pemasaran i bag 2 - distr, persedi, penet harga

62
MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN (2 materi) (2 materi) Distribusi, Distribusi, persediaan dan penetapan persediaan dan penetapan harga. harga.

Upload: dedek-fakhruddin

Post on 03-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pemasaran Farmasi adalah

TRANSCRIPT

Page 1: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN (2 materi)(2 materi)

MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN (2 materi)(2 materi)

Distribusi, Distribusi, persediaan dan penetapan persediaan dan penetapan

harga.harga.

Page 2: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

DISTRIBUSI DISTRIBUSI DISTRIBUSI DISTRIBUSI

Page 3: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI

• Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalahmenentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut ke pasar.

• Hal ini menyangkut masalah penentuan strategi penyaluran, termasuk pemilihan saluran distribusi, penanganan secara fisik, dan distribusi fisik.

• Saluran distribusi, kadang-kadang disebut juga saluran perdagangan, dan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai berikut :

Page 4: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Menurut Kotler, saluran distribusi adalah himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen kekusumen.• Menurut Basu Swastha DH , saluran

distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen

untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke

konsumen atau pemakai industri.

Page 5: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Saluran distribusi ini merupakan suatu struktur yang menggambarkan alternatif saluran yang dipilih, dan menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh berbagai macam perusahaan seperti produsen, pedagang besar, dan pengecer.

• Dalam sistem distribusi, produsen sering menggunakan perantara (middlement) sebagai penyalurnya, dan digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu :

Page 6: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

1. PERANTARA PEDAGANG (merchant middlement)– Pada dasarnya, perantara pedagang ini

bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya, dan yang termasuk dalam perantara pedagang, yaitu :• Pedagang Besar ( Merchant Wholesaler).• Pengecer (Retailers)

2. PERANTARA AGEN (agent middlement)– Perantara agen ini tidak mempunyai hak milik

atas semua barang yang mereka tangani, dan dapat digolongkan ke dalam dua golongan,

yaitu :• Agen penunjang• Agen pelengkap.

Page 7: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PEDAGANG BESAR (merchant wholesaler)

• Bentuk padagang besar secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe, yaitu :– Full service wholesaler– Limited-service wholesaler.

• Full service wholesaler atau pedagang besar dg layanan penuh adalah bentuk pedagang besar yang melakukan keseluruhan fungsi pemasaran kepada para pemasok dan pelanggan.– Salah satu bentuk full service wholesaler

yang relatif unik dan menunjukkan laju pertumbuhan yang pesat dalam

beberapa waktu terakhir dikenal dengan rack jobber.

Page 8: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– Misalnya, kini banyak pengecer besar seperti supermarket menawarkan lini produk yang kadangkala tidak terkait seperti majalah, peralatan dapur, kosmetika, alat olahraga dll.

• Limited service wholesaler atau pedagang besar yang berspesialisasi pada satu atau beberapa fungsi pemasaran tertentu, utk mempertahankan usahanya dalam persaingan yang tajam.

– Sebagai contoh, perusahaan cleaning service pada umumnya memiliki

peralatan sendiri untuk melaksanakan kegiatan usahanya.

Page 9: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Pedagang besar dengan fungsi terbatas antara lain sebagai berikut :– Mail order wholesaler– Cash and carry wholesaler– Drop shipper.– Wagon jobber

Page 10: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PENGECER (retailers)

• Dikatakan pengecer karena aktifitas utama yang dilakukan adalah melakukan penjualan langsung ke konsumen akhir.

• Pada umumnya pengecer itu mempunyai hak atas produk dan melakukan fungsi pemasaran tambahan berupa penyimpanan.

• Klasifikasi pengecer dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada lingkup dan jenis matadagangan yang diperjualbelikan.

• Sebagai contoh : Supermarket, Hypermarket,

Departemen store, dll.

Page 11: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PERANTARA AGEN (agent middlement)

• Agen perantara adalah organisasi atau individu yang melakukan kegiatan bisnis, tetapi perannya adalah sebagai wakil perusahaan untuk melakukan fungsi penjualan barang atau jasa.

• Oleh karena itu agen tidak berhak untuk memberi merek atau tidak mempunyai hak kepemilikan atas produk.• Dasar balas jasa yang diterima adalah berupa komisi, bukan keuntungan

di atas harga pokok pembelian.

Page 12: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

AGEN PENUNJANG• Banyak perusahaan melakukan kegiatan yang

sifatnya mendukung kegiatan penjualan secara efektif dan efisien.

• Adapun jenis-jenis agen yang termasuk dalam golongan agen penunjang adalah :– Agen pembelian.– Agen penjualan.– Agen pengangkutan

– Agen penyimpanan/pergudangan– Makelar

Page 13: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

SALURAN DISTRIBUSI BARANG KONSUMSI

• Dalam penyaluran barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumen, terdapat lima macam saluran.

• Pada setiap saluran, produsen mempunyai alternatif yang sama untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan.

• Produsen dapat menggunakan lebih dari satu pedagang besar, sehingga barang-barang dapat mengalir dari satu pedagang besar ke pedagang besar lainnya.

• Adapun macam-macam saluran distribusi barang

konsumsi adalah :

Page 14: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga
Page 15: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

SALURAN DISTRIBUSI BARANG INDUSTRI

• Karena karakteristik yang ada pada barang industri berbeda dengan barang konsumsi, maka saluran distribusi yang dipakai juga agak berbeda.

• Saluran distribusi untuk barang industrijuga mempunyai kemungkinan/kesempatan yang sama begi produsen untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan.

• Ada empat macam saluran yang dapat digunakan

untuk mencapai pemakaian industri, yaitu :

Page 16: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga
Page 17: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN

SALURAN

• Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang berpengaruh dlm pemilihan saluran distribusi, antara lain :– PERTIMBANGAN PASAR.

Beberapa faktor pasar yang harus diperhati-kan yaitu :• Konsumen atau pasar industri, • Jumlah pembeli potensial,

• Konsentrasi pasar secara geografis,• Jumlah pesanan, dan Kebiasaan

dalam pembelian

Page 18: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– PERTIMBANGAN BARANG.Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang, antara lain :• Nilai unit dari barang yang dijual,• Besar dan berat,• Mudah rusaknya barang,• Sifat teknis,• Barang standar dan pesanan,• Luasnya product line.

Page 19: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– PERTIMBANGAN PERUSAHAAN.Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :•Sumber pembelanjaan,•Pengalaman dan kemampuan manajemen,

•Pengawasan saluran•Pelayanan yang diberikan oleh penjual.

Page 20: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– PERTIMBANGAN PERANTARA.Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :•Pelayanan yang diberikan oleh perantara,

•Kegunaan perantara,•Sikap perantara terhadap

kebijaksanaan produsen•Vulome penjualan,

dan ongkos.

Page 21: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

SALURAN DISTRIBUSI GANDA (multichannel distribution)

• Penggunaan saluran distribusi ganda kini mulai dipergunakan oleh banyak perusahaan.

• Sistem saluran distribusi ganda dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan pencapaian konsumen pada segmen pasar yang dipilih.• Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, maka harus ditentukan jumlah perantara (intensitas distribusi) untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat pedagang besar atau

pedagang eceran.

Page 22: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

JENJANG SALURAN DISTRIBUSI

Page 23: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Jenjang nol (zero-level channel), menunjukkan bahwa pemasar tidak menggunakan perantara dalam memasarkan produknya.– Jenjang nol dipergunakan terutama untuk

peralatan rumah tangga, kosmetika, minuman kesehatan, dan makanan bernutrisi.

• Jenjang satu (one-level channel), menunjukkan pemasar menggunakan satu tipe perantara.

– Jenjang satu umumnya dipergunakan untuk produk-produk pakaian, mebel, dan peralatan

rumah tangga.

Page 24: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Jenjang dua (two-level channel), menunjukkan bahwa pemasar menggunakan dua tipe perantara dalam memasarkan produknya.– Jenjang dua banyak dipergunakan untuk

barang-barang kebutuhan sehari-hari, alat tulis, dan obat-obatan.

• Jenjang tiga (three-level channel), menunjukkan pemasar menggunakan tiga tipe perantara. – Jenjang tiga banyak dipergunakan untuk

barang-barang kebuthan sehari-hari, alat tulis,

dan obat-obatan.

Page 25: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

JENJANG SALURAN DISTRIBUSI PRODUK INDUSTRI• Jenjang nol menunjukkan bahwa

pemasar tidak menggunakan perantara dalam memasarkan produknya.– Jenjang nol terutama dipakai untuk produk

industri berupa peralatan dan mesin utama, dan pesanan dalam jumlah besar

• Jenjang satu dan dua, menunjukkan pemasar menggunakan satu tipe perantara.

– Jenjang satu dan dua dipergunakan untuk produk industrial berupa supplies,

sebagian kecil peralatan, dan pesanan dalam jumlah kecil atau

pesanan yang sering diminta.

Page 26: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

JENJANG SALURAN PRODUK INDUSTRI

Page 27: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

JASA

Page 28: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PROSEDUR MENENTUKAN SALURAN DISTRIBUSI

• MENGANALISIS PRODUK.– Analisis produk diperlukan untuk menentukan

apakah suatu produk termasuk golongan industri atau barang konsumsi.

– Sebagai contoh untuk barang konsumsi adalah sebagai berikut :• Untuk produk konvinien digunakan saluran

distribusi intensif.• Untuk produk shopping digunakan saluran

distribusi selektif• Untuk produk spesial digunakan saluran

distribusi eksklusif

Page 29: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• MENENTUKAN SIFAT & LUASNYA PASAR.– Dalam hal ini beberapa pertanyaan yang

perlu dijawab, antara lain :•Siapakah pembeli potensial produk

tersebut?•Berapa jumlah mereka?•Di mana mereka berada?

•Apa yang mereka sukai mengenai produk tersebut?

•Bagaimana kebiasaan-kebiasaan mereka membeli?

Page 30: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• KERJASAMA & MEMOTIVASI PENYALUR.– Kerjasama yang sebaik-baiknya harus

ada antara produsen dengan para penyalur. Pabrikan harus membantu kesulitan-kesulitan para penyalurnya dalam batas-batas tertentu, demikian sebaliknya.

• MENGEVALUASI PENYALUR.– Secara berkala produsen harus mengevaluasi

prestasi penyalur berdasarkan tolok ukur tertentu seperti pencapaian target, tingkat

persediaan rata-rata, waktu penyerahan pada langganan, penanganan barang-

barang rusak dan hilang.

Page 31: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• MENINJAU PENYALUR YANG ADA.– Perlu dilakukan peninjauan terhadap para

penyalur yang ada dan yang digunakan oleh para pesaing.

– Apakah kita dapat meniru, turut menggunakan saluran mereka, atau harus dengan cara lain.

• ANALISIS BIAYA & LABA.– Didalam memilih saluran distribusi perlu

diperhatikan saluran manakah yang mampu melakukan penjualan dalam volume yang besar dengan biaya relatif murah, hingga laba dapat diperoleh lebih layak.

Page 32: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PERSEDIAAN/LOGISTIK : SISTEM PENGAWASAN PERSEDIAAN

• Tujuan dari pengawasan persediaan adalah meminumkan jumlah investasi yang diperlukan, dan meminimumkan fluktuasi dalam persediaan sambil melayani pesanan dari pembeli.

• Besarnya persediaan sangat ditentukan oleh keseimbangan kebutuhan pasar dengan faktor biaya, dan permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan analisa ramalan penjualan.• Adapun macam-macam ongkos yang harus

dipertimbangkan dalam kaitannya dgn masalah pengawasan persediaan adalah ongkos perolehan

dan penyimpanan.

Page 33: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Ongkos perolehan (acquisition cost) adalah ongkos untuk membuat atau membeli barang yang disimpan.

• Ongkos penyimpanan (carrying cost atau holding cost) adalah ongkos-ongkos seperti biaya simpan di gudang, bunga investasi, kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan atau hilangnya barang, pajak dan sebagainya.• Selain keseimbangan kebutuhan pasar

dengan faktor biaya, tingkat kepuasan pembeli sangat mempengaruhi batas maksimum persediaan yang

harus diadakan.

Page 34: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Konsumen yang merasa puas sering memesan kembali secara mendadak, sehingga perusahaan perlu mengambil kebijaksanaan untuk berjaga-jaga.

• Pada sisi lain perlu diperhatikan batas tertinggi dari jumlah persediaan, jangan sampai terlalu berlebihan, karena dapat mengakibatkan berkurangnya penghasilan atau bahkan terjadi kerugian.

• Kemudian, berapa jumlah persediaan yang

harus diadakan?

Page 35: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu meng hitung-hitung dengan menggunakan rumus :

• Dimana :EOQ = Jumlah pesanan yang paling ekonomi.R = Jumlah unit yang dibutuhkan dalam

satu periode tertentu.S = Biaya pesanan setiap kali pesan.P = Harga pembelian per unit.I = Biaya penyimpanan dan pemiliharaan di

gudang yang dinyatakan dalam % dari nilai rata-rata persediaan dalam rupiah.

IP

SREOQ

.

.2

Page 36: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PENETAPAN HARGA PENETAPAN HARGA (pricing) (pricing)

PENETAPAN HARGA PENETAPAN HARGA (pricing) (pricing)

Page 37: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PENGERTIAN HARGA• Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan

harga?.• Secara sederhana harga dapat didefinisikan

sejumlah uang yang diperlukan untuk membayar produk atau jasa.

• Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa harga adalah sejumlah nilai konsumen yang dipertukarkan untuk memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

• Harga adalah satu-satunya elemen marketing mix yang menghasilkan revenue,

sedangkan elemen yang lainnya merefleksikan biaya.

Page 38: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Menurut “Basu Swastha DH” (2007) Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

• Menurut Alex S Nitisemito (1991) diartikan sebagai nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang di mana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.

Page 39: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

TUJUAN PENETAPAN HARGA

• Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :– BERORIENTASI LABA, bahwa setiap

perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi, sering disebut “maksimisasi laba”.– BERORIENTASI pada VOLUME, bahwa penetapan harga sedemikian rupa agar

dapat mencapai tingkat volume penjualan tertentu, nilai penjualan atau pangsa

pasar tertentu.

Page 40: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– BERORIENTASI pada CITRA (IMAGE), bahwa penetapan harga tertentu dapat membentuk citra perusahaan, misalnya menetapkan harga tinggi dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius.

– BERORIENTASI pada STABILITAS HARGA, hal ini dilakukan untuk

mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan

dan harga pemimpin industri (industry leader).

Page 41: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

• Mengingat harga mempunyai peran yang sangat penting pada revenue perusahaan, maka seblm menetapkan harga harus menetapkan terlebih dahulu strategi produk.

• Bilamana perusahaan sudah menetapkan sasaran pasar dan positioning, maka strategi marketing mix termasuk harga tentu akan lebih mudah untuk dilakukan.

• Beberapa contoh strategi perusahaan, antara lain ialah

survival, potongan harga.

Page 42: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Perusahaan menetapkan survival sebagai tujuan utama kalau menghadapi berbagai masalah termasuk kelebihan kapasitas dan persaingan yang berat.

• Perusahaan farmasi memberikan potongan harga dalam jumlah yang

cukup besar ketika menghadapi persaingan yang ketat, dan potongan

harga ini terus diberikan sampai perusahaan memperoleh

posisi tertentu dalam menghadapi persaingan pasar.

Page 43: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK BARU

• Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar.

• Menurut Tiptono (2001), ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru, yaitu :

– SKIMMING PRICING, merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada

suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi

yang gencar.

Page 44: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– TUJUANNYA ADALAH :– Melayani pelanggan yang tidak

terlalu sensitive terhadap harga, selagi persaingannya belum ada.

– Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset malalui margin yang besar.

– Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.

Page 45: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– PENETRATION PRICING, merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar sekaligus menghalangi masuknya para pesaing.•Strategi ini mempunyai perspektif

jangka panjang, dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

•Ada empat bentuk harga yg menggunakan strategi “Penetration

Pricing”, antara lain :

Page 46: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

1. Restrained price, yaitu harga yang ditetapkan dengan tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu selama periode inflasi.

2. Elimiation price, yaitu merupakan penetapan harga pada tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing-pesaing tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan.

3. Promotion price, adalah harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas sama, dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu.

4. Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga dapat

mencegah para pesaing memasuki pasar.

Page 47: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

STRATEGI PENETAPAN HARGA PSIKOLOGIS

• PRESTIGE PRICING/HARGA PRESTIS– Adalah menetapkan harga yang tinggi

demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty.

• OLD PRICING/HARGA GANJIL– Adalah menetapkan harga yang ganjil atau

sedikit dibawah jumlah genap, dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih

murah.– Contoh dihargai Rp.100.000,-

diubah menjadi Rp.99.995,-

Page 48: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• MULTIPLE UNIT PRICING/HARGA RABAT– Adalah memberikan potongan harga

tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak.

• PRICE LINING/HARGA LINI– Adalah memberikan cakupan harga yang

berbeda pada lini produk yang berbeda.• LEADER PRICING/PEMIMPIN HARGA

– Adalah menetapkan harga lebih rendah dari pada harga pasar/harga normal untuk meningkatkan

omzet penjualan.

Page 49: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

STRATEGI PENETAPAN HARGA DISKON

• Strategi ini banyak digunakan oleh perusahaan dengan memberikan potongan harga atau diskon untuk meningkatkan penjualan.

• Harga diskon adalah semua potongan dari harga yang sudah

ditetapkan, dan diskon dapat berupa cash discount, trade discount,

dan quatity discount.

Page 50: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

STRATEGI PENETAPAN HARGA KOMPETITIF

• RELATIVE PRICING/HARGA RELATIF– Adalah menetapkan harga di atas, di

bawah, atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.

• FOLLOW THE LEADER PRICING– Adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan pada

pemimpin pasar, dan tidak menetapkan harga sendiri.

Page 51: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

STARETGI PENETAPAN HARGA PRODUK YANG

MAPAN

• Menurut Tjiptono, ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar, diantaranya adalah :1. Perubahan dalam lingkungan pasar,

misalnya pesaing besar menurunkan harga.

2. Pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen.

• Dalam melakukan peninjauan kembali peneta-pan harga yang telah dilakukan, perusahaan mempunyai

tiga alternatif strategi, yaitu :

Page 52: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

1. Mempertahankan harga, strategi ini dilaksanakan dgn tujuan mempertahankan posisi dalam pasar dan utk meningkatkan citra yang baik di masyarakat.

2. Menurunkan harga, strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan harus memiliki kemampuan finansial yang besar, dengan konsekuensi yg harus ditanggung perusahaan menerima margin laba yang kecil.

3. Menaikan harga, perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga

dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam

periode inflasi

Page 53: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Tiga alasan atau penyebab perusahaan harus menurunkan harga produk yang sudah mapan, yaitu :– Strategi defensif, di mana perusahaan

memotong harga guna menghadapi persaingan yang makin ketat.

– Strategi ofensif, di mana perusahaan mempunyai tujuan untuk memenangkan persaingan dengan produk kompetiter.

– Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh perusahaan lingkungan, misalnya inflasi yg berkelanjutan

Page 54: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

PRINSIP-PRINSIP PENETAPAN HARGA PRODUK FARMASI

• Penetapan harga produk farmasi harus berbasis pasar (market base).

• Kollasa (2002) menyebutkan beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk farmasi, antara lain :– Harga, product features dan kondisi

persaingan yang ada.– Karakteristik pasien yang spesifik.– Ekonomi dan nilai sosial

dari terapi tersebut.– Kriteria pengambilan

keputusan oleh prescriber.

Page 55: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– Karakteristik dari penyakit yang diobati.

– Posisi pasar, revenue dan isue-isue lain yang dihadapi oleh perusahaan.

– Kemampuan perusahaan terutama dalam budget dan keinginan untuk mendukung produk.

– Kondisi sistem asuransi kesehatan.– Kebijakan publik.

Page 56: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

METODE PENETAPAN HARGA

• Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya dalam bentuk yang paling sederhana adalah :– COST-PLUS PRICING METHOD.

Dalam metode ini, penjual atau produsen menetap-kan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba yang diinginkan (disebut margin) pada unit tersebut.

Formulanya sebagai berikut :BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL

Page 57: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

FORMULA BERIKUTNYA DARI COST PLUS PRICING

FC HARGA POKOK = VC + Total Sales• Di mana :

– VC = VARIABEEL COST (Biaya Variabel)– FC = FIXED COST (Biaya Tetap)– TS = TOTAL SALES (Total Penjualan)

• Sebagai ilustrasi untuk cost plus pricing :– VC = Rp.10,-

– FC = Rp.5.000.000,-– TS = 100.000 Unit.

• Berapa harga pokok per unitnya?

Page 58: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

MARK-UP PRICING METHOD• Metode ini banyak dipakai oleh para

pedagang yang membeli barang-barang dagangan dan akan menentukan harga jualnya setelah me- nambah harga beli dengan sejumlah mark-up.Formulanya sebagai berikut :HARGA BELI + MARK-UP = HARGA JUAL. (cost price) (sales price)

• Jadi, mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya.

• Keuntungan bisa diperoleh dari sebagian mark-up tersebut, setelah

mengeluarkan sejumlah biaya eksploatasi.

Page 59: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

• Setelah kita mengetahui kedua metode tersebut, perlu pula kita mengetahui beberapa istilah biaya yang ada kaitannya, al:– BIAYA TETAP TOTAL (TOTAL FIXED

COST)•Adalah elemen-elemen seperti sewa,

gaji, pajak kekayaan yang tetap konstan untuk setiap tingkat hasil.•Biaya tetap yang dibebankan pada

masing-masing unit disebut biaya tetap rata-rata (average fixed cost)

Page 60: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

– BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST).•Adalah biaya yang berubah-ubah disebab-

kan oleh adanya perubahan jumlah hasil.•Biaya variabel yang dibebankan pada

masing-masing unit disebut biaya variabel rata-rata (average variabel cost).

– BIAYA TOTAL (TOTAL COST).•Adalah biaya keseluruhan, meliputi biaya

tetap dan biaya variabel.• Untuk masing-masing barang, biaya ini disebut biaya total rata-rata (average

total cost).

Page 61: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

ANALISIS BREAK-EVEN

• Sebuah metode penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya adalah dengan analisa break-even.

• Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan break-even bilamana penghasilan (revenue) yang diterima sama dengan ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah tertentu.• Menurut metode ini, perusahaan akan

mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-

even, dan jika berada di bawah titik break-even, maka perusahaan

akan menderita rugi.

Page 62: Pemasaran i Bag 2 - Distr, Persedi, Penet Harga

TERIMA KASIHSemoga succes