penatalaksanaan

6
Dasar penata-laksanaan fraktur wajah bagian tengah adalah imobilisasi atau mempertahankan posisibagian fraktur antara struktur superior yang utuh dengan mandibula di bagian inferior. Hal tersebut dicapai dengan melakukan fiksasi skeletal eksternal dan Internal biasanya dikombinasikan dengan fiksasi maksilomandibular. Menempatkan fragmen atau unit fraktur ke posisi yang benar dengan mandibula yang utuh akan mengarahkan frakmen ke anteroposterior (koronal) dan mediolateral (sagital) sehingga hanya hubungan superior/inferior yang masih harus diperbaiki. Karena penempatan ke superior yang berlebihan hampir tidak mungkin, maka dilakukan usaha untuk imobilisasi unit-unit fraktur setinggi mungkin. Deformitas sisa yang terjadi pada fraktur wajah bagian tengah meliputi wajah yang tampak iebih panjang dan dish face. Wajah yang panjang bisa djhindari dengan melakukan reposisi superior yang baik. Dish face diakibatkan karena beberapa fragmen fraktur bergeser ke posterior atau posterior canting dari aspek superior segmen fraktur pada waktu imobilisasi. Komplikasi ini sulit dihindari dan perlu dilakukan koreksi sekunder.

Upload: yunitairham

Post on 16-Aug-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fraktur le fort

TRANSCRIPT

Dasar penata-laksanaan fraktur wajah bagian tengah adalah imobilisasi atau mempertahankanposisibagian fraktur antara struktur superior yang utuh dengan mandibula di bagian inferior.Hal tersebut dicapai denganmelakukan fiksasi skeletal eksternal dan Internal biasanyadikombinasikan dengan fiksasi maksilomandibular. Menempatkan fragmen atau unit frakturke posisi yang benar dengan mandibula yang utuh akan mengarahkan frakmen keanteroposterior (koronal) dan mediolateral (sagital) sehingga hanya hubungansuperiorinferior yang masih harus diperbaiki. !arena penempatan ke superior yangberlebihan hampir tidak mungkin" maka dilakukan usaha untuk imobilisasi unit-unit fraktursetinggimungkin.Deformitas sisayang terjadi pada frakturwajahbagiantengah meliputiwajah yang tampak iebih panjang dan dish face. #ajah yang panjang bisa djhindari denganmelakukan reposisi superior yang baik. Dish face diakibatkan karena beberapafragmenfraktur bergeser keposterior atauposterior cantingdari aspeksuperior segmenfraktur pada waktu imobilisasi.!omplikasiinisulitdihindaridan perludilakukan koreksisekunder.a. $iksasi skeletal internal$iksasi skeletal internal dilakukandenganmelekatkankawat suspend(baja tahankaratukuran %"%&' atau %"( inchi" %")* atau %"* mm) pada titik tertentu di tulang bagian superior.+agianyangpalingseringadalahaperture" piriformis" spinanasalis" tonjolanmalar"arcus,ygomaticus dan prosesus ,ygomaticus ossis frontalis (lihat -b. &%-.. /). Denganperkecualianpengawatansirkum,igomatikyangditempatkandenganmenggunakanteknikawl atau jarum lurus ganda" penempatan alat ini memerlu-kan diseksi dan pembuatanlubang pada tulang. $iksasi kraniomaksilar terdiri atas perlekatan kawat suspensi padamaksila (atau pada alat)" sedangkan perlekatan terhadap mandibula disebut fiksasikraniomandibular. 0pabila mandibula utuh" atau karena perawatan bisa stabil" maka fiksasikraniomandibular Iebih dianjurkan dibanding kraniomaksilar" karena pendekatan inimerupakan perlekatan terbaik untuk mempertahankan posisi komponen maksila yangmengalami fraktur (-b. &%-))).b. $iksasi skeletal eksternal$iksasi skeletal eksternal tergantung penggunaan headcap yang terbuat dari gips atau framehalo (-b.&%-)*). Headcap dipasang dengan tempat untuk perlekatan kawat sus-pensi (hea1ywelding rods bekerja dengan baik). 0lat halo ditempatkan menempel kraniumdenganmenggunakansekrupyangmenembuslembarantulangkor-tikal sebelahhiar. !eduaalattersebut mempunyai manfaat yang nyata2 memungkinkan perlekatan kawat suspensi dalamarah anterosuperior" yang tidak bisa dicapai dengan fiksasi eksternal" yang dapat mem-bantudalam menangani kasus komplikasi dish face. 3eralatan ini juga diperlengkapi dengan sistemuntuk akti1asi dengan menggunakan elastik. 4ekanan aktif yang diperlukan untuk mereduksiimpaksiatau fraktur yangsudah lamaterjadinya bisa dicapaidenganmenggunakankawatyang mcnyilang pipi ke alat maksilar" yang diaktifkan dengan elastik. +aik headcap maupunhalo tidak nyaman" dan sukar ditoleransi oleh pasien.c. 5eduksi terbuka3eranan reduksi terbuka pada penanganan fraktur wajah bagian tengah tidaklah sebesar padafrakturmandibular.3engawatantransoseuspadatempat di manaterjadi pemisahansuturamengarahkan frakmen fraktur dengan tepat pada satu atau lebih dataran" tetapi jarangmemberikan stabilisasi atau imobilisasi yang baik" yang sangat diperlukan. 3elat tulang (pelatadaptasi) pada fraktur maksilar tertentu kadang-kadang diindikasikan pada keadaan khususyang memerlukan ostesintcsis" misalnya keadaan yang secara umum merupakankontraindikasi atau tidak dapat mentoleransi fiksasi mandibular 3enanganan fraktur le fort I&. $raktur le fort IDirawat dengan menggunakan arch baralat maksila dan mandibula" fiksasimaksilomandibula" dan suspensi kraniomandibular yang didapatkan dari pengawatan sirkum,igomatik. 0pabila segmen frakttur mengalami impaksi" maka dilakukan pengungkitan.6ntuk itu diperlukan tekanan yang besar" baik secara langsung menggunakan tangpengungkit" atau secara langsung menggunakan tang pengungkit" atau secara tidak langsungdenganmengunakantekananapadaalat gigi rahangatas(splintarchbar). 4ahapanyangpaling kritis adalah reduksi fraktur maksila dengan jalan mendorong (dengan jari) mandibulake arah superior ( tekanan balik akan terjadi di daerah dahi) sebelum dilakukan pengawatandengan kawat suspensi. !awat suspensi secara tidak langsung dilekat pada alat mandibular(splintarch bar) dengan menggunakan kawat skunder. 0pabila tidak berhasil mendapatkansuspensi pada fraktur le fort I maka bisa terjadi hilangnya freeway space" atau cacat kosmetikyaitu wajah panjang" atau keduanya. (. $raktur le fort II3enatalaksanaanfraktur lefort IIataupiramidaserupadenganlefort I. 3erbedaanyangmendasar adalah perlu dilakukan juga perawatan fraktur nasal dan dasar orbita. $raktur nasalbiasanyadireduksi dengantekniktertutup(closereduction)menggunakanmoldingdigitaldan splinting. .. $raktur le fort III$raktur le fort III" craniofasial disjunction" dirawat dengan menggunakan arch bar alat lain"fiksasi maksilomandibular" pengawatan langsung bilateral" atau pemasangan plat pada sutura,igomatikofrontalis dan suspensi kraniomandibular pada prosessus ,igomatikus ossisfrontalis. 7eperti pada fraktur le fort I" gaya ke arah superior yang mengenai mandibula padawaktu memasang kawat fiksasi merupakan persyaratan yang penting (kritis) untukkeberhasilan perawatan. 0pabila kawat suspensi dari alatpesawat maksilar atau mandibular(fiksasi ekstraskeletal) dilekatkan pada headcap atau pesawat halo" diperlukan pula reduksimanual terhadap elemn fraktur. 8angka waktu untuk imobilisasi fraktur le fort ber1ariasi)-'minggu" tergantung sifat fraktur dankondisi pasien. 5ontgen pasca-reduksi dan pasca-imobilisasi diperlukan untuk semua fraktur wajah bagian tengah" seperti halnya pada frakturmandibular.