pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya...

107
PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN FUNGSI SOSIAL KEAGAMAAN PONDOK PESANTREN DAR AL-QUR'AN PUCAKWANGI PAGERUYUNG KENDAL TAHUN 2010 Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Disusun : Syafiatul Hidayah 061311005 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: trinhxuyen

Post on 04-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA DALAM MENINGKATKAN FUNGSI SOSIAL

KEAGAMAAN PONDOK PESANTREN DAR AL-QUR'AN

PUCAKWANGI PAGERUYUNG KENDAL TAHUN 2010

Skripsi

Untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

Disusun :

Syafiatul Hidayah

061311005

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

ii

Page 3: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

iii

Page 4: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

iv

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya

penulis sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi ataupun di lembaga

pendidikan lainnya. Adapun pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan

sumbernya di jelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 16 Juni 2011

Penulis

Syafiatul Hidayah

NIM. 0613110005

Page 5: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

v

MOTTO

“Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain,”

(Q.S. Al-Insyiraah : 7).

Page 6: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada orang-orang yang telah

memberikan arti dalam perjalanan hidup penulis, yaitu; orang tua tercinta,

ayahanda Kandung H. Masykur Alm, 1997, Ibunda tersayang Sri Khannah,

Ayahanda tiri H. Misbakhun Alm, 2003, dan suami tercinta Syamsul Huda.

Page 7: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

vii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT

Penguasa Alam Semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya

berkat limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya-lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada

Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta orang-orang yang

senantiasa istiqomah dalam menegakkan panji Islam.

Skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan dan ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Muhammad Sulthon, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Dra. Wafiyah dan Suprihatiningsih, S.Ag., M.Si, selaku dosen pembimbing

yang telah memberi penulis berbagai saran dalam proses penyusunan skripsi.

3. Thohir Yuli Kusnanto, S.Sos., M.Si, selaku dosen wali studi yang telah

memberikan pengarahan dalam setiap pengambilan mata kuliah.

4. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Walisongo Semarang yang telah

membekali ilmu pengetahuan dan mempermudah pelayanan administrasi

selama kuliah.

5. Segenap pegawai perpustakaan institut dan fakultas dakwah IAIN Walisongo

Semarang yang telah memberi kemudahan dalam bacaan dan referensi.

6. Keluarga besar Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung

Kendal yang telah memberi izin penelitian.

7. Ibu Sri Khannah sebagai motivator terhebat yang telah mendidik penulis

dengan segenap pengorbanan jiwa, raga, serta penuh cinta, kasih dan sayang.

8. Suami penulis tercinta, Mas Sam, dengan setia memberikan semangat baik

secara lahir maupun batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak-kakak penulis yang telah memberikan dukungan baik secara materiil

dan moril, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

viii

10. Adik dan keponakan penulis yang lucu-lucu karena tawa kalian adalah obat

hati di kala sedih.

11. semua di Al-Husna; Itoh, Dewi, Roza, Umi, Anis, Sri, Meme, Erli, Septi dan

Syid.

12. Saudara-saudara penulis semua angkatan yang disatukan dalam ukhuwah

Islamiyah di Fakultas Dakwah, Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim IAIN

Walisongo KAMMI Komisariat Walisongo, yang senantiasa memberikan

semangat dalam pergerakan kebaikan.

13. Semua pihak yang mempermudah perjalanan penulis dalam menuntut ilmu

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini

belum dapat mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Amiiiin.

Semarang, 16 Juni 2011

Penulis

Syafiatul Hidayah

NIM. 061311005

Page 9: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

ix

ABSTRAKSI

Syafiatul Hidayah (061311005) “Pelaksanaan Fungsi Manajemen Sumber

Daya manusia dalam Meningkatkan Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren

Dar Al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung Kendal Tahun 2010” Skripsi Semarang:

Program Strata I (S1), Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah, IAIN

Walisongo Semarang 2011.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, sudah tentu

membawa nilai-nilai ajaran Islam dan misi pembangunan. Dengan begitu

pesantren adalah sebuah contoh nyata dari pembangunan nilai dari cita-cita

keagamaan. Namun demikian disetiap pesantren mempunyai ragam masalah yang

bervariasi dari persoalan sumber daya manusia sampai sumber dana. Oleh karena

itu dalam mengantisipasi hal-hal tersebut perlu adanya pelaksanaan fungsi

manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan

pondok pesantren.

Penelitian ini memfokuskan pada tiga permasalahan yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia terhadap

kyai/pimpinan pondok pesantren, pengurus, dan santri di Pondok Pesantren

Dar Al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung Kendal?

2. Bagaimana sumber daya non manusia (pendukung) di Pondok Pesantren Dar

Al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal?

3. Bagaimana pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an

Pucakwangi Pageruyung Kendal?

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun jenis

pendekatannya menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya

menggunakan beberapa metode yaitu; wawancara (interview), pengamatan

(observasi) dan dokumentasi, analisa data menggunakan deskriptif analisis.

Hasil penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan dari fungsi manajemen

sumber daya manusia yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian, pengembangan, penilaian, kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian telah dapat

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an sebagai

lembaga dakwah, lembaga pendidikan, lembaga pengembangan sumber daya

manusia dan lembaga pemberdayaan masyarakat.

Page 10: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO ......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAKSI .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5

1.4. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6

1.5. Metodologi Penelitian .............................................................. 10

1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 14

BAB II : KERANGKA TEORITIK

2.1. Implementasi Fungsi Manajemen ............................................ 17

2.1.1. Pengertian Implementasi ............................................. 17

2.1.2. Pengertian Manajemen ................................................ 17

2.1.3. Pengertian Sumber Daya Manusia .............................. 19

2.1.4. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ........... 20

2.1.5. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ................. 22

2.2. Pondok Pesantren ..................................................................... 24

2.2.1. Pengertian Pondok Pesantren ...................................... 24

2.2.2. Tujuan Pendidikan Islam ............................................. 25

2.2.3. Unsur-unsur Pondok Pesantren ................................... 27

2.2.4. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren .............. 30

Page 11: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

xi

BAB III : PONDOK PESANTREN DAR AL-QUR'AN PUCAKWANGI

PAGERUYUNG KENDAL

3.1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ............... 34

3.1.1. Letak Geografis Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ...... 34

3.1.2. Latar belakang Berdirinya Pondok Pesantren Dar

Al-Qur'an ..................................................................... 36

3.1.3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ........... 38

3.1.4. Motto Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ...................... 39

3.2. Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Sosial Keagamaan

Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an .............................................. 39

3.2.1. Tujuan Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an .................... 39

3.2.2. Tugas Pokok Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an .......... 40

3.2.3. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-

Qur'an .......................................................................... 40

3.3. Sumber Daya Manusia Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ....... 41

3.3.1. Pengasuh ...................................................................... 41

3.3.2. Pengurus ...................................................................... 41

3.3.3. Santri ............................................................................ 42

3.4. Sumber Daya Pendukung Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an .... 44

3.4.1. Tata Tertib Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ............. 44

3.4.2. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an . 45

3.4.3. Kurikulum Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an .............. 45

3.4.4. Jadwal Kegiatan Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ..... 46

BAB IV : ANALISIS

4.1. Analisis Implementasi Fungsi manajemen Sumber daya

Manusia

di Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an .......................................... 47

4.1.1. Perencanaan ................................................................. 47

4.1.2. Pengadaan .................................................................... 49

4.1.3. Pengorganisasian ......................................................... 50

4.1.4. Pengarahan ................................................................... 54

Page 12: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

xii

4.1.5. Pengendalian ................................................................ 55

4.1.6. Pengembangan ............................................................. 56

4.1.7. Penilaian ...................................................................... 58

4.1.8. Kompensasi ................................................................. 59

4.1.9. Pengintegrasian ............................................................ 60

4.1.10. Pemeliharaan ............................................................... 61

4.1.11. Kedisiplinan ................................................................. 61

4.1.12. Pemberhentian ............................................................. 63

4.2. Analisis Sumber Daya Pendukung ........................................... 63

4.2.1. Materi ........................................................................... 63

4.2.2. Metode ......................................................................... 64

4.2.3. Media ........................................................................... 66

4.3. Analisis Implementasi Fungsi Manajemen Sumber Daya

Manusia dalam Meningkatkan Fungsi Sosial Keagamaan

Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an ............................................. 66

4.3.1. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-

Qur'an Sebagai Lembaga Dakwah ................................ 67

4.3.2. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-

Qur'an Sebagai Lembaga Pendidikan .......................... 71

4.3.3. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-

Qur'an Sebagai Lembaga Pengembangan Sumber Daya

Manusia ....................................................................... 74

4.3.4. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-

Qur'an Sebagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat .. 77

BAB V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 79

5.2. Saran-saran ............................................................................... 80

5.3. Penutup ..................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional (sikap dan cara

berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma agama dan

adat kebiasaan yang ada secara turun temurun) untuk mempelajari,

memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan

menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku

sehari-hari. (Mastuhu, 1994:1).

Lembaga pendidikan ini semula merupakan pendidikan agama Islam

yang dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di Nusantara pada abad ke-

13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin

teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian dan berkembang dengan

pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santri), yang kemudian

disebut pesantren. (Masyhud, 2003:1).

Pesantren telah hidup sejak ratusan tahun yang lalu serta

menjangkau seluruh lapisan masyarakat muslim dan pesantren telah diakui

sebagai lembaga pendidikan yang ikut serta mencerdaskan kehidupan

bangsa. Menurut Zamakhsyari Dhofier dalam bukunya Tradisi Pesantren:

Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai (1985) telah membuat peta pesantren

di Jawa dari abad 19 dan abad 20, peta itu menunjukkan bahwa ada 40

pemusatan pesantren di Jawa Timur, kemudian Jawa tengah, dan Jawa

Barat. (Yayasan Kantata Bangsa, 2005: 2).

Page 14: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

2

Pengelolaan pesantren ditangani satu sosok kharismatik sang kiai

(ulama) dan mampu bertahan bukan hanya karena kemampuannya untuk

melakukan adjustment (pengaturan) dan readjustment (penyesuaian

kembali), tetapi juga karena karakter eksistensialnya, yang dalam bahasa

Nur Kholis Madjid (cak Nun) disebut sebagai lembaga yang tidak hanya

identik dengan makna keislaman saja, tetapi juga “mengandung makna

keaslian Indonesia” (indigenous). Sebagai lembaga indigenous, pesantren

muncul dan berkembang dari pengalaman sosiologi masyarakat

lingkungannya. Dengan kata lain, pesantren mempunyai keterkaitan erat

yang tidak terpisahkan dengan komunitas lingkungannya sehingga pesantren

mampu mengembangkan diri dan memiliki reputasi cukup baik dalam

memberikan kontribusi bagi kemajuan sistem pendidikan bangsa ini.

(Mas’ud, 2004:3).

Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, sudah tentu

membawa nilai-nilai ajaran Islam dan misi pembangunan dengan begitu

pesantren adalah sebuah contoh nyata dari pembangunan nilai dari cita-cita

keagamaan sehingga tidak berlebihan kiranya jika pesantren dapat disebut

sebagai pembangunan masyarakat Islami. Pesantren juga telah

mengembangkan fungsinya sebagai lembaga solidaritas sosial dengan

menampung anak-anak dari segala lapisan masyarakat muslim dan memberi

pelayanan yang sama kepada mereka dalam pendidikan tanpa membedakan

tingkat sosial ekonomi mereka. (Masyhud, 2003: 91).

Dengan demikian pesantren harus dikelola secara efektif (sesuai

Page 15: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

3

tujuan yang telah ditetapkan) dan efisien (melaksanakan secara tepat waktu)

sehingga pesantren sebagai lembaga pendidikan, lembaga penyiaran agama

Islam dan juga lembaga pemberdayaan masyarakat dapat mewujudkan

tujuannya dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan. (Yayasan Kantata

Bangsa, 2005: 5).

Seiring dengan kemajuan zaman penyebaran pesantren semakin luas

dan merata sehingga bertambahnya jumlah pesantren merupakan sesuatu

yang harus kita syukuri namun sebagai muslim yang baik tidak boleh puas

hanya karena pesantren bertambah banyak, sebab jika melihat fungsi

pesantren sekarang ini rasanya patut prihatin, pada kenyataannya sebagian

pesantren belum berfungsi sebagaimana mestinya.

Menurut Engking Soewarman Hasan dalam makalah Keterpaduan

Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah dengan Pendidikan Luar Sekolah di

Pesantren Darussalam Ciamis Jawa Barat, menjelaskan bahwa disetiap

pesantren mempunyai ragam masalah yang bervariasi dari persoalan SDM

sampai Sumber Dana, untuk mendeteksi masalah yang ada perlu upaya

identifikasi masalah. Adapun permasalahan secara umum yang terdapat

dipesantren yaitu;

a) Sumber daya manusia

b) Sarana dan prasarana pendidikan

c) Akses komunikasi ke lembaga luar pesantren

d) Tradisi pesantren

e) Sumber dana

Page 16: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

4

Kelima rumusan masalah tersebut selalu menjadi pekerjaan rumah

tangga pesantren yang tidak berkesudahan (Yayasan Kantata Bangsa, 2005:

22).

Adapun faktor utama yang harus diperhatikan dalam sebuah lembaga

atau organisasi adalah manusia. Ia merupakan aset termahal dan terpenting

maka manusia diibaratkan sebagai urat nadi kehidupan dari sebuah lembaga

atau organisasi karena eksistensi dari sebuah lembaga atau organisasi

ditentukan oleh kualitas dan kuantitas manusia yang ada didalamnya.

(Munir, 2006: 187).

Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia merupakan prasyarat

utama dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan pondok pesantren.

Kualitas sumber daya manusia tersebut menyangkut mutu mereka yang

berkaitan dengan kemampuan fisik. Yang meliputi kesehatan jasmani

(melalui program gizi seimbang, olahraga, dan lain-lain), dan kemampuan

nonfisik yang meliputi bekerja, berfikir, dan berbagai macam ketrampilan

(melalui program pendidikan dan pelatihan). Adapun kuantitas yaitu

menyangkut jumlah sumber daya manusia yang ada. (Halim, 2005: 4).

Mengingat begitu pentingny fungsi manajemen sumber daya

manusia dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan di suatu lembaga

Islam atau organisasi maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji

lebih jauh tentang bagaimana implementasi fungsi manajemen sumber daya

manusia (kiai/pemimpin pondok pesantren, pengurus, dan santri) dengan

mengambil obyek penelitian di sebuah Pondok Pesantren Dar

Page 17: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

5

Al-Qur’an Desa Pucakwangi Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal

dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaannya. Sehingga penulis

memilih “Pelaksanaan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam

Meningkatkan Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Pucakwangi Pageruyung Kendal Tahun 2010” sebagai judul skripsi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang

penulis rumuskan ialah:

1. Bagaimana pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia

terhadap kiai/pemimpin pondok pesantren, pengurus, dan santri di

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal?

2. Bagaimana sumber daya non manusia (pendukung) di Pondok Pesantren

Dar Al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal?

3. Bagaimana pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia dan

sumber daya pendukung dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah penulis rumuskan,

maka tujuan penelitian ini secara garis besar adalah:

a). Untuk mengetahui dan mendiskripsikan pelaksanaan fungsi

manajemen sumber daya manusia di Pondok Pesantren Dar al-

Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal.

Page 18: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

6

b). Untuk mengetahui sumber daya non manusia (pendukung) di

Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an

c). Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan fungsi manajemen

sumber daya manusia dan non manusia (pendukung) dalam

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar

al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi baik secara teoritis maupun secara praktis.

a). Manfaat teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa

depan serta memberikan wawasan seputar implementasi fungsi

manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan fungsi

sosial keagamaan pondok pesantren,

b). Manfaat praktis

Dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi pondok

pesantren untuk mengetahui dengan jelas keberhasilan seorang

pemimpin pondok pesantren dalam meningkatkan fungsi sosial

keagamaan pondok pesantren dan berguna bagi Pondok

Pesantren Dar al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal.

1.4. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari persamaan penulisan dan plagiatisme dengan

Page 19: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

7

penelitian-penelitian terdahulu dan untuk mendapatkan gambaran tentang

data-data pendukung dalam penelitian ini maka penulis menentukan

beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan rencana penelitian

yang penulis lakukan.

Pertama : Skripsi atas nama Eko Setiawati tahun 2007 yang berjudul

“Peran Manajemen Masjid dalam Meningkatkan Fungsi Sosial Masjid di

Masyarakat (Studi Kasus Peran Sosial Masjid Agung Pemalang)”. Dalam

skripsinya disimpulkan bahwa masjid merupakan tempat ibadah umat Islam

baik yang bersifat horizontal maupun vertikal oleh karena itu berfungsi atau

tidaknya masjid sebagai tempat kegiatan umat islam menjadi kewajiban dan

tanggung jawab bersama. Adapun kegiatan manajemen pengelolaan masjid

dalam peran meningkatkan fungsi sosial masjid dimasyarakat pada garis

besarnya meliputi dua hal yaitu fungsi manajemen dan fungsi masjid.

Fungsi dari manajemen yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), penggerakan (actuating) dan pengendalian (controlling).

Sedangkan fungsi dari masjid itu sendiri adalah sebagai tempat ibadah

(sholat), tempat pertemuan (musyawarah), tempat berdakwah, sebagai

fungsi sosial, dan sebagai fungsi pendidikan. Metode yang digunakan dalam

mengumpulkan data yaitu melalui interview, observasi, dan dokumentasi.

Kedua : skripsi atas nama Sri Wulandari tahun 2006 yang berjudul

“Fungsi Keagamaan dan Fungsi Sosial Masjid Agung Demak (Analisis

Manajemen Dakwah)”. Dalam skripsinya disimpulkan bahwa fungsi

keagamaan dan fungsi sosial masjid agung Demak perspektif analisis

Page 20: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

8

manajemen dakwah (POAC) sudah optimal dalam menjalankan tugasnya

yaitu menyampaikan misi Islam yang diantaranya masjid sebagai tempat

para umat Islam dapat bersatu sehingga mempererat ukhuwah islamiyahnya

dalam bentuk pertemuan seperti sholat berjamaah, pengajian ibu-ibu satu

minggu sekali setiap senin sore yang disertai dengan arisan, kemudian peran

serta bapak-bapak dalam jamaah shalawat nariyahan setiap kamis malam

ba'da isya’, dan tidak ketinggalan kumpulan para remaja dalam bentuk

barzanji dan rebana yang dilaksanakan setiap minggu malam ba'da isya’.

Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah melalui

interview, observasi, dan dokumentasi.

Ketiga : skripsi atas nama Sumartini tahun 2008 yang berjudul

“Strategi Pengembangan SDM pada Santri di Pondok Pesantren al-Hikmah

Benda Sirampog Brebes pada tahun 2005-2007”. Dalam skripsinya di

simpulkan bahwa strategi dalam pengembangan sumber daya manusia pada

santri sudah maksimal ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran langsung dari

pengasuh pondok pesantren yang dibantu para ustadz dan ustadzah

sehingga dengan pelaksanaan praktik khidmad mengajar tersebut dapat di

rasakan perkembangannya terhadap santri yang semakin baik, dalam

prestasi juara satu yang pernah diraih dalam perlombaan pidato bahasa arab

dan bahasa inggris antar pondok pesantren se-Kabupaten Brebes yang

dilaksanakan bulan Januari tahun 2006 dan dibuktikan dengan

bertambahnya pendaftaran santri baru yang setiap tahunnya masuk.

Sedangkan metode yang digunakan dalam teknik pengumpulan data dengan

Page 21: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

9

menggunakan analisis swoth (kekuatan, kelemahan, tantangan, dan

hambatan) yang di lakukan melalui interview, observasi dan dokumentasi.

Keempat : Skripsi atas nama Rina Trisnawansih tahun 2008 yang

berjudul “Strategi Dakwah K.H. Muhammad Hasan dalam Pengembangan

Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Mantrianom Bawang Banjarnegara

sebagai Lembaga Dakwah”. Dalam skripsinya di simpulkan bahwa strategi

dakwah K.H.M. Hasan dalam pengembangan pondok pesantren melalui tiga

hal, diantaranya: 1) Mempromosikan pondok pesantren Tanbihul Ghofilin

melalui penyebaran dan penjualan kalender. 2) Mengadakan pengajian

terbuka untuk seluruh warga masyarakat sekitar setiap seminggu sekali pada

jumat sore dimana pengajian ini mengkaji tentang tafsir al-Ibriz dengan

hasil setiap minggunya semakin banyak warga masyarakat yang antusias

berdatangan untuk mengunjungi pengajian tersebut. 3) Metode yang

digunakan dalam mendidik santrinya yaitu dengan mengajarkan kejujuran

dan kedisiplinan dalam setiap kegiatan seperti sholat berjamaah, sholat

tahajud, tidur dan bangun tidur tepat pada waktunya dan seterusnya.

Metode yang digunakan dalam teknik pengumpulan data dengan

menggunakan analisis swoth (untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,

tantangan dan hambatan) yang di lakukan melalui interview, observasi dan

dokumentasi.

Kelima : Skripsi atas nama Suyati tahun 2010 yang berjudul

“Strategi Dakwah dalam Pengembangan Sumber Daya Pesantren (Studi

Kasus di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin Rembang)”. Dalam

Page 22: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

10

skripsinya disimpulkan bahwa strategi dakwah dalam pengembangan

sumber daya pesantren melalui dua hal yaitu perpustakaan dan koperasi.

Adapun tujuan dari perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan santri

secara rohani sehingga dengan diciptakannya santri dapat memperkaya

dirinya dengan membaca buku yang telah disediakan perpustakaan,

sedangkan tujuan dari koperasi adalah untuk memenuhi perlengkapan

kebutuhan para santri secara lahiriyah sehingga santri tidak perlu izin keluar

pondok untuk membeli kebutuhannya. Metode yang digunakan dalam

tehnik pengumpulan data menggunakan analisis swoth yang lakukan melalui

interview, observasi dan dokumentasi.

1.5. Metodologi Penelitian

1.5.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yakni kualitatif

deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penulisan yang

bertujuan untuk menggambarkan keadaan status fenomena secara

sistematik dan rasional (logika) (Arikunto, 2002: 245).

Metode penelitian kualitatif dalam praktiknya sangat

tergantung pada kemampuan penelitinya, dalam menjelaskan

fenomena yang diteliti dalam bentuk deskriptif. Pendiskripsian data

dipengaruhi oleh pilihan kata-kata yang dihubungkan secara logis

dan bisa dipelajari serta mudah dipahami oleh orang lain (Thohir,

2008: 9).

Page 23: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

11

Sedangkan menurut Sudarwan (2002: 34), penelitian

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.

1.5.2. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana

data dapat diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Maka dalam hal mencari

sumber data dan jenis data penulis akan mengambil data dari

berbagai sumber seperti buku-buku maupun karya tulis lainnya yang

mendukung dan relevan dengan penulisan.

Berdasarkan sumbernya, data dalam penelitian ini dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder. Adapun penjelasan lebih rincinya adalah sebagai

berikut:

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung

dari subyek penelitian dengan teknik pengambilan data langsung

pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar,

2003: 91). Adapun teknik pengambilan data langsung pada

subyek sebagai sumber informasi yang dicari adalah melalui

wawancara (interview) kepada pimpinan pondok pesantren yaitu

kyai, pengurus pondok pesantren dan santri, kemudian melalui

pengamatan (observasi) dan dokumentasi.

Page 24: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

12

b. Data sekunder

Data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak diperoleh

langsung oleh peneliti dari subyek penelitiannya (Azwar, 2005:

91). Sedangkan sumber data sekunder yang dimaksud dalam

skripsi ini adalah sumber berupa data yang berkaitan dengan

permasalahan yang penulis bahas. Seperti data dari buku-buku,

dokumen-dokumen atau catatan-catatan dan data lainnya yang

bersifat menunjang dalam penelitian ini.

1.5.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses berupa

penyatuan informasi yang telah diperoleh melalui wawancara

(interview), pengamatan (observasi) dan dokumentasi. Ada

beberapa metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data.

Metode-metode tersebut adalah:

a) Interview (wawancara)

Interview merupakan suatu proses tanya jawab oleh

interviewer (pewawancara) yang mana dua orang atau lebih

berhadap-hadapan secara langsung yang satu dengan yang

lainnya untuk memperoleh informasi dari responden, (Hadi,

2000: 192). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh

informasi tentang fungsi manajemen sumber daya manusia di

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung

Kendal.

Page 25: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

13

b) Observasi (Pengamatan)

Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian

terhadap obyek penelitian dengan menggunakan seluruh alat

indera (mata, telinga, mulut) secara langsung. Metode ini

penulis gunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan

fungsi manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan

fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

Pucakwangi Pageruyung Kendal.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengambilan data

dengan menggunakan barang-barang tertulis berupa buku-buku,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, majalah,

jurnal, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, (Thohir, 2008: 30-

31). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung

Kendal yang meliputi jadwal kegiatan, tata tertib, struktur

organisasi dan kurikulum Pondok Pesantren Dar al-Qur'an.

1.5.4. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data hasil observasi, dokumentasi, dan

wawancara, penelitian ini menggunakan uji analisis non-statistik

(tanpa menggunakan perhitungan angka). Langkah selanjutnya

adalah mengklasifikasikannya sesuai dengan permasalahan yang

diteliti. Kemudian data-data tersebut disusun dan dianalisis dengan

Page 26: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

14

menggunakan teknik analisis metode induktif.

Teknik analisis metode induktif, yaitu proses logika yang

berangkat dari data empirik lewat observasi langsung untuk menuju

kepada suatu teori. Dengan kata lain, induktif adalah suatu proses

pengorganisasian fakta-fakta yang terpisah-pisah menjadi suatu

rangkaian hubungan atau generalisasi, (Azwar, 2005: 40). Adapun

langkahnya adalah dengan cara menarik kesimpulan data-data

dengan mencari hal-hal yang bersifat khusus untuk kemudian

menuju kepada hal-hal yang bersifat umum.

Disamping itu analisis data merupakan proses pencandraan

(description) dan penyusunan transkip interview serta hasil data lain

yang telah terkumpul. Maksudnya, agar peneliti dapat

menyempurnakan pemahaman terhadap data tersebut untuk

kemudian menyajikannya kepada orang lain dengan lebih jelas

tentang apa yang telah ditemukan atau yang didapatkan dari

lapangan (Sudarwan, 2002: 209).

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, menggunakan sistematika pembahasan

dengan membaginya ke dalam lima bab. Untuk lebih jelasnya sistematika

tersebut dikemukakan sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, dalam bab ini membahas tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

Page 27: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

15

Bab II berupa kerangka teoritik dimana pembahasannya dibagi

menjadi dua sub bab. Sub bab pertama menjelaskan tentang implementasi

fungsi manajemen sumber daya manusia yang meliputi pengertian

implementasi, pengertian manajemen, pengertian manajemen sumber daya

manusia, dan fungsi manajemen sumber daya manusia. Sedangkan sub bab

kedua menjelaskan pondok pesantren yang meliputi pengertian pondok

pesantren, tujuan pendidikan Islam, unsur-unsur pondok pesantren, dan

fungsi sosial keagamaan pondok pesantren.

Baba III menjelaskan tentang gambaran umum Desa Pucakwangi

dan pondok pesantren Dar al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung Kendal,

adapun pembahasannya dibagi menjadi lima sub bab. Sub bab pertama

menguraikan tentang gambaran umum Desa Pucakwangi yang meliputi

letak geografis dan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan agama. Sub bab ke

dua menjelaskan tentang gambaran umum Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

yang meliputi Latar belakang berdirinya, visi dan misi serta motto Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an. Pada sub bab ke tiga menguraikan tentang tujuan,

tugas, dan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an.

Sedangkan sub bab ke empat menguraikan tentang sumber daya manusia di

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an yang meliputi pengasuh, pengurus dan

santri. Dan pada sub bab ke lima menguraikan tentang sumber daya

pendukung di Pondok Pesantren Dar al-Qur'an yang meliputi tata tertib,

koperasi, kurikulum dan jadwal Pondok Pesantren Dar al-Qur'an.

Bab IV analisis, dalam bab ini membahas tentang analisis

Page 28: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

16

implementasi fungsi manajemen sumber daya manusia di pondok pesantren

dijelaskan pada bab pertama, kemudian sub bab ke dua menjelaskan tentang

sumber daya pendukung yang meliputi materi, metode, serta media, dan

pada sub bab ketiga analisis tentang implementasi fungsi manajemen

sumber daya manusia dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an.

Bab IV adalah penutup, dalam bab ini penulis berusaha

menyimpulkan hasil penulisan dan memberikan saran dari hasil analisis

yang penulis lakukan.

Page 29: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

17

BAB II

KERANGKA TEORITIK

2.1. Pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dibawah ini akan di uraikan pengertian dari pelaksanaan, manajemen,

sumber daya manusia, manajemen sumber daya manusia, dan pengertian

fungsi manajemen sumber daya manusia.

2.1.1 Pengertian Pelaksanaan

Dalam kamus Inggris Indonesia yang berjudul asli An English–

Indonesian Dictionary oleh Jhon M. Echols dan Hassan Shadily (1976:

313) menyatakan bahwa pelaksanaan berasal dari kata implementation

yang artinya pelaksanaan atau mengerjakan atau menjalankan.

2.1.2 Pengertian Manajemen

Manajemen menurut James A.F. Athoher dan R. Edwar

Freeman dalam karyanya management yang dikutip oleh Munir dan

Wahyu dalam Manajemen Dakwah, (2006:9). Secara etimologis

berasal dari bahasa Inggris (management), yang berarti

ketatalaksanaan, tatapimpinan, dan pengelolaan. Artinya, manajemen

merupakan suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok

dalam upaya-upaya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan.

Manajemen dalam bahasa Arab menurut Al-Wajiiz dalam

kitab Majmaul-Lunghoh Al-„Arabiyyah yang dikutib oleh Munir dan

Wahyu, (200: 10), diartikan sebagai منظم (munazzamun),yang

Page 30: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

18

merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan

penempatan segala sesuatu pada tempatnya. Dalam skala aktivitas,

istilah manajemen juga dapat diartikan sebagai نظم (nazama; yang

masdarnya an-nizam) atau نظم (nazzama; yang masdarnya at-tanzhim),

yaitu aktivitas menertibkan, mengatur, dan berpikir yang dilakukan

oleh seseorang, sehingga ia mampu mengemukakan, menata, dan

merapikan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, mengetahui prinsip-

prinsipnya serta menjadikan hidup selaras dan serasi dengan yang

lainnya (Munir, 2006: 10).

Menurut Chester I Barnard yang dikutip oleh Manullang dalam

bukunya Dasar-Dasar Manajemen (1992 : 16) mengakui bahwa

manajemen itu adalah “seni” dan juga sebagai “ilmu”. Demikian pula

Henry Fayol, Alfin Brown Harold Koontz, Cyril O‟donnel, dan George

R. Terry beranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus

adalah seni. Adapun pengertian dari ilmu adalah sekumpulan

pengetahuan yang telah di sistematiskan sehingga dapat dipelajari dan

di ajarkan dengan menggunakan metode ilmiah, dan dapat dijadikan

suatu teori yang obyektif dan rasional. Sedangkan seni merupakan

suatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai ketrampilan.

Sedangkan menurut Robert Kritiner, Manajemen merupakan

ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dalam sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai suatu tujuan tertentu, (Hasbuan, 2001: 1).

Page 31: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

19

Adapun unsur-unsur manajemen terdiri dari enam unsur yang

lebih terkenal dengan istilah 6 M dan 1 I, yaitu:

1) Man (manusia),

2) Money (uang),

3) Methode (cara),

4) Material (bahan),

5) Machines (mesin atau peralatan), dan

6) Market (pasar),

7) Information (informasi). (Manullang, 1992: 4)

Manajemen sebagai suatu proses kemampuan kerja melalui

orang lain dalam suatu kelompok yang terorganisir guna mencapai

sasaran yang ditentukan oleh organisasi atau lembaga. Proses ini

berpusat pada penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan

efisien.

2.1.3 Pengertian Sumber Daya Manusia

Menurut Kamus Bahasa Indonesia sumber adalah segala

sesuatu yang digunakan untuk mencapai hasil, (2005:606) sedangkan

daya merupakan kesanggupan untuk berbuat atau untuk melakukan

kegiatan, (2005:192), dan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan

keturunan Adam dan Hawa yang mempunyai akal pikiran, (Depdiknas,

2005:435).

Dengan demikian sumber daya manusia menurut penulis

adalah makhluk Tuhan dari keturunan Adam dan Hawa yang

Page 32: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

20

mempunyai akal dan pikiran serta memiliki daya upaya dan

kesanggupan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuannya.

Sumber daya manusia merupakan elemen utama dalam

organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi

dan uang. Hal ini karena sumber daya manusia merupakan pelaksana

daripada unsur yang lain. Dengan demikian, sumber daya manusia

harus dikelola dengan baik dan benar untuk meningkatkan efektifitas

dan efisiensi organisasi. (Marihot, 2002: 2).

Sedangkan efektifitas berkaitan dengan menerapkan tujuan

yang benar dan efisiensi berkaitan dengan kemampuan meminimalisir

penggunaan sumber-sumber yang tersedia dalam pencapaian tujuan

organisasi sehingga mengacu pada hubungan antara pemasukan (input)

dan pengeluaran (output) secara tepat. Sebagai acuannya adalah

dengan cara melaksanakan segala sesuatu sesuai pada tempatnya yang

seimbang artinya adil dan tidak melakukan pemborosan, sebagaimana

firman Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Israa‟ ayat 27.

Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-

saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada

Tuhannya, (Q.S. Al-Israa‟ : 27), (Tasmara, 2001: 106).

2.1.4 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Adapun pengertian dari manajemen sumber daya manusia itu

sendiri adalah ilmu dan seni yang mengatur peran dan hubungan

tenaga kerja secara efektif dan efisien agar tercapainya tujuan.

Page 33: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

21

(Hasibuan, 2001: 3). Manajemen sumber daya manusia ini merupakan

terjemahan dari man power management dengan kata lain disebut

manajemen kepegawaian atau manajemen personalia. Di bawah akan

dijelaskan persamaan dan perbedaan antara manajemen sumber daya

manusia dengan manajemen personalia:

a. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) dikaji secara makro,

sedangkan manajemen personalia dikaji secara mikro.

b. MSDM menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan atau aset

utama organisasi, jadi karyawan harus dipelihara dengan baik.

Manajemen personalia menganggap bahwa karyawan adalah faktor

produksi, jadi karyawan harus dimanfaatkan secara produktif.

c. MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen

personalia pendekatannya secara klasik. (Handoko, 1995: 6).

Dewasa ini manajemen sumber daya manusia disebut juga

dengan kebijakan dan produktivitas yang dibutuhkan seseorang untuk

menjalankan aspek orang atau sumber daya manusia dari posisi

seorang manajemen.

Manajemen itu dimaksudkan sebagai upaya untuk

mengarahkan dan memberi kesempatan pada anggotanya untuk

melaksanakan pekerjaan secara efektif dan menerima

pertanggungjawaban pribadi untuk mencapai pengukuran hasil yang

ditetapkan. Maka manajemen membutuhkan suatu standar untuk

mengukur keberhasilan. Standar itu adalah tujuan yang hendak dicapai.

Page 34: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

22

Untuk itu, tujuan harus diformulasikan secara jelas sehingga dapat

dibedakan dari apa yang direncanakan. Aktivitas manajemen itu lebih

menekankan pada upaya untuk menggunakan sumber daya secara

efisien, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada (Hasibuan,

2001: 9).

Adapun unsur manajemen sumber daya manusia adalah

manusia yang merupakan tenaga kerja pada organisasi. Dengan

demikian, fokus yang dipelajari Manajemen Sumber Daya Manusia

hanya masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.

(Hasibuan, 2001: 10).

Sumber daya manusia yang banyak akan tetapi tanpa kualitas

atau dengan kualitas rendah merupakan beban. Sedangkan sumber

daya manusia yang jumlahnya sedikit dengan kualitas yang baik dan

tinggi merupakan suatu potensi. Sumber daya manusia yang

berkualitas mempunyai dua potensi utama yaitu yang pertama potensi

gagasan, ide, konsep dan kreasi sedangkan potensi yang kedua yaitu

kemampuan dan ketrampilan mewujudkan gagasan-gagasan tersebut

dengan cara yang produktif (Tholhah, 2004:59).

2.1.5 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Untuk mencapai hasil maksimal dalam mencapai tujuan

diperlukan adanya fungsi manajemen sumber daya manusia. Adapun

fungsi dari manajemen sumber daya manusia meliputi:

a. Perencanaan

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara

Page 35: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

23

efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam

membantu terwujudnya tujuan.

b. Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan seleksi penempatan

karyawan yang sesuai dengan kebutuhannya

c. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi

semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan

kerja, delegasi wewenang, dan koordinasi dalam organisasi.

d. Pengarahan

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan

agar mau bekerja dalam membantu tercapainya tujuan.

e. Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua

karyawan agar mentaati peraturan-peraturan dan terhindar dari

penyimpangan atau kesalahan.

f. Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan

teknis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan

pelatihan.

g. Penilaian

Penilaian adalah proses organisasi dalam mengevaluasi

pelaksanaan kerja karyawan.

Page 36: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

24

h. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung maupun

tidak langsung berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai

imbalan jasa.

i. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta

kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

j. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik maupun mental para karyawan agar

mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

k. Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk

mentaati peraturan perusahaan.

l. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang

dari suatu perusahaan. (Hasibuan, 2001: 22-23)

2.2. Pondok Pesantren

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial, dimana secara

naluri manusia ingin hidup berkelompok. Memanifestasi dari kehidupan

kelompok diantaranya dengan munculnya banyak organisasi sosial atau

Page 37: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

25

lembaga pendidikan salah satunya adalah Pondok Pesantren.

Maka dibawah ini akan di jelaskan tentang pengertian dari Pondok

Pesantren, tujuan pendidikan Islam, unsur-unsur pondok pesantren dan

fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren.

2.2.1. Pengertian Pondok Pesantren

Pondok mempunyai arti bangunan untuk tempat sementara

(Kamus Bahasa Indonesia, 2005: 888), sedangkan pesantren atau

asrama adalah tempat para murid atau santri untuk belajar atau

mengkaji agama Islam (Kamus Bahasa Indonesia, 2005: 866).

Sedangkan menurut Halim (2005: 247), pondok pesantren

merupakan lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan ilmu-ilmu

keislaman, yang dipimpin oleh kyai sebagai pemangku atau pemilik

pondok pesantren dan dibantu oleh ustadz atau guru yang

mengajarkan ilmu-ilmu keislaman kepada santri, melalui metode

atau teknik yang khas (seorang kiai membacakan materi atau

pelajaran kemudian murid atau santri mendengarkan atau menyimak)

diantaranya dengan metode bandongan, sorogan, halaqoh, dan

menghafal yang terakhir evaluasi belajar mengajar.

Lembaga pendidikan merupakan badan atau wadah yang

melaksanakan aktivitas individu dalam proses belajar mengajar

terarah yang mempunyai otoritas formal dan sanksi hukum guna

tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar, (Hasybi, 2003: 212).

2.2.2. Tujuan Pendidikan Islam

Page 38: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

26

Adapun tujuan dari pendidikan Islam menurut Abdul Fatah

Jalah yang dikutip oleh Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu

Pendidikan dalam Perspektif Islam (2008: 46). Mengartikan bahwa

tujuan umum pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai

hamba Allah dimana tujuan ini akan mewujudkan tujuan-tujuan

khusus untuk semua manusia. Manusia yang menghambakan diri

kepada Allah ialah hanya beribadah kepada-Nya, sebagaimana

firman Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Adz Dzzariyat

ayat 56.

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku, (Adz Dzzariyat : 56).

Sedangkan tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan

dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia,

bermanfaat bagi masyarakat, sebagai pelayan masyarakat , mandiri,

bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau

menegakkan agama Islam dan kejayaan umat Islam mengembangkan

kepribadian Indonesia, (Sulthon, 2004: 92).

Menurut Nurcholis Madjid (Cak Nur) yang dikutip oleh

Abuddin Nata dalam bukunya Sejarah Pertumbuhan dan

Perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia,

(2001:113) menjelaskan bahwa ada dua belas prinsip yang melekat

pada pendidikan pesantren, yaitu:

Page 39: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

27

a. Teosentrik

b. Ikhlas dalam pengabdian

c. Kearifan

d. Kesederhanaan

e. Kolektifitas (berakhlaul Jama‟ah)

f. Mengatur kegiatan bersama

g. Kebebasan terpimpin

h. Kemandirian

i. Tempat menuntut ilmu dan mengabdi

j. Mengamalkan ajaran agama

k. Belajar di pesantren untuk mencari sertifikat atau ijazah

l. Kepatuhan terhadap Kyai

2.2.3. Unsur-unsur Pondok Pesantren

Adapun unsur-unsur pondok pesantren, yaitu:

a. Kyai, ustadz, pengurus, murid atau santri

Pengasuh atau Kiai, Pengurus, dan Santri atau murid

merupakan unsur daripada manajemen sumber daya manusia di

pondok pesantren. Pengasuh atau Kiai adalah orang yang

memiliki pondok pesantren serta memimpin dan menentukan

jalannya pondok pesantren, sementara pengurus adalah orang

yang membantu dan menangani hal praktis yang berkaitan

dengan santri. Sedangkan santri adalah orang yang bermukim

Page 40: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

28

dan belajar di pondok pesantren, adapun santri biasanya

mempunyai bakat atau potensi bawaan seperti kemampuan

membaca Al-Qur'an mempunyai ketrampilan dalam hal kaligrafi,

pertukangan, peternakan, pertanian dan lain sebagainya, (Halim,

2005:226).

b. Bangunan masjid, aula, asrama atau pesantren

Bangunan rumah Kiai (Ndalem) dan asrama merupakan

tempat tinggal pengasuh, pengurus, dan santri untuk melakukan

aktivitasnya. Sedangkan masjid atau mushalla dan aula

merupakan tempat untuk melaksanakan ibadah salah satunya

sholat dan semua kegiatan proses belajar mengajar (pengajian),

dan sebagian besar pesantren tradisional tampil dengan sarana

dan prasarana sederhana, (Sulthon, 2004:92).

c. Pengajian atau proses belajar mengajar dan metode

Pengajian merupakan proses belajar mengajar dalam

penyampaian materi yang mana dilakukan antara (orang yang

memberikan ilmu pengetahuan) dan murid (orang yang mendapat

ilmu pengetahuan) dan mengajar adalah salah satu bentuk upaya

mendidik, (Tafsir, 2008:131).

Dalam pengajian terdapat metode yang digunakan untuk

menyampaikan materi, dimana metode merupakan cara untuk

menyampaikan suatu materi kepada orang lain. Adapun metode

yang digunakan dalam pendidikan pesantren adalah:

Page 41: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

29

1) Bandongan

Metode bandongan ini merupakan metode kuliah

dimana para santri mengikuti pelajaran atau menyimak materi

dengan duduk di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran

atau materi.

2) Sorogan

Metode ini merupakan metode pengajian dimana

santri menghadap guru satu persatu dengan membawa kitab

yang dipelajari sendiri dan kiai membacakan serta

menerjemahkan kalimat demi kalimat kemudian

menerangkan maksudnya, kyai cukup menunjukkan cara

membaca yang benar tergantung materi yang diajukan dan

kemampuan santri.

3) Hafalan

Metode hafalan berlangsung dimana santri menghafal

teks atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarnya,

(Sulthon, 2004:89).

d. Materi atau pelajaran dan media

Materi merupakan isi atau bahasan daripada karya ilmiah

yang berupa teori-teori dan tersusun menjadi sebuah kajian ilmu

(Tafsir, 2008:18). Dalam pendidikan pesantren pada dasarnya

mengajarkan ilmu dengan sumber kajiannya dalam kitab-kitab

Page 42: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

30

yang berbahasa Arab, sumber-sumber tersebut merupakan Al-

Qur'an beserta Tajwid dan tafsirnya, aqidah dan ilmu kalam, fiqh

dan ushul fiqh atau fatkhul qarib, Al-Hadits dan mushthalahah al

Hadits, bahasa Arab dengan seperangkat ilmu alatnya, seperti

nahwu, sharaf, bayan, ma‟ani, badi‟ dan aurdh, tarikh, manthiq

dan tasawuf. Sumber-sumber kajian ini bisa disebut sebagai

kitab-kitab kuning, (Sulthon, 2004:89).

Sedangkan media adalah segala sesuatu yang dapat

dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai tujuan tertentu,

diantaranya media lisan, media tulisan, dan media audial

(pendengaran), visual (penglihatan) maupun audio visual,

(Asnawir, 2002:21).

Namun unsur terpenting dari semua itu adalah kiai atau

pemimpin pondok pesantren, ia adalah tokoh utama yang

menentukan corak kehidupan pesantren (Halim, 2005: 248).

2.2.4. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren

Pesantren pada hakekatnya adalah sebuah lembaga

pendidikan keagamaan yang memerankan fungsinya sebagai institusi

sosial dimana institusi sosial pesantren ini memiliki etika dan

menjadi pedoman moralitas masyarakat . dari waktu kewaktu fungsi

pesantren berjalan secara dinamis, berubah dan berkembang

mengikuti dinamika sosial masyarakat yang ada.

Adapun fungsi menurut kamus Bahasa Indonesia (2005:

Page 43: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

31

322), artinya adalah kegunaan suatu hal, sedangkan sosial memiliki

arti berkenaan dengan hubungan banyak orang atau masyarakat yang

mana perlu adanya komunikasi dalam usaha menunjang

pembangunan dan memperhatikan kepentingan umum (Kamus

Bahasa Indonesia, 2005: 1085). Keagamaan berasal dari kata agama

yang artinya ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan

(kepercayaan) dalam peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan

lingkungannya. Maka keagamaan artinya sesuatu yang berhubungan

dengan agama (Kamus Bahasa Indonesia, 2005: 12).

Pondok pesantren terdiri dari berbagai individu yang

berupaya untuk memenuhi kebutuhannya dengan menunjukkan peran

dan fungsinya masing-masing. Pada awalnya lembaga tradisional ini

mengembangkan fungsinya sebagai lembaga sosial dan penyiaran

agama (Dakwah) saja, ini menurut Horikoshi (1987:232), yang

dikutip Sulthon dalam bukunya Manajemen Pondok Pesantren,

(2004:90).

Sementara menurut Azyumardi Azra (Nata, 2001: 112)

pesantren memiliki tiga fungsi yaitu;

a. Sebagai transfer ilmu-ilmu Islam

b. Pemeliharaan tradisi Islam

c. Reproduksi ulama (mencetak generasi penerus ulama)

Sedangkan dalam buku yang berjudul Manajemen Pesantren

Page 44: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

32

Suhartini, (2005:233), pondok pesantren sesungguhnya mempunyai

empat fungsi utama yang senantiasa diembannya yaitu:

a) sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama (kader da‟i).

b) sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia.

c) sebagai pusat pendidikan.

d) sebagai lembaga yang mempunyai kekuatan melakukan

pemberdayaan pada masyarakat.

Dalam perjalanannya hingga sekarang, sebagai lembaga sosial,

pesantren telah menyelenggarakan pendidikan formal (baik sekolah umum

maupun sekolah agama) dan pendidikan non-formal (berupa Madrasah

Diniyah) yang mengajarkan bidang-bidang ilmu agama saja.

Pesantren selain mengembangkan fungsinya sebagai lembaga

solidaritas sosial dengan menampung anak-anak dari segala lapisan

masyarakat muslim dan memberi pelayanan yang sama kepada mereka

tanpa membedakan tingkat sosial ekonomi pondok pesantren juga dipahami,

sebagai bagian yang terlibat dalam proses perubahan sosial di tengah

perubahan yang terjadi pada masyarakat. Dalam keterlibatannya pondok

pesantren memegang peran kunci sebagai motivator, inovator, dan

dinamisator masyarakat, (Halim, 2004:234).

Seperti Orde Baru dimana kebajikan pemerintah tentang KB

(Keluarga Berencana) berhasil mendekati pondok pesantren untuk

melegitimasi bahwa merencanakan KB (Keluarga Berencana) tidak dilarang

oleh agama, demikian juga dengan fatwa bunga Bank dimana saat itu Gus

Page 45: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

33

Dur pernah bermitra dengan pemilik Bank Summa dengan mendirikan

Nusumma dan BPR-BPR (Bank Perkreditan Rakyat) di beberapa basis NU,

(Farchan, 2005:64).

Selaras dengan berdirinya pondok pesantren ditengah-tengah

masyarakat maka keberadaan pesantren tidak memiliki kewenangan

langsung untuk merumuskan aturan dimasyarakat melainkan peran pondok

pesantren sebagai perubahan sosial dalam masyarakat merupakan sekedar

sebagai partisipan. (Sulthon, 2004: 11).

Dengan demikian penulis mendefinisikan fungsi sosial keagamaan

pondok pesantren adalah sebagai lembaga pendidikan serta lembaga dakwah

yang dilakukan melalui proses kegiatan pembelajaran pengetahuan agama

dan umum yang menghasilkan sumber daya manusia (kader-kader da‟i)

yang berkualitas sehingga dapat melakukan proses perubahan menuju

tercapainya tatanan masyarakat yang lebih baik.

Namun tugas yang terpenting dari pada pondok pesantren adalah

menyampaikan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan

Hadits dan mengajak orang Islam ke jalan yang baik dan benar yang di

rodloi Allah SWT.

Page 46: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

34

BAB III

GAMBARAN UMUM DESA PUCAKWANGI DAN

PONDOK PESANTREN DAR AL-QUR’AN PUCAKWANGI

PAGERUYUNG KENDAL

3.1. Gambaran Umum Desa Pucakwangi

Di bawah ini akan diuraikan tentang gambaran umum Desa

Pucakwangi Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal yang meliputi:

3.1.1. Letak Geografis

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an yang bertempat di Desa

Pucakwangi Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal. Secara

geografis berada di atas ketinggian kurang lebih 700 m dari

permukaan laut dan berada di bagian barat daya dari jantung Kota

Kendal, sementara jaraknya kurang lebih 25 Km, namun Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an mudah dijangkau oleh transportasi karena

lokasinya berada di ruas jalan raya Pucakwangi Pageruyung.

Sedangkan suhu di Desa Pucakwangi Kecamatan

Pageruyung ini rata-rata berkisar 250

C sampai 300

C sehingga anak-

anak baru yang mendaftar jadi santri di Pondok Pesantren Dar al-

Qur'an akan merasakan dinginnya udara di pagi hari yang suhunya

mencapai 250

C.

Adapun batas-batas Desa Pucakwangi adalah sebagai

berikut:

Page 47: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

35

a) Batas Desa Pucakwangi sebelah utara adalah Desa

Pageruyung,

b) Batas Desa Pucakwangi sebelah selatan adalah Desa

Petung Priono

c) Batas Desa Pucakwangi sebelah timur adalah Desa

Kerikil dan

d) Batas Desa Pucakwangi sebelah barat adalah Desa

Bangunsari.

Desa Pucakwangi yang 100 % penduduknya beragama Islam

ini mayoritas berprofesi sebagai petani dan pedagang 80 %,

sedangkan peternak 10 % dan pengajar 10 %. Mempunyai bahasa

yang unik yaitu enyong (sebutan kata untuk diri sendiri seperti saya)

dan memiliki ciri khas dimana setiap tamu yang datang dijamu

makanan (harus makan hidangan yang telah disiapkan tuan rumah).

Jalan yang dilalui alat transportasi untuk menuju Desa

Pucakwangi ini melewati jalan yang berbelok-belok dengan tikungan

tajam dan medan jalan yang naik turun serta dikelilingi hutan pinus,

hutan karet, ladang jagung, ladang padi dan jurang yang curam.

Namun demikian pemandangan alamnya sangat indah dan menarik

mata dengan hawa sejuk serta tumbuhan hijau subur yang

mengelilingi bukit.

Sementara rute jalan transportasi untuk mencapai Desa

Pucakwangi dimana Pondok Pesantren Dar al-Qur'an ini berada

Page 48: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

36

dengan menggunakan alat transportasi umum yaitu bus jurusan

Weleri dari arah barat yakni Kota Batang maupun arah timur Kota

Kendal, kemudian berhenti di Weleri, dari Weleri naik bus jurusan

Sukorejo dengan memakan waktu selama 30 menit untuk bisa

sampai di Depok.

Sedangkan untuk mencapai Desa Pucakwangi dari arah

selatan yaitu Sukorejo dengan menggunakan bus jurusan Weleri dan

turun di Depok. Karena Depok sebagai tempat pemberhentian

perjalanan dari arah utara dan selatan wilayah Pageruyung sehingga

untuk mencapai Pondok Pesantren Dar al-Qur'an harus menggunakan

kol kuning (alat transportasi desa yang berwarna kuning) dan hanya

dengan menempuh perjalanan selama 10 menit dari Depok maka

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an dapat ditemui.

3.1.2. Kondisi, Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Agama

Kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan agama di masing-

masing daerah itu berbeda-beda, sama halnya dengan kondisi sosial,

ekonomi, budaya, dan agama yang ada di Desa Pucakwangi

Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal. Desa tersebut memiliki

kondisi sosial yang baik, mulai dari kerukunan warga masyarakat

dalam hal gotong royong dan kerjasama terhadap pembangunan

masjid dan mushalla, kerja bakti dalam kebersihan lingkungan dan

lain-lain.

Page 49: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

37

Sedangkan kondisi ekonomi masyarakat Desa Pucakwangi

termasuk dalam golongan kelas menengah ke bawah dimana

penghasilan dari petani, pedagang, peternak, itu cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

Sementara kondisi masyarakat terhadap budaya masih kental

dengan adat Jawa seperti orang yang lebih muda menggunakan

bahasa krama terhadap orang yang lebih tua, acara mitoni rujakan

(peringatan tujuh bulan bagi wanita hamil), upacara kematian mulai

dari nelong dino (tiga hari), mitong dino (tujuh hari), matang puluh

(empat puluh hari), nyatus dan nyewu.

Dan terakhir kondisi masyarakat terhadap agama sangat

tinggi, pasalnya terbukti dengan peran tokoh masyarakat yang

mendirikan majelis ta’lim di rumah maupun di musholla dan masjid,

serta adanya lembaga pendidikan yang formal (TK, MI, MTs, dan

MA) maupun lembaga non formal (Madin, TPQ, dan pondok

pesantren). Kesadaran masyarakat terhadap agama dapat dilihat dari

setiap tahunnya dalam perayaan hari besar Islam yang diadakan di

rumah warga, musholla, dan masjid.

Adapun beberapa perayaan hari besar Islam yang diperingati

oleh masyarakat Desa Pucakwangi seperti Muharraman, Mauludan

(memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad) pada tanggal 1 - 12

Rabi’ul Awal, Isra’ Mi’raj atau Rejeban pada tanggal 27 Rajab,

ziarah bersama pada bulan Sya’ban (Ruwah), Nuzulul Qur’an pada

Page 50: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

38

tanggal 17 Ramadhan, dan Halal Bihallal atau Syawalan pada

tanggal 7 Syawal.

3.2. Gambaran Umum Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an merupakan suatu lembaga

pendidikan non formal yang bergerak di bidang al-Qur’an maka untuk lebih

jelasnya di bawah ini akan diuraikan tentang latar belakang berdirinya

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an beserta visi, misi, dan mottonya.

3.2.1. Latar Belakang Berdirinya Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Berawal dari perhatiannya yang amat tinggi kepada

masyarakat sekitar Desa Pucakwangi terhadap minimnya belajar al-

Qur'an, dengan niat keikhlasan dan keberaniannya dalam

mengamalkan ilmunya, K.H. Ahmad Shochari Masyukur al-Hafid

dengan didampingi istri pertamanya Yuhana Afiyatun Fuad (wafat

2005) mendirikan pondok pesantren pada tahun 1990 yang diberi

nama Dar al-Qur'an atas usulan K.H. Abdul Jamil Nawawi ayahanda

Yuhana Afiyatun Fuad yang tinggal di Tegal Gubug Harjawinangun

Cirebon.

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung

Kendal yang berdiri di atas tanah seluas 630 m2 memiliki empat buah

bangunan, yaitu asrama putra yang berada di sebelah selatan rumah

pendiri dengan luas bangunan yaitu asrama putra 12 x 17 m2,

bangunan asrama putri yang berada di sebelah utara rumah pendiri

Page 51: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

39

dengan luas bangunan 12 x 12 m2, bangunan koperasi pesantren yang

berada di depan asrama putri dengan luas bangunan 9 x 3 m2 dan

kediaman (ndalem) pendiri pondok pesantren yang berada di antara

bangunan asrama putra dan asrama putri dengan luas bangunan 12 x

9 m2.

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an memiliki dua bangunan

utama yang dijadikan sebagai pusat kegiatan sekaligus tempat

tinggal santri. Dua bangunan tersebut adalah asrama putra yang

terletak di sebelah selatan ndalem (rumah pengasuh) dan asrama

putri yang terletak di sebelah utaranya. Gedung asrama putra terdiri

dari dua lantai. Lantai dasar digunakan sebagai tempat kegiatan

seperti sholat, ngaji, tadarusan, dibaiyahan dan kegiatan lainnya.

Lantai dasar terdiri dari aula, satu kamar tamu, dua kamar mandi

tamu, dan kamar mandi santri. Sedangkan lantai atas terdiri dari

sepuluh kamar yang digunakan para santri sebagai tempat tidur dan

tempat menyimpan barang-barang mereka. Adapun gedung asrama

putri terdiri dari tiga lantai dengan kapasitas kamar tidur tujuh ruang

yang berada di lantai dasar dan lantai dua, koperasi dan aula tempat

kegiatan santri putri yang berada di lantai dasar, tempat jemuran

yang berada di lantai teratas, serta kamar mandi yang berada di ruang

bawah tanah.

K.H. Achmad Shochari Masykur adalah sosok ulama yang

sangat ta’dzim pada orang tuanya. Pendiri termasuk orang yang

Page 52: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

40

pandai berpolitk dibuktikannya pada masa awal perkembangan

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an pendiri pernah menjadi anggota

DPRD II Kendal dari Fraksi PKB Periode 1999-2004, garis politik

pendiri adalah mengutamakan kemaslahatan umat dari pada sekedar

ambisi dan kepentingan pribadinya.

Langkah pendiri terhadap tujuan Pondok Pesantren Dar al-

Qur’an pada awalnya hanya berkiprah dalam kajian al-Qur'an yang

dibantu dengan seperangkat alat ilmunya (Kitab al-Ibriz, Tajwid,

Nahwu Shorof dan Fiqih Fatkhul Qorib), dan ketrampilan yang ada

pada pertukangan batu, kayu, ketrampilan tata busana dan tata boga

saja. Namun pada tahun 2004 pendiri telah dapat menciptakan

agrobisnis perkebunan jambu, cabe, serta peternakan sapi dan ayam

yang berhasil dilakukan sampai saat ini.

Adapun alamat daripada Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

adalah di jalan raya Pucakwangi Pageruyung Kendal PO.BOX 001-

51361 dengan nomor telepon 0295-5701604, 081901206083,

0852266670, 085640487944.

3.2.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Dalam rangka mempertegas tujuan yang ingin dicapai, setiap

lembaga merumuskan visi dan misi. Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

memiliki visi “mengemban amanat untuk memasyarakatkan al-

Qur’an”. Adapun misi yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren

Dar al-Qur’an dari visinya tersebut adalah:

Page 53: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

41

a. Menjadi pusat pendidikan al-Qur’an.

b. Menciptakan generasi Qur’any.

c. Melestarikan dan mengamalkan ajaran al-Qur’an.

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

melalui Tahaffudz al-Qur’an (menghafal al-Qur’an).

e. Meningkatkan sarana dan prasarana sehingga memberikan

kenyamanan pada santri.

3.2.3. Motto Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Motto merupakan slogan yang dipandang mampu

memberikan semangat dalam melangkah menuju suatu tujuan.

Dalam menempuh tujuannya, Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

berpegang pada motto “al-Qur’an Rahmatan li al ‘Alamin untuk

semua golongan”.

3.3. Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren

Dar al-Qur'an.

Adapun pembahasan dari tujuan, tugas pokok, dan fungsi sosial

keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an akan dijelaskan di bawah ini;

3.3.1. Tujuan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an memiliki tiga tujuan, yaitu:

a) Pusat pendidikan al-Qur’an sehingga menghasilkan santri yang

berkualitas (membaca al-Qur'an dengan fasih dan benar).

Page 54: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

42

b) Mencetak generasi qur’aniy yang hafidz dan hafidzoh dan

bermanfaat di masyarakat.

c) Mengarahkan dan membimbing santri untuk menjadi manusia

yang bertakwa dan berakhlakul karimah dan mengamalkan

sunnah rasulallah

3.3.2. Tugas Pokok Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an mempunyai tugas pokok

yaitu memasyarakatkan al-Qur’an. Tugas ini dilaksanakan dengan

mendidik para santri untuk mempelajari al-Qur’an secara fasih sesuai

dengan hukum bacaannya, menghafal dan mengamalkan inti sari

ajarannya sehingga berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

3.3.3. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Mengacu pada pelaksanaan tugas pokok di atas, Pondok

Pesantren Dar al-Qur’an memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi

tersebut antara lain:

a. Menampung semua lapisan masyarakat dan mengembangkan

potensi (bakat) santri tanpa pilih kasih yang sesuai dengan tujuan

pondok pesantren.

b. Penyelenggaraan pendidikan di bidang agama dan sosial

khususnya di bidang al-Qur’an.

c. Penyelenggaraan pengkaderan generasi Qur’aniy yang hafidz dan

hafidzah.

Page 55: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

43

d. Penyelenggaraan pemberdayaan sumber daya manusia yang

terampil dalam bidang peternakan, perkebunan, tata busana dan

tata boga.

e. Melatih dan mendidik kemandirian santri untuk bermasyarakat

kecil di pesantren yang akan menjadi bekal ketika keluar dari

pesantren.

f. Penyelenggaraan mempersatukan tujuan ukhuwah islamiyah.

Melalui pendekatan fungsi manajemen sumber daya manusia,

maka Pondok Pesantren Dar al-Qur’an berusaha untuk meningkatkan

dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada dengan upaya

dan kerja keras dari pengasuh dan seluruh jajaran kepengurusan

dengan ditetapkannya tata tertib dan jadwal kegiatan Pondok

Pesantren Dar al-Qur’an.

3.4. Sumber Daya Manusia Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Adapun sumber daya manusia Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

terdiri dari:

3.4.1. Pengasuh

Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Qur'an yaitu K.H.

Achmad Shochari Masykur al-Hafidz, lahir di Pucakwangi pada

tahun 1958. Pengasuh adalah santri daripada K.H. Arwani Kudus.

Pengasuh belajar (nyantri) menghafal al-Qur'an di Kudus pada tahun

1970.

Page 56: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

44

Pengasuh merupakan orang cerdas dan trampil sehingga

dengan keikhlasan, keberanian dan rasa tanggung jawabnya sebagai

hamba Allah pengasuh dapat mengamalkan ilmunya kepada orang

lain dengan mendirikan pondok pesantren yang diberi nama Dar al-

Qur'an.

3.4.2. Pengurus

Pengurus Pondok Pesantren Dar al-Qur'an merupakan santri

yang bermukim di pesantren kurang lebih 5 tahun dengan

kemampuan pengabdiannya dalam komitmen menghafal al-Qur'an

menjadi pengurus sebagai santri tauladan (senior), dimana usia

pengurus mulai 18 tahun ke atas.

3.4.3. Santri

Santri Pondok Pesantren Dar al-Qur'an yang berjumlah 150

santri ini pada umumnya berasal dari kota Cirebon, Tegal, Pemalang,

Pekalongan, Batang, Kendal, Temanggung, Magelang, Wonosobo,

Dieng, Banjarnegara, Bawen Semarang, Bojonegoro, Magetan.

Dimana para santri ini sedang menempuh pendidikan dasar di MI

Pucakwangi, sekolah lanjutan pertama di MTs NU 10 Penawaja

Pucakwangi, dan sekolah lanjutan atas di MA NU 10 Penawaja

Pucakwangi dan SMA 1 Sukorejo. Namun ada juga santri yang

khusus belajar (nyantri) menghafal al-Qur'an saja.

Secara umum, implementasi fungsi manajemen sumber daya

manusia mendapat dukungan baik dari pengurus maupun santri. Hal

Page 57: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

45

ini dikarenakan sumber daya manusia memiliki peranan yang penting

dalam proses pencapaian tujuan. Berkaitan dengan hal ini, sikap dan

sifat yang dimiliki sumber daya manusia menjadi sesuatu yang harus

diperhatikan guna diperolehnya hasil yang optimal.

Berikut adalah nilai-nilai yang dipegang oleh pengasuh,

pengurus dan santri Pondok Pesantren Dar al-Qur'an:

a) Iman

Sebagai orang muslim, pengasuh, pengurus dan santri

memiliki keimanan yang didasarkan pada rukun iman dalam

ajaran Islam. Dalam agama Islam, rukun iman ada enam macam

yaitu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

para utusan-Nya, hari akhir dan beriman kepada qodlo-qodar.

Mereka juga senantiasa meningkatkan keimanan mereka dengan

melaksanakan kegiatan yang positif dan sesuai dengan ajaran

agama.

b) Takwa

Yaitu menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi

larangan-Nya. Sebagai muslim yang baik, pengasuh, pengurus

dan santri senantiasa taat dan menjalankan semua perintah Allah

dan Rasul-Nya yang tercantum dalam qur’an dan hadits serta

menjauhi semua larangan-larangan-Nya.

Page 58: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

46

c) Akhlakul Karimah

Dalam berinteraksi, baik pengasuh, pengurus maupun

santri berkomunikasi dengan sikap yang baik diantaranya dengan

salam, senyum dan sapa. Hal ini menjadi penawar bagi hati dan

pikiran sehingga menjadi sejuk. Pada akhirnya, terciptalah

hubungan yang harmonis, akrab dan nyaman

d) Empati

Rasa empati yang dimunculkan antara pengasuh,

pengurus dan santri memberikan pengaruh tersendiri. Rasa ini

terwujud dengan sikap saling memperhatikan melalui tindakan

dan ucapan yang baik. Hal ini dapat memunculkan rasa

optimisme dan semangat dalam belajar.

3.4. Sumber Daya Pendukung Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

Adapun sumber daya pendukung di Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

meliputi:

3.5.1. Tata Tertib di Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Adapun tata tertib Pondok Pesantren Dar al-Qur’an :

a) Mendaftarkan diri sebagai santri.

b) Taat dan patuh terhadap anjuran pengasuh.

c) Membayar syahriyah bulanan paling lambat tanggal 10 setiap

bulan.

Page 59: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

47

d) Mengikuti shalat berjamaah, mujahadah, dan kegiatan yang

diadakan pondok pesantren.

e) Menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, dan keamanan

pondok pesantren.

f) Berpakaian rapi, sopan dan islami.

g) Minta izin apabila keluar ada keperluan keluar dari pondok

pesantren.

h) Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

i) Komunikasi antara santri putra dan santri putri seperlunya saja.

j) Dilarang mengambil hak orang lain.

k) Dilarang menggunakan alat-alat elektronik.

l) Berakhlakul karimah dan menjaga nama baik pondok pesantren.

m) Sanksi disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan santri.

3.5.2. Koperasi Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Koperasi Pondok Pesantren Dar al-Qur’an yang berlokasi di

depan pesantren putri merupakan sumber daya pendukung dalam hal

untuk memenuhi kebutuhan para santri yang berupa fisik maupun

non fisik seperti kitab, alat tulis, pakaian, perlengkapan alat mandi,

dan makanan dan lain-lain.

3.5.3. Kurikulum Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an mempunyai kurikulum

diantaranya:

a. Tahaffudz al-Qur'an (menghafal al-Qur'an)

Page 60: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

48

b. Mudzakarah Attafsir

c. Tadrurrus al-Qur'an

d. Ta’limul al-Qur'an

e. Ketrampilan (perkebunan, pertukangan, peternakan, tata

busana, dan tata boga).

3.5.4. Jadwal Kegiatan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

No. Hari Jam Nama Kegiatan

1. Sabtu - Kamis 05.30 - 07.00 Mengaji bilghoib (setoran hafalan

al-Qur’an) dan mengaji binnadlor

2. Minggu-Rabu 18.30 – 19.15 Muraja’ah al-Qur’an

3. Sabtu - kamis 12.30 – 13.00,

19.30 – 20.00

Mudarasah al-Qur’an bersama

4. Minggu-Rabu 20.00 – 21.00 Mengkaji kitab al-Ibriz

5. Senin - Rabu 16.00 – 17.00 Muraja’ah (mengulang kembali

hafalanya)

6. Sabtu 20.00 – 21.00 Mengkaji tajwid

7. Minggu 16.00 – 17.00 Sima’an al-Qur’an 1 juz

8. Kamis 16.00 – 17.00 Ziarah ke makam Umi

9. Kamis 18.30 – 19.00 Jama’ah shalart Takwiyatul Khifdzi

10. Kamis 20.00 – 21.00 Latihan khitobah dan marhabanan (2

minggu 1x)

11. Jum’at 05.00 – 06.00 Mujahadah bersama

12. Jum’at 16.00 – 17.00 Mengkaji kitab Fasholatan

13. Minggu 08.00 – 09.00 Ro’an / kerja bakti (2 minggu 1x)

14. 2 tahun sekali - Wisuda Khotmil Qur’an Bilghoib

dan Binadlor

Page 61: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

49

3.5.5. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Desa Pucakwangi Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal

Periode 2009-2012

Pengasuh

KH. Ahmad Sochari alh.

Ketua

M. Syaiful Amin

Khoirul Anam

Nofia fitrotul Maula

Bendahara

Nur Setyawanto

Arief Miftahuddin

Zuhrotun Nisa’

Sekretaris

Mufarijal N

Eko Prasetyo

F. Rizqiyana Seksi-seksi

Perlengkapan

M. Rosidin

M. Solikul H.

Widhi AN.

Humas

Ghofar M.

Farid HD.

Sosial

Widayanto

Muttohirin

5K

Maszyen

A. Ircham

Lutfiah NMA.

Afifatun Nisa’

Pendidikan

M. Badruzzaman

A. Ircham F.

K. Isro’iyyah

Page 62: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

49

BAB IV

ANALISIS

4.1. Analisis Implementasi Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an Pucakwangi Pageruyung Kendal

merupakan salah satu pondok pesantren yang memberikan pendidikan

melalui tahfidzul Qur’an dalam upaya melestarikan generasi Qur’ani.

Berikut ini hasil analisis implementasi fungsi manajemen sumber

daya manusia terhadap sumber daya manusia Pondok Pesantren Dar al-

Qur'an dari wawancara yang penulis lakukan Kepada Pengasuh Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an pada tanggal 19 Februari 2011.

4.1.1. Perencanaan

Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi

pertama dan utama dari manajemen sumber daya manusia.

Perencanaan sumber daya manusia diproses oleh perencanaan

(planner) dan hasilnya menjadi rencana (plan), dalam rencana

ditetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar

kontrol namun tanpa rencana kontrol tidak dapat dilakukan dan

tanpa kontrol pelaksanaan rencana baik ataupun salah tidak dapat

diketahui, (Hariandja, 2002:74).

Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga

kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan akan

Page 63: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

50

tenaga kerja dan cara memenuhi kebutuhan tersebut untuk

melaksanakan rencana terpadu dalam suatu organisasi atau lembaga.

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung

Kendal dalam merencanakan tenaga kerja untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dengan cara tahap demi tahap. Dalam

penyusunan perencanaan tenaga kerja ditentukan oleh pengasuh

selaku Pimpinan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an, dimana setiap

perencanaan tenaga kerja ditetapkan secara rasional serta

memperhatikan situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang

memadai.

Pengasuh dalam merencanakan tenaga kerja untuk dijadikan

sebagai pengurus (orang yang membantu) dalam mewujudkan

tujuan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an adalah santri Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an itu sendiri. Dalam merencanakan pengurus,

pengasuh mempunyai beberapa kriteria diantaranya:

a. Santri yang berpotensi mempunyai bakat jiwa kepemimpinan

b. Santri yang berakhlakul karimah

c. Santri yang lama menetap di pesantren kurang lebih 4 tahun

d. Santri yang telah mencapai umur 18 tahun ke atas

e. Santri yang telah khatam binadlor dan hafalan al-Qur'annya

sampai juz 15.

Adapun tujuan dari perencanaan sumber daya manusia ini

adalah:

Page 64: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

51

1) Untuk menentukan kualitas dan kuantitas pengasuh yang akan

mengisi semua jabatan dalam pondok pesantren.

2) Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun

masa depan sehingga setiap jabatan ada yang mengerjakannya.

3) Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam

pelaksanaan tugas

4) Untuk mempermudah koordinasi dalam setiap kegiatan sehingga

produktivitas kerja meningkat.

4.1.2. Pengadaan

Pengadaan merupakan perekrutan dan seleksi penempatan

calon tenaga kerja yang sesuai dengan kualitas tenaga kerja dan

kebutuhan suatu lembaga atau organisasi dalam mencapai tujuan.

Perekrutan diartikan sebagai penarikan sejumlah calon tenaga kerja

yang berkualitas, sedangkan seleksi merupakan proses untuk

memilih dan memutuskan tenaga kerja yang tepat dari sekumpulan

catatan tenaga kerja yang didapat melalui proses perekrutan,

(Hasibuan, 2001:27).

Dalam pengadaan ini calon tenaga kerja yang telah dipilih

sesuai dengan kualitas secara fisik dan non fisik diputuskan sebagai

tenaga kerja tetap yang sesuai dengan kebutuhan lembaga atau

organisasi. Supaya efektif dan efisien dalam menunjang tercapainya

tujuan, penempatan tenaga kerja juga harus tepat sesuai dengan

Page 65: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

52

keinginan dan ketrampilannya. Dengan demikian semangat kerja

dan kedisiplinan akan lebih baik.

Begitu juga yang dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Dar

al-Qur'an, dalam pengadaan ini pengasuh merekrut dan menseleksi

santri yang berkualitas secara fisik dan non fisik untuk dijadikan

sebagai pengurus pesantren dalam membantu jalannya kegiatan

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an. Pengasuh memilih dan menetapkan

santri yang sesuai dengan perencanaan tenaga kerja untuk kemudian

santri tersebut ditempatkan pada posisi jabatan kepengurusan harian

seperti, ketua (lurah pondok), bendahara, sekretaris, seksi

pendidikan, seksi kebersihan, seksi keamanan dan seksi

perlengkapan.

Tujuan dari pengadaan ini adalah untuk mendapatkan dan

menempatkan tenaga kerja sebagai pengurus Pondok Pesantren Dar

al-Qur'an yang berkompeten, serasi, selaras dengan kemampuannya

dan sesuai dengan kebutuhan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an dalam

mewujudkan visi dan misi tujuan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an.

4.1.3. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses tenaga kerja dengan

menetapkan tugas atau pembagian kerja, tanggung jawab, delegasi

wewenang dan koordinasi yang diatur sedemikian rupa sehingga

tercipta jalinan atau hubungan kerja yang dapat digerakan sebagai

Page 66: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

53

suatu kesatuan yang terorganisir dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan, (Hariandja, 2002: 20).

Dalam pengorganisasian ini pengasuh membagi dan

menetapkan pembagian kerja untuk pengurus yang dibentuk dalam

struktur organisasi yang meliputi ketua, sekretaris, bendahara, seksi

pendidikan, seksi kebersihan, seksi keamanan, dan seksi

perlengkapan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1.

Tujuan dari masing-masing struktur organisasi adalah:

1) Ketua

Ketua mempunyai status sebagai pemimpin santri di

pesantren, ketua membantu pengasuh dalam menentukan arah

operasional harian pesantren, ketua juga mempunyai wewenang

dalam mengatur dan memantau roda perjalanan keperguruan

yang lainnya. Ketua mempunyai tanggung jawab penuh terhadap

kelangsungan kepengurusan sampai dengan berakhirnya masa

jabatan.

Ketua merumuskan kebijakan dengan menyusun struktur

kebutuhan organisasi, ketua juga membantu menentukan

program kerja berjangka serta menerima laporan berkala dari

program pengurus lain.

2) Sekretaris

Sekretaris mempunyai status dalam bidang administrasi

pesantren. Tugas dan tanggung jawab atas administrasi

Page 67: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

54

(pencatatan) kepengurusan pesantren dimana tugas sekretaris

adalah menginfentarisir (mendata dan mencatat) seluruh surat

menyurat dan segala persoalan yang ada untuk diagendakan

dalam rapat misalnya ; wisuda khataman al-Qur'an binadlor dan

bilghoib yang diadakan dua tahun sekali.

3) Bendahara

Bendahara merupakan pengurus yang mengelola

pesantren seperti syahriyah santri. Tugas dan tanggung jawab

bendahara adalah mengatur sirkulasi keuangan dengan

transparan kepada pengasuh dan pengurus lain serta melaporkan

keuangan dalam memenuhi kebutuhan pesantren misalnya;

anggaran pembayaran listrik, anggaran untuk membeli peralatan

kebersihan.

4) Seksi Pendidikan

Seksi pendidikan merupakan pengurus yang menangani

dalam hal belajar mengajar dimana seksi pendidikan ini

mempunyai tugas menetapkan jadwal kegiatan belajar santri

yang dipasang di masing-masing kamar, menggerakkan santri

untuk mentaati dan menjalankan jadwal tersebut. Seksi

pendidikan ini mempunyai tujuan dalam mendidik ruhiyah dan

fikriyah santri sehingga dengan berjalannya tugas pengurus

pendidikan dapat mengoptimalkan semua kegiatan yang ada.

Page 68: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

55

5) Seksi Keamanan

Seksi keamanan merupakan pengurus yang mengatasi

keamanan dan kenyamanan lingkungan pesantren. Tugas dan

tanggung jawab seksi keamanan adalah menetapkan tata tertib

atau peraturan dan pesantren dan menggerakkan santri supaya

bersedia menjalankan peraturan tersebut, sehingga dengan

adanya seksi keamanan dapat menciptakan dan merealisasikan

suasana pesantren yang damai dan aman, salah satunya dengan

cara merazia barang-barang santri yang dilarang untuk

digunakan di pesantren karena barang tersebut dapat

mengganggu dan meresahkan ketenangan pesantren, seperti alat-

alat elektronika diantaranya radio, telepon genggam (HP).

6) Seksi Kebersihan

Seksi kebersihan merupakan kepengurusan yang

menangani kebersihan dan kesehatan jasadiyah santri dan

lingkungan pesantren. Tugas dan tanggung jawab seksi

kebersihan adalah menetapkan jadwal kebersihan kamar, aula,

kamar mandi, dapur dan tempat jemuran, serta menyediakan

peralatan kebersihan seperti sapu, lap pel, keset, dan tempat

sampah.

Sehingga dengan adanya tugas dan tanggung jawab yang

digerakan dan diawasi langsung oleh seksi kebersihan, maka

lingkungan pesantren menjadi bersih, rapi dan sehat.

Page 69: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

56

7) Seksi Perlengkapan

Seksi perlengkapan merupakan kepengurusan yang

melengkapi dari struktur organisasi dimana tugas dan tanggung

jawab seksi perlengkapan adalah membantu dalam

melaksanakan dan mewujudkan program kegiatan yang telah

ditetapkan oleh masing-masing kepengurusan.

4.1.4. Pengarahan

Pengarahan merupakan proses arahan kepada tenaga kerja

supaya bersedia bekerja sama serta efektif dan efisien. Pengarahan

ini dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar

mengajarkan semua tugasnya dengan baik dan benar sehingga dapat

membantu dalam tercapainya organisasi atau lembaga, (Hariandja,

2002: 230).

Sama halnya dengan pengarahan yang dilakukan pengasuh

Pondok Pesantren Dar al-Qur’an kepada pengurus, dimana pengasuh

memberikan pengarahan dan pencerahan kepada pengurus berupa

motivasi untuk bersedia melaksanakan tugasnya dengan penuh

tanggungjawab, ikhlas karena ingin mendapatkan ridlo Allah dan

semangat kebersamaan.

Adapun pengarahan yang dilakukan pengasuh terhadap

pengurus yaitu dengan mengumpulkan semua pengurus putra dan

putri dalam agenda kultum yang dilaksanakan di kediaman pengasuh

atau ndalem setiap hari jum’at pukul 09.00 – 10.00 WIB.

Page 70: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

57

Pengarahan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja para

pengurus dalam mengemban amanat dan melaksanakan tanggung

jawabnya.

4.1.5. Pengendalian

Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan semua

karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja

sesuai rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan maka

diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.

Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku,

kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan

pekerjaan, (Hasibuan, 2001: 219).

Dalam hal ini yang dilakukan pengasuh Pondok Pesantren

Dar al-Qur’an dalam pengendalian terhadap pengurus adalah

memantau atau mengawasi setiap langkah pengurus dalam

menjalankan tugasnya masing-masing melalui pengamatan

kehadiran pengurus di setiap agenda rapat, kedisiplinan. Perilaku

pengurus terhadap santrinya, kerjasama antara pengurus dengan

santri dalam setiap kegiatan dan hasil pelaksanaan yang dilaporkan

kepengasuh sebulan sekali.

Dengan adanya laporan hasil pelaksanaan pekerjaan tersebut

pengasuh dapat mengetahui tingkat ketaatan pengurus dalam

menjalankan tugas, maka kesalahan dan kegagalan yang telah

dilakukan pengurus dapat diatasi oleh pengasuh dengan memberikan

Page 71: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

58

teguran dan nasehat langsung kepada pengurus untuk intropeksi dan

memperbaiki diri sehingga dengan tindakan tersebut pengurus dapat

mencegah terulangnya kembali kesalahan itu serta terhindar dari

penyimpangan peraturan dan kegagalan dalam menjalankan tugas

dapat diminimalisir.

4.1.6. Pengembangan

Pengembangan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan

pelatihan, (Hariandja, 2002: 167).

Pendidikan berguna untuk meningkatkan teoritis,

konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk

meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.

Dalam pengembangan pengurus ini pengasuh memberikan

kesempatan kepada pengurus untuk mengembangkan potensi minat

bakat ketrampilan yang ada pada masing-masing pengurus.

Pengembangan minat bakat ini dituangkan melalui ketrampilan

pertukangan batu dan kayu untuk pengurus putra, dan ketrampilan

tata busana (merancang pakaian) dan tata boga (membuat masakan)

untuk pengurus putri, sedangkan agrobisnis dengan usaha

peternakan sapi, ayam dan perkebunan jambu untuk pengurus putra

dan usaha koperasi untuk pengurus putri.

Page 72: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

59

Langkah pertama yang dilakukan pengasuh dalam

pengembangan pendidikan ketrampilan pengurus adalah

memberikan materi secara langsung pengurus putra dan putri di aula

putra sedangkan pelatihannya diterapkan dan dipraktikkan secara

langsung di lokasi, seperti:

a. Latihan pengurus putra dalam pertukangan kayu dan batu, dalam

latihan pertukangan kayu membuat tempat penyimpanan pakaian

(almari) untuk fasilitas santri, sedangkan dalam latihan

pertukangan batu, membuat batako dan pondasi bangunan

pesantren dan memperbaiki bangunan jika ada rusak. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2.

b. Latihan pengurus putri dalam tata busana merancang pakaian

berupa rok atau baju kemeja dengan mesin jahit yang disediakan

pengasuh di kediamannya (ndalem), Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran 3. Sedangkan latihan tata boga membuat

masakan atau jajanan roti dan es lilin yang kemudian hasilnya

disetorkan ke koperasi.

c. Latihan agronomi untuk pengurus putra dalam usaha mengelola

peternakan ayam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran 4, dan perkebunan jambu dan cabe yang berlokasi di

jalan cendana jaraknya 300 meter dari arah utara pesantren.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2.

Page 73: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

60

d. Latihan dilakukan pengurus putri dalam wirausaha adalah

berkoperasi, dimana koperasi Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

yang berlokasi di depan pesantren putri dikelola oleh pengurus

putri.

e. Latihan untuk semua pengurus putra dan putrid dituangkan

dalam ajang khitobah (belajar pidato) yang dilaksanakan setiap

kamis pukul 20.00 WIB di aula santri putra. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6.

f. Latihan seni musik Islami untuk semua pengurus putra dan putri

dimana kegiatan ini dilakukan untuk olah vokal lewat lagu-lagu

islami (shalawat, nasyid) dengan menggunakan alat musik

rebana dan diiringi media tersebut, latihan ini dilaksanakan di

aula putra setiap kamis pukul 20.00. WIB. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran 5.

4.1.7. Penilaian

Penilaian merupakan suatu proses menilai pegawai dalam

melaksanakan tugasnya demi mencapai tujuan organisasi. Tujuan

dilakukannya penilaian unjuk kerja secara umum dalam upaya

memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan

produktivitas organisasi, (Hariandja, 2002:194).

Penilaian kerja yang dilakukan pengasuh terhadap pengurus

adalah dengan memberikan penilaian terhadap pengurus dengan

melihat semangat dalam menjalankan tugasnya masing-masing

Page 74: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

61

sesuai dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan dimana

pengurus mempunyai tanggungjawab dalam membina, mengarahkan

dan membimbing santri untuk menaati dan menjalankan peraturan

yang ada dengan cara pengurus memberikan contoh yang baik

dalam bersikap dan bertutur kata.

Sementara pengasuh memberikan penilaian kepada pengurus

dengan melihat ketatannya dalam menjalankan peraturan dan

menggerakkan santri. Penilaian ini ditinjau dari keaktifan absen

pengurus dalam mengikuti setiap kegiatan yang telah ditetapkan

pondok pesantren.

Dengan adanya penilaian ini pengasuh dapat menilai

pengurus dan santri dalam mentaati peraturan dan menjalankan

semua kegiatan sehingga penilaian ini dijadikan pengasuh sebagai

alat ukur untuk meningkatkan motivasi belajar para pengurus santri.

4.1.8. Kompensasi

Kompensasi merupakan pemberian balas jasa secara

langsung maupun tidak langsung berupa uang atau barang kepada

karyawan sebagai penghargaan jasa yang diberikan oleh perusahaan.

Prinsip kompensasi adalah adil dan layak, dimana adil diartikan

sesuai dengan prestasi kerjanya layak diartikan dapat memenuhi

kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum

pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi

perusahaan, (Hasibuan, 2001: 117).

Page 75: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

62

Kompensasi atau pemberian balas jasa dari pengasuh yang

diberikan kepada salah satu pengurus sesuai dengan masa

pengabdiannya yang telah lama di pondok pesantren serta

kemampuan dan ketrampilannya dalam membantu merealisasikan

tujuan pondok pesantren pengasuh (ngabdi ing ndalem).

Biasanya kompensasi ini diberikan secara tidak langsung

dalam artinya imbalan tersebut diberikan dalam bentuk kontribusi

bebas syahriah, dimana pengasuh memberikan imbalan tersebut

secara cuma-cuma.

4.1.9. Pengintegrasian

Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta

kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan, (Hasibuan, 2001:

135).

Dalam mengintegrasikan ini pengasuh mempersatukan

antara kepentingan pesantren dalam mencapai tujuan dan kebutuhan

pengurus sehingga menciptakan kerjasama yang serasi dan saling

menguntungkan. Dimana pengintegrasian ini dilakukan pengasuh

dengan mengadakan ziarah ke makan Umi (istri pertama pengasuh

yang telah wafat) yang berlokasi di belakang pesantren putri, ziarah

ini dilaksanakan setiap hari kamis pukul 16.00 WIB. Kemudian

langkah berikutnya adalah pengasuh mengadakan sima’an Qur’an

Page 76: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

63

bersama-sama sebulan sekali setiap hari minggu wage di masing-

masing aula putra dan putri.

Pengintegrasian ini bertujuan untuk menyatukan dan

mempererat jalinan hubungan kerjasama antar pengasuh dan

pengurus sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam semangat

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

4.1.10. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik maupun mental para karyawan agar

mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang

baik dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan berdasarkan

kebutuhan pengurus, (Hasibuan, 2001: 179).

Pemeliharaan pengurus sebagai tenaga yang membantu

dalam menjalankan kebijakan pengasuh demi mencapai tujuan

pondok pesantren mempunyai hak dalam kesejahteraan hidupnya.

Pengasuh memelihara pengurus berdasarkan kebutuhan jasadiyah,

ruhiyah dan fikriyah dengan melalui kegiatan yang menunjang

program kerja pesantren.

Adapun pemeliharaan jasadiyah berupa olah raga jalan sehat,

pemeliharaan ruhiyah berupa mujahadah bersama di aula putra, dan

pemeliharaan fikriyah berupa diskusi di masing-masing aula putra

dan putri diadakan sebulan sekali.

Page 77: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

64

Tujuan dari pemeliharaan ini adalah demi berlangsungnya

kerjasama pengurus sampai masa jabatan berakhir sehingga yang

telah ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

4.1.11. Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati

peraturan-peraturan perusahaan. Kedisiplinan merupakan fungsi

manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci

terwujudnya suatu tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit

mewujudkan tujuan yang maksimal, (Hasibuan, 2001: 193).

Pengasuh mendisiplinkan pengurus dalam bentuk disiplin

waktu dimana kesadaran dan keinginan untuk mentaati tata tertib

untuk selalu tertib dan komitmen dalam menjalankan tanggung

jawabnya secara tepat waktu dengan penuh keikhlasan. Diantaranya

disiplin terhadap peraturan pesantren, disiplin terhadap akhlak,

disiplin dalam melakukan amal perbuatan, disiplin dalam belajar,

disiplin dalam berjamaah.

Seperti halnya dalam sholat wajib lima waktu dilaksanakan

tepat pada waktunya dengan menjadwalkan pengurus putra untuk

adzan dengan gilirannya sehingga dengan seperti itu semua

pengurus putra mendapat tugas untuk melaksanakan tanggung

jawabnya.

Sedangkan pada santri putri pengasuh memberikan kode

yaitu bel, dimana ketika tiba sholat berjamaah ditandai dengan bunyi

Page 78: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

65

bel yang dipencet pengurus, begitu juga dengan kegiatan-kegiatan

lainnya.

Dengan demikian pengurus dapat mengetahui tugasnya

masing-masing dan mengajak serta menggerakkan santri untuk

selalu disiplin dalam segala hal, sehingga menjadikan situasi dan

kondisi pesantren terarah dalam mencapai tujuan.

4.1.12. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang

dari suatu perusahaan. Pemberhentian disebabkan oleh keinginan

tenaga kerja, pensiun, dan sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur

oleh undang-undang No.12 Tahun 1964, (Hasibuan, 2001: 208).

Pemberhentian pengurus dari struktur organisasi pesantren

karena faktor berakhirnya masa jabatan selama tiga tahun dan

karena faktor berakhirnya masa belajar (telah Khatam al-Qur'an

Bilghoib 30 juz) di pondok pesantren.

4.2. Analisis Sumber Daya Pendukung Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

4.2.1. Materi

Materi atau program pendidikan yang ada di Pondok

Pesantren Dar al-Qur’an meliputi tahaffudzul qur’an, mudzakarotut

tafsir, tadarrus, ta’limu ulumil qur’an, kajian kitab kuning, serta

ketrampilan. Adapun penjelasan lebih lanjut tentang materi atau

Page 79: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

66

program pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Dar al-Qur’an

adalah sebagai berikut:

a. Tahaffudz al-Qur’an merupakan program utama pondok

pesantren yaitu hafalan al Qur’an.

b. Mudzakarotut tafsir yaitu mengkaji kitab tafsir al ibriz karangan

karya KH. Bisyri Mushthofa Rembang.

c. Tadarrus al Qur’an yaitu kegiatan membaca al Qur’an yang

sudah dihafal oleh para santri dengan disimak oleh teman.

d. Ta’limu ulumil qur’an dan kajian kitab kuning yang merupakan

kegiatan mengkaji al Qur’an, hadits, fiqih, nahwu-shorof, dan

kitab lain baik yang bersifat mendukung al Qur’an ataupun

sebagai pengetahuan tambahan.

e. Ketrampilan merupakan bekal yang berupa ilmu terapan tentang

bangunan, pertanian, dan peternakan.

4.2.2. Metode

Metode merupakan cara yang digunakan untuk

menyampaikan sesuatu sehingga bisa diterima dengan mudah oleh

orang lain. Adapun gambaran metode yang digunakan dalam

program Pondok Pesantren Dar al-Qur’an adalah sebagai berikut

bandongan (santri mengaji bersama-sama mendengarkan materi

yang disampaikan guru), sorogan (santri maju satu persatu untuk

membaca), halaqoh perkumpulan para santri berupa diskusi atau

Page 80: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

67

latihan berpidato, hafalan dan evaluasi belajar mengajar, seperti

kegiatan:

a. Tahaffudz Al qur’an, dilaksanakan pada hari Sabtu sampai

Kamis pukul 05.30-07.00. Kegiatan yang dipegang langsung oleh

pengasuh pondok pesantren secara langsung ini bertempat di aula

asrama putra. Dalam kegiatan ini, santri menambah konten

hafalan mereka semampunya. Kegiatan ini bersifat individual.

b. Mudzakarotut tafsir, kegiatan yang dilaksanakan pada sore hari

ini dimaksudkan untuk menambah serta memperkuat

pengetahuan dan wawasan santri terhadap al Qur’an. Kegiatan

yang pelaksanaannya di aula asrama putra ini bersifat kolektif.

Kegiatan ini langsung di bawah bimbingan pengasuh pondok

pesantren.

c. Tadarrus, merupakan kegiatan rutinitas yang ditujukan untuk

menjaga hafalan para santri. Kegiatan yang dahulu dilaksanakan

secara kolektif di aula asrama putra ini, kini dibagi menjadi dua

majelis. Untuk santri putra, kegiatan yang dilaksanakan setelah

jamaah sholat dzuhur ini bertempat di aula asrama putra di bawah

pengawasan pengasuh dan pengurus. Sedangkan untuk santri

putri bertempat di aula asrama putri di bawah pengawasan

ummah (istri pengasuh) dan pengurus putri.

d. Ta’limul Qur’an dan kajian kitab kuning, secara umum, kegiatan

ini hampir sama dengan kegiatan mudzakarotut tafsir. Hanya saja

Page 81: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

68

kitab yang dikaji bersifat lebih umum dan pelaksanaannya pun

terkadang terbagi dalam dua majelis, putra dan putri.

e. Ketrampilan; kegiatan yang pelaksanaannya secara kondisional

ini bersifat aplikatif. Para santri langsung diterjunkan di lapangan

dengan pengawasan beberapa santri yang sudah kompeten dalam

bidang tersebut.

4.2.3. Media

Media merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai

tujuan tertentu. Terdapat beberapa media yang digunakan dalam

menunjang kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Dar al-

Qur’an, diantaranya adalah al Qur’an, kitab tajwid, kitab kuning

(kitab tafsir al ibriz, fiqih fasholatan, tajwid dan nahwu-shorof)

rebana dan sound system untuk pengeras suara

4.3. Analisis Implementasi Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

dalam Meningkatkan Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Dar

al-Qur'an.

Peran fungsi manajemen sumber daya manusia sudah dapat

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an

dibuktikan dengan bertahannya Pondok Pesantren Dar al-Qur'an sampai saat

ini. Bahkan hal ini terlihat semakin kuat dengan bertambahnya santri setiap

tahunnya.

Page 82: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

69

Berikut ini hasil analisis implementasi fungsi manajemen sumber

daya manusia dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an yang penulis lakukan dengan wawancara kepada

pengasuh dan pengurus.

4.3.1. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren Sebagai Lembaga

Dakwah

Fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren sebagai

Lembaga dakwah yaitu menyampaikan kepada manusia dan

mengajak amar ma’ruf (berbuat baik dan benar sesuai Qur’an Hadits

dan Sunnah Rasul) serta mencegah nahi munkar (perbuatan yang

dilarang agama) dengan cara hikmah (perkataan yang tegas dan

benar sehingga dapat membedakan antara yang benar dan salah)

sebagaimana firman Allah yang dijelaskan dalam al-Qur'an surat

An-nahl ayat 125.

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang

lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-

Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk, (Q.S. An-Nahl :125), (Pimay,

2006:44).

Page 83: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

70

Usaha pertama yang pengasuh tanamkan kepada pengurus

dan santri dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan pondok

pesantren dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan pondok

pesantren sebagai lembaga dakwah adalah niat yang ikhlas karena

Allah dalam setiap perbuatan dan usaha kedua yang pengasuh

lakukan adalah do’a yang tulus kepada Allah sehingga segala tujuan

dapat dicapai karena ridlo Allah SWT. (wawancara dengan

pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Qur'an, 19 Februari 2011).

Implementasi fungsi manajemen sumber daya manusia

dengan ditunjang sumber daya pendukung yang ada telah dapat

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar al-

Qur'an sebagai lembaga dakwah, hal ini dibuktikan dengan memiliki

santri yang taat pada peraturan serta disiplin dan komitmen dalam

menjalankan semua kegiatan yang telah ditetapkan pengasuh.

Dengan proses tersebut program kegiatan yang telah

ditetapkan pengasuh seperti Thaffudz al-Qur'an, Mudzakarotut

Tafsir al-Ibriz, Tadarus al-Qur'an bersama dan Ta’limul Qur’an yang

dilaksanakan rutin oleh pengurus dan santri sesuai jadwal yang ada

dapat berjalan dengan lancar sehingga fungsi manajemen sumber

daya manusia dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an sebagai lembaga dakwah dapat dikatakan

berhasil dengan dibuktikan lahirnya generasi Qur’ani setiap

tahunnya, dimana keder-kader da’i yang khafid-khafidloh tersebut

Page 84: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

71

dapat mengamalkan ilmunya untuk diri sendiri dan orang lain,

(wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Qur'an, 19

Februari 2011).

Dikatakan juga oleh pengasuh bahwa bukti konkrit Alumni

Santri Pondok Pesantren Dar al-Qur'an yang dapat mewujudkan

tujuannya dengan mendirikan pesantren baru yaitu Pondok

Pesantren Singo Walisongo di Magetan Jawa Timur atas nama Iza

Nazilaturrohmah Wisudawan Khotmil Qur’an angkatan pertama

tahun 1996.

Bukti lain bahwa generasi Qur’ani bermanfaat untuk yang

lain dalam TPQ (Taman Pendidikan Qur’an), Majelis Ta’lim,

Mengajar di pesantren dan membentuk bimbingan belajar al-Qur'an.

a. Alumni Santri Dar al-Qur'an yang mengamalkan ilmunya di

TPQ yang dapat penulis hubungi melalui via telepon

penjelasannya terdapat dalam tabel.

b. Alumni santri Dar al-Qur'an yang bermanfaat di majelis ta’lim

Dalam majelis ta’lim tersebut dilakukan alumni santri

Dar al-Qur'an adalah sima’an al-Qur'an dengan tujuan menjaga

hafalannya seperti yang dilakukan oleh Musyarofah wisudawati

khotmil Qur’an angkatan enam tahu 2008, Nur Hayati

wisudawati khotmil Qur’an angkatan ke delapan tahun 2010 dan

Qurrotul Ainiyah wisudawati khotmil Qur’an angkatan ke

delapan tahun 2010 di majelis ta’lim Kemisan (karena

Page 85: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

72

dilaksanakan setiap hari kamis) di Yosorejo Gringsing Batang di

bawah pimpinan Ibu Sri Khanah al-Hafidloh.

c. Alumni santri Dar al-Qur'an yang bermanfaat di pesantren

seperti:

Wisudawan khotmil Qur’an angkatan ke tiga tahun 2002

atas nama Zullaili Nayyiroh sekaligus istri kedua dari pengasuh

Pondok Pesantren Dar al-Qur'an Pucakwangi Pageruyung

Kendal.

Wisudawan khotmil Qur’an angkatan ketiga tahun 2002

atas nama Syafiul Huda sekaligus saudara kandung penulis,

membantu pengasuh dalam mengajar al-Qur'an di Pondok

Pesantren Tarbiyyatul Muttaqin Susukan Kenteng Semarang.

d. Alumni santri Dar al-Qur'an yang mengamalkan ilmunya dengan

membentuk majelis Bimbingan al-Qur'an untuk anak-anak,

adapun alumni santri Dar al-Qur'an yang berhasil penulis

hubungi melalui via telepon diantaranya:

Alif Nurul Imron; Wisudawan khotmil Qur’an angkatan

ke dua tahun 2000, dengan nomor telepon: 085292368 159, di

Parakan Temanggung.

Lia Khoirun Na’illah; wisudawati khotmil Qur’an

angkatan ke enam tahun 2008, dengan nomor telepon

085868717179, di Menjangan Bojong Pekalongan Barat.

Page 86: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

73

4.3.2. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren sebagai Lembaga

Pendidikan

Fungsi sosial keagamaan pondok pesantren sebagai lembaga

pendidikan adalah mendidik santri menjadi manusia tahu akan arti

hidup dan menjalankannya berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.

Pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam

meningkatkan fungsi sosial keagamaan pondok pesantren sebagai

lembaga pendidikan dibuktikan dengan melihat semangat belajar

yang dimiliki pengurus dan santri dalam meraih cita-cita sesuai

dengan kemampuan diri dan memberlakukannya jam wajib belajar

bagi santri yang sekolah formal di MTs NU 10 Penawaja sehingga

santri berprestasi tidak hanya di pesantren saja dalam menjalankan

kegiatan yang meliputi sholat berjama’ah, mujahadah, mengaji

binadlor maupun bilghoib, dan lain-lain. Namun santri Dar al-Qur'an

juga berprestasi di sekolah MTs NU 10 Penawaja, ini dibuktikan

dalam bidang kepemimpinan dengan adanya santri Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an yang terpilih sebagai Ketua Osis selama

beberapa periode.

Dikatakan oleh pengasuh bahwa santri Dar al-Qur'an yang

terpilih menjadi Ketua Osis di MTs NU 10 Penawaja diantaranya

adalah:

1. Santri Putri yang bernama Supartini pada tahun 1996 terpilih

menjadi Ketua Osis 2.

Page 87: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

74

2. Santri Putra yang bernama Ahmad Mudlofir pada tahun 1997

terpilih menjadi Ketua Osis 2.

3. Santri Putra yang bernama Syafiul Huda pada tahun 1999

terpilih menjadi Ketua Osis 1.

4. Santri Putra yang bernma Thuba Himam Mubarok pada tahun

2000 terpilih menjadi Ketua Osis 2.

5. Santri Putra yang bernama Muhammad Ismail pada tahun 2001

terpilih menjadi Ketua Osis 1.

Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan kepada

pengasuh pada tanggal 19 Februari 2011 mengatakan bahwa

implementasi fungsi manajemen sumber daya manusia dapat

meningkatkan fungsi sosial keagamaan pondok pesantren sebagai

lembaga pendidikan dibuktikan dengan adanya hasil evaluasi belajar

santri yang semakin meningkat dalam kegiatan Tadrus al-Qur'an

atau Muroja’ah al-Qur'an (mengulang kembali hafalannya) yang

disimak oleh pengurus sehingga dapat menambah kelancaran

hafalannya dan semakin rajin tadarus maka semakin bertambah

hafalannya maka semakin lancar pula hafalan al-Qur'annya.

Pengasuh juga menyatakan bahwa santri Dar al-Qur'an tidak

hanya berprestasi dalam menghafal al-Qur'an saja namun Santri Dar

al-Qur'an yang sekolah di MTs Penawaja juga berprestasi dalam

bidang akademik dengan melihat hasil Raport (Laporan Evaluasi

Belajar Akhir Tahun) santri yang mendapatkan rangking 1, 2, dan 3.

Page 88: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

75

Adapun santri Dar al-Qur'an yang masuk dalam kategori tiga

besar adalah Supartini, Muhammad Dlofir, Himmawan Nafis,

Muslimatun Ibadah, Mughui Labib, Alfiyah, Syafiul Huda, Thuba

Himam Mubarok, Ibnu Fakh, Siti Nur Mukaromah, Syafiatul

Hidayah, Muhammad Ismail, Syaiful Amin, Sunik Rahmawati, Siti

Zubaidah, Ida Saroh, Umi Syarifah, Muniroh, Siti Masyithoh,

Zuhrotun Nisa, Nofia Fitrothul Maula, Muslikha, ‘Adlimatun Nisa,

Khawaifatun Isroiyah, Jamilah, Widhi Afifatun Nafiah, dan Mitia

Fatmaningsih, (sumber data penulis peroleh dari buku daftar murid

berprestasi di MTs NU 10 Penawaja Pageruyung Kendal tahun

1995-2010, pada tanggal 07 Mei 2011).

Dengan demikian membuktikan bahwa implementasi fungsi

manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan fungsi sosial

keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur'an sebagai lembaga

pendidikan dapat dikatakan meningkat dengan baik.

4.3.3. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren sebagai Lembaga

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Fungsi sosial keagamaan pondok pesantren sebagai lembaga

pengembangan sumber daya manusia merupakan tempat atau wadah

untuk mengembangkan potensi, dan ketrampilan yang dimiliki oleh

santri.

Dalam hal ini implementasi fungsi manajemen sumber daya

manusia dalam meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok

Page 89: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

76

Pesantren Dar al-Qur'an dibuktikan dengan adanya ketrampilan pada

pertukangan batu dan kayu, tata boga dan tata busana, olah vokal

dengan media rebana.

a. Ketrampilan Pertukangan Batu dan Kayu

Dikatakan oleh saudari S bahwa ketrampilan pada

pertukangan batu dan kayu yang dikembangkan pesantren

melalui pelatihan dan pendidikan langsung oleh pengasuh telah

dapat meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren

Dar al-Qur'an sebagai lembaga pengembangan sumber daya

manusia, pasalnya dibuktikan dengan peran serta pengurus dan

santri Dar al-Qur'an dalam pembangunan dan pengembangan

asrama santri putri yang berada di samping utara ndalem

(kediaman pengasuh) pada tahun 2000-2004.

Dengan beberapa pembagian tugas diantaranya bagian

pencampuran dan pengadukan semen, air, pasir oleh Maftukhin,

Khasan, dan Sofyan, bagian pengatar adukan tersebut oleh

Syafiul Huda dan Muhammad Ismail, bagian penataan dan

penyusunan batu untuk pondasi bangunan oleh Agus dan

Nasrullah, bagian perakitan besi untuk menopang bangunan oleh

oleh Munadi, ahmad Khafid Masykuri (kang Amat), Taufik

(Mas Opik), bagian penataan dan penyusunan bata merah untuk

tembok oleh Zaini dan Sofa dengan dibantu beberapa santri putri

dalam pembagian pengantar bata merah seperti Khumaisiyah,

Page 90: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

77

Nur Jannah, Supartini, Arobiyah, Mahmudah, Nur Hayati,

Maesaroh dan lain-lain.

Sedangkan pada ketrampilan pertukangan kayu

dibuktikan dengan pembuatan lemari pakaian untuk santri putra

dan santri putri yang dikerjakan oleh Agus Salim ahlinya dalam

merancang dan membuat lemari, dipan, kursi dan meja dengan

dibantu kawan-kawan. (Wawancara dengan pengurus Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an, 20 Februari 2011).

b. Ketrampilan pada Tata Boga dan Tata Busana

Dikatakan olah saudari Kh bahwa ketrampilan dalam

bidang tata boga yang dikembangkan pesantren melalui

pelatihan dan pendidikan langsung oleh pengasuh telah dapat

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar

al-Qur'an sebagai lembaga pengembangan sumber daya

manusia, pasalnya dibuktikan dengan peran serta pengurus dan

santri yang belajar tata boga membuat es lilin dan jajanan roti

untuk kemudian hasilnya disetorkan ke koperasi pesantren.

Sedangkan ketrampilan tata busana yang dikuasai oleh

beberapa santri saja seperti Supartini, Alif Nurul Imron,

Mafiddah karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki santri

lainnya dan sulitnya merancang serta menjahit pakaian sehingga

menjadikan pengurus dan santri tidak semangat dalam

pengembangan ketrampilan tata busana. Dengan demikian

Page 91: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

78

implementasi fungsi manajemen sumber daya manusia dalam

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar

al-Qur'an sebagai lembaga pengembangan sumber daya manusia

dalam bidang ketrampilan tata busana kurang berhasil.

(Wawancara dengan pengurus Pondok Pesantren Dar al-Qur'an,

20 Februari 2011).

c. Ketrampilan Olah Vokal melalui lagu islami dengan diiringi

rebana

Dikatakan oleh saudari W bahwa ketrampilan oleh vokal

melalui lagu islami (shalawat dan nasyid) dengan diiringi musik

rebana yang dikembangkan pesantren melalui pendidikan dan

pelatihan yang dilaksanakan di aula putra hasilnya telah dapat

meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren Dar

al-Qur'an sebagai lembaga pengembangan sumber daya manusia

dalam bidang ketrampilan olah vokal.

Hal ini dibuktikan dengan adanya santri yang memiliki

kualitas suara bagus dalam penampilannya pada setiap acara

wisuda khotmil Qur’an yang diadakan setiap dua tahun sekali

pada bulan Muharram di halaman asrama putra. (Wawancara

dengan pengurus Pondok Pesantren Dar al-Qur'an, 20 Februari

2011).

Page 92: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

79

4.3.4. Fungsi Sosial Keagamaan Pondok Pesantren sebagai Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat .

Fungsi sosial keagamaan pondok pesantren sebagai

lembaga pemberdayaan masyarakat merupakan lembaga yang

mempunyai ide dan upaya dalam pemberdayaan masyarakat

yang dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Hal ini dibuktikan dengan adanya kerjasama Pondok

Pesantren Dar al-Qur'an dengan lembaga mandiri yang

mengakar pada masyarakat Pucakwangi terhadap pemberdayaan

budidaya ternak sapi yang di kerjakan oleh Bapak Saiman,

Bapak Furqon, Bapak Rohani, Bapak Nur Hasan, Bapak

Hamdan, Bapak Rifa’i, Bapak Saman, dan Bapak Soim.

Pengelolaan ternak sapi dan ayam tersebut memberikan manfaat

bagi pengelolanya yang kemudian bagi hasil dengan pondok

pesantren dan pengendaliannya di awasi langsung oleh pengurus

pesantren yaitu Syaiful Amin dan kawan-kawan. (Wawancara

dengan pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Qur'an, 19 Februari

2011).

Dengan demikian implementasi fungsi manajemen

sumber daya manusia dengan adanya peran pengurus dan

masyarakat yang terjun mengelola ternak sapi dan ayam telah

dapat meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren

Dar al-Qur'an sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat .

Page 93: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

81

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap pelaksanaan

fungsi manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan fungsi sosial

keagamaan Pondok Pesantren Dar al-Qur’an maka penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia telah sesuai

dengan sumber daya manusia yang ada di Pondok Pesantren Dar Al-

Qur’an berdasarkan pengarahan akan nilai-nilai ajaran al-Qur’an dan

Hadits yang meliputi kedisiplinan, do’a yang tulus dan keikhlasan dalam

beramal yang ditanamkan oleh pengasuh kepada pengurus dan santri

maka program kerja dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

sehingga menimbulkan semangat belajar dalam menggapai cita-cita.

2. Pelaksanaan sumber daya non manusia (pendukung) telah dapat

membantu mengarahkan dan menggerakkan pengurus dan santrinya

sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara

efektif dan efisien.

3. Dengan melihat bukti yang ada Pondok Pesantren Dar al-Qur’an bahwa

pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia dan pendukungnya

telah dapat meningkatkan fungsi sosial keagamaan Pondok Pesantren

Dar al-Qur’an sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan, lembaga

Page 94: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

82

pengembangan sumber daya manusia dan lembaga pemberdayaan

masyarakat.

5.2. Saran

Setelah selesainya penyusunan skripsi berdasarkan data-data yang

ada ini, penulis tahu bahwa Pondok Pesantren Dar al-Qur’an belum

memiliki ruang khusus baca untuk pengurus dan santri. Dengan demikian

penulis memandang perlu adanya sebuah perpustakaan sebagai ruang khusus

untuk membaca para pengurus dan santri. Dengan adanya ruang khusus baca

ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan pengurus dan santri

dalam meningkatkan kualitas mereka.

5.3. Penutup

Demikian skripsi ini di susun, penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan penulis. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif. Akhir kata, semoga

karya ini bisa membawa manfaat. Amiiiin.

Page 95: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

DAFTAR PUSTAKA

Adam Kuper dan Jessica Kuper. 2000. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, edisi kedua

Machiavelli-World System, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Rajawali

Pers, cet pertama.

Aswawir Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai

Pustaka.

Echols Jhon M. dan Shadily Hassan. 1976. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia.

Farchan Hamdan, 2005. Titik Tengker Pesantren dan Resolusi Konflik

Masyarakat Pesantren, Yogyakarta: Pilar Religia.

Hadi Sutrisno, 2000. Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offest.

Halim, Ahmad, dkk. 2005 Manajemen Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Hani Handoko T. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta: Grasindo.

Hasibuan, Malayu , S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia , Jakarta : PT.

Bumi Aksara.

Hasybi Indra, 2003. Pesantren dan Transformasi Sosial, Jakarta: Penamadani.

Manullang M.1992. Dasar-Dasar Manajemen, Medan : Ghalia Indonesia.

Masyhud, Sulthon, dkk. 2004. Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva

Pustaka.

Munir, Muhamad, dkk. 2006. Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana.

Nata Abduddin, 2001. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-

lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Grasindo.

Pimay, Awwaluddin, 2006. Metodologi Dakwah, Semarang: RaSAIL

Page 96: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

BIODATA PENULIS

Nama : Syafiatul Hidayah

NIM : 061311005

Tempat, tanggal lahir : Batang, 8 Oktober 1987

Fakultas/Jurusan : Dakwah/Manajemen Dakwah

Alamat : Dsn. Lutungmati RT/RW.O1/O4 Yosorejo

Gringsing Batang 51281

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. MI 02 Yosorejo Batang Lulus Tahun 1999

2. MTs NU 10 Penawaja Kendal Lulus Tahun 2002

3. MAS Simbangkulon Pekalongan Lulus Tahun 2005

4. S1 IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2011

Semarang, 6 Juli 2011

Syafiatul Hidayah

Page 97: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

INSTRUMEN WAWANCARA

1. Bagaimana kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan agama masyarakat di Desa

Pucakwangi?

2. Bagaimana letak geografis Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an di Pucakwangi

Pageruyung kendal ?

3. Kapan berdirinya Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

4. Siapa yang mendirikan Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

5. Apa yang melatarbelakangi berdirinya Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

6. Mengapa dinamakan Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an atau tidak yang lain

saja?

7. Berapa luas tanah bangunan Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

8. Sebutkan fasilitas yang terdapat di Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

9. Apa visi dan misi Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

10. Jelaskan apa saja program yang ada di Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

11. Sebutkan peraturan Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

12. Jelaskan struktur organisasi yang terdapat di Pondok Pesantren Dar Al-

Qur’an?

13. Bagaimana kegiatan sehari-hari Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

14. Apa tujuan Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

15. Apa tugas pokok dan fungsi Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

16. Bagaimana sumber daya manusia (pengasuh, pengurus, dan santri) di Pondok

Pesantren Dar Al- Qur’an?

17. Bagaimana implementasi fungsi manajemen sumber daya manusia

(perencanaan, pengadaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,

pengembangan, penilaian, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,

kedisiplinan, dan pemberhentian) di Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

18. Menurut anda usaha apa saja yang dapat meningkatkan fungsi sosial

keagamaan Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an?

19. Menurut anda apakah implementasi fungsi manajemen sumber daya manusia

di Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an telah dapat meningkatkan fungsi sosial

keagamaan Pondok Pesantren sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan,

lembaga pengembangan sumber daya manusia dan lembaga pemberdayaan

masyarakat?

Page 98: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

TABEL ALUMNI SANTRI DAR AL-QUR’AN

YANG BRKECIMPUNG DI BIDANG TPQ

No. Nama

Wisuda

Khotmil

Qur’an

Alamat

Mengajar No. Telepon

1. Fasikhatul

Mufidah

Angkatan ke-II

Tahun 2000

TPQ Uswatun

Khasanah

Tlangu

Sukorejo

Kendal

085225143769

2. Rohayati Angkatan ke-

IV Tahun 2004

TPQ Istiqomah

Rowoyoso

Wonokerto

Pekalongan

Barat

085725562520

3. Siti Nur

Mukaromah

Angkatan ke-V

Tahun 2006

TPQ Al-Fattah

Baros

Pekalongan

Timur

085878290337

4. Iis Maesaroh Angkatan ke-V

Tahun 2006

TPQ Al-Ikhlas

Gamer

Pekalongan

Timur

085727576258

5. Musyarofah Angkatan ke-

VI Tahun 2008

TPQ ASWAJA

Yosorejo

Gringsing

Batang

085226655055

6. Muawiyah Angkatan ke-

VI Tahun 2008

TPQ Miftakhul

Huda

Kalibogor

Sukorejo

Kendal

085641103485

Page 99: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

PENGORGANISASIAN PONDOK PESANTREN DAR AL-QUR'AN

DALAM FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Page 100: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

PENGEMBANGAN SDM PONDOK PESANTREN DAR AL-QUR'AN

Pelatihan membuat Batako

Pelatihan Perkebunan Cabai

Page 101: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

Pelatihan Menjahit Santri Putra

Pelatihan Menjahit Santri Putri

Page 102: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

Pelatihan Berternak Ayam

Page 103: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

Pelatihan Olah Vokal Putra dengan Seni Musik Islami

Pelatihan Olah Vokal Putri dengan Lagu Islami

Page 104: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

Pelatihan Khitobah Santri Putra

Pelatihan Khitobah Santri Putri

Page 105: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

Pengintegrasian Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an Dalam Fungsi

Manajemen Sumber Daya Manusia

Kegiatan Ziarah Bersama

Kedisiplinan Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an Dalam Fungsi Manajemen

Sumber Daya Manusia Melalui Jadwal Kegiatan

Page 106: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian
Page 107: PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam, ... Pengorganisasian

Jadwal Kerja Bakti Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an

Jadwal Piket Pondok Pesantren

Dar Al-Qur'an

Jadwal Kegiatan Mudarrosah

Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an