pembahasan metseis acara ii
DESCRIPTION
Praktikum Metode Seismik Picking First BreakTRANSCRIPT
PEMBAHASANFirst break adalah gelombang seismik yang terekam pertama kali. Gelombang ini merupakan
gelombang yang tercepat sampai ke penerima. Biasanya digunakan untuk mendapatkan informasi
lapisan lapuk dan koreksi statik. Dalam praktikum kali ini melakukan picking first break untuk 7 set data
yang telah disediakan dengan lokasi pengamatan sama namun sumber atau source yang ber-beda beda
tiap set datanya. Source yang digunakan adalah pada titik -11 m, 0 m, 11 m, 23 m, 35 m, 46 m, dan 57 m.
Dari picking first break itulah kita dapat menentukan kecepatan semu tiap lapisan baik menggunakan
perhitungan manual ataupun menggunakan Ms. Excell.
Untuk menghitung kecepatan semu dari tiap lapisan, sebelumnya dilakukan first break dahulu.
Kemudian pada setiap set data titik-titiknya saling dihubungkan setelah itu di cari nilai gradient dari tiap
trend grafiknya. setelah nilai gradient sudah ada, dapat mencari nilai kecepatan dengan cara v =1000/m.
Yang mana m merupakan nilai gradient. Kecepatan yang didapat merupakan kecepatan semu lapisan
dalam satuan m/s.
Grafik hasil picking firstbreak dari tujuh set data yang diberikan adalah seperti dibawah ini :
0 10 20 30 40 50 600
20
40
60
80
100
120
Grafik T vs X
Shot Point Geophone (m)
Trav
el T
ime
(ms)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada survey seismic refraksi di 7 det data itu terdiri dari dua
lapisan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan jelas pada source 11,23,35,46 dan 57. Pada source -11 m dan 0
m sendiri trendnya tidak terlalu memperlihatkan bahwa terdapat dua lapisan. Namun kecepatannya
berbeda beda tiap set data. Walaupun dapat dilihat bahwa grafik yang memiliki trend yang hampir sama
merupakan lapisan yang sama. Dan yang di anggap satu lapisan, grafiknya tidak boleh saling
berpotongan.
0 10 20 30 40 50 600
20
40
60
80
100
120
Grafik T vs X
Shot Point Geophone (m)
Trav
el T
ime
(ms)
Namun pada grafik diatas antara data source 23 dan source 35 hampir berpotongan. Terutama pada
grafik refracted minus-nya. Hal ini dapat terjadi karena kurang tepat dalam melakukan picking first
break. Hal tersebut mungkin terjadi juga karena yang diambil adalah data noise sehingga grafik yang
diberikan yang harusnya sejajar namun malah hampir berpotongan.
Hal ini berpengaruh pada nilai gradient dan nilai kecepatan semu. Yang mana nilai gradient dicari
dengan cara manual maupun perhitungangrafik di Ms. Excell.
Dibawah ini merupakan nilai gradien secara manual :
SHOT POINT GRADIEN R- GRADIEN D- GRADIEN D+ GRADIEN R+SHOT POIN -11 - - 6.90909091 2.71428571SHOT POIN 0 - - 7.5 4.25
SHOT POIN 11 -3.8 -18 7.33333333 5SHOT POIN 23 -3.6666667 -10.4 17.3333333 4SHOT POIN 35 -1.5714286 -7.142857143 10 1SHOT POIN 46 -1.6 -5 - -SHOT POIN 57 -1 -4 - -
Dan nilai gradien secara perhitungan grafik pada Ms. Excell :
Hampir
Shot PointGRADIEN
GRADIEN R-
GRADIEN D-
GRADIEN D+
GRADIEN R+
SHOT POIN -11 - - 6.909 2.571SHOT POIN 0 - - 7.5 3.95
SHOT POIN 11 -3.878 -18 7.571 5.5SHOT POIN 23 -3.6 -10.64 18.14 4SHOT POIN 35 -1.381 -7.439 10.14 1.05SHOT POIN 46 -1.628 -5 - -SHOT POIN 57 -0.978 -4 - -
Dari nilai gradien diatas dapat menentukan nilai kecepatan tiap lapisannya dengan v = 1000/m . Yang
mana m adalah gradien.
Berikut adalah nilai kecepatan semu perhitungan manual : (dalam m/s)
V DIRECT (v1)
V REFRACTED 1 (v2)
144.736842 368.4210526133.333333 235.294117695.959596 231.5789474
76.9230769 261.3636364120 818.1818182200 625250 1000
Dan besarnya kecepatan semu menggunakan perhitungan Ms. Excell : (dalam m/s)
V DIRECT (v1)
V REFRACTED 1 (v2)
144.7387466 388.9537145133.3333333 253.16455793.81925182 219.841530374.55587701 263.8888889116.5229998 838.246957
200 614.2506143250 1022.494888
Dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan besarnya kecepatan yang dihitung manual dan yang dihitung
dengan Ms. Excell. Hal ini dikarenakan nilai gradien yang berbeda. Namun perbedaan besarnya
kecepatan tidak terlalu signifikan dan paling besar hanya selisih 22 m/s/ hal ini menandakan bahwa
walaupun prosesingnya menggunakan manual maupun computerized, hasilnya hampir sama satu
dengan yang lain. dan membuktikan bahwa persamaan gradien (y2-y1/x2-x1) dapat dipakai untuk
menentukan gradien secara manual.
Nilai kecepatan yang diperoleh dari hasil perhitungan manual maupun menggunakan Ms. Excell
menunjukkan bahwa nilai kecepatan lapisan 1 lebih kecil dibanding nilai kecepatan di lapisan 2. Hal ini
terjadi karena lapisan 2 merupakan lapisan yang terkena tekanan dari lapisan diatasnya sehingga lebih
kompak dan padat, jadi gelombang seismic akan menajalar lebih cepat dibanding lapisan yang berada
paling atas. Karena lapisan paling atas tidak mendapat tekanan jadi pastinya tidak lebih padat dibanding
lapisan dibawahnya. Namun tidak menutup kemungkinan kecepatan lapisan 1 lebih besar dibanding
lapisan 2. Namun pada interpretasi nantinya akan membentuk hidden layer. Namun pada 7 set data
yang diberikan dapat diketahui bahwa terdiri dua lapisan dengan besarnya v1<v2.
KESIMPULAN
1. Picking First Break pada data gelombang sesimik refraksi dapat digunakan untuk menentukan
kecepatan rambat gelombang semu suatu lapisan dan mengetahui banyaknya lapisan.
2. 7 set data yang diberikan terdiri dari dua lapisan.
3. Kecepatan gelombang dan nilai gradien tiap lapisannya adalah :
a. Source -11 m
- Perhitungan Manual
- Perhitungan Menggunakan Ms. Excell
GRADIEN D+ GRADIEN R+ KECEPATAN Direct (v1) KECEPATAN Refracted (v2)6.909 2.571 144.7387466 m/s 388.9537145 m/s
b. Source 0 m
- Perhitungan Manual
GRADIEN D+ GRADIEN R+
Kecepatan Direct (v1)
Kecepatan Refracted 1 (v2)
7.5 4.25 133.3333333 m/s 235.2941176 m/s - Perhitungan Menggunakan Ms. Excell
GRADIEN D+ GRADIEN R+ KECEPATAN Direct (v1) KECEPATAN Refracted (v2)7.5 3.95 133.3333333 m/s 253.164557 m/s
c. Source 11m
- Perhitungan Manual
GRADIEN R-
GRADIEN D-
GRADIEN D+ GRADIEN R+
KecepatanDirect (v1)
KecepatanRefracted 1 (v2)
-3.8 -18 7.333333333 5 95.95959596m/s
231.5789474m/s
- Perhitungan Menggunakan Ms. Excell
GRADIEN R-
GRADIEN D-
GRADIEN D+
GRADIEN R+
KECEPATANDirect (v1)
KECEPATANRefracted (v2)
-3.878 -18 7.571 5.5 93.81925182m/ 219.8415303m/
GRADIEN D+ GRADIEN R+ V DIRECT (V1) V REFRACTED 1 (V2)6.90909091 2.71428571 144.736842 m/s 368.4210526 m/s
s s
d. Source 23 m
- Perhitungan Manual
GRADIEN R-
GRADIEN D-
GRADIEN D+ GRADIEN R+
KecepatanDirect (v1)
KecepatanRefracted 1 (v2)
-3.666666
7-10.4 17.33333333 4 76.92307692 m/s 261.3636364 m/s
- Perhitungan Menggunakan Ms. Excell
GRADIEN R- GRADIEN D- GRADIEN D+ GRADIEN R+
KECEPATANDirect (v1)
KECEPATANRefracted (v2)
-3.6 -10.64 18.14 4 74.55587701 m/s 263.8888889 m/s
e. Source 35 m
- Perhitungan Manual
GRADIEN R-
GRADIEN D-
GRADIEN D+
GRADIEN R+
KecepatanDirect (v1)
KecepatanRefracted 1 (v2)
-1.5714286 -7.1428571 10 1 120 m/s 818.1818182 m/s
- Perhitungan Menggunakan Ms. Excell
GRADIEN R- GRADIEN D- GRADIEN D+
GRADIEN R+
KECEPATANDirect (v1)
KECEPATANRefracted (v2)
-1.381 -7.439 10.14 1.05 116.5229998 m/s 838.246957 m/s
f. Source 46 m
- Perhitungan Manual
GRADIEN R- GRADIEN D- Kecepatan Direct (v1) Kecepatan Refracted 1 (v2)-1.6 -5 200 m/s 625 m/s
- Perhitungan Menggunakan Ms. Excell
GRADIEN R- GRADIEN D- KECEPATAN Direct (v1) KECEPATAN Refracted (v2)-1.628 -5 200 m/s 614.2506143 m/s
g. Source 57 m
- Perhitungan Manual
GRADIEN R- GRADIEN D- Kecepatan Direct (v1) Kecepatan Refracted 1 (v2)-1 -4 250 m/s 1000 m/s
- Perhitungan Menggunakan Ms. Excell
GRADIEN R- GRADIEN D- KECEPATAN Direct (v1) KECEPATAN Refracted (v2)-0.978 -4 250 m/s 1022.494888 m/s
DAFTAR PUSTAKA
Hartantyo, Eddy. 2002. Modul Praktikum Metode Seismik I. Program Studi Geofisika Jurusan Fisika
FMIPA UGM:Yogyakarta.
http://ensiklopediseismik.blogspot.co.id/2007/08/first-break.html
Diakses pada tanggal 10 oktober 2015 pukul 11.52 pm.