penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan...

67
i PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMP NEGERI 2 JAMBO AYE KABUPATEN ACEH UTARA Skripsi Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nurjani PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM-BANDA ACEH 2013

Upload: ameersabry

Post on 28-Nov-2015

1.476 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

i

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMP NEGERI 2

JAMBO AYE KABUPATEN ACEH UTARA

Skripsi

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat guna mencapai

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Nurjani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2013

Page 2: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

ii

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMP NEGERI 2

JAMBO AYE KABUPATEN ACEH UTARA

Skripsi

Oleh:

Nama : Nurjani

NIM : 1006101130023

Jurusan/Program Studi : PPKn

disetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II

Drs. M. Nasir Basyah, M.Si Drs. M. Yusuf Nafi, M.Pd

NIP. 195608121984031003 NIP. 194504021964101001

Page 3: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

iii

Page 4: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

iv

Page 5: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

v

ABSTRAK

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Minat Belajar Siswa.

Penelitian ini mengkaji tentang: Penerapan Metode Demonstrasi dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara.

Rumusan masalah: (1) Bagaimana penerapan metode demonstrasi oleh guru

dalam proses pembelajaran, (2) Bagaimana dampak penerapan metode

demonstrasi terhadap minat belajar siswa, dan (3) Apa kendala guru dalam

menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian:

(1) Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi oleh guru dalam proses

pembelajaran, (2) Untuk mengetahui dampak penerapan metode demonstrasi

terhadap minat belajar siswa, (3) Untuk mengetahui kendala guru dalam

menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran. Metode penelitian:

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten

Aceh Utara. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang guru Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan

instrumen wawancara, dan setelah data terkumpul melalui wawancara langsung

dengan informan, selanjutnya data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) Metode demonstrasi sangat efektif diterapkan dalam

proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), (2) Penerapan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan (3) Guru

mengalami kendala dalam menerapkan metode demonstrasi seperti terbatasnya

waktu dan sumber belajar. Simpulan: (1) Penerapan metode demonstrasi oleh guru

dalam proses pembelajaran sudah sangat efektif karena dapat memotivasi siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran, (2) Dampak penerapan metode

demonstrasi terhadap minat belajar siswa adalah sangat positif, dimana siswa

menjadi lebih semangat dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan

(3) Kendala guru dalam menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran adalah terbatasnya waktu dan sulitnya menemukan bahan-bahan

pelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Saran: (1) Diharapkan kepada

pihak sekolah agar dapat melengkapi fasilitas belajar yang lebih lengkap untuk

mendukung proses belajar mengajar agar dapat berjalan secara lebih efektif dan

(2) Diharapkan kepada guru agar dapat lebih meningkatkan kualitas mengajar

mereka, sehingga dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar kepada

siswa dalam proses pembelajaran.

Page 6: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadhirat Allah SWT yang telah

memberikan limpahan taufik dan hidayahNya, sehingga telah dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang

berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Suami Bani Amin dan anak-anak tercinta yang senantiasa memberikan do’a dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan Kualifikasi Guru

dalam Jabatan ini.

2. Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala,

Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan

para dosen yang telah mengasuh penulis selama dalam pendidikan.

3. Bapak Drs. M. Nasir Basyah, M.Si sebagai Pembimbing I dan bapak Drs. M.

Yusuf Nafi, M.Pd sebagai Pembimbing II yang telah mencurahkan tenaga dan

pikirannya untuk mengarahkan penulis.

4. Teman- teman mahasiswa Kualifikasi Guru dalam Jabatan Kelas Lhokseumawe

yang telah memberi dorongan moril kepada penulis.

Page 7: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

vii

Akhirnya, penulis mengharapkan saran dan sumbangsih dari para pembaca

sekalian yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penulisan skripsi ini di

masa yang akan datang.

Baktiya, 01 Juli 2013

Penulis

Nurjani

Page 8: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………………………………… iv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN ………………………………. 1

1. 1.Latar Belakang Masalah ………………………… 1

1. 2. Rumusan Masalah ………………………… 4

1. 3. Tujuan Penelitian ………………………… 5

1. 4. Manfaat Penelitian ………………………… 5

1. 5. Pertanyaan Penelitian ……………………….... 6

1. 6. Defenisi Istilah ………………………… 6

BAB II LANDASAN TEORETIS ……………………….... 8

2. 1. Hakekat Metode dalam Proses Pembelajaran … 8

2. 2. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Proses Pemb

belajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) … 10

2. 3. Minat Belajar Siswa ………………………… 21

2. 4. Fungsi Minat Belajar dalam Proses Pembelajaran ... 25

2. 5. Beberapa Keunggulan Metode Demonstrasi dalam

Meningkatkan Minat Belajar ……………………... 33

BAB III METODE PENELITIAN ………………….. 37

3. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ……………. 37

3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………. 38

3. 3. Subjek Penelitian ………………….. 39

3. 4. Teknik Pengumpulan Data ………………….. 39

3. 5. Teknik Analisis Data ………………………… 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …... 41

4.1. Prosedur Penelitian ………………………………. 41

4.2. Hasil Penelitian ………………………………. 41

4.3. Pembahasan …………………………………….. 47

BAB V PENUTUP …………………………………….. 53

5. 1. Simpulan …………………………………….. 53

5. 2. Saran …………………………………….. 53

DAFTAR PUSTAKA …………………………………….. 55

LAMPIRAN …………………………………………… 57

Page 9: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara …………………………………… 57

Lampiran 2. Daftar Informan …………………………………………. 58

Lampiran 3. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing Skripsi ……….. 59

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Syiah Kuala …………………………………… 60

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Aceh Utara …………………………………… 61

Lampiran 6. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari Kepala

SMP Negeri 2 Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara………. 62

Lampiran 7. Biodata Penulis ……………………………………………. 63

Page 10: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

x

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran antara lain ditentukan oleh metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam penyampaian materi ajar

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun demikian, perlu diperhatikan

oleh guru bahwa penerapan metode mengajar tertentu harus sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dalam Rencana

Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Oleh karena itu, untuk mencapai

keberhasilan proses pembelajaran oleh guru, guru harus memahami

karakteristik setiap metode pembelajaran yang akan diterapkan.

Sesuai dengan tingkat perkembangan intelegensi peserta didik, dalam

menyerap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru daya serap

peserta didik cenderung variatif. Oleh karena itu, Rostiyah (1989:1)

mengatakan bahwa: “Guru harus memiliki strategi agar peserta didik dapat

belajar secara efektif dan efisien yang mengena pada tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh guru adalah

dengan menguasai berbagai teknik penyajian materi pembelajaran yang

sering disebut dengan metode mengajar”. Dengan demikian, metode

mengajar merupakan strategi pembelajaran yang digunakan sebagai alat

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 11: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xi

Sebelum guru menerapkan suatu metode dalam proses pembelajaran,

terlebih dahulu guru harus sudah memahami karakteristik dari setiap metode

pembelajaran yang diterapkan tersebut. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh

Sagala (2003:201) bahwa: “Setiap metode pembelajaran yang digunakan

bertalian dengan tujuan belajar yang ingin dicapai”. Oleh karena itu, dalam

rangka mendorong keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar guru

seharusnya mengerti akan fungsi dan langkah- langkah penerapan metode

pembelajaran tersebut. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya

dengan jelas dan terukur.

Metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam setiap kali

pertemuan setelah melalui seleksi sesuai dengan kompetensi pembelajarran.

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka

meningkatkan minat belajar siswa adalah metode demonstrasi. Metode

demonstrasi menurut Sagala (2003:210) adalah: “Pertunjukan tentang proses

terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku

yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara

nyata dan tiruannya”.

Pada kegiatan proses belajar mengajar (PBM) menunjukkan aktivitas

siswa dalam proses belajar-mengajar rendah dan bersifat pasif yaitu

cenderung hanya sebagai penerima saja. Siswa kelihatan tidak bersemangat

banyak yang mengantuk dan kurang memperhatikan materi yang disampaikan

guru. Siswa kurang berminat selama mengikuti proses pembelajaran, siswa

kurang berani mengemukakan pendapatnya bila diberi pertanyaan oleh guru.

Page 12: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xii

Proses kegiatan belajar mengajar didominasi dengan kegiatan mencatat di

papan tulis dan ceramah.

Melihat kondisi siswa ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa

masih rendah. Minat belajar siswa ditunjukkan dengan adanya perasaan

senang, perhatian dan adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa

senang dan perhatian. Banyak hal yang menyebabkan kondisi di atas terjadi,

misalnya berasal dari diri pribadi siswa sendiri dan dari luar pribadi siswa

sendiri yang kemudian dapat mempengaruhi minat belajar siswa ketika

kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Beberapa contoh yang berasal

dari dalam pribadi siswa misalnya: siswa mengalami masalah pribadi yang

bisa menurunkan minat belajarnya, atau yang berasal dari luar pribadi siswa

misalnya: metode pembelajaran hanya ceramah dan mencatat di papan tulis

atau bahkan bisa berasal dari guru sendiri sebagai pemberi materi pelajaran.

Minat belajar siswa penting untuk ditingkatkan karena mempermudah

proses belajar serta untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dari

sebelumnya. Minat merupakan alat motivasi yang pokok karena proses

belajar akan berjalan lancar kalau disertai minat. Menurut Sardiman

(2006:95) minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

“Menggunakan berbagai macam metode mengajar, membangkitkan adanya

suatu kebutuhan, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang lebih

baik”.

Selanjutnya, menurut Soekidjo (2003:59) bahwa: “Dalam proses

penyampaian materi pendidikan kepada sasaran pendidikan, di samping

Page 13: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xiii

kurikulum, maka metode dan alat pendidikan turut memegang peranan

penting karena bagaimanapun pandainya seorang pendidik dalam usahanya

mengubah tingkah laku, tidak terlepas dari metode dan alat bantu pendidikan

yang digunakan”. Metode dan alat bantu pendidikan yang baik akan

mempermudah proses belajar dan mengajar.

Dalam proses pembelajaran, guru pada umumnya hanya menerapkan

metode ceramah yang menyebabkan siswa menjadi malas dalam belajar.

Demikian halnya kondisi pembelajaran pada SMP Negeri 2 Jambo Aye

Kabupaten Aceh Utara, dimana guru pada umumnya hanya menerapkan

metode pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn).

Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 2

Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan metode demonstrasi oleh guru dalam proses

pembelajaran di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara ?

2. Bagaimana dampak penerapan metode demonstrasi terhadap minat belajar

siswa di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara ?

3. Apa kendala guru dalam menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara ?

Page 14: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xiv

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi oleh guru dalam proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 2

Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara.

2. Untuk mengetahui dampak penerapan metode demonstrasi terhadap minat

belajar siswa di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara.

3. Untuk mengetahui kendala guru dalam menerapkan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP

Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi

sumbangan pemikiran terhadap penerapan metode demonstrasi oleh guru

dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru

Bagi guru hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menerapankan

metode demonstrasi untuk meningkatkan minat belajar siswa.

b. Bagi siswa

Bagi siswa hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam rangka

meningkatkan minat belajar mereka.

Page 15: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xv

c. Bagi peneliti

Bagi peneliti lainnya hasil penelitian ini nantinya dapat menambah

pengetahuan dalam rangka penerapan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran.

1.5. Pertanyaan Penelitian

1. Apakah guru pernah menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara ?

2. Apakah melalui penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMP

Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara ?

3. Apakah guru mengalami kendala dalam menerapkan metode demonstrasi

di dalam proses pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Jambo Aye

Kabupaten Aceh Utara ?

1.6. Defenisi Istilah

1. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi menurut Djamarah dan Aswan (2006:90) adalah:

“Cara penyajian materi pembelajaran dengan memperagakan atau

menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang

sedang dipelajari baik sebenarnya maupun tiruan yang disertai

denganpenjelasan lisan”. Metode demonstrasi dalam penelitian ini

dimaksudkan adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu

Page 16: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xvi

peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang

dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara

nyata dan tiruannya.

2. Minat belajar siswa

Al-Mighwar (2006:113) mengatakan bahwa: “Minat adalah perasaan,

harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain yang

mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu. Cita- cita merupakan

perwujudan dari minat yang berkaitan dengan masa depan yang

direncanakan oleh seseorang dalam menentukan pilihannya”. Minat

belajar dalam penelitian ini dimaksudkan adalah keinginan siswa untuk

belajar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mereka.

Page 17: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xvii

BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1. Hakekat Metode dalam Proses Pembelajaran

Metode berasal dari bahasa Yunani metos yang berarti cara atau jalan

yang ditempuh. Oleh karena itu, Wahab (2007:36) mengatakan bahwa:

“Metode dianggap sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya terlihat

dalam belajar atau sebagai alat yang menjadikan mengajar menjadi efektif”.

Selanjutnya, Surachmad dalam Djamarah dan Aswan (2006:53) mengatakan

bahwa:

Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru

dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

setelah proses pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik apabila tidak menguasai satupun

metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para

ahli psikologi dan ahli pendidikan.

Ditambahkan Surachmad dalam Djamarah dan Aswan (2006:89) bahwa:

“Penentuan dan pemilihan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, dan guru”. Menurut Wahab (2007:36)

metode yang baik memiliki beberapa sifat, yaitu:

1. Harus teliti atau cermat dan sungguh- sungguh.

2. Adanya kejujuran siswa, guru, dan penulis.

3. Artistik, guru dituntut untuk memiliki rasa kesesuaian dan ketidak

sesuaian.

4. Bersifat pribadi, dimana metode tersebut harus merupakan sesuatu

yang sudah disusun dan dikembangkan guru yang jauh dari basa basi

atau sekedar kegiatan rutin.

5. Metode harus berhubungan dengan pengalaman siswa.

6. Metode yang berhasil tidak nampak dan sulit digambarkan meliputi

guru dan siswa karena metode adalah suatu proses bukan tindakan.

Page 18: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xviii

Menurut Sudjana (1989:76) metode adalah: “Cara yang digunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya proses

pembelajaran”. Dalam hal ini, metode ditetapkan oleh guru dengan

berpedoman pada tujuan pembelajaran dan bahan ajar yang akan diajarkan.

Oleh karena itu, metode pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian

dari strategi pembelajaran yang berfungsi untuk membantu efesiensi dalam

proses belajar mengajar. Lebih lanjut, Rusman (2011:6) mengatakan bahwa:

“Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi

dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode

adalah suatu cara kerja yang bersistem untuk memudahkan suatu kegiatan

guna mencapai tujuan yang diinginkan serta dalam pemilihan dan penentuan

metode dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti anak didik, tujuan, situasi,

fasilitas, dan guru. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan

situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap indikator dan

kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

Metode pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam

kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran di kelas, kemampuan

yang dimiliki peserta didik akan sangat ditentukan salah satunya oleh

penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dalam proses belajar mengajar

guru sebaiknya tidak hanya menguasai satu metode saja, akan tetapi perlu

Page 19: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xix

menguasai metode lainnya karena dalam proses pembelajaran diperlukan

metode bervariasi agar suasana belajar yang efektif.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar banyak menggunakan jenis metode

yang bisa digunakan oleh pendidik dalam menerangkan materi ajar kepada

siswa. Masing- masing jenis metode memiliki kemampuan sendiri- sendiri

dalam mengungkapkan dan menggambarkan bahan ajar yang disampaikan

guru. Begitu pula kualitas efeknya terhadap pemahaman siswa yang

ditimbulkan. Menurut Edgar Dale dalam Wibawa (1993:16) bahwa:

“Pengalaman langsung diperlukan untuk membantu siswa belajar memahami,

mengingat, dan menerapkan berbagai simbol abstrak”. Kegiatan belajar akan

terasa lebih mudah bila menggunakan materi yang terasa bermakna bagi

siswa ataupun mempunyai relevansi dengan pengalamannya.

2.2. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Proses Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn)

Dalam rangka upaya meningkatkan minat belajar siswa, guru sedapat

mungkin dalam proses pembelajarannya menerapkan sejumlah metode untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kedudukan metode dalam

proses pembelajaran menurut Djamarah dan Aswan (2006:73) sebagai: “Alat

motivasi ekstrinsik, strategi pembelajaran, dan alat untuk mencapai tujuan

pembelajaran”. Dalam hal ini, motivasi ekstrinsik menurut Sardiman

(1988:90) adalah: “Motif- motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang dari luar untuk membangkitkan gairah belajar seseorang”. Namun

Page 20: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xx

demikian, dalam penerapan metode oleh guru dalam proses pembelajaran

harus memperhatikan kondisi dan suasana kelas serta tujuan pembelajaran.

Sesuai dengan tingkat perkembangan intelegensi peserta didik, dalam

menyerap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru daya serap

peserta didik cenderung variatif. Oleh karena itu, Rostiyah (1989:1)

mengatakan bahwa: “Guru harus memiliki strategi agar peserta didik dapat

belajar secara efektif dan efisien yang mengena pada tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh guru adalah

dengan menguasai berbagai teknik penyajian materi pembelajaran yang

sering disebut dengan metode mengajar”. Dengan demikian, metode

mengajar merupakan strategi pembelajaran yang digunakan sebagai alat

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Tujuan pembelajaran akan menjadi sulit dicapai oleh guru tanpa adanya

penerapan metode pembelajaran. Oleh karena itu, metode pembelajaran harus

dapat menunjang upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru

harus memperhatikan nilai strategis, efektifitas, pemilihan, dan kegunaan

metode pembelajaran, serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Menurut

Surachmad (1990:97) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

penerapan suatu metode dalam proses pembelajaran, yaitu: “(1) Peserta didik,

(2) Tujuan pembelajaran,(3) Situasi belajar,(4) Fasilitas belajar, dan(5)

Kompetensi guru”. Dari sekian banyak metode yang dapat diterapkan oleh

guru dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah metode demonstrasi.

Page 21: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxi

Efektif tidaknya suatu penerapan metode dalam proses pembelajaran

harus menjadi perhatian utama dari seorang guru agar dapat mencapai tujuan.

Keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2007:284) kata efektif mempunyai arti: “Ada efek, pengaruh atau

akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan dapat membawa hasil, atau

berhasil guna”. Menurut Hani Handoko (2003:7) efektivitas merupakan:

“Kemampuan untuk memilih tujuan atau peralatan yang tepat untuk

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan”.

Keefektifan bisa diartikan tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari

suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Efektivitas pembelajaran merupakan suatu konsep yang lebih luas untuk

mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Faktor-

faktor yang mempengaruhi keefektifan dalam pembelajaran, yaitu

kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran. Dimana metode

pembelajaran dipengaruhi oleh faktor tujuan, siswa, situasi, fasilitas, dan

pengajar itu sendiri.

Menurut Sadiman dalam Trianto (2009:20) keefektifan pembelajaran

adalah: “Hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar”. Untuk mengetahui keefektifan mengajar dapat dilakukan dengan

memberikan tes, karena dengan hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi

berbagai aspek proses pengajaran. Menurut Soemosasmito dalam Trianto

(2009:20) menyatakan bahwa:

Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memenuhi

beberapa persyaratan utama keefektifan pembelajaran, yaitu:

Page 22: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxii

1. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap

KBM.

2. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa.

3. Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa

(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan.

4. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif,

mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir(b), tanpa

mengabaikan butir (d).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keefektifan pembelajaran

adalah tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Keefektifan dari penggunaan metode pembelajaran resitasi dalam

pembelajaran ekonomi dapat dilihat dari tingkat kemandirian belajar dan hasil

belajar ekonomi. Jika tingkat kemandirian belajar dan hasil belajar ekonomi

yang menggunakan metode pembelajaran resitasi lebih tinggi dari yang tidak

menggunakan metode pembelajaran resitasi, maka metode pembelajaran

resitasi dikatakan efektif.

Menurut Sanjaya (2006:26) metode demonstrasi adalah: “Metode

penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada

siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau

hanya sekadar tiruan”. Djamarah (2005:25) mengatakan metode demonstrasi

adalah: “Suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses

atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”.

Roestiyah (2008:28) mengatakan metode demonstrasi adalah: “Cara mengajar

dimana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu

proses sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati

mendengar ataupun merasakan proses yang dipertunjukkan guru tersebut”.

Page 23: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxiii

Selanjutnya menurut Sagala (2006) bahwa metode demonstrasi adalah:

“Pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai

pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan dapat diketahui dan

dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah suatu cara guru mengajar,

dengan mempertunjukkan atau memperlihatkan kepada siswa tentang suatu

proses atau cara kerja suatu benda secara nyata ataupun tiruan untuk

mencapai tujuan pengajaran dan dengan harapan siswa dapat

memahamibahkan biasa melakukannya sendiri. Sebagai metode penyajian,

demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.

Dalam strategi pembelajaran, metode demonstrasi dapat digunakan

untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

Tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi menurut

Sagala (2006:26) adalah: “Untuk memperlihatkan suatu proses suatu

peristiwa sesuai meteri pelajaran, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk

dipahami oleh siswa dalam pengajaran di kelas. Dengan penerapan metode

demonstrasi, peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan

pengamatan suatu benda yang sedang terlihat dalam proses serta dapat

mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Dalam metode

demostrasi diharapkan setiap pembelajaran dari hal-hal yang

didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui

prosedur yang benar dan dapat pulah dimengerti yang diajarkan.

Page 24: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxiv

Menurut Daradjat dalam Martiningsih (2005:25) manfaat psikologis

pedagogis dari metode demonstrasi adalah : “(1) Perhatian siswa dapat lebih

dipusatkan, (2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari, dan (3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih

melekat dalam diri siswa”. Langkah-langkah menggunakan metode

demonstrasi menurut Martiningsih (2005:25) adalah sebagai berikut:

1. Langkah pembukaan.

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, di antaranya:

a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang akan didemonstrasikan.

b. Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

c. Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa,

misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap

penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2. Langkah pelaksanaan demonstrasi:

a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsng

siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan

yang mengandung teka-teki, sehingga mendorong siswa untuk

tertarik memperhatikan demonstrasi.

b. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana

yang menegangkan.

c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi

dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.

d. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan

lebih lanjut sesai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi

itu.

3. Langkah mengakhiri demonstrasi.

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu

diakhiri dengan:

a. Memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan

pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan

pembelajaran.

b. Melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi.

Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami

proses demonstrasi tersebut.

Page 25: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxv

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan,

demikian juga dengan metode demonstrasi. Menurut Sagala (2006:26)

metode demonstrasi memiliki kelebihan-kelebihan antara lain:

1. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting

oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.

2. Dapat membimbing peserta didik kearah berpikir yang sama dalam

satu saluran pikiran yang sama.

3. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam

waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan

waktu yang pendek.

4. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan

hanya membaca atau menerangkan karena murid mendapatkan

gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.

5. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan, maka tidak merupakan

keterangan-keterangan yang banyak.

6. Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan atau

keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.

Menurut Sanjaya (2006:26) sebagai suatu metode pembelajaran

demostrasi memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat

dihindari sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan

pelajaran yang diajarkan.

2. Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tidak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki

kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.

Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi

pelajaran.

Kelemahan metode demonstrasi menurut Sagala (2006;26), antara lain:

1. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau

mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan,

kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.

2. Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat yang khusus,

kadang-kadang alat itu sukar didapat.

Page 26: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxvi

3. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang

didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini

banyak diabaikan oleh siswa.

4. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.

5. Memerlukan banyak waktu, sedangkan hasilnya kadang-kadang

sangat minimum.

6. Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan di dalam kelas akan

berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau

yang sebenarnya.

7. Memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.

Menurut Sanjaya (2006:28) metode demonstrasi juga memiliki

beberapa kelemahan, di antaranya:

1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab

tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal, sehingga

dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.

2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang

memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan

pembiayaan yang lebih mahal jika dibandingkan dengan metode

ceramah.

3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang

khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.

Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi

guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Menurut Sagala (2006:28) ada berbagai cara yang dapat dilakukan

untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi, antara lain:

1. Tentukan terlebih dahulu hasil yang ingin dicapai.

2. Guru mengarahkan demonstrasi itu sedemikian rupa, sehingga siswa

memperoleh pengertian dari gambaran yang benar, pembentukan

sikap dan kecakapan yang kritis.

3. Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan digunakan.

4. Usahakan agar seluruh murid dapat mengikuti pelaksanaan

demonstrasi itu sehingga memperoleh pengertian dan pemahaman

yang sama.

5. Berikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang landasan teori dari

yang didemonstrasikan.

6. Sedapat mungkin bahan pelajaran yang didemonstrasikan adalah hal-

hal bersifat praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Page 27: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxvii

7. Menetapkan garis-garis besar/langkah-langkah demonstrasi yang

akan dilaksanakan.

Metode demonstrasi menurut Djamarah dan Aswan (2006:90) adalah:

“Cara penyajian materi pembelajaran dengan memperagakan atau

menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang

sedang dipelajari baik sebenarnya maupun tiruan yang disertai

denganpenjelasan lisan”. Diharapkan, dengan penerapan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran proses penerimaan siswa terhadap materi

pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga dapat membentuk

pengertian siswa dengan baik dan sempurna. Selanjutnya, Djamarah dan

Aswan (2006:91) menambahkan bahwa: “Metode demonstrasi baik

digunakan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang hal- hal yang

berhubungan dengan proses mengatur, sesuatu, bekerjanya, mengerjakan atau

menggunakan, komponen- komponen pembentuk, membandingkan, dan

mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu”.

Menurut Syah (2002:208) bahwa: “Metode demonstrasi adalah metode

mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan

melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan

media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang

sedang disajikan”. Selanjutnya, Djamarah dan Aswan (2006:102) mengatakan

bahwa: “Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk

memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan

dengan bahan pelajaran”.

Page 28: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxviii

Namun demikian, metode demonstrasi memiliki kelebihan dan

kelemahan seperti metode- metode pembelajaran lainnya. Menurut Djamarah

dan Aswan (2006:91) kelebihan dan kelemahan dari metode demonstrasi

adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan metode demonstrasi

1. Dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih

konkret, sehingga akan dapat emnghindari verbalisme (pemahaman

secara kata- kata atau kalimat).

2. Menjadikan siswa lebih mudah memahami tentang materi

pembelajaran yang diajarkan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara

teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

b. Kelemahan metode demonstrasi

1. Penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

memerlukan keterampilan khusus dari guru karena tanpa

pemahaman yang maksimal dari guru dapat menyebabkan

pelaksanaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

menjadi tidak efektif.

2. Fasilitas pembelajaran seperti peralatan, tempat, dan biaya yang

memadai tidak selalu tersedia dengan baik.

3. Penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang, disamping

memerlukan waktu yang cukup panjang dan terpaksa mengambil

waktu pelajaran lain.

Metode demonstrasi sebagai salah satu metode pembelajaran digunakan

oleh guru untuk mempermudah penyampaian materi ajar kepada siswanya.

Menurut Sagala (2003:210) metode demonstrasi bertujuan untuk: “Memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya

mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses pembelajaran

serta dapat mengambil kesimpulan- kesimpulan yang diharapkan”. Oleh

karena itu, setiap langkah pembelajaran yang didemonstrasikan tersebut dapat

Page 29: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxix

dilihat dengan mudah oleh siswa dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

yang benar dan mudah dimengerti materi ajarnya.

Dalam demonstrasi, terutama dalam rangka mengembangkan sikap-

sikap guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati- hati dan

memerlukan kompetensi untuk membelajarkan siswa. Hal ini diperlukan

karena setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,

demikian juga halnya dengan metode demonstrasi. Kelebihan metode

demonstrasi menurut Sagala (2003:211) adalah sebagai berikut:

1. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan kepada hal- hal yang

dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting tersebut

dapat diamati secara teliti.

2. Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam

satu saluran pikiran yang sama.

3. Ekonomis dalam penggunaan waktu pembelajaran.

4. Dapat mengurangi kesalahan- kesalahan bila dibandingkan dengan

hanya membaca atau mendengarkan karena peserta didik

mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.

5. Ekonomis dalam penjelasan guru, sehingga tidak harus menjelaskan

materi pembelajaran secara detail.

6. Dapat menjelaskan karagu- raguan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

Sementara itu, kelemahan metode demonstrasi menurut Sagala (2003:212)

adalah sebagai berikut:

1. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau

mengamati secara keseluruhan benda atau peristiwa yang

didemonstrasikan, dan kadang- kadang terjadi perubahan yang tidak

terkontrol.

2. Sulitnya memperoleh alat- alat khusus yang diperlukan dalam

demonstrasi.

3. Peserta didik terkadang kurang memperhatikan hal- hal yang

didemonstrasikan.

4. Terkadang tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.

5. Demonstrasi memerlukan waktu yang banyak, sedangkan hasil yang

diperoleh tidak maksimal.

Page 30: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxx

6. Terkadang proses yang didemonstrasikan tidak sesuai dengan hal

yang sebenarnya.

7. Kurang adanya ketelitian dan kesabaran pada saat demonstrasi

berlangsung.

Namun demikian, menurut Sagala (2003:212) ada beberapa cara yang

dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan- kelemahan dari metode

demonstrasi, yaitu:

1. Guru harus menentukan terlebih dahulu kompetensi yang ingin

dicapai dari proses pembelajaran.

2. Guru harus mengarahkan proses demonstrasi, sehingga peserta didik

memperoleh pengertian dan gambaran yang benar serta

pembentukan sikap dan kecakapan praktis.

3. Pilih dan kumpulkan alat- alat demonstrasi yang akan dilaksanakan.

4. Usahakan agar seluruh peserta didik dapat mengikuti pelaksanaan

demonstrasi, sehingga dapat memperoleh pengertian dan

pemahaman yang sama.

5. Berikan pengertian yang jelas tentang landasan teori dari hal- hal

yang didemonstrasikan dan hindari pemakaian istilah yang tidak

dipahami oleh peserta didik.

6. Sedapat mungkin materi pelajaran yang didemonstrasikan merupakan

hal- hal yang bersifat praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-

hari.

7. Tetapkan garis- garis besar langkah- langkah demonstrasi yang akan

dilaksanakan.

2.3. Minat Belajar Siswa

Secara bahasa (1990:583) minat berarti: “Kecenderungan hati yang

tinggi terhadap sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada

diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang

sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya,

tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan

pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di

antaranya yang dikemukakan Sardiman (2006:76) bahwa minat diartikan

Page 31: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxi

sebagai: “Suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau

arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau

kebutuhankebutuhannya sendiri”. Sedangkan menurut Pasaribu dan

Simanjuntak (1983:13) mengartikan minat sebagai: “Suatu motif yang

menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang

menariknya”. Selanjutnya menurut Daradjat, dkk (1995:15) mengartikan

minat adalah: “Kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang

berharga bagi orang”.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang

dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan

seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai

dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.

Setiap siswa mempunyai minat dan kebutuhan masing- masing,

misalnya siswa di perkotaan berbeda minat dan kebutuhannya dengan siswa

yang tinggal di pedesaan. Oleh karena itu, menurut Sagala (2003:152) bahwa:

“Materi ajar dan cara penyajiannya sedapat mungkin disesuaikan dengan

minat dan kebutuhan siswa tersebut karena sesuatu yang menarik minat dan

memenuhi kebutuhan siswa akan dapat menarik perhatian mereka, sehingga

menjadi bersungguh- sungguh dalam belajarnya”. Memang guru menyadari

bahwa tidak semua tindakannya dapat memenuhi minat dan kebutuhan siswa.

Dalam hal ini, minat dan cita- cita sangat berbeda dalam

implementasinya. Al-Mighwar (2006:113) mengatakan bahwa: “Minat adalah

perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain

Page 32: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxii

yang mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu. Cita- cita merupakan

perwujudan dari minat yang berkaitan dengan masa depan yang direncanakan

oleh seseorang dalam menentukan pilihannya”. Dengan demikian, hal- hal

yang bukan menjadi objek minat dan cita- cita dari seseorang cenderung

dikesampingkan.

Minat atau cita- cita siswa sekolah menengah yang memasuki usia masa

remaja awal tentang sekolah banyak sipengaruhi oleh minat orang tua dan

kelompoknya. Ane Rose dalam Al-Mighwar (2006:116) menyatakan bahwa:

“Pola pendidikan orang tua yang dialami anak sejak masa kanak- kanak akan

mempengaruhi pola kebutuhannya, kemudian berpengaruh pula terhadap

jenis jabatan yang akan dipilihnya kelak”. Hal yang dikeluhkan oleh siswa

sekolah menengah pada umumnya adalah masalah sekolah sekolah, pekerjaan

rumah, kursus- kursus wajib, makan di kantin, dan manajemen sekolah.

Mereka bersikap kritis terhadap guru- guru dan cara mengajarnya.

Pada umumnya, siswa sekolah menengah menurut Al-Mighwar

(2006:104) bahwa: “Siswa lebih menaruh minat pada pelajaran- pelajaran

yang nantinya akan bermanfaat dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya”.

Di antara siswa ada yang tidak berminat terhadap pendidikan, bahkan

membenci sekolah. Hal ini menurut Al-Mighwar (2006:104) terdapat pada:

“(1) Siswa yang orang tuanya memiliki cita- cita tinggi yang tidak realistis

terhadap prestasi akademiknya, (2) Siswa yang kurang diterima oleh teman-

teman sekelasnya, dan (3) Siswa yang matang lebih awal fisiknya jauh lebih

Page 33: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxiii

besar dibandingkan teman- teman sekelasnya dan selalu dijadikan contoh

oleh gurunya”.

Selanjutnya, Al-Mighwar (2006:105) menunjukkan ciri- ciri siswa

yang kurang menyenangi pendidikan ini adalah sebagai berikut:

“Berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata

pelajaran atau dalam mata pelajaran yang tidak disukainya, membolos dan

berusaha memperoleh izin dari orang tuanya untuk berhenti sekolah

sebelum waktunya, dan berhenti sekolah di kelas terakhir tanpa merasa

perlunya ijazah”.

Menurut Dalyono (2001:56) bahwa: “Minat dapat timbul karena daya

tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari”. Minat yang besar

terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau

memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang besar

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Menurut Djamarah dan

Aswan (2006:167) bahwa: “Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas

belajar, dimana anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran

akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik

baginya”.

Proses belajar akan berjalan lancar apabila disertai minat. Minat

merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan

belajar anak didik dalam kurun waktu tertentu. Melihat dari pendapat di

atas, maka minat penting untuk ditingkatkan karena mempermudah proses

belajar siswa dan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dari

Page 34: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxiv

sebelumnya. Minat merupakan variabel penting yang berpengaruh terhadap

tercapainya prestasi atau cita- cita yang diharapkan seperti yang

dikemukakan Effendi (1995:15) bahwa: “Belajar dengan minat akan lebih

baik dari pada belajar tanpa minat”.

Dengan demikian, aktivitas belajar siswa perlu disertai dengan minat

belajar yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.

Minat belajar yang tinggi akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

dalam proses pembelajaran.

2.4. Fungsi Minat Belajar dalam Proses Pembelajaran

Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang

dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Minat terdiri dari banyak unsur, yaitu perhatian, perasaan, dan

motif .

1. Perhatian

Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan

hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar.

Menurut Suryabrata (2002:14) perhatian adalah: “Banyak sedikitnya

kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan”. Kemudian

Sumanto (1984:32) berpendapat bahwa: “Perhatian adalah pemusatan

tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau

pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas”.

Page 35: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxv

Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan

prestasinya pun akan lebih tinggi. Oleh karena itu, sebagai seorang guru

harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya, sehingga

mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya. Orang

yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang

besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas

tersebut. Oleh karena itu, seorang siswa yang mempunyai perhatian

terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh

nilai yang bagus yaitu dengan belajar.

2. Perasaan

Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap

pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Menurut Suryabrata (2002:66)

perasaan didefinisikan sebagai: “Gejala psikis yang bersifat subjektif yang

umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam

kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf”. Setiap aktivitas dan

pengalaman yang dilakukan akan selalu diliputi oleh suatu perasaan, baik

perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Perasaan umumnya

bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul

karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan

sesuatu.

Selanjutnya, menurut Winkel (1983:30) perasaan merupakan: “Aktivitas

psikis yang di dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek”.

Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh

Page 36: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxvi

terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan penilaian yang

agak spontan melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di sekolah,

dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul

perasaan senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya negatif maka

timbul perasaan tidak senang. Perasaan senang akan menimbulkan minat,

yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak

senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang

positif, sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.

3. Motif

Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Menurut Sardiman (2006:73) motif dapat dikatakan

sebagai: “Daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk

melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”. Selanjutnya,

menurut Suryabrata (2002:32) motif adalah: “Keadaan dalam pribadi

orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas- aktivitas

tertentu guna mencari suatu tujuan”.

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.

Dalam hal ini, motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong

seseorang untuk belajar dan minat merupakan potensi psikologi yang dapat

dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah termotivasi

untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan

waktu tertentu. Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi

pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa-

Page 37: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxvii

apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak

didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar.

Oleh karena itu, guru harus bisa membangkitkan minat anak didik,

sehingga anak didik yang pada mulanya tidak ada hasrat untuk belajar,

tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar.

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan karena seseorang yang

tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan

aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan

dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Dan segala sesuatu yang

menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan

kebutuhannya.

Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu membangkitkan

minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan

kepentingannya sendiri. Jadi motivasi merupakan dasar penggerak yang

mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap

sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar.

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha

yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang

gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika

seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, maka ia akan cepat dapat mengerti

dan mengingatnya. Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi

kehidupan anak sebagaimana yang ditulis oleh Wahid (1998:109) sebagai

berikut:

Page 38: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxviii

1. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita- cita.

Sebagai contoh anak yang berminat pada olah raga, maka cita-

citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedangkan

anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya

menjadi dokter.

2. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.

Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk

belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang

hujan.

3. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.

Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi

pelajaran, akan tetapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan

jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya

daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas

minat mereka.

4. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak- kanak sering terbawa

seumur hidup karena minat membawa kepuasan.

Minat menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai misal

akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini

terwujud, maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa

karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela dan apabila

minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa

sampai mati.

Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, menurut Gie

(2004:57) minat mempunyai peranan dalam: “Melahirkan perhatian yang

serta merta memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah

gangguan perhatian dari luar”. Oleh karena itu, minat mempunyai pengaruh

yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak

sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan

sebaik- baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan apabila

bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah dipelajari dan

disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar.

Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force, yaitu

sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat

Page 39: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xxxix

kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar berbeda

dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. Mereka hanya

tergerak untuk mau belajar, tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada

pendorongnya. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang baik dalam

belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran, sehingga

akan mendorong ia untuk terus belajar.

Proses interaksi antara siswa dengan gurunya akan menghasilkan

persepsi siswa mengenai sosok guru yang di kenalnya. Siswa menganggap

guru sebagai figur yang menarik dan menyenangkan, sehingga hal ini akan

meningkatkan minat siswa untuk mengikuti mata pelajaran yang diampunya.

Dalam hal ini, Djamarah dan Aswan (2006:166) mengatakan bahwa: “Minat

merupakan rasa senang dan ketertarikan pada suatu hal yang ditimbulkan dari

hasil interaksi yang diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu

kegiatan, seperti memberikan perhatian yang lebih besar terhadap gurunya

terutama ketika mengikuti pelajaran”. Siswa akan lebih termotivasi jika

dalam dirinya tumbuh minat yang kuat.

Lebih lanjut, Baharuddin (2007:138) mengatakan bahwa: “Suatu

kegiatan akan menghasilkan sesuatu yang positif jika disertai oleh perasaan

positif”. Menurut Djamarah dan Aswan (2006:166) minat berarti:

“Kecenderungan yang menetap dan mengenang beberapa aktivitas”.

Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu

secara konsisten dengan rasa senang. Menurut Sujanto (2004:92) minat

sebagai: “Sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir

Page 40: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xl

dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya”.

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa minat merupakan pemusatan

perhatian.

Witherington dalam Buchori (1991:135) berpendapat bahwa: “Minat

merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal, atau

situasi yang bersangkutan dengan dirinya”. Selanjutnya, minat harus

dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu disusul

dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek. Hal ini menunjukkan

adanya unsur perhatian di dalam minat seseorang terhadap sesuatu. Menurut

Djaali (2007:121) minat adalah: “Rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”.

Pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa orang yang berminat

akan ada rasa tertarik. Tertarik dalam hal tersebut merupakan wujud dari rasa

senang pada sesuatu. Slameto (1995:57) berpendapat bahwa: “Minat sebagai

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus-menerus yang disertai

rasa senang. Beberapa pendapat di atas menunjukkan adanya unsur perasaan

senang yang menyertai minat seseorang.

Melihat beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat diketahui ciri-

ciri adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya

perasaan senang, adanya perhatian, adanya aktivitas yang merupakan akibat

dari rasa senang, dan perhatian.

1. Perasaan senang.

Page 41: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xli

Menurut Ahmadi (1991:36) perasaan adalah: “Peryataan jiwa yang sedikit

banyak bersifat subyektif dalam merasakan senang atau tidak senang.

Sementara itu, menurut Suryabrata (2002:66) perasaan adalah: “Gejala

psikis yang bersifat subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-

gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang

dalam berbagai taraf. Penilaian subjek terhadap sesuatu objek membentuk

perasaan subjek yang bersangkutan. Oleh karena itu, perasaan pada

umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenai, artinya perasaan dapat

timbul karena mengamati, menanggap, membayangkan, mengingat atau

memikirkan sesuatu.

2. Perhatian.

Menurut Suryabrata (2002:14) bahwa perhatian adalah: “Pemusatan tenaga

psikis tertuju kepada suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran yang

menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan”. Selanjutnya, menurut

Baharudin (2007:178) bahwa perhatian merupakan: “Pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu

sekumpulan objek”. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

perhatian merupakan pemusatan yang ditujukan kepada suatu objek.

3. Aktivitas.

Menurut Ali (1996:26) bahwa aktivitas adalah: “Keaktifan atau kegiatan”.

Aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan atau partisipasi langsung dalam

suatu kegiatan. Pendapat ini didukung oleh Suryabrata (2002:72) bahwa

aktivitas adalah: banyak sedikitnya orang menyatakan diri dan

Page 42: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xlii

menjelmakan perasaan dan pikiran- pikirannya dalam tindakan yang

spontan. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

merupakan perilaku yang aktif dalam melakukan tindakan yang

merupakan penjelmaan dari perasaan.

2.5. Beberapa Keunggulan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Minat

Belajar

Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan dalam

meningkatkan minat belajar siswa, sehingga guru diharapkan dapat

menerapkannya sedemikian rupa agar efektif diterapkan dalam proses belajar

mengajar. Demikian halnya dengan penerapan metode demonstrasi dalam

proses pembelajaran. Menurut Muhibbin Syah (2002:208) metode

demonstrasi adalah: “Metode mengajar dengan cara memperagakan barang,

kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok

bahasan atau materi yang sedang disajikan”.

Menurut Djamarah (2002:102), metode demonstrasi adalah: “Metode

yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu

benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Menurut Darwin Syah

(2007:152), metode demonstrasi adalah: “Cara yang digunakan dalam

penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat,

mempergunakan serta mempraktekan suatu benda atau alat baik asli maupun

tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang

mana dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan”.

Page 43: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xliii

Metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses,

situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya ataupun tiruan. Sebagai metode

penyajian, metode demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara oleh

guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar

memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran

lebih konkret. Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah menurut

Muhibin Syah (2002:209) adalah sebagai berikut: “(1) Perhatian siswa dapat

lebih dipusatkan pada materi pelajaran, (2) Proses belajar siswa lebih terarah

pada materi yang sedang dipelajari, dan (3) Pengalaman dan kesan sebagai

hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa”.

Menurut Darwin Syah (2007:152) ada beberapa dasar pertimbangan

dalam pemilihan metode demonstrasi sebagai berikut: “(1) Mendapatkan

gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berkaitan dengan mengatur sesuatu

proses pembelajaran, membuat sesuatu, atau menggunakan komponen-

komponen sesuatu, (2) Membandingkan suatu cara mengajar dengan cara

lain, (3) Mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu, dan (4) Ingin

menunjukkan suatu keterampilan”.

Sementara itu, Menurut S. Nasution dalam Muhibbin Syah (2002:210)

yang secara khusus menyoroti manfaat metode demonstrasi dengan

menggunakan alat peraga berpendapat, bahwa metode ini dapat: (1)

Menambah aktivitas belajar siswa karena ia turut melakukan kegiatan

peragaan pembelajaran, (2) Menghemat waktu belajar di kelas, (3)

Page 44: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xliv

Menjadikan hasil yang mantap dan permanen, (4) Membangkitkan minat dan

aktivitas belajar siswa, dan (5) Memberikan pemahaman yang lebih tepat dan

jelas”.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa meningkat dengan indikasi

kegiatan pembelajaran membuat siswa merasa senang, perhatian siswa juga

menjadi terpusat pada kegiatan pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif dalam

kegiatan pembelajaran, karena proses pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan sehingga penyampaian materi dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Minat belajar siswa meningkat maka diharapkan prestasi belajar

siswa juga akan mengalami peningkatan.

Selain itu, pembelajaran dengan metode demonstrasi terbukti mampu

meningkatkan perhatian, perasaan senang dan aktivitas siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran perbaikan sistem kopling. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam kegiatan

pembelajaran pemeliharaan sistem kopling memberikan kesan yang

mendalam bagi siswa. Perhatian siswa tertuju pada kegiatan pembelajaran

dan mampu memberikan gambaran langsung tentang sistem kopling.

Kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran khususnya

metode demonstrasi hendaknya ditingkatkan agar siswa lebih berminat dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Selanjutnya, kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode

ceramah dan Tanya jawab belum mampu memberikan peningkatan minat

Page 45: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xlv

belajar yang signifikan. Siswa kurang berminat dalam mengikuti proses

pembelajaran sistem kopling. Perhatian siswa hanya tertuju pada guru dan

papan tulis. Aktivitas siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan.

Siswa hanya sebagai penerima dan seringkali penjelasan guru kurang dapat

diserap dengan baik oleh siswa. Masih banyak siswa yang bermain HP,

berbicara sendiri dan membuat gaduh suasana pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Sehingga perlu variasi dalam proses pembelajaran salah satunya

dengan penggunaan metode pembelajaran demonstrasi.

Page 46: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xlvi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu pendekatan penelitian

untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan prosedur penelitian. Hal ini

sebagaimana dikatakan oleh Arikunto (2003:23) yang mengatakan bahwa:

“Pendekatan adalah metode atau cara mengadakan penelitian, juga

menunjukkan jenis dan tipe penelitian”. Pendekatan dalam penelitian ini

adalah kualitatif untuk menentukan variabel yang akan diteliti. Menurut

Moleong (2006:6) penelitian kualitatif adalah: “Penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.

Selanjutnya, menurut Syaodih (2006:13) bahwa: “Penelitian kualitatif

merupakan jenis pendekatan yang menghasilkan penemuan- penemuan yang

tidak dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur- prosedur statistik

atau cara- cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)”.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif karena hanya ingin mendeskripsikan

tentang: Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Minat Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP

Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara. Hal ini sebagaimana dikatakan

Page 47: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xlvii

oleh Arikunto (2003:310) bahwa: “Penelitian deskripsi tidak dimaksudkan

untuk menguji hipotesis tertentu, akan tetapi hanya menggambarkan suatu

variabel, gejala, atau keadaan”. Juga, Sudjana (2005:52) mengatakan bahwa:

“Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian suatu kondisi, suatu pemikiran,

atau suatu peristiwa pada masa sekarang ini yang bertujuan untuk membuat

deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta,

sifat, dan hubungan antara fenomena yang diselidiki”. Dalam hal ini, peneliti

ingin menggambarkan secara lebih jelas tentang Penerapan Metode

Demonstrasi dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh

Utara dan yang menjadi sumber datanya adalah dua orang guru Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) pada SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh

Utara.

SMP Negeri 2 Jambo Aye terletak di Jalan Tgk. Chik Ditunong

Gampong Tanjong Ara Pantonlabu Kabupaten Aceh Utara dinegerikan pada

20 November 1984 yang terdiri dari 15 ruang dengan jumlah guru tetap 17

orang terdiri dari 6 orang pria dan 11 orang wanita dan guru tidak tetap 18

orang terdiri dari 5 orang pria dan 13 orang wanita serta pegawai tetap 4

orang yang terdiri dari 3 orang pria dan 1 orang wanita dan pegawai tidak

tetap 4 orang terdiri dari 2 orang pria dan 2 orang wanita. Saat ini SMP

Page 48: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xlviii

Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara memiliki jumlah siswa sebanyak

422 orang siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 2. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Jambo Aye Aceh Utara

Kelas Kelas Paralel Laki-laki Perempuan Jlh Siswa

VII 5 78 72 150

VIII 5 52 60 112

IX 5 82 78 160

Total: 15 212 210 422

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, yaitu mulai tanggal 5 Februari

2013 sampai 5 Maret 2013.

3.3. Subjek Penelitian

Suatu penelitian harus memiliki subjek yang akan diteliti. Subjek dalam

penelitian ini adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada SMP

Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara yang berjumlah 2 orang.

Sementara itu, yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah: Penerapan

Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 2 Jambo Aye

Kabupaten Aceh Utara.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrumen

wawancara. Menurut Moleong (2006:186) wawancara adalah: “Teknik

pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-

keterangan lisan melalui bercakap- cakap dengan maksud tertentu yang

Page 49: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

xlix

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang diwawancarai yang

memberikan jawaban/keterangan pada peneliti”.

Oleh karena itu, wawancara secara mendalam dilakukan dengan kedua

guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada SMP Negeri 2 Jambo Aye

Kabupaten Aceh Utara untuk memperoleh informasi tentang: Penerapan

Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 2 Jambo Aye

Kabupaten Aceh Utara.

3.5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui wawancara langsung dengan

informan, selanjutnya data dianalisis secara kualitatif. Menurut Miles dan

Huberman dalam Salim (2006:20) menyebutkan ada tiga langkah analisis

data kualitatif, yaitu:

1. Reduksi data.

Reduksi, yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha

membuat rangkuman yang inti pada proses dan pernyataan-

pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada di dalamnya.

2. Penyajian data.

Penyajian data dimaksudkan, dimana peneliti mengembangkan

sebuah informasi deskripsi untuk menarik kesimpulan dan

pengambilan tindakan dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi.

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses analisis

data.

Page 50: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

l

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan surat pengantar dari pihak

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala,

kemudian peneliti meneruskan surat dari fakultas tersebut ke Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara untuk meminta izin

penelitian ke SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara sesuai dengan

permasalahan penelitian ini.

Setelah keluarnya surat izin dari dinas ini peneliti selanjutnya menemui

kepala sekolah untuk mendapatkan izin pengumpulan data dari sekolah

tersebut. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan (tanggal 05 Februari-05

Maret 2013) melalui wawancara langsung yang dilakukan secara mendalam

dengan 2 orang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang menjadi

informan dalam penelitian ini.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Proses Pembelajaran

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian pertama, yaitu apakah guru

selalu menerapkan metode mengajar dalam setiap proses pembelajaran PKn

di SMP Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara ? Dari dua orang guru

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini

Page 51: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

li

diperoleh jawaban sebagai berikut: LN dan Zul menjawab bahwa: “Ya, guru

selalu menerapkan metode mengajar dalam proses pembelajaran”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian kedua, yaitu metode

mengajar apakah yang sering digunakan oleh guru dalam setiap proses

pembelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai

berikut: LN menjawab bahwa: “Bentuk metode mengajar yang sering

diterapkan guru dalam proses pembelajaran adalah diskusi, kelompok, dan

demonstrasi” dan Zul menjawab bahwa: “Bentuk metode mengajar yang

sering diterapkan guru dalam proses pembelajaran adalah bentuk teori,

pembentukan kelompok, dan demonstrasi”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian ketiga, yaitu apakah guru

menguasai semua metode mengajar yang dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai

berikut: LN menjawab bahwa: “Ya, menguasai metode mengajar dalam

proses pembelajaran” dan Zul menjawab bahwa: “Tidak semua menguasai

metode mengajar dalam proses pembelajaran”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian keempat, yaitu apakah guru

pernah menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ?

Dari dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai

dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai berikut: LN dan Zul

menjawab bahwa: “Ya, pernah menerapkan metode demonstrasi dalam proses

Page 52: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lii

pembelajaran dan dapat menyenangkan siswa”. Dengan demikian, terlihat

bahwa guru pernah menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk meningkatkan minat

belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian kelima, yaitu bagaimana

guru menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ? Dari

dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai

dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai berikut: LN menjawab bahwa:

“Strategi penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran adalah

dengan membagi siswa dalam kelompok” dan Zul menjawab bahwa:

“Strategi penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran adalah

dengan memperlihatkan suatu gambar dari suatu kejadian”. Menurut peneliti

sebaiknya penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran harus

memperhatikan materi dan kompetensi yang hendak dicapai dari pelajaran

tersebut.

4.2.2. Dampak Penerapan Metode Demonstrasi terhadap Minat Belajar Siswa

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian pertama, yaitu bagaimana

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn ? Dari dua orang guru

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini

diperoleh jawaban sebagai berikut: LN menjawab bahwa: “Minat belajar

siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat

menyenangkan” dan Zul menjawab bahwa: “Penerapan metode demonstrasi

Page 53: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

liii

dalam proses pembelajaran dapat menarik minat belajar siswa terhadap mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian kedua, yaitu apa upaya yang

dilakukan guru untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang

diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai berikut: LN

menjawab bahwa: LN menjawab bahwa: “Membuat diskusi kelompok,

selanjutnya perkelompok mempresentasikan ke depan” dan Zul menjawab

bahwa: “Praktek dalam melakukan sebuah permasalahan. Contoh:

Menerapkan hukum atau memutuskan suatu perkara pada pengadilan”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian ketiga, yaitu apakah melalui

penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa pada

mata pelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai

berikut: LN menjawab bahwa: “Minat belajar siswa semakin kreatif, efektif,

dan menyenangkan” dan Zul menjawab bahwa: “Ya, minat belajar siswa

meningkat dengan penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian keempat, yaitu bagaimana

peningkatan minat belajara siswa pada mata pelajaran PKn setelah guru

menerapkan metode demonstrasi dalam setiap proses pembelajaran ? Dari dua

orang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai dalam

penelitian ini diperoleh jawaban sebagai berikut: LN menjawab bahwa:

Page 54: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

liv

“Peningkatan minat belajar siswa melalui penerapan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) amat

menarik” dan Zul menjawab bahwa: “Peningkatan minat belajar siswa

melalui penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tertarik”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian kelima, yaitu apakah

menurut guru penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

efektif digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai berikut:

LN dan Zul menjawab bahwa: “Ya, efektif penerapan metode demonstrasi

untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)”.

4.2.3. Kendala Guru Menerapkan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian pertama, yaitu apakah guru

pernah mengalami kendala menerapkan metode domonstrasi dalam proses

pembelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh jawaban sebagai

berikut: LN dan Zul menjawab bahwa: “Pernah mengalami kendala dalam

menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn)”.

Page 55: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lv

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian kedua, yaitu kendala seperti

apakah yang pernah bapak/ibu alami menerapkan metode demonstrasi dalam

proses pembelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh

jawaban sebagai berikut: LN menjawab bahwa: “Bentuk kendala yang

dialami guru menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah waktunya terbatas” dan Zul

menjawab bahwa: “Bentuk kendala yang dialami guru menerapkan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

adalah banyak menghabiskan waktu”. Hal ini berarti bahwa penerapan

metode demonstrasi dalam proses pembelajaran memerlukan waktu yang

banyak.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian ketiga, yaitu apakah bentuk

kendala yang dialami guru menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran PKn tersebut bersifat internal atau eksternal ? Dari dua orang

guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai dalam

penelitian ini diperoleh jawaban sebagai berikut: LN dan Zul menjawab

bahwa: “Kendala yang dialami dalam menerapkan metode demonstrasi secara

internal adalah suasana tidak tenang dalam belajar, sedangkan secara

eksternal adalah sukar dalam mencari bahan”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian keempat, yaitu bagaimana

upaya guru untuk mengatasi kendala penerapan metode demonstrasi dalam

proses pembelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan

Page 56: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lvi

Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh

jawaban sebagai berikut: LN dan Zul menjawab bahwa: “Membuat anak lebih

kreatif untuk mencari bahan-bahan tambahan dalam materi pelajaran”.

Sehubungan dengan pertanyaan penelitian kelima, yaitu apakah upaya

tersebut efektif untuk mengatasi kendala penerapan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran PKn ? Dari dua orang guru Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) yang diwawancarai dalam penelitian ini diperoleh

jawaban sebagai berikut: LN menjawab bahwa: “Upaya guru untuk mengatasi

kendala penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) efektif” dan Zul menjawab bahwa:

“Upaya guru untuk mengatasi kendala penerapan metode demonstrasi dalam

proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tidak begitu

efektif”. Hal ini berarti bahwa di antara kedua guru Pendidikan

Kewarganegaraan tersebut terjadinya pertentangan pendapat tentang upaya

mengatasi kendala penerapan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Proses Pembelajaran

Dari hasil penelitian pertanyaan pertama sampai kelima ditemukan

bahwa guru selalu menerapkan metode mengajar dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya, ditemukan bahwa bentuk metode mengajar yang sering

diterapkan guru dalam proses pembelajaran adalah teori, diskusi, kelompok,

Page 57: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lvii

dan demonstrasi. Guru menguasai metode mengajar dalam proses

pembelajaran, tetapi tidak semuanya. Guru pernah menerapkan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran dan dapat menyenangkan siswa.

Strategi penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran adalah

dengan membagi siswa dalam kelompok dan memperlihatkan suatu gambar

dari suatu kejadian.

Metode pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam

kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran di kelas, kemampuan

yang dimiliki peserta didik akan sangat ditentukan salah satunya oleh

penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dalam proses belajar mengajar

guru sebaiknya tidak hanya menguasai satu metode saja, akan tetapi perlu

menguasai metode lainnya karena dalam proses pembelajaran diperlukan

metode bervariasi agar suasana belajar yang efektif.

Metode demonstrasi menurut Djamarah dan Aswan (2006:90) adalah:

“Cara penyajian materi pembelajaran dengan memperagakan atau

menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang

sedang dipelajari baik sebenarnya maupun tiruan yang disertai

denganpenjelasan lisan”. Diharapkan, dengan penerapan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran proses penerimaan siswa terhadap materi

pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga dapat membentuk

pengertian siswa dengan baik dan sempurna. Selanjutnya, Djamarah dan

Aswan (2006:91) menambahkan bahwa: “Metode demonstrasi baik

Page 58: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lviii

digunakan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang hal- hal yang

berhubungan dengan proses mengatur, sesuatu, bekerjanya, mengerjakan atau

menggunakan, komponen- komponen pembentuk, membandingkan, dan

mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu”. Dengan demikian, hasil

wawancara peneliti dengan informan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan

dapat terjawab.

4.3.2. Dampak Penerapan Metode Demonstrasi terhadap Minat Belajar Siswa

Dari hasil penelitian pertanyaan pertama sampai kelima ditemukan

bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) melalui penerapan metode demonstrasi sangat

menyenangkan dan menarik. Upaya guru untuk meningkatkan minat belajar

siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah

dengan membuat diskusi kelompok dan perkelompok mempresentasikan ke

depan. Selanjutnya dengan praktek dalam melakukan sebuah permasalahan.

Contoh: Menerapkan hukum atau memutuskan suatu perkara pada

pengadilan.

Minat belajar siswa meningkat, semakin kreatif, efektif, dan

menyenangkan dengan penerapan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Peningkatan minat belajar

siswa melalui penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) amat menarik. Penerapan metode

Page 59: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lix

demonstrasi untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat efektif.

Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab

dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa

minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian

minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya

yang dikemukakan Sardiman (2006:76) bahwa minat diartikan sebagai:

“Suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat lixymbo-ciri atau arti

sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau

kebutuhankebutuhannya sendiri”. Sedangkan menurut Pasaribu dan

Simanjuntak (1983:13) mengartikan minat sebagai: “Suatu motif yang

menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang

menariknya”. Selanjutnya menurut Daradjat, dkk (1995:15) mengartikan

minat adalah: “Kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang

berharga bagi orang”.

Proses belajar akan berjalan apabila disertai minat. Minat

merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan

kegairahan belajar anak didik dalam kurun waktu tertentu. Melihat dari

pendapat di atas, maka minat penting untuk ditingkatkan karena

mempermudah proses belajar siswa dan untuk mencapai prestasi yang

lebih tinggi dari sebelumnya. Minat merupakan variabel penting yang

berpengaruh terhadap tercapainya prestasi atau cita- cita yang diharapkan

seperti yang dikemukakan Effendi (1995:15) bahwa: “Belajar dengan

Page 60: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lx

minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa minat”. Oleh karena itu,

guru dalam proses pembelajaran harus mampu meningkatkan minat

belajar siswa secara optimal.

4.3.3. Kendala Guru Menerapkan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran

Dari hasil penelitian pertanyaan pertama sampai kelima ditemukan

bahwa guru pernah mengalami kendala menerapkan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Bentuk

kendala yang dialami guru menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah waktunya terbatas

karena banyak menghabiskan waktu. Kendala yang dialami dalam

menerapkan metode demonstrasi secara internal adalah suasana tidak tenang

dalam belajar, sedangkan secara eksternal adalah sukar dalam mencari bahan.

Upaya guru untuk mengatasi kendala penerapan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah

dengan membuat anak lebih kreatif untuk mencari bahan-bahan tambahan

dalam materi pelajaran. Upaya guru untuk mengatasi kendala penerapan

metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) efektif walaupun kadang tidak begitu efektif.

Metode pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam

kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran di kelas, kemampuan

yang dimiliki peserta didik akan sangat ditentukan salah satunya oleh

penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Agar tujuan

Page 61: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lxi

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dalam proses belajar mengajar

guru sebaiknya tidak hanya menguasai satu metode saja, akan tetapi perlu

menguasai metode lainnya karena dalam proses pembelajaran diperlukan

metode bervariasi agar suasana belajar yang efektif.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar banyak menggunakan jenis metode

yang bisa digunakan oleh pendidik dalam menerangkan materi ajar kepada

siswa. Masing- masing jenis metode memiliki kemampuan sendiri- sendiri

dalam mengungkapkan dan menggambarkan bahan ajar yang disampaikan

guru. Begitu pula kualitas efeknya terhadap pemahaman siswa yang

ditimbulkan. Menurut Edgar Dale dalam Wibawa (1993:16) bahwa:

“Pengalaman langsung diperlukan untuk membantu siswa belajar memahami,

mengingat, dan menerapkan berbagai abstrak”. Kegiatan belajar akan terasa

lebih mudah bila menggunakan materi yang terasa bermakna bagi siswa

ataupun mempunyai relevansi dengan pengalamannya. Pada akhirnya,

penerapan suatu metode dalam proses pembelajaran harus disesuai dengan

materi dan tujuan pembelajaran itu sendiri agar tidak mengalami kendala

dalam penerapannya. Dengan demikian pertanyaan yang diajukan

sebelumnya dalam penelitian ini terjawab dengan adnya hasil penelitian ini,

sehingga penelitian ini dapat diterima.

Page 62: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lxii

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan metode demonstrasi oleh guru dalam proses pembelajaran sudah

sangat efektif karena dapat memotivasi siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

2. Dampak penerapan metode demonstrasi terhadap minat belajar siswa

adalah sangat positif, dimana siswa menjadi lebih semangat dalam belajar

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

3. Kendala guru dalam menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran adalah terbatasnya waktu dan sulitnya menemukan bahan-

bahan pelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.

5.2. Saran

Atas dasar simpulan di atas, maka penulis menyarankan sebagai

berikut:

1. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat melengkapi fasilitas belajar

yang lebih lengkap untuk mendukung proses belajar mengajar agar dapat

berjalan secara lebih efektif.

Page 63: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lxiii

2. Diharapkan kepada guru agar dapat lebih meningkatkan kualitas mengajar

mereka, sehingga dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar

kepada siswa dalam proses pembelajaran.

Page 64: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lxiv

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: FKIP Unsyiah.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian. (Suatu pendekatan praktis).

Jakarta: Rineka Cipta.

Al- Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja. Petunjuk bagi orang tua dan

guru. Bandung: Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.

Ali, Muhammad. 1996. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Baharuddin. 2007. Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Buchori. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Aksara Baru.

Balai Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi II). Jakarta: Balai

Pustaka.

Daradjat, Zakiah, dkk. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta:

Bumi Aksara.

Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Efendi. 1995. Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gie, The Liang. 2004. Cara Belajar yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Moleong, J. Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Pasaribu dan Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

Rostiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Page 65: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lxv

Rusman. 2011. Model Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sujanto, Agus. 2004. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet.2. Jakarta:

Rajawali Press.

Soekidjo, Notoatmodjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

PT. Asdi Mahasatya.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Balai

Pustaka.

Surachmad, Winarno. 1990. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Dasar dan

teknik metodologi pengajaran. Bandung: Tarsito.

Suyabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sumanto, Wasty. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Salim. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Wahab, Abdul Aziz. 2007. Metode dan Model Model Mengajar IPS. Bandung:

Alfabeta.

Wibawa, Basuki. 1993. Media Pengajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.

Gramedia.

Wahid, Abdul. 1998. Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Page 66: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lxvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Pribadi

Nama : Nurjani

NIM : 1006101130023

Tempat/Tanggal Lahir : Meunasah Bujok, 1 Juni 1965

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Seuneudon, Desa Meunasah Bujok, Baktiya, A.

Utara

2. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Abdul Gani

Nama Ibu : Ainsyah

3. Identitas Keluarga

Nama Suami : Bani Amin

Agama : Islam

Alamat : Jl. Seuneudon, Desa Meunasah Bujok, Baktiya, A.

Utara

4. Riwayat Pendidikan

SD Negeri Pantee Breuh, tamat tahun 1978

SMP Negeri 1 Tanah Jambo Aye, tamat tahun 1982

SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye, tamat tahun 1985

D-II PKK FKIP Unsyiah, tamat tahun 1988

S1 PPKn FKIP Unsyiah, masuk tahun 2010

Demikianlah DAFTAR RIWAYAT HIDUP ini saya buat dengan sebenar-

benarnya agar dapat dipergunakan di mana perlu.

Baktiya, 01 Juli 2013

Nurjani

Page 67: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Di Smp Negeri 2 Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

lxvii

PEDOMAN WAWANCARA

A. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Proses Pembelajaran

1. Apakah bapak/ibu guru selalu menerapkan metode mengajar dalam proses

pembelajaran PKn ?

2. Metode mengajar apakah yang sering bapak gunakan dalam proses

pembelajaran PKn ?

3. Apakah bapak/ibu guru menguasai semua metode mengajar yang dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran PKn ?

4. Apakah bapak/ibu guru pernah menerapkan metode demonstrasi dalam

proses pembelajaran PKn ?

5. Bagaimana bapak/ibu menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran PKn ?

B. Dampak Penerapan Metode Demonstrasi terhadap Minat Belajar Siswa

1. Bagaimana minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn ?

2. Apa upaya yang bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa

pada mata pelajaran PKn ?

3. Apakah melalui penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat

belajar siswa pada mata pelajaran PKn ?

4. Bagaimana peningkatan minat belajaran siswa pada mata pelajaran PKn

setelah bapak/ibu guru menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran ?

5. Apakah menurut bapak/ibu guru penerapan metode demonstrasi dalam

proses pembelajaran efektif digunakan untuk meningkatkan minat belajar

siswa pada mata pelajaran PKn ?

C. Kendala Guru Menerapkan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran

1. Apakah bapak/ibu guru pernah mengalami kendala menerapkan metode

domonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ?

2. Kendala seperti apakah yang pernah bapak/ibu alami menerapkan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ?

3. Apakah kendala yang bapak/ibu alami menerapkan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran PKn tersebut bersifat internal atau eksternal ?

4. Bagaimana upaya bapak/ibu untuk mengatasi kendala penerapan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ?

5. Apakah upaya tersebut efektif untuk mengatasi kendala penerapan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ?