pemindahan tnh bag 1

57
1

Upload: anonymous-89pxrvdcaw

Post on 11-Jul-2016

40 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hitungan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemindahan Tnh Bag 1

1

Page 2: Pemindahan Tnh Bag 1

Informasi yang dibutuhkan tentang

kegiatan Pemindahan Tanah

Mekanis (PTM)

Overhead - 1

Pengertian PTM :

Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua

pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian

(digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), peng-

angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping,

filling), perataan (spreading, leveling) dan pemadatan

(compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-

alat mekanis (alat-alat berat/besar)

2

Page 3: Pemindahan Tnh Bag 1

SYSTEM KOORDINASI PERALATAN PRODUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

PRODUKSI ALAT

SINKRONISASI

JUMLAH ALAT MUAT

DAN ANGKUT

JADWAL KERJA

EFISIENSI KERJA

TARGET PRODUKSI

JARAK ANGKUT

TUJUAN

FRAGMENTASI

PEMILIHAN ALAT

PERUBAHAN

VOLUME

FAKTOR BERAI

DENSITAS

FAKTOR MUAT

DAN ISI

EFISIENSI KERJA

Overhead - 2

3

Page 4: Pemindahan Tnh Bag 1

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

PERUBAHAN

VOLUME

FAKTOR BERAI

DENSITAS

FAKTOR MUAT

DAN ISI

EFISIENSI KERJA

EXCAVATOR

(BACKHOE)

POWER SHOVEL

WHEEL LOADER

DRAGLINE

BWE

TRUCK

SCRAPER

BELT CONVEYOR

LORI + LOKOMOTIF

BULLDOZER

MOTOR GRADER

Overhead - 4

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

4

Page 5: Pemindahan Tnh Bag 1

Tanah adalah bagian teratas dari kulit bumi yang relatif lunak,

tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas.

Sedangkan yang dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit

bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri dari kumpulan

mineral pembentuk batuan tersebut

Overhead - 5

Pengertian Tanah dan Batuan :

5

Page 6: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 6

Salah satu cara penggolongan

material, adalah :

A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misal :

• Tanah atas atau tanah pucuk (top soil)

• Pasir (sand)

• Lempung pasiran (sandy clay)

• Pasir lempungan (clayed sand)

B. Agak keras (medium hard digging), misal :

• Tanah liat atau Lempung (clay) yang basah dan lengket

• Batuan yang sudah lapuk (weathered rocks)

bersambung ……..6

Page 7: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 7

C. Sukar digali atau keras (hard digging), misal :

• Batu Sabak (slate)

• Material yang kompak (compacted material)

• Batuan Sedimen (sedimentary rocks)

• Konglomerat (conglomerate)

• Breksi (breccia)

D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau

batuan segar (fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan

peledakan sebelum dapat digali, misal :

• Batuan Beku segar (fresh igneous rocks)

• Batuan Malihan segar (fresh metamorphic rocks)

sambungan ………..

7

Page 8: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 8

Informasi yang dibutuhkan tentang

analisis Tempat Kerja

Kenapa harus dianalisis ?

Supaya : Rencana kerja realistis, rapi, dan teratur

Pemakaian alat mekanis yang tepat

Produk dan produktivitas sesuai rencana

Pengawasan dan pengamanan disesuaikan

dengan kondisi tempat kerja

8

Page 9: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 9

Komponen-komponen tempat

kerja yang perlu mendapat

perhatian !!!

A. Jalan dan sarana pengangkutan

B. Tumbuh-tumbuhan

C. Macam material dan Perubahan volumenya

D. Daya dukung material

E. Iklim (climate)

F. Ketinggian dari permukaan air laut (altitude)

G. Kemiringan, jarak, dan keadaan jalan (haul road conditions)

9

Page 10: Pemindahan Tnh Bag 1

A. Jalan dan sarana pengangkutan

• Tempat itu dilalui atau dekat dengan jalan umum yang sudah ada

• Tempat itu dilalui atau dekat jalur kereta api atau sungai besar

• Tempat itu dekat lapangan terbang atau pelabuhan

• Belum ada jalan umum ataupun jalur kereta api, maka harus dibuat jalan baru

Overhead - 10

Uraian dan penjelasan komponen

Tempat Kerja

B. Tumbuh-tumbuhan

Keadaan, ukuran, dan jenis tumbuh-tumbuhan di tempat kerja :

• Pohon-pohon besar yang kuat akarnya

• Hutan belukar dan perdu

• Tumbuhan rawa-rawa bersambung ……..10

Page 11: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 11

C. Macam material dan Perubahan volumenya

• Sifat-sifat fisik, kimia, dan keadaan mineralogi

• Sifat mengembang dari material bila digali

• Nilai kekerasan dari material

• Keadaan lengket, basah, kering, dan lain-lain

D. Daya dukung material

Kemampuan material untuk mendukung alat yang ada di atasnya, kaitannya

dengan :

• Macam material

• Jenis alat yang akan digunakan

• Nilai daya dukung tanah

sambungan ………..

bersambung ……..11

Page 12: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 12

E. Iklim (climate)

• Musim penghujan dan panas yang berlebihan akan mengurangi efisiensi alat

• Musim penghujan akan menimbulkan tempat kerja yang becek

• Musin panas/kemarau akan menimbulkan tempat kerja yang berdebu

F. Ketinggian dari permukaan air laut (altitude)

• Semakin tinggi tempat kerja maka kerapatan udaranya semakin rendah

• Produkvitas alat akan turun bila kerapatan udara rendah/tipis

G. Kemiringan, jarak, dan keadaan jalan (haul road conditions)

• Kemiringan dan keadaan jalan akan mempengaruhi daya angkut alat

• Jarak angkut akan mempengaruhi waktu edar (cycle time) alat

• Penurunan daya angkut alat akan menambah ongkos pengangkutan

sambungan ………..

12

Page 13: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 13

Komponen-komponen persyaratan kerja

yang perlu mendapat perhatian !!!

A. Efisiensi Kerja (Operating Efficiency)

B. Syarat-syarat Penyelesaian Pekerjaan

(Finishing Specifications)

C. Syarat-syarat Penimbunan (Fill Specifications)

D. Waktu (Time Element)

E. Ongkos-ongkos Produksi (Production Costs)

13

Page 14: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 14

Uraian dan penjelasan

komponen Persyaratan Kerja

A. Efisiensi Kerja (Operating Efficiency)

• Efisiensi Kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan waktu

kerja yang tersedia. Menurut pengalaman di lapangan, besarnya

persentase efisiensi kerja lebih dari 83 %.

• Efisiensi Kerja merupakan salah satu elemen produksi yang harus

diperhitungkan di dalam upaya mendapatkan harga produksi alat per

satuan waktu yang akurat

• Sebagian besar nilai efisiensi kerja diarahkan terhadap operator, yaitu

orang yang menjalankan atau mengoperasikan unit alat

• Tetapi dapat juga oleh penyebab lain yang tidak dapat dihindari, antara lain

cuaca, kerusakan mendadak, kabut dan lain-lain

bersambung ……..14

Page 15: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 15

sambungan ………..

• Untuk memperoleh nilai efisiensi kerja operator yang mewakili perlu

diberikan batasan-batasan pekerjaan dan itu semua harus dipahami oleh

seluruh jajaran karyawan operasional maupun mekanik

• Efektifitas (Efectiveness) artinya jam kerja efektif selama waktu yang

disediakan untuk operasi, persamaannya adalah :

E = (W / O) x 100 %

• Ketersediaan fisik (physical atau mechanical availability) adalah ukuran

sehat tidaknya alat untuk beroperasi, rumusnya adalah :

PA = (A / S) x 100 %

bersambung ……..15

Page 16: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 16

sambungan ………..

• Utilitas (utility) adalah alat yang sehat terpaksa tidak dioperasikan

karena beberapa sebab, misalnya hujan lebat, rapat, kecelakaan dan lain-

lain, persamaannya adalah:

U = (O / A) x 100 %

• Efisiensi kerja optimum merupakan perkalian antara E, PA dan U, jadi:

Eff.Opt = E x PA x U

16

Page 17: Pemindahan Tnh Bag 1

PARAMETER PENGUKUR

EFISIENSI KERJA

TERJADWAL (SCHEDULED); S

TERSEDIA (AVAILABLE); APERAWATAN (MAINTENANCE);

M

JALAN (OPERATION); O

TERHENTI

(IDLE); I

PERAWATAN

TERJADWAL;

SM

KERJA

(WORKING);

W

TERTUNDA

(DELAYED); D

Kerja lancar

• Mengisi BBM• Ganti mata bor (bit)• Peledakan• Mengatur alat berat• Tunggu alat muat• Tunggu truck• Inspeksi• Semprot lubang bor• Pelumasan• Manuver alat• Pengecekan awal sbl

jalan• Membersihkan screen• Batu macet di crusher,chute, dll• Rol conveyor lepas• Karet samping beltconveyor rusak• Lain-lain

• Tak ada operator

• Diminta standby

• Makan & istirahat

• Rapat

• Hujan lebat & kabut

• Salju

• Lain-lain

• Waktu perbaikan

• Tunggu suku cadang

• Lain-lain

• Waktu Perbaikan• Tunggu suku cadang• Lain-lain

PERBAIKAN

MENDADAK;

UM

Overhead - 17

17

Page 18: Pemindahan Tnh Bag 1

RUMUS-RUMUS EFISIENSI KERJA

• Efektifitas (effectiveness)

• Ketersediaan fisik (physical

atau mechanical availability)

• Utilitas (utility)

E = (W / O) x 100%

PA = (A / S) x 100%

U = (O / A) x 100%

EFISIENSI KERJA OPTIMUM (Eff opt) = E x PA x U

Overhead - 18

Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :

18

Page 19: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 20

B. Syarat-syarat Penyelesaian Pekerjaan

(Finishing Specifications)

Syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu, seperti :

• Menanami dengan pohon-pohon atau bunga-bunga atau rumput

• Di tempat tertentu harus dipasang pagar pengaman

• Pada jalan tertentu perlu diberi kerikil

Untuk ini semua diperlukan waktu dan dana yang telah teralokasi

C. Syarat-syarat Penimbunan (Fill Specifications)

Timbunan mungkin perlu diratakan dan dipadatkan dengan alat-alat khusus

dan harus dilakukan pada kelembaban tertentu agar tidak mudah terjadi

amblasan (surface subsidence) serta kemantapan lereng (slope stability) nya

terjamin

bersambung ……..19

Page 20: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 21

D. Waktu (Time Element)

Pekerjaan pemindahan tanah harus diselesaikan dalam jangka waktu yang

sudah ditetapkan, berarti :

• Kapasitas produksi harian harus terpenuhi

• Penjadualan dan kemampuan alat harus terencana dengan pasti

E. Ongkos-ongkos Produksi (Production Costs)

• Ongkos-ongkos lain; antara lain meliputi overhead cost, ongkos upacara-

upacara, jamuan untuk tamu dan lain-lain.

• Ongkos tetap; meliputi asuransi, depresiasi. Pajak dan bunga pinjaman

• Ongkos produksi; meliputi upah pengemudi, ongkos pemeliharaan dan

pembetulan alat-alat, pembelian suku cadang, bahan bakar dan pelumas

• Ongkos pengawasan; meliputi gaji mandor, teknisi, direksi dan lain-lain

sambungan ………..

20

Page 21: Pemindahan Tnh Bag 1

PERTIMBANGAN MEKANIS, a.l :

Berhadapan dengan bahan galian yang secara alamiah memiliki sifat

fisik dan mekanis yang relatif keras

Tenaga mekanis (mesin) dapat dirancang berkemampuan cukup kuat

untuk menghadapi kondisi batuan dan berkapasitas besar

Laju produksi cukup tinggi dibanding tradisional

Dapat digunakan untuk produksi yang besar

ALAT MEKANIS

PERALATAN MEKANIS YG EKONOMIS BILA DIGUNAKAN UTK MEM

PRODUKSI MATERIAL.

PERTIMBANGAN EKONOMI, a.l :

Investasi atau biaya kepemilikan cukup besar

Suku cadang terbatas (hanya terdapat pada agen-agen tertentu)

Biaya operasi yang mencakup perawatan dll. cukup tinggi

Pemilihan alat harus cermat agar sesuai dengan umur tambang

Overhead - 22

21

Page 22: Pemindahan Tnh Bag 1

KEGUNAAN ALAT PRODUKSI

A. ALAT GALI-MUAT

Power Shovel

Front-end Loader

Backhoe (Excavator)

Dragline

Bucket Wheel

Excavator (BWE)

Bucket Chain

Excavator (BCE)

B. ALAT ANGKUT

Truck (rear- side-

dump, articulated)

Train

Belt Conveyor

Pipa Slurry

Scraper (alat muat

sekaligus angkut)

Skip

C. ALAT BANTU

Bulldozer &

Ripper

Grader

Lubrication

Truck

Water Truck

Fuel Truck

Overhead - 23

22

Page 23: Pemindahan Tnh Bag 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMILIHAN ALAT PRODUKSI

Lepas, sedang atau kompak

Tenaga mesin diesel berkurang 3% setiap kenaikan 1000 ft

Untuk TARGET yang sama, jumlah alat berkapasitas

besar < yang berkapasitas kecil

Tingkat kesulitan medan menentukan jenis alat angkut

yang cocok dan ekonomis.

Tingkat ketersediaan dana, baik sebagai modal awal,

operasional maupun pengembangan

• Jenis Material :

• Altitude :

• Kapasitas Alat :

• Medan Kerja :

• Biaya Investasi:

Overhead - 24

23

Page 24: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 25

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PRODUKSI ALAT

A. Tahanan Gali (Digging Resistance)

B. Tahanan Gulir / Gelinding (Rolling Resistance)

C. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)

D. Coefficient of Traction atau Tractive Coefficient

E. Rimpull / Tractive Pull / Tractive Effort / Draw Bar Pull

F. Percepatan (Acceleration)

G. Ketinggian dr Permukaan Air Laut/Elevasi (Altitude/Elevation)

H. Efisiensi Operator (Operator Efficiency)

I. Faktor Pengembangan / Pemuaian / Berai (Swell Factor)

J. Berat Material (Weight of Material)

K. Waktu Edar (Cycle Time) 24

Page 25: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 26

Uraian dan Penjelasan Faktor-faktor yang

mempengaruhi Produksi Alat

A. Tahanan Gali (Digging Resistance)

Terjadinya Tahanan Gali disebabkan oleh :

• Adanya gesekan antara antara alat gali dengan tanah yang

digali

• Kekerasan tanah

• Kekasaran (roughness) dan ukuran butir tanah

• Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali dan kohesi

antara butiran-butiran tanah itu sendiri

• Berat jenis tanahbersambung ……..

25

Page 26: Pemindahan Tnh Bag 1

sambungan ………..

bersambung ……..

B. Tahanan Gulir / Gelinding

(Rolling Resistance)

Adalah jumlah semua gaya-gaya luar (external forces) yang

berlawanan dengan arah gerak kendaraan yang berjalan di

atas jalur jalan (jalan raya atau kereta api) atau permukaan

tanah

Tahanan gulir ini tergantung dari banyak hal, diantaranya yang

terpenting adalah :

• Keadaan jalan

• Keadaan bagian kendaraan, apakah memakai ban karet atau

memakai rantai besi

Overhead - 27

26

Page 27: Pemindahan Tnh Bag 1

sambungan ………..

bersambung ……..

ANGKA RATA-RATA TAHANAN GULIR UNTUK

BERBAGAI MACAM JALAN

No. Macam JalanRR

(untuk Ban Karet, lbs/ton)

1. Hard, smooth surface, well maintained 40

2. Firm but flexible surface, well maintained 65

3. Dirt road, average construc. road, little maintenance 100

4. Dirt road, soft or rutted 150

5. Deep, muddly surface or loose sand 250 – 400

Overhead - 28

27

Page 28: Pemindahan Tnh Bag 1

sambungan ………..

bersambung ……..

ANGKA-ANGKA TAHANAN GULIR UNTUK

BERBAGAI MACAM JALAN

No. Macam Jalan

Crawler

Type

lbs/ton

Tekanan Ban Karet (lbs/ton)

Tinggi Rendah Rata-rata

1. Smooth concrete 55 35 45 40

2. Good aspalt 60 – 70 40 - 65 50 – 60 45 - 60

3. Hard earth,smooth,well maintained 60 – 80 40 - 70 50 – 70 45 - 70

4. Dirt road, average construction road, little

maintenance

70 – 100 90 - 100 80 - 100 85 - 100

5. Dirt road, soft, rutted, poorly maintained 80 – 110 100 - 140 70 - 100 85 - 120

6. Earth, muddy, rutted, no mainte-nance 140 – 180 180 - 220 150 - 220 165 - 210

7. Loose sand and gravel 160 – 200 260 - 290 220 - 260 240 - 275

8. Earth, very muddy and soft 200 – 240 300 - 400 280 - 340 290 - 370

Overhead - 29

28

Page 29: Pemindahan Tnh Bag 1

sambungan ………..

bersambung ……..

P

RR =

W

dimana : RR = Tahanan Gulir, lbs/gross ton.

P = Gaya Tarik pada kabel penarik, Lbs.

W = Berat Kendaraan, gross ton.

Rumus Tahanan Gulir

Overhead - 30

29

Page 30: Pemindahan Tnh Bag 1

sambungan ………..

bersambung ……..

No. Macam Jalan

RR

(% berat kendaraan dlm, lbs)

Ban Karet Crawler Track

1. Concrete, rough and dry 2 % -

2. Compacted dirt and gravel, well maintened, no tire

penetration

2 % -

3. Dry dirt, fairly compacted, slight tire penetration 3 % -

4. Firm, rutted dirt, tire penetration approx. 2 5 % 2 %

5. Soft dirt fills, tire penetration approx. 4 8 % 4 %

6. Loose sand and gravel 10 % 5 %

7. Depply rutted dirt, spongly base tire penetration

approx. 8

16 % 7 %

ANGKA-ANGKA TAHANAN GULIR DALAM PERSEN

Overhead - 31

30

Page 31: Pemindahan Tnh Bag 1

sambungan ………..

bersambung ……..

Overhead - 32

C. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)

Adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak kendaraan

karena kemiringan jalur jalan yang dilaluinya

Kalau jalur jalan itu naik disebut kemiringan positif (plus slope), maka

tahanan kemiringan atau “grade resistance” (GR) akan melawan gerak

kendaraan, sehingga memperbesar “tractive effort” atau “rimpull” yang

diperlukan. Sebaliknya jika jalur jalan itu turun disebut kemiringan negatif

(minus slope), maka tahanan kemiringannya akan membantu gerak

kendaraan, berarti akan mengurangi “rimpull” yang dibutuhkan

Catatan :

31

Page 32: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 33

sambungan ………..

bersambung ……..

Tahanan Kemiringan tergantung pada :

Besarnya kemiringan yang biasanya dinyatakan dalam persen (%).

Kemiringan sebesar 1 % berarti jalur jalan itu naik atau turun sebesar 1

meter untuk tiap jarak mendatar sebesar 100 meter, atau naik/turun 1 ft untuk

setiap 100 ft jarak mendatar

Berat kendaraan itu sendiri dinyatakan dalam “gross ton”

Perlu diingat pula bahwa kemiringan negative itu selalu membantu mengurangi

rimpull kendaraan, maka sedapat mungkin harus diusahakan agar pada waktu

alat itu mengangkut muatan melalui jalur jalan yang menurun, sedangkan pada

waktu kosong menaiki atau mendaki jalur jalan itu

Catatan :

32

Page 33: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 34

sambungan ………..

bersambung ……..

PENGARUH KEMIRINGAN JALAN

THD TAHANAN KEMIRINGAN

Kemiringan

( % )

GR

(lb/ton)

Kemiringan

( % )

GR

(lb/ton)

Kemiringan

( % )

GR

(lb/ton)

1 20,0 9 179,2 20 392,3

2 40,0 10 199,0 25 485,2

3 60,0 11 218,0 30 574,7

4 80,0 12 238,4 35 660,6

5 100,0 13 257,8 40 742,8

6 119,8 14 277,4 45 820,8

7 139,8 15 296,6 50 894,4

8 159,2

33

Page 34: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 35

sambungan ………..

bersambung ……..

A B

CD

EF

P1 meter / 1 ft

100 meter / 100 ft

W = 1 ton

Cara Menentukan Tahanan Kemiringan Dengan Teori

Mekanika (Ilmu Pesawat) yang sederhana

BC

P = W

AC

34

Page 35: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 36

sambungan ………..

bersambung ……..

D. Coefficient of Traction atau

Tractive Coefficient

Adalah suatu faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh berat

kendaraan itu pada ban atau “track” yang dapat dipakai untuk menarik

atau mendorong

Atau “Coefficient of Traction” (CT) adalah suatu faktor dimana jumlah

berat kendaraan pada ban atau “track” penggerak itu harus dikalikan

untuk menunjukkan rimpull maksimum antara ban atau “track” dengan

permukaan jalur jalan tepat sebelum roda selip

CT itu terutama tergantung dari :

• Keadaan ban; yaitu keadaan dan macamnya, bentuk kembangan ban tsb

Untuk “crawler track” tergantung dari keadaan dan bentuk tracknya

• Keadaan permukaan jalur jalan; basah atau kering, keras atau lunak,

bergelombang atau rata dan sebagainya

• Berat kendaraan yang diterima roda penggeraknya

35

Page 36: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 37

sambungan ………..

bersambung ……..

“COEFFICIENT OF TRACTION” UNTUK BERMACAM-MACAM

KEADAAN JALUR JALAN

Macam JalanBan Karet Crawler Track

% %

Dry, rough concrete 0,80 – 1,00 80 - 100 0,45 45

Dry, clay loam 0,50 – 0,70 50 - 70 0,90 90

Wet, clay loam 0,40 – 0,50 40 - 50 0,70 70

Wet sand and gravel 0,30 – 0,40 30 - 40 0,35 35

Loose, dry sand 0,20 – 0,30 20 - 30 0,30 30

Catatan : Peserta diklat diberikan beberapa contoh perhitungan, agar lebih paham

36

Page 37: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 38

sambungan ………..

bersambung ……..

E. Rimpull / Tractive Pull / Tractive Effort /

Draw Bar Pull

Yaitu besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin

suatu alat kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh

permukaan jalur jalan

HP x 375 x Effisiensi Mesin

RP =

Kecepatan, mph

Rimpull biasanya dinyatakan dalam pounds (lbs) dan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

37

Page 38: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 39

sambungan ………..

bersambung ……..

KECEPATAN MAKSIMUM PADA TIAP-TIAP GIGI (GEAR)

G i g i

Kendaraan Beroda Ban Karet

140 HP

Crawler Track / Tractor

berat 15 ton

Kecepatan

(mph)

RP

(lbs)

Kecepatan

(mph)

RP

(lbs)

Pertama 3,25 13,730 1,72 28,019

Kedua 7,10 6,285 2,18 22,699

Ketiga 12,48 3,576 2,76 17,265

Keempat 21,54 2,072 3,50 13,769

Kelima 33,86 1,319 4,36 10,074

Keenam - - 7,00 5,579

38

Page 39: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 40

sambungan ………..

bersambung ……..

F. Percepatan (Acceleration)

Adalah waktu yang diperlukan mempercepat kendaraan dengan memakai

kelebihan rimpull yang tidak dipergunakan untuk menggerakkan

kendaraan pada keadaan jalur jalan tertentu

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan

tergantung dari beberapa faktor, yaitu :

• Berat kendaraan; semakin berat kendaraan, maka akan semakin lama waktu

yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan

• Kelebihan Rimpull yang ada; semakin besar rimpull yang berlebihan, sema

kin cepat kendaraan itu dapat dipercepat. Jadi kalau kelebihan rimpull itu

tidak ada, maka percepatan tidak akan timbul, artinya kendaraan tersebut

tidak dapat dipercepat

39

Page 40: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 41

sambungan ………..

bersambung ……..

W

F = a

g

F.g

a =

W

dimana : a = Percepatan, mph/sec

F = Kelebihan Rimpull, lbs

G = Percepatan karena gaya gravitasi, 32,2 ft/sec2

W = Berat alat yang harus dipercepat, lbs

Menghitungan Percepatan dengan

menggunakan Rumus Newton

40

Page 41: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 42

sambungan ………..

bersambung ……..

CONTOH PERHITUNGAN UNTUK MENCAPAI

KECEPATAN MAKSUMUM SEBUAH TRUK

G i g i

Kecept.

Maksimum

(mph)

Percept. Yg

Diperlukan

(mph)

RP untuk Percepatan

(lbs/ton) Percept.

(mph)

Waktu utk

mencapai

kecept. maks

(menit)Maks. Efektif

Pertama 3,0 3,0 357 390 190 0,015

Kedua 5,2 2,2 296 200 132 0,017

Ketiga 9,2 4,0 141 100 66 0,061

Keempat 16,8 7,6 50 40 26,4 0,288

Kelima 27,7 10,9 7 6 4,0 2,725

Jumlah waktu yang diperlukan untuk pindah gigi (gear) 3,106

Waktu untuk pindah gigi, @ = 4 detik 0,333

Jumlah waktu untuk mencapai kecepatan maksimum dari 0 mph 3,439

41

Page 42: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 43

sambungan ………..

bersambung ……..

G. Ketinggian dr Permukaan Air Laut/Elevasi

(Altitude / Elevation)

Dari pengalaman ternyata bahwa untuk mesin-mesin 4-tak (four cycle engines)

mengalami kemerosotan tenaga karena berkurangnya tekanan, rata-rata

adalah 3 % dari HP di atas permukaan air laut untuk setiap kenaikan tinggi

1.000 ft, kecuali 1.000 ft yang pertama

Sebuah mesin 4-tak dengan tenaga 100 HP di permukaan air laut, pada ketinggian 10.000 ft

hanya akan memiliki HP sebesar :

HP pada permukaan air laut = 100 HP

Kemerosotan HP karena ketinggian :

3 % x 100 x (10.000 - 1.000)

= 9 HP -

1.000

HP efektif pada ketinggian 10.000 ft = 91 HP

Sebagai Contoh :

42

Page 43: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 44

sambungan ………..

bersambung ……..

Ps To

Hc = H0

Po Ts

dimana : Hc = HP yg harus dikoreksi dari pengaruh ketinggian, pada ketinggian 0 ft.

Ho = HP yang dicatat pada ketinggian tertentu.

Ps = Tekanan barometer baku (standard), 29,92 in Hg (76 cm Hg).

Po = Tekanan barometer pada ketinggian tertentu, in Hg.

Ts = Temperatur absolut pada keadaan baku (standard), (460 0F + 60 0F)

= 520 0F = 273 0C.

To = Temperatur absolut pd ketinggian tertentu,

atau (460 - t. setempat) 0F.

Rumus Pengaruh Temperatur

Terhadap HP

43

Page 44: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 45

sambungan ………..

bersambung ……..

H. Efisiensi Operator (Operator Efficiency)

Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang sangat

sukar untuk ditentukan efisiensinya secara tepat

Efisiensi operator tidak hanya disebabkan karena kemalasan pekerjaan

itu, tetapi juga karena kelambatan-kelambatan dan hambatan-hambatan

yang tak mungkin dihindari

Didalam menentukan n jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menye-

lesaikan suatu pekerjaan harus diingat efisiensi pekerja-pekerjanya juga

keadaan alat mekanisnya, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat

efisiensi operatornya.

Berdasarkan pengalaman, bila operator dapat bekerja selama 50 menit

dalam satu jam, ini berarti efisiensinya adalah 83 %, maka hal itu dianggap

baik sekali jika alatnya berban karet

44

Page 45: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 46

sambungan ………..

bersambung ……..

Beberapa pengertian yang dapat menunjukkan keadaan alat

mekanis dan efektivitas penggunaannya, antara lain :

1. “Availability Index” atau “Mechanical Availability”

Adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang sesungguhnya

dari alat yang sedang dipergunakan dengan menggunakan persamaan sbb :

W

AI = x 100 %

W + R

dimana : W = “Working Hours” atau jumlah jam kerja alat, jam

R = “Repair Hours” atau jumlah jam untuk perbaikan, jam

45

Page 46: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 47

sambungan ………..

bersambung ……..

2. “Physical Availability” atau “Operational Availability”

Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang diper-

gunakan, persamaannya adalah :

W + S

PA = x 100 %

W + R + S

dimana : S = “Standby Hours” atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan

padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi, jam

W+R+S = “Scheduled Hours” atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadualkan untuk

beroperasi, jam

“Physical Availability” pada umumnya selalu lebih besar daripada

“Availability Index”. Tingkat efisiensi dari sebuah alat mekanis naik jika

angka “Physical Availability” mendekati angka “Availability Index”

46

Page 47: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 48

sambungan ………..

bersambung ……..

3. “Use of Availability”

Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk

beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available), dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

W

UA = x 100 %

W + S

4. “Effective Utilization” (Efisiensi Kerja)

Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat

dimanfaatkan untuk kerja produktif. Rumusnya adalah :

W

EU = x 100 %

W + R + S

dimana : W + R + S = T = “Total Hours Available” atau “Scheduled Hours” atau

jumlah jam kerja yang tersedia

47

Page 48: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 49

sambungan ………..

bersambung ……..

I. Faktor Pengembangan / Pemuaian /

Berai (Swell Factor)

Bila suatu material digali dari tempat aslinya, maka akan terjadi pengem-

bangan atau pemuaian atau penambahan volume (swell)

Vloose

Persen Swell = - 1 x 100 %

Vundisturbed

Vundisturbed

Swell Factor = x 100 %

Vloose

Vcompacted

Shrinkage Factor = 1 - x 100 %

Vundisturbed

48

Page 49: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 50

sambungan ………..

bersambung ……..

J. Berat Material (Weight of Material)

Berat material yang akan diangkut oleh alat-alat angkut dapat mempe-

ngaruhi :

• Kecepatan kendaraan dengan HP mesin yang dimilikinya

• Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan

kemiringan dan tahanan gulir dari jalur jalan yang dilaluinya

• Membatasi volume material yang dapat diangkut

K. Waktu Edar (Cycle Time)

Waktu Edar (cycle time) adalah waktu yang diperlukan alat mulai dari aktifitas

pengisian atau pemuatan (loading), pengangkutan (hauling) untuk truk dan

sejenisnya atau swing untuk backhoe dan power shovel, pengosongan

(dumping), kembali kosong, dan mempersiapkan posisi (manuver) untuk diisi

atau dimuat kembali

49

Page 50: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 51

PROSEDUR PENGOPERASIAN

ALAT MEKANIS

A. Sebelum Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

B. Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

C. Selesai Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

1. Sebelum Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

2. Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

D. Pengoperasian Khusus Untuk Dump Truck

Secara umum berlaku sbb :

50

Page 51: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 52

sambungan ………..

bersambung ……..

Sebelum operator mengoperasikan kendaraannya sesuai dengan jenis dan

fungsi alatnya, perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan kemampuan

operator, yaitu dengan jalan :

A. Sebelum Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

Operator diberikan kursus atau pelatihan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

sebelum operasi

Mengadakan koordinasi kerja antar unit kerja terkait, terutama mengenai alat-alat

mekanis/berat yang tidak memenuhi standar atau tidak laik operasi

Mendatangkan instruktur/konsultan guna membimbing dan mengarahkan

operator serta melakukan uji coba pengoperasian alat mekanis/berat tersebut

Dilakukan evaluasi oleh pihak perusahaan dan instruktur guna menentukan apa-

kah alat tersebut layak atau tidak untuk dioperasikan atau masih perlu adanya

perbaikan dan penyempurnaan

Begitu pula halnya dengan operatornya, apakah sudah atau belum bisa diberikan

izin untuk mengoperasikan alat dibawah tanggung jawabnya

51

Page 52: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 53

sambungan ………..

bersambung ……..

B. Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

1. Sebelum Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

Panaskan mesin dengan cara membiarkan mesin pada putaran rendah, selama ± 5 menit

Periksa lampu-lampu atau meter-meter petunjuk, yang semuanya harus bekerja normal

Periksa kembali oli mesin, transmisi, main clutch, hydraulic yang dapat dilihat pada

tongkat/gelas pengukur, pengukur dgn standar keadaan normal adalah antara H dan L

Perhatikan bunyi-bunyi yang aneh (lain dari biasanya) pada mesin atau transmisi dan pada

bagian-bagian yang berputar lainnya

Periksa indikator udara masuk mesin (dust indicator), kalau berwarna merah berarti

saringan udara kotor

Periksa asap mesin (hitam/biru/kelabu), yang normal berwarna kelabu

Periksa dan test bekerjanya Hydralic System

Periksa dan test bekerjanya Hydralic System

Periksa dan test bekerjanya Steering, rem, dan gigi transmisi

Amati bila ada kebocoran angin, minyak, rem, seal, cylinder, dan pipa-pipa hidraulik

Bersihkan kaca depan dan test berfungsinya klakson

52

Page 53: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 54

sambungan ………..

bersambung ……..

2. Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

Periksa sekitar daerah/lokasi kerja, terutama terhadap kemungkinan adanya orang atau

alat mekanis/berat lainnya dan bunyikan klakson sebagai tanda alat akan bergerak

Tekan pedal rem, lepaskan rem parkir (emergency brake)

Naikkan blade/bucket/boom/arm (khusus utk Bulldozer, Dozer Shovel dan Excavator)

Injak pedal kopling, masukkan persenelling ke gigi pertama, lepas rem biasa, tekan gas

dan lepaskan pedal kopling sesuai dengan putaran mesin sampai alat berjalan (jangan

dibiasakan menginjak setengah kopling pada waktu alat sedang berjalan normal)

Jangan injak ceceran/bongkahan batu dan hindari lobang-lobang di jalan baru yang belum

padat (khusus untuk Dump Truck).

Selalu mengecek indikator (gauge) dan meter-meter lainnya

53

Page 54: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 55

sambungan ………..

bersambung ……..

C. Selesai Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

Setelah alat-alat mekanis/berat beroperasi, maka setiap akhir shift para

operator diharuskan melakukan hal-hal sebagai berikut :

Alat mekanis/berat agar diparkir pada tempat yang aman dan rata/datar

Letakkan dengan aman attachement (blade, bucket, boom, arm, vessel)

Pasang rem parkir (emergency brake)

Dinginkanlah mesin dengan cara membiarkan mesin pada putaran rendah (low idle)

selama ± 5 menit

Kunci kontak pada posisi OFF (cummins engine) dan tarik cut off fuel

Letakkanlah tongkat pengontrol bahan bakar pada posisi mesin mati, putar kunci

kontak pada posisi OFF bagi mesin yang gasnya memakai tongkat / kabel kontrol

Hindari tindakan mematikan mesin secara mendadak tanpa low idle terlebih dahulu,

kecuali dalam keadaan darurut

Periksa kembali semua sistem pengaman dan pastikanlah telah dalam keadaan

aman, cabut kunci kontak dan serahkan kepada pengawas

54

Page 55: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 56

sambungan ………..

bersambung ……..

D. Pengoperasian Khusus Untuk Dump Truck

Yang perlu mendapat perhatian pada saat :

1. Pengisian (Loading)

Kemungkinan adanya orang atau kendaraan lain di tempat itu

Ambillah jalur yang sama (satu line) dengan Truk yang ada di depan, dengan jarak minimal

10 meter, berhenti untuk menunggu giliran dan pasang “emergency brake”

Bila Truk di depan bergerak maju, majulah dan berhenti pada posisi yang sama, kemudian

pasang “emergency brake” kembali

Pada saat berada diposisi terdepan, operator Loader memberi tanda bahwa Truk dapat

mengambil posisi untuk dimuati, maka maju untuk ambil posisi mundur dan berhenti,

masukkan gigi mundur (reserve), bergerak perlahan ke “Loading Spot” dan berhentilah

Pindahkan gigi mundur ke netral dan pasang “emergency brake”

Periksa tongkat dump (hoist lever) yang seharusnya pada posisi “float”

Jangan keluar kabin selama pengisian berlangsung, kaca pintu ditutup agar terhindar dari

debu dan lemparan batu

Jika pemuatan selesai dan operator Loader telah memberi tanda bahwa pengisian sudah

selesai, waspadai kemungkinan ada orang atau kendaraan lain sebelum bergerak maju

55

Page 56: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 57

sambungan ………..

bersambung ……..

2. Pengangkutan (Hauling)

Pelajarilah lokasi kerja dan rambu-rambu atau petunjuk tambang pada saat akan bertugas

Jaga selalu jarak aman dengan kendaraan di depan, ikuti aturan yang sudah ditentukan,

semakin cepat kendaraan semakin jauh jarak antara kendaraan lain di depannya

Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerak Truk, harus menggunakan

“retarder” (exhaust brake/engine brake) dan rem pada roda (service brake), sbb :

– Gas harus dilepas sebelum menginjak pedal atau meng-ON-kan “retarder”

– Pakai switch setiap posisi ON “retarder” bekerja

– Rem roda digunakan bila bergerak dengan kecepatan rendah atau berhenti

– Waktu menggunakan rem roda (service brake), pedal harus ditekan/diinjak dengan

konstan (ditahan) jangan dikocok sebab bisa menurunkan tekanan angin

– Jangan sekali-kali menggunakan rem roda (service brake) pada kecepatan tinggi,

kecuali dalam keadaan darurat (emergency)

– Selama mengemudikan Truk perhatikan kemungkinan adanya kejanggalan/ ketidak

normalan seperti getaran pada stir atau suara-suara asing lainnya

56

Page 57: Pemindahan Tnh Bag 1

Overhead - 58

sambungan ………..

bersambung ……..

3. Penumpahan (Dumping)

Jalankan Truk perlahan-lahan saat memasuki daerah penumpahan (dumping area) dan

waspadalah terhadap orang atau alat lain yang ada di lokasi tersebut

Untuk mengambil ancang-ancang mundur, gerakkan Truk memutar ke arah kanan

Mundurkanlah Truk perlahan dan pada saat roda menyentuh tumpukan penahan (beam),

segera tekan pedal rem

Pasang “emergency brake”, kembalikan persenelling ke gigi netral & lepaskan pedal rem

Tarik “lever dumping” hingga posisi hoist terangkat, lalu tekan gas, bila sentakan terasa

agak kuat kurangi sedikit gas dan atur gas hingga posisi bak tegak untuk menumpahkan

muatan. Lepaskan “dump lever”, otomatis “lever” akan ke posisi menahan (hoist)

Bila semua muatan sudah tertumpah, “dump lever” tekan ke bawah dan tahan, saat bak

turun, akan kembali sedikit sentakan dan lepas “dump lever” kemudian bak akan turun

Setelah bak kembali duduk pada tempatnya, tekan/injak rem roda (service brake),

masukkan gigi maju dan lepaskan “emergency brake”

Perhatikanlah daerah di sekitar yang akan dilalui setelah menumpah muatan agar cukup

aman dari kendaraan lain atau orang untuk menghindari bahaya

Lepaskan rem roda kemudian gas dan tinggalkan daerah penumpahan (dump area)

Jangan menjalankan Truk apabila bak atau vesselnya masih terangkat

57