osteoporosis

6
Osteoporosis adalah keadaan berkurangnya massa tulang dan berubahnya arsitektur tulang sampai tingkat ambang batas patah tulang tanpa keluhan-keluhan klinis. Osteoporosis dapat terjadi pada laki-laki maupun wanita. Pada wanita dengan penurunan hormon estrogen merupakan penyebab lebih cepat turunnya massa tulang dan penyebab terjadinya osteoporosis primer, sedangkan pada laki-laki lebih sering terjadinya osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit-penyakit lain. Kejadian osteoporosis sangat dipengaruhi oleh tercapainya puncak massa tulang pada usia 30 tahunan, puncak massa tulang laki-laki lebih tinggi dari wanita. Selain faktor hormonal, faktor-faktor lain yang menyebabkan resiko osteoporosis seperti pajanan singkat UV b matahari, aktivitas, gaya hidup, obat-obatan yang dipakai. Penurunan hormon estrogen secara normal akan meningkatkan faktor-faktor penunjang osteoporosis seperti faktor asupan kalsium yang turun, kurangnya fator UV b matahari, bertambahnya pemakaian obat-obatan yang mungkin dapat menyebabkan penurunan densi tulang. Estrogen dan tulang Sejak 64 tahun yang lalu albright menghubungi rendahnya hormon estrogen secara tidak langsung maupun langsung menyebabkan osteoporosis. Adanya reseptor estrogen pada tulang dibuktikan oleh beberapa peneliti yang sedang meneliti faktor keganasan tulang menyatakan efek langsung hormon estrogen terhadap tulang. Efek estrogen secara langsung berperan pada faktor lokal : sitokin, grown hormon, TNF dan TGFb yang sangat kuat

Upload: stephendharmawan

Post on 21-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

osteoporosis

TRANSCRIPT

Page 1: Osteoporosis

Osteoporosis adalah keadaan berkurangnya massa tulang dan berubahnya arsitektur tulang

sampai tingkat ambang batas patah tulang tanpa keluhan-keluhan klinis. Osteoporosis dapat

terjadi pada laki-laki maupun wanita. Pada wanita dengan penurunan hormon estrogen

merupakan penyebab lebih cepat turunnya massa tulang dan penyebab terjadinya

osteoporosis primer, sedangkan pada laki-laki lebih sering terjadinya osteoporosis sekunder

disebabkan oleh penyakit-penyakit lain.

Kejadian osteoporosis sangat dipengaruhi oleh tercapainya puncak massa tulang pada usia

30 tahunan, puncak massa tulang laki-laki lebih tinggi dari wanita. Selain faktor hormonal,

faktor-faktor lain yang menyebabkan resiko osteoporosis seperti pajanan singkat UV b

matahari, aktivitas, gaya hidup, obat-obatan yang dipakai. Penurunan hormon estrogen

secara normal akan meningkatkan faktor-faktor penunjang osteoporosis seperti faktor

asupan kalsium yang turun, kurangnya fator UV b matahari, bertambahnya pemakaian obat-

obatan yang mungkin dapat menyebabkan penurunan densi tulang.

Estrogen dan tulang

Sejak 64 tahun yang lalu albright menghubungi rendahnya hormon estrogen secara tidak

langsung maupun langsung menyebabkan osteoporosis. Adanya reseptor estrogen pada

tulang dibuktikan oleh beberapa peneliti yang sedang meneliti faktor keganasan tulang

menyatakan efek langsung hormon estrogen terhadap tulang. Efek estrogen secara

langsung berperan pada faktor lokal : sitokin, grown hormon, TNF dan TGFb yang sangat

kuat berperan pada penyerapan tulang dan osteoklatogenesis. Secara tidak langsung, kadar

estrogen yang rendah mempengaruhi asupan kalsium ke dalam tubuh karena dihambatnya

sekresi PTH dan menghambat sintesis, kalsitriol. Pengaruh lain dari rendahnya hormon

estrogen adalah perubahan pada kulit sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan

vitamin D3, kualitas ibu yang menurun sehingga malas beraktivitas, nafsu makan yang

menurun sehingga asupan kalsium makin rendah ditambah penurunan reseptor vitamin D di

usus menyebabkan asupan kalsium turun. Jadi pada osteoporosis pasca menopause primer,

jelas akibat tidak adanya hormon estrogen, menurunnya fungsi osteoblas serta menurunnya

kualitas hidup yang meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis sehingga menyababkan

massa tulang dengan cepat menurun.

Page 2: Osteoporosis

Diagnosis

Diagnosis secara klinis sulit dinilai karena tidak ada rasa nyeri pada tulang saat osteoporosis

lanjut. Rasa nyeri pada tulang timbul saat osteoporosis terjadi walau osteoporosis lanjut.

Rasa nyeri pada tulang timbul saat terjadinya fraktur atau mikro fraktur. Khususnya pada

wanita-wanita menopause, rasa nyeri di daerah tulang dan sendi dihubungkan dengan

adanya nyeri akibat defisiensi estrogen.

Jadi secara anamnesi mendiagnosis osteoporosis hanya dari tanda sekunder yang

menunjang terjadi osteoporosis seperti :

1. Tinggi badan yang makin menurun

2. Obat-obatan

3. Penyakit-pnyakit yang diderita selama masa reproduksi, klimakterium

4. Jumlah kehamilan dan menyusui.

5. Bagaimana keadaan haid selama masa reproduksi

6. Apakah sering beraktivitas di luar rumah sehingga mendapat paparan matahari cukup

7. Apakah sering minum susu dan asupan kalsium lainnya.

8. Apakah sering merokok, minum alkohol.

Asupan Kalsium

Asupan kalsium dihubungkan dengan asupan pola makan. Perubahan pada makan dan junk

food yang populer kemakan-makanan yang rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, tidak

berlebih kadar gula dan garam, cukup vitamin-vitamin yang berhubungan dengan anti

oxidan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.

Selain kalsium untuk mineralisasi tulang, juga diperlukan :

1. Magnesium untuk memicu mineralisasi

2. Vitamin K untuk menaikan kalsuim ke dalam tulang

Page 3: Osteoporosis

3. Zinc dan ciiper untuk pembentukan tulang yang rusak

4. Folic Acid berpengaruh pada plasma homocystein yang membantu

menurunkan kejadian aterosklerosis dan osteoporosis

5. Boron meningkatkan mineralisasi tulang

6. Vitamin B6 mengurangi keluhan nyeri sendi-sindroma menopause

atritis

Ditekankan lagi perubahan pola makan harus disadari pada generasi saat ini dan masa

datang, karena ancaman makanan yang berlebihan ini dianggap sebagai racun.

Faktor Gaya Hidup

Gaya hidup yang bermalam-malasan, banyak merokok, tinggi alkohol menyebabkan

kehilangan massa tulang yang berlebihan. Hal ini dihubungkan dengan peningkatan akrivitas

osteoklas, termasuk perubahan kadar PTH dan gangguan dalam mineralisasi tulang.

Cegahlah rokok dan alkohol berlebihan dalam kehidupan modern saat ini.

Faktor pemberian obat

Obat-obatan tertentu yang sangat menolong pasien dalam kesembuhan dan

mempertahankan kesehatannya perlu dibahas pemakaiannya. Karena pemberian obat-obat

yang lama dapat memicu penurunan densitas tulang diusia-usia muda sehingga pasca

menopause atau pre menopause telah memasuki osteoporosis. Obat-obat yang harus

diperhatikan adalah kortikosteroid, obat anti konvulsi dan obat hormon termasuk

progesteron jangka panjang, obat-obat imunosupresan dan obat anti koagulasi, GnRH

agonis, Aluminium antacid, Laxix.

Pencegahan dan Pengobatan Mutakhir

Pencegahan osteoporosis dimulai dari bayi dalam kandungan, masa kanak-kanan dan masa

reproduksi kanak-kanan dan masa reproduksi pada wanita terutama memperhatikan dan

mempertahankan haid normal, dengan memberikan asupan kalsium yang cukup,

beraktivitas, gaya hidup, mendapat paparan matahari yang cukup, gaya hidup yang sehat

dan pemakaian obat-obat yang terkontrol. Saat ini telah dibuat suatu senam pencegahan

Page 4: Osteoporosis

osteoporosis yang baik dilakukan pada wanita muda dalam usia reproduksi dan senam

osteoporosis yang ditujukan pada wanita-wanita usia lanjut dengan osteoporosis.

Pengobatan osteoporosis pasca menopause dengan pemberian TSH + senam beban telah

diteliti oleh Rachman IA meningkatkan densitan tulang 4,1-5,8% tak berbedan dengan

penelitian PEPI. Jenis hormon estrogen yang diberikan dalam dosis rendah, digabung

dengan pemberian progesteron dosis rendah ataupun testosteron dosis rendah, dapat

meningkatan densitas tulang. Mengurangi ketegangan pada payudara. Pernyataan WHI

yang menggegerkan dunia dengan adanya peningkatan faktor keganasan pada payudara

(26%), stroke (38%), masalah kardiologi (23%), masih diragukan banyak pihak karena

masalah-masalah merokok, alkohol dan pemakaian konjugasi estrogen. Selanjutnya obat-

obat hormon ini diteruskan dengan kontrol yang ketat terutama untuk pasien-pasien

dengan keluhan hipoestrogen yang sangat menonjol.

Saat ini dengan gabungan fitoestrogen dan ‘red clover” dam black cohosh dapat mengatasi

hal ini karena telah digabungkan dengan kalsium + vitamin D. Pemberian yang dilakukan

Rachman IA, yang menilai secara klinis pemberian gabungan red clover dan black cohosh

ditemukan kelihan defisiensi klinis hormon estrogen sembugh setelah 3-4 bulan pemberian

menormalkan metabolisme lemak serta meningkatkan densitas tulang 2,2-4,9% dengan

pemberian 1 tahun. Perlu diteliti penggabungan golongan fitoestrogen dengan bisfofonat

dalam mengatasi osteoporosis pasca menopause secara menyeluruh. Dapat dinyatakan

untuk pencegahan/pengobatan masa klimakterium.