kompatibilitas matrik ai dencan bahan …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
KOMPATIBILITAS MATRIK AI DENCANBAHAN BAKAR JENIS UMo
Aslina Br.Ginting
ISSN 0854 - 5561
ABSTRAK
KOMPATIBILITAS MATRIK AI OENGAN BAHAN BAKAR JENIS UMo. Kompatibilitas
matrik AI dan bahan bakar UMo ditandai dengan tidak te~adinya reaksi antara matrik AI
dengan UMo. Untuk membuktikan ada tidaknya interaksi bahan bakar UMo dengan matrik
AI dilakukan penelitian tentang kompatibitas matrik AI dengan bahan bakar UMo
menggunakan alat Differential Thermal Analysis (OTA) dari temperatur 30°C hingga 1700°C
dengan kecepatan pemanasan 10°C/menit. Oari analisis diperoleh hasil bahan bahan
bakar jenis UMo dengan kandungan Mo 7%, 9%, 10% dan 15% mengalami perubahan
fasa dari fase a + cS menjadi fasa a + y pada temperatur 576,52°C hingga 580,16 °C. Padatemperatur 643,04°C hingga 645,37°C terjadi puncak endotermik yang menunjukkan
terjadinya peleburan matrik AI. Pada temperatur 669.25°C hingga 679.14°C terjadi reaksi
eksotermik yang menunjukkan interaksi antara leburan matrik AI dengan UMo dengan
melepaskan sejumlah panas dan pada temperatur 1339.1 OoC hingga 1344,26°C te~adi
reaksi endotermik yang menunjukkan terjadinya reaksi antara lelehan matrik AI dengan
uranium membentuk senyawa UAlx dengan menyerap sejumlah panas. Oari hasil analisis
ini dinyatakan bahwa matrik AI sangat kompatibel dengan bahan bakar UMo hingga
temperatur 643.03°C tetapi diatas temperatur tersebut matrik AI telah bereaksi denganbahan bakar UMo.
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil analisis fabrikator
ditunjang dengan keselamatan operasi reaktor
bahwa pelat elemen bakar U3Si2-AI dengan
tingkat muat uranium 2,9 g/cm3 dan 3.6 g/cm3
sang at baik di gunakan sebagai bahan bakar
di dalam reaktor1J. Sedangkan untuk tingkat
muat uranium 4.2 dan 4.8 g/cm3 data analisis
fabrikasi menunjukkan bahwa kedua pelat
elemen bakar tersebut tidak mengalami
kendala dalam proses fabrikasi tetapi
penggunaannya didalam reaktor sedang dalam
penelitian.
Tetapi untuk bahan bakar U3Si2-AI
dengan tingkat muat uranium 5.2 g/cm3 pada
proses tabrikasi mengalami kendala dalam hal
ketebalan kelongsong AIMg-2 yang
dipersyaratkan. Bila muatan uranium
ditingkatan menjadi 5.2 g/cm3 menyebabkan
volttme inti elemen bakar akan meningkat
sehingga berpengaruh kepada perubahan
ketebalan kelongsong AIMg2. Hal ini tidak
24
diinginkan karena tidak sesuai dengan
persyaratan tabrikasi pelet elemen bakar
reaktor riset karena ketebalan kelongsong
bahan bakar yang dipersyaratkan adalah
minimum 0.25 mm dan maksimum 0.36mm.
Oleh karena itu dalam meningkatkan muatan
uranium. dilakukan penelitian dan pengem
bangan bahan bakar reaktor riset untuk
mencari bahan bakar maju yang mempunyai
densitas lebih tinggi dari bahan bakar U30B-AI
maupun U3Si2-AI. Salah satu bahan bakar
maju yang mempunyai densitas tinggi sekitar
18,6 g/cm3 adalah paduan UMo-AI.
Paduan UMo dipilih sebagai bahan
bakar maju reaktor riset dan sekaligus sebagaipengganti bahan bakar U30B dan U3Si2• Paduan
UMo mempunyai densitas sekitar 18,6 g/cm3
dibanding bahan bakar U3Si2 hanya sekitar 12.2
g/cm3[2] , sehingga paduan UMo tersebut denganmudah dapat dibuat menjadi elemen bakar nuklir
dengan tingkat muat uranium lebih besar dari 6
9 U/cm3. Keunggulan lain yang dimiliki paduan
ISSN 0854 - 5561
UMo adalah mempunyai daerah fasa gamma (y)
relatif besar dan mempunyai kompatibilitas
serta stabilitas panas dengan matrik AI relatif
baik[3] . Karena keunggulan yang dimiliki oleh
paduan UMo tersebut maka paduan UMo
tersebut merupakan salah satu bahan bakar
reaktor riset yang perlu dipelajari dan dilakukan
penelitian dan pengembangan teknologi
fabrikasinya.
Proses fabrikasi untuk pembuatan
bahan bakar jenis UMo, paduan UMo tersebut
harus didispersikan dengan matrik AI, dimana
matrik AI tersebut berfungsi sebagai penghantar
panas dalam bahan bakar serta berfungsi untuk
mengisi kekosongan porositas yang terdistribusididalam bahan bakar UMo. Oistribusi matrik AI
yang merata didalam bahan bakar UMo
menyebabkan tidak terjadinya pengelembungan
bahan bakar sewaktu digunakan di dalam
reaktor . Begitu pentingnya kegunaan matrik AI
di dalam bahan bakar UMo maka perlu
dipahami dan diketahui fenomena yang terjadi
akibat interaksi paduan UMo dengan matrik AI.
Oiduga fenomena tersebut akan menyebabkan
perubahan karakter didalam bahan bakar.
Kompatibilitas matrik AI dan bahan
bakar UMo ditandai dengan tidak terjadinya
reaksi antara matrik AI dengan UMo. Salah
satu langkah yang dilakukan untuk membuktikan
kompatibilitas matrik AI dan bahan bakar UMo
dengan mempelajari fenomena interaksi bahan
bakar UMo dengan matrik AI dengan alat
Differential Thermal Analysis (OTA). Oari
beberapa informasi ilmiah diketahui bahwasebelum bahan bakar UMo irradiasi didalam
reaktor dilakukan beberapa proses yaitu proses
atomisasi dalam pembuatan serbuk UMo yang
dilanjutkan dengan proses fabrikasi. Pada
penelitian sebelumnya telah dilakukan analisis
tentang kompatibilitas matrik AI dengan bahan
bakar lama yaitu U30a dan U2SiP.4]. Oari hasil
analisis OTA terse but diperoleh bahwa bahan
bakar U30a dan U2Si3 sangat stabil terhadap
panas hingga temperatur 600oe. Tetapi diatas
6000e yaitu pada 637,5°e bahan bakar U30a
• telah bereaksi dengan matrik AI membentuk
U02 dan AI203 dan pada akhir reaksi termik
terjadi pembentukan senyawa UAlx (UAI2,UAI3
25
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
dan UAI4) [3.41.Sedangkan U2Si3 mengalami
reaksi termik pada temperatur 639Pe
membentuk senyawa U(AI,Si)x yang diikuti oleh
pembentukan senyawa UAlx pada temperatur1372°e[5,6],
Berdasarkan informasi dan hasil analisis
terhadap kedua bahan bakar diatas maka untuk
mengetahui kompatibilitas matrik AI denganbahan bakar UMo perlu dilakukan suatu
pembuktian Kemudian hasilnya akan
dibandingkan dengan fenomena yang terjadi
pada bahan bakar U30a dan U2Si3. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan kepada fabrikan bahan bakar reaktorriset untuk memahami karakter bahan dalam
mendesain bahan bakar jenis UMo,
METODELOGI PENELITIAN
1. Bahan:
Bahan Bakar UMo-AI dengan kandungan Mo
7%, 9%, 10% dan 15%2. Peralatan :
Differential Thermal Analysis (DTA)
3.Cara KerjaSampel U Mo-AI hasil peleburan U
dan Mo logam dengan kandungan Mo 7%, 9%,
10% dan 15% disiapkan, kemudian masing
masing ditimbang seberat 85 mg. Sampel
bahan bakar dengan kandungan Mo 7% yang
sudah diketahui beratnya dimasukkan kedalamkrusibel Alumina. Kemudian dimasukkan
kedalam chamber OTA rod untuk divakumkan
hingga tekanan 10-1bar. Setelah tercapai
kondisi vakum selanjutnya chamber OTA rod
dialiri gas Argon dengan tekanan 2,5 bar.
Analisis kompatibilitas matrik AI dengan bahan
bakar UMo dilakukan pad a temperatur
ruangan hingga mencapai temperatur 17000e
dengan kecepatan pemanasan 10oe/menit
dengan 2x pengulangan pengukuran [7,a].
Langkah pengukuran yang dilakukan terhadap
bahan bakar dengan kandungan Mo 7%,
dilakukan dengan cara yang sama terhadap
masing-masing bahan bakar dengankandungan Mo 9%, 10% dan 15%. Hasil
analisis OTA berupa terrnogram puncakendotermik atau eksotermik dievaluasi .
Temperatur mulai terbentuknya puncak
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
tersebut disebut onset temperatur dan titik
akhir terbentuknya puncak tersebut disebut top
temperatur. Sedangkan luas puncak yang
terbentuk menunjukkan jumlah panas yangdibutuhkan atau dilepaskan.
HASIL .DAN PEMBAHASAN
Dari analisis kompatibilitas yang
dilakukan terhadap paduan UMo-AI dengan
kandungan Mo 7% ,9%, 10% dan 15%,
diperoleh hasil bahwa matrik AI sangat
kompatibel dengan bahan bakar UMo hingga
temperatur pemanasan 643,04°C. Tetapi pad a
temperatur 580,16°C paduan UMo dengan
kandungan 7% Mo telah mengalami
perubahan fasa dari fasa a + 8 menjadi fasa
ISSN 0854 - 5561
a + Y [91. Perubahan fasa ini ditunjukkan
dengan adanya perubahan base line aliran
panas dari pengukuran pad a temperatur
580.16°C seperti yang terlihat pad a puncak 1
Gambar-1. Perubahan fasa yang terjadi pad a
temperatur !;i80,16°C tidak menyebabkan
interaksi matrik AI dengan bahan bakar UMo.
Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis termal
masing-masing terhadap serbuk AI 99,999%
dan UMo seperti yang ditunjukkan Gambar 2adan 2b. Dari hasil analisis ini terlihat aliran
panas untuk serbuk AI 99,999% mulai berubah
pad a temperatur 660,52°C, sedangkan aliran
panas bahan bakar UMo telah berubah pada
temperatur 578,63°C.
-..,..--...• ~_;;:;:;;;;._~-;~-, 03-22~5·-·······1····· "T--'···
Heat Flow/ mW
130 l' Exo
110
90
experiment: Ujl UMo-Ai 1'%,3G-155OoC.100C1men Atm. : ArProcedure: UJIUMo-AI15%.30-155OoC.100C1men(Ulangan) (Seq 1)
.····-·--r·..·-_·__m ••• ···T ----·- •.·····-1 ---'---'T-- ----0: __ j -.----r-- ----.-----r
3
5
Crucible: Al203 1Ma •• (mg) :120.7
-30
200 300 400 500 600•• mmm ••••• L- ..-----L-_.__, .L... 700I 800I 900! 100(0 1100
L.....-J1200!
141300 1400
1. 'Temperaturel ·C. !
Gambar-1. Reaksi Termokimia Kompatibilitas Matrik AI Dengan UMo Pada
Kandungan Mo 7%
26
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
~A_~,I Feg. : Experiment: AI stand,30-75OoC,100C1men (14-03-05 ~: Ar03-14-05 Procedure: AI sland,3()"75OoC,100C/men (14-03-05) (Seq 1).---r
Heat Flowl mWo
-25Onset Temp - 660,52oC
-75
-100
-125
-150
-175
-200
-225
-250
Crucible: A1203.JMass (mg) 85.1
50 100 150, 200 250i 300 350 ~O 450 5~0 550 600, 650
r---,Heat Flow/ mW
t Exo0.0005
0.0004
0.0003
Gambar-2a. Termogram DTA serbuk AI 99,999%
Fig. : Experiment: Mo Standard, 3()"10000C,100C/mt (07-o1JQfi),: Ar01-07-05 Procedure: Ut.,1o.. '. 3O-10000C,100C1mt (31-12-0.4) (Seq 1)
Crucible: AI 100 I,d
Mass (mg) H7.5
50,
100 160,200, 250 300 350 400, 450, 500, 550 600 Temperaturel ·C
Gambar-2b. Termogram DTA Bahan Bakar UMo
27
•••. 'iI<
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854 - 5561
Oari Gambar-1 puncak -2 diperoleh
bahwa pada temperatur 645,37°c hingga
temperatur 661,28°c paduan UMo dengan
kandungan Mo7% mengalami reaksi peleburan
matrik AI dengan membutuhkan panas sebesar132,85J/g. Fenomena peleburan matrik AI ini
diindikasikan dengan terjadinya reaksi termo
kimia endotermik pad a onset temperatur
645,37°c dan berakhir pad a top temperatur661 ,28°C. Hal ini menunjukkan bahwa matrik
AI didalam UMo 7% mulai melebur padatemperatur 645,37°c dan berakhir melebur
pada temperatur 661,28°c dengan membutuh
kan panas sebesar 132.85J/g.
Pad a pemanasan lebih lanjut terhadappaduan UMo 7% pad a temperatur 679,14°c
hingga 719,20°c seperti yang ditunjukkanpada Gambar-1 puncak-3, jelas terlihat bahwa
hasil leburan matrik AI secara langsungbereaksi dengan bahan bakar UMo memben
tuk senyawa U(AI,Mo)x[9). Reaksi pembentukan
senyawa U(AI,Mo)x ditunjukkan denganterjadinya reaksi termokimia eksotermik secara
cepat setelah terjadi reaksi peleburan matrik
AI. Pembentukan senyawa U(AI,Mo)x mulai
terjadi pada onset temperatur 679,14°c dan
berakhir pada top temperatur719,20°c dengan
mengeluarkan sejumlah panas sebesar
358,64J/g seperti yang ditunjukkan padapuncak 3 Gambar-1. Reaksi termik eksotermik
••••
UMo + AI (padat)
UMo + AI (padat)
UMo + AI (Iiq )
UMo + U(AI,Mo)x
UMo + AI (padat)
UMo + AI (Iiq)
UMo + U(AI,Mo ) xUAlx + Mo
pada puncak-3 terjadi berdekatan dengan
puncak endotermik peleburan matrik AI yangterjadi pada puncak-2. Hal ini disebabkan
karena adanya pengikatan atau difusi lelehanmartik AI kedalam bahan bakar UMo secara
cepat, yang di.sebabkan karena lelehan matrik
AI mempunyai kontak antar muka dengan gaya
gerak yang lebih besar sehingga ikatan
intermetalik lelehan AI dengan UMo terjadisecara simultan dengan reaksi peleburan matrik
AI(9). Pembentukan senyawa U(AI,Mo)x pada
reaksi eksotermik tersebut menunjukkan
bahwa pemanasan hingga temperatur
719,20°c terbentuk dua senyawa UAlx dan
UMo dalam kondisi meta stabil, sehingga
pemanasan lebih lanjut pada temperatur
1339,11°c sampai dengan 1346,13°c terjadi
reaksi termokimia membentuk puncak
endotermik yang menunjukkan terjadinyapembentukan senyawa UAlx (UAI4, UAI3 dan
UAI2) dari senyawa U(AI,Mo)x seperti yang
terlihat pada puncak 4 Gambar-1.
Pembentukan senyawa UAlx (UAI4, UAI3 dan
UAI2) terjadi disebabkan oleh pengikatanlogam uranium dengan lelehan matrik AI
membentuk senyawa tersebut (9.10J.
Reaksi termokimia yang terjadi pada
bahan bakar UMo-AI dapat terjadi menurutreaksi berikut [4, 9J.
(580°C)
(645.37°C)
(679.14°C)
(1339.11°C)
Fenomena kompatibitas matrik AI
dengan bahan bakar UMo pad a kandungan Mo
7% hampir sama dengan bahan bakar UMopada kandungan Mo 9% 10 % dan 15%. Pad a
bahan bakar UMo dengan kandungan Mo 9%,
10% dan 15% terjadi reaksi termokimia
sebayak 4 (empat) tahap. Sedangkan pada
bahan bakar UMo dengan kandungan Mo 7%
terjadi reaksi termokimia sebanyak 5 (lima)tahap . Terjadinya perbedaan reaksi termik
pada bahan bakar Mo 7% dibanding dengan9%, 10% dan 15% disebabkan karena kan-
28
dung an matrik AI didalam bahan bakar Mo 7%
lebih besar dibanding dengan kandunganmatrik AI didalam bahan bakar UMo 9%,10%
dan 15%, sehingga menyebabkan interaksi
matrik AI dengan uranium membentuk
senyawa UAlx terjadi lebih besar. Hal ini
didukung oleh terbentuknya puncak
endotermik pad a temperatur 1425,86°c hingga
1478,62°c seperti yang terlihat pad a puncak-5Gambar-1. Puncak endotermik. tersebut
menunjukkan terjadi reaksi termokimia
lanjutan untuk pembentukan senyawa UAlx
ISSN 0854 - 5561
dengan membutuhkan panas sebesar 21,14
JIg. Fenomena reaksi termik kompatibilitas
matrik AI dengan bahan bakar UMo untuk
7%,9%,10% dan 15% Mo secara menyeluruh
ditunjukkan pada Gambar-1 hingga Gambar-5
dan pad a Tabel-1.Oari Gambar -3 dan 4 terlihat bahwa
bahan bakar UMo dengan kandungan 9% dan
10 %Mo mengalami perubahan fasa dari fasa
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
a + 8 menjadi fasa a + y [9] pad a masing
masing temperatur 578,63°C dan 578,48°C
seperti yang terjadi pad a kandungan Mo
7%pada suhu 580,160C. Fenomena ini
ditunjukkan dengan adanya perubahan base
line aliran panas dari pengukuran padatemperatur 578,63°C dan 578,48°C seperti
yang terlihat pad a puncak-1 Gambar-3 dan
puncak-1 Gambar-4
DI-~~!!~.~J Fig. : Experiment: Ujl UMo-Al9%.3G-155OoC.100C1men 17..Q1.d1i.: At03-17-C15 Procedure: Uji UMo-Al5%.3G-155OoC.100C1men 15-03-05 (Seq 1)
............---r r -,- ···········r······· r , ·T···· .. · .. , ········T··· ·· . ······r·· ----,Heat Flowl mW
1~0 if' Exo150
Crucible: Al203 1Maas(mgl :103.5
......, 1' I· ··· ·1il
130
110
Onset point: 643.57 ·C90 Peak 1 top : 661.03 ·C
Enthalpy I JIg: 129.5703 (Endothermic effect)
70
50
3D
10
Onsel point: 673.34 ·CPeak 1 top: 709.74 ·C
Enthalpy I JIg: -350.9522 (Exothermic effect)
4,...::10
-30
Onset point: 1 340.97 ·CPeak 1 top: 1 353.56 ·C
Enthalpy I JIg: 26.2071 (Endothermic effect)
2200 300 400 500 600' i700 800 900 1000 1100 1200 1300 Temperature/"C
.•. _L __ .l.....•....•..•._.L_.----L- _.L ..Ll- L. __ L._ L _.L .1..•••..............L 1. ---'- ..•
Gambar-3. Reaksi Termokimia Kompatibilitas Matrik AI Dengan UMo Pad aKandungan Mo 9%
Oari hasil analisis terlihat bahwa
kedua paduan ini sangat kompaktibel dengan
matrik AI hingga temperatur pemanasan
643,04°C. Pada temperatur 643,57°C hingga
661,03°C matrik AI dalam paduan UMo 9%
mengalami reaksi peleburan yang ditunjukkan
oleh pembentukan reaksi endotermik pada
temperatur 643,57°C hingga 661,03°C seperti
yang terlihat pada puncak-2 Gambar-3. Reaksi
peleburan matrik AI terse but membutuhkan
panas sebesar 129,57J/g. Oari puncak -3
_ Gambar-3 jelas terlihat bahwa hasil leburan
matrik AI pada temperatur 643,57°C hingga661,03°C secara langsung bereaksi dengan
29
paduan bahan bakar UMo membentuk
senyawa U(AI,Mo)x . Hal ini diindikasikan
dengan pembentukan puncak eksotermik
secara cepat dan simultan dengan reaksi
endotermik pada temperatur 673,34°C hingga
709,74°C. Reaksi pembentukan senyawa
U(AI,Mo)x yang ditunjukkan reaksi termokimia
eksotermik mengeluarkan panas sebesar
350,95 JIg. Pembentukan senyawa U(AI,Mo)x
terjadi secara cepat yang bersamaan dengan
rekasi peleburan matrik AI. Hal ini terjadidisebabkan oleh karena lelehan matrik AI
secara cepat berdifusi dan bereaksi dengan
paduan UMo membentuk senyawa U(AI,Mo)x.
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
FIg.: Experiment: UJIUMo-A/I8%,30-155OoC.1OoC1men17.Q&&: AI
03-17..05 Procedure: UJIUMo-A/5%;30-155OoC.100CJmen1~3-05 (Seq 1)--- -----I------ ........•···-·--··--·-·-r I !··-·-------1----· ----,---- I 1·-··- -----[- ----,----------) ..--'iW Flowl mW
A\ Exo2QO I180
-20
...•0
ISSN 0854 - 5561
Crucible: Al203 1
Mas. (mg) :103.5- ,- ···---------1···--·-------,.--------------
-60
-801
100 200 300 4100 500 600 TOO 800 900 1000 1100 1200 1300 Temperature'"C____I J...._ ..._L L -L...... l I 1. ----L __ .J I L.. I
Gambar-4. Reaksi Termokimia Kompatibilitas Matrik AI Dengan UMo PadaKandungan Mo 10%
Pad a pemanasan lebih lanjut hingga
temperatur 1340,90°C sampai dengan1353,56°C bahan bakar UMo 9% mengalami
reaksi termokimia membentuk puncak
endotermik yang mengindikasikan terjadinya
pembentukan senyawa UAlz, UAI3 dan UAI4
seperti yang terjadi pad a bahan bakar UMo
7%. Hal yang sama juga terjadi terhadap bahan
bakar dengan kandungan Mo 10% seperti yangditunjukkan pada Gambar-4 dan Tabel-1.
Bahan bakar UMo-AI dengankandungan 15% mengalami reaksi termokimia
dengan 4 tahap seperti yang ditunjukkan pada
30
Gambar-5. Pada temperatur 576,52°C bahan
bakar UMo dengan kandungan 15% Mo jugamengalami perubahan fasa dari fasa a + 0
menjadi fasa a + y. Pad a temperatur 641 ,O°C
hingga temperatur 660.64°C paduan UModengan kandungan Mo 15 % mengalami reaksi
peleburan matrik AI dengan membutuhkan
sebesar 117,19J/g. Fenomena peleburan
matrik AI ini diindikasikan dengan terjadinya
reaksi termokimia endotermik pad a onset
temperatur 643,04°C dan berakhir pada top
temperatur 660,64°C seperti yang ditunjukkanpada Gambar-5 puncak -2.
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Crucible: Al2031M_. (mg) :1.08.5 ..
14
2
40-0 500 600 TOO 800 900 1000 1100 1200 1300 Tomperatur""'C... .I.. 1._ ._ _J _ . m ••••••••••Ml _ ,._~ .1.." 3. _, ...J_ __~,, 1... } __ L .1...•.••..•..... ~ .
Gambar-5. Reaksi Termokimia Kompatibilitas Matrik AI Dengan UMo PadaKandungan Mo 15%
Pemanasan pad a temperatur 669,25°C
hingga 704,noC terlihat bahwa hasH leburan
matrik AI secara langsung bereaksi dengan
bahan bakar UMo membentuk senyawa
U(AI,Mo)x. Reaksi pembentukan senyawa
U(AI,Mo)x ditunjukkan dengan terjadinya reaksi
termokimia eksotermik secara cepat setelah
terjadi reaksi peleburan matrik AI dengan
mengeluarkan panas sebesar 343,28J/g seperti
yang ditunjukkan pada puncak -3 Gambar-5.
Pembentukan senyawa U(AI,Mo)x pada reaksi
eksotermik tersebut menunjukkan bahwa
pemanasan hingga temperatur 704.nOcterbentuk dua senyawa UAlx dan UMo yang
tidak stabil[9,10jsehingga pada pemanasan lebih
lanjut hingga temperatur 1344,26°C sampai
dengan 1355,2°C terjadi reaksi termokimia
membentuk puncak endotermik yang menyata
kan pembentukan senyawa UAlx (UAI4, UAh dan
UAI2) seperti yang terlihat pada puncak 4
Gambar-5. Pembentukan senyawa UAlx (UAI4,
UAI3 dan UAI2) terjadi disebabkan lelehan matrik
AI berdifusi dengan logam uranium membentuk
senyawa tersebut dan membutuhkan panas
sebesar 24,26 JIg.
Dari hasH analisis kompatibilitas matrik
_ .AI dengan bahan bakar UMo kandungan Mo
7%,9%,10% dan 15% dengan menggunakan
alat DTA dapat diketahui bahwa matrik AI
31
tersebut sang at kompatibel dengan bahan bakar
UMo hingga temperatur 643,04°C. Pada
temperatur sekitar 643,04°C hingga 661,.28°C
keempat paduan bahan bakar tersebut
mengalami peleburan matrik AI dengan
membutuhkan sejumlah panas seperti yang
dituangkan pada Tabel-1. Besar panas yang
dibutuhkan untuk peleburan matrik AI bertambah
kecil dengan meningkatnya kandungan %Mo
didalam paduan tersebut. Hal ini disebabkan
oleh karena kandungan matrik AI didalam
paduan UMo-AI tersebut bertambah kecH
dengan naiknya kandungan. %Mo, sehingga
panas yang dibutuhkan juga semakin berkurang.
Pad a kisaran temperatur 669,25°C
hingga 719,20oC keempat paduan bahan
bakar tersebut mengalami reaksi pembentukan
senyawa U(AI,Mo)x yang simultan denganreaksi peleburan matrik AI. Reaksi
pembentukan senyawa U(AI,Mo)x ditunjukkan
dengan reaksi termokimia eksotermik dengan
melepaskan sejumlah panas. Besarnya panas
yang dibutuhkan bertambah kecil dengan
bertambahnya kandungan Mo. Hal ini
menunjukkan reaksi termokimia eksotermik
yang terjadi dominan dipengaruhi oleh
besarnya jumlah lelehan matrik AI yang
mampu berinteraksi dan mengikat paduan
UMo membentuk senyawa U(AI,Mo)x.
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Pad a temperatur 1339,1°C hinggatemperatur 1355,5°C paduan bahan bakar ter
sebut mengalami reaksi termokimia endotermik
yang menunjukkan terjadinya pembentukan
senyawa UAlx• Pembentukan senyawa UAlx
tersebut membutuhan panas yang berkurang
denga~ menurunnya kandungan %Mo.
Besarnya reaksi endotermik yang terjadi sangat
dipengaruhi oleh jumlah lelehan matrik AI dapat
mengikat uranium dalam senyawa U(AI,Mo)x.Bila dievaluasi dari hasi analisis
kompatibitas matrik AI dengan bahan bakar UMo
pada kandungan Mo 7%, 9%, 10% dan 15%
dan dibandingkan dengan analisis terhadap
bahan bakar U30a-AI dan U3Si2-AI dapat
dinyatakan bahwa Umo tersebut sangat
kompatibel dengan matrik AI hingga temperatur643,04°C. Bahan bakar UMo mulai berinteraksi
dengan matrik AI sekitar temperatur di atas
643,04°C, sedangkan bahan bakar U3Si2-AI
pada temperatur 639 dan bahan bakar U30a-AI
pada temperatur 637,5°C
KESIMPULAN
Dari hasil analisis kompatibilitas matrik
AI dengan bahan bakar UMo dapat dipahami
bahwa bahan bakar jenis UMo dengan
kandungan Mo 7%, 9%, 10% dan 15% sangat
kompatibel dengan matrik AI hingga temperatur
643,04°C. Diatas temperatur tersebut bahan
bakar UMo telah berinteraksi dengan matrik AI
membentuk senyawa U(AI,Mo)x. Semakin besar
kandungan Mo semakin kecil panas yang
dibutuhkan maupun yang dilepaskan untukmelakukan reaksi termokimia tersebut.
SARAN
Dalam hal mengetahui dan memahami
keunggulan lain bahan bakar UMo-AI maka
perlu dilakukan analisis lebih lanjut yaitukarakterisasi sifat mekanik, strukturmikro dan
analisis lainnya.
DAFT AR PUST AKA
1. TIM KESELAMATAN REAKTOR SERBA
_GUNA "laporan Analisis Keselamatan
Penggantian Elemen Bakar Oksida ke
32
ISSN 0854 - 5561
Silisida Densitas 2,96 g/cm3", RSG.OTH/LAK/01/98.
2. M.HUSNA AlHASA, ASMEDI SURIPTO,"Karakterisasi Mekanik dan Mikrostruktur
UMo Sebagai Kandidat Bahan Bakar
Reaktor Riser Presiding Persentasi IImiahDaur Bahan Bakar Nuklir V, Jakarta, 1999.
3. ASLINA BR GINTING, Perbedaan Reaksi
Termokimia Bahan Bakar U30a-AI DenganU3Si2-AI, Prosiding Pertemuan IImiah
Penelitian Dasar IImu Pengetahuan Dan
Teknologi Nuklir, Yogyakarta 26-27 Mei1998.
4. G.l .COPELAND and J.L. SNELGROVE"
Examination of Irradiation High U-loaded
U30a-AI fuels Plates" Proceeding of theInternational Meeting on Research and TestReactor Core Conversations from HEU to
lEU Fuels,ANU1987
5. RF DOMAGALA, T.C.WlNCEK, J.L.
SNELGROVE, M.I.HOMA and RR
HEINRICHh, "DTA Study of U3Si2 - AI andU3Si2 - AI Reactions", IAEA - TECDOC
643(4) ,1992.
6. J.L. SNEGROVE, RF.DOMAGALA,
G.L.HOFMAN, T.C.WINCEK, G.L.
COPELAND, RW.HOBBS and
RL.SENN, "The Use of U3Si2 Dispersed AI
.in Plate Type Fuel Elements for Researchand Test Reaktor", ANl / RERTR /TM
11,1987.
7. CHANG-KYU RHEE, SU-II PYUN and 11
HIUN KUK,"Phase Formation and Growth at
Interface Bitween U3Si and Aluminium"
Korea Atomic Energy Institute, Daejon 305
606, Korea, April 1991.
8. SETARAM," Manual Operation for
Differential Thermal Analyzer Type 92",France, 1992.
9. THADDEUS B. MASSAlSKI,"Binary Alloy
Phase Diagrams" Second Edition, Volume 3,USA,1992.
10. WilLIAM F.SMITH,"Material Science and
Enginering",Second Edition, Volume 3,USA, 1992.