didasari dengan nilai-

nilai agama yang kuat, karena di samping melaksanakan sunah dari Nabi

Muhammad SAW, dalam tradisi Brokohan ini juga membaca ayat-ayat

suci Al-Qur’an dan ayat-ayat lainnya. Pelaksanaan tradisi brokohan

merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas beribadah

masyarakat, karena pada dasarnya dalam pelaksanaan tradisi brokohan ini

masyarakat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan membaca shalawat

Nabi. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dan shalawat Nabi tersebut sebagai

sarana beribadah kepada Allah SWT. Orang-orang yang terlibat dalam

prosesi brokohan yaitu Pemuka Agama, dukun bayi, ibu-ibu tetangga

sekitar dan sanak saudara dekat. Tradisi Brokohan meliputi serangkaian

kegiatan dari mendhem (mengebumikan ari-ari), slametan Brokohan dan

peletakan nasi brokohan di tempat-tempat tertentu.

Page 87: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Deni Hariyanto

Jenis Kelamin : Laki-laki

Waktu Pelaksanaan : 10 Juni 2015 Pukul 10.00 WIB

B. Hasil Wawancara

Berdasarkan wawancara dengan bapak Deni Hariyanto, biasanya yang

melaksanakan prosesi tradisi Brokohan dalam ritual mendhem

(mengebumikan ari-ari) adalah dukun bayi. Waktu pelaksanaan tradisi

brokohan yaitu pada sore hari setelah bayi lahir. Begitu bayi sudah

dibawa pulang dari bidan atau rumah sakit. Prosesi brokohan ini

dilakukan saat bayi berusia satu hari. Tetapi jika bayi lahir pada pagi

hari maka pelaksanaan tradisi ini dimulai saat itu juga sampai siang

hari. Waktu pelaksanannya berdasarkan waktu kelahiran bayi tersebut.

Dalam pelaksanaan tradisi brokohan, masyarakat senantiasa

meningkatkan amal kebaikan melalui shadaqah. Untuk keluarga yang

sedang berbahagia karena kehadiran anggota keluarga baru, mereka

menyediakan makanan untuk sajian brokohan seperti nasi ambeng,

jenang merah putih, jajan pasar dan ingkung.

Page 88: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Darti

Jenis Kelamin : Perempuan

Waktu Pelaksanaan : 10 Juni 2015 Pukul 15.30 WIB

B. Hasil Wawancara

Masyarakat muslim Jawa meyakini bahwa tradisi mendhem ari-ari

termasuk salah satu hal yang patut diutamakan. Sebab, mengebumikan

ari-ari dapat disamakan dengan mengubur orang yang meninggal.

Dalam ritual ini, ada beberapa perlengkapan sajian yang harus

disediakan. Sajian untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan tidak sama.

Untuk bayi laki-laki sajian yang digunakan adalah ayam betina yang

belum pernah kawin, sedangkan untuk bayi perempuan sajiannya

adalah ayam jantan yang belum pernah kawin. Perlengkapan yang

harus disediakan dalam pelaksanaan mendhem ari-ari yaitu bunga 7

rupa atau kembang setaman, minyak wangi (baru), kunyit, garam

(sebaiknya yang sudah mempasir), benang putih dan jarum jahit

(benang sebaiknya satu gulung), kemiri, ikan asin, sirih yang digulung

dan diikat dengan benang, uang logam recehan (beberapa keping), alat

tulis (buku dan pensil), kertas (bertuliskan nama bayi, tanggal lahir,

ama orangtua, Asmaul Husna dam Ayat Kursi). Dalam pelaksanaan

tradisi ini, dihadiri oleh sanak saudara, pemuka agama, dukun bayi dan

ibu-ibu yang merupakan tetangga sekitar. Sehingga secara tidak

Page 89: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

langsung tradisi brokohan ini menyampaikan ajaran islam kepada

orang-orang yang hadir

Page 90: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Siti Kholifatun

Jenis Kelamin : Perempuan

Waktu Pelaksanaan : 11 Juni 2015 Pukul 15.30 WIB

B. Hasil Wawancara

Dalam slametan brokohan ini hidangan yang biasanya disajikan dan

harus ada yaitua Jenang abang putih. Jenang disini diartikan sebagai

bubur. Warna abang putih memiliki arti agar anak ini kelak selalu ingat

dan hormat kepada kedua orangtuanya. Nasi ambeng adalah berupa

nasi putih yang diletakkan di atas tampah dan diberi lauk pauk di

sekelilingnya. Lauk pauk dapat berupa perkedel, ikan asin, urap, telur

rebus dan tempe goreng. Jajan pasar disini diartikan seperti kue-kue

manis dan makanan ringan lainnya yang dibeli di pasar. Ingkung

adalah satu ekor ayam jantan jawa utuh yang dimasak. Sedangkan

perlengkapannya yaitu kembang brokohan, ini biasanya banyak dijual

di pasar. Dan terdiri dari beberapa macam jenis bunga, daun sirih,

kinang dan gambir. Hikmah yang dapat dipetik dari tradisi brokohan

ini adalah rasa kebersamaan, persatuan serta gotong-royong. Hal ini

disebabkan slametan brokohan melibatkan banyak orang.

Page 91: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Mahmudi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Waktu Pelaksanaan : 11 Juni 2015 Pukul 20.00 WIB

B. Hasil Wawancara

Bentuk sajian dan perlengkapan disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing individu. Slametan Brokohan biasanya dimulai

dengan membaca doa yang dipimpin oleh tokoh agama. Doa yang

biasanya diucapkan dalam slametan brokohan yaitu QS. Al-

Fatihah, QS. Al-Insyiroh, QS. Al Qadr, Doa Keselamatan,

Shalawat Nabi. Setalah itu dilanjutkan dengan makan bersama

hidangan yang telah didoakan dan disediakan oleh tuan rumah. Jika

memungkinkan biasanya tuan rumah juga menyiapkan hidangan

yang akan dibawa pulang para tamu dengan memasukkan hidangan

ke dalam besek. Besek yaitu suatu wadah yang terbuat dari sayatan

bambu. Tradisi brokohan merupakan salah satu dari sekian banyak

tradisi yang masih dilaksanakan di Dusun Kadipiro sehingga

dengan dilaksanakannya tradisi ini, budaya dapat terus dilestarikan.

Page 92: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Sulimah

Jenis Kelamin : Perempuan

Waktu Pelaksanaan : 12 Juni 2015 Pukul 13.00 WIB

B. Hasil Wawancara

Setelah Slametan brokohan selesai, nasi brokohan dan kembang

brokohan yang telah didoakan bersama-sama diletakkan di atas

daun pisang dan dibagi menjadi 3 bagian yaitu, bagian pertama

diletakkan di bawah tempat tidur sang bayi dan si ibu baru, bagian

kedua diletakkan di tempat pencucian ari-ari sang bayi, bagian

ketiga diletakkan di tempat ari-ari di tanam. Hal ini dilakukan

karena ketiga rangkaian prosesi brokohan tersebut saling berkaitan

satu sama lain. Hikmah yang dapat diambil dari tradisi Brokohan

adalah ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab, dalam

pelaksanaannya, terdapat kegiatan doa bersama untuk mendoakan

bayi dan ibu baru serta doa keselamatan untuk semua orang yang

hadir. Selain itu, karena tradisi brokohan dilaksanakan setelah

prosesi kelahiran bayi, maka tradisi ini dapat dikatakan sebagai

bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran

yang selamat.

Page 93: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Ratni

Jenis Kelamin : Perempuan

Waktu Pelaksanaan : 13 Juni 2015 Pukul 10.00 WIB

B. Hasil Wawancara

Biasanya sajian atau perlengkapan yang digunakan di dalam

selamatan brokohan terbagi menjadi 2, yaitu kalangan biasa dan

kalangan menengah ke atas. Untuk kalangan biasa

perlengkapannya seperti yang telah disebutkan di atas, sedangkan

untuk kalangan atas selain perlengkapan tersebut di tambahkan

pula perlengkapan lain yaitu kelapa, warna putih dari kelapa

diyakini sebagai “sperma” atau benih laki-laki dari bapak. Gula

Jawa, warna merah, diyakini sebagai “sel telur” yaitu benih

perempuan dari ibu. Dawet, makna dari dawet yaitu, santan

(sperma ayah), gula jawa (sel telur ibu) dan cendol (butir-butir

kehidupan). Telur Bebek, makna dari penggunaan telur bebek

adalah, kulit telur bebek berwarna biru. Sehingga telur bebek

menggambarkan langit biru atau kuasa dari langit.

Page 94: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Sarwiyani

Jenis Kelamin : Perempuan

Waktu Pelaksanaan : 14 Juni 2015 Pukul 16.30 WIB

B. Hasil Wawancara

Tradisi Brokohan di Dusun Kadipiro Desa Karangtengah hanya

dilaksanakan oleh masyarakat yang beragama Islam. Hal ini

dikarenakan Tradisi Brokohan merupakan kebiasaan yang

dicontohkan oleh Rasululah SAW. Selain itu pada saat

pelaksanaannya, di dalamnya terdapat pembacaan ayat-ayat suci

Al-Qur’an dan dipimpin oleh pemuka agama secara langsung.

Tradisi Brokohan memiliki pengaruh positif bagi kehidupan

bermasyarakat di Dusun Kadipiro, yaitu masyarakat semakin

mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan selalu bersukur atas

segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Salah satu hikmah

dari tradisi Brokohan adalah kepedulian terhadap orang lain. Hal

ini dapat dilihat dari pembagian nasi kedalam besek kepada orang-

orang yang hadir dan tetangga sekitar.

Page 95: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 96: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 97: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 98: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 99: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 100: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 101: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 102: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 103: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan
Page 104: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

DOKUMENTASI

1. Perlengkapan Ritual Mendhem (mengebumikan) ari-ari

Page 105: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

2. Ritual Mendhem (mengebumikan) ari-ari

Page 106: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

3. Ritual Slametan Brokohan

Page 107: SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/215/1/Silvana Diah_11111200.pdf · x ABSTRAK Diah, Silvana, 2015. Nilai-nilai Pendidikan

4. Ritual Peletakan Nasi Brokohan