kabar relawan edisi_3

16
KABAR RELAWAN MASIH SEMANGAT DAN TETAP BERGERAK #03 18 JAM MENUJU GATHNAS PROJECT BANJAR ARCHAIC GATHERING TT SURABAYA BEBASASAP.ORG URBAN SOCIAL FORUM SWARA RELAWAN turuntangan.org Berjuang untuk eksistensi masyarakat adat meratus Wujudkan Indonesia bebas asap Lahirkan kolaborasi antara masyarakat, penggerak, pemimpin masyarakat dan aktivisi perkotaan Bela negara bukan hanya lewat aksi militer. Kerelawanan juga bela negara Pererat silaturahmi dan semangat para relawan

Upload: yussnaeni

Post on 20-Jan-2017

385 views

Category:

News & Politics


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kabar relawan edisi_3

KABAR RELAWANMASIH SEMANGAT DAN TETAP BERGERAK#03

18 JAMMENUJU GATHNAS

PROJECT BANJAR ARCHAIC

GATHERING TT SURABAYA

BEBASASAP.ORG

URBAN SOCIAL FORUM

SWARA RELAWAN

turuntangan.org

Berjuang untuk eksistensi masyarakat adat meratus

Wujudkan Indonesia bebas asap

Lahirkan kolaborasi antara masyarakat, penggerak, pemimpin masyarakat dan aktivisi perkotaan

Bela negara bukan hanya lewat aksi militer. Kerelawanan juga bela negara

Pererat silaturahmi dan semangat para relawan

Page 2: Kabar relawan edisi_3

Redaksi KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

Penasehat Roni PramaditiaAida Fitri

Tim Redaksi YusnaeniHerry DharmawanAnggun PiputriDarul SyahdanulAngga Putra Fidrian

Desainer Veska Dinda

Gathering Nasional (Gathnas) relawan TurunTangan di

Student Convention Center Universitas Islam Indonesia (SCC UII) Jogjakarta, 15-17 Agustus lalu berlangsung sukses dengan dihadiri puluhan relawan TurunTangan dari berbagai daerah.

Ada banyak cerita unik dari Gathnas kemarin yang kami tuangkan dalam newsletter edisi ini. Cerita relawan TurunTangan Jakarta yang menempuh sekitar 18 jam untuk menuju Jogja misalnya. Begitu juga dengan relawan TurunTangan Banjarmasin yang menggunakan uang pengerjaan skripsi dan mengarungi lautan demi Gathnas. Lalu, ada juga cerita Dewi Mulyani yang menjadi peserta termuda di Gathnas dan berhasil menelurkan sebuah project fantastik.

Gathnas kemarin juga bukan hanya acara seremonial saja. Para peserta diberikan capacity building oleh pemateri yang mumpuni di bidangnya. Sesi ini ternyata memberikan dampak baik bagi para penggerak. Apa dampak baiknya? Simak ulasannya di Kabar Relawan edisi ketiga ini.

Selamat membaca!

Redaksi

Artikel, Saran & KritikJalan Ciasem 1 No. 9 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Website: turuntangan.orgEmail: [email protected]

Surat RelawanTri Hari SantosoSaya sudah selesai membaca Newsletter TurunTangan Edisi Juli. Menurut saya sangat menginspirasi. Saya tergerak untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa bermanfaat untuk banyak orang dan negeri ini. Semoga suatu saat nanti saya bisa membuat kegiatan seperti teman-teman TurunTangan yang sangat bermanfaat untuk semua orang yang membutuhkan dan untuk negeri ini. Semoga kegiatan Turun Tangan ini juga semakin bermanfaat dan tetap semangat Turun Tangan!

Subarkah KomendagiPerkenalkan saya subarkah komendangi asal Gorontalo. Saya sudah membaca berbagai macam berita/artikel mengenai gerakan TurunTangan ini yang begitu masif. Ini tentu menjadi suatu ketertarikan tersendiri khususnya bagi saya melihat berbagai relawan dari berbagai daerah melakukan aksi sosial untuk indonesia yg lebih baik. Bersamaan dengan itupula muncul niatan baik saya untuk melebarkan virus kebaikan gerakan ini di daerah saya, Gorontalo. Untuk itu saya petunjuk apa saja yang bisa saya persiapkan untuk membentuk komunitas ini di Gorontalo. Sekian. Salam hangat dari saya. Terimakasih.

Inge Sari PurnamaThank you for the email, really appreciate it. I will read the newsletter. I would like to ask, if there is any possibility that i can join some real discussion or meet with the people in Turun Tangan. I would like to join and help the program. Who can I contact or when and where should I go for that. Thank you and have a nice evening.

Page 3: Kabar relawan edisi_3

Fokus KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

14 ORANGRELAWANTELAH BERGERAK

Bersamaan dengan ulang tahun TurunTangan yang ke 2,

Gerakan TurunTangan melaksanakan temu nasional relawan TurunTangan di Student Centre Univerisitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 15-17 Agustus 2015. Temu Nasional ini diikuti oleh sekitar 69 relawan TurunTangan dari seluruh Indonesia. Hal yang paling menarik dari temu nasional ini, para relawan harus merogoh koceknya sendiri untuk bisa mengikuti temu nasional relawan. Panitia hanya menyediakan penginapan dan makan selama acara berlangsung. Gerakan turuntangan dengan semangat 0 rupiah berhasil membuktikan semangat relawan tetap ada meskipun tanpa uang transport.

Acara yang disusun oleh TurunTangan Yogyakarta ini berlangsung seru dan menyenangkan. Para peserta tidak hanya bertemu, melepas rindu tapi juga mendengar cerita gerakan-gerakan yang sudah dilakukan. 14 orang relawan yang telah bergerak selama dua tahun ini juga mendapatkan apresiasi dari Pengelola Gerakan TurunTangan atas kontribusi yang telah diberikan.

Pada Temu Nasional ini juga dilaksanakan pembahasan Visi, Misi dan Nilai-Nilai TurunTangan. Para relawan berkumpul dan mengeluarkan ide tentang arah gerak TurunTangan selanjutnya. Aktivitas mendukung Anies Baswedan telah tuntas pasca berakhirnya konvensi TurunTangan akan kembali ke tujuan awal menjadi wadah inkubasi gerakan sosial dan menjadi platform crowdsourching untuk gerakan sosial.

Tanggal 16 Agustus 2015 adalah saatnya para relawan untuk melakukan sharing project. Para peserta temu nasional ini tidak hanya berasal dari komuntas TurunTangan di daerah, namun berasal juga dari relawan yang telah melaksanakan project atau baru memiliki ide. Kegiatan sharing project ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada relawan dari komunitas untuk menginisiasi project yang sama.

Kelas capacity building juga diberikan oleh penyelenggara Temu Nasional Relawan TurunTangan, pemateri yang dengan kapasitas yang tidak usah diragukan lagi memberikan pengalaman dan pemikiran kepada para relawan, Mereka adalah Aquino Hayunta (pegiat Organisasi Anak Muda Pamflet dan Koalisi Seni Indonesia)dan Vidya Dyasanti (Fasilitator Manajemen FInansial RTI) yang memberikan materi tentang Community Management, John Taylor (Director dan co-founder Yayasan Kota Kita) mengajarkan rootcause analysis sebagai metode problem solving untuk menjadi dasar penyusunan project, dan Rizky Wibowo (Principal Roland Berger Consultants) dengan Project Management.

Program yang tersusun dan terencana dengan baik tidak

akan bisa berjalan tanpa adanya hubungan yang erat antara penggeraknya, oleh karena itu TurunTangan Yogyakarta menyiapkan kegiatan outbond untuk para peserta Temu Nasional. Kegiatan outbond ini dilaksanakan

Page 4: Kabar relawan edisi_3

Fokus KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

di Desa Lebak Sambi, Kaliurang. Udara segar dan permainan-permainan yang seru membuat suasana menjadi semakin akrab. Berbagai kegiatan pada tanggal 16 Agutsus ditutup dengan acara api unggun untuk bercerita dan sharing tentang pelaksanaan temu nasional. Malam itu juga dipilih penyelenggara temu nasional tahun berikutnya. TurunTangan Medan secara sukarela mengundang relawan dari berbagai daerah untuk datang ke Medan untuk berkumpul lagi. Secara resmi Medan menjadi tuan rumah temu nasional TurunTangan 2016. Acara Temu Nasional 2015 di Yogyakarta ditutup dengan upacara peringatan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus.

Kisah Dibalik Gathering NasionalBanyak cerita-cerita yang bermunculan dibalik kegiatan temu nasional TurunTangan ini. Usaha menuju lokasi temu nasional dilakukan dengan berbagai macam cara. Moda Transportasi darat, laut dan udara digunakan untuk mencapai Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksankan bertepatan dengan long weekend membuat hambatan semakin bertubi-tubi menghadang para relawan untuk bertemu relawan se-Indonesia.

Namanya bukan relawan TurunTangan jika menyerah begitu saja. Harga tiket yang mahal atau kursi angkutan yang telah penuh dapat diakali. TurunTangan Tangerang dan TurunTangan Jakarta harus menggunakan mobil sewaan untuk bisa mencapai Yogyakarta. Fauzan bersama Relawan TurunTangan Jakar ta dan tiga relawan TurunTangan Aceh, menurut Fauzan, berangkat dari Jakarta Pukul 10 malam menggunakan minibus travel. Kemacetan dimulai sejak dari gerbang Tol CIkampek lanjut

ke Cipali sampai ke jalur selatan Jawa. Bukan hanya moda transportasi darat yang digunakan oleh para relawan. Muhammad Syahreza, asal Banjarmasin, menggunakan kapal laut menuju Surabaya ada tangga 12 Agustus. Dari Surabaya menuju ke Yogyakarta, Reza bersama Bang Rano menggunakan kereta api. Biaya? Kantong sendiri adalah sarana pembiayaan yang digunakan. Reza bahkan menggunakan dana untuk menyelesaikan skripsinya. “Buat saya dan teman-teman, uang bisa didapat di mana saja. Tapi pengalaman hanya bisa didapat lewat momen-momen seperti acara Gathnas. Jadi kami tidak berpikir panjang, yang penting berangkat” ucap Reza. Para inisiator project dari TurunTangan juga menyimpan cerita yang luar biasa. Dewi Mulyani namanya, Ia berasal dari TurunTangan Tangerang dan mengirimkan proposal project serta terpilih sebagai salah satu project based TurunTangan. “Benar-benar pengalaman tak terlupakan. Punya keluarga baru yang isinya orang-orang hebat. Mereka kritis, peduli, nasionalisme, dan memiliki keinginan untuk menyelesaikan masalah. Saya belajar banyak dari mereka,” ujar gadis kelahiran 6 Juni 1998 ini. Project Dewi bernama Sekolah Kita, tujuannya adalah untuk menjadikan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi adik-adik yang tidak mampu baik melalui kegiatan akademik maupun non-akademik.

Temu Nasional TurunTangan memiliki kesan yang tersendiri bagi para relawan yang ikut menjadi peserta. Tentunya dengan banyak kekurangan dan kelebihan dalam penyelenggaraan Temu Nasional 2015. Mari kita bersiap menuju Temu Nasional 2016 di Medan. Penasaran untuk ikutan? Pejuang Bukan? Hadapi !!!!i

Page 5: Kabar relawan edisi_3

Profile Project KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

BANJAR ARCHAICProject pelestarian Masyarakat Adat Meratus (Banjar Arcahic) adalah sebuah project yang digagas oleh TurunTangan Banjarmasin. Tujuan dari diinisiasi project ini adalah untuk membangkitkan identitas asli masyarakat Adat Meratus (Banjar Archaic).

Masyarakat adat Meratus (Banjar Archaic) lebih dikenal sebagai bagian dari suku Dayak Meratus (sub suku Dayak Ngaju). Setelah dilakukan observasi dan pendekatan langsung oleh TurunTangan Banjarmasin, masyarakat adat Meratus memiliki identitas tersendiri yang sangat berbeda dengan suku dayak . “Pendayakan” yang dilakukan oleh p e m e r i n t a h d a n m a s y a r a k a t m e m b u a t m a s y a r a k a t a d a t pegunungan Meratus kehilangan identitasnya.

Pemerintah daerah juga membuat berbagai kebijakan yang tidak pernah m e l i h a t d a r i s u d u t p a n d a n g kebudayaan mereka. Sebagai c o n t o h , p e m e r i n t a h d a e r a h Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui Dinas Sosial (Dinsos) m e m b u a t ke b i j a ka n p ro g r a m p e r u m a h a n m a s ya r a ka t a d a t Meratus. Secara perlahan rumah adat Meratus punah dan menjadi rumah modern.

Kependudukan dan pendidikan pun telah membuat mereka kehilangan sisi religius. Untuk mendapatkan data kependudukan dan bersekolah, anak anak adat Meratus dipaksa untuk beragama sesuai aturan negara. Mereka dipaksa menganut salah satu enam agama yang ada di Indonesia. Kondisi ini membuat kebudayaan adat Meratus tergerus secara paksa.

Melalui gerakan ini TurunTangan Banjarmasin berharap pemeritah d a p a t m e n g a k u i e k s i s t e n s i masyarakat adat Meratus (Banjar Archaic). Juga membuat kebijakan yang t idak mengesampingkan khasanah lokal yang harus dijunjung tinggi serta mengenalkan Banjar Archaic sebagai kelompok yg memiliki identitas tersendiri di Indonesia dan Internasional.

Pada prosesnya, TurunTangan Banjarmasin ini akan memberikan e d u k a s i ke p a d a b u d ay aw a n , a k a d e m i s i , m a s y a r a k a t d i K a l i m a n t a n S e l a t a n s e r t a m a s y a r a k a t I n d o n e s i a p a d a u m u m n y a u n t u k m e n d o r o n g masyarakat adat meratus sebagai pemilik atas kebudayaan mereka. Hal ini dikarenakan adanya pemahaman yang kurang tepat dimana selam ini masyarakat adat Meratus dianggap sebagai salah satu bagian dari suku Dayak.

Strategi yang akan digunakan dalam mensukseskan Project Banjar Archaic adalah dengan melakukan o b s e r v a s i d a n p e n d a t a a n ke b u d ay a a n B a n j a r A r c h a i c , melakukan fasilitasi dalam promosi dan pelestarian kebudayaan Banjar A rc h a i c ( m e l a l u i p e m b u a t a n perpustaaan digital (website) yang m e n g h i m p u n s e l u r u h d a t a

kebudayaan Banjar Archaic secara online, kegiatan seminar, penerbitan buku (photo book maupun buku) mengenai kebudayaan Banjar Archaic, pameran budaya Banjar Archaic, dan penampilan budaya Banjar Archaic). Seleksi dalam penentuan desa budaya sebagai desa percontohan dalam pelestarian budaya banjar archaic. Membangun jaringan relawan dengan masyarakat Banjar Archaic dalam kegiatan p e l e s t a r i a n b u d ay a m a u p u n pembentukan desa budaya banjar archaic. Melakukan komunikasi dengan media, tokoh daerah maupun pemerintahan daerah dalam upaya pelestarian budaya Banjar Archaic.

Indikator keberhasilan dari program B a n j a r A r c h a i c a d a l a h a g a r terhimpunnya data (paper, jurnal, foto dan video/film) di website Banjar Archaic sebagai perpustakaan digital akhir tahun 2015, terlaksananya kegiatan promosi lapangan yang telah direncanakan terbitnya buku kebudayaan Banjar Archaic pada akhir tahun 2015 dan terjalinya kerjasama dengan masyarakat adat Meratus (Banjar Archaic), pemerintah daerah, tokoh daerah, budayawan dan akademisi dalam rencana pembentukan desa budaya maupun kegiatan pelestarian budaya Banjar Archaic.

Muhammad Syahreza - Project Leader Banjar ArchaicBisa langsung hubungi saya di 0811-5112-705 atau 0857-5115-1140, Line:syahreza.reza,

dan BBM: 7F6BD3B4. Untuk info project bisa kunjungi websiteTurunTangan http://turuntangan.org/gerakan/pelestarian-budaya-banjar-archaic.

Page 6: Kabar relawan edisi_3

Profile Project KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

PELESTARIANBUDAYA

PENGGERAK

Page 7: Kabar relawan edisi_3

Kabar Komunitas KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

Untuk project memperat silaturahmi dan semangat para relawannya, TurunTangan masing-masing daerah terus melaksanakan kegiatan-kegiatan informal di luar kegiatan .

Aceh - Kepo-in Relawan

Relawan TurunTangan Aceh berhasil menarik ratusan relawan. Banyaknya r e l a w a n y a n g t e r g a b u n g mengakibatkan re lawan t idak mengenal satu dengan lainnya. Untuk mempererat silaturahmi antara para r e l a w a n , Tu r u n Ta n g a n A c e h mengadakan “Kepo-in” relawan.

Pada kegiatan “Kepo-in” relawan, setiap relawan memiliki tugas untuk berkenalan dan menceri takan kesehariannya seperti aktivitas, kebiasaan, dan lain-lain kepada relawan lainnya.

Program yang dilakukan selama dua jam setiap seminggu sekali ini sangat member ikan e fek pos i t i f dan semangat baru bagi para pejuang turun tangan untuk terus berbagi dan menebar mimpi untuk sesama dan lingkungan.

Meskipun sudah memiliki ratusan relawan, TurunTangan Aceh kembali membukan open rec ru i tment

relawan baru. Alasannya, semangat p e m u d a - p e m u d i A c e h u n t u k b e r g a b u n g d e n g a n g e r a k a n T u r u n T a n g a n b a n y a k d a n menggelora. Rencananya, relawan akan dibagi menjadi beberapa tim dan divisi. Relawan yang sudah mempunyai profesi akan menjadi mentor dan fasilitator dalam program TurunTangan Aceh Mengajar.

Surabaya - Gathering dan Open Recruitment

Semangat relawan TurunTangan Surabaya terus menggelora. Mereka berkolaborasi dengan Perusahaan D a e r a h Ta m a n S a t w a Ke b u n Binatang Surabaya (PDTSKBS) untuk menyelamatkan KBS. Kegiatan itu berdampak positif bagi TurunTangan Surabaya. Banyak relawan baru yang bergabung dan ingin bergerak.

Untuk mempererat silaturahmi para relawannya, TurunTangan Surabaya mengadakan Gathering relawan Surabaya yang dilaksanakan pada 11 Oktober 2015 di Ruko Rungkut Megah Blok L42, Jalan Kalirungkut, Surabaya.

Bersamaan dengan itu, TurunTangan S u r a b ay a m e n g a d a k a n o p e n r e c r u i t m e n t r e l a w a n b a r u . Recruitment ini dilakukan secara online dan mendapatkan sekitar 120 relawan.

Page 8: Kabar relawan edisi_3

Profil Relawan KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

Herdy Soepono,

PENGGERAK ORIGAMI DARI YOGYAKARTA

Sebuah kubus berwarna-warni menarik perhatian saya saat hendak memasuki Sekretariat TurunTangan saat

itu. Di depan meja, tempat kubus itu terletak, ada seorang pria tengah duduk tapi tangannya sibuk melipat kertas origami. Herdy Soepono, relawan TurunTangan Jogjakarta yang sengaja datang ke Jakarta untuk mengajar seni melipat kertas origami kepada guru-guru PAUD di Jalan Ketimun, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pak Herdy mengatakan bahwa ia sudah lima tahun menekuni seni melipat kertas ala Jepang ini. “2010 saya ikut training Origami di Bandung. 2011 saya jadi assisten pengajar origami di kota itu,” katanya.

Pak Herdy kemudian mencari informasi mengenai origami dan bertemulah dengan ibu Maya Hirai, pendiri Sanggar Origami Indonesia. “Di sana saya belajar sejarah origami, jenis-jenis origami, dan cara membaca buku origami,” ceritanya antusias. Menurutnya, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari origami. Seperti meningkatkan kreatifitas, konsentrasi, dan melatih motorik halus anak usia dini. Untuk itu, origami cocok untuk diajarkan di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). “Origami juga dapat berfungsi sebagai dekorasi ruang kelas,” tuturnya yang pernah mengajar di sekolah inklusi ini.

Sayangnya, lanjut Herdy, banyak guru yang kurang menguasai origami ini ketika mengajar. Materi yang sering diberikan itu-itu saja. Untuk itu perlu diadakan pelatihan. “Pelatihan yang diperlukan adalah pelatihan yang matang. Lengkap dari dasar. Tujuannya agar peserta tidak hanya apa yang diajaran, tapi juga bisa mandiri dengan belajar dari buku,” paparnya.

Untuk mencapai impiannya, Pak Herdy kemudian menjadikan ini sebagai project dan mengajukannya ke TurunTangan menjelang Gathnas relawan TurunTangan di Jogjakarta Agustus lalu. Di Gathnas, Pak Herdy mempunyai kesempatan untuk mengenalkan project Pelatihan Guru PAUD kepada relawan dari seluruh Indonesia. Saat ini, sudah banyak permintaan yang datang padanya untuk mengajar origami bagi guru PAUD. Dia juga membangun tim, totalnya ada 10 tim inti yang menjadi pengajar origami baik simple, intermediate, dan complex. “Saya berharap TurunTangan bisa membantu saya untuk mengembangkan project ini,” harap Pak Herdy menutup obrolan pagi itu.

Ada yang berbeda di Sekretariat TurunTangan, Jalan Ciasem 1 No. 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/9). Seorang pria paruh baya tampak sedang sibuk dengan lipatan kertas warna-warni. Siapa dia?

Page 9: Kabar relawan edisi_3

TT Bergerak KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

kamanewe.id

TurunTangan Bandung dengan projectnya KamanaWe.id baru saja melaksanakan survey rute angkot untuk mendukung data dari aplikasi yang sedang dibangun. Project KamanaWe.id adalah sebuah aplikasi yang menyediakan rute angkutan kota di Kota Bandung sebagai ajakan kepada warga b a n d u n g u n t u k m e n g g u n a k a n a l a t transporatasi umum.

Survey ini dilakukan oleh 11 relawan KamanaWe.id yang dipimpin oleh Amalia Ulfah dari TurunTangan Bandung, untuk meningkatkan akurasi dari trayek, waktu tempuh dan biaya yang diperlukan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21-30 Oktober di 24 trayek angkot.

Page 10: Kabar relawan edisi_3

TT Bergerak KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

Permasalahan Asap yang muncul dari pembakaran lahan baik sengaja ataupun tidak sengaja adalah masalah rutin yang terjadi di beberapa daerah Indonesia. Bukannya membaik, setiap tahunnya permasalahan ini menjadi semakin pelik (runyam). Salah satunya dikarenakan permasalahan asap merupakan fenomena yang masih dianggap biasa oleh banyak kalangan. Bencana asap memiliki efek yang tidak terlihat di permukaan, jangka panjang, asap yang terlalu sering dihisap dapat menimbukan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sehinga terganggunya aktivitas di daerah yang berakibat tersebut pada menurunnya produktivitas yang berujung pada kerugian ekonomi di daerah tersebut.

Relawan TurunTangan melihat bebasasap.org sebagai pusat informasi, media informasi dan pusat penyaluran bantuan yang sesuai dengan kebutuhan di lokasi

bencana. Apa sajakah yang bisa dilakukan relawan di bebasasap.org?

1. Memberikan analisa kebutuhan bantuan untuk korban

2. Melaporkan kondisi terkini di TKP, baik tulisan dan gambar #BebasAsap

3. Memberikan pertanyaan dan bantuan di forum #BebasAsap

4. Memberikan donasi via #BebasAsap

Oleh karena itu TurunTangan mengajak teman-teman relawan membuka platform bebasasap.org, dan memberikan donasi dengan menghubungi Rizka (085740568565/082226216063)

BEBASASAP.ORG

Page 11: Kabar relawan edisi_3

Event TT KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

URBANSOCIAL FORUM2015

Page 12: Kabar relawan edisi_3

Event TT KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

UNTUK PENGGERAK SOSIAL

U r b a n S o c i a l F o r u m 2 0 1 5 rencananya akan digelar pada bulan Desember 2015. Lokasi pelaksanaan acara tersebut di Kebun Binatang Surabaya dengan peser ta yang berasa l da r i Indonesia bahkan luar negeri. Target pesertanya sendiri adalah 1000 orang.

Event ini terbuka untuk seluruh l a p i s a n m a s y a r a k a t . N o n Government Organisation (NGO), m a h a s i s w a , a k a d e m i s i diharapkan untuk hadir dan meramaikan forum ini. Kehadrian masyarakat ini untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dalam rangka membangun jejaring antar penggerak yang berkecimpung di masalah-masalah perkotaan.

Terselenggaranya acara in i diharapkan akan melahirkan kolaborasi antara masyarakat, p e n g g e r a k , p e m i m p i n m a s y a r a k a t d a n a k t i v i s perkotaan. Kerjasama yang m u n c u l d i h a r a p k a n a k a n memunculkan visi bersama

t e n t a n g b a g a i m a n a c a r a mengatasi tantangan dan masa depan kota.

Urban Social Forum pernah dilaksanakan sebanyak dua kali di Solo. Tahun 2013 dihadiri oleh 120 orang dari 20 NGO yang berbeda yang mewakili 10 kota. Pada kali kedua, tahun 2014, yang terlibat sebanyak 300 orang dari 105 institusi dari 20 kota. Peningkatan peserta dari Urban Soc ia l Forum d ikarenakan m e n i n g k a t n y a p e r h a t i a n masyarakat terhadap gerakan-gerakan sosial.

Pada Urban Social Forum ke 3, diharapakan semakin banyak lagi pegiat yang ikut berpartisipasi, oleh karenanya kali ketiga ini akan berlangsung selama 2 hari yang berisi diskusi tentang t a n t a n g a n - t a n t a n g a n d i perkotaan. Isu yang akan dibahas adalah pendidikan, transportasi, l i t e r a s i , l i n g k u n g a n ,

pemerintahan, kepemudaan dan lain-lain. Tentunya akan dekat dengan kehidupan masyarakat perkotaan sehari-hari.

Informasi lebih lanjut tentang terselenggaranya acara ini akan dimuat pada Kabar Relawan edisi selanjutnya. Acara Urban Social Forum ini akan sayang untuk dilewatkan bagi para penggerak sosial atau yang masih mencari bentuk gerakan sosial yang ingin diikuti.

Page 13: Kabar relawan edisi_3

Ide Project KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

KAWAL PILKADABerangkat dari pengalaman mengelola lebih dari 600 relawan saat pilpres lalu dalam project #KawalPilpres, TurunTangan yakin bahwa animo masyarkat untuk ikut turun langsung mengawasi proses pesta demokrasi tidak berubah. Semangat ini sangat positif untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia

Jika pada pileg dan pilpres 2015 lalu TurunTangan “hanya” bekerja sama dengan Bawaslu, kali ini TurunTangan dituntut untuk mampu bekerjasama dengan lebih banyak elemen. Karena kita semua sadar bahwa gerakan yang baik akan menimbulkan snowbal l ef fect yang semakin membesar. Gerakan ini di gagas oleh dua orang officer TurunTangan yang Herry dan Angga yang bergerak sebagai tim program politik dibantu oleh officer lainnya dari Pengelola Gerakan TurunTangan pada 25 Agustus 2015.

Gerakan awal in i d iawal i dar i pertemuan antara TurunTangan bersama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokarasi (PERLUDEM) untuk m e m b a h a s te n t a n g ke g i a t a n bersama apa yang bisa membuat pilkada serentak tidak berlalu begitu saja. Baik perludem dan TurunTangan punya pandangan yang sama bahwa masyarakat harus diajak untuk ikut turun langsung memantau pesta

demokrasi yang ada di daerah. Pertemuan ini membuka peluang untuk memperluas jaringan kerjasama dengan lembaga lain. Perludem mengenalkan TurunTangan dengan salah satu penggerak saat #kawalpemilu tahun 2014 kemarin yakni teman-teman code4nation. TurunTangan juga meminta bantuan kepada perludem untuk memberikan modul sebagai media edukasi kepada relawan.

Pertemuan antara TurunTangan, Code4Nation, Data Science Indonesia, Jari Ungu, dan Perludem menghasilkan kesepakatan bahwa kelima institusi tersebut akan bergerak bersama-sama dalam proses mengawal pemilihan kepada daerah. Kolaborasi relawan Code4Nation, Turun Tangan, Perludem, Data Science Indonesia (DSI) didukung Indonesia Corruption Watch meluncurkan satu platform pengawasan publik untuk #pilkadabersih lewat website www.kawalpilkada.id. Platform dikembangkan Khairul Anshar dari Code4Nation sejak Juni 2015 untuk mendorong publik menggunakan haknya sebagai warga negara mengawasi jalannya pesta demokrasi lokal terbesar di dunia.

Pengembangan platform www.kawalpilkada.id memuat berbagai fitur dari mulai profil detil, rekam jejak hingga dana kampanye pasangan calon. Saat ini aplikasinya sudah bisa diunduh lewat aplikasi android

Page 14: Kabar relawan edisi_3

Ide Project KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

Kawal Pilkada. Pada 9 Desember 2015, website juga akan memuat real count penghitungan hasil suara Pemilu Kepala Daerah setelah sebe lumnya sudah membuka pengaduan pelanggaran Pilkada.

Gerakan KawalPilkada ini juga didukung dan diterima dengan baik oleh KPU Pusat. Hal ini diawali oleh relawan KawalPilkada yang diterima di Kantor KPU oleh Pak Sigit sebagai Kepala Biro Teknis & Hubungan Par tisipasi Masyarakat Komisi Pemil ihan Umum. Audiensi ini ber tujuan untuk mengenalkan gerakan kawalpilkada kepada KPU d a n m e n g a j a k K P U u n t u k bekerjasama mendukung terciptanya p e m i l i h a n y a n g b e r s i h d a n berkualitas.

Secara Prinsip KPU mendukung program kawalpilkada karena KPU m e m a n g i n g i n m e n d o r o n g masyarakat sipil ikut mengawasi dan mengawal proses pemilihan yang berlangsung di daerah. Euforia Pemilihan Umum yang berhasil mendorong ribuan orang untuk ikut dalam proses pileg dan pilpres membuat KPU ingin hal serupa terjadi di Pilkada Serentak 2015. Pak Sigit menyampaikan tantangan yang akan muncul pada Pilkada Serentak ini adalah KPUD yang tidak semuanya mengerti teknologi dan tidak terlepas dari kemungkinan melanggar kode etik sebagai penyelenggara pemilu. Oleh karena itu gerakan masyarakat sipil seperti kawalpilkada diharapkan mampu sediki t mengatasi hal tersebut.

K P U a k a n b e r u s a h a u n t u k menjembatani kawalpilkada dengan KPUD yang menjadi penyelenggara di daerah. Dukungan ini diharapkan akan mempermudah proses relawan daerah yang akan beraktivitas dalam program kawalpilkada ini. Meskipun kewenangan sepenuhnya ada di KPUD namun pihak KPU pusat akan mendukung semaksimal mungkin.

Pilkada serentak pertama kali dalam sejarah demokrasi Indonesia akan digelar 9 Desember 2015. Sebanyak 53% dari total wilayah di Indonesia

yakni 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 260 kota/kabupaten akan menentukan kepala daerah. Hingar bingar dinamika politik daerah ini a k a n m e n e n t u k a n k u a l i t a s demokrasi Indonesia di masa depan. Sehingga sistem pemantauan publik diperlukan untuk menghadirkan demokras i daerah yang leb ih berkualitas.

Maju atau tidaknya suatu daerah selalu ditentukan oleh kualitas pemimpinnya dan par t i s ipas i warganya. Pemimpin ber tugas mengambil kebijakan yang terbaik u n t u k m a s y a r a k a t d a n memanfaa tkan anggaran u tk kemakmuran rakyat . Apakah pemimpin yang baik bisa terpilih dari proses yang penuh kecurangan dan tidak transparan? Masyarakat harus ikut memastian proses pemilihan k e p a d a d a e r a h s e r e n t a k i n berlangsung dengan baik dan tanpa kecurangan, hal ini harus dilakukan karena Kepala Daerah yang menang akan memimpin selama 5 tahun. Memanfaatkan pajak masyarakat, memilihkan apa yang terbaik untuk m a s y a r a k a t . S e l a i n u n t u k masyarakat yang dipimpinnya, Kepala Daerah juga mempengaruhi daerah lain yang ada disekitarnya. Pemprov DKI Jakarta dan pemkot Depok memperlihatkan hal tersebut, dimana pemkot Depo menolak bantuan dari Pemprov DKI Jakarta, padahal

Pemprov DKI Jakarta melihat bahwa untuk menanggulangi banjir yang terjadi di wilayahnya perlu ada kerja sama dengan daerah penyangga. Hal ini lah yang membuat Pilkada di Depok tidak bisa dilewatkan dari perhatian masyarkat di Jakarta, juga u n t u k d a e r a h l a i n n y a y a n g menyelenggarkan pilkada serentak.

T a n g g a l 1 5 O k t o b e r 2 0 1 5 dilaksanakan sebuah konfrensi pers sebagai bentuk peluncuran web kawalpilkada.id dan deklarasi kerjasama antara TurunTangan dengan ICW, Perludem, Data Science Indonesia, Code4Nation. Konferensi pers ini mengenalkan tentang portal kawalpilkada.id. Konferensi Pers ini

m e n d a p a t ka n p e rh a t i a n d a r i berbagai media nasional. Beberapa link berita Kawal Pilkada :

1. http://www.rappler.com/indonesia/109411-crowdsourcing-kawal-pilkada-relawan

2. http://www.mediaindonesia.com/misore/read/3965/Awasi-Pilkada-Relawan-Luncurkan-Platform-Kawalpilkada.id/2015/10/15

3. http://news.detik.com/berita/3044968/sebuah-aplikasi-untuk-mengawal-pilkada-serentak-diluncurkan

4. http://m.tribunnews.com/nasional/2015/10/15/kolaborasi-relawan-luncurkan-platform-kawalpilkadaid

5. http://m.news.viva.co.id/news/read/687522-kawalpilkada-id--platfrom-untuk-awasi-pilkada-serentak

6. http://pilkada.metrotvnews.com/read/2015/10/15/180618/kawal-pilkada-masyarakat-diharapkan-jadi-pemilih-yang-b

7. http://nasional.kompas.com/read/2015/10/15/16034811/Awasi.Pilkada.Situs.Kawalpilkada.id.Diluncurkan

Ke p a d a R e l a w a n y a n g i n g i n berkabung bersama kawalpilkada bisa klik bit.ly/kawalpilkada atau b e r g a b u n g l a n g s u n g d e n g a n kawalpilkada.id.

Page 15: Kabar relawan edisi_3

Gallery KABAR RELAWAN Ed. 3 - Oktober 2015

GATHERING NASIONAL

Page 16: Kabar relawan edisi_3

SWAR

A RE

LAW

ANKerelawanan, adalah sebuah aktivitas yang mulai menjadi tren belakangan ini. Istilah yang identik dengan seseorang yang ingin memberikan waktunya untuk masyarakat. Menurut KBBI daring, relawan atau sukarelawan adalah orang yg melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan), mereka memutuskan untuk terlibat dengan sepenuh hati dan atas keputusan sendiri. Melakukan sesuatu sepenuh hati adalah suatu hal yang menyenangkan bukan?

Muhammad Hatta, seorang pendiri republik pernah mengatakan bahwa, “Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku. Ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku.” Ya, perubahan tidak akan terjadi hanya karena pemerintah menginginkan hal tersebut namun masyarakat harus juga ikut turun langsung menyelesaikan masalah.

Ketika Saluran air yang mampet di lingkungan rumah, bisa saja mengandalkan pemerintah lewat dinas kebersihan, namun berapa lama waktu yang dihabiskan untuk memberikan laporan, pengkajian laporan sampai pada pembagian tugas dan eksekusi. Kenapa kita tidak bersihkan sendiri? Waktu yang dihabiskan hanya setengah hari, itu pun dengan banyak waktu dihabiskan untuk bercengkrama sesama tetangga.

Bung Karno, seperti yang kita baca dalam banyak buku sejarah menyebutkan bahwa Gotong Royong adalah intisari dari Pancasila. Tidak cukup mengatakan diri seorang nasionalis dan pancasilais tanpa melakukan aktivitas gotong royong dan kerelawanan. Nasionalisme tidak akan terbentuk hanya dengan aktivitas yang bersifat militeristik, bela negara tidak hanya cukup dengan baris berbaris dan mengikuti komando seseorang yang ada di barisan terdepan. Bela negara lebih dari itu.

Mendirikan rumah belajar untuk anak-anak di pedalaman itu bela negara, mendidik anak-anak pesisir untuk menjadi pemimpin-pemimpin itu juga bela negara. Memberikan alternatif ekonomi kepada warga pengungsi di Sinabung pun bentuk bela negara. Aktivitas sosial dan kerelawanan adalah bentuk pengejawantahan nasionalisme dan bela negara yang sesuai dengan identitas bangsa ini.

Para Relawan adalah orang-orang yang masih mau berkontribusi dalam merajut Indonesia. Mereka menjaga kemerdekaan melalui aktivitas sosial politik. Kelas Negarawan Muda dan Swara DPR yang menyediakan pendidikan politik alternatif, Rumah Baca Sinabung, Garasi Sahabat Kapuas dan Rumah Belajar Rawamangun yang membuka kesempatan belajar kepada anak-anak yang terpinggirkan serta KamanaWe.id yang berusaha menyelesaikan masalah transportasi di Kota Bandung. Masih mau menjadi bagian dari masalah? Atau mau sedikit melangkahkan kaki, turun tangan menyelesaikan masalah bersama-sama, bahu membahu, gotong royong.

Angga Putra Fidrian