pengadaan surat kabar bagi anggota dewan sebagai …

184
PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI PEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK PADA PERPUSTAKAAN DPR RI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: Fandini Nurul Fauziah 1110025000037 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1435 H

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA

DEWAN SEBAGAI PEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK

PADA PERPUSTAKAAN DPR RI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Fandini Nurul Fauziah

1110025000037

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/ 1435 H

Page 2: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 3: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 4: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 5: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

i

ABSTRAK

Kebijakan Pengadaan Surat Kabar Bagi Anggota Dewan Sebagai Pembuat

Kebijakan Publik Pada Perpustakaan DPR RI: Skripsi, Fandini Nurul Fauziah.

Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014,

103 hal.

Penelitian ini membahas tentang pengadaan surat kabar bagi anggota dewan.

Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengadaan surat kabar bagi anggota DPR

RI dan mengetahui efektifitas penggunaan surat kabar oleh anggota dewan

sebagai salah satu dasar pembuat kebijakan. Metode penelitian yang digunakan

berjenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknik yang diambil dalam

penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Metode pengambilan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan kajian

kepustakaan. Informan dalam penelitian ini adalah staf bidang Perpustakaan DPR

RI, dua pustakawan fungsional dan anggota DRP RI perkomisi. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa Perpustakaan DPR RI sudah melalukan pengadaan surat

kabar bagi anggota dewan dan penggunaan surat kabar sudah efektif digunakan

oleh anggota dewan sebagai salah satu dasar pembuat kebijakan publik. Saran

yang diberikan penulis untuk Perpustakaan DPR RI perlu pemikiran untuk

berlangganan surat kabar secara online agar lebih praktis dan memfasilitasi

klipping surat kabar masing-masing komisi sesuai tema.

Kata kunci: pengadaan surat kabar, surat kabar, kebijakan publik

Page 6: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT. Yang telah memberikan kekuatan rahmat dan karunianya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengadaan Surat Kabar

Bagi Anggota Dewan Sebagai Pembuat Kebijakan Publik pada

Perpustakaan DPR RI” ini dengan baik. Topik skripsi ini penulis pilih atas

pertimbangan pentingnya peran dan fungsi kebijakan pengadaan surat kabar

dalam mencapai visi dan misi Perpustakaan DPR RI. Shalawat dan salam

ditunjukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan selesainya skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang

membantu, membimbing dan memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi

ini. Dengan penuh rasa hormat maka penulis ingin menyampakan ucapan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Kedua orang tuaku ayah Drs. Abdul Kohar dan mamah Nurlailah yang

selalu memberi motivasi, memberi nasehat, mendoakan. Tanpa mereka

penulis tidak akan bisa seperti ini.

2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum., selaku Dekan Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo M.LIS, selaku ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Bapak Mukmin Suprayogi MSI, selaku sekretaris

Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Page 7: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

iii

4. Dosen Pembimbing, Ibu Fadhilatul Hamdani M.Hum., selaku dosen

pembimbing skripsi yang selalu memberi arahan dan sabar

membimbing penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya dosen

Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmu pengetahuan

kepada penulis.

6. Ibu Tenny Rosanti, Sos. M,si., ibu Qatriatna Widiasti, S.Hum., ibu

Rini Widyastuti dan segenap staf Perpustakaan DPR RI, Setjen DPR

RI yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di

Perpustakaan DPR RI dan membimbing penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

7. Anggota DPR RI periode 2009-2014 yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan informasi mengenai penggunaan surat kabar.

8. Kakek H. Kosim Abdul Mukti dan Nenek Hj. Julaeha, ema Icih yang

selalu mendoakan penulis dan memberi masukan-masukan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar paman H. Abdullah Al-Hadad, keluarga besar bibi Hj.

Dewi Komariah, yang selalu memotifasi, membiayai dan memberikan

tambahan uang jajan sehingga penulis semangat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

10. Sahabatku Novia Yulianingsih, Aaf Iffatunnafsi yang selalu memberi

semangat dan membantu mencari referensi.

Page 8: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

iv

11. Teman-teman Nita, Nenden, Husnul dan teman-teman sekelas lainnya

yang sudah bareng-bareng belajar, menuntut ilmu di Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

Penulis percaya tidak ada kebaikan yang sia-sia. Semoga Allah SWT.

Membalas semua kebaikan kalian semua di dunia maupun di akhirat dan

melimpahkan kasih sayangnya, amin.

Semoga karya sederhana ini dapat berguna bagi peneliti maupun pembaca

pada umumnya.

Jakarta, 17 Juli 2014

Penulis

Page 9: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ..................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6

D. Metode Penelitian ................................................................. 6

E. Sistematika Penulisan ........................................................... 12

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Pengertian Perpustakaan Khusus .................................... 14

2. Tugas Perpustakaan Khusus ........................................... 16

3. Ciri Perpustakaan Khusus ............................................... 17

4. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Khusus ....................... 18

5. Koleksi Perpustakaan Khusus ......................................... 19

6. Jenis Koleksi Perpustakaan Khusus ................................ 20

B. Kebijakan

1. Pengertian Kebijakan Pengembangan Koleksi ............... 21

2. Fungsi kebijakan pengembangan koleksi ...................... 26

3. Pengertian Kebijakan Publik ........................................... 27

4. Jenis-Jenis Kebijakan Publik .......................................... 29

Page 10: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

vi

C. Pengadaan Bahan Pustaka

1. Pengertian Pengadaan ..................................................... 32

2. Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka ............................ 32

3. Tujuan Pengadaan Bahan Pustaka .................................. 34

4. Fungsi Pengadaan Bahan Pustaka ................................... 34

D. Surat Kabar

1. Tentang Surat Kabar ....................................................... 35

2. Pengertian Surat Kabar ................................................... 36

3. Ciri-Ciri Surat Kabar ....................................................... 37

4. Sifat Surat Kabar ............................................................. 39

5. Fungsi Surat Kabar ......................................................... 40

6. Kelebihan dan Kelemahan Surat Kabar .......................... 43

7. Kategori Surat Kabar ...................................................... 44

E. Efektifitas

1. Pengertian Efektif ........................................................... 45

2. Pengertian Efektifitas ...................................................... 45

F. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

1. Pengertian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ............. 46

2. Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat .................................. 47

3. Tugas dan Wewenang Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat .......................................................... 47

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DPR RI

A. Sejarah Perpustakaan DPR RI .............................................. 50

B. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Dasar Hukum

Perpustakaan DPR RI ........................................................... 51

C. Struktur Organisasi Perpustakaan DPR RI ........................... 53

D. SDM Perpustakaan DPR RI .................................................. 54

E. Profil Pengguna Perpustakaan DPR RI ................................. 56

F. Anggaran Perpustakaan DPR RI ........................................... 56

Page 11: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

vii

G. Koleksi Perpustakaan DPR RI .............................................. 57

H. Gedung Perpustakaan DPR RI .............................................. 59

I. Fasilitas Perpustakaan DPR RI ............................................. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Metode Pengambilan Data .................................................... 62

B. Pengadaan Surat Kabar Bagi Anggota Dewan ..................... 65

1. Teknis Pembelian Surat Kabar ........................................ 67

2. Cara Penyebaran Surat Kabar Kepada Anggota

Dewan ............................................................................. 68

C. Akibat Tidak Mempunyai Kebijakan Tertulis ...................... 70

D. Efektifitas Penggunaan Surat Kabar bagi Anggota Dewan

Sebagai Salah Satu Pembuat Kebijakan Publik .................... 71

1. Proses Membuat Kebijakan Publik ................................. 72

2. Hasil Kebijakan, Rancangan Undang-Undang dan

Undang-Undang ............................................................. 79

E. Kendala yang dihadapi dalam Pengadaan Surat Kabar

Bagi Anggota Dewan ........................................................... 99

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 100

B. Saran ...................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 SDM Berdasarkan Jumlah Pendidikan ...................................... 54

Tabel 2 SDM Berdasarkan Formasi Jabatan ........................................... 55

Table 3 Jumlah Koleksi Berdasarkan Ragam Koleksi

Perpustakaan DPR RI ................................................................ 58

Tabel 4 Hasil Kebijakan dan Undang-Undang ....................................... 97

Page 13: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan DPR RI ............................ 54

Page 14: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini sangat

dinantikan oleh masyarakat dalam menelusur informasi. Para pengelola dan

pengguna informasi bersaing untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat

dan akurat, salah satu tempat untuk memenuhi kebutuhan informasi adalah

perpustakaan. Perpustakaan merupakan pusat informasi dengan sumber ilmu

pengetahuan dan didukung dengan perkembangan teknologi informasi yang

semakin maju. Informasi hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan,

setiap orang pasti membutuhkan informasi, begitu pula dengan instansi, salah

satu bentuk dan pengelolaannya adalah perpustakaan.

Perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang berupa tempat

mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang

dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan

secara terus menerus oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Banyak dari

media massa yang berfungsi dalam penyampain informasi kepada

masyarakat, salah satunya adalah surat kabar.

Perpustakaan di sebuah instansi merupakan tempat kumpulan ilmu

pengetahuan yang disediakan instansi untuk menambah dan meningkatkan

keahlian para pegawai instansi tersebut, perpustakaan merupakan elemen

yang sangat penting dalam sebuah organisasi dan instansi, karena

Page 15: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

2

perpustakaan instansi berfungsi sebagai penunjang segala kegiatan yang

dilakukan para pegawai untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan

maupun keahlian mereka dengan membaca koleksi yang ada di perpustakaan

itu sendiri. Keberadaan perpustakaan khusus biasanya menyesuaikan fungsi,

dan tugasnya sesuai dengan visi, misi lembaga yang menaunginya. Salah satu

perpustakaan khusus yaitu Perpustakaan DPR RI.

Perpustakaan DPR RI melakukan kegiatan pengembangan koleksi

seperti kegiatan pengadaan, seleksi bahan pustaka, penyiangan dll. Dalam

pengembangan koleksi mencakup masalah perumusan kebijakan dalam

memilih dan menentukan bahan pustaka mana yang akan diadakan serta

metode-metode apa yang akan diterapkan, oleh karena itu untuk mendapatkan

koleksi yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna atau pun yang

sesuai dengan tujuan didirikannya sebuah perpustakaan maka diperlukan

suatu kebijakan pengembangan koleksi yang merupakan alat perencanaan dan

sarana untuk mengkomunikasikan tujuan, kebijakan pengembangan koleksi,

serta bertujuan untuk dijadikan sebagai pedoman atau panduan perpustakaan

dalam melakukan kegiatan pengembangan koleksinya.

Dalam kebijakan pengembangan koleksi salah satunya melakukan

pengadaan bahan pustaka, salah satu bahan pustaka yang ada di perpustakaan

yaitu surat kabar yang merupakan salah satu media cetak penyedia informasi

yang berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau

berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Topik umum yang sering

ditampilkan dalam surat kabar adalah politik, kriminalitas, bisnis, seni, sosial,

Page 16: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

3

dan olah raga. Media cetak yang berupa surat kabar mempunyai kelebihan

dalam penyampain informasinya kepada masyarakat, yakni harganya yang

relatif murah, beritanya menyeluruh, jangkauannya luas mencakup

masyarakat di berbagai tempat dalam waktu yang bersamaan dan mudah

dibawa.

DPR RI merupakan salah satu lembaga legislatif di Indonesia yang

memiliki fungsi penting yaitu menentukan kebijakan (policy) seperti

kebijakan publik, maksudnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah/negara

yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat yang bertujuan untuk

memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat, seperti

kebijakan ekonomi, transportasi, komunikasi, pertahanan keamanan (militer),

serta fasilitas-fasilitas umum lainnya (air bersih, listrik) dan membuat

undang-undang. Dalam melakukan tugas dan fungsinya tersebut, DPR

membutuhkan tersedianya informasi yang cepat dan akurat.1

Menyadari akan pentingnya kebutuhan informasi tersebut, maka

lembaga ini membentuk Perpustakaan DPR RI sebagai sumber informasi

dengan demikian pemustaka dapat memanfaatkan koleksi yang ada di

perpustakaan DPR RI khususnya koleksi surat kabar.

Salah satu kegiatan dalam perpustakaan yaitu pengadaan bahan

pustaka. Pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan DPR RI lebih

mengutamakan surat kabar dari pada koleksi lainnya seperti buku,

ensiklopedi yang berhubungan dengan instansi tersebut. Surat kabar

1 Wawancara langsung dengan Ibu Teny, Jakarta, 12 Januari 2014

Page 17: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

4

senantiasa membantu meningkatkan kesadaran mengenai hak-hak manusia,

hak-hak rakyat dan membantu mendorong kemampuan mereka untuk

berusaha serta berjuang demi mendapatkan haknya sebagaai rakyat bangsa

Indonesia, maka dari itu perpustakaan membutuhkan suatu kebijakan

pengadaan surat kabar yamg dibutuhkan oleh anggota dewan sebagai salah

satu sumber pembuat kebijakan perlu pembinaan dari suatu seleksi yang

sistematis dan terarah dikoordinasikan berdasarkan tujuan, rencana dan

anggaran yang tersedia. Peran pustakawan dalam menentukan kebijakan

pengadaan surat kabar terlebih dahulu dengan cara mengenali siapa pemakai

yang dilayani serta analisis koleksi dan evaluasi apakah kebijakan yang telah

dilakukan telah sesuai dilakukan telah sesuai dengan tujuan.

Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk mengambil objek

Perpustakaan DPR RI. Peneliti mengambil tempat tersebut karena,

Perpustakaan DPR RI merupakan salah satu perpustakaan khusus instansi

pemerintah yang sebagian besar koleksinya mengutamakan pada surat kabar .

Dari kenyataan yang diperoleh dilapangan, penulis menemukan

beberapa fenomena di Perpustakaan DPR RI yaitu seperti koleksi yang ada di

Perpustakaan DPR RI lebih banyak membeli surat kabar yang mudah

didapatkan dibagikan kepada seluruh anggota dewan setiap harinya dari pada

koleksi lainnya seperti: buku, ensiklopedi, buku referensi yang disimpan di

Perpustakaan DPR RI,

Dari hal-hal tersebut, perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui

kebijakan pengadaan surat kabar yang setiap hari dilanggan oleh

Page 18: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

5

perpustakaan dan dibagikan untuk semua anggota dewan sebagai pemenuhan

informasi dan sebagai salah satu dasar pembuat kebijakan. Sehingga

kebijakan untuk pengadaan surat kabar tersebut dapat digunakan dengan tepat

dan berguna bagi pembacanya.

Dari latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka penulis

tertarik mengambil judul skripsi: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI

ANGGOTA DEWAN SEBAGAI PEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK

PADA PERPUSTAKAAN DPR RI.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang luas terhadap masalah yang

dibahas dalam penelitian ini, maka penulis memberikan batasan yang

jelas dan sesuai dengan topik yang ingin diteliti yaitu sebagai berikut:

a. Pengadaan surat kabar bagi anggota DPR.

b. Keefektifan pemanfaatan surat kabar oleh anggota dewan

sebagai salah satu dasar pembuat kebijakan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa

masalah yang menjadi fokus penelitian ke dalam beberapa pertanyaan,

sebagai berikut:

a. Bagaimana pengadaan surat kabar bagi anggota dewan dan apa

kebijakan yang terkait dengan pengadaan surat kabar tersebut ?

Page 19: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

6

b. Efektif atau tidak surat kabar yang diberikan perpustakaan

kepada anggota dewan sebagai salah satu dasar pembuat

kebijakan publik ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yaitu penelitian ini diharapkan mempunyai

manfaat yaitu:

a. Mengetahui kebijakan perpustakaan DPR RI terhadap pengadaan

surat kabar bagi anggota DPR RI.

b. Mengetahui efektifitas penggunaan surat kabar oleh anggota dewan

sebagai salah satu dasar pembuat kebijakan

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif yang artinya metode penelitian yang memusatkan perhatian pada

masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian

dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang

diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional dan

akurat. Yakni penelitian yang betujuan untuk memberikan gambaran atau

menjelaskan sesuatu hal apa adanya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif yang artinya prosedur penelitian yang menghasilkan data

Page 20: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

7

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati.2 Metode penelitian kualitatif adalah suatu

pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu

gejala sentral.3 Penelitian kualitatif digunakan untuk memeperoleh

informasi kebijakan pengadaan surat kabar dari beberapa nforman yang

dianggap kompeten dalam memberikan infomasi

2. Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diambil langsung,tanpa perantara

atau langsung dari sumbernya.4 Data ini diperoleh langsung dari lokasi

penelitian yaitu dengan wawancara para pustakawan yang bekerja di

bagian pengadaan surat kabar dan kebijakan tertulis perpustakaan

mengenai pengadaan surat kabar serta melakukan observasi dengan

melakukan penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh data-

data yang diperlukan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung

dari sumbernya.5 Data ini bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari

dokumen kebijakan pengadaan surat kabar, laporan, karyatulis, literatur,

dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah kebijakan pengadaan

surat kabar.

2 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.3.

3 J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulanya (Jakarta:

Grasindo, 2001), h.7. 4 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.86

5Ibid, h. 87.

Page 21: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

8

c. Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.6 Informan yang

digunakan dalam penelitian ini yang berhubungan dengan topik yang

diteliti dan yang paling memahami objek penelitian. Penulis

memperoleh data yang ingin dibuat dalam bentuk laporan proposal

penelitian ini dengan mewawancarai langsung pustawakan di

Perpustakaan DPR RI

Informan tersebut dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Pustakawan dan staf yang memahami tentang koleksi perpustakaan

DPR RI khususnya mengenai pengadaan surat kabar

2. Pemustaka (anggota dewan perkomisi) yang setiap hari membaca

surat kabar yang diberikan Perpustakaan DPR RI.

Berdasarkan kriteria tersebut, informan yang dipilih penulis

yaitu:

1. Pustakawan bagian pengadaan dan staf bagian pembelian surat

kabar yang bekerja di Perpustakaan DPR RI.

2. Ketua atau salah satu anggota dewan dari masing-masing komisi

yang setiap hari membaca surat kabar yang diberi oleh

Perpustakaan DPR RI.

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.132.

Page 22: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

9

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang adapada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu penelitian maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. 7

Teknik yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling purposive yang artinya teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu, misalnya akan melakukan penelitian tentang

kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli

dalam makanan.8 Dalam penelitian ini akan melakukan penelitian tentang

efektifitas penggunaan surat kabar bagi anggota dewan, maka sampel

sumbernya adalah ketua perkomisi DPR RI sebagai orang yang membaca

surat kabar yang diberikan Perpustakaan DPR RI.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini disesuaikan dengan

fokus dan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan diperoleh observasi,

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012),

h. 80-81. 8Ibid. 85

Page 23: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

10

dan wawancara. Untuk data sekunder diperoleh dari penelusuran data dan

informasi dari dokumen atau catatan yang memiliki keterkaitan dengan

objek penelitian.

Alat bantu teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.9 Melakukan

wawancara secara mendalam berarti menggali informasi atau data

sebanyak-banyaknya dari responden atau informan, agar informasi

yang detail diperoleh, peneliti hendaknya mengetahui, menguasai

sebelumnya tentang topik penelitiannya.10

Wawancara juga metode

penelitian yang datanya dikumpulkan melalui wawancara dengan

responden yang kadang kala disebut key informan. Peneliti

memperoleh informasi secara mendalam mengenai kebijakan

pengadaansurat kabar bagi anggota dewan untuk pemenuhan

informasi sebagai pembuat kebijakan dan elemen yang lain yang

terlibat dalam permasalahan di atas.

b. Observasi

9 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 135.

10 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif:Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan

Penelitian (Malang: UMM, 2005), h. 72

Page 24: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

11

Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya

bertumpu pada pengamatan lansung terhadap objek penelitian.11

Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari

dan aktifitas-aktifitas yang tengah berlangsung.Kemudian hasil

observasi tersebut dicatat menjadi suatu catatan observasi yang berisi

deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap dengan keterangan

tanggal dan waktu.

c. Kajian Kepustakaan

Kajian kepustakaan merupakan penelitian yang datanya

diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen,

artikel, laporan dan sebagainya) dan menganalisa dokumen kebijakan.

5. Teknik Analisa Data

Menganalisis data berarti menguraikan data atau menjelaskan

data. Sehingga berdasarkan data itu dapat ditarik pengertian-pengertian

dan kesimpulan. Tujuannya yaitu menyimpulkan pesan dari data tersebut

menjadi sebuah informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan

keputusan.

Data akan dianalisis melalui tiga tahapan yaitu:

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh penulis melalui observasi, wawancara,

dan kajian pustaka dicatat dengan rinci, mengelompokkan atau

11

Prasetya Irawan, logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999),

h.63.

Page 25: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

12

memilah-milah dan memfokuskan pada hal penting. Dengan demikian

data yang dapat memberikan gambaran yang jelas.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi penulis melakukan penyajian dalam

bentuk teks bersifat naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif

penulis buatkan kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab

rumusan masalah.

E. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan penelitian ini terbagi kedalam 5 (lima) bab yang

terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, di kemukakan latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan pemanfaatan penelitian, metode penelitian

serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini, penulis memberikan pengertian pengertian perpustakaan

khusus, fungsi tujuan perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus,

koleksi perpustakaan khusus, jenis koleksi perpustakaan khusus, kebijakan,

pengadaan bahan pustaka, pengertian surat kabar, jenis surat kabar, kekuatan

Page 26: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

13

surat kabar, kelemahan surat kabar, karakteristik surat kabar penggunaan

surat kabar, pengertian efektif dan pengertian anggota dewan.

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini, berisi tentang sejarah singkat berdirinya perpustakaan DPR RI,

VISI, MISI, tugasdan dasar hukum perpustakaan DPR RI, struktur organisasi,

SDM Perpustakaan DPR RI, anggaran, serta koleksi perpustakaan DPR RI.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti membahas dan menganalisa hasil penelitian tentang

kebijakan pengadaan surat kabar bagi anggota di Perpustakaan DPR RI.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini, mengemukakan kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah

dilaksanakan dan memberikan saran-saran yang berhubungan dengan

pelaksanaan penelitian.

Page 27: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

14

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Pengertian Perpustakaan Khusus

Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang

perpustakaan, perpustakaan yaitu institusi pengelola koleksi karya tulis,

karya cetak dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku

guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi

dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan khusus adalah perpustakaan

yang diperuntukan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan

lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan

keagamaan, rumah ibadah atau organisasi lain.12

Perpustakaan khusus menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)

adalah sebuah institusi atau unit kerja pengelola karya tulis, karya cetak,

dan karya rekam yang dikelola secara profesional berdasarkan sistem

yang baku untuk mendukung kelancaran atau keberhasilan pencapaian

visi, misi dan tujuan instansi induk yang menaunginya.13

Perpustakaan khusus sebagai perpustakaan yang diselenggarakan

oleh suatu lembaga khusus diluar lembaga perpustakaan umum,

perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi. Lembaga yang

12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. 13

Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta:

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009).

Page 28: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

15

dimaksud berupa lembaga industri, lembaga perkantoran, lembaga-

lembaga penelitian dan lain sebagainya, tujuan penyelenggaraannya

bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum, tetapi hanya diperuntukan

bagi para karyawan lembaga yang bersangkutan.14

Perpustakaan khusus berada di bawah suatu biro, di bawah suatu

bagian atau bahkan di bawah bidang pemasaran. Karena itu sebuah

perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan dipimpin oleh

pejabat eselon dua, atau dapat pula dipimpin oleh eselon lima, karena

letak dan struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat

bervariasi.15

Perpustakaan khusus dapat merupakan perpustakaan sebuah

departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa,

militer, industri, meupun perusahaan swasta.16

Dalam kamus besar ilmu pengetahuan disebutkan bahwa

perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang menekankan koleksinya

pada suatu bidang khusus dan bidang-bidang lain yang berhubungan.17

Perpustakaan khusus dapat dikatakan merupakan kebalikan dari

perpustakaan umum. Perpustakaan tersebut memiliki kekhususan-

kekhususan tertentu yang berbeda dengan perpustakaan lainnya.18

14

Karmidi Kartoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka,

1999), h. 1.5. 15

Karmidi Kartoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus, h. 2.3 16

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1991), h. 49. 17

M. Dagun Save,“Perpustakaan Khusus”, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta:

Lembaga Pengkajian Kebuayaan Nusantara, 1997, Cet.1), h.840. 18

Sutarno N.S, Mengenal Perpustakaan (Jakarta: Jala Permata, 2006, cet 1), h. 20.

Page 29: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

16

Perpustakaan sering disebut juga perpustakaan kedinasan, karena

keberadaanya pada lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga swasta.

Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu

pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak dengan

lembaga induknya dengan adanya perpustakaan tersebut maka

kebutuhan informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah

diperoleh.19

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga

(pemerintah atau swasta) atau perpustakaan, asosiasi yang menangani

dan mempunyai misi pada bidang tertentu dengan tujuan tertentu untuk

memenuhi kebutuhan pemakai dilingkungannya baik dalam hal

pengolahan maupun pelayanan informasi.

2. Tugas Perpustakaan Khusus

Tugas perpustakaan khusus instansi pemerintah adalah:

a) Menunjang terselenggaranya pelaksanaan tugas lembaga induknya

dalam bentuk penyediaan materi perpustakaan dan akses informasi

b) Mengumpulkan terbitan dari dan tentang lembaga induknya

c) Memberikan jasa perpustakaan dan informasi

d) Mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi untuK

menunjang tugas perpustakaan

19

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Anggota IKAPI, cet.1, 2006), h.

50.

Page 30: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

17

e) Meningkatkan literasi informasi.20

3. Ciri Perpustakaan Khusus

Adapun ciri utama sebuah perpustakaan khusus ialah:

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu

saja. Misalnya perpustakaan yang membatasi pada satu subjek

(contoh pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan pertanian),

maupun berorientasi ke misi (misalnya pengangkutan).

b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk

tempat perpustakaan yang tersebut.

c. Peran utama perpustakaan ialah melakukan penelitian kepustakaan

untuk anggota. Dalam melakukan penelitian untuk anggota, sering

dipersoalkan seberapa jauh pustakawan harus melakukan penelitian.

Ada yang berpendapat pustakawan hanya melakukan penelusuran

literatur, ada pula yang berpendapat pustakawan terbatas pada

pemberian petunjuk umum mengenai penggunaan saran bibliografi

artinya sarana grafis maupun elektronik untuk menelusur permintaan

anggota perpustakaan.

d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit) melainkan pada

majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak, atau index karena

20

Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta: Standar

Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009).

Page 31: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

18

jenis tersebut umumnya informasinya lebih mutakhir dibandingkan

buku.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota

perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang

sangat berorientasi ke pemakainya dibandingkan dengan jenis

perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya pemencaran

inormasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat

pemakai. 21

4. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus berfungsi sebagai tempat penelitian,

pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan

sumber daya manusia.22

Fungsi perpustakaan khusus instansi pemerintah

adalah:

a) Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya

b) Menyimpan semua terbitan dari dan tentang lembaga induknya

c) Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya

d) Menjadi pusat referal dalam bidang yang sesuai dengan lembaga

induknya

e) Mengorganisasi materi perpustakaan

f) Mendayagunakan koleksi

21

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 49. 22

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),

h. 39.

Page 32: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

19

g) Menerbitkan literatur sekunder dan tersier dalam bidang lembaga

induknya, baik cetak maupun elektronik

h) Menyelenggarakan pendidikan pengguna

i) Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk pengembangan

kompetensi SDM lembaga induknya

j) Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif

k) Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi

l) Menyelenggarakan otomasi perpustakaan

m) Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan

n) Menyajikan layanan koleksi digital.

o) Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional

dan global.23

5. Koleksi Perpustakaan Khusus

Koleksi diartikan sebagai kumpulan bahan pustaka yang terdapat di

perpustakaan.24

Koleksi perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi

mutakhir dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau

untuk mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi perpustakaan khusus

adalah tidak dilihat pada banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis

terbitan lainnya melainkan ditekankan pada kualitas koleksinya, agar

23

Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta:

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009). 24

Yuyu Yulia, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), h.3.

Page 33: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

20

dapat mendukung jasa penyebaran informasi mutakhir serta penelusuran

informasi.25

Menurut buku petunjuk yang dikeluarkan Standar Nasional

Indonesia (SNI) mengenai perpustakaan khusus instansi pemerintah,

perpustakaan khusus instansi pemerintah memiliki koleksi dasar yang

menjadi pehatian untuk lebih dikembangkan dibanding dengan koleksi

yang lainnya. Koleksi dasar tersebut adalah:

a. Perpustakaan khusus instansi pemerintah memiliki koleksi

sekurang-kurangnya 1.000 judul dalam bidang ke khususannya.

b. Sekurang-kurangnya 80% koleksinya teridri dari subjek atau

disiplin ilmu tertentu sesuaidengan kebutuhan instansi

induknya.

c. Perpustakaan menyediakan koleksi terbitan tentang instansi

induknya.

d. Perpustakaan melanggan minimal 10 judul majalah yang

berkaitan dengan kekhususan instansi induknya.26

6. Jenis Koleksi Perpustakaan Khusus

Jenis kleksi perpustakaan khusus menurut wujud fisik dibedakan

sebagai berikut:

a) Buku teks biasa

25

Surachman Arif, “Pengelolaan Perpustakaan Khusus,” diakses pada hari Minggu, 8

November 2013 dari http://arifs.staf.ugm.ac.id. 26

Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta:

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009, 2009).

Page 34: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

21

b) Buku rujukan atai referensi (seperti hand book, ensiklopedi,

direktori, kamus, peta dan statistik)

c) Literatur sekunder (seperti bibliografi khusus, indeks dan abstrak)

d) Bukan buku (majalah, surat kabar, mikrofilm/fiche, audio visual

dan CD-ROM

e) Dokumen lain seperti standar paten, pamflet, brosur, kliping dll.27

Jenis koleksi perpustakaan khusus instansi pemerintah sekurang-

kurangnya meliputi :

a) Buku yang terkait di bidangnya;

b) Serial

c) Koleksi referensi

d) Laporan.28

B. Kebijakan

Dalam hal ini perpustakaan memiliki dua pengertian kebijakan

yaitu: kebijakan pengembangan koleksi dan kebijakan publik.

1. Pengertian Kebijakan pengembangan koleksi

a. Kebijakan

Kebijakan biasanya berasal dari sebuah keputusan awal dan

menjadi pernyataan atau pengertian umum yang menjadi saluran

berfikir dalam bertindak, terutama dalam kegiatan sehari-hari,

27

Karmidi Martoatmojo, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Khusus h. 17-18 28

Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta:

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009).

Page 35: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

22

dengan maksud untuk menciptakan keseragaman dalam

mengelola sebuah organisasi. Meskipun biasanya kebijakan dibuat

untuk maksud yang baik, tapi pada intinya adalah membatasi. Ini

karena kebijakan menentukan tindakan apa yang dilakukan dan

mencegah penyimpangan dari aturan yang sudah disepakati.29

Kebijakan ini biasanya berfungsi untuk memastikan

bahwa keputusan yang diambil masih sesuai dengan filosofi dan

tujuan organisasi, kebijakan dalam sebuah organisasi dapat

digunakan untuk:

a) Menangani masalah yang ada dalam organisasi

b) Sebagai panduan setiap orang dalam pembuatan keputusan

c) Memastikan konsistensi dalam pencapaian tujuan organisasi

d) Menjadi panduan dalam menangani masalah-masalah yang

aktual

e) Menjemaskan nilai-nilai dan tujuan organisasi

f) Membuat komitmen dengan tujuan organisasi

g) Memenuhi hak-hak staf.30

Dengan demikian dapat dinyatakan kebijakan adalah suatu

ketepatan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-

cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam

mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain kebijakan sebuah

29

Robert D Stueart, Library and Information Center Management (Corolado: Libraries

Unlimited, 2002), h. 79. 30

Jo Bryson, Effective Library And Information Centre Management (Burlington, Gower

Publishing Company. 1990), h. 57.

Page 36: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

23

perpustakaan seharusnya dituangkan dalam bentuk yang jelas

sehingga fungsi perpustakaan akan berjalan dengan baik dan dapat

diukur sehingga proses pengembangan kedepan dapat dilakukan.

b. Pengembangan Koleksi

Pengertian pengembangan koleksi lebih ditekankan pada

pemilihan buku. Pemilihan buku artinya memilih buku untuk

perpustakaan. Pemilihan buku berarti juga proses menolak buku

tertentu untuk perpustakaan. Selanjutnya pengertian

pengembangan koleksi mengalami perubahan sesuai dengan

perkembangan bidang kepustakawanan. Pengembangan koleksi,

seleksi dan pengadaan menjadi istilah-istilah yang saling

melengkapi. Tujuan pengembangan koleksi yaitu membangun

koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai dan didayagunakan

secara optimal.

Pengembangan koleksi adalah suatu proses yang dapat

mempertemukan perpustakaan dengan kebutuhan informasi seluruh

masyarakat pemakainnya dengan menggunakan sumber-sumber

baik yang berada di dalam maupun di luar unit informasi

tersebut.31

Pengertian pengembangan koleksi menurut Leonard Montague

dalam buku Harrod’s Librarian’s Glossary adalah:

31

Edward G. Evans, Developing Library and Information center collection (London:

2005, Libraries Unlimited), h. 49.

Page 37: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

24

“Proses perencanaan program akuisisi untuk memenuhi

kebutuhan mendesak, tetapi untuk membangun koleksi yang koheren

dan dapat diandalkan selama beberapa tahun, untuk memenuhi tujuan

dari layanan perpustakaan. Istilah menuntut kedalaman dan kualitas

saham, dan termasuk aktivitas yang terkait terhadap eksploitasi

publisitas koleksi, pelatihan staf, dll.”32

Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan jelas merupakan

salah satu faktor yang perlu menjadi perhatian utama dalam

menunjang eksistensi perpustakaan. Koleksi adalah sejumlah

dokumen yang bisaberupa buku, laporan, arsip dan lain-lain yang

dikumpulkan dalam suatu ruangan baik yang secara fisik terlihat

ataupun dalam suatu lokasi virtual oleh satu ataun lebih orang atau

yang dikumpulkan oleh sebuah entitas organisasi dan diatur dengan

menggunakan aturan sistematis untuk memudahkan temu kembali. 33

Pengembangan koleksi dapat disimpulkan bahwa proses

pengembangan koleksi yang diba dikatakan berhasil bila dala proses

tersebut bisa menyediakan suatu informasi, dalam format yang tepat,

kepada tangan orang yang tepat, dan di waktu yang tepat pula saat

orang tersebut benar-benar membutuhkannya.34

Dengan membaca definisi yang diberikan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kebijakan pengembangan koleksi adalah suatu

ketentuan atau ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk

mengarahkan cara pengembangan koleksi perpustakaan yang telah

32

Leonard Montague, Harrod’s Librarians Glossary (England: 1995, Gower Publishing

Company Limited), h. 146. 33

Joan M Reitz, Dictionary For Library And Information Science (London: libraries

unlimited, 2004) h. 156. 34

Wayne Disher, Crash Course In Collection Development (London: libraries unlimited,

2007), h. 98.

Page 38: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

25

disetujui oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab atas upaya

penambahan dan perluasan koleksi disuatu perpustakaan yang di

dalamnya mencakup segala aktivitas yang berkaitan dengan

perencanaan, pendanaan, pemilihan, dan pengadaan bahan pustaka.

Kebijakan pengembangan koleksi ini juga akan menjadi sebuah

kerangka kerja dan sekumpulan parameter yang dijadikan sebagai

acuan kerja oleh sfat perpustakaan dan menilai pelayanan kepada

pengguna perpustakaan.

c. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Menurut ALA Glossary of Library and Information Science tahun

1983 Kebijakan pengembangan koleksi yaitu:

“Sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan dan

koordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan pemakai, studi

pemakaian koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan

koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan kerjasama

sumberdaya koleksi, pemeliharaan koleksi dan penyiangan

koleksi perpustakaan.”35

Menurut Joan M. Reitz dalam Dictionary For Library And

Information Science kebijakan pengembangan koleksi yaitu;

“Pernyataan tertulis yang dibuat secara resmi dari prinsip-prinsip

perpustakaan, termasuk kriteria yang digunakan dalam

pengambilan keputusan mengenai seleksi bahan pustaka (bidang

yang dicakup, derajat, spesialisasi, tingkat kesulitan, bahasa,

format, keseimbangan, dll) dan kebijakan mengenai hadiah dan

pertukaran. Kebijakan pengembangan koleksi dapat sangat

membantu dalam menjawab tantangan dari kelompok penekan.”36

35

Pengadaaan Bahan Pustakan Pada Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, Artikel

diakses pada hari Jum’at 28 Februari 2014 dari http://

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30017/3/Chapter%20II.pdf 36

Joan M Reitz, Dictionary for Library and Information Science (London: 2004,

Libraries Unlimited), h. 157.

Page 39: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

26

Menurut G. Edward Evans dalam buku Developing Library and

Information Center Collection kebijakan pengembangan koleksi yaitu;

“Rencana induk perpustakaan untuk membangun dan memelihara

koleksinya. Seperti semua rencana barang, kebijakan

pengembangan koleksi harus mencerminkan dan berhubungan

dengan rencana lain perpustakaan, terutama yang jangka panjang

dan strategis dalam karakter. itu juga harus up to date dalam hal

misi keseluruhan perpustakaan dan tujuan.”37

Kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis harus menjadi

dokumen yang bisa di akses oleh siapa saja atau menjadi sebuah dokumen

publik. Ini karena bila ada orang yang ingin membacanya dia akan

mengetahui untuk siapa utamanya koleksi ditujukan, siapa yang benar-

benar bertanggung jawab dalam melakukan seleski bagaimana seleksi

dilakukan, prioritas yang ada untuk koleksi, bahan pustaka yang tidak akan

dimasukan ke dalam koleksi, dan bagaimana koleksi dirawat, digunakan

dan dievaluasi.38

2. Fungsi Kebijakan Pengembangan koleksi

Fungsi kebijakan pengembangan koleksi tertulis:

1). Pedoman bagi para selektor untuk untuk bekerja lebih teraraH

2). Sarana komunikasi untuk memberitahu para pemakai, administrator,

dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang

telah ada dan rencana untuk pengembangan selnjutnya.

3). Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana

37

G. Edward Evans, Developing Library and Information center collection, h. 49. 38

Wayne disher, Crash Course In Collection Development, h. 87.

Page 40: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

27

4). Membantu menetapkan metode penilaian bahan

5). Membantu memilih metode pengadaan

6). Membantu menghadapi masalah sensor

7). Membantu perencaan kerjasama

8). Membantu identifikasi bahan yang perlu dipindahkan ke gudang atau

dikeluarkan dari koleksi (evaluasi).39

3. Pengertian Kebijakan Publik

Pengertian kebijakan publik menurut beberapa ahli yaitu:

1) Thomas R. Dye

Thomas R. Dye mendefinisikan kebijakan publik sebagai berikut:

"Publik Policy is whatever the government choose to do or

not to do". (Kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah

untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu). Menurut

Dye juga kebijakan publik sebagai suatu upaya untuk mengetahui

apa sesungguhnya yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa mereka

melakukannya, dan apa yang menyebabkan mereka melakukannya

secara berbeda-beda. Dia juga mengatakan bahwa apabila

pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan, maka tindakan

tersebut harus memiliki tujuan., karena kebijakan publik merupakan

"tindakan" pemerintah. Apabila pemerintah memilih untuk tidak

melakukan sesuatu, inipun merupakan kebijakan publik, yang

tentunya ada tujuannya. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang

tidak dilakukan oleh pemerintah akan mempunyai pengaruh yang

sama besar dengan sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah”.

Sebagai contoh: becak dilarang beroperasi di wilayah DKI

Jakarta, bertujuan untuk kelancaran lalu-lintas, karena becak

dianggap mengganggu kelancaran lalu-lintas, di samping dianggap

kurang manusiawi. Akan tetapi, dengan dihapuskannya becak,

kemudian muncul "ojek sepeda motor". Meskipun "ojek sepeda

motor" ini bukan termasuk kendaraan angkutan umum, tetapi

Pemerintah DKI Jakarta tidak meiakukan tindakan untuk

39

Encang Saepudin, “Kebijakan Seleksi Guna Mendukung Kegiatan Pengembangan

Koleksi,” informasi diakses pada 13 Desember 2013 dari http://encangsaepudin.wordpress.

com/2009/04/24/kebijakan-seleksi-guna-mendukung-kegiatan-pengembangan-koleksi/

Page 41: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

28

melarangnya. Tidakadanya tindakan untuk melarang "ojek" ini, dapat

dikatakan kebijakan publik, yang dapat dikategorikan sebagai "tidak

meiakukan sesuatu".

2) James E. Anderson

Anderson mengatakan:

"Publik Policies are those policies developed by

governmental bodies and officials". (Kebijakan publik adalah

kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan

pejabat-pejabat pemerintah). Dimana implikasi dari kebijakan

tersebut adalah:

a) Kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau

mempunyai tindakan-tindakan yang berorientasi pada tujuan.

b) Kebijakan publik berisi tindakan-tindakan pemerintah

c) Kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan

oleh pemerintah, jadi bukan merupakan apa yang masih

dimaksudkan untuk dilakukan

d) Kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positif dalam arti

merupakan tindakan pemerintah mengenai segala sesuatu

masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan

keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.

e) Kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti yang positif

didasarkan pada peraturan perundangan yang bersifat mengikat

dan memaksa”.

3) David Easton

David Easton memberikan definisi kebijakan publik sebagai

berikut:

"Publik policy is the authoritative allocation of values for

the whole society". (Kebijakan publik adalah pengalokasian nilai-

nilai secara syah kepada seluruh anggota masyarakat). Dalam

pengertian ini hanya pemerintah yang dapat melakukan sesuatu

tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan

bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan

bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat”.40

40

William N Dunn, Analisis Kebijakan. Penerjemah Samodra Wibawa dkk.

(Jakarta: Kanisius, 1999), h.76.

Page 42: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

29

Dengan beberapa pengertian kebijakan publik oleh para ahli di

atas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa “kebijakan publik itu adalah

serangkaian tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi publik yang berpotensi

menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan orang banyak atau

publik yang ditetapkan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku serta batasan-

batasan tertentu sebagai indikator pencapaian tujuan yang telah dispakati

sebelumnya”.

Jadi pada hakikatnya kebijakan itu dibuat untuk menyelesaikan

masalah-masalah publik, namun pada prakteknya tidak sedikit kebijakan

itu dapat menimbulkan masalah baru karena dampak yang ditimbulkannya

tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan ketika kebijakana itu dibuat.

hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor yang berkaitan dengan

para pembuat kebijakan maupun faktor yang berhubungan dengan sasaran

kebijakan atau bahkan lingkungan kebijakan itu sendiri.

4. Jenis-Jenis Kebijakan Publik.

Jenis kebijakan publik ada 4 yaitu:

1) Substantive and Procedural Policies.

Substantive Policy yaitu suatu kebijakan dilihatdari substansi

masalah yang dihadapi oleh pemerintah. Contoh: kebijakan

pendidikan, kebijakan ekonomi, dan Iain-lain.

Page 43: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

30

Procedural Policy yaitu suatu kebijakan dilihat dari pihak-

pihak yang terlibatdalam perumusannya (Policy Stakeholders).

Contoh: dalam pembuatan suatu kebijakan publik, meskipun ada

Instansi/Organisasi Pemerintah yang secara fungsional berwenang

membuatnya, misalnya Undang-undang tentang Pendidikan, yang

berwenang membuat adalah Departemen Pendidikan Nasional, tetapi

dalam pelaksanaan pembuatannya, banyak instansi atau organisasi

lain yang terlibat, baik instansi/organisasi pemerintah maupun

organisasi bukan pemerintah, yaitu antara lain DPR, Departemen

Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja, Persatuan Guru Indonesia

(PGRI), dan Presiden yang mengesyahkan Undang-undang tersebut.

Instansi-instansi/ organisasi-organisasi yang terlibat tersebut disebut

policy stakeholders.

2). Distributive, Redistributive, and Regulatory Policies.

Distributive Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur

tentang pemberian pelayanan/keuntungan kepada individu-

individu, kelompok-kelompok, atau perusahaan-perusahaan.

Contoh: kebijakan tentang "Tax Holiday"

Redistributive Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur

tentang pemindahan alokasi kekayaan, pemilikan, atau hak-hak.

Contoh: kebijakan tentang pembebasan tanah untuk kepentingan

umum.

Page 44: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

31

Regulatory Policy yaitu suatu kebijakan yang memgatur

tentang pembatasan/ pelarangan terhadap perbuatan/tindakan.

Contoh: kebijakan tentang larangan memiliki dan menggunakan

senjata api.

3). Material Policy.

Material Policy suatu kebijakan yang mengatur tentang

pengalokasian/penyediaan sumber-sumber material yang nyata

bagi penerimanya. Contoh: kebijakan pembuatan rumah

sederhana.

4). Publik Goods and Private Goods Policies.

Publik Goods Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur

tentang penyediaan barang-barang atau pelayanan-pelayanan oleh

pemerintah, untuk kepentingan orang banyak Contoh: kebijakan

tentang perlindungan keamanan, penyediaan jalan umum.

Private Goods Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur

tentang penyediaan barang-barang/pelayanan oleh pihak swasta,

untuk kepentingan individu-individu (perorangan) di pasar bebas,

dengan imbalan biaya tertentu.Contoh: kebijakan pengadaan

barang-barang/pelayanan untuk keperluan perorangan, misalnya

tempat hiburan, hotel, dan Iain-lain.41

41

Ibid, 79.

Page 45: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

32

C. Pengadaan Bahan Pustaka

1. Pengertian Pengadaan

Pengadaan atau yang disebut acquisitions adalah kegiatan

yang terkait dalam memilih, memesan dan menerima bahan-bahan

pustaka untuk perpustakaan. Kegiatan ini termasuk penganggaran

dan penerbit. Tujuan dari staf akuisisi adalah untuk memperoleh

materi dengan cepat dan ekonomis mungkin menjadi minat

pengguna potensial, dan untuk memberikan informasi tentang

keadaan semua permintaan.42

2. Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka adalah proses menghimpun

bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi. Koleksi yang diadakan

oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan

kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir agar tidak

mengecewakan masyarakat yang dilayani. Koleksi perpustakaan

berasal dari berbagai macam sumber seperti hadiah, pembelian,

tukar menukar, titipan dan pembelian.43

Pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dan

kebijakan pengembangan koleksi sebuah perpustakaan. Semua

kebijakan pengembangan koleksi akhirnya bermuara dan

pengadaan bahan pustaka. Dalam kegiatan pengadaan bahan

42

John Feather, International Encyclopedia of information and library Science

(Newyork: Roudledge, 2003), h. 6 43

Soetminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius,

1992),

Page 46: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

33

pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus dipandu oleh rambu-

rambu yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi.

Koleksi yang mana yang menjadi prioritas utama pengadaan sudah

ditentukan dalam kebijakan pengembangan koleksi. Dengan

demikian arah pengembangan koleksi sudah jelas. Hal ini penting

untuk dilaksankan dengan tujuan untuk menghindari buku atau

jenis lainnya yang sebenarnya kurang bermanfaat bagi pengguna

jasa perpustakaan masuk kedalam jajaran koleksi.44

Hal yang terpenting untuk mewujudkan peran perpustakaan

yang perlu diperhatikan adalah koleksi yang dimiliki perpustakaan

tersebut. Karena koleksi harus benar-benar sesuai dengan

kebutuhan penggunanya. Sedangkan adanya koleksi harus lewat

proses pengadaan bahan pustaka yang ada diperpustakaan. Setiap

bahan pustaka yang akan diadakan oleh perpustakaan biasanya

dilakukan seleksi terlebih dahulu, penyeleksian merupakan faktor

yang penting, maka diperlukan suatu kemampuan dan keahlian

serta pengalaman agar suatu perpustakaan selalu berupaya untuk

menyajikan informasi yang dapat memuaskan penggunanya.45

Dari pengertian pengadaan bahan pustaka di atas dapat

disimpulkan bahwa pengadaan bahan pustaka adalah rangkaian

kegiatan untuk menghimpun dan menyeleksi bahan pustaka yang

akan dimiliki oleh perpustakaan.

44

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2001), h. 57. 45

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h.59.

Page 47: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

34

3. Tujuan Pengadaan Bahan Pustaka

Tujuan perpustakaan khusus menurut Standar Nasional

Indonesia (SNI) adalah untuk memenuhi kebutuhan materi

perpustakaan atauinformasi di lingkungannya dalam rangka

mendukung pencapaian misi instansi induknya.46

Pengadaan bahan pustaka dimaksudkan agar koleksi

perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kesesuaian

diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan koleksi perpustakaan.

Koleksi perpustakaan harus terbina dari suatu seleksi yang

sistematis dan terarah disesuaikan dengan tujuan, rencana,

anggaran yang tersedia. Dengan adanya pengadaan bahan pustaka

maka koleksi perpustakaan dapat dibina sebaik mungkin sehingga

tujuan perpustakaan dapat tercapai.

4. Fungsi Pengadaan Bahan Pustaka

Fungsi pengadaan bahan pustaka adalah menghimpun dan

menyediakan bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi

perpustakaan. Bagian pengadaan bahan pustaka juga

mengusahakan agar buku-buku yang dibutuhkan ada dalam

koleksi. Bagian pengadaan bahan pustaka juga sangat memerlukan

pembinaan bahan pustaka atau koleksi. Pembinaan koleksi

perpustakaan merupakan salah satu dari kerja pelayanan teknis

46 Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta:

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009, 2009).

Page 48: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

35

yang harus dilakukan perpustakaan dalam usahanya untuk

memberikan pelayanan informasi kepada pengguna. Untuk itu,

perlu disadari oleh petugas, anggota staf, dan pengguna secara

umum menjaga koleksi perpustakaan menjadi tanggung jawab

bersama.47

D. Surat Kabar

1. Tentang Surat Kabar

Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk yang

jenisnya bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas ekonomi

pembaca, peredarannya serta penekanan isinya.

Kebanyakan surat kabar mengandalkan hidupnya dari iklan,

bahkan kenaikan harga kertas Surat kabar sebagai bahan baku utama

surat kabar sering kali tidak mengakibatkan kenaikan harga jual surat

kabar per eksemplar secara profesional. Kehadiran iklan dalam media

cetak dengan kata lain telah mampu mensubsidi harga eceran surat

kabar.

Berdasarkan pengalaman selama tahun 1970-1985 diketahui

ternyata lebih banyak surat kabar dan majalah gulung tikar karena

tidak mendapatkan iklan, sekalipun di Indonesia budaya membaca

belum terlalu memasyarakat. Surat kabar merupakan media utama

47

Surachman Arif “Pengelolaan Perpustakaan Khusus” diakses pada hari Minggu, 8

Maret dari ,http://arifs.staf.ugm.ac.id.

Page 49: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

36

yang banyak digunakan dalam periklanan di Indonesia, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

1. Jangkauan distribusi surat kabar tidak dibatasi.

2. Jangkauan media lainnya, radio dan televisi dibatasi.

3. Harga satuan surat kabar murah dan dapat dibeli eceran.48

2. Pengertian Surat Kabar

Surat kabar adalah Sebutan bagi penerbitan pers yang masuk

dalam media massa tercetak berupa lembaran berisi tentang berita-

berita, karangan-karangan dan iklan serta diterbitkan secara berkala,

bisa harian, mingguan, bulanan serta diedarkan secara umum, isinya

pun harus aktual, juga harus bersifat universal, maksudnya

pemberitaannya harus bersangkut-paut dengan manusia dari berbagai

golongan dan kalangan.

Surat kabar juga dikemukakan oleh George Fox Mott yaitu :

1. ”Suatu lembaga masyarakat yang punya fasilitas dan target

masing-masing.

2. Suatu pelayanan masyarakat atau melayani masyarakat untuk

kepentingan-kepentingan informasi.

3. Pemimpin yang bertujuan untuk memimpin pada masyarakat yang

menyangkut nilai-nilai moral, etika dan lain-lain.

4. Penghubung antara masyarakat dalam menyampaikan informasi-

informasi.

5. Penjual pengetahuan menyerap berbagai informasi dan

pengetahuan lalu menyebarkannya kepada masyarakat.”49

48

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia (

Jakarta: PT.Pustaka Utama Grafiti, 1992), h. 5. 49

Junaedi Kurniawan, Ensiklopedi Pers Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1991) h. 132

Page 50: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

37

Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk yang

jenisnya bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas ekonomi

pembaca, peredarannya serta penekanan isinya.Selain pendapat di

atas pengertian surat kabar juga yaitu lembaran tercetak yang

memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit

secara periodik, bersifat umum, isinya termasa atau aktual,

mengenal apa saja di seluruh dunia yang mengandung nilai-nilai

untuk diketahui khalayak pembaca.50

3. Ciri-ciri Surat Kabar

Pada umumnya kalau kita berbicara mengenai surat kabar

sebagai salah satu jenis media cetak, maka kita pun harus

mengetahui ciri-ciri dari surat kabar itu sendiri, yaitu :

a. Pubilisitas

Pengertian pubilitas ialah bahwa surat kabar diperuntukan

oleh umum karenanya berita, tajuk rencana, artikel dan lain-

lain menyangkut kepentingan umum.

b. Universalitas

Universalitas sebagai ciri lain dari surat kabar menunjukan

bahwa surat kabar harus memuat aneka berita mengenai

kejadian-kejadian di seluruh dunia dan tentang segala aspek

kehidupan manusia.

50

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1984), h. 221.

Page 51: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

38

c. Perioditas (Kontinuitas)

Perioditas (Kontinuitas) adalah keteraturan terbitnya surat

kabar, bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari bisa pula satu

kali atau dua kali seminggu.

d. Aktualitas

Aktualitas adalah kecepatan penyampaian laporan

mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak. Aktualitas

adalah terjemahan dari bahasa Belanda actualiteit. Bagi surat

kabar aktualitas ini merupakan faktor yang amat penting karena

menyangkut persaingan dengan surat kabar lain dan

berhubungan dengan nama baik surat kabar yang

bersangkutan.51

e. Terdokumentasikan

Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam

bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan ada beberapa

diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting

untuk diarsipkan atau di buat klipping. Misalnya karena berita

tersebut berkaitan dengan instansinya, atau artikel itu

bermanfaat untuk menambah pengetahuannya. Klipping berita

oleh sebuah instansi biasanya dilakukan oleh staf public

relations untuk dipelajari dalam rangka menentukan kebijakan

51

ibid. 154

Page 52: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

39

selanjutnya, karena berita tersebut dianggap sebagai masukan

dari masyarakat (publik eksternal).52

4. Sifar Surat Kabar

Dibandingkan dengan media elektronik yang menyiarkan

pemberitaan seperti radio dan televisi, ditinjau dari ilmu komunikasi

sifat surat kabar, yakni:

1. Terekam

Artinya berita-berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun

dalam alinea, kalimat, dan kata-kata yang terdiri atas huruf-huruf,

yang di cetak pada kertas. Dengan demikian setiap peristiwa atau

hal yang diberitakan terekam sedemikian rupa sehingga dapat

dibaca setiap saat dan dapat diulangkaji, bisa dijadikan

dokumentasi dan bisa dipakai sebagai bukti untuk keperluan

tertentu.

2. Menimbulkan perangkat mental secara aktif

Karena berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada khalayak

menggunakan bahasa dengan huruf yang tercetak ”mati” di

ataskerta, maka untuk dapat mengerti makanya pembaca harus

menggunakan perangkat mentalnya secara aktif.

3. Pesan menyangkut kebutuhan komunikan

52

Elvinaro Ardianto, dkk., Komunikasi Massa (Bandung: Simbiosa Pekatama Media,

2007), h. 113.

Page 53: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

40

Dalam proses komunikasi, pesan yang disampaikan kepada

komunikan menyangkut teknik transmisinya agar mengenai

sasarannya dan mencapai tujuannya.

4. Efek sesuai dengan tujuan

Efek yang diharapkan dari pembaca surat kabar bergantung pada

tujuan si wartawan sebagai komunikator.53

5. Fungsi Surat Kabar

Pada jaman modern sekarang ini, surat kabar tidak hanya

mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar.

Karena itu fungsi surat kabar sekarang meliputi berbagai aspek, yaitu :

a. Menyiarkan informasi

Menyiarkan informasi adalah fungsi surat kabar yang pertama

dan utama khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar

karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal mengenai

peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang

dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain dan lain

sebagainya.

b. Mendidik

Sebagai sarana pendidikan massa (Mass Education), surat kabar

memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga

khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini

53

ibid 155.

Page 54: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

41

bisa secara implicit dalam bentuk berita, bisa juga secara eksplisit

dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita

bersambung atau berita bergambar juga mengandung aspek

pendidikan.

c. Menghibur

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk

mengimbangi berita-berita berat (Hard News) dan artikel yang

berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita

pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok,

karikatur, tidak jarang juga berita mengandung minat insani (Human

Interest) dan kadang-kadang tajuk rencana.

d. Mempengaruhi

Mempengaruhi adalah fungsinya yang keempat yakni fungsi

mempengaruhi yang menyebabkan surat kabar memegang peranan

penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari

surat kabar secara implicit terdapat pada berita, sedang secara

eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel. Fungsi

mempengaruhi khusus untuk bidang perniagaan pada iklan-iklan

yang dipesan oleh perusahaan-perusahaan”.54

Fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah

informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca

surat kabar, yaitu keingin tahuan akan setiap peristiwa yang terjadi

54

ibid 149.

Page 55: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

42

di sekitarnya. Karenanya, sebagian besar rubriksurat kabar terdiri

dari berbagai jenis berita namun demikian fungsi hiburan surat

kabar pun tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan.

Feature (laporan perjalanan, laporan tentang profil seseorang

yang unik), rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita

bersambung. Begitu pula dengan fungsinya mendidik dan

mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana

atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers, khususnya surat kabar

pada perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat kontrol sosial

yang konstruktif.55

Selain hal tersebut di atas surat kabar sebagai media massa

mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat seperti

dikatakan oleh Yakob Oetomo yaitu :

“Berbagai penelitian mengungkapkan orang mambaca surat

kabar, hal itu merupakan sarana untuk hidup, pers menjadi

perabot rumah tangga yang lebih dalam maknanya dari perabot

meja dan kursi, pers menjadi sarana hidup sebab untuk hidup

orang perlu mengetahui lingkungannya dan berkomunikasi

dengan lingkungannya, untuk masyarakat semakin luas, kompak

serta pesatnya perkembangan pers menjadi sarana disamping

berbagai media massa lainnya”.56

Arti pentingnya surat kabar terletak pada fungsi utamanya dalam

melengkapi berita bagi para pembacanya, sebagai agen perubahan sosial.

Menurut Schramm surat kabar atau pers dapat melakukan peran-peran

sebagai berikut :

55

Elvinaro Ardianto, dkk., Komunikasi Massa, h. 111.

56

Yakob Oetomo, Persuratkabaran di Indonesia Dalam Era Informasi, Perkembangan,

Permasalahannya dan Perspektifnya (Jakarta: Sinar Harapan, 1986), h. 67.

Page 56: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

43

a. ”Pers dapat memperluas cakrawala pemandangan. Melalui

surat kabar orang dapat mengetahui kejadian-kejadian yang

dialami di negara-negara lain.

b. Pers dapat memusatkan perhatian khalayak dengan pesan-pesan

yang ditulisnya. Dalam masyarakat modern gambaran kita

tentang lingkungan yang jauh diperoleh dari pers dan media

massa lainnya, masyarakat menilai menggantungkan

pengetahuan pers dan media massa.

c. Pers mampu meningkatkan aspirasi. Dengan penguasaan

media, suatu masyarakat dapat mengubah kehidupan mereka

dengan cara meniru apa yang disampaikan oleh media tersebut.

d. Pers mampu menciptakan suasana membangun. Melalui pers

dan media massa dapat disebarluaskan informasi kepada

masyarakat, ia dapat memperluas cakrawala, pemikiran serta

membangun simpati, memusatkan perhatian pada tujuan

pembangunan sehingga tercipta suasana pembangunan yang

serasi dan efektif”. 57

Dengan demikian surat kabar telah membawa banyak

perubahan pada kehidupan individu dan masyarakat lewat berita-berita

dan artikel yang disajikan, serta iklan-iklan yang ditawarkan dengan

berbagai bentuk dan tulisan yang menarik, cakrawala pandangan

seseorang menjadi bertambah, sehingga dapat tercipta aspirasi untuk

membenahi diri dan lingkungannya.

6. Kelebihan dan Kelemahan Surat Kabar

Sebagai media komunikasi surat kabar memiliki kelebihan dan

kekurangan dalam menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan

oleh khalayak, sehingga saling melengkapi atau mengisi dengan media

lainnya. Kelebihan surat kabar ialah bahwa berita yang disiarkannya

57

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa (Bandung: Simbiosa Pekatama Media, 2007),

h.121-122

Page 57: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

44

dapat dibaca kapan saja dan secara berulang-ulang, surat kabat mudah

dibawa, selain dapat dijadikan bukti otentik (dokumentasi) juga isi

beritanya yang lebih mendalam dan mendetail akan data-datanya.

Berbeda dengan media lainnya seperti radio dan televisi, yang untuk

menikmati berita yang disiarkannya, khalayak harus memiliki waktu dan

tempat tertentu untuk berada didepan televisi.

Selain itu surat kabar memiliki kelemahan seperti juga media

lainnya. Yang pertama kelemahan dari surat kabar yaitu pembaca

biasanya melihat dulu Headline dari sebuah berita jadi jika menurutnya

tidak menarik maka berita tersebut tidak akan dibacanya. Yang kedua,

surat kabar mudah rusak jika tidak di simpan secara baik. Ketiga,

kelemahan surat kabar itu khalayak harus memiliki tingkat kemampuan

membaca. Sedangkan tingkat melek huruf masyarakat sendiri masih

rendah, apalagi untuk meningkatkan budaya baca.58

7. Kategori Surat Kabar

Surat kabar dapat di kelompokan pada berbagai kategori. Dengan

kategori sebagai berikut :

1. Dilihat dari Ruang Lingkup

a. Surat Kabar Nasional

b. Surat Kabar Regional

c. Surat Kabar lokal

58

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, h. 141

Page 58: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

45

2. Ditinjau dari Bentuk

a. Surat Kabar Harian

b. Tabloid

3. Dilihat dari Bahasa

a. Surat Kabar berbahasa Indonesia

b. Surat Kabar berbahasa Inggris

c. Surat Kabar Berbahasa Daerah

Namun jika dilihat dari segmentasinya surat kabar terbagi

menjadi dua bagian yaitu menengah keatas dan menengah kebawah

dengan pertimbangan berita yang dimuat pada surat kabar tersebut.59

E. Efektifitas

1. Pengertian Efektif

Efektif adalah ada efekya (pengaruh, membawa hasil, kesannya),

manjur atau mujarab, dapat membawa hasil, berhasil guna, (usaha,

tindakan). Keefektifan adalah keadaan berpengaruh, hal berkesan,

kemanjuran, kemujaraban, keberhasilan, (usaha, tindakan), hal mulai

berlakunya (tentang undang-undang, peraturan). 60

2. Pengertian Efektifitas

Efektifitas yaitu berfokus pada akibatnya, pengaruhnya atau

efeknya, efektifitas merupakan pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan

59

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, h. 114. 60

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional. 2003 h 284.

Page 59: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

46

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan

yang dijalankannya. Efektifitas menunjukan keberhasilan dari segi

tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan

semakin mendekati sasaran, berarti semakin tinggi efektifitasnya.61

F. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

1. Pengertian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Di Negara Indonesia yang merupakan bagian dari lembaga

legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Anggota DPR

berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih

berdasarkan hasil pemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat,

sedangkan yang berada di tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan

yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota. DPR

adalah dewan negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia

yang merupakan dewan perwakilan rakyat, sebagaimana yang ternyata

dari namanya. Dewan ini memegang kekuasaan untuk merancang

hukum, dan memainkan peran legislatif, anggaran, dan pengawasan.

DPR terdiri atas anggota-anggota partai politik yang menang

dalam pemilihan umum. Anggota DPR kurang lebih berjumlah 560

orang dan bertugas selama lima tahun, dengan akhir periode mereka

61

Markus Zahnd, Perancangan Kota Secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan

Penerapannya (Yogyakarta: Kanisius, 1999), h. 45.

Page 60: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

47

berbetulan dengan waktu anggota-anggota DPR yang baru mengangkat

sumpah. 62

2. Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat

Lembaga negara DPR yang bertindak sebagai lembaga legislatif

mempunyai fungsi sebagi berikut :

a. Fungsi legislasi, artinya DPR memiliki fungsi sebagai lembaga

pembuat undang–undang.

b. Fungsi anggaran, DPR memiliki fungsi sebagi lembaga yang

berhak untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN)

c. Fungsi Pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga legislatif yang

melakukan pengawasan tehadap pemerintahan yang menjalankan

undang-undang.63

3. Tugas dan Wewenang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Dalam melaksanakan Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi

Pengawasan, DPR mempunyai tugas dan wewenang antara lain:

a. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk

mendapat persetujuan bersama.

b. Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan

terhadap Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang.

62

Artikel diakses pada tanggal 10 Januari 2014 dari http://id.shvoong.com/law-and-

politics/administrative-law/2297963-pengertian-dpr-dewan-perwakilan-rakyat/

63

informasi diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari http://www.dpr.go.id/id/fungsi/

Page 61: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

48

c. Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang

diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah,

hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan

penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber

daya ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan

keuangan pusat dan daerah dan mengikut sertakan dalam

pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I.

d. Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan

undang-undang yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah

sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan

tingkat I.

e. Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-

Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan

Undang-Undàng yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan

agama dalam awal pembicaraan tingkat I.

f. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama

Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

g. Membahas dan menindak lanjuti hasil pengawasan yang diajukan

oleh DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi

daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,

hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya

ekonomi lainnya, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara, pajak, pendidikan, dan agama.

Page 62: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

49

h. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan

memperhatikan pertimbangan DPD.

i. Membahas dan menindak lanjuti hasil pemeriksaan atas

pertanggung jawaban keuangan negara yang disampaikan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan.

j. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi,

dan pendapat.

k. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi

masyarakat.

l. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dan undang-undang.64

64

informasi diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari http://www.dpr.go.id/id/tugas/

Page 63: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

50

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DPR RI

A. Sejarah Singkat Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

berdiri sejak pemeritah Negara indonesua masih berbentuk Negara

Republik Indonesia Serikat (RIS) yang bertempat di daerah istimewa

Yogyakarta. Sekitar tahun 1951. Perpustakaan ini merupaka kelanjutan

dari “bibliotheca volkstraad”, milik pemerintah Hindia Belanda di

Indonesia. Sebagian koleksi merupakan peninggalan dari Perpustakaan

“volkstraad”. Sejak ibukota pemerintah republik Indonesia pindah ke

Jakarta, perpustakaan ditempatkan di gedung yang berlokasi di lapangan

banteng, yang sekarang menjadi Gedung Balai Pustaka.

Tahun 1965, perpustakaan pindah ke Gedung DPR RI di senayan

atau Gedung Pemuda. Tahun 1986, perpustakaan pindah ke Gedung Gatot

Subroto yang berlokasi di lantai dasar. Namun, perpustakaan ini masih

mengalami beberapa kali pindah lokasi. Tahun 1970, perpustakaan

menempati lantai 2 Gedung Pustaka Loka. Sedangkan tahun 1985

perpustakaan menempati lantai 1 Gedung Pustaka Loka. Pada tahun 1997,

perpustakaan pindah ke Gedung Baru Nusantara 1 di lantai 4.

Namun dengan adanya penambahan jumlah anggota dewan DPR

RI, maka pada tahun 2003 untuk sementara perpustakaan pindah dan

menempati ruang press room lantai 1 dan 23 Gedung Nusantara 1 dan 23

Page 64: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

51

Gedung Nusantara 1. Tahun 2004, perpustakaan menepati lantai 1 dan 2

Gedung Paripurna Nusantara II hingga sekarang.

Berdasarkan dengan peraturan Sekretariat Jenderal DPR RI Nomor

400/SETJEN DPR RI/ 2005 tentang organisasi dan tata kerja Sekretariat

Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, perpustakaan

mempunyai tugas untuk melaksanakan pengelolaan perpustakaan.

B. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Dasar Hukum Perpustakaan DPR RI

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya perustakaan khusus DPR

RI menetapkan visi dan misi. Adapun visi yang dimaksud adalah:

“Menjadi perpustakaan parlemen yang unggul dalam menyediakan sumber

informasi untuk mendukung fungsi dan tugas DPR RI”. Sedangkan

misinya adalah “ Menyediakan akses informasi yang mendukung tugas

dan fungsi DPR RI meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan”.

Tugas dari perpustakaan DPR RI adalah mengumpulkan dan

menyususn bahan pustaka yang berkaitannya dengan tugas DPR RI dan

sekjen DPR RI, memberikan layanan dan mendayagunakan bahan pustaka

atau koleksi yang dimiliki, memelihara bahan pustaka atau koleksi yang

dimiliki, membuat nomor klasifikasi untuk buku dan referensi, membuat

abstrak pustaka, mengadakan hubungan kerjasama dengan perpustakaan

dari instansi lain, melakukan tata usaha perpustakaan, tugas-tugas lain

yang ditentukan oleh Sekretariat Jendral DPR RI.

Page 65: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

52

Tujuan dari perpustakaan DPR RI yaitu terwujudnya pelayanan

perpustakaan yan cepat, tepat, akurat, pengolahan bahan pustaka menjadi

lebih berdaya guna, terciptanya database perpustakaan, dapat digunakan

oleh beberapa pengguna secara bersamaan, menghemat tempat dalam

penyimpanan dokumen, bahan pustaka langka yang masih memiliki nilai

informasi penting dapat terselamatkan informasinya.

Dasar hukum dari perpustakaan DPR RI yaitu UU No.20/PRP

tahun 1961 tentang Tugas Kewajiban Dan Lapangan Pekerjaan

Dokumentasi dan Perpustakaan dalam lingkungan pemerintahan, Keppres

No.64 Tahun 1992 tentang Perpanjangan Batas Usia Pension Bagi

Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Fungsional Pustakawan,

Teknisi Penerbangan, Penguji Mutu Barang Dan Pranata Komputer,

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Apatur Negara No.

18/MENPAM/1988 tanggal 29 Februari 1988 tentang Angka Kredit Bagi

Jabatan Pustakawan, Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No.

0103/0/1981 tentang Pokok Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan

Perpustakaan di Indonesia, Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No.

53649/MPK/1988 dan No. 15/SE/1988 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan

Pustakawan, Peraturan Sekretariat Jendral DPR RI No. 400/SETJEN/2005

tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPR RI.

Motto Perpustakaan DPR RI “GREEN” Gesit, Ramah, Empati,

Efektif dan Nyaman”.

Page 66: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

53

C. Struktur Organisasi Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan DPR RI berada di bawah P3DI (Pusat Pengkajian,

Pengulahan Data dan Informasi), karena perpustakaan merupakan tempat

penelitian, pengolahan informasi dan penyedia informasi bagi staf dan

karyawan di DPR RI.

Berdasarkan peraturan sekretariat jenderal DPR RI

No.400/SETJEN DPR RI/ 2005 tentang organisasi dan tata kerja

Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan.

untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 83, bidang

perpustakaan mempunyai tugas utama yaitu:

1. Pengadaan dan memelihara bahan pustaka

2. Pelayanan jasa perpustakaan

Semua staf perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada

kepala bidang perpustakaan DPR RI.

Page 67: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

54

Gambar 1

Struktur Organisasi Perpustakaan DPR RI

D. SDM Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan DPR RI memiliki sumbar daya tenaga yang

struktural mempunyai masing-masing latar belakang pendidikan yaitu:

Table 1

SDM Berdasarkan Jumlah Pendidikan

Pendidikan Jumlah

Master (S2) 4 Orang

Strata satu (S1) 5 Orang

DEPUTI BIDANG ANGGARAN DAN

PENGAWASAN

PUSAT PENGKAJIAN,

PENGOLAHAN DATA

INFORMASI (P3DI)

SUB. BAGIAN

TATA USAHA

BIDANG

PENGKAJIAN

BIDANG

PERPUSTA

KAAN

BIDANG

ARSIP &

DOKUMENTA

SI

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSION

AL

BIDANG

DATA &

INFORMA

SI

Page 68: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

55

Diploma (D3) 2 Orang

SMA 5 Orang

Jumlah 16 Orang

Jumlah keseluruhan dari pegawai perpustakaan adalah 17 orang

sebagian besar lulusan ilmu perpustakaan dan sisanya dari jurusan ilmu

hukum, ilmu ekonomi dan ilmu pemerintahan.

Sedangkan SDM Perpustakaan DPR RI secara formasi jabatan

secara rinci sebagai berikut

Table 2

SDM Berdasarkan Formasi Jabatan

No Jabatan Jumlah Kualifikasi Pendidikan

1 Kepala Perpustakaan 1 orang Master (S2) Ilmu Ekonomi

2 Administrasi Umum 7 orang Sarjana (S1 & S2)

3 Petugas Referensi 4 orang 3 Orang Sarjana Muda

(D3) dan 2 orang SMA

4 Pustakawan 9 orang 1 Orang Master (S2) dan 8

orang (S1)

5 Petugas Entri Data dan

Klipping

9 orang 2 Orang Sarjana Muda

(D3) dan 1 orang SMA

6 Petugas Distribusi

Kliping

1 orang SMA

Page 69: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

56

E. Profil Pengguna Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan DPR RI adalah perpustakaan khusus yang bernaung

di bawah lembaga sebuah Negara yaitu Sekretariat Jenderal DPR RI.

Otomatis yang berhak menjadi anggota perpustakaan DPR RI adalah

anggota DPR RI dan pegawai lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI.

Keanggotaan perpustakaan DPR RI melekat secara otomatis selama yang

bersangkutan masih menjadi anggota DPR RI termasuk di dalamnya

sekertaris pribadi, staf ahli, pegawai out sourcing, dan honorer dapat

memanfaatkan sarana dan pelayanan Perpustakaan DPR RI dengan

memberikan surat keterangan dari atasan dan menunjukan kartu identitas

yang berlaku di lingkungan DPR RI.

F. Anggaran Perpustakaan DPR RI

Dana untuk melakukan pengadaan bahan pustakaan dengan cara

pembelian, dana tersebut didapat dari anggaran pendapatan dana belanja

Negara Sekjen DPR RI. Bidang perpustakaan tidak langsung mengelola

anggaran dana melainkan melalui Biro Analisis Anggaran Dan

Pelaksanaan APBN.

Dalam melakukan penganggaran untuk pengadaan bahan

perpustakaan diperoleh dari dana rutin APBN yang diberikan pemerintah

setiap tahunnya. Perpustakaan menganggarkan menjadi empat kali dalam

setahun yang disebut pula dengan triwulan. Triwulan pertama yaitu pada

bulan april sampai juni, triwulan kedua dimulai dari bulan juli sampai

Page 70: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

57

bulan September, triwulan ketiga dilakukan pada bulan Oktober sampai

bulan Desember kemudian triwulan keempat dimulai pada bulan Januari

sampai bulan Maret.

Anggaran ini difungsikan untuk melakukan pembelian koleksi

buku bahan perpustakaan serta pengadaan surat kabar maupun majalan

dalam perpustakaan DPR RI. Bidang perpustakaan hanya menyusun

laporan dan mengurusi surat masuk dan keluar RKAKL (Rencana Kerja

dan Anggaran Kementrian Atau Lembaga) serta mengurusi transaksi

keuangan berupa kwitansi pembelian buku, majalah surat kabar.

G. Koleksi Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan DPR RI merupakan salah satu perpustakaan khusus

dengan koleksi yang terkait dengan isu-isu pembangunan dan politik di

Indonesia. Selain didirikan sebagai sarana penunjang aktivitas DPR RI,

perpustakaan ini juga terbuka sebagai pusat ilmu pengetahuan dan

pembelajaran bagi masyarkat umum dengan layanan terbatas, hanya dapat

dibaca ditempat. Koleksi perpustakaa DPR RI terdiri dari:

1. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaa DPR RI terdiri dari:

a. Koleksi Umum

Dari hasil wawancara jumlah koleksi umum secar keseluruhan

berjumlah 14133 judul buku yang sebagian besar terdiri atas

disiplin ilmu seperti hukum, politik, ekonomi, sosial dan

Page 71: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

58

selebihnya karya umum, filsafat, agama, bahasa, ilmu murni,

teknologi, keseniah/olahraga, sastra, sejarah dan geografi.

b. Buku referensi yakni terdiri dari undang-undang, peraturan

perundang-undang elektronik, risalah peraturan perundang-

undangan, peraturan pemerintah lainnya, hasil pemeriksaan BPK,

TAP MPR RI, Undang-Undang Dasar 1945 dan amandemennya,

tata tertib DPR RI, pidato, kamus, handbook, almanak, direktori,

peta, skripsi, tesis, surat kabar, bulletin, majalah, bulletin, hasil

penelitian, jurnal, kliping, kliping elektronik, buku world bank,

risalah PBB, buku pada pusat statistik.

2. Koleksi World Bank

Koleksi umum yang diterbitkan oleh World Bank dan World Bank

Depkeu, buku-bukunya terdiri dari kebanyakan masalah ekonomi,

sosial, politik dan hukum.

3. Koleksi Terbitan Berkala (surat kabar dan majalah)

Terdiri atas 24 surat kabar dalam negeri, daerah dan majalah serta

jurnal.

Tabel 3

Jumlah Koleksi Berdasarkan Ragam Koleksi Perpustakaan DPR RI

RAGAM JUMLAH

Buku 14133 Judul

Jurnal 54 Judul

Undang-undang 230 Judul

Page 72: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

59

Koleksi World Bank 692 Judul

Referensi 883 Judul

Terbitan DPR 589 Judul

Koleksi Asia Foundation 755 Judul

Peraturan dan Undang-Undang 1010 Judul

Koleksi elektronik 463 Judul

Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan 88 Judul

Koleksi AIPA 209 Judul

H. Gedung Perpustakaan DPR RI

Semua kegiatan perpustakaan dilaksanakan di dalam gedung

perpustakaan yang khusus di desain sesuai dengan fungsi perpustakaan

sehingga berbeda dengan perencanaan gedung perkantoran atau gedung

umum lainnya. Keterlibaran pustakawan dalam mendesain gedung

perpustakaan sangat menentukan keberhasilanperancangan yang

memenuhi persyaratan sebuah gedung perpustakaan. Jika dianggap perlu,

pustakawan dapat dibantu oleh seorang konsultan atau arsitektur yang

berpengalaman dalam mendesain gedung perpustakaan.

Perpustakaan DPR RI Jakarta menempati gedung Nusantara II

Paripurna yang terdiri dari dua lantai:

1. Lantai 1 perpustakaan tersedia surat kabar, jurnal (majalah ilmiah),

Risalah PBB dan ruang baca.

Page 73: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

60

2. Lantai 2 perpustakaan tersedia ruang baca, study carel, ruang audio

visual, bagian peminjaman, bagian pengadaan, pengolahan, ruang

KTU (Kepala Tata Usaha), ruang pegawai dan ruang kepala

perpustakaan.

I. Fasilitas dan Perlengkapan

Perpustakaan DPR RI menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat

digunakan oleh para pemustaka. Fasilitas biasanya dihubungkan dalam

pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan-

perusahaan ataupun organisasi tertentu. Fasilitas yang disediakan oleh

perpustakaan DPR RI adalah:

a. Fotokopi

Fotokopi adalah salah satu fasilitas yang disediakan oleh

perpustakaan DPR RI kepada pemustaka, khususnya untuk para

pegawai di lingkungan DPR RI dan umumnya pemustaka dari luar

lingkunga perpustakaan DPR RI. Untuk fasilitas fotokopi tidak

dikenakan biaya kecuali untu pemustaka dari luar lingkungan

perpustakaan DPR RI.

b. Wifi

Fasilitas ini dapat digunakan oleh pemustaka yang membawa barang

elektronik seperti laptop. Dengan meminta No ID kepada petugas,

pemustaka dapat menggunakan fasilitas wifi ini secara gratis.

c. OPAC

Page 74: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

61

Katalog merupakan sistem simpan dan temu kembali informasi.

Jeniskatalog yang digunakan oleh perpustakaan DPR RI adalah

katalog online (OPAC) yang menggunakan SLiMS. Fasilitas OPAC

pada perpustakaan DPR RI terdapat kurang lebih 10 komputer yang

dapat digunakan.

d. Database Online

Pada perpustakaan DPR RI database online ini termasuk dalam

kompas online. Kompas online merupakan fasilitas yang dilanggan

oleh perpustakaan untu kemcari berita-berita atau kliping yang

berdasarkan subjek, hari, bulan dan tahun.

Page 75: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

62

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Metode Pengambilan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif. Untuk penelitian kualitatif penulis mendapatkan data dengan

melakukan wawancara terhadap informan yaitu:

a. Nama : Tenny Rosanti, Sos, M.si

NIP : 19750517200032003

Jabatan : Fungsional Pustakawan Muda/ IIID

b. Nama : Qatriatna Widiasti, S.Hum

NIP : 1977092420002002

Jabatan : Fungsional Pustakawan Pertama/ IIIA

c. Nama : Rini Widyastuti

NIP : 167709041999032002

Jabatan : Staf Bidang Perpustakaan DPR RI (Struktural)

d. Komisi : I-Anggota

ID Anggota : A-21

Nama : H. Ahmad Muzani

Fraksi : Partai Gerakan Indonesia Raya

Dapil : Lampung I

e. Komisi : II- Anggota

ID Anggota : A-115

Page 76: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

63

Nama : Drs. H. Rusli Ridwan, M.si

Fraksi : Partai Amanat Nasional

Dapil : Banten II

f. Komisi : III-Anggota

ID Anggota : A-149

Nama : Drs. H. Otong Abdurrahman

Fraksi : Partai Kebangkitan Bangsa

Dapil : Jawa Barat III

g. Komisi : IV-Anggota

ID Anggota : A-31

Nama : Abdul Wachid

Fraksi : Partai Gerakan Indonesia Raya

Dapil : Jawa Tengah II

h. Komisi : V-Anggota

ID Anggota : A-218

Nama : Drs. H. Eldie Suwandie

Fraksi : Partai Golongan Karya

Dapil : Jawa Barat IX

i. Komisi : VI-Wakil Ketua 1

ID Anggota : A-7

Nama : Erik Satya Wardhana

Fraksi : Partai Hati Nurani Rakyat

Dapil : Jawa Barat III

Page 77: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

64

j. Komisi : VII-Wakil Ketua 1

ID Anggota : A-238

Nama : Zainudin Amali

Fraksi : Partai Gerakan Indonesia Raya

Dapil : Jawa Timur VI

k. Komisi : VIII-Ketua

ID Anggota : A-168

Nama : Dra. Hj. Ida Fauziyah

Fraksi : Partai Kebangkitan Bangsa

Dapil : Jawa Timur VIII

l. Komisi : IX-Anggota

ID Anggota : A-216

Nama : Sunaryo Adhiwardoyo, SH. MH

Fraksi : Partai Golongan Karya

Dapil : Jawa Barat VIII

m. Komisi : X-Wakil Ketua 3

ID Anggota : A-366

Nama : Drs. Utut Udianto

Fraksi : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Dapil : Jawa Tengah VII

n. Komisi : XI-Anggota

ID Anggota : A-215

Nama : Drs. Ade Komarudin, MH

Page 78: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

65

Fraksi : Partai Golongan Karya

Dapil : Jawa Barat VII

o. Nama : X

Jabatan: Staf Ahli

p. Nama : X

Jabatan: Staf Ahli

B. Pengadaan Surat Kabar Bagi Anggota Dewan

Perpustakaan DPR RI melanggan surat kabar bagi anggota dewan

sejak tahun 2001, akan tetapi Perpustakaan DPR RI sampai saat ini belum

mempunyai kebijakan tertulis mengenai pengembangan koleksi, termasuk di

dalamnya mengenai pengadaan surat kabar bagi anggota dewan, namun

tertulis pada proposal rencana kerja kegiatan bidang Perpustakaan DPR RI.

Padahal kebijakan tertulis mengenai pengadaan surat kabar dibutuhkan

sebagai pedoman bagi selektor dan ketentuan, serta ketetapan yang memuat

prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara pengadaan surat kabar Perpustakaan

DPR RI, yang telah disetujui oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab, atas

upaya penambahan dan perluasan koleksi disuatu perpustakaan yang di

dalamnya mencakup segala aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan,

pendanaan, pemilihan, dan pengadaan bahan pustaka.

Kebijakan pengadaan surat kabar ini, akan menjadi sebuah kerangka

kerja dan sekumpulan parameter yang dijadikan sebagai acuan kerja oleh staf

Perpustakaan DPR RI dan menilai pelayanan kepada pengguna perpustakaan.

Page 79: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

66

Dari pernyataan di atas, penulis menganalisis bahwa Perpustakaan

DPR RI merupakan perpustakaan khusus instansi pemerintah, yang tugas

pokoknya melayani anggota dewan dan Setjen DPR RI dan memenuhi

kebutuhan informasi, sehingga koleksinya juga relatif terbatas yang berkaitan

dengan tugasnya. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari tentu membutuhkan

informasi yang up to date berkaitan dengan tugas DPR RI yang salah satu

tugasnya pembuat kebijakan dan undang-undang, untuk menambah informasi

para anggota dewan perlu menambah dan mengembangkan pengetahuan serta

keterampilannya.

Perpustakaan DPR RI bertugas dan berfungsi menyediakan sumber-

sumber informasi yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan

organisasi yang menaungi. Untuk itu, Perpustakaan DPR RI mempunyai

koleksi perpustakaan dibidang yang menyediakan informasinya secara up to

date salah satunya menyediakan surat kabar.

Perpustakaan DPR RI belum mempunyai kebijakan tertulis mengenai

kebijakan pengadaan surat kabar, seharusnya suatu perpustakaan itu harus

memiliki kebijakan perpustakaan secara tertulis untuk mengembangkan

koleksinya seperti yang telah ditulis dalam Dictionary For Library And

Information Science kebijakan pengembangan koleksi yaitu;

“Pernyataan tertulis yang dibuat secara resmi dari prinsip-prinsip

perpustakaan, termasuk kriteria yang digunakan dalam pengambilan

keputusan mengenai seleksi bahan pustaka (bidang yang dicakup,

spesialisasi, tingkat kesulitan, bahasa, format, keseimbangan, dll) dan

kebijakan mengenai hadiah dan pertukaran. Kebijakan pengembangan

Page 80: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

67

koleksi dapat sangat membantu dalam menjawab tantangan dari

kelompok penekan.”65

Kebijakan pengembangan koleksi secara tertulis dapat menjadikan

staf perpustakaan mengetahui dan benar-benar berkomitmen pada tujuan dari

perpustakaan, membantu mereka mengidentifikasi kebutuhan pengguna baik

yang jangka pendek atau jangka panjang dan untuk membantu penyusunan

prioritas alokasi dana serta dapat menjadi dokumen yang bisa di akses oleh

siapa saja atau menjadi sebuah dokumen publik. Ini karena bila ada orang

yang ingin membacanya dia akan mengetahui untuk siapa utamanya koleksi

ditujukan.

Meskipun biasanya kebijakan dibuat untuk maksud yang baik, tapi

pada intinya adalah membatasi. Ini karena kebijakan menentukan tindakan apa

yang dilakukan dan mencegah penyimpangan dari aturan yang sudah

disepakati. Kebijakan berusaha menghilangkan perbedaan yang biasanya

berasal dari konflik pribadi dan tekanan lainnya. Kebijakan menjadi sarana

yang efektif untuk menyebarkan sebuah keputusan kesemua tingkatan

organisasi. Dengan adanya garis-garis besar kebijakan, semua individu di

semua tingkatan bisa membuat keputusan yang sesuai dengan garis-garis

kebijakan. 66

1. Teknis Pembelian Surat Kabar

65

Joan M Reitz. Dictionary for Library and Information Science, (London: 2004,

Libraries Unlimited) h. 157 66

Robert D Stueart, library and information center management, (Corolado: Libraries

Unlimited, 2002) h. 79

Page 81: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

68

Pengadaan surat kabar Perpustakaan DPR RI secara lisan, seperti

kebijakan teknis pengadaan surat kabar dengan cara penunjukan

langsung ke penerbit, seperti kompas penunjukannya langsung ke

penerbit kompas dan apabila penerbit tidak bisa memberikan surat kabar,

maka penerbit tersebut harus menunjuk penerbit lain untuk mendapatkan

barang tersebut.

Dari pernyataan di atas, penulis menganalisis bahwa

Perpustakaan DPR RI sudah melakukan pembelian surat kabar bagi

anggota dewan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

Pasal (38) mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemeritah Tahun 2012

yang berisi bahwa:

(1). Penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/pekerjaan

konstruksi/jasa lainnya dapat dilakukan dalam hal:

a. Keadaan tertentu; dan/atau

b. Pengadaan Barang khusus/Pekerjaan Konstruksi khusus/ Jasa

Lainnya yang bersifat khusus.

2. Cara Penyebaran Surat Kabar Kepada Anggota Dewan

Cara menyebarkan surat kabar kepada anggota dewan, yaitu dengan

cara perpustakaan mendaftar dan menghitung anggota dewan yang baru,

kemudian fotokopi daftar surat kabar yang akan dibagikan kepada anggota

dewan, kemudian memberikan daftar yang berisi nama surat kabar, jadi

Page 82: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

69

setiap anggota dewan berhak memlih 2 surat kabar yang telah dilanggan

oleh perpustakaan, surat kabar daerah dan satu majalah.

Setelah itu, surat kabar tersebut dikembalikan ke Perpustakaan DPR

RI untuk di daftar menurut masing-masing jenis surat kabar, kemuadian

dihitung dan melakukan pendataan (nama anggota dewan, ruang, surat

kabar dan majalah yang akan dilanggan) sehingga menjadi sebuah daftar

menurut masing-masing surat kabar, kemudian menghubungi penerbit atau

agen yang sebelumnya melakukan kontrak pengadaan atau langganan,

kemudian penyebaran sesuai tujuan yang dipesan sesuai kontrak. Surat

kabar yang telah dibagikan perpustakaan kepada anggota dewan menjadi

hak milik pribadi dan tidak dikembalikan ke Perpustakaan DPR RI.

Cara menyebarkan surat kabar yang sudah dilanggan oleh

perpustakaan, yaitu dengan cara masing-masing loper surat kabar dari

masing-masing penerbit, loper akan mendistribusikannya sesuai daftar

tujuan, setiap pagi masing-masing loper drop di Nusantara I di loker

anggota dewan. Nusantara I atau Lokawirasabha yaitu yang merupakan

gedungnya Anggota Dewan. Mulai dari lantai 3 sampai lantai 23 dan loper

surat kabar yaitu orang yang pekerjaannya mengantarkan surat kabar.

Pengadaan surat kabar dibandingkan koleksi Perpustakaan DPR RI

di lihat dari jumlah anggrannya lebih besar membeli surat kabar, karena

jumlah anggota dewan yang mendapatkan surat kabar pada setiap hari

banyak yaitu sekitar 560 anggota dewan. Akan tetapi untuk pembelian

Page 83: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

70

buku Perpustakaan DPR RI mempunyai aturan tersendiri yang

memungkinkan perpustakaan melakukan pembelian melalui rekanan,

sebisa mungkin perpustakaan membeli bahan pustaka seperti buku di

bawah anggaran yang disediakan.

Perpustakaan DPR RI sudah efektif melakukan pengadaan surat

kabar, karena surat kabar mampu memberikan informasi, ditebitkan setiap

hari, berita yang disiarkannya dapat dibaca kapan saja secara berulang-

ulang, surat kabar mudah dibawa, selain dapat dijadikan bukti otentik

(dokumentasi) juga isi beritanya yang lebih mendalam dan mendetail akan

data-datanya.

Berbeda dengan media lainnya seperti radio dan televisi, yang untuk

menikmati berita yang disiarkannya, khalayak harus memiliki waktu dan

tempat tertentu untuk berada di depan televisi, sehingga Perpustakaan

DPR RI lebih memilih surat kabar sebagai salah satu penunjang tugas

DPR RI.

C. Akibat Tidak Mempunyai Kebijakan Pengadaan Secara Tertulis

a. Menjadikan staf perpustakaan tidak mengetahui dan tidak berkomitmen

pada tujuan dari perpustakaan.

b. Tidak adanya standard dalam melakukan kegiatan bidang perpustakaan

seperti penyeleksian, penyiangan, pengadaan, pengolahan bahan pustaka.

c. Tidak dapat menjadi pedoman bagi para selektor untuk untuk bekerja lebih

terarah, tidak membantu menetapkan metode penilaian bahan, membantu

Page 84: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

71

memilih metode pengadaan, membantu menghadapi masalah sensor,

membantu perencaan kerjasama.

d. Sulitnya membantu meminimalisr kesalahan dan ketidak seimbangan

selektor dalam proses seleksi dan melakukan evaluasi pribadi staf itu

sendiri atau evaluasi yang dilakukan oleh pihak luar, seperti

mengidentifikasi bahan yang perlu dipindahkan ke gudang atau

dikeluarkan dari koleksi (evaluasi).

D. Efektifitas Penggunaan Surat Kabar bagi Anggota Dewan Sebagai Salah

Satu Pembuat Kebijakan Publik

Surat kabar yang setiap hari dilanggan oleh perpustakaan, kemudian

dibagikan kepada anggota dewan itu hampir sebagian besar sudah efektif

digunakan karena, surat kabar merupakan salah satu media yang menyimpan

informasi setiap hari secara universalitas, yang artinya surat kabar memuat

aneka berita mengenai kejadian-kejadian di seluruh dunia dan tentang segala

aspek kehidupan manusia.

Perioditas (kontinuitas), yang artinya keteraturan terbitnya surat kabar,

bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari bisa pula satu kali atau dua kali

seminggu. dan aktualitas kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian

di masyarakat kepada khalayak sangat berguna sebagai salah satu dasar

pembuat kebijakan publik, seperti kebijakan dan undang-undang.

Page 85: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

72

1. Proses Membuat Kebijakan Publik

Kebijakan publik sebenanya menjadi sebuah aturan yang dibuat

kepentingan publik atau masyarakat. Sebagai Negara yang berlandaskan

hukum, Indonesia merupakan Negara hukum, dimana setiap warga negaranya

terikat dengan hukum. Sebagai implikasinya dalam kesejahteraan masyarakat,

pemerintah membentuk sebuah kebijakan yang mengatur supaya masyarakat

lebih tertib dan teratur, salah satuna dengan kebijakan publik.

Kebijakan publik dibuat untuk kepentingan masyarakat, agar

masyarakat selalu merasa aman dalam menjalankan berbagai aktifitasnya di

Indonesia. Seperti contoh, untuk keselamatan di jalan raya, pemerintah

membuat kebijakan publik mengenai aturan lalu lintas. Untuk memberikan

pelayanan masyarakat dalam bentuk fasilitas umum, pemerintah pun juga

membuat kebijakan publik seperti pelayanan di rumah sakit, penggunaan

trotoar, penertiban trayek angkutan umum dan sebagainya.

Kebijakan publik yang ditetapkan oleh pemerintah bertujuan untuk

memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Kebijakan publik tidak

saja langsung dikeluarkan langsung melakukan berbagai tinjauan langsung ke

dalam masyarakat. Kebijakan publik juga dibuat untuk mengatur ketertiban,

terutama bila terjadi persoalan yang menyangkut pelayanan publik.

Pelaksanakan kebijakan publik harus diturunkan dalam serangkaian

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang berlaku internal dalam

birokrasi. Sedangkan dari sisi masyarakat, yang penting adanya suatu standar

Page 86: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

73

pelayanan publik, yang menjabarkan pada masyarakat apa pelayanan yang

menjadi haknya, juga bagaimana bentuk layanan itu. Hal ini akan mengikat

pemerintah (negara) seperti DPR sebagai pemberi layanan dan masyarakat

sebagai penerima layanan.

Tahap-Tahap Pembuatan Kebijakan Publik

1. Penyusunan Agenda Kebijakan Publik

Sebelum membuat kebijakan publik, tahap pertama yang harus

dilakukan oleh DPR sebagai pembuat kebijakan publik melakukan agenda

seting. Dengan melakukan agenda seting, DPR sebagai pembuat kebijakan

publik bisa memberi makna dari setiap permasalahan publik yang terjadi

berdasarkan agenda seting yang dilakukan, serta bisa membuat prioritas

dalam agenda seting publik yang akan dipertaruhkan.

Agenda seting ini dilakukan untuk mengetahui berbagai isu yang

sedang dipermasalahkan oleh publik seperti yang ada dalam media cetak

maupun elektronik. Bila isu tersebut mendapat prioritas dalam agenda

publik, maka isu tersebut memiliki hak untuk mendapatkan alokasi sumber

daya publik. Ketika melakukan agenda seting merupakan hal penting yang

tidak boleh dilupakan.

Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu

isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Isu

kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan

(policy problem). Isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya

Page 87: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

74

perdebatan baik tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian

atas suatu masalah tertentu. Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi

suatu agenda kebijakan.

Ada beberapa kriteria isu yang bisa dijadikan agenda kebijakan publik

1. Telah mencapai titik kritis tertentu jika diabaikan, akan menjadi

ancaman yang serius

2. Telah mencapai tingkat partikularitas tentu berdampak dramatis

3. Menyangkut emosi tertentu dari sudut kepent.orang banyak (umat

manusia) dan dapat dukungan media massa

4. Mengjangkau dampak yang amat luas

5. Mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam masyarakat

6. Menyangkut persoalan yang fasionable (sulit dijelaskan tetapi mudah

dirasakan kehadirannya

2. Formulasi Kebijakan

Setelah melakukan tahap agenda seting, dan sudah mendapatkan

isu atau masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan, kemudian

dibahas dan di diskusikan oleh anggota dewan sebagai pembuat kebijakan.

Masalah atau isu yang berkembang dalam masyarakat kemudian di

definisikan atau dijabarkan untuk dicari solusi permasalahannya. Solusi

permasalahan tersebut bersumber dari berbagai alternatif kebijakan yang

sudah ada.

Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam

agenda kebijakan, dalam tahapan perumusan kebijakan masing-masing

Page 88: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

75

alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil

untuk memecahkan masalah. Dalam formulasi kebijakan ada beberapa

langkah yang harus dianalisis yaitu:

a. Formulasi Masalah Kebijakan

Mengkaji persoalan yang dilakukan unyuk menemukan hakekat

atau arti penting suatu masalah. Setelah ditemukan hakekat

masalahnya lalu dirumuskan dalam hubungan sebab akibat.

b. Formulasi Tujuan

Menentukan tujuan yang akan dicapai ketika membuat formulasi

kebijakan publik. Suatu kebijakan selalu mempunyai tujuan untuk

memecahkan masalah publik. Analisis kebijakan harus dapat

merumuskan tujuan-tujuan tersebut secara jelas, realitas, dan terukur.

Jelas maksudnya mudah dipahami, realitas maksudnya sesuai dengan

nilai-nilai silsafat dan terukur maksudnya sejauh mungkin bisa

diperhitunkan secara nyata, atau dapat diuraikan menurut ukuran atau

satuan tertentu.

c. Penentuan Kriteria

Analisis memerlukan kriteria yang jelas dan konsisten untuk

menilai alternatif-alternatif. Hal-hal yang sifatnya pragmatis memang

diperlukan seperti ekonomi, administrative, namun yang lebih penting

menyangkut nilai abstrak yang fundamental seperti etika dan falsafah.

d. Penyusunan Model

Page 89: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

76

Model merupakan abstraksi dari dunia nyata, dapat pula

didefinisikan sebagai gambaran sederhana dari realitas permasalahan

yang kompleks sifatnya. Model dapat dituangkan dalam berbagai

bentuk yang dapat digolongkan sebagai berikut: skematik model (flow

chart), fisikal model (latihan pemadam kebakaran), simbolik model

(rumus matematik).

Manfaat model dalam analisis kebijakan publik untuk

mempermudah deskripsi persoalan secara struktural, membantu dalam

melakukan prediksi akibat-akibat yang timbul dari ada atau tidaknya

perubahan dalam faktor penyebab.

e. Pengembangan Alternatif

Alternatif merupakan sejumlah alat atau cara-cara yang dapat

dipergunakan untuk memcapai, langsung ataupun tidak langsung

sejumlah tujuan yang telah ditentukan. Alternatif-alternatif kebijakan

dapat muncul dalam pikiran seseorang karena beberapa hal seperti:

berdasarkan pengamatan terhadap kebijakan yang telah ada, dengan

melakukan semacam analogi dari suatu kebijakan dalam sesuatu

bidang dan dicoba menerapkannya dalam bidang yang tengah dikaji,

merupakan hasil pengkajian dari persoalan tertentu.

f. Penilaian Alternatif

Alternatif yang ada perlu dinilai berdasarkan kriteria sebagaimana

yang dimaksud pada langkah ketiga. Tujuan penilaian untuk

mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai tingkat efektivitas dan

Page 90: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

77

fisibilitas tiap alternatif dalam pencapaian tujuan, sehingga diperoleh

kesimpulan mengenai alternatif mana yang paling baik, efektif mana

yang paling banyak, efektif dan efisien.

Perlu juga menjadi perhatian bahwa, suatu alternatif secara

ekonomis menguntungkan, secara administrasi bisa dilaksanakan tetapi

bertentangan dengan nilai-nilai sosial atau bahkan mempunyai dampak

segatif kepada lingkungan dan masyarakat. Maka untuk gejala seperti

ini perlu penilaian atika dan falsafah atau pertimbangan lainnya yang

mungkin diperlukan untuk bisa menilai secara lebih objektif

g. Rekomendasi Kebijakan

Penilaian atas alternatif akan memberikan gambaran tentang

sebuah pilihan yang tepat untuk mencapai tujuan kebijakan publik.

Tugas analisis kebijakan publik pada langkah terakhir ini untuk

merumuskan rekomendasi mengenai alternatif yang diperhitungkan

dapat mencapai tujuan secara optimum.

Rekomendasi dapat satu atau beberapa alternatif, dengan

argumentasi yang lengkap dari berbagai factor penilaian tersebut.

Dalam rekomendasi ini sebaiknya dikemukakan strategi pelaksanaan

dari alternatif kebijakan yang diberikan kepada pembuat kebijaka

publik seperti pemerintah dan DPR.

3. Legitimasi Kebijakan (Adopsi)

Supaya kebijakan publik yang akan dibuat memiliki otoritas penuh

jika diterapkan di tengah-tengah masyarakat, dibuatlah sebuah legitimasi

Page 91: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

78

kebijakan. Legitimasi dibuat untuk memberi sebuah otoritasi pada proses

dasar pemerintahan untuk mengatur masyarakat berdasarkan kedaulatan

rakyat.

Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh

kedaulatan rakyat, warga Negara akan mengikuti arahan pemerintah.

Namun warga Negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah

mendukung.

4. Implementasi Kebijakan Publik

Setelah melalui tahapan membuat legitimasi kebijakan publik.

Tahap selanjutnya melihat implementasi dari kebijakan publik yang telah

mendapat legitimasi ini. Implementasi dilakukan semacam uji coba yang

diterapkan ke dalam masyarakat untuk melihat sejauh mana kebijakan

publik yang akan dirumuskan tersebut bisa berjalan dan diterima oleh

masyarakat atau tidak.

5. Evaluasi Kebijakan (Penilaian)

Evaluasi dalam kebijakan publik dilakukan sebagai kegiatan yang

berkaitan dengan estimasi atau penilaian kebijakan publik yang terdiri dari

substansi, dampak dan implementasi.

Dalam hal ini evalusi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional.

Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja,

melainkan dilakukan dalan seluruh proses kebijakan. Dengan demikian

evaluasi kebijakan bisa meliputi tahapan perumusan masalah-masalah

Page 92: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

79

kebijakan, program-program yang diusulkan unyuk menyelesakan masalah

kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan.

Misalnya, kasus Darsem. Muncul keprihatinan masyarakat

Indonesia terhadap Darsem, sebagai salah satu pahlawan devisa Negara

yang banyak dibela oleh masyarakat, bahkan ada gerakan sejuta koin

untuk Darsem yang dipelopori oleh masyarakat sebagai bentuk

keprihatinan. Melihat bahwa kasus Darsem ini menjadi trending topic di

masyarakat seperti di media cetak dan elektronik, apalagi ini menyangkut

nyawa seorang WNI di luar negeri, maka pemerintah harus mengambil

kebijakan. Setelah mengadakan perundingan sesuai dengan tahap

pembuatan kebijakan, akhirnya Pemerintah melalui menteri luar negeri

dan juga Dubes RI di Arab Saudi menebus Darsem dengan sejumlah uang

agar bebas dari hukuman pancung. Darsem akhirnya pulang ke tanah air.

2. Hasil Kebijakan, Rancangan Undang-Undang dan Undang-Undang

Berikut hasil kebijakan, rancangan undang-undag, undang-undang

yang telah dibuat oleh 11 komisi periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-

2014 yang informasinya diperoleh dari surat kabar seperti:

a. Komisi I

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang

Penyiaran.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang

Keterbukaan Informasi Publik.

Page 93: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

80

3. Kasus Darsem tahun 2012, yang bekerja sebagai tenaga kerja

Indonesia yang terancam hukuman pancung di Saudi Arabia

4. Kasus sedot pulsa tahun 2012, kasus ini bermula ketika maraknya

penipuan yang berkedok sms minta mengisikan pulsa, primbon, dan

sms lain yang berkonsep melakukan registrasi.

b. Komisi II

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2003 Tentang

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 Tentang

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 Tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2006 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2003 Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Menjadi UU.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 Tentang

Penyelenggara Pemilihan Umum.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2008 Tentang

Ombudsman Republik Indonesia

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tentang

Surat Berharga Syariah Negara

Page 94: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

81

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang,

Kearsipan

8. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang, Aparatur

Sipil Negara.

9. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang, Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang, Administrasi

Kependudukan.

10. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang, Desa.

c. Komisi III

1. Undang-Undang Republik Indonesianomor 20 Tahun 2001 Tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 Tentang

Tindak Pidana Pencucian Uang.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2002 Tentang

Partai Politik.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2002 Tentang

Grasi.

Page 95: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

82

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Undang-Undang.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2003 Tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 Tentang Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Terorisme, Pada Peristiwa Peledakan Bom di Bali

Tanggal 12 Oktober 2002, Menjadi Undang-Undang.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2003 Tentang

Susunan Dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2005 Tentang

Pengesahan International Covenant On Civil And Political Rights

(Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik).

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 Tentang

Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana.

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Perlindungan Saksi dan Korban.

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang

Partai Politik .

Page 96: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

83

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2008 Tentang

Pengesahan Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters

(Perjanjian tentang Bantuan Timbal Balik dalam masalah Pidana).

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Tentang

Kementerian Negara.

16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 Tentang,

gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan.

17. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang,

lalu lintas dan angkutan jalan.

18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang,

Narkotika.

19. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Tentang,

pengadilan tindak pidana korupsi.

20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang,

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010 Tentang,

Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

4 Tahun 2009 Tentang, Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30

Tahun 2002 Tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi.

22. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 Tentang

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Page 97: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

84

23. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011,

Tentang convention on the rights of persons with disabilities yang

artinya Konvensi Mengehai Hak-Hak Penyandang Disabilitas.

24. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012 Tentang,

pengesahan international convention on the protection of the rights

of all migrant workers and members of their families (konvensi

internasional mengenai perlindungan hak-hak seluruh pekerja migran

dan anggota keluarganya).

25. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 Tentang,

penanganan konflik sosial.

d. Komisi IV

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2004 Tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41

Tahun 1999 Tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 Tentang

Pengesahan International Treaty On Plant Genetic Resources For

Food And Agricultur.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 Tentang

(Perjanjian Mengenai Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan

dan Pertanian).

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang

Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.

Page 98: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

85

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006 Tentang

Pengesahan Konvensi Tentang Pelarangan Penggunaan,

Penimbunan, Produksi dan Transfer Ranjau Darat Anti Personel dan

Pemusnahannya.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang

Pelayaran

7. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang,

Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.

8. Rancangan Undang-Undang Tentang Hortikultura.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 Tentang,

Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009

Tentang, Ketenaga Listrikan.

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009

Tentang, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009

Tentang, Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004

Tentang Perikanan.

e. Komisi V

1. Pada Tahun 2012, Kebijakan Mengenai Gerbong Kereta Khusus

Perempuan, Hamil, Lasia, Penyandang Cacat (Kursi Prioritas).

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001

Tentang Paten.

Page 99: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

86

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

2001Tentang Merek

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah .

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004

Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004

Tentang Jalan.

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008

Tentang Pengelolaan Sampah

8. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang, Jalan.

9. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang, Pangan.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011,

Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman.

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009

Tentang, Penerbangan.

12. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011

Tentang Rumah Susun.

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011

Tentang, Keimigrasian.

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009

Tentang, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Page 100: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

87

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2009

Tentang, Pos.

16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009

Tentang, Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian.

f. Komisi VI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003

Tentang Badan Usaha Milik Negara.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2003

Tentang Pengesahan Ilo Convention No. 81 Concerning Labour

Inspection In Industry And Commerce (Konvensi Ilo No. 81

Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan Dalam Industri dan

Perdagangan.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2006

Tentang Sistem Resi Gudang.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008

Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Page 101: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

88

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007

Tentang Penanaman Modal.

8. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang, lembaga

keuangan mikro.

9. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang,

perubahan atas Undang-Undang Nomor 9 tahun 2006 tentang

sistem resi gudang.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011

tentang, Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997

tentang, perdagangan berjangka komoditi.

g. Komisi VII

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001

Tentang Minyak Gas dan Bumi.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002

Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002

Tentang Hak Cipta

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002

Tentang Ketenaga Listrikan.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2003

Tentang Panas Bumi.

Page 102: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

89

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004

Tentang Sumber Daya Air.

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007

Tentang Energi.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2008

Tentang Penggunaan Bahan Kimia dan Larangan Penggunaan

Bahan Kimia sebagai Senjata Kimia.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008

Tentang Wilayah Negara.

10. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang,

Kebijakan Energi Nasional.

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009

tentang, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

h. Komisi VIII

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001

Tentang Yayasan

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002

Tentang Perlindungan Anak.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004

Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di

Luar Negeri.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004

Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Page 103: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

90

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004

Tentang Wakaf.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

Tentang Penanggulangan Bencana.

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008

Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008

Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008

Tentang Pornografi.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011,

Tentang penanganan fakir miskin.

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011

Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

12. Rancangan Undang-undang Republik Indonesia Tentang Produk

Halal.

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011

Tentang, Pengelolaan Zakat.

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011

Tentang, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012

Tentang, Pengesahan Optional Protocol To The Convention On

The Rights Of The Child On The Involvement Of Children In

Page 104: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

91

Armed Conflict (Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak

Mengenai Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata).

16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012

Tentang, Pengesahan Optional Protocol To The Convention On

The Rights Of The Child On The Sale Of Children, Child

Prostitution And Child Pornography (Protokol Opsional Konvensi

Hak-Hak Anak Mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak, dan

Pornografi Anak).

17. Pada pertengahan tahun 2009, kasus Manohara mengenai

penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang

dilakukan oleh sang pangeran Kelantan, Malaysia terhadap

istrinya Manohara Odelia Pinot yang merupakan wanita asal

Indonesia.

18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009

Tentang, Kesejahteraan Sosial.

19. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2009

Tentang, Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2009 Tentang, Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan

Ibadah Haji.

20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2009

Tentang, Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 Tentang Peradilan Agama.

Page 105: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

92

21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009

Tentang, Pelayanan Publik.

i. Komisi IX

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

Tentang Ketenaga Kerjaan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006

Tentang Administrasi Kependudukan.

3. Rancangan Undang-undang Republik Indonesia Tentang

Pengawasan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Perbekalan

Kesehatan Rumah tangga.

4. Rancangan Undang-undang Republik Indonesia Tentang,

Keperawatan..

5. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang No.39 Tahun 2004 Tentang

Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 Tentang

Konflik Sosial.

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2009

Tentang, Pengesahan Stockholm Convention On Persistent Organic

Pollutants (Konvensi Stockholm Tentang, Bahan Pencemar

Organik yang Persisten).

Page 106: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

93

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009

Tentang, Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997

Tentang Ketransmigrasin.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

Tentang, Kesehatan.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

Tentang, Rumah Sakit.

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009

Tentang, Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga.

j. Komisi X

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005

Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru Dan Dosen.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005

Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009

Tentang, Badan Hukum Pendidikan.

Page 107: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

94

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009

Tentang, Kepariwisataan.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009

Tentang, Kawasan Ekonomi Khusus.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009

Tentang, Kepemudaan.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009

Tentang, Perfilman.

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010

Tentang, Cagar Budaya.

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010

Tentang, Gerakan Pramuka.

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012,

Tentang Pendidikan Tinggi.

k. Komisi XI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2002

Tentang Pengadilan Pajak.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2002

Tentang Surat Utang Negara.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002

Tentang Bangunan Gedung.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

Tentang Keuangan Negara.

Page 108: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

95

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004

Tentang Perbendaharaan Negara.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004

Tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004

Tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004

Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004

Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

Utang.

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006

Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2006

Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun

2005 – 2025.

Page 109: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

96

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007

Tentang Penataan Ruang.

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007

Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995

tentang Cukai

16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007

Tentang Perseroan Terbatas

17. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008

Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008

Tentang Perbankan Syariah.

19. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008

Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009

Tentang, Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan

Umum Dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang.

21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009

Tentang, Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa

Dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Page 110: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

97

22. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009

Tentang, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

23. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010

tentang Pertanggung jawaban Atas Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2008.

24. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011

Tentang, Transfer Dana.

25. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011

Tentang, Mata Uang.

26. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011

Tentang, Otoritas Jasa Keuangan.

27. Rancangan Undang-undang Republik Indonesia tentang usaha

pesuransian.

28. Rancangan Undang-undang Republik Indonesia tentang

pengurusan piutang negara dan piutang daerah.

Table 4

Hasil Kebijakan dan Undang-Undang

KOMISI HASIL

KOMISI I 4

KOMISI II 10

KOMISI III 25

KOMISI IV 12

KOMISI V 16

Page 111: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

98

KOMISI VI 10

KOMISI VII 11

KOMISI VIII 21

KOMISI IX 11

KOMISI X 13

KOMISI XI 28

JUMLAH 161

Dari hasil kebijakan, RUU dan undang-undang di atas, setiap

komisi sudah dianggap efektif penggunaannya oleh anggota dewan,

sehingga mulai periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014 menghasilkan

161 kebijakan, rancangan undang-undang dan undang-undang yang salah

satu informasinya diperoleh dari surat kabar. Hal ini sesuai dengan teori

efektif yang ditulis dalm Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa yang

dikatakan efektif adalah ada efeknya (pengaruh, membawa hasil,

kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil, berhasil guna,

(usaha, tindakan).67

Surat kabar yang paling banyak menghasilkan kebijakan,

rancangan undang-undang dan undang-undang yaitu dari komisi III dan

yang paling sedikit menghasilkan kebijakan, rancangan undang-undang

dan undang-undang yaitu komisi komisi I.

67

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional. 2003 h. 284.

Page 112: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

99

E. Kendala yang dihadapi dalam Pengadaan Surat Kabar Bagi Anggota

Dewan

a. Pembelian

Pengadaan surat kabar bagi anggota dewan dilakukan setiap hari kerja,

yaitu hari senin sampai hari jum’at, untuk pengadaannya kadang ada satu

atau dua penerbit percetakannya rusak, sehingga penerbit tersebut tidak

bisa mencetak surat kabar.

Jika anggota dewan ingin mengganti surat kabar, misalnya yang biasanya

berlangganan kompas kemudian diganti SINDO, pihak penerbitnya

kadang suka lupa jadi membutuhkan waktu beberapa hari untuk

menggantinya. Cara menggantinya yaitu dengan melalui telephone dan

datang langsung ke Perpustakaan DPR RI atau staf ahli yang

memberitahukan kepada Perpustakaan DPR RI.

b. Penyebaran

Penyebaran surat kabar kepada anggota dewan melalui loper surat kabar

masing-masing penerbit yang di drop di Nusantara I dan disimpan di loker

anggota dewan. Untuk penyebaran kadang ada yang komplain mengenai

surat kabar yang tidak sampai ke tangan anggota dewan.

c. Cuaca

Cuaca sangat berpengaruh terhadap datangnya surat kabar ke Perpustakaan

DPR RI, misalnya terjadi banjir. Biasanya anggota dewan bertanya-tanya

kenapa surat kabar belum sampai ke tangan anggota dewan, cara

mengatasinya pihak perpustakaan memberitahukan kepada anggota dewan.

Page 113: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perpustakaan DPR RI belum mempunyai kebijakan tertulis mengenai

pengadaan surat kabar bagi anggota dewan, namun tertulis pada rencana

kerja kegiatan bidang Perpustakaan DPR RI. Kebijakan pengadaan surat

kabar Perpustakaan DPR RI secara lisan seperti, kebijakan teknis

pengadaan surat kabar yang pembeliannya dengan cara penunjukan

langsung ke penerbit sesuai dengan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Pasal

38 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Cara menyebarkan surat kabar

kepada anggota dewan dengan cara perpustakaan memberikan daftar yang

berisi nama surat kabar, jadi setiap anggota dewan berhak memlih dua

surat kabar yang telah dilanggan oleh perpustakaan, kemudian setiap pagi

masing-masing loper memberikan surat kabar dengan cara menyimpan di

loker anggota dewan, kemudian surat kabar jadi hak milik pribadi, tidak

dikembalikan ke Perpustakaan DPR RI

2. Surat kabar yang dibagikan perpustakaan kepada anggota dewan sudah

efektif karena sampai saat ini sudah memenuhi berguna untuk kebutuhan

para anggota dewan sebagai salah satu pembuat kebijakan publik

rancangan undang-undang dan undang-undang.

Page 114: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

101

B. Saran

1. Perpustakaan DPR RI perlu pemikiran untuk berlangganan surat kabar

secara online agar lebih praktis.

2. Sebaiknya Perpustakaan DPR RI memfasilitasi klipping surat kabar

masing-masing komisi sesuai tema, agar anggota dewan mengetahui

sejauh mana penggunaan surat kabar yang menghasilkan undang-undang

sesuai ruang lingkupnya.

Page 115: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

DAFTAR PUSTAKA

Arif Surachman. “Pengelolaan Perpustakaan Khusus”,informasi diakses pada 8

November 2013 19.02 wib dari http://arifs.staff.ugm.ac.id.

Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah . Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2001

Disher Wayne, Crash Course In Collection Development. London: Libraries

Unlimited, 2007

Encang Saepudin. “Kebijakan Seleksi Guna Mendukung Kegiatan Pengembangan

Koleksi,” informasi diakses pada 13 Desember 2013 dari

http://encangsaepudin.wordpress. com/2009/04/24/kebijakan-seleksi-

guna-mendukung-kegiatan-pengembangan-koleksi/

Edward G. Evans. Developing Library and Information center collection. London:

Libraries Unlimited, 2005

Elvinaro Ardianto dkk. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Pekatama Media,

2007

Gorman howes. Collection Development For Libraries, London: Bowker-Saur,

1991

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal

dan Laporan Penelitian. UMM, 2005

John Feather. International Encyclopedia of information and library Science,

Newyork: Roudledge, 2003

Joan m reitz. Dictionary For Library And Information Science. London: Libraries

Unlimited, 2004

Jo Bryson. Effective Library And Information Centre Management. Burlington:

Gower Publishing Company. 1990

J.R Raco. Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik, dan Keunggulanya.

Jakarta: Grasindo, 2001

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

2003

Kurniawan Junaedhi. Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1991

Page 116: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Karmidi Martoatmojo. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Khusus.

Universitas Terbuka, 1999

Karl Kalseth. “The special library: Bridging the physical and digital arenas”,

Scandinavian Library Quartelly,

Leonard Montague. Harrod’s Librarians Glossary, England: Gower Publishing

Company Limited, 1995

Lexy J Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001

Markus Zahnd, Perancangan Kota Secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan

Penerapannya Yogyakarta: Kanisius, 1999

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1984

___________________. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja rosdakarya,

1986

___________________. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja rosdakarya,

1999

Perpustakaan Nasional RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2007 Tentang Perpustakaan, 2007

___________________. Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Khusus

Instansi Pemerintah. Jakarta, Standar Nasional Indonesia (SNI)

7496:2009), 2009

Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30017/3/Chapter%20II

.pdf diakses pada tanggal 28 februari 2014 17.02 wib

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,

Jakarta: PT.Pustaka Utama Grafiti, 1992

Robert D Stueart, library and information center management. Corolado:

Libraries Unlimited, 2002

Save, M. Dagun.“Perpustakaan Khusus”, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan.

Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebuayaan Nusantara, 1997

Page 117: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2012

Soetminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:

Kanisius, 1992

George A Steiner. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakart: Erlangga, 1997

Sulistyo - Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1991

Sutarno N.S. Mengenal Perpustakaan. Jakarta: Jala Permata, 2006

____________. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Anggota IKAPI, 2006

William N Dunn, Analisis Kebijakan, diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA

dkk. Jakarta: Kanisius, 1999

Yakob Oetomo, Persuratkabaran di Indonesia Dalam Era Informasi,

Perkembangan, Permasalahannya dan Perspektifnya. Jakarta: Sinar

Harapan, 1986

Yuyu Yulia. Pengadaan Bahan Pustaka modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka,

1999

__________ . Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993

Page 118: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 119: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 120: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 121: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 122: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 123: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 124: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 125: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 126: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 127: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 128: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 129: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 130: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

PENYEBARAN DAFTAR SURAT KABAR KEPADA ANGGOTA DEWAN

Mulai

Mencari data

Anggota dewan baru

Fotokopi daftar surat kabar

sebanyak jumlah anggota

dewan

Membagikan daftar surat

kabar kepada anggota dewan

Selesai

Mengembalikan ke

Perpustakaan untuk

dihitung jumlahnya

Page 131: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

PENERIMAAN DAFTAR SURAT KABAR DARI ANGGOTA DEWAN

PERPUSTAKAAN DPR RI

Tidak

Ya

Mulai

Menerima daftar surat kabar

dari anggota dewan

Lengkap? Kembalikan ke

anggota dewan

Menghitung dan memilah surat

kabar masing-masing penerbit

Serahkan daftar pesanan kepada

KABID Perpustakaan DPR RI

Labschool Kebayoran

Serahkan daftar pesanan ke

bagian pembelian surat kabar

Selesai

Page 132: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

LANGGANAN SURAT KABAR PERPUSTAKAAN DPR RI

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Mulai

Menerima permintaan pengadaan surat kabar baru

dari anggota dewan dan menghitung jumlahnya

Seleksi judul surat kabar baru

yang akan dilanggan

Susun daftar surat kabar baru

yang akan dilanggan

Terima proforma invoice (konfirmasi) dari

penerbit/ agen

Periksa kesesuaian judul

dan harga

Selesai

Menentukan judul surat kabar

yang akan dilanggan

Konsultasi dengan KABID

Perpustakaan DPR RI

Setuju?

Kirim daftar ke agen/penerbit untuk

meminta proforma invoice (konfirmasi)

Setuju?

Beritahu Bagian Keuangan untuk

pembayaran

Batalkan

Page 133: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

ALUR KERJA PENERIMAAN SURAT KABAR DARI PENERBIT

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Mulai

Terima surat kabar

Cocokkan dengan

daftar kirim

Periksa fisik surat kabar

Isi data di buku inventaris

Selesai

Cocok?

Cocok?

Kembalikan ke

penerbit/agen

Cocokkan dengan daftar pesanan

Kembalikan ke

penerbit/agen

Baik?

Masing-masing loper drop di

Nusantara I (loker anggota dewan)

Page 134: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

PROSEDUR PEMBAYARAN SURAT KABAR

Ya

Tidak

Terima nota dari agen/penerbit

Mengecek atau pencocokkandengan

merujuk ke arsip pemesanan

Bukti complain

Mulai

Sesuai

Lakukan komplain kepada

penerbit/agen

Selesai

Lakukan Pembayaran

(transfer)

Bukti pembayaran (slip

pembayaran)

Out of Print

Page 135: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

KLIPING SURAT KABAR

Mulai

Seleksi surat kabar

yang akan di kliping

Gunting bahan yang di

kliping

Pisahkan

berdasarkan subjek

Selesai

Tulis tanggal dan

nama surat kabar

Convert file menjadi pdf

Scan hasil guntingan dengan

format .doc

Page 136: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …
Page 137: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Maret 2014, Pukul 10:39 WIB

Informan : Ibu Qatriatna

HASIL WAWANCARA

Saya : Sebelum wawancara kenalan dulu ya bu… nama ibu siapa?

Pustakawan : Namaku Nana, namanya Qatriatna, namanya pake Q tapi panggilnya

Nana

Saya : Ibu dari lulusan mana?

Pustakawan : Saya dari UI Jurusan Ilmu Perpustakaan

Saya : S1 Ilmu Perpustakaan

Pustakawan : Ya S1 Ilmu Perpustakaan, mana pertanyaanya? Ko kamu ada ide itu

pengadaan barang eh…. Pengadaan surat kabar untuk anggota

dewan? disuruh dosen ya? apa dulu PKLnya disini?

Saya : Hm... bukan bu, saya pertamanya PKL di perpustakaan MKRI

kebetulan saya baca majalah tentang perpustakaan terus saya disuruh

ngebahas tentang pengadaan surat kabar untuk anggota dewan di

DPR RI aja

Pustakawan : Oh.. iyah iyah di MKRI juga ada ya pengadaan surat kabar?

Saya : Ada bu, tapi saya untuk skripsinya disuruh di DPR RI aja untuk

menambah pengalaman baru

Pustakawan : Oh he emm he emm

Saya : Ini bu pertanyaannya kebijakan pengadaan surat kabar itu kan bagian

dari pengembangan koleksi, di dalam pengembangan koleksi itu

kan salah satunya ada pengadaan terus pengadaan di perpustakaan

itu kan ada pengadaan buku, ensiklopedi, surat kabar dan majalah.

Nah saya tuh ngambilnya pengadaan surat kabarnya aja yang bagi

Page 138: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

anggota dewan. Jadi pertanyaannya perpustakaan DPR RI ini sudah

melakukan pengembangan koleksi pa blom?

Pustakawan : Pengembangan koleksi sudah ya sudah

Saya : Sudah.. diantaranya?

Pustakawan : E… kan setiap tahun kan pasti kan ada pengembangan koleksi

Saya : Oh itu tiap tahun

Pustakawan : He em.. karna disesuaikan dengan anggran yang ada, terserah mau

kapan, lebih diutamakannya sii yang menunjang kinerja angota

dewan ya..

Saya : Iya

Pustakawan : Kita melakukan kaya apa si.., kemaren itu kan rapat dengan e.. apa si..

e.. fungsional untuk pengadaan koleksi apa yang dibutuhkan untuk

membantu dalam pemasukan

Saya : Ini termasuknya perpustakaan ksusus ya bu?

Pustakawan : Iya .. biasanya si.. pengadaannya di pengadaan bukunya untuk buku-

buku yang ini aja yang emang menunjang tugas aja sesuai

kebutuhan pengguna dehh, pokonya orientasinya

Saya : Kalo buat pengadaan surat kabar yang dibagikan kepada anggota

dewan itu surat kabar apa saja?

Pustakawan : Kalo untuk surat kabar disini ada surat kabar nasional ya ada yang

sebagian permintaan, surat kabar daerah juga ada, itu tergantung

permintaan anggota dewannya siii

Saya : Oh itu surat kabarnya?

Pustakawan :Kita e… daftar, umpamanya kita mengirim foam nih lisnya ada semua

nama surat kabar entar tinggal mereka nyentrang aja maunya apa

biasanya jatahnya kan kalo gak salah ya dua surat kabar satu majalah,

untuk dua surat kabar itu bisa satu kompas satu mau Surat kabar daerah

Page 139: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

gituitu juga kalo ada kalo kita bias ngadain, kalo gak ada ya….,

kebanyakan siiii ada siii

Saya : Oh iya jadi minimal dua sura kabar ya buuu satu majalah?

Pustakawan : Kalo majalah yang kita langgan aja majalahnhya kurang lebih ada

tempo, gatra forum ya sekitar majalah itu

Saya : Kalo kebijakan mengenai pengadaan surat kabar bagi anggota dewan

itu sudah tertulis atau belum bu

Pustakawan : Belom si kayanya, dulu sii pernah ada cuma sudah gak kepake

Saya : Oh.. jadi belum tertulis ya bu baru omongan aja tapi secara tidak

langsung itu sudah kebijakan

Pustakawan : He eum biasanya kebijakannya awalnya untuk melanggan mksudnya

untuk mendapatkan jatah surat kabar itu aku blom pernah liat juga sii

dasarmnya kenapa anggota tuh harus melanggan surat kabar mungkin

dasarnya untung penyediaan informasi aja si…

Saya : Ya.. mungkin surat kabar itu kan informasinya up date setiap hari

Pustakawan : Dari undang undang 43 aja deh undang undang perpus

Saya : Terus itu bu cara pembalian surat kabarnya gimana

Pustakawan : Em… untuk pembelian kita melanggan ke ini ke eee ke penebitnya

masing masing misalnya kopasa ke gramedia grup kan, kalo media

Indonesia ada sendiri. Tapi kalo teknis pembelian yang lebih jelas sama

ibu rini sii, dia lebih tau pasti untuk pembelian surat kabar unmunya

untuk sebulan bagaimana, kepenerbitnya bagaimana, kontak person

atau surat suratnya, teknisnya lebih tau dia siii

Saya : Terus kan iti habis dibeli dibagikan ke anggota dewan, itu gimana

nyebarinnya?

Pustakawan : Setiap pagi e.. kan punya ini kaya mereka drop ya, misalnya udah

ketauan nih kompas yang berlanggan berapa media berapa udah

Page 140: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

keseluruhan dihitungnya tinggal drop aja di nusantara 1 itu ada

lokernya ntar ada petugasnya untuk membagikan tiap ruangan

Saya : Oh jadi ada petugas masing-masing?

Pustakawan : He emm kalo kompas ada kayanya tiap ini ada deh tiap penerbit tuh

punya dia jadi kompas ada namanya tuh kalo media ada jadi mereka

punya kurir masing masing

Saya :Kadi dari perpus cuma nganter sampe nusantara satu. Oh.. dikirain

perpusnya yang bagiin

Pustakawan : Hehehehe oh enggak, enggak ada tenaganya si.. langsung dari

penerbit daftarnya kan udah ada itu kita ngasih daftar aja ke penerbit

ini untuk surat kabar media Indonesia nih ruangan sekian sekian

mereka tinggal nganter tuh ke ruangan ruangan tapi naronya di loker

anggota

Saya : Loker anggota nya di nusantara satu dimananya itu bu?

Pustakawan : Oh.. di tiap lantai tergantung fraksinya masing-masing

Saya : Kalo menurut ibu itu sudah efektif atau belum surat kabar dibagiin

kepada anggota dewan?

Pustakawan : Udah si.. udah efektif kalo membagikannya mah soalnya sudah

sampai tempat yang emang setiap hari di liat dan dibaca sama anggota

kan itu tempat yang paling deket

Saya : Itu di lokernya itu anggota dewan langsung ngambil sendiri apa

langsung ke tangan anggota?

Pustakawan : E… ngambil di loker itu kana da macem-macem ada surat kabar

surat menyurat, pokonya satu loker itu emnag udah punya dia punya

anggota

Saya : Nahh ini kenapa pengadaannya lebih banyak membeli surat kabar dari

pada buku?

Page 141: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Pustakawan : Sebenernya ngak juga ya, karena kalau untuk pengadaan surat kabar

itu seimbang, mungkin dari segi anggarannya aja lebih banyak dari

pada beli buku, karena ya… kan jumlah anggota dewannya cukup

banyak. Kita kan perpustakaan khusus yang tugasnya memenuhi

kebutuhan informasi lembaga yang dinaunginya. Jadi, karena lembaga

yg dinaungi membutuhkan surat kabar ya.. kita penuhi kebutuhan

informasinya.

Saya : Kenapa tida berlanggana surat kabar online aja bu ?

Pustakawan : dulu pernah kaya melanggan media trek apa yahh apa sii kaya surat

kabar online juga cuma mungkin kurang apasi kurang enak harus buka

dulu kan itu juga kalo ada sinyal internetnya kalo ini kan bias langsung

dibaca dibawa kemana mana. Sebenernya bisa si… ya, belom ada

permintaan aja sebenernya kalo nanti ada permintaan juga kearah sana

juga bisa

Saya : owh iyah disi SDM nya ada brapa ya hehehe tadi lupa pertanya

nanyain

Pustakawan : pustakawannya 9, terus administrasinya berapa nya 17 pokonya

delapan kali ya

Saya : owhh kepalanya satu?

Pustakawan : iya 17 udah sama kabid bidang perpustakaan 1 staf TU 7

pustakawannya 9 karena semuanya 17

Saya : itu kepala perpustakaanya berlatar belakang ilmu perpustakaan atau

bukan?

Pustakawan : enggak, kita disini structural jadi muter aja, siapa aja gitu, kebetulan

ngak belom pernah sii yang latar belakangnya s1ilmu perpustakaan

Saya : owhh jadi cuma anggotanya aja yang perpus. hm… trup kalo

pustakawannya itu statusnya ngehonor apa gimana?

Pustakawan : ngakk PNS semua

Page 142: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : PNS sebagai pustakawan?

Pustakawan : hm… iyah pustakawan PNS karna kalo perpustakaan khusus instansi

itu diangkat PNS semua. Emang kalo di MKRI ada pustakawan

ngehonor?

Saya : ngak .. ngak ada tapi itu cuma pustakawan aja 4 bagian perpus terus

gak ada apa apanya lagi, gak ada kabid cuma pustakawan aja paling ada

koordinatornya

Pustakawan : koleksinya blom bnyak si ya?

Saya : udah bnyk bu sekarangg lebih dari 15000 eksemolar lebih dari 8000

judul

Pustakawan : oh.., he eumm dulu siik pernah ya waktu pameran

Saya : disini perpustakaan khusus khusus apa nih soalnya saya liatnya

kebanyakan himpunan undang-undang

Pustakawan :lebih kepada hukum soalnya kan kita koleksi kebanyakan mengenai

pembahasan rancangan undang-undang kalo koleksi umum sii kita

hampir semuanya ada cuma paling banyak hukum poitik atau politik

hokum deh

Saya : tadi kan anggota dewan di kasih list ya bu itu boleh minta gak lisnya?

Pustakawan : oh iyah boleh nanti kalo emang mba rini uada waktu sii ma mba rini

teknisnyua soalnya dia tau

Saya : oh iya bu tar saya nanya teknisinya aja kalo tentang perpusnya sama

pustakawannya aja udah cukup ko bu udah si bu cuma segitu aja

Pustakawan : oh.. iyah nanti wawancara ma bu teny aja syapa tau saya tadi ada yang

kelupaan kurang jelas

Saya : iya buu makasi ya buu

Pustakawan : iya sama-sam kalo ada data yang kurang kesini aja lagi tanyain atau

enggak WA aja kana da nomer telponnya.

Page 143: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Maret 2014, Pukul 11:26 WIB

Informan : Ibu Teni Rosanty

HASIL WAWANCARA

Saya : ini bu apa namanya, ibu namanya Teni Rosanti ya, ibu dari mana?

Pustakawan : apanya nih hehehe

Saya : pendidikannya

Pustakawan : oh saya pendidikannya dari ilmu perpustakaan yang pasti, cuma kolo

untuk kuliahnya loncat-locat hihihihi

Saya : loncat-loncat gimana tuh maksudnya?

Pustakawan : dulu ilmu perpustakaan D3 di UI terus ke UNPAD S1 Ilmu

perpustakaan kemudian balik lagi ke UI tapi bukan ilmuperpustakann

tapi bukan perpus, ngambilnya kebijakan publik

Saya : oh iyah, gini bu di perpustakaan DPR RI kalo untuk pengembangan

koleksi sudah melakukannya bu?

Pustakawan : iya insya Allah si slalu kan tiap tahun

Saya : oh tiap tahun ya bu

Pustakawan : iya karena kan kan kita em…. apa yah em.... tiap tahun itu kan pasti

menyusun anggran apa aja yang mau kita kerjakan terus anggarannya

berapa terusmisalkan pengembangan buku jumlahnya berapa yang kita

beli terus caranya bagaimana sampai bias jadi kebeli koleksi ataupun

koleksi lain kebeli sampai juga diolah deh semuanya

Saya : oh iya bu, menyebarkan surat kabarnya ditaro di loker ya?

Pustakawan : yah… pada loker loker surat kabar untuk yang di anggota dewan kalo

untuk sekretariat berartikan pejabat yang menerima langsung

keruangannya

Page 144: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : tadi yang buat kebijakan itu bagaimana kebijakan buat yang surat

kabar?

Pustakawan : owh kebijakannya surat kabar itu kalu yang untuk anggota dewan

kalau gak salah dua surat kabar 1 majalah

Saya :itu sesuai kebijakan yah?

Pustakawan : Iya pengadaan sudah sesuai dengan kebijakan. Kalo tertulisnya kita

belom ada yah cuma kalo kebijakan di anggarannya itu ditulis, karena

kan kita butuh minta uang sama pemerintah untuk pembelian sekian

orang sekian jumlah itu harus sudah jelas ditulis di rencana kerja

kegiatan bidang perpustakaan

Saya :oh itu kebijakan yang dianggarannya gak boleh diminta ya bu?

Pustakawan : kayanya si, seharusnya sama mba rini tadi mintanya. Nanti disitu ada

daftarnya jadi setiap berapa orang, dapatnya dua surat kabar satu

majalah atau satu majalah satu surat kabar itu ada dia punya tapi

kayanya itu gak boleh diminta deh soalnya ada jumlah anggrannya,

kalo masalah itu kan sensiti ya

Saya : oh iya itu yang barusan dijelasin namanya apa tuh bu…

Pustakawan : di situ dikegiatan, apa yah kegiatan bidang perpustakaan deh rencana

kerja, kalo kita disini ini yah belom punya SOP mungkin yah untuk

pengadaan itu yang kurang itu hasil dari kita itu yang kurang kalo ngak

ini kaya model alur kerja untuk pengadaan buku ya sama aja si seperti

ini

Saya :terus mengapa lebih banyak membekli surat kabar dari pada koleksi

yang lain?

Pustakawan : sebenernya ngak juga yah, karna kalau untuk ..mungkin kalo dari segi

anggaran banyak, karena jumlahnya anggota dewan nya cukup banyak

dan tipa.. sebenernya ngak ini juga si tiap hari palingkan cuma sekitar

seratus ribu cuma masalahnya kan banyaknya anggota dewan yang

Page 145: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

menerima itu jadi anggrannya besar tapi untuk pembelian buku kita ada

aturannya lagi yah yang memungkinkan kita melakukan pembelian

karna tender, kalau tenderkan rada susah kan tuh itunya kaya lelang

gitu-gitunya deh jadi kita memilih kalau bias dibawah anggran yang

jarus di lelang untuk memudahkan aja sihh

Saya :itu surat kabar untuk anggota dewan ada berapa ya?

Pustakawan : hm… ada brapa ya kalo kebijakan surat kabar kalo yang untuk

anggota dewan itu 2 surat kabar dan satu majalah surat kabar jadi

anggota dewan yang jumlahnya kurang lebih 560 orag itu dikali 2 kali

ya untuk jumlah surat kabarnya

Saya : itu udah efektif blom bu?

Pustakawan : efektif dari segi pembeliannya insya Allah sudah yah, terus efektif

dari segi penyebaranya sudah efektif karnakan dari segi 560 mungkin

yang komplen gak tiap hari, dan jumlahnya pun mungkin hari itu ada

biasanya cuma dari 1-10 terus yang ke dua apanya yah… em.. biasanya

terjadi kalo anggota dewannya pergantian antar waktu misalnya

anggota itu entah bagaimana berhalangan atau tidak lagi menjabat

diganti ma orang lain kan itu biasanya kan dia permintaanya kan baru

lagi itu si jadi masalahnya di pergantiannya suka masih lupa atau

bagaimana

Saya : nah kalo formulir surat kabar ini adawakunya gak? (sambil

menujukan foam surat kabar yang dibagikan kepada anggota dewan)

Pustakawan : ada biasanya Januari diserahin ke anggotanya tiap tahun Januari awal

tahun pas anggaran

Saya : kalo anggota dewannya pengen ganti gimana? misalnya biasanya

melanggan Kompas jadi diganti Tempo

Page 146: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Pustakawan : dia bisa telpon atau gak orangnya kesinin atau staf ahlinya yang

ngabarin kesini biilang minta diganti ruang sekian, bapak sekian, minta

diganti surat kabar jadi apa gitu

Saya : oh.. itu mah gampang bu

Pustakawan : tapi jarang si yah yang berubah si karena kan anggota tetep itu aja

kecuali ada anggota perubahan ya

Saya : nah kalo buat ini masing-masing daerahkan ada surat kabar nah itu

suka ada yang minta gak?

Pustakawan : ada beberapa kaya Surat kabar warta banten terus yang Palembang

yang gitu-gitu deh ada cuma kita jadinya gini karena jauh jadi

nyampenya gak hari ini pasti sore atau ngak besoknya tapi dia gak

masalah karena kan dia yang dibutuhkan perkembangan di daerahnya

itu beritanya.

Saya : kalo surat kabar daerah perpus gak nyimpen ya bu?

Pustakawan : kalo sekarang ngak karna kan sudah ada di pelita kan kalo gak salah

di bagian halaman dalemnya isinya antar daerah paling gitu aja si

Saya : oh jadi ini berlakunya tiap tahun ya bu?

Pustakawan : Iya tiap tahun, tapi kalo memang tidak ada perubahan ngak itu ko

ngak disebar sama itu nanti pas adanya pergatian anggota baru mau

ngak mau disebar kaya besok nih bulan apa yahh agustus atau

September kira-kira pelantikannya

Saya : terus kenapa surat kabarnya ngak online aja?

Pustakawan : online ya… perlu si pemikiran kea rah situ cuma kita harus kerja sama

gak cuma kita kan yang bikin, jadi kita itu cuma pengguna yang bikin

bagian lain dan itu kalominta biasanya gak langsung jadi perlu waktu

kan perlu anggaran untuk buatnya juga mungkin boleh nanti jadi masuk

hihihihi

Page 147: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : heheh iya bu heummpp kalo online kan gak perlu ribet-ribet buat

nyebarinnya, bias langsung diakses aja

Pustakawan : iya si… tapi kalo kalo online kayanya kurang efektif juga karna kan

gak semua anggota dewan bias buka ngotak ngatiknya ada aja anggota

dewan yang gak bisa, suka nyuruh staf ahli, jadi efektif seperti ini sii

jadi anggota dewan langsung baca aja kana ada anggota dewan kalo

baca di internet pusing gitu

Saya : oh iya iya bu, ini ada hambatan atau keluhan gitu?

Pustakawan : biasanya si mereka kalo untuk penyebaran kadang satu atau dua

komplen suka gak nyampe bisa jadi udah di taro di lokernya entah

diambil dulu atau lupa bagaimana suka gak nerima itu satu terus ke

dua, bukan hambatan si emang ini yah pasti ada lah namanya juga

kegiatan misalnya hujan atau bajir pastikan si lokernya gak bias ngirim

tiap waktu nah itu biasanya mereka ributnya ko belom dateng jadi kita

harus ngasih pemberitahuan kepada mereka atau gak percetakannya

rusak kadang ada satu dua yang kaya gitu

Saya :lokernya ada dimana tuh?

Pustakawan : setiap lantai ada disamping kiri kanan itu ada loker kalo gak salah

disebelah sini nusantara satu coba aja kesana

Saya : iya bu, udah si bu cuma gini aja, owh iya kepala perpusnya berlatar

belakang apa?

Pustakawan : kalo gak salah ilmu ekonomi karena sebenarnya awalnya peneliti

ekonomi

Saya : oh iyah, bu minta struktur SDM pokonya yang kaya gitu-gitunya deh

Pustakawan : oh iyah nanti saya kasih buat lampirannya ya ntar saya foto kopiin aja

kali ya

Page 148: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : oh ya udah bu gitu aja ntar selebihnya saya wawancara sama anggota

dewan, entar kalo ada yang kurang di sms aja ya bu makasih

assalamualaikum

Pustakawan : iya iya sama-sama waalaikum salam

Page 149: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi I

Saya : Assalamualaikum (sambil senyum)

Anggota dewan : Wa’alaikum salam, owhh ini peneliti yang mau wawancara

itu tadi ya hehehe…..

Saya : Iya pak…, saya bisa wawancara sekarang gak pak?

Anggota dewan : iya … bias.. boleh… boleh…, emang skripsinya tentang apa?

ehhh kenalan dulu deh kamu namanya siapa, skripsinya

tentang apa?

Saya : hihihihi, iya pak nama saya Fandini Nurul Fauziah Jurusan

Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah judul skripsi saya

Kebijakan Pengadaan Surat Kabar Bagi Anggota Dewan Pada

Perpustakaan DPR RI

Anggota dewan : owh ya ..ya… UIN Pak Komar ya? Terus apa yang mau

ditanyain nih

Saya : iya pak, yang saya mau tanyai jadi efektif atau ngaknya surat

kabar yang dibagikan perpustakaan kepada anngota dewan

terus Surat kabar itu mempengaruhi tugas DPR RI gak tapi

sebelumnya bapak suka baca surat kabar gak yang ada di loker

sebelah ruangan anggota dewan?

Anggota dewa : oh iya saya suka baca surat kabar karna kan saya tau berita itu

selain dari televisi itu ya dari surat kabar

Saya : nah di DPR RI ini kan bapak sebelumnya dikasih list nama-

nama urat kabar (sambil menunjukan list Surat kabar) nah

bapak memilih surat kabar apa?

Anggota dewan : oh ya .. ya… saya memilih surat kabar Tempo dan Pelita

mengapa sya memilih surat kabar Tempo karna Tempo tuh

enak aja dibacanya dan kalo pelita karena didalamnya isinya

Page 150: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

terus tulisannya juga gak rapet-rapet terus ada yang daerahnya

terus saya bacanya kan jadi enak kalo Surat kabar yang lain

tulisannya suka kecil rapet-rapet saya harus pake kaca mata

dulu

Saya : ohh … heheheh iya iya pak terus surat kabar itu

mempengaruhi setiap pembuat kebijakan gak si pak?

Anggota dewa : hm..… (mikir) berpengaruh si ya kita kan buat kebijakan dan

undang-undang dan yang lainnya itu sesui dengan berita, fakta

kejadian dilapangan kita itu kan perwakilan rakyat jadi apa

yang rakyat mau kita pertimbangkan baik buruknya kalo itu

baik ya kita buat kebijakannya

Saya : oh iya pak terus kebijakan pusbil seperti apa yang biasanya

informasinya di dapat dari surat kabar?

Anggota dewan : hm… hm... apa yahh harusnya saya kasih waktu dulu nih buat

mikir, ya.. banyak si ya…. seperti gerbong kereta itu kan ada

yang khusus wanita itu kan wanita kana da yang hamil fisiknya

juga kan tidak sekuat pria, nah itu termasuk kebijakan publik

juga karena kan publik itu digunakan dan kembali ke

masyarakat. em …. kalo nanti si ada yang untuk wanita hamil

yang kerja itu gak boleh masuk dulu soalnya kan harus

menjaga kandungannya kalo sekarang kan wanita hamil masih

aja kerja kalo belom melahirkan nantio itu ada tuh kebijakan,

undang-undangnya.

Saya : terus efektif apa ngak tuh pak perpustakaan membagikan

surat kabar kepada anggota dewan pada setiap harinya

Anggota dewan : ya efektif sihh soalnya kan itu si surat kabarnya udah kepake,

kalo gak efektif berarti gak kepake dong…., eummp terus kan

surat kabar itu kan up date ya pembahasannya setiap hari beda-

Page 151: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

beda dan isinya pun macem-macem mulai dari ada yang

kecelakaan, rumah tangga segala macem itu saya tahunya salah

satu dari baca surat kabar itu, trus selain itu biasanya kita-kita

anggota dewan mengetahui segala informasi jelasnya dari surat

kabar, ya meskipun udah banyak macem-macem gadjet tapi

kita kan rata-rata udah tua lebih suka surat kabar.

Saya : oh iya iya pak terus tadi kan surat kabar berpengaruh sebagai

pembuat kebijakan publik ya pak, eukmmpp itu kenapa surat

kabar menjadi salah satunya alasannya gitu pak

Anngota dewan : sama aja siii ya jawabannya kaya tadi terus kalo alasannya sii

kan surat kabar itu rata-rata kejadian yang ada dimasyarakat

terus kita baca terus kalo ada yang perlu dikaji kaya tadi kereta

itu terus kan hasilnya juga untuk publik jadi kebali lagi untuk

masyarakat

Saya : oh iya pak terus kan fungsi surat kabar itu kana da yang

menyiarkan informasi maksudnya memberikan informasi,

mendidik, menghibur dan mempengaruhi nah itu dari salah

satu fungsi nya itu yang mana yang kepake

Anggota dewan : oh jadi fungsinya ya mempengaruhi lah, jadi kaya

mempengaruhi anggota dewan sebagai salah satu pembuat

kebijakan untuk masyarakat jadi pengaruhnya besar semakin

banyak orang yang membicarakan jadi kita semakin keras

untuk membuat kebijakannya

Saya : oh… iya iya pak jadi mempengaruhi ya pak jadi sudah

efektif, terus kan surat kabarnya jadi hak milik bapak nih,

biasanya bapak suka diapain surat kabarnya?

Page 152: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : hm… kalo saya si gak nentu ya kadang saya bawa pulang

kadang dibaca supir si ditinggal di mobil. Kamu udah

wawancara ke perpusnya?

Saya : iya udah pak kemarin , euummpp udah si pak segitu aja

informasinya

makasi ya pakk asslamualaikum.

Page 153: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi II

Saya : permisi pak asslamu’alaikum

Anggota dewan : iya masuk aja wa’alaikum salam mau wawancara ya dek

Saya : iya pak saya yang kemaren itu pak mau wawancara tentang

surat kabar

Anggota dewan : oh iyah silahkan duduk, nyantai aja gak usah tegang gitu

dong, kalo saya waktu dulu kuliah kalo wawancara tegang loh

belom juga nanya udah keringetan, hm.. tadi sudah lama kau

nunggunya? tadi saya ngobrol dulu jadi lama deh nunggunya

maaf ya

Saya : iya gak tegang ko pak iya gppmko pak ampe besok juga saya

tumgguin kan saya yang butuh pak

Anggota dewan : tapi saya yang gak enak, nah.. mana ininya pertanyaanya?

mau langsung dijawab apa gimana nih mau ditinggaltapi kalo

ditinggal saya gak janji bakal jadi besok soalnya kan lagi

kunker ya jadi anggota tuh libur jadi saya mungkin gak kesini

besok

Saya : iya pak sekarang aja wawancaranya cuma dikit ko pak

pertanyaanya juga gak nyampe selembar. Jadi gini pak setiap

hari kan bapak menerima surat kabar kan dari perpustakaan?

Anggota dewan : oh yang diloker tiap pagi itu ya, iya dapet ko yang jatahnya

dua itu kan saatu majalah ya…ya… kenapa tuh ada apa dengan

surat kabar

Saya : hm itu bapak melanggan surat kabar aja dari perpustakaan?

terus apakah bapak suka membaca surat kabar tersebut

Page 154: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : oh iyah saya suka baca surat kabarnya, saya melanggan

Tempo dan Bisnis Indonesia karna saya suka berbisnis, dan

keduanya saya baca dong masa udah disediain gratis lagi masa

gak dibaca kan mubazir lagian dari surat kabar itu lah saya tau

berita-berita, masalah yang ada di masyarakat dan kita sebagai

anggota dewan harus memecahkan masalah tersebut dengan

membuat undang-undang jadi kan kalo ada undang-undang

kalo ada yang melannggar tinggal liat aja hukuman nya

Saya : heheh oh iya pak, terus apakah surat kabar mempengaruhi

setiap membuat kebijakan publik?

Anggota dewan : hm… ya tergantung isi surat kabarnya lahh kan gak semua

berita yang ada di surat kabar kita buat kebijakan ada juga

yang sudah ada kebijakannya jadi kita yang belum ada aja kita

buat itu juga kalo meman penting

Saya : oh iya pka nah itu biasanya yang mempengaruhi tuh yang

kaya gimana si pak? Yang seperti apa kebijakan publiknya?

Anggota dewan : euummpp ya banyak si ya kalo untuk kebijakan publik tuh

cuma contohnya apa ya… saya kalo ditanya gini suka lupa tapi

padahal saya tau lohhh ini lahh sifat manusia apa yahh ya

seperti daging tuh berapa ton yang harus masuk ke Indonesia

dari luar negeri itu kan termasuk juga soalnya untuk

masyarakat kita gak sembaranga maen masuk-masukin aja tuh

daging dari luar negeri ntar daging indonesianya gak laku lagi,

di surat kabar kan waktu itu ada yang dulu musim daging

mahal terus dikirim dari luar negeri melebihi standarnya itu

kan termasuknya ilegal kalo dagingnya bagus kalo jelek siapa

yang mau tanggung jawab makanya kebijakan itu dibuat agar

seimbang pemasokan dagingnya dan dipilih dulu

Page 155: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : oh iya iya pak jadi gitu ya… terus itu surat kabar yang

dibagian setiap paginya kepada anggota dewan menurut bapak

sudah efektif apa blom?

Anggota dewan : hm.. sudah dong kan tadi udah dijnelasi berarti secara gak

langsung itu sudah efektif

Saya : iya iya pak mengapa ko surat kabar yang kaya begini (sambil

menujukan surat kabar) yang menjadi salah satu pembuat

kebijakan publik

Anggota dewan :karna kan di dalemnya terdapat berita yang terjadi di

masyarakat jadi surat kabar tuh secara gak langsung kaya surat

masyarakat, jadi apa yang adadimasyarakat itu dituangkan

dalam surat kabar itu sehingga semua orang yang salah satunya

saya sebagai wakil rakyar membacanya jadi dengan membaca

Surat kabar tersebut tau gitu apa yang terjadi terus kita sebagai

anggota dewan dapat menyelesaikannya membuat undang-

undangnya kemuan kan itu kembali ke masyarakat yang

menajalani hidupnya

Saya : terus kan fungsi surat kabar itu kan memberikan informasi,

mendidik, menghibur, mempengaruhi , nah itu yang mana yang

kepake gitu maksudnya dari fungsi tersebut itu berfungsi gak?

Anggota dewan : berfungsi dong… sebagi menyiarka informasi jadi berkat

surat kabar menyebarkan informasi saya jadi tau informasi apa

aja yang ada di dalam surat kabar, ya mengibur juga sii kan

surat kabar gak semuanya isinya resmi ada aja yang hiburan-

hiburan

Saya : oh gitu ya pak, udah si pak segitu aja wawancaranya makasi

ya pak

Page 156: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : iya dek sama-sama maaf ya kalo jawabanya gak memuaskan

soalnya saya kalo ditanya suka lupa ntar mah kalo gak ditanya

suka inget

Saya : iya pak gpp makasi permisi…. (sambil menutup pintu)

Page 157: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi III

Saya : Asslamu’alikum

Anggota dewan : iya waalaikum salam, silah kan duduk namanya sipa?, dari

universitas apa terus apa nih yang mau ditanyain kira-kira?

Saya : iya bu makasi, nama saya fandini nurul fauziah Jurusan Ilmu

perpustakaan UIN Syarif Haidayatullah saya ingin wawancara

mengenai surat kabar. Apakah bapak suka baca surat kabar?

Anggota dewan : oh iyahh hm… surat kabar ya, suka si saya suka baca surat

kabar, kalo gak suka juga kan ya emang harus suka membaca

surat kabar karena kan gimana kita bias tau apa yang

dibicarakan masyarakat kalo salah satunya dari surat kabar,

meskipun sekarang udah ada detik.com ya terus yang lain-

lainnya saya tetep suka surat kabar

Saya :oh ya iya pak, kira-kira ibu di DPR RI ini memilih surat kabar

apa? kan mashing-masing anggota dewan kan dikasih jatah dua

surat kabar dan satu majalah dari perpustakaan

Anggota dewan : kalo saya si memilih Kompas karna kan emang dari dulu

sebelum menjadi anggota juga saya sering baca surat kabar itu,

kemudian surat kabar Republika kalo gak salah deh yah….

Saya : oh iya iya pak.., terus apakah surat kabar yang selama ini

bapak baca mempengaruhi setiap membuat kebijakan?

Anggota dewan : hm.. iya si mempengaruhi ya, namanya juga manusia ada

berita apa aja langsung terpengaruh apa lagi ini berita yang ada

di surat kabar yang mayoritas tuh keluhan masyarakat,kita

harus membacanya kan kita wakil rakyat yang memilih rakyat

dan hasilnya pun untuk rakyat gitu ya….

Page 158: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : hm… kebijakan publik seperti apa yang biasanya inormasinya

di dapat dari surat kabar?

Anggota dewan : hm… kan DPR RI itu legislativ yang didalamnya gak hanya

membuat kebijakan saja ya, kami juga membuat rancangan

undang-undang, nah… dalam pembuatan undang-undang,

pihak legislatif mengusulkan rancangan undang-undang atau

peraturan kepada pihak eksekutif (pemerintah). Namun, dapat

pula terjadi hal sebaliknya. Yaitu pihak eksekutif mengusulkan

rancangan undang-undang atau peraturan kepada legislatif.

RUU tersebut dibahas bersama. Apabila kedua pihak sepakat,

rancangan undang-undang atau peraturan itu ditetapkan

menjadi undang-undang atau peraturan. Setelah itu, undang-

undang atau peraturan itu dapat diberlakukan.

Saya : oh jadi gitu ya pak, contohnya kebijakan atau undang-undang

yang kaya gimana bu nih?

Anggota dewan : hm.. banyak si ya… ada tentang perumahan dan kawasan

pemukiman kan sekarang itu kan banyak gembel eh maaf,

maksudnya orang yang tinggal di kolong jembatan gitu ya

padahal sudah ada undang-undangnya loh kalo gak salah

nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan

pemukiman yang didalamnya kalo gak salah bunyinya seiap

orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal

dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat nah itu

kamu liat langsung aja undang-undangnya solnya saya gak

hafal semua pokonya didalamnya tuh ya…. kaya gitu tar liat

aja penjelasannya

Saya : oh iya ya pak anti saya liat langsung undang-undangnya

Page 159: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : hm… kemuadian ada juga mengenai penanganan fakir miskin

soalnya kan di Negara kita ini Negara Indonesia tingkat

kemiskinannya makin banyak ya di surat kabar, televisi itu

udah sering banget beritanya orang miskin, nah itu ada undang-

undangnya tentang menangani fakir miskin tersebut kalo gak

salah undang-undang berapaya euummmm Nomor 13 Tahun

2011 disitu dijelasin,ntar kamu baca aja deh ya…. Saya lupa

isinya tuh apa yah…..

Saya : iya pak tar saya baca undang-undangnya, nah.. kalo menurut

ibu itu sudah efektif atau belum perpustakaan membagikan

surat kabar kepada anggota dewan?

Anggota dewan : hm.. sudah efektif si yah karena emang kita membutuhkannya

ya… owhh kamu ilmu perpustakaan ya udah ada kan itu juga

undang-undangnya yah kan coba undang-undang brapa tuh?

Jangan-jangan kamu gak tau lagi perpustakaan adanya di

undang-undang brapa

Saya : heheheheh tau dong bu undang undang Nomer 43 Tahun

2007 tentang perpustakaan, malu amat bu kalo saya ngak tau

mah

Anggota dewan : heheheh iya … ya…..

Saya : terus mengapa surat kabar menjadi salah satu dasar pembuat

kebijakan, undang-undang?

Anggota dewan :hm.. sebenernya pertanyaanya sama aja si ya cuma emang gini

ya, dulu juga saya gini waktu skripsi wawancaranya padahal

sama aja cuma buat banyak banyakin ya.. kaerna kita itukan

anggota dewan perwakilan rakyat jadi wakil dari rakyat ya kita

harus memenuhi kebutuhan rakyat dong, apa yang rakyat

butuhkan kita harus penuhi selagi kebutuhan itu ya.. gitu

Page 160: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

ibaratnya kan keluhan masyarakat itu salah satunya ada di

dalam surat kabar, surat kabar itu kan memuat salah satunya

tentang kejadian dimasyarakat nah kita sebagai wakil rakyat

harus membuat kebijakannya dong kalo ngak bias berantakan

Saya : oh iya ya pak, kemudian setelah itu surat kabarnya diapain

bu?

Anggota dewan : kalo saya si di klipping ya yang pentingnya aja gak semuanya

Saya : oh ya ya pak, sudah si bu cuma segitu aja makasi ya pak…

Page 161: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi IV

Saya : Asslamualaikum pak…. Saya Dini yang mau wawancara

bapak kemaren itu ….

Anggota dewan : waalaikum salam oh iya sini sini sini silahkan duduk apa

yang mau ditanyain sok…. (sambil ngasih bangku)

Saya : bapak suka baca Surat kabar gak yang dibagikan

perpustakaan untuk anggota dewan itu?

Anggota dewan : heummpp suka siii, saya suka baca surat kabar

Saya : surat kabar apa aja tuh pa yang bapak langgan di

perpustakaan?

Anggota dewan : hm… apa yahh seputar Indonesia sama Tempo deh kalo gak

salah, SINDO kan jelas ya gambarnya jelas kertasnya juga

tebel jadi enak aja dipegannya, kamu tadi wawancara sama

anggota yang lain juga ya…

Saya : iya pak saya seharian wawancara dengan pertanyaan yang

sama

Anggota dewan : hahahahaha ya emang gitu ya jadi mahasiswa kalo mau

wisuda harus ada perjuangannya terus apalagi pertanyaanya?

Saya : apakah surat kabar mempengaruhi setiap pembuat kebijakan

gitu pak, undang-undang pokonya tugasa anggota dewan deh?

Anggota dewan : ya tergantung beritanya juga si ya, kadang mempengaruhi ya

kadang ngak tapi sebagian mempengaruhi si ya Surat kabar itu

kan beritanya beda-beda ganti ganti mulu

Saya : terus kalo mempengaruhi apanya tuh maksudnya informasi

yang kaya gimana si yang mempengaruhinya?

Page 162: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : informasi seperti apa ya… ya seperti pengesahan convention

on the rights of persons with disabilities

Saya : apaan tuh pak?

Anggota dewan : konvensi mengehai hak-hak penyandang disabilitas itu si ini

ya perubahan menjadi Bahasa Indonesia terus

Penandatanganan tersebut menunjukan kesungguhan Negara

Indonesia untuk menghormati, melindungi, memenuhi, dan

memajukan hak-hak penyandang disabilitas, yang pada

akhirnya diharapkan dapat memenuhi kesejahteraan para

penyandang disabilitas. Sekarang kan banyak tuh yah yang

penyandang disabilitas yang tidak diperhatikan jadi seolah-oleh

dia gak berguna padahal kan kita harus memperhatikannya

Saya : oh gitu ya pak, contoh yang lain?

Anggota dewan : oh ada tentang rusun rumah susun tuh undang-undangn

nomor 20 tahun 2011 deh kalo gak salah tuh yah….., kemudian

badan penyelenggra jaminan social kan dulu banyak tuh di

media ya salah satunya surat kabar badan-badan yang

mendirikan jaminan social yang gak jelas juntrungannya

dimana, gimana pengolahannya tau-tau ada yang kena tipu aja,

udah kena tipu mah kan yang disalahin suka syapa aja,

nuntutnya kemana mana kalo gak salah Nomer 24 Tahun 2011

ya kali itu juga kalo gak lupa si de ya… di cek aja nanti

Saya : iya iya pak kemudian efektif atau ngan si pak surat kabar

yangdibagikan perpus untuk anggota dewan seperti ini?

Kenapa anggota dewan gak beli sendiri aja kan surat kabar

termasuknya murah pak udah gitu mudah didapat dijalan juga

banyak?

Page 163: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan :heheheh ya gak tau si kan saya cuma nerima aja, dikasih ya

saya terima aja saya baca, sudah efektif si ya tergantung

beritanya

Saya : fungsi surat kabar itu kan menyiarkan informasi, mendidik,

menghibur gitu pak menurut bapak yang paling berfungsi yang

mana nih

Anggota dewan : ya semuanya juga secara gak langsung berfungsi si ya cuma

suka gak engeh aja kali ya ya itu fungsinya mungkin yang

keliatan menyiarkan karna surat kabar yang menyiarkan

memberitahu kepada masyarakat terus kita yang tadinya ngak

tau jadi tau deh informasi yang hot sekarang tuh yang kaya

gimana, masalah yang ada di masyarakat tuh apa sehingga kita

dapat memecahkan masalah tersebut

Saya : oh ya ya pak udah sii pak segitu aja, makasi ya pa

Anggota dewan : oh iya sama-sama udah cape ya kamu?

Saya : heheheh iya pak makasi ya asslamualaikum (sambil jalan

keluat)

Anggota dewan : iya sama-sama.,…

Page 164: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi V

Saya : Asslamualaikum pak ..

Anggota dewan : iya waalaikum salam, ini peneliti buat skripsi ya? duduk dulu

deh siapin aja pertanyaanya

Saya : iya pak gini pertanyaannya yang pertama bapak suka baca

Surat kabar gak? Kemudian surat kabar apa saja yang biasanya

bapak langgan diperpustakaan

Anggota dewan : oh iya suka tiap pagi saya suka baca surat kabar sambil ngopi

lah yah… sbenernya ngak disini aja say abaca surat kabar,

dirumah juga saya baca Surat kabar ko, saya tuh emang

orangnya suka membaca, apapun itu pasti saya baca

Saya : oh yah bagus dong pak kalo suka membaca jadi

pengetahuannya luas, terus eummpp surat kabar yang bapak

baca pada setiap harinya itu mempengaruhi setiap pembuat

undang-undang , kebijakan atau tugas yang lainnya gitu pak?

Anggota dewan : hm…. pengaruh surat kabar ya jadinya, iya sii berpengaruh.

Selain dari televisi, internet, demo, atau pun apa lah itu yang

sebenernya sama saja aduan masyarakat cuma bentuknya aja

yang beda ya itu mempengaruhi dalam kerja kita seperti yang

disebutkan tadi yah membuat kebijakan, undang-undang ya itu

berpengaruh soalnya kita gak mungkin membuat suatu

kebijakan atau undang-undang yang menyulitkan warga kita

sendiri, makanya kita membuat kebijakan tersebut kita gak

sembarangan yahhh untuk buat kebijakan iu

Page 165: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : oh ya yah… terus kebijakan publik seperti apa atau undang-

undang seperti apa si pak, yang kaya gimana gitu informasinya

yang di dapat dari surat kabar ?

Anggota dewan : ya… informasinya sii banyak ya, kan di dalam surat kabar

tersebut banyak sekali informasi ada berbagai macam

informasi yang disampaikan kepada kita misalnya saja tentang

pentingnya pendidikan, waktu dulu kan banyak tuh sebagian

orang yang beranggapan bahwa pendidikan itu gak penting

disurat kabar kan suka ada anak kecil, remaja disuruh kerja

ngamen ma ibunya gak melanjutkan studinya kemudian ada

saja orang tua yang beranggapan kuliah tuh gak penting

apalagi untuk anak perempuan nanti juga ke dapur ujung-

ujungnya heheheheh makanya undang-undang pendidikan

tinggi itu dibuat ya maksud dari pendidikan tinggi itu

pendidikan setelah menengah, bias dikatakan kuliah yang

mencakup program diploma, sarjana, magister, dokror dan lain

sebagainya yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang

fungsinya mengembangkan kemampuan, mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi semoga dengan adanya

undang-undang ada penerus bangsa yang baik

Saya : oh ya ya pak terus itu udah efektif blom si pak anggota

dewan mendapatkan surat kabar dari perpustakaan padahal kan

surat kabar itu termasuk yang mudah didapatkan pak terus

harganya murah?

Anggota dewan : hm.. itu kan merupakan fasilitas perpustakaan DPR RI yang

diberikan perpustakaan untuk anggota dewan, ya sudah efektif

si karena kan kita membutuhkan informasi yang cepat dan

akurat. Masih banyak gak pertanyaannya?

Page 166: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : ngak ko pak dua lagi nih, kemudian mengapa surat kabar

menjadi salah satu dasar pembuat kebijakan

Anggota dewan : karena kan surat kabar di dalemnya banyak mengandung

informasi sedangkan kita orang yang membutuhkan informasi

yang cepat dan akurat sebagai orang yang membuat kebijakan,

undang-undang jadi nyambung dongg….

Saya : oh ya ya pak kemudian kana da beberapa fungsi surat kabar,

ada yang menyiarkan informasi, mendidik, menghibur dan

mempengaruhi nah ini yang mana yang paling berfungsi

menurut bapak?

Anggota dewan : semuanya si berfungsi yah mendidik karena kan saya suka

ada aja yang belom tau dengan membaca surat kabar saya jadi

tau jadio kan nambah tuh ilmu saya, menghibur kan gak semua

surat kabar isinya masalah ada aja yang hiburan gitu yah…

kemudian mempengaruhi ya itu mempengaruhi kalo membuat

kebijakan atau undang-undang yang tadi tuh yah kalo untuk

menyebarkan informasi kan emang tugasnya surat kabar

menyebarkan informasi kepada masyarakat agar masyarakat

mengetahui ada apa sii dengan warga Negara Indonesia

Saya : oh.. iya pakk jadi mempengaruhi ya..udah si pak segitu aja

wawancaranya, makasiya pak…

Anggota dewan : iya sama-sama, hati-hati dijalan ya….

Page 167: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi VI

Saya : ini loh pak saya sebenernya mah cuma mau nanya efektif atau

ngak surat kabar yang dibagikan perpustakaan untuk anggota

dewan tapi sebelumnya bapak suka membaca Suratkabar gak?

Terus Surat kabar apa aja nih yang bapak langgan di

perpustakaan DPR RI ini?

Anggota dewan : hm.. saya ya suka baca Suratkabar, Suratkabar yang saya

langgan seputan Indonesia dan media Indonesia karna kkan

kalo kompas tempo itu biasanya saya dirumah juga ada

Saya : oh ya ya pak terus apakah surat kabar mempengaruhi setiap

membuat kebijakan publik?

Anggota dewan : hm.. kebuijakn publik itu kan banyak ya ada berbagai jenis ya

ada yang kebijakan yang mengatur tentang pemberian

pelayanan atau keuntungan kepada individu, kebijakan yang

mengatur tentang pemindahan alokasi kekayaan, kebijakan

yang mengatur tentang penyediaan barang dan lain sebagainya,

ya berpengaruh si sesuai beritanya kan gak semua berita itu

mempengaruhi

Saya : iya si pak surat kabar itu kan banyak fungsinya ya pak bukan

mempengaruhi aja ada juga yang menghibur, mendidik,

menyediakan informasi, nah kebijakan publik seperti apa si

maksudnya informasinya yang kaya gimana yang di dapat dari

surat kabar?

Anggota dewan : hm… uhuk…. uhuk ya seperti informasi tentang ini ya,

tentang konflik, kan ada aja suatu kampung suka bentrok antar

Page 168: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

kampung, tauran gitu ya yang pkae timpug menimpug batu

sana sini yang akhirnya tuh memakan korban kan itu beritanya

banyak sekali terjadi dimasyarakat apalagi tauran anak sekolah

gitu ya itu informasinya contohnya kaya gitu jadi kan kita

mengatasinya kita membuat undang-undang mengenai konflik

itu termnasuknya jadi penanganannya gitu penanganan konflik

social, didalamnya itu ada mencakup pencegahan konflik,

penghentian konflik, dan pemulihan pasca konflik.

Saya : kalo pasca konflik itu seperti apa terus bertujuan untuk apa

undang-undang ini?

Anggota dewan : pasca konflik itu kegiatan untuk mengembalikan keadaan

dan memperbaiki hubungan yang tidak harmonis menjadi

harmonis dalam masyarakat akibat konflik melalui kegiatan

rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Kalo tujuan si untuk

memelihara kondisi damai dan harmonis dalam hubungan

sosial kemasyarakatan, memelihara keberlangsungan fungsi

pemerintahan, melindungi jiwa, harta benda, serta sarana

dan prasarana umum

Saya : oh iya pak itu pasal berapa?

Anggota dewan : gak tau deh saya lupa, pokonya tahun 2012

Saya : oh ya udah pak ntar selebihnya saya cari sendiri, terus

mengapa surat kabar menjadi salah satu dasar pembuat

kebijakan?

Anggota dewan : ya kaerna surat kabar salah satu media penyebar informasi

Saya : itu menurut bapak efektif apa ngak surat kabar dibagikan

kepada anggota dewan?

Anggota dewan : efektif si ya karna saya juga butuh informasi, meskipun

sekarang banyak hp merek-merek hp yang canggih yang

Page 169: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

memudahkan untuk mendapatkan informasi tapi saya tetep

butuh surat kabar

Saya : oh iya pak lagian kalo baca di hp puyeng juga si ya pak, terus

kan gak tiap hari paket internet juga ya pa

Anggota dewan : heheheh iya

Saya : ya udah pak segitu aja, makasi ya pak

Anggota dewan :iya sama-sama, tadi kamu namanya siapa ya?

Saya : nama saya fandini nurul fauziah pakk

Anggota dewan : oh iyah iyah panggilnya dini yah tadi….

Saya : iya pak Dini panggilannya makasi ya pak …

Anggota dewan : iya iya …. sama-sama

Page 170: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi VII

Saya : Assalamualaikum bu ….. masih inget gak sama saya yang

kemaren mau wawancara?

Anggota dewan : oh iya inget dini kan namanya, sok apa yang mau ditanyain?

sebelumnya ceritain dulu skripsinya apa

Saya : eummpp gini loh bu judul skripsi saya kebijakan pengaan

surat kabar bagi anggota dewan pada perpustakaan DPR RI

jadi didalamya saya pertamanya menjelaskan tentang

pengembangan koleksi karna kan pengadaan bahan pustaka itu

bagian dari pengembangan koleksi kemudian dari pengadaan

itu kan banyak ya bu ada pengadaan buku, ensiklopedi, surat

kabar dan lain-lain jadi saya ngambilnya surat kabar yang

dibagikan kepada anggota dewan jadi skripsi saya kebijakan

pengadaan surat kabar bagi anggota dewan pada perpustakaan

DPR RI, terus pertama yang saya mau tanyain karna saya

mengenaai surat kabar jadi apakah ibu suka baca surat kabar?

Anggota dewan : oh iya iya saya juga suka denger anak saya bahasa-bahasa,

kata-kata perpustakaan yang kaya gitu, saya suka baca surat

kabar tiap pagi di kantor kalo ngak di mobil, di rumah juga

saya suka baca surat kabar ketimbang melihat di internet

Saya : oh iya ya bu meurut bapak surat kabar itu mempengaruhi

setiap pembuatan kebijakan publik gak?

Anggota dewan : kebijakan publik seperti apa dulu nih

Saya : ya kebijakan publik untuk masyarakat bu seperti gerbong

kereta itu kana da khusus wanita ya itu kana da kebijakannya

pak yang mengharuskan ada gerbong untuk perempuan

Page 171: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : tapi kan tugas anggota dewan itu kan gak buat kebijakan, kita

buat undang-undang juga

Saya : iya si bu, undang-undang seperti apa?

Anggota dewan : ya seperti contohnya aja anak-anak jaman sekarang itu kan

beda banget kelakuannya sama anak jaman dulu anak-anak

jaman sekarang kan masih kecil aja udah udah melakukan

tindak pidana enta itu di sengaja atau tidak, terus anak-anak

bias aja jadi saksi, maka dibuatlah undang-undang system

peradilan anakkarena kan anak itu kan tidak bias disamakan

dengan orang dewasa ya mulai dari tahap penyelidikan, sampai

dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana itu

terdapat pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011

Saya : oh ya iya bu terus mengapa surat kabar menjadi salah satu

dasar pembuat kebijakan publik?

Anggota dewan :hm… gak sepenuhnya dari surat kabar juga si ya cuma salah

satunya itu surat kabar ya karna emang surat kabar salah satu

penyedia informasi juga kan

Saya : oh jadi sudah efektif dong yaa bu menerima surat kabar dari

perpustakaan pada setiap paginya kalo udah ada hasilnya

Anggota dewan : iya si… boleh juga dikatakan efektif sii yak karena sudah

kepake kalo gak kepake berarti kurang efektif

Saya : iya bu, hm… surat kabar itu berfungsi sebagai apa si bu kan

ada yang mendidik, menghibur, menyediakan informasi segala

macem itu pak berfungsi gak?

Anggota dewan : iya berfungsi lah kalo gak berfungsi ngapain saya baca surat

kabar, bener gak?

Page 172: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : heheh iya jyga si bu. udah deh pak wawancaranya segitun aja

kan saya cuma pengen tau efektif atau tidak dan undang-

undang seperti apa

Anggota dewan : oh iyah iyahh ntar kalo kurang tanyain lagi ajah

Saya : iya bu makasi ya pak…

Anggota dewan : iya ….

Page 173: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi VIII

Saya : asslamualaikum

Anggota dewan : waalakikumsalam ini yang mau wawancara kemaren gak jadi

tu ya?

Saya : iya pak hehehe, jadinya sekarang aja pak

Anggota dewan : oh iyahh boleh tentang surat kabar itu kan? apa

pertanyaannya?

Saya : iya pak yang tentang surat kabar pertanyaannya apakah bapak

suka membaca surat kabar yag disediaka oleh perpustakaan di

loker samping ruangan? Terus surat kabar apa aja yang bapa

langgan?

Anggota dewan : saya melanggkan seputar Indonesia dak surat kabar daerah

lampung, ya saya suka baca suratkabar tiap pagi karena saya

dapet ilmu tuh salah satunya ya dari membaca surat kabar,

ilmu itu kan gak dapet cuma hanya di bangku sekolh dimana

aja kita bias dapatkan ya

Saya : iya si pak, nah surat kabar itu mempengaruhi setiap membuat

kebijakan publik gak?

Anggota dewan : hm… mempengaruhi ya. hm.. iya si sedikit mempengaruhi

dalam pembuatan undang-undang

Saya : informasi yang kaya gimana si pak yang di dapat dari surat

kabar?

Anggota dewan : informasi seperti hal-hal atau masalah seperti kemaren tuh

kan manusia itu kan harus memperoleh kesehatan secara fisik

maupun spiritual sekarang tuh yah banyak sekali pengobatan-

pengobatan yang didirikan belom berdasarka izin jadi biasanya

Page 174: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

mentang-mentang bidan dia membuka praktek seenaknya

padahal kan itu semua ada prosesnya untuk mendirikan klinik

tersebut apalagi itu yang berhubungan dengan nyawa nah dari

banyaknya kasus itu lah jadi pada sekitar tahun 2009 kita,

pemerinta dan presidan membuat suatu undang-undang dimana

isinya itu Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

mental, spritual maupun social, SDM bidang kesehatan,

obatnya, teknologinya, pelayanannya yang bertujuan untuk

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan

perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan,

penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan,

gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.pokonya

kamu liat aja undang-undang kesehatannya liat distu deh kalo

sudah memenuhi semuanya

Saya : oh iya pak nanti saya liat, terus mengapa surat kabar menjadi

salah satu pembuat kebijan

Anggota dewan : karna kan kebijakan publik itu kan dibuat untuk rakyat dan

biasanya berita masyarakat itu adanya di Surat kabar ya

pokonya gitu deh

Saya : iya pak menurut bapak perpustakaan sudah efektif blom

menyebarkan surat kabar kepada anggota dewan?

Anggota dewan : “hm.. karna surat kabar berfungsi ya jadi efektif lah segini

mah sudah efektif, fungsinya itu kan sebagai penyedia

informasi karna selain dari televisi dari surat kabar juga bisa

selagi dia mampu memberikan informasi tentang peristiwa

yang terjadi. Hmm.. kita anggota dewan sebagai pembuat

kebijakan publik itu ya… butuh informasi mengenai publik,

salah satunya dari media seperti surat kabar tadi itu ya… kalo

Page 175: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

surat kabar si… bukti outentik ya, karena kan meskipun kita

melihat di televisi tidak bisa dibuktikan. masa harus ke stasiun

tvnya minta diulang lagi kan gak mungkin.”

Saya : owh gitu ya pak, cuma segitu aja si pak wawancaranya,

makasi ya pak

Anggota dewan : iya iya

Page 176: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi IX

Saya : Assalamualaikum bu ….. masih inget gak sama saya yang

kemaren mau wawancara?

Anggota dewan : oh iya inget dini kan namanya, sok apa yang mau ditanyain?

sebelumnya ceritain dulu skripsinya apa

Saya : eummpp gini loh bu judul skripsi saya kebijakan pengaan

surat kabar bagi anggota dewan pada perpustakaan DPR RI

jadi didalamya saya pertamanya menjelaskan tentang

pengembangan koleksi karna kan pengadaan bahan pustaka itu

bagian dari pengembangan koleksi kemudian dari pengadaan

itu kan banyak ya bu ada pengadaan buku, ensiklopedi, surat

kabar dan lain-lain jadi saya ngambilnya surat kabar yang

dibagikan kepada anggota dewan jadi skripsi saya kebijakan

pengadaan surat kabar bagi anggota dewan pada perpustakaan

DPR RI, terus pertama yang saya mau tanyain karna saya

mengenaai surat kabar jadi apakah ibu suka baca surat kabar?

Anggota dewan : oh iya iya saya juga suka denger anak saya bahasa-bahasa,

kata-kata perpustakaan yang kaya gitu, saya suka baca surat

kabar tiap pagi di kantor kalo ngak di mobil, di rumah juga

saya suka baca surat kabar ketimbang melihat di internet

Saya : oh iya ya bu meurut bapak surat kabar itu mempengaruhi

setiap pembuatan kebijakan publik gak?

Anggota dewan : kebijakan publik seperti apa dulu nih

Saya : ya kebijakan publik untuk masyarakat bu seperti gerbong

kereta itu kana da khusus wanita ya itu kana da kebijakannya

pak yang mengharuskan ada gerbong untuk perempuan

Page 177: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : tapi kan tugas anggota dewan itu kan gak buat kebijakan, kita

buat undang-undang juga

Saya : iya si bu, undang-undang seperti apa?

Anggota dewan : ya seperti contohnya aja anak-anak jaman sekarang itu kan

beda banget kelakuannya sama anak jaman dulu anak-anak

jaman sekarang kan masih kecil aja udah udah melakukan

tindak pidana enta itu di sengaja atau tidak, terus anak-anak

bias aja jadi saksi, maka dibuatlah undang-undang system

peradilan anakkarena kan anak itu kan tidak bias disamakan

dengan orang dewasa ya mulai dari tahap penyelidikan, sampai

dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana itu

terdapat pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011

Saya : oh ya iya bu terus mengapa surat kabar menjadi salah satu

dasar pembuat kebijakan publik?

Anggota dewan :hm… gak sepenuhnya dari surat kabar juga si ya cuma salah

satunya itu surat kabar ya karna emang surat kabar salah satu

penyedia informasi juga kan

Saya : oh jadi sudah efektif dong yaa bu menerima surat kabar dari

perpustakaan pada setiap paginya kalo udah ada hasilnya

Anggota dewan : iya si… boleh juga dikatakan efektif sii yak karena sudah

kepake kalo gak kepake berarti kurang efektif

Saya : iya bu, hm… surat kabar itu berfungsi sebagai apa si bu kan

ada yang mendidik, menghibur, menyediakan informasi segala

macem itu pak berfungsi gak?

Anggota dewan : iya berfungsi lah kalo gak berfungsi ngapain saya baca surat

kabar, bener gak?

Page 178: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Saya : heheh iya jyga si bu. udah deh pak wawancaranya segitun aja

kan saya cuma pengen tau efektif atau tidak dan undang-

undang seperti apa

Anggota dewan : oh iyah iyahh ntar kalo kurang tanyain lagi ajah

Saya : iya bu makasi ya pak…

Anggota dewan : iya ….

Page 179: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi X

Saya : Assalamu’alaikum pak..

Anggota dewan : Wa’alaikum salam warohmatullah, ya ada apa?

Saya : Saya mau wawancara pak, bias gak pak?

Anggota dewan : Oh iyah, apa silahkan apa yang mau ditanyakan, eh… nama

nama kamu siapa, dari mana?

Saya : Oh iya saya lupa kenalan, hehe.., saya Fandini Nurul Fauziah

pak, Mahasiswa Uin Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan. Saya

mau wawancara mengenai surat kabar

Anggota dewan : oh ya ya… kamu kenal pak Ahmad Fatoni, dya dosen tetap

loh disana?

Saya : duh.. gak kenal pak, dosen kan di UIN banyak pak, yang

sejurusan aja belom tentu kenal semua sama saya

Anggota dewan : owhh iya juga ya, terus apa yang mau ditanyain?

Saya : Begini pak, bapak suka baca surat kabar gak?

Anggota dewan : oh surat kabar saya suka bacanya karena satu surat kabar

isinya banyak, memuat tentang semua konflik yang ada di

Negara ini, kalo buku kan khusus ya biasanya kalo tentang

hokum ya isinya juga hukum, kalo tentang politik ya isinya

juga politik beda dengan surat kabar kalo surat kabar kan

isinya apa aja ada disitu

Saya : oh jadi gitu ya pak, terus surat kabar yang tadi kata bapa

isinya semua konflik itu mempengaruhi tugas DPR RI gak si

pak?, maksudnya surat kabar itu mempengaruhi setiap kali

bapak membuat kebijakan atau undang-undang gitu pak?

Page 180: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : ya tergantung beritanya juga si ya, lagian kan meskipun tugas

DPR membuat kebijakan kemudian RUU, undang-undang itu

kan hasil kesepakatan bersama, bukan saya sendirian yang

membuatnya. Hm… untuk sejauh ini si ya sudah

mempengaruhi si ya

Saya : hm.. kebijakan publik seperti apa atau undang-undang yang

seperti apa yang informasinya di dapat dari surat kabar?

Anggota dewan : hm.. informasi seperti ya… apa yah kira-kira, ya seperti ini

kan zaman sekarang itu perubahannya kan sangat cepat sekali

ya bahkan anak-anak yang seharusnya mereka sekolah

sekarang tuh anak-anak kurang mendapatkan perhatian artinya

dia gak mendapatkan hak seorang anak, seperti penjualan anak

itukan tidak boleh yah kemudian pornografi anak-anak.

Pokonya tentang anak-anak deh yah hak seorang anak, jadi

makanya undang-undang itu dibuat atau diterjemahkan karna

kan ini sebelumnya berbahasa inggris yang diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia ya. Pokonya kamu liat aja deh undang-

undanganya coba kamu searcing tentang hak-hak anak yang

mengenai penjualan anak, prostitusi anak, dan pornografi anak

Saya : iya pak (sambil searcing mencari undang-undang), owh iya

pak ada nih Optional Protocol To The Convention On The

Rights Of The Child On The Sale Of Children, Child

Prostitution And Child Pornography ya pak?

Anggota dewan : iya itu nanti dibaca aja deh itu yah suapaya kamu ngerti apa

yang saya bicarakan

Saya : iya pak entar saya baca, terus mengapa surat kabar menjadi

salah satu pembuat kebijakan publik?

Page 181: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

Anggota dewan : ya karena itu tadi di dalam surat kabar kan memuat berita-

berita permasalahan apa nih yang dihadapi masyarakat gitu

Saya : oh yay a pak, menurut bapak surat kabar yang dilanggan

perpustakaan kemudian dibagikan kepada anggota dewan itu

sudah efektif blom sipak?

Anggota dewan : hm… ya efektif ngak ya, tengah-tengah deh. Dibilang efektif

ya ngak juga ya, kita kan bukan dari surat kabar aja bikin

undang-undang tuh harus dengan persetujuan bersama dengan

presiden, demgan pak SBY

Saya : ow gitu ya pak, cuma segitu aja pak wawancaranya makasi ya

pak

Anggota dewan : oh udah nih wawancaranya? Ko dikit amat pertanyaanya,

Saya : hehe iya pak saya itu kan Cuma mau tau efektif apa ngaknya

surat kabar aja pak, selebihnya saya meneliti perpustakaanya

pak.

Anggota dewan : oh gitu, ya udah iya iya

Saya : makasi ya pak

Anggota dewan : iya sama-sama pintunya disebelah sana aja tuh langsung lif

Saya : iya pak hehe

Page 182: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

HASIL WAWANCARA

Komisi XI

Saya : Assalamu’alaikum

Anggota dewan : waalaikum salam, oh, ini mau wawancara ya? Tunggu

sebentar ya, tanggung nih (sambil liat laptop)

Saya : iya pak

Anggota dewan : ni sudah selesai ko (sambil nutup laptop, masukin ke dalam

tasnya) iya tadi apa ya yang mau ditanyain, silahkan mana

pertanyaanya

Saya : langsung aja ya pak, bapa suka baca surat kabar gak?

Anggota dewan : (sambil senyum) surat kabar ya… saya suka bacanya tapi gak

dibaca semua ya, sisanya kadang saya lanjutin mau tidur, di

jalan kalo lagi macet kadang suka saya di taro di mobil aja kalo

udah di baca, intinya si suka ya meskipun gak suka-suka

banget ya paling ngak dibaca lah

Saya : surat kabar itu mempengaruhi setiap pembuatan kebijakan,

undang-ndang atau tugas lainnya anggota dewan?

Anggota dewan : (sambil senyum) ya gimana ya bingung jawabnya,

mempengaruhi si ya, kan saya baca surat kabar saya jadi

terpengaruh

Saya : hm.. informasi yang seperti apa pak yang biasanya di dapat

dari surat kabar sehingga bias di buat satu undang-undang atau

kebijakan?

Anggota dewan : ya informasi si banyak ya, seperti kendaraan itu kan ada

peraturan dilarang menggunakan jalur busway, tetapi ya

Page 183: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

peraturan hanya perturan tetap saja dilanggar, padahal kan

kendaraan suda mempunyai jalurnya tersendiri

Saya : hehe iya pak saya juga suka liat tuh pak di jalan-jalan banyak

yang masih melanggar, kemudian mengapa surat kabar

menjadi salah satu pembuat kebijakan

Anggota dewan : (senyum) ya mungkin jawabannya karena dari surat kabar itu

lah kami jadi tau berita yang gencar dibiccarakan itu apa, nah

kita sebagai wakil rakyat harus mencari jalan keluar gitu ya,

tapi itu juga kan tidak menurut saya jay a kita harus disepakati

bersama

Saya : oh iya pak, makasi ya pak

Anggota dewan : oh iya

Page 184: PENGADAAN SURAT KABAR BAGI ANGGOTA DEWAN SEBAGAI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti lahir di Rangkasbitung pada tanggal 21 November 1992. Anak

tunggal dari pasangan Bapak Drs. Abdul Kohar dan Ibu Nurlailah. Peneliti

bertempat tinggal di Parung Kulon JL. H. Suhaemi Rt 03/04 No.35 Kel.

Duren Mekar Kec.Sawangan Kota Depok16518. Peneliti dapat dihubungi

melalui emailnya di [email protected]. Ia memulai pendidikan tingkat TK di TK Islam

Miftahul Ula pada tahun 1998, SD di MI Al-Ishlahiyah Ibtidaiyah pada tahun 2004, kemudian

melanjutkan tingkat menengah pertama di SMP Nurul Madaany Boarding School tahun 2007,

dan menyelesaikan tingkat menengah atas di SMA Nurul Madaany Boarding School tahun 2010.

Pada tahun 2010, peneliti langsung melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi

pada Program Studi Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semasa kuliah, peneliti pernah PKL di Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan menyelesaikan kuliahnya dengan menulis

skripsinya yang berjudul “Pengadaan Surat Kabar bagi Anggota Dewan Sebagai Pembuat

Kebijakan Publik pada Perpustakaan DPRI RI”.