osteoporosis
DESCRIPTION
osteoporosisTRANSCRIPT
Osteoporosis adalah keadaan berkurangnya massa tulang dan berubahnya arsitektur tulang
sampai tingkat ambang batas patah tulang tanpa keluhan-keluhan klinis. Osteoporosis dapat
terjadi pada laki-laki maupun wanita. Pada wanita dengan penurunan hormon estrogen
merupakan penyebab lebih cepat turunnya massa tulang dan penyebab terjadinya
osteoporosis primer, sedangkan pada laki-laki lebih sering terjadinya osteoporosis sekunder
disebabkan oleh penyakit-penyakit lain.
Kejadian osteoporosis sangat dipengaruhi oleh tercapainya puncak massa tulang pada usia
30 tahunan, puncak massa tulang laki-laki lebih tinggi dari wanita. Selain faktor hormonal,
faktor-faktor lain yang menyebabkan resiko osteoporosis seperti pajanan singkat UV b
matahari, aktivitas, gaya hidup, obat-obatan yang dipakai. Penurunan hormon estrogen
secara normal akan meningkatkan faktor-faktor penunjang osteoporosis seperti faktor
asupan kalsium yang turun, kurangnya fator UV b matahari, bertambahnya pemakaian obat-
obatan yang mungkin dapat menyebabkan penurunan densi tulang.
Estrogen dan tulang
Sejak 64 tahun yang lalu albright menghubungi rendahnya hormon estrogen secara tidak
langsung maupun langsung menyebabkan osteoporosis. Adanya reseptor estrogen pada
tulang dibuktikan oleh beberapa peneliti yang sedang meneliti faktor keganasan tulang
menyatakan efek langsung hormon estrogen terhadap tulang. Efek estrogen secara
langsung berperan pada faktor lokal : sitokin, grown hormon, TNF dan TGFb yang sangat
kuat berperan pada penyerapan tulang dan osteoklatogenesis. Secara tidak langsung, kadar
estrogen yang rendah mempengaruhi asupan kalsium ke dalam tubuh karena dihambatnya
sekresi PTH dan menghambat sintesis, kalsitriol. Pengaruh lain dari rendahnya hormon
estrogen adalah perubahan pada kulit sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan
vitamin D3, kualitas ibu yang menurun sehingga malas beraktivitas, nafsu makan yang
menurun sehingga asupan kalsium makin rendah ditambah penurunan reseptor vitamin D di
usus menyebabkan asupan kalsium turun. Jadi pada osteoporosis pasca menopause primer,
jelas akibat tidak adanya hormon estrogen, menurunnya fungsi osteoblas serta menurunnya
kualitas hidup yang meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis sehingga menyababkan
massa tulang dengan cepat menurun.
Diagnosis
Diagnosis secara klinis sulit dinilai karena tidak ada rasa nyeri pada tulang saat osteoporosis
lanjut. Rasa nyeri pada tulang timbul saat osteoporosis terjadi walau osteoporosis lanjut.
Rasa nyeri pada tulang timbul saat terjadinya fraktur atau mikro fraktur. Khususnya pada
wanita-wanita menopause, rasa nyeri di daerah tulang dan sendi dihubungkan dengan
adanya nyeri akibat defisiensi estrogen.
Jadi secara anamnesi mendiagnosis osteoporosis hanya dari tanda sekunder yang
menunjang terjadi osteoporosis seperti :
1. Tinggi badan yang makin menurun
2. Obat-obatan
3. Penyakit-pnyakit yang diderita selama masa reproduksi, klimakterium
4. Jumlah kehamilan dan menyusui.
5. Bagaimana keadaan haid selama masa reproduksi
6. Apakah sering beraktivitas di luar rumah sehingga mendapat paparan matahari cukup
7. Apakah sering minum susu dan asupan kalsium lainnya.
8. Apakah sering merokok, minum alkohol.
Asupan Kalsium
Asupan kalsium dihubungkan dengan asupan pola makan. Perubahan pada makan dan junk
food yang populer kemakan-makanan yang rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, tidak
berlebih kadar gula dan garam, cukup vitamin-vitamin yang berhubungan dengan anti
oxidan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Selain kalsium untuk mineralisasi tulang, juga diperlukan :
1. Magnesium untuk memicu mineralisasi
2. Vitamin K untuk menaikan kalsuim ke dalam tulang
3. Zinc dan ciiper untuk pembentukan tulang yang rusak
4. Folic Acid berpengaruh pada plasma homocystein yang membantu
menurunkan kejadian aterosklerosis dan osteoporosis
5. Boron meningkatkan mineralisasi tulang
6. Vitamin B6 mengurangi keluhan nyeri sendi-sindroma menopause
atritis
Ditekankan lagi perubahan pola makan harus disadari pada generasi saat ini dan masa
datang, karena ancaman makanan yang berlebihan ini dianggap sebagai racun.
Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup yang bermalam-malasan, banyak merokok, tinggi alkohol menyebabkan
kehilangan massa tulang yang berlebihan. Hal ini dihubungkan dengan peningkatan akrivitas
osteoklas, termasuk perubahan kadar PTH dan gangguan dalam mineralisasi tulang.
Cegahlah rokok dan alkohol berlebihan dalam kehidupan modern saat ini.
Faktor pemberian obat
Obat-obatan tertentu yang sangat menolong pasien dalam kesembuhan dan
mempertahankan kesehatannya perlu dibahas pemakaiannya. Karena pemberian obat-obat
yang lama dapat memicu penurunan densitas tulang diusia-usia muda sehingga pasca
menopause atau pre menopause telah memasuki osteoporosis. Obat-obat yang harus
diperhatikan adalah kortikosteroid, obat anti konvulsi dan obat hormon termasuk
progesteron jangka panjang, obat-obat imunosupresan dan obat anti koagulasi, GnRH
agonis, Aluminium antacid, Laxix.
Pencegahan dan Pengobatan Mutakhir
Pencegahan osteoporosis dimulai dari bayi dalam kandungan, masa kanak-kanan dan masa
reproduksi kanak-kanan dan masa reproduksi pada wanita terutama memperhatikan dan
mempertahankan haid normal, dengan memberikan asupan kalsium yang cukup,
beraktivitas, gaya hidup, mendapat paparan matahari yang cukup, gaya hidup yang sehat
dan pemakaian obat-obat yang terkontrol. Saat ini telah dibuat suatu senam pencegahan
osteoporosis yang baik dilakukan pada wanita muda dalam usia reproduksi dan senam
osteoporosis yang ditujukan pada wanita-wanita usia lanjut dengan osteoporosis.
Pengobatan osteoporosis pasca menopause dengan pemberian TSH + senam beban telah
diteliti oleh Rachman IA meningkatkan densitan tulang 4,1-5,8% tak berbedan dengan
penelitian PEPI. Jenis hormon estrogen yang diberikan dalam dosis rendah, digabung
dengan pemberian progesteron dosis rendah ataupun testosteron dosis rendah, dapat
meningkatan densitas tulang. Mengurangi ketegangan pada payudara. Pernyataan WHI
yang menggegerkan dunia dengan adanya peningkatan faktor keganasan pada payudara
(26%), stroke (38%), masalah kardiologi (23%), masih diragukan banyak pihak karena
masalah-masalah merokok, alkohol dan pemakaian konjugasi estrogen. Selanjutnya obat-
obat hormon ini diteruskan dengan kontrol yang ketat terutama untuk pasien-pasien
dengan keluhan hipoestrogen yang sangat menonjol.
Saat ini dengan gabungan fitoestrogen dan ‘red clover” dam black cohosh dapat mengatasi
hal ini karena telah digabungkan dengan kalsium + vitamin D. Pemberian yang dilakukan
Rachman IA, yang menilai secara klinis pemberian gabungan red clover dan black cohosh
ditemukan kelihan defisiensi klinis hormon estrogen sembugh setelah 3-4 bulan pemberian
menormalkan metabolisme lemak serta meningkatkan densitas tulang 2,2-4,9% dengan
pemberian 1 tahun. Perlu diteliti penggabungan golongan fitoestrogen dengan bisfofonat
dalam mengatasi osteoporosis pasca menopause secara menyeluruh. Dapat dinyatakan
untuk pencegahan/pengobatan masa klimakterium.