pbl skenario diare

16
I. SKENARIO B DIARA MENCRET Diara 18 tahun dating ke poliklinik umum dengan keluhan perut mules disertai BAB mencret sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya Diara makan gado-gado di pinggir jalan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dokter menduga Diara menderita diare akibar infeksi saluran pencernaan yang disebabkan bakteri. Dokter kemudian menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan feses. II. KATA SULIT 1. Bakteri Mikroorganisme yang bersifat parasit 2. Diare Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. 3. Feses Sisa metabolisme dalam tubuh 4. Infeksi Infeksi adalah suatu keadaan saat tubuh kemasukan bibit penyakit sehingga menggangu fungsi kerja tubuh 5. Pemeriksaan Lab Darah Pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis sementara III. ANALISA SKENARIO 1. Mengapa perut diara mules disertai mencret? Terganggunya system pencernaan pada tubuh diara khususnya pada usus 2. Mengapa dokter mengajukan pemeriksaan lanjut? Untuk memastikan dugaan sementara yang terjadi 3. Mengapa dokter menduga diara terkena diare? Karena gejala-gejala yag dialami diara mengarah pada diare 4. Apakah kandungan di dalam makanan gado-gado menyebabkan keracunan pada tubuh? Ya, bisa jadi terdapat bakteri, zat kimia lain yang terdapat pada gado-gado tersebut adapun 1

Upload: suci-purnama

Post on 03-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

wrap up

TRANSCRIPT

Page 1: PBL Skenario Diare

I. SKENARIO B

DIARA MENCRET

Diara 18 tahun dating ke poliklinik umum dengan keluhan perut mules disertai BAB mencret sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya Diara makan gado-gado di pinggir jalan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dokter menduga Diara menderita diare akibar infeksi saluran pencernaan yang disebabkan bakteri. Dokter kemudian menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan feses.

II. KATA SULIT

1. Bakteri Mikroorganisme yang bersifat parasit

2. Diare Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.

3. Feses Sisa metabolisme dalam tubuh

4. Infeksi Infeksi adalah suatu keadaan saat tubuh kemasukan bibit penyakit sehingga

menggangu fungsi kerja tubuh5. Pemeriksaan Lab Darah

Pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis sementara

III. ANALISA SKENARIO

1. Mengapa perut diara mules disertai mencret? Terganggunya system pencernaan pada tubuh diara khususnya pada usus

2. Mengapa dokter mengajukan pemeriksaan lanjut? Untuk memastikan dugaan sementara yang terjadi

3. Mengapa dokter menduga diara terkena diare? Karena gejala-gejala yag dialami diara mengarah pada diare

4. Apakah kandungan di dalam makanan gado-gado menyebabkan keracunan pada tubuh? Ya, bisa jadi terdapat bakteri, zat kimia lain yang terdapat pada gado-gado

tersebut adapun sayuran-sayuran yang kurang bergizi5. Bagaimana mekanisme terjadinya diare apabila benar diara terkena diare?

Adanya radang usus sehingga usus tidak bekerja sesuai biasanya atau penyerapan air di usus terganggu karena aktivitas bakteri sehingga menyebabkan mules dan mencret

IV. HIPOTESIS SEMENTARA

Diara mengalami mules dan mencret dikarenakan setelah makan gado-gado. Kemungkinan salah satu factor disebabkan karena adanya bakteri, allergen masuk dan keracunan. Faktor lainya karna imunisasi lemah sehingga menyebabkan penyerapan air di usus terganggu dan menyebabkan mencret. Lalu adanya radang usus sehingga usus tidak bekerja sesuai biasanya karena aktivitas bakteri yang menyebabkan perut mules.

V. LEARNING OBJECTIVE

1

Page 2: PBL Skenario Diare

Sistem penceraan:a. Anatomib. Fisiologic. Histologid. Bakteriologie. Patofisiologif. Patomekanisme

Mekanisme diare:a. Penyebab diareb. Patofisiologi terjadi diarec. Gejala diared. Jenis-jenis diare

Pemeriksaan lab terhadap infeksi saluran pencernaan:a. Fesesb. Darah

VI. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

ANATOMI / HISTOLOGI / FISIOLOGI / PATOFISOLOGI / PATOMEKANISME SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

A. MulutMerupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang

2

Page 3: PBL Skenario Diare

(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

B. Kerongkongan (Esofagus)Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: oeso – “membawa”, dan phagus – “memakan”)Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

·         bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)·         bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)·         serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

C. LambungMerupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.

Terdiri dari 3 bagian yaitu:·         Kardia.·         Fundus.·         Antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :

·         LendirLendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

·         Asam klorida (HCl)

3

Page 4: PBL Skenario Diare

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

·         Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

D. Usus halus (usus kecil)Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar)

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

1. Usus dua belas jari (Duodenum)Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Usus dua belas jari (duodenum)

2. Usus Kosong (jejenum)Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara

4

Page 5: PBL Skenario Diare

makroskopis.

Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.

Diagram usus halus (terlabel small intestine)

3. Usus Penyerapan (illeum)Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

Diagram ileum dan organ-organ yang berhubungan.

E. Usus Besar (Kolon)Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Usus besar terdiri dari :

·         Kolon asendens (kanan)·         Kolon transversum·         Kolon desendens (kiri)·         Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

F. Usus Buntu (sekum)Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

G. Umbai Cacing (Appendix)Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform

5

Page 6: PBL Skenario Diare

appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.

Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.

Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

H. Rektum dan anusRektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

PankreasPankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

·         Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan·         Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan

6

Page 7: PBL Skenario Diare

cara menetralkan asam lambung.

Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.

HatiHati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Hati adalah organ yang terbesar di dalam badan manusia.

Kandung empeduKandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

·         Membantu pencernaan dan penyerapan lemak·         Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama

haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar yang pencernaan. Fungsi sistem pencernaan adalah memperoleh zat-zat makanan yang dibutuhkan bagi tubuh.

Saluran pencernaan umumnya mempunyai sifat struktural tertentu yang terdiri atas 4 lapisan utama yaitu: lapisan mukosa, submukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.

1. Lapisan mukosa terdiri atas(1) epitel pembatas; (2) lamina propria yang terdiri dari jaringan penyambung jarang yang kaya akan

pembuluh darah kapiler dan limfe dan sel-sel otot polos, kadang-kadang mengandung juga kelenjar-kelenjar dan jaringan limfoid;

(3) muskularis mukosae.

7

Page 8: PBL Skenario Diare

2. Submukosa terdiri atas jaringan penyambung jarang dengan banyak pembuluh darah dan limfe, pleksus saraf submukosa (juga dinamakan Meissner), dan kelenjar-kelenjar dan/atau jaringan limfoid.

3. Lapisan otot tersusun atas: (1) sel-sel otot polos, berdasarkan susunannya dibedakan menjadi 2 sublapisan menurut arah utama sel-sel otot yaitu sebelahdalam (dekat lumen), umumnya tersusun melingkar (sirkuler); pada sublapisanluar, kebanyakan memanjang (longitudinal). (2) kumpulan saraf yang disebut

pleksus mienterik (atau Auerbach), yang terletak antara 2 sublapisan otot. (3)pembuluh darah dan limfe.

4. Serosa merupakan lapisan tipis yang terdiri atas (1) jaringan penyambung jarang, kaya akan pembuluh darah dan jaringan adiposa; dan (2) epitel gepeng selapis (mesotel).

Fungsi utama epitel mukosa saluran pencernaan adalah:1. Menyelenggarakan sawar (pembatas), bersifat permeabel selektif antara isisaluran dan jaringan tubuh.2. Mempermudah transpor dan pencernaan makanan3. Meningkatkan absorpsi hasil-hasil pencernaan (sari-sari makanan). Sel-sel

pada lapisan ini selain menghasilkan mukus juga berperan dalam pencernaan atau absorpsi makanan.

Nodulus limfatikus yang banyak terdapat pada lamina propria dan lapisan submukosa sebagai sistem pertahanan tubuh atau pelindung dari infeksi mikroorganisme dari invasi virus dan bakteri.

Muskularis mukosae dan lapisan otot untuk pergerakan lapisan mukosa secara independen (otonom) dari pergerakan saluran pencernaan lain, sehingga meningkatkan kontak dengan makanan. Kontraksi lapisan mukosa mendorong (peristaltik) dan mencampur makanan (segmentasi) dalam saluran pencernaan. Pleksus-pleksus saraf mengatur kontraksi muskuler ini, yang membentuk gangglia parasimpatis. Banyaknya jala-jala serabut pre- dan postganglionik system saraf otonom dan beberapa serabut-serabut sensoris viseral dalam ganglia ini memungkinkan komunikasi diantara mereka. Kenyataan bahwa saluran pencernaan menerima banyak persyarafan dari sistem saraf otonom memberikan penjelasan anatomik akan besarnya pengaruh gangguan emosi pada saluran pencernaan – suatu fenomena yang penting pada pengobatan psikosomatis.

JENIS – JENIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN

Kelainan atau gangguan yang biasa menyerang sistem pencernaan manusia, antara lain:

1. GastritisGastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.

8

Page 9: PBL Skenario Diare

2. Batu empeduBatu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.

3. Konstipasi (sembelit)Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.

4. DiareDiare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.

5. DisentriDisentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah.

6. Radang usus buntuRadang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.

7. KankerKanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.

MEKANISME DIARE

Gejala Diare

Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:

Muntah Badan lesu atau lemah Panas Tidak nafsu makan Darah dan lendir dalam kotoran

Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.

Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi.

9

Page 10: PBL Skenario Diare

Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.

Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.

Penyebab diare secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Infeksi yang dapat disebabkan: a) bakteri, misal: Shigella, Salmonela, E. Coli, golongan vibrio, bacillus cereus, Clostridium perfringens, Staphyiccoccus aureus, Campylobacter dan aeromonas; b) virus misal: Rotavirus, Norwalk dan norwalk like agen dan adenovirus; c) parasit, misal: cacing perut, Ascaris, Trichiuris, Strongyloides, Blastsistis huminis, protozoa, Entamoeba histolitica, Giardia labila, Belantudium coli dan Crypto 

2. Alergi 3. Malabsorbsi 4. Keracunan yang dapat disebabkan; a) keracunan bahan kimiawi dan b)

keracunan oleh bahan ang dikandung dan diproduksi: jasat renik, ikan, buah-buahan dan sayur-sayuran 

5. Imunodefisiensi 6. Sebab-sebab lain (Widaya, 2004).

Departemen Kesehatan RI (2000), mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat kelompok yaitu:1. Diare akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari

(umumnya kurang dari tujuh hari),  2. Disentri; yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya 3. Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari

secara terus menerus 4. Diare dengan masalah lain; anak yang menderita diare (diare akut dan

persisten) mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya. 

Diare akut dapat mengakibatkan:1. Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan

dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia 2. Gangguan sirkulasi darah, dapat berupa renjatan hipovolemik sebagai akibat

diare dengan atau tanpa disertai muntah 3. Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan berlebihan karena diare

dan muntah (Soegijanto, 2002).

10

Page 11: PBL Skenario Diare

PEMERIKSAAN LAB

a. Darah

Menghitung darah lengkap, anemia atau trombositos mengarahkan dengan adanya penyakit kronis albumin yang rendah bias jadi patokan untuk tingkat keparahan penyakit namun tidak spesifik.

b. Feses

Bisa mengidentifikasi organisme penyebab bakteri C.Difficle ditemukan pada 5% orang sehat, oleh karenya diagnosis ditegakan berdasarkan adanya gejala disertai ditemukanya toksin bukan berdasarkan ditemukanya organisme

IX. DAFTAR PUSTAKA

Djaenudin Natadisastra, parasitologi kedokteran: ditinjau dari organ tubuh yang diserang/ editor, Djaenudin Natadisastra, Ridad Agoes. – Jakarta: EGC, 2009. Hal : 132-135

PMC. 2012. US National Library of Medicine National Institutes of Health http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000298.htm

Enterohemorrhagic E. coli (EHEC) pathogenesis

Y Nguyen1 and Vanessa Sperandio1,2,* PMC. 2012. US National Library of Medicine National Institutes of Health http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3417627/

11