matrik invers
DESCRIPTION
Matrik Invers. Suatu bilangan jika dikalikan dengan kebalikannya, maka hasilnya adalah 1. Misalkan 5.5 -1 atau 5 -1 .5 = 1, Demikian juga halnya dengan matrik A.A -1 = A -1 .A = I Maka : Jika tidak ditemukan matrik A -1 , maka A disebut matrik tunggal (singular). - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Matrik InversSuatu bilangan jika dikalikan dengan kebalikannya, maka hasilnya adalah 1. Misalkan 5.5-1 atau 5-1.5 = 1, Demikian juga halnya dengan matrik A.A-1 = A-1.A = I
Maka :
Jika tidak ditemukan matrik A-1, maka A disebut matrik tunggal (singular)
-1 2 -5 3 5A A
-1 3 1 2
-1 -1 1 0AA A A
0 1
Sifat-sifat matrik yang memiliki invers (invertibel)
11
1 1
1 1 1
1 TT 1
1 nn 1 n
1). A A
12). cA A
c
3). AB B A , A dan B memiliki ordo yang sama
4). A A
5). A A A , n bilangan bulat positip
Invers matrik 2 x 2 :
Maka , A-1 diperoleh dengan rumus :
1. A.A-1 = I
2.
3.
Jika ad – bc = 0, maka matrik A non-invertibel
a bA dapat di invers jika ad - bc 0
c d
-1A I I AOBE
-1 1A adj(A)
A
Metode Gauss-Jordan
1) Mencari invers dengan definisi Langkah-langkahnya : Dibuat suatu matrik invers dengan elemen-
elemen matrik permisalan sehingga mendapatkan suatu persamaan jika dilakukan perkalian dengan matriknya.
Perkalian matrik dengan matrik inversnya menghasilkan matrik identitas
Dilakukan penyelesaian persamaan melalui eliminasi ataupun substitusi sehingga diperoleh nilai elemen-elemen matrik invers.
A A-1 = A-1 A = I
2) Mencari invers dengan OBE (Operasi Baris Elementer)
Langkah-langkah : Dilakukan OBE pada hingga diperoleh dengan memperhatikan definisi operasi berikut:
-1A I I AOBE
A I -1I A
ij
i
ij i j
b menukar baris ke i dengan baris ke j
b (p) mengalikan baris ke i dengan p 0
b (p) b pb
ganti baris ke i dengan baris baru yang
merupakan baris ke i ditambah dengan
baris ke j yang dikalikan dengan p.
Matriks Elementer: (E)
Matriks A(nxn) disebut elementer bila dengan sekali melakukan Operasi Baris Elementer (OBE) terhadap matriks identitas In.
3 3
1 0 0 1 0 0 1 0 0
I 0 1 0 E 0 5 0 I 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0 0 1
B2(5) B2(1/5)
3 3
1 0 0 0 1 0 1 0 0
I 0 1 0 E 1 0 0 I 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0 0 1
B12B12
3 3
1 0 0 1 0 0 1 0 0
I 0 1 0 E 0 1 0 I 0 1 0
0 0 1 0 4 1 0 0 1
B32(4)
B3= B3+ 4B2
B32(-4)
B3= B3+(- 4)B2
A = EA
= . A
Contoh :
E = matrik elementer, maka EA = matrik baru yang terjadi bila OBE tersebut dilakukan pada matrik A.
OBE
I OBE
1 2 3 4A
3 4 1 2
B12
1 0 0 1I E
0 1 1 0
B12
E.A0 1 1 2 3 4
1 0 3 4 1 2
Notasi sebagai berikut :Ek…..E2E1A = In
1k 2 1 n
1k 2 1
1 1 11 2 k
A (E .....E E ) I
(E .....E E )
E E .....E
Tunjukkan bahwa matrik adalah perkalianmatrik elementer !Jawab :
Dari penyelesaian dengan OBE yang menghasilkan matrik identitas, maka matrik A adalah matrik invertibleDengan demikian, matrik A dapat dituliskan sebagai hasil kali dari matrik elementer.
2 3A
1 3
2
2 3 1 3 1 3
1 3 2 3 0 -3
1 0 1 0 I
0 -3 0 1
B12 B21(-2) B12(1)
B2(-1/3)
Kita memiliki E4E3E2E1A = I dengan :
Matrik elementer ini menyatakan operasi baris elementer untuk membentuk matrik A menjadi matrik identitas.
Dengan demikian :
1 2 3 4 13
1 00 1 1 0 1 1E , E , E , E
0 1 0 2 1 0 1
14 3 2 1
1 1 1 11 2 3 4
13
A (E E E E )
E E E E
1 00 1 1 0 1 1
0 1 0 2 1 0 1
3) Mencari Invers dengan Matrik Adjoint
Langkah-langkah :
Hitung
Cari matrik adjoint dengan terlebih dahulu
menentukan matrik kofaktor.
Matrik adjoint merupakan matrik transpose dari
matrik kofaktor.
Matrik invers diperoleh dengan mengkalikan
matrik adjoint dengan seper-determinan
|A| ≠ 0
-1 1A adj(A)
A
Matrik kofaktor dan matrik adjoint
11 12
21 22
a aA
a a
Jika baris ke i dan kolom j dibuang, makadisebut minor ke ij dari matrik A.
Kofaktor ke ij dari matrik A adalah :
ijA
ij ijM A
i+jij ijK ( 1) A
11 12
21 22
a a
a a
2 121 12 12K ( 1) a a
2 222 11 11K ( 1) a a
Matrik kofaktor dari A adalah :
1 111 22 22K ( 1) a a
1 212 21 21K ( 1) a a 11 12
21 22
a a
a a
11 12
21 22
a a
a a
11 12
21 22
a a
a a
Matrik adjoint merupakan matrik transpose dari
matrik kofaktor.
22 21
12 11
a -aK
-a a
Sehingga diperoleh matrik kofaktor A :
T
22 21 22 12T
12 11 21 11
a -a a -aadj (A) K
-a a -a a
Matrik Adj (A) dari A2x2 =
dc
ba
C11 = M11 = d
C12 = - M12 = - c
C21 = - M21 = - b
C22 = M22 = a
=
2212
2111
CC
CCadj(A) =
ac
bd
Kesimpulan :
Contoh soal :1. Carilah matrik invers dari :
Jawab : Cara 1)
Misalkan :
=
3 7A
2 5
1A.A I
1 a bA
c d
3 7
2 5
a b
c d
1 0
0 1
3a 7c 3b 7d 1 0
2a 5c 2b 5d 0 1
3a 7c 1 3b 7d 0
2a 5c 0 2b 5d 1
3a 7c 1 x 2 6a 14c 2
2a 5c 0 x 3 6a 15c 0
-c 2
c -2
2a 5c 0
2a 5c 10
a 5
3b 7d 0 x2 6b 14d 0
2b 5d 1 x3 6b 15d 3
d 3
d 3
2b 5d 1 b 7
1 a b 5 7A
c d 2 3
Cara 2)(A | I) (I | A-1)
OBE
7 13 31 0
2 5 0 1
21b ( 2)
7 13 3
1 23 3
1 0
0 - 1
2b (3)7 13 31 0
0 1 -2 1
11 3b ( )
712 3b ( )
1 0 5 -7
0 1 -2 1
-1 5 -7A
-2 1
3 7 1 0
2 5 0 1
Cara 3) :
-1
-1
1A adj(A)
A
a b d -bUntuk matrik A , maka adj(A)
c d -c a
5 7 5 71A
2 3 2 31
2. Cari matrik invers dengan OBE dari matrik berikut :
Jawab :
1 2A
3 4
(A | I) (I | A-1)OBE
1 1 1 12 2 2 2
-1
1 12 2
1 2 1 0 1 2 1 0
3 4 0 1 0 -2 -3 1
1 2 1 0 1 0 -2 1
0 1 1 - 0 1 1 -
-2 1Jadi A
1 -
B21(-3) B2(-1/2)
B12(-2)
3. Tentukan A-1 dan B-1 pada matrik berikut ini :
1 2 12 15A dan B
3 4 4 5
A 1(4) 2(3) 2 0, maka A memiliki invers
-1 1A adj(A)
A
2 1 4 21
3 13 1 2
2 2
B 12( 5) ( 15)4 0, maka B tidak memiliki invers
3. Apakah matrik B merupakan matrik invers dari matrik A?
dan
Jawab :
Harus dibuktikan apakah A.B = B.A = I
A.B = B.A = I
Jadi matrik B merupakan invers matrik A
Invers matrik 3 x 3
Sama seperti mencari invers matrik 2 x 2, hanya
diperlukan ketelitian yang lebih dibandingkan mencari
invers matrik 2 x 2.
a b c
A d e f
g h i
Contoh soal :
0 1 2
Tentukan invers matrik A 1 0 3
4 -3 8
-11 1 1 2 1 3
Jawab:
1A
(0( 1) (0 ( 9)) 1( 1) (8 12) 2( 1) ( 3 0))
(0 9) (8 6) (3 0)
x (8 12) (0 8) (0 2)
( 3 0) (0 4) (0 1)
-1
9 14 31
x 4 8 2( 2)
3 4 1
9 3 7 2 2 A 2 4 1
3 1 2 2 2
Carilah invers dari A =
321
231
442
Jawab : C11 = M11 = - 5
C12 = - M12 = 1
C13 = M13 = 1
C21 = - M21 = 4
C22 = M22 = - 2
C23 = - M23 = 0
C31 = M31 = - 4
C32 = - M32 = 0
C33 = M33 = 2
adj(A) =
332313
322212
312111
CCC
CCC
CCC
=
201
021
445
|A| = a11C11 + a12C12 + a13C13 = (2)(-5) + (4)(1) + (4)(1) = - 2
A-1 = ||
)(
A
Aadj=
2
1
201
021
445
=
10
01
22
21
21
25
Mencari invers dengan Operasi Kolom Elementer (OKE)
Seperti halnya dengan OBE, OKE mengabungkan matrik A di atas matrik identitas, kemudian dilakukan operasi kolom elementer sehingga matrik A bertransformasi menjadi matrik identitas (I) dan matrik invers berada di bawahnya.
Notasi pencarian invers dengan OKE :
-1
IA
I A
OKE
Carilah invers dari B =
321
231
442 dengan melakukan OKE !
Jawab:
100
010
221101
011
002
I
B=
100
010
001321
231
442 K21(-2)
K31(-2)
~
101
011
225100
010
002K12(-1)
100
011
223101
010
002K13(-1)
~ ~
10
01
22100
010
001
21
21
25
K1(1/2)
~K3(-1)
10
01
22100
010
001
21
21
25
~
Jadi B-1 =
10
01
22
21
21
25
1B
I=
10
01
22100
010
001
21
21
25
Carilah invers dari B =
321
231
442dengan melakukan OBE !
Jawab :
(B | I) = B13~
100321
010231
001442
~
001442
010231
100321 B21(1)
B31(2)
201200
110110
100321 B1(-1)
B3(-1/2)
~
10100
110110
100321
21
B13(-3)
B23(1)
~
10100
01010
20021
21
21
23 B12(-2)
~
10100
01010
22001
21
21
25
= (I | B-1)
Jadi B-1 =
10
01
22
21
21
25
Cari matrik invers dari
Jawab : -1A I I A
OBE
B21(-2)
B31(1)
B32(1) Karena elemen baris ke 3 pada matrik kiri semua nol, maka matrik A tidak punya invers (non-invertibel)
Mencari nilai x dari persamaan linier berikut ini:
Dalam bentuk matrik persamaan tersebut ditulis menjadi : A x = b, dengan :
Dengan menggunakan OBE diperoleh matrik invers dari matrik A :
Sehingga nilai x dari persamaan di atas adalah :
Faktorisasi Matrik
Faktorisasi suatu bilangan misalnya 30 = 2.3.5, juga
berlaku pada matrik. Jadi sebuah matrik dapat
dituliskan dalam perkalian dua atau lebih matrik yang
disebut : faktorisasi matrik.
Contoh : 3 1 1 0 3 1
9 5 3 1 0 2
Faktorisasi LU
Suatu matrik bujursangkar A dapat difaktorisasi menjadi matrik L (matrik segitiga bawah) dan matrik U (matrik segitiga atas), sehingga A = LUContoh :
Terdapat 3 matrik elementer yang mereduksi A menjadi matrik U.
2 1 3 2 1 3 2 1 3
A 4 1 3 0 3 3 0 3 3 U
2 5 5 0 6 8 0 0 2
B21(-2)
B31(1)B32(2)
1 2 3
1 0 0 1 0 0 1 0 0
E 2 1 0 , E 0 1 0 , E 0 1 0
0 0 1 1 0 1 0 2 1
Oleh karena itu :
Sehingga diperoleh :
3 2 1E E E A U
1 1 11 2 3A E E E U
1 0 0 1 0 0 1 0 0
2 1 0 0 1 0 0 1 0 U
0 0 1 1 0 1 0 2 1
1 0 0
2 1 0 U LU
1 2 1
A = LU
Pemakaian faktorisasi LU pada sistem persamaan linier.
Jika didefinisikan y = Ux, maka x dapat diperoleh dengan
2 langkah yaitu :
1. Menyelesaikan persamaan Ly = b
2. Menyelesaikan persamaan Ux = y
Ax = b
Jika A = LU, LUx = b atau L(Ux) = b
Contoh soal :Selesaikan persamaan Ax = b dengan menggunakan faktorisasi LU jika diketahui :
Jawab :
Langkah 1: menyelesaikan persamaan Ly = b.
2 1 3 1
A 4 1 3 dan b 4
2 5 5 9
1 0 0 2 1 3
A 2 1 0 0 3 3 LU
1 2 1 0 0 2
Diperoleh sistem persamaan linier sebagai berikut :
1
2
3
1 0 0 1
2 1 0 4
1 2 1 9
y
y
y
y1 = 1
2y1 + y2 = – 4
–y1 – 2y2 + y3= 9
Diperoleh nilai y1 =1, y2 = – 6, y3 = – 2
1
Sehingga : y 6
2
Langkah 2 : menyelesaikan persamaan Ux = y
Diperoleh sistem persamaan linier sebagai berikut :
1
2
3
x2 1 3 1
0 3 3 x 6
0 0 2 2x
2x1+ x2 + x3 = 1 – 3x2 – 3x3 = –6 2x3 = –2
Diperoleh nilai x1=1/2, x2 = 3, x3 = – 1
1 2Oleh karena itu hasil akhir diperoleh : x 3
1
Contoh : Cari faktorisasi matrik A dengan cara LU jika matrik A :
Jawab :Reduksi matrik A dalam bentuk eselon baris :
3 1 3 -4
6 4 8 -10A
3 2 5 -1
-9 5 -2 -4
3 1 3 -4
6 4 8 -10A
3 2 5 -1
-9 5 -2 -4
3 1 3 -4
0 2 2 -2
0 1 2 3
0 8 7 -16
B21(-2)
B31(-1)
B41(3)
3 1 3 -4
0 2 2 -2
0 1 2 3
0 8 7 -16
3 1 3 -4
0 2 2 -2
0 0 1 4
0 0 -1 -8
3 1 3 -4
0 2 2 -2U
0 0 1 4
0 0 0 -4
B32(-1/2)
B42(-4)
B43(1)
Untuk mendapatkan matrik L, kita hanya memasukkan nilai perkalian pada subdiagonal matrik identitas.
Tiga nilai perkalian operasi pertama yaitu 2, 1 dan – 3 : 1 0 0 0
2 1 0 0L
1 * 1 0
-3 * * 1
Dua nilai perkalian operasi kedua yaitu 1/2 dan 4 :
Nilai perkalian operasi terakhir yaitu – 1:
12
1 0 0 0
2 1 0 0L
1 1 0
-3 4 * 1
12
1 0 0 0
2 1 0 0L
1 1 0
-3 4 -1 1
Jadi hasil faktorisasi matrik A dengan metode LU adalah
3 1 3 -4
6 4 8 -10A
3 2 5 -1
-9 5 -2 -4
12
1 0 0 0
2 1 0 0
1 1 0
-3 4 -1 1
-3 1 3 -4
0 2 2 -2
0 0 1 4
0 0 0 -4
LU
Matrik permutasi (P)Matrik permutasi diperoleh dari matrik identitas yang
elemennya berpindah posisi/urutannya.Contoh :
Apabila matrik A adalah matrik bujursangkar, maka faktorisasi matrik A dapat dituliskan :
0 1 0 01 0 0
0 1 0 0 0 1, 0 0 1 ,
1 0 1 0 0 00 1 0
0 0 1 0
A = PTLU = P-1LU
Contoh : Cari faktorisasi matrik A dengan cara PTLU jika
0 0 6
A 1 2 3
2 1 4
Jawab :
Langkah pertama, kita harus mereduksi A ke bentuk eselon baris. Minimal satu baris yang tukar posisi.
0 0 6 1 2 3 1 2 3 1 2 3
A 1 2 3 0 0 6 0 0 6 0 -3 -2
2 1 4 2 1 4 0 -3 -2 0 0 6
B12B31(-2) B23
Dalam kasus ini, terjadi 2 perubahan posisi baris yaitu : , maka perlu matrik permutasi :
Selanjutnya dicari faktorisasi dari PA
1 2 2 3B B dan B B
2 1
1 0 0 0 1 0 0 1 0
P P P 0 0 1 1 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0
0 1 0 0 0 6 1 2 3 1 2 3
PA 0 0 1 1 2 3 2 1 4 0 -3 -2 U
1 0 0 2 1 4 0 0 6 0 0 6
B21(-2)
Jadi, L12 = 2 sehingga diperoleh faktorisasinya adalah :
T
0 0 1 1 0 0 1 2 3
A P LU 1 0 0 2 1 0 0 -3 -2
0 1 0 0 0 1 0 0 6
Invers matrik n x n (n > 3) Untuk menyelesaikan invers matrik 2 x 2 dengan
metode OBE diperlukan 4 persamaan, sedangkan matrik 3 x 3 membutuhkan 9 persamaan dan jika diteruskan untuk matrik 4 x 4 membutuhkan 16 persamaan. Jadi untuk matrik n x n membutuhkan n2
persamaan, tentu saja memerlukan tingkat ketelitian yang sangat rumit.
Oleh karena itu, matrik berukuran besar akan lebih mudah dikerjakan secara bertahap yaitu dengan membagi matrik menjadi submatrik.