analisis pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan...

143
ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MA ASY-SYAFI’IYAH JATIBARANG – BREBES SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh: MUHAMMAD LUTFI NIM: 073511033 FAKUKTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: dotuyen

Post on 01-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT

SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA

PELAJARAN MATEMATIKA DI MA ASY-SYAFI’IYAH

JATIBARANG – BREBES

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

MUHAMMAD LUTFI

NIM: 073511033

FAKUKTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

ii

Page 3: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

iii

Page 4: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 April 2012

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Dalam Mata Pelajaran Matematika

di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes

Nama : Muhammad Lutfi

NIM : 073511033

Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

Lulu Choirun Nisa’, S. Si., M.Pd

NIP : 1981072 0200312 2 002

Page 5: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 April 2012

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Dalam Mata Pelajaran Matematika

di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes

Nama : Muhammad Lutfi

NIM : 073511033

Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Pembimbing II,

H. Mursid, M.Ag

NIP.196703052001121001

Page 6: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

vi

ABSTRAK

Judul : Analisis Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Dalam Mata Pelajaran Matematika di MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang – Brebes

Penulis : Muhammad Lutfi

NIM : 073511033

Skripsi ini membahas Analisis Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Dalam Mata Pelajaran Matematika di MA Asy-syafi’iyah

Jatibarang – Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan

standar penilaian pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dalam mata pelajaran matematika dan kendala-kendala yang dialama guru dalam

menerapkan KTSP di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes. Kajiannya dilatar

belakangi oleh masih banyaknya hasil belajar matematika peserta didik yang di

bawah KKM di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes dan terendah di daerah

sekitarnya. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Data

diperoleh dengan metode dokumentasi, angket, dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan standar penilaian untuk

sekolah di MA Asy-syafi’iyah sudah berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari

hasil angket untuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

yang memperoleh skor 86 dari skor maksimal 88 atau sebesar 97,73% yang berarti

pelaksanaan sudah dilaksanakan dengan sangat baik. Sedangkan pelaksanaan

KTSP tentang penilaian dalam mata pelajaran matematika di MA Asy-syafi’iyah

masih ada kendala. Kendala yang sangat dirasakan adalah keanekaragaman

kemampuan peserta didik pada ranah kognitif, ranah psikomotorik, maupun ranah

afektif. Berdasarkan hasil angket pelaksanaan standar penilaian yang disebarkan

untuk guru dan peserta didik, diperoleh skor 85 dari skor maksimal 108 atau

sebesar 78,7% untuk guru, sedangkan untuk peserta didik diperoleh skor 1464

dari skor maksimal 1760 atau sebesar 83,18%. Dari hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan standar penilaian untuk pelajaran matematika di

MA Asy-syafi’iyah Jatibarang sudah berjalan dengan baik. Meskipun hasil angket

yang diperoleh berbeda antara guru dan peserta didik. Untuk standar penilaian

yang masih Jarang dilakukan oleh guru matematika adalah Penilaian aspek

psikomotor peserta didik, mendokumentasikan hasil penilaian, perencanaan dan

pemilihan teknik penilaian saat menyusun silabus, menginformasikan silabus

kepada siswa, dan pemberitahuan tentang prosedur dan pengambilan keputusan

kepada siswa

Berdasarkan studi dokumentasi dapat dilihat bahwa di dalam silabus tidak

terdapat contoh instrumen untuk setiap kompetensi dasar. Dan jika dilihat dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hanya terdapat contoh instrumen

penilaian dari aspek kognitif saja sedangkan aspek psikomotorik dan afektif

belum dicantumkan. Jadi, berdasarkan hasil angket dan wawancara penilaian di

MA asy-syafi’iyah sudah berjalan dengan cukup baik meskipun ada sedikit

kekurangan dalam RPP dan Silabus

Page 7: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

vii

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرمحن الرحيم

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah

SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada kita,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk memenuhi tugas

dan syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Strata I pada Fakultas Tarbiyah

Program Studi Tadris Matematika di IAIN Walisongo Semarang.

Shalawat serta salam semoga terlimpah pada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW. yang diutus dengan membawa rahmat bagi seluruh umat

manusia.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

beserta stafnya.

2. Lulu Choirun Nisa’, S.Si, M.Pd. Sekretaris Prodi Tadris Matematika Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi

3. H. Mursid, M.Ag selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

dan petunjuk dalam penulisan skripsi

4. Kepala Bagian Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang dan Kepala Bagian

Perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya, yang telah berkenan

meminjamkan buku-buku yang penulis perlukan untuk pembuatan skripsi ini.

5. Siti Aminah, S.Pd. selaku Kepala sekolah MA Asy-syafi’iyah Jatibarang

Brebes yang telah memberikan izin untuk penelitian sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan

6. Suhani, SS. selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang Brebes yang telah memberikan arahan banyak arahan

dan informasi selama proses penelitian

Page 8: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

viii

7. Irawan, S.Pd.I. selaku guru matematika MA Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes

yang memberikan arahan banyak arahan dan informasi selama proses

penelitian

8. Sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan semua

pihak yang membantu penulis dan memberikan dukungan, inspirasi,, dan

motivasi dalam pembuatan skripsi ini.

9. Semua pihak dan Instansi terkait yang telah membantu selama

dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini

Semoga Allah SWT. membalas jasa-jasanya dengan balasan yang setimpal.

Penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, guru, dan

semua pihak yang aktif dalam bidang pendidikan. Semoga ridho Allah SWT.

menyertai kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, April 2012

Penulis,

MUHAMMAD LUTFI

NIM. 73511033

Page 9: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL --------------------------------------------------------------- i

PERNYATAAN KEASLIAN ----------------------------------------------------- ii

PENGESAHAN --------------------------------------------------------------------- iii

NOTA PEMBIMBING ------------------------------------------------------------- iv

ABSTRAK ---------------------------------------------------------------------------- vi

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- vii

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------- ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ---------------------------------------- 1

B. Rumusan Masalah ---------------------------------------------- 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ------------------------------- 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK

A. Kajian Pustaka --------------------------------------------------- 8

B. Kerangka Teoritik ----------------------------------------------- 9

1. Belajar dan Pembelajaran ---------------------------------- 9

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah ------------------- 13

3. Pengertian Kurikulum -------------------------------------- 15

4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ----------------- 16

a. Pengertian ----------------------------------------------- 16

b. Landasan Yuridis Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) ----------------------------------- 16

c. Prinsip Pengembangan Kurikulum ---------------- - 19

d. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) ------------------------------------ 21

e. Prinsip Pelaksanaan KTSP --------------------------- 21

f. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ----------------- 23

g. Standar Penilaian -------------------------------------- 25

Page 10: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

x

5. Hambatan Pembelajaran KTSP -------------------------- 27

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian -------------------------------------------------- 32

B. Fokus dan Ruang Lingkup ------------------------------------ 32

C. Data dan Sumber Data ---------------------------------------- 32

D. Metode Pengumpulan Data ------------------------------------ 33

E. Metode Analisis Data -- ---------------------------------------- 35

F. Pengembangan Instrumen ------------------------------------- 36

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gabaran Umum Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah

Jatibarang Brebes ---------------------------------------------- 40

1. Letak geografis Madrasah Aliyah (MA)

Asy-syafi’iyyah Jatibarang Brebes ---------------------- 40

2. Latar Belakang Historis Madrasah Aliyah (MA)

Asy-syafi’iyyah Jatibarang Brebes ---------------------- 40

3. Visi dan Misi Historis Madrasah Aliyah (MA)

Asy-syafi’iyyah Jatibarang Brebes ---------------------- 41

a. Visi ------------------------------------------------------- 41

b. Misi ------------------------------------------------------ 42

4. Struktur Organisasi ---------------------------------------- 42

B. Desrkripsi Hasil Penelitian ------------------------------------- 43

1. Pelaksanaan secara Umum KTSP ----------------------- 43

a. Hasil Wawancara I ------------------------------------ 43

b. Hasil Wawancara II ----------------------------------- 47

c. Hasil Wawancara III ---------------------------------- 51

2. Pelaksanaan Penilaian dalam KTSP---------------------- 54

a. Hasil Wawancara I ------------------------------------ 54

b. Hasil Wawancara II ----------------------------------- 57

c. Hasil Wawancara III ---------------------------------- 60

d. Hasil Penyebaran Angket I --------------------------- 65

e. Hasil Penyebaran Angket II -------------------------- 66

Page 11: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

xi

f. Hasil Penyebaran Angket III ------------------------- 68

C. Analisis Hasil Penelitian --------------------------------------- 69

1. Analisis Pelaksanaan secara Umum KTSP dan

kendalanya -------------------------------------------------- 69

2. Analisis pelaksanaan penilaian dalam KTSP ---------- 71

a. Pelaksanaan penilaian dalam KTSP oleh

sekolah --------------------------------------------------- 71

b. Pelaksanaan penilaian dalam KTSP oleh guru

matematika ---------------------------------------------- 72

BAB V : SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ------------------------------------------------------ 75

B. Saran -------------------------------------------------------------- 76

C. Penutup ----------------------------------------------------------- 76

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagi bangsa Indonesia dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan

pendidikan dalam memasuki era globlalisasi yang penuh tantangan dan

ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan

nyata di lapangan. Dalam hal ini para penyelenggara negara melalui

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan berbagai usaha

guna meningkatkan mutu pendidikan. Diantaranya dengan merumuskan

kurikulum pendidikan sebagai usaha menjawab tantangan di atas melalui

proses panjang dan membutuhkan waktu yang lama pula, yang pada akhirnya

melahirkan sebuah kurikulum baru sebagai penyempurnaan dari kurikulum

sebelumnya (2004) yaitu dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Melalui kurikulum ini pihak sekolah diberi kebebasan yang sama

dalam menyusun silabus sesuai dengan kebutuhan.

Dalam perjalanannya dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan

enam kurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1994,

kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi dan terakhir Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan pemerintah melalui

Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permen nomor 23

tahun 2006 tentang standar kelulusan, dan nomor 24 tahun 2006 tentang

pelaksanaan Permen nomor 22 dan 23 tahun 2006. Perubahan kurikulum

merupakan suatu hal yang biasa dalam rangka merespon perkembagan

masyarakat yang begitu cepat. Pendidikan harus mampu menyesuaikan

dinamika yang berkembang dalam masyarakat, terutama tuntutan dan

kebutuhan masyarakat. Dan itu bisa dijawab dengan perubahan kurikulum.1

Untuk itulah berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan

PP No. 19 tahun 2005, mengamanatkan disusunnya kurikulum pada jenjang

1 Kunandar, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan

KTSP Dan Sukses Sertifikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 107

Page 13: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

2

pendidikan dasar dan menengah yaitu KTSP. Penyusunan kurikulum harus

disesuaikan dengan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL),

Standar Proses, Standar Pengelolaan dan Standar Penilaian serta berpedoman

pada acuan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).2

Untuk itulah Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama mulai

tahun ajaran 2007/2008 memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Terkait dengan penyusunan KTSP, BSNP telah membuat panduan

penyusunan KTSP. Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi satuan

pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan

SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan

dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.3

Meskipun telah disediakan panduan, kesuksesan implementasi

kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan

dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut dalam pembelajaran (who is

behind the classroom). Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan dengan

pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap implementasi kurikulum, serta

tugas yang dibebankan kepadanya, karena tidak jarang kegagalan

implementasi kurikulum di sekolah disebabkan oleh kurangnya pemahaman

guru terhadap tugas yang harus dilaksanakannya. Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa berfungsinya kurikulum terletak pada bagaimana

implementasinya di sekolah, khususnya di kelas dalam kegiatan pembelajaran,

yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan, serta terbentuknya

kompetensi peserta didik. Dalam prosesnya, interaksi berkualitas yang

dinamis antara kepala sekolah, guru, kurikulum, dan peserta didik memainkan

peran yang sangat penting, terutama dalam penyesuaian kurikulum dengan

tuntutan globalisasi, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, serta tuntutan situasi, kondisi, dan lingkungan belajar.

2 Masnur Muslih, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 1 3 Masnur Muslih, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, hlm. 10

Page 14: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

3

Semuanya itu menuntut profesionalisme guru untuk memungkinkan

terciptanya interaksi berkualitas yang dinamis. Sukmadinata mengungkapkan

bahwa hambatan utama dalam pengembangan kurikulum di sekolah terletak

pada guru, diantaranya kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru itu

sendiri. Di samping itu implementasi kurikulum dalam pembelajaran di

sekolah sangat dipengaruhi oleh dukungan sumber belajar, sarana dan

prasarana yang memadai, terutama kondisi ruang pembelajaran, perpustakaan,

laboratorium, dan alat bantu pembelajaran.4

Pelaksanaan KTSP yang efektif dan menyenangkan menuntut guru

untuk lebih sabar, penuh perhatian dan pengertian, serta mempunyai

kreativitas dan dedikasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.

Ternyata hal tersebut belum terjadi di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang - Brebes ,

dimana tidak semua guru mampu memahami hakikat pembelajaran

berdasarkan KTSP. Sehingga dalam pembelajaran guru cenderung

memberikan pelajaran berdasarkan buku yang telah ada dan tidak

memperhatikan kesempurnaan pembelajaran tak terkecuali pada mata

pelajaran matematika sehingga hasil belajar peserta didik masih banyak yang

dibawah Nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan terendah diantara

SMA/MA atau sederajat di sekitarnya.

Pembelajaran matematika menggariskan peserta didik harus

mempelajari matematika melalui pemahaman, aktif membangun pengetahuan

baru, pengalaman dan pengetahuan yang dialami sebelumnya. Pembelajaran

matematika juga harus menyenangkan dan membutuhkan strategi dan metode

pembelajaran yang menarik agar peserta didik menjadi lebih berminat, lebih

aktif, berpikir logis, sistematis dan konsisten. Namun dalam praktek

pembelajarannya, matematika dianggap sesuatu yang abstrak, menakutkan

dan tidak mempunyai daya tarik di mata peserta didik. Sehingga hal ini

mengakibatkan rendahnya output peserta didik dalam penguasaan

matematika. Penyampaian materi oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar

4 E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan

Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) hlm. 5

Page 15: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

4

juga belum menggunakan strategi yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang membosankan.

Akibatnya murid kurang berminat untuk belajar dan anak sering melakukan

aktifitas sendiri saat guru menerangkan.

Selain dalam proses pembelajaran, Penilaian hasil belajar juga

merupakan salah satu hal yang penting. Dimana akhir dari pembelajaran

adalah penilaian. Dalam melaksanakan penilaian guru dituntut untuk

mengikuti standar penilaian yang telah diamanatkan pemerintah.

Standar Penilaian Pendidikan merupakan acuan dasar dalam

melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran yang telah ditetapkan

dalam Permendiknas No. 20 Tahun 2007. Pemberlakuan standar penilaian

di SMA/MA diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan dalam

mencapai standar kompetensi lulusan SMA/MA dan pada akhirnya

mampu meningkatkan mutu pendidikan.

Namun dalam pelaksanaannya, penilaian yang dilaksanakan guru

kebanyakan hanya menggunakan bentuk tes ulangan harian atau tes tertulis,

sehingga nilai atau hasil belajar peserta didik masih banyak yang dibawah

KKM khususnya mata pelajaran matematika, padahal evaluasi yang sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) harus sesuai dengan

Standar penilaian yang meliputi ranah kognitif, psikomotorik dan afektif.

Keberhasilan pembelajaran akan bermuara pada hubungan yang

harmonis antara kurikulum dan guru sebagai pelaksananya. Kemungkinan

kurangnya hubungan yang harmonis antara guru dengan kurikulum

menyebabkan gagalnya peserta didik dalam ujian, bahkan bisa menjadi sebab

terpuruknya pendidikan nasional. Ini yang harus direnungkan dan dipikirkan

matang-matang, agar segala kelemahan masa lalu tidak terulang kembali

untuk yang akan datang. Apalagi pemerintah telah menetapkan standar

kompetensi lulusan dan standar isi, untuk dijadikan acuan dalam

pengembangan KTSP. Berhasil tidaknya pelaksanaan KTSP dengan otonomi

sekolah, sangat tergantung kepada kepala sekolah, guru, peserta didik dan juga

masyarakat dalam menyikapi dan melaksanakan KTSP tersebut. Oleh karena

Page 16: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

5

itu dukungan dari semua pihak yang terkait untuk terlaksananya KTSP ini

sangat diharapkan, agar KTSP sebagai kurikulum yang baru diperkenalkan

dapat dipahami dan dilaksanakan secara efektif.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka dalam

penelitian ini penulis mengambil judul "Analisis pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Mata Pelajaran Matematika di MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes”.

Belum terlihat masalah yang jelas sehingga perlu dilakukan penelitian,

khususnya fokus pada standar penilaian.

Selanjutnya akan penulis jelaskan tentang istilah-istilah yang akan dipakai

dalam pembahasan judul tersebut, yaitu:

1. Analisis

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-

musabab, duduk perkara, dsb) 5..

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.6 yang terdiri dari

tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, silabus.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah penyempurnaan

dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP diberlakukan mulai

tahun ajaran 2007/2008. Kurikulum ini merupakan landasan operasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

Dalam penelitian ini aspek yang akan dianalisis adalah standar penilaian

pendidikan dalam matematika pelajaran matematika di MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang.

5 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

6 E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Karya, 2006)

, hal. 19

Page 17: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

6

3. Matematika

Dalam penelitian ini mata pelajaran matematika kelas XI di MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang yang akan dijadikan objek penelitian.

4. MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes

Merupakan tempat penulis melakukan penelitian. Sekolah ini berada di

Desa Jatibarang Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.

Jadi, berdasarkan penegasan istilah di atas pengertian dari judul

penelitian ini adalah penyelidikan terhadap pelaksanaan standar penilaian

penidikan kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam mata pelajaran

matematika kelas XI di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka dengan

rumusan masalahpenelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pelaksanaan standar penilaian pendidikan KTSP dalam

pembelajaran Matematika di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang - Brebes?

2. Adakah kendala yang dialami oleh guru matematika dalam menerapkan

KTSP di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang - Brebes?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui pengembangan standar penilaian pendidikan KTSP dalam

pembelajaran Matematika di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang - Brebes

b. Mengetahui kendala-kendala yang dialami guru Matematika dalam

menerapkan KTSP di pembelajaran Matematika di MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang - Brebes.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan

mutu/kualitas pendidikan, mengingat akhir-akhir ini cepat sekali terjadinya

pembaharuan kurikulum pendidikan yang berimplikasi langsung pada

Page 18: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

7

proses pembelajaran. Bukan itu saja penelitian ini juga dianggap penting

karena data yang diperoleh dan hasil deskripsinya akan sangat bermanfaat:

a. Sebagai bahan kajian Kepala Sekolah dan guru-guru Matematika

dalam upaya meningkatkan pemahaman pembelajaran Matematika di

sekolah.

b. Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami mata pelajaran

matematika yang diajarkan oleh guru

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peneliti yang

berminat untuk meneliti tentang analisis pelaksanaan KTSP

selanjutnya di sekolah.

Page 19: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK

A. Kajian Pustaka

Dalam penelitian kali ini, peneliti mengacu pada penelitian-penelitian

terdahulu diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Heri Mugiono

mahasiswa UMS Jurusan Pendidikan Matematika, dalam skripsinya yang

berjudul: “Pelaksanaaan KBK Di SMK Muhammadiyah I Surakarta Tahun

Ajaran : 2005/2006”. Penelitian ini meneliti tentang kesiapan sebuah sekolah

dalam menghadapi KBK. SMK Muhammadiyah I Surakarta adalah objek

yang diteliti oleh Heri Mugiono, dan lembaga ini telah menerapkan KBK, baik

dalam pelaksanaan kurikulum, manajemen, KBM dan administrasi. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan metode deskriptif

dengan pendekatan kualitatif.

Skripsi yang berjudul “Analisis Hambatan Proses Pembelajaran

Biologi Dan Cara Pemecahannya Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2004 Bagi

Guru Kelas X” yang ditulis oleh Dyah Sulistiyawati (4401401023), Program

Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang. Dalam skripsi tersebut membahas tentang

hambatan yang dialami oleh guru biologi dalam pelaksanaan pembelajaran

berbasis Kurikulum 2004. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

kualitatif dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara dan observasi.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) di SLTP Negeri 2 Klaten” yang ditulis oleh Retnoningsih Suharno

(1124000001) Fakultas Ilmu Pendidikan, Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah angket sebagai metode utama dan observasi, wawancara serta

dokumen sebagai metode pelengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Page 20: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

9

manajemen kurikulum dan program pengajaran baik, manajemen siswa

baik, manajemen ketenagaan cukup, manajemen sarana dan prasarana

pendidikan baik, manajemen anggaran/biaya baik, manajemen hubungan

sekolah dengan masyarakat baik, manajemen layanan khusus baik.

B. KERANGKA TEORITIK

1. Belajar dan pembelajaran

Kegiatan belajar dalam kegiatan pendidikan secara keseluruhan di

sekolah adalah kegiatan yang paling pokok. Hal ini mengandung arti

bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung

bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik.

Mengenai pengertian belajar, para pakar pendidikan mempunyai

rumusan yang berlainan. Secara psikologis belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksinya dalam lingkungannya.1

Cronbach mengemukakan learning is shown by change in

behaviour as a result experience (belajar sebagai suatu aktifitas yang

ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman).

Berbeda dengan Cornbach, Howard L. Kingskey berpendapat learning is

the process by behaviour (in the broader sense) is originated and change

through practice or training (belajar adalah proses dimana tingkah laku

(dalam arti luas) ditimbulkan dan diubah melalui proses praktek atau

latihan.). 2

Hilgrad dan Bowler mendefinisikan belajar (to learn) memiliki

arti to gain knowledge, comprehension or mastery of through experience

or study. To fix in the mind or memory . to acquire through experience, to

become in former of to find out. Menurut definisi tersebut belajar memiliki

1 Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),

hlm. 2 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Ilmu, 2008), hlm. 13

Page 21: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

10

pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui

pengalaman, mengingat, menguasai, pengalaman dan mendapatkan

informasi atau menemukan. Dengan demikian belajar mempunyai arti

dasar adanya aktifitas atau kegiatan dalam penguasaan sesuatu.3

Beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kecerdasan kognitif, afektif dan

psikomotorik.

UNESCO mencanangkan empat pilar pendekatan pembelajaran.

Pendekatan tersebut digunakan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai agen pendidikan, empat pilar tersebut antara lain:4

a. learning to think (belajar bagaimana berfikir)

b. learning to do (belajar untuk berbuat)

c. learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri)

d. learning to live together (belajar untuk hidup bersama)

Pembelajaran tidak seharusnya hanya memposisikan peserta didik

sebagai pendengar yang baik. Namun lebih dari itu guru harus mampu

mengkondisikan peserta didik atau peserta didik untuk mampu berbuat

dalam usahanya mengembangkan kompetensi yang mereka miliki serta

untuk memperkaya pengalaman belajar dengan meningkatkan interaksi

dengan lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan perlakuan tersebut maka

peserta didik dengan sendirinya akan mampu membangun pemahaman dan

pengetahuannya dengan dunia sekitarnya. Diharapkan dengan adanya

interaksi dengan lingkungannya maka akan terbentuk peserta didik yang

mempunyai kepercayaan terhadap diri dan sekaligus membangun jati diri

peserta didik. Dengan pengalaman belajar maka peserta didik akan

mempunyai kemampuan berinteraksi dengan individu-individu yang

3 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran , (Jogjakarta: Ar-

Ruz Media, 2010), hlm 13 4 A. Qodri A. Azizy, Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Social, cet. 2,

(Semarang: Aneka Ilmu, 2003), hlm. 30

Page 22: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

11

berbeda sehingga akan membentuk kepribadian yang mempunyai sikap

positif dan toleran terhadap lingkungan yang beraneka ragam.

Proses belajar sebagai upaya untuk merubah tingkah laku

mempunyai beberapa ciri-ciri diantaranya 5

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Seseorang yang melakukan proses belajar menyadari dalam

dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku. Misalnya menyadari

dengan bertambahnya pengetahuan, kecakapannya bertambah dan

kebiasaannya juga bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri

seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis.

Satu perubahan akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan

berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan-perubahan itu senantiasa terjadi dan tertuju pada

sesuatu yang baik. Semakin banyak usaha belajar yang dilakukan maka

semakin banyak dan makin baik perubahan yang terjadi.

d. Perubahan belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi tidak bersifat sementara namun

menetap pada diri seseorang secara permanen.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan terarah

Setiap perubahan yang terjadi selalu mempunyai tujuan yang

ingin tercapai.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang dilakukan individu setelah melakukan proses

belajar meliputi keseluruhan perubahan tingkah laku. Perubahan itu

meliputi perubahan pengetahuan, perubahan keterampilan, perubahan

kebiasaan dan lain-lain.

5 Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm. 3

Page 23: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

12

Pada dasarnya tujuan-tujuan belajar sangat banyak dan bervariasi.

Tujuan-tujuan belajar secara eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan

tindakan instruksional, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan

keterampilan. Sedangkan hasil yang sifatnya sampingan meliputi

kemampuan berfikir kritis, terbuka terhadap orang lain dan demokratis.6

Secara umum tujuan pendidikan ada tiga jenis yaitu:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pengetahuan yang

didapat merupakan hasil dari proses berfikir dan keduanya tidak bisa

dipisahkan. Dengan kata lain pengetahuan tidak akan berkembang dan

bertambah tanpa ada proses berfikir, sedangkan sedikit bahan dari

pengetahuan akan mengembangkan kemampuan berfikir.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Keterampilan dapat dilatih dan dididik dengan menggunakan

kemampuan yang dimiliki. Demikian juga keterampilan

mengungkapkan perasaan melalui bahasa tulis dan lisan. Interaksi

yang mengarah kepada pencapaian keterampilan itu akan menuruti

kaidah-kaidah tertentu bukan sekedar menghafal atau meniru.

c. Pembentukan sikap

Proses belajar mengajar menjadikan guru sebagai objek yang

selalu dijadikan obyek observasi murid, dilihat, didengar, dan ditiru

semua perilakunya oleh murid. Pembentukan sikap mental dan prilaku

anak didik, tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai (transfer of value).

Oleh karena itu guru harus betul-betul mampu memindahkan nilai-

nilai kepada anak didiknya. Dengan penanaman nilai tersebut

diharapkan peserta didik mampu menumbuhkan kemampuan dan

kemauannya.7

6 Sardiman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007), hlm. 26 7 Sardiman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 28

Page 24: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

13

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah

Menurut Johnson dan Myklebust, matematika adalah bahasa

simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-

hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya

adalah untuk memudahkan berpikir. Lerner mengemukakan bahwa

matematika disamping sebagai bahasa simbolik juga merupakan

bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat,

dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Kline

juga mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolik

dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi

juga tidak melupakan cara bernalar induktif.8

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh

semua peserta didik dari SD hingga SLTA dan bahkan di perguruan

tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya peserta didik belajar

matematika. Cornelius mengemukakan lima alasan perlunya belajar

matematika.9

1) Sarana berpikir yang jelas dan logis.

2) Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

3) Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman.

4) Sarana untuk mengembangkan kreativitas

5) Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan

budaya.

Dalam proses belajar mengajar matematika, seorang guru

dituntut untuk memberikan penjelasan secara detail agar peserta didik

mampu menerima apa yang disampaikan. Sebagaimana yang

dilakukan Rasulullah seperti dijelaskan dalam hadits yang

diriwayatkan oleh ‘Aisyah ra:

8 Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.(Jakarta: PT.

Rineka Cipta,1998), hlm.252 9 Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar hlm. 253

Page 25: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

14

كان كالم رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم :قالت عنها اهللا ضيعن عائشة رو هعمس نكل م همفهال يا فصابو داود رواه* (كالم(

Artinya : “Dari ‘Aisyah ra,. ia berkata: “Perkataan Rasulullah SAW

adalah ucapan yang jelas, jika orang lain mendengarnya, pasti

dapat memahaminya.”(HR. Abu Daud).10

Bruner dalam metode penemuannya mengungkapkan bahwa

dalam pembelajaran matematika, peserta didik harus menemukan

sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. “Menemukan”

disini terutama adalah “menemukan lagi” (discovery), atau dapat juga

menemukan yang sama sekali baru (invention). Oleh karena itu,

kepada peserta didik materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan

tidak diberitahukan cara penyelesaiannya. Dalam pembelajaran ini,

guru harus lebih banyak berperan sebagai pembimbing dibanding

sebagai pemberi tahu.11

Ada beberapa pendekatan dalam pengajaran matematika,

masing-masing didasarkan atas teori belajar yang berbeda. Empat

pendekatan yang paling berpengaruh dalam pengajaran matematika

yaitu.12

1) Urutan belajar yang bersifat perkembangan (development learning

sequences).

2) Belajar tuntas (mastery learning).

3) Strategi belajar (learning strategies).

4) Pemecahan masalah (problem solving).

10

Imam Nawawi, Terjemahan Riyaadlus Shalihin Jilid 1, (Jakarta: Pustaka Amani,

1999M/1420H), hlm.639 11

Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), hlm.4 12

Abdurrahman, Mulyono Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar., hlm. 255

Page 26: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

15

3. Pengertian Kurikulum

Kurikulum bukan berasal dari bahasa Indonesia, tetapi berasal dari

bahasa Latin yang kata dasarnya adalah currere, secara harfiah berarti

lapangan perlombaan. Lapangan tersebut adalah batas start dan batas

finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa

bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai diajarkannya

dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar

dapat mencapai gelar.13

Kurikulum mengalami perkembangan penafsiran yang beragam

dari para ahli pendidikan. Karena hampir seluruh ahli pendidikan

khususnya dibidang kurikulum mempunyai rumusan sendiri meskipun

aspek kesamaanya tetap tampak.

J. Llyod Trump dan Deklmas F. Miller dalam buku Secondary

School Improvement (1973) berpendapat bahwa kurikulum mencakup

metode mengajar, cara mengevaluasi murid dan semua program,

perubahan tenaga mengajar bimbingan, penyuluhan, supervisi,

administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu jumlah ruangan serta

kemungkinan memilih mata pelajaran.

Sedangkan menurut David Praff kurikulum adalah seperangkat

organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat pelatihan. Definisi tersebut

dijelaskan sebagai berikut:

a. Rencana tersebut dalam bentuk tulisan

b. Rencana itu ialah rencana kegiatan

c. Kurikulum berisikan hal-hal sebagai berikut:

- Peserta didik mau dikembangkan kemana?

- Bahan apa yang akan diajarkan?

- Alat apa yang digunakan?

- Bagaimana cara meng evaluasinya?

- Bagaimana Kualitas guru yang diperlukan?

13

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

hlm. 2

Page 27: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

16

d. Kurikulum dilaksanakan dalam pendidikan formal

e. Kurikulum disusun secara sistematik

f. Pendidikan latihan mendapatkan perhatian.14

Menurut Hilda Taba mengemukakan bahwa pada hakikatnya

kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar

berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya.

Dalam kurikulum terdapat komponen-komponen tertentu yaitu pernyataan

tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran,

bentuk dan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar.

Berbagai penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

kurikulum adalah seperangkat rencana pengajaran yang digunakan guru

sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk

mencapai tujuan pendidikan.

4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Pengertian

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan. KTSP dikembangkan oleh kelompok atau satuan

pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan

supervisi dinas pendidikan/kantor Depag Kabupaten/Kota untuk

pendidikan dasar dan dinas pendidikan /kantor Depag untuk

pendidikan menengah dan pendidikan khusus.15

b. Landasan Yuridis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dilandasi oleh Undang-

Undang dan Peraturan Pemerintah sebagai berikut :16

14

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, hlm. 5 15

Kunandar, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan

KTSP Dan Sukses Sertifikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 125 16

E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Karya,

2006) , hal. 19

Page 28: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

17

1) Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) pasal 36 sampai 38.

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 adalah

peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP

merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Terdapat 8 standar nasional pendidikan yang harus diacu oleh

sekolah dalam penyelenggaraan kegiatannya. Ke 8 standar tersebut

yaitu17

:

a) Standar isi (SI)

b) Standar proses

c) Standar kompetensi lulusan (SKL)

d) Standar tenaga kependidikan

e) Standar sarana dan prasarana

f) Standar pengelolaan

g) Standar pembiayaan

h) Standar penilaian pendidikan

3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 mengatur tentang standar isi yang mencakup lingkup materi

dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Secara keseluruhan standar

isi mencakup:

a) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan

pedoman dalam penyusunan KTSP;

b) Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar

dan menengah;

17

Lekdis, Standar Nasional Pendidikan (Pp No. 19 Tahun 2005), (Jakarta: Lekdis,

2005), hlm. 4

Page 29: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

18

c) KTSP yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian

tidak terpisahkan dari standar isi;

d) Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada

satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun

2006 mengatur tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk

satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai

pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.

Standar Kompetensi Lulusan meliputi :

a) Standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar

dan menengah;

b) Standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran;

dan

c) Standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)

Nomor 24 tahun 2006 mengatur tentang pelaksanaan peraturan

menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar

isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta peraturan

menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

Selain itu, dalam Permendiknas tersebut dikemukakan pula

bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah dapat

mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari

yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan panduan penyusunan

KTSP pada satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Sementara bagi satuan pendidikan dasar dan menengah

yang belum atau tidak mampu mengembangkan kurikulum sendiri

Page 30: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

19

dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat

satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh BSNP,

ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan dasar dan menengah

setelah memperhatikan pertimbangan dari komite

sekolah/madrasah.

c. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar

dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan Komite Sekolah

berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta

panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum

dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.18

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa

peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan

tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan

dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik serta tuntutan lingkungan.

2) Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang

serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya

dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.

Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,

18

Kunandar, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan

KTSP Dan Sukses Sertifikasi, hlm. 139

Page 31: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

20

muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun

dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat

antar substansi.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan

oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta

didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi

pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya

kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh

karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan

berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan

keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5) Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang

direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua

jenjang pendidikan.

6) Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara

unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan

memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

Page 32: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

21

7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan

nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

d. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Sebagai konsep sekaligus program, KTSP mempunyai

karakteristik sebagai berikut19

:

1) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi peserta didik

secara baik secara kurikulum tingkat satuan pendidikan individual

maupun klasikal. Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan nilai

sikap dan minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang

terampil dan mandiri.

2) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan

keberagaman

3) penyampaian belajar dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan dan metode yang bervariasi.

4) sumber belajar tidak hanya guru , tetapi sumber belajar lainnya

yang memenuhi unsur edukatif.

5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi

e. Prinsip Pelaksanaan KTSP

Pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan

menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.20

19

Kunandar Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan

KTSP Dan Sukses Sertifikasi, hlm. 138 20

Kunandar, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan

KTSP Dan Sukses Sertifikasi,, hlm. 142

Page 33: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

22

1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan

dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang

berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus

mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta

memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara

bebas, dinamis dan menyenangkan.

2) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,

yaitu:

a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa,

b. Belajar untuk memahami dan menghayati,

c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain

e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui

proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat

pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan

sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta

didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan

pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,

kesosialan, dan moral.

4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik

dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,

terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia

mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan

daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa,

di depan memberikan contoh dan teladan).

5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi

strategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang

memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

Page 34: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

23

belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang

terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan

sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,

contoh dan teladan).

6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,

sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan

pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan

dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok

dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

f. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :21

1) Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum

disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat

menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik

Kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat

perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan

sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman

karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan

21

Kunandar Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan

KTSP Dan Sukses Sertifikasi,, hlm. 143

Page 35: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

24

pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman

hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat

keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan

dengan kebutuhan pengembangan daerah.

3) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan

kepentingan pembangunan daerah dan nasional agar berjalan

seimbang.

4) Tuntutan dunia kerja

Kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk

membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat

penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik

yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Kegiatan

pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi

peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai

kecakapan hidup.

5) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang

membawa masyarakat berbasis pengetahuan, dimana IPTEK sangat

berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus

terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan

IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.

Oleh karma itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan

kesinanambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu

Pengetahuan, teknologi, dan seni.

6) Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung

peningkatan iman dan taqwa serta ahklak mulia dengan tetap

memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.

Page 36: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

25

7) Dinamika perkembangan global

Kurikulum harus dibangun dan dikembangkan agar peserta

didik mampu terjun dan mampu bersaing secara global, serta

mampu berdampingan dengan bangsa lain.

8) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum dikembangkan untuk membangun karakter dan

wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting

bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam

bingkai NKRI.

9) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan

karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang

kelestarian keragaman budaya.

10) Kesetaraan jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan

yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

11) Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi,

tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

g. Standar Penilaian

Penilaian adalah proses sistematis pengumpulan informasi (angka,

deskripsi, verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk memberikan

keputusan terhadap kadar hasil kerja.22

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan

yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian

hasil belajar peserta didik.23

Penilaian pendidikan adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian

hasil belajar peserta didik.

22

Masnur Muslih, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, hlm. 78 23

E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru

dan Kepala Sekolah, hlm. 43

Page 37: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

26

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang

jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta

didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang

agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu

komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan.

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik

mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai

teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan

kemampuan peserta didik.

7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan.

9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari

segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.24

Teknik dan Instrumen Penilaian

1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik

penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau

kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

24

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang

Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 2

Page 38: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

27

2) Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

3) Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran

berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

4) Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat

berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.

5) Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi

persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang

dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai

dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah

menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai

dengan taraf perkembangan peserta didik.

6) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam

bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi,

konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.

7) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk

UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki

bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat

diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun.25

5. Hambatan Pembelajaran KTSP

Proses pembelajaran akan mencapai tujuannya jika memperhatikan

beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik antara

lain:26

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

peserta didik dan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor tersebut

meliputi faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis berkaitan

dengan kesehatan dan fungsi tubuh. Sedangkan faktor psikologis

meliputi

25

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang

Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 3 26

Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 19

Page 39: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

28

1) Kecerdasan peserta didik

Yaitu kemampuan psiko fisik dalam mereaksi atau

menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui cara yang tepat.

2) Motivasi

Motivasi adalah faktor yang mempengaruhi keefektifan

belajar peserta didik. motivasi peserta didik bisa dilihat dari

perasaan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas,

mempunyai sifat positif, adanya keingintahuan untuk mencapai

prestasi dan adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau

pengetahuan yang berguna bagi dirinya.

3) Minat

Secara sederhana minat adalah kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

4) Sikap

Adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang

relatif terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik

secara positif maupun negatif.

5) Bakat

Adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

mencapai tujuan dan keberhasilan disaat yang akan datang.

b. Faktor eksternal

Meliputi lingkungan sekolah, lingkungan sosial masyarakat dan

lingkungan keluarga. Hubungan yang harmonis antar peserta didik

dengan guru dapat mempengaruhi proses belajar mengajar seorang

peserta didik. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta

didik berperan penting dalam mempengaruhi belajar peserta didik.

Semakin baik lingkungan tempat tinggal peserta didik maka akan

berbanding lurus dengan peningkatan belajar peserta didik. Sedangkan

keluarga sebagai tempat tinggal pertama peserta didik akan berdampak

Page 40: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

29

pada aktifitas belajar peserta didik. Interaksi sesama keluarga akan

membantu peserta didik melakukan aktivitas belajar yang baik.

c. Faktor mata pelajaran

Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan

peserta didik. Begitu juga dengan metode yang digunakan guru sebagai

sarana untuk menyampaikan materi pelajaran harus disesuaikan

dengan kondisi peserta didik.

Kendala pembelajaran berbasis KTSP bisa meliputi beberapa

hal yaitu:27

a. Guru

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru

dalam proses belajar mengajar, setidaknya guru harus memiliki

beberapa kompetensi yang wajib dimiliki yaitu:

1) Kompetensi kepribadian guru yaitu kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

bijaksana, berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan

berakhlak mulia

2) Kemampuan pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta

didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran evaluasi dan

pengembangan peseta didik untuk mengaktualisasi berbagai

potensi yang mereka miliki.

3) Kompetensi profesional merupakan penguasaan terhadap materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup

penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan

substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan

terhadap struktur metodologi keilmuan

27 Ahmad Mutaqiin, “Problematika Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(Ktsp) Bagi Guru Biologi Di Mts Nurul Islam Clekatakan Kecamatan Pulosari Kabupaten

Pemalang”, Skripsi, (Semarang: Program Strata 1 IAIN Walisongo Semarang, 2010), hlm. 41

Page 41: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

30

4) Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan orang tua wali peserta didik

dan masayarakat sekitar.

b. Sarana prasarana

Sarana prasarana mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Kelengkapan sarana

prasarana akan lebih memudahkan guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran agar lebih kreatif dan menyenangkan. Sarana pendidikan

adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan

dan menunjang proses pendidikan.

c. Stockholder

Sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari

sistem yang lebih besar yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat

memiliki hubungan yang erat dalam mencapai tujuan sekolah atau

pendidikan secara efektif dan efisien. Adapun peranan dari masyarakat

antara lain:

1) Pemberi pertimbangan penentuan dan kebijakan pendidikan di

satuan pendidikan.

2) Pendukung baik secara finansial pemikiran maupun tenaga dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

3) Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas

penyelenggaraan pendidikan dalam satuan pendidikan.

d. Peserta didik

Sebagai subyek pendidikan peserta didik berperan penting

dalam suksesnya pendidikan. Oleh karena itu agar tidak terjadi

permasalahan dalam proses pembelajaran maka perlu adanya

penelaahan dan pengelolaan peserta didik. Hal ini berkaitan dengan

dasar perencanaan pembelajaran, cara penyampaian pelajaran dan

evaluasinya. Pengelolaan dimaksudkan adalah penataan dan

pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik

Page 42: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

31

mulai dari jam masuk dan jam pulang dari sekolah. Pengelolaan

tersebut bukan hanya pencatatan data melainkan meliputi aspek yang

lebih luas yang secara operasional dapat membantu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

e. Kepala sekolah

Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang

diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di

sekolah.28

Analisis tugas kepala sekolah mempunyai dua peranan yaitu

peranan administratif manajerial dan peranan dan peranan kedua

menekankan kepada kepemimpinan pengajaran. Namun peran sebagai

administratif manajerial lebih dominan dibanding peran

kepemimpinan pengajaran, untuk itu kepala sekolah minimal harus

menguasai lima keterampilan administrasi yang harus dimiliki

1) Keterampilan teknis, meliputi pengetahuan khusus dan keahlian

pada suatu kegiatan khusus yang berkaitan dengan fasilitas, yaitu

dalam cara penggunaan alat dan teknis pelaksanaan kegiatan.

2) Keterampilan hubungan manusia, berkaitan dengan kerjasama

dengan orang lain. Kemampuan untuk memberikan bantuan dan

bekerjasama dengan orang lain maupun kelompok untuk mencapai

tujuan organisasi.

3) Keterampilan membuat konsep, kemampuan untuk merangkum

menjadi satu bentuk gagasan atau ide-ide melihat organisasi

sebagai satu kesatuan secara keseluruhan situasi yang relevan

dengan organisasi itu.

4) Keterampilan pendidikan dan pengajaran, meliputi penguasaan

pengetahuan tentang belajar mengajar.

5) Keterampilan kognitif, meliputi kemampuan dan pengetahuan yang

bersifat intelektual.

28

Soebagyo Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT. Ardadizya

Jaya, 2005), hlm. 162

Page 43: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang

menekankan pada perolehan data asli atau natural conditional.1 Metode

penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah

dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

B. Fokus dan ruang lingkup

Sesuai dengan obyek kajian skripsi ini, maka penelitian ini adalah

penelitian lapangan atau field research, yakni penelitian yang dilakukan di

kancah atau medan terjadinya gejala-gejala yang diselidiki.2 Dalam hal ini

penelitian di fokuskan pada analisis pelaksanaan KTSP dalam pembelajaran

mata pelajaran matematika di MA Asy-syafi’iah Jatibarang - Brebes tentang

standar penilaian pendidikan

C. Data dan sumber data

Sumber data menyatakan dari mana data penelitian itu diperoleh. Dalam

penelitian kualitatif sumber data yang diperoleh berasal dari kata-kata atau

tindakan dan selebihnya merupakan data tambahan.

1. Data Primer

Data primer adalah data utama yang diperlukan dalam penelitian ini.

Data ini diperoleh melalui angket dan wawancara dengan Kepala Sekolah,

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan dengan Guru Matematika

di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2006), hlm. 16 2 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid. I, Cet. 39, (Yogyakarta : Andi, 2003), hlm.

10

Page 44: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

33

2. Data sekunder

Data ini merupakan data penunjang bagi penyusunan skripsi ini.

Data ini diperoleh dari data yang sudah ada seperti Silabus, RPP, Program

tahunan, program semesteran dan data-data mengenai peserta didik dan

guru di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang - Brebes.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, dalam

observasi yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.3

Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif moderat,

dalam hal ini penulis sebagai peneliti datang langsung ke tempat penelitian

dengan mengikuti serangkaian kegiatan yang dijadikan obyek penelitian

namun tidak seluruhnya.4 Data yang diperoleh dari observasi adalah data

tentang situasi umum obyek penelitian atau untuk mencari data yang

berhubungan dengan penelitian ini

Metode ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan KTSP secara

langsung keadaan umum di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes

2. Interview (Wawancara)

Interview adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana dua

orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.5 Interview dapat

dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak

yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan

penelitian. Pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam

proses tanya jawab itu, dan masing-masing pihak dapat menggunakan

saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar.6

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta,

2008), hlm.145 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, hlm.227

5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, (Yogyakarta : Andi, 2004), hlm. 217.

6 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, hlm. 218

Page 45: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

34

Dalam metode interview ini, penulis mengadakan wawancara

dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, dan

Guru matematika MA Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes untuk

mendapatkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, khususnya

tentang kendala dalam standar penilaian pendidikan.

Dalam hal ini penulis menggunakan jenis wawancara bebas

terpimpin, artinya wawancara berjalan dengan bebas tetapi masih

terpenuhi pokok persoalan penelitian.

3. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.7 Pada angket dengan

pertanyaan terbuka, angket berisi pertanyaan-pertanyaan atau

pernyataan pokok yang bisa dijawab atau direspon oleh responden

secara bebas. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan

jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.

Metode angket ini digunakan untuk memperoleh data yang

berhubungan dengan pelaksanaan standar penilaian dalam KTSP. Angket

yang dibuat peneliti diisi oleh kepala sekolah, wakasek kurikulum, guru,

dan peserta didik.

4. Studi dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data yang dikumpulkan dengan

teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-

data yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan angket

cenderung merupakan data primer atau data yang langsung didapat dari

pihak pertama.8 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan topik kajian yang berasal dari dokumen-dokumen MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang – Brebes seperti struktur pengelola, struktur

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, hlm. 142

8 Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003) hlm. 73

Page 46: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

35

organisasi, daftar pengajar, daftar kurikulum, tata tertib santri, daftar

peserta didik, tenaga pengajar, petugas TU, petugas perpustakaan, dan

pegawai sekolah, peraturan-peraturan, catatan, buku, kalender akademik,

silabus dan RPP. Selain itu metode ini juga digunakan untuk memperoleh

data mengenai sarana prasarana, struktur organisasi, dan segala sesuatu

yang berhubungan dengan penelitian ini.

E. Metode Analisis Data

Analisis data adalah salah satu langkah penting dalam rangka

memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan

menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik

yang tepat.9

Analisis data juga merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan

menyajikannya sebagai temuan bagi yang lain. Sedangkan untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya

mencari makna (meaning).10

Dalam hal ini penulis menggunakan teknis analisis deskriptif, kualitatif

yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan

bukan angka. Data yang berasal dari wawancara, angket, catatan lapangan,

dan dokumen, kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan

terhadap kenyataan atau realitas.11

Untuk itu dalam analisis ini penulis mendeskripsikan dan mencoba

mencari solusi tentang problematika pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Bagi Guru Matematika Di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang

– Brebes.

9 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Angkasa, 1993), hlm. 171

10 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi III, Cet. 7, (Yogyakarta : Rake

Sarashin, 1996), hlm. 104 11

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.

66

Page 47: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

36

F. Pengembangan Instrumen

1. Instrumen penilaian

Perangkat instrumen dalam penelitian ini berupa angket, pedoman

umum wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan pelaksanaan standar penilaian dalam KTSP di sekolah baik

yang dikenakan kepada guru, kepala sekolah, dan peserta didik

menggunakan angket.

- Kisi-kisi angket pelaksanaan standar penilaian dalam KTSP

Kisi-kisi ini digunakan untuk menyusun butir yang akan dapat

mengungkap pelaksanaan standar penilaian dalam KTSP di sekolah.

Angket ini ditujukan untuk kepala sekolah, kepala sekolah bidang

kurikulum, guru matematika dan peserta didik. Soal-soal pada angket

ini valid, hal ini karena dengan menggunakan validitas isi soal-soal

tersebut telah menunjukkan sampel atribut yang diukur mengenai

keterlaksanaan standar penilaian dalam KTSP.

1) untuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum

Tabel 1 kisi-kisi angket pelaksanaan standar penilaian untuk kepala

sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum

Komponen

Penilaian Indikator

Nomor

Butir

Jumlah

Butir

Pelaksanaan

penilaian

- menentukan KKM

- mengkoordinasi

jadwal pelaksanaan

ulangan/ujian

- menentukan kriteria

kenaikan kelas

1

2-6

3

1

2

1

Hasil penilaian - menentukan nilai

akhir

- melaporkan hasil

penilaian

4-5

7-8

2

2

Page 48: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

37

- menentukan

kelulusan peserta

didik

- menerbitkan SKHUN

- menerbitkan ijazah

9

10

11

1

1

1

2) untuk guru

Tabel 2 kisi-kisi angket pelaksanaan standar penilaian untuk guru

matematika

Komponen

Penilaian Indikator

Nomor

Butir

Jumlah

Butir

Prinsip

Penilaian

- sahih

- objektif

- adil

- terpadu

- terbuka

- menyeluruh dan

berkesinambungan

- sistematis

- beracuan kriteria

- akuntabel

1

2

4

5

6-8

9-13

14

15

16

1

1

1

1

3

5

1

1

1

Prosedur

penilaian

- membuat kunci

jawaban

- merencanakan

penilaian

- penilaian kepribadian

- menginformasikan

Hasil ulangan harian

- mengadakan remedial

3

17

18

19

20

1

1

1

1

1

Penilaian oleh - menginformasikan 21 1

Page 49: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

38

Pendidik rancangan dan

kriteria penilaian

- mengembangkan

indikator dan memilih

teknik penilaian

- mengembangkan

instrumen dan

pedoman penilaian

- mengolah hasil

penilaian

- Memanfaatkan hasil

penilaian

- melaporkan hasil

penilaian

22

23

24

25

26-27

1

1

1

1

2

3) untuk peserta didik

Tabel 3 kisi-kisi angket pelaksanaan standar penilaian untuk

peserta didik

Komponen

Penilaian Indikator

Nomor

Butir

Jumlah

Butir

Prinsip

Penilaian

- objektif

- terpadu

- terbuka

- menyeluruh dan

berkesinambungan

1

2

3-5

6-7

1

1

3

2

Prosedur

penilaian

- penilaian kepribadian

- menginformasikan

Hasil ulangan harian

- mengadakan remedial

8

9

10

1

1

1

Penilaian oleh - menginformasikan 11 1

Page 50: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

39

Pendidik rancangan dan

kriteria penilaian

2. Penilaian Instrumen

Berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat disusun angket

tentang keterlaksanaan standar penilaian dalam KTSP. Bentuk angket

untuk kepala sekolah, waka kurikulum, guru dan peserta didik berupa

pernyataan dengan empat pilihan : selalu (SL), sering (SR),

pernah (P), dan tidak pernah (TP).

Skor untuk jawaban SL, SR, P, TP butir favorable, berturut-turut

adalah 4, 3, 2, 1. Butir unfavorable, skor untuk jawaban SL, SR, P dan

TP berturut-turut adalah 1, 2, 3, 4. Skor maksimum adalah 100, dan

skor minimum 25.

3. Kriteria Penilaian

Skor ( 20 – 30 ) atau < 50 % → standar penilaian dalam KTSP belum

terlaksana

Skor ( 31 – 40 ) atau 50 % → standar penilaian dalam KTSP sudah

berjalan cukup baik

Skor ( 41 – 50 ) atau 75 % → standar penilaian dalam KTSP sudah

terlaksana dengan baik

Skor ( 51 – 60 ) atau > 75 % → standar penilaian dalam KTSP sudah

terlaksana dengan sangat baik .

Page 51: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah Jatibarang

Brebes

1. Letak geografis Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah Jatibarang

Brebes

Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah Jatibarang Brebes

terletak di Jalan Raya Timur Jatibarang – Slawi Desa Jatibarang Lor

Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.

2. Latar Belakang Historis Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah

Jatibarang Brebes

Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah berdiri tahun 1985, ketika

itu kondisi masyarakat setempat mengalami salah satu goncangan moral

yang sangat mengkhawatirkan, dengan terjadinya beberapa permasalahan

yang sangat perlu untuk mendapatkan perhatian masyarakat setempat.

Seperti dengan adanya kenakalan remaja yang semakin menjadi-jadi,

disamping itu kondisi masyarakat setempat pada waktu itu mengalami

degradasi di bidang kemajuan dalam berfikir untuk masa depan .

Kemunduran yang dialami masyarakat Jatibarang saat itu

mendorong hasrat dan minat dari masyarakat setempat untuk

meningkatkan taraf hidup mereka lewat jalur pendidikan, sebab

pendidikan waktu itu masih sebatas Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs.). Melihat kondisi masyarakat

Jatibarang yang religius maka terdorong untuk mendirikan Madrasah

Aliyah (MA) dibawah naungan Departemen Agama , sehingga dengan

dorongan para Ustad dan Ulama pada saat itu berdirilah MA. Asy-

syafi’iyah Jatibarang.

Page 52: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

41

MA. Asy-syafi’iyyah Jatibarang merupakan lembaga pendidikan di

bawah Yayasan Asy-syafi’iyyah Jatibarang Brebes yang mendapat

kepercayaan dan dukungan masyarakat di wilayah Kecamatan Jatibarang

Kabupaten Brebes untuk mengelola bidang pendidikan dan sosial. Tujuan

didirikannya Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah adalah untuk

membentuk pribadi muslim yang paripurna, yaitu pribadi muslim yang

menghayati, memahami, dan melaksanakan seluruh aspek ajaran Islam di

dalam seluruh hidup dan kehidupan peserta didiknya nanti ketika terjun

kemasyarakat. Dimana seluruh aspek ajaran agama Islam dapat tercermin

dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan kepada keikhlasan dan

Ridho Allah SWT.

Disamping tujuan umum seperti tersebut di atas ada beberapa tujuan

khusus sebagai cita – cita awal berdiri yaitu :

a. Menanamkan aqidah Islam.

b. Melatih ketaatan beribadah.

c. Membina akhlaqul karimah.

3. Visi dan Misi Madrasah Aliyah (MA) Asy-syafi’iyyah Jatibarang Brebes

a. Visi

Dalam rangka terwujudnya lingkungan masyarakat yang damai,

demokratis, berkeadilan, berdaya saing sehat, maju dan sejahtera maka

Madrasah Aliyah Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes merasa sangat

perlu menerapkan sistem pembelajaran terhadap peserta didiknya

mengacu pada visi pendidikan nasional yang telah ada dan

penggabungan visi Kementerian Agama “Ikhlas Beramal”. Untuk itu

visi yang diemban Madrasah Aliyah Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes

dengan cara pengembangan sebagai berikut:

1) Religius : beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah

2) Berkualitas : sehat jasmani, sehat rohani, disiplin, berilmu

pengetahuan, memiliki etos kerja yang baik dan

berjiwa seni

Page 53: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

42

3) Populis : berbuat berdasarkan hukum, cinta lingkungan dan

cinta tanah air

b. Misi

Agar dalam pelaksanaan pendidikan di Madrasah Aliyah Asy-

syafi’iyah Jatibarang Brebes sesuai dengan tujuan pendidikan Islam

dan sesuai tujuan pendidikan Nasional, maka misi yang diemban di

Madrasah Aliyah Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes, sebagai berikut:

1) Mengembangkan kualitas kehidupan serta meningkatkan harkat

dan martabat manusia melalui pembelajaran, pendidikan, dan

pemberdayaan bangsa yang berperspektif lokal, nasional, dan

global.

2) Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman bertaqwa dan

berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,

sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta

bertanggung jawab dalam ikut serta membangun masyarakat dan

melestarikan budaya bangsa.

3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif

berdaya saing sehat, berwawasan lingkungan yang berkelanjutan

dalam rangka memberdayakan masyarakat ekonomi lemah

menengah dan koperasi.

4. Struktur Organisasi

Madrasah Aliyah Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes adalah salah satu

dari sekian lembaga pendidikan dibawah yayasan. Kepemimpinan tertinggi

adalah ketua Yayasan Asy-syafi’iyah. Sedangkan dalam pengelolaan dan

pengembangan sekolah diserahkan sepenuhnya kepada kepala sekolah

sebagai orang yang bertanggung jawab.

Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan yang dilakukan kepala

sekolah dibantu oleh sejumlah guru yang mengisi pos wakil kepala

madrasah. Wakil kepala madrasah membantu kepala madrasah sesuai

dengan pembagian tugas yang sudah dipercayakan kepada mereka.

Page 54: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

43

Pembagian tersebut meliputi wakil kepala madrasah bidang kurikulum,

kesiswaan, sarpras dan humas. Seluruh administrasi sekolah dikelola oleh

TU yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu berkaitan dengan

data administrasi sekolah. Sebagai penyambung lidah antara wali murid

dan sekolah maka dibentuk komite sekolah sebagai wakil dari orang tua

murid.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan secara Umum KTSP

a. Hasil wawancara I

Wawancara pertama peneliti lakukan dengan Kepala Sekolah di MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes yang bernama Siti Aminah, S.Pd.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut :

P : Ini ada beberapa pertanyaan tentang mengenai kurikulum tingkat

satuan pendidikan yang pertama berkaitan dengan visi misi

sekolah, upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mewujudkan

terlaksananya visi dan misi tersebut?

K : Yang jelas untuk mencapai visi dan misi. Saya paparkan dulu

yang berkaitan dengan visi. Visi di MA Asy-syafi’iyah itu yang

pertama religius kemudian berkualitas dan populis. Religius di

sini bahwa pembelajaran di MA Asy-syafi’iyah ini satu

mengarah pada kualitas agama artinya supaya anak atau peserta

didik itu diharapkan mempunyai keimanan yang baik, bertakwa

atau adanya iman dan takwa pada Allah dan berakhlakul

karimah. Jadi diharapkan peserta didik MA lulus dari MA ini

mempunyai satu iman yang lebih kuat karena memiliki pedoman

ajaran agama yang punya nilai plus atau lebih. Kemudian

berkualitas, harapan berkualitas bahwa peserta didik atau peserta

didik MA itu mempunyai satu mutu secara akademik tidak

tertinggal dengan sekolah-sekolah lainnya. Ya.. untuk akademik

barang kali untuk tolak ukur yang mudah atau yang gampang

Page 55: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

44

peserta didik itu lulus bisa hasil yang memuaskan. Ya… dengan

nilai yang baik, biasanya kalau sekarang kan walaupun

kebenarannya tidak mutlak seratus persen tolak ukurnya ada pada

ujian nasional. Kemudian populis, populis itu diharapkan peserta

didik atau peserta didik lulus dari MA ini mempunyai satu

kemampuan kemandirian untuk hidup di masyarakat, bisa

beradaptasi. Jadi ilmu yang didapat dari MA secara teori itu bisa

diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Walaupun itu melalui

satu proses yang panjang… yah.. atau tidak seperti membalikkan

tangan itu ada satu prosesinya itu, dan upaya dari kami seluruh

komponen yang ada di MA Asy-syafi’iyah ini yang pertama,

jelas berarti harus ada satu pedoman. Di sini kita menggunakan

kurikulum KTSP. Nah, itu dari komponen-komponen yang ada

baik dewan guru, staf karyawan TU itu semuanya mendukung ke

arah berhasilnya visi dan misi MA Asy-syafi’iyah tersebut. Saya

kira itu

P : Kemudian hambatan-hambatan apa sajakah yang dialami sekolah

dalam melaksanakan visi dan misi tersebut?

K : Ya.. untuk hambatan sebetulnya setiap rencana, setiap program

itu selalu aja ada, tetapi bagi kami hal itu bisa diatasi karena yang

terpenting ketika membuat satu visi dan misi itu kan sudah ada

satu program yang diajukan dari bawah artinya dari dewan guru

dan karyawannya yang dituangkan kemudian melalui satu

pertemuan atau rapat secara intern dari waka-waka nah itu.

Hambatannya yang ada kadang ada yang mendukung seratus

persen ada yang tidak. Tapi bagi guru yang memang betul-betul

merasa memiliki dan ingin memajukan MA ini kami yakin, yaitu

akan selalu mendorong tercapai atau memberikan satu motivasi

untuk mencapai visi dan misi di MA ini. Saya kira itu.

P : Berkaitan dengan KTSP, sejak kapan sekolah menerapkan KTSP?

Page 56: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

45

K : Di MA untuk KTSP ini walaupun pelaksanaan belum mutlak

seratus persen, sudah kami mulai dari ajaran tahun 2007/2008.

jadi mulai tahun 2007

P : Bagaimana pelaksanaan KTSP di MA Asy-syafi’iyah jatibarang?

K : Nah untuk pelaksanaan KTSP. KTSP itu sendiri kan kurikulum

tingkat satuan pendidikan, berarti secara otonomi kurikulum itu

mencerminkan satu karakter atau mencerminkan satu gambaran

yang ada di MA. Nah, bagaimana pelaksanaannya ya… untuk

pelaksanaan KTSP itu ya secara bertahap walaupun awal dalam

pelaksanaan itu mengalami satu satu kendala karena dari

kurikulum yang diterapkan mulai 84, 94 kemudian suplemen 99

kemudian KBK dan seterusnya. Untuk KTSP ya… kalau toh ada

hambatan itu satu hal yang wajar hanya saja ya kami tetap

menyikapi dan mengambil satu solusi itu.

P : Kemudian apa saja persiapan yang dilakukan pihak sekolah dalam

melaksanakan KTSP bu?

K : Dalam melaksanakan KTSP pihak sekolah atau satuan pendidikan

itu ya sebagaimana mestinya. Setiap guru itu kan punya satu

tanggung jawab karena di dalam KTSP sendiri itu kan

merupakan satu pedoman atau ya merupakan satu pedoman atau

kah sebagai kebijakan untuk melaksanakan program yang ada di

MA ini terutama yang berkaitan dengan KBM. Setiap guru jelas

membuat satu silabus kemudian RPP itu biasanya kami

persiapkan sebelum tahun ajaran baru, itu sudah ada satu

pembinaan dari pengawas Departemen Agama maupun

pembinaan dari kepala sekolah maupun dari kurikulum dari

pihak kurikulum sendiri.

P : Kemudian bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

dengan KTSP?

K : Untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan KTSP. Ya,

alhamdulillah sudah berjalan dengan lancar walaupun di sana-

Page 57: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

46

sini masih banyak kekurangan karena nantinya untuk

pembelajaran KTSP kemudian yang sekarang lebih cenderung

dengan berbasis karakter itu, ya, mengalami satu proses, artinya

itu tidak bisa langsung dalam waktu singkat terselesaikan tapi

meng… melalui satu proses dan pembenahan-pembenahan secara

bertahap. yang jelas intinya alhamdulillah bisa berjalan dengan

lancar.

P : Kemudian adakah kendala dalam pelaksanaan KTSP?

K : Yang jelas setiap program pasti selalu aja ada kendala, ada

permasalahan apalagi awal ketika KTSP baru digulirkan. Ya

kami jelas harus artinya jelas dari dewan guru maupun yang

lainnya karena saat itu merupakan satu barang baru. Ya satu hal

yang baru berarti kita harus banyak belajar, kalau tidak seperti itu

sampai hari ini pun kendala selalu ada. Jadi yang namanya

kendala atau hambatan itu ya baik itu dulu kurikulum 94 maupun

KBK dimana pada waktu itu selalu ada kendala seperti tadi yang

dikatakan hambatannya apa? ya hambatannya kadang ada juga

guru yang ya walaupun persentasenya itu tidak banyak atau kecil

tetapi kalau dibiarkan itu akan menghambat, artinya akan

menjadi satu batu sandungan bagi sekolah itu sendiri. Yang jelas

bagi kami itu untuk mencapai visi maupun misi sekolah ini

adanya satu kesatuan bahasa ketika mengajak para peserta didik

karena para peserta didik pun harus diajak karena di dalam ini,

apa? satu proses pembelajaran bukan hanya guru saja bukan

hanya kepala sekolah saja, tetapi adanya satu interaksi antara

peserta didik dan guru supaya secara administrasi, implementasi

dapat berjalan dengan lancar. Itu saja.

Page 58: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

47

b. Hasil wawancara II

Wawancara kedua peneliti lakukan dengan Wakasek Kurikulum di

MA Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes yang bernama Suhani, SS.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut :

P : Berkaitan dengan visi dan misi sekolah, upaya apa saja yang

dilakukan untuk mewujudkan terlaksananya visi dan misi

tersebut?

WK : Yang pertama saya bacakan visinya dulu ya mas, supaya nanti

lebih jelas. Ya itu terwujudnya generasi islam yang religius,

berkualitas dan populis. Ya di sini ada indikator mas,

terwujudnya generasi islam yang bertakwa dan berakhlakul

karimah. Usahanya antara lain, di sini ada semacam

ekstrakurikuler yaitu tentang khitobah, kemudian ada juga di

sini selain dari pelajaran umum yaitu mengenai fikih, akidah

akhlak, ya yang berhubungan dengan religius, kemudian al-

Quran hadis, di sini ada pembelajaran kitab kuning, mas. Untuk

yang berhubungan dengan religius ya. Kemudian yang

berhubungan dengan berkualitas artinya peserta didik-peserta

didik itu supaya mampu bersaing setelah lulus dari sini, untuk

yang berhubungan dengan kognitif di sini khususnya kelas III

yang mau lulus itu ada jam tambahan., kemarin sudah dimulai

pada bulan september, oktober, desember. Kemudian nanti

setelah semesteran nanti dilanjutkan sampai mau ujian, sekitar

bulan april ujiannya. Ini yang berhubungan dengan kualitas,

juga ada semacam belajar kelompok dari masing-masing

peserta didik, kemudian gurunya memandu ke tempat

kelompok belajar itu berada. Kemudian yang berhubungan

dengan populis di sini selalu mengedepankan akhlaqul

karimah. Sehingga dari segi tujuan ya mas.. sehingga akan

terwujud generasi islam ya, yang sehat jasmani rohani

kemudian memiliki etos kerja tinggi, berjiwa seni kemudian

Page 59: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

48

cinta tanah air dan lingkungan juga tidak kalah pentingnya

adalah berakhlakul karimah memberi contoh, jadi dianj…

diwajibkan apa itu semacam.. misi dan misi itu apa ya..

mengedepankan akhlak karimah dalam bermasyarakat sehingga

secara tidak langsung akan tahu itu anak sekolah di mana

sehingga apa mas, sekolah ini lebih dikenal oleh masyarakat,

tidak seperti pada awal berdirinya. Jadi sekitar 5 tahun yang

lalu itu masih bertanya-tanya masalah Aliyah Asy-syafi’iyah

itu gimana si? Tapi mudah-mudahan setelah ini kemudian

setelah adanya KTSP juga ini semakin dipentingkan dalam

praktek penerapan pembelajaran. Sehingga maka, sehingga

akan terwujud sesuai dengan visinya Madrasah Aliyah Asy-

syafi’iyah. Kemudian misinya ya mas, misi ini mencerdaskan

kehidupan bangsa seperti yang sudah kita tahu semua ya mas,..

kemudian mengembangkan kualitas, kualitas disini tadi sudah

saya kasih contoh yaitu dalam bidang pembelajaran ya mas,

tadi. Adanya tambahan jam untuk kelas III, kemudian dalam

bidang pendidikan berarti mengedepankan akhlak karimah

supaya bisa dicontoh dalam masyarakat apalagi nanti anak-

anak yang lulus itu kan akan mengarungi era globalisasi ya

mas… dimana berakhlakul karimah lebih dikedepankan yah.

Sehingga tidak mengecewakan terutama guru-gurunya sini

merasa kecewa karena lulusannya itu tidak sesuai dengan garis-

garis yang ditetapkan dalam visi dan misi madrasah asy-

syafi’iyah jatibarang ini. Itu mungkin yang berhubungan

dengan visi dan misi ya.

P : Kemudian untuk hambatan-hambatan yang dialami sekolah

dalam melaksanakan visi dan misi tersebut seperti apa?

WK : Hambatannya dalam hal religius, jadi peserta didik yang masuk

kesini meskipun kebanyakan apa mas… dari madrasah MTs.

Madrasah Tsanawiyah jadi ya yang namanya hubungan dengan

Page 60: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

49

tuhan ya mas, biasanya dalam hal sholat meskipun tamatan dari

MTs kebanyakan solatnya itu ya tidak sempurnalah, artinya

lima waktu kadang-kadang ditemui ada yang satu sehari

semalam ya itulah hambatan atau tantangan bagi guru-guru sini

bagaimana supaya kewajiban terhadap Allah itu bisa terlaksana

dengan baik atau melalui maidhoh, nasehat dalam kelas atau

mungkin mengundang mubaligh dan lain sebagainya. Ini

hambatan-hambatan religius. Kemudian dalam hal berkualitas.

Disini bahwa tidak memungkiri adanya bahwa anak-anak yang

masuk sini biasanya NEM-nya rendah ya mas, kalau NEM-nya

yang sudah tinggi kan biasanya anak langsung memilih pada

sekolah yang lebih favorit ya mas, ya di sinilah tantangannya

bagai mana dengan NEM yang rendah bisa memperoleh output

yang berkualitas yaitu dengan berbagai cara pembelajaran yang

sudah dimiliki oleh guru sehingga bisa menciptakan lulusan.

Kaya kemarin hampir seratus persen lulusan dari ini walaupun

berasal dari NEM-NEM yang rendah. Kemudian yang ketiga,

populis ya mas, tujuan populis kami disini juga sudah berbagai

cara dialami melalui akhlak karimah. Melalui lewat..

apa…masjid dan mushola memberikan pengumuman bahwa di

jatibarang itu ada Aliyah setingkat SMA yang bisa bersaing

dengan SMA negeri maupun swasta. Ini yang berhubungan

dengan hambatan ya mas.. kemudian yang berikutnya?

P : Yang berikutnya berkaitan dengan KTSP sejak kapan sekolah

menerapkan KTSP?

WK : Jadi sejak dicetuskannya sekolah-sekolah itu menggunakan

KTSP ya? Sekitar tahun 2006 jadi setelah KBK mengalami

ketidak suksesan. Saya katakan tidak sukses karena tidak

begitu, yang baik itu yang namanya perubahan kurikulum

sepuluh tahun baru ada perubahan tapi ini baru 2005, 2006,

2004 KBK dan 2006 langsung KTSP. KTSP itu berasal dari

Page 61: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

50

yang menentukan itu sekolah sendiri. Jadi sekolah ini mau

dibawa kemana, ketentuan nilai dari sekian- sekian mata

pelajaran yang ada itu ditentukan oleh guru kemudian

dimusyawarahkan itu mengenai berkaitan dengan kapan dan

bagaimana penerapan KTSP.

P : Kemudian apa saja persiapan yang dilakukan pihak sekolah

dalam melaksanakan KTSP?

WK : Ya, persiapan yang dilakukan yang pertama ya mas? Kita

mengirimkan guru-guru untuk mengikuti penataran, pelatihan

baik tingkat kabupaten maupun propinsi. Selain itu dari pihak

pengawas juga selalu menekankan kepada kita untuk

menerapkan KTSP yang sebaik mungkin terutama dalam

pembuatan RPP-nya. Jadi, apalagi sekarang itu RPP-nya sudah

berkarakter. Kami juga disini begitu ada perubahan dalam hal

isi dari pada KTSP yaitu terutama yang menyangkut dengan

pembelajaran, kami selalu mengikuti perkembangan perubahan

yang ada sehingga ketika diterapkan dalam sekolah tidak

mengalami ketinggalan. Yaitu tadi mengirimkan, apa,

pelatihan, jadi mengundang narasumber yang berkaitan dengan

KTSP seperti bulan yang lalu. Jadi kami mengundang nara

sumber yang berkaitan dengan KTSP. Kemudian setelah itu

diikuti dengan silabus kemudian berikutnya setelah semesteran

itu nanti RPP. Jadi yang intinya bagaimana KTSP itu bisa

terlaksana, diterapkan dengan baik sama peserta didik, peserta

didik bisa menerapkan materi, bisa mencerna materi, bisa

memahami sehingga harapan kita mencerdaskan terwujudnya

generasi-generasi islam yang religius seperti itu bisa sesuai

harapan kita yaitu Madrasah Aliyah Asy-syafi’iyah

P : Kemudian untuk yang terakhir, dalam melaksanakan KTSP itu

apakah ada kendala-kendalanya?

Page 62: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

51

WK : Oya kendalanya ya mas? Dalam menjalankan KTSP kadang-

kadang disamping kita sudah punya metode-metodenya

misalnya khusus kami itu ya mungkin di sekolah lain tidak tahu

tapi mudah-mudahan sama. Kadang-kadang sudah pelatihan

tapi ketika menerapkan metode, strategi dari hasil pelatihan itu

kembali ke ceramah jadi ya kaya gitu. Tapi kami berusaha

dengan model pembelajaran terbaru, apa namanya itu mas?

PAIKEM dan anak-anak senang, merasa gembira bisa bermain

di ruang. Saya pun pernah melakukannya itu dan hasilnya

bagus ketika saya adakan ulangan dari materi yang ada yang

lewat PAIKEM itu, apa? hasilnya sangat memuaskan dan saya

punya filenya barang kali mau membaca. Jadi sistem

permainan pakai bola berputar yang lain juga begitu. Jadi tidak

lain adalah agar KTSP itu bisa sesuai dengan yang diharapkan

khususnya sekolah ini, bisa mengangkat keprofesionalan guru

apalagi yang sudah itu? Sertifikasi ya mas/ dituntut harus

empat belas kompeten salah satunya RPP dan sebagainya.

Kemudian dalam pembuatan RPP jaga ada perubahan baru

tidak seperti tahun 84 kemudian 2004. jadi, 2006 itu sudah

berkembang begitu pesat mengenai cara penerapan KTSP. Di

sekolah ini tidak kalah dengan sekolah yang lain.

c. Hasil wawancara III

Wawancara ketiga peneliti lakukan dengan guru matematika di MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes yang bernama Irawan, S.Pd.I.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut :

P : Menurut pemahaman bapak, apa yang dimaksud dengan KTSP

atau kurikulum tingkat satuan pendidikan ?

G : Menurut saya yang dinamakan KTSP atau kurikulum tingkat

satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun

Page 63: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

52

dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau

lembaga pendidikan. Dalam hal ini adalah sekolah atau madrasah

P : Untuk pertanyaan yang selanjutnya, apa perbedaan yang

mendasar dari kurikulum sebelumnya?

G : Perbedaan yang paling mencolok pada antara KTSP dan

kurikulum sebelumnya atau KBK ada. Sebetulnya sama baik

KBK atau KTSP lebih mengarah kepada keaktifan peserta didik.

Cuma untuk KTSP adalah kurikulum tersebut ditentukan oleh

lembaga pendidikan tersebut, dengan mencakup kepada standar

isi dan standar kompetensi lulusan. Tapi intinya adalah sama

masing-masing KBK lebih dituntut untuk lebih mengarah kepada

keaktifan peserta didik.

P : Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP,

bahwa perencanaan pembelajaran mempunyai peran yang

penting dalam proses pembelajaran nantinya, apakah ada kendala

yang bapak alami dalam menjabarkan standar kompetensi

menjadi silabus?

G : Dengan adanya keanekaragaman yang terdapat pada peserta

didik, kami cukup mengalami kendala dalam standar kompetensi

menjadi silabus. Karena dalam keanekaragaman peserta didik

yang ada di lembaga pendidikan dalam hal ini adalah Madrasah

Aliyah Asy-syafi’iyah Jatibarang tentunya yaitu lebih masing-

masing peserta didik atau masing-masing pengajar (mohon

maaf), itu harus menyesuaikan dengan kondisi peserta didik yang

ada di lingkungan lembaga tersebut. Mungkin kendalanya hanya

itu saja.

P : Selanjutnya proses pembelajaran seperti apa yang diharapkan

oleh KTSP yang bapak/ibu ketahui?

G : Menurut saya untuk proses pembelajaran diharapkan dengan

adanya kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah proses

pembelajaran yang mengutamakan kepada keaktifan peserta

Page 64: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

53

didik dalam hal ini adalah guru hanya sebagai fasilitator dan

selebihnya untuk proses kegiatan pembelajaran adalah dituntut

peserta didik lebih aktif. Itu menurut saya.

P : Terus apakah proses pembelajaran yang terjadi sudah sesuai

dengan silabus?

G : Untuk proses pembelajaran tentunya harus sesuai dengan silabus

karena silabus adalah sebagai acuan dalam kita atau pendidik

melakukan suatu pembelajaran karena di dalam silabus terdapat

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan itu adalah

untuk mengembangkan potensi peserta didik. Jadi tentunya harus

sesuai dengan silabus.

P : Kemudian metode apa yang biasanya anda terapkan di kelas?

G : Untuk pelajaran matematika, karena kurikulumnya adalah KTSP

tentunya agak sedikit berbeda. Untuk saya mengajar matematika

di kelas, itu yang saya terapkan adalah metodenya adalah satu,

tanya jawab yang jelas. Kedua, diskusi kelas. Dan yang ketiga

adalah mengenai strategi pembelajaran yang sering saya pakai

adalah TPS atau think pare share.

P : Kemudian siapakah yang membuat silabus?

G : Untuk silabus seharusnya adalah pendidik tapi untuk karena

pemahaman yang apa ya? yang kurang tentang silabus maka

disini hanya kami untuk pendidik hanya merenovasi atau

menerapkan silabus yang sudah ada diterapkan dengan yang

lebih efisien.

P : Bagaimana peran guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran?

G : Kaitannya dengan KTSP peran guru dalam pembelajaran adalah

sebagai fasilitator karena guru ini hanya sebagai penengah atau

fasilitator hanya menyediakan sedangkan selebihnya seperti yang

sudah saya katakan tadi adalah peserta didik dituntut yang lebih

aktif.

Page 65: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

54

P : Apakah anda sudah bisa menguasai kelas pada saat pembelajaran?

G : Tentunya setiap pendidik atau pengajar harus bisa menguasai

kelas karena apabila seorang pendidik tidak menguasai kelas

maka materi yang disampaikan oleh pendidik atau pengajar

tentunya tidak dapat diserap baik oleh peserta didik.

P : Kemudian apakah peserta didik anda ajak untuk aktif dalam

proses pembelajaran?

G : Tentunya harus aktif jadi dengan adanya metode tanya jawab dan

diskusi disitu dituntut agar peserta yang dulunya tidak aktif

dituntut untuk aktif. Makanya, metode yang diterapkan adalah

lebih kepada tanya jawab dan diskusi.

P : Apa problem yang anda temukan dalam usaha mengaktifkan

peserta didik?

G : Masalah atau problem yang… khususnya yang saya temukan

dalam pembelajaran di sekolah ini adalah masih ada sebagian

peserta didik yang kurang aktif. Hal ini dikarenakan dengan

adanya beraneka macam peserta didik yang ada dikalangan

daerah, misalnya. Sehingga pengetahuan dari masing-masing

peserta didik berbeda. Ada yang pandai, ada yang sedang, atau

mungkin bahkan kurang pandai sehingga dalam proses untuk

mengaktifkan peserta didik tentunya kita mengalami kendala,

tentunya pada peserta didik yang kurang pandai. Itu..

2. Pelaksanaan Penilaian dalam KTSP

a. Hasil wawancara I

Wawancara pertama peneliti lakukan dengan Kepala Sekolah di MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes yang bernama Siti Aminah, S.Pd.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut :

P : Kemudian bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik?

K : Menilai keberhasilan peserta didik itu sebetulnya secara…secara

mapel artinya kan sudah ada tolak ukur penilaian atau evaluasi

Page 66: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

55

tapi ini secara global penilaian peserta didik itu bisa dinilai secara

kualitas maupun kuantitas. Nah kalau secara kualitas mutu berarti

dari output atau dari lulusan peserta didik itu bisa berkiprah

dalam masyarakat atau tidak. nah, secara akademik itu bisa

dilihat dari nilai raport atau laporan hasil belajar. Nah, disitu pada

nilai raport itu akan mencerminkan atau akan mencerminkan

keberhasilan peserta didik secara nominal angka. Saya kira itu.

P : Kemudian bagaimana kebijakan sekolah terkait penilaian?

K : Nah, untuk kebijakan sekolah itu ada beberapa kriteria yang

dianut, bahwa untuk secara akademik itu anak bisa dikatakan

naik atau tinggal kelas, itu kan sudah ada aturan-aturannya di

dalam keputusan kepala madrasah yang salah satu diantaranya

bahwa anak itu bisa dikatakan naik dengan nilai tuntas yang

pertama berakhlakul karimah, artinya tetap kita tidak

mengesampingkan akhlak itu tetap jadi tolak ukur. kemudian

nilai pelajaran bahwa anak itu tuntas bila nilai di raport itu

maksimalnya, maksimalnya itu hanya memiliki nilai kurang atau

yang belum tuntas itu tiga. Lebih dari itu berarti kan anak itu bisa

dikatakan tidak naik kelas kemudian untuk kelas XI ke XII itu

juga penjurusan mapel yang bisa dijadikan jurusan itu harus

tuntas. Saya kira itu. Itu sudah tertuang dalam KTSP.

P : Kemudian apakah ada perbedaan teknik penilaian sebelum KTSP

dan sesudah KTSP?

K : Untuk penilaian sebelum KTSP itu, contoh seperti kurikulum itu

kan ada beberapa penilaian yang menggunakan nilai p + q

kemudian r dibagi 5. sebetulnya dalam penilaian itu ya bisa

dikatakan sama bisa juga tidak hanya perbedaan ya yang sering

muncul dulu sebelum menggunakan KTSP kan kita seperti

kurikulum 94 kan tidak menggunakan istilah kognitif,

psikomotorik dan afektif. Sekarang ada ranah seperti itu

Page 67: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

56

walaupun di KBK ada seperti itu. Tetapi untuk di KTSP kan

lebih, lebih spesifik artinya lebih menyarankan seperti itu.

P : Kemudian apakah pernah ada diklat guru terkait kurikulum

tingkat satuan pendidikan dan penilaian dalam KTSP?

K : Yang jelas untuk diklat guru baik tingkat kabupaten maupun

tingkat propinsi, guru-guru kami sering mengikuti bahkan saya

pribadi sebagai kepala madrasah udah sering mengikuti

workshop atau pelatihan baik yang KTSP, baik pembinaan

kepala madrasah, maupun diklat bidang study itu tingkat

propinsi, itu sudah sering kami ikuti dan untuk mapel-mapel

yang lainnya juga alhamdulillah diberi kepercayaan oleh DEPAG

atau yang sekarang KEMENAG itu sudah beberapa guru baik

guru agama maupun umum itu sudah hampir sembilan puluh

persen sudah pernah mengikuti itu, semua diklat yang berkaitan

KTSP.

P : Kemudian bagaimana teknik dalam melaksanakan penilaian hasil

belajar peserta didik?

K : Nah, untuk teknik itu bervariasi. Dalam penilaian itu kami

serahkan kepada guru, artinya guru mapel sesuai dengan juklak

atau juklis yang ada. Nah itu teknik penilaiannya seperti itu.

Yang nantinya arah muarah kan sama bahwa peserta didik itu

akan mendapatkan nilai secara kognitif, psikomotorik maupun

afektif. Itu bervariasi, masing-masing guru memiliki satu

penilaian yang berbeda-beda. Jelas kalau dalam teknik tes atau

evaluasi itu kan ada yang menggunakan essay, ada yang

menggunakan subjektif, ada yang menggunakan problem

masalah, ada yang menggunakan ya itu lain-lain lah. tiap guru

bisa ber variasi tapi punya satu arah tujuan yang sama. Saya kira

itu.

P : Kemudian bagaimana pelaksanaan evaluasi keberhasilan peserta

didik?

Page 68: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

57

K : Evaluasi atau penilaian peserta didik tadi sudah disebutkan

bagaimana menilai keberhasilan peseta didik bahwa keberhasilan

peseta didik sudah saya jelaskan bisa dilihat dari secara kualitas

maupun kuantitas. Kalau kualitas mutu itu bisa ketika prosessing

tahu ketika anak itu sudah lulus tetapi secara kuantitas yang

secara nominal atau secara nilai itu kan bisa dilihat dari nilai

hasil evaluasi belajar yang tertuang dalam nilai raport. Itu seperti

itu

P : Kemudian bagaimana evaluasi pembelajaran tiap semester atau

tiap tahun pelajaran untuk satu sekolah?

K : Nah, untuk evaluasi pembelajaran itu kan ada dimulai dari

ulangan harian selesai per subbab atau sub bahasan itu yang

diselenggarakan guru masing-masing mapel. Tetapi kalau yang

secara serempak ada istilah MID semester kemudian ada tes

semester, MID semester I, MID semester II, semester I, semester

II. Itu masing-masing peserta didik mengikuti seperti itu. Kalau

ulangan harian tidak serempak tapi masing-masing guru atau

pengampu itu bisa mengatur sendiri setelah-setelah satu pokok

bahasan atau dua pokok bahasan itu terselesaikan atau kan saat

terjadi KBM atau yang sering kita sebut evaluasi proses ketika

proses pembelajaran berlangsung.

b. Hasil wawancara II

Wawancara kedua peneliti lakukan dengan Wakasek Kurikulum di

MA Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes yang bernama Suhani, SS.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut :

P : Kemudian untuk mengukur keberhasilan, bagaimana cara

menilai keberhasilan peserta didik?

WK : Untuk mengukur keberhasilan, kami bersama yayasan

kemudian dalam khususnya dalam pendidikan dalam bidang

kurikulum kemudian kepala sekolah, dewan guru dan

Page 69: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

58

semuanya stake holder dalam sekolah Aliyah Asy-syafi’iyah

itu bersama-sama tiap materi selesai ya mas? Itu kita adakan uji

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik

dalam menyerap materi yang disampaikan, disini ada tiga, jadi

tiga yang diterapkan disini itu, tiga kali ulangan harian,

kemudian tugasnya juga tiga kali selama satu semester, MID

semester juga ada, ini untuk mengukur kemampuan peserta

didik, kemudian yang terakhir semester. Dari nilai-nilai yang

ada itu, tiga kali nilai ulangan harian, tiga kali nilai apa mas?

Tugas, itu dibagi dua. Jadi misalnya tiga kali rata-ratanya

sembilan, tugasnya mungkin nanti dibagi dua, itu termasuk

ulangan harian. Jadi masuknya satu komponen. Kemudian

nanti karena ada berbagai macam rumus untuk menentukan

kemampuan peserta didik itu yang saya pakai ya itu. Jadi nilai

ulangan harian ditambah dua kali apa? ulangan semesteran

dibagi tiga, nanti akan ketemu kemampuan peserta didik, disitu

berapa nilainya. Sesuai dengan kriteria ketuntasan nggak mas?.

Misalnya untuk saya mapel bahasa inggris kelas satu,

ketuntasan kelas satu 7,3 tetapi setelah direng-reng dari sekian

selama satu tahun atau semester, misalnya hanya 69 kan berarti

belum mencukupi. Hla itu diadakan remedial. Kemudian

ulangan harian juga ada mas? Jadi tetep diremidi sampai anak

itu dapat nilai misalnya KKM 7,3, ya harus paling nggak 8 atau

75 itu supaya memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimal)

P : Kemudian mengenai kebijakan sekolah itu terkait dengan

penilaian itu seperti apa?

WK : Ya kebijakan ini diserahkan kepada guru masing-masing ketika

mau menentukan KKMnya mas? Karena tiap mapel kan beda,

tingkat kesulitannya beda jadi kami dari bagian kepala sekolah

dan wali apa? kurikulum menerima setelah terkumpul semua

apa? dalam rapat kami lemparkan kembali, “ini sudah yakin

Page 70: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

59

KKMnya sekian?” Kalau pun misalnya guru yang

bersangkutan “ya udah pak, segitu kalau ditingkatkan lagi

melihat nilai-nilai ulangan hariannya di bawah standar”

misalnya itu ya mas? Apalagi ketika semesteran. Jadi

diserahkan pada guru yang bersangkutan.

P : Kemudian apakah ada kesamaan teknik penilaian setelah KTSP

dan sebelum KTSP dilaksanakan?

WK : Kalau penilaian itu tergantung jenisnya karena ada penilaian

performance, misalnya berhubungan dengan psikomotorik.

Berdrama, membuat drama misalnya guru bahasa atau guru IPS

membuat drama kan bisa, misalnya perang diponegoro dibuat

drama dinilaikan bisa, itu tekniknya. Kemudian juga selain itu

misalnya apalagi yang berhubungan dengan penilaian, sistem

penilaian yang dngan kognitif berarti ya itu tadi ulangan harian.

jadi dengan jadi adanya istem kognitif kemudian psikomotorik,

afektif itu setelah KBK kesini mas? Kalau sebelumnya nggak

ada, jadi perbedaannya itu lebih dijabarkan, dirinci, ini yang

bagian khusus berfikir, kemudian yang hubungannya dengan

keaktifan peserta didik, kemudian yang ketiga itu afektif kalo

itu dengan sikap mas? Ketika guru ngajar sikap peserta didik

diperhitungkan, sikap peserta didik itu juga gimana? Kemudian

dikasih tugas nggak mengerjakan itu berati kan tidak memberi

respek, rasa hormat perhatian sama guru, itu masuk dalam

afektif. Itu mas? Jadi ada perbedaannya.

P : Kemudian apakah pernah ada diklat guru mengenai penilaian

tersebut dalam KTSP?

WK : Pernah, jadi meskipun sudah tahu kadang-kadang kan ada

format baru ya mas? Sistem penilaian. Nah, sperti yang saya

bawa ini format seperti ini, format ini bentuknya tabel,

indikator penilaiaanya apa? tekniknya, tes lisan apa tulisan,

bentuknya misalnya kalimat tumpang, apa pelafalan, apa

Page 71: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

60

pilgan, apa essay, nah ini bentuk catatan buir soalnya. Nah ini

berarti ada yang bentuk lain mas? Ini saya contohkan seperti

ini. Kemudian yang dapatkan baru lagi itu gini. Jadi misalnya

bentuk dan bagiannya tugas mandiri, tugas kelompok.

Kemudian yang lebih jauh lagi tugas terstruktur, tidak

terstruktur.

P : Kemudian bagaimana evaluasi pembelajaran tiap semester atau

tiap tahun pelajaran untuk satu sekolah?

WK : Satu sekolah dalam satu semester biasanya kita rapatkan seperti

kemarin, dari masing-masing guru melaporkan sesuai dengan

KKM belum, kalau misalnya belum sesuai, misalnya dari

delapan belas guru, yang ada sesuai KKM enam belas berarti

hampir berapa persen ya? kemudian yang belum bagaimana

guru itu meningkatkan dirinya sendiri dalam menjelaskan

kepada anak dengan berbagai macam metode, kemudian

strategi bagi pembelajaran sehingga nanti bisa mencapai apa

yang kita harapkan. Itu untuk mengenai apa? evaluasi

pembelajaran tetap ada evaluasi dari masing-masing guru.

Selain itu, mengenai nilai juga disampaikan keluhan-

keluhannya dalam menghadapi anak, anak yang pintar gimana,

anak yang bodoh gimana. Ketika kita adakan ulangan misalnya

tiga puluh peserta didik yang nilainya kecil, nah, yang paling

kecil diadakan bimbingan khusus, yang sedang kita adakan

ulangan sama-sama, yang lebih kecil kita panggil diarahkan

sehingga bisa mencapai evaluasi yang memuaskan.

c. Hasil wawancara III

Wawancara ketiga peneliti lakukan dengan guru matematika di MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes yang bernama Irawan, S.Pd.I.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut :

P : Bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik?

Page 72: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

61

G : Untuk penilaian keberhasilan peserta didik pada saat proses

pembelajaran dilihat dari sejauh mana atau sebesar apa peserta

didik menangkap materi yang telah diberikan oleh guru atau

pengajar. Apabila peserta, peserta dapat menguasai materi yang

diberikan maka dikatakan proses belajar telah berhasil.

P : Kemudian bentuk evaluasi apa saja yang anda lakukan dalam

mengetahui kemampuan peserta didik?

G : Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik,

pengajar tentunya harus mempunyai evaluasi. Dalam hal ini

evaluasi yang disampaikan atau dilakukan adalah bentuk tes

tertulis yang pertama, kemudian yang kedua tes lisan ataupun

dengan tes unjuk kerja. Jadi dengan adanya tiga proses tersebut

pengajar atau pendidik bisa mengetahui sejauh mana peserta

didik dapat menguasai materi yang telah disampaikan.

P : Apakah ada perbedaan teknik penilaian sebelum KTSP dan

sesudah KTSP?

G : Sejauh apa yang sudah saya lakukan dalam teknik penilaian baik

sebelum atau sesudah KTSP yang saya lakukan itu sama. Jadi,

teknik yang saya ambil yaitu mengarah kepada teknik yang

kognitif atau pengetahuan kemudian psikomotorik kemudian

yang terakhir adalah tentang afektif atau penilaian sikap.

P : Kemudian aspek apa saja yang dinilai pada peserta didik?

G : Ada tiga aspek yang ada dalam penilaian setiap mata pelajaran

yang pertama adalah penilaian harus mengarah kepada aspek

kognitif atau pengetahuan. Dalam hal ini sejauh mana peserta

didik dapat menyerap materi yang telah disampaikan. Biasanya

untuk kognitif ini adalah sifatnya biasanya penilaian tes tertulis,

tes lisan dan lainnya. Kemudian yang kedua adalah aspek

psikomotorik atau aspek unjuk kerja, biasanya dilaksanakan pada

mata pelajaran-mata pelajaran yang terdapat praktek seperti

fisika, kemudian fikih, kemudian seni budaya dan lain

Page 73: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

62

sebagainya. Dan yang ketiga adalah aspek afektif atau penilaian

sikap peserta didik dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan.

P : Kemudian bagaimana prinsip dalam melaksanakan penilaian hasil

belajar peserta didik?

G : Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik ada

beberapa prinsip yang harus dilakukan oleh pendidik atau

pengajar dalam hal ini diantaranya prinsip-prinsip penilaian

kelas. Yang pertama adalah validitas, validitas berarti menilai apa

yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai

untuk mengukur kompetensi, misalnya pelajaran matematika

berarti harus sesuai, misalnya untuk mencari rumus tertentu

harus sesuai dengan rumus yang sudah ada. Kemudian yang

kedua reliabilitas. Reliabilitas ini berkaitan dengan konsistensi

atau keajekan hasil penilaian, misalnya dalam pelajaran

matematika, anak membuat rumus tentang integral cara

memperoleh satu rumus kemudian dikembangkan dengan rumus

yang lain tentunya hasilnya harus sama dengan rumus-rumus

sebelumnya. Kemudian yang ketiga yaitu prinsip menyeluruh.

Dalam penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup

semua domain atau standar komp, indikator yang tertuang pada

setiap kompetensi dasar. Kemudian berkesinambungan, dalam

penilaian ini harus dilakukan secara terencana bertahap dan terus

menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi

peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Kemudian prinsip

berikutnya, prinsip objektif yaitu penilaian harus dilakukan

secara objektif, a..yaa..dalam hal ini harus adil, terencana dan

menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor, ini berlaku

untuk semua peserta didik baik yang pandai, kurang pandai

ataupun tidak pandai, itu semua harus objektif. Dan terakhir

adalah prinsip pendidik pada proses dan hasil penilaian bisa

dijadikan sebagai dasar untuk motivasi atau memperbaiki proses

Page 74: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

63

pembelajaran bagi pendidik. Mungkin itu prinsip-prinsip dalam

penilaian.

P : Selanjutnya bagaimana teknik dalam melaksanakan penilaian

hasil belajar peserta didik?

G : Masing-masing pendidik atau pengajar mempunyai banyak sekali

teknik penilaian, misalnya teknik penilaian unjuk kerja,

kemudian teknik penilaian sikap, ada teknik penilaian tertulis,

ada teknik portofolio dan lain sebagainya. Untuk pelajaran

matematika yang lebih tepat adalah tentang penilaian tertulis dan

penilaian sikap. Karena kalau kita menggunakan teknik penilaian

unjuk kerja maka dirasa kurang pas. Itu mungkin yang dapat saya

sampaikan.

P : Selanjutnya bagaimana pelaksanaan remedial untuk peserta didik?

G : Pelaksanaan remedial untuk peserta didik dilakukan apabila

terdapat peserta didik yang tidak memenuhi KKM atau nilai

KKM yang tercantum pada masing-masing pelajaran. Dan

remedial ini dilakukan dengan berbagai teknik tentunya, ini

dikembalikan pada masing-masing guru pelajaran. Ada yang

menggunakan remedial bentuk praktek atau juga ada yang

menggunakan remedial bentuk tugas. Yang jelas pelaksanaan

remedial dilakukan apabila ada peserta didik yang nilainya tidak

memenuhi dengan nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah

atau madrasah.

P : Kemudian yang terakhir, adakah kendala dalam melaksanakan

kurikulum tingkat satan pendidikan khususnya tentang penilaian

peserta didik?

G : Dalam melaksanakan KTSP khususnya tentang penilaian peserta

didik, tentunya setiap pengajar atau pendidik mengalami kendala.

kendala yang dilaksanakan dengan adanya keanekaragaman

peserta didik yang ada di kelas tentunya terdapat kendala dalam

hal ini. Misalnya, kendala kognitif, ada kendala psikomotorik dan

Page 75: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

64

ada kendala afektif. Tapi tentunya setiap pendidik atau pengajar

mempunyai teknik sendiri dalam mengatasi kendala yang telah

dialami.

Terkait dengan aspek penilaian, secara umum hasil wawancara

terhadap ketiga responden sebagai berikut:

Tabel 4 Hasil wawancara terhadap ketiga responden

Poin

pertanyaan Kepala Sekolah

Waka

Kurikulum Guru

Teknik Bervariasi dan

diserahkan kepada

guru Mapel sesuai

petunjuk.

Teknik penilaian

disesuaikan

dengan jenisnya

(kognitif, afektif,

dan

psikomotorik)

Teknik penilaian

banyak jenisnya,

disesuaikan

dengan aspek

yang akan dinilai

Pelaksanaan - pelaksanaan

bisa dilihat

secara

kuantitas(nilai

raport) dan

kualitas

(proses/hasil

output).

- UH, UTS, dan

UAS

- Penentuan

KKM

diserahkan pada

guru Mapel

- UH, UTS, dan

UAS

- penilaian

dilakukan saat

proses

pembelajaran

untuk

mengetahui

keberhasilan

proses

pembelajaran

- Ada remedial

Kendala Ada guru yang

tidak mengikuti

program yang

dilaksanakan

banyak anak

yang NEM-nya

rendah saat

masuk ke MA

dan itu

merupakan

Keanekaragaman

peserta didik

baik aspek

kognitif, afektif

maupun

psikomotorik

Page 76: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

65

kendala dan

tantangannya

d. Hasil Penyebaran angket I

Angket pertama diisi oleh dua responden yaitu Kepala MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang Brebes dan Wakasek Kurikulum MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang Brebes

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Hasil Penyebaran angket untuk Kepala MA Asy-syafi’iyah

Jatibarang Brebes dan Wakasek Kurikulum MA Asy-syafi’iyah

Jatibarang Brebes

Komponen

Penilaian Indikator

Nomor

Butir

Jumlah

Butir Skor

Skor

maks

Pelaksanaan

penilaian

- menentukan

KKM

- mengkoordinasi

jadwal

pelaksanaan

ulangan/ujian

- menentukan

kriteria

kenaikan kelas

1

2 dan

6

3

1

2

1

7

16

8

8

16

8

Hasil

penilaian

- menentukan

nilai akhir

- melaporkan

hasil penilaian

- menentukan

kelulusan

peserta didik

- menerbitkan

4-5

7-8

9

10

2

2

1

1

16

16

8

7

16

16

8

8

Page 77: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

66

SKHUN

- menerbitkan

ijazah

11

1

8

8

Jumlah skor 86

Jumlah maksimal 88

%100xmaksimalskorjumlah

jumlahskorPersentase = 97.73

Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa persentase yang di peroleh

adalah 97.73% yang berarti pelaksanaan penilaian sudah berjalan

dengan sangat baik

e. Hasil penyebaran angket II

Angket kedua diisi oleh satu responden yaitu Guru Matematika kelas

XI MA Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 6 Hasil penyebaran angket untuk Guru Matematika kelas XI MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes

Komponen

Penilaian Indikator

Nomor

Butir

Jumlah

Butir Skor

Skor

maks

Prinsip

Penilaian

- sahih

- objektif

- adil

- terpadu

- terbuka

- menyeluruh dan

berkesinambung-

an

- sistematis

- beracuan kriteria

1

2

4

5

6-8

9-13

14

15

1

1

1

1

3

5

1

1

3

3

4

4

9

18

3

3

4

4

4

4

12

20

4

4

Page 78: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

67

- akuntabel 16 1 2 4

Prosedur

penilaian

- membuat kunci

jawaban

- merencanakan

penilaian

- penilaian

kepribadian

- menginformasi-

kan Hasil

ulangan harian

- mengadakan

remedial

3

17

18

19

20

1

1

1

1

1

4

2

3

3

4

4

4

4

4

4

Penilaian

oleh

Pendidik

- menginformasi-

kan rancangan

dan kriteria

penilaian

- mengembangkan

indikator dan

memilih teknik

penilaian

- mengembangkan

instrumen dan

pedoman

penilaian

- mengolah hasil

penilaian

- Memanfaatkan

hasil penilaian

- melaporkan hasil

penilaian

21

22

23

24

25

26-27

1

1

1

1

1

2

2

2

3

3

3

7

4

4

4

4

4

8

Page 79: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

68

Jumlah skor 85

Jumlah skor maksimal 108

Persentase %100xmaksimalskorjumlah

jumlahskor= 78.7

Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa persentase yang di peroleh

adalah 78.7% yang berarti pelaksanaan penilaian sudah berjalan

dengan baik

f. Hasil penyebaran angket III

Angket ketiga diisi oleh 40 responden yaitu peserta didik kelas XI MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 7 Hasil penyebaran angket untuk peserta didik kelas XI MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes

Komponen

Penilaian Indikator

Nomor

Butir

Jumlah

Butir

Skor Skor

maks

Prinsip

Penilaian

- objektif

- terpadu

- terbuka

- menyeluruh

dan

berkesinamb-

ungan

1

2

3-5

6-7

1

1

3

2

146

144

383

265

160

160

480

320

Prosedur

penilaian

- penilaian

kepribadian

- menginforma

sikan Hasil

ulangan

harian

- mengadakan

8

9

10

1

1

1

132

132

155

160

160

160

Page 80: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

69

remedial

Penilaian

oleh

Pendidik

- menginforma

sikan

rancangan

dan kriteria

penilaian

11 1 107 160

Jumlah skor 1464

Jumlah skor maksimal 1760

%100xmaksimalskorjumlah

skorjumlahPersentase = 83.182

Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa persentase yang di peroleh

adalah 83.182 % yang berarti pelaksanaan penilaian sudah berjalan

dengan baik

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis pelaksanaan secara umum KTSP dan kendalanya

MA Asy-syafi’iyah merupakan Madrasah Aliyah yang mempunyai

visi dan misi untuk memperoleh peserta didik yang religius, berkualitas

dan mampu beradaptasi di masyarakat dengan menggunakan ilmu yang

didapat di sekolah. Usaha yang dilakukan MA Asy-syafi’iyah untuk

mewujudkan visi dan misi tersebut diantaranya dengan berpedoman pada

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan dukungan dari dewan

guru, staf karyawan TU dan seluruh komponen yang ada di MA Asy-

syafi’iyah. Namun dalam pelaksanaan untuk mewujudkan visi dan misi

tersebut mempunyai beberapa kendala diantaranya, yaitu: meskipun

kebanyakan dari peserta didik lulusan dari MTs namun kesadaran untuk

beribadah khususnya sholat masih kurang dan kebanyakan peserta didik

yang masuk di MA Asy-syafi’iyah adalah peserta didik yang mempunyai

nilai NEM yang rendah.

Kurikulum Tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

Page 81: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

70

pendidikan atau lembaga pendidikan. MA Asy-syafi’iyah telah

menerapkan KTSP sejak dicetuskannya sekolah-sekolah diwajibkan

menggunakan KTSP yaitu sekitar tahun 2006 walaupun belum sepenuhnya

dilaksanakan. Dalam mempersiapkan pelaksanaan KTSP, yang dilakukan

MA Asy-syafi’iyah yang pertama adalah mengirimkan guru-guru untuk

mengikuti penataran atau pelatihan di tingkat kabupaten dan propinsi.

Yang kedua, setiap guru diberi tanggung jawab untuk membuat silabus

dan RPP sebelum tahun ajaran baru sebagai pedoman atau kebijakan untuk

melaksanakan program yang ada terutama yang berkaitan dengan kegiatan

belajar mengajar.

KTSP merupakan kurikulum yang mencerminkan satu karakter

madrasah karena setiap madrasah diberi otonomi untuk melaksanakannya.

Dalam KTSP proses pembelajaran yang diharapkan adalah mengutamakan

keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator. Secara umum,

pelaksanaan KTSP di MA Asy-syafi’iyah sudah berjalan dengan lancar.

Walaupun tidak secara langsung bisa dilaksanakan sepenuhnya melainkan

melalui suatu proses dan pembenahan-pembenahan secara bertahap,

apalagi Kurikulum yang sekarang lebih berbasis karakter karena sekolah

diberi otonomi atau kebebasan melaksanakan KTSP.

Proses pembelajaran dalam mata pelajaran matematika di MA Asy-

syafi’iyah berjalan mengikuti dengan silabus yang ada. Walaupun dalam

pembuatannya bukan pendidik yang membuatnya, tetapi pendidik atau

guru hanya merenovasi atau merubah silabus yang sudah ada menjadi

lebih efisien. Silabus merupakan acuan pendidik dalam melaksanakan

proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi peserta didik yang

didalamnya terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator

yang akan dicapai.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan mengharapkan peserta didik

aktif dalam proses pembelajaran. Dalam mata pelajaran matematika di MA

Asy-syafi’iyah, guru telah berusaha untuk mengajak peserta didik lebih

aktif dan bisa menguasai kelas agar materi yang disampaikan dapat diserap

Page 82: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

71

dengan baik oleh peserta didik. Dalam usaha untuk mengaktifkan peserta

didik, guru matematika menggunakan metode tanya jawab dan diskusi.

Sedangkan model pembelajaran yang sering dipakai adalah TPS (Think

Pare Share) karena dianggap cocok dengan peserta didik yang ada.

Hambatan-hambatan yang sering dialami dalam melaksanakan

KTSP di MA Asy-syafi’iyah antara lain:

a. sering terjadi kegagalan dalam pemilihan metode pembelajaran yang

kemudian kembali ke metode ceramah walaupun sudah pelatihan

b. masih terdapat guru yang tidak sepenuhnya mengikuti program yang

dilakukan di sekolah

c. masih ada peserta didik yang tidak aktif karena keanekaragaman

peserta didik

2. Analisis pelaksanaan penilaian dalam KTSP

a. Pelaksanaan penilaian dalam KTSP oleh sekolah

Secara global penilaian peserta didik di MA Asy-syafi’iyah bisa

dinilai secara kualitas dan kuantitas. Secara kualitas bisa dilihat dari

lulusan peserta didik dapat berkiprah di dalam masyarakat atau tidak.

sedangkan secara kuantitas bisa dilihat dari nilai raport atau laporan

hasil belajar. Teknik penilaian yang dilakukan di MA Asy-syafi’iyah

berbeda dengan kurikulum sebelum KTSP karena dalam KTSP

terdapat tiga ranah penilaian yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik

dan ranah afektif.

Kebijakan MA Asy-syafi’iyah mengenai penilaian ada beberapa

kriteria, salah satunya adalah peserta didik dikatakan naik kelas dengan

nilai tuntas harus berakhlakul karimah dan nilai di raport maksimal

hanya memiliki nilai kurang atau belum tuntas tiga mata pelajaran dan

nilai yang akan dijadikan jurusan harus tuntas semua jika lebih dari itu

berarti tinggal kelas. Untuk pelaksanaannya diserahkan kepada

masing-masing guru mata pelajaran sesuai dengan petunjuk yang

Page 83: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

72

sudah ada. Dan untuk teknik penilaian disesuaikan dengan ranah yang

akan dinilai.

Evaluasi pembelajaran tiap semester dilaksanakan melalui rapat.

Dalam rapat tersebut guru melaporkan hasil belajar peserta didik dalam

satu semester baik nilai ulangan harian, tugas, ulangan tengah semester

dan ulangan semester. Di dalam rapat evaluasi pembelajaran juga

disampaikan keluhan-keluhan tentang peserta didik.

Pelaksanaan standar penilaian untuk sekolah di MA Asy-

syafi’iyah sudah berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari hasil

angket untuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum yang memperoleh skor 86 dari skor maksimal 88 atau

sebesar 97,73% yang berarti pelaksanaan sudah dilaksanakan dengan

sangat baik.

b. Pelaksanaan penilaian dalam KTSP oleh guru matematika

Penilaian keberhasilan peserta didik pada saat proses pembelajaran

dilihat dari sejauh mana peserta didik dapat menguasai yang

disampaikan oleh guru. Untuk mengetahui hal tersebut, guru dapat

melakukan tes, baik tes lisan, tes tertulis maupun tes unjuk kerja.

Penilaian dalam KTSP meliputi tiga aspek yang harus dinilai. Yang

pertama, aspek kognitif atau pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan

sejauh mana peserta didik dalam menguasai materi yang telah

disampaikan. Bentuk tes yang dapat dilakukan adalah tes tertulis dan

tes lisan. Yang kedua, aspek psikomotorik atau aspek unjuk kerja.

Yang ketiga, aspek afektif atau penilaian sikap. Dalam aspek afektif

yang diperhatikan adalah sejauh mana sikap peserta didik dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Menurut guru matematika di MA Asy-syafii’ yah jatibarang

Prinsip-prinsip yang harus dilakukan oleh pendidik atau guru dalam

penilaian diantaranya, yaitu:

Page 84: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

73

1) Validitas, menilai apa yang seharusnya dinilai dengan alat yang

sesuai untuk mengukur kompetensi

2) Reliabilitas, konsistensi atau keajekan hasil penilaian

3) Menyeluruh, mencakup semua indikator yang tertuang pada setiap

kompetensi dasar

4) Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara terencana, bertahap

dan terus menerus untuk mendapatkan gambaran pencapaian

kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu

5) Objektif, penilaian harus adil dan menerapkan kriteria yang jelas

dalam memberikan skor. Berlaku untuk semua peserta didik tanpa

membeda-bedakannya

6) Mendidik, proses dan hasil penilaian bisa memotivasi dan

memperbaiki proses pembelajaran.

Prinsip-prinsip tersebut menurut peserta didik sudah dilaksanakan

dengan baik, hal ini terlihat dari hasil angket.

Remedial pada mata pelajaran matematika dilakukan apabila

peserta didik belum memenuhi nilai ketuntasan minimum yang telah

ditetapkan. Remedial dilakukan dengan berbagai macam cara,

misalnya remedial bentuk tertulis dilakukan jika hasil ulangan harian,

UTS (Ulangan Tengah Semester)dan UAS (Ulangan Akhir Semester)

tidak sesuai dengan KKM yang ditentukan, remedial bentuk praktek

dilakukan jika hasil ulangan praktek tidak sesuai dengan KKM yang

ditentukan , dan pemberian tugas jika nilai tugas tidak memenuhi nilai

KKM.

Teknik dan instrumen yang dilakukan guru matematika masih ada

beberapa kekurangan, diantaranya:

1) Tes observasi sangat jarang dilakukan, selalu menggunakan tes

tertulis dan penugasan

2) Tes lisan belum pernah dilaksanakan

3) Melakukan observasi tanpa adanya instrumen

4) Penugasan kelas dilakukan kadang-kadang

Page 85: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

74

5) Hanya sesekali melakukan uji validitas

Pelaksanaan KTSP khususnya tentang penilaian dalam mata

pelajaran matematika di MA Asy-syafi’iyah masih ada kendala.

Kendala yang sangat dirasakan adalah keanekaragaman peserta didik

baik dilihat dari ranah kognitif, ranah psikomotorik, maupun ranah

afektif.

Berdasarkan hasil angket pelaksanaan standar penilaian yang

disebarkan untuk guru dan peserta didik, yaitu angket untuk guru

memperoleh skor 85 dari skor maksimal 108 atau sebesar 78,7%,

sedangkan angket untuk peserta didik skor atau persentase yang

diperoleh 1464 dari skor maksimal 1760 atau sebesar 83,18%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari angket maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan standar penilaian untuk pelajaran matematika di

MA Asy-syafi’iyah Jatibarang sudah berjalan dengan baik. Meskipun

hasil angket yang diperoleh berbeda antara guru dan peserta didik.

Untuk standar penilaian yang masih Jarang dilakukan oleh guru

matematika adalah Penilaian aspek psikomotor peserta didik,

mendokumentasikan hasil penilaian, perencanaan dan pemilihan teknik

penilaian saat menyusun silabus, menginformasikan silabus kepada

peserta didik, dan pemberitahuan tentang prosedur dan pengambilan

keputusan kepada peserta didik

Sedangkan berdasarkan studi dokumentasi dapat dilihat bahwa di

dalam silabus tidak terdapat contoh instrumen untuk setiap kompetensi

dasar. Dan jika dilihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

hanya terdapat contoh instrumen penilaian dari aspek kognitif saja

sedangkan aspek psikomotorik dan afektif belum dicantumkan.

Jadi, berdasarkan hasil angket dan wawancara penilaian di MA

asy-syafi’iyah sudah berjalan dengan cukup baik meskipun ada sedikit

kekurangan.

Page 86: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitan yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat

diambil sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang Brebes sudah berjalan dengan lancar walaupun

masih mengalami beberapa kendala atau permasalahan. Kemampuan

guru dalam pelaksanaan kurikulum ini sudah cukup baik meskipun

masih ada guru masih merasa kebingungan dalam melaksanakan

pembelajaran berbasis KTSP khususnya dalam membuat silabus karena

pemahaman yang kurang termasuk juga dengan guru matematika di MA

Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes. Silabus dibuat hanya dengan

merenovasi silabus yang telah ada sebelumnya. Dalam mata pelajaran

matematika di MA Asy-syafi’iyah, guru telah berusaha untuk mengajak

peserta didik lebih aktif dan bisa menguasai kelas agar materi yang

disampaikan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik. Dalam usaha

untuk mengaktifkan peserta didik, guru matematika menggunakan

metode tanya jawab dan diskusi. Pelaksanaan standar penilaian secara

umum di MA Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes sudah berjalan dengan

baik. Dan secara khusus dalam mata pelajaran matematika di MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang Brebes juga sudah berjalan dengan baik. Namun

evaluasi yang selama ini dilakukan guru ternyata masih sebatas

kemampuan dalam aspek kognitif semata. Aspek yang lain seperti aspek

afektif dan psikomotorik masih belum maksimal tersentuh.

2. Hambatan-hambatan yang sering dialami dalam melaksanakan KTSP di

MA Asy-syafi’iyah adalah kegagalan dalam pemilihan metode

pembelajaran, terdapat guru yang tidak sepenuhnya mengikuti program

yang dilakukan di sekolah, dan masih ada peserta didik yang tidak aktif.

Page 87: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

76

B. Saran

1. Sekolah telah memiliki kemampuan untuk melaksanakan KTSP dalam

kategori baik khususnya mengenai standar penilaian. Hal ini hendaknya

menjadi motivasi sekolah untuk meningkatkan kesiapan dan

keterlaksanaan KTSP. Adapun tujuannya untuk pencapaian sasaran

sekolah yang lebih baik.

2. Kesuksesan pembelajaran berbasis KTSP akan berjalan lancar khususnya

dalam proses pembelajaran jika satuan pendidikan memahami konsep

pelaksanaannya secara matang. Untuk itu pemerintah diwakili instansi

terkait perlu mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang pedoman

pelaksanaan KTSP yang lebih merata

3. Guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran diharapkan mampu untuk

memaksimalkan peran MGMP untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Pemilihan metode, strategi dan model pembelajaran haruslah tepat dan

bervariasi sehingga tidak terdapat siswa yang tidak aktif.

5. Agar semua program berjalan lancar dan semua guru dapat mengikutinya

dengan baik, hendaknya lebih intens dalam memusyawarahkan sehingga

memperoleh keputusan yang lebih baik dan semua guru bisa

mengikutinya.

C. Penutup

Demikianlah skripsi ini dibuat, penulis sadar bahwa skripsi ini masih

banyak kekurangan di banyak hal baik sistematika penulisannya, referensi

yang digunakan kurang lengkap, pembahasan yang kurang mendalam,

maupun bahasa yang kurang dapat dipahami.

Oleh karena itu, saran dan masukan yang konstruktif sangat penulis

harapkan dari semua pihak. Penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, dan mendapat ridlo dari Allah SWT. Amin.

Page 88: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung : Angkasa, 1993

Arikunto, Suhrsimi, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2006

, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Cet. II, Jakarta :

Rineka Cipta, 1998

, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet. XII, Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2002

Atmodiwirio, Soebagyo, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT. Ardadizya

Jaya, 2005

Azizy, Qodri, Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Social, cet. 2, Semarang:

Aneka Ilmu, 2003

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-

Ruz Media, 2010

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Djamarah, Ayaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Ilmu, 2008

E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru

dan Kepala Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008

, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Karya, 2006

Fathani, Abdul Halim, Matematika Hakikat dan Logika, Jogjakarta: AR-RUZZ

MEDIA, 2009

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid. I, Cet. 39, Yogyakarta : Andi, 2003

, Metodologi Research, Jilid 2, Yogyakarta : Andi, 2004

Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008

Page 89: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Hudojo, Herman, Mengajar Belajar Matematika, Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1988

Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, Jakarta: Gaya Media

Pratama, 1999

Kherudin dan Mahfud Junaidi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep Dan

Implementasinya Di Madrasah, Semarang: Nuansa Aksara, 2007

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Cet. 7, Jakarta: Sarasin,

1996

Kunandar, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan

KTSP Dan Sukses Sertifikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang

Standar Penilaian Pendidikan

Lekdis, Standar Nasional Pendidikan (Pp No. 19 Tahun 2005) Cet. 3, Jakarta: Lekdis,

2005

Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi III, Cet. 7, Yogyakarta :

Rake Sarashin, 1996

Mulyono, Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta,1998

Muslih, Masnur, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Nawawi, Imam, Terjemahan Riyaadlus Shalihin Jilid 1, Jakarta: Pustaka Amani,

1999M/1420H

Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007

Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1997

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung, CV.

Alfabeta, 2008

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997

Page 90: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi angket pelaksanaan standar penilaian untuk kepala sekolah dan

wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 35

Tabel 2 Kisi-kisi angket pelaksanaan standar penilaian untuk guru matematika,

36

Tabel 3 Kisi-kisi angket pelaksanaan standar penilaian untuk peserta didik, 37

Tabel 4 Hasil wawancara terhadap ketiga responden, 63

Tabel 5 Hasil Penyebaran angket untuk Kepala MA Asy-syafi’iyah Jatibarang

Brebes dan Wakasek Kurikulum MA Asy-syafi’iyah Jatibarang Brebes,

64

Tabel 6 Hasil penyebaran angket untuk Guru Matematika kelas XI MA Asy-

syafi’iyah Jatibarang Brebes, 65

Tabel 7 Hasil penyebaran angket untuk peserta didik kelas XI MA Asy-syafi’iyah

Jatibarang Brebes, 67

Tabel 8 Hasil Angket Untuk Siswa

Tabel 9 Data Siswa Kelas XII MA Asy-Syafi'iyyah Jatibarang Brebes Tahun

Pelajaran 2011/2012

Page 91: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kurikulum

Lampiran 2 Pedoman Wawancara untuk Guru

Lampiran 3 Angket untuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum

Lampiran 4 Angket untuk Guru

Lampiran 5 Angket untuk Siswa

Lampiran 6 Data Siswa kelas XII

Lampiran 7 Hasil Angket untuk Siswa

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 9 Silabus

Page 92: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

DENGAN KEPALA SEKOLAH/WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG

KURIKULUM MA ASY-SYAFIIYAH JATIBARANG – BREBES

I. Identitas Instrumen

Nama :

NIP :

Umur :

Alamat :

Jenis Kelamin :

II. Daftar Pertanyaan

1. Berkaitan dengan visi dan misi sekolah, upaya apa sajakah yang

dilakukan untuk mewujudkan terlaksananya visi dan misi tersebut ?

2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang dialami sekolah dalam

melaksanakan visi dan misi tersebut ?

3. Berkaitan dengan KTSP, sejak kapan sekolah menerapkan KTSP ?

4. Bagaimana pelaksanaan KTSP di MA Asy-syafiiyah Jatibarang?

5. Apa saja persiapan yang dilakukan pihak sekolah dalam melaksanakan

KTSP?

6. Bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan KTSP?

7. Bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik?

8. Bagaimana Kebijakan sekolah terkait penilaian?

Page 93: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

9. Apakah ada kesamaan teknik penilaian sebelum KTSP dan sesudah

KTSP?

10. Apakah pernah ada diklat guru terkait KTSP dan penilaian dalam

KTSP?

11. Bagaimana teknik dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta

didik?

12. Bagaimana pelaksanaan evaluasi keberhasilan peserta didik?

13. Bagaimana evaluasi pembelajaran tiap semester/tahun pelajaran untuk

satu sekolah?

14. Adakah kendala dalam melaksanakan KTSP?

Page 94: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

DENGAN GURU MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MA ASY-SYAFIIYAH JATIBARANG – BREBES

I. Identitas Instrumen

Nama :

NIP :

Umur :

Alamat :

Jenis Kelamin :

II. Daftar Pertanyaan

1. Menurut pemahaman Bapak/ibu, apa yang dimaksud dengan KTSP atau

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?

2. Apa perbedaan yang mendasar dari kurikulum sebelumnya?

3. Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP, bahwa

perencanaan pembelajaran mempunyai peran penting dalam proses

pembelajaran nantinya. Apakah ada kendala yang ibu alami dalam

menjabarkan standar kompetensi menjadi silabus?

4. Proses pembelajaran seperti apa yang diharapkan oleh KTSP yang

Bapak/ibu ketahui?

5. Apakah proses pembelajaran yang terjadi di kelas sudah sesuai dengan

silabus?

6. Metode apa yang biasanya anda terapkan di kelas?

7. Siapakah yang membuat silabus?

Page 95: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

8. Bagaimana Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran?

9. Apakah anda sudah bisa menguasai kelas pada saat pembelajaran?

10. Apakah peserta didik anda ajak untuk aktif dalam proses

pembelajaran?

11. Apa problem yang anda temukan dalam usaha mengaktifkan peserta

didik?

12. Bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik?

13. Bentuk evaluasi apa saja yang anda lakukan dalam mengetahui

kemampuan peserta didik?

14. Apakah ada perbedaan teknik penilaian sebelum KTSP dan sesudah

KTSP?

15. Aspek apa saja yang dinilai pada peserta didik?

16. Bagaimana prinsip dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta

didik?

17. Bagaimana teknik dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta

didik?

18. Bagaimana pelaksanaan remedial untuk peserta didik?

19. Adakah kendala dalam melaksanakan KTSP khususnya tentang

penilaian peserta didik?

Page 96: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 3

Angket tentang Penilaian dalam KTSP

( Untuk Kepala Sekolah / Wakasek Kurikulum )

Petunjuk Pengisian :

Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan jawaban kalian dengan cara membubuhkan tanda X pada kolom

pilihan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Pilihlah : SL, apabila selalu dilakukan ; SR, apabila sering dilakukan; P, apabila pernah melakukan; TP, apabila tidak pernah

melakukan.

No Pernyataan SL SR P TP

1 Kami menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,

karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik

Page 97: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

2 Kami mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan

kelas.

3 Kami menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang melalui rapat dewan pendidik

4 Kami menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran

pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik

5 Kami menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah

6 Kami menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian

sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara

UN

7 Kami melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap

akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan

8 Kami melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan

Page 98: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

kabupaten/kota

9 Kami menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai

dengan kriteria

10 Kami menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang

mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN

11 Kami menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan

penyelenggara UN

Page 99: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 4

Angket tentang Penilaian dalam KTSP

( Untuk guru )

Petunjuk Pengisian :

Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan jawaban kalian dengan cara membubuhkan tanda X pada kolom

pilihan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Pilihlah : SL, apabila selalu dilakukan ; SR, apabila sering dilakukan; P, apabila pernah melakukan; TP, apabila tidak pernah

melakukan.

No Pernyataan SL SR P TP

1 Saya melakukan uji kesahihan/validitas soal sebelum soal dibagi

2 Saya mempunyai prosedur dan kriteria yang jelas

Page 100: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

3 Saya membuat kunci jawaban bersamaan dengan membuat soal

4 Saya Obyektif dalam melakukan penilaian

5 Saya melakukan penilaian setiap kegiatan pembelajaran

6 Saya memberitahu tentang prosedur penilaian kepada peserta didik

7 Saya memberitahu tentang kriteria penilaian kepada peserta didik

8 Saya memberitahu tentang pengambilan keputusan kepada peserta didik

9 Saya menilai aspek kognitif peserta didik

10 Saya menilai aspek afektif peserta didik

11 Saya menilai aspek psikomotor peserta didik

12 Saya menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai

13 Saya melakukan penilaian yang berkesinambungan untuk memantau perkembangan kemampuan

peserta didik

14 Saya melakukan penilaian secara berencana dan bertahap

Page 101: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

15 Saya dalam menilai didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan

16 Saya mendokumentasikan hasil penilaian sebagai bukti pertanggung jawaban

17 Saya merencanakan penilaian dilakukan saat menyusun silabus

18 Saya melakukan penilaian kepribadian terhadap peserta didik

19 Saya menginformasikan Hasil ulangan harian kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian

berikutnya disertai balikkan/komentar yang mendidik

20 Saya mengadakan remedial bagi peserta didik yang belum memenuhi KKM

21 Saya menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria

penilaian pada awal semester

22 Saya mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat

menyusun silabus mata pelajaran

23 Saya mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian

yang dipilih

Page 102: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

24 Saya mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta

didik.

25 Saya Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran

26

Saya melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan

pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai

cerminan kompetensi utuh

27

Saya melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian

kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai

akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik

Page 103: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 5

Angket tentang Penilaian dalam KTSP

( Untuk Siswa )

Petunjuk Pengisian :

Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan jawaban kalian dengan cara membubuhkan tanda X pada kolom

pilihan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Pilihlah : SL, apabila selalu dilakukan ; SR, apabila sering dilakukan; P, apabila pernah melakukan; TP, apabila tidak pernah

melakukan.

No Pernyataan SL SR P TP

1 Guru melakukan Penilaian dengan prosedur dan kriteria yang jelas

2 Guru melakukan penilaian setiap kegiatan pembelajaran

Page 104: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

3 Guru melakukan sosialisasi tentang prosedur penilaian kepada pihak yang berkepentingan

4 Guru melakukan sosialisasi tentang kriteria penilaian kepada pihak yang berkepentingan

5 Guru melakukan sosialisasi tentang pengambilan keputusan kepada pihak yang berkepentingan

6 Guru dalam penilaian menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan

dinilai

7 Guru melakukan penilaian yang berkesinambungan untuk memantau perkembangan kemampuan

peserta didik

8 Guru melakukan penilaian kepribadian terhadap peserta didik

9 Guru menginformasikan Hasil ulangan harian kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian

berikutnya disertai balikkan/komentar yang mendidik

10 Guru mengadakan remedial bagi peserta didik yang belum memenuhi KKM

11 Guru menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria

penilaian pada awal semester

Page 105: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 6

TABEL 9 DATA SISWA MA ASY-SYAFI'IYYAH JATIBARANG BREBES

TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

KELAS XI.1

Nomor

Nama Siswa Kelamin

L/P

Tempat

Lahir

Tanggal

Lahir

yyyy-mm-

dd

Alamat TINGKAT Asal Sekolah Urut Induk NISN

1 1563 9963848316 Afriani Lestari P Brebes 1995-04-

23 Jatibarang Lor XI MTs Asy-Syafi'iyyah

2 1564 9953230310 Ainul Churrotul

M P Tegal

1995-11-

22 Talangbata XI MTs Asy - Syafi'iyyah

3 1567 9922798006 Ani Fitriyah P Brebes 1992-12-

10 Dukuhmaja XI MTs Asy-Syafi'iyyah

4 1570 9958178343 Dewi Aryani

Fatmala P Tegal

1995-12-

11 Slarang Lor XI MTs Salafiyah Slarang

Page 106: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

5 1573 9943075499 Eko Purwanto L Brebes 1994-11-

29 Kebogadung XI MTs Asy-Syafi'iyyah

6 1574 9935012632 Eli Fatkhati P Brebes 1993-07-

16 Pesarean XI Al-Falah Jatirokeh

7 1578 9953230195 Herlin Puspita P Brebes 1995-05-

27 Jatibarang Lor XI MTs Asy - Syafi'iyyah

8 1579 9943059712 Jazimatul

Faoziyah P Brebes

1994-12-

19 Kebogadung XI MTs Asy-Syafi'iyyah

9 1583 9932917661 Mafrukhi L Brebes 1993-02-

14 Bojong XI MTs Asy-Syafi'iyyah

10 1584 9943076838 Maftukhah P Brebes 1994-07-

28

Jatibarang

Kidul XI SMP N 1 Jatibarang

11 1587 9954421013 Moh. Fadli

Zaenudin L Tegal

1995-11-

03 Rajegwesi XI SMP N 2 Pagerbarang

12 1590 9953218177 Mohamad Faiq A L Brebes 1995-11-

18 Kertasinduyasa XI MTs Asy - Syafi'iyyah

13 1592 9932917675 Muhammad

Rokhimi L Brebes

1993-11-

02 Kebogadung XI MTs Asy - Syafi'iyyah

Page 107: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

14 1593 9942321422 Munadoroh P Tegal 1994-06-

15 Bumi Jawa XI MTs Asy-Syafi'iyyah

15 1596 9954421012 Nur Kusnanto L Tegal 1995-04-

02 Randusari XI SMP N 1 Pagerbarang

16 1597 9953230183 Nurul Azizah

Maulida P Brebes

1995-08-

20 Jatibarang Lor XI MTs Asy-Syafi'iyyah

17 1599 9948530315 Renita Sari P Tegal 1994-10-

17 Kedungsugih XI MTs YASPI Kedungsugih

18 1602 9953192381 Siti Esih Widiarti P Brebes 1995-12-

08 Pamengger XI MTs Asy - Syafi'iyyah

19 1603 9963252456 Siti Mujayanah P Brebes 1996-11-

01

Rengas

Pendawa XI SMP N 3 Larangan

20 1606 9943076660 Uswatun

Khasanah P Brebes

1994-01-

01 Bojong XI MTs Asy-Syafi'iyyah

21 1607 9943074068 Utami Wiwi

Sugiarti P Brebes

1994-11-

26 Tegalwulung XI MTs Asy - Syafi'iyyah

22 1608 9931636868 Wismoyo Aris M Brebes 1993-09-

29 Kertasinduyasa XI SMP N 4 Jatibarang

Page 108: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

23 XI

24 XI

25 XI

26 XI

27 XI

28 XI

29 XI

30 XI

Jatibarang, Juli 2011

Jumlah siswa Kepala Madrasah

Laki-laki

(L) 6

Perempuan

(P) 15

Page 109: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Jumlah 21 SITI AMINAH, S.Pd

KELAS XI.2

Nomor

Nama Siswa Kelamin

L/P

Tempat

Lahir

Tanggal

Lahir

yyyy-

mm-dd

Alamat TINGKAT Asal Sekolah Urut Induk NISN

1 1562 9951752356 Ade Riyan

Pratama L Brebes

1995-04-

23 Jatibarang Lor XI SMP N 2 Jatibarang

2 1565 9954421010 Aji Eka Surya W L Tegal 1995-04-

22 Suro Kidul XI SMP N 2 Pagerbarang

3 1566 9922798621 Andri Wibowo L Brebes 1992-12-

27

Jatibarang

Kdul XI SMP N 1 Jatibarang

4 1568 9941718075 Arif Rosmayani L Brebes 1994-04-

21 Kertasinduyasa XI SMP N 1 Jatibarang

5 1569 9941714467 Desi Triani P Jakarta 1994-12-

02 Jatibarang Lor XI SMP N 2 Jatibarang

6 1616 Didi Arifiansah Brebes 1993-04- Jatibarang Lor XI

Page 110: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

20

7 1571 9943076849 Dini Nurul

Virgianti P Brebes

1994-11-

21 Jatibarang Lor XI SMP N 2 Jatibarang

8 1572 9953230105 Dwi Mareta Afiza P Brebes 1995-03-

13

Jatibarang

Kidul XI MTs Asy - Syafi'iyyah

9 1575 9953198752 Endah Sri Lestari P Brebes 1995-01-

21

Karang

Sembung XI MTs Asy-Syafi'iyyah

10 1576 9953234486 Fitri Yulianita P Brebes 1995-07-

17 Buaran XI MTs Asy - Syafi'iyyah

11 1610 9943074487 Hengki Sulistiyon L Brebes 1994-05-

04 Kebogadung XI MTs Asy-Syafi'iyyah

12 1580 9943078464 Kiki Listiani P Brebes 1994-10-

12 Karanglo I XI MTs Asy - Syafi'iyyah

13 1585 9920820506 Miski Sulaesih P Tegal 1992-06-

03 Rajegwesi XI SMP Terbuka 1 Pagerbarang

14 1586 9953214225 Mita Saroh P Brebes 1995-01-

03 Tembelang XI MTs Asy - Syafi'iyyah

15 1588 9963273267 Moh. Ilham riyadi L Brebes 1996-02- Jatibarang XI MTs Asy - Syafi'iyyah

Page 111: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

21 Kidul

16 1594 9953903864 Novi Amaliyah P Brebes 1995-11-

26

Jatibarang

Kidul XI MTs Asy - Syafi'iyyah

17 1595 9953218183 Nur Aeni P Brebes 1995-11-

21 Kertasinduyasa XI MTs Asy-Syafi'iyyah

18 1598 9953230663 Putri Permata Sari Brebes 1995-09-

17

Jatibarang

Kidul XI MTs Asy - Syafi'iyyah

19 1600 9953230202 Risqi Maulida P Brebes 1995-12-

08 Jatibarang Lor XI MTs Asy - Syafi'iyyah

20 1601 9953903844 Riwiatun P Tegal 1995-05-

01 Suro Kidul XI MTs Asy-Syafi'iyyah

21 1604 9932917765 Siti Mutitanziyah P Tegal 1993-09-

17 Pesarean XI MTs Asy - Syafi'iyyah

22 1605 9932918274 Sukron Labib L Brebes 1994-10-

23 Kebogadung XI MTs Asy-Syafi'iyyah

23 1609 9953218188 Yusniasih P Tegal 1995-06-

10 Janegara XI SMP N 2 Jatibarang

24 1677 Vidian Ananji P Tegal 1995-08- Pesarean XI SMP N Randusari

Page 112: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

23

25 XI

26 XI

27 XI

28 XI

29 XI

30 XI

Jatibarang, Juli 2011

Jumlah siswa Kepala Madrasah

Laki-laki

(L) 7

Perempuan

(P) 15

Jumlah 22 SITI AMINAH, S.Pd

Page 113: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KELAS X PINDAHAN

Nomor

Nama Siswa L/P Tempat

Lahir

Tanggal

Lahir

yyyy-

mm-dd

RT

Alamat NPSN Urut Induk NISN RW

1 1677 Vidian Ananji P Tegal 1995-08-

23 4/1 Pesarean 20326986

2 20326986

3 20326986

4 20326986

5 20326986

Page 114: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 7

Tabel 8 Hasil Angket Untuk Siswa

Pertanyaan P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 P 11 JUMLAH

Responden

R 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 38

R 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 39

R 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 38

R 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 38

R 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 40

R 6 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 38

R 7 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 39

R 8 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 38

R 9 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 39

R 10 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 36

R 11 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 40

R 12 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 1 38

R 13 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 36

R 14 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 40

R 15 2 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 34

R 16 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 1 34

R 17 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 35

R 18 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 37

R 19 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42

R 20 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 38

Page 115: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

R 21 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 34

R 22 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 29

R 23 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 29

R 24 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 29

R 25 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 30

R 26 3 4 2 2 2 4 4 4 3 4 4 36

R 27 4 4 4 3 2 3 1 4 3 4 1 33

R 28 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 38

R 29 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 38

R 30 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 3 35

R 31 4 3 3 4 2 4 4 2 4 4 2 36

R 32 3 4 2 4 1 3 2 4 2 3 2 30

R 33 3 3 2 3 3 1 3 4 3 4 2 31

R 34 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42

R 35 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42

R 36 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 40

R 37 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 39

R 38 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 39

R 39 4 3 3 4 2 2 3 2 4 4 2 33

R 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

JUMLAH 146 144 126 133 124 134 131 132 132 155 107 1464

PROSENTASE 91.25 90 78.75 83.13 77.5 83.75 81.88 82.5 82.5 96.88 66.88 83.18182

Page 116: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P : 1.1 )

Nama Madrasah : MA Asy-syafi’iyah Jatibarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Program : XI (Sebelas) / IPS

Semester : Ganjil

Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan

sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1.1. Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang,

garis, lingkaran, dan ogive.

Indikator : 1. Memahami cara memperoleh data, menentukan jenis

dan ukuran data, serta memeriksa, membulatkan, dan

menyusun data untuk menyelesaikan masalah.

2. Menentukan data terbesar, terkecil, median, kuartil

(kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga), statistik

lima serangkai (statistik minimum, statistik maksimum,

median, kuartil pertama, kuartil ketiga), rataan kuartil,

rataan tiga, desil, jangkauan, jangkauan antar-kuartil,

dan jangkauan semi antar-kuartil untuk data tunggal.

3. Membaca sajian data dalam bentuk tabel (daftar),

meliputi daftar baris-kolom, daftar distribusi frekuensi

(data tunggal dan data berkelompok), dan daftar

distribusi frekuensi kumulatif (data tunggal dan data

berkelompok).

4. Membaca sajian data dalam bentuk diagram, meliputi

diagram lingkaran, garis, batang, diagram kotak-garis,

diagram batang-daun, histogram, poligon frekuensi,

diagram campuran, dan ogive.

AlokasiWaktu : 8 jam pelajaran (4 pertemuan).

Page 117: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

A. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat memahami cara memperoleh data, menentukan jenis dan

ukuran data, serta memeriksa, membulatkan, dan menyusun data untuk

menyelesaikan masalah.

b. Peserta didik dapat menentukan data terbesar, terkecil, median, kuartil (kuartil

pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga), statistik lima serangkai (statistik

minimum, statistik maksimum, median, kuartil pertama, kuartil ketiga), rataan

kuartil, rataan tiga, desil, jangkauan, jangkauan antar-kuartil, dan jangkauan

semi antar-kuartil untuk data tunggal.

c. Peserta didik dapat membaca sajian data dalam bentuk tabel (daftar) baris-kolom,

daftar distribusi frekuensi (data tunggal dan data berkelompok), dan daftar

distribusi frekuensi kumulatif (data tunggal dan data berkelompok).

d. Peserta didik dapat membaca sajian data dalam bentuk diagram lingkaran,

diagram garis, diagram batang, diagram kotak-garis, diagram batang-daun,

histogram, poligon frekuensi, diagram campuran, dan ogive.

B. Materi Ajar

a. Pengertian dasar statistika:

- data (jenis-jenis data, ukuran data).

- statistika dan statistik.

- populasi dan sampel.

- data tunggal (pemeriksaan data, pembulatan data, penyusunan data, data

terbesar, terkecil, dan median, kuartil (kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil

ketiga), statistik lima serangkai (statistik minimum, statistik maksimum,

median, kuartil pertama, kuartil ketiga), rataan kuartil dan rataan tiga, desil,

jangkauan, jangkauan antar-kuartil, jangkauan semi antar-kuartil).

b. Penyajian data dalam bentuk tabel (daftar):

- tabel (daftar) baris-kolom.

- daftar distribusi frekuensi.

- daftar distribusi frekuensi kumulatif.

c. Penyajian data dalam bentuk diagram:

- diagram lingkaran, diagram garis, diagram batang, diagram kotak-garis.

Page 118: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

- diagram batang daun.

- histogram dan poligon frekuensi.

- diagram campuran.

- ogif.

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, diskusi.

D. Langkah-langkah Kegiatan

� Pertemuan Pertama

Pendahuluan

Apersepsi

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat mengetahui cara memperoleh data, menentukan

jenis dan ukuran data, memeriksa, membulatkan, dan menyusun

data untuk menyelesaikan masalah, serta menentukan data terbesar,

terkecil, median, kuartil (kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil

ketiga), statistik lima serangkai (statistik minimum, statistik

maksimum, median, kuartil pertama, kuartil ketiga), rataan kuartil,

rataan tiga, desil, jangkauan, jangkauan antar-kuartil, dan jangkauan

semi antar-kuartil untuk data tunggal.

Kegiatan Inti

a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain

itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku

paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat

dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara

memperoleh data, menentukan jenis dan ukuran data, memeriksa,

membulatkan, dan menyusun data untuk menyelesaikan masalah, serta

menentukan data terbesar, terkecil, median, kuartil (kuartil pertama, kuartil

kedua, kuartil ketiga), statistik lima serangkai (statistik minimum, statistik

maksimum, median, kuartil pertama, kuartil ketiga), rataan kuartil, rataan

Page 119: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

tiga, desil, jangkauan, jangkauan antar-kuartil, dan jangkauan semi antar-

kuartil untuk data tunggal, kemudian antara peserta didik dan guru

mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika

SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Ganjil Jilid 2A, karangan Sri

Kurnianingsih, dkk, hal. 5-18 mengenai pengertian dasar statistika, yang

terdiri dari hal. 5-8 mengenai data (jenis-jenis data dan ukuran data), hal. 8

mengenai statistika dan statistik, hal. 8-9 mengenai populasi dan sampel, dan

hal. 9-18 mengenai data tunggal (penanganan awal data tunggal:

pemeriksaan data, pembulatan data, penyusunan data, serta pencarian data

terbesar, data terkecil, median, kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga,

rataan kuartil, rataan tiga, desil, jangkauan, jangkauan antar-kuartil, dan

jangkauan semi antar-kuartil)).

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan

mengenai cara memperoleh data, menentukan jenis dan ukuran data,

memeriksa, membulatkan, dan menyusun data untuk menyelesaikan

masalah, serta menentukan data terbesar, terkecil, median, kuartil (kuartil

pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga), statistik lima serangkai (statistik

minimum, statistik maksimum, median, kuartil pertama, kuartil ketiga),

rataan kuartil, rataan tiga, desil, jangkauan, jangkauan antar-kuartil, dan

jangkauan semi antar-kuartil untuk data tunggal.

c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku

paket pada hal. 11 mengenai pencarian median dari data tunggal, hal. 12-13

mengenai penentuan kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga dari

data tunggal, hal. 14 mengenai penentuan rataan kuartil dan rataan tiga dari

data tunggal, hal. 15 mengenai penentuan desil untuk data tunggal, hal. 16

mengenai penentuan jangkauan, jangkauan antar-kuartil (hamparan), dan

jangkauan semi antar-kuartil untuk data tunggal.

d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai pengidentifikasian data

yang bersifat kualitatif atau kuantitatif (data diskrit atau kontinu), mengenai

populasi dan sampel, pencatatan data kuantitatif, dan penentuan statistik lima

serangkai, jangkauan, jangkauan antar-kuartil (hamparan), dan jangkauan

Page 120: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

semi antar-kuartil (simpangan kuartil) untuk data tunggal, dari “Aktivitas

Kelas“ dalam buku paket hal. 7, 9, 17 sebagai tugas individu.

e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal

dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 7, 9, 17.

f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket hal. 17-

18 sebagai tugas individu.

Penutup

a. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai data (jenis-jenis

data, ukuran data), penanganan awal data tunggal berupa pemeriksaan,

pembulatan, dan penyusunan data tunggal, serta penentuan data terbesar,

terkecil, median, kuartil (kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga),

statistik lima serangkai (statistik minimum, statistik maksimum, median,

kuartil pertama, kuartil ketiga), rataan kuartil, rataan tiga, desil, jangkauan,

jangkauan antar-kuartil, dan jangkauan semi antar-kuartil untuk data tunggal.

b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.

c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan data (jenis-

jenis data, ukuran data), penanganan awal data tunggal berupa pemeriksaan,

pembulatan, dan penyusunan data tunggal, serta penentuan data terbesar,

terkecil, median, kuartil (kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga),

statistik lima serangkai (statistik minimum, statistik maksimum, median,

kuartil pertama, kuartil ketiga), rataan kuartil, rataan tiga, desil, jangkauan,

jangkauan antar-kuartil, dan jangkauan semi antar-kuartil untuk data tunggal

dari Aktivitas Kelas atau Latihan yang belum terselesaikan di kelas atau dari

referensi lain.

� Pertemuan Kedua

Pendahuluan

Apersepsi : - Mengingat kembali mengenai penulisan data tunggal.

- Membahas PR.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat membaca sajian data dalam bentuk tabel (daftar),

Page 121: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

meliputi daftar baris-kolom, daftar distribusi frekuensi, dan daftar

distribusi frekuensi kumulatif untuk data tunggal dan data

berkelompok.

Kegiatan Inti

a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain

itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku

paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat

dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara

membaca data dalam bentuk tabel (daftar), meliputi daftar baris-kolom,

daftar distribusi frekuensi, dan daftar distribusi frekuensi kumulatif baik

untuk data tunggal maupun data berkelompok, kemudian antara peserta didik

dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku

Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Ganjil Jilid 2A,

karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 19-20 mengenai daftar baris-kolom,

hal.20-26 mengenai daftar distribusi frekuensi, dan hal. 26-28 mengenai

daftar distribusi frekuensi kumulatif).

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara

membaca data dalam bentuk tabel (daftar), meliputi daftar baris-kolom,

daftar distribusi frekuensi, dan daftar distribusi frekuensi kumulatif baik

untuk data tunggal maupun data berkelompok.

c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku

paket pada hal. 25 mengenai daftar distribusi frekuensi data berkelompok.

d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai daftar baris-kolom, daftar

distribusi frekuensi, dan daftar distribusi frekuensi kumulatif baik untuk data

tunggal maupun data berkelompok dari Aktivitas Kelas dalam buku paket

hal. 19-20, 23-24, 26, 29 sebagai tugas individu.

e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal

dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 19-20, 23-24, 26, 29.

f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket hal. 29-

31 sebagai tugas individu.

Penutup

Page 122: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

a. Peserta didik membuat rangkuman dari materi tabel (daftar) baris-kolom,

daftar distribusi frekuensi, dan daftar distribusi frekuensi kumulatif baik

untuk data tunggal maupun data berkelompok.

b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.

c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi tabel

(daftar) baris-kolom, daftar distribusi frekuensi, dan daftar distribusi

frekuensi kumulatif baik untuk data tunggal maupun data berkelompok dari

soal-soal pada Aktivitas Kelas atau Latihan yang belum terselesaikan di

kelas atau dari referensi lain.

� Pertemuan Ketiga dan Keempat

Pendahuluan

Apersepsi : - Mengingat kembali mengenai bentuk data tunggal, data

berkelompok, diagram batang, dan diagram lingkaran.

- Membahas PR.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat membaca sajian data dalam bentuk diagram,

meliputi diagram lingkaran, diagram garis, diagram batang,

diagram kotak-garis, diagram batang-daun, histogram, poligon

frekuensi, diagram campuran, dan ogive.

Kegiatan Inti

a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain

itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku

paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat

dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara

membaca sajian data dalam bentuk diagram, meliputi diagram lingkaran,

diagram garis, diagram batang, diagram kotak-garis, diagram batang-daun,

histogram, poligon frekuensi, diagram campuran, dan ogive, kemudian

antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan : buku

paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Ganjil

Jilid 2A, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 31-32 mneganai diagram

Page 123: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

lingkaran, hal. 33-35 mengenai diagram garis dan batang, hal. 35-36

mengenai diagram kotak-garis, hal. 36-39 mengenai diagram batang-daun,

hal. 39-43 mengenai histogram dan poligon frekuensi, hal. 43-44mengenai

diagram campuran, dan hal. 44-56 mengenai ogif).

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara

membaca sajian data dalam bentuk diagram, meliputi diagram lingkaran,

diagram garis, diagram batang, diagram kotak-garis, diagram batang-daun,

histogram, poligon frekuensi, diagram campuran, dan ogif.

c. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai cara membaca sajian

data dalam bentuk diagram, meliputi diagram lingkaran, diagram garis,

diagram batang, diagram kotak-garis, diagram batang-daun, histogram dan

poligon frekuensi, diagram campuran, dan ogif, dari “Aktivitas Kelas“ dalam

buku paket hal. 33-34, 36, 38-39, 42-43, 44, 45-46 sebagai tugas individu.

d. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal

dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 33-34, 36, 38-39, 42-43, 44,

45-46.

e. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket hal. 46-

48 sebagai tugas individu.

Penutup

a. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai cara membaca

sajian data dalam bentuk diagram lingkaran, diagram garis, diagram batang,

diagram kotak-garis, diagram batang-daun, histogram, poligon frekuensi,

diagram campuran, dan ogive.

b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.

c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi

mengenai cara membaca sajian data dalam bentuk diagram lingkaran,

diagram garis, diagram batang, diagram kotak-garis, diagram batang-daun,

histogram, poligon frekuensi, diagram campuran, dan ogive dari soal-soal

Aktivitas Kelas atau Latihan yang belum terselesaikan di kelas atau dari

referensi lain.

Page 124: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

E. Alat dan Sumber Belajar

Sumber :

- Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Ganjil

Jilid 2A, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 2-18, 18-31, 31-48).

- Buku referensi lain.

Alat :

- Laptop

- LCD

- OHP

F. Penilaian

Teknik : tugas individu.

Bentuk Instrumen : uraian singkat.

Contoh Instrumen :

1. Nilai Matematika dari 10 siswa adalah 3, 7, 6, 5, 7, 9, 8, 4, 7, 8. Tentukan:

a. Kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga.

b. Rataan kuartil dan rataan tiga.

c. Jangkauan, jangkauan antar-kuartil, dan jangkauan semi antar-kuartil.

2. Daftar baris-kolom berikut menyatakan banyaknya anak laki-laki dan perempuan

yang dimiliki oleh suatu keluarga yang mengikuti survei.

Banyak anak

perempuan

Banyak anak laki-laki

0 1 2 3 4

0 3 2

1 5 9 1 1

2 1 2 3

3 1 2

4

a. Berapa banyak keluarga yang mengikuti survei?

b. Berapa banyak keluarga yang memiliki anak laki-laki?

c. Berapa banyak anak laki-laki dan perempuan yang terdaftar?

d. Apakah pernyataan ini benar “Anak laki-laki lebih banyak dilahirkan

dibandingkan anak perempuan“. Jelaskan!

Page 125: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

3. Misalkan garis berikut menunjukkan curah hujan rata-rata per bulan di Indonesia

(dalam milimeter) yang tercatat di Badan Meteorologi dan Geofisika.

250

200

150

100

50

0

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan

a. Sebutkan bulan yang paling basah dan bulan yang paling kering.

b. Berapa mm-kah curah hujan rata-rata pada bulan April?

c. Sebutkan bulan-bulan dengan curah hujan lebih dari 150 mm.

Brebes, Juli 2011

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Matematika

Kepala Madrasah,

Siti Aminah, S.Pd. Irawan, S.Pd.I

NIP. 196609112006042002

Page 126: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

SILABUS

Nama Sekolah : MA Asy-syafi’yah Jatibarang

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas/Program : XI / IPS

Semester : 1

STANDAR KOMPETENSI:

1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

1.1 Membaca data

dalam bentuk

tabel dan

diagram batang,

garis, lingkaran,

dan ogive

Diagram, Batang,

diagram garis,

Diagram Lingkaran

dan Ogive

• Mengamati dan

mengidentifikasi

tentang data-data di

sekitar sekolah atau

madrasah.

• Mengidentifikasi

data-data yang

dinyatakan dalam

berbagai model.

• Mengelompokkan

berbagai macam

diagram dan tabel

• Membaca sajian

data dalam

bentuk diagram

garis, dan

diagram batang.

• Mengidentifikasi

nilai suatu data

yang

ditampilkan

pada tabel dan

diagram

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

4x45’

Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Lampiran 9

Page 127: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

• Menyimak konsep

tentang penyajian

data

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

1.2 Menyajikan data

dalam bentuk

tabel dan

diagram batang,

garis, lingkaran,

dan ogive serta

penafsirannya

Penyajian Data • Melakukan latihan

dalam berbagai

penyajian data

• Menafsirkan data dari

berbagai macam

bentuk.

• Mengambil

kesimpulan dari dua

atau lebih kelompok

data atau informasi

yang sejenis

• Menyajikan data

dalam bentuk

diagram batang,

garis, lingkaran,

dan ogive serta

penafsirannya

• Menafsirkan

data dalam

bentuk diagram

batang, garis,

lingkaran, dan

ogive

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

8x45’ Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

1.3 Menghitung

ukuran

Ukuran Pemusatan : • Mendiskusikan

pentingnya penyajian

• Membaca sajian

data dalam

10x45’ Sumber:

Page 128: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

pemusatan,

ukuran letak,

dan ukuran

penyebaran

data, serta

menafsirkannya

Rataan, Modus,

Median

Ukuran letak:

Kuartil, desil

Ukuran Penyebaran:

Janggkauan,

simpangan kuartil,

variansi dan

simpangan baku

data dalam bentuk

histogram dan ogive

• Membuat tabel

distribusi frekuensi

dari data tertentu

• Menggambar grafik

histogram dari tabel

distribusi

• Menghitung ukuran

pemusatan data baik

data tunggal maupun

data berkelompok.

• Berdiskusi dengan

kelompok untuk

menyelesaikan soal-

soal sehari-hari untuk

mencari ukuran

pemusatan data

kemudian disajikan

dalam bentuk

diagram dan

menafsirkan hasil

yang didapat.

bentuk tabel

distribusi

frekuensi dan

histogram.

• Menyajikan data

dalam bentuk

tabel distribusi

frekuensi dan

histogram.

• Menentukan

rataan, median,

dan modus.

• Memberikan

tafsiran terhadap

ukuran

pemusatan.

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Page 129: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

1.4 Menggunakan

aturan perkalian,

permutasi, dan

kombinasi

dalam

pemecahan

masalah

Aturan Perkalian,

Permutasi dan

Kombinasi

• Menentukan berbagai

kemungkinan

pengisian tempat

(filling slot) dalam

permainan tertentu

atau masalah-masalah

lainnya.

• Berdiskusi mengenai

kaidah pencacahan

yang mengarah pada

aturan perkalian,

permutasi dan

kombinasi.

• Menerapkan rumus

aturan perkalian,

permutasi, dan

kombinasi untuk

menyelesaikan soal

• Menyelesaikan

masalah-masalah

yang berkaitan dengan

aturan perkalian,

permutasi dan

kombinasi.

• Menyusun

aturan perkalian,

permutasi dan

kombinasi

• Menggunakan

aturan perkalian,

permutasi dan

kombinasi

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

10x45’ Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Page 130: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

1.5 Menentukan

ruang sampel

suatu percobaan

Ruang Sampel

• Mendaftar titik-titik

sampel dari suatu

percobaan acak

• Menentukan ruang

sampel dari percobaan

acak tunggal dan

kombinasi

• Menentukan

banyaknya titik

sampel

• Menentukan

banyak

kemungkinan

kejadian dari

berbagai situasi

• Menuliskan

himpunan

kejadian dari

suatu percobaan

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

8x45’

Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

1.6 Menentukan

peluang suatu

kejadian dan

penafsirannya

Peluang suatu

Kejadian

• Merancang dan

melakukan percobaan

untuk menentukan

peluang suatu kejadian

• Menyimpulkan

peluang kejadian dari

percobaan yang

dilakukan untuk

• Menentukan

peluang kejadian

melalui

percobaan

• Menentukan

peluang suatu

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

10x45’ Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

Page 131: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

mendukung peluang

kejadian secara

teoritisnya

• Menentukan peluang

suatu kejadian,

peluang komplemen

suatu kejadian.

• Menentukan peluang

suatu kejadian dari

soal atau masalah

sehari- hari.

kejadian secara

teorotis

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

• Internet

Page 132: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

SILABUS

Nama Sekolah : MA Asy-syafi’yah Jatibarang

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas/Program : XI / IPS

Semester : 2

STANDAR KOMPETENSI:

2. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

2.1 Menentukan

komposisi fungsi

dari dua fungsi

Komposisi Fungsi • Membahas ulang

pengertian fungsi

• Menjelaskan arti

komposisi fungsi

dalam konteks sehari-

hari secara aljabar

• Mengidentifikasi

fungsi-fungsi baik

yang dapat atau tidak

dapat dikomposisikan

melalui contoh

• Menyimpulkan syarat

komposisi fungsi

• Melakukan latihan

soal fungsi komposisi

yang bervariasi

• Menentukan

syarat dan

aturan fungsi

yang dapat

dikomposisikan

• Menentukan

fungsi

komposisi dari

beberapa fungsi.

• Menyebutkan

sifat-sifat

komposisi

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

14x45’ Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Page 133: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

• Menyelidiki dan sifat-

sifat komposisi fungsi

melalui contoh

• Menggunakan aturan

komposisi dari

beberapa fungsi untuk

menyelesaikan

masalah

• Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

komponen yang

membentuk fungsi

komposisi.

fungsi.

• Menentukan

komponen

pembentuk

fungsi

komposisi

apabila fungsi

komposisi dan

komponen

lainnya

diketahui.

PG

� Tes Tertulis

Uraian

2.2 Menentukan

invers suatu

fungsi

Invers Fungsi • Melakukan kajian

secara geometris

untuk menentukan

suatu fungsi

mempunyai invers dan

menyimpulkannya

• Menggambar sketsa

grafik fungsi invers

• Menjelaskan

syarat agar suatu

fungsi

mempunyai

invers.

• Menggambar

kan grafik

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

10x45’ Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

Page 134: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

dari grafik fungsi

asalnya

• Melakukan latihan

menentukan fungsi

invers dan grafiknya

secara aljabar

• Menyelidiki sifat

invers dari fungsi

melalui contoh

• Menentukan invers

dari komposisi fungsi

• Menerapkan aturan

fungsi invers untuk

menyelesaikan

masalah.

fungsi invers

dari grafik

fungsi asalnya

• mengidentifikasi

sifat-sifat fungsi

invers.

• Menentukan

fungsi invers

dari suatu

fungsi.

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

• Internet

STANDAR KOMPETENSI:

3. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Page 135: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

3.1 Menghitung

limit fungsi

aljabar

sederhana di

suatu titik

Pengertian Limit

Fungsi

• Mendiskusikan

arti limit fungsi

di satu titik

melalui

perhitungan

nilai-nilai di

sekitar titik

tersebut

• Mendiskusikan

arti limit fungsi

di tak berhingga

melalui

perhitungan

nilai-nilai di

sekitar titik

tersebut

• Menjelaskan arti

limit fungsi di satu

titik melalui

perhitungan nilai-

nilai disekitar titik

tersebut

• Menjelaskan arti

limit fungsi di tak

berhingga melalui

grafik dan

perhitungan.

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

4x45’

Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Page 136: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

3.2 Menggunakan

sifat limit

fungsi untuk

menghitung

bentuk tak

tentu fungsi

aljabar

• Sifat Limit

Fungsi

• Bentuk Tak

Tentu

• Menghitung limit

fungsi aljabar

• Mengenal

macam-macam

bentuk tak tentu

• Melakukan

perhitungan limit

dengan

manipulasi

aljabar

• Menghitung limit

fungsi aljabar

dengan

menggunakan

sifat-sifat limit

fungsi

• Menghitung limit

fungsi aljabar di satu

titik.

• Menjelaskan sifat-

sifat yang digunakan

dalam perhitungan

limit.

• Menjelaskan arti

bentuk tak tentu dari

limit fungsi.

• Menghitung limit

fungsi aljabar

dengan

menggunakan sifat-

sifat limit

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

8x45’

Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

3.3 Menggunakan

sifat dan aturan

turunan dalam

Turunan Fungsi

• Mengenal konsep

laju perubahan

nilai fungsi dan

• Menghitung limit

fungsi yang

mengarah ke konsep

Jenis:

� Kuiz

8x45’

Sumber:

• Buku

Page 137: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

perhitungan

turunan fungsi

aljabar

gambaran

geometrisnya

• Dengan

menggunakan

konsep limit

merumuskan

pengertian

turunan fungsi.

• Dengan

menggunakan

aturan turunan

menghitung

turunan fungsi

aljabar.

• Menurunkan

sifat-sifat turunan

dengan

menggunakani

sifat lmit

• Menentukan

berbagai turunan

fungsi aljabar

• Menentukan

turunan fungsi

dengan

turunan.

• Menjelaskan arti fisis

(sebagai laju

perubahan) dan arti

geometri turunan di

satu titik

• Menghitung turunan

fungsi yang

sederhana dengan

menggunakan

definisi turunan

• Menentukan sisfat-

sifat turunan fungsi

• Menentukan turunan

fungsi aljabar dengan

menggunakan sifat-

sifat turunan

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Page 138: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

menggunakan

aturan rantai

• Melakukan

latihan soal

tentang turunan

fungsi

3.4 Menggunakan

turunan untuk

menentukan

karakteristik

suatu fungsi

aljabar dan

memecahkan

masalah

Karakteristik Grafik

Fungsi

• Mengenal secara

geometris tentang

fungsi naik dan

turun

• Mengidentifikasi

fungsi naik atau

fungsi turun

menggunakan

aturan turunan.

• Menggambar

sketsa grafik

fungsi dengan

menentukan

perpotongan

sumbu koordinat,

titik stasioner dan

kemonotonannya

� Menentukan fungsi

monoton naik dan

turun dengan

menggunakan konsep

turunan pertama

� Menggambar sketsa

grafik fungsi dengan

menggunakan sifat-

sifat turunan

� Menentukan titik

ekstrim grafik fungsi

� Menentukan

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

10x45’

Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Page 139: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

• Menentukan titik

stasioner suatu

fungsi beserta

jenis ekstrimnya

• Menyelesaiakan

persamaan garis

singgung fungsi.

persamaan garis

singgung dari sebuah

fungsi

Uraian

3.5 Merancang

model

matematika

dari masalah

yang berkaitan

dengan ekstrim

fungsi aljabar

Model matematika

Ekstrim Fungsi

• Menyatakan

masalah nyata

dalam kehidupan

sehari-hari dan

membawanya ke

konsep turunan.

• Menentukan

variabel-variabel

dari masalah

ekstrim fungsi

• Mengembangkan

statergi untuk

� Mengidentifikasi

masalah-masalah yang

bisa diselesaiakn

dengan konsep ekstrim

fungsi

� Merumuskan model

matematikan dari

masalah ekstrim

fungsi

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

Bentuk

Instrumen:

10x45’

Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Page 140: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU

SUMBER

BELAJAR

merumuskan

model

matematika dari

masalah ekstrim

fungsi.

� Tes Tertulis

PG

� Tes Tertulis

Uraian

3.6 Menyelesaikan

model

matematika

dari masalah

yang berkaitan

dengan ekstrim

fungsi aljabar

dan

penafsirannya.

Solusi masalah

ekstrim Fungsi

• Diskusi

kelompok

membahas soal

aplikatif dengan

menggunakan

konsep turunan

Menentukan

penyelesaian dari

model matematika

beserta

menafsirkannya

• Menyelesaikan

model matematika

dari masalah ekstrim

fungsi

• Menafsirkan solusi

dari masalah nilai

ekstrim

Jenis:

� Kuiz

� Tugas

Individu

� Tugas

Kelompok

� Ulangan

10x45’

Sumber:

• Buku

Paket

• Buku

referensi

lain

• Journal

• Internet

Brebes , 10 Juli 2011

Mengetahui

Kepala Madrasah Asy-syafi’iyah Jatibarang Guru Mata Pelajaran

Matematika

Page 141: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

Siti Aminah, S.Pd. Irawan, S.Pd.I

]NIP. 196609112006042002 NIP.

Page 142: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
Page 143: ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--muhammad... · ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Muhammad Lutfi

2. Tempat & Tgl. Lahir : Brebes, 7 Juni 1988

3. NIM : 073511033

4. Alamat Rumah : Desa Kertasinduyasa RT. 07 RW. 04

Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes

HP : 085 626 635 66 / 087 832 270 390

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

5. Pendidikan Formal

a. MI Asy-syafi’iyah 03 Kertasinduyasa lulus tahun 2000

b. SMP Negeri 1 Jatibarang lulus tahun 2003

c. SMA Negeri 03 Brebes lulus tahun 2006

d. IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika

lulus tahun 2012

6. Pendidikan Non-Formal

a. ---

Semarang, 25 April 2012

Muhammad Lutfi

NIM: 073511033