love for rio

Upload: publikger

Post on 10-Jul-2015

622 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Love For Rio *Charachter and Synopsishello semua aku mau buat cerbung dulu tapi mau perkenalan tokoh dulu ya sama sinopsisnya dikit, semoga pada suka :D *** RIO Cowok bernama panjang Mario Stevano Aditya Haling ini orangnya anaknya cerdas, lebay, baik, suka bercanda, jail, kalo ke anak-anak cewek lainnya jaim, cool, tampang sombong, makanya Rio dijulukin Pupbay (Putra Paling Lebay). Ia anak kelas XI IPA 1. Sekalinya senyum bikin orang kelepek-kelepek. Banyak fans sampe pada bikin fans club namanya RISE. Sejak kehadiran Ify yang merubah hidupnya. cowok basket ini menjadi sosok yang suka ngejar-ngejar Ify. Kadang berantem, kadang ngerayu Ify, kadang nyolot, dan gengsian. Kalau buat ngejar Ify ngga ada gengsi dikamus Rio. Tapi sering banget berantem sama Ify. Banyak alasan yang membuat mereka berantem. Tapi kadang baik, kadang berantem. Ya intinya plinplan deh tu anak berdua--". Rio adalah anak dari sutradara dan musisi. Ngga heran kalo Rio juga terkenal di publik. IFY Alyssa Saufika Umari. Anaknya baik, pintar, jutek, nyolot, dan seru. Ify ini jago piano dan gitar. Ngga salah dia memilih ekskul musik. Ify satu tahun dibawah Rio. Sebel banget kalo udah dirayu Rio. Berantemnya sama Rio terus. Fans Rio banyak yang sebal sama Ify. Ya, tau sendiri Rio cuma ngejar-ngejar Ify. Dan itulah salah satu alasan kenapa Ify berantem terus sama Rio. Tapi suatu hari, Ify merasa kehilangan Rio dan membuat Ify menyadari perasaannya yang sesungguhnya. GABRIEL Kakaknya Ify. Gabriel Stevent Damanik. Kakaknya Ify sangat protect banget sama adek-adeknya saking sayangnya. Gabriel atau yang biasa dipanggil Iel ini sahabatnya Rio. Sama kayak Rio, Iel ini banyak fans walaupun gak kayak Rio. Iel adalah ketua OSIS dan anak basket. Diam-diam Iel menyukai Sivia sejak SMP atau bisa dibilang penggemar rahasia Sivia. Tapi harapannya sirna setelah mengetahui Sivia jadian dengan sahabatnya sendiri. SIVIA Sivia Azizah atau yang biasa dipanggil Via ini anaknya cantik, baik, pintar, seru, kreatif. Ngga salah ia dipilih sebagai ketua ekskul jurnalist di SMPnya. Dan sekarang ia melanjutkan ekskulnya di SMA sebagai jurnalist. Sivia adalah sahabat Ify dari kecil. Sivia sudah berpacaran dengan Alvin sejak kelas 9 SMP. Sejak masuk SMA, diam-diam Sivia menyukai Gabriel. ALVIN Alvin Jonathan Sindunata, sahabat Rio dan Gabriel. Alvin paling dekat dengan Rio. Alvin juga banyak fans sampai membuat fansclub yang bernama Alvinoszta. Sudah jadian dengan Sivia kira-kira satu tahun yang lalu atau sejak Alvin SMA kelas X. Alvin sudah bersahabat dengan Rio dan Gabriel sejak SMP. Ketua basket ini diam-diam menyukai sahabatnya Ify.

SHILLA Sahabat Ify, baru bertemu Ify saat MOS SMA. Shilla ini banyak yang naksir. Waktu SMP, ia pernah jadi kapten Cheers. Ngga heran Shilla bisa split dan sebagainya. Shilla anaknya rada judes, tapi sebenarnya ia baiiiik banget. Kalau sahabatnya lagi dikucilkan orang, Shilla lah yang suka membela. Ya, pokoknya Shilla juga suka marah lah. Kehadiran Gabriel, membuat Shilla kelepek-kelepek. CAKKA Cakka Kawekas Nuraga atau yang biasanya dipanggil Cakka ini juga sahabatnya Rio, Gabriel dan Alvin. Cakka paling dekat sama Gabriel. Cakka udah temenan sama Gabriel dari kecil. Cakka ini suka banget berantem sama Agni. Cakka emang anaknya rada usil, jail, playboy kacangan, dan lebay sama kayak Rio. Waktu SMP, Cakka pernah suka sama Ify. Tetapi Gabriel selalu menghalang-halangin Cakka untuk deketin Ify. Kehadiran Agni membuang perasaan Cakka terhadap Ify. AGNI Tomboy bernama lengkap Agni Trinubuwati ini musuh banget sama Cakka. Agni satu angkatan sama Cakka. Ya dari masuk SMA, Agni berantem mulu sama Cakka. Kadang Cakka yang usil, ataupun Agni yang jail. Suka banget tanding basket sama Cakka. Mereka sama-sama kuat. Ngga heran Agni dipilih sebagai kapten basket putri. Agni suka gabung sama anak kelas X. Yap! Agni adalah sahabatnya Ify, Sivia, dan Shilla. RAY Adeknya Rio. Si gondrong bernama lengkap Muhammad Raynald Prasetya ini anaknya sama kayak Cakka. Usil, jail, lebay, baik. Suka banget ngerayu cewek. Ngga salah kalo dicap sebagai playboy. Tapi, Ray ini ngga mempermainkan perempuan. Cuma iseng aja sih ngerayu-ngerayu cewek. Banyak cewek yang kelepek-kelepek sama Ray. Si pemukul drum ini susah banget jatuh cinta. Ngerayu cewek sih gampang, malah Ray ini udah kayak pakarnya Mak Comblang. Tetapi ia memang susah banget jatuh cinta. Nahlo? Bisa nyomblangin orang ngga bisa nyomblangin diri sendiri. DEVA Adeknya Ify dan Gabriel. Deva sahabatnya Ray dari SD. Rio ngga tau kalau Deva ini adiknya Ify dan Gabriel. Dan baru tau pas SMA. Waaaaah parah banget ya?! Deva ini waktu dulu bertiga sama Ozy. Sejak kelas 5 SD, Ozy pindah ke Makassar. Anak Agung Ngurah Deva Ekada Saputra nama panjang Deva. Bali banget ya? Deva ini waktu lahir di Bali dan Deva sendiri pernah lama di Bali, jadi ngga heran kalo Deva ini bisa nari Bali dan tau adat-adat Bali. *** Suatu pagi di SMA Taruna II, Ify berjalan dilorong sekolah bersama kakak tercintanya, Gabriel. Ify cemberut terus. Iel melihat adik tersayangnya. "Ify, lo kenapa? Sakit? Atau apa? Ada yang ketinggalan ya? Lo kenapa? Lo ngga...." kata Iel. "Kak Iel please deh stop! Bisa kagak sih lo ngga usah protect sama gue? Lo udah kayak bodyguard gue tau gak. Gue udah SMA, Kaaaaak! Gue bukan anak kecil lagi" dengus Ify. "Tapi lo kalo ngga diprotect ntar ada yang jahat sama elo, terus lo sakit, luka-luka, dan....." kata-

kata Iel terputus karena dibekep sama Ify. "Diem ah! Sono lo keruang OSIS. Bentar lagi MOS dimulai juga," kata Ify lalu ia pergi ke papan pengumuman. "Fy, lo X-3 loh! Eh ntar kalo ada apa-apa hubungin gue!" teriak Iel. Ify pergi berjalan terus. Ngga didengarkan kakaknya itu. Tiba-tiba...BRUUUK! "Eh jalan pake mata dong...!" kata seseorang. Pas ia melihat... "IFY?! Ify, lo masuk sini? Yesssss akhirnya bisa juga gue deketin elo hehehe" kata seseorang yang ternyata adalah Rio. "Yah elo lagi. Sial banget gue hari ini" dengus Ify. "Gue anterin ya, Fy?" tawar Rio. "NGGA USAH!" kata Ify, lalu ia pergi. Semakin cemberut Ify. Tiba-tiba Ify nubrukorang lagi. "Aduh suka banget sih gue nubruk orang" dengus Ify. "Eh sorry-sorry gue gak liat" katanya. "Iya ngga papa," kata Ify. "Maaf ya! Lo kenapa cemberut aja?" tanyanya. "Iya sebel aja gue sama hari ini," jawab Ify. "Eh kenalin gue Shilla! Lo X berapa?" tanya Shilla. "Gue Ify, X-3, lo?" "Sama dong. Mau bareng ngga, Fy?" "Boleh deh daripada gue nubruk orang lagi" "Hahaha ada-ada aja, yuk deh!" Shilla dan Ify pun segera kekelas X-3. Ify dan Shilla masuk kekelas. Ify sekelas lagi dengan Sivia. "Viaaa" panggil Ify. "Ipppy!!!!" kata Sivia mencubit pipi Ify. "Ih nama gue I-F-Y. Bukan I-P-Y!!!" dengus Ify. "Hehehe canda, Fy!!!" kata Sivia. Sivia melihat Shilla dan tersenyum. "Ini siapa, Fy?" tanya Sivia.

Love For Rio *Part 1hello all :) sinopsis sama karakter gimana? pada suka? hehehe oke deh kalo suka ini part 1 nya ya, jangan komen, aku butuh komentar dari kalian, oke? oke deh. :D *** Suatu pagi di SMA Taruna II, Ify berjalan dilorong sekolah bersama kakak tercintanya, Gabriel. Ify cemberut terus. Iel melihat adik tersayangnya. "Ify, lo kenapa? Sakit? Atau apa? Ada yang ketinggalan ya? Lo kenapa? Lo ngga...." kata Iel. "Kak Iel please deh stop! Bisa kagak sih lo ngga usah protect sama gue? Lo udah kayak bodyguard gue tau gak. Gue udah SMA, Kaaaaak! Gue bukan anak kecil lagi" dengus Ify. "Tapi lo kalo ngga diprotect ntar ada yang jahat sama elo, terus lo sakit, luka-luka, dan....." katakata Iel terputus karena dibekep sama Ify. "Diem ah! Sono lo keruang OSIS. Bentar lagi MOS dimulai juga," kata Ify lalu ia pergi ke papan pengumuman. "Fy, lo X-3 loh! Eh ntar kalo ada apa-apa hubungin gue!" teriak Iel. Ify pergi berjalan terus. Ngga didengarkan kakaknya itu. Tiba-tiba...BRUUUK! "Eh jalan pake mata dong...!" kata seseorang. Pas ia melihat... "IFY?! Ify, lo masuk sini? Yesssss akhirnya bisa juga gue deketin elo hehehe" kata seseorang yang ternyata adalah Rio. "Yah elo lagi. Sial banget gue hari ini" dengus Ify. "Gue anterin ya, Fy?" tawar Rio. "NGGA USAH!" kata Ify, lalu ia pergi. Semakin cemberut Ify. Tiba-tiba Ify nubrukorang lagi. "Aduh suka banget sih gue nubruk orang" dengus Ify. "Eh sorry-sorry gue gak liat" katanya. "Iya ngga papa," kata Ify. "Maaf ya! Lo kenapa cemberut aja?" tanyanya. "Iya sebel aja gue sama hari ini," jawab Ify. "Eh kenalin gue Shilla! Lo X berapa?" tanya Shilla. "Gue Ify, X-3, lo?" "Sama dong. Mau bareng ngga, Fy?" "Boleh deh daripada gue nubruk orang lagi" "Hahaha ada-ada aja, yuk deh!" Shilla dan Ify pun segera kekelas X-3. Ify dan Shilla masuk kekelas. Ify sekelas lagi dengan Sivia. "Viaaa" panggil Ify. "Ipppy!!!!" kata Sivia mencubit pipi Ify. "Ih nama gue I-F-Y. Bukan I-P-Y!!!" dengus Ify. "Hehehe canda, Fy!!!" kata Sivia. Sivia melihat Shilla dan tersenyum. "Ini siapa, Fy?" tanya Sivia. "Eh iya kenalin, Via ini Shilla. Shilla ini Via!" kata Ify. "Shilla,"

"Sivia. Panggil aja Via!" kata Sivia, tersenyum. Shilla juga tersenyum. "Lo duduk sama siapa, Vi?" tanya Shilla. "Nahlo gue bingung" kata Ify. "Sama Shilla aja, Vi. Gue sama Oik soalnya," kata Sivia. "Oke, deh! Shill, duduk dibelakangnya Via aja yuk" ajak Ify. Shilla mengangguk. MOS pertama dimulai. Anak-anak kelas X pun ke lapangan untuk pembukaan acara. Ify males banget sebenarnya. Ya apa boleh buat, acara ini wajib banget sih. Ify melihat sang kakak, Iel dan ada Rio. Rio mesam-mesem dan dadah2 sama Ify. Ify melengos. "Napa lo, Fy?" tanya Shilla. "Tuh ada orang gila," kata Ify menunjuk Rio. Tapi Shilla salah liat. Shilla malah liat Iel. 'Ih cakep bangeeeet' batin Shilla. "Shillaaaaa!!!" teriak Ify. "Buset dah suara lo, Fy udah kayak toa!" kata Sivia. "Ih jbjb aja lo, Vi." dengus Ify. Shilla tertawa. "Huahaha Ify noh Kak Rio dadah2 mulu sama elo!" seru Sivia. Ify melengos. Ia masuk barisan. Shilla mengikuti Ify. MOS pun dimulai. Iel sebagai ketua OSIS membuka acara. Setelah pembukaan acara bebas. Ify, Shilla dan Sivia segera ke kantin. "Anjrit banget upacara hampir dua jam! Buset dah gempor kaki gue," keluh Shilla. "Tau nih Kak Iel kasih sambutan kelamaan sih!" kata Ify. "Kak Iel? Siapa itu?" tanya Shilla. "Itu kakaknya Ify, ketua OSIS tadi" jawab Sivia. 'Oh itu namanya Kak Iel. Kakaknya Ify? Ya Tuhan dapet jekpot gue!' batin Shilla. "HELLOOO GIRLS!!!" sapa seseorang. Ify cs menoleh. Ify melengos. Sivia hanya tertawa. "Aaaaaah elo Kak bisa kagak sih gak ganggu hidup gue?!" dengus Ify. "Ippy cantiiik jangan kayak gitu dong" kata Rio. "Ih nama gue tuh IFY. I-F-Y. Bukan IPY!!!" kata Ify, geregetan. "Yo, udah dong kasian adek gue ah!" kata Iel. Shilla senyam-senyum daritadi. "Napa lo Shill senyam-senyum?" tanya Sivia. "Eh ngga papa kok. Ngg... Lucu aja liat Ify hihi" kata Shilla. "Emang si Rio godain Ify mulu" kata Iel. "Siviaaaaaa!!!!" panggil seseorang. Semua menoleh. "Kak Alviiiin!!!!!!" kata Sivia. Mereka berpelukan. Iel melengos. "Apa kabar, Vi?" tanya Alvin. "Kabar baik! Kakak?" "Baik kok." Alvin melihat teman-temannya. "Woy bro!" sapanya. "Woy! Pacaran mulu lo" kata Rio. "Hehehe mumpung Sivia satu sekolah sama gue" kata Alvin. Alvin melihat Shilla. Ia tersenyum. Shilla membalasnya. "Eh kenalin dong Fy temen-temennya" kata Iel. Ify memutar-mutar bola matanya. "Ini Sivia sama Shilla" kata Ify. "Kenalin gue sama temen-temen lo dong, Fy!" seru Rio. "Dih kenalan aja sendiri" kata Ify. "Ify cantiiik jangan gitu dong sama abang" kata Rio. "Abang? Abang tukang bakso mari-mari sini aku mau muntah" balas Ify. "Muntah sini dimuka Rio, udah disiapin noh" kata Alvin, yang langsung dapet toyoran dari Rio. "Aaah Ify jutek baik deh" kata Rio.

"Apa? Jutek? Dasar Pupbay!" kata Ify. "Jutek!" "Pupbay! "Jutek!" "Pupbay! "Jutek!" "Pupbay! "Jutek!" "Pupbay! "Eh berentiiii noh ada juragan lewat!" seru Iel. Mereka menoleh. Ada Cakka dan Agni lagi menuju kearah mereka. Cakka dan Agni berantem. "Lo tuh ya playboy cap kacang merah!" kata Agni. "Lo cewek gadungan!" "Ngaku aja lo, Cak kalo lo klepto!" "Cewek gadungan diem lo, mirip Dorce aja belagu" "Klepto!" "Dorce!" "Klepto!" "Dorce!" "Klepto!" "Dorce!" "Gue keren sih!" "Gue yang keren!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "STOOOOOP!!!!!!" seru Ify, Rio, Iel, Shilla, Sivia, Alvin. Agni sama Cakka hanya melengos. "Lo dari masuk SMA sampe sekarang kagak berubah ya" kata Rio. "Tau nih huuu" sosor Alvin. "Ini si Cakka ngajak ribut!" kata Agni. "Eh elo yang ngajak ribut!" balas Cakka. "Elo!" "Elo!" "Elo!" "Elo!" "Elo!" "Elo!" "KAKAAAAAAK BERENTI DONG WOY DILIATIN NOH!" teriak Ify. "Wow Ify ku pembela kebenaran!" seru Rio. "Ish!" dengus Ify. "Ipy suaranya kayak toa" kata Shilla. "IH NAMA GUE IFY BUKAN IPY!!!!" kata Ify. "Ehbuset dah, Ify. Udah ya adekku sayang jangan teriak mulu" kata Iel.

"Adeknya siapa sih nih pasti turunan kakaknya" kata Sivia. "Enak aja lo" kata Iel. "Woy udah mending kita satu meja terus makan deh" usul Alvin. "Bilang aja mau berduaan sama Sivia!" kata Rio, Iel dan Cakka berbarengan. Semuanya tertawa. Alvin nyengir. Lalu mereka duduk. Rio berusaha duduk disamping Ify, tapi gagal Iel menghalang-halanginya. "Ini adek gue. Nanti kalo adek gue ada apa-apa gimana? Terus gue juga harus cek makanannya. Udah gitu gue juga harus........" kata Iel. "Kak Ieeel jangan protect sama gue kek!!!! Malu tau" kata Ify. "Iel biar gue yang jagain Ify!" kata Rio. "Amit-amit" kata Ify. "Bilang aja mau Fy sama Kak Rio," kata Shilla. "Ah sarap lo semua!" dengus Ify. Mereka hanya tertawa melihat Ify. *** Ify membanting tubuhnya dikasurnya. Ify sangat lelah hari ini. Udah pertama kali MOS, upacara hampir dua jam gimana sampe hari ketiga? 24 jam bisa? -_- Ify mengganti pakaiannya. "Waaaaaa capek gila gue" kata Ify. Ify menghampiri pianonya. Ketika mau main.... "IFFFFY JANGAN MAIN PIANO DULU. LO MAKAN DULUU ABIS ITU TIDURRR!!!!!" teriak Iel dari bawah. Ify memutar bola matanya. "Kakak gue protect banget sih sama gue" keluh Ify. Ify segera turun kebawah. Ia menuju ruang makan. "Kebiasaan banget sih Fy abis pulang sekolah langsung mau main piano," kata Iel. "Ih Kak Iel gue tuh bukan anak kecil lagi, stop protect gue!" kata Ify. Iel tidak mendengarkan langsung pergi ke dapur. "Kak, kak. Lo tau Kak Iel protect banget pake lo langgar" kata Deva. "Ahilah capek gue, Dep diprotect mulu" kata Ify. "Lo kira gue kagak?" tanya Deva. Ify hanya melengos. Iel memang protect banget sama adikadiknya. Orangtua mereka jarang dirumah. Makanya Iel protect banget. "Ify, Deva kebiasaan deh makan ngga cuci tangan! Sana cuci tangan!" suruh Kak Iel yang menyiapkan makan siang. Ify dan Deva segera bangkit untuk cuci tangan dan kembali. Lalu mereka makan. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. "Kakak buka pintu dulu ya!" kata Iel. "Biar Ify aja Kak!" kata Ify, lalu Ify pergi membuka pintu. Ify kaget melihat seseorang. "LO?!" ***

Love For Rio *Part 2hehehe maaf ya baru meluncur soalnya lagi banyak ulangan. lanjut gak? lanjut ya :D *** "Ify, Deva kebiasaan deh makan ngga cuci tangan! Sana cuci tangan!" suruh Kak Iel yang menyiapkan makan siang. Ify dan Deva segera bangkit untuk cuci tangan dan kembali. Lalu mereka makan. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. "Kakak buka pintu dulu ya!" kata Iel. "Biar Ify aja Kak!" kata Ify, lalu Ify pergi membuka pintu. Ify kaget melihat seseorang. "LO?!" Ify melengos lagi. "Ipppyy!!!!!" katanya ternyata adalah Rio. "Mau ngapain sih kesini? Elah ganggu idup gue aja sih" kata Ify. "Mau numpang makan, Fy!" kata Rio, semangat. "Ah rusuh amat sih idup lo. Dirumah lo gak ada makanan apa? Sono pulang lo.." usir Ify. Tibatiba Iel datang. "Rio mameeeeen!!!!" seru Iel, lalu memeluk Rio. "Ih najong gue pelukan sama elo, Yel! Mending sama Ify!" kata Rio. "Siapa juga yang mau pelukan sama elo, KAK?!" kata Ify, nyolot. "Sudah, Nak berantemnya! Ngapain lo kesini, Yo?" tanya Iel. "Numpang makan" jawab Rio, enteng. "Ya udah masuk yuk" ajak Iel. "Tapi Kak....." "Ify ngga salah kan kita bantu orang?" tanya Iel. Iel dan Rio masuk. Rio melet kepada Ify. Ify membalasnya. Ify melengos dan menutup pintu. *** Shilla lagi sibuk sama BB nya. Dia lagi update twitter. Sibuk banget deh sampe laptop dibuka juga. "Mana sih twitternya?" tanya Shilla. Shilla terus mencoba-coba beberapa username. Dia mengetik 'ifyalyssa'. Dan hasilnya.... "YES KETEMU!" seru Shilla. Shilla membuka profile itu dan nge follow. Lalu ia mencari username lagi di following twitter Ify. Tertera disana ada 'ielstevent'. "Ini yang gue cari!" kata Shilla. Shilla membuka profile itu dan ngefollow juga. Lalu ia mention ke Ify dan Iel. @ladyshilla: woy @ifyalyssa n kak @ielstevent follow back ya, shilla ;) Shilla melihat-lihat profile Gabriel. Dilihat following pertamanya Gabriel 'rawrercoaster'. Shilla mengklik profile username tersebut. Dilihat namanya "Sivia Azizah". Shilla ngefollow username itu juga. Tapi Shilla aneh. "Following pertama Kak Iel kok Via ya? Bukannya Ify gitu" kata Shilla. "Jangan-jangan Kak Iel suka sama Sivia. Ah ngga! Sivia udah jadian sama Kak Alviin!!!" lanjut Shilla,

*** Ify daritadi cemberut aja dimeja makan. Ngeliat Rio, Iel dan Deva tertawa terus. Ify jadi ngga mood makan. Hari ini Ify beteeeee banget! Berbagai macem yang membuat Ify bete. Dari Rio, Gabriel, dan semuanya. Ify menggeletakkan sendok dan garpunya dengan keras. Ify langsung pergi keatas. Gabriel melihat makanan Ify. Ify ngga makan sedikit pun. "Ify, habiskan dulu makanannya!" kata Iel. Ify menoleh ke Gabriel. "Abisin aja sendiri. Gue kan cuma jadi kacang!" kata Ify lalu pergi ke atas. "Yah Ify nya ngambek deh, Yel kayaknya. Gue jadi gak enak" kata Rio. "Udah, Yo. Ngga papa kok. Si Ify nanti balik lagi." kata Iel. "Eh Yo, Dev gue minta doa restu ya deketin Ify!" kata Rio. "Deketin aja Kak, gue dukung kok" kata Deva. "Thanks ya, Dep! Gue jodohin deh lo lama-lama sama hombreng lo si Ray" kata Rio. "Enak aja lo!" kata Deva. "Gue ngga pernah Yo kasih ijin cowok buat deketin Ify selain gue dan Deva. Tapi kali ini gue dukung, Yo!" kata Iel. "Thanks ya, Yel" kata Rio, tersenyum. Mereka bertiga lagi haru biru begitu mendengar suara piano dari atas. Suara piano itu ngga enak banget didenger. Iel, Rio dan Deva langsung naik ke atas. Ke kamar Ify. Mereka melihat Ify yang memainkan piano asal-asalan. "KAAAAK BERISIIIIK!!!!!!" kata Deva, menutup kupingnya. Ify tak mendengarkannya. Ify tetap bermain asal-asalan. Rio menghampiri Ify. Rio memegang kedua tangan Ify. "Ih apaan sih lo lepasin gue!" kata Ify. "Diem gak lo atau ga gue iket tangan lo!" kata Rio. "Lo gak ada hak ngatur hidup gue!" kata Ify. "Tapi kasian Iel sama Deva dong kebrisikan" kata Rio. "Rese lo. Pergi lo semua!" kata Ify mendorong Iel, Deva dan Rio keluar. Ify menutup pintu dengan keras dan menguncinya. Iel, Rio dan Deva hanya menghela nafas. *** Sivia lagi menulis di buku diarinya. Sivia lagi sebel banget. Dear Diary. 14 Juni 2008 Hari ini gue sebel bangeeeet! Kenapa? Kak Alvin itu loh cemburuan banget sih. Gue gak boleh deket sama cowo ini, cowok itu. Hih -_-. Tapi gue ngebolehin Kak Alvin deket sama cewek lain. Gue gak marah kalo Kak Alvin deket cewek lain. Tapi Kak Alvin? Marah mulu sama gue. Satu tahun jadian sama dia. Tapi nggak ada perubahan sama Kak Alvin yang selalu cemburuan. Gue tau cemburu tanda cinta tapi kalau kayak gini caranya capek gue. Kak Alviiin gue gak kuat!!!! -SiviaSivia menutup buku diarinya. Sivia menghela napas panjang. Sivia teringat sesuatu kejadian hari ini.

FLASHBACK---> Alvin melihat Sivia dan Gabriel lagi bercanda dikantin. Sivia cuma mau minta penjelasan tentang MOS doang. "Wooo Sivia apaan lo!" kata Gabriel melempar timun. "Ih kak Iel apaan sih hahaha. Jelasin napa!" seru Sivia. "Ah males ah" kata Iel, tertawa. "Iiiih rese banget sih! Udah lo ngomong bertele-tele ngga dapet kesimpulan" kata Sivia memukul pelan Gabriel. "Eh Via sakit gila. Sama ganasnya lo kayak Ify" kata Gabriel. "Tuhkan reseeeeee" kata Sivia mencubit Iel. "Hahaha iya iya stoppp!!!!! Gue jelasin sini. Jadi tuh gini..." Iel menjelaskan semuanya. Alvin yang cemburuan melihat Sivia dan Gabriel berduaan, langsung menarik Sivia pergi. Gabriel melengos. Sivia berusaha melepas tangannya dari genggaman Alvin. Alvin berhenti dilapangan basket. "Ih apaan sih Kak?!" kata Sivia,melepas tangannya. "Lo jangan deket-deket sama Gabriel!" kata Alvin. "Kenapa?" tanya Sivia. "Ya jangan deket-deket!" jawab Alvin. "Aneh lo tau gak? Lo gak capek apa cemburu terus?!" dengus Sivia. "Ini juga gara-gara elo!" balas Alvin. "Gara-gara gue? Ngek kontrol perasaan lo, Kak. Jangan cemburuan. Setahun kita jadian lo selalu cemburuan. Capek gue Kak!" kata Sivia. "Lo jangan deket sama cowok siapapun!" kata Alvin. "Kenapa? Gue aja ngebolehin lo deket sama cewek lain, masa gue gak? Terserah gue dong mau temenan sama siapa! Udah ah capek gue. Lebih baik lo urusin MOS aja" kata Sivia lalu pergi. "VIAAAA TUNGGGUU!!!!!" seru Alvin. Sivia hanya menoleh. Sivia kesal. Sivia meneruskan langkahnya. Alvin hanya mendegus sebal. FLASHBACKEND ---> 'Mau putus gue rasanya,' batin Sivia. *** Keesokan harinya, Ify masih cemberut dimobil. Iel yang duduk didepan bersama supir melihat dari spion. Deva yang samping Ify jaraknya agak jauh lagi sibuk ngaca. "Astaga gue ganteng banget!" gumam Deva, sambil merapikan rambutnya dan bercermin. "Pede gila lo!" samber Iel. Ify hanya diam. Ify terus menatap jalanan. Dari siang kemarin Ify ngga keluar kamar. Iel menghela napas. "Fy, masih marah ya?" tanya Iel. "Menurut lo?" tanya Ify balik. Iel diam. Deva sudah sampe sekolah. "Byeeee semua!!" kata Deva lalu turun dari mobil. Mobil melaju ke sekolah Ify dan Iel. SMA Taruna II. Yang terletak hampir bersebalahan dengan sekolah Deva, SMP Taruna II. Sampailah di SMA Taruna II. Ify segera turun mobil dan mempercepat langkahnya ke arah X-3. Iel mengejar Ify. "Ify!!!!! Ify!!!!!!" teriak Gabriel. Ify tak menjawab. Ify terus melangkahkan kakinya. Ify melewati Rio. Rio tersenyum. "Ifffffy!!!!" panggil Rio. Tapi Ify tak menoleh. Ify terus melangkahkan kakinya dan nggak

berhenti. Ify masuk kedalam kelasnya. Gabriel berhenti didekat Rio. "Gaswat Yo! Ify kayaknya ngambek berat deh!" kata Iel. "Nahlo terus gimana?" tanya Rio. "Mana gue tau" jawab Iel. Rio dan Iel melihat Cakka dan Agni lagi berntem dilapangan basket. Iel dan Rio menghampiri Cakka dan Agni. Disana udah ada Sivia dan Shilla. Tak terlihat Alvin disana. Iel menghampiri Sivia. "Ada apaan, Vi?" tanya Iel. Shilla tersenyum pada Iel. Iel membalasnya. "Itu Kak Cakka sama Kak Agni berantem rebutan siapa yang menang basket. Padahal seri" jawab Sivia. Shilla jealous berat. Sivia dan Gabriel dekat banget. Cakka dan Agni masih ribut. "Pokoknya gue yang menang!" seru Agni. "Gak bisa, gue yang menang!" kata Cakka. "Gue yang menang!" kata Agni. "Gue!!!! Ini bola basket punya gue. Jadi gue yang menang!" kata Cakka. "Nggak nyambung klepto!!!!!" toyor Agni. "Eh gak usah noyor dong" balas Cakka. Mereka main toyor-toyoran. "WOOY CAKKA-AGNI BUSET DAH!!!!!!" seru Rio. "APAAA?!" kata Cakka dan Agni berbarengan. "Asik dah kompak bener udah kayak pramuka" kata Shilla. Cakka-Agni cengo. Semua tertawa. "Udah ah acara mau mulai nih. Eh Sivia titip Ify ya, kayaknya dia ngambek sama gue. Nanti kalo ada apa-apa tolong hubungin gue ya. Soalnya Ify tuh suka bandel, terus kalo udah istirahat tolong disuruh makan ya, kalo dia pusing bawa ke UKS, nanti kalo Ify......" kata-kata Iel terputus. "Udah Kak gue tauuu kok! Jangan protect sama Ify napa! Dikria gue babunya?" kata Sivia. "Ya udah titip aja Ify nya ya. Bilang ke Ify, dapet salam cinta, kangen, manis dari Bang Rio" kata Rio. "Sip, gue balik ya! Yuk, Shill!" kata Sivia menggandeng tangan Shilla. 'Sivia doang nih yang diajak ngomong? Gue kagak?' batin Shilla. @kelas X-3 Ify hanya membulak balik bukunya. Bete banget ia hari ini. Shilla dan Sivia masuk kelas. Mereka berdua saling pandang. Ify yang biasanya bawel jadi diem begini. Mereka menghampiri Ify. "Ify, lo kenapa?" tanya Shilla. "Ngga kenapa-kenapa" jawab Ify. "Marah sama Kak Iel ya?" tanya Sivia. "Iya kali" kata Ify lalu pergi keluar kelas. "Yaaaaah napa deh ni anak" kata Shilla. Sivia hanya mengangkat bahu. Bel berbunyi. "Shil, acara MOS mau mulai. Ke lapangan yuk" ajak Sivia. Shilla mengangguk. *** Acara MOS hari ini telah berakhir. Ify melangkahkan kakinya keluar sekolah. Rio mengejar Ify. Rio menggenggam tangan Ify. "Fy, lo jangan marah sama Iel!!!!" kata Rio. Ify menoleh ke Rio. "Kenapa?" tanya Ify. "Ya jangan marah. Iel kan kakak lo" jawab Rio.

"Penting gitu?" tanya Ify. Ify pergi meninggalkan Rio. 'Gimana caranya gue ngeluluhin hati lo, Fy?' batin Rio. Gabriel nyamperin Rio. "Yoo, gimana?" tanya Iel. "Gatot!" jawab Rio. Iel menghela napas. "Thanks atas bantuannya bro, walaupun gagal" kata Iel. "Sorry, Yel. Hati adek lo keras banget kayak batu. Gue berusaha bakalan bikin menghancurkan batu itu. Agar Ify bisa nerima gue, dan merubah sifatnya. Gue sayang banget sama dia, Yel" kata Rio. "Gue dukung apapun yang terjadi, Yo!" kata Iel, tersenyum. Rio tersenyum. "Hey bro!" seru Alvin dan Cakka. "Woooy!!!" kata Iel dan Rio. "Kerumah Cakka, yuk! Makan-makan heheh" ajak Alvin. "Serbuuu!!!!!" kata Rio. "Eh gue naik apaan?" tanya Iel. "Bareng gue aja Yel. Gue bawa motor" jawab Cakka. "Sip dah, serbu rumah Cakdutt!!!!!" kata Iel, Rio dan Alvin. *** SMP Taruna II udah bel daritadi. Deva masih matung didepan sekolah. Ray mengagetkan Deva. "KEBAKARAAAAAAAN!!!!!" seru Ray. "HAH?? AYO AMBIL AIIIIRRRRR!!!!" kata Deva kabur ke toilet. Ray tertawa ngakak. Deva balik lagi ke Ray. "Ray, kebakaran dimana?" tanya Deva. "Di......mana aja bole hahahaha" tawa Ray. "GONDROOOOOONGG!!!!!" Deva dan Ray main kejar-kejaran dilapangan basket. Tiba-tiba Deva terjatuh. "Aduuuh!!!!" kata Deva. "Eh sorry ngga sengaja!" kata seseorang. Deva terdiam. "Ngg... Iya ngga papa," kata Deva, gugup. "Dep, lo napa?" tanya Ray. "Lo liat gak nih gue kenapa?!" dengus Deva. "Hehehe sorry bro. Eh ada cewek. Kenalan dong!" kata Ray. "Nama gue Keke, lo berdua?" tanyanya. "Gue ganteng ini belo" jawab Ray yang langsung dapet toyoran dari Deva. Keke cekikikan. "Eh Ke gue Deva, ini Ray. Lo anak baru ya?" tanya Deva. "Ngg dibilang baru juga ngga sih, gue baru masuk pas kelas 8 semester 2 hehehe" jawab Keke. Deva dan Ray membulatkan mulutnya. "Kekeeeee!!!!" panggil seseorang. "Lah si rockers itu?" kata Ray, ia menunjuk Olivia. Olivia menghampiri Ray, Deva dan Keke. "Eh gondrong!" kata Olivia. "Ih apaan sih" kata Ray, melengos. "Hehehe makin cakep aja" kata Olivia. "Dev balik yuk!" kata Ray menarik tangan Deva. "Duluan ya!" kata Deva. Keke dan Olivia senyum-senyum sendiri. ***

hey, gimana part 2nya? semoga memuaskan ya :) maaf ya kalo tokoh-tokohnya sama kayak Mario In Love. tapi masih banyak kejutan. tunggu saja yaaaaaaa ;)

Love For Rio *Part 3hello all :) ini part 3nya. maaaf ya kalo rada mengecewakan cerbungnya. aku masih terngiang2 dengan cerbung pertamaku. rasanya gak mau pisah-_- wakakak oke ini dia Love For Rio. *** "Dev balik yuk!" kata Ray menarik tangan Deva. "Duluan ya!" kata Deva. Keke dan Olivia senyum-senyum sendiri. *** Ify masih ngurung dikamar. Dia masih sebal banget sama Gabriel, Rio dan Deva. Gabriel cemas dengan sikap Ify. Deva sih nyantai aja. Ify sebal. Pertama, Gabriel protect banget sama Ify. Ify ngga suka banget. Kedua, Rio. Rio yang selalu ngejar-ngejar Ify. Tapi menurut Ify sepi juga kalo nggak dikejar-kejar Rio. Deva. Adeknya ngeselin banget. Pake ikut-ikutan ngacangin Ify. Gimana nggak gondok?! Ify ngelamun. Lamunan Ify terbuyar karena ketukan pintu. Tok..tok..tok.. Dengan malas Ify membuka pintunya. "AAAAAA!!!!!!" teriak Ify. Gabriel dan Deva spontan kaget dan segera berlari kekamar Ify. "Eh Ify ini gue Rio!" kata Rio melepas kepala badut monyetnya. "Ih dodol banget sih lo Kak ngapain pake baju badut ancol begitu!" toyor Ify. "Biar lo maafin gue, Iel sama Deva!" kata Rio. "Eh ada apaan sih?" tanya Iel. Deva tertawa ngakak. "Napa Dep?" tanya Iel. "Haakakak liat aja tuh Kak Rio udah kayak badut malah pake baju badut. Badut makan badut" kata Deva. "Kampret lo!" kata Rio. "Bener lo, Dev hahaha" tawa Iel dan Ify. "Gue ganteng kayak Personil Jonas Brothers!" kata Rio. "Jonas Brothers? Jojon aja belagu lo!" kata Ify. "Eh nyolot lo ya!" kata Rio. "Item peseeek!" balas Ify. "Nyolot!" "Pesek!" "Nyolot!" "Pesek!" "Nyolot!" "Pesek!" "Nyolot!" "Pesek!" "ASTAGA RIO IFY!!!!!" teriak Iel. Rio dan Ify nyengir. "Lo mau maafin kita bertiga nggak?" tanya Rio. "Maafin gak ya? Kurang lucu lo jadi badut" kata Ify. "Kambing banget lo. Gue rela-relain muka gue yang ganteng ini ditutupin sama kepala monyet badut gak jelas demi maaf dari lo, Ify" kata Rio. "Iya monyet badut gue maafin lo bertiga kok" kata Ify. "Yes!" kata Rio, Deva dan Iel berbarengan.

"Kak Rio, jadi badut lagi dong!" kata Ify. "OGAH!" seru Rio. Yang lain hanya tertawa. *** Keesokan harinya, ada 'Trending Topics' buat SMA Taruna II. Sang couple ternama PUTUS. Tak lain Sivia dan Alvin. Alvin terus mengejar Sivia yang berlari kearah ruang jurnalist. "Via, gue gak mau putus sama lo!" kata Alvin. "Tapi, Kak lo jangan cemburuan terus dong gue capek" kata Sivia. "Gue janji gak bakalan cemburuan terus!" kata Alvin. Sivia memberhentikkan langkahnya. "Terlambat Kak!" kata Sivia lalu berlari lagi keruang jurnalist. Alvin terduduk lemas didepan ruang jurnalist. Ia sangat menyesali dengan sikapnya selama ini. Yap! Hari ini, tanggal ini, jam ini, menit ini, detik ini, sekon ini, Alvin putus dengan Sivia. Alvin masih terpukul. Tiba-tiba ada yang mengulurkan tangan ke Alvin. Alvin mendongak ke atas. "Shilla?!" "Kak Alvin nggak pantes duduk dijalanan begini. Ayo Shilla bantu!" kata Shilla, tersenyum. Alvin tersenyum dan menyambar tangan Shilla. "Ada masalah apa Kak?" tanya Shilla. "Gue cerita dikantin aja yuk" ajak Alvin. Shilla mengangguk dan mengikuti Alvin. Ketika mereka sampai dikantin terlihat Rio-Ify-Gabriel-Cakka-Agni lagi asik sendir-sendiri. Rio asik godain Ify. Cakka asik pukul-pukulan buku sama Agni. Gabriel asik makan. "Ipy cantik deh bagi napa itu bakwannya!" kata Rio. "Beli sono sendiri" balas Ify. Ify nyolek Rio. "Kak..Kak!" katanya. Rio menoleh. Ify mau nyuapin Rio eh langsung dimasukin kemulutnya sendiri. Ify tertawa. "Ih rese banget sih lo, tapi tetep cantik hehehe" cengir Rio. Ify mendengus. Oke kita lihat AgniCakka. "Gue ganteng! Makanya gue berhak muku lo pake buku tebel begini nih" kata Cakka. "Nggak nyambung begooo!!! Tebelan gue nih pake buku fisika!" kata Agni. "Gue buku sejarah!" "Fisika!" "Sejarah!" "Fisika!" "Sejarah!" "Fisika!" "Sejarah!" "Heh lo lo berdua yak!" kata Gabriel mukul kepala Cakka dan Agni pake garpu. "Ih Iel rese banget sih lu!" balas Agni mukul pake buku fisika. "Yel gue tambahin ya!" kata Cakka mukul pake buku sejarah. "Kampret lo berdua. Ganggu acara gue maka aja" kata Iel. "Kakak bagi dong baksonya!" kata Ify. "Jangan Fy! Kamu nggak boleh jajan sembarangan, nanti sakit terus diare, nanti kakak repot, obatnya belom, terus kamu gak bisa sekolah deh kan ............" mulut Iel langsung disumpel pake bakso sama Rio. "Kelamaan!" kata Rio. "Ih curang banget lo Yel lo boleh jajan sembarang adek lo kagak" kata Cakka. "Kapan lagi gue jajan sembarangan?" tanya Iel. "Woooo"

"Elueh-elueh rusuh amat lo pada" celetuk Alvin. "Eh ada Alvin! Eh ada Shilla!" kata Cakka Shilla tersenyum. "Sivia kemana Kak?" tanya Ify. Alvin menunduk. "Kak Alvin duduk aja dulu" kata Shilla. Alvin duduk. "Napa sama Via, Vin?" tanya Iel. "Gue putus sama Via" jawab Alvin. Semua kaget. "APA?!!!!!" kata mereka. "Lebay banget lo berlima" kata Shilla. "Putus kenape?" tanya Rio. "Gue emang orangnya cemburuan, Sivia nggak suka gue terlalu cemburu. Ya udah lah, Sivia maunya putus gue pasrah aja. Asalkan Sivia senang dan mau berteman lagi sama gue, gue turut seneng" kata Alvin. "Sabar ya, Vin! Masih banyak cewek lain yang baik buat lo" kata Iel. "Samping lo ada noh, Kak" celetuk Ify ngelirik ke Shilla. "Maksud lo?!" kata Shilla, ganas. Ify nyengir. Jari telunjuk dan tengahnya membentuk 'V'. "Iya lo berdua cocok deh" kata Rio. "Asik dah bentar lagi dapet peje euy" kata Agni. "Siapa? Lo sama Cakka?" tanya Alvin. Plak! Pukulan buku ganas dari Agni dan Cakka. "Enak aja gue sama dorce!" "Elu dora ya Cak!" "Dorce!" "Dora! "Dorce!" "Dora! "Dorce!" "Dora! "Dorce!" "Dora! Teman-temannya hanya bisa geleng-geleng kepala. *** Sivia menangis diruang jurnalist. Disana hanya ada ia seorang. Sivia capek dengan sikap Alvin. Tapi, Sivia masih sayang sama Alvin. "Jangan nangis lagi, Via." kata seseorang. Sivia menoleh kesumber suara. "Kak Iel?!" katanya. Iel memberi sapu tangan kepada Sivia. "Thanks Kak!" "Gue udah tau kok masalah lo sama Alvin. Ya masih banyak cowok lain kok, Via. Lo kan cantik pasti banyak yang naksir" kata Iel. "Tapi gue masih sayang sama Kak Alvin, Kak!" kata Sivia. "Gue yakin suatu saat lo bisa ilangin perasaan itu, Via." kata Iel, tersenyum. 'Masih ada gue Via! Gue! Gue yang udah lama sayang sama elo!' batin Iel. 'Kak Iel, lo kok baik banget sih sama gue?' batin Sivia. Hening sejenak. Hanya ada suara isak dari Sivia. "Kak/Vi!" kata merke aberbarengan. Muka Sivia dan Iel sama-sama memerah. "Kakak ngomong duluan aja" kata Sivia. "Ngg....lo duluan aja" kata Iel.

"Kakak aja" kata Sivia. "Ngg...gue...gue...gue pengen balik kekelas! Ya gue pengen balik kekelas!" kata Iel. 'Begoo gue ngomong apa barusan?!' batin Iel. 'Yah dikirain apaan' batin Sivia. "Oh iya udah Kak, makasih banyak ya Kak udah nemenin gue" kata Sivia. "Sip! Sama-sama" kata Iel lalu pergi dari ruang jurnalis itu. *** @rumah Ify Ify lagi asik tidur gazebo belakang. Ify ketiduran. Rio dan Deva datang. Kebetulan Rio mau ngerjain tugas bareng Gabriel sekalian mau godain Ify. Rio ada ide *tintingting*. Rio membisikkan kepada Deva. Deva tersenyum dan segera menyiapkan segala sesuatunya. "Mari kita mulai Dev!!!" bisik Rio. Mereka semua menyiapkan rencananya. Setelah selesai mereka tersenyum puas. "satu lagi, Kak!" kata Deva. Rio dan Deva segera mengambil panci, penggorengan, spatula dan kawan-kawan dapur-_-. Satu..Dua..Tiga... PRAAAAANGG!!!!! BRAAAAK!!!!!! PLUNGGGGG!!!! PRING!!!!! Ify langsung bangun dan shock. "Anjrit kerjaan siapa sih nih?" tanya Ify. Rio dan Deva tertawa ngakak. Iel segera datang karena mendengar suara itu. "Ada apaan sih, Fy?" tanya Iel. Melihat muka Ify, Iel langsung tertawa ngakak. "KAK RIOOOOO DEVAAAAA LO NGAPAIN SIH BAWA PANCI SEGALA KESINI??!!!!" teriak Ify. "Hahahaha piss Ka!!" kata Deva. "Napa lagi nih Kak Iel ketawa? Ketawa lo minta dibayar tau gak" dengus Ify. "Huahahaha ngaca Fy!" kata Rio dan Iel. Rio memberi cermin kepada Ify. Ify bercermin. Satu..dua..tiga.. "DEVAAAAAAAAA!!!!!!!!! KAK RRRRIIIIIOOOOOO!!!!!!!!!!!" teriak Ify. Deva dan Rio udah berlari keliling kolam renang. Ify mengejar mereka. Iel hanya geleng-geleng kepala. "Huahaha peace Fy!" kata Rio. "GAK GUE AMPUNIN LO KAAAAAK!!!!" kata Ify bawa-bawa spatula. "Lo sih Yo ganggu macan lagi tidur" kata Iel. Ify menatap Gabriel melotot. Gabriel nyengir. "Ampun Kak! Ampun!" kata Deva yang udah kena tangkep Ify. Ify udah jitakin Deva daritadi. "Udah udah. Makan siang dulu lo semua. Belum pada makan kan?" ajak Iel. Ify hanya mendengus sebal dan segera mencuci mukanya. Rio dan Deva mengikuti Gabriel keruang makan. Setelah mencuci muka, Ify keruang makan dengan muka cemberut. *** @rumah Shilla. Entah kenapa perasaan Shilla terhadap Gabriel semakin hari semakin menjadi. Shilla ingin banget memiliki Gabriel seutuhnya. "Kak Iel cakep, manis, baik, pinter lagi" gumam Shilla. Shilla berandai-andai kalau bakal jadi pacar Iel, pasti indah banget. Shilla berinisiatif untuk ol lewat BBnya. Dilihat timeline twitternya.

@ifyalyssa GAK AKAN GUE AMPUNIN LO KAK @Riorio24 @devaekada15 @Riorio24 peace, Fy! hehehe RT @ifyalyssa GAK AKAN GUE AMPUNIN LO KAK @Riorio24 @devaekada15 @ielstevent ckck rumah gue rusuh nih @ifyalyssa berantem sama @Riorio24 dan @devaekada15 dimeja makan @ashillazhrtiara seru tuh kak kayaknya hehehe RT @ielstevent ckck rumah gue rusuh nih @ifyalyssa berantem sama @Riorio24 dan @devaekada15 dimeja makan @ielstevent iya shil seru hahaha makanya kapan2 kerumah ya hehe (re : rusuh dirumah) @ashillazhrtiara haha okelah kak sip sip :D @ifyalyssa ehem ada yang lagi pacaran di tl gue nih @ashillazhrtiara @ielstevent nanti @9alvinosztaCR7 ngambek loh @Riorio24 fy kita pacaran juga yuk RT @ifyalyssa ehem ada yang lagi pacaran di tl gue nih @ashillazhrtiara @ielstevent @ifyalyssa lo aja sama @devaekada15 RT @Riorio24 fy kita pacaran juga yuk @devaekada15 gue masih normal kak dan gue ganteng RT @ifyalyssa lo aja sama @devaekada15 RT @Riorio24 fy kita pacaran juga yuk @ashillazhrtiara please deh adeknya ify -_- RT @devaekada15 gue masih normal dan gue ganteng RT @ifyalyssa lo aja sama @ielstevent gak nyambung beloooo RT @devaekada15 gue masih normal kak dan gue ganteng RT @ifyalyssa lo aja sama @devaekada15 @Riorio24 permisi ya orang ganteng mau off @ielstevent makasih Yo! RT @Riorio24 permisi ya orang ganteng mau off @riorio24 gue yang ganteng @ielstevent @ielstevent gue yang ganteng @Riorio24 @Riorio24 gue!!!! @ielstevent

@ielstevent gueee!!!! @Riorio24 @ashillazhrtiara buset dah tl isinya kak @Riorio24 sama kak @ielstevent berebutan siapa yang ganteng -_*skip! gak bakalan selesai--* *** Back to Ify's dining room. "Ih gue yang ganteng Iel!!" kata Rio. "Gue!" kata Iel. "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Yang adil gue deh!" sosor Deva. "Enak aja pokoknya gue" kata Iel. "Gue!" samber Rio. "Gue!" kata Deva. "STOOOOOPPPPP!!!! Please deh nggak penting banget lo bertiga. Apa-apa gue dikacangin" kata Ify. "Hehehe sorry Fy! Pokoknya yang ganteng gue" kata Rio. "Ih gue Mariooo!!!" "Gue Kak Gabrieeeel!!!" "Gue Anaaak!!!" "Lah kok anak?" tanya Deva. "Nama panjang lo Anak Agung Ngurah Deva Ekada Saputra kan?" tanya Rio. "Nggak gitu juga kali Kak!!" kata Deva. "Gue yang ganteng" "Gue!" "Gue!" "Gue!" Ify hanya geleng-geleng kepala dan mengambil semua makanan punya Rio, Iel dan Deva yang belum dihabiskan. Lalu dihabiskan sama Ify. *makannya banyak juga hahaha* *** gimana part 3 nya? hehehe sorry ya kalo disini Sivia dikit, hehehe oke wait for next part ;)

Love For Rio *Part 4hello rise, sorry baru meluncur part 4 nya wakakak soalnya PR lagi buanyak banget nih. hehehe maklumin aja ya sekolah tetep nomer satu kan? :) ya udah ini love for rio nya yaaa :D *** Saking asiknya berseteru rebutan siapa yang ganteng antara Gabriel-Rio-Deva, mereka nggak nyadar makanannya diabisin sama Ify. Ify melahap semua makanan. "Ah capek gue yang pasti gue yang ganteng!" kata Rio. "Heh masih lo permasalahin juga? Gue semprot pake saos nih" kaa Iel. "Weits nyante Yel!" kata Rio. "Udah yuk makan makan" kata Deva. Mereka mau maka. Tapi..... "Loh makanan gue kemana?" tanya Deva. "Ho-oh gue juga ilang" kata Iel. Rio melirik ke Ify. 'Buset Ify makan segepok gitu apa jangan-jangan......' batin Rio. "Ipy sejak kapan lo makan sebanyak itu?" tanya Rio. Ify nyengir. Gabriel-Deva-Rio saling pandang memandang. "IFYYYYY!!!!!!!!!!" teriak mereka. *** @SMP Taruna II Ray lagi main piano diruang musik. Nggak tau kenapa dia lagi tertarik dengan piano dibanding drum. Walaupun begitu, drum tetap separuh jiwa dari Ray *ea. takkan jera aku memintamu tuk tetap di sini meski kini kau pun telah pergi dan meminta aku * tuk melupakanmu tapi ku tak mampu reff: aku mohon kepadamu kembalilah kepadaku karna takkan pernah ada yang mampu menggantikanmu takkan jera aku memintamu tuk tetap di sini (karena) dia bukan orang yang kupilih tuk melupakanmu repeat reff [2x]

sekali lagi repeat reff tak seindah bersamamu tak sehangat pelukanmu yang tak akan pernah bisa untuk mengganti dirimu takkan jera aku memintamu tuk tetap di sini (Takkan Ada- Lyla) Plok..plok..plok... Ray mencari sumber suara. Ternyata didepan pintu studio musik sekolah udah ada Deva. Deva tersenyum dan menghampiri Ray. "Wes piano lo jago juga. Kak Ify mah lewat! Hahaha" kata Deva. "Hahaha bisa aja lo, Dep! Bagaimanapun juga mah Kak Ify paling jago" kata Ray. "Iya sih. Hehee" cengir Deva. Ray teersenyum. "Ngg.. Ray, lo kangen sama Ozy nggak?" tanya Deva. "Banget, Dev! Udah lama nggak contact sama Ozy. Berapa taun ya? 3 tahun ada kali" kata Ray. "Gue kangen De'RaZy (Deva Ray Ozy) kumpul bareng lagi. Waktu kelas lima inget banget gue waktu Ozy ulang tahun kue nya nggak sengaja kita jatohin si Ozy nangis. Huahahaha" tawa Deva. "Huahahah kenangan yang nggak bakalan gue lupain. Seorang Ozy bisa nangis hanya karena KUE ULANG TAHUN! Hahaha" balas Ray. "Hahaha eh kabarnya Ozy gimana ya tu anak? Semoga baik-baik aja!" kata Deva. "Amin.. Eh astaga!! Dep, jam kosong sampe bel keberapa?" tanya Ray. "Masih lama, emang napa?" tanya Deva balik. "Alhamdulillah. PR Matematika belom gue kerjain" kata Ray. "Beuh! Dikirain apaan" kata Deva. "Ntar nyontek yak hehe" cengir Ray. "Siplah!" *** Sivia semakin hari semakin nggak konsen dengan pelajannya. Alvin. Semua karena Alvin. Hati Sivia merasa tidak merelakan Alvin jika putus dengannya. Disisi lain, Sivia sudah nyaman dengan orang lain. Gabriel. "Via! Via!" tegur Ify dari belakang. "Hah? Apaan Fy?" tanya Sivia. "Dari tadi lo diliatin Pak Dave terus" balas Shilla. Sivia segera berkonsentrasi. Bel berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas. Hanya tinggal Sivia-Ify-Shilla. Ify memecahkan keheningan. "Woy ke kantin yuk!" ajak Ify. "Males, Fy" kata Sivia. "Yah Via kapan selesainya masalah lo kalo lo begini terus?" tanya Shilla.

"Ah males gue, Shill" kata Sivia. "Viaaaa lo musti ikut! Musti, harus, wajib, kudu! Gue nggak mau tau!" kata Shilla. "Buset dah Shill!" kata Ify. "Iya iya" kata Sivia, agak malas. @kantin Dikantin udah ada Alvin-Rio-Gabriel. Mereka lagi bercanda dengan garpu, sendok, saos, dan alat-alat yang ada didepan mereka (-_-). Ify cs menghampiri Gabriel cs. "Kak Ieeeel!!! Kak Alviiin!!!!!" sapa Ify. "Hallo Ify, Shilla, Via!" kata Alvin dan Gabriel berbarengan. "Hallo Shilla dan Sivia!" sapa Rio. "Yo, lo nggak nyapa adek gue?" tanya Iel. "Ngapain gue sapa, dia aja nggak nyapa gue" jawab Rio, enteng. "Ya udah sih nyante Kak!" kata Ify. Rio melanjutkan makannya. "Via, duduk sini" ajak Iel. "Shill duduk ngapain lo berdiri disitu?" tanya Alvin. Shilla dan Sivia duduk disamping Gabriel dan Shilla. Ada rasa cemburu terhadap Shilla. 'Kok Via doang sih gue nggak?' batin Shilla. Ada rasa senang dan jealous dibenak Sivia. 'Apa iya gue cinta dua hati?' batin Sivia. Ify masih berdiri aja. "Napa lo masih berdiri Fy?" tanya Alvin. "Lah gue mau duduk dimana?" tanya Ify. "Noh samping Rio!" tunjuk Iel. Ify memutar bola matanya. Akhirnya Ify duduk disamping Rio. Rio lagi asik sama BBnya. Ify ngintip dikit. "Ape lo ngintip-ngintip?" tanya Rio. "Ih biasa kali Kak!" kata Ify. 'Ah Kak Rio lagi nggak asik nih' batin Ify. "Fy.. Fy! Jangan deket-deket gue dong" kata Rio. "Kenapa?" tanya Ify. "Fans gue pada ngambek nanti noh!" tunjuk Rio. Ify terbelalak. Para cewek-cewek diujung kantin udah bikin spanduk "I LOVE MARIO STEVANO ADITYA HALING" ada lagi pake karton "KAMI RISE! RIO FANS SITE" ada lagi "VISIT ME ON MARIOSTEVANO.NING.COM" ada lagi " RIO GANTENG, CAKEP, IMUT, COOL, KEREN, PINTER". Ify memutar bola matanya. 'Gila fansnya banyak juga' batin Ify. Rio heran melihat Ify. "Fy! Ify!!!" panggil Rio. "Apaan?" tanya Ify. "Pergi jauh-jauh!" kata Rio. "Ah sompret lo Kak" kata Ify lalu ia pergi. "Yo, adek gue mau kemana?" tanya Iel. Rio mengangkat bahu dan sibuk dengan BBnya. "Alah elo kalo dihadapan anak-anak RiSE sok cool aslinya, LEBAY ABIS!" kata Alvin. "Diem lo jangan bongkar aib gue!" kata Rio. Semua tertawa ngakak. "Oh Kak Rio mau cool dihadapan cewek-cewek" kata Sivia. "Iya, Vi. Makanya tu anak pake tampang sombong, angkuh, dingin padahal kagak" kata Iel. "Kocak banget sih Kak Rio" kata Shilla. "Udah deh nggak usah bongkar aib gue!" kata Rio. "Eh Cakka mana?" tanya Alvin.

"Lagi tanding basket sama Agni" jawab Iel. "Ckckck nggak ada matinya tu anak dua ya buat berantem" celetuk Alvin. "Ah gue nyusul Ify aja deh! Bye semua" kata Rio sambil pergi. Hanya tinggal Sivia-Iel-ShillaAlvin. Hening sejenak. Semua membisu dan larut dengan pikiran masing-masing. *** Agni-Cakka lagi main basket dilapangan basket. Cakka udah kalah 10 point dari Agni. Mereka cuma batasin waktu 20 menit. Alarm HP Cakka bunyi. Tandanya tanding Cakka-Agni selesai. 23-13. "Lo kalah Cak! Asiiik ditraktir" kata Agni. Cakka melengos. "Iya deh gue traktir gue kan ganteng" kata Cakka. "Nggak nyambung dodooooool!" seru Agni. "Iya udah deh terserah lo lah, mau gue traktir apaan?" tanya Cakka. "Apa aja deh, air aja gue haus" kata Agni. "Air ledeng mau?" "Nggak gitu juga kaliii Cak!" toyor Agni. "Ngomong yang jelas dong. Katanya air apa aja. Ya udah air ledeng" kata Cakka. "Es teh anget deh" kata Agni. "Bego! Konsisten kek" dengus Cakka. Agni nyengir. "Es teh aja deh" kata Agni. "Ya udah gue beliin dulu deh ya!" kata Cakka dan segera berlari kekantin. 'Dipikir-pikir Cakka baik juga. Ah apaan sih gue dia tuh temen dalam musuh gue (?)' -_-. Cakka balik dan memberi es teh pada Agni. "Thanks!" kata Agni meraih es tehnya. "Ag, tadi gue liat lo bengong. Bengong kenapa? Ngebayangin kegantengan gue ya?" tanya Cakka. "Ngomong sama gelas" kata Agni menyodori gelas es tehnya. Cakka hanya tertawa. *** Ify sedang berada diruang musik. Ify memainkan sebuah grand piano putih dan melantunkan sebuah lagu. Tetaplah menjadi bintang dilangit Agar cinta kita akan abadi Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini Agar menjadi saksi kisah kita.... Permainan Ify berhenti. Ify mendengar ada suara pintu yang dibuka. Ify menoleh kearah pintu. Ify kaget. "Kak Rio?!" kata Ify.

"Kok nggak dilanjutin?" tanya Rio. "Males" jawab Ify. "Ngambek lo ya?" tanya Rio mendekati Ify. "Biasa aja!" kata Ify. Rio tersenyum. Rio mengambil gitar yang ada diruang musik dan segera melantunkan lagu. Apapun yang terjadi Ku kan selalu ada untukmu Janganlah kau bersedih Coz everything it's gonna be okay Rio tersenyum. Ify speechless banget tapi berusaha untuk biasa aja. Rio menatap Ify. 'Gak tau kenapa gue tahan banget sama sikap lo Fy. Gue sayang banget sama elo dan berusaha buat dapetin hati lo' batin Rio. 'Ih Kak Rio ngapain sih liatin gue begini? Salting kan gue' batin Ify. "Lo kalo mau muji gue muji aja Ify, nggak usah ditahan" kata Rio memecahkan keheningan. "Yeee elo pede mampus lo!" toyor Ify. "Hahaha. Abisnya lo kayak speechless gitu ngeliat gue" kata Rio. "Ngg... nggak biasa aja gue" kata Ify. "Ah masa? Padahal dalam hati lo gini kan 'Ih Kak Rio ganteng banget sih !!!! Nyanyinya kereen. Aduh kelepek-kelepek gue ngeliat eloo' yakan?" kata Rio memeragakan kalo jadi Ify. "Iiiiiih Kak Rio!" kata Ify, memukul lengan Rio pelan. Rio tersenyum kecil. "Fy gue mau nanya deh" kata Rio. "Apaan?" tanya Ify. "Kenapa sih lo nggak suka banget gue godain? Lo tau kan gue suka sama elo. Banget malah Fy" kata Rio, serius. Ify terdiam. 'Iya juga sih napa ya?' batin Ify. "Ngg... gue nggak suka aja kak digodain gitu. Kesannya gimana gitu" jawab Ify. "Jadi lo nggak mau gue godain?" tanya Rio. Ify menggeleng. "Gimana caranya agar gue bisa dapetin hati lo Ify?" tanya Rio. Ify tersenyum. "Bagaimanapun caranya Kak. Asal lo tulus sama gue" kata Ify. Rio tersenyum. 'Gue pasti dapetin hati lo, Fy!' batin Rio. *** Back to canteen::>> Masih hening aja disini. Alvin memecahkan keheningan. "Eh kok jadi garing gini sih?" tanya Alvin. "Iya nih" seru Iel. "Kak Alvin!" panggil Sivia. "Kenapa, Vi?" tanya Alvin. "Maafin Via ya," kata Sivia. "Siplah kita tetep temen kan?" tanya Alvin. Sivia mengangguk dan tersenyum. "Kacang kacang" seru Shilla.

"Dipilih kacangnya dipilih" seru Iel. "Ih lo berdua apaan sih?!" kata Sivia. "Ngerusak momen aja lo" kata Alvin. "Jadi kacang gue sama Shilla" kata Iel. "Sorry-sorry!" kata Sivia dan Alvin. "Kak, Ify sama Kak Rio kagak balik-balik ya?" tanya Shilla. "Biarin, ada sesi pdkt kali si Rio" jawab Iel. "Alah PDKT dari SMP kagak jadi-jadi" kata Sivia. "Makanya doain biar jadi" kata Iel. "Amiinn..." "Vi, ntar malem gue telfon ya gue mau cerita" kata Alvin. "Sip Kak!" kata Sivia. Ada rasa jealous dihati Gabriel. 'Cerita apa ya?' batin Iel. 'Kak Iel jealous kayaknya. Udah terbukti Kak Iel suka sama Sivia. Pupus sudah harapan gue' batin Shilla. *** Ray lagi ngobrol seru banget sama Deva. Bukan ngobrol sih tapi ngelawak -_"Dev tadi malem nonton bola gak?" tanya Ray. "Bola? Emang ada pertandingan? Kok gue nggak tau?" tanya Deva. "Yeeee elo anak futsal gimana sih masa nggak update sama bola?! Itu Arema Malang lawan Argentina. Beuh keren banget dah" kata Ray. "Oh yang itu ya tau gue! Mainnya dimimpi lo kan? Ngaco aja lo masa Arema Malang lawannya Argentina?!" kata Deva. "Hahaha abisnya elo diem aja sih" kata Ray. Tiba-tiba Olivia datang.. "RAY GUE SUKA SAMA ELOO!!!" teriak Olivia. Ray melongo. Deva udah belo tambah belo. "CIEEE" sahut anak-anak. "RAY GUE CINTA SAMA ELOO!!!" "CIEEEE" "RAY GUE SAYANG SAMA ELOO!!!" "CIEEEEE" Ray udah panas dengernya. Segera Ray narik Olivia keluar kelas. "Eh lo apa-apaan sih frontal banget gila lo" kata Ray. "Gue kan suka sama elo. Gue mau nembak lo secara frontal" kata Olivia. "Gak gini caranya Liv!" kata Ray. Olivia tersenyum dan segera kembali kekelas. "TEMENTEMEN RESTUIN NGGAK KALO GUE NEMBAK RAY?" teriak Olivia. Spontan Ray kaget banget. "Setuju!" "Peje nya ditunggu yak" sahut Deva. Ray melotot sama Deva. Deva nyengir. "Tuh pada setuju Ray!" kata Olivia. "Aggrgh gila gue lama-lama" kata Ray lalu pergi berlari entah kemana. Deva mengejar Ray. Tiba-tiba bruk! "Eh sorry gue gak liat" kata Deva. "Loh Deva?! Demen amat lo nabrak gue" kata Keke, tertawa.

"Hahaha maaf ye buru-buru nih" kata Deva. "Gue liat Ray tadi lari-lari kenapa?" tanya Keke. "Panjang cerita nya nanti gue ceritain deh. Duluan ya Ke!" Deva berlari lagi mengejar Ray. @taman Ray menendang kerikil-kerikil yang berada disekitarnya. Deva menghampiri Ray. "Nggak ada salahnya kan Ray, Olivia suka sama elo?" tanya Deva. "Ya tapi gak gitu caranya, Dev!" kata Ray. "Gue tau Ray, tapi lo coba dong biar suka sama Olivia" kata Deva. "Gue udah coba tapi gak bisa" kata Ray. "Kenapa? Lo masih inget Acha? Hello Ray, Acha aja udah entah kemana dan mungkin gak bakalan mikirin lo. Please buang perasaan lo ke Acha jauh-jauh. Acha juga gatau kan lo suka sama dia?!" kata Deva. "Susah Dev gue buang perasaan itu" kata Ray. "Cuma dengan Olivia lo bisa buang perasaan itu!" tegas Deva. Ray terdiam. Ada benarnya juga perkataan sahabatnya itu.

Love For Rio *Part 5hello semua. gimana part 4 nya? seru nggak? kalo aku buat part 5 gimana? mau ya? hehehe okelah ini part 5 nya ;D

***

@taman Ray menendang kerikil-kerikil yang berada disekitarnya. Deva menghampiri Ray. "Nggak ada salahnya kan Ray, Olivia suka sama elo?" tanya Deva. "Ya tapi gak gitu caranya, Dev!" kata Ray. "Gue tau Ray, tapi lo coba dong biar suka sama Olivia" kata Deva. "Gue udah coba tapi gak bisa" kata Ray. "Kenapa? Lo masih inget Acha? Hello Ray, Acha aja udah entah kemana dan mungkin gak bakalan mikirin lo. Please buang perasaan lo ke Acha jauh-jauh. Acha juga gatau kan lo suka sama dia?!" kata Deva. "Susah Dev gue buang perasaan itu" kata Ray. "Cuma dengan Olivia lo bisa buang perasaan itu!" tegas Deva. Ray terdiam. Ada benarnya juga perkataan sahabatnya itu. Ray duduk dibangku taman sekolah. "Apa lo masih sayang sama sahabat kecil lo itu?!" tanya Deva. FLASHBACK ---> Dulu Ray punya sahabat yang bernama Acha. Temennya Deva juga sih. Tapi Acha ini cuma dekat sama Ray. Acha sama Ray kenal waktu mereka lagi main ditaman pas kelas 2 SD. Pas itu Acha lagi nangis dan ada Deva-Ray. Mereka menemani Acha. Ozy nggak tau soal ini. Ray-Deva lagi main bola ditaman. "Ray! Oper ke akuu!" seru Deva. "Eh tunggu Dev! Aku denger orang nangis!" kata Ray. Deva menghampiri Ray. Hening sejenak. Ada isak tangis dari belakang pohon. "Iya Ray ada orang nangis" kata Deva. Deva dan Ray segera mencari sumber suara. Ray menemuka seorang gadis kecil sedang menangis memperhatikan bonekanya yang hanyut didanau. Ray memanggil Deva. Deva segera menghampiri Ray. Ray menunjuk ke Acha. "Kita samperin yuk!" ajak Deva. Ray-Deva menghampiri Acha. "Kamu kenapa nangis?" tanya Ray. "Bonekaku...ha...nyut" jawab Acha. Ray melihat boneka yang hanyut didanau. Ray segera berenang dan mengambilnya. "RAY!" panggil Deva. Ray terus berenang untuk mendapatkan boneka itu. Ray berhasil mendapatkannya dan segera kembali. "Ini boneka kamu" kata Ray memberi boneka yang basah itu. Ray basah kuyup. "Makasih ya, kalian baik banget" kata nya. Acha memeluk bonekanya. "Eh nama kamu siapa?" tanya Deva.

"Aku Acha!" "Aku Ray!" "Aku Deva!" "Makasih ya Ray dan Deva. Acha pamit dulu ya, besok kita main lagi ditaman ini" kata Acha tersenyum. Acha melambai-lambaikan tangannya pada Deva-Ray. Saat disekolah Ray dan Deva menceritakan pada Ozy tentang Acha. Tapi mereka nggak ngasih tau nama Acha biar Ozy penasaran. "Makanya ikut ketaman dong, Zy!" kata Ray. "Iya kapan-kapan ya. Namanya siapa sih?" tanya Ozy. "Jangan dikasih tau Ray, biar dia penasaran dan kenalan sendiri" samber Deva. "Betulbetulbetul" "Yah elo okedeh!" kata Ozy. Sampai saat ini Ozy nggak pernah tau siapa gadis kecil itu. Dua tahun kemudian, Ray menunggu Acha ditaman. Ray nggak liat sosok Acha lagi akhir-akhir ini. Ray menceritakannya pada Deva. Karena Ray penasaran Acha kemana, akhirnya Ray dibantu Deva mencari tahu kabar Acha. Didekat taman itu ternyata banyak yang kenal Acha. Mereka bilang, Acha pindah ke Makassar. Perasaan sedih menyelimuti Ray. Ray-Deva mencari alamat rumah Acha. Berhasil ia temukan karena dikasih tau salah satu sahabat Acha yang juga suka berkunjung ketaman. Ray-Deva segera kerumah Acha. Ray dan Deva mendapatkan surat dari Acha. For Ray dan Deva Ray, Deva apa kabar kalian? Aku harap kalian baik-baik saja ya seperti aku saat ini. Deva dan Ray makasih banyak ya udah mau jadi sahabatku selama ini. Maaf aku belum bisa jadi sahabat yang baik. Tapi aku sudah berusaha sebisaku untuk menjadi sahabat kalian yang baik. Deva, makasih banyak ya buat semuanya. Kalo nggak ada kamu, hampa banget deh kayaknya. Nggak ada yang jago ngelawak, jago nendangin bola, wahahah aku akan selalu inget kita sering main futsal walaupun aku suka asal main hehehe. Ray, makasih banyak ya buat semuanya. Dan maaf aku buat kamu basah kuyup cuma gara-gara ngambilin bonekaku yang hanyut. Thanks a lot, Ray! Kalau aku liat boneka itu aku selalu inget kamu Ray, jadi jangan lupain aku ya. Teman-teman, aku akan pindah ke Makassar, maaf aku baru bilang lewat surat ini. Ini juga dadakan. Papaku harus bekerja di Makassar selama beberapa tahun. Aku nggak tau aku akan pulang ke Jakarta lagi atau tidak. Maafin aku yaa :'( Aku pasti kangen kalian. Kalian selalu jadi sahabat dalam hatiku. Inget aku terus ya :p Sekali lagi makasih dan maaf banget ya untuk semuanya. Aku sayang kalian. I miss you my best friends. :) -Raissa (Acha)FLASHBACK END --->

Deva bingung kenapa Ray jadi bengong. Dipanggilin gak nyaut-nyaut. "MUHAMMAD RAYNALD PRASETYAAAAA!!!!!!" teriak Deva.

"APAAAAN ANAK AGUNG NGURAH DEVA EKADA SAPUTRAAA?!!!!" teriak Ray menutup telinganya. "Elo gue panggilin gak nyaut-nyaut sih. Inget Acha ya?" tanya Deva. Ray mengangguk. Deva menghela napas. "Hidup terus berjalan bro! Jangan liat kebelakang terus" kata Deva tersenyum menepuk pelan pundak Ray. Ray ikut tersenyum. *** Malam hari, Sivia lagi sibuk bikin artikel buat Majalah Sekolah. Ya, biasalah kesibukan buat anak-anak ekskul jurnalist kayak gini. Sivia masih search dari internet. Tiba-tiba HP Sivia berbunyi. Kak Alvin calling... "Halo Kak?!" "Halo Via!" "Hehehe mau cerita apa Kak?" "Ngg.. gini lo masih ada rasa nggak sama gue?" "Hah? Kalo dibilang masih ada sih masih cuma nggak kayak dulu Kak. Emang ada apa ya Kak?" "Gue juga kayak elo, Via. Hehehe. Gue mau curhat nih tentang perasaan gue" "Perasaan elo? Curhat aja sama Via" "Lo sibuk nggak?" "Nggak kok" "Gini.. Aduh susah gue ngomongnya!" "Ya Tuhan, cepetan kek Kak bikin Via penasaran aja" "Sebenernya tuh gue suka sama Shilla" "Apa?! Cie elah priktiiwww hahaha" "Eh elo diem aja yak Vi, please!" "Sipp dah! Asiik tembak dah tuh si Shilla, Sivia mah ikhlas wakakak" "Ih Via, hahaha pengennya gitu tapi masih proses pdkt hehe" "Cie elah cuit cuit kalo udah jadian peje ya Kak!" "Sip haha. Masalahnya gue bingung cara deketin Shilla" "Ya deketin aja kali, Kak. Pasti Shilla anggep kakak juga temen Shilla. Nanti Via bantuin deh" "Beneran?" "Iya lah masa Sivia boongan" "Hahaha okelah. Vi, menurut pandangan kakak sebagai seorang cowok nih ya, Gabriel tuh suka sama Via" "Ih kakak apaan siiih" "Hahaha padahal mukanya udah kayak tomat tuh!" "Ih kakak udah ah Via mau tidur! Sampai ketemu ya Kak, good luck buat Shilla hehe" "Oke, bye Via! Thanks ya" "Sip!" Klik. Telfon terputus. Sivia tiduran dikasurnya. 'Masa sih kak Iel suka sama gue? Ah terbang deh gue' batin Sivia. Sivia mematikan laptopnya. Dan berpikir lagi. 'Ah Kak Alvin bercanda palingan' batin Sivia. ***

Shilla terus memandang foto Gabriel di hp nya yang ia ambil secara diam-diam. Shilla kadang suka tersenyum sendiri melihat foto Gabriel. 'Gimana caranya gue dapetin hati lo, Kak?' batin Shilla memandang foto Gabriel di BBnya. "Gue liat TL twitter kak Iel aja ah" gumam Shilla dan segera mencari aplikasi twitter. TL Gabriel. @ielstevent eh @Riorio24 rese banget deh sama adek gue @ifyalyssa, pake acara nginep segala @ielstevent rumah gue rusuh nih rio nginep, ify berkicau-_@ielstevent oalah ternyata @Riorio24 yang dateng

@ielstevent ada tamu, brb ya tweeps! @ielstevent ify rebutan panci sama deva gara2 pada mau masak mie, elah bareng aja masaknya ribet amat @ielstevent please deh deva gangguin gue mulu -_@ielstevent mana ya @rawrercoaster? wkwk :p Shilla kaget. Iel mention ke Sivia. Hati Shilla udah feeling kalo Gabriel suka sama Sivia. Shilla badmood dan mengclose aplikasi twitternya. Dan ia memutuskan untuk tidur. *** Ify masih rebutan panci sama Deva. "Iiiih gue duluan Deva! Gue laper mau buat mie!" kata Ify. "Eh gue duluan elah ngalah sama yang kecil napa" kata Deva. "Gak bisa gue duluan! kata Ify. "Yang adil gue aja deh" samber Rio. "Kak Rio?!"

"Hehehe" kata Rio cengengesan. Ify melihat Rio membawa ransel. "Kak Rio, jangan bilang lo mau nginep?!" kata Ify. "That's right! Gue nginep" kata Rio. "HAH? GILA!!!!!" teriak Ify. "Aduh Kak Ify suara lo kayak toa sekolah" kata Deva. "Ah sialan, nih pancinya ambil dah gue nggak laper lagi" gerutu Ify dan memberi panci kepada Deva. Deva tersenyum dan mulai memasak mie. Ify segera ke kamarnya. "IFY!!!" panggil Rio. Ify menoleh. "Selamat tidur ya Ify cantik" kata Rio. Ify hanya ngedumel dan segera masuk kekamarnya. Ify memainkan piano lagi dengan asal sambil berteriak. "KAK GABRIEEEEEL KENAPA SIH IJININ KAK RIO NGINEEEEP?!" teriaknya berulangulang. Deva-Rio-Gabriel udah pengang denger suara Ify. Orangtua Ify lagi nggak ada. Jadi cuma berenam. Ify, Rio, Deva, Gabriel, pembantu dan sopir. Gabriel, Rio, Deva segera naik keatas. "IFFFFFY APAAN SIH?!" teriak Gabriel tak kalah kenceng. "Busyet dah Yel suara lo" kata Rio. "Kak Rio, kayaknya elo musti jadi badut monyet lagi deh" "Huahahah" tawa Gabriel. "Kampret lo, Dev! Ogah!" toyor Rio. "Ya elah demi kak Ify" kata Deva. "Bener tuh Yo" samber Gabriel. "Kenapa nggak lo berdua yang jadi monyet badut?" tanya Rio. "Kita kan ganteng" jawab Deva dan Gabriel serempak. Rio menoyor Gabriel dan Deva juga. "Cuma gue yang ganteng!" kata Rio. "Gue yang lebih ganteng" kata Gabriel. "Gue paling ganteng!" kata Deva. "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "Gue!" "WOY BRISIIIKKK BELOM PERNAH DIGOROK PAKE PACUL YA?!" teriak Ify dari dalam kamarnya. Rio-Deva-Gabriel berseteru didepan kamar Ify. Mereka masih aja rebutan siapa yang ganteng. Karena Ify kesel udah kebrisikan, Ify segera keluar membawa gunting. "BELOM PERNAH YA LO DIGUNTING MULUTNYA?!" teriak Ify membuka pintu. "KABUUUUUUUURRRRRR!" ***

Keesokan harinya di XI IPA 1, lagi ribut-ributnya. Rio lagi main mejikuhibiniu sama Gabriel, Alvin, Lintar, dan Irsyad. Cakka lagi ngaca tapi ngeliatin Rio dkk main domikado. (Anak SMA mainnya mejikuhibiniu -_-). "Gue biru!" seru Rio. "Gue merah!" seru Lintar. "Gue nila" kata Gabriel. "Gue hijau" kata Irsyad. "Gue pink!" kata Alvin. "Nggak ada noraaak!!!!" toyor yang lain. "Ya udah deh kuning aja" kata Alvin. "Cak, lo ikut gak?" tanya Rio. Cakka sibukdengan cerminnya. "Udah Yo diemin aja" kata Irsyad. "Mejikuhibiniu!!" seru Gabriel. Semua mengeluarkan tangannya masing-masing. "Eh biar cepet sendiri keluar ya!" kata Alvin. "Okelah". Semua mengeluarkan 10 jari mereka. "Mejikuhibiniume...." kata Lintar, Rio, Gabriel, Irsyad, Alvin. "Sial!" kata Gabriel. "Asiiik ayang Gabriel yang kena!" kata Rio. "Kita apain yah?" tanya Lintar. "Lah kagak pake taktikbumwer (jitak, klitik, bum, jewer)?" tanya Irsyad dan Rio. "Kelamaan! Gue ada kado khusus buat ayang Iel ku tersayang!" kata Cakka. "Ih jbjb aja lo, Cak!" kata Gabriel. "Bodo!" Cakka segera mengeluarkan kotak. Diberikannya kepada Gabriel. "Buka, Yel. Kali aja surat cinta dari Cakka, tapi dikhususin pake kotak" kata Alvin. Gabriel segera membukanya. "AAAAAAAAAAA!!!!!!!!" teriak Gabriel. Gabriel berlari-lari keliling kelas. Naik-turun dari kursi. Semua anak-anak tertawa ngakak. Cakka ngasih Gabriel tikus-tikus kecil. Gabriel emang paling takut sama tikus. "HUAHAHAHA" tawa anak-anak. "AAAAAAAAA GUE TAKUTTTTTT!!!!!" teriak Gabriel. Gabriel masih berdiri dimeja. Sebagian anak cewek juga ada yang berdiri dimeja, kursi, pelukan, dan lain-lain. Tiba-tiba, Bu Winda, guru killer ternama di SMA Taruna II masuk kekelas. Ia shock melihat murid-muridnya kacau begini. "DIAAAAAM KELAS XI IPA1 !!!!!" teriak Bu Winda. Rio baru liat kalo ada tikus yang ada dikepala Bu Winda. Baru aja nongol -_-. "Cak, kayaknya elo bakalan dapet masalah baru" bisik Rio.

Love For Rio *Part 6gimana part 5? kurang panjang ya? lagi buntu ide. sorry ya kalo nggak memuaskan dan ANCUR BEGETE! benerbener buntu ide, -_- demi RiSE aku tetep mikir buat ngepost ini :) *** "AAAAAAAAA GUE TAKUTTTTTT!!!!!" teriak Gabriel. Gabriel masih berdiri dimeja. Sebagian anak cewek juga ada yang berdiri dimeja, kursi, pelukan, dan lain-lain. Tiba-tiba, Bu Winda, guru killer ternama di SMA Taruna II masuk kekelas. Ia shock melihat murid-muridnya kacau begini. "DIAAAAAM KELAS XI IPA1 !!!!!" teriak Bu Winda. Rio baru liat kalo ada tikus yang ada dikepala Bu Winda. Baru aja nongol -_-. "Cak, kayaknya elo bakalan dapet masalah baru" bisik Rio. Cakka melengos. "Duduk kalian semua!" tegas Bu Winda. "Aaaaa gak bisa Bu, tikusnya....." omongan Iel terhenti. "Bu, tikusnya ada dikepala Ibu!" sela Angel. Bu Winda segera melirik keatas. Tikus sudah mau menjalar kewajah Bu Winda. Tatapan tikus itu sepertinya 'Say Hello!' buat Bu Winda. Tiga...Dua...Satu... "HUAAAAAAAAA!!!!" teriak Bu Winda.

*** Kelas Ify, X-3 lagi ada diruang musik. Pak Duta mau ngadain lomba kecil-kecilan. Kayak lomba band antar kelas X di SMA Taruna II. Sekarang Pak Duta lagi nyeleksi siapa-siapa aja yang jadi bakalan ngebentuk band di X-3. "Oke, anak-anak sekarang Bapak akan ngetes penguasaan musik kalian sampai dimana. Ya kali aja ada yang punya bakat terpendam. Oke, bapak mau dari Alyssa dulu ya!" kata Pak Duta. Ify segera berdiri."Alyssa, kamu bisa bermain musik apa?" tanya Pak Duta. "Saya bisa bermain musik piano, gitar, dan taganing, Pak" jawab Ify. "Taganing? Msuik dari batak itu? Wah bapak tertarik nih. Coba kamu mainkan. Kebetulan ada taganing diruangan ini" kata Pak Duta. Ify tersenyum dan menghampiri alat musik. Itu segera dimainkannya alat musik tersebut. Ify memukul alat itu dan juga bernyanyi.

Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo a tulo Sinanggar tulo a tulo Tu di ama luluan Dagoreng goreng bahen soban Sai tu di ama luluan Da boru bing bahen dongan Sinanggar tulo a tulo

Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo a tulo Sinanggar tulo a tulo Bidang bulung ni dulang Sai pandokonni da inang Daikkondo marboru tulang Sinanggar tulo a tulo (Sinanggar Tulo *lagu dari Batak*)

Semua terpesona melihat Ify bermain taganing sambil bernyanyi lagu dari Batak itu. *Ingat IC1 kan Ify pernah main ini? :)*. Semua memberi applause kepada Ify. Ify tersenyum. "Wah kamu hebat Alyssa. Kenapa kamu tertarik dengan alat musik tradisional ini?" tanya Pak Duta. "Kalo menurut guru les piano Alyssa dan menurut psikologi musik, idelanya kita tuh bisa memainkan dua alat musik yaitu piano sama alat pukul. Kalo piano itu gunanya untuk mengenal harmoni nada, kalo alat pukul kita bisa mengetahui ritme atau beat, dan saya tertarik aja gitu dengan taganing" jawab Ify. Semua terkesima dengan jawaban Ify yang cukup menjanjikan Ify bakalan masuk ke band X-3. "Wow! Nah sekarang saya mau lihat kamu bermain piano" kata Pak Duta. Ify menghampiri grand piano putih itu. Before you go I'd like to say You give me so much satisfaction Started up a chain reaction Tryin' to work out in my mind A way to let you know Oh darling You're asking me to be strong But I can't see the wrong In what I'm doing Just want to hold you every day Locked inside this feeling I want you here to stay Chorus: (Holding) Cause I'm holding (I'm holding) I'm holding on To the pieces of a dream Holding I'm holding on (Still holding) Still holding on To the pieces of a dream What can I do

But to be true I'm getting such a strong sensation And it's not my imagination It's not me to pretend So try and understand Oh darling My heart is chosen to belong And I don't see the wrong In what I'm feeling I know it's time to say goodbye But I'm not living in a lie I want you here to stay Chorus x 2 Oh, baby You're asking me to be strong But I still can't see the wrong In what I'm doing Just want to hold you every day Locked? inside this feeling I want you here to stay Chorus x 2 (Incognito - Pieces of a Dream) Semua ngasih standing applause buat Ify. Udah kayak konser. Ify banyak banget mengetahui tentang musik. "Oke Alyssa kamu boleh duduk. Selanjutnya.........Ashilla!" kata Pak Duta. Shilla berdiri. "Kamu bisa alat musik apa?" tanya Pak Duta. "Ngg... keyboard dikit-dikit bisa Pak!" jawab Shilla. Pak Duta mengangguk dan Shilla menghampiri keyboard. Ia memainkan dan mulai bernyanyi. Kupikir.. Ku Tak pernah pantas Untuk Bahagia... Sejak kau pergi Dalam tidak tahuanku.. Kini kau kembali Membawa bingkisan Kebahagiaan... Yang aku ingat Pernah kaucuri dariku dulu Kau tawarkan lagi

Untuk ku... Jangan lagi kau pergi Dari hidupku Takkan mudah untukku Bila sendiri Biar kita miliki Rasa bahagia Ingin selalu bersama Didalam Ruang dan waktu Kusadari... Bukan hanya kau Kembalikan mimpiku Hadirmu kini Membuatku percaya lagi Bahkan lebih indah Dari mimpi-mimpiku Hanya cinta yang bisa Menaklukkan dendam Hanya kasih sayang tulus Yang mampu menyentuh Hanya cinta yang bisa Mendamaikan benci Hanya kasih sayang tulus Yang mampu menembus Ruang dan waktu (Hanya Cinta yang Bisa - Agnes Monica feat Titi Dj) Semua juga terpesona dengan suara Shilla. Shilla sangat menghayati lagu itu. Semua memberi applause untuk Shilla. 'Gue persambahkan buat Kak Gabriel' batin Shilla. Shilla tersenyum dan duduk ketempatnya. "Wow keren lo, Shill!" bisik Ify. "Lo ngga kalah keren, Fy!" bisik Shilla, tersenyum. Lalu anak-anak lain dipanggil. Dan terakhir Sivia. "Oke, Sivia apa yang bisa pamerkan ? hehe" kata Pak Duta. "Nggak ada Pak. Saya nggak bisa main musik" kata Sivia. "Ngg. nyanyi?" tanya Pak Duta. "Nyanyi sih bisa, suaranya tau deh hehe" jawab Sivia, cengengesan. "Oke, kamu nyanyi aja" perintah Pak Duta. Bagaikan tetesan hujan di batasnya kemarau Berikan kesejukan yg lama tak kunjung datang Menghapus dahaga jiwaku akan cinta sejati Betapa sempurna dirimu di mata hatiku

Tak pernah kurasakan damai sedamai bersamamu Tak ada yg bisa yg mungkin kan mengganti tempatmu Chorus: Kau membuat ku merasa hebat Karena ketulusan cintamu Ku merasa teristimewa hanya Hanya karena, karena cinta Kau beri padaku sepenuhnya Buatku selalu merasa berarti Kini ku merasa hebat Karena kau yang membuatku makin kuat Jantungku bergerak cepat Semua yg berat bisa lewat Inikah cinta yg sejati Melayang ku terbang berenang di awan Tak akan kita kan lepas dan jatuh sekarang Cinta, sang cinta, kita kan terus mencinta Betapa sempurna dirimu di mata hatiku Tak pernah kurasakan damai sedamai bersamamu Tak ada yg bisa yg mungkin kan mengganti tempatmu Chorus (Tangga - Hebat) Suara Sivia sangat nyaris sempurna. Wow! Keren deh pokoknya. Sivia tersenyum. Pak Duta segera meresult siapa aja yang bakalan ikut serta dalam band X-3. Semua anak-anak gaduh. Mereka dag-dig-dug-der siapa yang ikut band tersebut. Semua menginginkan jadi anggota band itu. Pak Duta menjanjikan jika ada pensi, band-band kelas X ini bakalan tampil. Mereka mau banget buat perfomance. Pak Duta menenangka anak-anak kelas X-3. "Tenang semuanya. Bapak sudah tau siapa yang bakalan jadi anggota band kelas X-3!" kata Pak Duta. Hening di kelas X-3. Pak Duta mengambil napas dan mengeluarkannya. "Oke, saya mulai dari drummer ya. Drummernya adalah Sion!" kata Pak Duta, semua menoleh ke arah Sion dan bertepuk tangan. Sion berdiri. "Gitarisnya Obiet, bassistnya Zevana, pianisnya Alyssa. dan vocalisnya...." Pak Duta berdehem sebentar. "Sivia Azizah!" katanya. Semua yang dipanggil maju kedepan mengikuti Sion. Ify dan Sivia terpilih. Shilla tidak. Shilla turut senang karena dua sahabatnya terpilih anggota band tersebut. Semua bertepuk tangan. *** "Gak nyangka gue kepilih Vi, Shill!" kata Ify sambil ngaduk-ngaduk minumannya. Sivia dan Shilla hanya tersenyum melihat sahabatnya itu. "Kepilih apa?" tanya seseorang dari belakang. Siapa lagi kalo bukan Rio. Ada Alvin dan Agni juga disamping Rio.

"Ih jbjb aja lo, Kak" balas Ify. "Huueee" "Eh Kak Iel kemana? Kak Cakka juga ilang. Kak Agni tumben gak berantem sama Kak Cakka" kata Shilla. "Iel lagi ngadep Bu Winda sama Cakka." jawab Agni. "Ngadep? Ada masalah?" tanya Sivia dan Ify. "Iya gitu tadi XI IPA 1 rusuh" kata Alvin. Mereka bertiga menceritakan kejadian itu. Sontak Ify, Sivia dan Shilla tertawa ngakak. "Huahaha Kak Iel emang phobia tikus" kata Ify. "Aduh Kak Iel lucu banget sih" kata Shilla. "Huahaha Kak Cakka juga tuh kasian banget ya pasti lagi dihukum Bu Winda!" kata Sivia. Alvin tersenyum melihat tawa Shilla begitu lepas. Sivia langsung berdehem. "Apa lo liat-liat?'' tanya Alvin. Sivia hanya nyengir. "Ih napa lo berdua?" tanya Rio. Alvin menatap Sivia. Matanya seperti berbicara Sivia-pleasejangan-bocorin-rahasia-gue. Mata Sivia seperti membalas cie-Shilla-lagi-seneng-tuh. "Dua hasrat sedang jatuh cinta" celetuk Agni. "Widih bahasa lo ketinggian" kata Alvin. "Belajar dari Kak Cakka ya Kak? Hahaha" samber Ify. "Enak aja lo, Fy!" toyor Agni. "Ify, tadi kepilh apaan sih?" tanya Rio masih penasaran. "Jiaaah masih ditanya juga" sosor Shilla. "Mau tau aja" kata Ify. "Huuuuu" "Itu tuh Sivia sama Ify kepilih anggota band X-3. Pak Duta mau ada duel antar kelas X untuk pelajaran musik" samber Sivia. "Ooooo" Agni, Alvin dan Rio membulatkan mulutnya. "Tadi Ify main taganingnya keren loh, Kak Rioo" samber Shilla. "Ih bocor banget sih lo, Shil!" toyor Ify. "Lo bisa main taganing Fy?" tanya Alvin, Rio dan Agni. Ify mengangguk. "Ajarin Bang Rio ya!" pesan Rio. "Hueeee" *** Gabriel dan Cakka masih ngadep Bu Winda. Cakka bener-bener sial hari itu juga. "Cakka Kawekas Nuraga, untuk apa kamu bawa tikus? Ngapain kamu kasih Gabriel jelas-jelas kamu tau Gabriel phobia tikus?! Tikusnya kan jadi ke saya. Saya kan takut. Tikusmu kan membuat ricuh kelas XI IPA 1! Emang kamu ada pelajaran biologi ya jadi disuruh bawa tikus? Tikusnya tuh mau diapain? Kalo tikusnya....." omongan Bu Winda disela Cakka. "Bu Winda yang cantik, baik hati dan tidak sombong, gimana seorang Cakka Kawekas Nuraga mau jawab pertanyaan Ibu kalo Ibu nanyanya gak nyante gini? Kagak berenti-berenti lagi kayak kereta api" kata Cakka, polos. "Cak, nyari ribut lo yak?" bisik Gabriel. "CAKKA KAWEKAS NURAGAAAAA!!!" teriak Bu Winda. Cakka nyengir. Bu Winda menatap Gabriel. "Kamu juga Gabriel, ketua OSIS tapi malu-maluin! Masa ketua OSIS takut

sama tikus?! Bagaimana bisa?! Lebay juga ya kamu, tikus doang sampe naik-naik meja. Kamu ketos, Yel!" kata Bu Winda. "Ketos juga manusia, Bu. Ibu tau saya phobia tikus masih aja dimarahin" samber Iel. "Heeeeuu kalian berdua udah pinter ngejawab ya! Sekarang kalian ibu hukum. Bersihin lapangan basket selama satu bulan" kata Bu Winda. "HAH? LAPANGAN BASKET?" kata Cakka dan Gabriel kaget. "Kenapa? Mau nambah?" tanya Bu Winda. Cakka dan Gabriel melengos. Mereka dipersilahkan kembali kekelas. @kantin "WHAT? Lapangan basket? Buset, lapangan basket segede gaban gitu mau lo bersihin? Percuma kali, dibersihin entar kotor lagi" kata Rio. "Sabar ya, Kak" kata Ify. "Sabar doang Fy, lo nggak mau bantuin?" tanya Iel. "Gue bantu doa" jawab Ify. "Heeeuuu dasar adek gak berbakti kepada kakak" kata Gabriel. "Ya udah gini aja kita sama-sama bantu Kak Iel dan Kak Cakka" usul Shilla. "Setuju mamen!!!!" seru Gabriel dan Cakka. "What?! Gila lo! Yang dihukum Iel sama Cakka yang bantuin kita?!" kata Agni, Alvin, dan Rio. "Tau nih Shilla, lapangan basket luassssss banget" kata Ify. "Ehbuset tangan lo Fy!" kata Sivia yang kena tangan Ify pas Ify bilang "luas". Ify nyengir. "Ya elah amal, nyong!" kata Shilla. "Tau tuh amal" kata Gabriel. "Seneng di elu sepet dikita" celetuk Rio. "Boleh juga tuh, ngisi waktu luang" kata Sivia. "Tuh Via aja mau. Ayolah kawan" rayu Cakka. "Ya udah deh" kata yang lain. Cakka dan Gabriel tersenyum senang. *** Olivia terus mengejar Ray. Ray udah berlari keliling sekolah menghindari Olivia. Deva yang tadinya ngejar Ray malah asik ngobrol sama Keke. "Gitu Ke ceritanya. Itu film emang keren" kata Deva. "Iya Dev, gue jadi penasaran mau nonton. Lo baru keluar filmnya aja udah nonton" kata Keke. "Hehehe iseng sih waktu itu nonton. Tapi keren juga" kata Deva. "Dep! Bantuin gue lari kek!" teriak Ray. "Keke bantuin aku ngejar Ray dong!" teriak Olivia. "Gue mau bantuin apaan, Ray? Apa gue pinjemin kaki gue biar kaki lo gak pegel?" tanya Deva. "Gak lucu Dev!!!! Please bawa gue kabur kemana aja" kata Ray. "Ah males aku ngejar Ray, Liv. Capek" teriak Keke. "Sorry, Ray gue lagi ada PDKT hehe" cengir Deva. Wajah Keke memanas. "Heeeuuuu" Ray udah capek. Dipeganginya lutut Ray. Olivia menghampiri Ray. "Lo kenapa sih menghindar terus? Kalo gue ngefans sama lo kenapa?" tanya Olivia. "Lo ngefansnya lebay sih gue jadi takut" jawab Ray. "Jadi lo nggak mau gue kejar-kejar?" tanya Olivia. Ray menggeleng. "Oh ya udah" Olivia pergi. Ray mengangkat alisnya.

'Ah paling entar balik lagi' batin Ray. "Lah Olivia mau kemana?" tanya Keke menghampiri Ray bersama Deva. Ray mengangkat bahunya. "Gue kejar dulu ya! Bye" kata Keke lalu berlari mengejar Olivia. "Lo apain lagi tu anak?" tanya Deva. "Gak gue apa-apain" kata Ray. Deva hanya geleng-geleng kepala. *** Pulang sekolah, Rio cs kumpul dilapangan basket. Mereka mau bantu Gabriel dan Cakka bersihin lapangan basket. "Kita bagi-bagi tugas aja ya" pinta Gabriel. "Boleh nggak Kak, gue yang bagiin tugas sama kelompoknya?" tanya Sivia. Gabriel tersenyum dan mengangguk. Sivia tersenyum. "Kak Iel sama Via dibersihin disebelah sana, Kak Alvin sama Shilla disana, Kak Cakka sama Kak Agni disana, Kak Rio sama Ify disini" kata Sivia. Rio udah mesam-mesem. Ify dan Agni menatap Sivia dan berkata, maksud-lo-apa-Vi-gue-samaanak-gila-kayak-dia?! Sivia hanya nyengir. "Eh gak bisa diganti apa? Masa gue sama dorce" kata Cakka, melengos. "Males juga gue sama dora gadungan kayak lo" kata Agni. "Ehmm....Vi boleh gue yang sama Kak Iel?" pinta Shilla. Ada rasa cemburu dihati Sivia. Hati Alvin udah kayak dijatohin meteor dilindes pesawat dilempar kereta (??). "Lo sama gue aja, Shil" kata Alvin. Shilla hanya tersenyum asam. "Udah deh tinggal jalanin doang susah amat" kata Iel. "Ah masa gue sama si blangsak sih gak lucu banget" kata Ify. "Eh kampret lo, nyolot amat sih jadi adek kelas" kata Rio. "Bodo amat" kata Ify. "Udah udah woy! Kerja cepet biar cepet pulang" kata Alvin. Ify, Agni, Cakka dan Shilla melengos. 'Ah gue maunya kan sama Kak Iel' batin Shilla. 'Mending gue sama Ify daripada sama cewek jadi-jadian ini' batin Cakka. 'Ah kenapa gue musti sama Cakka? Tambah deg-degan gue' batin Agni. 'Why? Kenapa gue musti sama Kak Rio? Ahilah rusuh amat' batin Ify. "Fy....." panggil Rio. Ify tak menjawabnya. Tiba-tiba Rio tersenyum dan mempunyai ide *tingtingting*. ***

Love For Rio *Part 7hey! Gimana part 6nya? pada nggak suka ya? :'( aku lanjutin part 7nya yah :D. maaf ya kalo aku suka buat ceritanya RiFy terus soalnya aku RiFy Maniacs hehehe, oh iya aku juga mau buat cerpen segera meluncur ya :) *** 'Ah gue maunya kan sama Kak Iel' batin Shilla. 'Mending gue sama Ify daripada sama cewek jadi-jadian ini' batin Cakka. 'Ah kenapa gue musti sama Cakka? Tambah deg-degan gue' batin Agni. 'Why? Kenapa gue musti sama Kak Rio? Ahilah rusuh amat' batin Ify. "Fy....." panggil Rio. Ify tak menjawabnya. Tiba-tiba Rio tersenyum dan mempunyai ide *tingtingting*. Rio mengguyur air dilapangan basket disekitar Ify dan Rio. *FYI, Lapangan basketnya kayak lantai soalnya digedung olahraga hehe*. Rio pengen Ify marah-marah sama Rio gara-gara ngeguyur air sembarangan. Tapi Ify nggak tau kalo Rio lagi guyur air. Ify lagi dengerin iPodnya tiba-tiba Ify mundur-mundur-mundur. "Waaaaa!!!!" kata Ify. Rio yang mendengar dengan sigap menolong Ify yang mau jatuh. Rio menangkap Ify. Rio melihat mata Ify. Ify pun begitu. Muka mereka berdua memanas. Mereka sama-sama deg-degan. 'Kak Rio ganteng juga' batin Ify. 'Kelepek-kelepek nih gue, Fy. Tambah jatuh cinta gue sama lo' batin Rio. Klik! Rio dan Ify menoleh. "Wah Vin keren banget foto lo" kata Cakka. "Aduh bisa nih gue masukin kemading sekolah!" kata Sivia. "Adek gue jatuh cinta nih sama sahabat gue sendiri" celetuk Iel. Spontan Rio melepas Ify. Bruk! Ify jatuh dengan sukses. Bajunya basah semua. "IFY!!!!" kata anak-anak. "Aduh Kak Rio lo kalo jatohin gue kira-kira dong!" dengus Ify. "Fy, lo nggak papa? Nggak ada yang sakit kan? Mau gue pijetin?" tanya Iel. "Aduh Yel please deh nggak usah protect sama adek lo yang tersayang" kata Agni. "Sorry, Fy gue gak bermaksud" kata Rio membantu Ify berdiri. "Adaaaaaaaaw! Sakit banget" kata Ify. Ify nggak kuat berdiri. "Ini salah gue, Fy. Tadi sengaja gue guyur air biar lo marah-marah abis lo diem aja maaf ya!" kata Rio. "Kira-kira dong lo, Yo" kata Alvin. "Aduh adek gue patah tulang nggak nih? Lo sih Yo jangan main lepas aja dong" kata Iel. "Lebay lo Kak masa Ify patah tulang" kata Shilla. "Tau lo ngedoain gue?" tanya Ify. "Bukannya gitu, Fy!" kata Gabriel. "Udah stop!" kata Alvin, Sivia, Cakka dan Agni. "Ya udah Fy kalo lo nggak kuat berdiri gue gendong lo deh, gue anter pulang" kata Rio. "Lah terus ini......" kata Ify. "Kita yang beresin lo pulang duluan aja sama Kak Rio" kata Sivia. "Iya sono gih pulang, kasian Ify" kata Gabriel. Rio segera menggendong Ify ke parkiran motor. Lalu Rio menggonceng Ify. Rio menstrater motornya dan melajukan motornya kerumah Ify.

"Fy, pegangan dong gue mau ngebut. Pasti punggung lo sakit banget. Nyender aja di punggung gue" pinta Rio. "Wooo enak di elo, Kak!" toyor Ify. Rio melajukan motornya lebih cepat sehingga Ify kaget dan reflek memeluk Rio. Alhasil pipi mereka berdua memanas lagi. 'Aduh gue deg-degan nih kenapa ya?' batin Ify. 'Cuma lo yang bisa bikin gue gila, Fy' batin Rio. Mereka hanya diam selama diperjalanan. Sampai dirumah Ify... "Udah sampe, Fy! Ify! Ify?" kata Rio. Rio melihat Ify lewat spion motornya. "Yah si Ify tidur gimana gue angkatnya nih?" kata Rio. Rio menelfon rumah Ify. Deva segera keluar. "Ada apaan Kak?" tanya Deva. "Tolongin gue angkat Ify dong!" kata Rio. Deva memegangi motor Rio. Rio turun dan mengankat Ify sampai kamar Ify. Lalu Rio segera menstrater motornya dan pulang. *** Ray lagi sibuk sama stik drumnya di studio musik rumahnya. Ray kepikiran Olivia dan Acha. Dia juga memikirkan perkataan Deva. "Perkataan Deva tuh ada benernya juga, tapi gimana ya? Cinta kan nggak bisa dipaksain. Masa iya gue harus maksain gue suka sama Olivia. Acha. Acha udah pergi bertahun-tahun. Kenapa gue masih sayang sama elo? Ah! Sial!" kata Ray melempar stik drumnya. Plak! Ray menoleh ke arah pintu. "Eh gondrong ati-ati dong kalo mau lempar stik drum!" keluh Rio memegangi keningnya. "Sorry, Kak hehe" cengir Ray. "Kenapa lo ngelempar stik drum?" tanya Rio. "Gue bingung Kak" jawab Ray. Rio mengerutkan dahi. "Gue bingung, Olivia suka sama gue, tapi gue gak bisa suka sama dia, gue malah suka sama orang yang jelas-jelas pergi dari kehidupan gue" kata Ray. "Ngek? Siapa?" tanya Rio. "Ada deh! Suatu saat nanti lo bakal tau, Kak" kata Ray. Rio tersenyum dan meraih gitarnya. "Lo ada masalah Kak?" tanya Ray. "Nggak ada sih, tapi hati gue bimbang banget" kata Rio. "Kenapa?" "Lo taukan gue suka sama Ify, kakaknya Deva itu. Tapi gue bingung kenapa Ify tuh nggak mau gue deketin. Gue putus asa, Ray. Gue pengen ngejauh sama Ify. Hati gue nggak bisa. Gue benerbener sayang sama dia. Gue nggak main-main Ray" jelas Rio. "Tanya hati lo, Kak. Cuma elo yang bisa jawab perasaan elo! Satu hal sih, lo tuh cuma butuh perjuangan dapetin Kak Ify. Itu doang" kata Ray. "Lo emang adek gue yang paling berguna, bro!" kata Rio merangkul Ray. "Tapi aneh gue sama elo. Lo tuh gampang banget ngasih tau orang tentang soal perasaan. Tapi lo sendiri? Susah banget jatuh cinta" kata Rio. 'Iya juga, ya.' batin Ray. "Ah lupain aja perasaan gue Kak. Nggak penting juga mau fokus UN dulu gue" kata Ray. "Bener tuh! Lo harus jadi adek gue yant berbaik" kata Rio tersenyum. Ray ikut tersenyum. ***

Alvin daritadi mondar-mandir meratiin kamera SLRnya. Pas tadi bersih-bersih lapangan basket, Alvin sempet foto Shilla diam-diam. Pas Rio-Ify oulang, mereka (Alvin, Shilla, Gabriel, Sivia, Cakka dan Agni) sempet foto-foto juga. Alvin terus memandang foto Shilla. "Gimana caranya gue jujur sama lo, Shill gue suka sama lo" kata Alvin. Rencananya Alvin mau nyetak foto-foto Shilla. Alvin terdiam duduk didemembuka laptopnya. *** Cakka sibuk sama ponselnya. Lagi nelfon, balesin sms, chat sama cewek-ceweknya. Playboy stadium akhir nih si Cakka *just in story CL :)*. Cakka iseng liat contact HPnya. Tertulis nama 'Agni' disana. "Gak tau kenapa ya gue seneng berantem sama Agni. Kalo nggak berantem gak enak. Tapi disisi lain deg-degan gue ada Agni. Kalo liat Ify, gue makin suka walaupun gue tau Rio suka sama Ify. Ah nggak ngarep Ify lagi sih. Tapi cewek-cewek di CL gimana? Pasti mereka kecewa gue ngejar-ngejar Ify" kata Cakka. Cakka mengambl cerminnya dilaci meja belajarnya. "Apa gue suka sama Agni ya? Masa iya sih? Kalo Ify gimana? Terus cewek-cewek di CL gimana? Seberapa ganteng ya gue?" tanya Cakka sambil bercermin. "Kalo gue nembak Ify beuh si Iel ngamuk kali ya sampe gempa ini dunia, kalo nembak Agni? Tanda-tanda....kiamat deh" kata Cakka. Cakka menaruh cerminnya. Ia melipat tangannya didepan dada. "Tapi gak ada salahnya gue suka sama Agni. Ah ngapain dipikirin tuh cewek jadi-jadian!" kata Cakka. *** Shilla tersenyum melihat buku diarinya yang dihiasi foto Gabriel. "Selesai juga!" katanya setelah menempel foto Gabriel dibuku diarinya. Tulisannya kayak gini nih :

Shilla ngambil fotonya dari BBnya pas Gabriel istirahat pas bersih-bersih lapangan basket. *anggep aja beneran :p*. Pulang sekolah, ia langsung mencetak fotonya dan menempelkan pada buku diarinya. Lalu Shilla memeluk buku diarinya dan tertidur. *** Agni lagi mainin gitar kesayangannya. Kuhantarkan bak di pelataran Hati yang temaran Matamu juga mata mataku Ada hasrat yang mungkin terlarang * Satu kata yang sulit terucap Hingga batinku tersiksa

Tuhan tolong aku jelaskanlah Perasaanku berubah jadi cinta Reff : Tak bisa hatiku merapikan cinta Karena cinta tersirat bukan tersurat Meski bibirku terus berkata tidak Mataku terus pancarkan sinarnya Kudapati diri makin tersesat Saat kita bersama Desah nafas yang tak bisa teruskan Persahabatan jadi cinta Back To * Back to Reff Reff: Apa yang kita kini tengah rasakan Mengapakah kita coba persatukan Mungkin cobaan untuk persahabatan Atau mungkin sebuah takdir Tuhan (Sahabat Jadi Cinta - Zigas) Agni memandang foto Cakka-Agni saat kelas X. Waktu itu mereka satu kelas. Mereka lagi dikerjain abis-abisan sama senior. Terus disuruh foto berdua sama senior dan dicetak. "Cak, lo tuh playboy. Gue pengen nyembuhin keplayboyan elo. Itulah alesan kenapa gue mau berantem sama orang macam lo! Tapi kenapa lo sekarang bikin gue jatuh cinta sama elo?!" kata Agni. Agni mengacak-acak rambutnya. "Sial gue jadi suka sama Cakka" katanya. *** Sivia lagi rusuh didepan laptop. Nyari bahan buat mading sekolah. Anak-anak jurnalist emang lagi sibuk-sibuknya. Sekalian Sivia melihat acc Facebook dan Twitternya. Ketika liat notif... "Lah Kak China glodok ngapain nge tag foto?" tanya Sivia. Sivia melihat foto-foto tersebut. "Wahaha foto tadi toh" kata Sivia. Tiba-tiba ada chat. Alvin Jonathan Sindunata. Alvin : Viaaa! Sivia : Apaan? Kak China glodok belom tidur? Alvin : Siaul lo manggil gua china glodok mulu Alvin : Via, gue ada cara nih Sivia : Cara apaan? Alvin : Jadi.......... ***

Gabriel panik, lebay, gak nyante tau sang adik...Ify, tiba-tiba sakit demam. Gabriel terus menelfon orangtuanya. Gagal. Deva jadi ikutan panik gara-gara Gabriel yang parno begini. "Kak, lebay banget sih gue cuma demam besok sembuh" kata Ify. "Nggak bisa Fy lo musti dibawa kerumah sakit" kata Gabriel. "Aaaaaa please kak lo paniknya lebay deh. Gue parno nih" kata Deva. "Lo musti cari obat Dev!" kata Gabriel. "Kak, udah cukup obat noh!" kata Ify menunjuk obat-obatan dimeja samping tempat tidur Ify. Berbagai macam obat Iel sodorkan ke Ify. "Lam-lama Kak Ify overdosis nih" kata Deva. "Ya udah lo tidur ya, istirahat yang cukup, jangan lupa minum obat, minum air putih dulu terus....." mulut Iel dibekep Ify. "Stop Kak gue mau tidur!" kata Ify menarik selimutnya. "Udah kak kita keluar yuk" ajak Deva. "Selamat tidur ya, Fy. Kak Iel sama Deva sayang Ify" kata Gabriel mengecup kening adiknya dan mematikan lampu kamar Ify.

Love For Rio *Part 8Tiga kali data ini ilang!!! grrr-_- semoga ilang untuk terakhir kalinya--*** Pagi hari..... Rio sedang bercemin membenarkan dasi sambil bernyanyi. Open up your mind and see like me Open up your plans and damn you're free Look into your heart and you'll find that the sky is yours So please don't,please don't,please don't There's no need to ...... Nyanyian Rio terhenti karena ada telfon dari ponselnya. Gabriel Calling... "Halo?!" "Yo! Tolong ijinin gue sama Ify dong!" "Ijin? Emang kenapa?" "Ify sakit. Ngga ada yang jaga rumah. Tiba-tiba aja bonyok gue pergi keluar negeri untuk beberapa bulan. Kasian Ify nggak ada yang jagain. Kalo anaknya butuh obat gimana? Terus Ify mau makan gimana? Nanti kalo ada maling, terus malingin Ify gimana? Deva juga udah sekolah. Ify sakit, nanti dia kenapa-kenapa. Gue takut Ify........." "Stop Yel! Lo overprotect banget sih sama Ify dan Deva. Kasian tau" "Ya gue sayang sama mereka" "Gue tau sih. Eh betewe si Ify sakit apa?" "Gejala typus!" "Udah dibawa kedokter?" "Tadi dokter kesini." "Pasti gara-gara gue siram air sembarangan" "Bener! Lo sih Yo, nyiram air sembarangan. Pake adek gue gak makan siang lagi. Lemes tuh bantuin gue. Malangnya adek gue" "Lah kok lo jadi nyalahin gue?" "Lo kan salah" "Oh iya maapin dah" "Udah dulu ya, Yo! Bye" "Bye!" klik telfon terputus. Rio menata rambutnya dan segera keruang makan. Disana sudah ada Ray, Mama dan Papa. "Aduh, anak Mama ganteng-ganteng nih!" kata Mama. "Kalo Ray mah udah dari dulu ganteng. Kalo Kak Rio kan masih......" "Masih apa?" tanya Rio melototin Ray. "Masih item!" kata Ray, polos. "Kampret lo!" toyor Rio. "Udah-udah, makan makan dulu" sela Papa. Ray dan Rio segera menghabiskan sarapannya dan pergi kesekolah. ***

Shilla mondar-mandir didepan kelas. Nunggu Ify. Eh nggak juga sih nunggu Gabriel. Sivia menghampiri Shilla. "Lo kenapa sih, Shil udah kayak setrikaan gak ada bajunya?!" kata Sivia. "Gue nunggu Kak...eh Ify!" kata Shilla. "Kak? Lo nunggu Ify apa kakaknya?" tanya Sivia, senyum-senyum. "Gue nunggu Kak......Kak Rio!" kata Shilla menunjuk Rio yang sedang menuju ke kelas X-3. "Lah Kak Rio ngapain kesini?" tanya Sivia. "Ngusir nih ceritanya?" tanya Rio. "Nggak gitu kali!" kata Sivia. "Ada apaan Kak?" tanya Shilla. "Si Ify sama Gabriel gak masuk. Ify sakit, Gabriel jagain Ify. Lo pada pulang sekolah mau jenguk bareng gue nggak?" tawar Rio. Shilla dan Sivia mengangguk. "Oke! Bilang wali kelas lo ya, Ify sakit gejala typus" kata Rio. Tiba-tiba bel berbunyi. Rio pamit dan berlari kekelasnya. Shilla dan Sivia segera kembali ketempatnya. "Yah nggak ada Ify, nggak seru ah" kata Shilla. Sivia yang mendengarnya didepan langsung menoleh kearah Shilla. "Iya, Shill. Nggak ada yang bawel + nyolot nih" kata Sivia. Shilla mengangguk. *** Agni menuju kelas X-3. Mau nyamper Shilla dan Sivia. Agni mengajak Shilla dan Sivia kekantin bareng. "Kak Agni ikut kerumah Ify nggak jenguk?" tanya Sivia. "Ikut kok, tadi diajak Rio" kata Agni. "Wahaha sip rame lah tuh rumah Ify." kata Shilla. Tiba-tiba ada yang manggil Shilla, Sivia dan Agni. "SHILLA!!! SIVIA!!!! AGNI!!!!! Sini!" teriak Alvin. Mereka berpandangan dan mengangguk. Lalu menghampiri Alvin cs. "Boleh gabung?" tanya Agni. "Bolehlah" kata Rio dan Alvin. "Nggak!" kata Cakka. "Gak nanya gue sama lo" kata Agni. "Tadi lo nanya kan" kata Cakka. "Ada Alvin ada Rio juga didepan gue. Ngapain nanya orang macem lo" kata Agni. "Dorce blangsak" "Dora blangsak" "Dorce blangsak" "Dora blangsak" "Dorce blangsak" "Dora blangsak" "Dorce blangsak" "Dora blangsak" "Eh udah woy!" sela Rio. "Shill, mau pesen apa?" tanya Alvin. "Apa aja deh, Kak" kata Shilla, tersenyum.

"Aduh Shilla doang nih yang ditanya" kata Sivia. "Iya nih gue nggak. Uhuk uhuk" kata Rio. "Suit..suit!" siul Agni. "Ssssst...sst" Cakka mau ngikutin Agni. "Eh Ag kok lo bisa siul sih?" tanya Cakka. "Yah payah lo playboy nggak bisa siul" kata Agni. "Ya udah deh gue gini aja.. Cikiciw.. Prikitiw.. Wikiwiw" kata Cakka.