pandangan ilmiah dan filosofis tentang manusia dan implikasi pendidikannya

23
1 PANDANGAN ILMIAH DAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKANNYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan, karakteristik jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia. Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat manusia sebagai keseluruhan atau manusia seutuhnya. Pengetahuan filosofis tentang manusia pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri (selbst besing), dan manusia dapat merefleksikan atau mencerminkan tentang dirinya sendiri, hanya apabila menjadi pribadi yang mengenal dirinya, jadi filsafat antropologi tujuan utamanya adalah merefleksikan atau mencerminkan dirinya sebagai seorang pribadi. B. Rumusan Masalah 1. Pandangan ilmiah tentang manusia dan implikasi pendidikannya.

Upload: agusnurjaman

Post on 24-Jun-2015

1.287 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

1

PANDANGAN ILMIAH DAN FILOSOFIS TENTANG

MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKANNYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan, karakteristik

jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia.

Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat

manusia sebagai keseluruhan atau manusia seutuhnya. Pengetahuan filosofis

tentang manusia pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri

(selbst besing), dan manusia dapat merefleksikan atau mencerminkan tentang

dirinya sendiri, hanya apabila menjadi pribadi yang mengenal dirinya, jadi

filsafat antropologi tujuan utamanya adalah merefleksikan atau mencerminkan

dirinya sebagai seorang pribadi.

B. Rumusan Masalah

1. Pandangan ilmiah tentang manusia dan implikasi pendidikannya.

2. Pandangan filosofis tentang manusia dan implikasi.

3. Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan.

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam menyusun makalah ini

adalah:

Page 2: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

2

1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan ilmiah dan filosofis tentang

manusia dan implikasi pendidikannya.

2. Untuk melatih daya pikir penulis dalam pembuatan makalah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pandangan Ilmiah Tentang Manusia dan Implikasi Pendidikannya.

1. Antropologi Biologis/Fisik

a. Batasan

Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan,

karakteristik jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia.

Antropologi ilmiah mencakup: antropologi biologis, antropologi sosial

budaya, arkeologi, dan linguistik. Antropologi biologis sering pula

disebut antropologi fisik, yaitu studi tentang fosil dan kehidupan

manusia sebagai organisme biologis. (Beals, 1977:1).

b. Karakteristik

Manusia adalah Homo Sapiens:

1) Puncak evolusi organik dari makhluk hidup.

2) Kedudukannya dalam klasifikasi makhluk hidup:

a) Dunia: binatang.

b) Phylum: chordata.

c) Kelas: mamalia.

Page 3: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

3

d) Orde: primata.

e) Famili: hominidae.

f) Genus: homo.

g) Spesies: sapiens.

3) Ciri-ciri khas:

a) Berjalan tegak (bipedal locomotion).

b) Mempunyai otak yang besar dan kompleks.

c) Hewan yang tergeneralisasi, dapat hidup dalam berbagai

lingkungan.

d) Periode kehamilan yang panjang dan anak lahir tak berdaya.

c. Implikasi dalam Praktek Pendidikan

Konsep-konsep antropologi biologis menjadi landas-an pendidikan

(Landasan Antropologis Pendidikan).

1) Keharusan dan kemungkinan pendidikan.

2) Keragaman praktek pendidikan, baik dalam sejarah manusia

maupun dalam bentuk praktek pendidikan dalam suatu zaman.

d. Implikasi dalam Pengembangan Teori Pendidikan: Lahir dan

berkembangnya antropologi pendidikan.

2. Antropologi Budaya

a. Batasan

Page 4: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

4

Antropologi sosial budaya mempergunakan teknik-teknik riset historis,

observasi, wawancara dalam studi orang yang hidup sekarang. (Deals,

1977: 1)

b. Karakteristik

1) Manusia adalah organisme sosiobudaya.

Budaya = seperangkat cara hidup (berpikir dan berbuat) yang

diperoleh melalui proses belajar, yang memberi ciri pada setiap

keputusan kelompok.

2) Komponen utama budaya.

a) Sebuah kelompok / masyarakat.

b) Sebuah lingkungan dalam kelompok/masyarakat.

c) Sebuah budaya material.

d) Sebuah tradisi budaya.

e) Kegiatan-kegiatan dan perilaku manusia.

3) Karakteristik umum budaya.

a) Tingkah laku kultural dipelajari.

b) Tingkah laku kultural terorganisasi dalam pola-pola tingkah-

laku.

c) Pola-pola budaya diajarkan orang dan berlangsung dan satu

generasi ke generasi lainnya.

d) Budaya mempunyai aspek material dan non material.

Page 5: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

5

c. Implikasi dalam praktek pendidikan

Konsep-konsep antropologi sosio budaya menjadi landasan pendidikan

(Landasan Antropologis Pendidikan).

1) Keharusan dan kemungkinan pendidikan.

2) Keragaman kegiatan pendidikan berdasarkan sistem budaya,

kesatuan budaya regional, dan kelompok subkultur.

3) Pendidikan adalah enkulturasi (proses pemindahan budaya dari

generasi ke generasi).

d. Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan

1) Lahir dan berkembangnya antropologi pendidikan yang dipelopori oleh

Frans Boa dan Margareth Mead.

2) Adanya kebutuhan Antropologi Filsafat Anak (pandangan tentang

hakekat khuluk atau karakteristik anak).

3. Psikologi

a. Batasan

Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku

individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan

sampai balita, dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa, serta masa

tua. (Woodward & Marquis, 1955: 3).

b. Karakteristik

Individu yang belajar (Callahan & Clark, him: 191-194):

1) Unik (ada perbedaan individual).

Page 6: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

6

2) Banyak kesamaan daripada perbedaannya.

3) Mempunyai berbagai diri.

4) Sebuah organisme total.

5) Mempunyai kesiapan bertindak.

c. Implikasi dalam praktek pendidikan

1) Konsep-konsep psikologis tentang individu menjadi dasar pelaksanaan

proses kegiatan belajar-mengajar (Landasan Psikologis Pendidikan).

2) Pendidikan = individualisasi (proses pengembangan individu).

d. Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan

1) Lahir dan berkembangnya psikologi pendidikan yang dipelopori oleh

Thorndike.

2) Lahir dan berkembangnya aliran pembaharuan pendidikan yang

disebut developmentalisme atau "Psychological Tendency in

Education", yang dipelopori oleh Pestalozzi, Herbart dan

Froebel.

4. Sosiologi

a. Batasan

Sosiologi adalah studi tentang struktur sosial. (Reading, 1977:195).

b. Karakteristik Masyarakat

1) Manusia adalah animal sociale (binatang yang hidup bermasyarakat).

Page 7: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

7

2) Masyarakat adalah:

a) Pengalaman kita dengan orang lain di sekitar kita (Berger &

Berger).

b) Tingkah laku kelompok, hubungan-hubungan di antara manusia,

dan faktor-faktor yang termasuk dan terjadi di dalam hubungan-

hubungan manusia (Ginsberg).

c) Interaksi-interaksi dan interelasi-interelasi manusia (Barlett, dkk).

3) Komponen-komponen masyarakat (Ginsberg):

a) Morfologi sosial.

b) Kontrol sosial.

c) Proses sosial.

d) Patologi sosial.

4) Komponen-komponen masyarakat (Broom & Selznick):

a) Organisasi sosial.

b) Budaya.

c) Sosialisasi.

d) Kelompok-kelompok primer.

c. Iplikasi dalam Praktek Pendidikan

1) Konsep-konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar

penyelenggaraan pendidikan (Landasan Sosiologis Pendidikan).

Page 8: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

8

2) Masyarakat sebagai ekologi pendidikan atau sebagai lingkungan

tempat berlangsungnya pendidikan.

3) Pendidikan = sosialisasi (proses menjadi anggota masyarakat yang

diharapkan).

d. Implikasi dalam Pengembangan Teori Pendidikan

1) Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi pendidikan, yang

dipelopori oleh Henry Suzzalo.

2) Mendorong lahir dan berkembangnya ilmu pendidikan kependudukan.

3) Mendorong lahir dan berkembangnya aliran sosiologisme

pendidikan, atau sosiological tendency in education, yang lebih

menekankan konsep pendidikan pada proses sosialisasi dari pada

individualisasi.

5. Politika (Ilmu Politik)

a. Batasan

Politika adalah studi tentang pemerintahan negara. (Broom &

Selznick, 1958: 6).

b. Karakteristik pemerintahan negara

1) Manusia sebagai animal politicon (Aristoteles), binatang yang

hidup berpolitik.

2) Bidang-bidang ilmu politik (Unesco):

a) Teori politik.

b) Lembaga-lembaga politik.

Page 9: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

9

c) Partai-partai politik, keloinpok-kelompok politik, dan

pendapat umum.

d) Hubungan-hubungan internasional.

c. Implikasi dalam Praktek Pendidikan

1) Konsep-konsep politika menjadi. dasar penyelenggaraan

pengelolaan pendidikan makro nasional (Landasan Politikal

Pendidikan).

2) Terjalinnya kerja sama internasional dalam bidang pendidikan.

3) Pendidikan = civilisasi (proses menjadi warga negara yang

diharapkan).

d. Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan

1) Lahir dan berkembangnya politika pendidikan/ pendidikan nasional

yang dipelopori oleh Guizot (Perancis), Fischer (Inggris), Horace

Mann dan Henry Benhard (USA), K.H. Dewantara dan Moh.

Syafei (Indonesia).

2) Lahir dan berkembangnya studi pendidikan internasional

(Auslandpedagogik)

6. Ekonomika (Ilmu Ekonomi)

a. Batasan

Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia memperoleh

kemakmuran materiil manusia. (Wi-nardi, 1989: 177).

b. Karakteristik ekonomi

Page 10: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

10

1) Manusia = animal economicus, binatang yang terus berusaha

memperoleh kemakmuran materiil.

2) Bidang ekonomi:

a) Konsumsi.

b) Produksi.

c) Distribusi.

d) Perrumbuhan sepanjang waktu.

3) Satuan ekonomi:

a) Ekonomi mikro.

b) Ekonomi makro.

c. Implikasi dalam Praktek Pendidikan

1) Konsep-konsep ekonomik menjadi dasar atau landasan

pendidikan (Landasan Ekonomikal Pendidikan).

2) Kondisi ekonomi mempengaruhi kemampuan & kegiatan pendidikan.

3) Pendidikan = penanaman modal dalam sumber daya manusia atau

human investment, ditinjau dari ekonomi makro.

4) Pendidikan = profesionalisasi, ditinjau dari ekonomi mikro.

d. Implikasi dalam Pengembangan Teori Pendidikan

1) Lahir dan berkembangnya ekonomikapendidikan, yang dipelopori

secara konseptual oleh Adam Smith, Alfred Marshall, J. Alan

Thomas, Gheor Dore Schultz.

Page 11: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

11

2) Lahir dan berkembangnya studi pendidikan dan pembangunan.

B. Pandangan Filosofis tentang Manusia dan Implikasi Pendidikan

1. Filsafat Umum/Murni

a. Batasan

1) Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya.

(Beck, 1979: 2)

2) Karakteristik telaah filosofis:

a) Kritis, yaitu berpikir mengungkapkan dan memecahkan

masalah secara menyeluruh (komprehensif) dan mendalam.

b) Spekulatif (kontemplatif), yaitu berpikir menerobos

melampaui fakta atau data-data yang tersedia dalam rangka

menemukan hal yang hakiki.

c) Fenomenologis, yaitu berpikir berawal dari gejala (fenomena)

dan kemudian mencoba terus menguliti, mengurangi atau

mereduksi

hal-hal yang tak penting, untuk sampai pada hal yang menjadi

hakekat (eidos) dari gejala.

d) Normatif, yaitu berpikir yang tertuju untuk mencari hal-hal yang

seharusnya.

b. Obyek

1) Obyek filsafat adalah pertanyaan umum yang terbuka/abadi, yaitu

pertanyaan yang tidak pernah selesai dijawab sepanjang hidup

manusia.

Page 12: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

12

2) Obyek yang menjadi lingkup pertanyaan filsafat adalah segala

sesuatu dalam alam semesta dengan segala isinya.

c. Cabang

1) Metafisika = hakikat kenyataan :

a) Ontologi = hakikat kenyataan alam semesta

b) Teologi = hakikat Tuhan.

c) Kosmologi = hakikat alam.

d) Humanologi = hakikat manusia.

2) Epistemologi = hakikat mengetahui dan pengetahuan; logika =

hakikat menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.

3) Aksiologi = hakikat nilai-nilai:

a) Etika = hakikat baik dan jahat.

b) Estetika = hakikat indah dan jelek.

d. Aliran-aliran Filsafat Umum

1) Idealisme:

a) Metafisika: Kenyataan = sebuah dunia pikiran/rohaniah.

b) Humanologi: Binatang yang berpikir.

c) Epistemologi: Pengetahuan yang benar melalui mata

batin/pikiran/intuisi.

Page 13: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

13

d) Aksiologi: Manusia diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang

bersumber dari Tuhan/ kekuatan rohaniah dari alam.

2) Realisme

a) Metafisika: Kenyataan = sebuah dunia benda-benda.

b) Humanologi: Binataag yang berbuat.

c) Epistemologi: Pengetahuan yang benar diperoleh melalui

pengalaman pendriaan.

d) Aksiologi: Manusia diatur oleh hukum alam.

3) Neo-Thomisme:

a. Metafisika: Kenyataan = sebuah dunia rasio dan Tuhan.

b. Humanologi: Makhluk yang berpikir dan beriman/percaya.

c. Epistemologi: Pengetahuan diperoleh melalui rasio dan percaya.

d. Aksiologi: Pengetahuan tentang kebaikan diperlukan agar dapat

berbuat baik. Kebaikan tertinggi adalah kebaikan yang bersum-

ber pada pengetahuan dan Tuhan.

4) Eksperimentalisme/Instrumentalisme:

a) Metafisika: Kenyataan = sebuah dunia pengalaman.

b) Humanologi :Binatang yang berevolusi fisik, psikis, dan sosial.

c) Epistemologi: Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman

pendriaan.

Page 14: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

14

d) Aksiologi: Yang baik adalah yang ternyata berguna dalam

masyarakat.

5) Eksperimentalisme

a) Metafisika: Kenyataan = sebuah dunia keberadaan (eksistensi)

manusia di dunia.

b) Humanologi: Binatang yang bebas mewujudkan dirinya.

c) Epistemologi: Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman.

d) Aksiologi: Nilai ditentukan oleh kebebasan memilih dari seseorang

pribadi.

e. Implikasi dalam Praktek Pendidikan

1) Konsep-konsep filsafat umum (metafisika, epistemologi. dan

aksiologi) menjadi dasar/lan-dasan penyelenggaraan pendidikan

(Landasan Filosofis Pendidikan).

2) Munculnya sekolah-sekolah percobaan (Kindergarten dari Froebel

merupakan penerapan ga-gasan pendidikan idealistik; Casa De

Bambini merupakan sekolah dari Montessori yang merupakan

penerapan gagasan pendidikan natura-listik; Laboratory School dari J.

Dewey merupakan penerapan gagasan pendidikan pragmatik/

eksperimentalistik; dan sebagainya).

f. Implikasi dalam Pengembangan Teori Pendidikan

1) Munculnya filsafat pendidikan, yang dipelopori oleh Plato.

2) Lahir dan berkembangnya mazhab-mazhab/aliran-aliran Jilsafat

pendidikan, antara lain:

Page 15: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

15

a) Filsafat pendidikan idealisme: pendidikan = pemekaran kemampuan

berpikir.

b) Filsafat pendidikan realisme: pendidikan = pemekaran

kemampuan berbuat dan berpe-ngalaman.

c) Filsafat pendidikan eksperimentalisme/instrumentalisme:

rekonstruksi pengalaman yang terus berlangsung sepanjang

hidup.

d) Filsafat pendidikan eksistensialisme: pendidikan = perwujudan

kebebasan diri sendiri.

2. Filsafat Antropologi atau Antropologi Filosofis

a. Batasan

Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat

manusia sebagai keseluruhan, atau manusia seutuhnya. Pengetahuan

filosofis tentang manusia pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang

dirinya sendiri (Selbstbesing).

b. Obyek

1) Masalah hubungan manusia dengan alam.

2) Masalah hubungan manusia dengan manusia.

3) Masalah hubungan manusia dengan Tuhan.

c. Implikasi dalam Praktek Pendidikan

1) Konsep-konsep manusia seutuhnya sebagai dasar tujuan pendidikan.

Page 16: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

16

2) Pendidikan = humanisasi (proses mewujudkan kemanusiaan, atau

proses menuju tercapainya manusia seutuhnya).

3) Tujuan utama dalam hidup mencapai perwujudan diri sendiri

secara kooperatif.

d. Implikasi dalam Pengembangan Teori Pendidikan

1) Timbul kebutuhan studi filsafat antropologi anak yang tertuju

membahas khuluk atau ha-kikat anak (anak dilahirkan

membawa dosa asal dari adam dan hawa di surga; anak di lahirkan

sebagai tabula rasa atau tanpa pembawaan, anak dilahirkan baik;

anak dilahirkan tidak berdaya tapi penuh potensi, dan sebagainya).

2) Mendorong lahir dan berkembangnya pedagogik atau ilmu

mendidik yang memadukan aspek faktual dengan aspek normatif

yang dipelopori oleh Herbart (perpaduan antara aspek filosofis

yang menentukan tujuan-tujuan pendidikan dengan aspek

psikologis yang menentukan cara-cara atau metode-metode

pendidikan).

Page 17: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Antropologi adalah studi tentang asal usul, perkembangan,

karakteristik jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia.

Antropologi social budaya mempergunakan teknik-teknik riset histories,

observasi, wawancara dalam studio orang yang hidup sekarang. Budaya =

seperangkat cara hidup (berpikir dan berbuat) yang diperoleh melalui proses

belajar, yang memberi ciri pada setiap keputusan kelompok.

Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku

individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai

balita, dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa, serta masa tua.

B. Saran

Kami sangat mengharapkan bimbingan, serta kritikan tentang makalah ini,

karena tanpa kritikan dosen pengajar kami tidak dapat memperbaikinya.

Page 18: Pandangan Ilmiah Dan Filosofis Tentang Manusia Dan Implikasi Pendidikannya

18

DAFTAR PUSTAKA

Mudyahar, Redjo. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafika Persaja.