pemeriksaan laboratorium pada luka dan alergi 2013

30
Pemeriksaan Laboratorium Pada Luka Dan Alergi Justina Maria Instalasi Laboratorium Klinik RSUD. Dr. Soedarso Pontianak

Upload: ferdiansyah-pey

Post on 17-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

  • Pemeriksaan Laboratorium PadaLuka Dan Alergi

    Justina MariaInstalasi Laboratorium Klinik

    RSUD. Dr. SoedarsoPontianak

  • Pemeriksaan laboratorium pada luka

    Bakteri bakteri yang mungkin ditemukan :

    S.aureus P.aeruginosa

    S.pyogenes Proteus species

    Enterococci E.coli

    C.tetani Bacteroides species

    C.perfringens Klebsiella species

    Actinomycetes Pasteurella species

  • ALERGI

    Suatu reaksi fisik yang terjadi jika tubuhterkena / terpapar suatu bahan.

    Suatu reaksi imunologik (respon imun ) yang berlebihan dari tubuh terhadap masuknyaalergen yang menimbulkan penyakit.

    Bahan yang menimbulkan reaksi disebutalergen

  • Pemeriksaan laboratorium

    Darah rutin : Hb, lekosit, trombosit, Ht

    Hapus darah tepihitung jenis lekosit Tujuan : menghitung jumlah tiap tiap jenis

    lekosit dalam darah

    Jenis lekosit : eosinofil, basofil, stab, segmen, limfosit, monosit

    Ig E

  • Darah rutin

  • EOSINOFIL

    Dalam darah perifer orang normal jumlahnya 2 5% dari jumlah leukosit.

    Mempunyai granula warna merah jingga yang berisiprotein basa dan enzim perusak.

    Mempunyai reseptor untuk Ig E dan dapat melekaterat pada partikel yang dilapisi IgE.

  • Hitung Eosinofil

    1. Metode langsung.

    Prinsip : whole blood dengan staining solution menyebabkan warna merah pada eosinofil. Sel yang lain akan mengalami lisis. Eosinofildihitung dengan menggunakanhemositometer.

    Jumlah eosinofil pada tiap mm3 = jumlaheosinofil yang dihitung x pengenceran x volume.

  • 2. Metode tak langsung.

    Prinsip : dari hitung jenis sel darah putih dapatdihitung jumlah eosinofil.

    Jumlah eosinofil pada tiap mm3 =

    % eosinofil dalam hitung jenis x jumlah seldarah putih.

  • Hitung jenis leukosit

    Alat - alat yang digunakan : Lancet steril Kaca obyek yang kering, bebas debu dan

    lemak Kaca penggeser Pensil kaca Rak pengecatan Rak pengering Pencatat waktu Minyak imirsi Mikroskop

    Reagen : Wright Giemsa

  • a. Teteskan satu tetes darah di ataskaca obyek 2 cm dari tepi. Letakkan kaca obyek di atas mejadengan darah disebelah kanan.

    b. Dengan tangan kanan letakkankaca penggeser disebelah kiritetesan darah.

    c. Gerakkan ke kanan hinggamenyentuh tetesan tersebut.

  • d. Biarkan darah menempeldan menyebar rata dipinggirkaca penggeser.

    e. Segera geserkan kacapenggeser ke kiri dengan sudut30- 45. Jangan menekan kacapenggeser ke bawah.

    f. Biarkan sediaan tersebutkering di udara, lalu tulis namapasien, tanggal pada bagiantebal dari sediaan dengan pinsilkaca

  • Ciri ciri sediaan yang baik:

    1. Panjang apusan kira kira 1/2 - 2/3 panjang kaca.

    2. Harus ada bagian yang tipis untuk diperiksa.

    3. Pinggir sediaan rata tidak berlubang- lubang

    4. Penyebaran lekosit harus merata, tidak berkumpul padapinggir.

    5. Eritrosit saling berdekatan tapi tidak bertumpukan.

    6. Fiksasi harus cukup lama agar kromatin dan inti tidak larut.

    7. Tidak boleh mengandung endapan zat pewarna.

  • Pewarnaan:

    Giemsa. Letakkan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat

    memulas dengan lapisan darah ke atas.

    Teteskan metilalkohol ke atas sediaan sehingga bagianyang terlapis darah tertutup seluruhnya.Biarkanselama 5 menit.

    Buanglah kelebihan metilalkohol dari kaca.

    Tuangkan Giemsa yang telah diencerkan denganlarutan penyangga dan biarkan 20 menit.

    Bilas dengan air.

    Letakkan sediaan dalam posisi vertikal dan biarkanmengering pada udara.

  • Wright.

    Letakkan sediaan yang akan dipulas di atas rakdengan lapisan darah menghadap ke atas.

    Teteskan lar. Wright sebanyak 20 tetes. Biarkanselama 2 menit.

    Teteskan sama banyak lar. Penyangga pH 6,4 danbiarkan selama 5 menit sampai 12 menit.

    Siram sediaan dengan air suling

  • TrombositStab Eosinofil

    Segmen

    BasofilLimfosit

    Monosit

  • Sel sel darah tepi

    EOSINOFIL.

    Inti : biasanya terdiri 2 lobus

    Granula : besar-besar, bentuk bulat, berwarna merah jingga, jumlah banyaksaling berdekatan.

    BASOFIL.

    Bentuk bulat.

    Inti sukar dilihat sebab tertutup granula.

    Granula sangat besar, bulat, berwarna ungutua, jumlahnya banyak tetapi letak tidakbegitu rapat.

    Vakuol, kadang kadang tampak berwarnapucat di dalam sitoplasma

  • STAB

    Inti bentuk seperti batang, ginjal atauhuruf S. Warna ungu tua.

    Granula kecil kecil halus,warnalembayung muda.

    Sitoplasma kemerah-merahan.

    SEGMEN.

    Bentuk bulat.Sitoplasma kemerah-merahan, banyakGranula kecil-kecil, warna lembayungmuda, banyak tetapi terpisah.Inti terdiri 2 5 lobus, dihubungkandengan benang kromatin, warna ungu tua, padat

  • LIMFOSIT.

    Bentuk bulat.

    Inti besar, kromatin warna ungu tua, padat.

    Sitoplasma sangat sedikit, berwarnabiru tanpa granula.

    MONOSIT

    Bentuk tidak teratur, ukuran paling besar.

    Inti bentuk seperti ginjal, kromatintersusun dalam untaian, warnalembayung muda.granula kemerahan

  • Pencatatan pelaporan : Eo/Ba/Stab/Seg/Li/Mo

    Jumlah dinyatakan dalam %

  • Ig E total

    Dibentuk oleh sel plasma dalam selaput lendirsaluran nafas dan cerna.

    Kadar dalam serum amat rendah (0,004% dari kadarIg total ).

    Bentuk monomerik.

    Tidak dapat menembus plasenta.

  • Mampu melekat secara erat padapermukaan mastosit atau basofilmelalui reseptor Fc

  • Konsentrasi Ig E bergantung pada usia: 0 3 tahun : 0,5 10 IU / ml

    3 80 tahun : 5 100 IU / ml

    Penderita alergi dapat menunjukkankonsentrasi Ig E total 3 10 kali dari orangyang tidak alergi.

  • Ig E spesifik

    Untuk menentukan jenis alergen yang menimbulkan gejalaalergi tertentu.

    Ig E spesifik a.l

    Makanan : coklat, daging ayam, daging sapi, kacangtanah, kepiting, udang, kerang, telur,dll

    Serangga : nyamuk, kecoa

    Kulit / bulu binatang : epitel anjing, epitel kucing, dll

    Alergen hirup : kapuk, debu rumah, tungau debu rumah.

  • Pemeriksaan Ig E

    Metode : Radioallergosorbent test

    ( RAST ).

    Sampel : serum

    Darahvena Diamkan

    30serum

    Sel-seldarah

    Darahbeku

  • Prinsip : Antigen dilekatkan pada fase

    padat, kemudianditambahkan serum yang akan diperiksa. Setelah ituditambahkan Anti-Ig E yang berlabel radioaktif atauenzim ke dalam tabung. Anti-Ig E berlabel radioaktifyang terikat dapat dibacadengan gamma counter.