penatalaksanaan

7
Penatalaksanaan A. Medika Mentosa a. Pengobatan kausal Pengobatan yang tepat terhadap kausa diare diberikan setelah mengetahui penyebabnya yang pasti. Antibiotik diberikan jika kausanya infeksi enteral atau ditemukan bakteri pathogen pada pemeriksaan mikroskopis/biakan (Suharyono, 2003). Tabel Pedoman Pemberian Antibiotik Secara Empiris Pada Diare Akut Indikasi Pemberian Antibiotik Pilihan Antibiotik Demam (suhu oral >38,5 0 C), bloody stools,leukosit, laktoferin, hemoccult, sindroma disentri Kuinolon 3 – 5 hari Kotrimoksazole 3 – 5 hari Traveler’s diarrhea Kuinolon 1 – 5 hari Diare persisten (kemungkinan Giardiasis) Metronidazole 3x500 mg selama 7 hari Shigellosis Kotrimoksazole selama 3 hari Kuinolon selama 3 hari Intestinal Salmonellosis Kloramfenikol/

Upload: hikariii

Post on 28-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

A. Medika Mentosa

a. Pengobatan kausal

Pengobatan yang tepat terhadap kausa diare diberikan setelah

mengetahui penyebabnya yang pasti. Antibiotik diberikan jika

kausanya infeksi enteral atau ditemukan bakteri pathogen pada

pemeriksaan mikroskopis/biakan (Suharyono, 2003).

Tabel Pedoman Pemberian Antibiotik Secara Empiris Pada Diare

Akut

Indikasi Pemberian Antibiotik Pilihan Antibiotik

Demam (suhu oral >38,50C), bloody

stools,leukosit, laktoferin, hemoccult,

sindroma disentri

Kuinolon 3 – 5 hari

Kotrimoksazole 3 – 5 hari

Traveler’s diarrhea Kuinolon 1 – 5 hari

Diare persisten (kemungkinan

Giardiasis)

Metronidazole 3x500 mg selama 7

hari

Shigellosis Kotrimoksazole selama 3 hari

Kuinolon selama 3 hari

Intestinal Salmonellosis Kloramfenikol/Kotrimoksazole/

Kuinolon selama 7 hari

Campylobacteriosis Eritromisin selama 5 hari

EPEC Terapi sebagai Febrile Dysentry

ETEC Terapi sebagai Traveler’s diarrhea

EIEC Terapi sebagai Shigellosis

EHEC Peranan antibiotik belum jelas

Vibrio non kolera Terapi sebagai febrile dysentery

Aeromonas diarrhea Terapi sebagai febrile dysentery

Yersiniosis Umumnya dapat di terapi sebagai

febrile dysentri.Pada kasus berat :

Ceftriaxon IV 1 g/6 jam selama 5 hari

Page 2: Penatalaksanaan

Giardiasis Metronidazole 4 x 250 mg selama 7

hari.

Atau Tinidazole 2 g single dose atau

Quinacine 3 x 100 mg selama 7 hari

Ingtestinal Amebiasis Metronidazole 3 x 750 mg 5 – 10 hari

+ pengobatan kista untuk mencegah

relaps:

Diiodohydroxyquin 3 x 650 mg 10

hari atau Paramomycin 3 x 500 mg

10 hari atau Diloxanide furoate 3 x

500 mg 10 hari

Cryptosporidiosis Untuk kasus berat atau

immunocompromised :

(Zein, 2004)

b. Pengobatan simtomatik

i. Antiemetic : obat antiemetic seperti chlorprozamin dapat

mencegah muntah, mengurangi sekresi dan kehilangan

cairan bersama tinja.

ii. Antipiretik: obat antipiretik seperti preparat salisilat

(asetosal, aspirin) dalam dosis rendah dapat untuk

menurunkan panas yang terjadi akibat dehidrasi atau panas

karena infeksi penyerta, juda mengurangi sekresi cairan

yang keluar bersama tinja.

c. Pengobatan cairan

Ada dua jenis cairan:

i. Cairan rehidrasi oral

1. Oralit : CRO yang mengandung formula lengkap

NaCl, KCl, NaHCO3, dan glukosa atau

penggantinya.

Page 3: Penatalaksanaan

2. CRO tidak lengkap misalnya larutan garam gula

(LGG), larutan tepung beras-garam, air tajin, air

kelapa.

ii. Cairan rehidrasi parenteral

Menggunakan cairan ringer laktat.

(Suharyono, 2003)

B. Non medika mentosa

a. Menjaga nutrisi

b. Menjaga sanitasi dan hygiene

c. Selama periode diare, dibutuhkan intake kalori yang cukup bagi

penderita yang berguna untuk energi dan membantu pemulihan

enterosit yang rusak.

(Suharyono, 2003; DuPont, 1997)

Diagnosis Banding

1. Disentri

Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang

menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas

yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni: sakit di perut yang

sering disertai dengan tenesmus, berak-berak, dan tinja mengandung

darah dan lendir. Penyebabnya dapat berupa bakteri atau parasit, yaitu

Shigella spp., Salmonella spp., Campylobacter spp., Vibrio

parahaemolyticus, I’leisomonas shigelloides, EIEC (Enteriinnasive

E.coli) Aeromonas spp., Entamoeba histolytica atau Giardi lambha

(Jawetz, 1995).

2. Sindroma Kolon Iritable

Sindroma kolon iritabel adalah salah satu penyakit gastrointestinal

yang dikatakan paling sering ditemukan dalam praktek klinik.

Page 4: Penatalaksanaan

Prevalensi rata-rata secara keseluruhan di negara maju sebesar 10%

(Camilleri, 2001). Atau berkisar antara 9-24% (Quigley, 2003;

Longstreth, 2003; Gwee, 1996). Di Indonesia belum ada angka

prevalensi SKI. SKI merupakan kelainan biopsikososial dimana

terdapat interaksi dari tiga factor utama yakni psikososial, perubahan

motilitas dan meningkatnya fungsi sensoris dari usus (Callimeri,

2001). SKI ini dikhaskan oleh nyeri perut atau rasa tidak nyaman di

abdomen dan perubahan pola buang air besar seperti diare, konstipasi,

atau diare konstipasi bergantian serta rasa kembung dan begah

(Longstreth, 2003)

Page 5: Penatalaksanaan

Daftar Pustaka

Camilleri M. 2001. Management of the irritable bowel syndrome.

Gastroenterology; 120: 652-68

Camilleri M. 2001. Review article: tegaserod. Aliment Pharmacol Ther; 15: 277-

89.

DuPont HL. 1997. Guidelines on Acute Infectious Diarrhea in Adults, American

Journal of Gastroenterology, Vol.92, No.11, November 1997

Gwee KA, Gratiam JC, Mc Kendrick MW, Collins SM, Marshall JS, Read NW.

1996. Psychometric scores and persistence of irritable bowel after

infectious diarrhea. Lancet 1996; 347: 150-3.

Jawetz, E., 1995, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, edisi 16, 303-306, EGC,

Jakarta

Longstreth GF, Wilson A, Knight K, Wong J, Chiou CF, Barghout V. 2003.

Irritable bowel sindrome, health care use, and cost: a US managed care

perspective. Am J Gastroenterol; 98: 600-7.

Quigley EMM. 2003. Current concepts of irritable bowel sindrome. Review.

Scan J Gastroenterol; Suppl 237: 1-8.

Suharyono, dkk. 2003. Gastroenterologi anak Praktis. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI

Zein, Umar. 2004. Diare Akut Infeksius Pada Dewasa. Diunduh dari

http://www.repository.usu.ac.id