Diagnosa dan penatalaksaan pada rhinitis vasomotor

Diagnosa dan penatalaksaan pada rhinitis vasomotorRio Ramadhona102011446Anamnesis

Identitas pasienRiwayat penyakit sekarang :K URiwayat perjalanan penyakitRiwayat penyakit dahuluRiwayat kesehatan keluarga

Pemeriksaan fisikPemeriksaan luarInspeksi hidungPalpasi sinus Pemeriksaan dalam edema pada mukosa hidungkonka berwarna merah gelap atau merah tuaPermukaan konka licin atau bisa juga berbenjol/tidak rata.Terdapat sekret mukoid , pada golongan rinore didapatkan sekret serosaPemeriksaan pembau hidung Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan lab:Apusan hidungUji klinis alergi:Uji dietUji in vitroUji radio alergosorbenTest-kulitKadar IgE serumRadiologi

Diagnosis KerjaRhinitis vasomotortanpa adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan pajanan obatDiagnosis Banding Rhinitis alergika Reaksi imunologik Gejala-gejala kongesti atau sumbatan hidung, bersin, mata berair dan gatal.Polip hidung dan sinusitisRhinitis musiman dan tahunan Rhinitis simpleksMerupakan penyakit virus (common cold)Diawali dengan sumbatan hidung, secret yang berlebihan, bersin-bersin, sedikit batuk, dan kelemahan umum dengan atau tanpa nyeri kepala. Etiologi Belum diketahui Epidiomologi Rinitis alergika sering ditemukan pada pasien dengan usia < 20 tahun, sedangkan pada rinitis vasomotor lebih banyak dijumpai pada usia > 20 tahun dan terbanyak diderita oleh perempuan.Patofisiologi Disfungsi SSOPeningkatan peptida vasoaktifEmosi dilatasi arteriol, kapiler dan permeabilitas

Simpatis, parasimpatisPeningkatan sekresi hidung dan obstruksi sal.nafasHipotalamus Gejala klinik Hidung yang tersumbatRinore yang mukoid atau serose Gejala yang mirip dengan rhinitis alergiPenatalaksanaan Non medika mentosa:Hindari kontak dengan pemicuMedika mentosa:Antihistamin AntikolinergikKortikosteroid DekongestanOperasiKomplikasiSinusitisEritema pada hidung sebelah luarPembengkakan wajahPolip hidung

Prognosis Prognosis dari rinitis vasomotor bervariasi. Penyakit kadang-kadang dapat membaik dengan tiba tiba, tetapi bisa juga resisten terhadap pengobatan yang diberikan. Kesimpulan Hipotesis diterima