pengaruh latihan four quadrant jump terhadap …eprints.ums.ac.id/50700/12/naspub fix.pdfpengaruh...

14
PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: GIGIH NGESTI WASKITO J120 130 004 PROGAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: trinhkhanh

Post on 26-Jul-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP

PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

GIGIH NGESTI WASKITO

J120 130 004

PROGAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun
Page 3: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun
Page 4: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun
Page 5: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

1

PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP

PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER

ABSTRAK

Latar Belakang: Olahraga skateboard di Indonesia yang sedang berkembang

memberikan kesempatan pada seseorang untuk berprestasi. Rendahnya

pengetahuan tentang meningkatkan kemampuan dasar dalam bermain skateboard

berpengaruh terhadap penurunan prestasi. Ollie merupakan salah satu teknik dasar

dalam bermain skateboard yang membutuhkan power otot tungkai. Salah satu

program latihan untuk meningkatkan power adalah latihan plyometric dengan

latihan Four Quadrant Jump. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh latihan Four Quadrant Jump terhadap peningkatan

tinggi Ollie pada skateboarder.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan

Four Quadrant Jump terhadap peningkatan tinggi Ollie pada skateboarder.

Metode: Jenis penelitian ini adalah Quasy eksperimental design dan metode pre-

test and post-test with control group design. Responden terdiri dari 20 orang yang

terbagi menjadi dua kelompok yaitu 10 orang kelompok perlakuan (pemberian

latihan Four Quadrant Jump) dan 10 orang adalah kelompok kontrol (tanpa

latihan). Penelitian dilakukan selama 4 minggu dengan 3 kali latihan per minggu.

Pengukuran tinggi Ollie dilakukan per minggu menggunakan bar horizontal

sebagai hambatan lompatan. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan uji

Mann-Whitney.

Hasil: Hasil penelitian pengaruh kelompok dependent pre and post test tinggi

Ollie p-value diperoleh 0,004 maka ada pengaruh latihan Four Quadrant Jump

terhadap tinggi Ollie. Sedangkan uji beda pengaruh independent pre and post test

tinggi Ollie p-value diperoleh 0,00, sehingga disimpulkan bahwa terdapat terdapat

perbedaan peningkatan tinggi Ollie pada kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol.

Kesimpulan: Tinggi Ollie terbukti mengalami peningkatan dengan latihan

plyometric dalam bentuk latihan Four Quadrant Jump.

Kata Kunci: Ollie, plyometric, skateboard

ABSTRACT

Background: Skateboard in Indonesia providing an opportunity for someone to

reach achievement. But there’s lack of knowledge about improving basic skills in

skateboarding that can effect on performance decreasing. Ollie is one of the basic

Page 6: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

2

skateboard techniques that requiring leg muscle power. One exercise program to

improve power is plyometric exercises, such as Four Quadrant Jump. So that

makes researchers interested in conducting research on the effects of Four

Quadrant Jump to increase a high Ollie on skateboarder.

Objective: The aim of this study was to determine the effect of exercise Four

Quadrant Jump to a high increase Ollie on skateboarder.

Methods: The study was quasy experimental design and methods of pre-test and

post-test with control group design. Respondents consisted of 20 people, divided

into two groups: 10 people treated group (granting exercise Four Quadrant Jump)

and 10 control group (no exercise). Research carried out for 4 weeks with exercise

3 times per week. Ollie height measurements carried out per week using the

horizontal bar as barriers leap. Data were analyzed using the Wilcoxon test and

Mann-Whitney test.

Result: The influence of pre and post test dependent height Ollie p-value of 0.004

was obtained that there are the effects of exercise Four Quadrant Jump to the

height Ollie. While the influence of different test independent pre and post test p-

value higher Ollie gained 0.00, so it is concluded that there are differences in

height Ollie improvement in the treatment group and the control group.

Conclusion: High Ollie had shown an increase with plyometric exercises in the

form of exercise Four Quadrant Jump.

Keywords: Ollie, plyometric, skateboard

1. PENDAHULUAN

Skateboard merupakan salah satu olahraga ekstrim yang sedang

populer (Kuleshov, 2010). Dalam bermain skateboard keahlian yang

dipertandingkan adalah melakukan trik. Ada beberapa trik dalam bermain

skateboard, seperti Ollie (melompat), flip (menendang bagian papan

tertentu sehinga membentuk manuver tertentu), grind (berjalan pada besi

atau ledge dengan truck), slide (berjalan pada tempat tertentu dengan

bagian papan tertentu), dan grap (melompat dengan memegang papan

dengan tangan pada fase terbang) dan lain-lain. Trik-trik tersebut

memerlukan teknik dasar yang disebut Ollie (Waters, 2013). Para pemain

skateboard menyebut dirinya skater atau skateboarder.

Ollie adalah bagian atau trik umum dalam bermain skateboard

(Frederick, 2006). Gerakan ini adalah gerakan melompat. Dimana pemain

meluncur dan melompat pada posisi tertentu dan kembali ke tanah lagi.

Meskipun teknik ini terlihat sederhana, namun teknik ini sangat penting,

Page 7: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

3

karena teknik ini sebagai dasar dalam melakukan trik-trik pada

skateboard. Mengingat Ollie adalah manuver yang akan selalu terlibat

dalam trik skateboard yang lain, maka sangat penting bagi para

skateboarder untuk berlatih teknik dasar ini agar pada teknik selanjutnya

skateboarder bisa lebih maksimal. Dalam melakukan Ollie, komponen

utama adalah keseimbangan, kekuatan, koordinasi, dan power otot

tungkai.

Power otot tungkai mendasari kinerja pada Ollie manuver

(Candotti et al., 2012). Oleh karena itu, latihan meningkatkan power pada

otot tungkai sangat penting pada olahraga ini. Otot-otot yang berperan

adalah otot-otot pangkal paha dan tungkai atas terdiri dari otot bagian

depan antara lain m. sartorius, m. rectus femoris, m. vastus lateralis, m.

vastus medialis, m. adductor longus. Sedangkan, pada bagian belakang

terdapat m. gluteus maximus, m. adductor magnus, m. biceps femoris, m.

semitendinosus dan m. semimembranosus. Beberapa otot tungkai bawah

antara lain m. peroneus longus, m.tibialis anterior, m.gastronemius,

m.soleus, m. extensor digitorum longus.

Untuk meningkatkan power tungkai, latihan yang dilakukan juga

harus bersifat kuat dan cepat. Latihan yang tepat untuk mencapai power

yang diinginkan adalah latihan plyometric (Riyadi, 2008). Plyometric

berpengaruh dalam peningkatan kekuatan dan power secara subtansial,

peningkatan performa, dan menurunkan resiko cidera pada tungkai (Kisner

& Colby, 2012). Plyometric exercise dapat menunjukan adaptasi yang

signifikan dengan latihan selama 4 minggu (Rezamanesh et al., 2011).

Menurut Clayton et al. (2015), durasi latihan power pada tingkat

intermediate dan advanced adalah 2-4 minggu. Salah satu bentuk latihan

plyometric adalah latihan Four Quadrant Jump. Four Quadrant Jump

merupakan salah satu bentu latihan resistensi pada dua garis yang

berbentuk plus (+) yang akan membentuk empat area. Subjek harus

melompat pada keempat area tersebut dengan cepat dan saat mendarat

harus dilakukan tepat pada titik yang telah ditentukan.

Page 8: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

4

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah Quasy eksperimental design dan metode

pre-test and post-test with control group design. Responden terdiri dari 20

orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 10 orang kelompok

perlakuan (pemberian latihan Four Quadrant Jump) dan 10 orang adalah

kelompok kontrol (tanpa latihan). Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan teknik purposive sample. Penelitian dilakukan

selama 4 minggu dengan 3 kali latihan per minggu. Pengukuran tinggi

Ollie dilakukan per minggu menggunakan bar horizontal sebagai

hambatan lompatan. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan uji

Mann-Whitney.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik responden berdasarkan umur

Usia merupakan salah satu faktor yang berperan dalam

memengaruhi aktifitas fisik seseorang. Aktifitas fisik manusia selelu

berhubungsn dengan kemampuan kerja otot. Menurut Kisner & Colby

(2012), kemampuan otot akan terus meningkat dari lahir dan akan

mencapai puncak pada usia 20 sampai 25 tahun, dan setelah itu akan

mengalami penurunan.

Menurut Lim (2016), pada usia 80 tahun pada umumnya manusia

kehilangan serat otot sebesar 30-40% khususnya pada serat tipe II.

Massa otot dan kekuatan otot pada umumnya mengalami penurunan

pada usia 60-70 tahun sebesar 70-80% daripada orang yang lebih

muda (<60 tahun).

3.2 Karakteristik responden berdasarkan IMT

Manusia dan gerak tidak bisa terpisahkan membutuhkan peran

besar IMT dan aktifitas fisik yang baik. Dalam melakukan gerak,

kualitas gerak fungsional tergantung dari efektifitas dan efisiensi

gerak individu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut

Page 9: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

5

yaitu keseimbangan, fleksibiitas, koordinasi, kekuatan (power) dan

daya tahan (Habut et al., 2016). Menurut Azizi (2014), tinggi badan

dan berat badan akan mempengaruhi kemampuan lompatan.

Seseorang yang memiliki kelebihan berat badan akan memiliki massa

otot yang besar juga. Hal itu dikarenakan otot yang beradaptasi

dengan beban berat tubuh. Namun dengan massa otot yang besar

harus disesuaikan dengan force yang besar juga, atau kemampuan otot

untuk berkontraksi secara maksimal (Rauch et al., 2012), sedangkan

menurut Casajus et al. (2007), seseorang dengan berat badan di atas

normal memiliki kemampuan yang rendah pada aktifitas yang

berhubungan dengan keseimbangan dibandingkan dengan seseorang

dengan berat badan normal.

3.3 Hasil tinggi Ollie

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan pada

kelompok perlakuan yang diberikan latihan Four Quadrant Jump,

terdapat peningkatan yang kurang signifikan, sedangkan pada

kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan Four Quadrant Jump

terdapat peningkatan yang sangat sedikit dibandingkan kelompok

perlakuan. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa latihan Four

Quadrant Jump tidak dapat mencapai target peneliti.

3.4 Pengaruh latihan Four Quadrant Jump terhadap peningkatan tinggi

Ollie

Four Quadrant Jump adalah salah satu bentuk latihan plyometric

dimana tubuh harus bergerak melompat dengan cepat dan kuat pada

sebuah area tertentu. Latihan ini menggunakan prinsip pada latihan

kontraksi otot eccentric dan concentric dengan cepat sehingga akan

mempengaruhi sistem neuromuskular.

Latihan Four Quadrant Jump merupakan latihan yang sangat

kompleks, yang terdiri dari lompatan yang berpindah-pindah dengan

cepat. Lompatan berpindah ini akan memberikan efek pada kelompok

otot bagian anterior, posterior, medial dan lateral. Saat melakukan

Page 10: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

6

lompatan kedepan kelompok otot quadriceps akan berkontraksi secara

eccentric dan kelompok otot gastrocenemius akan berkontraksi secara

concentric. Sedangkan saat melakukan lompatan kebelakang, otot

gluteus maximus dan kelompok otot hamstring akan berkontraksi

secara concentric dan kelompok otot tibialis anterior akan

berkontraksi secara eccentric saat melakukan lompatan ke belakang

(Walsh et al., 2012). Untuk lompatan ke diagonal dan ke samping

akan melibatkan otot gluteus maximus, gluteus minimus, gluteus

medius, vastus, dan soleus (Yokozawa & Yuda, 2008). Selain itu

posisi tersebut akan membutuhkan stabilitas yang lebih kuat. Pada

bagian anterior akan distablisasi oleh otot transversus abdominis

sedangkan bagian posterior akan distabilisasi oleh otot multifidus

(Okubo et al., 2013).

Kecepatan dalam latihan ini harus diperhatikan, sesuai dengan

pengertian power bahwa latihan membutuhkan kekuatan dan

kecepatan dengan begitu otot akan beradaptasi untuk meningkatkan

kontraksi otot dengan cepat. Penurunan kemampuan stabilitas tubuh

menyebabkan efek secara tidak langsung pada penurunan kualitas

lompatan, yang akan memberikan dampak penurunan kecepatan saat

berpindah posisi. Hal itu disebabkan karena tubuh harus tetap menjaga

keseimbangan saat melakukan. Faktor lain dari latihan ini adalah

ketepatan dalam menentukan titik terget lompatan. Target lompatan

keseimbangan tubuh tersebut dipengaruhi oleh sistem propioseptif.

Proprioseptif memberikan informasi ke sistem saraf pusat tentang

posisi tubuh terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya (eksternal) dan

posisi antara segmen badan itu sendiri (internal) melalui reseptor-

reseptor yang ada pada sendi, tendon, otot, ligamen dan kulit seluruh

tubuh terutama yang ada pada kolumna vertebralis dan tungkai.

Informasi itu dapat berupa tekanan, posisi sendi, tegangan, panjang

dan kontraksi otot. Terdapat empat jenis mekanoreseptor yang

berperan dalam memberikan informasi proprioseptif yaitu, reseptor

Page 11: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

7

ruffini, reseptor pacini, golgi tendon organ (GTO), dan muscle

spindle. Melalui peningkatan sistem proprioseptif maka informasi

mengenai posisi tubuh terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya

(eksternal) dan posisi antara segmen tubuh (internal) yang diterima

oleh serebelum akan lebih baik, informasi tersebut akan digunakan

oleh tubuh untuk mempertahankan keseimbangan (Swandari et al.,

2016). Dalam sebuah gerakan yang kuat dengan berpindah posisi

dengan cepat dibutuhkan juga kelincahan tubuh yang baik, sehingga

memungkinkan tubuh untuk lebih leluasa dalam bergerak (Ardika et

al., 2015).

Latihan Four Quadrant Jump akan memberikan adaptasi pada otot

dan meningkatan kamampuan Ollie yang lebih maksimal apabila

dilakukan dengan baik. Lamanya latihan juga akan mempengaruhi

hasil penelitian. Dengan dosis latihan 4 minggu dan 3 kali latihan

perminggu akan memberikan efek adaptasi pada tingkat

neuromuscular. Menurut Markovic & Mikulic (2010), latihan

plyometric akan memberikan efek adaptasi berupa peningkatan

perjalanan saraf, meningkatkan koordinasi intermuskularis, perubahan

mekanik tendon dan otot, perubahan ukuran otot, dan perubahan

mekanik serat otot tunggal. Hal ini yang mempengaruhi hasil pada

penelitian ini dimana tinggi Ollie hanya mengalami peningkatan yang

sedikit dan masih banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan.

3.5 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak dapat mengontrol

sampel dari kegiatan sehari-harinya, termasuk aktivitas subjek di

tempat tinggal, dan tidak mempermasalahkan durasi latihan yang

dilakukan saat di luar program latihan. Peneliti tidak mengukur

aktifasi otot secara langsung.

Page 12: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

8

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian hasil penelitian dan pembahasan maka

kesimpulan yang diambil adalah ada pengaruh latihan Four Quadrant

Jump terhadap peningkatan tinggi Ollie pada skateboarder.

4.2 Saran

4.2.1 Keilmuan

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

manfaat latihan Four Quadrant Jump terhadap peningkatan

tinggi Ollie, sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan dalam bermain skateboard.

4.2.2 Peneliti lain

Berdasarkan adanya hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian diharapkan peneliti lain dapat mengisi keterbatasan

dalam penelitian ini, dan menambah variabel penelitian yang

berhubungan dengan peningkatan kemampuan dalam bermain

skateboard sehingga diharapkan diperoleh hasil penelitian

yang lebih mendalam dan variatif.

DAFTAR PUSTAKA

Ardika, IMY., Kanca, IN., & Sudarmada, IN. 2015. Pengaruh circuit training

terhadap kelincahan dan daya ledak otot tungkai. E-journal jurnal IKOR

Universita Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume II Tahun

2015).

Azizi, MM. 2014. Kontribusi kekuatan otot tungkai, berat badan, dan tinggi badan

terhadap kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara. Jurnal

kesehatan olahraga volume 2 nomor 2 tahun 2014 halaman 180-188

Candotti, CT., Loss, JF., Silva, RE., Melo, MDO., Teixeira RB., Delwing, GB., &

Noll, M. 2012. Lower Limb force, Power, and Performance in

Skateboarding. V. 34, n. 3, p. 697-711

Casajus, JA., Leiva, MT., Vllarroya, A., Legas, A., & Moreno, LA. Physical

performance and school physical education in overweight Spanish

children. Ann Nutr Metab 2007;51:288-296

Page 13: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

9

Clayton, N., Drake, J., Larkin, S., Linkul, R., Martino, M., Nutting, M., &

Tumminello, M. National Strength and Conditioning Association

(NSCA). 2015. Foundations of Fitness Programing. Colorado Springs

Frederick, EC., Determan, JJ., Whittlesey, SN., & Hamil, J. 2006. Biomechanics

of Skateboarding. Journal of applied biomechanics, 22:33-40

Habut, MY., Nurmawan, IPS., & Wiryanthini, IAD. 2016. Hubungan indeks

massa tubuh dan aktivitas fisik terhadap keseimbangan dinamis pada

mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Udayana. Majalah ilmiah

fisioterapi Indonesia volume 2, nomor 1

Kisner, C & Colby, LA. 2012. Therapeutic Exercise Foundations and Techniques.

Sixth Edition

Kuleshov, AS. 2010. Various Schemes of the Skateboard Control. Procedia

Engineering, 2, 3343-3348

Lim, JY. 2016. Therapeutic potential of eccentric exercise for age-related muscle

atrohy. Integr med res 5 (2016) 176-181

Markovic, G & Mikulic, P. 2010. Neuro-Musculoskeletal and Performance

Adaptations to Lower-Extremity Plyometric Training. Sport Med 2010;

40 (10): 859-895

Okubo, Y., Kaneoka, K., Shina, I., Tatsumura, M., & Miyakawa, S. 2013.

Abdominal muscle activity during a standing long jump. Journal of

orthopaedic & sport physical therapy, volume 43, number 8

Rauch, R., Veileux, LN., Rauch, F., Bock, D., Welisch, E., Filler, G., Robinson,

T., Burril, E., & Norozi, K. 2012. Muscle force and power in obese and

overweight children. J musculoskelet Neuronal Interact 2012; 12(2):80-

83

Reiater, UH. 2012. Hubungan Power Tungkai dengan Hasil Lompatan Tinggi. Vol

05. No 03

Rezaimanesh, D., Amiri-Farsani, P., & Saidian, S. 2011. The Effect of a 4 Week

Plyometric Training Period on Lower Body Muscle EMG Changes in

Futsal Players. Procedia social and behavioral science 15, 3138-3142

Riyadi, S. 2008. Pengaruh Metode Latihan dan Kekuatan terhadap Power Otot

Tungkai. Tesis. Program studi ilmu keolahragaan. Program pasca sarjana.

Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Page 14: PENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP …eprints.ums.ac.id/50700/12/NASPUB FIX.pdfPENGARUH LATIHAN FOUR QUADRANT JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI OLLIE PADA SKATEBOARDER Disusun

10

Swandari, NML., Nurwaman, IPS., & Sundari, LPR. 2016. Pelatihan propioseptif

efektif dalam meningkatkan keseimbangan dinamis pada pemain sepak

bola dengan functional ankle instability di SSB Pegok

Vorlicek, M., Svoboda, Z., & Prochazkova, M. 2015. Analysis of Muscle Activity

in Various Performance Level of Ollie jumps in Skateboarding: a pilot

study. Acta Gymnica vol. 45, no. 1

Walsh, M., Boling, MC., McGrath, M., Blackburn, JT., & Padua, DA. 2012.

Lower extremity muscle activation and knee flexion during a jump–

landing task. Journal of Athletic Training 2012;47(4):406-413

Waters, T. 2008. Secrets of Skateboarding. United States of America: Secrets

Skateboarding Inc

Welinder, P & Whitley, P. 2012. Mastering Skateboarding. United States of

America: Human Kinetics

Yokozawa, T & Yuda, J. 2008. Muscle activities of the support leg during side

jump test for speed skaters. ISBS conference 2008