pemeriksaan analisa gas darah

6
Pemeriksaan Analisa Gas Darah (ASTRUP) ANALISA GAS DARAH DEFINISI Pemeriksaan gas darah dan PH digunakan sebagai pegangan dalam penanganan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Pemeriksaan gas darah dipakai untuk menilai: Keseimbangan asam basa dalam tubuh, Kadar oksigenasi dalam darah, Kadar karbondioksida dalam darah Ukuran-ukuran dalam analisa gas darah: - PH normal 7,35-7,45 - Pa CO2 normal 35-45 mmHg - Pa O2 normal 80-100 mmHg - Total CO2 dalam plasma normal 24-31 mEq/l - HCO3 normal 21-30 mEq/l - Base Ekses normal -2,4 s.d +2,3 - Saturasi O2 lebih dari 90%. Pemeriksaan analisa gas darah dikenal juga dengan nama pemeriksaan “ASTRUP”, yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteri. Lokasi pengambilan darah yaitu: Arteri radialis, A. brachialis, A. Femoralis. PROSEDUR PENGAMBILAN GAS DARAH ARTERI A. Alat - Spuit gelas atau plastik 5 atau 10 ml - Botol heparin 10 ml, 1000 unit/ml (dosis-multi) - Jarum nomor 22 atau 25 - Penutup udara dari karet - Kapas alcohol - Wadah berisi es (baskom atau kantung plastik) - Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi: a. Nama, tanggal dan waktu b. Apakah menerima O2 dan bila ya berapa banyak dan dengan rute apa f. Suhu B. Tekhnik 1. Arteri radialis umumnya dipakai meskipun brakhialis juga dapat digunakan 2. Bila menggunakan pendekatan arteri radialis lakukan tes Allen’s. Secara terus menerus bendung arteri radialis dan ulnaris. Tangan akan putih kemudian pucat. Lepaskan aliran arteri ulnaris. Tes allen’s positif bila tangan

Upload: febrianti-barung

Post on 02-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan diagnostik

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Pemeriksaan Analisa Gas Darah (ASTRUP)

 ANALISA GAS DARAH

DEFINISI

Pemeriksaan gas darah dan PH digunakan sebagai pegangan dalam penanganan pasien-pasien

penyakit berat yang akut dan menahun. Pemeriksaan gas darah dipakai untuk menilai:

Keseimbangan asam basa dalam tubuh, Kadar oksigenasi dalam darah, Kadar karbondioksida dalam

darah

Ukuran-ukuran dalam analisa gas darah:

- PH normal 7,35-7,45

- Pa CO2 normal 35-45 mmHg

- Pa O2 normal 80-100 mmHg

- Total CO2 dalam plasma normal 24-31 mEq/l

- HCO3 normal 21-30 mEq/l

- Base Ekses normal -2,4 s.d +2,3

- Saturasi O2 lebih dari 90%.

Pemeriksaan analisa gas darah dikenal juga dengan nama pemeriksaan “ASTRUP”, yaitu suatu

pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteri. Lokasi pengambilan darah yaitu: Arteri

radialis, A. brachialis, A. Femoralis.

 PROSEDUR PENGAMBILAN GAS DARAH ARTERI

A. Alat

- Spuit gelas atau plastik 5 atau 10 ml

- Botol heparin 10 ml, 1000 unit/ml (dosis-multi)

- Jarum nomor 22 atau 25

- Penutup udara dari karet

- Kapas alcohol

- Wadah berisi es (baskom atau kantung plastik)

- Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi:

a. Nama, tanggal dan waktu

b. Apakah menerima O2 dan bila ya berapa banyak dan dengan rute apa

f. Suhu

 B. Tekhnik

1. Arteri radialis umumnya dipakai meskipun brakhialis juga dapat digunakan

2. Bila menggunakan pendekatan arteri radialis lakukan tes Allen’s. Secara terus menerus

bendung arteri radialis dan ulnaris. Tangan akan putih kemudian pucat. Lepaskan aliran

Page 2: Pemeriksaan Analisa Gas Darah

arteri ulnaris. Tes allen’s positif bila tangan kembali menjadi berwarna merah muda. Ini

meyakinkan aliran arteri bila aliran arteri radialis tidal paten

3. Pergelangan tangan dihiperekstensikan dan tangan dirotasi keluar

a. Penting sekali untuk melakukan hiperekstensi pergelangan tangan

biasanya menggunakan gulungan handuk untuk melakukan ini

b. Untuk pungsi arteri brakialis, siku dihiperekstensikan setelah

Meletakkan handuk di bawah siku

1. 1 ml heparin diaspirasi kedalam spuit, sehingga dasar spuit basah dengan heparin, dan

kemudian kelebihan heparin dibuang melalui jarum, dilakukan perlahan sehingga pangkal

jarum penuh dengan heparin dan tak ada gelembung udara

2. Arteri brakialis atau radialis dilokalisasi dengan palpasi dengan jari tengah dan jari telunjuk,

dan titik maksimum denyut ditemukan. Bersihkan tempat tersebut dengan kapas alcohol

3. Jarum dimasukkan dengan perlahan kedalam area yang mempunyai pulsasi penuh. Ini akan

paling mudah dengan memasukkan jarum dan spuit kurang lebih 45-90 derajat terhadap

kulit

4. Seringkali jarum masuk menembus pembuluh arteri dan hanya dengan jarum ditarik

perlahan darah akan masuk ke spuit

5. Indikasi satu-satunya bahwa darah tersebut darah arteri adalah adanya pemompaan darah

kedalam spuit dengan kekuatannya sendiri

Bila kita harus mengaspirasi darah dengan menarik plunger spuit ini kadang-kadang diperlukan pada

spuit plastik yang terlalu keras sehingga tak mungkin darah tersebut positif dari arteri.Hasil gas darah

tidak memungkinkan kita untuk menentukan apakah darah dari arteri atau dari vena

1. Setelah darah 5 ml diambil, jarum dilepaskan dan petugas yang lain menekan area yang di

pungsi selama sedikitnya 5 menit (10 menit untuk pasien yang mendapat antikoagulan)

2. Gelembung udara harus dibuang keluar spuit. Lepaskan jarum dan tempatkan penutup

udara pada spuit. Putar spuit diantara telapak tangan untuk mencampurkan heparin

3. Spuit diberi label dan segera tempatkan dalam es atau air es, kemudian dibawa

kelaboratorium

 ANALISA

Jenis gangguan asam basa PH Total CO2 PCO2

Asidosis respiratorik tidak terkonpensasi

Alkalosis respiratorik tidak terkonfensasi

Asidosis metabolic tidak terkonfensasi

Alkalosis metabolic tidak terkonfensasi

Asidosis respiratorik kompensasi alkalosis

metabolic

Alkalosis respiratorik kompensasi asidosis

metabolic

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Normal

Normal

Normal

Normal

Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Tinggi

Rendah

Normal

Rendah

Normal

Normal

Rendah

Tinggi

Page 3: Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Asidosis metabolic kompensasi alkalosis

respiratorik

Alkalosis metabolic kompensasi asidosis

respiratorik

 

http://rasibintang003.wordpress.com/2009/01/13/pemeriksaan-analisa-gas-darah-astrup/

PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH

A. PENGERTIANPemeriksaan analisa gas darah dikenal juga dengan nama pemeriksaan ASTRUP, yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteri.Lokasi pengambilan darah, yaitu: arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis.

B. TUJUAN1. Mengetahui keadaan oksigen dalam metabolisme sel.2. Efisiensi pertukaran Oksigen dan Carbondioksida.3. Mengetahui kemampauan Hb dalam melakukan transportasi Oksigen dan Carbonmonoksida.4. Mengetahui tekanan Oksigen dalam darah arteri jeringan perifer secara terus menerus. 

C. INDIKASIGangguan pernafasan dan gangguan metabolisme.

D. PERSIAPAN1. Pasiena. Klien dijelaskan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukanb. Posisi klien diatur sesuai kebutuhan.

2. Alata. 1 bh spuit steril 15 cc.b. 2 lembar kain kasa steril.c. Sarung tangan steril.d. Kapas alkohol dalam tempatnya.e. Perlak dan alasnya.f. Gabus, plester dan gunting balutan.g. Obat: Heparin injeksi yang sudah diencerkan.h. Bak instrumen, i. Bengkokj. Labelk. Formulir laboratorium untuk pemeriksaan ASTRUP

E. PELAKSANAAN1. Mengukur suhu tubuh.2. Lakukan Allen Test sebelum pengambilan darah pada arteri radialis untuk mencegah gangguan sirkulasi darah.3. Menentukan dan meyakinkan arteri yang akan ditusuk.4. Mengisi spuit 2,5 cc dengan Heparin 0,1 cc.

Page 4: Pemeriksaan Analisa Gas Darah

5. Bebaskan pakaian di daerah yang akan ditusuk.6. Memasang perlak di bawah anggota tubuh yang akan ditusuk7. Simpan bengkok di dekat tangan pasien.8. Mendisinfeksi daerah arteri yang akan ditusuk.9. Dengan menggunakan tangan kiri antara jari telunjuk dan jari tengah, beri batas daerah yang akan ditusuk.

10. Menusuk arteri dengan posisi jarum yang berbeda sesuai dengan letak arteri:a. Radialis posisi 45 derajat.b. Brachialis posisi 60 derajat.c. Femoralis posisi 90 derajat.11. Usahakan darah naik sendiri tanpa harus diaspirasi12. Setelah selesai cabut jarum.13. Tekan daerah bekas penusukan dengan kasa steril selama 5-15 menit, kemudian diplester.14. Mengeluarkan udara dari dalam spuit dan ujung jarum ditusuk dengan gabus. 15. Memasang label identitas pasien, jam pengambilan darah dan konsentrasi oksigen yang diberikan (bila klien diberi oksigen), suhu pasien, pada spuit yang berisi bahan pemeriksaan.16. Mengobservasi tensi, nadi, suhu dan pernafasan serta daerah bekas penusukan.17. Bereskan alat kembali.18. Bahan pemeriksaan dikirim kelaboratorium dengan Melampirkan formulir laboratorium, catat suhu tubuh pasien, jam pengambilan darah mengembalikan pada tempatnya.19. Perawat mencuci tangan20. Bila pemeriksaan dikirim keluar rumah sakit, sebaiknya bahan pemeriksaan dimasukkan kedalam plastik yang berisi batu es

F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN1. Penusukan tepat pada arteri ditandai dengan darah yang keluar berwarna segar dan memancar. 2. Spesimen dimasukkan ke dalam kantong es bila tempat pemeriksaan jauh.3. Cantumkan suhu pasien, jam pengambilan darah dan konsentrasi oksigen yang diberikan.4. Daerah/lokasi pengambilan darah arteri harus bergantian.5. Hindarkan pengambilan darah ada arteri femoralis.6. Hindari melakukan aspirasi yang bertujuan untuk mengeluarkan udara pada spuit yang berisi darah.

http://gabegajahbengkak.blogspot.com/2010/04/pemeriksaan-analisa-gas-darah.html

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil analisa gas darah meliputi :

a.Suhu, pada suhu 370 c selama 10 menit PH akan berubah, 0,10 ; PaCO21 mmhg dan PO2 0,7 mmhg, sedangkan pada suhu 40 dalam 10 menit PH berubah 0,01 ; PaCO2 0,01 mmhg dan PaO2,07 mmhg. Sebaiknya darah dimasukkan kedalam es untuk menghindari / mengurangi metabolisme dan mencegah konsumsi oksigen dan karbondioksida yang dapat mempengaruhi nilai

b.Darah yang diambil, darah arteri merupakan contoh baku untuk pemeriksaaan analisa gas darah

c.Pemakaian heparin, jangan lebih dari 0,05 cc untuk 1 cc darah (cukup membilas spuit dengan heparin)

d.Gelembung udara dalam spuit, yang akan mempengaruhi CO2 dan O2

Komponen yang diperiksa dalam analisa gas darah meliputi :

PH (normal : 7,35 – 7,45)PH akan menggambarkan konsentrasi ion H+ dalam tubuh. Ada peningkatan atau penuruna ion H+ akan mempengaruhi stabilitas dari PH cairan tubuh. Bila ion H+ meningkat PH akan rendah dan bila

Page 5: Pemeriksaan Analisa Gas Darah

ion H+ menurun PH akan meningkat

PaCO2 (normal : 35 – 45 mmhg)PaCO2 adalah tekanan partial yang ditimbulkan oleh CO2 yang terlarut. PaCO2 ini merupakan parameter untuk mengetahui fungsi respirasi dan menentukan cukup tidaknya ventilasi alveolar. Bila PaCO2 rendah menunjukkan adanya hyperventilasi karena rangsangan pernafasan dan bila PaCO2 tinggi (hypoventilasi) menunjukkan adanya kegagalan ventilasi alveolis. Pada PaCO2 rendah konsentrasi ion H+ akan rendah dan PH meningkat, sedangkan bila terjadi peningkatan PaCO2 konsentrasi ion H+ akan mengingat dan PH menjadi rendah

PaO2 (normal : 80 – 100 mmhg)PaO2 adalah tekanan yang ditimbulkan oleh oksigen yang terlarut dalam darah. PaO2 akan memberikan petunjuk cukup tidaknya oksigenisasi darah arteri

Base Ekses (E . E) (normal ± 2 / 2,5 mEQ / 1)Menggambarkan secara langsung kelebihan basa kuat / kekurangan asam tetap atau kekurangan basa / kelebihan asam.Bila nilai positif menunjukkan kelebihan basa dan bila nilai negatif menunjukkan kelebihan asam

TCO2 (normal : 24 -31 mmhg)Total CO2 yang terdapat dalam plasma, yang meliputi asam karbonat, bikarbonat dan senyawa karbamino. TCO2 dapat digunakan sebagai petunjuk klinik gangguan keseimbangan asam untuk memperkirakan kelebihan atau kekurangan basa karena perbandingan bikarbonat dan asm bikarbonat 20 : 1

Sat. O2 (normal : 96 -100 %)Derajat kejenuhan Hb dengan oksigen. Sat O2 sangat membantu untuk menghitung kandungan oksigen dalam darah.

http://oimagic.blogspot.com/2009/05/pemeriksaan-analisa-gas-darah_14.html