kabar alumni #10

16
Maret 2016 - Mei 2016 10 Tips Sukses Hari Pertama Kerja Dr. Sulistyowati: Menyapa Alumni Melalui Kantor Alumni DKAUI Gelar Workshop Pemantapan Kegiatan Alumni dan Karier Peran Alumni Menyukseskan Tri Dharma Perguruan Tinggi Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Upload: nirmala-fauzia

Post on 09-Feb-2017

72 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kabar Alumni #10

Maret 2016 - Mei 2016

10

Tips Sukses Hari Pertama Kerja

Dr. Sulistyowati: Menyapa Alumni Melalui Kantor Alumni

DKAUI Gelar Workshop Pemantapan Kegiatan Alumni dan Karier

Peran Alumni Menyukseskan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Page 2: Kabar Alumni #10

Edisi Mei 2016

Peran Alumni Menyukseskan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Tuti Indarsih

Sri Suryawati

Dr. Sulistyowati: Menyapa Alumni Melalui Kantor Alumni

Tips Sukses Hari Pertama Kerja

Subdirektorat Hubungan Alumni

Page 3: Kabar Alumni #10

Pengantar Redaksi

Halo Alumni UGM,

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang

diberikan sehingga Majalah Kabar Alumni ini dapat diterbitkan.

Selamat kami ucapkan kepada para wisudawan yang sudah menjadi

alumni UGM. Semoga ilmu dan pengetahuan yang didapatkan

mampu berkontribusi bagi kemajuan masyarakat, Bangsa dan

Negara.

Alumni universitas memiliki peran penting dalam memajukan

kualitas institusi pendidikan formal. Alumni pula yang menjadi

'duta' universitas di kancah dunia profesional. UGM sebagai kampus

terbesar di Indonesia memiliki alumni yang tersebar di penjuru

Indonesia dan dunia. Kiprah dan kontribusi alumni UGM sudah

banyak dirasakan oleh masyarakat luas. Pada edisi ke-10 ini kami

mengangkat fokus tentang kontribusi alumni UGM dalam

pembangunan bangsa. Selain itu, kami menampilkan dua profil

srikandi alumni UGM inspiratif, yakni Tuti Indarsih, Wakil Ketua

Persatuan Wanita KAGAMA dan Sri Suryawati, Wakil Presiden

International Narcotics Control Board (INCB).

Pada majalah Kabar Alumni ini, kami juga menampilkan Bincang

Alumni bersama Dr. Sulistyowati, Kepala Subdirektorat Hubungan

Alumni UGM. Selain itu menampilkan pula beberapa kegiatan

Kantor Hubungan Alumni, agenda KAGAMA, tips karier, dan

berita pembekalan calon wisudawan pascasarjana April 2016.

Pada rubrik 'Nostalgia', kami mengharapkan partisipasi Alumni

untuk mengirimkan foto nostalgia, juga saran dan kritik, dikirim ke

email [email protected]. Foto, saran, dan kritik yang telah dikirim

akan kami muat pada edisi berikutnya.

Salam sukses. Salam alumni UGM!

Masgustian

Penanggung Jawab:

Direktur Kemitraan,

Dr. Sulistyowati, S.S., M.Hum.

Page 4: Kabar Alumni #10

Kabar Alumni

Fokus

Ratusan tukik berjalan menyusuri pasir pantai

setelah dilepas oleh 86 orang yang tergabung dalam

kegiatan “Bakti Kami untuk Karimunjawa,” akhir tahun

lalu. Ini merupakan program kepedulian yang digagas

oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada bekerjasama

dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program

kepedulian ini akan berjalan selama tiga tahun dengan

fokus kegiatan berupa konservasi karang, pelayanan

kesehatan, dan pariwisata di Karimunjawa. Satgas

Kagama untuk Karimunjawa bahkan dibentuk sebagai

wujud keseriusan program ini.

Kerjasama yang dijalankan Kagama dengan

pemerintah daerah bukan itu saja. Pada awal April lalu

misalnya, Kagama Wonogiri menggelar seminar

pembangunan sebagai bentuk sumbang saran Kagama

kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam

mengembangkan ekonomi dan program legislasi daerah.

Poin-poin penting yang dipaparkan diapresiasi bupati

sebagai masukan positif yang dapat dibahas dalam

penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) 2016-2021.

Peran Alumni Menyukseskan

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Subdirektorat Hubungan Alumni dibentuk secara khusus menjadi penghubung antara UGM dan alumni.

Page 5: Kabar Alumni #10

Maret 2016 - Mei 2016

Fokus

Dua hal di atas adalah contoh kecil peran alumni

UGM dalam keikutsertaannya membangun daerah. Ganjar

Pranowo, Ketua Umum PP Kagama selalu mengingatkan

bahwa alumni UGM harus ikut berkontribusi terhadap

daerahnya. Banyaknya alumni UGM yang tersebar di

berbagai sektor menjadi modal sosial yang kuat. Potensi

kontributif yang besar ini bahkan dilihat presiden Jokowi.

“Kagama diminta ikut memikirkan strategi nasional jangka

panjang dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya,

hukum. Kira-kira kalau Indonesia ini 10 tahun sampai 15

tahun lagi akan seperti apa,” ujar Ganjar seusai audiensi

dengan presiden pada Kamis (28/4).

Bagi alumni, melepas status mahasiswa bukan

berarti menghilangkan ikatan dengan almamaternya.

Segudang ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

didapat saat berkuliah tentu menjadi bekal masa depan

ketika lulus. Tak hanya itu, manis pahit kehidupan menjadi

perantau, interaksi dengan orang dari bermacam daerah,

dan kegiatan-kegiatan kampus yang dilakukan bersama-

sama membentuk ikatan persaudaraan. Kelak di masa

depan, kenangan-kenangan inilah yang menuntun alumni

untuk pulang kembali ke kampusnya.

Cara alumni pulang ke kampus bermacam-

macam. Ada yang meluangkan waktunya untuk

mendampingi mahasiswa dalam mengembangkan minat

dan bakatnya di UKM. Ada pula yang bekerjasama dengan

dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian

bersama. Beberapa bahkan turut memberikan bantuan

sarana prasarana dan beasiswa untuk membantu proses

pendidikan mahasiswa. Misalnya, PP Kagama setiap

tahunnya rutin memberikan beasiswa kepada mahasiswa

yang kurang mampu. Beasiswa yang diberikan berasal dari

sumbangan-sumbangan alumni di seluruh dunia.

Berdasarkan hal tersebut, Dr. Sulistyowati, Kepala

Kantor Subdirektorat Hubungan Alumni UGM

berpandangan bahwa keberadaan alumni sangat penting

bagi almamater. Alumni menjadi representasi kampus, di

mana ia menunjukkan kualitas pendidikan yang didapatnya

sewaktu menempuh pendidikan tinggi. Bagi Sulistyowati,

alumni memiliki peran strategis dalam membantu

universitas mewujudkan visi Tri Dharma Perguruan Tinggi

yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat.

Di UGM, keseriusan dalam mengelola alumni

muncul pada medio 2014. Melalui Peraturan Rektor

Nomor 332/P/SK/HT/2014, Sub Direktorat Hubungan

Alumni dibentuk secara khusus untuk menjadi

penghubung antara UGM dan alumni. Selain bertanggung

jawab sebagai media penghubungan antara kampus dan

alumni, Subdirektorat ini juga diberi tanggung jawab untuk

ikut mempersiapkan calon alumni agar siap terjun di dunia

profesional. Berbagai kegiatan pun dilakukan, seperti tracer

study, workshop dan seminar karier, serta pelayanan alumni

lainnya.

Kini, kantor Subdirektorat Alumni telah pindah

dari Gedung Pusat UGM ke Kompleks Perumahan Dosen

UGM Nomor D5, Bulaksumur. Rumah baru ini

diharapkan menjadi pusat pelayanan alumni sekaligus pusat

kegiatan untuk menyiapkan calon alumni. Para alumni yang

rindu suasana kampus UGM dapat pula singgah di rumah

ini. Begitu juga ketika para alumni tersebut ingin berbagi

pengalaman dan tips sukses kepada adik-adik tingkatnya.

“Kita bisa menyiapkan fasilitas untuk mentoring tematik

dan konsultasi karier bagi mahasiswa untuk

mempersiapkan diri bersaing di dunia profesional,” ujar

Sulistyowati. [Khairul]

Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Page 6: Kabar Alumni #10

Tuti Indarsih

Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Page 7: Kabar Alumni #10

PembelajarSeumur Hidup

Pendidikan bisa didapat dari mana saja. Tak hanya dari

sekolah, seseorang juga bisa belajar banyak hal konkret

dengan bergabung dalam organisasi dan terjun langsung ke masyarakat.

Balas Budi Lewat Organisasi

S e n y u m t a k p e r n a h

meninggalkan wajahnya yang jauh dari

keriput. Walau di tahun 2016 ini usianya

menginjak 70 tahun, namun Tuti Indarsih

masih cakap mengemudikan mobilnya

sendiri. Hari-harinya sekarang masih

penuh dengan agenda rapat di berbagai

organisasi yang beliau pegang. Tak

tanggung-tanggung, saat ini nenek dari

lima cucu ini memiliki jabatan penting di

empat organisasi berbeda. Di antaranya

adalah Wakil Ketua I Persatuan Wanita

Keluarga Gadjah Mada (PWK UGM),

Wakil Ketua V Yayasan Kanker

Indonesia, Wakil Sekretaris Umum I

KONI DIY, serta Ketua I BKOW DIY.

“Saya sudah tidak muda lagi.

Sudah cukup saya menerima, saya ingin

memberikan sesuatu pada masyarakat

lewat organisasi-organisasi ini,” jelas Tuti.

Beliau membuktikan bahwa lewat

pengalaman organisasinya, ia bisa

membantu mewujudkan kehidupan

masyarakat yang lebih baik. Misalnya,

selama menjadi anggota Komisi IX DPR

R I t a h u n 2 0 0 4 – 2 0 0 9 , Tu t i

memperjuangkan disahkannya empat

undang-undang. Di antaranya adalah UU

kesehatan tentang ASI eksklusif bagi

bayi, UU Narkoba, UU Kependudukan

t e r k a i t B K K B N , s e r t a U U

Kewarganegaraan tahun 2005 tentang

kewarganegaraan anak hasil kawin

campur.

Belajar Dari Kehidupan

Tuti sempat mencicipi enam

tahun tinggal di Belanda dan Amerika di

tahun 1974 hingga 1980 ketika menemani

suaminya melanjutkan pendidikan. Oleh

karena itu, beliau bersimpati pada

keluarga berkewarganegaraan asing yang

tinggal di negara lain. “Saya tahu sekali

bagaimana susahnya mendapatkan

pendidikan bagi anak ketika tidak di

negara asal,” jelas wanita yang hobi

menyany i i n i . A l a san t e r sebu t

menguatkannya untuk menjadi pengurus

Yayasan Yogya International School,

sebuah yayasan yang menyediakan

pendidikan bagi anak dari keluarga asing

yang tinggal di Yogyakarta, pada 1981 –

1990.

Memang, Tuti berpandangan

bahwa pendidikan merupakan hal yang

sangat penting. Namun menurutnya

pendidikan tidak hanya berasal dari

bangku kuliah saja. “Belajar itu bisa dari

mana saja, termasuk dari organisasi,”

tandasnya. Dari organisasi, seseorang bisa

mendapat banyak teman, mendapat

pengalaman, kemudian belajar bergaul

dengan orang, serta belajar berlaku adil

pada orang lain.

Sebagai sosok pembelajar yang

aktif, Tuti menyebut bahwa buku

mer upakan s a l ah s a tu sumber

pengetahuan terbaik. Hingga kini, wanita

yang menguasai bahasa Inggris, Perancis,

Jerman, dan Belanda ini masih suka

membaca berbagai buku. Kemampuan

bahasanya dapa t membantunya

memperluas bahan bacaan dari berbagai

negara. “Anak saya masih suka

mengirimkan buku yang menurut dia

bagus,” ungkap ibu dari dua anak ini.

“Berkat banyak membaca pula, dulu saya

kerap diminta mewakili komisi di DPR

untuk menyampaikan paper pada berbagai

agenda terkait kesehatan di PBB,” jelas

wanita yang sempat menempuh

pendidikan S1 di jurusan Sastra Inggris

UGM ini.

Bagi Tuti, beraktivitas di luar

ruang lebih baik dibanding jika harus

duduk di rumah saja. Kesibukannya yang

banyak ini justru membuatnya merasa

lebih hidup. “Ada banyak hal yang bisa

dilakukan yang bermanfaat bagi orang

lain. Keluarlah! Berorganisasilah! Dengan

begitu, kamu akan merasa kaya dan

merasa hidup,” pesannya. [Nirmala]

Kepuasan batin tidak bisa dibeli dengan uang. Ini yang sering dilupakan orang.

Maret 2016 - Mei 2016

Profil

Page 8: Kabar Alumni #10

Setelah resmi diterima bergabung dalam suatu

perusahaan, Anda jangan langsung bersenang hati. Ini

baru awal perjalanan panjang mengarungi jalan panjang

kesuksesan. Sebab, hal yang akan menentukan

kesuksesan Anda bukan soal bonafide atau tidaknya

perusahaan. Justru cara Anda beradaptasi pada

lingkungan kerjalah yang memuluskan langkah demi

langkah perjalanan menuju kesuksesan. Agar lebih

mantap melangkah ke dunia karier, beberapa tips berikut

dapat Anda perhatikan:

Siapkan pakaian terbaik Anda

Kenapa muncul istilah 'don't judge a book by its

cover'? Sebab kecenderungan orang akan menilai sesuatu

dari tampilan luarnya terlebih dahulu. Agar tak langsung

dilabeli buruk gara-gara cara berpakaian Anda, segera

pilih koleksi pakaian di almari yang masih bagus. Hindari

memakai pakaian dengan warna-warna yang mencolok.

Warna natural sepeti biru atau krem lebih tepat dipakai

untuk memberi kesan mendalam. Anda juga dapat

menambahkan aksesoris agar tampilan menjadi lebih

stylish.

Meminta arahan dari atasan

Sebelum masuk lebih jauh, Anda perlu minta

arahan terlebih dahulu dari atasan terkait lingkungan

kerja yang akan dimasuki. Tanyakan standard operational

procedure (SOP) yang berlaku di perusahaan tersebut dan

bagian-bagian mana saja yang akan masuk dalam

cakupan kerja Anda. Jangan sungkan bertanya

karakteristik rekan-rekan Anda nanti atau hal-hal yang

diharapkan oleh atasan terkait dengan kinerja yang

diharapkan kepada Anda.

Observasi lingkungan kerja

Sebagai orang baru, Anda harus mulai

mengobservasi lingkungan kerja secara detil. Mulai dari

aktivitas kerja orang-orangnya, interaksi antara sesama

pegawai atau dengan atasan, hingga hal-hal kecil seperti

cara bercanda. Perhatikan juga bagaimana karakter setiap

orang di tempat kerja tersebut.

Berkenalan dengan rekan baru

Meski Anda orang baru, jangan merasa sungkan

untuk mulai memperkenalkan diri kepada orang lain.

Ingat, Anda jangan menutup diri. Tunjukkan kepada

orang-orang di kantor bahwa Anda orang yang ramah

dan enak untuk diajak berbincang-bincang. Kenali satu

persatu bagaimana karakter orang masing-masing. Anda

bisa mulai dengan orang yang duduk di dekat Anda.

Jaga profesionalisme dan etika

Ketika atasan telah memberikan arahan dan

penjelasan SOP yang berlaku, Anda harus

melaksanakannya sebaik mungkin. Anda harus bekerja

secara profesional sebagai pembuktian bahwa

perusahaan telah memilih orang yang tepat untuk duduk

dalam posisi tersebut. Selain bekerja secara profesional,

perhatikan juga standar etika yang berlaku. Hilangkan

kebiasaan buruk Anda agar tidak menyalahi norma yang

berlaku. [Khairul]

Tips Sukses Hari Pertama Kerja

Kabar Alumni

tIps

Foto: Freepik

Page 9: Kabar Alumni #10

Kiprah alumni di dunia profesional pasca kampus

menjadi salah satu penentu baik buruknya citra sebuah

universitas. Mereka menjadi tolak ukur sejauh mana

universitas mampu berkembang dan meningkatkan mutu

lulusannya. Selain itu, jejaring alumni juga memiliki peran

strategis dalam membuka peluang peningkatan mutu dan

daya saing civitas academica. Pada edisi kali ini, Kabar

Alumni berkesempatan berbincang dengan Dr.

Sulistyowati, S.S., M.Hum., Kepala Subdirektorat

Hubungan Alumni UGM untuk mengulik kiprah kantor

Hubungan Alumni UGM dalam upayanya membentuk

alumni yang berkualitas sekaligus mengelola kerjasama

dan jejaring antar alumni yang telah tersebar di segala

penjuru dunia. Berikut petikan wawancara bersama

beliau.

Karakter dan potensi alumni UGM seperti apa?

Ada anggapan umum yang menyebut alumni UGM

sebagai orang yang low profile dan rendah hati. Disebut low

profile kerena kebanyakan dari mereka tidak suka

menonjolkan diri. Meski demikian, semua orang tahu

kalau alumni UGM itu memiliki etos kerja yang tinggi

dan berkemauan besar. Kini kita bisa melihat banyak

alumni yang luar biasa. Di antara mereka ada yang

berhasil menduduki posisi strategis di perusahaan,

pemerintahan atau organisasi non-pemerintah, dan

sektor lainnya.

Bagaimana upaya menangkap jejaring alumni

potensial tadi?

Banyaknya alumni yang duduk di posisi strategis dapat

membuka peluang kerjasama dalam pengembangan

akademik dan karier mahasiswa UGM. Kita dapat

bekerja sama dengan perusahaan tempat mereka

berkarier. Misalnya dengan memberikan kesempatan

magang atau membimbing tugas akhir mahasiswa. Selain

itu, kita memfasilitasi perusahaan yang ingin menggelar

rekruitmen pegawai di kampus. Harapannya, mahasiswa

UGM mudah terserap dalam dunia profesional.

Apa yang dilakukan untuk mempersiapkan calon

alumni UGM?

Dalam rangka mempersiapkan calon alumni, berbagai

program pengembangan karier sudah kita siapkan.

Misalnya ada seminar karier, konsultasi karier, layanan

lowongan kerja dan agenda Integrated Career Days. Upaya

ini dilakukan agar nantinya para alumni dan calon alumni

selalu dekat dan kontributif terhadap almamaternya.

Bagaimana cara merangkul alumni agar terus

terikat dengan UGM?

Di samping menyapa melalui media, para alumni juga

sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kampus.

Misalnya menjadi pembicara di seminar karier,

pembekalan wisuda, dan general lecture yang bertujuan

untuk menginspirasi mahasiswa. Penting bagi kita untuk

Menyapa Alumni Melalui Kantor Alumni

Dr. Sulistyowati

Maret 2016 - Mei 2016

Bincang alumni

Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Page 10: Kabar Alumni #10

menginspirasi mahasiswa. Penting bagi kita untuk

menyapa para alumni sehingga mereka terus merasa

menjadi bagian dari UGM.

Kantor Hubungan Alumni memiliki “Rumah

Alumni”, apa itu?

Rumah alumni kita rancang sebagai tempat menyapa dan

berbagi alumni UGM. Jika ada alumni yang ingin berbagi

dengan adik-adik mahasiswa, kita bisa menyediakan

fasilitasnya di sini. Misalnya untuk mentoring perkuliahan

atau tempat konsultasi karier. Tak hanya itu, Rumah

Alumni bisa menjadi tempat singgah para alumni UGM

yang ingin bernostalgia dengan suasana kampus UGM

atau Yogyakarta sehingga kesinambungan hubungan

antar alumni tidak putus dan selalu tetap ada ikatan sampai

kapanpun.

Apa rencana jangka panjangnya?

Hubungan antara alumni, mitra, dan universitas ke

depannya harus menjadi kesatuan integral dalam berbagai

bidang. Salah satunya kita memiliki program Sahabat

UGM. Program ini dirancang bagi alumni dan mitra-mitra

UGM untuk berkontr ibus i l angsung da lam

pengembangan universitas. Bentuk kontribusinya bisa

berupa sarana prasarana fisik, beasiswa dan lain

sebagainya. Kita juga berjejaring dengan pusat karier antar

universitas di seluruh Indonesia untuk memperkuat

pelayanan karier sehingga lulusan yang dihasilkan

memiliki daya saing global. [Ramadhan]

Kabar Alumni

Perang melawan narkoba adalah salah satu isu

global yang kuat digerakkan di semua negara. Tidak hanya

karena barang haram ini merusak manusia,

penyelundupan yang dilakukan para gembong narkoba

telah menginjak-injak marwah negara. Karenanya,

penguatan kerja sama regional sangat diperlukan untuk

menanggulanginya.

Pada upaya penganggulangan ini, International

Narcotics Control Board (INCB) dibentuk. INCB adalah

dewan yang bertugas untuk memonitor peredaran

narkoba di dunia. Mereka menjamin ketersediaan senyawa

yang termasuk daftar obat esensial untuk kebutuhan

medis dan membatasi distribusinya agar tidak

disalahgunakan orang. Siapa sangka, satu dari tiga belas

anggota dewan INCB ini merupakan alumni Universitas

Gadjah Mada tahun 1979. Beliau adalah Prof. Dr. Sri

Suryawati, Kepala Divisi Farmakologi Klinis dan

Kebijakan Medis, Bagian Farmakologi dan Terapi,

Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada.

Berbekal Ilmu Farmasi yang ditekuninya,

Suryawati memulai kariernya di kancah internasional sejak

tahun 1999 dengan bergabung dalam WHO Advisory Panel

on Medicine Policy and Management. Berbagai jabatan di

beragam komite internasional pernah dijabatnya, seperti

Prof. Dr. Sri Suryawati

Kiprah Srikandi UGM bagi Dunia

profil

Page 11: Kabar Alumni #10

Maret 2016 - Mei 2016

dipercaya menjadi Wakil Presiden II di INCB hingga

tahun 2007 dan Wakil Presiden I INCB di tahun 2013.

Ia juga menjadi kepala Standing Committee on Estimates.

Perempuan dari tujuh cucu ini berusaha memastikan

negara di dunia melakukan tindakan pencegahan,

deteksi dini penyalahgunaan narkoba, rehabilitasi,

hingga reintegrasi sosial bagi mantan pengguna. “Ini

salah satu tugas saya, memimpin delegasi INCB ke

negara-negara yang memerlukan,” papar Suryawati.

Terbiasa bekerja dengan orang dari berbagai

negara membuat Suryawati merasakan langsung

pentingnya pemahaman terhadap perbedaan latar

belakang budaya yang membentuk pendapat

seseorang. “Ketika diskusi kita harus fokus pada

argumen ilmiah yang dicetuskan, bukan pribadi

orangnya atau etnisnya,” ungkap ibu yang punya hobi

menjahit ini. “Jelas, rasis adalah sikap yang sangat

tercela dan merupakan isu serius dalam pergaulan

internasional,” tambahnya.

Menurut Suryawati, setiap orang boleh

beradu argumen, tapi harus dijaga jangan sampai

mempermalukan seseorang. Cara berkomunikasi

sangatlah penting. Baginya, syarat utama keberhasilan

seseorang adalah kematangan emosi dan keluasan

wawasan. “Kalau teman diskusi saya tersinggung atau

marah, berarti yang salah saya karena tak bisa

berdiplomasi dengan baik,” ungkapnya dosen yang

telah mendampingi lebih dari 150 tesis dan disertasi ini.

Saat ini, secara kuantitas jumlah wanita yang

menduduki posisi strategis tidak banyak jumlahnya,

bahkan di tingkat global sekalipun. Menurutnya, hal ini

disebabkan karena tidak semua wanita yang

berkualifikasi bersedia menduduki tempat tertinggi.

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Meski

begitu, ibu yang memiliki hobi mengembangkan

jejaring via media sosial ini berpesan, “Bila anda punya

kapasitas dan kesempatan memungkinkan, raihlah

kedudukan setinggi-tingginya.” [Nirmala]

Profil

Foto: Dok. Pribadi

Page 12: Kabar Alumni #10

Kabar Alumni

agenda

Direktorat Kemitraan, Alumni,

dan Urusan Internasional (DKAUI)

Universitas Gadjah Mada menggelar

workshop pemantapan Unit Pelayanan

Alumni dan Karier pada Kamis (7/4).

Acara yang melibatkan Unit Pelayanan

Alumni (UPA) dan Karier dari seluruh

Faku l t a s/Seko l ah d i UGM in i

dilaksanakan di Hotel Grand Tjokro

Yogyakarta. Workshop ini menghadirkan

pembicara Dr. Anna Marie Wattie,

Direktur KAUI UGM, Aminoto, M.Si, Kepala Kantor Hukum dan Organisasi,

Drs. Fathul Himam, Ph.D, Praktisi

Pengembangan Organisasi, dan Nurhadi,

S.T., Direktur Engineering Career Center

Fakultas Teknik UGM. Workshop ini terdapat tiga sesi

utama. Sesi pertama membahas tentang

pembentukan Struktur Organisasi dan

Tata Kelola (SOTK) UPA dan karier di

Fa k u l t a s / S e k o l a h . S e s i k e d u a

mendiskusikan tentang pengelolaan

sumber daya manusia dan anggaran.

Sementara di sesi ketiga membahas

legalisasi dan verifikasi online bagi alumni

UGM serta informasi terkini tentang

layanan alumni dan pengembangan

karier.A c a r a i n i d i h a r a p k a n m a m p u

membangun hubungan yang terintegrasi

antara Unit Pelayanan Alumni dan Karier

di masing-masing Fakultas/Sekolah dan

Universitas. Tak hanya itu, para undangan

diharapkan mampu memfasilitasi dan

melayani para mahasiswa dan alumni

untuk mengembangkan kompetensi

dalam mempersiapkan karier. Workshop

ini juga menjadi momen untuk saling

menyampaikan masukan dan saran

terkait pengembangan alumni dan karier

di masing-masing Fakultas/Sekolah yang

ada di UGM. Dr. Anna Mar ie Watt ie

b e r h a r a p w o r k s h o p i n i m a m p u

menghasilkan output yang terbaik bagi

pengembangan dan pelayanan UPA dan

karier yang ada di Fakultas/Sekolah dan

Universitas. “Semua kegiatan pelayanan

alumni dan karier yang kita kerjakan agar

bisa bersinergi. Kita bisa mantap punya

satu suara dan satu data untuk membantu

para alumni yang ingin berkarier maupun

membantu perusahaan yang ingin

mencari kandidat potensial di UGM,”

ujarnya. [Ramadhan]

DKAUI Gelar Workshop Pemantapan Kegiatan Alumni dan Karier

Cover letter dan curriculum vitae

(CV) adalah senjata utama seseorang

ketika ingin masuk ke dunia kerja.

Keduanya adalah alat bagi HRD untuk

menilai calon pegawai agar sesuai dengan

yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kesan

pertama perusahaan terhadap calon

pegawainnya ditentukan oleh cover letter

dan CV yang dibacanya. A t a s d a s a r t e r s e b u t ,

Subdirektorat Hubungan Alumni UGM

menyelenggarakan seminar Career Talks

and Explorations #3 bertajuk “Everything

about Curriculum Vitae and Cover Letter”

pada Sabtu pagi (16/4). Acara yang

dihelat di ruang seminar Perpustakaan

Pusat UGM ini menghadirkan Eka Setia

Utami dan Dela Dwinanda, Asessor

Recuiter BNI sebagai pembicara. Mengawali diskusi, Eka melihat

banyaknya mahasiswa dan fresh graduate

yang belum memahami bagaimana

menulis cover letter dan CV dengan baik.

Parahnya, banyak di antaranya yang tidak

melampirkan cover letter ketika melamar

pekerjaan. Padahal, fungsi cover letter

sangat penting untuk melihat maksud dan

tujuan pelamar saat melamar. “Jangan

membuang peluang! Buatlah cover letter

dan CV sebaik mungkin dan kirimkan

Menjual Kompetensi Diri dalam CV dan Cover Letter

Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Page 13: Kabar Alumni #10

Maret 2016 - Mei 2016

seputar kampus

Unive r s i t a s Gad j ah Mada

m e n g g e l a r p e r e s m i a n K a n t o r

Subdirektorat Hubungan Alumni di

Bulaksumur D5 pada Rabu (11/5).

Kantor Subdirektorat Hubungan Alumni

UGM diresmikan oleh Wakil Rektor

Bidang Kerja Sama dan Alumni Dr.

Paripurna P. Sugarda, S.H., L.L.M. Turut

hadir, Dr. Anna Marie Wattie, Direktur

Kemitraan, Alumni, dan Urusan

Internasional. Acara ini diikuti pula oleh

seluruh staf Wakil Rektor Bidang Kerja

Sama dan Alumni (WRKSA) UGM,

perwakilan pengurus PP KAGAMA, dan

perwakilan beberapa Direktorat dan unit

kerja di UGM. Melalui sambutannya, Dr. Anna

mengungkapkan bahwa rumah ini telah

lama dinanti-nantikan. Rumah ini akan

digunakan sebagai tempat berkumpulnya

alumni UGM. "Akhirnya rumah yang

diimpi-impikan dengan proses yang

panjang telah selesai. Semoga ini menjadi

tempat yang indah dan menyenangkan

bagi para tamu," harap Dr. Anna.Senada dengan Dr. Anna, Dr.

P a r i p u r n a b e r h a r a p K a n t o r

Subdirektorat Hubungan Alumni UGM

adalah perwujudan impian kita yang

disampaikan khusus oleh Pak Pratikno,

Menteri Sekretaris Negara. Ketika

menjadi rektor dulu, Pak Pratikno

memiliki angan-angan untuk menyatukan

kantor alumni UGM dengan kantor

Keluarga Alumni Gadjah Mada

(KAGAMA) dalam satu atap. "Ini harus

kita wujudkan dan kantor itu akan ada di

sini. Mungkin ini kantor sementara

karena mungkin sebentar lagi kita akan

memiliki gedung yang lebih besar untuk

mengakomodasi kepentingan para

alumni," ujar Dr. Paripurna.kepentingan

para alumni,” ujar Dr. Paripurna.

[Khairul]

keduanya saat melamar pekerjaan,”

ujarnya. Dela juga mengingatkan,

bahwa ketika membuat cover letter dan CV

para pelamar harus memperhatikan

penulisan yang baik dan benar. Cover letter

sebaiknya dibuat singkat, padat, dan

hindari penggunaan kata yang tak perlu.

Begitu pula dengan CV. Cantumkan

kompetensi dalam CV yang selaras

dengan posisi yang dilamar, ringkas dan

mampu membuat HRD terbuai ketika

membacanya. “Perusahaan besar ketika

membuka lowongan tentu pelamarnya

sangat banyak. Buatlah cover letter dan CV

seringkas mungkin agar HRD memahami

dengan baik dan cepat saat proses

seleksi,” sarannya. [Ramadhan]

Kantor Subdirektorat Hubungan Alumni UGM Diresmikan

Foto: Subdit Hubungan Alumni UGM

Page 14: Kabar Alumni #10

12 Kabar Alumni

memori

Berfoto di depan Fakultas Hukum UGM

Soennur Dhata Dinata [Alumni Fakultas Hukum 1984]

Sekitar tahun 2007/2008 pada tanggal 12 Mei

dalam rangka memperingati Hari Keperawatan sedunia di Malioboro

Anni Suprihandayani [Alumni Ilmu Keperawatan 2006] Malam keakraban jurusan Arkeologi 2007

Soumun Khair Hafid, S.S [Alumni Arkeologi 2007]

Pelepasan mahasiswa KKN UGM, Kebumen 2002

Ical Chaniago [Alumni Fakultas Kehutanan 1998]Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Surabaya-Bali

Tanaria Wau [Alumni Vokasi Teknik Sipil 2011]

Page 15: Kabar Alumni #10

$$$

Page 16: Kabar Alumni #10

Anda punya kritik, saran, ataufoto nostalgia yang inginAnda bagi pada pembaca Kabar Alumni?

Kirim file Anda beserta nama lengkap,jurusan, dan angkatan ke alamat [email protected]