pengaruh rekrutmen, seleksi dan pengembangan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4936/1/ria...
TRANSCRIPT
PENGARUH REKRUTMEN, SELEKSI DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK
BTN SYARIAH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
RIA ERAWATI AVENA
NIM 21314121
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
PENGARUH REKRUTMEN, SELEKSI DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK BTN
SYARIAH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
RIA ERAWATI AVENA
NIM 21314121
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 216)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-
Nya.
Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mendo’akan,
menyemangati, menasehati, dan memotivasi dalam pembuatan
skripsi ini, terima kasih untuk semuanya.
Kepada teman-teman mahasiswa jurusan Perbankan Syariah S1
IAIN Salatiga dan sahabat seperjuangan yang telah rela
membantu, mendoakan, menyemangati, menasehati, dan
memotivasi dengan ikhlas.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
“Pengaruh Rekrutmen, Seleksi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank BTN Syariah Yogyakarta”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata Satu
(S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M selaku pembimbing, yang telah
banyak meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Abdur Rosyied dan Ibu Noer Asifah)
yang telah membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa, nasehat,
kesabaran dan semangat yang luar biasa.
6. Adikku Dendy Eriawan dan Mas Endi Irfani terima kasih. Serta saudara
dan seluruh keluarga besarku yang telah memberikan dorongan serta
doanya.
7. Teman-temanku Feri, Anjel, Riri, Karisna, Yuni, Haris, Soni, Dayat,
Galih, Akbar yang telah memberikan semangat untuk tidak menyerah
dalam penulisan skripsi.
8. BTN Syariah Yogyakarta yang telah memberi ijin penelitian serta
partisipasi karyawan sebagai responden dan telah membantu kelancaran
dalam penelitian ini.
9. Teman-teman mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah.
10. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian
berikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran penulisan skripsi ini. Dan
akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan
Alahamdulillahirobbil alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.
Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Jazaa kumullah khairan katsiraan.
Wassalamualaikum WR. Wb.
Salatiga, 17 September 2018
Penulis,
Ria Erawati Avena
ABSTRAK
Avena, Ria Erawati. 2018. Pengaruh Rekrutmen, Seleksi dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M.
Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Rekrutmen (X1), Seleksi (X2), Pengembangan Sumber Daya Manusia
(X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan bank BTN Syariah KC Yogyakarta dan KCPS Condong
Catur Yogyakarta. Sampel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini 35
karyawan BTN KC dan KCP Syariah Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengumpulan data melalui kuesioner atau
angket. Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik melalui uji t test, F test,
koefisien determinasi (R2), dan uji regresi linier berganda. Pengolahan data dalam
penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS Statistics 16.
Berdasarkan hasil uji t test menunjukkan bahwa variabel rekrutmen
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, variabel
seleksi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, variabel pengembangan
sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil uji F test
menunjukkan bahwa rekrutmen (X1), Seleksi (X2), dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Karyawan (Y). Sedangkan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,652
ini berarti kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen
(Kinerja Karyawan) sebesar 65,2% sedangkan sisanya sebesar 34,8% dipengaruhi
variabel lain di luar model.
Kata Kunci: Rekrutmen, Seleksi, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Kinerja Karyawan
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .................................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiv
BAB I ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian .................................................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ................................................................................................ 6
BAB II ................................................................................................................................... 8
A. Telaah Pustaka ........................................................................................................... 8
B. Kerangka Teori ........................................................................................................ 12
1. Kinerja Karyawan ................................................................................................ 12
2. Rekrutmen ............................................................................................................ 19
3. Seleksi .................................................................................................................. 28
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia ............................................................... 34
C. Kerangka Penelitian ................................................................................................. 39
D. Hipotesis .................................................................................................................. 40
BAB III ................................................................................................................................ 43
A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 43
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................... 43
C. Populasi dan Sampel ................................................................................................ 43
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 45
E. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 46
F. Skala Pengukuran .................................................................................................... 46
G. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................................ 47
1. Kinerja Karyawan ................................................................................................ 47
2. Rekrutmen ............................................................................................................ 48
3. Seleksi .................................................................................................................. 49
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia ............................................................... 50
H. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 51
I. Uji Instrumen Penelitian .......................................................................................... 51
1. Uji Instrumen ....................................................................................................... 52
J. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 54
1. Analisis Regresi ................................................................................................... 54
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................ 55
3. Uji Statistik .......................................................................................................... 59
BAB IV ................................................................................................................................ 63
A. Gambaran Umum Bank BTN Syariah ..................................................................... 63
1. Profil BTN Syariah .............................................................................................. 63
2. Sejarah BTN Syariah ........................................................................................... 63
3. Logo BTN Syariah ............................................................................................... 64
4. Visi dan Misi BTN Syariah.................................................................................. 65
5. Struktur Organisasi .............................................................................................. 66
B. Identitas Responden BTN Syariah ........................................................................... 67
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................................... 67
2. Profil Responden Berdasarkan Umur .................................................................. 68
3. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................................ 68
C. Hasil Uji ................................................................................................................... 69
1. Uji Regresi Linier Berganda ................................................................................ 69
2. Uji Instrumen ....................................................................................................... 70
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................ 73
4. Uji Statistik .......................................................................................................... 77
D. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................................... 80
E. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 82
BAB V ................................................................................................................................. 89
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 89
B. Saran ........................................................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 91
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 95
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 113
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………………………………………………………8
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden…………………………..……...….………....67
Tabel 4.2 Umur Responden………………..……………………………….………68
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden…...……………………………...……...68
Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Linier Bergand.…………………………..…....……..69
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas…………………..…….……….…………..….......70
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas………………………………………..……..……….72
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas…………………………...…………..…..…..73
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Uji White……..………...………..74
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Metode Kolmogorov-Smirno Test..….......………..75
Tabel 4.10 Hasil Uji Lineritas Persamaan Linier…………….…….….......….……76
Tabel 4.11 Hasil Uji Linier Persamaan Kuadrat..….…………………………...…..76
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)……………………...…...………77
Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t)………………………………….……...………78
Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan (Uji F)……………………………....……...…...….80
Tabel 4.15 Hasil Hipotesis………………………………………...…..…...……….82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem Penilaian Kinerja……………..…….…….…17
Gambar 2.2 Proses Rekrutmen………………………………….…………….…...21
Gambar 2.3 Proses Seleksi Dalam Organisasi………………..………….……..…31
Gambar 2.4 Kerangka Penelitian………………………………...………………...41
Gambar 3.1 Indikator Kinerja……………………………………..……….…..…..46
Gambar 3.2 Indikator Rekrutmen…………………………………..……….……..49
Gambar 3.3 Indikator Seleksi……………………………………….…….….……49
Gambar 3.4 Indikator Pengembangan SDM………………………….……...……51
Gambar 4.1 Logo Bank BTN Syariah………………………………….…...……..64
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank BTN Syariah Yogyakarta….…....…66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, perbankan syariah saat ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Diantaranya mulai banyak bermunculan
perbankan syariah yang dirasa dapat memenuhi kebutuhan umat muslim
yang memiliki pertimbangan kehalalannya. Bagaimanapun majunya
teknologi dewasa ini yang mampu menggantikan sebagian besar tenaga
kerja manusia, namun masih banyak kegiatan yang tidak dapat
menggunakan alat perlengkapan mekanis dan sepenuhnya otomatis
tersebut. Dikatakan paling berharga karena dari semua sumber yang
terdapat dalam suatu organisasi, hanya sumber daya manusialah yang
mempunyai harkat dan martabat yang harus dihargai dan dijunjung tinggi.
Selain itu, hanya sumber daya manusialah yang memiliki kemampuan
berpikir secara rasional (Notoadmojo, 2010:5).
Sumber Daya Manusia mempunyai peran utama dalam setiap
kegiatan organisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana
serta Sumber Daya yang berlebih, tetapi tanpa dukungan Sumber Daya
Manusia yang handal maka kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan
dengan baik (Findarti, 2016). Adapun aktivitas-aktivitas manajemen
sumber daya manusia ini terdiri dari:persiapan dan penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan (Rahmawanti, 2008: 14).
2
Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia
yang baik secara efektif dan efisien.
Salah satu aktivitas-aktivitas dalam pengelolaan sumber daya
manusia adalah rekrutmen, seleksi, dan pengembangan sumber daya
manusia. Perekrutan karyawan merupakan proses menarik orang-orang
atau pelamar yang mempunyai minat dan kualifikasi yang tepat untuk
mengisi posisi atau jabatan tertentu dalam seuatu perusahaan
(Marwansyah, 2012:106).
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan
adalah menyeleksi pegawai yang kompeten atau seleksi. Seleksi
merupakan proses yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk memilih,
dari sekumpulan pelamar, orang atau orang-orang yang paling baik
memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia, dengan
mempertimbangkan konsisi lingkungan saat ini (Marwansyah, 2016).
Seleksi karyawan ini sangat penting karena kinerja para manajer
senantiasa tergantung sebagian pada kinerja bawahannya. Karyawan yang
tidak memiliki kemampuan yang baik tidak akan dapat bekerja secara
efektif, dan kinerja manajer sudah tentu akan terganggu. Dengan
demikian, momentum untuk menghalau hal-hal yang tidak mengenakkan
ini adalah sebelum orang-orang tersebut memasuki organisasi, bukan
sesudah memasukinya (Simamora, 2004:203).
Faktor yang mempengaruhi kinerja selanjutnya yaitu
pengembangan potensi karyawan, serta meningkatkan kerja pegawainya
3
agar mereka bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia bertujuan agar karyawan, dalam
situasi kerja, dapat memperoleh kemampuan untuk mengerjakan tugas-
tugas atau pekerjaan tertentu secara memuaskan. Tanpa sumber daya yang
kompeten maka perusahaan akan menemui banyak hambatan serta tidak
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan
tepat. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia bukan lagi
merupakan suatu yang dianggap sepele, melainkan sudah menjadi suatu
keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin maju dan sukses di masa
yang akan datang.
Celah penelitian atau Research Gap dapat dilihat dari penelitian
yang dilakukan oleh Aziz (2017). Dalam penelitian ini menunjukkan hasil
dimana adanya pengaruh positif antara rekrutmen dengan kinerja dan
adanya pengaruh positif antara seleksi dengan kinerja. Sementara
penelitian yang dilakukan Patimah (2015). Dalam penelitian ini
menunjukkan hasil bahwa adanya pengaruh signifikan antara rekrutmen
dengan kinerja dan adanya pengaruh yang signifikan antara seleksi dengan
kinerja. Selanjutnnya penelitian dari Atikawati dan Raswan (2016). Dalam
penelitian ini menunjukkan hasil dimana tidak ada pengaruh yang
signifikan antara rekrutmen dengan kinerja dan tidak ada pengaruh yang
signifikan antara seleksi dengan kinerja
Penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan (2017). Dalam penelitian
ini menunjukkan hasil adanya pengaruh positif antara pengembangan
4
sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai atau karyawan. Sementara
penelitian yang dilakukan Tarigan dan M. Arif (2014). Dalam penelitian
ini menunjukkan hasil bahwa variabel pengembangan sumber daya
manusia berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian
selanjutnya oleh Indrawan, dkk (2018) menunjukkan bahwa
pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan latar belakang tersebut serta adanya beberapa hasil
penelitian terdahulu yang saling berbeda, maka masih ada peluang
penelitian kembali. Dengan demikian peneliti tertarik untuk meneliti
dengan judul “Pengaruh Rekrutmen, Seleksi dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank BTN
Syariah Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh rekrutmen terhadap kinerja karyawan pada bank
BTN Syariah Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh seleksi terhadap kinerja karyawan pada bank
BTN Syariah Yogyakarta?
3. Bagaimana pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap
kinerja karyawan pada bank BTN Syariah Yogyakarta?
5
4. Apakah rekrutmen, seleksi dan pengembangan sumber daya manusia
secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan pada bank BTN
Syariah Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh rekrutmen terhadap kinerja karyawan pada bank
BTN Syariah Yogyakarta.
2. Mengetahui pengaruh seleksi terhadap kinerja karyawan pada bank
BTN Syariah Yogyakarta.
3. Mengetahui pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap
kinerja karyawan pada bank BTN Syariah Yogyakarta.
4. Mengetahui apakah rekrutmen, seleksi dan pengembangan sumber
daya manusia secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan pada
bank BTN Syariah Yogyakarta.
D. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bukti bahwa adanya pengaruh antara rekrutmen, seleksi dan
pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan bank
syariah.
2. Sebagai evaluasi bagian manajemen sumber daya manusia pada bank
syariah untuk meningkatkan kinerja sumber daya.
3. Peneliti berharap dapat dijadikan acuan ataupun referensi pada peneliti
selanjutnya dengan tema yang sama.
6
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berisi tentang penjelasan yang
terkandung dari masing-masing bab secara singkat dan keseluruhan skripsi
ini. Skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I berisi mengenai latar belakang masalah, yang menampilkan
landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang
ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Rumusan masalah berisi
tentang keadaan, fenomena, atau konsep yang memerlukan jawaban
melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian adalah merupakan hal
yang diharapkan agar dapat mencapai dan mengacu pada latar belakang
masalah. Pada bagian akhir dari bab ini adalah sistematika penulisan,
diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab
yang ada pada skripsi ini.
Bab II berisi tentang landasan teori yang diuraikan dan dijabarkan
teori-teori menjadi dasar dari perumusan hipotesis, serta membantu dalam
menganalisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu adalah penelitian yang
telah dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan
dengan penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari
tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara dari masalah
penelitian.
Bab III berisi tentang penguraian jenis penelitian yang digunakan,
waktu dan lokasi penelitian yang akan diteliti. Penentuan sampel berisi
masalah yang berkaitan dengan populasi, jumlah sampel yang diambil dan
7
teknik pengumpulan data. Skala pengukuran yang digunakan. Jenis dan
sumber data, gambaran tentang data yang digunakan untuk variabel
penelitian. Metode analisis data menguraikan bagaimana gambaran model
analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
Bab IV menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian,
menjelaskan objek penelitian yang hendak diteliti, analisis data, pengujian
hipotesis dan pembahasan hasil.
Bab V berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan
saran-saran yang nantinya akan berguna bagi ilmu pengetahuan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Didalam tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang hasil penelitian-
penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan.
Hal ini sebagai acuan atau pembanding untuk mencari perbedaan-
perbedaan supaya tidak adanya duplikasi.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti (Tahun) Populasi/
sampel
Variabel Hasil
Dependen Independen
Isu : Pengaruh Rekrutmen terhadap Kinerja Karyawan
1. Yani & Rinaldo
(2017)
70
karyawan/
70
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Rekrutmen
(X1),
Kompensasi
(X2)
(+)
signifikan
2. Septiningtyas &
Nurwanti (2017)
160
karyawan/
160
responden
Kinerja
organisasi
(Y)
Rekrutmen &
Seleksi (X1),
Pelatihan &
Pengembangan
(X2), Penilian
kinerja &
Kompensasi
(X3)
(+)
signifikan
3. Wibowo (2018)
25
karyawan/
25
responden
Kinerja
pegawai (Y)
Rekrutmen
(X1),
Penempatan
pegawai (X2)
(+)
signifikan
4. Pratama, dkk
(2017)
192
karyawan/
192
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Rekrutmen
(X1),
Penempatan
(X2), Pelatihan
(+)
signifikan
9
(X3)
5. Potale, dkk (2017)
90
karyawan/
70
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Rekrutmen
(X1), Seleksi
(X2)
(+)
signifikan
Isu : Pengaruh Seleksi terhadap Kinerja Karyawan
1. Savitri, dkk
(2016)
665
karyawan/
87
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Seleksi (X1),
Rekrutmen
(X2)
(+)
signifikan
2. Yullyanti (2009)
451
karyawan/
102
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Rekrutmen
(X1), Seleksi
(X2)
(+)
signifikan
3. Sudiardhita, dkk
(2017)
206
karyawan/
136
responden
Performance
of employyes
(Y)
Recruitment
(X1), Selection
(X2),
Motivation
(X3)
(+)
signifikan
4. Yulasmi (2016)
110
karyawan/
56
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Rekrutmen
(X1), Seleksi
(X2),
Penempatan
(X3)
(+)
signifikan
5. Kartodikromo,
dkk (2017)
44
karyawan/
44
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Rekrutmen
(X1), Seleksi
(X2), Pelatihan
(X3)
(+) tidak
signifikan
Isu: Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan
1. Findarti (2016)
55
karyawan/
55
responden
Kinerja
pegawai (Y)
Pengembangan
sumber daya
manusia (X1)
(+)
signifikan
2. Lolowang &
Genita (2016)
40
karyawan/
40
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Pelatihan (X1),
Pengembangan
SDM (X2)
(+)
signifikan
3. Tarigan & M. Arif
(2014)
200
karyawan/
20
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Pengembangan
sumber daya
manusia (X1)
(+)
signifikan
4. Masirete (2011) 47
karyawan/ Kinerja Pengembangan (+)
10
47
responden
pegawai (Y) SDM (X1) signifikan
5. Jatmika &
Mardiana (2017)
115
karyawan/
115
responden
Kinerja
pegawai (Y)
Pengembangan
sumber daya
manusia (X1)
(+) tidak
signifikan
6. Anggapraja
(2016)
61
karyawan/
61
responden
Kinerja
karyawan (Y)
Penerapan
Knowledge
Management
(X1),
Pengembangan
sumber daya
manusia (X2)
(+)
signifikan
Celah penelitian atau research gap dapat dilihat dalam penelitian
yang dilakukan oleh Wibowo (2018), dengan menggunakan variabel
terikat yaitu kinerja pegawai (Y) dan variabel bebas yaitu rekrutmen (X1)
dan penempatan pegawai (X2). Dalam penelitian ini menyatakan bahwa
rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Yani & Rinaldo (2017), dengan
menggunakan variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) dan variabel
bebas yaitu rekrutmen (X1) dan kompensasi (X2). Dalam penelitian ini
menyatakan bahwa rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan. Kedua
penelitian tersebut memiliki hasil yang sama yaitu variabel rekrutmen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Yullyanti (2009), dalam penelitian
ini menyatakan bahwa seleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sementara penelitian yang dilakukan oleh
11
Kartodikromo, dkk (2017), dalam penelitian ini menyatakan bahwa seleksi
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Tarigan & M. Arif
(2014) dalam penelitian ini menyatakan hasil dimana pengembangan
sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sementara penelitian dari Jatmika & Mardiana (2017), dalam
penelitian ini menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
adanya perbedaan pada indikator yang digunakan. Pada penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Yullyanti (2009) menggunakan indikator
rekrutmen menurut Sukasah (2005:45) yaitu: kebijakan organisasi,
perencanaan rekrutmen, metode rekrutmen, prosedur, waktu pelaksanaan,
sumber-sumber rekrutmen, dan kendala rekrutmen. Sedangkan penelitian
ini menggunakan indikator rekrutmen menurut Sudiro (2011:52) yaitu:
proses rekrutmen, metode rekrutmen, persyaratan rekrutmen, tujuan
rekrutmen, penentuan jumlah dan kualifikasi calon karyawan, dan hasil
rekrutmen. Penelitian dari Anggapraja (2016) menggunakan indikator
pengembangan sumber daya manusia menurut Wayne R. Mondy (2010)
yaitu: training, education, dan development. Sedangkan penelitian ini
menggunakan indikator pengembangan sumber daya manusia menurut
Saydam (2000) yaitu: pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan
keterampilan (skill).
12
B. Kerangka Teori
1. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja
Kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam
pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan (Robbins, 2008).
Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi
kerja yang padanannya dalam bahasa Inggris adalah performance.
Istilah performance sering diindonesiakan sebagai performa.
Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentu.
Kinerja pegawai merupakan hasil sinergi dari sejumlah
faktor. Faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan internal
organisasi, faktor lingkungan eksternal dan faktor internal
karyawan atau pegawai.
1) Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri
pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor
yang diperoleh ia berkembang. Faktor-faktor bawaan misalnya
bakat, sifat pribadi, setra keadaan fisik dan kejiwaan.
Sementara itu, faktor-faktor yang diperoleh misalnya
pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja dan
motivasi kerja. Setelah dipengarui oleh lingkungan internal
13
organisasi dan lingkungan eksternal, faktor internal pegawai
ini menentukan kinerja pegawai.
2) Faktor–faktor lingkungan internal organisasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan dukungan
organisasi tempat ia bekerja. Dukungan tersebut sangat
mempengarui tinggi rendahnya kinerja pegawai.
3) Faktor lingkungan eksternal organisasi. Faktor-faktor
lingkungan eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau
situasi yang terjadi dilingkungan eksternal organisasi yang
mempengaruhi kinerja karyawan. (Wirawan, 2009:5)
b. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Sapparudin (2007:12) salah satu yang mempengaruhi
kinerja pegawai adalah:
1) Pengembangan kemampuan karyawan
2) Pembinaan yang terus menerus
3) Perbaikan situasi kerja dengan sasaran akhir pencapaian
peningkatan kinerja bagi pegawai.
Menurut Samir (2011: 167) faktor yang mempengaruhi kinerja
sumber daya manusia yaitu:
1) Seleksi dan Rekrutmen
2) Komunikasi dan Motivasi
3) Pelatihan dan Pengembangan
4) Kesejahteraan dan Kompensasi
14
Menurut Dessler (2004) dalam Syibli, Sudarso, dan
Ciptomulyo (2010), manajemen SDM diperlukan mulai dari
rekrutmen (penerimaan tenaga kerja), penempatan sampai
pembinaan untuk mendapatkan kinerja yang optimal sesuai
harapan.
c. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja karyawan memiliki manfaat di tinjau dari
beragam perspektif pengembangan perusahaan, khususnya
manajemen sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut :
1) Perbaikan Kinerja
Umpan balik kinerja bermanfaat bagi karyawan, manajer, dan
spesialis personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk
memperbaiki kinerja.
2) Penyesuaian Kompensasi
Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan menentukan
siapa yang seharusnya menerima peningkatan pembayaran
dalam bentuk upah dan bonus yang didasarkan pada sistem
merit.
3) Keputusan Penempatan
Promosi, transfer dan penurunan jabatan, biasanya didasarkan
pada kinerja masa lalu dan antisipatif; misalnya dalam bentuk
penghargaan.
15
4) Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan
Kinerja buruk mengindikasikan sebuah kebutuhan untuk
melakukan pelatihan kembali. Setiap karyawan hendaknya
selalu mampu mengembangkan diri.
5) Perencanaan dan Pengembangan Karier
Umban balik kinerja membantu proses pengambilan keputusan
tentang karier spesifik karyawan.
6) Defisiensi Proses Penempatan Staff
Baik buruknya kinerja berimplikasi dalam hal kekuatan dan
kelemahan dalam prosedur penempatan staf di departemen
SDM.
7) Ketidakakuratan Informasi
Kinerja buruk dapat mengindikasikan kesalahan dalam
informasi analisis pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain dari
sistem manajemen personal. Hal demikian akan mengarah pada
ketidaktepatan dalam keputusan menyewa karyawan, pelatihan,
dan keputusan konseling.
8) Kesalahan Rancangan Pekerjaan
Kinerja buruk mungkin sebagai sebuah gejala dari rancangan
pekerjaan yang keliru. Lewat penilaian dapat didiagnosis
kesalahan-kesalahan tersebut.
16
9) Kesempatan Kerja yang Sama
Penilaian kinerja yang akurat yang secara aktual menghitung
kaitannya dengan kinerja dapat menjamin bahwa keputusan
penempatan internal bukanlah sesuatu tang bersifat
diskriminasi.
10) Tantangan-tantangan Eksternal
Kadang-kadang kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan pekerjaan, seperti keluarga, finansial, kesehatan,
atau masalah-masalah lainnya. Jika masalah-masalah tersebut
tidak diatasi melalui penilaian, departemen SDM mungkin
mampu menyediakan bantuannya.
11) Umpan Balik pada Sumber Daya Manusia
Kinerja yang baik dan buruk diseluruh organisasi
mengindikasikan bagaimana baiknya fungsi departemen SDM
diterapkan (Mangkuprawira, 2011:232).
17
d. Elemen-elemen Sistem Penilaian Kinerja
Sumber: Mangkuprawira, 2011:233
Gambar 2. 1 Elemen-elemen Kunci Sistem Penilaian Kinerja
e. Standar Kinerja
Sistem penilaian membutuhkan standar kinerja yang
mencerminkan seberapa jauh keberhasilan sebuah pekerjaan telah
dicapai. Agar efektif, standar hendaknya terkait dengan hasil yang
diinginkan dari setiap pekerjaan. Hal itu dapat diturunkan dari
analisis pekerjaan dengan menganalisis hubungannya dengan
kinerja saat ini.
Untuk menjaga akuntabilitas karyawan, catatan standar
tertulis harus ada dan para karyawan hendaknya diberi penjelasan
tentang standar ini sebelum evaluasi dilakukan. Idealnya, penilaian
setiap kinerja karyawan harus didasarkan pada kinerja aktual dari
elemen-elemen pokok yang diidentifikasi melalui analisis
pekerjaan (Mangkuprawira, 2011:233).
Kinerja Karyawan Penilaian Kinerja
Ukuran Kinerja
Standar Kinerja
Keputusan SDM Catatan Karyawan
Umpan Balik
Karyawan
18
f. Indikator Kinerja
Indikator kinerja digunakan untuk aktivitas dasar perilaku yang
dapat diamati dengan lebih mengutamakan sudut pandang harapan
kedepan daripada melihat kearah belakang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kinerja perlu untuk diobservasi. Menurut
Robbins (2006:260) terdapat 6 indikator kinerja, yaitu:
1) Kualitas
Kualitas kinerja diukur dari persepsi karyawan terhadap
kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas
terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
2) Kuantitas
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3) Ketepatan waktu
Merupakan tingkataktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4) Efektifitas
Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tanaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan
maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya.
19
5) Kemandirian
Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat
menjalankan fungsi kerjanya.
6) Komitmen kerja
Suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja
dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
2. Rekrutmen
a. Pengertian Rekrutmen
Rekrutmen merupakan proses menarik orang-orang pada saat
yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan kualifikasi yang
cocok, dan mendorong mereka untuk melamar pekerjaan pada
sebuah organisasi.
Rekrutmen pada dasarnya proses menarik orang-orang ata
pelamar yang mempunyai minat dan kualifikasi yang tepat untuk
mengisi posisi atau jabatan tertentu.
Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas yang digunakan oleh
sebuah organisasi untuk menarik para pelamar kerja yang memiliki
kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk membantu
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. (Marwansyah,
2016:106)
Proses rekrutmen dimulai dengan upaya menemukan calon
karyawan yang memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan
oleh organisasi dan mencocokannya dengan tugas-tugas yang harus
20
dijalankan. Menurut Ivancevich, salah satu faktor yang
mempengaruhi tanggapan calon karyawan atau pelamar terhadap
langkah rekrutmen yang dilakukan adalah sikap mereka terhadap
tugas-tugas dan organisasi, yang didasarkan atas pengalaman sosial
dan pengalaman kerja yang mereka miliki. Selain itu, persepsi
mereka atas tugas-tugas juga akan dipengaruhi oleh iklim kerja
organisasi.
b. Proses Rekrutmen
Perencanaan SDM Analisis Jabatan
c.
Permintaan
Manajer
Sumber : Marwansyah, 2016:109
Gambar 2. 2 Proses Rekrutmen
Pada gambar diatas menunjukkan langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses rekrutmen. Melalui perencanaan sumber
daya manusia, dapat diketahui kesenjangan antara kebutuhan atau
permintaan tenaga kerja dengan keterserdiaan tenaga kerja, baik
dari segi jumlah maupun mutu atau kualifikasi. Bila diketahui
bahwa pekerja yang tersedia lebih kecil dari yang dibutuhkan,
Penentuan
jabatan yang
kosong
Penentuan
persyaratan
jabatan
Penentuan
sumber &
metode
rekrutmen
Sumber & metode
INTERNAL
Sumber & metode
EKSTERNAL
SEJUMLAH
CALON
KARYAWAN
21
dilakukanlah rekrutmen. Setelah jabatan yang kosong ditentukan,
perlu ditetapkan persyaratan jabatan. Bila analisis jabatan sudah
pernah menghasilkan dokumen spesifikasi jabatan, langkah ini
tidak perlu dilakukan lagi.
Proses rekrutmen saat ini memilikibeberapa istilah popular
yaitu job analysis, job description, job specification, job evaluation
dan job classification.
Uraiannya adalah sebagai berikut:
1) Job Analysis (Analisis Jabatan)
Analisis jabatan merupakan prosedur untuk menentukan
tanggung jawab dan persyaratan, ketrampilan dari sebuah
pekerjaan dan jenis orang yang akan dipekerjakan.
2) Job Description (Uraian Jabatan)
Menurut Yoder mengatakan bahwa uraian jabatan adalah
mengihktisarkan fakta-fakta yang diberikan oleh analisis
jabatan dalam susunan yang sistematis.
3) Job Specification (PersyaratanJabatan).
Persyaratan jabatan adalah catatan mengenai syarat-syarat
orang yang minimum harus dimiliki untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan baik.
22
4) Job Evaluation (Penilaian Jabatan)
Penilaian jabatan adalah kegiatan yang dilakukan guna
membandingkan nilai dari suatu jabatan dengan nilai dari
jabatan dengan jabatan lainnya.
5) Job Classification (Penggolonganjabatan)
Penggolongan jabatan adalah pengelompokan jabatan-
jabatan yang memiliki nilai yang sama. (Moekijat: 2010)
d. Sumber dan Metode Rekrutmen
Sumber rekrutmen adalah beragam tempat untuk mencari
orang-orang yang memiliki kualifikasi sebagai calon karyawan.
Sementara itu, metode rekrutmen adalah cara-cara spesifik yang
digunakan untuk menarik para calon karyawan ke sebuah
organisasi.
Secara umum, sumber rekrutmen dapat digolongkan
kedalam dua jenis, yakni: sumber internal dan sumber eksternal.
1) Rekrutmen Internal
Rekrutmen dapat dilakukan dengan menggunakan sumber
internal, atau karyawan yang sudah ada dalam perusahaan. Ada
beberapa metode rekrutmen internal yang dapat digunakan,
yakni: job posting, referensi pegawai, dan rencana suksesi.
a) Job posting dan job bidding
Job posting adalah mempublikasikan sebuah
lowongan kepada para karyawan (seringkali dengan secara
23
harfiah memposting atau menempelkannya di papan
pengumuman) dan menyebutkan atribut pekerjaan, seperti
kualifikasi, atasan, jadwal kerja, dan tarif gaji.
Job posting biasanya diikuti oleh job bidding. Job
bidding adalah sebuah teknik atau mekanisme yang
memberikan kesempatan kepada para karyawan dalam
sebuah organisasi yang percaya bahwa mereka memiliki
kualifikasi yang dibutuhkan untuk melamar posisi yang
lowong.
b) Referensi pegawai
Seorang pegawai yang dipindahkan ke posisi lain,
dapat dimintai referensi tentang calon karyawan yang tepat
untuk menggantikannya atau untuk menisi posisi lowongan
yang ia tinggalkan. Jika metode ini yang dipilih, perlu
dipastikan bahwa rekomendasi atau referensi yang
diberikan bersifat obyektif. Referensi dapat saja diberikan
oleh lebih dari satu pegawai.
c) Rencana suksesi / penggantian
Perencanaan suksesi (succession planning) adalah sebuah
proses untuk menjamin bahwa orang-orang yang memiliki
kualifikasi akan tersedia untuk mengemban posisi
manajerial kunci pada saat posisi ini lowong.
24
2) Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen eksternal dilakukan terutama bila organisasi :
a) Perlu mengisi jabatan-jabatan entry-level
b) Memerlukan keahlian atau keterampilan yang belum
dimiliki, atau
c) Memerlukan pekerja dengan latar belakang yang berbeda
untuk mendapatkan ide-ide baru.
Upaya merekrut individu-individu dari luar organisasi menjadi
penting karena sejumlah alasan berikut ini :
a) Memungkinkan masuknya bakat-bakat baru dengan
gagasan baru, pengalaman yang berbeda, dan keberagaman
keterampilan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan perubahan-perubahan yang perlu
dilakukan.
b) Mendorong masuknya keragaman budaya ke lingkungan
kerja dan masuknya wakil-wakil minoritas ke dalam
berbagai kategori pekerjaan.
c) Secara berkesinambungan menciptakan sebuah standar-
standar mutu untuk mengarahkan pelatihan dan
mengembangkan internal serta keputusan-keputusan
seleksi/ retensi pegawai.
25
d) Memungkinkan masuknya bakat-bakat yang lebih muda
dan kurang berpengalaman ke dalam jalur pengembangan
jangka panjang.
3) Sumber Rekrutmen Eksternal
Sejumlah institusi menjadi sumber untuk menemukan calon-
calon karyawan yang dibutuhkan. Beberapa sumber berikut ini
dapat menjadi alternatif bagi organisasi yang ingin menarik
pelamar potensial:
a) Sekolah
b) Perguruan tinggi
c) Perusahaan lain
d) Orang yang belum bekerja
4) Metode Rekrutmen Eksternal
a) Iklan-surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain (advertising)
b) Rekrutmen melalui internet (e-recruitment)
c) Agen tenaga kerja-pemerintah dan swasta (employment
agency)
d) Perusahaan pencari eksekutif (executive search firms/
headhunters)
e) Rekrutmen melalui acara khusus (special-event recruiting)
f) Rekrutmen di perguruan tinggi (college recruitment)
g) Pemagangan (internships)
h) Asosiasi profesi (professional association)
26
i) Referensi pegawai (employee referrals)
j) Lamaran “tak diterima” (unsolicited applicants/ walk-in
applicants)
e. Kriteria Keberhasilan Proses Rekrutmen
Setiap rekrutmen yang dilakukan perlu dievaluasi untuk
mengetahui keberhasilannya atau efektivitasnya. Ada sejumlah
aspek yang bisa dievaluasi, yakni : jumlah pelamar, jumlah
panggilan, jumlah pelamar yang diterima, dan jumlah penempatan
yang berhasil.
1) Jumlah pelamar. Semakin banyak orang yang memberi
tanggapan dengan mengirimkan lamaran atas lowongan yang
ditawarkan, semakin berhasil rekrutmen yang dilakukan.
Sebaliknya, rekrutmen dapat dikatakan gagal bila tidak ada
atau sangat sedikit surat lamaran yang masuk ke perusahaan.
2) Jumlah panggilan/ penawaran. Jika kita menilai keberhasilan
rekrutmen dari jumlah pelamar, boleh jadi ukuran ini tidak
akurat atau tidak menggambarkan tujuan rekrutmen.
3) Jumlah yang diterima. Bila dari seluruh pelamar yang
dipanggil, ternyata hanya sedikit sekali pelamar yang lulus atau
diterima, keberhasilan rekrutmen patut diragukan.
4) Jumlah penempatan yang berhasil. Ukuran keberhasilan
rekrutmen yang paling tepat pada akhirnya adalah kinerja
karyawan baru yang didapatkan dari rekrutmen tersebut.
27
Rekrutmen dikatakan efektif atau berhasil bila karyawan baru
yang ditempatkan di posisinya masing-masing, menunjukkan
kinerja yang memuaskan (Marwansyah, 2016).
f. Indikator Rekrutmen
Menurut Sudiro (2011:52) rekrutmen terdiri dari 6 indikator, yaitu:
1) Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen saat ini memiliki beberapa istilah popular
yaitu job analysis (analisis jabatan), job description (uraian
jabatan), job specification (persyaratan jabatan), job evaluation
(penilaian jabatan), job classification (penggolongan jabatan).
2) Metode Rekrutmen
a) Metode tertutup, yaitu pelaksanaan rekrutmen dikalangan
terbatas, hanya untuk karyawan dan orang-orang tertentu
saja, sehingga lamaran yang masuk tidak banyak dengan
demikian akan sulit memperoleh karyawan yang baik.
b) Metode terbuka, yaitu pelaksanaan rekrutmen yang
diumumkan melalui iklan di media massa. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan banyak lamaran, sehingga
kesempatan memperoleh karyawan yang baik dan andal
menjadi lebih besar.
3) Persyaratan Rekrutmen
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon pelamar
agar dapat diterima sebagai seorang karyawan.
28
4) Tujuan Rekrutmen
a) Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja / karyawan
yang memenuhi syarat
b) Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai
perusahaan
c) Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya
karyawan yang belum lama bekerja
d) Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan
program seleksi dan pelatihan
e) Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya
menciptakan kesempatan kerja
5) Penentuan Jumlah dan Kualifikasi Calon Karyawan
Jumlah dan kualifikasi karyawan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
6) Hasil Rekrutmen
Hasil rekrutmen adalah sekumpulan pelamar kerja yang akan
diseleksi untuk menjadi karyawan baru.
3. Seleksi
a. Pengertian Seleksi
Simamora (2004:202), menyatakan seleksi merupakan proses
pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria
seleksi untuk posisi yang tersedia di dalam perusahaan.
29
Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo (2003:150) menyatakan
bahwa seleksi tenaga kerja dalah kegiatan untuk menentukan dan
memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
perusahaan serta memprediksi kemungkinan keberhasilan/
kegagalan individu dalam pekerjaan yang akan diberikan
kepadanya.
b. Tujuan Seleksi
Adapun tujuan dari seleksi karyawan menurut Hasibuan (2002:49)
adalah untuk mendapatkan:
1) Karyawan yang qualified dan potensial
2) Karyawan yang jujur dan berdisiplin
3) Karyawan yang cakap dengan penempatan yang tetap
4) Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
5) Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang
perburuhan
6) Karyawan yang dapat bekerja sama baik secara vertikal
maupun horizontal
7) Karyawan yang dinamis dan kreatif
8) Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya
9) Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
10) Mengurangi tingkat absensi dan turnoverkaryawan
11) Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan
12) Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri
30
13) Karyawan yang mempunyai prilaku dan budaya malu
c. Model Proses Seleksi dalam Organisasi
Sumber : (Robbins, 2008:298)
Gambar 2. 3 Proses Seleksi dalam Organisasi
Seleksi awal, alat seleksi awal adalah informasi pertama
yang pelamar serahkan dan digunakan sebagai alat “penyaringan
Seleksi Awal
Tujuan : Gunakan cara “penyaringan
kasar” untuk memutuskan apakah
seorang pelamar memenuhi kualifikasi
dasar dari pekerjaan yang ditawarkan.
Contoh : formulir aplikasi, pengecekan
latar belakang
Seleksi Substantif
Tujuan : menentukan pelamar yang
paling memenuhi kualifikasi dari
semua yang memenuhi kualifikasi
dasar.
Contoh : tes tertulis, tes kinerja,
wawancara
Seleksi Lanjutan
Tujuan: melakukan pengecekan
terakhir sebelum memberikan
penawaran kerja kepada pelamar.
Contoh: tes narkotika, pengecekan
latar belakang
Pelamar yang tidak
memenuhi kualifikasi
dasar ditolak
Pelamar terbaik yang
memenuhi kualifikasi, tetapi
gagal dalam seleksi lanjutan
(tes narkotika positif,
pengecekan latar belakang
tidak baik), dinyatakan
gagal.
Pelamar yang memenuhi
kualifikasi dasar namun
kualifikasinya lebih
rendah dari yang lain
ditolak.
Pelamar melamar pekerjaan.
Pelamar memenuhi kualifikasi dasar.
Pelamar dengan kualifikasi terbaik.
Pelamar mendapatkan pekerjaan.
31
kasar” awal untuk memutuskan apakah pelamar memenuhi
kualifikasi dasar dari pekerjaan yang ditawarkan. Formulir aplikasi
(termasuk surat rekomendasi) merupakan alat seleksi awal. Suatu
organisasi melakukan cek terhadap latar belakang pelamar sebagai
alat seleksi awal atau sebagai alat seleksi lanjutan, trgantung
bagaimana suatu organisasi melakukannya.
Seleksi substantif, jika mampu melewati tahap penyaringan
awal, pelamar selanjutnya memasuki metode seleksi substantif.
Tahap ini merupakan inti dari proses seleksi dan di dalamnya
tercakup tes tertulis, tes kinerja, dan wawancara.
1) Tes tertulis biasanya mencakup:
a) Tes kemampuan kognitif atau inteligensi
b) Tes kepribadian
c) Kumpulan minat
2) Tes simulasi kinerja. Tes percobaan kerja (work sample tests)
merupakan simulasi turunan dari sebagian atau semua
pekerjaan yang harus dilakukan oleh pelamar jika ia diterima
bekerja. Dengan memikirkan secara teliti percobaan
pekerjaan berdasarkan tugas kerja yang spesifik, manajemen
menentukan pengetahuan, kecakapan, dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk setiap pekerjaan. Kemudian, setiap
percobaan kerja disesuaikan dengan elemen kinerja kerja
yang sesuai.
32
3) Wawancara. Wawancara sangat penting untuk menilai
kemampuan mental, tingkat ketelitian, kemampuan
antarpersonal pelamar. Ketika kualitas-kualitas ini
berhubungan dengan kinerja, validitas wawancara sebagai
alat seleksi meningkat dan bias menurun.
Seleksi Lanjutan, pada akhirnya jika pelamar lulus metode
seleksi substantif mereka pada dasarnya siap untuk dipekerjakan,
tergantung dari pemeriksaan terakhir. Salah satu metode lanjutan
yang lazim adalah tes narkotika. (Robbins, 2008:297)
d. Faktor Lingkungan dalam Proses Seleksi
Proses seleksi dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang ada di
dalam organisasi maupun faktor-faktor eksternal. Berikut ini
adalah sejumlah faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
proses seleksi:
1) Hukum/ peraturan. Organisasi pada dasarnya harus tunduk
kepada berbagai undang-undang dan regulasi pemerintah.
Ketentuan yang harus dipatuhi oleh organisasi dalam proses
seleksi misalnya tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003.
2) Jumlah, komposisi, dan ketersediaan pasar tenaga kerja. Jika
tingkat pengangguran rendah, tidak mudah bagi perusahaan
untuk mengidentifikasi, menarik, dan mempekerjakan
karyawan dalam jumlah yang dibutuhkan. Dengan kata lain,
jika ketersediaan calon pekerja rendah, proses seleksi akan
33
makin sulit dilakukan. Sebaliknya, jika terjadi pasokan pelamar
yang berkemampuan dalam jumlah yang berlebihan, strategi
seleksi yang dipilih bisa sangat berbeda.
3) Kecepatan pengambilan keputusan. Waktu yang tersedia untuk
membuat keputusan seleksi juga dapat memberi pengaruh besar
terhadap proses seleksi.
4) Hierarki organisasi. Organisasi-organisasi biasanya
menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengisi posisi
pada jenjang yang berbeda.
5) Jenis organisasi. Sektor ekonomi yang menggunakan tenaga
kerja swasta, pemerintah, atau organisasi nirlaba juga dapat
mempengaruhi seleksi.
6) Masa percobaan. Banyak perusahaan menggunakan masa
percobaan yang memungkinkan mereka untuk mengevaluasi
kemampuan seorang karyawan berdasarkan kinerja
sesungguhnya (Marwansyah, 2016:129).
e. Indikator Seleksi
Indikator seleksi menurut Simamora (2004), yaitu:
1) Pendidikan
2) Referensi
3) Pengalaman
4) Kesehatan
5) Tes tertulis
34
6) Tes wawancara
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia
a. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
Para ahli memberikan pengertian yang beragam tentang
pengembangan SDM, pelatihan, dan pelatihan & pengembangan.
Mondy dan Noe mendefinisikan pengembangan sumber daya
manusia sebagai fungsi utama MSDM yang mencakup tidak hanya
pelatihan & pengembangan tetapi juga kegiatan-kegiatan
perencanaan dan pengembangan karir individu serta penilaian
kinerja.
Bogardus mendefinisikan pengembangan sumber daya
manusia sebagai bidang fungsional dari ilmu manajemen sumber
daya manusia yang berkaitan dengan program-program pelatihan,
pengembangan, perubahan, dan manajemen kinerja untuk
memastikan bahwa orang-orang dengan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan, akan tersedia pada
saat dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi.
Pengembangan karyawan adalah pelaksanaan setiap
aktivitas yang mengarah pada pembelajaran berkesinambungan dan
pengembangan diri dan yang berkontribusi mewujudkan tujuan-
tujuan individu dan organisasi. Ini merupakan proses pembelajaran
berkesinambungan yang memperdalam pemahaman seorang
karyawan tentang nilai, minat, keterampilan, bakat, atribut
35
personal, dan kekuatan kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi
yang diperoleh melalui pengembangan karyawan biasanya
dimaksudkan untuk diterapkan di masa depan. (Marwansyah,
2016:153)
Pengembangan memiliki ruang lingkup yang luas, dapat
berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan
segera atau sering untuk kepentingan di masa depan.
Pengembangan sering di katogarikan secara eksplisit dalam
pengembangan manajemen, organisasi dan pengembangan individu
karyawan. Penekanan lebih pokok adalah pada pengembangan
manajemen. (Mangkuprawira, 2003:134)
b. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tujuan pengembangan adalah agar individu, dalam situasi
kerja, dapat memperoleh kemampuan untuk mengerjakan tugas-
tugas atau pekerjaan tertentu secara memuaskan. Sementara itu,
Wexley dan Latham mengatakan bahwa program pelatihan dan
pengembangan memiliki satu atau lebih tujuan-tujuan berikut ini:
1) Meningkatkan kesadaran diri individu
2) Meningkatkan keterampilan individu dalam satu bidang
keahlian atau lebih, dan/ atau
3) Meningkatkan motivasi individu untuk melaksanakan tugas
atau pekerjaannya secara memuaskan.
36
Pada dasarnya, tujuan utama pengembangan sumber daya
manusia adalah meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada
semua tingkat organisasi. Kegiatan pelatihan, misalnya seringkali
terbukti mampu meningkatkan keterampilan dan motivasi. Ini pada
gilirannya akan mengarah pada produktivitas yang lebih tinggi dan
pada akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas sebuah organisasi
bisnis atau perusahaan.
Tujuan lain pengembangan sumber daya manusia adalah
mencegah keusangan keterampilan pada semua tingkat organisasi.
karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kebutuhan organisasi yang berubah, pada rentang waktu tertentu,
keterampilan yang dimiliki karyawan sering menjadi usang atau
tidak bisa digunakan lagi. Setiap organisasi berkewajiban
membantu para pekerjanya untuk selalu meningkatkan
keterampilan berdasarkan minat dan bakat mereka, selain untuk
memenuhi kebutuhan organisasi.Di samping itu, pengembangan
sumber daya manusia ditujukan untuk mempersiapkan pekerja agar
dapat menjalankan tugas atau pekerjaan yang lebih tinggi
jenjangnya. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan untuk
pengembangan sumber daya manusia seharusnya dipandang
sebagai sebuah investasi dalam bidang sumber daya manusia.
(Marwansyah, 2010:156)
37
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan SDM
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia, yaitu:
1) Dukungan manajemen puncak
2) Komitmen para spesialis dan generalis dalam pengelolaan
sumber daya manusia
3) Perkembangan teknologi
4) Kompleksitas organisasi
5) Daya belajar
6) Kinerja fungsi-fungsi manajemen SDM lainnya.
Faktor lain yang mempengaruhi pelatihan & pengembangan
sumber daya manusia adalah perkembangan atau kemajuan
teknologi. Kemajuan teknologi tidak saja memberikan dampak
terhadap identifikasi kebutuhan peltihan & pengembangan, tetapi
juga terhadap pemilihan metode pelatihan & pengembangan.
Keberhasilan program pengembangan sumber daya manusia
juga dipengaruhi oleh kompleksitas organisasi, gaya belajar,atau
prinsip-prinsip pembelajaran, dan tak kalah penting kinerja fungsi
manajemen sumber daya manusia yang lain. Contoh dari faktor
yang terakhir dapat digambarkan sebagai berikut: jika proses
rekrutmen dan seleksi hanya dapat menarik pekerja-pekerja kurang
terampil, maka akan diperlukan program pengembangan sumber
38
daya manusia yang ekstensif untuk mempersiapkan para pekerja
baru pada posisi-posisi awal. (Marwansyah, 2010:156)
d. Proses Pelatihan dan Pengembangan
Sebagai sebuah proses, pelatihan & pengembangan sumber
daya manusia dimulai dengan:
1) Penentuan kebutuhan pelatihan & pengembangan atau suatu
penilaian (assessment) kebutuhan yang komprehensif,
dilanjutkan dengan
2) Penetapan tujuan yang bersifat umum dan spesifik
3) Pemilihan metode, media dan prinsip-prinsip pembelajaran
4) Implementasi program
5) Evaluasi program.`
Langkah evalusi program diperlukan untuk mengevaluasi
keberhasilan program pelatihan & pengembangan dengan
mengukur reaksi atau pendapat peserta untuk menerapkan
pengetahuan baru, dan tercapai atau tidaknya tujuan program
(Marwansyah, 2010:158).
e. Indikator Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut Saydam (2000), indikator pengembangan sumber daya
manusia ada 3, yaitu:
1) Pengetahuan (Knowledge)
Segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, atau segala sesuatu
yang diketahui berkenaan dengan hal.
39
2) Kemampuan (Ability)
Kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai
keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas
dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan.
3) Keterampilan (Skill)
Kemampuan seseorang dalam mengoperasikan pekerjaan
secara lebih mudah dan tepat.
C. Kerangka Penelitian
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan dalam penelitian ini penulis memilih faktor rekrutmen, seleksi,
dan pengembangan sumber daya manusia. Rekrutmen merupakan sebuah
proses dalam mencari atau menemukan para pelamar yang akan
dipekerjakan di suatu perusahaan. Sedangkan seleksi merupakan kegiatan
dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai
dilaksanakan, yang berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang
memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan
sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Pengembangan sumber daya
manusia dilakukan oleh perusahaan agar pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan karyawannya sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang
dilakukan.
Berdasarkan penjabaran landasan teori dan penelitian terdahulu,
maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu
variabel bebas (independen variable) adalah rekrutmen (X1), seleksi (X2),
40
dan pengembangan sumber daya manusia (X3). Sedangkan untuk variabel
terikat (dependen variabel) adalah kinerja karyawan (Y).
H4
H1 (+)
H2 (+)
H3 (+)
Gambar 2. 4 Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari persoalan yang di teliti
(Sarwono, 2006: 26). Berdasarkan kerangka penelitian dan hasil penemuan
beberapa penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Rekrutmen Terhadap Kinerja
Berdasarkan penelitian dari Safitri, dkk., (2013) mengatakan
bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara variabel rerutmen
dengan kinerja. Penelitian dari Yullyanti (2009) mengatakan bahwa
rekrutmen mempengaruhi secara tidak langsung terhadap kinerja
melalui proses seleksi. Penelitian dari Yani & Rinaldo (2017)
Rekrutmen
(X1)
Pengembangan SDM
(X3)
Seleksi
(X2)
Kinerja
(Y)
41
menyatakan bahwa rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan.
Rekrutmen mempengaruhi kinerja karena jika rekrutmen yang
dilakukan dengan baik maka akan meningkatkan kinerja karyawan itu
sendiri. Hipotesis dalam penelitian ini :
H1 : Rekrutmen berpengaruh positif terhadap kinerja.
2. Seleksi dan Kinerja
Berdasaran penelitian dari Patimah (2015) mengatakan bahwa
adanya pengaruh signifikan antara variabel seleksi terhadap kinerja.
Penelitian dari Ariefanda, dkk., (2017) mengatakan bahwa adanya
pengaruh positif antara variabel seleksi terhadap kinerja. Penelitian
dari Pua, dkk., (2017) mengatakan bahwa seleksi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Seleksi mempengaruhi kinerja karyawan karena jika proses seleksi
dilakukan dengan baik dan tepat maka akan bisa mempengaruhi
kinerja karyawan menjadi semakin baik. Hipotesis penelitian ini :
H2 : Seleksi berpengaruh positif terhadap kinerja
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kinerja
Berdasarkan penelitian dari Findarti (2016) mengatakan bahwa
adanya pengaruh positif signifikan antara pengembangan sumber daya
manusia tterhadap kinerja. Penelitian dari Lolowang, dkk., (2016)
mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia secara
parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
42
Penelitian dari Panjaitan (2017) mengatakan bahwa adanya pengaruh
positif antara pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia mempengaruhi kinerja
karyawan karena jika pendidikan, tingkat keterampilan, dan
kemampuan setiap karyawan yang baik akan mempengaruhi kinerja
karyawan itu sendiri. Hipotesis penelitian ini :
H3 : Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif
terhadap kinerja
4. Rekrutmen, Seleksi, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Kinerja
H4 : Rekrutmen, seleksi, dan pengembangan sumber daya
manusia secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantitatif (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian
pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam
kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai variabel. Dalam
pendekatan kuantitatif hakikat hubungan diantara variabel-variabel
dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif. (Sujarweni, 2015:39)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank BTN Syariah Yogyakarta KC
maupun KCP. Sedangkan untuk waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
Mei 2018.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sujarweni, 2015:80). Populasi dalam penelitian ini
44
adalah seluruh karyawan bank BTN Syariah KC Yogyakarta dan
KCPS Condong Catur Yogyakarta. Dalam penelitian ini populasi
karyawan di BTN Syariah KC Yogyakarta sebesar 40 orang dan BTN
Syariah KCPS Condong Catur Yogyakarta sebesar 8 orang. Total
populasinya adalah 48 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi yang digunakan untuk penelitian (Sujarweni: 2015:81).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive
Sampling. Purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan
tujuan) yakni pengambilan sampel berdasarkan kapasitas dan
kapabelitas atau yang kompeten/ benar-benar paham di bidangnya di
antara anggota populasi (Hikmat, 2011:64). Dalam penelitian ini
pertimbangan dalam menentukan sampel adalah semua umur, jenis
kelamin, bekerja di sistem perbankannya.
Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2010:131), cara menentukan
jumlah sampel dalam penelitian yaitu:
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai 500 orang.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita,
pegawai negeri-swasta, dan lain-lain), maka jumlah anggota
sampel setiap kategori minimal 30 orang.
45
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan
multivariate, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari
jumlah variabel yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah
anggota sampel masing-masing antara 10 sampai 20.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan 35 orang karyawan
dari 48 orang karyawan yang sudah sesuai pertimbangan yang
ditentukan. 13 orang yang tidak masuk kedalam sampel merupakan
karyawan yang tidak bekerja di bagian sistem perbankannya. Maka
dari itu penelitian ini hanya menggunakan sampel 35 orang karyawan.
Hal ini didukung dengan pernyataan Roscoe dalam Sugiyono (2010)
yang menyatakan bila sampel yang dibagi dalam kategori, maka
jumlah anggota sampel minimal 30 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat
digunakan oleh peniliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk
suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya
dapat dilihat penggunaanya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Sumber pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan sumber primer.
Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari responden
melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil
46
wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data
primer ini harus diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sujarweni, 2015:89).
E. Teknik Analisis Data
Setelah data-data yang penulis perlukan terkunpul, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang penulis gunakan
pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik inferensial,
(sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya diberlakukan untuk populasi. Pada statistik inferensial terdapat
statistik parametris dan non parametris.
Peneliti menggunakan statistik parametris dengan alasan jenis data
yang dianalisis dalam skala interval. Statistik parametris memerlukan
terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal. Dalam regresi harus terpenuhi
asumsi linieritas. Sehingga data yang diperoleh dari hasil penelitian diuji
normalitas dan linieritasnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
menguji hipotesis (Sugiyono, 2010: 207)
F. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan pendekatan dengan Skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
47
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun butir-butir
pertanyaan (Sujarweni, 2015:104)
Pemberian skoring :
Sangat tidak setuju (STS) = 1
Tidak setuju (TS) = 2
Kurang setuju (KS) = 3
Setuju (S) = 4
Sangat setuju (SS) = 5
Sangat Tidak
Setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
G. Definisi Konsep dan Operasional
1. Kinerja Karyawan
Menurut Hasibuan (2012:34) kinerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhan serta waktu.
Menurut Robbins (2006) indikator kinerja meliputi:
a. Kualitas
b. Kuantitas
c. Ketepatan waktu
d. Efektifitas
e. Kemandirian
48
f. Komitmen kerja
Sumber: Robbins, 2006.
Gambar 3. 1 Indikator Kinerja
2. Rekrutmen
Rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendapatkan tambahan karyawan melalui tahapan
yang menentukan kebutuhan karyawan yang diperlukan perusahaan,
proses seleksi, penempatan dan orientasi karyawan (Mangkunegara,
2004:33).
Menurut Sudiro (2011:52) indikator-indikator dari rekrutmen adalah:
a. Proses rekrutmen
b. Metode rekrutmen
c. Persyaratan rekrutmen
d. Tujuan rekrutmen
e. Penentuan jumlah dan kualifikasi calon karyawan
f. Hasil rekrutmen
Kuantitas
Ketepatan Waktu
Efektivitas
Kemandirian
Kinerja
Komitmen Kerja
49
Sumber: Sudiro, 2011:52
Gambar 3. 2 Indikator Rekrutmen
3. Seleksi
Seleksi adalah proses yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk
memilih, dari sekumpulan pelamar, orang atau orang-orang yang
paling baik memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia,
dengan mempertimbangkan konsisi lingkungan saat ini. (Marwansyah,
2016)
Indikator seleksi menurut Simamora (2004:202) adalah:
a. Pendidikan
b. Referensi
c. Pengalaman
d. Kesehatan
e. Tes tertulis
f. Tes wawancara
Hasil Rekrutmen
Metode Rekrutmen
Persyaratan Rekrutmen
Penentuan Jumlah &
Kualifikasi Calon
Karuryawan
Tujuan Rekrutmen Rekrutmen
Proses Rekrutmen
50
Sumber: Simamora, 2004:202
Gambar 3. 3 Indikator Seleksi
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut Malayu Hasibuan (2000:96) mengemukakan pengertian
pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral
karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan.
Pengembangan karyawan adalah pelaksanaan setiap aktivitas yang
mengarah pada pembelajaran berkesinambungan dan pengembangan
diri dan yang berkontribusi mewujudkan tujuan-tujuan individu dan
organisasi. Ini merupakan proses pembelajaran berkesinambungan
yang memperdalam pemahaman seorang karyawan tentang nilai,
minat, keterampilan, bakat, atribut personal, dan kekuatan kompetensi
yang dimilikinya. Kompetensi yang diperoleh melalui pengembangan
karyawan biasanya dimaksudkan untuk diterapkan di masa depan.
(Marwansyah, 2016:153)
Referensi
Pengalaman
Kesehatan
Seleksi
Tes Wawancara
Tes Tertulis
51
Indikator pengembangan sumber daya manusia menurut Saydam
(2000) yaitu:
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Kemampuan (Ability)
c. Keterampilan (Skill)
Sumber: Saydam, 2000.
Gambar 3. 4 Indikator Pengembangan SDM
H. Instrumen Penelitian
Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data
yang diperlukan. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode
pengumpulan data, misalnya metode angket atau koesioner. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner
atau angket yang dibagikan kepada 35 responden yang meruapakan
pegawai bank BTN Syariah KC maupun KCP Yogyakarta. Kuesioner atau
angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para
responden untuk dijawab (Sujarweni, 2015:94)
I. Uji Instrumen Penelitian
Keterampilan
(Skill)
Pengembangan
SDM
Kemampuan
(Ability)
Pengetahuan
(Knowledge)
52
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menurut Ghozali (2013:47) adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sebagai misal variabel
atau konstruk AUTONOMI yang diukur dengan 4 (empat)
indikator autonom 1, autonom 2, autonom 3, autonom 4 yang
masing-masing merupakan pertanyaan yang mengukur tingkat
AUTONOMI seseorang. Jawaban responden terhadap pertanyaan
ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab
secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena
masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama yaitu
AUTONOMI. Jika jawaban terhadap ke empat indikator ini acak,
maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu:
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang
akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda,
dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan
jawabannya.
53
2) One Shot atau pengukuran sekali: Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik. Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara:
1) Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total
skor konstruk atau variabel. Uji signifikan dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n – 2 dan alpha = 0,05, dalam hal ini n adalah
jumlah sampel. Jika r hitung lebih basar dari r tabel dan nilai
positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid.
2) Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi
bivariate antar masing-masing skor indikator dengan total skor
konstruk.
54
3) Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Analisis
faktor konfirmatory digunakan untuk menguji apakah suatu
komstruk mempunyai unidimesionalitas atau apakah indikator-
indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah
konstruk atau variabel.
J. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis yaitu
metode statistik serta pengolahan data dilakukan dengan bantuan
menggunakan program SPSS versi 16. Program SPSS versi 16 ini sangat
membantu dalam melakukan proses pengolahan data, sehingga hasil olah
data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
1. Analisis Regresi
Model regresi yang dipakai untuk penelitian ini adalah regresi
linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
hubungan dua atau lebih variabel independen (X1, X2, dan X3) dengan
variabel dependen (Y). Model regresi yang digunakan sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Seleksi
X2 = Rekrutmen
X3 = Pengembangan SDM
b0 = Konstanta Regresi
55
b1,2,3 = Angka koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan
atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independen. Bila n (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi
penurunan (Priyanto, 2016: 56)
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil
analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis
dalam penelitian ini terbatas dari penyimpangan asumsi klasik yang
meliputi uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas. Adapun
masing-masing pengujian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa
uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dalam penelitian
ini menggunakan metode analisis statistik dalam menguji
Normalitas. Pendeteksian normalitas secara statistik adalah dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov
merupakan uji normalitas yang umum digunakan karena di nilai
lebih sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi. Uji
Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan tingkat signifikan 0,05.
56
Untuk lebih sederhana, pengujian ini dapat dilakukan dengan
melihat profitabilitas dari Kolmogorov-Smirnov Z statistik. Jika
hasil uji Kolmogorov-Smirno dapat diketahui dari perhitungan nilai
signifikan probabilitas > 0.05, maka data terdistribusi normal dan
hipotesis nol dapat diterima.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel indepen. Jika variabel independen saling
berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013:105).
Untuk menguji ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya 68 di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolonieritas. Tidak adanya klerasi yang tinggi
57
antar variabel independen tidak berarti bebas dari
multikolonieritas, multikolonieritas dapat disebabkan karena
adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi. (Karena VIF=1/Tolerance). Nilai cut off yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan niali VIF ≥ 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau
tidak terjadi Heteroskesdastisitas. Kebanyakan data crossection
58
mengandung situasi heteroskesdastisitas karena data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuruan (kecil, sedang
dan besar) (Ghozali, 2013:139). Dalam penelitian ini menggunakan
metode Uji White dalam menguji heteroskedastisitas.
Uji white yang pada prinsipnya meregresi residual yang
dikuadratkan dengan variabel bebas pada model. Kriteria uji white
adalah jika: Prob Obs* R square > 0.05, maka tidak ada
heteroskedastisitas.
Dasar Analisis:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Linearitas
Menurut Ghozali (2013:166) uji linearitas digunakan untuk
melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau
tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris
sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Dengan uji linier
akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier,
kuadrat atau kubik. Dalam penelitian ini menggunakan metode Uji
59
Durbin Watson dalam menguji linearitas. Uji ini biasanya
dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokolerasi dalam suatu
model regresi.
3. Uji Statistik
a. Uji Parsial (Uji t)
Merurut Ghozali (2013:98) uji Parsial (Uji t) pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah
suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau :
Ho : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,
atau:
HA : bi ≠ 0
Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.
1) Quick look : bila jumlah degree of fredom (df) adalah 20 atau
lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak apabila nilai t lebih besar dari
2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel
60
independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen.
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, maka kita menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji Simultan (Uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen/ terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji
adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol,
atau:
Ho : b1 = b2 = ……- bk = 0
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama
dengan nol, atau:
Ha : b1 ≠ b2…….≠ bk ≠ 0
Artinya, semua variabel independen secara simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
61
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Quick look : bilai nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua
variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F
tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum
koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah
karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series)
62
biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
(Ghozali, 2013:97)
63
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Bank BTN Syariah
1. Profil BTN Syariah
Nama Lembaga : Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah
Alamat : Jl. Faridan M Noto No. 10, Kota Baru.
Sleman. Yogyakarta. 55283
Nomer Telpon/ Fax : 0274-551055
Website : www.btn.co.id/Syariah
Alamat kantor cabang pembantu syariah:
Jl. Bakri No. 1 Ring Road, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.
Telpon 0274-7499743/ 4462923.
2. Sejarah BTN Syariah
Bank BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT
Bank Tabungan Negara (Persero) yang menjalankan bisnis dengan
prinsip syariah. Tujuan dari pendirian UUS Bank BTN adalah untuk
memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan perbankan
sesuai prinsip syariah dan memberi manfaat yang setara, seimbang dan
dalam pemenuhan kepentingan nasabah.
Bank BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari
2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama di Jakarta.
Jaringan UUS Bank BTN sampai dengan saat ini telah memiliki
jaringan yang tersebar diseluruh Indonesia dengan jumlah 22 Kantor
64
Cabang Syariah, 21 Kantor Cabang Pembantu Syariah, dan 240 Kantor
Layanan Syariah (syariahbank.com).
3. Logo BTN Syariah
Gambar 4. 1 Logo Bank Tabungan Negara Syariah
Logo BTN mengambil pola Segi Enam. Pola ini mengambil
bentuk Sarang Lebah, yang menyiratkan adanya kegiatan menabung
pada masyarakat, sebagaimana halnya lebah yang selalu menyimpan
madu perolehannya. Dengan lambang ini, BTN melaksanakan
pembagunan nasional dengan mengerahkan dana masyarakat
berbentuk tabungan. Pola ini juga menyiratkan "Atap Rumah" yang
menjadi citra dan misi utama BTN, sebagai pelaksana KPR bagi
masyarakat. Bentuk Logo dengan huruf kecil melambangkan sikap
ramah dan rendah hati.Ramah terhadap semua segmen bisnis yang
dimasuki, menunjukkan keinginan yang besar untuk melayani dengan
rendah hati (Customer Focus).
Warna Biru Tua Biru melambangkan rasa nyaman, tenang,
menyejukkan, warna ini umumnya dipakai oleh institusi di bidang jasa.
Warisan luhur, stabilitas, memimpin (Command) dan serius (Respect)
serta tahan uji (Reliable). Dasar pondasi yang kuat, berhubungan
65
dengan kesetiaan, hal yang dapat dipercaya, kehormatan yang tinggi
(Trust, Integrity). Simbol dari spesialis (Professionalism).
Bentuk Gelombang Emas Cair Gelombang emas cair sebagai
simbol dari kekayaan finansial di Asia. Lengkungan emas sebagai
metamorphosa dari sifat Agile, Progresif, Pandangan ke depan.
(Excellence), fleksibilitas serta ketangguhan atas segala kemungkinan
yang akan datang. Warna Kuning Emas (kuning ke arah orange).
Warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan,
kemakmuran, kekayaan sehingga menjadikan kita merasa tajam
perhatiannya (warna yang menarik perhatian orang), aktif, kreatif dan
meriah, warna spiritual dan melambangkan hal yang luar biasa warna
ini juga ramah, menyenangkan dan nyaman. Warna ini diterima
sebagai warna riang, membuat perasaan Anda bahwa masa depan lebih
baik, cemerlang dan menyala-nyala.
4. Visi dan Misi BTN Syariah
a. Visi BTN Syariah
“Menjadi Bank Syariah yang terdepan di Indonesia dalam
pembiayaan perumahan dan Industri ikutannya.”
b. Misi BTN Syariah
1) Menyediakan produk dan jasa yang inovatif serta layanan
unggul yang fokus pada pembiayaan perumahan dan industri
ikutannya.
66
2) Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki
integritas tinggi serta penerapan Good Corporate Governance
dan Compliance.
3) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui Teknologi
Informasi terkini.
4) Memedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
5. Struktur Organisasi
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi BTN Syariah Yogyakarta
67
B. Identitas Responden BTN Syariah
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu
perlu diadakan pengelompokkan dengan karakteristik tertentu. Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin,
umur, dan tingkat pendidikan. Berikut pengelompokkan responden
berdasarkan kuesioner yang telah disebar.
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 20 57.1 57.1 57.1
Perempuan 15 42.9 42.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui total responden yaitu 35
orang dimana total responden laki-laki berjumlah 20 orang dengan
presentase 57,1% dan responden perempuan berjumlah 15 orang
dengan presentase 42,9%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden BTN Syariah KC dan KCP Yogyakarta adalah
laki-laki.
68
2. Profil Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4. 2 Umur Responden
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Dari tabel umur responden 4.2 dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden bank BTN Syariah KC dan KCP Yogyakarta berusia 23-28
tahun dengan presentase tertinggi yaitu 80%.
3. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4. 3 Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 8 22.9 22.9 22.9
S1 26 74.3 74.3 97.1
S2 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah (2018)
Dari tabel tingkat pendidikan responden 4.3 dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden bank BTN Syariah KC dan KCP Yogyakarta
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 23-28 28 80.0 80.0 80.0
29-34 3 8.6 8.6 88.6
35-39 1 2.9 2.9 91.4
> 40 3 8.6 8.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
69
berpendidikan S1 dengan persentase tertinggi yaitu 74,3% dari 35
responden.
C. Hasil Uji
1. Uji Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi linier berganda dengan tiga variabel independen
sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y adalah variabel dependen yang diramalkan, b0 adalah konstanta, b1,
b2, b3 adalah koefisien regresi dan X1, X2, X3 adalah variabel
independen (Priyanto, 2016:56).
Tabel 4. 4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.601 3.338
-.180 .858
X1 .508 .220 .402 2.307 .028
X2 .279 .182 .258 1.531 .136
X3 .464 .308 .243 1.507 .142
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer yang diolah (2018)
Dari tabel 4.4 pada bagian Unstandardized Coefficients dapat dibuat
fungsi persamaan:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y = -0,601 + 0,508 X1+ 0,279X2 + 0,464X3
70
Artinya:
1. Konstanta b0 = -0,601. Artinya jika rekrutmen, seleksi dan
pengembangan sumber daya manusia nilainya adalah 0, maka
kinerja karyawan nilainya negatif sebesar -601.
2. Koefisien b1 = 0,508. Artinya jika variabel rekrutmen ditingkatkan
sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar
508 satuan.
3. Koefisien b2 = 0,279. Artinya jika variabel seleksi ditingkatkan
sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar
279 satuan.
4. Koefisien b3 = 464. Artinya jika variabel pengembangan sumber
daya manusia ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 464 satuan.
2. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Chonbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48).
Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
X1 .843 Reliabel
X2 .813 Reliabel
X3 .795 Reliabel
Y .823 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah (2018)
71
Berdasarkan tabel 4.5, terlihat seluruh variabel memiliki
cronbach’s alpha > 0,70. Sehingga variabel rekrutmen, seleksi,
pengembangan sumber daya manusia dan kinerja karyawan dapat
dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk
penelitian selanjutnya.
b. Uji Validitas
Pada kasus ini jumlah sample (n) = 35 dan besarnya df dapat
dihitung n – 2 = 35 – 2 = 33 dan alpha = 0,05 didapat rtabel =
0,3338. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai positif, maka butir
atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,
2013:53).
72
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas
Variabel Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel
Keterangan
Rekrutmen
X1-bt1 .428
0.3338
Valid
X1-bt2 .590 Valid
X1-bt3 .677 Valid
X1-bt4 .752 Valid
X1-bt5 .740 Valid
X1-bt6 .764 Valid
Seleksi
X2-bt1 .623
0.3338
Valid
X2-bt2 .773 Valid
X2-bt3 .684 Valid
X2-bt4 .864 Valid
X2-bt5 .874 Valid
X2-bt6 .714 Valid
Pengembangan
SDM
X3-bt1 .715
0.3338
Valid
X3-bt2 .835 Valid
X3-bt3 .891 Valid
Kinerja
Y-bt1 .906
0.3338
Valid
Y-bt2 .880 Valid
Y-bt3 .770 Valid
Y-bt4 .841 Valid
Y-bt5 .870 Valid
Y-bt6 .866 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh r
hitung lebih besar dari r tabel, dengan demikian butir pertanyaan
pada instrumen penelitian ini dapat dikatakan valid.
73
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Jika antar variabel dependen tidak ada korelasi yang cukup
rendah (umumnya di bawah 0,90), maka hal ini merupakan
indikasi tidak adanya multikolinieritas. Nilai cutoff yang umum
dipakai menunjukkan tidak adanya multikolinieritas adalah nilai
tolerace ≥ 0,10 atau sama dengan VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013: 105-
106). Berikut ini hasil dari uji multikolinieritas.
Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toler
ance VIF
1 (Constant) -.601 3.338
-.180 .858
X1 .508 .220 .402 2.307 .028 .338 2.962
X2 .279 .182 .258 1.531 .136 .360 2.780
X3 .464 .308 .243 1.507 .142 .394 2.540
a.Dependen
Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.7 menunjukkan seluruh
nilai toleransi tidak ada yang dibawah 0,10 dan nilai VIF
menunjukkan nilai kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dan model regresi
dikatakan layak dan dapat digunakan untuk persamaan regresi.
74
b. Uji Heteroskedestisitas
Jika variabel dependen dengan probabilitas signifikannya
diatas tingkat kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan model
regresi tidak mengandung adanya heterolinieritas (Ghozali, 2013:
143). Dalam pengujian heteroskedestisitas ini menggunakan
metode uji white, dengan meregresi residual kuadrat (U2t) dengan
variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian
(interaksi) variabel independen.
U2t = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X1
2 + b4X2
2 + b5X1X2
Dari persamaan regresi ini dapatkan nilai R2 untuk
menghitung c2, dimana c
2 = n * R
2. Pengujiannya dalah ketika c
2
hitung < c2
tabel, maka hipotesis alternatif adanya
heterokedastisitas dalam model ditolak.
Tabel 4. 8 Hasil Uji Heterokolinieritas Metode Uji White
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .631a .398 .213 2.44923
a. Predictors: (Constant), X2X3, X1_2, X2, X3, X1, X3_2, X2_2,
X1X3
b. Dependent Variable: RES_UT
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Dari tabel 4.8 hasil uji heteroskedastisitas dengan metode
uji white dapat diketahui nilai R2 sebesar 0.398 maka dari itu
diperoleh c2 bernilai 13,98 dimana c
2 = n * R
2 (n=35) dan nilai c
2
75
tabel yaitu 49,80185. Menurut Ghozali (2013: 143) jika c2 hitung <
c2 tabel, maka hipotesis alternatif adanya heterkedastisitas dalam
model ditolak. Dikarenakan nilai c2
hitung lebih kecil dari c2 tabel
yaitu 13,98 < 49,80185, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heterkedastisitas atau hipotesis alternatif adanya
heterskedastisitas dalam model ditolak.
c. Uji Normalitas
Hasil uji K-S dapat diketahui dari perhitungan nilai signifikan
probabilitas > 0,05, maka data terdistribusi normal dan hipotesis
nol dapat diterima. Hasil uji Kolmogorov-Smirno test:
Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas Metode Kolmogorov-Smirno
Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.44917199
Most Extreme Differences Absolute .122
Positive .089
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z .724
Asymp. Sig. (2-tailed) .671
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa data residual nilai
Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,671. Karena signifkansi lebih dari
0,05 jadi dapat disimpulkan data residual terdistribusi normal.
76
d. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2013:166).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Durbin Watson. Uji
ini biasanya dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokolerasi
dalam suatu model regresi.
1) Hasil Regresi Persamaan Linier
Tabel 4. 10 Hasil Uji Linearitas Persamaan Linier
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .826a .682 .652 1.51767 1.844
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
2) Hasil Regresi Persamaan Kuadrat
Tabel 4. 11 Hasil Uji Linearitas Persamaan Kuadrat
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .832a .693 .663 1.49251 1.833
a. Predictors: (Constant), x3kuadrat, x2kuadrat,
x1kuadrat
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Berdasarkan hasil tabel 4.10 dan 4.11, maka dapat
diketahui besarnya nilai Durbin-Watson keduanya, yaitu untuk
77
persamaan linier sebesar 1,844 sedangkan persamaan kuadrat
1,833. Sedangkan nilai tabel Durbin-Watson, diketahui sebagai
berikut: jumlah sampel atau observasi adalah 35, jumlah
variabel bebas adalah 3. Dengan asumsi derajat kepercayaan
5% nilai tabel dL = 1,2833. Menurut Ghozali (2013: 167) jika
nilai D-W lebih besar dari nilai dL maka tidak terjadi
autokolerasi. Dikarenakan nilai D-W test kedua persamaan
tersebut lebih besar dari pada dL yaitu dengan nilai Durbin
Watson 1,844 dan 1,833, sedangkan nilai dL 1,2833. Maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokolerasi. Dengan
kata lain spesifikasi model linier layak untuk digunakan untuk
model regresi.
4. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji R2
menurut Ghozali (2013:97) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen.
Tabel 4. 12 Hasil Uji Koefisiensi Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .826a .682 .652 1.51767
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
78
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya
adjusted R2
adalah 0,652, hal tersebut berarti 65,2% variansi
kinerja dapat dijelaskan oleh variansi dari ketiga variabel yaitu
rekrutmen, seleksi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Sedangkan sisanya (100% - 65,2% = 34,8%) dijelaskan oleh sebab-
sebab yang lain diluar model.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t menurut Ghozali (2013:98) pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/
independen secara individual dalam menerangkan variari variabel
dependen.
Tabel 4. 13 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.601 3.338
-.180 .858
X1 .508 .220 .402 2.307 .028
X2 .279 .182 .258 1.531 .136
X3 .464 .308 .243 1.507 .142
a.DependentVariable:Y
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Berdasarkan Uji t, penelitian mendapatkan nilai t hitung
masing-masing untuk rekrutmen (X), seleksi (X2), dan
pengembangan sumber daya manusia (X3), yaitu:
79
1) Nilai signifikan variabel Rekrutmen (X1) adalah sebesar 0,028
lebih kecil dari 0,05 artinya adanya pengaruh positif signifikan
antara Rekrutmen (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
2) Nilai signifikan variabel Seleksi (X2) adalah sebesar 0,136
lebih besar dari 0,05 artinya antara variabel Seleksi (X2)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y).
3) Nilai signifikan variabel pengembangan sumber daya manusia
(X3) adalah sebesar 0,142 lebih besar dari 0,05 artinya antara
variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia (X3)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y).
c. Uji Simultan (F)
Uji F menurut Ghozali (2013:98) pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen/ terikat.
80
Tabel 4. 14 Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 153.339 3 51.113 22.191 .000a
Residual 71.403 31 2.303
Total 224.743 34
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Dari uji Anova atau F test diatas didapat nilai F hitung
sebesar 22,191 dengan probabilitas 0,000. karena probabilitas jauh
lebih dari 0,05. Maka dapat dikatakan variabel independen yaitu
Rekrutmen (X1), Seleksi (X2), dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (X3) bersama-sama mempengaruhi Kinerja Karyawan
(Y).
D. Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Rekrutmen, Seleksi
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Bank BTN Syariah
Yogyakarta. Pembahasan masing-masing variabel adalah sebagai
berikut:
1. Pengaruh Rekrutmen (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel rekrutmen bertanda positif, artinya
rekrutmen berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan.
81
Dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikan
sebesar 0,026 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Artinya rekrutmen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BTN Syariah
Yogyakarta. Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Dengan pengujian ini berarti hipotesis pertama (H1)
didukung.
2. Pengaruh Seleksi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel seleksi bertanda positif, artinya seleksi
berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan. Dan hasil
uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikan sebesar
0,136 lebih besar dari nilai alpha 0,05 artinya seleksi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan
pengujian ini berarti hipotesis kedua (H2) tidak didukung.
3. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia (X3)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel pengembangan sumber daya manusia
bertanda positif, artinya pengembangan sumber daya manusia
berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan. Dan hasil
uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikan sebesar
0,142 lebih besar dari nilai alpha 0,05 artinya pengembangan
82
sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Dengan pengujian ini berarti hipotesis ketiga
(H3) tidak didukung..
4. Pengaruh Rekrutmen (X1), Seleksi (X2) dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (X3) Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil uji F (Uji Simultan) menunjukkan nilai signifikan
0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya rekrutmen, seleksi, dan
pengembangan sumber daya manusia secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
dibuktikan dengan Uji Koefisien Determinasi (R2) yakni dengan
nilai sebesar 0,652 atau 65,2%. Dengan demikian hipotesis
keempat (H4) didukung.
Tabel 4. 15 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Kesimpulan
H1 Rekrutmen berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan Didukung
H2 Seleksi berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan Tidak didukung
H3
Pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan
Tidak didukung
H4
Rekrutmen, seleksi dan pengembangan
SDM secara simultan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan
Didukung
E. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Pembahasan ini dilakukan untuk menganalisis hasil pengaruh
rekrutmen, seleksi dan pengembangan sumber daya manusia terhadap
kinerja karyawan secara parsial dan secara simultan.
83
1. Pengaruh Rekrutmen terhadap Kinerja Karyawan
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel rekrutmen bertanda positif, artinya
rekrutmen berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan.
Dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikan
sebesar 0,026 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa rekrutmen yang dirancang dengan baik akan
memberikan pengaruh atau dampak yang baik terhadap kinerja
karyawan.
Rekrutmen merupakan proses mendapatkan calon pekerja
untuk mengisi pekerjaan atau jabatan yang kosong dilingkungan
suatu organisasi. Rekrutmen yang baik dan benar sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang ada di
dalam organisasi. Dengan rekrutmen yang baik dan benar dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang baik, berkualitas dan
berkompetensi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang telah dilakukan oleh Nurjanah Savitri, dkk (2013) yang
berjudul “Analisa Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap
Kinerja Karyawan” bahwa rekrutmen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga
mendukung hasil penelitian sebelumnya oleh Tengku Ariefanda
Aziz,dkk (2017) yang berjudul “Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi
84
Terhadap Kinerja” menyatakan bahwa rekrutmen secara langsung
berpengaruh terhadap kinerja.
2. Pengaruh Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel seleksi bertanda positif, artinya seleksi
berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan. Dan hasil
uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikan sebesar
0,136 lebih besar dari nilai alpha 0,05. Artinya bahwa seleksi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin
baik seleksi yang dipersepsi dari indikator keterampilan (skill),
kemampuan (ability), dan pengetahuan (knowledge) tidak
mempengaruhi kinerja karyawan.
Hal tersebut didasarkan pada alasan dimana fakta empiris
menunjukkan bahwa indikator pengalaman belum optimal bila
dibandingkan dengan indikator yang lain seperti pendidikan,
referensi, kesehatan, tes tertulis dan tes wawancara. Artinya bahwa
karyawan di bank BTN Syariah Yogyakarta belum sepenuhnya
memiliki pengalaman kerja yang tinggi. Hal ini dapat dilihat bahwa
karyawan di bank BTN Syariah Yogyakarta sebagian besar
karyawannya berusia 24 tahun, dimana diusia tersebut pengalaman
kerja mereka sangat minim kurang lebih 1 tahun.
Sementara itu, menurut Baverly (2017) dengan banyaknya
pengalaman yang dimiliki karyawan akan sangat membantu dalam
85
melaksanakan tugas dan bisa mewujudkan kinerja yang baik.
Karyawan yang memilki pengalaman kerja tinggi dapat
menumbuhkan kerja sama dalam proses pembelajaran dimana
dengan hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan
(Smayling et al, 2012). Sehubungan dengan hal tersebut maka
kiranya pihak bank BTN Syariah dalam menyaring atau
menyeleksi karyawannya dapat lebih mengutamakan calon
karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja yang tinggi agar
dapat meningkatkan kinerja karyawannya.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Ena Atikawati dan Raswan Udjang (2016)
yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
seleksi terhadap kinerja karyawan. Hasil ini juga sama dengan
hasil dari penelitan yang dilakukan oleh Endang A. Kartdikromo,
dkk (2017) menyatakan bahwa seleksi berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kinerja.
Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Tengku Ariefanda Aziz, dkk
(2017) bahwa seleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
86
3. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap
Kinerja Karyawan
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel seleksi bertanda positif, artinya
pengembangan sumber daya manusia berbanding lurus atau searah
terhadap kinerja karyawan. Dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial)
menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,142 lebih besar dari nilai
alpha 0,05 artinya pengembangan sumber daya tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dinyatakan bahwa
pengembangan sumber daya manusia tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa semakin baik
pengembangan SDM yang dipersepsi dari indikator-indikator
pengembangan SDM tidak meningkatkan kinerja karyawan.
Karyawan belum sepenuhnya merata dalam mendapatkan
kesempatan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan level
tugasnya dan jika mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan
belum sepenuhnya relevan dengan beban tugas serta belum
sepenuhnya membantu efektivitas pelaksanaan tugas setiap
harinya. Sehubungan dengan hal tersebut maka kiranya karyawan
diberikan kesempatan pelatihan secara merata kepada karyawan
dengan pemberian materi yang terkait dengan sistem perbankan
syariah dan pemberian latihan guna meningkatkan kemampuan dan
87
keterampilan yang telah di miliki oleh karyawan. Disamping itu
frekuensi pelatihan perlu ditingkatkan agar hasil pemberian materi
dan arahan dapat maksimal didalam mendukung kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Baharuddiin Indrawan, dkk (2018) menunjukkan
bahwa pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Kemudian hasil
penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pakpahan, dkk (2012) menemukan bahwa pengembangan SDM
melalui pelatihan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja.
Namun penelitian ini tidak mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Maludin Panjaitan (2017) yang
menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
4. Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil uji F (Uji Simultan) menunjukkan nilai signifikan
0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya rekrutmen, seleksi, dan
pengembangan sumber daya manusia secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dapat diketahui
juga hasil Uji Koefisien Determinan (R2) yakni dengan nilai
sebesar 0,652 yang menunjukkan bahwa 65,2% kinerja karyawan
dipengaruhi oleh rekrutmen, seleksi dan pengembangan sumber
88
daya manusia sedangkan sisanya sebesar 34,8% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain diluar penelitian ini seperti komunikasi, motivasi,
kesejahteraan dan kompensasi.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Rekrutmen,
Seleksi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja
Karyawan pada BTN Syariah Yogyakarta. Dari rumusan masalah
penelitian yang diajukan, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,
dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Rekrutmen berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di BTN
Syariah Yogyakarta.
2. Seleksi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BTN Syariah
Yogyakarta.
3. Pengembangan sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan di BTN Syariah Yogyakarta.
4. Berdasarkan pengujian secara simultan/ serentak (Uji F) yaitu
rekrutmen, seleksi, dan pengembangan sumber daya manusia secara
simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di BTN
Syariah Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan Uji Koefisien
Determinasi (R2) yakni dengan nilai sebesar 0,652 atau 65,2%.
90
B. Saran
1. Bagi BTN Syariah Yogyakarta
Dari hasil penelitian ini maka Bank BTN Syariah Yogyakarta harus
memperhatikan beberapa hal untuk mencapai tujuan perusahaan antara
lain:
a. Seharusnya bank BTN Syariah Yogyakarta lebih dapat
meningkatkan seleksi pada penerimaaan karyawannya agar ketika
dia sudah menjadi karyawan kinerjanya dapat diandalkan.
b. Kiranya karyawan diberikan kesempatan pengembangan secara
merata kepada karyawan dengan pemberian materi yang terkait
dengan sistem perbakan syariah dan pemberian latihan guna
meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang telah di miliki
oleh karyawan sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sumber ide dan masukan
bagi pengembangan penelitian di masa yang akan datang. Namun
karena pada penelitian ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk menambah
variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja karyawan sehingga
dapat mendukung dan menyempurnakan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rusdakarya.
Ahmad, Sudiro. 2011. Perencanaan Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama.
Malang: UB Press.
Anggapraja, Indra Taruna. 2016. Pengaruh Penerapan Knowledge Management
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan
PT. Telkom Tbk. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). Vol.14, No.01: 140-
146.
Atikawati, Ena, dkk. 2016. Strategi Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis. Vol.04, No.01: 9-23.
Aziz, Tengku Ariefanda, M. Syamsul Maarif, & Anggraini Sukmawati. 2017.
Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja. Jurnal Aplikasi Bisnis
dan Manajemen. Vol.03, No.02: 246-253.
Findarti, Febrisma Ramadhiya. 2016. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya
Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Kalimantan Timur. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis.
Vol.4, No.4: 937-946.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gouzali, Saydam. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan.
Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
_______________ 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
_______________ 2012. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Henry, Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: STIE YPKN.
Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi
dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Indrawan, Baharuddin, Mahmudin A. Subilalo, La Ode Hamida. 2018. Pengaruh
Budaya Kerja dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap
Kompetensi dan Kinerja Karyawan BCA KCU Kendari. Journal of
Economic and Business. Vol.01, No.01: 65-82.
Jatmika, Dodik & Mardiana Andarwati. 2017. Pengaruh Pengembangan Sumber
Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Kepuasan Kerja
Pegawai Kementrian Agama di Jombang. Seminar Nasional Sistem
Informasi (SENASIF). Vol.01, No.01: 395-407.
Kartodikromo, Endang A., dkk. 2017. Proses Rekrutmen, Seleksi, Pelatihan Kerja
Dan Pengaruhnya Pada Kinerja Karyawan CV. Celebes Indonesia Sakti
Mer 99 Mega Mas Manado”. Jurnal EMBA. Vol.05, No.02: 354-372.
Lolowang, Melvin Grady, Adolfina & Genita Lumintang. 2016. “Pengaruh
Pelatihan dan Pengembangan Sumer Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Berlian Kharisma Pasifik Manado”. Jurnal EMBA.
Vol.04, No.02: 177-186.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
__________. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Mangkuprawira, Sjafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik.
Cetakan ke-2. Bogor: Ghalia Indonesia.
__________________. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Edisi
Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Masirete, Iswan M. 2011. Pengaruh Pengembangan SDM Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Camat Menui Kepulauan Kabupaten Morowali. Jurnal
EKOMEN. Vol. 11, No.1: 40-48.
Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta.
Pakpahan, Edi Saputro, Siswidiyanto & Sukanto. 2012. Pengaruh Pendidikan dan
Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Badan Kepegawaian
Daerah Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol.02, No.011.
PP. 116-121.
Panjaitan, Maludin. 2017. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia
Terhadap Kinerja Pegawai PT. Indojaya Agrinusa. Jurnal Ilmiah
Methonomi. Vol.03, No.02: 7-15.
Patimah, Siti. 2015. Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi terhadap Kerja. Jurnal
Ilmiah Peuradeun. Vol.3, No.1 : 165-190.
Potale, Billy Renaldo, Viktor Lengkong & Silcyljeova Moniharapon. 2016.
Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Bank Sulutgo. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16, No.04: 453-
464.
Pratama, Aan Rio, Nurul Qomari & Bramastyo Kusumo Negoro. 2017. Pengaruh
Rekrutmen, Penempatan, dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Unilever Indonesia, Tbk. Jurnal Manajemen Branchmark. Vol.03,
No.03: 489-505.
Priyanto, Dwi. 2016. Belajar Alat Analisis Data dan Cara Pengelolaanya Dengan
Cara SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Pua, Baverly M.O, Victor P. K. Lengkong & Djemly Woran. 2017. The Effect Of
Work Experience And Job Placement On Employees Performance On Pt.
Air Manado. Jurnal EMBA. Vol.05, No.02: 2761-2770.
Rahmawanti, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CV Andi Offsite.
Rizki, Muhammad. 2017. Pengaruh Rekrutmen, Seleksi dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan KFC di Klaten. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT.Indeks Kelompok
Gramedia.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi ke-
12. Jakarta: Salemba Empat.
Samir, Alfin & Dwi Larso. 2011. Indentifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja. Jurnal Manajemen Teknologi. Vol.10, No.02: 162-185.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Savitri, Nurjanah, Petra Paulus Tarigan, & Refdilzon Yasra. 2013. Analisa
Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan
(Study kasus di PT. SIIX Electronics Indonesia). PROFESIENSI. Vol.01,
No.2: 104-116.
Septiningtyas, Astrie & Nurwanti. 2017. Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi,
Pelatihan dan Pengembangan, Penilaian kinerja dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Organisasi. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI. Vol.19, No.2:
229-242.
Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Siswanto, Sastrohadiwiryo. 2003. Manajemen Tenaga kerja Indonesia. Edisi ke 2.
Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Smyling, Miles dan Miller, Howard. 2012. Job Satisfaction and Job Performance
at the Internship Level. Journal of Leadership, Accountability and Ethics
Vol. 9, No.01: 27-33.
Sudiardhita, Iketut, Agus Supriyanto & Mardi. 2017. The Effect Of Recruitment,
Selection And Motivation To Performance Of Employees At Datacomm
Diangraha Company. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI).
Vol.08, No.01: 84-100.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V.Wiratna. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRESS.
Syibli Mohammad I. 2009. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Rekrutmen terhadap
Kinerja Sdm Outsourcing PT. Telkom dengan Pendekatan Sem. Pasca
Sarjana Magister Manajemen Teknologi-ITS, Kampus ITS Surabaya.
Tarigan, Christoper Giovani. dan M. Arif Nasution. 2014. Pengaruh
Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. PLN Cabang Binjai. Jurnal Administrasi Publik. Vol.02, No.02: 146-
153.
Wibowo, Sandi Nasrudin. 2018. Pengaruh Rekrutemen dan Penempatan Pegawai
Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal MONEX. Vol.07, No.01: 335-344.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Yani, Ari Soeti & Rinaldo. 2017. Pengaruh Rekrutmen Dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Pengawasan Kerja Sebagai Variabel
Moderating Pada PT. Titian Abadi Lestari. Jurnal Online Internasional &
Nasional. Vol.20, No.01: 55-62.
Yulasmi. 2016. Pengaruh Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Terhadap Kinerja
Karyawan. Majalah Ilmiah UPI YPTK. Vol. 23, No.: 68-76.
Yullyanti, Ellyta. 2009. Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja
Pegawai. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Vol.16, No.03: 131-
139.
Sumber Internet:
https://www.syariahbank.com/profil-btn-syariah/: Profil BTN Syariah.
Diakses pada 29 Juli 2018.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………………………………....(boleh tidak di isi )
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : ……………………………….…. (mohon diisi)
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2
B. PETUNJUK PENGISIAN
Keterangan :
Berilah tanda () pada kolom skala pengukuran yang tersedia mulai dari
angka 1 s/d 5 untuk setiap pernyataan yang disediakan.
1. Sangat tidak setuju 4. Setuju
2. Tidak setuju 5. Sangat Setuju
3. Kurang setuju
No. Variabel & Pertanyaan Skala Pengukuran
1 2 3 4 5
REKRUTMEN
1. Proses rekrutmen calon pelamar di BTN
Syariah Yogyakarta telah sesuai dengan
Job Description.
2. Perekrutan karyawan di BTN Syariah
Yogyakarta dilakukan secara terbuka dan
tertutup (Terbuka = diinformasikan
secara luas melalui pemanfaatan iklan
surat kabar & internet. Tertutup = hanya
diinformasikan kepada para karyawan /
orang-orang tertentu.)
3. Pelamar yang melamar di BTN Syariah
semuanya sudah memenuhi persyaratan
yang diberikan oleh pihak bank.
4. Rekrutmen karyawan di BTN Syariah
Yogyakarta dilakukan untuk mengisi
jabatan yang kosong.
5. Jumlah pelamar sudah dipertimbangkan
sesuai jumlah dan kualifikasinya.
6. Hasil rekrutmen di bank BTN Syariah
Yogyakarta sudah sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan.
SELEKSI
7. Kualifikasi pendidikan menentukan
seleksi karyawan di BTN Syariah
Yogyakarta.
8. Saya dulu sebagai pelamar di BTN
Syariah memberikan informasi diri
dengan tepat dan jujur.
10. Pengalaman yang saya miliki sesuai
dengan kualifikasi yang dibutuhkan
dalam seleksi karyawan pada BTN
Syariah Yogyakarta.
11. Kondisi kesehatan saya saat seleksi
karyawan sesuai dengan standar yang
diharapkan oleh pihak bank BTN Syariah
Yogyakarta.
12. Tes tertulis yang dilakukan oleh bank
BTN Syariah Yogyakarta sudah
memenuhi standar.
13. Saya dulu sebagai pelamar di BTN
Syariah Yogyakarta mengikuti tes
wawancara.
PENGEMBANGAN SDM
14. Saya dapat mengoperasikan fasilitas
kantor seperti komputer dan alat digital
lainnya dengan tepat dan mudah.
15. Saya mampu melakukan beragam
pekerjaan yang diberikan dengan baik.
16. Pemberian materi dan arahan yang
diberikan pihak bank sudah sesuai
dengan kebutuhan saya sebagai
karyawan.
KINERJA
17. Pekerjaan yang saya lakukan sesuai
dengan standar kualitas pekerjaan.
18. Saya dapat mengerjakan pekerjaan sesuai
dengan jumlah unit pekerjaan yang
diberikan dalam kurun waktu tertentu.
19. Saya selalu tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan.
20. Saya dapat memaksimalkan sumber daya
yang saya miliki untuk memaksimalkan
hasil kerja saya.
21. Saya mampu menyelesaikan tugas rutin
secara mandiri.
22. Saya memiliki janji kuat terhadap
perusahaan.
JAWABAN RESPONDEN BTN SYARIAH YOGYAKARTA
Jenis
Kelamin Umur Pendidikan
Rekrutmen (X1) Seleksi (X2)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3
Laki-laki 42 S1 4 5 4 5 5 5 5 5 5
Laki-laki 30 S1 4 4 5 4 5 4 5 5 5
Laki-laki 24 S1 5 4 4 4 4 4 4 5 4
Laki-laki 40 S1 4 5 4 5 4 4 4 5 4
Perempuan 24 S1 4 5 5 5 5 4 4 5 5
Perempuan 26 S1 4 4 4 4 5 5 4 4 4
Perempuan 24 S1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Perempuan 24 D3 4 4 4 4 5 4 4 5 4
Perempuan 27 S1 4 5 4 4 4 4 5 4 4
Perempuan 25 S1 4 4 4 4 4 4 4 5 4
Laki-laki 27 D3 4 5 5 5 5 5 5 5 5
Laki-laki 27 S1 4 5 4 4 4 4 4 4 4
Perempuan 24 S1 4 4 4 3 3 4 4 4 3
Laki-laki 24 S1 4 5 5 3 4 4 4 4 3
Laki-laki 26 S1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Laki-laki 27 D3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Laki-laki 25 S1 5 5 5 5 5 5 5 4 5
Laki-laki 27 D3 5 5 4 4 4 4 4 5 5
Laki-laki 30 S1 4 5 4 4 4 4 4 4 4
Perempuan 45 S1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Perempuan 26 D3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Laki-laki 28 S1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Perempuan 27 S1 5 3 5 4 4 4 5 5 4
Laki-laki 33 S1 4 5 4 4 4 4 4 5 4
Perempuan 26 S1 3 4 3 4 4 4 4 4 4
Laki-laki 38 S2 4 5 4 5 4 4 5 4 4
Laki-laki 24 S1 4 5 4 4 4 4 4 5 3
Laki-laki 27 D3 5 5 4 5 4 5 5 5 5
Laki-laki 26 S1 4 5 5 5 5 5 4 5 5
Perempuan 24 S1 4 4 4 4 4 4 3 4 4
Perempuan 24 S1 4 4 3 4 4 4 4 4 5
Laki-laki 27 D3 4 4 5 4 4 5 4 5 4
Perempuan 24 D3 5 4 4 5 4 4 5 4 5
Laki-laki 26 S1 5 4 4 4 4 4 4 4 4
Perempuan 25 S1 4 5 4 4 5 5 5 5 4
JUMLAH 147 156 146 148 149 149 150 157 148
Seleksi (X2) Pengembangan
(X3) Kinerja (Y)
X2.4 X2.5 X2.6 X3.1 X3.2 X3.3 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5
156 153 163 157 152 149 151 152 148 151 152 153
HASIL UJI
A. RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1 65.6000 32.835 .843 .856
X2 64.6857 29.810 .813 .868
X3 77.9714 41.087 .795 .901
Y 65.2571 27.726 .823 .872
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1. 5 X1. 6 X1
REKRUTMEN 1 Pearson Correlation 1 -.022 .307 .273 .025 .168 .428*
Sig. (2-tailed) .899 .073 .113 .888 .334 .010
N 35 35 35 35 35 35 35
REKRUTMEN 2 Pearson Correlation -.022 1 .208 .417* .300 .341
* .590
**
Sig. (2-tailed) .899 .229 .013 .080 .045 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
REKRUTMEN 3 Pearson Correlation .307 .208 1 .249 .457** .404
* .677
**
Sig. (2-tailed) .073 .229 .149 .006 .016 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
REKRUTMEN 4 Pearson Correlation .273 .417* .249 1 .526
** .478
** .752
**
Sig. (2-tailed) .113 .013 .149 .001 .004 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
REKRUTMEN 5 Pearson Correlation .025 .300 .457** .526
** 1 .615
** .740
**
Sig. (2-tailed) .888 .080 .006 .001 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
REKRUTMEN 6 Pearson Correlation .168 .341* .404
* .478
** .615
** 1 .746
**
Sig. (2-tailed) .334 .045 .016 .004 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
SELEKSI 1 Pearson Correlation 1 .240 .447**
.347* .496
** .286 .623
**
Sig. (2-tailed)
.166 .007 .041 .002 .096 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
SELEKSI 2 Pearson Correlation .240 1 .302 .748**
.554**
.702**
.773**
Sig. (2-tailed) .166
.078 .000 .001 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
SELEKSI 3 Pearson Correlation .447**
.302 1 .468**
.604**
.178 .684**
Sig. (2-tailed) .007 .078
.005 .000 .307 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
SELEKSI 4 Pearson Correlation .347* .748
** .468
** 1 .755
** .598
** .864
**
Sig. (2-tailed) .041 .000 .005
.000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
SELEKSI 5 Pearson Correlation .496**
.554**
.604**
.755**
1 .555**
.874**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .000
.001 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
SELEKSI 6 Pearson Correlation .286 .702**
.178 .598**
.555**
1 .714**
Sig. (2-tailed) .096 .000 .307 .000 .001
.000
N 35 35 35 35 35 35 35
X2 Pearson Correlation .623**
.773**
.684**
.864**
.874**
.714**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X1 Pearson Correlation .428* .590
** .677
** .752
** .740
** .746
** 1
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y. 1 Y.2 Y. 3 Y. 4 Y. 5 Y .6 Y
KINERJA 1 Pearson Correlation 1 .718**
.585**
.790**
.744**
.783**
.906**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
KINERJA 2 Pearson Correlation .718**
1 .610**
.718**
.780**
.691**
.880**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
KINERJA 3 Pearson Correlation .585**
.610**
1 .585**
.673**
.567**
.770**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
KINERJA 4 Pearson Correlation .790**
.718**
.585**
1 .538**
.670**
.841**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.001 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
KINERJA 5 Pearson Correlation .744**
.780**
.673**
.538**
1 .728**
.870**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001
.000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Correlations
X3. 1 X3. 2 X3.3 X3
PENGEMBANG
AN SDM 1
Pearson Correlation 1 .341* .454
** .715
**
Sig. (2-tailed)
.045 .006 .000
N 35 35 35 35
PENGEMBANG
AN SDM 2
Pearson Correlation .341* 1 .688
** .835
**
Sig. (2-tailed) .045
.000 .000
N 35 35 35 35
PENGEMBANG
AN SDM 3
Pearson Correlation .454**
.688**
1 .891**
Sig. (2-tailed) .006 .000
.000
N 35 35 35 35
X3 Pearson Correlation .715**
.835**
.891**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KINERJA 6 Pearson Correlation .783**
.691**
.567**
.670**
.728**
1 .866**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
.000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y Pearson Correlation .906**
.880**
.770**
.841**
.870**
.866**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.601 3.338
-.180 .858
X1 .508 .220 .402 2.307 .028 .338 2.962
X2 .279 .182 .258 1.531 .136 .360 2.780
X3 .464 .308 .243 1.507 .142 .394 2.540
a. Dependent
Variable: Y
2. Uji Heterokedastisitas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .655a .430 .282 2.33991
a. Predictors: (Constant), X1X2X3, X3, X1, X2, X3k, X1k, X2k
b. Dependent Variable: RES_k
3. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.44917199
Most Extreme Differences Absolute .122
Positive .089
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z .724
Asymp. Sig. (2-tailed) .671
a. Test distribution is Normal.
4. Lineritas dengan Durbin-Watson
Regresi persamaan linier
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .826a .682 .652 1.51767 1.844
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Regresi persamaan kuadrat
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .832a .693 .663 1.49251 1.833
a. Predictors: (Constant), x3kuadrat, x2kuadrat,
x1kuadrat
b. Dependent Variable: Y
C. Uji Statistik
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .826a .682 .652 1.51767
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.601 3.338
-.180 .858
X1 .508 .220 .402 2.307 .028
X2 .279 .182 .258 1.531 .136
X3 .464 .308 .243 1.507 .142
a. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 153.339 3 51.113 22.191 .000a
Residual 71.403 31 2.303
Total 224.743 34
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
D. Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.601 3.338
-.180 .858
X1 .508 .220 .402 2.307 .028
X2 .279 .182 .258 1.531 .136
X3 .464 .308 .243 1.507 .142
a. Dependent Variable: Y
E. Uji Statistik Deskriptif
jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 20 57.1 57.1 57.1
Perempuan 15 42.9 42.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 8 22.9 22.9 22.9
S1 26 74.3 74.3 97.1
S2 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 23-28 28 80.0 80.0 80.0
29-34 3 8.6 8.6 88.6
35-39 1 2.9 2.9 91.4
> 40 3 8.6 8.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
TABEL
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ria Erawati Avena
Tempat/ Tanggal Lahir : Kab. Semarang/ 22 September 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl. Sukorono No.02 Rt. 002/003, Kel. Sumowono,
Kec. Sumowono, Kab. Semarang
Riwayat Pendidikan : 1. SDN 02 Sumowono Lulus Tahun 2008
2. SMP Theresiana Sumowono Lulus Tahun 2011
3. SMAN 01 Ambarawa Lulus Tahun 2014
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi
yang berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, 17 September 2018
Penulis
Ria Erawati Avena
NIM 213 14 121