pemungutan uranium dalam filtrat hasil …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854 - 5561
PEMUNGUTAN URANIUM DALAM FILTRAT HASIL DEKANTASI
DARI PELARUT AN PELAT ELEMEN BAKAR U3Si2-AI.
Torowati, Asminar
ABSTRAK
PEMUNGUTAN URANIUM DALAM FILTRAT HASIL DEKANTASI DARI PELARUTAN
PELA T ELEMEN BAKAR U3Si2-AI. Telah dilakukan penelitian tentang pemungutanuranium dalam filtrat hasil dekantasi dari pelarutan pelat elemen bakar menggunakan
larutan HCI dan HN03. Untuk proses pemurnian uranium dilakukan dengan metodeekstraksi pelarut menggunakan TBP-kerosin dan MIBK. Dari hasil penelitian harga Kd
dengan menggunakan MIBK dan TBP-kerosin masing niasing adalah 29,03% dan
98,51 %. Pemungutan kembali uranium yang ada dalam fase organik (proses stripping)
pada proses ekstraksi dengan TBP-kerosin dilakukan secara bertingkat menggunakan
H20. Efisiensi secara kumulatif dari proses stripping sampai 5 tingkat sebesar 98,17 %sehingga uranium yang masih berada dalam fase organik sebesar 0,34%. Dari penelitian
ini uranium yang terpungut dengan proses ekstraksi menggunakan TBP-kerosin adalah10,32% dari 12,15% uranium yang ada pada filtrat hasil dekantasi dari pelarutan PEBtersebut.
PENDAHULUAN
Dalam setiap tahapan proses
pembuatan pelat elemen bakar (PEB) selalu
melalui pengujian yang ketat oleh kendali
kualitas uji tak merusak agar PEB yang
dihasilkan memenuhi spesifikasi yang telah
ditentukan. Adanya pengujian yang sangat
ketat tersebut mengakibatkan sering timbul
berbagai bentuk gagalan terutama dalam
bentuk gaga Ian pelat. Gagalan PEB masih
mengandung uranium (U) dengan kadar yang
cukup tinggi sehingga perlu adanya usaha
untuk pemungutan U baik dalam bentuk serbuk
U3Si2 maupun larutan uranil nitrat (UN).Sebagai langkah awal dalam proses
pemungutan U dari PEB terlebih dahulu
dilakukan pelarutan terhadap PEB guna
melepaskan AI yang berfungsi sebagai
kelongsong dalam PEB tersebut. Pelarutan
awal dari PEB dilakukan menggunakanlarutan NaOH.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut(2)
U3§.!2 - AI + NaOH + H20U3Si2 + NaAI02 + 3/2 H2 (1)
Dari pelarutan tersebut akan dihasilkan
?n
serbuk U3Si2 dan Natrium Aluminat (NaAI02)dan larutan dalam bentuk gel-gel/koloid.
Serbuk U3Si2 dipisahkan dengan cara
dekantasi. Serbuk U3Si2 dengan butiran yangkecil/halus sangat sulit didekantasi karena
terjebak di dalam gel-gel tersebut, sehingga U
yang terpungut tidak maksimal, dengan
demikian filtrat tersebut disamping masih
mengandung U yang cukup besar. Oleh
!<arena itu perlu adanya usaha untuk
memungut atau meminimalisasi U yang adadalam filtrat hasil dekantasi tersebut
Dalam upaya untuk memungut atau
meminimalisai U yang ada didalam filtrat hasil
dekantasi perlu dilakukan pelarutan terhadap
gel gel tersebut dengan menggunakan larutanasam.
Pelarutan uranium dengan asam
klorida(HCI) akan terbentuk senyawa uranil
klorida { U02CI2} sedangkan dengan asam
nitrat (HN03) terbentuk senyawa uranil nitrat(1,3)
{U02(N03)2}'Proses pemurnian uranium dalam
media HCI akan optimum apabila pelarut
organik yang digunakan adalah metyl iso butyl
ISSN 0854 - 5561
keton (MISK), sedangkan uranium yang
berada dalam media HN03 optimum dengan
menggunakan pelarut organik TSP-kerosin.(1,2,3)
Stabilitas senyawa komplek U sangat
tergantung pada anion asam pembentuk
Komplek tersebut. Stabilitas senyawa komplekakan semakin besar apabila ion
pengompleknya berasal dari asam yangsemakin lemah.(2) Dengan demikian akan
memudahkan dalam pemilihan pelarut organik
yang akan digunakan untuk proses ekstraksi
dalam rangka pemurnian uranium.
Hipotesa dalam penelitian ini adalah
pelarutan filtrat hasil dekantasi dari pelarutan
PES dilakukan dengan menggunakan HCI dan
HN03 apabila volume HCIDHN03 makalarutan berada dalam suasana HCI, sehingga
proses pemurnian uranium akan lebih baik
menggunakan pelarut organik MISK yang
ditunjukkan dengan harga koefisien distribusi
(Kd).
Dengan adanya hipotesa tersebut
maka dalam penelitian ini dilakukan pelarutan
terhadap filtrat dengan menggunakan HCI dan
HN03 pekat sedangkan proses pemurniandilakukan dengan menggunakan MISK danTSP-kerosin,
TATA KERJA
1. Bahan:
Pelat elemen bakar U3Si2-A1, NaOH,
HN03 pure, H2S04 pekat, H20, TritisolVanadil sulfat, Asam amidosulfonat,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil-hasil Penelitian ESN Tahun 2005
Ferro sulfat, Ammonium molibdat, Triti!t9.I,
Kalium Sikromat, kertas saring 7.1:
2. Peralatan:
Seker gelas, labu ukur, pipet ukur,
pemanas, stirer, alat pemotong, timbangan
Sartorius, seperangkat alat Titroprosesor,
tungku pemanas.3. Langkah Kerja :
a. Pelat elemen bakar dipotongkecil-kecil kemudian
dilarutkan dalam larutan
NaOH.
b. Hasil pelarutan didekantir,
selanjutnya larutan hasH
dekantir dilarutkan dengan HCI
dan HN03 pekat.c. Hasil pelarutan tersebut
(pada butir b.) diekstraksi
menggunakan TSP -kerosin dan MISK
dilanjutkan analisis uraniumdalam larutan fase air hasil
masing-masing prosesekstraksi.
d. Larutan fase organik hasil
proses ekstraksi
menggunakan TSP-kerosin
dilakukan stripping
menggunakan H20 650C.Uranium dalam larutan fase
air hasil stripping dianalisis.
Stripping dilakukan secara
bertingkat.
Tabel 1. Data dan U dan U3Si2 sebelum pelarutan dan setelah pelarutan.
No. DataSebelum di larutkanSetelah di larutkan
1.
Serat U dalam PES 2,3408 gram2,0564 gram2.
Serat U~Si? dalam PES2,5244 gram2,2293 gram
Dari pelarutan diperoleh hasil bahwa berat U
yang terpungut 2,0564 gram, dibandingkan
dengan berat U awal dalam PES maka ada
21
kehilangan U sebesar 0,2844 gram (12,15%).
Hilangnya U terjadi pada proses dekantir,
karena adanya butiran-butiran U3Si2 yang
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
halus terjebak di dalam larutan/filtrat hasil
dekantir pad a pelarutan awal PEB yangberupa gel-gel/koloid.
Hasil koefisien distribusi (Kd) dari
proses ekstraksi dengan menggunakan MIBK
dan TBP-kerosin masing masing adalah29,03% dan 98,51%.
Dengan melihat data yang diperoleh
ternyata harga Kd dengan menggunakan
MIBK jauh lebih kecil dibandingkan dengan
menggunakan TBP-kerosin, sedangkan dalam
pelarutan filtrat volume HCI pekat yang
digunakan lebih banyak dibandingkan dengan
volume HN03 pekat (8: 1), maka dimungkinkanlarutan cenderung dalam suasana HC!.
Berdasakan pustaka dijelaskan bahwapelarut organik MIBK akan lebik baik
digunakan apabila unsur yang diekstraksi
dalam suasana HCI, ternyata hasilnya
sebaliknya bila dibandingkan dengan prosesekstraksi menggunakan TBP-kerosin.
Hal ini ada beberapa dugaan yang terjadiyaitu:
1 Adanya HN03 dalam senyawakomplek klorida akan mengganggu
dalam proses ekstrasi menggunakan
MIBK sehingga harga Kd keci!.
2 Dalam pelarutan filtrat dengan HCI
12
Jum~~
8
6
4
2
ISSN 0854 - 5561
dan HN03 senyawa yang terbentuk
cenderung dalam bentuk senyawa
uranil nitrat sehingga akan mudahdiekstraksi denganTBP-kerosin ditan
dai dengan harga Kd cukup besar.Dengan berdasar harga Kd maka
proses stripping hanya dilakukan untuk fase
organik yang berasal dari proses ekstraksimenggunakan TBP-kerosin.
Tabe!. 2. Efisiensi hasil stripping bertingkatsecara kumulatif.
No. TingkatEfiseinsi Uranium
Strippingterpungut (%)
1.I 46,46
2.II 70,90
3.
III 89,30
1-.4.
IV 96,735.
V 98,17
Hasil proses stripping bertingkat
secara kumulatif sampai 5 tingkat mampu
memungut U sampai 98,17% (table 2) dengan
demikian U yang masih berada dalam fase
organik sebesar 0,34%«50 ppm), sehinggabisa dilimbahkan.
o
III
Tingkat strippin
v
Gambar 1. Hubungan antara tingkat stripping dengan jumlah U (%)
??
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Dari gambar 1. di atas terlihat bahwa
proses stripping mulai tingkat I sampai tingkat
IV terjadi kenaikan jumlah U yang cukup besar
tetapi setelah proses stripping tingkat IV ke V
hanya sebesar 1,44% sehingga untuk proses
stripping V ke VI sudah tidak terjadi kenaikan
-LJ yang signifikan lagi di samping itu uranium
yang masih ada dalam fase organik cukup
kecil yaitu 0.34% sehingga larutan sudah dapat
dilimbahkan «50 ppm). dengan demikian
proses stripping efektif dilakukan sampai
tingkat V.
Dari hasil penelitian ini berarti dapat
memungut kembali uranium sebesar 10.32
% dari 12.15% U yang ada dalam filtrat hasil
dekantir pada pelarutan PEB tersebut.
KESIMPULAN
1. Harga Kd dalam proses ekstraksi
menggunakan MIBK dan TBP-kerosin
masing masing adalah 29.03% dan
98.51%.
2. Proses stripping hanya dilakukan pada
fase organik hasil ekstrasi dengan TBP
kerosin. dengan proses stripping sampai 5
tingkat mampu memungut uranium sampai98.17%.
3 Dalam penelitian ini mampu memungut
sampai 10,32% dari 12.15% uranium yangada dalam filtrat hasil dekantasi dari
pelarutan PEB U3Si2-AI.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimaksih
kepada Bpk. Ir. Supardjo. MT .• Bpk. Ir.
Wijaksana. Bpk. Drs.Yusuf Nampira.M.Sc. dan
Bpk Ir. Budi Briyatmoko, M.Eng, yang telah
23
ISSN 0854 - 5561
memberi bimbingan serta Bpk. Boybul,
Dipl.Kim. yang telah membantu dalam analisis,
sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat
berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
1. BENEDICT,M .• PIGFORD,T., LEVI,H.,
"Nuclear chemical engineering," 2nd .
McGraw-Hili Book Company, 1981.2. HROVART,M.F .•and Hassel.H.W.,Resent
Status and Future Aspect of Plate Type
Fuel Element Technology With High
Uranium, density at Nukem • Proceeding of
The International Meeting on Research andTest Reactor Core Conversion from heu to
leu Fuels. Argonne. lilionis. USA, November
8-10,1982.
3. NUR,M.,R. •••Dissolution of pulverized
uranium oxide in hydrochloric acid
solutions." Proseding presentasi ilmiah daurbahan bakar nuklir, Batan. 2001.
4. YUWONO. I.. " pengaruh Suhu, Komposisi
TBP-Kerosin dan Keasaman Umpan
Ekstraksi Pada Efisiensi Reekstraksi, "
Proseding Pertemuan Ilmiah, PPNY.
Batan Yogyakarta, 1988
5. Arthurt I. Vogel. "A. text book of makro and
micro qualitative inorganic analisis".
Longmans Green and Co. London - NewYork. Toronto. 1953.
6. Nampira. Y., "Pelarutan elemen bakar
uranium silisida menggunakan larutan
basa dan asam", Proseding presentasiilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V,
P2TBDU dan PPBGN. BATAN , Jakarta,2000.