l. narko wibowodigilib.batan.go.id/e-prosiding/file prosiding/energi/p2tbdu_2005... · batas ambang...

5
ISSN 0854 - 5561 Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 PEMETAAN KEBERADAAN KONTAMINAN ZAT RADIOAKTIF DI RUANC 135 INST ALASI RADIOMET ALURCI L. Narko Wibowo ABSTRAK PEMETAAN KEBERADAAN KONTAMINAN ZAT RADIOAKTIF OJ RUANG 135 INSTALASI RADIOMETALURGI. Setiap pelaksanaan pengukuran dengan spektrometer gamma terdapat nuklida Cs-137 yang cukup signifikan. Penulusuran yang dilakukan menunjukkan cacah nuklida Cs-137 yang paling dominan berasal dari ruang 135. Penelitian untuk memetakan ruang 135 telah dilakukan dengan cara analisis visual, pengukuran paparan radiasi, pengambilan sampel dengan alai penghisap udara dan smear test yang selanjutnya diukur dengan spektrometer gamma. HasH yang diperoleh bahwa paparan radiasi pada titik-titik pengukuran masih jauh di bawah batas ambang yang diijinkan, serta nuklida yanq terdeteksi adalah nuklida alam (Pb-212, Pb-214, Bi-214, Ac-228, K-40) dan nuklida Cs-137. Jumlah cacah Cs-137 yang terdapat pada sampel sangat keci!. HasH ini menunjukkan bahwa ruang 135 Instalasi Radiometalurgi aman untuk pekerja radiasi melakukan aktivitas tetapi dengan menggunakan peralatan proteksi radiasi yang dipersyaratkan. Kata kunci: Spektrometer gamma, Kontaminan, Zat radioaktif Berdasarkan hasil penelusuran tersebut maka dipandang perlu untuk melakukan pemetaan keberadacm kontaminan zat radioaktif di ruang 135 IRM untuk melihat pengaruhnya terhadap pencacahan di ruang 134. [f) f- :-: :J o U PENDAHULUAN Setiap pelaksanaan pengukuran 5UCitU sampel dengan spektrometer gamma yang dilakukan di ruang cacah 134 Instalasi Radiometalurgi menghasilkan cacah yang tidak diharapkan, hal ini dikarenakan terdapat nuklida Cs-137 yang terdeteksi pada saat pengukuran cacah latar. Pembersihan detektor terhadap kontaminasi tersebut telah dilakukakan, tetapi ternyata masih didapati radionuklida tersebut setiap kali dilakukan pengukuran. Langkah awal telah dilakukan dengan penelusuran asal dari radionuklida tersebut. Penelusuran ini diiakukan dengan spektrometer gamma mulai dari ruang 134, ruang 135, ruang 136, koridor depan ruang 135, operating area, sampai koridor ruang 171 IRM sebagai representasi lingkungan di luar laboratorium. Hasil yang diperoleh ialah : di ruang 135 IRM terdapat cacah nuklida Cs-137 yang cukup signifikan.[1! Hasil pengukuran spektrometer gamma di ruang 135 terlihat pad a Gambar-1. / 267 TYPE - -I .~u. f J: S,,-f'''!!:NT 01 Sf:lLe'CE; t Q Af,l.LT:"f - b:2.46~CCtI.Js.. 1.:\1("711';(- 6CO.CO SfC!:NtS [)~h. r.o:_l..£CiE~~T 03: P: 28 C~ i)2-~L'G-O" 90 :----- ••..•..•. -•. --.- ..- ..- _ o I x "r- I I &J!;, i ... ..__ ._.J._ .... 4t2.~ ENERGY keY Gambar-1: Hasil pengukuran spektrometer gamma di ruang 135.' (1) ~ u

Upload: others

Post on 29-Oct-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: L. Narko Wibowodigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TBDU_2005... · batas ambang yang diijinkan yaitu sebesar 2,5 mSv/jam(2), sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja

ISSN 0854 - 5561 Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005

PEMETAAN KEBERADAAN KONTAMINANZAT RADIOAKTIF DI RUANC 135

INSTALASI RADIOMET ALURCI

L. Narko Wibowo

ABSTRAK

PEMETAAN KEBERADAAN KONTAMINAN ZAT RADIOAKTIF OJ RUANG 135

INSTALASI RADIOMETALURGI. Setiap pelaksanaan pengukuran dengan spektrometer

gamma terdapat nuklida Cs-137 yang cukup signifikan. Penulusuran yang dilakukan

menunjukkan cacah nuklida Cs-137 yang paling dominan berasal dari ruang 135. Penelitian

untuk memetakan ruang 135 telah dilakukan dengan cara analisis visual, pengukuran

paparan radiasi, pengambilan sampel dengan alai penghisap udara dan smear test yang

selanjutnya diukur dengan spektrometer gamma. HasH yang diperoleh bahwa paparan

radiasi pada titik-titik pengukuran masih jauh di bawah batas ambang yang diijinkan, serta

nuklida yanq terdeteksi adalah nuklida alam (Pb-212, Pb-214, Bi-214, Ac-228, K-40) dannuklida Cs-137. Jumlah cacah Cs-137 yang terdapat pada sampel sangat keci!. HasH ini

menunjukkan bahwa ruang 135 Instalasi Radiometalurgi aman untuk pekerja radiasi

melakukan aktivitas tetapi dengan menggunakan peralatan proteksi radiasi yang

dipersyaratkan.

Kata kunci: Spektrometer gamma, Kontaminan, Zat radioaktif

Berdasarkan hasil penelusuran tersebut

maka dipandang perlu untuk melakukan

pemetaan keberadacm kontaminan zat radioaktif

di ruang 135 IRM untuk melihat pengaruhnya

terhadap pencacahan di ruang 134.

[f)f-:-::JoU

PENDAHULUAN

Setiap pelaksanaan pengukuran 5UCitU

sampel dengan spektrometer gamma yang

dilakukan di ruang cacah 134 Instalasi

Radiometalurgi menghasilkan cacah yang tidak

diharapkan, hal ini dikarenakan terdapat nuklida

Cs-137 yang terdeteksi pada saat pengukuran

cacah latar. Pembersihan detektor terhadap

kontaminasi tersebut telah dilakukakan, tetapi

ternyata masih didapati radionuklida tersebut

setiap kali dilakukan pengukuran.

Langkah awal telah dilakukan dengan

penelusuran asal dari radionuklida tersebut.Penelusuran ini diiakukan dengan spektrometer

gamma mulai dari ruang 134, ruang 135, ruang

136, koridor depan ruang 135, operating area,

sampai koridor ruang 171 IRM sebagai

representasi lingkungan di luar laboratorium.

Hasil yang diperoleh ialah : di ruang 135 IRM

terdapat cacah nuklida Cs-137 yang cukup

signifikan.[1! Hasil pengukuran spektrometer

gamma di ruang 135 terlihat pad a Gambar-1.

/267

TYPE - -I .~u.f J: S,,-f'''!!:NT • 01 Sf:lLe'CE; t Q

Af,l.LT:"f - b:2.46~CCtI.Js.. 1.:\1("711';(- 6CO.CO SfC!:NtS

[)~h. r.o:_l..£CiE~~T 03: P: 28 C~ i)2-~L'G-O"

90 :----- ••..•..•. -•. --.- ..- ..- _

oI

x "r-I

I

&J!;,i.....__ ._.J._ ....4t2.~

ENERGY keY

Gambar-1: Hasil pengukuran spektrometer

gamma di ruang 135.' (1)

•~u

Page 2: L. Narko Wibowodigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TBDU_2005... · batas ambang yang diijinkan yaitu sebesar 2,5 mSv/jam(2), sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja

Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005

PERALA TAN DAN BAHAN

Peralatan: Spektrometer gamma,

Survey meter, Alat penghisapudara

Bahan Nitrogen cair, kertas filter

untuk mengambil cuplikankontaminan.

METODOLOGI

Pemetaan keberadaan kontaminasi zat

radioaktif di dalam ruang 135 dilakukan

dengan cara analisis visual dan dengan

pengukuran paparan radiasi pada titik­

titik pengukuran. Pengambilan sampel

dilakukan dengan cara smear test dan

dengan alat penghisap udara,

ISSN 0854 - 5561

selanjutnya dilakukan pengukuran

dengan spektrometer gamma. Hasil

yang diperoleh selanjutnya sebagai

dasar pemetaan keberada-an

kontaminan zat radioaktif di ruang 135.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah awal yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah melakukan analisis secara

visual kondisi di ruang 135 Instalasi

Radiometalurgi. Hal ini dilakukan untuk meng­

identifikasi letak seluruh perangkat yang

terdapat di dalam ruang 135 serta kemungkinanterdapatnya kontaminan zat r8dioaktif. Hasil

yang diperoleh terlihat pada Gambar-2.

I

3I

4I 5D

a

a

II I

I

I

I6 7

II I

b

b

D9-----

Keterangan 1. Lemari asam

2 dan 3. Meja4,5,6, dan 7. Glove box

8. Lemari kecil9. Pintu masuk

Gambar-2: Hasil analisis visual kondisi ruang 135.

268

Page 3: L. Narko Wibowodigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TBDU_2005... · batas ambang yang diijinkan yaitu sebesar 2,5 mSv/jam(2), sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja

ISSN 0854 - 5561

Berdasarkan hasil analisis visual terse­

but selanjutnya dilakukan pengukuran paparan

radiasi pad a - setiap titik pengukuran. Hasil

pengukuran ditampilkan seperti terlihat padaTabel-1.

Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005

15 menit selanjutnya sampel yang diperoleh

diukur dengan spektrometer gamma. Hasil-yang

diperoleh ditunjukan pada Gambar-3.

TYPE" -1 MCA.f 0: SEMHT t 01 smJEta: f 0

FfA.'..TlIE" 6011.66 gECl)lJS, lHUJ!iIE" 6000.00 SEcncS

OATA COL.t..EC1'W.L; 10:33:33 tfoi 15MJJ..-o5IiO . _ww._. . _

Gambar-3: Hasil pengukuran spektrometer

gamma pada sampel dari alat

penghisap udara

Jika kita melihat hasil pengukuran ya:lg

diperoleh menunjukkan bahwa nuklida yang

terdapat pada sampel dan alat penghisap udaraadalah Pb-212, Pb-214, Bi-214, Ac-228, K-40

serta Cs-137. Kelima nuklida awal merupakan

nuklida yang terdapat pada lingkungan,

sedangkan nuklida Cs-137 merupakan nuklida

yang akan diidentifikasi. Jumlah cacah pada

nuklida Cs-137 pad a sampel dari alat penghisap

udara ini ditunjukkan pada Tabel-2.Cara yang kedua yaitu dengan cara

smear test. Sampel diambil pada titik

pengukuran yang memiliki paparan radiasi yang

tinggi, dalam hal ini diambil titik pengukuran 1(Iemari asam) dan titiuk pengukuran 9 (pintu

ruang 135). Hal ini diharapkan sudah dapat

merepn=:s8;otasikan kondisi yang terdc:pat di

ruang 135. Hasil yang diperoleh terlihat padaGambar-4 dan Gambar-5.

Tabel-1: Hasil pengukuran papa ran radiasi di

ruang 135.

Titik PengukuranPapa ran Radiasi

(nSv/jam)1 a

273 + 2

1 b

313+3

2

175 + 3

3

216 + 3

4

137 + 1

5

137 + 3

6a

230 + 2

6b

149 + 1

7a

220 + 3

7b

112+1

8

201 + 2

9

280 + 2

Paparan radiasi yang terdapat dalam

semua titik pengukuran menunjukkan hasil di

atas paparan radiasi lingkungan yang berkisar

antara 70 - 80 nSv/jam. Perbedaan ini masih

bisa dimaklumi karena terdapat bahan radioaktif

yang disimpan di ruang 135. Hasil dari semua

titik pengukuran ternyata masih jauh dari nilai

batas ambang yang diijinkan yaitu sebesar 2,5

mSv/jam(2), sehingga dapat dikatakan bahwa

pekerja radiasi tidak perlu khawatir untuk

melaksanakan aktivitas pekerjaannya dengan

kondisi papa ran ,adiasi yang ada di ruang 135.Oari hasil pengukuran paparan radiasi

tersebut maka dilakukan pengambilan sam pel

untuk diidentifikasi jenis nuklida yang terdapat

pada ruang 13:3. P€;ogambilan sampel d::akukan

dengan dua cara, yaitu dengan alat penghisap

udara yang diletakkan di dalam ruang 135 dan

smear test untuk titik pengukuran yang memiliki

paparan radiasi yang tinggi.

Cara pertama yaitu dengan alat

penghisap udara, sampel diperoleh dengan

mengoperasikan alat penghisap udara selama

269

L"

, 1\1

S I i

"L ! Pb ..:21<

: 11~.~ ...i.I- '. : ,

~ ~'l!:u i \1.I!,

!

K40

525.0 950.0 UJ5.0 18~Q.C

ENERGY keV

Page 4: L. Narko Wibowodigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TBDU_2005... · batas ambang yang diijinkan yaitu sebesar 2,5 mSv/jam(2), sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja

Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854 - 5561

TYPE· -1 MeA" 0: ~G/tIOO' 01 S(G'Ja.'CE I C

..,Al.TIIE • ~II,SZ s:WIJS, UVfHMf· 6V1O.W 5mI'IIS:1.\1'1.ca...LftrtD A1' 09: 19: 39 ~ Q8-.U.-.J5

50 Tabel-2. Perbandingan jumlah cacah nuklidaCs-137

525.0 950,11 13~.O :600.0

H,ERGY i<eV

Gambar-4: HasHpengukuran spektrometer

gamma untuk titik pengukuran 1.

Gambar-5: HasH pengukuran spektrometer

gamma untuk titik pengukuran 9.

m'£. -1 a f 01 5EQ£N7 f Ot SCI).E)(£ # :!

F(J.lWIf· am.62 ~ lI\TI~ • ~.N Sfct'f£l3

tJ.!AttX.::::TEDJ.T1t:29:01();Q&-JJ •.....••"5r .~.~..

Cacah Gross

Cacah Net.

Jenis(per 6000

Area

Sam peldetik)

(per 6000

detik)Alat penghisap

1270397 + 70Iudara Titik

1504Pengukuran 1

537 + 73

TitikPengukuran 9

1338386 + 72

Latar

1271278 + 72

Jika kita melihat hasH cacah net. area

maka jumlah cacah untuk titik pengukuran 1

(Iemari asam) paling besar. Meskipun demikian

hasil ini tidak berarti nuklida Cs-137 yang

terdapat pada lemari asam cukup signifikan. Hal

ini didasarkan bahwa pengukuran dengan

spektrometer gamma dilakukan selama 6000

detik sehingga jumlah cacah yang dihasilkan

sangat sedikit per detiknya.Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini maka dapat ditarik suatu catatan

bahwa nuklida Cs-137 yang sangat signifikan

pada Gambar-1 tidak berada pada permukaan

dalam perangkat yang terdapat dalam ruang

135, tetapi kemungkinan sudah masuk dalam

pori-pori perangkat atau sudah bersifat

permanen. Hal ini tentunya menjadi peringatan

buat pekerja radiasi yang akan melakukanaktivitasnya di ruang 135 untuk selalu

menggunakan peralatan proteksi radiasi yang

dipersyaratkan.

-- ...--- ..-..-.,I

Z.O ~.O IJ~.O I!lJO.C

ENERGY kg'I

IPb-l\1

! : Bi-Z,.

II

Pb·214

Pb-212

II

,I!

! P •• 21<

PtI-212

25

x

7

0! l'

<130X

(Jj

f­Z::J

oU

o...•

Kedua hasH pengukuran yang terdapat

pad a G2mbar-4 dan Gambar-5 m~nunjukkan

bahwa nuklida yang dihasilkan adalah Pb-212,Pb-214, Bi-214, Ac-228, K-40 serta Cs-137.

HasH ini memiliki kesamaan dengan hasH·yang

diperoleh pada sampel dari alat penghisapudara. Jumlah cacah untuk nuklida Cs-137

secara lengkap ditunjukkan pada Tabel-2.

KESIMPULAN

Penelitian yang telah dilakukan menunjukan

bahwa ruang 135 Instalasi Radiometalurgi aman

untuk pekerja radiasi melakukan aktivitasnya.

Hal ini didasarkan pad a hasH pengukuran

paparan radiasi yang masih jauh di bawah batas

ambang yang diijinkan. Selanjutnya nuklida

yang diperoleh dari pengukuran spektrometer

270 ./

Page 5: L. Narko Wibowodigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TBDU_2005... · batas ambang yang diijinkan yaitu sebesar 2,5 mSv/jam(2), sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja

Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005

gamma merupakan nuklida alam dan Cs-137

yang jumlah cacahnya sangat keci!.

DAFTAR PUSTAKA

1. NAMPIRA Y. L.N. WIBOWO, dan

SYAFRUDDIN, 2005, PemetaanRadioaktifitas Gamma di Insta/asi

Radiometalurgi P2TBDU-BA TAN, Prosiding

Pertemuan IImiah P2TkN Bandung.

2. --------- 1999, Ketentuan Keselamatan

,/(erja Terhadap Radiasi, Keputusan Kepala

Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor :

01/Ka-BAPETENN-99 tanggal5 Mei 1999.

271

ISSN 0854 - 5561

3. C. MEIXNER, 1970, Tables of Gamma Ray

Energies for Activation Analysis, Verlag Karl

Thiemig KG, Munchen.4. G.F. KNOLL, 1989, Radiation Detection and

Measurement, John Wiley & Sons, NewYork.