penentuan kelarutan dan koefisien aktivitas elektrolit kuat
DESCRIPTION
qTRANSCRIPT
PENENTUAN KELARUTAN DAN KOEFISIEN AKTIVITAS ELEKTROLIT KUAT
Hayati Anggraini, Iqbal Angga Puspita, Farra KhoirunnisaLab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang
Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang, [email protected], 085642756322
Abstrak
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengukur kelarutan Ba(IO3)2 dalam larutan KCl dengan berbagai kelarutan ion, menghitung kelarutan Ba(IO3)2 pada I = 0 dengan jalan ekstrapolasi, serta menghitung γ± Ba(IO3)2 pada berbagai nilai I dan menguji penggunaan hukum pembatas Debye-Huckle. Metode yang digunakan, yaitu membuat larutan KCl berbagai konsentrasi dengan mengencerkan larutan KCl 0,1 M. Kemudian untuk menjenuhkan larutan ditambahkan Ba(IO3)2. Analisis dilakukan terhadap konsentrasi IO3
- pada larutan jenuh dihitung dari hasil titrasi, selanjutnya kelarutan Ba(IO3)2. Kemudian membuat kurva hubungan log s sebagai fungsi I1/2 dan kurva log γ± sebagai fungsi I1/2. Dari kurva yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sehubungan dengan hukum pembatas Debye-Huckel. Dari hasil pengamatan,
kelarutan akan naik dengan naiknya konsentrasi. Grafik plot s terhadap√ I diperoleh persamaan regresi linear y = 0,2327x + 0,6757 yang sebanding dengan persamaan log
s = 2A√ I + log so. Dengan jalan ekstrapolasi (x = 0) diperoleh log s = 0,6757 dan kelarutan (s) = 4,739 M. Kelarutan pada larutan elektrolit bergantung pada kekuatan ion, dan koefisien aktivitas ionik hanya bergantung pada muatan ion dan konsentrasinya. Dari hubungan tersebut diperoleh koefisien aktivitas ionik rata-rata semakin meningkat dengan turunnya konsentrasi. Kata kunci : barium iodat; Debye-Huckel; kekuatan ion; koefisien aktivitas ionik; larutan elektrolit.
Abstract
The purpose of this experiment is to measure the solubility of Ba(IO3)2 in a solution of KCl with various ion solubility, calculate the solubility of Ba(IO3)2 at I = 0 with the extrapolation, and compute γ± Ba(IO3)2 in a variety grades of I and test the use of the Debye-Huckle law limiting. The used method, which makes various concentrations of KCl solution by diluting a solution of 0.1 M KCl. Then added Ba(IO3)2 to saturate the solution. Analysis is conducted on the concentration of IO3
- in saturated solution was calculated from the results of the titration, then the solubility of Ba(IO3)2. Then make a curve as a function of log s I1/2 and log curves γ± as a function of I1/2. From the curves obtained, it can be concluded with respect to the Debye-Hückel limiting law. From the observation, solubility will increase with increasing concentration. S chart
plots against √ I have the linear regression equation y = 0.2327 x + 0.6757 which is
comparable to the equation log s = 2A√ I + log so. With the extrapolation (x = 0) obtained log s = 0.6757 and solubility (s) = 4.739 M. Solubility in the electrolyte solution depends on the ionic strength, and ionic activity coefficients only depend on
the ion charge and concentration. Of the relationship the mean of ionic activity coefficients increase with decrease in concentration.Keywords: barium iodate; Debye-Hückel; electrolyte solution; ionic activity coefficients; ionic strength.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan dalam menyatakan aktivitas yaitu agak lebih rumit dalam larutan elektrolit
daripada dalam larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit kuat menunjukkan penyimpangan berarti
dari perilaku ideal bahkan pada konsentrasi rendah yang disitu larutan nonelektrolit berkelakuan
seperti larutan ideal. Penentuan aktivitas dan koefisien aktivitas berkaitan dengan kepentingan
yang lebih besar untuk larutan elektrolit kuat (Castellan, 1983). Berdasarkan dari teori Debye-
Huckle dimana suatu diasumsikan bahwa suatu elektrolit kuat akan berdissosiasi secara
sempurna menjadi ion-ionnya. Selain itu juga diasumsikan bahwa pada konsentrasi yang sangat
encer interaksi yang terjadi antara ion-ion yang terdapat dalam larutan hanya gaya tarik-menarik
atau gaya tolak-menolak.
Salah satu cara untuk melihat bagaimana ketergantungan aktivitas ion pada kekuatan ion
adalah dengan jalan mempelajari perubahan kelarutan elektrolit yang sedikit larut, dimana pada
percobaan ini digunakan larutan barium iodat, sebagai akibat adanya penambahan elektrolit lain.
Elektrolit yang ditambahkan disini bukanlah suatu elektrolit dengan ion senama dengan bariun
iodat, tapi pada percobaan ini digunakan larutan KCl. Agar hukum Debye-Huckle konsentrasi
barium iodat yang digunakan harus berada dalam konsentrasi yang rendah,yaitu kelarutan ion <
0,01.
Landasan Teori
Salah satu cara untuk menunjukkan hubungan antara kekuatan ion dan aktvitas ion adalah
mempelajari perubahan kelarutan elektrolit yang sedikit larut (misalnya Ba (IO3)2) sebagai aikbat
adanya penambahan elektrolit lain (bukan ion senama, misalnya KCl). Agar hukum Debye-
Huckel dapat diterapkan, konsentrasi larutan elektrolit sedikit larut tersebut harus diukur dengan
tepat walaupun konsentrasinya rendah. Selain itu kelarutannya dalam air harus berada dalam
batas kisaran hukum Debye-Huckel, yaitu kelarutan ion < 0,01 M untuk elektrolit 1-1 (uni-
univalen) (Wahyuni, 2013).
Salah satu elektrolit yang memenuhi kriteria di atas adalah Ba(IO3)2 yang konsentrasinya
dapat di tentukan dengan menggunakan metode volumetrik yang sederhana. Dengan
menganalisis data yang diperoleh akan didapat koefisien ativitas rata-rata (γ±) (Wahyuni, 2013).
Menurut Wahyuni, 2013, aktivitas atau koefisien aktivitas suatu individu ion secara
percobaan tidak dapat ditentukan, karena itu di definisikan aktivitas rata-rata a±, dan koefisien
aktivitas rata –rata γ± yang untuk elektrolit 1-2 (uni-bivalen) didefinisikan sebagai berikut:
a± = (a+ a-2)1/3
γ± = (y+ y-2)1/3
c± = (c+ c-2)1/3
kelarutan teoritis bila γ± mendekati 1 satu (=1) yaitu pada keadaan dimana kekuatan ion sama
dengan nol (I=0). Karena γ± selalu menurun dengan meningkatnya kekuatan ion, maka baik
kelarutan dan hasil kali kelarutan, Ksp (dinyatakan dalam onsentrasi, bukan dalam aktivitas) dari
elektrolit yang sedikit larut akan meningkat dengan adanya penambahan elektrolit lain yang tidak
mengandung ion senama.
Nilai γ± nampaknya tidak bergantung pada jenis ion dalam senyawa sejauh ini asalkan
senyawanya adalah mempunyai tipe valensi yang sama. Teori Debye-Huckel memprediksi
bahwa dalam larutan yang cukup encer koefisien aktivitas ionic rata-rata hanya bergantung pada
muatan ion dan konsentrasinya, tetapi tidak bergantung pada karakteristik individual yang lain
dari ion (Wahyuni, 2011).
Kekuatan ion (I) harus dihitung berdasarkan semua ion yang berada di dalam larutan. Nilai
I terendah yang dapat digunakan untuk mengukur kelarutan dibatasi oleh kelarutan elektrolit
dalam air. Ekstrapolasi ke kekuatan ion sama dengan nol, dilakukan berdasarkan teori Debye-
Huckle untuk elektrolit kuat (Wahyuni, 2013).
Teori Debye-Huckle menyatakan bahwa untuk larutan dengan kekuatan ion yang rendah
(I<0,01) untuk eletrolit univalen (1-1), koefisien aktivitas rata-rata suatu elektrolit yang
berdisosiasi menjadi ion bermuatan Z+ dan Z- dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Log γ± = -A|Z+.Z-|❑√ IA = tetapan dan untuk larutan dengan pelarut air pada suhu 25°C nilainya adalah 0,509.
Tujuan Praktikum
Dalam percobaan penentuan kelarutan dan koefisien aktivitas elektrolit kuat ini
bertujuan untuk mengukur kelarutan barium iodat dalam larutan KCl dengan berbagai kelarutan
ion. Selain itu juga untuk menghitunn kelarutan Barium iodat pada I = 0 dengan jalan
ekstrapolasi, serta menghitung koefisien aktivitas rata-rata barium iodat pada berbagai nilai I dan
menguji penggunaan hukum pembatas Debye-Huckle.
METODE
Pada percobaan ini dilakukan tahapan sebagai berikut. Pada tahap pertama, membuat
larutan KCl berbagai konsentrasi dengan mengencerkan larutan KCl 0,1 M. Kemudian untuk
menjenuhkan larutan ditambahkan barium iodat. Analisis dilakukan terhadap konsentrasi IO3-
pada larutan jenuh dihitung dari hasil titrasi, selanjutnya kelarutan barium iodat (Ba(IO3)2).
Kemudian membuat kurva hubungan log s sebagai fungsi I1/2 dan kurva log γ± sebagai fungsi I1/2.
Dari kurva yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sehubungan dengan hukum pembatas
Debye-Huckel dan juga ketelitian metoda ini dalam menentukan aktivitas rata-rata. Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi : Larutan KCl 0,1 M; Ba(IO3)2 (dapat disiapkan dari
pencampuran KIO3 dan BaCl2); Na2S2O3 0,01 M; HCl 1 M; KI 0,05 gram/100ml; larutan kanji
1%, dan kertas saring. Peralatan yang digunakan antara lain adalah : Labu Erlenmeyer 250 ml
merk pyrex, labu takar 250 ml dan 100 ml merk pyrex, pipet tetes, buret, statis, klem penjepit,
pipet volume 25 ml, corong kaca.
Prosedur Kerja
Mengencerkan larutan KCl 0,1 M menjadi berbagai konsentrasi (0,1 M; 0,05 M; 0,02 M;
0,01 M; 0,005 M; 0,002 M; 0,001 M) dan memasukkannya dalam labu Erlenmeyer. Membuat
larutan Ba(IO3)2 dan menyaring endapannya (dari pencampuran 50 ml KIO3 0,5 M dan larutan 50
ml BaCl2 0,25 M). Kemudian menambahkan endapan Ba(IO3)2 ke dalam masing-masing labu
Erlenmeyer (±0,05 gram/100 ml), labu Erlenmeyer ditutup untuk mencegah penguapan.
Selanjutnya memenaskan lebu Erlenmeyer pada penangas bersuhu 50oC selama ±1 menit, setelah
itu menempatkan dalam penangas bersuhu 25oC selama 1 jam atau ruangan bersuhu tetap,
menutup labu Erlenmeyer untuk mencegah penguapan. Melakukan titrasi dengan memipet 25 ml
larutan dalam labu Erlenmeyer dengan pipet yang ujungnya telah dipasang kertas saring yang
berfungsi menyaring Ba(IO3)2. Menambahkan 1 ml larutan KI 0,5 g/L dan 2 ml HCl 1 M.
menitrasi segera dengan Na2S2O3 0,01 M (yang telah distandarisasi) hingga larutan berubah dari
warna merah kecoklatan menjadi kuning hingga kuning muda. Pada tahap ini menambahkan
beberapa tetes amilum 1% dan melanjutkan titrasi hingga warna biru-hitam menghilang.
Mencatat volume Na2S2O3 0,01 M yang diperlukan untuk menitrasi larutan sampel dalam
masing-masing labu Erlenmeyer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur kelarutan barium iodat dalam larutan KCl dengan
berbagai kekuatan ion, menghitung kelarutan barium iodat pada I = 0 dan menghitung koefisien
aktivitas rata-rata barium iodat pada berbagai I serta menguji penggunakan hukum Debye-
Huckle. Untuk menunjukkan antara kekuatan ion dan aktivitas ion dapat dilihat dari perubahan
kelarutan elektrolit yang sedikit larut dalam air, dalam hal ini Ba(IO3)2. Dari hasil percobaan
diperoleh data pengamatan sehingga diperoleh kurva sebagai berikut.
Tabel 1. Data volume titrasi tiosulfat
No. Labu
Erlenmeyer
Konsentrasi
larutan KCl
(M)
Volume
tiosulfat
untuk titrasi
(mL)
Konsentrasi
larutan jenuh
IO3- (M)
Kelarutan (s)
Ba(IO3)2 (M)
Log s
1 0,1 7,35 0,34 0,17 -0,76
2 0,05 8,11 0,15 0,075 -1,124
3 0,02 8,83 0,056 0,028 -1,552
4 0,01 9,3 0,026 0,013 -1,886
5 0,005 10,2 0,012 0,006 -2,221
6 0,002 11,4 4,3 x 10-3 2,15 x 10-3 -2,667
7 0,001 12,3 2,03 x 10-3 1,015 x 10-3 -2,993
Tabel 2. Data koefisien rata-rata (γ±) barium iodat pada berbagai nilai I
No. Labu
Erlenmeyer
Kekuatan ion
(I)I1/2 So/S (γ±) Log γ±
1 0,355 0,595 0,252 -0,598
2 0,1625 0,403 0,386 -0,413
3 0,062 0,249 0,535 -0,271
4 0,0295 0,171 0,669 -0,174
5 0,014 0,118 0,76 -0,119
6 5,225 x 10-3 0,0722 0,837 -0,077
7 2,5225 x 10-3 0,05 0,889 -0,051
Sebagai akibat penambahan elektrolit lain bukan senama KCl, dari hasil perhitungan
diperoleh grafik hubungan√ I terhadap kelarutan. Dapat dilihat bahwa kelarutan akan naik
dengan naiknya konsentrasi. Demikian juga sebaliknya, dari grafik plot s terhadap√ I diperoleh
persamaan regresi linear y = 0,2327x + 0,6757 yang sebanding dengan persamaan log s = 2A√ I
+ log so. Dengan jalan ekstrapolasi (x = 0) diperoleh log s = 0,6757 dan kelarutan (s) = 4,739 M.
-3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.50
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
f(x) = 0.232665803318684 x + 0.675726657316655R² = 0.894416818219005
Gambar 1. Kurva hubungan log s sebagai fungsi I1/2
I1/2
Linear (I1/2)
log s
I1/2
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
-0.7
-0.6
-0.5
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
f(x) = − 0.993594540161887 x − 0.00663164764336552R² = 0.998028447834163
Gambar 2. Kurva hubungan log γ± sebagai fungsi I1/2
Log γ±
Linear (Log γ±)
I1/2
log
γ±
Kelarutan pada larutan elektrolit bergantung pada kekuatan ion, dimana kelarutan semakin
meningkat dengan meningkatnya kekuatan ion. Teori Debye-Huckle memprediksi bahwa
logaritma koefisien ionik rata-rata adalah fungsi linear dari akar pangkat dua kekuatan ionik dan
slopenya bernilai negatif (Castellan, 1983). Koefisien aktivitas ionik hanya bergantung pada
muatan ion dan konsentrasinya. Hubungan antara keduanya dapat dilihat dari grafik yang
diperoleh dari hasil perhitungan. Sesuai grafik dapat dilihat bahwa koefisien aktivitas ionik rata-
rata naik dengan turunnya konsentrasi (Wahyuni, 2011).
Berdasarkan Hadyana, 1989, ternyata banyak endapan menunjukkan kelarutan yang
meningkat dalam larutan yang mengandung ion-ion yang tidak bereaksi secara kimia dengan ion-
ion endapan. Dalam larutan encer, koefisien aktivitas memiliki nilai mendekati satu. Dalam
larutan elektrolit yang lebih pekat, koefisien aktivitas berkurang dengan cepat, karena lebih
besarnya gaya tarik antara ion dengan muatan yang lebih besar. Keefektifan ion-ion dalam
memelihara kesetimbangan dengan demikian berkurang dan endapan tambahan harus melarutkan
demi mengembalikan aktivitas ini.
Teori Debye-Huckel menyediakan suatu representasi yang akurat tentang perilaku terbatas
dari koefisien aktivitas dalam larutan ionik encer. Gambaran dari struktur larutan ionik, awan ion
negatif sedikit lebih dekat ke ion positif daripada ion-ion positif itu sendiri, yang terdesak
menjauh. Dalam hal ini, setiap ion dikelilingi oleh atmosfer dari ion yang muatannya
berlawanan, muatan total pada atmosfir ini adalah sama, tetapi tandanya berlawanan. Jejari rata-
rata dari atmosfir ionik ini adalah 1/x, yang disebut panjang Debye. Karena x berbanding lurus
terhadap akar pangkat dua dari kekuatan ion, pada kekuatan ionik yang tinggi, atmosfir tersebut
lebih dekat ke ion dibanding pada kekuatan ionik rendah (Wahyuni, 2011).
SIMPULAN
Ketergantungan aktivitas ion pada kekuatan ion dengan jalan mempelajari perubahan
kelarutan elektrolit yang sedikit larut, digunakan larutan barium iodat, sebagai akibat adanya
penambahan elektrolit lain. Elektrolit yang ditambahkan disini bukanlah suatu elektrolit dengan
ion senama dengan bariun iodat, yaitu larutan KCl. Agar hukum Debye-Huckle konsentrasi
barium iodat yang digunakan harus berada dalam konsentrasi yang rendah,yaitu kelarutan ion <
0,01. Dari hasil yang diperoleh dari data percobaan, setelah dianalisis, diperoleh simpulan
bahwa, kelarutan barium iodat semakin meningkat dalam larutan KCl yang konsentrasinya
semakin tinggi dengan kekuatan ion yang semakin meningkat. Dari grafik plot s terhadap√ I
diperoleh persamaan regresi linear y = 0,2327x + 0,6757, dimana diperoleh kelarutan barium
iodat pada I (x) = 0 dengan ekstrapolasi adalah 4,739 M. Selain itu diketahui kelarutan pada
larutan elektrolit bergantung pada kekuatan ion, dan koefisien aktivitas ionik hanya bergantung
pada muatan ion dan konsentrasinya. Dari hubungan tersebut diperoleh koefisien aktivitas ionik
rata-rata semakin meningkat dengan turunnya konsentrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadyana, Aloysius Pudjaatmaka. 1989. Quantitative Analysis (Sixth Edition) by R.A. Day, Jr. and A.L.
Underwood. Jakarta : Erlangga.
W. Castellan, Gilbert. 1983. Physical Chemistry Third Edition. USA : Addison-Wesley Publishing
Company, Inc.
Wahyuni, Sri. 2011. Bahan Ajar (Handout) Kimia Fisika 2. Semarang : Jurusan Kimia FMIPA Unnes.
Wahyuni, Sri. 2011. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang : Jurusan Kimia FMIPA Unnes.